Tugas KDK Jadi

37
KONSEP DASAR KEPERAWATAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN Oleh : FAHRIYANSYAH FURQAN ULUL AZMI LIA TRISNA IFAN KURNIAWAN SRI HARTINI

Transcript of Tugas KDK Jadi

Page 1: Tugas KDK Jadi

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN&

DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN

Oleh :

FAHRIYANSYAH FURQANULUL AZMILIA TRISNA

IFAN KURNIAWANSRI HARTINI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR” MATARAMSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

JURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER

2012

Page 2: Tugas KDK Jadi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa kami telah

menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dengan membahas

tentang Sistem Pelayanan Kesehatan dan Dinamika Kelompok Dalam Keperawatan

Makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian kami dari beberapa

sumber. Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak

kekurangannya. Maka saran, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari berbagai

pihak sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa bermanfaat

bagi kita semua.

Mataram, 1 Desember 2012

Penyusun

2

Page 3: Tugas KDK Jadi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................... .........3

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN.........................................................................4

A. TEORI SISTEM................................................................................................. 4

B. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN..............................................................6

C. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN........................................................... 8

D. LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN............................................... 9

E. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN..............10

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN.................... 10

DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN...................................................13

A. PENGERTIAN................................................................................................... 13

B. FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK......................................................................14

C. JENIS KELOMPOK SOSIAL............................................................................. 14

D. CIRI KELOMPOK SOSIAL................................................................................ 16

E. PEMBENTUKAN KELOMPOK..........................................................................16

F. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KELOMPOK..................................22

G. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DALAM KELOMPOK............................... 23

H. PENTINGNYA DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN.................. 24

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 25

3

Page 4: Tugas KDK Jadi

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Sistem Pelayanan Kesehatan menjadi salah satu faktor yang penting dan

krusial dalam peningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang mana kesehatan

merupakan suatu hal yang menyangkut harkat hidup masyarakat. Sistem pelayanan

kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan

kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok umur dan

dalam berbagai keadaan Penyusunan Sistem Pelayanan Kesehatan dimaksudkan

untuk dapat dipergunakan sebagai landasan, arah dan pedoman penyelenggaraan

pembangunan kesehatan (Dubois & Miley.2005 : 317)

A. TEORI SISTEM

Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai

komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Dalam mempelajari sistem

maka terlebih dahulu harus memahami teori tentang sistem karena teori tentang

sistem akan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada dalam

sistem. Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi.

Secara garis besar, sistem terdiri dari : input, proses, output, dampak,

umpan balik, dan lingkungan yang kesemuianya saling berhubungan dan saling

mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

4

Page 5: Tugas KDK Jadi

1. Input

Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk

berfungsinya sebuah sistem. Input sistem pelayanan kesehatan berupa

potensi masyarakat, tenaga kerja, sarana kesehatan, metode, dsb.

2. Proses

Kegiatan yang mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yg

diharapkan dari system tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan:

berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan seperti proses kinerja

petugas medis, penggunaan obat-obatan, prosedur pelayanan yang ada,

dan beberapa hal lainnya.

3. Output

Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan

kesehatan yang diharapkan berupa pelayanan yang berkualitas dan

terjangkau sehingga masyarakat mendapatkan sesuai dengan kebutuhan

dan prosedur yang sesuai. Output dapat menjelaskan atau mencitrakan mutu

dari tempat terlaksananya pelayanan masyarakat yang dilaksanakan.

5

Feedback

DampakOutputProsesInput

Lingkungan

Page 6: Tugas KDK Jadi

4. Dampak

Merupakan akibat dari output/hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yang

relatif lama. Dampak sistem Pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat,

angka kesakitan & kematian menurun.

5. Umpan Balik

Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Umpan balik terjadi

dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Umpan balik dalam Pelayanan Kesehatan berupa kualitas tenaga kesehatan.

6. Lingkungan

Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan

kesehatan.

B. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN

Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan

kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan.

Menurut Leavel dan Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus

memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, diantara

tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sebagai

berikut :

1. Health promotion (promosi kesehatan)

Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui

peningkatan kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan

6

Page 7: Tugas KDK Jadi

masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan. Meliputi,

kebersihan perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan

kesehatan berkala, peniungkatan status gizi, kebiasaan hidup sehat, layanan

prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan

peningkatan status kesehatan.

2. Specifik protection (perlindungan khusus)

Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya /

penyakit - penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam

tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan

untuk perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT,

Hepatitis, campak dan lain-lain. Pelayanan perlindungan keselamatan kerja

dimana pelayanan kesehatan yang diberikan pada seseorang yang bekerja

di tempat resiko tinggi seperti kerja pada produksi bahan kimia, bentuk

perlindungan khusus berupa pelayanan pemakaian alat pelindung dari diri

dan lain sebagainya.

3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan

segera)

Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat

dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit. tingkat pelayanan ini

dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta

dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran.bentuk

tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka survei

7

Page 8: Tugas KDK Jadi

pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survei

penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus

4. Disability Limitation (pembatasan cacat)

Pembabatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien

atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang

ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki

potensi kecacatan. Bentuk kegiatan ini dapat berupa perawatan untuk

menghentikan penyakit, komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas

untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian

5. Rehabilitatio (rehabilitasi)

Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didianosis

sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap

kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada pasien,

kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau

gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan

senang hati karena kesadaran yang dimilikinya.

C. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN

Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat

untuk meningkatkan status kesehatan, terdiri dari :

8

Page 9: Tugas KDK Jadi

1. Rawat Jalan

Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan

diagnosis dan pengobatan penyakit akut/ mendadak dan kronis yang

dimungkinkan tidak terjadi rawat inap.

2. InstitusI

Merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam

memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan

3. Hospice

Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien

dengan sakit terminal sampai melewati masa terminal dengan tenang

4. Community Based Agency

Dilakukan di keluarga klien, seperti praktek perawat keluarga, dan lain-lain .

D. LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,

pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Terdapat tiga

bentuk pelayanan kesehatan, yaitu :

1. Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)

Dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang

ringan/masyarakat sehat sehingga kesehatan optimal dan sejahtera.

2. Secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat Kedua)

Untuk klien yg membutuhkan perawatan rawat inap tapi tidak dilaksanakan di

pelayanan kesehatan utama.

9

Page 10: Tugas KDK Jadi

3. Tertiary health care (pelayanan kesehatan tingkat Ketiga)

Tingkat pelayanan tertinggi yang mana membutuhkan tenaga ahli/subspesialis

dan sebagai tempat rujukan utama seperti RS tipe A atau B.

E. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan

dasar dan rujukan sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat

pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan pendekatan askep

keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam

kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil

keputusan, menanggulangi keadaan darurat, memberikan pelayanan dasar pada

anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan.

Setiap sistem membutuhkan acuan, acuan yang digunakan dalam sistem

pelayanan masyarakat di Indonesia adalah Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

yang telah ditetapkan sejak tahun 1982. SKN tersebut dibentuk untuk menjamin

tercapainya tujuan pembangunan kesehatan. SKN secara terus menerus

mengalami perubahan sesuai dengan dinamika masyarakat Indonesia.

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN

1. Pergeseran masyarakat dan konsumen

Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran

konsumen terhadap peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan

10

Page 11: Tugas KDK Jadi

upaya pengobatan. sebagai masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang

masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka mempunyai kesadaran

yang lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap kesehatan.

Akibatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat.

2. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sisi lain dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan karena adanya peralatan kedokteran

yang lebih canggih dan memadai walau di sisi yang lain juga berdampak

pada beberapa hal seperti meningkatnya biaya pelayanan kesehatan,

melambungnya biaya kesehatan dan dibutuhkannya tenaga profesional

akibat pengetahuan dan peralatan yang lebih modern.

3. Issu legal dan etik

Sebagai masyarakat yaang sadar terhadap haknya untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan, issu etik dan hukum

semakin meningkat ketika mereka menerima pelayanan kesehatan.

Pemberian pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang

manusiawi maka persoalan hukum kerap akan membayanginya.

4. Ekonomi

Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya

dapat dirasakan oleh orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan

untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, namun

11

Page 12: Tugas KDK Jadi

bagi klien dengan status ekonomi rendah tidak akan mampu mendapatkan

pelayanan kesehatan yang paripurna karena tidak dapat menjangkau biaya

pelayanan kesehatan

5. Politik

Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan

berpengaruh pada kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang

diberikan dan siapa yang menanggung biaya pelayanan kesehatan

12

Page 13: Tugas KDK Jadi

DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN

Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang

selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai

terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan Kelompok secara definitif

memiliki arti sebagai dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama,

saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan

bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma

dan nilai-nilai tertentu

Dengan demikian dinamika kelompok merupakan sebuah konsep yang

menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat

menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah

Selain itu dinamika kelompok dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok

yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki hubungan psikologi secara jelas

antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi

yang dialami secara bersama

Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika kelompok pada dasarnya

merupakan proses-proses kelompok yang menggambarkan semua hal yang

terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam

kelompok itu.

13

Page 14: Tugas KDK Jadi

B. FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK

Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup

dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan

hidup. Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang

lain.

2. Memudahkan segala pekerjaan. Karena banyak pekerjaan yang tidak dapat

dilaksanakan tanpa bantuan orang lain

3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan

mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih

cepat, efektif dan efesian. Pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian

kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian.

4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat. Setiap individu

bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama

dalam masyarakat

C. JENIS KELOMPOK SOSIAL

Kelompok manusia merupakan kelompok sosial yang terdiri dari dua atau

lebih individu yang mengadakan interaksi sosial sehingga terdapat pembagian

tugas, struktur dan norma yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut kelompok

dapat dibagi menjadi :

14

Page 15: Tugas KDK Jadi

1. Kelompok Primer

Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang

anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.

Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah

orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan

lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung

(bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan

sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.

2. Kelompok Sekunder

Merupakan kelompok yang anggotanya berinteraksi secara tidak

langsung, berjauhan, dan kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi

biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat

kerja dan lain-lain.

3. Kelompok Formal

Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran

Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya

diangkat oleh organisasi.Contoh dari kelompok ini adalah semua

perkumpulan yang memiliki AD/ART.

4. Kelompok Informal

Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya

tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya

15

Page 16: Tugas KDK Jadi

tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari

individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi

bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya:

kelompok arisan.

D. CIRI KELOMPOK SOSIAL

Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain.

(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama).

2. terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan

yang lain (Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu

yang terlibat).

3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok

yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing.

4. Adanya peneguhan norma pedoman tingka laku anggota kelompok yang

mengatur intraksidalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan

bersama.

E. PEMBENTUKAN KELOMPOK

Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam upaya

pembentukan kelompok/tim, yaitu :

16

Page 17: Tugas KDK Jadi

1. Adanya ketergantungan yang sifatnya positif (positive

interdependency)

Ketergantungan positive merupakan suatu keadaan dimana setiap

orang dalam kelompok saling membutuhkan dan merasa bahwa berhasil

atau tidaknya suatu pekerjaan merupakan hasil bersama dan tanggung

jawab bersama

Ketergantungan positive memiliki ciri sebagai berikut:

a) Adanya persepsi positif antar anggota kelompok

b) Semua anggota kelompok berusaha agar keberhasilan dan keuntungan

dinikmati oleh semua nggota kelompok

Semakin tinggi tingkat ketergantungan positive maka semakin kuat

ikatan antar anggota kelompok. Beberapa kondisi yang mendukung

terbentuknya ketergantungan positive diantaranya :

a) Adanya tujuan yang ingin dicapai bersama yang membutuhkan

kerjasama yang tinggi

b) Adanya imbalan (reward) yang sama antar anggota kelompok satu

dengan yang lain. dalam hal ini semua anggota mendapat perlakuan

yang sama

c) Adanya ketergantungan tugas, dimana pekerjaan satu kelompok baru

dapat dikerjakan bila kelompok lain telah menyelesaikan bagiannya

d) Adanya ketergantungan informasi, dimana setiap anggota kelompok

hanya mempunyai sebagian dari informasi yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan. Contohnya, tim ahli dalam suatu proyek

17

Page 18: Tugas KDK Jadi

2. Keandalan individu (individual accountability)

Keandalan individu dapat dilihat dari penampilan/performance

seseorang. Berkaitan dengan pembentukan sebuah team/kelompok

beberapa hal yang perlu diketahui mengenai keandalan individu antara lain :

a) Kemampuan masing-masing anggota àsehingga dapat diketahui siapa

yang memerlukan peningkatan.

b) Sejauh mana kontribusi anggota terhadap kelompok à apakah kontribusi

yang diberikan sudah sesuai dengan tanggungjawabnya.

Pengenalan terhadap kemampuan/keandalan anggota kelompok

sangat penting karena beberapa hal yaitu:

a) Memungkinkan setiap anggota kelompok mengetahui kontribusi masing-

masing anggota dalam kelompok

b) Memungkinkan saling tolong menolong dalam menyelesaikan tugas-

tugas kelompok

c) Untuk memperjelas fungsi dan tanggung jawab masing-masing anggota

kelompok.

Hal yang perlu diperhatikan adalah walaupun kerja dalam kelompok

sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan dan keberhasilan, tapi jika tidak

dikelola dengan baik maka akan terjadi hal sebaliknya yang dinamakan

dengan ”social loafing” dimana hasil kerja individu lebih baik dari pada hasil

kerja kelompok. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya social loafing

antara lain:

18

Page 19: Tugas KDK Jadi

a) Kurang jelasnya identifikasi masing-masing anggota kelompok

b) Kurangnya kohesi/ikatan diantara anggota kelompok

c) Kurangnya tanggungjawab terhadap tugas atau hasil akhir yang

diberikan

3. Interaksi langsung (face-to-face interaction)

Interaksi langsung (face-to-face interaction) dapat menciptakan iklim kerja

yang lebih baik dan sebagai dampaknya akan meningkatkan produktifitas,

moral dan efektifitas kerja kelompok karena komunikasi antar kelompok lebih

terbuka.

4. Keterampilan kerjasama (collaborative skills)

Kelompok tidak akan mungkin dapat berfungsi secara efektif tanpa

mempunyai ketrampilan untuk bekerja sama.

Berbagai studi mengenai pentingnya kerjasama dalam kelompok

menunjukkan bahwa dengan mengumpulkan orang yang tidak mempunyai

ketrampilan untuk bekerja sama walaupun mereka ini mungkin cukup ahli

dalam bidangnya ternyata dalam menyelesaikan tugas kelompoknya banyak

menemui kesulitan

5. Proses kelompok (group processing).

Proses yang terjadi dalam pembentukan kelompok penting untuk

diketahui, karen dengan cara ini (a) dapat diketahui sudah sejauh mana

19

Page 20: Tugas KDK Jadi

kelompok ini berfungsi, dan (b) dapat menentukan alternatif-alternatif strategi

yang dapat diambil dalam upaya perbaikan kerja kelompok.

Proses pembentukan kelompok secara sistematis dapat dijabarkan melalui

gambar berikut :

1. Persepsi

Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang

dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih memiliki

kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang

lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan

tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.

20

Perasaan

Motivasi

Tujuan

Interaksi

Pembentukan

PerpecahanPerubahan

Penyeselaian

Page 21: Tugas KDK Jadi

2. Motivasi

Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok

untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok.

Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu

kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota

lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.

3. Tujuan

Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan

tugas-tugas kelompok atau individu.

4. Organisasi

Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses

kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan

secara lebih efisien dan efektif.

5. Independensi

Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan

disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide,

pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap

berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.

6. Interaksi

Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan

interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang

didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.

21

Page 22: Tugas KDK Jadi

F. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KELOMPOK

Kelompok merupakan tujuuan yang diharapkan dalam proses dinamika

kelompok, karena jika hal tersebut tercapai, maka dapat dikatakan salah satu

tujuan proses transformasi dapat berjalan lebih baik. Indikator yang dijadikan

pedoman mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Adaptasi

Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru.

Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai

dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Di samping itu proses adaptasi

juga berjalan dengan baik yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota

untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok

lain tanpa merasa integritasnya terganggu

2. Pencapaian tujuan

Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam

rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola,

serta individu mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan

pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.

Selain hal diatas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh

bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian

perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain

1. Tahap pra afiliasi

Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua

individu akan saling mengenal satu sama lain. Kemudian hubungan

22

Page 23: Tugas KDK Jadi

berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan saling mengenal

sifat dan nilai masing-masing anggota.

2. Tahap fungsional

Ditandai dengan adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain,

tercipta homogenitas, kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok. Pada

akhirnya akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.

3. Tahap disolusi

Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa

tidak membutuhkan lagi dalam kelompok. Tidak ada kekompakan maupun

keharmonisan yang akhirnya diikuti dengan pembubaran kelompok.

G. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DALAM KELOMPOK

Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun

memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun

kekurangan dalam kelompok tersebut[9].

1. Kelebihan Kelompok

a) Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima

informasi dan pendapat anggota yang lain.

b) Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan

kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi.

c) Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah

disepakati kelompok.

23

Page 24: Tugas KDK Jadi

2. Kekurangan Kelompok

Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu

penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat

memengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.

H. PENTINGNYA DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN

Profesi perawat merupakan bagian dari profesi kesehatan yg anggotanya

terdiri dari perawat dimana terjadi satu ikatan profesi yg mempunyai tujuan untuk

kepentingan yg sama dalam bidang keperawatan .Profesi perawat terbentuk dari

adanya suatu kelompok-kelompok perawat yg mempunyai tradisi, norma,

prosedur dan terjadi aktifitas yg sama dalam menjalankan tugas sebagaimana

seorang perawat.Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota

yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota. Setiap

anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling memerlukan

bantuan.

Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi

dalam beberapa kelompok, seperti: Pertama, adanya anggota secara psikologis

memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma. Kedua, kelompok

anggota marginal artinya kelompok yang menerima baik keanggotaannya tetapi

bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya. Ketiga,

anggota pemberontak artinya orang yang telah diterima dalam kelompok tetapi

bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada. Kondisi

demikian akan terjadi dalam setiap kelompok dan tak terkecuali kelompok profesi

perawat.

24

Page 25: Tugas KDK Jadi

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul . 2008 . Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok#Pembentukan_Kelompok

http: // novenadwirespita 10508159. blogspot. Com / 2010 / 11 / pertumbuhan – dan –perkembangan – kelompok .html

http: // id. Shvoong .com / medicine – and – health / 2138650 – faktor – faktor – yang – mempengaruhi – sistem /

25