Tugas KDK Jadi
-
Author
fahri-furqan -
Category
Documents
-
view
69 -
download
9
Embed Size (px)
Transcript of Tugas KDK Jadi

KONSEP DASAR KEPERAWATAN
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN&
DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN
Oleh :
FAHRIYANSYAH FURQANULUL AZMILIA TRISNA
IFAN KURNIAWANSRI HARTINI
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR” MATARAMSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
JURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER
2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa kami telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dengan membahas
tentang Sistem Pelayanan Kesehatan dan Dinamika Kelompok Dalam Keperawatan
Makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian kami dari beberapa
sumber. Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, petunjuk pengarahan, dan bimbingan dari berbagai
pihak sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa bermanfaat
bagi kita semua.
Mataram, 1 Desember 2012
Penyusun
2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................... .........3
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN.........................................................................4
A. TEORI SISTEM................................................................................................. 4
B. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN..............................................................6
C. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN........................................................... 8
D. LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN............................................... 9
E. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN..............10
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN.................... 10
DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN...................................................13
A. PENGERTIAN................................................................................................... 13
B. FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK......................................................................14
C. JENIS KELOMPOK SOSIAL............................................................................. 14
D. CIRI KELOMPOK SOSIAL................................................................................ 16
E. PEMBENTUKAN KELOMPOK..........................................................................16
F. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KELOMPOK..................................22
G. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DALAM KELOMPOK............................... 23
H. PENTINGNYA DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN.................. 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 25
3

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Sistem Pelayanan Kesehatan menjadi salah satu faktor yang penting dan
krusial dalam peningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang mana kesehatan
merupakan suatu hal yang menyangkut harkat hidup masyarakat. Sistem pelayanan
kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan
kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok umur dan
dalam berbagai keadaan Penyusunan Sistem Pelayanan Kesehatan dimaksudkan
untuk dapat dipergunakan sebagai landasan, arah dan pedoman penyelenggaraan
pembangunan kesehatan (Dubois & Miley.2005 : 317)
A. TEORI SISTEM
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Dalam mempelajari sistem
maka terlebih dahulu harus memahami teori tentang sistem karena teori tentang
sistem akan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada dalam
sistem. Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.
Secara garis besar, sistem terdiri dari : input, proses, output, dampak,
umpan balik, dan lingkungan yang kesemuianya saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :
4

1. Input
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem. Input sistem pelayanan kesehatan berupa
potensi masyarakat, tenaga kerja, sarana kesehatan, metode, dsb.
2. Proses
Kegiatan yang mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yg
diharapkan dari system tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan:
berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan seperti proses kinerja
petugas medis, penggunaan obat-obatan, prosedur pelayanan yang ada,
dan beberapa hal lainnya.
3. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan
kesehatan yang diharapkan berupa pelayanan yang berkualitas dan
terjangkau sehingga masyarakat mendapatkan sesuai dengan kebutuhan
dan prosedur yang sesuai. Output dapat menjelaskan atau mencitrakan mutu
dari tempat terlaksananya pelayanan masyarakat yang dilaksanakan.
5
Feedback
DampakOutputProsesInput
Lingkungan

4. Dampak
Merupakan akibat dari output/hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yang
relatif lama. Dampak sistem Pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat,
angka kesakitan & kematian menurun.
5. Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Umpan balik terjadi
dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Umpan balik dalam Pelayanan Kesehatan berupa kualitas tenaga kesehatan.
6. Lingkungan
Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan.
B. TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan
kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan.
Menurut Leavel dan Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus
memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, diantara
tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sebagai
berikut :
1. Health promotion (promosi kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui
peningkatan kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
6

masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan. Meliputi,
kebersihan perseorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan
kesehatan berkala, peniungkatan status gizi, kebiasaan hidup sehat, layanan
prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan
peningkatan status kesehatan.
2. Specifik protection (perlindungan khusus)
Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya /
penyakit - penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam
tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan
untuk perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT,
Hepatitis, campak dan lain-lain. Pelayanan perlindungan keselamatan kerja
dimana pelayanan kesehatan yang diberikan pada seseorang yang bekerja
di tempat resiko tinggi seperti kerja pada produksi bahan kimia, bentuk
perlindungan khusus berupa pelayanan pemakaian alat pelindung dari diri
dan lain sebagainya.
3. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan
segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat
dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit. tingkat pelayanan ini
dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta
dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran.bentuk
tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka survei
7

pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survei
penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus
4. Disability Limitation (pembatasan cacat)
Pembabatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien
atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki
potensi kecacatan. Bentuk kegiatan ini dapat berupa perawatan untuk
menghentikan penyakit, komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas
untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian
5. Rehabilitatio (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didianosis
sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap
kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada pasien,
kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau
gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan
senang hati karena kesadaran yang dimilikinya.
C. LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN
Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat
untuk meningkatkan status kesehatan, terdiri dari :
8

1. Rawat Jalan
Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan
diagnosis dan pengobatan penyakit akut/ mendadak dan kronis yang
dimungkinkan tidak terjadi rawat inap.
2. InstitusI
Merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam
memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan
3. Hospice
Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien
dengan sakit terminal sampai melewati masa terminal dengan tenang
4. Community Based Agency
Dilakukan di keluarga klien, seperti praktek perawat keluarga, dan lain-lain .
D. LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,
pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Terdapat tiga
bentuk pelayanan kesehatan, yaitu :
1. Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang
ringan/masyarakat sehat sehingga kesehatan optimal dan sejahtera.
2. Secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat Kedua)
Untuk klien yg membutuhkan perawatan rawat inap tapi tidak dilaksanakan di
pelayanan kesehatan utama.
9

3. Tertiary health care (pelayanan kesehatan tingkat Ketiga)
Tingkat pelayanan tertinggi yang mana membutuhkan tenaga ahli/subspesialis
dan sebagai tempat rujukan utama seperti RS tipe A atau B.
E. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan
dasar dan rujukan sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat
pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan pendekatan askep
keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam
kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil
keputusan, menanggulangi keadaan darurat, memberikan pelayanan dasar pada
anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan.
Setiap sistem membutuhkan acuan, acuan yang digunakan dalam sistem
pelayanan masyarakat di Indonesia adalah Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
yang telah ditetapkan sejak tahun 1982. SKN tersebut dibentuk untuk menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan. SKN secara terus menerus
mengalami perubahan sesuai dengan dinamika masyarakat Indonesia.
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN
1. Pergeseran masyarakat dan konsumen
Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran
konsumen terhadap peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
10

upaya pengobatan. sebagai masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang
masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka mempunyai kesadaran
yang lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap kesehatan.
Akibatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat.
2. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sisi lain dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan karena adanya peralatan kedokteran
yang lebih canggih dan memadai walau di sisi yang lain juga berdampak
pada beberapa hal seperti meningkatnya biaya pelayanan kesehatan,
melambungnya biaya kesehatan dan dibutuhkannya tenaga profesional
akibat pengetahuan dan peralatan yang lebih modern.
3. Issu legal dan etik
Sebagai masyarakat yaang sadar terhadap haknya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan, issu etik dan hukum
semakin meningkat ketika mereka menerima pelayanan kesehatan.
Pemberian pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang
manusiawi maka persoalan hukum kerap akan membayanginya.
4. Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya
dapat dirasakan oleh orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan
untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, namun
11

bagi klien dengan status ekonomi rendah tidak akan mampu mendapatkan
pelayanan kesehatan yang paripurna karena tidak dapat menjangkau biaya
pelayanan kesehatan
5. Politik
Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan
berpengaruh pada kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang
diberikan dan siapa yang menanggung biaya pelayanan kesehatan
12

DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN
Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang
selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai
terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan Kelompok secara definitif
memiliki arti sebagai dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama,
saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan
bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma
dan nilai-nilai tertentu
Dengan demikian dinamika kelompok merupakan sebuah konsep yang
menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah
Selain itu dinamika kelompok dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok
yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki hubungan psikologi secara jelas
antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi
yang dialami secara bersama
Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika kelompok pada dasarnya
merupakan proses-proses kelompok yang menggambarkan semua hal yang
terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam
kelompok itu.
13

B. FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup
dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan
hidup. Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain.
2. Memudahkan segala pekerjaan. Karena banyak pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa bantuan orang lain
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih
cepat, efektif dan efesian. Pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian
kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat. Setiap individu
bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama
dalam masyarakat
C. JENIS KELOMPOK SOSIAL
Kelompok manusia merupakan kelompok sosial yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang mengadakan interaksi sosial sehingga terdapat pembagian
tugas, struktur dan norma yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut kelompok
dapat dibagi menjadi :
14

1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang
anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah
orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan
lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung
(bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan
sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Merupakan kelompok yang anggotanya berinteraksi secara tidak
langsung, berjauhan, dan kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi
biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat
kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran
Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya
diangkat oleh organisasi.Contoh dari kelompok ini adalah semua
perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya
tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya
15

tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari
individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi
bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati Misalnya:
kelompok arisan.
D. CIRI KELOMPOK SOSIAL
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama).
2. terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan
yang lain (Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu
yang terlibat).
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok
yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingka laku anggota kelompok yang
mengatur intraksidalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
E. PEMBENTUKAN KELOMPOK
Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam upaya
pembentukan kelompok/tim, yaitu :
16

1. Adanya ketergantungan yang sifatnya positif (positive
interdependency)
Ketergantungan positive merupakan suatu keadaan dimana setiap
orang dalam kelompok saling membutuhkan dan merasa bahwa berhasil
atau tidaknya suatu pekerjaan merupakan hasil bersama dan tanggung
jawab bersama
Ketergantungan positive memiliki ciri sebagai berikut:
a) Adanya persepsi positif antar anggota kelompok
b) Semua anggota kelompok berusaha agar keberhasilan dan keuntungan
dinikmati oleh semua nggota kelompok
Semakin tinggi tingkat ketergantungan positive maka semakin kuat
ikatan antar anggota kelompok. Beberapa kondisi yang mendukung
terbentuknya ketergantungan positive diantaranya :
a) Adanya tujuan yang ingin dicapai bersama yang membutuhkan
kerjasama yang tinggi
b) Adanya imbalan (reward) yang sama antar anggota kelompok satu
dengan yang lain. dalam hal ini semua anggota mendapat perlakuan
yang sama
c) Adanya ketergantungan tugas, dimana pekerjaan satu kelompok baru
dapat dikerjakan bila kelompok lain telah menyelesaikan bagiannya
d) Adanya ketergantungan informasi, dimana setiap anggota kelompok
hanya mempunyai sebagian dari informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Contohnya, tim ahli dalam suatu proyek
17

2. Keandalan individu (individual accountability)
Keandalan individu dapat dilihat dari penampilan/performance
seseorang. Berkaitan dengan pembentukan sebuah team/kelompok
beberapa hal yang perlu diketahui mengenai keandalan individu antara lain :
a) Kemampuan masing-masing anggota àsehingga dapat diketahui siapa
yang memerlukan peningkatan.
b) Sejauh mana kontribusi anggota terhadap kelompok à apakah kontribusi
yang diberikan sudah sesuai dengan tanggungjawabnya.
Pengenalan terhadap kemampuan/keandalan anggota kelompok
sangat penting karena beberapa hal yaitu:
a) Memungkinkan setiap anggota kelompok mengetahui kontribusi masing-
masing anggota dalam kelompok
b) Memungkinkan saling tolong menolong dalam menyelesaikan tugas-
tugas kelompok
c) Untuk memperjelas fungsi dan tanggung jawab masing-masing anggota
kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan adalah walaupun kerja dalam kelompok
sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan dan keberhasilan, tapi jika tidak
dikelola dengan baik maka akan terjadi hal sebaliknya yang dinamakan
dengan ”social loafing” dimana hasil kerja individu lebih baik dari pada hasil
kerja kelompok. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya social loafing
antara lain:
18

a) Kurang jelasnya identifikasi masing-masing anggota kelompok
b) Kurangnya kohesi/ikatan diantara anggota kelompok
c) Kurangnya tanggungjawab terhadap tugas atau hasil akhir yang
diberikan
3. Interaksi langsung (face-to-face interaction)
Interaksi langsung (face-to-face interaction) dapat menciptakan iklim kerja
yang lebih baik dan sebagai dampaknya akan meningkatkan produktifitas,
moral dan efektifitas kerja kelompok karena komunikasi antar kelompok lebih
terbuka.
4. Keterampilan kerjasama (collaborative skills)
Kelompok tidak akan mungkin dapat berfungsi secara efektif tanpa
mempunyai ketrampilan untuk bekerja sama.
Berbagai studi mengenai pentingnya kerjasama dalam kelompok
menunjukkan bahwa dengan mengumpulkan orang yang tidak mempunyai
ketrampilan untuk bekerja sama walaupun mereka ini mungkin cukup ahli
dalam bidangnya ternyata dalam menyelesaikan tugas kelompoknya banyak
menemui kesulitan
5. Proses kelompok (group processing).
Proses yang terjadi dalam pembentukan kelompok penting untuk
diketahui, karen dengan cara ini (a) dapat diketahui sudah sejauh mana
19

kelompok ini berfungsi, dan (b) dapat menentukan alternatif-alternatif strategi
yang dapat diambil dalam upaya perbaikan kerja kelompok.
Proses pembentukan kelompok secara sistematis dapat dijabarkan melalui
gambar berikut :
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang
dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih memiliki
kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang
lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan
tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
20
Perasaan
Motivasi
Tujuan
Interaksi
Pembentukan
PerpecahanPerubahan
Penyeselaian

2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok
untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok.
Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu
kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota
lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses
kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan
secara lebih efisien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan
disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide,
pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap
berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan
interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang
didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
21

F. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KELOMPOK
Kelompok merupakan tujuuan yang diharapkan dalam proses dinamika
kelompok, karena jika hal tersebut tercapai, maka dapat dikatakan salah satu
tujuan proses transformasi dapat berjalan lebih baik. Indikator yang dijadikan
pedoman mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut :
1. Adaptasi
Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru.
Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai
dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Di samping itu proses adaptasi
juga berjalan dengan baik yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota
untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok
lain tanpa merasa integritasnya terganggu
2. Pencapaian tujuan
Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam
rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola,
serta individu mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan
pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain hal diatas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh
bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian
perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain
1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua
individu akan saling mengenal satu sama lain. Kemudian hubungan
22

berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan saling mengenal
sifat dan nilai masing-masing anggota.
2. Tahap fungsional
Ditandai dengan adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain,
tercipta homogenitas, kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok. Pada
akhirnya akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
3. Tahap disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa
tidak membutuhkan lagi dalam kelompok. Tidak ada kekompakan maupun
keharmonisan yang akhirnya diikuti dengan pembubaran kelompok.
G. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DALAM KELOMPOK
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun
kekurangan dalam kelompok tersebut[9].
1. Kelebihan Kelompok
a) Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima
informasi dan pendapat anggota yang lain.
b) Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan
kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi.
c) Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah
disepakati kelompok.
23

2. Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu
penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat
memengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
H. PENTINGNYA DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN
Profesi perawat merupakan bagian dari profesi kesehatan yg anggotanya
terdiri dari perawat dimana terjadi satu ikatan profesi yg mempunyai tujuan untuk
kepentingan yg sama dalam bidang keperawatan .Profesi perawat terbentuk dari
adanya suatu kelompok-kelompok perawat yg mempunyai tradisi, norma,
prosedur dan terjadi aktifitas yg sama dalam menjalankan tugas sebagaimana
seorang perawat.Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota
yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota. Setiap
anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling memerlukan
bantuan.
Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi
dalam beberapa kelompok, seperti: Pertama, adanya anggota secara psikologis
memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma. Kedua, kelompok
anggota marginal artinya kelompok yang menerima baik keanggotaannya tetapi
bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya. Ketiga,
anggota pemberontak artinya orang yang telah diterima dalam kelompok tetapi
bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada. Kondisi
demikian akan terjadi dalam setiap kelompok dan tak terkecuali kelompok profesi
perawat.
24

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul . 2008 . Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok#Pembentukan_Kelompok
http: // novenadwirespita 10508159. blogspot. Com / 2010 / 11 / pertumbuhan – dan –perkembangan – kelompok .html
http: // id. Shvoong .com / medicine – and – health / 2138650 – faktor – faktor – yang – mempengaruhi – sistem /
25