Didiskusikan dan dikerjakan oleh:

Muhammad Giffar Azhar (21)

Ratih Dewi Shima (28)

Reinaldy Febriansyah (29)

kegagalan tak selalu menjadi akhir

S ekolah M enengah P ertama N egeri 2 C imahi Tugas: Membuat Elektroskop, kemudian menuliskan laporannya.

Kerja: Diskusi mengenai keberhasilan, kegagalan, pengamatan, dan hasil karya kelompok.

Tanggal pengerjaan: Kamis, 29 Januari 2009.

“Elektroskop”

A. Pengertian Elektroskop

Sebuah alat sederhana yang dapat menentukan suatu benda apakah bermuatan listrik negatif (elektron) atau bermuatan listrik positif (proton).

B. Proses Pembuatan

Bahan-bahan yang digunakan oleh kelompok kami:

1. Sebuah botol yang terbuat dari kaca.

2. Seutas kawat yang terbuat dari tembaga atau kuningan.

3. Alumunium Foil.

4. Styrofoam

Cara Pembuatan elektroskop kelompok kami:

1. Reinaldy mengambil kawat tembaga dari seutas kabel yang berdiameter kira-kira 2-3 mm. Kemudian kami mengupas bagian luar yang terbuat dari karet hingga bagian dalam kabel (tembaga) bersih.

2. Sementara itu, Giffar memotong styrofoam hingga membentuk lingkaran yang seukuran dengan tutup botol. Sementara itu juga, Ratih memotong alumunium foil secukupnya.

3. Baru setelah itu, Reinaldy melipat alumunium foil yang telah dipotong oleh Ratih tadi dan menggantungkannya pada kawat tembaga yang ujungnya telah dibengkokan membentuk

1 | H a l a m a n

kegagalan tak selalu menjadi akhir

segitiga (ditujukan agar alumunium foil tidak jatuh ke dasar botol ketika telah ditutup).

4. Giffar mengambil alih kawat tembaga kemudian menusukkannya ke tengah-tengah styrofoam yang telah dipotong tadi. Ia kemudian menutupkan botol dengan styrofoam tersebut.

5. Reinaldy membengkokan ujung tembaga bagian atas (bagian luar botol) agar kawat tidak meluncur ke bawah. Sementara itu, Ratih mengambil isolasi dan gunting.

6. Ratih menutup seluruh permukaan styrofoam dengan isolasi. Kemudian melapisinya kembali dengan plastik, dan merekatkannya dengan isolasi. Tujuannya agar tidak ada udara yang masuk.

7. Hasil karya telah jadi.

C. Mencoba Elektroskop

Untuk saat yang pertama, kedua dan ketiga kali, alumunium foil berhasil membuka ketika kami mendekatkan penggaris – yang telah digosok pada rambut – pada kawat bagian atas. Tapi ketika di saat keempat hingga seterusnya, alumunium sudah tidak berfungsi.

D. Evaluasi Dari Hasil Kerja

Dari hasil diskusi ulang saat mengerjakan laporan ini, kami menyimpulkan beberapa kesalahan yang telah kami buat hingga menyebabkan kinerja Elektroskop tidak baik. Berikut beberapa kemungkinannya berdasarkan hasil diskusi kami:

1. Plastik yang kami pasang terlalu kencang atau mungkin saja terlalu kuat hingga sedkit-banyak menghambat arus muatan listrik dari kawat bagian atas menuju alumunium foil.

2. Alumunium foil sudah beberapa kali terjatuh dan secara tidak sadar kusut, itu memungkinkan untuk menghambat arus muatan listrik yang datang.

3. Antara ukuran diameter tembaga, panjang tembaga, besar alumunium foil, dan ukuran tinggi botol tidak imbang.

2 | H a l a m a n

kegagalan tak selalu menjadi akhir

Hingga memungkinkan arus muatan listrik menempuh jarak yang terlalu jauh untuk sampai ke alumunium foil.

4. Kawat tembaga sudah sering dipegang oleh kami, itu juga memungkinkan berkurangnya daya kawat tembaga untuk mengalirkan arus muatan listrik.

5. Alumunium foil yang dilipat kurang terbuka – terlalu tertutup – jadi memungkinkan arus muatan listrik tidak dapat membuka alumunium foil. Karena, alumunium foil yang bermuatan netral (positif dan negatif) bila terlalu dilipat menjadi dua, akan menempel satu sama lain karena adanya daya tarik menarik.

Demikian hasil diskusi kami. Pada akhirnya, kami tidak dapat mengoperasikan elektroskop kembali karena waktu dan ‘kantong’ yang terbatas. Kami hanya dapat memaksimalkan semampu kami pada laporan akhir dari kegiatan ini. Harap maklum, terima kasih.

3 | H a l a m a n