Tugas Isu-Isu Global Kontemporer

4
Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih sekitar 17.504buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km dan luas perairan 3.257.483 km, kurang lebih 6.000pulau diantaranya tidak berpenghuni tetap dan menyebar sekitar khatulistiwa. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan kebudayaan yang merupakan tiang berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Migrasi atau perpindahan atau pergerakan manusia dari negara asal ke negara yang baru bukanlah fenomena yang baru. Selama berabad-abad, jauh sebelum negara terbentuk manusia telah melakukan perjalanan untuk berpindah mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang lain. Proses globalisasi telah meningkatkan faktor yang mendorong para imigran untuk mencari peruntungan di luar negeri, hal ini dapat menimbulkan aspek positif dan aspek negatif di setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Sejak tahun 1999 Indonesia telah menjadi wilayah transit bagi para imigran gelap yang mengungsi dari berbagai negara seperti Afganistan, Srilangka, Pakistan, Iran, Myanmar dan lain- lain. Secara umum, wilayah yang ingin dituju oleh para imigran ini adalah Australia yang memiliki kehidupan yang lebih layak secara ekonomi dan politik dibanding dengan negara asalnya. Dan bukan saja karena masalah ekonomi sehingga membuat para imigran datang,tetapi karena di tempat asal mereka terjadi konflik.

description

thanksjust upload,

Transcript of Tugas Isu-Isu Global Kontemporer

Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih sekitar 17.504buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km dan luas perairan 3.257.483 km, kurang lebih 6.000pulau diantaranya tidak berpenghuni tetap dan menyebar sekitar khatulistiwa. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan kebudayaan yang merupakan tiang berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Migrasi atau perpindahan atau pergerakan manusia dari negara asal ke negara yang baru bukanlah fenomena yang baru. Selama berabad-abad, jauh sebelum negara terbentuk manusia telah melakukan perjalanan untuk berpindah mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang lain. Proses globalisasi telah meningkatkan faktor yang mendorong para imigran untuk mencari peruntungan di luar negeri, hal ini dapat menimbulkan aspek positif dan aspek negatif di setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Sejak tahun 1999 Indonesia telah menjadi wilayah transit bagi para imigran gelap yang mengungsi dari berbagai negara seperti Afganistan, Srilangka, Pakistan, Iran, Myanmar dan lain-lain. Secara umum, wilayah yang ingin dituju oleh para imigran ini adalah Australia yang memiliki kehidupan yang lebih layak secara ekonomi dan politik dibanding dengan negara asalnya. Dan bukan saja karena masalah ekonomi sehingga membuat para imigran datang,tetapi karena di tempat asal mereka terjadi konflik. Konflik ini muncul karena perbedaan agama,ras dan perang. Posisi geografis Indonesia yang strategis sebagai penghubung antar kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah dengan Australia dalam pergerakan arus migrasi ini menyebabkan Indonesia menjadi wilayah transit yang banyak dilalui oleh para imigran gelap tersebut. Indonesia yang bentuk negaranya adalah kepulauan secara geografis memiliki banyak pintu masuk: bandara, pelabuhan, batas, darat dan perairan. Selain itu, Indonesia yang juga memiliki garis pantai yang sangat panjang, dan merupakan wilayah yang terletak pada posisi silang jalur lalu lintas dagang dunia, juga menjadi faktor utama yang menyebabkan Indonesia berpotensi kuat sebagai wilayah transit bagi para imigran gelap. Imigran gelap di negeri ini juga dapat terjadi karena jumlah penduduk Indonesia yang terbilang besar. Selain itu, perhatian pemerintah Indonesia yang cukup besar dalam penanganan imigran gelap seperti pemberian fasilitas tempat tinggal sementara.Indonesia memang sudah menjadi Negara yang banyak menampung sekian banyak imigran gelap yang berasal dari Negara yang disebutkan diatas seperti Afganistan, Iran, Somalia, Sudan, Myanmar, Hongaria, dan Ethiopia. Pertanyaan yang muncul kenapa Indonesia adalah sasaran bagi para Imigran?Khususnya di Indonesia bagian Timur, Makassar yang sekarang ini merupakan kota yang sangat strategis bagi para imigran untuk menetap sementara. Dan juga Makassar merupakan tempat yang mudah didatangi. Dibandingkan dengan kota-kota lain jumlah imigran yang terdapat di Makassar lebih banyak 20% dari total keseluruhan di Indonesia. Jumlah imigran gelap yang berada di kota Makassar ini mengalahkan kota-kota besar lainnya karena mudahnya akses masuk melalui pulau-pulau yang tersebar di Sulawesi Selatan serta yang difasilitasi langsung oleh IOM. Tetapi hal ini menjadi masalah dikarenakan seperti yang dikatakan oleh Walikota Makassar bahwa Kedatangan Imigran di Kota Makassar dengan jumlah yang sangat besar dapat menimbulkan dampak social yang sangant tinggi. Kota Makassar,Sulawesi Selatan, ternyata menjadi surga bagi para Imigran gelap. Dalam sebulan ada 1015 orang yang masuk ke Makassar. Hingga jumlah imigran di Makassar mencapai 1.370 orang. Banyak factor kenapa Imigran yang keluar dari negerinya ini diakibatkan karena masalah keamanan, ekonomi, politik yang menjadi factor utamannya. Namun Negara tidak membiayai para imigran ini. Tetapi ada lembaga International yang membiayai mereka seperti IOM (International Organization for Migration), juga UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees).

[footnoteRef:1] [1: http://www.antaranews.com/berita/478488/2006-imigran-gelap-ditampung-di-makassar, http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10327/IRNA%20FARINA%20IMRAN%20%28E%20131%2007%20616%29.pdf?sequence=1, ]