Tugas individu kkn linggoasri

30
PENYEBARAN ISLAM DAN TOLERANSI BERAGAMA DI DESA LINGGOASRI KARYA ILMIAH Disusun guna memenuhi tugas Laporan Individu KKN XXXVI STAIN Pekalongan Disusun Oleh : Saidani 2022110069 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 0

description

KKN linggoasri thn 2014 kecamatan Kajen Kab. Pekalongan

Transcript of Tugas individu kkn linggoasri

Page 1: Tugas individu  kkn linggoasri

PENYEBARAN ISLAM DAN TOLERANSI BERAGAMA

DI DESA LINGGOASRI

KARYA ILMIAH

Disusun guna memenuhi tugas

Laporan Individu KKN XXXVI STAIN Pekalongan

Disusun Oleh :

Saidani

2022110069

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2014

0

Page 2: Tugas individu  kkn linggoasri

KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt atas limpahan rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga program Kuliah Kerja

Nyata semester genap tahun 2014 di dusun Sadang ini dapat terlaksana dan

terselesaikan dengan baik.

Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis

saya selama pelaksanaan KKN di dusun Sadang pada khususnya dan desa

Linggoasri pada umumnya, dari tanggal 1 April sampai dengan 15 Mei 2014.

            Saya menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-program

yang telah saya laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok.

Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan material

2. Bapak Dr. Ade Dede Rohayana selaku Ketua Stain Pekalongan

3. Musoffa Basyir, M.A selaku Ketua LP3M Stain Pekalongan

4. DR. Zawawi, M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan

5. Camat Kajen , Moh.Arifin beserta stafnya  

6. Bapak Imam Nuryanto S.E, lurah Linggoasri, beserta seluruh perangkat

desa yang telah membantu memperlancar program-program kerja

7. Bapak Ahmad Fauzan selaku kepala dusun sadang atas segala bantuan dan

arahannya

8. Tokoh-tokoh masyarakat dan warga masyarakat dusun Sadang yang telah

bersedia menerima dan membantu kami selama melaksanakan program

KKN

9. Pemuda Irmas Masjid al-Barokah dusun sadang yang telah memberikan

bantuannya

10. Rekan-rekan KKN satu kelompok atas kerja samanya yang baik selama

kegiatan berlangsung

1

Page 3: Tugas individu  kkn linggoasri

11. Kawan-kawan KKN yang berada di seluruh kecamatan kajen yang telah

membantu

12. Tidak lupa juga kepada semua pihak yang telah mendukung dan

membantu pelaksanaan KKN -36 di Lokasi Linggoasri yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu

Semoga itikad dan amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan

dari  Allah Swt. Tak lupa saya haturkan maaf kepada semua pihak atas segala

kesalahan dan kekurangan dalam melaksanakan program-program saya selama

saya melaksanakan KKN di dusun Sadang selama tak kurang 1,5 bulan lamanya.

Pada akhirnya, saya berharap kegiatan KKN ini dapat berguna bagi

masyarakat dusun Sadang pada khususnya dan masyarakat desa Linggoasri pada

umumnya dalam mempercepat proses pembangunan di bidang spiritual

keagamaan khususnya masyarakat dusun Sadang. Amiin..

Pekalongan, 10 Mei  2014

                                                                                               Penyusun

2

Page 4: Tugas individu  kkn linggoasri

PENYEBARAN DAKWAH ISLAM DAN TOLERANSI BERAGAMA DI

DESA LINGGOASRI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah desa linggoasri. Awal terbentuknya desa adalah diperkirakan

sudah ada sejak jaman mataram islam sekitar abad 17 an ini bisa di ketahui

dengan adanya makam kuna mbah cakra manggala yang mana makamnya terletak

di area makam umum dengan di tandai dengan nisan dengan gaya mataram dan

makam singosutho yang terletak di sebelah kali pahingan merekalah yang di

anggap cikal bakal terjadinya adanya pemukiman desa linggoasri. Merujuk dari

bukti prasasti makam tersebut maka Islam sudah ada pada zaman itu. Walaupun

kelak istilah islam tersebut dalam perkembangannya di sebut Islam kejawen

(sinkretisme adat jawa dan Islam) atau di sebut juga Islam abangan.1

Perkembangan Islam, Warga Linggoasri mulai resmi memeluk Hindu

pada 1963. Sebelumnya, mereka penganut Kejawen. Mereka gemar menyepi,

memberikan sesaji sembari berdoa memohon pada Gusti Kang Murbeng Dumadi,

Tuhan Yang Mahaesa. Rupanya apa yang dilakukan oleh warga Desa Linggoasri

tak luput dari perhatian Pandita Wasi Satya Dharma, Sutejo seorang pegawai

Kecamatan Kajen. Pada tahun 1963, Pendeta Wasi Satya Dharma mengundang

pendeta dari Bali. Namanya Pedande Kamenuh. Bertempat di rumah Dipo Taruna,

1 Field Note : wawancara/tokoh/mustasjirin / desa sadang /21/04/2014/jam 08.00-10.00

wib

3

Page 5: Tugas individu  kkn linggoasri

Kepala Desa Linggoasri kala itu, dilakukan pensudihan atau pembabtisan sebagai

penganut Hindu.

Di karenakan antara agama hindu dan kepercayaan penduduk setempat

hampir sama, Mereka gemar menyepi, memberikan sesaji sembari berdoa

memohon pada Gusti Kang Murbeng Dumadi, Tuhan Yang Maha Esa.

Masyarakat setempat dalam ritual kepercayaan menyukai tempat yang hening

sepi dalam ajaran hindu juga ada yoga sama dengan ajaran leluhur untuk

berkomtemplasi (manunggal kawulo gusti) dengan sanghyang widi wasa, dan

ajaran hindu tentang berbagai upacara–upacara penghormatan kepada para leluhur

leluhur, Maka semua itu memudahakan bagi penyebaran agama hindu dengan

baik, Agama hindu berkembang dengan baik terlebih lagi pada sekitar tahun 1965

terjadi peristiwa G 30 S/PKI yang mana terjadi peristiwa yang meresahakan

masyarakat, penangkapan – penangkapan orang /kelompok yang secara langsung

dan tidak langsung terlibat kedalam organisasi PKI secara besar besaran. Atas

anjuran seorang tokoh desa / kepala desa yang bernama Dipo taruno maka agar

selamat tidak terlibat sebagai afiliasi dari PKI maka penduduknya di anjurkan

masuk agama hindu. maka hindu berkembanglah sampai hampir penduduk

setempat beragama hindu sekitar 80 % sampai pada tahun 1987. Islam masuk ke

linggoasri di kisahkan Islam masuk melalui kejadian seorang da’i yang bernama

Kyai Lugni dari perjalanan dakwah ke paninggaran yang berasal dari pekalongan

singgah di tepi jalan kemudian memberi salam kepada penduduk setempat yang

mana penduduk setempat tidak menjawab salam beliau, selidik punya selidik

ternyata penduduk tersebut agamanya hindu. Setelah dari kejadian tersebut maka,

diangkat menjadi topik bahwa wilayah linggo termasuk kabupaten pekalongan

yang masih notabene wilayah penyebaran agama islam, masih belum tersentuh

oleh dakwah islam /penyebaran islam. Kemudian pihak MUI kabupaten dan kota

di beri tahu. Kemudian MUI menawarkan kepada relawan yang bersedia

mengemban misi dakwah tersebut, setelah berlangsung satu tahun maka di bentuk

4

Page 6: Tugas individu  kkn linggoasri

yayasan IRZADIN 2 yang di ketuai oleh H.Kamaludin dengan tujuan mewadahi

para da’i yang akan terjun kedaerah daerah yang terpencil dari sasaran dakwah,

dengan susunan kepenguruasan yang melibatkan MUI kota dan kabupaten dan

NU kab. Dan Muhammadiyah kab. Kemudian datang para pendakwah diantaranya

karena tantangan hambatan medan kegiatan dakwah ini kemudian berlanjut silih

berganti. Pada tahun 1991 dari ponpes Al-Arifiyah Medono Pekalongna

mengirimkan da’i diantaranya adalah bapak ustad M.Nasori Noor kemudian yang

sekarang menetap di dusun rejosari desa linggoasri dan sekarang menjadi tokoh

sentral kegiatan dakwah /masyarakat, perkembangan agama islam yang di anut

oleh penduduk semakain siginifikan yang penduduknya sudah banyak yang

memeluk agama islam. Diantaranya di tandai dengan adanya ikrar bersama untuk

memeluk agama islam pada tahun sebelum 1991 melihat perkembangan islam

yang baik ini maka PHDI bergerak secara intensif dengan mengelola

mendidirikan sarana pendidikan diantaranya PAUD saraswati dan pembiayaan

bea siswa sampai ke perguruan tinggi oleh sebab karena dan dengan adanya faktor

ini dan faktor lain banyak anak yang dulu sudah muslim kembali memeluk agama

hindu.

Inilah dinamika permasalahan keagamaan penduduk setempat walaupun

terjadi seperti itu pada tatanan masyarakat terjalin toleransi yang tinggi kehidupan

beragama di Desa Linggoasri menunjukkan harmoni hingga tingkat terkecil. Di

antara 7 anak mbah Supardi, 80 tahun pemangku adat hindu Dharma ada yang

beragama Islam Yang menjadi menantu pak wasito mantan lurah. Ada pula

Martono, 65 tahun, sekretaris Desa Lingga Asri yang beragama Budha. Istrinya,

Daifah, 55 tahun beragama Hindu. Mereka mempunyai 3 anak berbeda keyakinan.

Anak pertamanya Sunarko, 36 tahun, memeluk Islam. Putri kedua mereka, Dian

Setyarini menikah dengan Caswono, yang menjadi pemangku muda Hindu

Dharma, jelas beragama Hindu. Begitu pula putra ketiga mereka, Tri Haryana, 24

tahun. Kemudian keturunan dari keluarga Dipotaruno yang hindu dari 2 Field Note : wawancara/tokoh/M.Nasori.Nor/desa Linggo/21/04/2014/jam11.00-

12.00 wib

5

Page 7: Tugas individu  kkn linggoasri

keturunanya diantaranya sudah muslim yang hindu bapak Kartono, 52 tahun yang

sekarang menjabat kadus. Di Linggoasri untuk hubungan kemasyarakatan berjalan

dengan baik tidak ada konflik semua rukun – rukun dan berjalan normal saling

menghargai satu sama lain.

1.2 Rumusan Masalah

1.   Apa pengertian Dakwah Islam ?

2.   Apa pengertian Toleransi ?

3.    Islam dan toleransi beragama ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan Umum

1. Menjelaskan tentang penyebaran islam di suatu daerah dan bagaimana

kronologis cara-cara penyebaranya dan metode apa yang di jadikan untuk

menyebarkan agama sehingga sampai terjadi adanya toleransi dalam

masyarakat di suatu daerah.

2. Diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca Karya Tulis

Ilmiyah.

Tujuan khusus

3. Untuk memenuhi tugas individual tugas akhir KKN di linggoasri

kabupaten Pekalongan , Jawa Tengah .

4. Untuk mendidik kepada diri pribadi sendiri agar tidak melupakan

perjuangan sejarah para leluhur yang telah mendahului dan selanjutnya

meneladani dan melanjutkan amal perjuanganya sebagaimana para

pendahulu telah berbuat baik.

6

Page 8: Tugas individu  kkn linggoasri

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dakwah islam

A. Definisi Dakwah

Definisi dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari bahasa arab berasal

dari isim masdar yaitu dari fi'il da'a- yad'u- du'aan wa dakwatan yang artinya

panggilan, ajakan, Sedangkan  Dakwah menurut istilah (terminologi) sebagaimana

disimpulkan oleh para pakar dakwah, ialah meliputi pengertian yang bersifat

pembinaan dan pengembangan yakni upaya mengajak umat manusia ke jalan

Allah Swt., memperbaiki situasi untuk lebih baik demi kebahagiaan di dunia dan

akhirat. Di samping itu ada juga istilah-istilah yang mengandung dakwah, yakni

tadzkirah atau indzar (memberi peringatan), nasihat, wasiat atau taushiyah,

mau'izhah, tabligh, tabyin, dan amar ma'ruf nahi munkar.

Dakwah secara syar’i adalah “Sebuah usaha baik perkataan maupun

perbuatan yang mengajak manusia untuk menerima islam, mengamalkan dan

berpegang teguh terhadap prinsip-prinsipnya, meyakini aqidahnya serta berhukum

dengan syari’at-Nya.”. Terdapat beberapa pengertian dakwah menurut :

1. Drs. Ya'kub dalam bukunya publistik dakwah islam adalah

mengajak umat manusia ke jalan Allah dengan cara ynag

bijaksana, nasehat yang baik serta berdebat dengan cara yang baik

pula. 3

2. Syeikh Ali mahmud dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin

memberikan definisi bahwa dakwah adalah mendorong manusia

agar berbuat kebaikan, dan menurut petunjuk menyeru mereka

3 Dasar-dasar strategi dakwah karya Asmuni Syukir.hal :197

Page 9: Tugas individu  kkn linggoasri

berbuat kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan yang

mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan didunia dan akhirat.

3. Muhammad Natsir. Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan

kepada perorangan manusia dan seluruh umat tentang pandangan

perikehidupan manusia didunia ini, yang meliputi amar ma'ruf

nahi mungkar dengan berbagai macam media dan cara yang

diperbolehkan akhlaq perkehidupan perorangan, perikehidupan

berumah tangga, perikehidupan bermasyaarakat, dan

perikehidupan bernegara.4

4. Kitab Al-Qur’anul Karim, menerangkan ayat-ayat yang

menunjukkan pengertian dakwah sebagai ajakan ke jalan Allah

SWT (syariat Islam), ajakan kepada kebaikan, serta mencegah

kemunkaran atau kebatilan.

1) "Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

cara yang lebih baik". [QS. An-Nahl:125].

2) "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang

yang menyeru menuju Allah, mengerjakan amal yang shalih

dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang

yang berserah diri". [QS. Fushshilat:33].

3) "Dan hendaklah ada dari kamu satu umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang

yang beruntung". [QS. Ali Imran:104].

4) "Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu

dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu

4 Fiqhud-Dakwah jejak Risalah dan dasar-dasar dakwah karya M. Natsir hal: hal 7 8

Page 10: Tugas individu  kkn linggoasri

diturunkan kepadamu, dan serulah mereka ke (jalan) Rabb-

mu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang

yang mempersekutukan Rabb". [QS. Al Qashshash:87].

5) "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah

dari yang munkar, dan beriman kepada Allah". [QS. Ali

Imran:110].

Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil suatu kesimpulan sebagai

berikut:

a. Dakwah itu adalah peroses penyelenggaraan suautu usaha atau

aktivitas yang dilkukan dengan dasar sengaja.

b. Usaha yang diselenggarakan itu berupa: mengajak orang untuk

beriman dan mentaati Allah atau memeluk agama islam. Amar

ma'ruf perbaikan dan pembangunan masyarakat (Ishlah) dan Nahi

Mungkar.

c. Proses penyelenggaraan usaha tersebut dilakukan untuk mencapai

tujuan tertentu yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang

diridhaoi Allah SWT.

B. Definisi Dakwah Islam

Islam adalah agama risalah untuk manusia keseluruhannya. Umat Islam

berkewajiban mendukung amanah tanggungjawab yang dipanggul oleh setiap

individu untuk meneruskan risalah dengan dakwah sebagai umat kepada umat-

umat  yang lain ataupun sebagai perseorangan ke perseorangan, ditempat

manapun mereka berada menurut kemampuannya masing-masing. Didalam

sebuah hadits Bukhari kita diperintahkan untuk menyampaikan walaupun satu

ayat:5

ل�و� آي�ة ) رواه البخاري ( ب�ل�غ�وا ع�ن�ي و�  

5 Fiqhud-Dakwah Jejak Risalah dan Dasar-Dasar Dakwah karya M. Natsir hal: 105.

9

Page 11: Tugas individu  kkn linggoasri

Artinya: Sampaikanlah ajaran ku kepada orang lain walaupun satu ayat. (HR.

Bukhari).

Dakwah Islam, sebagai sarana atau media pembumian nilai-nilai Islam,

sebagaimana diuraikan oleh banyak pakar dakwah, mengambil bentuk dalam tiga

karakteristik. Pertama, rabbaniyah (ketauhidan). Kedua, syumuliyah

(komperehenship). Ketiga, alamiyah (universal).6

Kakteristik dakwah pertama Rabbaniyah, sejatinya diderivasi langsung

dari prinsip monoteisme yang sering disinggung dalam banyak bagian kitab suci

al-Qur’an. Monoteisme (tauhid) sebagai pondasi dari Islam juga menjadi pondasi

dari dakwah itu sendiri. Ini misalnya, dapat dilihat dari Ayat suci al-Qur’an (QS.

Al-A’raf: 172) sebagai berikut :

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari

sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya

berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau

Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari

kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-

orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (QS. Al-A’raf: 172).

Dalam hal ini, monoteisme (tauhid) sebagai pondasi dari Islam juga menjadi

pondasi dari dakwah itu sendiri. Tauhid dalam paradigma dakwah menjadi

orientasi segala bentuk kebijakan-kebijakan dakwah. Dakwah yang menyimpang

dari fitrah berarti menyimpang dari kemanusiawian manusia (the humanisties of

humankind).

Karakteristik dakwah yang kedua syumuliyah/comprehensive. berangkat

dari pondasi Islam yaitu tauhid, sebagai sebuah konsep Ilahiah yang bermaksud

menuntun kehidupan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan, yang memiliki

karakteristik serba meliputi (syumuliyah/comprehensive). Dakwah karakteristik

ini berorientasi bagaimana caranya menderivasikan konsep ilahiah tersebut dalam

semua aspek kehidupan. Karakteristik syumuliyah lebih layak dimaknai sebagai

penetrasi nilai-nilai moral atau – meminjam bahasa yurisprudensi Islam –

6 Abdullah Nasih Ulwan, Silsilah Madrasah al- Du’at, (Kairo: Dar al- Hadits, 2004), cet. Ke-1,

vol. 1, h.16.10

Page 12: Tugas individu  kkn linggoasri

maqashid al-syari’ah -tujuan Syariat di buat yaitu membuat tatanan hidup baru

masyarakat.

Karakteristik dakwah ketiga ‘Alamiiyah (universalisme) sebagai

karakteristik dakwah bermakna bahwa dakwah itu memiliki cakupan luas yang

tidak terbatasi baik oleh waktu maupun teritorial. Karakteristik ini sejatinya lahir

dari watak dasar universalisme Islam itu sendiri dalam banyak teks-teks kitab suci

maupun hadis dijelaskan bahwa tujuan kehadiran Nabi Muhammad Saw. dan

ajaran Islamnya tidak ditujukan hanya untuk ras manusia tertentu saja,. Dalam hal

ini al-Qur’an menegaskan; “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada

umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi

peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’: 28)

Jadi dakwah Islam adalah mengajak umat manusia dengan hikmah dan

kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.mengajak manusia

kepada risalah agama Tauhid menanamkan nilai-nilai Islam, yang dalam

pengertian yang integralistik dakwah merupakan suatu proses yang

berkesinambungan yang ditangani oleh para da’i untuk mengubah sasaran dakwah

agar bersedia masuk ke jalan Allah SWT. secara bertahap menuju perikehidupan

yang Islami dengan cara memberi keteladanan memotivasi manusia melakukan

kebaikan menurut petunjukNya, menyuruh mereka berbuat kebajikan dan

melarang mereka berbuat kemungkaran agar mereka mendapat kebahagian dunia

dan akhirat.

2.2 Pengertian Toleransi

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata

“toleran” (Inggris: tolerance; Arab: tasamuh) yang berarti batas ukur untuk

penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara etimologi,

toleransi adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada.

Sedangkan menurut istilah (terminology), toleransi yaitu bersifat atau bersikap

menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,

pandangan, kepercayaan, kebiasaan) yang berbeda dan atau yang bertentangan

dengan pendiriannya.

11

Page 13: Tugas individu  kkn linggoasri

            Toleransi sejajar dengan ajaran fundamental yang lain, seperti kasih

sayang (rahmah) kebijaksanaan (hikmah), kemaslahatan universal (al-Maslahah

al-ammah), dan keadilan. Toleransi merupakan salah satu kebajikan fundamental

demokrasi, namun ia memiliki kekuatan ambivalen yang termanivestasi dalam

dua bentuk: bentuk solid dan bentuk demokratis. Menjadi toleran adalah

membiarkan atau membolehkan orang lain menjadi diri mereka sendiri,

menghargai orang lain, dengan menghargai asal-usul dan latar belakang mereka.

Toleransi mengundang dialog untuk mengkomunikasikan adanya saling

pengakuan.

Dalam hadis disebutkan;  ة م�ح� ي�ة� الس� ن"ي�ف" إ"لى� الله" الح� الد�ي�ن" ب( أ�ح�

(Agama yang paling dicintai di sisi Allah adalah agama yang berorientasi pada

semangat  mencari kebenaran secara toleran dan lapang). Makna as-samhah,

dalam konteks ini mengandung afinitas linguistik dengan tasâmuh atau samâha,

sebuah terminologi Arab modern untuk merujuk pada toleransi. Hadis Nabi

Muhammad saw. ini seringkali dipakai sebagai rujukan Islam untuk mendukung

toleransi atas agama-agama lain, di mana beliau diutus Allah swt. untuk

menyebarkan ajaran toleransi tersebut.

Hakikat toleransi pada intinya adalah usaha kebaikan, khususnya pada

kemajemukan agama yang memiliki tujuan luhur yaitu tercapainya kerukunan,

baik intern agama maupun antar agama. Mengakui eksistensi suatu agama

bukanlah berarti mengakui kebenaran ajaran agama tersebut. Kaisar Heraklius

dari Bizantium dan al-Mukaukis penguasa Kristen Koptik dari Mesir mengakui

kerasulan Nabi Muhammad saw, namun pengakuan itu tidak lantas menjadikan

mereka muslim. al-Syahrastani teolog Islam dan ahli terkemuka dalam

perbandingan agama menyampaikan pendapatnya, bahwa agama adalah ketaatan

dan penghitungan pada hari akhir (al-Jaza). Menurutnya, al-Mutadayyin (orang

yang beragama) adalah orang Islam yang taat, yang mengakui adanya balasan dan

perhitungan amal pada hari akhir.

Kesimpulan toleransi adalah perbuatan yang mengarah kepada sikap

terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan. toleran ini bukan

12

Page 14: Tugas individu  kkn linggoasri

berarti membenarkan pandangan orang lain itu karena toleransi itu mempunyai

tiga macam sisi yaitu :

1. Sisi Positif yaitu isi ajaran di tolak, tetapi penganutnya di terima serta di hargai

2. Sisi Negatif yaitu isi ajaran dan penganutnya tidak di hargai, tapi di biarkan

saja karena terpaksa

3. Sisi Eukumenis yaitu isi ajaran dan penganutnya di hargai karena karena dalam

ajaran mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk

memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri. Landasan dasar pemikiran ini

adalah firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13: “Hai manusia, Sesungguhnya

kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi

Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal”.

2.3. Islam dan Toleransi Beragama

Toleransi antar umat beragama yang berbeda termasuk ke dalam salah satu

risalah penting yang ada dalam system teologi Islam. Karena tuhan senantiasa

mengingatkan kita akan keragaman manusia, baik dilihat dari sisi agama, suku,

warna kulit, adapt-istiadat, dsb.  Toleransi beragama harus dipahami sebagai

bentuk pengakuan kita akan adanya agama-agama lain selain agama kita dengan

segala bentuk system, dan tata cara peribadatannya , memberikan kebebasan

untuk menjalankan keyakinan agama masing-masing. Keyakinan umat Islam

kepada Allah SWT tidak sama dengan keyakinan para penganut agama lain

terhadap tuhan-tuhan mereka demikian juga dengan tata cara ibadahnya. Bahkan

Islam melarang penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun, kata

tasamuh atau toleransi dalam Islam bukanlah “barang baru”, tetapi sudah

diaplikasikan dalam kehidupan sejak agama Islam itu lahir.

Al-Qur’an juga menganjurkan agar mencari titik temu dan titik singgung

antar pemeluk agama. Al-Qur’an menganjurkan agar dalam interaksi sosial, bila

13

Page 15: Tugas individu  kkn linggoasri

tidak ditemukan persamaan, hendaknya masing-masing mengakui keberadaan

pihak lain dan tidak perlu saling menyalahkan. (QS. Saba:24-26):

24.  Katakanlah: "Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit

dan dari bumi?" Katakanlah: "Allah", dan Sesungguhnya kami atau kamu (orang-

orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.

25.  Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang

dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang

kamu perbuat".

          26.   Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, Kemudian

dia memberi Keputusan antara kita dengan benar. dan Dia-lah Maha pemberi

Keputusan lagi Maha Mengetahui".

Dalam Alquran, Islam mengajarkan kita toleransi dengan membiarkan

ibadah dan perayaan selain muslim, Karena Islam mengajarkan prinsip toleransi,

Itulah prinsip yang ditunjukan kepada kafir Quraisy di masa silam, dan Allah

SWT pun menurunkan ayat sebgaia berikut :

ا أ�ع�ب�د�. و�ال� . و�ال� أ�نت�م� ع�اب"د�ون� م� ا ت�ع�ب�د�ون� . ال� أ�ع�ب�د� م� ون� ا ال�ك�اف"ر� �ي:ه� ل� ي�ا أ ق�

ل"ي� د"ين" ا أ�ع�ب�د�. ل�ك�م� د"ين�ك�م� و� . و�ال� أ�نت�م� ع�اب"د�ون� م� ا ع�ب�دت:م� �ن�ا ع�اب"د< م� .أ

“Katakanlah (wahai Muhammad kepada orang-orang kafir), “Hai orang-orang

yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan

penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah

apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah

Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”. (QS.

Al-Kafirun: 1-6)

اك"ل�ت"ه" ق�ل� ك�ل( ي�ع�م�ل� ع�ل�ى ش�

“Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.”

(QS. Al Isra’: 84)

ل�ون� ا ت�ع�م� م� �ن�ا ب�ر"يء< م" أ ا أ�ع�م�ل� و� م� �ن�ت�م� ب�ر"يئ�ون� م" أ

14

Page 16: Tugas individu  kkn linggoasri

“Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri

terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Yunus: 41)

ال�ك�م� ل�ك�م� أ�ع�م� ال�ن�ا و� ل�ن�ا أ�ع�م�

“Bagi kami amal-amal kami dan bagi kalian amal kalian

Prinsip  di atas disebutkan pula dalam ayat lain,

ى م�ن� آم�ن� ب"اللCه" ار� الن�ص� اب"ؤ�ون� و� اد�وا� و�الص� ال�ذ"ين� ه� ن�وا� و� إن� ال�ذ"ين� آم�

ن�ون� ز� م� و�ال� ه�م� ي�ح� و�ف< ع�ل�ي�ه" ال� خ� ال"حا ف� ر" وع�م"ل� ص� ال�ي�و�م" اآلخ" و�

“Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-

orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak

ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati].

(Q.S..) Ayat al-Qur’an ini menegaskan bahwa yang mendapatkan perlindungan

dari Allah swt nanti tidak semata-mata penganut agama tertentu saja, Sebab

turunnya ayat tersebut pada mulanya Rasulullah saw. mempunyai keyakinan

sebagaimana umat Islam pada umumnya, yang menganggap bahwa semua orang-

orang non-Muslim akan masuk neraka, Tetapi Allah swt. dengan cepat dan tegas

menurunkan ayat ini, bahwa umat agama-agama lain mempunyai kesempatan

yang sama untuk masuk surga sejauh mereke beriman kepada Allah, hari akhirat,

dan beramal saleh. Asbab an-nuzul ayat ini menjelaskan, pada suatu hari Salman

al-Farisi mendatangi Rasulullah saw. dan menceritakan keadaan penduduk al-

Dayr, yang mana mereka melakukan shalat, puasa, beriman dan bersaksi tentang

kenabian Muhammad saw.  Lalu Rasulullah saw. berkata kepada Salman,

“Mereka adalah penduduk neraka”. Kemudian Allah swt menegur Rasulullah saw.

dan menurunkan ayat tersebut, bahwa sesungguhnya orang-orang Muslim,

Yahudi, Nasrani, Sabiin dan Majusi, terutama mereka yang beriman kepada Allah,

hari akhir dan melakukan amal saleh, mereka akan mendapatkan surga-Nya.

Sebab turunnya ayat tersebut hendak menjelaskan bahwa pada mulanya

Rasulullah saw. mempunyai keyakinan sebagaimana umat Islam pada umumnya,

yang menganggap bahwa semua orang-orang non-Muslim akan masuk neraka.

15

Page 17: Tugas individu  kkn linggoasri

Toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk pengakuan  akan

adanya agama-agama lain dengan segala bentuk sistem dan tata cara

peribadatannya dan memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agama

masing-masing. Sikap penerimaan dan pengakuan terhadap yang lain, sebagai

ajaran toleransi yang ditawarkan Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis-

hadis maupun ayat Alquran cukup rasional dan praktis. Namun, dalam

hubungannya dengan keyakinan (akidah) dan ibadah, tidak bisa disamakan dan

dicampuradukkan, yang berarti bahwa keyakinan Islam kepada Allah swt  tidak

sama dengan keyakinan para penganut agama lain terhadap tuhan-tuhan mereka,

dan juga tatacara ibadahnya. Walaupun demikian, Islam tetap melarang

penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun

BAB III

PENUTUP

16

Page 18: Tugas individu  kkn linggoasri

A. KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada pembahasan, maka dapat

dikemukakan beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Secara istilah dakwah Islam bermakna ajakan untuk memahami,

mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga

mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran (amar ma'ruf nahyi

munkar)

2. Dakwah secara syar’i adalah Sebuah usaha baik perkataan maupun

perbuatan yang mengajak manusia untuk menerima islam, mengamalkan

dan berpegang teguh terhadap prinsip-prinsipnya, meyakini aqidahnya

serta berhukum dengan syari’at-Nya.

3. Toleransi adalah sikap memberikan kemudahan, berlapang dada,

mendiam-kan, dan menghargai sebagaimana yang didefenisikan oleh para

pakar leksikograf baik Inggris maupun Arab.

4. Toleransi beragama adalah  sikap sabar dan menahan diri untuk tidak

mengganggu dan tidak melecehkan agama atau sistem keyakinan dan

ibadah penganut agama-agama lain. bersifat atau bersikap menghargai,

membiarkan, membolehkan pendirian (pendapat, pandangan kepercayaan)

yang berbeda dengan pendirian sendiri.

5. Islam merupakan agama yang menjadikan sikap toleransi sebagai bagian

yang terpenting, sikap ini lebih banyak teraplikasi dalam wilayah interaksi

sosial sebagaimana yang ditunjukkan dari sikap Rasulullah saw. terhadap

non muslim pada zaman beliau masih hidup.

6. Sikap toleransi dalam beragama adalah menghargai keyakinan agama lain

dengan tidak bersikap sinkretis yaitu dengan menyamakan keyakinan

agama lain dengan keyakinan Islam itu sendiri, menjalankan keyakinan

dan ibadah masing-masing.

7. Sikap toleransi tidak bisa dipahami secara terpisah dari bingkai syariat,

sebab jika terjadi, maka akan menimbulkan kesalah pahaman makna yang

berakibat tercampurnya antara yang hak dan yang batil.

17

Page 19: Tugas individu  kkn linggoasri

8. Ajaran toleransi merupakan suatu yang melekat dalam prinsip-prinsip

ajaran Islam sebagaimana terdapat pada iman, islam, dam ihsan.

Sesesungguhnya toleransi merupakan salah satu diantara sekian ajaran

inti dari Islam. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada

Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di

sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap

mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).

9. Budaya toleransi yang di pahami dan berlangsung di

penduduk linggoasri dalam masalah kebebasan

beragama.yang pada kenyataan sejarah juga pernah

dicontohkan oleh baginda Rosulullah SAW. Dengan

mendirikan negara yang beradab yaitu Madinah (artinya

Negara yang beradab yang melindungi hak-hak setiap

warganya dan bebas menjalankan kepercayaan dan

ibadahnya ) karena dalam prinsip amal peribadatan

tentang keyakinan adalah sudah ada prinsip lakum

dienukum wa liyadin, berbeda dalam keyakinan bekerja

sama dalam bingkai persatuan negara untuk satu tujuan

kemaslakhatan, (maqashid al-syari’ah ).

B. SARAN

Program KKN STAIN PEKALONGAN ke-36 di harapkan mampu

mengembangkan diri bergaul kedalam masyarakat yang dinamis, perlu di bekali

dengan pengetahuan agama yang luas mengetahui tentang penyebaran keagamaan

dan misi-misi penyebar generasi pendahulu dulu sehingga dalam menyingkap

sejarah baik sejarah lokal daerah sampai pada yang lebih luas teritorialnya akan

lebih mempunyai visi berfikir yang lebih integral hal ini untuk menyikapi keadaan

sejarah / legenda desa karena dengan berfikir yang integral komprehensif maka

akan mempunyai wawasan yang lebih mengarah kedalam kesimpulan analisis

kesimpulkan yang otentik menurut standart keilmuan dapat di

pertangungjawabkan secara akademis.18

Page 20: Tugas individu  kkn linggoasri

DAFTAR PUSTAKA

1.  Abdul fatah, Drs, Rohadi MA, Manajemen Dakwah di Era Global, (Jakarta:

CV Fauzan Inti Kreasi , 2003.)

2.   Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Al-Ikhlas-Indonesia,

1983.)

3. Natsir, M, Fiqhud-Dakwah, I.I.F.O, (Jejak Risalah dan Dasar-Dasar Dakwah

1981.)

4. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005).

5. Abdul Malik Salman. al-Tasâmuh Tijâh al-Aqaliyyât ka Darûratin li al-

Nahdah.( Kairo: The International Institute of Islamic Thought, 1993.)

6. Al-Asqalany, Ahmad bin Ali bin Hajar, Fath al-Bary, Cet. I; Madinah al-

Munawarah, 1417 H / 1996 M.

10. Abdul Moqshit Ghazali, Argumntasi Pluralisme Agama: Membangun

Toleransi Berbasis Al-Qur’an, (Jakarta: Kata Kita, 2009) h. 275-277

11. Abdullah Nasih Ulwan, Silsilah Madrasah al- Du’at, (Kairo: Dar al- Hadits,

2004), cet. Ke-1, vol. 1, h.16.

12. http://download-aplikasi-gratisbanyumas.blogspot.com/2014/05/sejarah-dan-

budaya- -orang-jawa.html

19