TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

67
TUGAS INDIVIDU PENGANTAR SOSIOLOGI DISUSUN OLEH : KALAMULLAH _____________________________

description

Pengantar Sosiologi

Transcript of TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Page 1: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

TUGAS INDIVIDUPENGANTAR SOSIOLOGI

DISUSUN OLEH :KALAMULLAH

_____________________________

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GARUTTahun 2015

Page 2: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

I. DEFINISI DAN PENGERTIAN SOSIOLOGI

Tokoh yang pertama kali mengemukakan istilah sosiologi adalah Auguste Comte (1798-1857) Seorang filsuf dari prancis, Sehingga Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Secara etimologis, sosiologi dari dua kata, yakni : socius dan logos. Socius merupakan bahasa latin yang berarti teman, Sedangkan logos merupakan basaha yunani yang artinya Perkataan atau ilmu. Jadi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara berteman.Namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.Bapak sosiologi indonesia ialah Selo Soemardjan.

Definisi sosiologi menurut para ahli1. Auguste Comte ~ Sosiologi adalah suatu studi positif tentang hukum-

hukum dasar dari berbagai gejala sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis.

2. Roucek dan Warren ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok.

3. Pitirim A. Sorokin ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari :- Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala

sosial, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dsb. 

- Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial (misalnya dengan gejala geografis, biologis, dsb). 

- Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.4. Emile Durkheim ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial.

Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.

5. Wiliam F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff ~ Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

6. Paul B. Horton ~ Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

7. Soerjono Soekanto ~ Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

8. Max Weber ~ Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.

Page 3: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

9. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi ~ Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.

10. J. A. A. Von Dorn dan C. J. Lammers ~ Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

11. Mayor Polak ~ Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia satu dengan manusia lain, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok informal atau baik kelompok statis maupun kelompok dinamis.

12. Hassan Shandily ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama cara terbentuk dan tumbuh, serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup serta kepercayaan. 

13. Anthony Giddens Sosiologi adalah Studi tentang kehidupan social manusia, kelompok-kelompok manusia dan masyarakat.

14. Soejono Sukamto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

15. Soerjono Soekanto sosiologi adalah ilmu yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.

II. OBJEK SOSIOLOGI

Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Sosiologi memfokusan diri dari pada hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.

Teori Sosiologi biasanya digunakan untuk memahami latar belakang, susunan, dan pola kehidupan sosial dari pelbagai golongan dan kelompok dalam measyarakat. Juga dapat diketahui sampai di mana susunan dan stratifikasi sosial mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perubahan – perubahan sosial yang terjadi di suatu lingkungan masyarakat.

1. Masyarakat

Masyarakat sebagai objek sosiologi menunjukkan pada sekumpulan manusia yang sudah lama hidup bersama dan menciptakan berbagai nilai

Page 4: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

dan norma untuk mengatur kehidupannya. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial dan rasa kebersamaan. Berikut adalah beberapa pengertian masyarakat menurut para ahli:

1. Maclver dan Page

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

2. Ralph Linton

 Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasbatas yang dirumuskan dengan jelas.

3. Selo Soemardjan

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

Walaupun definisi masyarakat dari beberapa para ahli tersebut berlainan, pada dasarnya isinya sama, yaitu masyarakat yang mencakup beberapa unsur berikut ini :

1. Manusia yang hidup bersama. Di dalam Ilmu Sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoretis angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan timbil manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti; mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara  manusia dalam kelompok tersebut.

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan

Page 5: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto ciri-ciri masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.

2. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama sehingga menciptakan sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.

3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.

4. Merupakan suatu sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan.

Marion Levy menyatakan bahwa ada empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, yaitu:

1. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.

2. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.

3. Adanya sistem tindakan bersama yang bersifat swasembada.

4. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.

5. Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.

2. Manusia

Manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lain seperti hewan misalnya, manusia tidak akan mungkin hidup sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan “mati”; manusia yang “dikurung” sendirian di suatu ruangan tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan pribadinya sehingga lama kelamaan dia akan “mati”. Berikut adalah dua hasrat kuat dalam diri manusia:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain disekelilingnya (misalnya, masyarakat).

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan sekelilingnya  Untuk dapat menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan diatas, manusia  Mempergunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.

Page 6: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

3. Objek Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek. Berikut adalah beberapa objek sosiologi:

3.1. Objek Sosiologi Material

Mengacu pada benda fisik, sumber daya, dan tempat yang menentukan kulturnya. Seperti rumah, tetangga, kota/daerah, sekolah, tempat ibadah, kantor, peralatan, produk, dan lain-lain. Semua aspek fisik tersebut menentukan perilaku dan kultur seseorang. Contoh dari perubahan sosial karena materi adalah, karena di internet terdapat banyak sekali terdapat materi tugas, maka siswa harus mempelajari bagaimana cara menggunakan komputer dan internet. Lama-kelamaan internet akan menjadi kebutuhan siswa itu walaupun untuk tujuan lain seperti berkomunikasi menggunakan jejaring sosial. Atau masyarakat di hutan harus terbiasa menggunakan segala sesuatu dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

3.2. Objek Sosiologi Non Material

Mengacu pada budaya dan adat istiadat. Seperti nilai-nilai, aturan, norma, moral, bahasa, organisasi, dan lembaga. Misalnya, konsep dari suatu agama melahirkan suatu aturan, nilai, moral, bahasa, dan etnis yang disesuaikan dengan agama yang dianut.

3.3. Objek Sosiologi Formal

Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

3.4. Objek Sosiologi Budaya

Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

3.5. Objek Sosiologi Agama

Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

Page 7: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

III. Mengapa dalam Masyarakat Terjadi Pergaulan Hidup dan Interaksi Sosial

Interaksi Sosial: Hubungan Manusia dan Masyarakat | Interaksi yakni adanya hubungan yang saling mempengaruhi. Hubungan antara setiap individu pada individu yang lain, individu dengan kelompok, dan hubungan kelompok dengan kelompok yang lain dimana dapat menimbulkan adanya pengaruh dan mempengaruhi satu sama lain.

Pengertian interaksi sosial dari segi etimologi terbagi atas dua kata, dimana interaksi memiliki arti sebuah tindakan yang berbalasan antara setiap individu atau antar setiap kelompok. Tindakan yang saling mempengaruhi sering dinyatakan suatu bentuk simbol-simbol atau konsep-konsep.

Jadi pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik yang dinamis antara setiap individu dengan individu lain, setiap individu dengan kelomk dan kelompok dengan kelompok yang lain dimana melahirkan kerjasama, pertikaian dan persaingan

Faktor terjadinya interaksi sosial

Berlangsungnya proses interaksi sosial itu karena disebabkan oleh beberap faktor yang diantaranya faktor imitasi, faktor sugesti, faktor identifikasi dan faktor simpati serta faktor empati. Dari faktor tersebut akan terpisah untuk berjalan sendiri-sendiri dan bisa saja tergabung atas beberapa faktor untuk memunculkan interaksi sosial.

Interaksi Sosial: Hubungan Manusia dan Masyarakat

Faktor Imitasi

Faktor imitasi bisa menjadi pendorong kepada seseorang untuk memusuhi segala kaidah dan nilai yang telah berlaku tetap juga dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang bersifat negatif, sebab yang telah ditiru mungkin beberapa tindakan yang telah menyimpang.

Faktor Sugesti

Faktor sugesti itu belangsung jika seseorang memberikan suatu pandangan yang berasal atas dirinya, yang akhirnya diterima oleh orang lain. Sehingga berlangsunglah proses sugesti, yang bisa juga terjadi dikarenakan pihak yang menerima tersebut telah dilanda emosi.

Faktor Identifikasi

Identifikasi yaitu adanya kecenderungan atau keinginan yang ada dalam diri seseorang untuk bisa mempersamakan dirinya dengan pihak lain. Identifikasi tersebut bersifat lebih dalam dibanding sugesti dan imitasi. Proses identifikasi bisa berlangsung secara sendirinya ataupun disengaja.

Page 8: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Faktor Simpati

Faktor simpati yaitu adanya sebuah proses dimana seseorang akan merasa tertarik dengan pihak lain. Dalam proses tersebut perasaan seseorang akan memegang peranan yang begitu penting. Proses simapati akan segera berkembang jika ada saling pengertian antara kedua belah pihak

Faktor empati

Faktor empati yaitu gejala kejiwaan akan tetapi itu dibarengi dengan perasaan organisma tubuh yang begitu dalam sehingga seakan-akan ikut merasakan adanya penderitaan seseorang atau kelompok orang yang mendapatkan musibah. Semisal, kita ikut merasakan adanya iba sampai ikut meneteskan ait mata jika menyaksikan sebuah peristiwa kecelakaan yang telah merenggut nyawa si korban.

Interaksi Manusia dan Masyarakat

1. Manusia sebagai makhluk sosial

Menurut kodrati alam, manusia di mana-mana pun dan pada zaman apa pun juga akan selalu senantiasa hidup bersama, hidup secara berkelompok-kelompok. Sekurang-kurangnya kehidupan bersama itu terdiri atas dua orang, suami-istri ataupun ibu dan bayinya.

Dalam sejarah perkembangan manusia tidak terdapat seorang pun yang dapat hidup menyendiri, terpisah dengan kelompok manusia yang lainnya, kecuali dalam kondisi terpaksa dan itu pun hanyalah sekedar untuk sementara waktu.

Hidup menyendiri terlepas dari adanya pergaulan manusia yang ada alam masyarakat, hanya mungkin terjadi dalam alam dongeng saja (seperti adanya Tarzan, Robinson Crusoe dan sebagainya) namun dalam kenyataan maka hal tersebut tidak akan mungkin terjadi. Sejak dahulu kala pada diri seorang manusia terdapat hasrat untuk selalu berkumpul dengan sesamanya di dalam satu kelompok, hasrat untuk bermasyarakat.

Aristoteles (384 – 322 sebelum M), seorang ahli fikir dari Yunani kuno telah menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia itu adalah zoon Politicon, artinya bahwa manusia itu adalah sebagai makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan selalu berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yang suka untuk bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya yang suka bergaul satu sama lain, maka manusia tersebut disebut makhluk sosial.

Manusia sebagai individu (perseorangan) memiliki kehidupan jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat

Page 9: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

dipisahkan dengan masyarakat. Manusia lahir, hidup, berkembang dan akhirnya meninggal dunia di dalam masyarakat.

Sebagai individu, manusia tidak akan dapat mencapai segala sesuatu yang akan diinginkannya secara mudah.

Pak Tani baru bisa mengerjakan tanahnya sesudah dia mendapatkan alat-alat pertanian yang telah dibuat oleh pandai besi. Pakaian yang dipakainya malah hasil karya tukang jahit; tukang jahit tidak akan dapat menghasilkan pakaian jika tidak ada ahli tenun atau pekerjaan dari pabrik yang mengupayakan adanya bahan terlebih dahulu, dan demikianlah untuk seterusnya.

Lebih-lebih didalam zaman modern ini tidak mungkin bagi untuk seseorang akan hidup dengan layak dan sempurna tanpa adanya bantuan dari atau kerjasama dengan orang yang lain.

2. Masyarakat

Hasrat untuk dapat hidup bersama memang sudah menjadi pembawaan seorang manusia, merupakan sebuah kemestian badaniah untuk bisa melangsungkan hidupnya. Hidup secara bersama sebagai perhubungan antara setiap individu itu berbeda-beda tingkatannya, semisal pada hubungan suami-istri yang ada dalam suatu rumah tangga, keluarga, pada suku-bangsa, rumah tangga dunia dan bangsa. Kehidupan secara bersama itu bisa terbentuk dari desa, kota, daerah, negara dan perserikatan bangsa-bangsa.

Persatuan manusia yang muncul dari kodrat yang sama itu sesuatu yang lazim disebut masyarakat. Jadi masyarakat tersebut itu terbentuk jika ada dua orang atau lebih hidup secara bersama, sehingga didalam pergaulan hidup itu timbul berbagai macam hubungan atau pertalian akan mengakibatkan bahwa yang seorang dan yang lain akan saling kenal mengenal dan pengaruh-mempengaruhi.

3. Golongan-golongan yang terdapat dalam masyarakat

Didalam masyarakat terdapat berbagai macam golongan, semisal kelompok pelajar atau mahasiswa disaat beristirahat dari sekolah atau perguruan tinggi, kelompok yang muncul karena adanya hubungan keluarga perkumpulan dan sebagainya.

Adapun golongan-golongan yang terdapat dalam masyarakat itu diakibatkan antara lain karena orang:

1. Merasa tertarik oleh kepada orang lain yang tertentu.2. Merasa memiliki kesukaan yang sama dengan orang yang lainnya.3. Merasa membutuhkan kekuatan atau bantuan dari orang lain.4. Memiliki hubungan daerah dengan adanya orang lain.5. Memiliki hubungan kerja dengan adanya orang lain.

Page 10: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Sifat golongan-golongan yang ada dalam masyarakat itu terdapat bermacam-macam dan itu bergantung pada dasar dan adanya tujuan hubungan orang-orang yang ada didalam golongan tersebut.

Pada umumnya terdapat tiga macam golongan yang sangat besar yaitu:

1. Golongan yang berdasar atas hubungan kekeluargaan dan perkumpulan keluarga

2. Golongan yang berdasar atas hubungan pekerjaan atau kepentingan; perkumpulan ekonomi, serikat pekerja, koperasi, olahraga, perkumpulan kesenian dan lain-lain.

3. Golongan yang berdasar atas hubungan pandangan hidup atau tujuan hidup atau ideologi, perkumpulan keagamaan, partai politik.

Didalam suatu masyarakat itu kerapkali mesti ada sebuah kerjasama antara golongan yang satu dengan yang lainnya, semisal antara golongan penghasil atau produsen barang kebutuhan hidup dan adanya golongan pembeli atau konsumen antara golongan ilmu pengetahuan atau cendekiawan dan adanya golongan industri dan seterusnya.

Didalam suatu golongan yang seringkali tumbuh semangat yang khusus, yang berbeda dari adanya semangat golongan lainnya. Semangat golongan bisa membahayakan, kalau golongan itu merasa jauh lebih penting, lebih tinggi, lebih berkuasa dari golongan lainnya; karena itu untuk munculnya persatuan bangsa mesti selalu diutamakan atau didahulukan adanya pembinaan semangat persatuaan yang diperuntukkan kepada kepentingan secara bersama. Inilah yang menjadi sebuah tugas dan kewajiban pada setiap pemimpin golongan yang ada didalam masyarakat.

Negara yang merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki kekuasaan dan kewajiban dalam mengatur agar terciptanya keamanan dan adanya perlindungan dari kepentingan setiap orang, dan agar dapat tercapai kebahagian secara merata yang ada dalam masyarakat. Tidak hanya untuk satu golongan saja yang bisa merasakan bahagia, tetapi dirasakan untuk seluruh penduduk negara.

4. Bentuk masyarakat

Masyarakat sebagai suatu bentuk pergaulan hidup yang bermacam-macam ragamnya diantaranya yaitu:

1. Yang berdasarkan adanya hubungan yang telah diciptakan oleh para anggotanya Masyarakat paguyubun atau gemeinschaft. Jika hubungan tersebut

bersifat kepribadian dan akan menimbulkan ikatan bati, semisal dalam perkumpulan kematian, rumah tangga dan sebagainya.

Masyarakat petembayan atau gesellschaft. Jika hubungan tersebut bersifat tidak pribadi dan itu bertujuan dalam mencapai keuntungan

Page 11: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

kebendaan, semisal firma, perseroan terbatas, perseoran komanditer dan lain-lain.

2. Yang berdasarkan sifat pembentukannya, yakni: Masyarakat yang teratu oleh karena sengaja untuk diatur dengan

tujuan tertentu, semisal perkumpulan olahrga. Masyarakat yang teratur akan tetapi terjadi secara sendirinya, oleh

karena adanya orang-orang yang bersangkutan memiliki kepentingan bersama, semisal para penonton pertandingan sepakbola, para penonton bioskop dan lain-lain.

Masyarakat yang tak teratur semisal para pembaca surat kabar.3. Yang berdasarkan adanya hubungan kekeluargaan seperti sanak saudara,

rumah tangga, bangsa, suku dan lain-lain.4. Yang berdasarkan atas peri kehidupan atau kebudayaan:

Masyarakat modern dan primitif Masyarakat kota dan desa. Masyarakat teritorial, yang anggota-anggotanya dimana bertempat

tinggal didalam suatu daerah. Masyarakat genealogis, yang anggota-anggotanya memiliki pertalian

darah atau seketurunan. Masyarakat teritorial-genealogis, yang anggota-anggotanya memiliki

tempat tinggal didalam satu daerah dan mereka adalah satu keturunan.

5. Pendorong hidup bermasayakat

Adapun yang telah menyebabkan manusia akan selalu hidup bermasyarakat adalah adanya dorongan kesatuan biologis yang terkandung dalam naluri manusia, semisal:

Hasrat untuk dapat memenuhi keperluan minum dan makan Hasrat untuk bisa membela diri Hasrat untuk dapat mengadakan keturunan

Adapun naluri tersebut sudah ada dalam diri manusia sejak dilahirkan, tanpa ada orang lain yang telah mengajarkannya. Kebutuhan akan minuman dan makanan itu termasuk kebutuhan primer untuk segala makhluk yang hidup baik manusia maupun hewan. Didalam usaha untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Hidup secara menyendiri akan memunculkan kesulitan; setiap usaha akan mendapatkan keberhasilan jika dikerjakan secara bersama-sama dan bantu-membantu.

Pada kenyataan, kita telah melihat orang berburu hewan, menangkap ikan dengan bersama-sama, bercocok tanam dan sebagainya itu dilakukan dengan saling membantu. Dari keinginan untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan mudah itu muncul didalam diri manusia suatu dorongan untuk hidup secara bersama dan hidup bermasyarakat.

Page 12: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Sebagai suatu tantangan hidup kemanusiaan, ternyata alam tidaklah selalu akan bermurah hati kepada manusia. Berbagai macam bahaya akan selalu datang mengancam kehidupan manusia semisal bencana alam, serangan binatang buas, letusan gunung berapi, kelaparan, penyakit, peperangan, dan serangan suku bangsa lain.

Dipandang dari segi kekuatan fisik atau badaniah, manusia tersebut tergolong sebagai makhluk yang lemah. Oleh karena itu, manusia yang seorang diri akan sulit untuk dapat mempertahankan hidupnya. Manusia membutuhkan adanya suatu persatuan didalam menyusun usaha dan memiliki rencana bersama untuk bisa membela diri, kelompok dan keluarga dari adanya serangan binatang buas, suku bangsa lain, penyakit, bencana alam. Hasrat untuk membela diri itu ialah salah satu sebab yang dapat memunculkan keinginan hidup secara bersama dan hidup bermasyarakat.

Telah menjadi kodrat alam, bahwa pada setiap manusia (yang normal) terdapat hasrat untuk bisa melanjutkan jenisnya dengan menghasilkan keturunan. Hal tersebut tentu tidak bisa dilakukan orang-seorang. Hasrat itu menjadi sebuah dorongan untuk adanya kehidupan suami istri, hidup berkeluarga dan akhir bisa menjadi suatu masyarakat negara.

Selain dari adanya keinginan yang timbul dari hati nurani dan kodrat alam itu, ada juga beberapa faktor yang menjadi pendorong untuk hidup bermasyarakat, yaitu pertalian darah, persamaan nasib, persamaan agama, kesamaan bahasa, kesamaan cita-cita kebudayaan dan kesamaan keinsyafan bahwa mereka sedang mendiami suatu daerah yang sama.

Dari faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa setiap individu akan hidup bersama itu adalah suatu keharusan yang tak bisa terelakkan.

6. Tata Hidup Bermasyarakat

Tiap-tiap manusia memiliki watak, sifat dan kehendak secara sendiri-sendiri. Namun dalam masyarakat, manusia akan mengadakan suatu hubungan antara satu dengan yang lainnya, mengadakan suatu kerjasama dengan tolong menolong, bantu membantu untuk bisa mendapatkan kebutuhan hidupnya.

Setiap manusia memiliki kebutuhan sendiri-sendiri. Seringkali kebutuhan tersebut searah serta berpadanan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dengan adanya kerjasama tujuan manusia untuk bisa memenuhi kebutuhan itu akan lebih mudah dan bisa tercapai.

Akan tetapi seringkali juga ada kepentingan-kepentinga itu sangat berlainan bahkan ada yang bertentangan, sehingga bisa menimbulkan pertikaian yang dapat mengganggu keserasian hidup bersama. Dalam hal ini, orang atau golongan yang kuat akan menindas orang atau golongan yang lemah untuk bisa mendapatkan kepentingannya.

Page 13: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Jika ketidak seimbangan dalam hubungan masyarakat itu meningkat menjadi sebuah perselisihan itu dibiarkan maka akan mungkin dapat timbul suatu perpecahan yang terjadi didalam masyarakat. Oleh karena itu, didalam masyarakat yang teratur, manusia atau anggota masyarakat itu mesti memperhatikan setiap kadeah, norma-norma atau peraturan-peraturan hidup tertentu yang ada dan hidup didalam masyarakat dimana dia hidup.

Sadar atau tidak, manusia akan dipengaruhi oleh adanya peraturan-peraturan hidup bersama yang bisa mengekang hawa nafsu dan akan mengatur segala perhubungan antar manusia. Peraturan-peraturan hidup tersebut akan memberikan ancer-ancer perbuatan mana yang bisa dijalankan dan perbuatan yang mana mesti dihindari.

Peraturan hidup tersebut akan memberikan sebuah petunjuk kepada manusia bagaimana dia mesti bertingkah laku dan bertindak dalam sebuah masyarakat. Peraturan-peraturan hidup tersebut dianggap sebagai peraturan hidup kemasyarakatan.

Peraturan hidup kemasyarakatan yang memiliki sifat dalam mengatur dan memaksa untuk bisa menjamin tata-tertib yang ada dalam masyarakat, itu dinamakan sebagai peraturan hukum atau kaedah hukum.

IV. PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN DAN SYARAT-SYARAT ILMU PENGETAHUAN

Pengertian ilmu pengetahuan, apa fungsi-fungsi ilmu pengetahuan, dan kemudian terakhir akan diterangkan tentang syarat ilmu pengetahuan.

PENGERTIAN ILMU PENGETAHUANPengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan atau ilmu menurut para ahli mempunyai pengertian sebagai berikut:Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag, dalam bukunya The fabric of society, bahwa ilmu memiliki kriteria empiris, rasional, umum, kumulatif dan keempatnya serentak terpenuhi.Ashley Montagu dalam bukunya 'the cultured man', memberikan pengertian ilmu pengetahuan sebagai pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengalaman, studi dan percobaan yang telah dilakukan dipakai untuk menentukan hakikat prinsip tentang hak yang sedang dipelajari.V. Afayanev, dalam bukunya 'Marxist Philosophy' menyatakan bahwa pengertian ilmu pengetahuan adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. V.Afayanev mencerminkan alam dalam hukum-hukum, konsep, dan kategori-kategori yang tepat dan benarnya dapat diuji dengan pengalaman praktis,

Page 14: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Pengertian ilmu pengertahuan menurut Helmy A. Kotto bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan yang terus menerus sampai dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.Dadang Ahmad S., merumuskan bahwa pengertian ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.Definisi ilmu pengetahuan menurut Mappadjantji Amien, merumuskan bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukenali diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenal Allah.Pengertian ilmu pengetahuan menurut Syahruddin Kasim, menyatakan bahwa "ilmu pengetahuan" adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah Sang Pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawi melalui dimensi hati, akal, nafsu yang rasional, empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.

FUNGSI ILMU PENGETAHUANSetelah membahas tentang pengertian ilmu pengetahuan secara umum, kemudian akan dijelaskan tentang 3 fungsi ilmu pengetahuan yang utama yaitu:1. Ilmu pengetahuan itu menjelaskan (explaining, Describing)

Fungsi ilmu pengetahuan dalam menjelaskan memiliki 4 bentuk yaitu a. Deduktif, yaitu ilmu harus dapat menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang telah ditetapkan sebelumnya b) Probabilistik, Ilmu pengetahuan dapat menjelaskan berdasarkan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas, sehingga hanya dapat memberi kepastian (tidak mutlak) yang bersifat kemungkinan besar atau hampir pasti. c) Fungsional, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara menyeluruh, d) Genetik, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan suatu faktor berdasarkan gejala-gejala yang sudah sering terjadi sebelumnya.

2. Meramalkan (prediction) Ilmu pengetahuan harus dapat menjelaskan faktor sebab akibat suatu peristiwa atau kejadian, misalnya apa yang akan terjadi jika harga naik.

3. Mengendalikan (controlling) Fungsi Ilmu pengetahuan dalam mengendalikan harus dapat mengendalikan gejala alam  berdasarkan suatu teori misalnya bagaimana mengendalikan kurs rupiah dan harga.

Page 15: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Setelah dijelaskan tentang pengertian ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli dalam berbagai bidang, dan fungsi ilmu pengetahuan, selanjutnya akan dituliskan tentang syarat-syarat ilmu pengetahuan :

1. Logis atau masuk akalSesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya

2. ObjektifHarus sesuai dengan objek yang dikaji dan didukung oleh fakta empiris

3. MetodikPengetahuan diperoleh dengan cara cara tertentu yang teratur, dirancang, diamati dan terkontrol

4. Sistematik, berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam satu sistem yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.

5. Berlaku umum atau universal, pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana saja atau disebut universal, yaitu dengan tata cara dan variabel eksperimentasi yang lama, akan diperoleh hasil yang sama atau konsisten.

6. Kumulatif berkembang dan tentatifKhasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus diganti dengan pengetahuan yang benar (sifatnya tentatif).

V. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN YANG MANDIRI

Bicara tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan,  Soerjono Soekanto berpendapat bahwa Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi – segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola – pola umum kehidupan masyarakat. Sedangkan ilmu dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan – pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan muncul karena ada rasa ingin tahu manusia tentang hal – hal tertentu. Namun hanya pengetahuan yang secara sistematis dan teruji kebenarannya yang termasuk ilmu. 

Sosiologi dapat dikatakan sibagai ilmu selama sosiologi mendaasarkan penelaahannya pada bukti – bukti ilmiah dan metode – metode ilmiah. Suatu ilmu sekurang – kurangnya dapat dirumuskna dengan 2 cara, yaitu :1. Suatu ilmu adalah suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji

yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah

2. Suatu ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji.

Page 16: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu karena didukung beberapa syarat, antara lain :

1. Bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif (memperkirakan) tetapi objektif

2. Bersifat teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun observsasi dari hasil – hasil observasi, yang merupakan unsur – unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori.

3. Bersifat komulatif artinya teori – teori sosiologi telah ada sebelumnya, dalam arti memperbaiki, diperluas dan diperluas teori – teori tersebut

4. Bersifat non etis yang artinya sosiologi menjelaskan fakta – fakta secara analitis dalam masyarakat.

Konsep Dasar Sosiologi Masyarakat

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jaringan hubungan antar manusia dalam hidup bermasyarakat. Secara singkat sosiologi bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat dimana sosiologi mempelajari masyarakat sebagai kompleks kekuatan, hubungan, jaringan interlasi, serta sebagai kompleks lembaga/pranata. Sosiologi juga melihat individu – individu yang saling berhubungan dan membentuk kelompok – kelompok yang pengaruhnya besar terhadap kelakuan dan pola kelakuan bagi individunya. Secara singkat konsep – konsep dasar sosiologi di masyarakat antara lain: Perubahan sosial

Ketertiban dan pengendalian sosial

Sosialisasi

Organisasi sosial

Mobilitas sosial

Masalah – masalah sosial

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai sifat hakikat antara lain sebagai berikut : Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau ilmu kerohanian)

Sosiologi bersifat ketegoris artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi di masyarakat.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan ilmu terapan

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak artinya yang diperhatikan adalah pola dari peristiwa yang terjadi dalam masyarakat

Page 17: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian – pengertian dan pola – pola umum. Sosiologi meneliti dan mencaria apa yang menjadi prinsip/hukum – hukum dari interaksi manusia dan perilaku sifat, hakikat isi dan struktur masyarakat

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum bukan ilmu pengetahuan khusus yang artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejala – gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan untuk mengungkapkan realitas sosial budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh sebab itu dalam pengetahuan sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam penalaran/observasinya.Menurut Paul B. Horton teknik riser sosiologi antara lain :1. Studi cros-sectional dan longitudinal, yaitu pengamatan yang meliputi

suatu daerah yang luas dan jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal yaitu studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.

2. Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan, yang kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan

3. Penelitian pengamatan, dalam penelitian ini tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.

4. Menurut Soerjono Soekanto, metode sosiologi yang digunakan adalah :

5. Metode kualitatif yaitu suatu metode yang cara kerjanya adalah dengan mendeskripsikan hasil penelitian dan tidak dapat diukur dengan angka. Yang termasuk metode kualitatif adalah metode historis, metode komperatif dan metode studi kasus.

6. Metode kuantitatif, yaitu metode yang mengutamakan keterangan dengan angka atau gejala – gejala yang teliti dan dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, dan formula. Yang termasuk metode kuantitatif adalah metode statistik dimana gejala – gejalan masyarakat sebelum dianalisis dikuantifikasi terlebih dahulu.

VI. KEBUDAYAANKata "kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.  Sedangkan menurut

Page 18: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. 

Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan pemurnian jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 

Unsur-unsur kebudayaan digolongkan kepada unsur besar dan unsur kecil yang lazimnya disebut dengan istilah culture universal karena di setiap penjuru dunia manapun kebudayaan tersebut dapat ditemukan, seperti pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Beberapa dari orang yang sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, seperti Bronislaw Malinowski dan C. Kluckhoh. a. Bronislaw Malinowski

Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut.

Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya. 

Organisasi ekonomi Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah

lembaga pendidikan utama). 

Page 19: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Organisasi kekuatan (politik)

b. C. KliucckhohnKliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara keagamaan.

c. HerskovitsHerskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai superorganik.

d. Andreas EppinkKebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

e. Edward Burnett Tylor

Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut.

Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.  Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu

generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 

Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya. 

Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan. 

Page 20: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Semua kebudayaan senantiasa bergerak karena ia dinamis karena sebenarnya gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri. Gerak atau dinamika manusia sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan daerah lain, baik disengaja maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau pengungsian dengan sebab-sebab tertentu. Dinamika dalam membawa kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain yang menyebabkan terjadinya akulturasi. 

Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya kebudayaan yang dibawa dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan adakalanya ditolak, parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak menerima kebudayaan asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya sudah menjadikan kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya. 

Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah sebagai berikut.. 

Unsur Kebudayaan kebendaan, seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, contohnya adalah pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat. 

Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media. 

Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan. 

Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah sebagai berikut.

Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya

Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok lainnya. 

VII. MASYARAKAT DAN PROSES TERJADINYA KEBUDAYAAN

Page 21: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Tijauan antropologis yang dimaksud adalah tinjauan dari aspek penciptaan budaya oleh manusia. Tinjauan ini dimaksudkan untukmendapatkan keterangan sampai seberapa jauh aspek-aspek manusiawi yang mempengaruhi lahirnya kebudayaan, terutama pembinaan moral bangsa. Suatu ketentuan yang tidak dapat disangkal adalah bahwa manusia merupakan makhluk budaya, dalam arti dengan seluruh potensi yang dimiliki, ia mampu melahirkan cipta, rasa, dan karsa. Inilah yang paling menarik perhatian para pemikir, baik dari kalangan umum maupun dari kalangan Islam, sehingga banyak di antara mereka menghabiskan waktunya untuk melakukan penelitian-penelitian dalam bidang ini.Dengan behavioral science, mereka melakukan analisis psikologis terhadap tingkah laku manusia guna memperoleh kejelasan terhadap kerja cipta, rasa, dan karsa, melauli beberapa aspek antara lain: cognitive dan emosi. Dari penelitian-penelitian tersebut didapat berbagai potensi yang terdapat pada manusia sejak ia dilahirkan. Pada saat diciptakan, manusia telah dilengkapi dengan empat fitrah (dorongan) yang menjadi potensi bagi pengembangan budaya.  dari keempat dorongan itu manusia mampu menciptakan budaya sebagai pengejawantahan dari cipta, rasa, dan karsa. Dorongan-dorongan itu ialah:1. Dorongan Naluri (hidayah fitriyah). Sejak dilahirkan, manusia telah

menampakkan gejala-gejala sebagai pertanda bahwa dia adalah makhluk berbudaya, antara lain terlihat pada saat lapar ataupun haus, ia mengeluarkan suara tangisan dan pada saat disusui ibunya, ia mampu menghisap air susu ibu tersebut tanpa ada yang mengajarinya. Gejala yang disebut juga denganinstinct Inilah yang mendasri penciptaan budaya, meskipun dalam bentuk prima. Potensi naluri yang terdapat pada diri manusia secara natural ini, dimiliki juga oleh binatang dan tumbuh-tumbuhan.

2. Dorongan Indrawi (hidayah hissiyah). Di samping naluri, manusi juga diberi kemampuan menerima rangsangan dari luar seperti panas ataupun dingai, bunyi-bunyian, pemandangan yang indah, bau-bauan, danmanis ataupun asin dengan perantaraan panca inderanya yaitu: alat peraba, pendengar, pengelihat, pencium, dan perasa. Berbagai budaya yang berupa bunyi-bunyian, bentuk-bentuk pemandangan, peralatan, dan sebagainya adalah hasil tiruan manusia dari apa saja yang dapat ditangkap oleh pancainderanya. Dengan potensi itu manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya, melindungi dirinya dari bahaya yang mangancam, memenuhi kebutuhan minum, makan, bertempat tinggal, dan memenuhi kepuasan-kepuasan untuk dirinya. Di samping pada manusia, potensi ini juga didapati pada dunia binatang, tetapi tidak pada tumbuh-tumbuhan.

3. Dorongan Akal hidayah 'aqliyah). Gejala-gejala lahir yang ditangkap oleh pancaindera kadang-kadang menyimpang dari realitas yang sebenarnya, seperti halnya jalan karena api yang sebenarnya sejajar, tetapi pada jarak

Page 22: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

tertentu terlihat bertemu di satu titik, dan tongkat yang sebenarnya lurus, apabila dicelupkan ke dalam air tampak membengkok. Penyimpangan seperti itu tentu harus dikontrol dengan kemampuan akal, agar gejala-gejala yang sebenarnya dapat diketahui. Dengan potensi berfikir daya khayalnya, manusia mampu melakukan apreseasi(apperception), dan menyalurkan apresiasinya itu melalui cipta, rasa, dan karsa. Dari kemampuan akal ini, manusia mampu membuat alat untuk memudahkan keperluan-keperluannya, dari yang sederhana sampai yang canggih, sehingga oleh orang Barat disebut dengan the tool making animal (makhluk pembuat alat). Makin tinggi daya kreasi manusia, makin canggih pula bentuk-bentuk budaya materialnya.12 Ia tidak hanya mampu menciptakan alat dengan meniru benda-benda alam, tetapi juga mampu menciptakan konsep-konsep baru yang didapat dengan daya pikirannya.  Melalui indera pendengarannya, manusia mampu menangkap getaran-getaran suara dari hembusan angin, gesekan batang pohon, dan sumber suara lainnya yang terekam dalam apresepsi material. Melalui daya ciptanya, manusia mampu melahirkan gambaran-gambaran bunyi yang mengandung arti tertentu untuk berkomunikasi dengan sesamanya atau dengan makhluk yang lai, sehingga oleh para filosof disebut dengan zoon politicon atau dalam bahasa Arab disebut al-hayawan al-Atiq (makhluk yang berbicara).

4. Dorongan Religi (hidayah diniyah). Karena daya pemikiran manusia tidak dapat menjangkau apa yang terdapat di balik alam maya pada, maka perlu disambung dengan bimbingan sang Pencipta alam semesta yang diturunkan melalui para rasul-Nya15. Dengan bimbingan ini manusia dapat mengetahui apa yang semestinya dilakukan, sehingga budaya yang diciptakan dapat berguna baik bagi dirinya, makhluk sesamanya, ataupun makhluk-akhluk yang lain. Menurut sifatnya, manusia adalah makhluk berberagama, atau disebut dengan istilah homo-relegiosi16. Dengan berpedoman pada agama, manusia dapat memperhalus budinya, sehingga ia bisa menjelaskan tugasnya sebagai Master of the World/ khalifahtullah di muka bumi ini.  Berdasarkan potensi yang ada pada manusia tersebut, pembentukan budaya dapat dibagi menjadi empat fase: 1) Fase Instinctive. Fase di mana dorongan pembentukan budaya itu semata-mata timbul dari naluri, 2) Fase Inderawi. Fase pembentukan budaya yang didorong oleh hasil penginderaan manusia pada alam sekitar, 3) fase Akal. Fase di mana manusia membentuk budayanya dengan jalan menggunakan kekuatan pikirannya serta imajinasinya, sehingga mampu menciptakan budaya, 4) Fase Religi. Bimbingan wahyu, intuisi atau bisikan yang dirasakan datangnya dari Maha Pencipta, sehingga memberikan dorongan-dorongan bagi manusia untuk melengkapi hasil budayanya dengan nilai-nilai keagamaan.

Page 23: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

VIII. INDIVIDU DAN KELOMPOK SOSIAL

A. Pengertian IndividuIndividu dalam hal ini merupakan konsep sosiologik yang berarti bahwa konsep individu tidak boleh diartikan sama dengan konsep sosial, individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, yang mempunyai pikiran, kehendak, kebebasan, memberi arti (meaning) pada sesuatu, maupun menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri (aktor). Dunia yang berada diluar individu, dunia eksternal. Contoh sistem interaksi adalah kebiasaan.Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Sedangkan ibnu khaldun menyatakan bahwa manusia itu harus hidup dimayarakat. Individu berasal dari kata in-dividere, artinya tidak dapat dibagi – bagikan. Jiwa manusia itu materiil merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang berkegiatan sebagai keseluruhan. Jika manusia dibelah menjadi dua: yaitu belahan fisik (konkret), dan belahan non fisik (abstrak).

B.     Individu Sebagai Makhluk SosialManusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri hubungan dengan sesama manusia lain dalam menjalani hidup. Fredman (dalam Udin S. Winataputra, 2008) menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak dilahirkan dengan kecakapan untuk “immediate adaptatian to environment” atau kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.Naluri manusia berhubungan dengan sesama dilandasi dengan alasan – alasan sebagai berikut:1. Keinginan manusia untuk menjadi satu dengan yang lain.2. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam disekelilingnya.Keinginan-keinginan tersebut mendorong manusia untuk berinteraksi, beradaptasi dengan lingkungannya dengan menggunakan pikiran, akal, dan perasaannya sehingga ia bertahan dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

C.    Kelompok SosialKelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Untuk dikatakan sebagai kelompok sosial, menurut Soekanto (1982 :111 ) terdapat beberapa persyaratan, yaitua. Adanya kesadaran dari kelompok tersebut bahwa ia merupakan

bagian kelompok tersebut.b. Adanya hubungan timbal balik antar anggota kelompok.

Page 24: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

c. Adanya kesamaan faktor, contohnya tujuan atau nasib yang sama.d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.Kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan proses sosial. Manusia menyesuaikan diri satu dengan yang lainnya. Proses penyesuaian tersebut lama – kelamaan menjurus kepada proses sosialisasi. Selama menjadi kelompok, ia bersedia melakukan beberapa kompromi terhadap tuntutan kelompok.

D. Macam – Macam Kelompok Sosial1.     Klasifikasi Tipe – Tipe Kelompok.

Mac Iver Page dalam  Udin S. Winataputra (2008)  menggolongkan kelompok sosial dalam sudut pandang berdasarkan berbagai kriteria (ukuran). Contoh: keluarga, rukun tetangga, desa, kota, koperasi, dan negara. Sistematika dari Mac Iver dan Page menggambarkan tipe – tipe terpenting dari kelompok – kelompok sosial sebagai alternatif khususnya yang berdasarkan pada kepentingan dan derajat organisasi.

2.     Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu.Kelompok dapat dipandang dari sudut individu dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok sosial dimana ia tinggal. Individu biasanya lebih tertarik pada kelompok – kelompok sosial. Dalam susunan masyarakat sederhana individu sebagai anggota nasyarakat secara relatif dan terbatas. Dalam susunan masyarakat yang sudah kompleks, individu menjadi anggota beberapa kelompok sekaligus.

3.     In Group dan Out GroupKonsep in group dan out group merupakan pencerminan dari adanya kecenderungan sikap – sikap “ethocentrisme” dari individu – individu, suatu sikap dalam menilai kebudayaan menggunakan ukuran – ukuran sendiri (menurut Polak dalam Udin S. Winataputra, 2008) atau mempercayai sesuatu (believe). In group didasari oleh perasaan simpati sedangkan out grup didasarkan suatu kelainan dengan wujud antagonisme atau antipati.

4.     Primary group dan Secondary Groupa.      Primary group

Charles Horton Cooley menyatakan primary group adalah kelompok – kelompok yang ditandai ciri – ciri kenal mengenal antara anggota – anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Pendapat selo Soemardjandan Soemardi dalam “setangkai bunga sosiologi” (Udin S. Winataputra, 2008) menyatakan bahwaprimary group merupakan kelompok – kelompok kecil yang permanen berdasarkan saling mengenal secara pribadi diantara anggotanya.Davis dalam Udin S. Winataputra (2008) memperjelas pendapat Cooley dengan menggarisbawahi ciri – ciri  utama tentang primary group adalah

1)   Kondisi fisik

Page 25: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Sifat saling mengenal dan kedekatan secara personal memberi kemungkinan terbentuknya primary group. Adanya norma – norma dan perbedaan kasta dalam masyarakat dapat menjadi penghalang dalam terbentuknya primary group. Salah satu syarat terbentuknya primary group adalah kelompok harus kecil, karena ketidakmungkinan individu untuk berhubungan sekaligus dengan banyak orang.

2)    Sifat hubungan primerSifat utama hubungan primer adalah adanya kesamaan tujuan dari individu – individu yang bersangkutan, diantaranya hubungan yang bersifat pribadi, spontan sentimentil, dan inklusif.

3)    Kelompok – kelompok yang konkrit dan hubungan yang primerBanyak diantara hubungan sosial yang ada terdapat norma – norma atau nilai sosial yang bersifat memaksa sehingga tidak terjadi terwujud primary groupyang baik. Hubungan primer yang masih murni terdapat pada masyarakat yang masih sederhana organisasinya, misalnya di pedesaan. Keputusan yang diambil akan lebih matang dan menguntungkan bagi kepentingan pribadi maupun kelompok secara kolektif.

b.    Secondary GroupRouceck and Warren (1962 : 46) menjelaskan pengertian secondary group pada kelompok – kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungan bersifat fleksibel, dan sifat hubungan tidak begitu langgeng. Batasan tersebut tidak sesuai dengan sifat sebuah kelompok dimana suatu kelompok sosial mempunyai tujuan bersama yang ingin dicapai.Batasan yang ada dalam secondary group dan primery group dapat kita bedakan dengan menekankan perbedaan dari sudut pandang hubungan atau interaksi – interaksi sosial yang membentuk stuktur kelompok sosial yang bersangkutan. Contoh dari secondary group adalah bangsa yang menunjukkan kurang akrab antar masyarakatnya.

5.      Gemeinschaft dan GesselschaftTonnies dan Loomis dalam Udin S. Winataputra (2008) menyatakan bahwaGemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat dalam hubungan bathin yang alamiah dengan dasar rasa cinta dan kesatuan batin yang dikodratkan. Sedangkan Gesselschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka pendek, bersifat imajiner, dan strukturnya bersifat mekanis.Tonnies mengemukakan beberapa ciri dari Gemeinschaft sebagai berikut.

            Intimate           : hubungan menyeluruh yang sangat mesra            Private             : hubungan pribadi hanya untuk beberapa orang saja            Exlusive          : hubungan hanya kita dan tidak ada selain kita

Selanjutnya Tonnies juga menyatakan ada 3 tipe Gemeinschaft, yaitu Gemeinschaftby blood adalah ikatan berdasarkan ikatan darah; Gemeinschaft of place adalah ikatan berdasarkan kedekatan tempat

Page 26: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

tinggal; dan Gemeinschaft of mind adalah ikatan berdasarkan jiwa dan pikiran atas kesamman ideologi.

6.      Formal Group dan In Formal GroupFormal Group merupakan kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas yang sengaja dibuat untuk mengatur anggotanya. Anggota group mempunyai kedudukan dan wewenang pembagian tugas. Sedangkan Informal Group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Biasanya bersadarkan itensitas pertemuan dan pengalaman bersama.

7.      Kelompok-Kelompok Sosial yang Tidak TeraturSelain kelompok sosial yang teratur, terdapat wilayah sosial yang secara relatif tidak teratur.

a.       KerumunanKerumunan merupakan kelompok sosial yang bersifat temporer, tidak terorganisasi dan tidak mempunyai sistem pembagian kerja. Ciri – ciri dari kerumunan adalah iteraksi berisfat spontan dan kedudukan yang sama dalam berkumpul.Ada beberapa macam kerumunan.

1)    Kerumunan formal, yaitu kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan.

2)    Kerumunan Ekspresif, contohnya orang menghadiri pesta.3)    Kerumunan sementara, yaitu kerumunan yang bersifat kurang

menyenangkan, contohnya pengantri karcis.4)    Kerumunan orang panik5)    Kerumunan penonton6)    Kerumunan berlawanan dengan hukumb.     Publik

Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi berlangsung melalui alat – alat komunikasi pendukung seperti pembicaraan berantai secara individual, media masa maupun kelompok. Dengan alat penghubung, dimungkinkan bagi suatu publik untuk mendapatkan pengikut. Setiap aksi publik dipengaruhi oleh keinginan individu, jadi tingkah laku pribadi dari publik pun didasari oleh tingkah laku individu atau perilaku individu

8.    Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaana.     Masyarakat Setempat

Community dapat diterjemahkan sebagai "masyarakat setempat" yang dapat menunjukkanwarga sebuah kota, desa, suku atau bangsa. Ciri utama masyarakat setempat adalah adanya social relationship antara anggota-anggotanya.Adapun tipe-tipe dari masyarakat setempat diantaranya dapat digolongkan dengan menggunakan tiga kriteria sebagai berikut.

1)    jumlah penduduk;2)    luas,kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman

Page 27: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

3)    Fungsi – fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat organisasi masyarakat yang bersangkutan.

b.     Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat PerkotaanKehidupan masyarakat pedesaan, hubungan yang terjadi antara anggota masyarakat terjalin secara erat, mendalam dengan sistem kehidupan berkelompok. Pekerjaan inti penduduk biasanya terkonsentrasi pada sektor pertanian. Pada umumnya golongan orang-orang tua dijadikan sebagai penasihat dalam kehidupan sehingga peranan mereka menjadi begitu penting. Masalah yang timbul kemudian adalah sulitnya mengadakan perubahan – perubahan karena pandangan mereka yang didasarkan pada tradisi yang kuat.Masyarakat kota (urban community) tekanan pengertian terletak pada sifat-sifat serta ciri – ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan antara lain perbedaan dalam menilai keperluan hidup. Perbedaan yang terlihat dari penekanan perhatian pada fungsi dan pemenuhan kebutuhan sosial.Beberapa ciri lain yang menonjol antara masyarakat pedesaan dan perkotaan di antaranya sepcrti dikemukakan oleh Soekanto (1982:149):

1)    Kehidupan keagamaanKecenderungan bagi masyarakat desa mengarah pada kehidupan agamis(religious trend).

2)    KemandirianHal terpenting bagimasyarakat perkotaan adalah individu atau manusia sebagai perseorangan. Di desa-desa orang kurang berani untuk menghadapi orang laindengan latar belakang yang berbeda.

3)    Pembagian kerjaPada masyarakat perkotaan pembagian kerja lebih tegas dan jelas sehingga mempunyai batas - batas yang nyata.

4)    Peluang memperoleh pekerjaanDengan adanya sistem pembagian kerja yang tegas maka kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih banyak pada masyarakat kota dibanding warga pedesaan.

5)    Jalan pikiran Pola pikir rasional pada masyarakat perkotaan memungkinkan terjadinya

interaksi berlandaskan kepentingan dan bukan faktor pribadi.6)    Jalan kehidupan

Dengan jalan kehidupan yang cepat bagi warga kota menempatkan dihargainya atau pentingnya faktor waktu dalam mengejar kehidupan individu.

7)    Perubahan sosialPada masyarakat kota kemungkinan perubahan sosial lebih berguna dibanding warga desa, karena mereka lebih terbuka bagi adanya perubahan.

Page 28: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

IX. PROSES SOSIAL DAN STRUKTUR SOSIALA. Pengertian Proses Sosial

Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

B. Penyebab Terjadinya Proses Sosial

Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang perorangan dengan kelompok. Interaksi sosial telah terjadi karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan.

 Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.

 Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem interaksinya.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor : 

Imitasi

Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku

Page 29: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Sugesti

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

Identifikasi

Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

Proses simpati

Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

 C.    Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.

Dua Syarat terjadinya interaksi sosial : 

1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.

2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

 

D.    Macam-macam proses sosial

Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :

Page 30: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

 1. Proses-proses yang Asosiatif

a.    Kerja Sama (Cooperation) 

Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut ber-kembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.

 Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainya ( out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat apabila ada hal-hal yang menyinggung anggota perorangan lainnya.

Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna”

 Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan:

1. Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta2. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan

hasil perintah atasan atau penguasa3. Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar

tertentu4. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian

atau unsur dari sistem sosial.

 

Ada 5 bentuk kerjasama : 

1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong

Page 31: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

2. Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih

3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang ber-sangkutan

4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.

5. Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.  

 b.   Akomodasi (Accomodation)

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu menujuk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.

 Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang di-gunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa meng-hancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

 Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu : 

1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat        perbedaan paham

2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer

Page 32: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

3. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.

4. mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

 Bentuk-bentuk Akomodasi:

1. Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan

2. Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

3. Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang ber-hadapan tidak sanggup mencapainya sendiri

4. Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. 

5. Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.

6. Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mem-punyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.

7. Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

 c.  Asimilasi (Assimilation) 

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

 Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah : 

1. Toleransi2. kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi3. .sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya4. sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat5. persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan6. perkawinan campuran (amaigamation)7. adanya musuh bersama dari luar

 Faktor-faktor yang  menghambat terjadinya asimilasi adalah : 

1. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat

Page 33: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

2. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga

3. perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi4. perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih

tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri

badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi.6. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila

golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa

 c.    Amalgamasi 

Merupakan peleburan dua kelompok budaya yang kemudian  melahirkan budaya baru. Biasanya dapat terjadi dengan sukarela maupun dengan pemaksaan  

 2. Proses Disosiatif

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.

 a.        Persaingan (Competition) 

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

  Persaingan mempunya dua tipe umum : 

1. Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.

2. Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

 

Bentuk-bentuk persaingan : 

Page 34: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

1. Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen

2. Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.

3. Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.

4. Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

 b.   Kontraversi (Contravetion) 

Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :

1. yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana

2. yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.

3. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain

4. yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.5. yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak

lain.

Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst. 

Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :

1. Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat

2. Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.

3. Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.

 c.         Pertentangan (Pertikaian atau conflict)

Page 35: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.

Sebab pertentangan adalah : 

1. Perbedaan antara individu2. Perbedaan kebudayaan3. perbedaan kepentingan4. perubahan sosial.

Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.

 Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus: 

1. Pertentangan pribadi2. Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa

adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya

perbedaan kepentingan4. Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam

satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat5. Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan

kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara

 Akibat-akibat bentuk pertentangan

1. Tambahnya solidaritas in-group2. Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu

kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut.

3. Perubahan kepribadian para individu4. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia5. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat

1. Pengertian struktur sosial

Page 36: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur sosial.

Pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli.

– Soerjono Soekanto: struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.

– E. R. Lanch: cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.

– Raymond Flirth: pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat

2. Ciri-ciri struktur social

1. Ciri-ciri struktur sosial secara umum:a. Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat

diraba. Struktur sosial disini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.

b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.

c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.

d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat, artinya struktur sosial yang

Page 37: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.

e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat. Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering digunakan untuk melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat.

2. Tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosialBerikut ini adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan budayanya seperti yang dikemukukan oleh Selo Soermardjan

a. Masyarakat sederhana, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut:

1) Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.2) Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-

temurun.3) Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan

gaib.4) Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti

lembaga pendidikan.5) Hukum yang berlaku tidak tertulis.6) Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan

keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.

7) Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong.

b. Masyarakata madya, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut:

1) Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor.

2) Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar.

Page 38: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

3) Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah.

4) Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.

5) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.

6) Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.

7) Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat, sedangkan kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang.

c. Masyarakat modern, ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sbegaia berikut ini:

1) Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.

2) Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.

3) Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat.

4) Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.5) Tingkat pendidikan formal tinggi.6) Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.7) Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi

pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain.

X. MENGAPA MANUSIA BERKELOMPOK?Pengertian manusia sebagai mahluk yang hidup berkelompokManusia adalah mahluk sosial. Sosialitas manusia, secara asasi merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak. Manusia hanya dapat berkembangan sebagai manusia seutuhnya hanya bila ia berada dalam kelompok. Karl Marx (Perdue, 1986:312) menyatakan bahwa sociability manusia lebih dari sekedar pengertian bahwa manusia membutuhkan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Marx melihat manusia sebagai human social animal yang dapat berkembang sebagai peribadi dalam kelompok masyarakat.Dan bahkan kita dapat menggarisbawahi kenyataan ini, bahwa tidak seorangpun manusia berada diluar kelompok sosial.Seorang individu akan lahir dalam keluarga. Keluarga dalam hal ini merupakan salah satu bentuk dari kelompok sosial. Mungkin saja ada

Page 39: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

kenyataan bahwa ada individu yang lahir, namun dibuang oleh ibunya yang melahirkan. Peristiwa seperti ini tidak membuktikan bahwa manusia tidak selalu lahir dalam konteks sosial, tetapi mengafirmasi kenyataan bahwa individu yang akan berkembang di luar konteks keluarga tidak akan pernah berkembang sebagaimana mestinya manusia. Bahkan dalam kenyataan bayi atau individu yang dibuang itu pasti akan menemukan kelurganya yang baru yang bersedia memeliharanya.Kenyataan bahwa setiap perisitiwa pembuangan seorang individu akan selalu mendapat reaksi negatif dari masyarakat luas, membuktikan sosialitas manusia itu sendiri.Kelompok sosial (Macionis, 1989:174) pada umumnya didefenisikan sebagai dua atau lebih orang yang memiliki suatu identitas bersama dan yang berinteraksi secara regular. Apapun bentuknya, kelompok Sosial terdiri dari orang-orang yang memiliki kesadaran keanggotaan yang sama yang didasarkan pada pengalaman, loyalitas, dan kepentingan yang sama. Singkatnya mereka sadar tentang individualitas mereka, sebagai anggota dari Kelompok Sosial yang secara spesifik disadari sebagai “kita”.

Manusia Sebagai Makhluk Individu, Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita

Page 40: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.Manusia sebagai individu, keluarga dan masyarakatManusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada. Para sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanent.

Macam-macam kelompok sosialCiri-Ciri Kelompok Sosial (Soekanto, 2006:101)Adanya kesadaran pada tiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainAdanya suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Memiliki musuh bersama dapat juga menjadi faktor pemersatu kelompok. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.Bersistem dan berproses.Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

Page 41: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.

Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.

Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.

Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: negara, sekolah.

Tipe-Tipe Kelompok Sosial Charles Horton Cooley menggambarkan distingsi antara dua jenis

kelompok sosial yakni kelompok sosial primer dan sekunderKelompok Sosial Primer

Kelompok Sosial primer memiliki hubungan yang bersifat personal dan akrab antara anggotanya.

Dalam kelompok ini orang melakukan aktivitas dan memiliki waktu secara bersama, sehingga mereka dapat saling mengenal antara satu sama lain secara personal dan akrab.

Mereka saling memperhatikan kesejahteraan satu sama lainnya. Selain karena relasi yang akrab antara anggota, kelompok sosial

primer merupakan tempat dimana seorang individu berjumpa dengan pengalaman-pengalaman sosial yang pertama.

Dalam kelompok sosial primer ini seorang individu mengalami hidup untuk pertama kalinya. Kekuatan dan hubungan utama ini memberikan individu-individu rasa aman dan damai.

Anggota-anggota dalam kelompok utama ini menyediakan pendapatan pribadi bagi yang lainnya, termasuk keuangan dan dukungan emosional

Kelompok Sosial Sekunder Kelompok Sosial Sekunder didefenisikan sebagai Kelompok Sosial

yang bersifat impersonal dan besar. Kelompok Sosial Sekunder didasarkan atas minat, kepentingan atau

aktivitas-aktivitas khsusus Organisasi-organisasi politik biasanya disebut Kelompok Sosial

Sekunder.

Page 42: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

Dalam Kelompok Sosial Sekunder ini setiap anggota tidak saling mengenal secara lebih baik dan hubungan diantara mereka sangat longgar.

Kelompok Sosial Sekunder sering dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan khusus.

Kelompok Sosial Sekunder biasanya selalu bersifat formal dan tidak emosional dan memiliki orientasi cita-cita (goal oreintation) bukan personal

In-Group dan Out-Group Kelompok sosial merupakan tempat di mana individu

mengidentifikasikan dirinya sebagai kami atau kamu, kita atau mereka. “In-Group adalah kelompok sosial dimana seorang individu mengidentifikasikan dirinya sebagai “kita” atau “kami”. Sedangkan Out-Group adalah kelompok sosial di luar in group, atau di luar kita, di luar kami. Kelompok di luar itu adalah mereka. Misalnya kami adalah mahasiswa Marketing Komunikasi, sedangkan mereka adalah mahasiswa teknik komputer, kami adalah mahasiswa Bina Nusantara, mereka adalah mahasiswa Atma Jaya.

Anggota-Anggota suatu kelompok sosial tertentu sedikit banyak akan mempunyai kecenderungan untuk menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan dengan kelompoknya sendiri sebagai sesuatu yang terbaik apabila dibandingkan dengan kebiasaan-kebiasaan kelompok-kelompok lainnya. Kecenderungan ini biasa disebut dengan etnosentrisme.

Etnosentrisme adalah suatu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Etnosentrisme disosialisasikan atau diajarkan kepada setiap anggota kelompok sosial, sadar maupun tidak sadar, serentak dengan nilai-nilai kebudayaan lain.

Kelompok Formal dan Kelompok InformalKelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya. Contoh dari organisasi formal adalah organisasi. Menurut Max Weber salah satu bentuk dari organisasi formal itu adalah birokrasi.Ciri-ciri dari birokrasi adalah :

Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa tugas jabatan. Atau dapat dikatakan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi.

Posisi-posisi dalam organisasi terdiri hierarki struktur wewenang. Hierarki berwujud sebagai piramida di mana setiap jabatan

Page 43: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

bertanggung jawab terhadap bawahan mengenai keputusan dan pelaksanaan.

Suatu sistem peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanan.

Unsur staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan komunikasi.

Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal.

Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier.

Kelompok formal melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan militer yang bersifat formal, mengharapkan peranan yang lebih teratur dan bertanggung jawab terhadap penyampaian cara-cara bertindak dan berpikiran yang diterima oleh masyarakat.

Kelompok informal tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu dan pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan itu menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama.Dalam kelompok informal, sosialisasi melalui interaksi dalam pergaulan informal seperti teman, sahabat, anggota klub, dan kelompok sosial yang ada dimasyarakat.

3. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur

Kelompok-kelompok yang tidak teratur nampak dalam kerumunan masa. Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara, kerumunan tidak terorganisasi. Kerumunan dapat saja memiliki pemimpin, namun tidak mempunyai sistem pembagian kerja mapun sistem pelapisan sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak terduga. Individu-individu yang merupakan kerumunan, berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, dan juga pada waktu yang bersamaan.

4. Masyarakat pedesaan & masyarakat perkotaan

Masyarakat Pedesaana) Warga pedesaan mempunyai hubungan erat dan mendalam

ketimbang hubungan mereka dengan warga pedesaan lainnya.b) Sistem kehidupan biasanya berkelompok berdasar

kekeluargaan.

Page 44: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

c) Warga pedesaan umumnya mengandalkan hidupnya dari pertanian.

d) Sistem gotong royong, pembagian kerja tidak berdasarkan keahlian.

e) Cara bertani sangat tradisional dan tidak efisien karena belum mengenal mekanisasi dalam pertanian. Mereka bertani semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk bisnis.

f) Golongan orang tua dalam masyarakat pedesaan memegang peranan penting

Masyarakat Perkotaana) Kehidupan keagamaan berkurang dibanding kehidupan agama di

desa.b) Orang kota lebih individual, dan kurang bergantung pada orang lain.c) Pembagian kerja lebih tegas dan ada batas-batasnya.d) Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak.e) Interaksi-interaksi berjalan berdasarkan kepentingan dan lebih

rasional.f) Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor

waktu.g) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota

karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

XI. PERIODISASI PERTUMBUHAN SOSIOLOGI DAN TOKOH-TOKOHNYAPeriodesasi perkembangan ilmu sosiologi dapat dikemukakan sebagai berikut :1.      Periode pre sosiologi2.      Periode peralihan ilmu sosiologi abad 183.      Periode kelahiran ilmu sosiologi abad 194.      Periode perkembangan ilmu sosiologi

1. Periode Pre Sosiologi

Sebelum sosiologi muncul sebagai ilmu, pengetahuan ini dikenal sebagai pengetahuan yang mengkaji masyarakat sebagai objek kajiannya. Secara lambat laun pemikiran terhadap masyarakat mencapai pada suatu bentuk ilmu yaitu ilmu pengetahuan yang dinamakan “Sosiologi”. Banyak usaha yang telah dilakukan, baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Beberapa faktor yang menjadi pendorong utama adalah meningkatnya perhatian terhadap kerjahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Aristoteles dalam bukunya “REPLUBICA” dan Plato dalam bukunya “POLITEIA” menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan

Page 45: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

masyarakat dan negara, akan tetapi tinjauan mereka belum sedalam dan sekhusus peninjauan para ahli zaman sekarang. Ilmu politik dapat dikatakan sebagai pangkal untama perkembangan ilmu sosiologi. Teori-teori kemasyarakatan yang diajukan oleh ahli-ahli politik antara lain :

a.       Thomas Hobbes (1588-1679)Dalam bukunya “LEVIATHAN” menerangkan manusia itu dalam ketakutan yang menyebutkan dengan istilah “Homo Homini Lupus” yang artinya “manusia merupakan serigala terhadap manusia lain”, sehingga perlu dibuat kebijakan berupa perjanjian-perjanjian diantara anggota masyarakat una membentuk masyarakat yang tentram, damai tanpa ada kekejaman manusia sebagai sesama anggota.b.      Jhon Locke (1632-1704)Dalam bukunya “On Civil Goverment” menyatakan “pada kodratnya manusia itu dilahirkan disertakan hak-haknya yang penuh”. Dan manusia itu dilahirkan dalam keadaan putih bersih seperti kapas.c.       Jean Jacques Rousseau (1712-1778)Dalam bukunya “Du Contract Social” menjelaskan bahwa sebenarnya manusia itu dilahirkan merdeka dan berhak untuk melaksanakan kemerdekaannya di dalam batas yang telah ditentukan secara kodrat.

Dari berbagai pendapat ahli politik itu dapat dipahami bahwa masyarakat terdiri dari manusia yang diatur oleh adanya hak masing-masing sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang diatur oleh perjanjian yang mengtur hak-hak mereka.

2. Periode Peralihan Abad 19

Periode ini disebut demikian karena pada abad ini terjadi proses timbul tenggelamnya sosiologi. Masyarakat pada saat ini mengalami perubahan-perubahan yang cepat sekali yang berbeda dengan masyarakat sebelumnya., terutama dalam bidang teknis-ekonomis yang menimbulkan beberapa “isme-isme” Raymond W. Murry dalam bukunya “Introductory Sociology” menyatakan isme-isme tersebut adalah “

a.       Industrialisme, timbul di Inggris pada abad ke 18 dan sejalan dengan timbulnya paham-paham kapitalis modern.b.      Positivisme, dianjurkan oleh Aguste Comte seorang bangsa Perancis. Cara berpikir ini membataskan pengetahuan kepada ilmu pasti dan ilmu-ilmu yang dapat dijangkau oleh indera-indera.c.       Darwinisme, dipelopori oleh Darwin, sarjana Inggris pencipta aliran evolusi. Pendapatnya bahwa sesuatu yang hidup tidak pernah diam pada

Page 46: TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

suatu titik tertentu, melainkan cenderung untuk berkembang mencapai kemajuan.

3. Periode Kelahiran “Ilmu Sosiologi”

Sosiologi adalah bagian dari Ilmu Sosiologi (Social Science) dengan fokus kajiannya adalah masyarakat. Masing-masing ilmu memandang atau mempunyai sudut pandangan sendiri-sendiri. Dalam abad ke 19, seorang ahli filsafat bangsa Perancis bernama Aguste Comte, telah menulis beberapa buku yang berisikan pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan mempunyai urutan-urutan tertentu berdasarkan logika dan bahwa setiap penelitian dilakukan melalui tahap-tahap tertentu untuk kemudian mencapai tahap-tahap terakhit yaitu tahap ilmiah. Nama yang diberikannya tetkala itu, pada ilmu yang baru tadi adalah “Sosiologi” pada tahun 1839 yang bersal dari bahasa latin”Socius” yang berarti kawan dan dari kata Yunani “Logos” yang berarti “Kata” atau berbicara. Jadi secara sederhana Sosiologi berarti “berbicara mengenai masyarakat”. Bagi Comte, Sosiologi merupakan pengetahuan tentang kemasyarakatan yang berkembang secara bertahap dari bentuk yang sederhana atau kecil kepada hal yang lebih luas dan rumit. Selanjutnya omte berpendapat bahwa sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan dan tidak pada spekulasi atau andaian-andaian tentang keadaan masyarakat. Hasil obesrvasi tersebut harus disusun secara sistematis dan metodologis. Namun sayang Comte tidak menjelaskan bagaimana cara menilai hasil-hasil pengamatan kemasyarakatan tersebut. Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun 1842 tatkala Comte menerbitkan jilid terakhir dari bukunya yang berjudul “Positive Philosophy”

4. Periode Perkembangan Ilmu Sosiologi

Sejak Herbert Spencer mengembangkan suatu sistematika penelitian masyarakat dalam bukunya yang berjudul “Principles of Sociology” setengah abad kemudian, maka istilah sosiologi menjadi lebih populer. Berkat jasanya sosiologi berkembang dengan pesat di sekitar abad ke 20 terutama di Perancis, Jerman dan Amerika Serikat walaupun arah perkembangan itu berbeda satu dengan lainnya. Di Amerika dan Inggris Ilmu Sosiologi berkembang dengan pesatnya beserta metode-metode baru penyelidikannya sehingga timbul “Urban Sociology”, “Rural Sociology”, “Industrial Sociology”. Di Inggris sosiologi mengalami kemajuan-kemajuan dan telah menyediakan modal yang besar guna menyelidiki masyarakat dan telah disusun metode-metode baru dalam penyelidikan tersebut.