tugas husus
-
Upload
firza-faisal-daristiansah -
Category
Documents
-
view
65 -
download
5
description
Transcript of tugas husus
Laporan Kerja Praktek
LAMPIRAN A
1. Tes Pemadatan Tanah
Pada lampiran ini akan dilampirkan tugas khusus dari mata kuliah Kerja
Praktek, yaitu pembahasan tentang tes pemadatan tanah. Tes pemadatan
yang akan dibahas adalah tes pemadatan dengan metode Standard Proctor
Compaction Test dan metode California Bearing Ratio.
a) Proctor Compaction Test
Tes ini dilakukan untuk menentukan hubungan antara kelembaban dan
massa jenis kering dari tanah dengan dilakukannya usaha pemadatan. Usaha
pemadatan adalah jumlah energy mekanik yang diaplikasikan kepada tanah.
Uji Proctor menguji tanah dengan memberikan pukulan untuk memadatkan
tanah. Terdapat dua tipe dari Uji Proctor, yaitu Standart Proctor Test dan
Modified Proctor Test. Perbedaan dari kedua tes tersebut ditujukkan pada
Tabel 1.
Tabel a. 1 Metode Proctor Test
Pada Standard Proctor Test tanah diuji dengan pemadatan yang dilakukan
dengan memukul tanah sampel dengan gaya sebesar 5.5 lb pada jarak satu
Pekerjaan Perkuatan Dermaga Jamrud Tahap 2
Laporan Kerja Praktek
kaki dan menggunakan tiga lapis tanah untuk pengujian. Sedangkan Modified
Proctor Test menguji tanah sampel dengan memukul tanah dengan gaya 10
lb pada jarak 18 inci dan menggunakan 5 lapis tanah untuk pengujian.
Pada tes ini akan dicari nilai kadar air optimum yang menghasilkan massa
jenis tanah yang maksimum. Kadar air optimum adalah kadar air yang
menghasilkan massa jenis tanah terbesar untuk suatu usaha pemadatan.
Pemadatan dengan kadar air yang lebih tinggi dari nilai optimumnya akan
menghasilkan tanah yang terdispersi sehingga tanah menjadi lebih lemah.
Sedangkan pada pemadatan dengan kadar air lebih rendah dari nilai
optimumnya, tanah akan terflokulasi sehingga tanah akan lebih lemah dari
keadaan dengan kadar air optimum.
Prosedur
Sebelum melakukan pengetesan perlu dipersiapkan dulu
peralatannya. Peralatan yang digunakan adalah:
Molds
Manual rammer
Extruder
Timbangan
Drying oven
Mixing pan
Saringan No. 4
Moisture cans
Graduated cylinder
Straight Edge
Trowel
Pekerjaan Perkuatan Dermaga Jamrud Tahap 2
Laporan Kerja Praktek
Berikut gambar dari peralatan pengetesan.
Gambar a. 1 Peralatan Pengetesan
Langkah Kerja:
Pekerjaan Perkuatan Dermaga Jamrud Tahap 2
Laporan Kerja Praktek
Gambar a. 2 Langkah Kerja
1. Ambil tanah sampel sesuai dengan cetakan yang digunakan.
Cetakan dengan diameter 4 inci untuk 10 lb tanah dan 6 inci
untuk 15 lb. Tumbuk tanah tersebut dan saring dengan
saringan no. 4.
2. Timbang berat tanah sampel tersebut dan cetakannya.
3. Hitung banyak air awal yang perlu ditambahkan dengan
metode sebagai berikut:
4. Asumsikan kadar air mula-mula adalah 8 persen.
5. Hitung banyak air yg perlu ditambah dengan rumus:
Air tambahan (ml )=berat tanah (gr )∗8100
6. Tambahkan air ke tanah dan campur sampai warna tanah
menjadi seragam (Foto B dan C)
7. Masukkan tanah ke cetakan dan lakukan pemadatan dengan
menggunakan rammer (Foto D dan E). Pemukulan disesuaikan
dengan aturan pada tabel 1.1. Kecepatan pukulan harus
seragam dan tidak melebihi 1,5 detik per pukulan, area
permukaan yang dipukul harus merata.
8. Tanah harus memenuhi cetakan dan lapisan yang terahir harus
sedikit melebihi leher sambungan dari cetakan. Bila tanah
berada di bawah leher sambungan ketika dilakukan
pemukulan, maka tes harus diulang.
Pekerjaan Perkuatan Dermaga Jamrud Tahap 2
Laporan Kerja Praktek
9. Lepas sambungan dari cetakan dan buang tanah yang berlebih
agar rata dengan cetakannya (Foto F).
10. Timbang spesimen tersebut dan cari berat tanah basah dengan
mengurangi berat keseluruhan dengan berat cetakannya (Foto
G).
11. Ambil sampel tanah tersebut dengan extruder (Foto H) dan
ambil sampel kelembaban tanah dari bagian atas dan bawah
dari spesimen (Foto I). Penuhi moisture cans dengan tanah dan
tentukan kadar airnya.
12. Hitung dry density dengan rumus berikut:
ρd=ρ1+w
dengan:
= wet density, didapat dari membandingkan massa tanah ρ
basah dengan volume cetakan
w = kadar air
13. Taruh spesimen tersebut pada suatu wadah dan tumbuk
sampai kira-kira dapat melewati saringan no. 4. Tambahkan
kadar air lagi sebesar 2 persen pada sampel tersebut dan
ulangi langkah 4 sampai 10.
b) California Bearing Ratio
California Bearing Ratio adalah sebuah tes penetrasi tanah untuk menguji
kekuatan mekanis dari suatu lapisan pondasi. CBR mengukur tahanan
material terhadap penetrasi alat uji dalam kondisi kelembaban dan massa
jenis yang terkontrol. Alat uji yang digunakan adalah suatu piston yang diatur
untuk melakukan penetrasi dengan laju sesuai dengan standar. Tekanan yang
diperlukan untuk menembus material tersebut sedalam 10 mm
dibandingkan dengan tekanan suatu material yang dijadikan standar, yaitu
limestone yang ada di California, dengan kondisi pengujian yang sama. Nilai
Pekerjaan Perkuatan Dermaga Jamrud Tahap 2
Laporan Kerja Praktek
perbandingan tekanan tersebut disebut CBR. Semakin keras material yang
diuji semakin tinggi nilai CBR.
Prosedur
Peralatan yang diperlukan untuk tes CBR adalah sebagai berikut:
Cetakan
Saringan
Penetration Plunger
Dial Gauge
Loading Machine
Aksesoris lainnya
Gambar b. 1 Peralatan uji CBR
Langkah kerjanya sebagai berikut:
Pekerjaan Perkuatan Dermaga Jamrud Tahap 2
Laporan Kerja Praktek
Gambar b. 2 Langkah Kerja
1. Tanah disaring oleh saringan ukuran 19 mm. Material yang
lolos akan digunakan untuk pengetesan.
2. Spesimen dicampur dengan air secukupnya (mencapai kadar
kelembaban optimum) untuk mempeoleh kelembaban yang
dibutuhkan oleh laboratorium. Lalu didiamkan sampai air
tercampur secara merata.
3. Tanah sampel ditempatkan pada cetakan.
4. Tes dilakukan dengan memberikan gaya pada sampel. Gaya
diberikan dengan laju 1.25 mm/menit.
5. Plot gaya terhadap penetrasi pada grafik.
6. Lihat nilai gaya pada penetrasi 2.5 mm dan 5.00 mm dan
hitung bearing ratio dengan membagi dengan 13.2 kN untuk
gaya pada 2.5 mm dan 19.8 kN untuk gaya pada 5.00 mm lalu
dikalikan dengan 100.
7. Nilai CBR adalah presentasi dari gaya aktual yang
menyebabkan penetrasi 2.5 mm atau 5.00 dibandingkan
dengan gaya standar untuk kondisi tersebut, sehingga dapat
dinyatakan dalam persamaan.
CBR= gaya pada spesimengaya pada spesimen standar
∗100
8. Nilai CBR dipilih dari nilai terbesar hasil hitungan untuk
penetrasi 2.5 mm dan 5 mm.
Pekerjaan Perkuatan Dermaga Jamrud Tahap 2