Tugas Kelompok Mulok Faris New

17
UU. Tentang Pengelolaan Lingkungan HIDUP dan Teknologi Ramah Lingkungan NAMA KELOMPOK: 1) RINGO RENALDI KARSUWADI 2) FARIS ABDURRAHMAN 3) YUDHA PRAWIRA WAHYUPUTRA 4) PRASETYA ARISKA 5) AHMAD HAMDAN BASTOMI 6) OKY RIANTO

Transcript of Tugas Kelompok Mulok Faris New

Page 1: Tugas Kelompok Mulok Faris New

UU. Tentang Pengelolaan Lingkungan HIDUP dan Teknologi Ramah Lingkungan

NAMA KELOMPOK: 1) RINGO RENALDI KARSUWADI

2) FARIS ABDURRAHMAN3) YUDHA PRAWIRA WAHYUPUTRA

4) PRASETYA ARISKA5) AHMAD HAMDAN BASTOMI

6) OKY RIANTO

Page 2: Tugas Kelompok Mulok Faris New

1. UU Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU RI No. 32 Thn 2009 tentang PPLH (Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

UU NO. 32 TAHUN 2009 Undang - Undang No. 32 Tahun 2009, tentang “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” baru di syah-kan pd tgl 8 September 2009, sebagai pengganti

UU No. 23 Tahun 1997,yang lebih menekankan pada perlindungan lingkungan dengan penambahan penerapan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan.

Page 3: Tugas Kelompok Mulok Faris New

2. Teknologi Ramah Lingkungan

Kondisi yang dilematis dirasakan oleh perusahaan-perusahaan di bidang teknologi mesin, baik itu mesin produksi di pabrik, otomotif ataupun mesin-mesin lainnya. Di satu sisi mereka harus memaksimalkan pendapatan dengan menekan biaya produksi sekecil mungkin, namun di sisi lain mereka juga dituntut untuk mengembangkan / menggunakan teknologi terbaru yang ramah akan lingkungan. Sementara seperti yang kita ketahui bersama dari berbagai referensi baik itu bersumber dari artikel teknologi maupun media masa, bahwa biaya untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan membutuhkan investasi yang sangat mahal.

Page 4: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Berikut ini adalah contoh pengaplikasian teknologi ramah lingkungan :1. Pembangkit listrik tenaga surya / sinar matahari (nanosolar).2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (Enhanced Geolhermal System / EGS).3. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).4. Mobil bertenaga listrik

Page 5: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Contoh teknologi ramah lingkungan seperti mobil listrik

Page 6: Tugas Kelompok Mulok Faris New

5 Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Masa Depan

Meningkatkan Sistem Panas Bumi (Enhanced Geothermal Systems / EGS) Tujuan dari sistem ini adalah memanfaatkan panas alami yang dihasilkan oleh bumi untuk menghasilkan sumber  listrik. Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi keseluruhan unsur-unsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Keberhasilan di proyek EGS seperti di Cooper Basin di Australia, di mana mereka mencapai  tiga setengah kapasitas aliran  setelah pengeboran  ke 250 ° C hingga empat kilometer di bawah tanah. EGS adalah beban dasar sumber daya, yang mampu untuk menghasilkan tenaga listrik 24 jam sehari. Mengandalkan Sistem panas bumi ini juga sangat ekonomis untuk mendirikan sebuah pengoperasian EGS daripada mendirikan pabrik pembakaran batubara listrik baru.

Nanosolar (Energi listrik tenaga surya) Energi listrik tenaga surya selalu menjadi salah satu sumber energi terbaik, karena dalam pengoperasiannya tidak melepaskan gas gas berbahaya ke udara.  Namun biaya produksi dan operasionalnya secara historis cukup tinggi, tetapi lebih intensif dalam menghasilkan energi listrik.

Page 7: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Mencegah dan Mengendalikan Emisi CO2 (Carbon Capture & Storage / CCS)

Berbagai cara ditempuh untuk mencegah dan mengendalikan emisi CO2.  Mencegah emisi CO2 jelas lebih murah tetapi lebih sulit. Bagaimana mungkin menghentikan pengeboran migas (bahan bakar fosil), menghentikan industri baja, semen, LNG serta menghentikan  transportasi. Karena itu sejak tahun 1980-an negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Norwegia berjibaku mencari jalan mengendalikan emisi CO2 agar tidak dilepas ke atmosfer. Cara untuk menangani Emisi CO2 adalah dengan cara memanfaatkan teknologi dengan memisahkan Emisi CO2 dan kemudian menguburnya jauh di bawah tanah.

Tenaga Nuklir Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun

pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Satu gram U-235 setara dengan 2650 batu bara, membuat sumber tenaga ini memberikan efisiensinya yang sangat tinggi. Semakin efisiensi sebuah proses, semakin banyak keuntungan (baik finansial maupun teknologi) yang didapat. Banyak Negara – Negara di dunia menggunakan PLTN.

Page 8: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Jaringan Cerdas (Smart Grids) Smart grid merupakan sistem ketenagalistrikan generasi baru yang

dicirikan oleh meningkatnya penggunaan komunikasi dan teknologi informasi dalam pembangkitan, distribusi dan konsumsi energi listrik. Ini merupakan sumber energi kelistrikan dengan konsep terintegrasi dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Beberapa sumber energi potensial yang dapat digunakan dalam pengembangan konsep ini adalah panas matahari dan panas bumi.

Menurut laporan Badan Energi Internasional , antara tahun 2003 hingga

tahun 2030 dari seluruh dunia akan menghabiskan dana lebih dari 16 triliun dollar untuk mengembangkan dan menginstal smart grid. Tujuan utama smart grid adalah untuk mengatasi masalah umum sistem jaringan listrik saat ini. Smart grid akan membuat pendistribusian dan penggunaan energi yang lebih efisien dan hemat biaya.

Sedangkan di Indonesia  Smart Grid  sedang dikembangkan. Untuk

menyuplai kebutuhan listrik dalam negeri memiliki tingkat kerumitan tersendiri. Pasalnya letak geografis dengan jumlah pulau yang mencapai 13.487 baru 67% yang sudah mendapatkan saluran listrik. Banyak negara maju yang sudah menerapkan smart grid menuju masyarakat smart electrification. Seperti di Australia, Korea Selatan dan Norwegia.

Page 9: Tugas Kelompok Mulok Faris New

AMDAL DALAM UU NO. 32 TAHUN 2009 Dalam UU No 32 Tahun 2009, AMDAL mendapat porsi yang cukup banyak dibandingkan instrumen lingkungan lainnya, dari 127 pasal yang ada, 23 pasal diantaranya mengatur tentang AMDAL. Tetapi pengertian AMDAL pada UU No. 32 Tahun 2009 berbeda dengan UU No. 23 Tahun 1997, yaitu hilangnya “dampak besar”.  Jika dalam UU No. 23 Tahun 1997 disebutkan bahwa “AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup ......”, pada UU No. 32 Tahun 2009 disebutkan bahwa “ AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan .....”.  Dari ke 23 pasal tersebut, ada pasal-pasal penting yang sebelumnya tidak termuat dalam UU No. 23 Tahun 1997 maupun PP No.27 Tahun 1999 dan memberikan implikasi yang besar bagi para pelaku AMDAL, termasuk pejabat pemberi ijin.

Page 10: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Hal-hal penting baru yang terkait dengan AMDAL yang termuat dalam UU No. 32 Tah-un 2009, antara lain: - AMDAL dan UKL/UPL merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;- Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun dokumen AMDAL;- Komisi penilai AMDAL Pusat, Propinsi, maupun kab/kota wajib memiliki lisensi AMDAL;- Amdal dan UKL/UPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin lingkungan;Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai kewenangannya.Selain ke - 5 hal tersebut di atas, ada pengaturan yang tegas yang diamanatkan dalam UU No. 32 Tahu 2009, yaitu dikenakannya sanksi pidana dan perdata terkait pelanggaran bidang AMDAL. Pasal-pasal yang mengatur tentang sanksi-sanksi tersebut, yaitu: - Sanksi terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan;- Sanksi terhadap orang yang menyusun dokumen AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi;- Sanksi terhadap pejabat yang memberikan izin lingkungan yang tanpa dilengkapi dengan dokumen AMDAl atau UKL-UPL.

Page 11: Tugas Kelompok Mulok Faris New

. Kaitan UU No. 32 Tahun 209 dengan Peraturan Menteri LH No. 11 Tahun 2008:  Sebelum disahkannya UU No. 32 Tahun 2009, KLH sudah menerbitkan peraturan menteri yang mengatur tentang Persyaratan Kompetensi Penyusun Dokumen AMDAL (Permen. LH No. 11 Tahun 2008). Pada Pasal 4  Permen. LH No. 11 Tahun 2008 disebutkan bahwa persyaratan minimal untuk menyusun suatu dokumen AMDAL adalah 3 (tiga) orang dengan kualifikasi 1 orang Ketua Tim dan 2 orang Anggota Tim yang kesemuanya sudah memiliki sertifikat kompetensi. Sementara amanat dalam UU No. 32 Tahun 2009 yang tertuang dalam Pasal 28 adalah ”Penyusun dokumen sebagaimana ... wajib memiliki sertifikat penyusun dokumen AMDAL".  Jika yang dimaksud "penyusun dokumen AMDAL" pada undang-undang lingkungan yang baru adalah seluruh tim yang ada dalam suatu proses penyusunan dokumen AMDAL, maka dengan demikian Permen. LH No. 11 Tahun 2008 Pasal 4 sudah tidak berlaku lagi. Implikasinya selanjutnya adalah masa berlakunya persyaratan tersebut harus mundur sampai ada peraturan menteri yang secara rinci mengatur tentang hal itu sesuai amanat dalam Pasal 28 Ayat (4) yang memberikan kewenangan kepada KLH untuk membuat peraturan yang mengatur lebih rinci hal tersebut.

Page 12: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Kaitan dengan Peraturan Menteri No. 06 Tahun 2008:  Sama seperti Permen. LH No. 11 Tahun 2008, ada perbedaan pengaturan yang diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2009 dengan Permen. LH No. 06 Tahun 2008 tentang Tata Laksana Lisensi Komisi Penilai AMDAL yang berlaku efektif pada tanggal 16 Juli 2009. Dalam peraturan ini persyaratan lisensi komisi penilai diberikan kepada komisi penilai AMDAL kabupaten atau kota dan yang menerbitkan lisensi tersebut adalah instansi lingkungan hidup propinsi. Sementara dalam UU No. 32 Tahun 2009, komisi penilai AMDAL yang harus dilisensi selain komisi penilai AMDAL kabupaten atau kota, tetapi juga terhadap komisi penilai AMDAL pusat dan propinsi yang bukti lisensinya diberikan oleh masing-masing pejabatnya (Menteri, gubernur, bupati dan walikota). Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bentuk pengawasan terhadap pemberian lisensi tersebut jika masing-masing pejabat berhak mengeluarkan bukti lisensi terhadap komisi penilainya. Maka dalam perubahan Permen No. 06 Tahun 2008, KLH harus mengetatkan persyaratan penerbitan lisensi untuk komisi penilai masing-masing daerah termasuk untuk komisi penilai penilai pusat.

Page 13: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Pengertian hukum lingkungan menurut UU No 32 tahun 2009Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi alam itu sendiri, kelangsunganperikehidupan, dan kesejahteraan manusia sertamakhluk hidup lainPerlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan:·         Melindungi wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup·         Menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan manusia·         Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem·         Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup·         Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup·         Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan·         Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia·         Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam·         Mewujudkan pembangunan berkelanjutan·         Mengantisipasi isu lingkungan global

Page 14: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Perlindungan dan pengelolaan hukum meliputi:§  Perencanaan§  Pemanfaatan§  Pengendalian§  Pemeliharaan§  Pengawasan§  Penegakan hukumPengawasan dan penegakan hukumPengawasan1.   Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.2.   Menteri, gubernur, atau bupati/walikota dapat mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat/instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.3.   Dalam melaksanakan pengawasan, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota menetapkan pejabat pengawas lingkungan hidup yang merupakan pejabat fungsional4.   Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan.5.   Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungannya diterbitkan oleh pemerintah daerah jika Pemerintah menganggap terjadi pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Page 15: Tugas Kelompok Mulok Faris New

6.   Pejabat pengawas lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (3) berwenang:

a.  melakukan pemantauanb.  meminta keterangan

c.  membuat salinan dari dokumen dan/atau membuat catatan yangdiperlukand. memasuki tempat tertentue.  memotretf.  membuat rekaman audio visualg. mengambil sampelh. memeriksa peralatani.  memeriksa instalasi dan/atau alat transportasi dan/atauj.  menghentikan pelanggaran tertentu.7. Dalam melaksanakan tugasnya, pejabat pengawas lingkungan hidup dapat melakukan koordinasi dengan pejabat penyidik pegawai negeri sipil8.   Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dilarang menghalangi pelaksanaan tugas pejabat pengawas lingkungan hidup.9.   Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan pejabat pengawas lingkungan hidup dan tata cara pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (3), Pasal 73, dan Pasal 74 diatur dalam Peraturan Pemerintah

Page 16: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Penegakan hukum dibidang lingkungan hidup dapat diklasifikasikan kedalam 3 (tiga) kategori yaitu :v  Penegakan hukum Lingkungan dalam kaitannya dengan Hukum Administrasi / Tata Usaha Negara.v  Penegakan Hukum Lingkungan dalam kaitannya dengan Hukum Perdata.v  Penegakan Hukum Lingkungan dalam kaitannya dengan Hukum Pidana.      Upaya penegakan sanksi administrasi oleh pemerintah secara ketata dan konsisten sesuai dengankewenangan yang ada akan berdampak bagi penegakan hukum, dalam rangkan menjaga kelestarianfungsi lingkungan hidup. Sehubungan dengan hal ini, maka penegakan sanksi administrasimerupakan garda terdepan dalan penegakan hukum lingkungan (primum remedium). Jika sanksi administrasi dinilai tidak efektif, berulan dipergunakan sarana sanksi pidana sebagai senjatapamungkas (ultimum remedium)

Page 17: Tugas Kelompok Mulok Faris New

Ini berarti bahwa kegiatan penegakan hukum pidana terhadap suatu tindak pidana lingkungan hidupbaru dapat dimulai apabila : Aparat yang berwenang telah menjatuhkan sanksi administrasi dantelah menindak pelanggar degan menjatuhkan suatu sanksi administrasi tesebut, namun ternyatatidak mampu menghentikan pelanggaran yang terjadi, atau antara perusahaan yang melakukanpelanggaran dengan pihak masyarakat yang menjadi korban akibat terjadi pelanggaran, sudahdiupayakan penyelesaian sengketa melalui mekanisme altenatif di luar pengadilan dalam bentukmusyawarah / perdamaian / negoisasi / mediasi, namun upaya yang dilakukan menemui jalan buntu,dan atau litigasi melalui pengadilan pedata, namun upaya tersebut juga tidak efektif, baru dapatdigunakan instrumen penegakan hukum pidana lingkungan hidupKewenangan pemerintah untuk mengatur merupakan suatu hal yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang. Dari sisi Hukum Administrasi Negara, kewenangan ini di sebut dengan kewenagan atribusi(Atributive bevoeghdheid), yaitu kewenangan yang melekat pada badan-badan pemerintah yangdiperoleh dari Udang-Undang. Sehingga badan-badan pemerintah tersebut dengan demikian memiliikewenangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Undang- Undang Nomor 23 tahun 1997.Ada Beberapa Faktor Penghambat Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia :1. Kurangnya Sosialiasi Kepada Masyarakat Terkait Hukum

Lingkungan2. Kendala Dalam Pembuktian3. Infrastruktur Penegakan Hukum