tugas HI di EROPA -BALQIS FEBRIYANTI-

download tugas HI di EROPA -BALQIS FEBRIYANTI-

If you can't read please download the document

Transcript of tugas HI di EROPA -BALQIS FEBRIYANTI-

LATAR BELAKANG INGGRIS TIDAK MENGGUNAKAN MATA UANG EURO SEBAGAI MATA UANG NASIONAL NEGARANYA

PAPERDisusun untuk memenuhi salah satu tugas pengganti UTS Mata Kuliah Hubungan Internasional di Eopa Yang Dibimbing oleh: Fany Dastanta, S.IP.,M.Si

Oleh: Balqis Febriyanti 6211071049

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2010

PENDAHULUAN Latar Belakang Bersatunya negara-negara di kawasan Eropa barat bermula dari kerjasama yang diajukan oleh Perancis mengenai pengaturan pasar bersama batu bara dan besi baja dibawah badan pengawas yang independen di Eropa. Rencana tersebut dikenal dengan Schuman Plan, yaitu pada tahun 1950. Rencana kerjasama baja dan batu bara yang merupakan bahan utama dalam pembuatan senjata dan alatalat perang lainnya, yang mengakibatkan tidak terbendung Perang Dunia I. Penyatuan terhadap Eropa sebenarnya telah dilakukan jauh sebelum adanya Perang Dunia I dan II. Keinginan untuk menjadikan Eropa bangkit pasca terjadinya perang semakin kuat, untuk itu dibentuklah European Coal and Steel Community (ECSC) pada tanggal 18 April 1951.1 Negara-negara yang baru bergabung adalah Jerman, Perancis, Italia, Belgia, Belanda dan Luksemburg. Kesepakatan ini ditandai dengan adanya Perjanjian Paris tahun 1951. Tujuan utama dari ECSC Treaty adalah penghapusan berbagai hambatan perdagangan dan menciptakan suatu pasar bersama, dimana prodik, pekerja dan modal dari sektor batu bara dan baja dari negara-negara anggotanya dapat bergerak dengan bebas.2 Setelah terbentuknya ECSC, ke-6 negara yang menjadi anggota tersebut, memperluas kerjasamanya dibidang ekonomi, dengan di bentuknya European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), ditandai dengan adanya Perjanjian Roma tahun 1957, namun mulai dimplementasikannya pada 1 Januari 1958. Selain EEC, enam negara tersebut juga membentuk

1 Lihat buku Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, karya DR. AA.Banyu Perwita, hal 111. 2 Dari website Mission Of Indonesia to the European Communities. Brussel-Belgium.

European Atomic Energy Community (EAEC) dab lebih dikenal dengan Euratom. Tujuan dari EEC Treaty adalah penciptaan suatu pasar bersama yang dicapai melalui pengahapusan berbagai tariff bea masuk dalam perdagangan diantara keenam negara anggota (Perancis, Jerman, Belgia, Luksemburg, Belanda dan Italia).3 Ketiga komunitas tersebut masing-masing memiliki organ eksekutif yang berbeda-beda. Namun sejak tanggal 1 Juli 1967 dibentuk satu dewan dan satu komisi untuk lebih memudahkan manajemen kebijakan bersama yang semakin luas, dimana Komisi Eropa mewarisi wewenang ECSC High Authority, EEC Comission dan Euratom Commission. Sejak saat itu ketiga komunitas tersebut dikenal dengan European Communities (EC). Perubahan dari EEC menjadi EC menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai dengan

meningkatnya jumlah kebijakn politik yang mengikat dalam Uni Eropa / European Union (EU).4 Pembentukan Dewan Menteri UE, yang menggantikan Special Council of Ministers di keteiga komunitas, dan melembagakan Rotating Council Presidency untuk masa jabatan selama 6 bulan. Kemudian membentuk Badan Audit Masyarakat Eropa, menggantikan Badan-badan Audit ECSC, Euratom dan EEC. Keanggotaan EC bertambah dengan masuknya Inggris, Irlandia, Denmark tahun 1973, diikuti Yunani pada tahun 1981, serta Spanyol dan Portugal bergabung pada tahun 1986.3 Op.cit 4 Slide mata kuliah Globalisasi dan Regionalisme. Dosen Agus Subagyo, M.Si

Adanya Schengen Agreement yang di tanda tangani oleh Belanda, Belgia, Jerman, Luksemburg dan Perncis pada tanggal 14 Juni 1985, yaitu bertujuan untuk penghapusan pemeriksaan di perbatasan mereka dan menjamin pergerakan bebas manusia, baik warga negara mereka sendiri maupun warga negara lain. Kemudian perjanjian Maastricht nmengakhiri beberapa traktat yang telah dilakukan oleh Uni Eropa, yaitu ditandatangani tanggal 7 februari 1992 dan secara resmi mulai berlaku Pasara Tunggal Eropa pada tanggal 1 November 1993, serta mengubah European Communities menjadi European Union (Integrasi Eropa). Tiga Pilar kerjasama EU, yaitu : a. Pilar Ekonomi ; Pasar Tunggal Eropa menuju Uni Ekonomi dan Moneter (EMU). b. Pilar Politik ; brdasarkan pada kebijakan luar negeri dan keamanan bersama (Common Foreign and Security Policy / CFSP). c. Pilar Sosial-Hukum ; menyangkut peradilan dan masalah dalam negeri (Justice and Home Affairs / JHA). Sementara itu keanggotaan Uni Eropa di perluas, pada tahun 1995, Austria, Finlandia dan Swedia bergabung dalam keanggotaan Uni Eropa. Keanggotaan Uni Eropa terbuka bagi setiap negara Eropa yang ingin menjadi anggota dengan dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Negara yang bersangkutan harus berada di benua Eropa. 2. Negara tersebut menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hokum, penghormatan HAM dan menjalankan segala peraturan perundingan UE (acquis communautaires).

Secara eksplisit, para anggota Uni Eropa berkeinginan bahwa tujuan utama pembentukan Uni Eropa, yaitu ; 1. Membentuk hak-hak dan kewajiban-klewajiban kewarganegaraan Eopa (hak dasar, kebebasan untuk bergerak, hak-hak dalam boding politik dan hak dalam bidang sipil) 2. Menjamin kemerdekaan, keamanan dan keadilan (kerjasama dalam bidang peradilan dan urusan dalam negeri) 3. Meningkatkan kelangsungan sosial dan ekonomi (pasar tunggal Eropa, Euro sebagai mata uang umum di Eropa, menciptakan lapangan kerja, perkembangan wilayah, perlindungan wilayah) 4. Menetapkan peranan Eropa di dunia (keamanan menyeluruh dan kesatuan politik di luar negeri, Uni Eropa di dunia).5

Keanggotaan UE ke-6 dari 15 menjadi 25 negara telah dilakukan dengan target bahwa pada tahun 2004 jumlah negara anggota UE menjadi 25 negara. Proses negoisasi UE dengan ke-10 negara kandidat telah selesai pada tanggal 13 Desember 2002. KTT UE Kopenhagen tanggal 12-13 Desember 2002 memutuskan untuk menerima keanggotaan 10 negara aplikan (Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Malta, Polandia, Siprus, Republik Slovakia dan Slovania) mulai 1 Mei 2004, sehingga pada tahun tersebut UE akan beranggotakan 25 negara. KTT juga memutuskan menerima keanggotaan Bulgaria dan Rumania pada tahun 2007. Sehingga saat ini anggota resmi dari Uni Eropa berjumlah 27 negara. Sedangkan untuk negara Turki masih didorong untuk5 Op.cit., hal112

melakukan reformasi politik dan ekonomi dalam negerinya agar memenuhi kriteria standar UE (Copenhagen Criteria). Jadi Turki, Kroasia, Republik Makedonia bekas Yugoslavia saat ini merupakan negara-negara kandidat Uni Eropa. Sesuatu yang menarik untuk dikaji dalam kasus ini adalah, adanya sifatsifat self interested yang dimiliki setiap masing-masing negara, salah satunya adalah Inggris. Inggris merupakan negara besar yang menolak adanya kesatuan mata uang yang digunakan untuk negara-negara Uni Eropa. Banyak aspek yang dapat menjadi faktor mengapa Inggris tidak ingin bergabung menjadi bagian dari negara-negara Uni Eropa yang sebagian besar sepakat untuk menggunakan mata uang Euro sebagai mata uang yang sah untuk bertransaksi di kawasan Eropa Barat, khususnya negara-negara yang tergabung dalam Integrasi Eropa (Eurpean Union)? Inggris merupakan salah satu dari 12 Founding Father Uni Eropa. Tetapi Latar belakang apa yang membuat Inggris enggan menggunakan Euro Sebagai mata uang negaranya? Penulis akan mengkaji faktor apa yang menyebabkan hal itu terjadi.

PEMBAHASAN A. Berlakunya Mata Uang Euro Sebagai Mata Uang Bersama NegaraNegara Uni Eropa. Dari sekian banyak rangkaian perjanjian untuk mewujudkan sebuah transformasi yang dilakukan oleh negara-negra Eropa, akhirnya terbentuklah

sebuah organisasi regional supranasional. Organisasi ini menjadikan kedaulatan negaranya bersatu dalam sebuah Integrasi Eropa (European Union), dengan demikian memperoleh kekuatan dan pengaruh kolektif yang lebih besar. Dilihat dalam praktiknya penggabungan atas kedaulatan masingmasing negara ini berarti memberikan sebagian kuasa mereka dalam hal pengambilan keputusan kepada lembaga yang telah didirikan bersama, sehingga keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah tertentu yang melibatkan kepentingan bersama dapat diambil secara demokratis di tingkat Eropa.6 Seperti yang dijelaskan dalam Teori Spillover7. Ketika suatu kerjasama dari dua negara atau lebih telah mencapai keberhasilan di satu bidang, maka akan dilanjutkan dengan peningkatan kerjasama di bidang lain yang lebih tinggi dan intens. Tepat seperti Uni Eropa, sebelum ter-Integrasi menjadi European Union, dulu hanya sebuah kerjasama untuk mengelola besi dan batu bara (ECSC). Berjalan dengan seiring perkembangan dan kebutuhan, maka terbentuklah Uni Eropa seperti saat ini. Uni Eropa sendiri sudah banyak mengalami perubahan dan kemajuan sejak beririnya organisasi ini, mulai dari menciptakan bersama antara negara-negara Eropa, sampai dengan adanya penyatuan mata uang bersama (single currency) sebagai suatu langkah dalam mewujudkan Intgrasi Ekonomi Eropa. Kesepakatan penggunaan mata uang Euro sebagai mata uang kesatuan Uni Eropa adalah ketika diadakannya pertemuan Komisi Eropa di Brussel pada6 Lihat http://www.europarl.europa.eu/ 7 Teori Spillover yaitu teori efek pelimpahan atau pelebaran sayap

tanggal 26 Maret 1998 dan kemudian di sah kan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada tanggal 2 Mei 1998. Namun Economic & Monetary Union (EMU) sebagai badan resmi yang mengatur penyatuan mata uang tersebut, menyatakan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1999. Namun secara fisik Euro resmi digunakan sebagai alat pembayaran yang sah digunakan oleh 11 negara Eropa, yaitu Belgia, Jerman, Spanyol, Perancis, Irlandia, Itali, Luksemburg, Belanda, Austria, Portugal dan Finlandia dan Yunani mulai menggunakan Euro pada tahun 2001, menjadi negara ke-12 pengguna Euro. Ke-12 negara ini menyepakati perlunya satu mata uang tunggal dengan tujuan menjamin stabilitas ekonomi kawasan dan dapat memberikan tingkat kemakmuran kepada negara-negara anggotanya.

Kemudian pengguna Euro bertambah lagi yaitu pada tanggal 1 Januari 2007 Slovenia resmi menggunakan mata uang Euro, disusul satu tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 1 januari 2008, Siprus dan Malta juga mulai memakai Euro sebagi alat tukar yang resmi di negaranya. Negara yang paling baru masuk adalah Slovakia, resmi mulai menggunakan Euro pada tanggal 1 Januari 2009. Jadi untuk saat ini, negara-negara Eropa yang menggunakan Euro sebagai mata uang resminya ada 16 negara, belum termasuk negaranegara kecil lainnya yang baru mulai menggunakan Euro.

B. Penolakan Penggunaan Mata Uang Euro di beberapa negara Anggota Uni Eropa. Adanya persatuan mata uang tunggal di kawasa Uni Eropa, tidak

sepenuhnya mendapat dukunagn dari seluruh anggota Uni Eropa. Meskipun persatuan terhadap mata uang Euro ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bertransaksi bagi negara-negara anggotanya, tidak untuk beberapa negara lainnya seperti Inggris, Denmark dan Swedia. Negara-negara ini menolak menggunakan Euro sebagai alat tukar negaranya, walaupun ketiga negara ini memenuhi persyaratan untuk menggunakan Euro.8alasan ketiga negara tersebut tidak menggunakan mata uang Euro adalah belum adanya kesiapan untuk melepas mata uang negara masing-masing, dan kondisi perekonomian Denmark dan Swedia yang tidak siap, serta Inggris yang belum mengadakan referendum.9 Diantara ketiga negara ini, Inggris yang paling menolak keras menggunakan mata uang Euro.

C. Inggris Menolak Menggunakan Euro Keberadaan Inggris sebagai salah satu negara besar di Eropa yang memiliki kekuatan ekonomi, politik maupun pertahanan adalah sesuatu yang membanggakan bagi Uni Eropa, termasuk apabila Inggris dapat memberikan kontribusi dengan bergabung untuk turut menggunakan mata uang Euro sebagai mata uang negaranya. Tapi hal itu tidak dilakukan oleh Inggris, dikarenakan ada beberapa faktor yang menyebabkan Inggris menolak Euro. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan bagi Inggris tidak menjadikan Euro sebagai mata uang di negaranya, yaitu :

8 Persyaratan menggunakan Euro adalah suku bunga tidak lebih tinggi dari 2% dari tiga negara terbaik dan inflasi yang tidak boleh lebih tinggi 1,5% dari tiga negara terbaik. 9 Merupakan suatu masalah politis yang harus dibawa kembali ke basis,yaitu penyerahan suatu persoalan supaya diputuskan dengan pemungutan suara umum (kelompok atau segenap rakyat).

1. Secara geografis, keberadaan Inggris sebagai negara kepulauan di Eropa, atau yang lebih dikenal dengan Eropa kepulauan. Mereka merasa berbeda dengan negara lain yang mayoritas merupakan negara Eropa daratan. Adanya keberadaan Selat Dover yang menjadi pemisah antara Inggris dengan kawasan Eropa daratan. Secara implisit terdapat offshore mentality, sebuah mental yang membedakan mereka dengan negara-negara Eropa daratan. 2. Secara Historis, Identitas Inggris sebagai negara superior terus menguat akibat dari hasil Perang Dunia II, Inggris tercatat sebagai negara pemenang perang diantara negara-negara Eropa lainnya. Selain itu Inggris tidak penah diduduki oleh negara lain selama perang berlangsung. 3. Core Value10 yang dimiliki Iggris, itu merupakan sebuah prestise yang tinggi, sehingga membuat Inggris merasa tidak terdegradasi dan ridak membutuhkan sebuah organisasi supranasional, apalagi dengan

memberikan kedaulatan negaranya kepada Uni Eropa. 4. Pertahanan kedaulatan negara yang selama ini dijunjung tinggi sebagai negara yang besar, menjadi sumbangsih yang besar dalam menolak penyatuan moneter Eropa. 5. Ideosinkretik pemimpin Inggris yaitu Tony Blair selaku Perdana Menteri Inggris yang berasal dari partai buruh, memimpin sejak tahun 1997. Lebih menginginkan Integrasi Eropa tidak meleburkan identitas nasional masingmsing negara dan menghindari terjadinya pembentukan negara raksasa tidak tekendali yang diatur dari pusat. Tidak hanya Blair.10 Core value merupakan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan harus dipertahankan.

6. Pertahanan keberadaan dan penggunaan Pound sebagai mata uangnya, ini juga termasuk kedalam kedaulatan. Karena kedudukan mata uang pound yang tinggi dikhawatirkan akan menurunkan intensitas dan kekuatannya jika mata uang Euro mampu menggeser posisi Pound. Terbukti dengan nila tukar Pound masih lebih tinggi dari pada Dollar Amerika. 7. Sikap pemimpin dan orang-orang Inggris yang memiliki watak Eurosceptism11 yang sangat tinggi. Mereka membanggakan Inggris sebagai the one and only dan merupakan bagian terpisah serta khusus yang paling eksklusif di Eropa. Sehingga tidak pantas sebuah negara yang besar dan membanggakan harus tunduk kepada sebuah aturan Eropa.

D. Teori Realis berkaitan dengan Penolakan Inggris Core Value yang diyakini Inggris, bahwa mereka adalah bangsa besar yang memiliki kedaulatan dan harga diri yang terlalu tinggi untuk diserahkan begitu saja pada sebuah organisasi supranasional. Termasuk juga dengan latar belakang kejayaan Inggris yang gemilang yang membuat Inggris makin enggan untuk tunduk pada sebuah otoritas yang lebih tinggi daripada negaranya. Sebagaimana teori Realis menjelaskan bahwa penganut paham ini, tidak akan semudah itu mengambil keputusan untuk meleburkan dirinya kedalam sebuah organisasi yang membuatnya menjdi tunduk. Karena Penganut realism ini akan selalu memperhitungkan cost and benefit dari setiap tindakannya demi kepentingan keamanan nasional sehingga fokusnya adalah struggle for power atau11 Eurosceptism adalah paham yang menolak dengan tegas segala bentuk integrasi Eropa, karena memiliki pengaruh dan keterkaitan yang erat dengan kedaulatan negara. Paham ini lebih banyak dimiliki oleh masyarakat utara Eropa, seperti Swedia, Finlandia, Denmark termasuk Inggris.

realpolitics.12 Realisme menyangkal bahwa negara-negara berusaha untuk bekerjasama. Para pemikir realis seperti Hans Morgenthau memberikan argument bahwa, untuk maksud meningkatkan keamanan, negara-negara adalah aktor-aktor rasional yang berusaha mencari kekuasaan dan tertarik kepada kepentingan diri sendiri (self interested). Asumsi dasar kaum realis adalah : pandangan pesimis atas sifat manusia, keyakinan bahwa hubungan internasional pada dasarnya konfliktual dan bahwa konflik inetrnasional pada akhirnya diselesaikan melalui perang, menjunjung tinggi nilai-nilai keamnan naional dan kelangsungan hidup negara, skeptisisme dasar bahwa terdapat kemajuan dalam politik internasional yang terjadi dalam kehidupan politik domestik.13 Dari analisis realis, sudah terlihat bahwasanya, penolakan Inggris terhadap Euro dikarenakan kedudukan Inggris yang tinggi baik dari segi ekonomi, politik maupun kekuatan militer menjadikan Inggris tidak akan tunduk begitu saja dengan alasan Integritas kawasan Eropa dan peningkatan kemakmuran Uni Eropa melalui kerjasama-kerjasama regional. Dengan demikian kaum reaslis berjalan dengan asumsi dasar bahwa politik dunia dalam anarki internasional, yaitu sistem tanpa adanya kekuasaan yang berlebihan, tidak ada pemerintahan dunia. Inti terpenting dalam kebijakan luar negeri adalah untuk membentuk dan mempertahankan kepentingan negara dalam politik dunia. Namun tidak semua negara memiliki kedudukan yang sama, setiapa12 DR.Anak Agung Banyu Perwita Op.Cit, hal. 25 13 Dikutip dari buku Pengantar Studi Hubungan Internasional. Robert Jackson & Georg Sorensen. Hal, 88.

negara juga memiliki strata sendiri, dan strata yang paling tinggi adalah negara yang memiliki kekuatan yang besar (Great Powers).

E. Nilai Tukar Poundsterling Nilai tukar Great Britain Pound (GBP) yang tinggi : Memiliki cadangan nilai uang terbesar ketiga didunia setelah US $ dan Euro . Dapat dikatakan memiliki resiko paling kecil dibandingkan dengan US $ dan Euro dalam perdagangan dunia, dengan perbandingan nilai cadangan, jumlah, penduduk, anggaran belanja negara dan nilai utang. Merupakan urutan ke-4 sebagai mata uang yang paling banyak diperdagangkan di bursa dunia, setelah US $, Euro dan Yen . Inggris memiliki sistem moneter yang paling tua dan bisa di andalkan.

PENUTUP Kesimpulan Dalam hubungan internasional menurut kaum realis adalah sebuah perjuangan diantara negara-negara berkekuatan besar untuk dominasi dan keamanan. Contoh kasus penolakan Inggris terhadap Euro adalah salah satu fakta adanya kepentingan nasional, terbukti dengan tindakan Inggris mampu berbelok dengan berbagai aturan dan kesepakatan yang di lakukan dalam Integrasi Eropa. Ketidakpatuhan Inggris ini menunjukan bahwa Inggris bukan merupakan negara

kecil, yang hanya hidup dibawah perlindungan sebuah organisasi untuk mendapatkan dan meningkatkan kemakmuran negaranya, dengan meleburka kedaulatan negaranya dan memberikan kepercayaan terhadap organisasi yang memberikan naungan untuk mengambil sebuah keputusan atau kebijakan. Fakta lain, semua negara harus mengejar kepentingan nasionalnya sendiri berarti bahwa negara dan pemerintahan lainnya tidak akan pernah dapat diharapkan sepenuhnya. Seluruh kesepakatan intenasional bersifat sementara dan kondisional atas dasar keinginan negara-negara untuk mematuhinya. Suatu pengorbanan terhadap kewajiban internasional yang harus dilakukan yaitu ketika terdapat dua negara yang sedang terlibat konflik. Semuanya dapat

dikesampingkan apabila berseberangan dengan kepentingan vital negaranya.14 Sama halnya yang telah dilakukan oleh Inggris, mempertahankan kedudukan negarnya, untuk tidak bergabung dengan Zona Euro.

DAFTAR PUSTAKA Buku : Jackson, Robert & Georg Sorensen. 1999. Introduction to International Relations. Denmark: Oxford University Press. Perwita, AA Banyu & Yanyan Mochammad Yani. 2006. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

14 Ibid. hal 90