TUGAS INDIVIDU SPK

22
TUGAS INDIVIDU SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN JAWABAN LATIHAN BAB 1, 3 DAN 5 BUKU PUTIH APLIKASI TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK Disusun Oleh: Nia Rahma Kurnianda (NIM 1411600057)

description

SPK

Transcript of TUGAS INDIVIDU SPK

Page 1: TUGAS INDIVIDU SPK

TUGAS INDIVIDU SISTEM PENUNJANG KEPUTUSANJAWABAN LATIHAN BAB 1, 3 DAN 5 BUKU PUTIH APLIKASI TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

RANTAI PASOK

Disusun Oleh:Nia Rahma Kurnianda (NIM 1411600057)

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Page 2: TUGAS INDIVIDU SPK

JAKARTA2015

Page 3: TUGAS INDIVIDU SPK

SOAL DAN JAWABAN C. SOAL LATIHAN (BAB 1)

Soal Latihan C.1. : Pilih Jawaban Yang Paling Tepat! (Hal 22-23)

1. Filosofi sistem mencakup tiga substansi utama, yaitu:

a. Penyelesaian masalah, holistik dan efektif

b. Pencapaian tujuan, holistik dan efisien

c. Pencapaian tujuan, holistik dan efektif

2. Tahapan dalam kajian yang menggunakan pendekatan sistem adalah:

a. Identifikasi dan analisis kebutuhan, perumusan tujuan, formulasi permasalahan,

identifikasi sistem dan pemodelan untuk perumusan alternatif solusi

b. Identifikasi dan analisis kebutuhan, perumusan masalah, analisa sistem dan

pencarian solusi

c. Formulasi permasalahan, perumusan tujuan, perumusan alternatif solusi

3. Berdasarkan kejelasan komponen input, proses, output dan lingkup bahasanya,

terdapat empat tipe sistem, yaitu:

a. Sistem analisis, sistem sintesis, sistem desain dan sistem terbuka

b. Sistem analisis, sistem sintesis, sistem desain dan sistem tertutup

c. Sistem analisis, sistem sintesis, sistem desain dan sistem kontrol

4. Pengambilan keputusan dapat dikelompokan dalam dua cara, yaitu pengambilan

keputusan secara rasional (normatif) adan pengambilan keputusan secara intuisi.

Pembeda antara kedua tipe pengambilan keputusan tersebut utamanya adalah:

a. Pengambilan keputusan rasional tidak memperhatikan aspek ketidakpastian,

sedangkan pengambilan keputusan secara intuisi memperhatikan sifat

ketidakpastian

b. Kedua tipe pengambilan keputusan memperhatikan aspek ketidakpastian dan

didasarkan pada pertimbangan logis dan terukur dalam merumuskan keputusannya

c. Kedua tipe pengambilan keputusan memperhatikan aspek ketidakpastian,

keputusna rasional didasarkan pada pertimbangan logis dan terukur dalam

merumuskan keputusannya, sedangkan keputusan intuitif lebih didasarkan pada

intuisi pengambil keputusan sehingga sulit untuk ditelusuri

Page 4: TUGAS INDIVIDU SPK

5. Yang membedakan sistem sintesis dan sistem desain adalah:

a. Input, proses pada sistem sintesis sudah jelas, sedangkan outputnya tergantung

dari perubahan nilai input dan kondisi prosesnya

b. Input dan target outputnya sudah jelas, sedangkan prosesnya harus dirancang

untuk mencapai target output dengan memperhatikan variasi dari input

c. Input, proses pada sistem desain sudah jelas sedangkan outputnya tergantung dari

perubahan nilai input dan kondisinya

Soal Latihan C.2. Jawablah dengan Singkat! (Hal 23)

1. Sebutkan komponen yang menyusun definisi sistem?

a. Tujuan dan Sub Tujuan

b. Elemen

c. Interaksi

2. Sebutkan empat jenjang dalam pengambilan keputusan manajerial:

a. Direktif, merupakan jenjang pengambilan keputusan yang bersifat arahan strategis

yang kadang bersifat intuitif

b. Strategis, merupakan jenjang pengambilan keputusan yang tidak dapat diprogram

karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh

c. Taktis merupakan jenjang pengambilan keputusan yang dapat dibuatkan program

dengan masukan preferensi pengambil keputusan serta hasil analisa data dan fakta

d. Operasional, merupakan jenjang pengambilan keputusan yang dapat dibuatkan

program karena memiliki standar prosedur yang dijalankan secara berulang

3. Sebutkan ciri khas dari keputusan yang bersifat strategis:

Keputusan yang bersifat strategis merupakan keputusan yang memiliki:

a. Jangka waktu yang panjang

b. Mirip dengan keputusan yang bersifat direktif,

c. Dinamis

d. Mempengaruhi faktor-faktor dengan kepastian yang sangat rendah

e. Memiliki sifat tidak dapat diberikan program karena preferensi pengambil

keputusan perlu masuk secara utuh.

Page 5: TUGAS INDIVIDU SPK

4. Sebutkan komponen utama dari suatu sistem:

a. Input, yang terdiri dari input lingkungan, input terkontrol dan input tidak

terkontrol

b. Proses yang terdiri dari model rancangan keputusan

c. Output, yang terdiri dari output yang dikehendaki dan output yang tidak

dikehendaki

d. Manajemen control

5. Menurut saudara, pada kondisi yang bagaimana pendekatan sistem akan sesuai

diterapkan?

Ada beberapa kondisi pendekatan sistem akan sesuai, yaitu:

a. Organisasi memiliki standar prosedur operasional yang jelas sehingga dapat

ditelaah kebutuhan fungsional dan non fungsionalnya.

b. Standar prosedur operasional dapat memberikan alur dan urutan-urutan

penyelesaian permasalahan serta mengatur tata cara penyelesaian permasalahan

sehingga dapat dilakukan break down yang dapat diadopsi menjadi behavior

sistem

c. Kemudian standar prosedur operasional menyebutkan terlibatnya dokumen-

dokumen yang mempermudah tracking permasalahan didukung dengan

pengkajian terhadap dokumen-dokumen tersebut, sehingga outputnya dapat

diadopsi menjadi rancangan user interface yang sesuai dengan keseharian user,

sehingga user tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerti cara kerja

kesisteman.

d. Selanjutnya sistem diuji dan dinilai kualitasnya.

Page 6: TUGAS INDIVIDU SPK

SOAL DAN JAWABAN E. SOAL LATIHAN (BAB 3)

Soal Latihan A. Pilih Jawaban Yang Tepat! (Hal 51)

1. Berikut ini parameter yang dapat diukur dari sifat fisik sayuran, kecuali

a. Kesegaran

b. Vitamin

c. Warna

d. Daya Tahan

2. Pengukuran dalam penelitian mencakup aspek berikut ini, kecuali

a. Pengamatan Empiris

b. Adanya data kualitatif dan kuantitatif

c. Penggunaan variable

d. Penggunaan intuisi

3. Berikut ini yang termasuk contoh skala pengukuran rasio adalah

a. Jenis kelamin, harga, tingkat kesukaan

b. Pendapatan, pekrjaan, usia

c. Volume, berat, jenis barang

d. Volume, berat, harga

4. Jika ada 5 faktor yang dibanding tingkat kepentingannya, maka jumlah nilai

perbandingan berpasangannya yang harus disini adalah

a. 12

b. 20

c. 24

d. 10

5. Berikut ini adalah pernyataan yang benar kecuali

a. Suatu pengukuran yang valid belum tentu andal dan suatu pengukurna yang andal

belum tentu valid

b. Suatu pengukuran yang valid adalah andal, tetapi suatu pengukuran yang andal

belum tentu valid

c. Suatu pengukuran yang tidak andal pasti tidak valid

d. Suatu pengukuran yang andal, belum tentu valid

Page 7: TUGAS INDIVIDU SPK

Soal Latihan B. Jawablah dengan Singkat! (Hal 22)

1. Apa yang dapat diukur dari objek berikut ini?

a. Teh

b. Minyak Goreng

c. Daging

Berikut adalah hal yang dapat diukur dari objek diatas tersebut:

ObjekPengukuran

Kuantitatif Kualitatif

TehKandungan Gizi/ Sifat

Kimia

Warna, Aroma, Daya Tahan,

Tekstur, Kesegaran, Rasa

Minyak

GorengKandungan Gizi, Volume

Kekentalan, Warna, Daya Tahan,

Rasa

Daging

Berat, Luas Permukaan,

Kandungan Gizi (Air,

Protein, Lemak,

Karbohidrat, Mineral),

Kandungan Asam Amino,

Ketebalan, Kepadatan

Warna, Tekstur, Aroma, Daya

Tahan, Kesegaran, Rasa

2. Apa yang merupakan perbedaan paling pokok di antara skala-skala nominal, ordinal,

interval, rasio, dan perbandingan berpasangan?

a. Skala Nominal

1) Hanya dapat membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif

2) Skala yang diberikan tidak menunjukan tingkatan yang berarti

3) Contoh : Jenis Kelamin, Agama, Warna kulit dll

b. Skala Ordinal

1) Mengurutkan nilai objek dari yang terendah sampai yang tertinggi

2) Skala yang diberikan menujukan tingkatan

3) Contoh : mengurutkan tingkat rasa, tingkat warna dan aroma

c. Skala Interval

1) Skala yang mempunyai unsur jarak

Page 8: TUGAS INDIVIDU SPK

2) Skala dalam bentuk angka yang tidak mempunyai nilai nol mutlak

3) Contoh : tahun, suhu dalam celcius

d. Skala Rasio

1) Skala yang mempunyai ciri skala interval

2) Skala dalam bentuk angka yang mempunyai nilai nol mutlak

3) Contoh : tinggi, jarak, luas

e. Skala Perbandingan Berpasangan

1) Menentukan kepentingan relatif dari elemen-elemen dan kriteria-kriteria yang

ada

2) Dapat membantu mengukur skala rasio dari hal-hal yang awalnya sulit diukur

3) Perbandingan berdasarkan judgment dari pengambilan keputusan

3. Buatlah desain penilaian perbandingan berpasangan dari faktor-faktor yang

mempengaruhi mutu produk sayuran!

Komponen mutu terdiri atas sifat yang kasat mata seperti warna, bentuk ukuran dan

kebersihan, maupun yang tidak kasat mata seperti tekstur, rasa, aroma maupun nilai

gizi dari produk sayuran. Hal-hal yang mempengaruhi mutu produk sayuran ada dua,

yaitu faktor perlakuan sebelum panen dan perlakuan setelah panen. Sebagai contoh,

terdapat tiga faktor yang mempengaruhi media tanam, benih dan pemupukan. Karena

ada tiga faktor maka didapat jumlah penilaian seluruhnya yaitu: 3 x (3-1)/2 = 3. Skala

penilaian yang digunakan yaitu perbandingan skala 0-2. Perbandingan ini dengan

memberi angka pada masing-masing kriteria, yaitu:

0 : Jika faktor horizontal kurang penting dari faktor vertikal.

1 : jika faktor horizontal sama pentingnya dengan faktor vertikal.

2 : Jika faktor horizontal lebih penting dari faktor vertikal.

Ketiga faktor  akan dibandingkan dengan cara penilaian sebagai berikut:

Perbandingan UkuranMedia

tanam Benih PemupukanMedia tanam UA/UA UA.UB UA/UC

Benih UB/UA UB/UB UB/UCPemupukan UC/UA UC/UB UC/UC

Page 9: TUGAS INDIVIDU SPK

Hasil penilaian dari bentuk ukuran relatif sayuran adalah sebagai berikut:

Perbandingan UkuranMedia

tanam Benih PemupukanSayuran A 1 2 6Sayuran B 1/2 1 3Sayuran C 1/6 1/3 1

4. Bagaimana cara menilai suatu alat ukur itu baik?

Alat ukur dikatakan baik jika alat tersebut adalah indikator yang tepat untuk objek

yang sedang diukur. Disamping itu alat tersebut harus mudah dan efisien untuk

dipakai. Ada tiga kriteria utama untuk menilai suatu alat pengukur baik atau tidak

yaitu validitas, keandalan, dan kepraktisan

Cara menilai alat ukur itu baik:

a. Validitas yang tinggi

Suatu alat ukut dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika memberikan hasil

ukur yang sesuai dengan pengukuran tersebut. Selain itu alat ukur harus memiliki

aspek kecermatan pengukuran.

b. Keandalan

Suatu alat ukur harus memberikan hasil yang konsisten.

c. Kepraktisan

Validasi dan keandalan merupakan syarta ilmiah dari proses pengukuran yang

baik, sedangkan syarat operasional mengharuskan kepraktisan dalam pengukuran.

Proses pengukuran dikatakan praktis jika pengukuran tersebut hemat, mudah

dipakai, dan dapat dimengerti.

5. Jelaskan apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan “Suatu pengukuran

yang valid adalah andal, tetapi suatu pengukuran yang andal, belum tentu valid”!

Setuju

Dalam pengukuran yang valid dapat pula dijalankan fungsi ukur yang memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut. Sementara pengukuran

yang andal dapat memberikan hasil yang konsisten namun belum tentu dapat

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan.

Page 10: TUGAS INDIVIDU SPK

SOAL DAN JAWABAN F. SOAL LATIHAN (BAB 5)

Soal Latihan F.1. Pilihan Ganda (Hal 87 - 88)

1. Kriteria dan alternatif merupakan komponen penting dalam pengambilan keputusan.

Yang membedakan kriteria dan alternative utamanya adalah:

a. Kriteria merupakan komponen yang akan dipilih dengan mempertimbangkan

alternatif yang tersedia

b. Alternatif merupakan komponen yang akan dipilih dengan mempertimbangkan

kriteria yang tersedia

c. Kriteria dan alternatif merupakan komponen yang akan dipilih dengan posisi yang

sejajar dan tergantung kondisi lapang yang dihadapi.

2. Penilaian alternatif pada setiap kriteria dapat dilakukan dengan cara:

a. Menilai langsung setiap alternatif pada setiap kriteria dengan skala ordinal

b. Menilai langsung setiap alternative pada setiap kriteria dengan nilai mutlaknya

c. Keduanya benar

d. Keduanya salah

3. Terdapat tiga teknik utama dalam pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja,

yaitu:

a. Bayes, Metode Perbandingan Eksponensial dan Composit Performance Indeks

b. Bayes, Maximin dan Metode Perbandingan Eksponensial

c. Composit Performance Indeks, Hurwich dan fungsi utilitas

4. Apabila persoalan keputusan yang dihadapi dapat dirumuskan pada penilaian matrik

keputusan yang bersifat seragam dan penilaiannya dalam skala ordinal, maka teknik

yang tepat untuk menyelesaikannya adalah:

a. Bayes

b. Metode Perbandingan Eksponensial

c. Composit Performance Indeks

5. Apabila persoalan keputusan yang dihadapi dapat dirumuskan pada penilaian matik

keputusan yang bersifat seragam dan penilaiannyadalam skala terukur nyata, maka

teknik yang tepat untuk menyelesaikannya adalah:

a. Bayes

Page 11: TUGAS INDIVIDU SPK

b. Metode Perbandingan Eksponensial

c. Composit Performance Indeks

Soal Latihan F.2. Jawablah dengan singkat dan jelas! (Hal 89-90)

1. Pemilihan lokasi industri merupakan pilihan yang strategis. Untuk itu perlu dilakukan

dengan metode pengambilan keputusan yang benar. Perhatikan kasus pemilihan lokasi

industry berikut. Terdapat 3 alternatif lokasi industry yang dapat dipilih untuk

mendirikan pabrik pengolahan kelapa sawit, yaitu Medan, Pekanbaru dan Palembang.

Untuk menentukan prioritas pilihan alternatif tersebut dipertimbangkan empat kriteria

yaitu pasar, bahan baku, infrastruktur dan ketersediaan SDM dengan tingkat

kepentingan (bobot) masing-masing kriteria berturut-turut adalah 2,3,3,2. Medan,

kalau dievaluasi berdasarkan kriteria pasar, bahan baku, infrastruktur dan SDM

berturut-turut adalah 4,3,4,3. Pekanbaru, kalau dievaluasi berdasarkan kriteria pasar,

bahan baku, infrastruktur dan SDM berturut-turut adalah 4,5,3,3. Dan Palembang

kalau dievaluasi berdasarkan kriteria pasar, bahan baku, infrastruktur dan SDM

berturut-turut adalah 4,4,3,3

1.1. Apakah alternatif metode yang tepat untuk pemilihan lokasi industri pada

persoalan keputusan tersebut?

Diketahui:

a. Alternatif Lokasi: Medan, Pekanbaru dan Palembang

b. Kriteria: pasar, bahan baku, infrastruktur, dan ketersediaan SDM

c. Bobot kriteria 2,3,3,2

d. Evaluasi berdasarkan kriteria:

Medan : 4,3,4,3

Pekanbaru: 4,5,3,3

Palembang: 4,4,3,3

Berikut disajikan hasil pengolahan yang disimulasikan dengan metode Bayes

dan metode perbandingan eksponensial (MPE)

Page 12: TUGAS INDIVIDU SPK

a. Menggunakan metode Bayes

Keterangan:Medan = (4 x 2) + (3 x 3) + (4 x 3) + (3 x 2) = 35Pekanbaru = (4 x 2) + (5 x 3) + (3 x 3) + (3 x 2) = 38Palembang = (4 x 2) + (4 x 3) + (3 x 3) + (3 x 2) = 35

b. Metode perbandingan eksponensial (MPE)

Keterangan:Medan = (42) + (33) + (43) + (32) = 116Pekanbaru = (42) + (53) + (33) + (32) = 177Palembang = (42) + (43) + (33) + (32) = 116

Dari hasil simulasi diatas, metode yang tepat untuk pemilihan lokasi industri

adalah metode perbandingan eksponensial (MPE). Karena selisih nilai antar

Lokasi

Kriteria Nilai

Peringkat

PasarBahan Baku

Infra- struktur SDM

Alternati

f

Medan 4 3 4 3 35 -Pekanbaru 4 5 3 3 38 1Palembang 4 4 3 3 35 -Bobot 2 3 3 2    

Lokasi

Kriteria Nilai

Peringkat

PasarBahan Baku

Infra- struktur SDM

Alternati

f

Medan 4 3 4 3 116 -Pekanbaru 4 5 3 3 177 1Palembang 4 4 3 3 116 -Bobot 2 3 3 2    

Page 13: TUGAS INDIVIDU SPK

lokasi yang satu dengan lokasi lainnya dapat terlihat perbedaannya secara

signifikan

1.2. Apabila teknik yang dipakai adalah metode perbandingan eksponensial

berapakah nilai alternatif untuk lokasi Medan?

Berdasarkan hasil simulasi perhitungan pada point 1.1. maka penjabaran nilai

alternatif untuk lokasi Medan adalah sebagai berikut:

Nilai Alternatif MPE Medan = (42) + (33) + (43) + (32) = 116

1.3. Apabila teknik yang dipakai adalah metode perbandingan eksponensial apakah

alternatif yang terbaik (menduduki rangking pertama)?

Alternatif lokasi yang terbaik (menduduki rangking pertama) dengan metode

perbandingan eksponensial (MPE) adalah Pekanbaru dengan nilai sebesar 177.

2. Sebuah perusahaan ingin mengembangkan produk baru berbasis kelapa sawit.

Terdapat tiga alternatif produk yaitu CPO, Minyak goreng dan biodiesel. Empat

kriteria yang dipertimbangkan untuk memilih produk terbaik adalah IRR, Pasar,

Prospek bisnis dan resiko. IRR dihitung dari analisis financial dalam satuan persen,

sedangkan pasar, prospek bisnis dan resiko dievaluasi menggunakan skala ordinal

(1=Sangat rendah; 5=Sangat tinggi). Bobot kriteria pasar, IRR, Prospek bisnis dan

resko berturut-turut adalah 0,4; 0,3; 0,1 dan 0,2. Penilaian CPO pada kriteria pasar,

IRR, prospek bisnis dan resiko berturut-turut adalah 5,20,4 dan 3. Penilaian Minyak

goreng pada kriteria pasar, IRR, prospek bisnis dan resiko berturut-turut adalah 4,25,3

dan 4. Penilaian Biodiesel pada kriteria pasar, IRR, prospek bisnis dan resiko berturut-

turut adalah 4,20,5 dan 4

2.1. Apa metode yang paling tepat untuk pengambilan keputusan dari masalah di

atas?

Metode yang paling tepat adalah menggunakan Teknik Perbandingan Indeks

Kinerja

Page 14: TUGAS INDIVIDU SPK

2.2. Selesaikan persoalan tersebut dengan metode yang paling tepat!

Diketahui:

a. Alternatif produk kelapa sawit: CPO, minyak goreng, biodiesel

b. Kriteria: Pasar, IRR, Prospek bisnis dan Resiko

c. Bobot Kriteria: 0,4; 0,3; 0,1; dan 0,2

d. Evaluasi berdasarkan kriteria:

1) CPO 5, 20, 4, dan 3

2) minyak goreng 4,25,3,4

3) Biodiesel 4,20,5,4

Langkah 1: Membuat matriks awal penilaian alternatif pemilihan industri

AlternatifKriteria

Pasar IRR (%) Prospek Bisnis Resiko

CPO 5 20 4 3Minyak Goreng 4 25 3 4Biodiesel 4 20 5 4Bobot Kriteria 0,4 0,3 0,1 0,2

Langkah 2: Membuat matriks hasil transformasi melalui teknik perbandingan  indeks kinerja

Transformasi Nilai Pasar:   CPO = (5/4) x 100

= 125Minyak Goreng = (4/4) x 100

= 100Biodiesel = (4/4) x 100

= 100

Transformasi Nilai IRR:CPO = (20/20) x 100

= 100Minyak Goreng = (25/20) x100

= 125Biodiesel = (20/20) x 100

Page 15: TUGAS INDIVIDU SPK

= 100

Transformasi Nilai Prospek Bisnis:CPO = (4/3) x 100

= 133,33Minyak Goreng = (3/3) x 100

= 100Biodiesel = (5/3) x 100

= 166,67

Transformasi Nilai Resiko:CPO = (3/3) x 100

= 100Minyak Goreng = (3/4) x 100

=  75Biodiesel = (3/4) x 100

= 75

Nilai AlternatifCPO = (125 x 0,4) + (100 x 0,3) + (133,33 x 0,1) + (100 x 0,2)

= 113,33Minyak Goreng = (100 x 0,4) + (125 x 0,3) + (100 x 0,1) + (75 x 0,2)

= 102,5Biodiesel = (100 x 0,4) + (100 x 0,3) + (166,67 x 0,1) + (75 x 0,2)

= 101,67

AlternatifKriteria Nilai

PeringkatPasar

IRR (%)

Prospek Bisnis

Resiko Alternatif

CPO 125 100 133,33 100 113,33 1Minyak Goreng

100 125 100 75 102,5 2

Biodiesel 100 100 166,67 75 101,67 3Bobot Kriteria 0,4 0,3 0,1 0,2

Maka, CPO adalah alternatif terbaik yang dapat dipilih dalam pengembangan usaha