Tugas Kewirausahaan

10
Tugas Kewirausahaan Study Kelayakan Usaha Pembuatan Tusuk Sate di Kecamatan Batu Kota Batu Malang Disusun Oleh: Agustina M.S ( R0109002 )

Transcript of Tugas Kewirausahaan

Page 1: Tugas Kewirausahaan

Tugas Kewirausahaan

Study Kelayakan Usaha

Pembuatan Tusuk Sate di Kecamatan

Batu Kota Batu Malang

Disusun Oleh:

Agustina M.S ( R0109002 )

D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Page 2: Tugas Kewirausahaan

2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami haturkan atas limpahan rahmat serta

Karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Study Kelayakan Usaha Pembuatan

Tusuk Sate di Kecamatan Batu kota Batu Malang” untuk memenuhi tugas mata

kuliah Kewirausahaan ini dapat kami selesaikan tanpa halangan yang berarti

Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan

2. Orang tua kami yang senantiasa mendukung setiap langkah kami di DIV

Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS

3. Teman-teman serta pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat

kami selesaikan

Semoga makalah yang kami susun ini dapat menjadi wacana baru bagi

pembaca sehingga bisa menambah wawasan bahkan mampu meningkatkan edukasi

dan konseling di dunia kerja maupun di tengah-tengah masyarakat nantinya.

Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat.

Surakarta, Mei 2011

Penulis

Page 3: Tugas Kewirausahaan

Study Kelayakan Usaha

Profil Usaha

Jenis Usaha : Pembuatan Tusuk Sate

Pemilik Usaha : Bp. Hadi Santoso

Alamat : Desa Glonggong Temas Batu Malang Jawa Timur

Bahan baku : Bambu

Alat : Alat pemilah bambu

Jumlah pekerja : 9000 Kepala keluarga dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan

Batu,Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji

Tahap Perancanaan

1. Identifikasi

Usaha tusuk sate ini berawal dari ide Bp.Hadi Santoso untuk meminimalisir

angka pengangguran di Kota Batu dengan pemanfaatan sumber daya alam yang

ada sehingga dapat menciptakan suatu usaha dengan modal kecil dan hasil yang

maksimal.

2. Seleksi Pendahuluan

Modal yang diperlukan : Bambu milik Bp.Hadi Santoso, Pisau dan alat

pemilah bambu seharga Rp.80.000,00

Tenaga ahli yang diperlukan : Tidak perlu tenaga ahli khusus, melainkan

semua warga dapat melakukannya asal dengan

keseriusan dan ketekunan

Prospek pemasaran : Produk Tusuk Sate dipasarkan hampir ke

seluruh pedagang sate di kota Batu dengan

harga yang terjangkau.

Page 4: Tugas Kewirausahaan

3. Pengkajian

Usaha pembuatan Tusuk Sate ini hanya perlu modal bambu,alat yang praktis

dan ketekunan sehingga tidak diperlukan tenaga khusus yang ahli dan usaha ini

dapat dilakukan oleh sebagian besar warga. Inilah yang mengakibatkan usaha ini

dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas.

Bahan baku dan alat telah disediakan Bp.Hadi Santoso selaku pemilik usaha

ini sehingga pekerjanya tidak perlu mengeluarkan biaya.

Penghasilan yang diperoleh warga apabila telah mengabiskan 1 Bambu akan

diberi upah sebesar Rp.60.000,00. Rata-rata dalam seminggu setiap pekerja dapat

menghabiskan 3-4 Bambu, sehingga penghasilan setiap pekerja tiap minggunya

mencapai Rp.160.000,00 sampai dengan Rp.240.000,00

4. Tahap Penilaian

a. Kelayakan Ekonomi

Usaha tusuk sate ini memamg ada peluang untuk dipasarkan. Tetapi

hanya terbatas pada pedagang sate.

Tusuk sate ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi apabila

diproduksi dalam jumlah banyak.

b. Kelayakan Teknis

Bahan baku yang diperlukan adalah bambu. Bahan baku ini mudah

didapat di wilayah ini. Tenaga kerja mencakup 9000 Kepala keluarga dari

wilayah 3 Kecamatan di Kota Batu. Banyaknya pekerja ini dikarenakan

mudahnya pengerjaan Pembuatan Tusuk sate ini yang dapat dilakukan oleh

siapapun.

Alat yang digunakan bukanlah peralatan yang modern,melainkan

masih menggunkan peralatan Tradisional namun ada tambahan alat pemilah

bambu. Tempat pembuatan Tusuk Sate yaitu dirumah warga sendiri

sehingga tidak perlu area khusus yang luas. Setelah tusuk sate selesai

dibuat, kemudian dikumpulkan di rumah Bp.Hadi Santoso.

Page 5: Tugas Kewirausahaan

c.Kelayakan Hukum

Produksi tusuk sate ini tidak dilarang oleh pemerintah atau pihak

manapun. Peralatan yang digunakan dan tempat pembuatannya pun tidak

melanggar ketentuan yang ada.

d.Kelayakan Manajemen

Sistem manajemen dilakukan langsung oleh Bp.Hadi Santoso beserta

staffnya. Para pekerja mengambil bahan baku berupa bambu dan alat

pemilah bambu. Proses pembuatan dilakukan di rumah masing-masing

pekerja dan apabila telah selesai pembuatan, Tusuk sate dikumpulkan di

rumah Bp.Hadi Santoso

Warga yang ingin menjadi pekerja Tusuk sate hanya denagn datang ke

rumah Bp.Hadi dan mengambil bahan baku beserta peralatannya.

e.Kelayakan Finansial

Modal yang diperlukan hanya Bambu dan alat pemilah babmu seharga

Rp.80.000,00. Dalam waktu 1 minggu, pekerja dengan alat pemilah

tersebut dapat mengasilkan 4000 Kg Tusuk sate. Setiap kilogram tusuk sate

dijual kepada pedagang sate seharga Rp.3000,00. sehingga penghasilan

kotor dalam seminggu sebesar Rp.12.000.000,00 .

5. Tahap Pelaksanaan

6.Tahap Evaluasi

Tahap Analisa Kelayakan Usaha

Analisis Aspek Pasar

Usaha produksi Tusuk Sate ini dapat dipasarkan pada beberapa kriteria pasar, yaitu :

1. Pedagang sate pada wilayah lokal ( dalam cakupan 1 kecamatan )

2. Pedagang sate pada wilayah di luar kecamatan

3. Konsumen perorangan

Page 6: Tugas Kewirausahaan

Aspek Teknis dan Operasional

1. Teknologi yang digunakan mudah diterapkan yaitu dengan penggunaan alat

yang dapat digunakan oleh hampir seluruh warga

2. Teknologi yang digunakan dapat menghasilkan produk yang sesuai standar

dan dalam waktu yang telatif tidak lama

3. Lokasi pembuatan Tusuk sate tidak memerlukan area khusus. Proses

pembuatan dapat dilakukan di rumah masing-masing warga sehingga

pengerjaannya akan lebih mudah

Aspek Finansial

Dengan Modal yang mimimal, yaitu hanya bambu milik sendiri dan alat pemilah

bambu seharga Rp.80.000,00

Sehingga total modal yang dikeluarkan ;

Alat : Rp.80.000,00 x 9000 = Rp. 720.000.000,00

Sedangkan hasil yang diperoleh adalah :

9000 alat tersebut dapat mengasilkan 4000 Kg Tusuk Sate dalam waktu 1 Minggu

1 Kg Tusuk sate dijual seharga Rp.3.000,00

Pemasukan dalam 1 Minggu :

4000 Kg x Rp.3.000,00 = Rp.12.000.000,00

Dalam 1 bulan

Rp.12.000.000,00 x 4 Minggu = Rp. 48.000.000,00

Page 7: Tugas Kewirausahaan

Kesimpulan

Dari hasil study Kelayakan Usaha dapat disimpulkan beberapa hal,antara lain :

1. Usaha pembuatan Tusuk Sate dapat mengurangi angka pengangguran di Kota

Madang

2. Usaha ini sangat mudah dilakukan karena hanya dengan modal yang kecil dan

peralat yang mudah dapat menghasilkan produk yang mudah dipasarkan

sehingga menghasilkan omset yang cukup besar tiap bulannya.

3. Usaha ini memberikan banyak manfaat, antara lain :

a. Meningkatkan taraf kehidupan penduduk di Kecamatan Batu

b. Memaksimalkan potensi penduduk setempat