Tugas Ke Rsjd Finish
-
Upload
jakah270328 -
Category
Documents
-
view
238 -
download
4
description
Transcript of Tugas Ke Rsjd Finish
SEORANG LAKI-LAKI 34 TAHUN DENGAN GANGGUAN
SKIZOFRENIA PARANOID ( F20.0 )
Disusun Oleh :
Satiti Endah J 500090004
Dhimas K. J 500090006
Annisa Ramadhani J 500090035
Budiwan Putri E. J 500090038
Ain Fathmi J 500090040
Baiq Nova F. J 500090047
Ellysa S. J 500090058
Bagus Burhan J 500090067
Agustina Diana J 500090086
Rilla N. J 5000900102
Gilang K. J 5000900107
Dian Handini J 5000900115
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
I. Identitas
Nama : Wahyudi
Usia : 34 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : wonogiri
Status Pernikahan : belum kawin
Pendidikan Terakhir : STM
Pekerjaan : Tidak Bekerja
No. Rekam Medik :
II. Riwayat Psikiatri
Riwayat penyakit pasien diperoleh secara alloanamnesis dan autoanamnesis.
- Alloanamnesis dilakukan pada tanggal 26 april 2013 dengan Ny. A (Diantar
oleh Ibu) dan tinggal serumah dengan pasien.
- Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 26 mei 2013 di Bangsal Ayodya.
A. Keluhan Utama
Mengamuk dan merusak barang-barang di rumah, serta berbicara ngelantur
tanpa sebab yang jelas.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Autoanamnesis
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 34 tahun, perawatan diri
cukup, menggunakan kaos berlengan pendek bewarna biru dan celana
kain hitam. Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan spontan.
Pemeriksaan dilakukan di Bangsal Ayodya. Pasien mengatakan bahwa dia
pernah belajar ilmu agama islam, budha dan budaya jawa. Pasien
mengaku, lahir pada 1978 tapi dia tidak mau menyebutkan tanggalnya.
Belum memiliki istri. Dia bercerita tentang pewayangan dan biografi
bapak Abdul Rahman Wahid. Pasien juga bercerita bahwa ibunya telah
bercerai saat ketika ia masih kecil dan bapaknya pergi meninggalkan ia,
sampai dia bertemu lagi ketika sudah dewasa. Ketika ia sudah beranjak
remaja wahyudi mencari ayahnya yang meninggalkan ia ketika ia masih
kecil, dan menemukan ayahnya di Jakarta selatan.
Pasien mengatakan, selama dirawat di Rumah Sakit Jiwa Surakarta
(RSJ Surakarta), belum ada yang datang.
Pasien datang ke RSJ Surakarta diantar oleh keluarganya dan dia
mengerti mengapa dia dibawa keluarga ke RSJ Surakarta. Dia merasa
bahwa dia merasakan sesuatu yang ganjil pada otaknya dan perlu dirawat
yang lebih lanjut. Ketika pasien ditanya tentang alasan mengapa dia ada
disana, dia menjawab sering mengamuk dirumah tanpa sebab yang jelas.
Dia tidak pernah merasakan adanya sesuatu yang masuk dalam
tubuhnya, namun dia tahu tentang ilmu ghaib. Dia tidak bisa melihat jin
dan dapat membedakan antara jin yang baik dan jahat. Mengerti aktivitas
yang terjadi di alam ghaib. Dia merasa ada sesuatu hal yang mengintai
dirinya dimanapun dan kapan pun dia merasa sinpengintai tersebut mau
masuk kedalam perut dan otaknya.
Pasien tidak dapat menyebutkan alamat lengkap rumah sakit tempat
dia berada. Pasien juga dapat menyebutkan tempat dan tanggal
pemeriksaan dengan tepat . Pasien juga dapat menyebutkan bahwa
usianya 34 tahun. Pasien menyadari bahwa dia berasal dari Wonogiri. Dia
bercerita di rumah tidak bekerja hanya membantu-bantu saudara yang
bekerja di bengkel. Pasien sadar dibawa ke rumah sakit jiwa, dimana
menurut dia disana merupakan tempat orang-orang stress, depresi mental,
frustasi. Dia merasa bahwa dirinya frustasi karena menurutnya dia telah
membentak dokter yang merawatnya ketika di wonogiri, dia sangat ingin
bertemu dengan dokternya dan akan meminta maaf pada dokter tersebut.
Pasien menyebutkan bahwa hobinya adalah berolahraga. Ketika
diminta untuk menggambar, pasien dapat menggambar lumayan. Pasien
tidak menjelaskan tentang gambar yang dibuatnya. Pasien mengatakan
bahwa masa kecilnya SD, SMP dan STM di wonogiri. \ Pasien dapat
mengitung dengan baik, seperti 100-7-7-7-7-7, dst.
Ketika pasien ditanya tentang makanan kesukaannya, dia mengatakan
bahwa makanan kesukaannya adalah renyem, yaitu terbuat dari ketela.
Dan ketika ditanya tentang makanan pagi harinya, dia menjawab bahwa
dia makan nasi dan telur dipindang, dan pasien mengatakan bahwa dia
tidak memakai obat-obatan, kecuali dipaksa minum obat di Rumah Sakit.
Di rumah dia selalu mengonsumsi jamu untuk menyembuhkan sakitnya,
sedangkan di rumah sakit dia merasa dijadikan bahan percobaan.
Dia senang merokok, dan dia mengeluh jika di rumah sakit
merokok pasti dibatasi, dia merasa sangat pusing jika tidak merokok.
Pasien mengaku, jika pasien sedang berbicara, kemudian diberi rokok,
pasien akan langsung diam. Pasien akan mulai merokok dengan berdoa.
Doa yang diucapkannya adalah “Ya Tuhan, ampunilah orang-orang yang
stress yang tidak mendapatkan jodoh yang frustasi.”
Pasien mengerti tentang pribahasa. Ketika ditanya peribahasa,
“Tong Kosong Nyaring Bunyinya”, pasien menjawab orang banyak
bicara, biasanya goblok. Kemudian peribahasa, “Air Tenang
Menghanyutkan”, pasien dapat menjawab artinya yaitu diam-diam tetapi
pandai. Kemudian, pasien tiba-tiba menyanyikan lagu dengan judul Umar
Bakri yang dipopulerkan Iwan Fals. Setelah menyanyi, pasien mengatakan
bahwa Umar Bakri gajinya sudah naik, tetapi dia malah dimasukkan ke
rumah sakit jiwa, padahal dia sudah berjuang untuk Umar Bakri.
Kemudian, pasien bercerita bahwa tulisan Jawa lebih dulu ada
dibandingkan dengan tulisan Arab, yaitu tulisan jawa mulai ada sejak 70
masehi, sedangkan tulisan Arab mulai ada lebih kurang 470 masehi.
Pasien mengatakan bahwa manusia ada tujuh bagian. Satu yang terlihat,
dan enam merupakan raga dan nyawa, sementara sukmanya adalah milik
tuhan. Pasien mengaku beragama Kristen Protestan sejak lahir. Ditanya
tentang agama, dia mengatakan bahwa “Agamamu adalah agamamu,
sedangkan agamaku adalah agamaku.” Dia belajar Al-Qur’an karena
mendapatkan ilmu budi pekerti khusus dari seseorang yang dia panggil
dengan sebutan eyang. Eyang nya dari Nahdhatul Ulama, yaitu Kyai Tebu
Ireng, yang merupakan teman dari Gusdur.
Pasien merasa kesepian, tidak ada teman, tidak ada yang dapat
diajak bercinta, dan dia merasa sudah masuk ke RSJ tersebut sebanyak 45
kali, yang 3 kalinya adalah di RSJ Semarang tepatnya di Kendal. Saat
ditanya kebiasaannya, dia menjawab bernyanyi, memarahi teman-teman
yang ada disitu apabila ada yang salah, jika tidak salah, maka akan
dilindungi.
Menurut pasien, seorang dokter itu adalah bodoh. Orang yang merasa
bodoh akan merasa perlu untuk belajar. Dia mengatakan bahwa
cendekiawan itu seperti Habibie, Jusuf Kalla dan Gusdur. Pasien sadar
bahwa persiden sekarang adalah Susilo Bambang Yudhoyono dan
wakilnya Ir. Budiyono.
2. Alloanamnesis
Keterangan diperoleh dari adik pasien. Adik pasien mengatakan bahwa
pasien tidak tidur, makan sedikit, bicara ngelantur tanpa sebab yang jelas.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebelumnya pernah dibawa ke
Rumah Sakit Jiwa pada Bulan Desember 2011 dengan keluhan yang sama.
Menurut keluarga pasien, jika pasien dalam kondisi wajar, pasien
merupakan orang yang rendah hati, pendiam, lemah lembut,
menyenangkan dan berpikir rasional, tetapi dalam keadaaan yang tidak
wajar, pasien bersikap egois, mudah marah, dan kasar. Pasien sekarang
tidak bekerja. Pada tahun 2002, selama dua sampai tiga tahun pasien
bekerja di bidang pelayaran domestik. Dalam kurun waktu ini, pasien
pernah dibawa pulang dalam keadaan tidak sadar tanpa sebab yang jelas.
Pasien seorang yang taat beribadah dan tidak terlalu aktif dalam aktifitas
sosial.
Pasien selama sekolah merupakan siswa yang cukup berprestasi. Dari
sekolah dasar hingga sekolah teknik mesin, pasien selalu mendapat
peringkat pertama di kelasnya. Pasien tidak terlalu dekat dengan keluarga
karena pasien dan keluarga memiliki kegiatan masing-masing. Pasien
merupakan anak pertama dari lima bersaudara.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, dibawa ke Rumah
Sakit wonogiri dan di bawa di pengobatan alternatif.
2. Riwayat Gangguan Psikosomatik
Tidak ada.
3. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat asma : disangkal
b. Riwayat hipertensi : disangkal
c. Riwayat diabetes mellitus : disangkal
d. Riwayat rawat inap : disangkal
4. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : disangkal
b. Riwayat trauma kepala : disangkal
c. Riwayat kejang : disangkal
d. Riwayat hilang kesadaran : disangkal
5. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : disangkal
b. Riwayat alkohol : disangkal
c. Riwayat konsumsi NAPZA : disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak satu-satunya dari bapak yang lama. Pasien lahir
normal.
2. Riwayat Massa Anak Awal (0-3 tahun)
Pasien sejak kecil diasuh ibunya dengan ayah tiri, pasien tumbuh dan
berkembang sesuai dengan usianya. Pasien mudah bergaul dengan teman-
temannya.
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien masuk sekolah dasar, selama di sekolah pasien memiliki banyak
teman dan tidak terlihat berbeda dengan anak seusianya. Tidak pernah
tinggal kelas.
4. Riwayat Masa Anak Akhir (Pubertas Sampai Remaja)
Pasien masuk sekolah menengah pertama dan sekolah teknik mesin dan
cukup aktif di sekolahnya, serta mudah bergaul dengan teman-temannya.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien tidak bekerja hanya membantu saudara bekerja di bengkel.
b. Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar (6 tahun).
Sekolah Menengah Pertama (3 tahun).
Sekolah Teknik Mesin (3 tahun).
c. Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah
d. Riwayat Agama
Pasien adalah pemeluk Islam, taat beribadah.
e. Riwayat Aktivitas sosial
Pasien tidak terlalu aktif dalam kegiatan sosial dan perkumpulan di
lingkungan masyarakat.
f. Riwayat Psikososial
Pasien menyukai lawan jenis.
g. Riwayat Hukum
Pasien belum pernah berurusan dengan aparat hukum.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dan merupakan anak tunggal dari bapak
lama. Keluarga ada yang memiliki penyakit serupa yaitu bude.
Genogram ------- masih salah put km edit
Keterangan Gambar:
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: blok hitam menunjukkan memiliki gangguan jiwa
: blok merah menunjukkan meninggal
III.Pemeriksaan Status Mental
A. Kesadaran Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki 34 tahun tampak sesuai usia, berambut pendek
sedikit rapi, perawatan diri cukup.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Normoaktif : kontak mata baik, pasien menjawab pertanyaan pemeriksa
dengan spontan, tenang dan sopan.
3. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif. Saat ditanya, pasien bersedia untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan pemeriksa. Jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan
pemeriksa.
B. Kesadaran
a. Kuantitatif : CM E4V5M6
b. Kualitatif : Berubah
C. Pembicaraan
Volume suara cukup, intonasi dan artikulasi jelas, pasien menjawab
pertanyaan pemeriksa dengan spontan. Asosiasi longgar, inkoherensi.
D. Mood dan Afek
1. Mood : Senang
2. Afek : datar
3. Keserasian : Inkongruen
4. Empati : Dapat dirabarasakan
E. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan : Tamat STM (3 tahun)
2. Daya Konsentrasi : Baik
3. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (tahu dimana sekarang)
c. Waktu : tidak mengetahui ini hari apa dan tanggal berapa.
d. Situasi : Baik (dapat mengenali kondisi sekitar)
4. Perhatian : Baik (perhatian tidak mudah teralih, tidak mudah
terpengaruh oleh pasien lain yang mengganggunya)
5. Daya ingat
a. Daya ingat segera : Baik (pasien dapat mengingat kata yang
diucapkan pemeriksa)
b. Daya ingat jangka pendek : Baik (pasien dapat mengingat makanannya
saat sarapan)
c. Daya ingat jangka panjang : Baik (dapat mengingat tentang orang
tuanya)
6. Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa dari pemeriksa.
7. Bakat Kreatif
Menggambar
8. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien dapat makan, minum, mandi, dan berpakaian tanpa bantuan
orang lain.
F. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : (+) halusinasi visual
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
G. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : cukup
b. Kontinuitas : relevan
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi/keterpakuan : ……...
b. Gangguan isi pikir : waham kesalahan (+), waham curiga
(+), thought broadcasting (-), delusion of control (-), delusion of
passivity (-)
c. Bentuk pikir : non realistik
H. Pengendalian Impuls
Baik, mampu mengendalikan dorongan kemarahan dengan baik.
I. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : baik
2. Uji daya nilai : baik
3. Penilaian realita : terganggu
J. Tilikan
Derajat 1 (pasien menyangkal sepenuhnya dirinya sakit)
K. Taraf Kepercayaan
Secara keseluruhan informasi yang didapat dari pasien dapat dipercaya.
IV. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
A. Status Interna
Keadaan Umum : Baik
Tanda Vital : TD 120/80 mmHg
Nadi 88x/m
RR 22x/m
T0 37, 20 C
Mata : DBN
Thorase : Cor dan Pulmo DBN
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
Gastrointestinal : DBN
Urogenital : DBN
Gangguan khusus : -
B. Status Neurologis
1. Nn. Craniales : DBN
2. Meningeal sign : -
3. gejala peningkatan TIK : -
4. mata : pupil bulat sentral diameter 3mm, isokor,
reflex cahaya +/+, reflex kornea +/+
I. Motorik
1. Tonus : normotonus
2. Turgor kulit : < 2 detik / baik
3. Koordinasi : dbn
4. Reflek fisiologis : r reflek patologis
II. Sensibilitas : normoestesi
III. Susunan fungsi vegetative : TAK
IV. Fungsi luhur : TAK
V. Gangguan khusus : TAK
C. Pemeriksaan Penunjang
Kimia Klinik
No. Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
1 GDS 146 mg/dl <130
2 SGOT 24 u/l <31
3 SGPT 21 u/l <32
Darah Rutin
No. Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
1 Leukosit 7500 /mm3 4,1 – 10,9
2 Hemoglobin 14,9 gr/dl 12 – 18
3 Hematokrit 43,4 % 37 – 51
+ +
+ +
- -
- -
4 Trombosit 253 /mm3 140rb -440rb
5 MCV 91 ll 80-97
6 MCH 31,2 Pg 26-32
7 MCHC 34,3 gr/dl 31-36
V. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Dari riwayat penyakit sekarang, didapatkan seorang pasien laki-laki berusia
45 tahun, sudah menikah dan bercerai, pendidikan terakhir Sekolah menengah
Atas, dengan keluhan utama waham kebesaran, halusinasi visual. Pasien pernah
mengalami gangguan psikiatri sebelumnya dan pernah rawat inap di RSJD
Surakarta yaitu pada tanggal 18 Desember 2011 selama 1,5 bulan dikarenakan
mengamuk di rumah, bicara ngelantur, marah-marah, dan merusak barang-barang.
Pada 17 April 2012 pasien masuk kembali ke RSJD Surakarta karena keluhan
yang sama. Pasien mengatakan jika dia bercerai dengan istrinya saat istrinya
hamil 3 bulan.
Dari autoanamnesis yang dilakukan di bangsal Pringgodani RSJD Surakarta
yaitu pada tanggal 11 Mei 2012. Pasien mengaku seorang tentara dan merupakan
kepercayaan dari Bung Karno dan Soeharto. Pasien mengaku keturunan dari
Hamengkubuwono X Kasunanan Mangkunegaran. Pasien percaya bahwa dia
mempunyai kekuatan untuk melihat arwah dari Bung Karno atau Suharto,
menjumpai dan memberi sebuah pesan pada pasien untuk menjaga negara dan
dipercaya memegang rahasia negara. Pasien mengatakan bahwa kadang-kadang
bayangan arwah Sukarno atau Suharto datang secara tiba-tiba, hal ini menandakan
bahwa negara sedang dalam keadaan darurat atau bahaya.
Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal. Hasil
pemeriksaan status mental didapatkan seorang laki-laki, tempat, orang, waktu
orientasi baik, sesuai usia, perawatan diri cukup, kesadaran kualitatif berubah,
normoaktif, mood senang, afek luas, mood dan afek serasi, empati dapat
dirabarasakan. Bentuk pikiran nonrealistik, isi pikirannya waham kebesaran (+),
thought broadcasting (-), delusion of control (-), delusion of passifity (-),
penilaian relita terganggu, tilikan diri derajat 1.
VI. Evaluasi Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan psikotik yang secara klinis
bermakna. Ditemukan pula waham kebesaran dan halusinasi visual. Dengan
demikian dapat disimpulkan pada pasien ini menderita skizofrenia.
Diagnosis Aksis I
Pada status mental didapatkan bentuk pikir non realistic, sehingga pasien
tergolong psikotik. Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan
kelainan yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pada pasien ini. Dari
anamnesis dan dari pemeriksaan status mental pasien ditemukan gejala yang
jelas dan bermakna, yaitu waham kebesaran, halusinasi tipe visual,
pembicaraan asosiasi longgar dan inkoherensi. Gejala sudah lebih dari satu
bulan dan telah memenuhi criteria umum diagnosis skizofrenia dengan
tambahan halusinasi dan waham yang menonjol serta gangguan afektif
dorongan kehendak.
Pembicaraan dan gejala katatonik secara relative tidak nyata dan
menonjol. Berdasarkan data ini kemungkinan gangguan jiwa yang diderita
saat ini adalah skizofrenia paranoid (F20.0)
Diagnosis Aksis II
Berdasarkan riwayat premorbid, hubungan interpersonal, dan penggunaan
waktu luang, didapatkan pasien cenderung untuk merasa dirinya penting
secara berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk pada
diri sendiri (self-referential attitude), sehingga dalam diagnosis aksis II
didapatkan adanya ciri kepribadian paranoid.
Diagnosis Aksis III
Belum ada diagnosis
Diagnosis Aksis IV
Masalah keluarga
Diagnosis Aksis V
GAF 60-51 (Gejala sedang moderate disabilitas sedang)
VII. Evaluasi Multiaksial
Aksis I : Gangguan skizofrenia paranoid (F 20.0)
Aksis II : Belum ada diagnosa
Aksis III : Tidak ada diagnosa
Aksis IV : Masalah keluarga
Aksis V : GAF 60-51
VIII. Diagnosis Banding
1. F22.0 Paranoia
2. F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, episode kini manik dengan gejala
psikotik.
IX. Daftar Masalah
1. Organobiologik : tidak ada kelainan
2. Psikologik
a. Gangguan Persepsi (halusinasi visual)
b. Gangguan Proses Pikir (bentuk pikir, isi pikir)
c. Gangguan penilaian realita
d. Tilikan diri buruk (tilikan 1)
X. Rencana Terapi
a. Psikofarmaka
1. Chlorpomadzine 1x100 mg
2. Trihexyphaeruperidol 3x2 mg
b. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin control
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar member suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
XI. Prognosis
Hal yang merugikan
No. Ciri – Ciri Prognosis Baik Checklist
1. Onset lambat X
2. Faktor pencetus jelas √
3. Onset akut √
4. Riwayat sosial dan pekerjaan premorbid yang baik X
5. Gangguan mood √
6. Mempunyai pasangan X
7. Riwayat keluarga dengan gangguan mood X
8. Sistem pendukung yang baik X
9. Gejala positif √
Hal yang memberatkan
No. Ciri-ciri prognosis burukCheck
List
1. Onset muda X
2. Faktor pencetus tidak jelas X
3. Onset tidak jelas X
4. Riwayat social, seksual, dan premorbid yang jelek √
5. Perilaku menarik diri, autistic X
6. Tidak menikah, cerai/janda/duda √
7. Riwayat keluarga skizofrenia X
8. Sistem pendukung yang buruk √
9. Gejala negative X
10. Tanda dan gejala neurologis X
11. Tidak ada remisi dalam 3 tahun X
12. Banyak relaps X
13. Riwayat trauma perinatal X
Prognosis:
- qua ad vitam : ad bonam
- qua ad sanam : dubia ad bonam
- qua ad fungsionam : dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2001. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III.
Jakarta: Depkes RI.
Kaplan HI, Sadock BJ, 2003. Sinopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/
Clinical Psychiatry, ed. 9. Jakarta: Bina Pustaka.
Maslim, R., 2008. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik.
Jakarta: EGC.