Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

29
TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN REMAJA Oleh Kelompok 4 : Mesha Puspita Aswandi Melvani Wahyuli Nadya Frima Siswita Nella Selvi Wanti Nona PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

Transcript of Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Page 1: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN REMAJA

Oleh Kelompok 4 :

Mesha Puspita Aswandi

Melvani Wahyuli

Nadya Frima Siswita

Nella Selvi Wanti

Nona

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH PADANG

2012

Page 2: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunianya

sehingga makalah ini dapat disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Jiwa,

yang mengenai “Asuhan Keperawatan Jiwa Anak dan Remaja”.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan

baik moril maupun materil. Sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik diantaranya :

1. Dosen Pembimbing

2. Serta teman-teman yang telah memberi dorongan kepada penulis dalam

menyelesaikan makalah ini.

Atas segela masukan dan bimbingan yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih

dan penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis

mohon maaf dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan makalah ini untuk masa yang akan datang serta dapat digunakan sebaik-

baiknya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua.

Padang, April 2011

penulis

Page 3: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak orangtua mempunyai pengertian terbatas mengenai proses tumbuh

kembang anak, sehingga sering terjadi benturan-benturan yang menimbulkan

masalah-masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja. Penelitian baru menunjukkan

bahwa paparan pestisida yang digunakan pada makanan anak-anak seperti stroberi

segar, seledri bisa meningkatkan risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder

(ADHD) pada anak.

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik

anak-anak. Gangguan ini berdampak pada masalah mental seperti cara berpikir,

bertindak dan merasa. Anak-anak yang mengalaminya akan bermasalah dengan

konsentrasi dan pemusatan pikiran. Seperti memicu anak hiperaktif. Ada beberapa

gangguan jiwa pada anak dan remaja yang banyak ditemukan di klinik tumbuh

kembang anak dan remaja rumah sakit.

Page 4: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

BAB I

PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN REMAJA

A. DEFENISI

Merupakan suatu metoda sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk

memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai/mempertahankan keadaan biologi, psikologi,

sosial dan spiritual yang optimal.

Kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO). Suatu keadaan yang di tandai dengan

fungsi intelektual berada di bawah normal, timbul pada masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun,

berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial (D.S.M/Budiman M, 1991).

Kelemahan/ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun)

ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 – 75 atau kurang ), dan disertai

keterbatasan lain seperti: berbicara dan berbahasa, keterampilan merawat diri, ADL, keterampilan

social, penggunaan sarana masyarakat, kesehtan dan keamanan, akademik fungsional, bekerja dan

rileks (AAMR,1992).

Banyak orangtua mempunyai pengertian terbatas mengenai proses tumbuh kembang

anak, sehingga sering terjadi benturan-benturan yang menimbulkan masalah-masalah

kesehatan jiwa pada anak dan remaja. Penelitian baru menunjukkan bahwa paparan pestisida

yang digunakan pada makanan anak-anak seperti stroberi segar, seledri bisa meningkatkan

risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak.

Para ilmuwan di AS dan Kanada menemukan bahwa anak-anak dengan tingkat residu

pestisida yang tinggi dalam urin mereka, rentan mengalami ADHD.

Page 5: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-

anak. Gangguan ini berdampak pada masalah mental seperti cara berpikir, bertindak dan

merasa. Anak-anak yang mengalaminya akan bermasalah dengan konsentrasi dan pemusatan

pikiran. Seperti memicu anak hiperaktif.

B. MASALAH-MASALAH / GANGGUAN KEJIWAAN

Pada Anak

Ketidakberdayaan

Retradasi Mental

Gangguan perkembangan

Gangguan perilaku

Defisit perawatan diri

Pada Remaja

HDR

Perilaku kekerasan

Perilaku bunuh diri

Menarik diri

Halusinasi

Waham

Defisit perawatan diri

Masalah seksualitas

Narkoba

Page 6: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

C. KLASIFIKASI

Retardasi mental menurut American Psychiatric Association, 1994 , dibagi menjadi :

1) Retardasi mental ringan : tingkat IQ 50 - 55 sampai kira-kira 70.

Retardasi ringan misalnya: agak terlambat dalam belajar bahasa tapi

sebagian besar dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari, bercakap-cakap, dan

diwawancarai; dapat mandiri (makan, mandi, berpakaian, buang air besar, dan

buang air kecil) dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga. Namun biasanya

mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah, misalnya dalam membaca

dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan kronik stimulasi intelektual.

2) Retardasi mental sedang : tingkat IQ 35 – 40 sampai 50 – 55.

Mereka lambat dalam pengembangan pemahaman dan penggunaan

bahasa, keterampilan merawat diri dan keterampilan motorik terlambat. Penderita

juga memerlukan pengawasan seumur hidup dan program pendidikan khusus

demi mengembangkan potensi mereka yang terbatas agar memperoleh beberapa

keterampilan dasar.

3) Retardasi mental berat: tingkat IQ 20 – 25 sampai 35 – 40.

Keadaan mirip retardasi mental sedang tapi biasanya disertai kondisi fisik

yang berat. Kebanyakan dengan hendaya motorik yang berat dan hal ini

menunjukkan kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat.

4) Retardasi mental yang amat sangat berat : tingkat IQ di bawah 20 - 25.

Intelegensi diperkirakan kurang dari 20, yang berarti sangat terbatas

kemampuannya untuk memahami atau mematuhi permintaan atau instruksi.

Page 7: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Sebagian besar dari mereka tidak dapat bergerak (sangat terbatas dalam

gerakannya), ngompol, dan hanya mampu mengadakan komunikasi isyarat yang

belum sempurna. Mereka hanya mempunyai sedikit sekali kemampuan mengurus

sendiri kebutuhan dasar mereka. Mereka selalu memerlukan bantuan dan

pengawasan.

5) Retardasi mental dengan keparahan yang tidak disebutkan : jika terdapat dugaan

kuat adanya retardasi mental tetapi intelligence orang tersebut tidak dapat diuji

dengan tes standart.

D. ETIOLOGI

1. Organik

Faktor prekonsepsi : kelainan kromosom (trisomi 21/down sindrom).

Faktor prenatal : kelainan pertumbuhan otak selama kehamilan (infeksi, zat

teratogenik dan toxin, disfungsi plasenta).

Faktor perinatal : prematuritas, perdarahan intra kranial, asphyksia neonatorum

dll).

Faktor post natal : infeksi, trauma, gangguan metabolik/hipoglikemia, malnutrisi).

2. Anorganik

Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis.

Sosial kultural.

Interaksi anak kurang.

Penelantaran anak.

3. Faktor Biologik

Kelainan kromosom, kelainan metabolik, gangguan post natal / gangguan perinatal

4. Faktor Psikososial

Page 8: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Deprivasi psikososial, misalnya : kurangnya stimulasi sosial, bahasa dan intelektual,

kehidupan keluarga yang tidak harmonis, sering berganti pengasuh dan tidak adekwat.

5. Faktor – faktor lain : keturunan, pengaruh lingkungan dan kelainan mental lainnya.

E. PATOFISIOLOGI

Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak

lengkap. Ini terutama ditandai hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga

berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik,dan

sosial.

Retardasi mental termasuk kelemahan atau ketidak mampuan kognitif yang muncul

pada masa kanak – kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengn fungsi kecerdasan di

bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan disertai dengan keterbatasan –

keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaptif : berbahasa dan berbicara,

keterampilan merawat diri, keterampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas,

pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantai dan bekerja.

Penyebab retardasi mental dapat digolongkan menjadi penyebab prenatal,yaitu

penyakit kromosom (trisomi 21/down sindrom, sindrom Fragile-X, ganggunan sindrom

(distrofi otot duchenne, neurofibromatosis (tipe1) ) dan gangguan metabolisme sejak lahir

(fenilketonuria),perinatal. Penyebab perinatal yaitu yang berhubungan dengan masalah

intrauterin seperti abrupti plasenta, DM, prematur, serta kondisi neonatal termasuk meningitis

dan perdarahan intra cranial. Postnatal yaitu mencakup kondisi-kondisi yang terjadi karena

cedera kepala, infeksi dan gangguan degeneratif dan demielinisdasi. Sindrom Fragile X,

sindrom Down, dan sindrom alkohol fetal merupakan sepertiga individu-individu yang

menderita retardasi mental. Munculnya masalah-masalah seperti paralisis serebral, defisit

sensoris, gangguan psikiatrik dan kejang berhubungan dengan retardasi mental yang lebih

berat. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak, prognosis

Page 9: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

jangka panjang ditentukan seberapa jauh penderita dapat berfungsi mandiri dalam

masyarakat.

Penanganannya antara lain dengan mempersiapkan kemandirian, pemeriksaan ke

psikiater, tes psikologi/tes intelegensi, diberi farmakoterapi, psikoterapi suportif individual,

konseling keluarga, sekolah luar biasa.

F. MANIFESTASI KLINIK

Gangguann kognitif

Lambatnya ketrampilan ekpresi dan resepsi bahasa

Gagal melewati tahap perkembangan yang utama

Lingkar kepala diatas atau dibawah normal

Kemungkinan lambatnya pertumbuhan

Kemungkinan tonus otot abnormal

Kemungkinan ciri-ciri dismorfik

Terlambatnya perkembangan motorik halus dan kasar

Iritabilitas

Agresivitas

Gerakan - gerakan stereotipik

Gangguan neurologik terutama pada RM berat.

G. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIC

Uji inteligensia standar (Stanford-binet, Weschler, Bayley Scale of Infan

Development).

Uji perkembangan seperti Denver II.

Pengukuran fungsi adaptif (Vineland Adaptive Behavior Scale, Woodcock-

Johnson Scale of Independen Behavior, School Edition of Adaptive Behavior

Scales).

Page 10: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

H. PEMERIKSAAN

Anamnesa : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan, latar belakang sosiokultur.

Pemeriksaan : psikiatrik, fisik, dan neurologik.

I. KOMPLIKASI

Serebral palsi

Ganguan kejang

Gangguan kejiwaan

Gangguan konsentrasi/hiperaktif

Defisit komunikasi

Konstipasi (karena penurunan motilitas usus akibat obat-obatan antikonvulsi,

kurang mengkonsumsi makanan berserat dan cairan)

J. PENCEGAHAN

Pencegahan primer : usaha - usaha untuk menghilangkan / mengurangi kondisi

yang dapat menimbulkan gangguan yang berhubungan dengan RM. eks: pendidikan

kesehatan

K. PENATALAKSANAAN MEDIS

Obat-obatan yang diberikan biasanya yaitu :

Obat-obatan psikotropika, untuk remaja yang mempunyai perilaku

membahayakan diri sendiri.

Psikostimulan untuk remaja yang mengalami gangguan konsentrasi/hiperaktif.

Antidepresan.

Karbamazepin.

Terapi

• farmako terapi ( obat - obatan )

• psiko terapi

Page 11: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

• terapi perilaku

• bimbingan belajar

J. MANFAAT

Manfat menggunakan proses keperawatan yaitu perawat dapat terhindar dari tindakan

keperawatan yang bersifat rutin.

Manfaat lainnya :

Meningkatkan otonomi dan percaya diri.

Sebagai sarana diseminasi iptek keperawatan.

Untuk pengembangan karir melalui pola pikir penelitian.

Manfaat bagi klien :

Askep yang diterima dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga terhindar

dari malpraktek.

Partisipasi klien meningkat dalam keperawatan mandiri

Proses keperawatan mrpk sarana kerja sama antara perawat, klien dan keluarga.

Dengan menyertakan klien dan keluarga maka pemulihan kemampuan mereka

dalam mengendalikan kehidupan lebih mungkin tercapai dan mereka akan belajar

bertanggung jawab terhadap prilakunya.

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN 

1) Defisit perawatan diri : mandi/kebersihan, berhias, toileting

2) Kerusakan komunikasi verbal

3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4) Risiko untuk keterlambatan perkembangan

L. RENCANA KEPERAWATAN

Page 12: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

a. Pengkajian keperawatan

Pengkajian terutama ditujukan untuk menilai secara komprehensif mengenai

kekurangan dan kekuatan yang berhubungan dengan ketrampilan adaptif : kominikasi,

perawatan diri, interaksi sosial, penggunaan sarana prasarana di masyarakat,

pengarahan diri, pemeliharaan kesehatan dan keamanan, akademik fingsional,

pembentukan ketrampilan rekreasi dan ketenangan dan bekerja.

1) Data Demografi

Meliputi nama, usia, tempat dan tanggal lahir anak; nama, pendidikan,

alamat orang tua; serta data lain yang dianggap perlu diketahui.riwayat

kelahiran, alergi, penyakit dan pengobatan yang pernah diterima anak, juga

perlu dikaji. Selain itu, aktivitas kehidupan sehari-hari anak meliputi keadaan

gizi termasuk berat badan, jadwal makan dan minat terhadap makanan

tertentu, tidur termasuk kebiasaan dan kualitas tidur, eliminasi meliputi

kebiasaan dan masalah yang berkaitan dengan eliminasi, kecacatan dan

keterbatasan lainnya.

2) Fisik

Perlu diperiksa keadaan kulit, kepala, rambut, mata, telinga, hidung,

mulut, pernafasan, kardiovaskular, muskuloskeletal, dan neurologis anak dan

remaja. Pemeriksaan fisik lengkap sangat diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan pengaruh gangguan fisik terhadap perilaku anak dan remaja.

Selain itu hasil pemeriksaan fisik berguna sebagai dasar dalam menentukan

pengobatan yang diperlukan. Bahkan untuk mengetahui kemungkinan bekas

penganiayaan yang pernah dialami anak dan remaja.

3) Status Mental

Page 13: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Pemeriksaan status mental bermanfaat untuk memberikan gambaran

mengenai fungsi ego anak dan remaja. Perawat membandingkan perilaku

dengan tingkat fungsi ego anak dan remaja dari waktu ke waktu. Oleh karena

itu, status mental anak dan remaja perlu dkaji setiap waktu dengan suasana

yang santai dan nyaman bagi anak maupun remaja.

Pemeriksaan atatus mental meliputi keadaan emosi, proses berpikir, dan

isi pikiran; halusinasi dan persepsi; cara bicara dan orientasi; keinginan untuk

bunuh diri atau membunuh. Pengkajian terhadap hubungan interpesonal anak

dan remaja dilihat dalam hubungannya dengan anak sebayanya dan teman

sebayanya, yang penting untuk mengetahui kesesuaian perilaku dengan usia.

4) Riwayat Personal dan Keluarga

Meliputi faktor pencetus masalah, riwayat gejala, tumbuh kembang anak

dan remaja, biasanya dikumpulkan oleh tim kesehatan. Data ini sangat

diperlukan untuk mengerti perilaku anak dan membantu menyusun tujuan

asuhan keperawatan. Pengumpulan data keluarga merupakan bagian penting

dari pengkajian melalui pengalihan fokus anak maupun remaja sebagai indivdu

ke sistem keluarga. Tiap anggota keluarga diberi kesempatan untuk

mengidentifikasi siapa yang bermasalah dan apa yang telah dilakukan oleh

keluarga untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Untuk menegakkan diagnosa keperawatan, data yang telah dikumpulkan

kemudian dianalisa sebagai dasar perencanaan asuhan keperawatan

selanjutnya.dalam keperawatan psikiatri dapat digunakan PND (Psychiatric

Nursing Diagnosis), NANDA (North American Nursing Diagnosis

Association) dan DSM-III R (Diagnosis and Statistical Manual of Mental

Disorders)

Page 14: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

b. Perencanaan

Tujuan asuhan keperawatan disusun sesuai dengan kebutuhan anak dan remaja,

seperti modifikasi penyesuaian anak sekolah maupun remaja, dan perubahan

lingkungan anak maupun remaja. Untuk anak dan remaja yang dirawat di unit

perawatan jiwa, tujuan umumnya adalah sebagai berikut:

Memenuhi kebutuhan emosi anak, remaja dan kebutuhan untuk dihargai

Mengurangi ketegangan pada anak, remaja dan kebutuhan untuk

berperilaku defensive

Membantu anak menjalin hubungan positif dengan orang lain

Membantu mengembangkan identitas diri

Memberikan anak dan remaja kesempatan untuk menjalani kembali tahapan

perkembangan terdahulu yang belum terselelsaikan secara tuntas

Membantu anak dan remaja berkomunikasi secara efektif

Mencegah anak dan remaja untuk tidak menyakiti baik dirinya maupun diri

orang lain

Membantu anak maupun remaja dalammemelihara kesehatan fisiknya

Meningkatkan uji coba realitas yang tepat

c. Implementasi

Berbagai bentuk terapi pada anak dan kelurga dapat diterapkan, yang terdiri dari :

a) Terapi bermain

Pada umumnya merupakan media yang tepat bagi anak dan remaja

untuk mengekspresikan konflik yang belum terselesaikan, selain juga

berfungsi untuk :

Menguasai dan mengasimilasi kembali pengalaman lalu yang tidak

dapat dikendalikan sebelumnya.

Page 15: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Berkomunikasi dengan kebutuhan yang tidak disadari

Berkomunikasi dengan orang lain

Menggali dan mencoba belajar bagaimana berhubungan dengandiri

sendiri, dunia luar, dan orang lain

Mencocokkkan tuntutan dan dorongan dari dalam diri dengan

realitas

b) Terapi Keluarga

Semua anggota keluarga perlu diikutsertakan dalam terapi keluarga.

Orangtua perlu belajar secara bertahap tentang peran mereka dalam

permasalahan yang dihadapi dan bertanggung jawab terhadap perubahan

yang terjadi pada anak dan keluarga. Biasanya cukup sulit bagi keluarga

untuk menyadari bahwa keadaan dalam keluarga turut meninbulkan

gangguan pada anak. Oleh karena itu perawat perlu berhati-hati dalam

meningkatkan kesadaran keluarga.

c) Terapi Kelompok

Terapi kelompok dapat berupa suatu kelompok yang melakukan

kegiatan atau berbicara. Terapi kelompok ini sangat bermanfaat untuk

meningkatkan uji realitas, mengendalikan impuls (dorongan internal),

meningkatkan harga diri, memfasilitasi pertumbuhan, kematangan dan

keterampilan sosial anak. Kelompok dengan lingkungan yang terapeutik

memungkinkan anggotanya untuk menjalin hubungan dan pengalaman

sosial yang positif dalam suatu lingkungan yang terkendali.

d) Psikofarmakologi

Page 16: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Walaupun terapi obat belum sepenuhnya diterima dalm psikiatri anak

dan remaja, tetap bermanfaat untuk mengurangi gejala (hiperaktif, depresi,

impulsif, dan ansietas) dan membantu agar pengobatan lain lebih efektif.

Pemberian obat ini tetap diawasi oleh dokter dan menggunakan pedoman

yang tepat.

e) Terapi Individu

Ada berbagai terapi individu, terapi bermain psikoanalitis,

psikoanalitis berdasarkan psikoterapi, dan terapi bermain pengalaman.

Hubungan antara anak maupun remaja dengan therapist memberikan

kesempatan apda anak untuk medapatkan pengalaman mengenai hubungan

positif dengan orang dewasa dengan penuh kasih sayang dan uji realitas.

f) Pendidikan pada Orang Tua

Pendidikan terhadap orang tua merupkan hal yang penting untuk

mencegah gangguan kesehatan jiwa anak dan remaja, begitu pula untuk

meningkatkan kembali penyembuhan setelah dirawat. Orang tua diajarkan

tentang tahap tumbuh kembang anak, sehingga orang tua dapat mengetahui

perilaku yang sesuai dengan usia anak dan remaja. Keterampilan

berkomunikasi juga meningkatkan pengertian dan empati antara orangtua

dan anak. Teknik yang tepat dalam mengasuh anak juga diperlukan untuk

mengembangkan disiplin diri anak. Hal-hal lain seperti psikodinamika

keluarga, konsep kesehatan jiwa, dan penggunaan pengobatan, juga

diajarkan.

g) Terapi Lingkungan

Page 17: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Konsep terapi lingkungan dilandaskan pada kejadian dalam

kehidupan sehari-hari yang dialami anak dan remaja. Lingkungan yang

aman dan kegiatan yang teratur dan terprogram, memungkinkan anak dan

remaja untuk mencapai tugas terapeutik dari rencana penyembuhan dengan

berfokus pada modifikasi perilaku. Program yang berfokus pada perilaku,

memungkinkan staf keperawatan untuk memberikan umpan balik terus

menerus kepada anak-anak dan remaja tentang perilaku mereka sesuai

jadwal kegiatan. Untuk perilaku yang baik, mereka menerima pujian,

stiker atau nilai, tergantung pada tingkat perkembangannya. Sebaliknya,

perilaku negatif tidak ditoleransi.

d. Evaluasi

Pada umumnya fasilitas penyembuhan bagi anak dan remaja dengan

gangguan jiwa mempunyai program yang dirancang untuk jangka waktu tertentu.

Waktu perawatan jangka pendek biasanya berkisar antara 2 sampai 4 minggu, dan

direncanakan untuk diagnosa dan evaluasi, intervensi krisis, serta perencanaan

yang komprehensif.

Pada umunya pengamatan perawat berfokus pada perubahan perilaku anak

maupun remaja. Apakah anak dan remaja menunjukkan kesadaran dan pengertian

tentang dirinya sendiri melalui refleksi diri dan meningkatnya kemampuan untuk

membuat keputusan secara rasional? Anak dan remaja harus mulai beradaptasi

dengan lingkungannya dan tidak impulsif.

Aspek yang perlu dievaluasi antara lain:

Keefektifan intervensi penanggulangan perilaku

Kemampuan untukberhubungan dengan teman sebaya, orang dewasa dan

orang tua secara wajar

Page 18: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Kemampuan untuk melakukan asuhan mandiri

Kemampuan untuk menggunakan kegiatan program sebagai rekreasi dan

proses belajar

Respons terhadap peraturan dan rutinitas.

BAB III

Page 19: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

PENUTUP

A. Kesimpulan

ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik

anak-anak. Gangguan ini berdampak pada masalah mental seperti cara berpikir,

bertindak dan merasa. Anak-anak yang mengalaminya akan bermasalah dengan

konsentrasi dan pemusatan pikiran. Seperti memicu anak hiperaktif.

Pada umumnya fasilitas penyembuhan bagi anak dengan gangguan jiwa

mempunyai program yang dirancang untuk jangka waktu tertentu. Waktu perawatan

jangka pendek biasanya berkisar antara 2 sampai 4 minggu, dan direncanakan untuk

diagnosa dan evaluasi, intervensi krisis, serta perencanaan yang komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: Tugas Ilmu Jiwa Ma Rima

Cecily L.Betz Linda A. Sowden. 2001. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC

McCloskey J.C & Bulechek G.M. 1996. Nursing Intervention Classification (NIC)

Nanda. 2001. Nursing Diagnoses : Definition and Classification 2001-2002. Philadelphia