TUGAS IRIGASI

19
MUHAMMAD REZA HAMDANI D111 10 002

description

TUGAS IRIGASITUGAS IRIGASI

Transcript of TUGAS IRIGASI

Page 1: TUGAS IRIGASI

MUHAMMAD REZA HAMDANID111 10 002

Page 2: TUGAS IRIGASI

TEORI DASAR

Page 3: TUGAS IRIGASI

Irigasi adalah segala usaha manusia yang berhubungan dengan perencanaan dan pembuatan sarana untuk menyalurkan serta membagi air ke bidang-bidang tanah pertanian secara teratur, serta membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi.

PENGERTIAN IRIGASI

Page 4: TUGAS IRIGASI

Sebagai suatu ilmu pengetahuan, irigasi tidak saja membicarakan dan menjelaskan metode-metode dan usaha yang berhubungan dengan pengambilan air dari bermacam-macam sumber, menampungnya dalam suatu waduk atau menaikkan elevasi permukaannya, dengan menyalurkan serta membagi-bagikannya ke bidang-bidang tanah yang akan diolah, tapi juga mencakup masalah-masalah pengendalian banjir sungai dan segala usaha yang berhubungan dengan pemeliharaan dan pengamanan sungai untuk keperluan pertanian.

Page 5: TUGAS IRIGASI

Dalam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan adanya 4 unsur fungsional pokok, yaitu :

Bangunan – bangunan utama dimana air diambil dari sumbernya, umumnya dari sungai atau waduk.

Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air irigasi ke petak-petak tersier.

Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangan kolektif, air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke sawah-sawah dan kelebihan air ditampung di dalam suatu sistem pembuangan di dalam petak tersier.

Sistem pembuangan yang ada di luar daerah irigasi untuk membuang kelebihan air ke sungai atau saluran-saluran alamiah

Page 6: TUGAS IRIGASI

Pada jaringan irigasi juga terdapat beberapa bangunan, yang terdiri atas : Bangunan bagi

Adalah bangunan yang membagi air dari saluran induk maupun sekunder sesuai jumlah air yang dibutuhkan dalam setiap petak sekunder.

Bangunan bagi sadapAdalah bangunan yang membagi air dari saluran-saluran sekunder dan saluran induk, dimana terdapat bangunan sadap untuk satu atau lebih petak tersier.

Bangunan sadapAdalah bangunan yang membagi air dari saluran sekunder ke saluran tersier sesuai jumlah air yang dibutuhkan

Page 7: TUGAS IRIGASI

BANGUNAN BAGI DAN SADAP

Page 8: TUGAS IRIGASI

1.Bangunan BagiApabila air irigasi dibagi dari saluran primer, sekunder,

maka akan dibuat bangunan bagi. Bangunan bagi terdiri

dari pintu-pintu yang dengan teliti mengukur dan mengatur

muka air yang mengalir ke berbagai saluran. Salah satu

dari pintu-pintu bangunan bagi berfungsi sebagai pintu

pengatur muka air, sedangkan pintu-pintu sadap lainnya

hanya mengukur debit.

Pada cabang saluran dipasang pintu pengatur untuk

saluran terbesar dan dipasang alat alat pengukur dan

pengatur di bangunan-bangunan sadap yang lebih kecil

Untuk membatasi sudut aliran dalam percabangan

bangunan bagi dibuat sudut aliran antara 0 o sampai 90 0.

Page 9: TUGAS IRIGASI

2. Bangunan SadapBangunan Sadap Sekunder

Bangunan sadap sekunder akan memberi air

ke saluran sekunder dan oleh sebab itu,

melayani lebih dari satu petak tersier.

Kapasitas bangunan – bangunan sadap ini

secara umum lebih besar daripada 0,250 m3/dt.

Page 10: TUGAS IRIGASI

Ada empat tipe bangunan yang dapat dipakai untuk bangunan sadap

sekunder, yakni :

Alat ukur Romijn

Alat ukur Crump-de Gruyter

Pintu aliran bawah dengan alat ukur ambang lebar

Pintu aliran bawah dengan alat ukur Flume

Tipe mana yang akan dipilih bergantung pada ukuran saluran sekunder

yang akan diberi air serta besarnya kehilangan tinggi energi yang

diizinkan.

Page 11: TUGAS IRIGASI

Kehilangan tinggi energi untuk kehilangan tinggi

energi kecil alat ukur romijn dapat dipakai hingga

debit sebesar 2 m3/dt. Untuk debit-debit yang lebih

besar, harus pintu sorong yang dilengkapi dengan

alat ukur yang terpisah, yakni alat ukur ambang

lebar. Bila tersedia kehilangan tinggi energi yang

memadai, maka alat ukur Crump de Gruyter

merupakan bangunan yang bagus. Bangunan ini

dapat dirancang dengan pintu tunggal atau banyak

pintu debit sampai sebesar 0,9 m3/dt setiap pintu.

Page 12: TUGAS IRIGASI

Bangunan Sadap TersierBangunan sadap tersier akan memberi air kepada petak-

petak tersier. Kapasitas bangunan sadap ini berkisar

antara 50 l/dt sampai 250 l/dt Bangunan sadap yang paling

cocok adalah alat ukur Romijn, jika muka air hulu diatur

dengan bangunan pengatur dan jika kehilangan tinggi

energi merupakan masalah.

Bila kehilangan tinggi energi tidak begitu menjadi masalah

dan muka air banyak mengalami fluktuasi, maka dapat

dipilih alat ukur Crump-de Gruyter. Harga antara debit

Qrnaks/Qmin untuk alat ukur Crump-de Gruyter lebih kecil

daripada harga antara debit untuk pintu Romijn.

Page 13: TUGAS IRIGASI

Di saluran irigasi yang harus tetap

rnemberikan air selama debit sangat rendah,

alat ukur Crump-de Gruyter lebih cocok karena

elevasi pengambilannya lebih rendah daripada

elevasi pengambilan pintu Romijn.

Sebagai aturan umum, pemakaian beberapa

tipe bangunan sadap tersier sekaligus di satu

daerah irigasi tidak disarankan. Penggunaan

satu tipe bangunan akan lebih mempermudah

pengoperasiannya.

Page 14: TUGAS IRIGASI

Untuk bangunan sadap tersier yang mengambil air

dari saluran primer yang besar, di mana pembuatan

bangunan pengatur akan sangat mahal dan muka air

yang diperlukan di petak tersier rendah dibanding

elevasi air selama debit rendah disaluran, akan

menguntungkan untuk memakai bangunan sadap pipa

sederhana dengan pintu sorong sebagai bangunan

penutup. Debit maksimum melalui pipa sebaiknya

didasarkan pada muka air rencana di saluran primer

dan petak tersier. Hal ini berarti bahwa walaupun

mungkin debit terbatas sekali, petak tersier tetap bisa

diairi bila tersedia air di saluran primer pada elevasi

yang cukup tinggi untuk mengairi petak tersebut.

Page 15: TUGAS IRIGASI

Bangunan Bagi dan Sadap kombinasi Sistem Proporsional

Pada daerah irigasi yang letaknya cukup terpencil, masalah pengoperasian pintu sadap bukan masalah yang sederhana, semakin sering jadwal pengoperasian semakin sering juga pintu tidak dioperasikan. Artinya penjaga pintu sering tidak mengoperasikan pintu sesuai jadwal yang seharusnya dilakukan. Menyadari keadaan seperti ini untuk mengatasi hal tersebut ada pemikiran menerapkan pembagian air secara proporsional. Sistem proporsional ini tidak memerlukan pintu pengatur, pembagi, dan pengukur.

Page 16: TUGAS IRIGASI

Sistem ini memerlukan persyaratan khusus, yaitu :

Elevasi ambang ke semua arah harus samaBentuk ambang harus sama agar koefisien

debit samaLebar bukaan proporsional dengan luas

sawah yang diairi

Syarat aplikasi sistem ini adalah :melayani tanaman yang sama jenisnya

(monokultur)jadwal tanam serentakketersediaan air cukup memadai

Page 17: TUGAS IRIGASI

Tata Letak Bangunan Bagi dan Sadap

Bangunan bagi sadap seperti diuraikan sub bab diatas terdiri dar bangunan sadap tersier; bangunan/pintu sadap ke saluran sekunder dengan kelengkapan pintu sadap dan alat ukur; serta bangunan/pintu pengatur muka air. Tata letak dar bangunan bagi sadap ini bisa dibuat 2 alternatif, yaitu :Bentuk MenyampingBentuk Numbak

Page 18: TUGAS IRIGASI

Bentuk MenyampingPosisi bangunan/pintu sadap tersier atau sekunder berada disamping kir atau kanan saluran dengan arah aliran ke petak tersier atau sekunder mempunyai sudut tegak lurus (pada umumnya) sampai 45o. Bentuk ini mempunyai kelemahan kecepatan datang kearah lurus menjadi lebih besar dar pada yang kearah menyamping, sehingga jika diterapkan sistem proporsional kurang akurat. Sedangkan kelebihannya peletakan bangunan ini tidak memerlukan tempat yang luas, karena dapat langsung diletakkan pada saluran tersier/saluran sekunder yang bersangkutan.

Page 19: TUGAS IRIGASI

Bentuk NumbakBentuk Numbak meletakkan bangunan

bagi sekunder, sadap tersier dan bangunan pengatur pada posisi sejajar, sehingga arah alirannya searah.

Bentuk seperti ini mempunyai kelebihan kecepatan datang aliran untuk setiap bangunan adalah sama. Sehingga bentuk ini sangat cocok diterapkan untuk sistem proporsional. Tetapi

bentuk ini mempunyai kelemahan memerlukan areal yang luas, semakin banyak bangunan sadapnya semakin luas areal yang diperlukan.