Tugas individu
-
Upload
rizki-nopaldi -
Category
Documents
-
view
14 -
download
3
Transcript of Tugas individu
Tugas Individu
CEMARA JARUM
(Tugas Kelompok Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi)
Disusun Oleh
Nama : Santi
NPM : 1011060196
Smtr/Jur/ Kel : V/Tadris Biologi/E
Mata Kuliah : Taksonomi Tumbuhan Tingkat
Tinggi
Dosen : Rohaila, S.Pd.
TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
RADEN INTAN LAMPUNG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan runjung atau Pinophyta, atau lebih dikenal dengan nama
konifer (Coniferae), merupakan sekelompok tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dengan ciri yang paling jelas yaitu memiliki runjung (“cone”)
sebagai pembawa biji. Kelompok ini dulu dalam klasifikasi berada pada takson
“kelas” namun sekarang menjadi divisio tersendiri setelah diketahui bahwa
pemisahan Gymnospermae dan Angiospermae secara kladistik adalah polifiletik.
Tusam atau pinus adalah sebutan bagi sekelompok tumbuhan yang
semuanya tergabung dalam marga Pinus. Di Indonesia penyebutan tusam atau
pinus biasanya ditujukan pada tusam Sumatera (Pinus merkusii Jungh. et
deVries). Tusam kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious), yaitu dalam
satu tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun
beberapa spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).
Tusam Sumatera merupakan tumbuhan runjung (Pinophyta) dengan daun
berbentuk jarum. Tumbuhan ini berumah satu, berarti organ kelamin jantan dan
betina terpisah namun dalam satu individu. Tumbuhan berbentuk pohon dengan
tajuk cenderung berbentuk kerucut, walaupun terdapat variasi yang cukup besar.
Cemara adalah pohon yang sangat artistik untuk penataan sebuah taman.
Dibentuk sedemikian rupa dalam gaya seni jepang yang bernama bonsai. Jenis
cemara asli Indonesia untuk dibuat bonsai yang paling bagus adalah cemara
udang, berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cemara Jarum atau Pinus
Pohon besar, batang lurus, silindris. Tegakan masak dapat mencapai
tinggi 30 m, diameter 60-80cm.Tajuk pohon muda berbentuk piramid, setelah
tua lebih rata dan tersebar .Kulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna
gelap, alur dalam.Terdapat 2 jarum dalam satu ikatan, panjang16-25 cm.Pohon
berumah satu, bunga berkelamin tunggal.Bunga jantan dan betina dalam satu
tunas.Bunga jantan berbentuk strobilus, panjang 2-4 cm, terutamadibagian
bawah tajukStrobilus betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas
tajukterutama di ujung dahan.
Kingdom : Plantae
Divisio : Angiospermae
Class : Dicotylodinae
Filum : Chordata
Family : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii
B. Sifat-Sifat Suku Pinaceae
Bakal biji terbuka (tanpa lapisan pelindung) dan terdapatpada permukaan
megasporofil.Tumbuhan berkayu dengan beragam habitus, daun berbentuk
jarum, duduk daun tersebar.Mempunyai saluran resin, mamiliki kambium,
xilem dalam berkas pengangkutannya hanya memiliki trakeida.Bunga
mereduksi menjadi kantong serbuk sari dan bakal biji.
Deskripsi buah dan benih Buah
Kerucut, silindris, panjang 5-10 cm, lebar 2-4cm. Lebar setelah terbuka
lebih K dari 10 cm. Benih.Bersayap, dihasilkan dari dasar setiap sisik buah.
Setiapsisik menghasilkan 2 benih.Panjang sayap 22-30 mm, lebar 5-8
mm.•Sayap melekat pada benih dengan penjepit yangberhubungan dengan jaringan
higroskopis di dasar sayap, sehingga benih tetap melekat saat disebar
anginselama sayap kering, tetapi segera lepas bilakelembaban benih
meningkat.•Umumnya terdapat 35-40 benih per kerucut dan 50.000-60.000
benih per kg
C. Siklus Hidup Pinus
1. Pohon pinus mempunyai strobilus jantan dan betina
2. Strobilus jantan mempunyai ratusan mikrosporangia, sel-sel d a l a m
mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan mikrospora
haploid yang berkembang menjadi butiran serbuk sari(gametofit jantan yang
belum dewasa).
3. Strobilus betina mempunyai dua bakal biji pada masing-masing sporofit.
Masing-masing bakal biji memiliki megasporangium (nusellus) yang
terbungkus dalam lapisan integumen pelindung dengan sebuah mikrofil.
4. Selama penyerbukan, serbuk sari yang dihembuskan oleh angin jatuh pada
strobilus betina. Butiran serbuk sari berkecambah dalam bakal biji
membentuk tabung serbuk sari sendiri melalui nusellus. Pembuahan
umumnya terjadi lebih dari 1 tahun setelah penyerbukan.
5. Selama satu tahun tersebut, selinduk megaspora dalam nusellus mengalami
pembelahan meiosis untuk menghasilkan 4 sel haploid. Salah satu sel
tersebut bertahan hidup sebagai megaspora yang tumbuh dan membelah
berulang-ulang menjadi gametofit betina yang belum matang (belum
dewasa).
6. Di dalam gametofit betina tersebut terdapat dua atau tiga arkegonia yang
masing-masing mempunyai sebuah sel telur.
7. Menjelang sel telur tersebut siap dibuahi, dua sel sperma telah berkembang
pada gametofit jantan (butiran serbuk sari) dan tabung serbuk sari telah
tumbuh melalui nusellus sampai kegametofit betina. Pembuahan terjadi
ketika salah satu selsperma bersatu dengan sel telur. Semua sel telur dalam
bakalbiji dapat dibuahi tetapi pada umumnya hanya satu zigot yang
berkembang menjadi embrio, sedangkan gametofit betina yanglain akan
berkembang menjadi cadangan makanan.
8. Embrio pinus (sporofit baru) memiliki akar yang belum sempurna dan
beberapa daun embrionik. Embrio tersebut dikelilingi oleh cadangan
makanan. Sehingga sebuah biji pinus terdiri dariembrio (sporofit baru),
cadangan makanan, dan lapisan yang mengelilingi biji (diperoleh dari
integumen pohon induk (sporofitinduk)
Kegunaan Pinus
1. Kayu pinus juga merupakan bahan meubel, dan bangunan kualitas baik.
Sebab batang pinus tumbuh lurus. Kayunya ringan tetapi kuat, dengan
tekstur urat yang tampak jelas.
2. Menghasilkan resin yang dapat dipergunakan untuk bahan pembuat produk
kosmetika.
3. Sebagai tanaman hias.
BAB III
KESIMPULAN
Pinus kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious), yaitu dalam satu
tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun beberapa
spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).Tusam Sumatera
merupakan tumbuhan runjung (Pinophyta) dengan daun berbentuk jarum.
Tumbuhan ini berumah satu, berarti organ kelamin jantan dan betina terpisah
namun dalam satu individu. Tumbuhan berbentuk pohon dengan tajuk cenderung
berbentuk kerucut, walaupun terdapat variasi yang cukup besar.
Bakal biji terbuka (tanpa lapisan pelindung) dan terdapatpada permukaan
megasporofil.Tumbuhan berkayu dengan beragam habitus, daunberbentuk jarum,
duduk daun tersebar.Mempunyai saluran resin, mamiliki kambium, xilemdalam
berkas pengangkutannya hanya memiliki trakeida.Bunga mereduksi menjadi
kantong serbuk sari dan bakalbiji, umumnya tersusun dalam strobilus yang
berkelamintunggal atau gandaKayu pinus juga merupakan bahan meubel, dan
bangunan kualitas baik. Sebab batang pinus tumbuh lurus. Kayunya ringan tetapi
kuat, dengan tekstur urat yang tampak jelas.Menghasilkan resin yang dapat
dipergunakan untuk bahan pembuat produk kosmetika.Sebagai tanaman hias.
DAFTAR PUSTAKA
Suryowinoto, S. M., 1997. Flora Eksotika, Tanaman Peneduh. Kanisius : Yogyakarta.
Van Steenis, Dr. C.G.G.J, dkk.2008. Flora. PT Percetakan Penebar Swadaya: Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Araucaria"
http:// deslsumatran.files.wordpress.com/2012/11/14/cemara-norfolk.jpg