TUGAS GEOLOGI SEJARAH

4
TUGAS GEOLOGI SEJARAH Oleh : Refi Noer Fauzan 10/301432/TK/36988 Geologi sejarah merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi yang membahas tentang perubahan bui pada waktu geologi sejak bumi terbentuk. Pemahaman akan perubahan yang terjadi dijelaskan dengan menggunakan prinsip-prinsip geologi yang ada. Dalam perkembangannya terdapat 3 konsep yang secara umum mempengaruhi perkembangan dari geologi sejarah yaitu katatropisme, neptunisme, dan plutonisme. Katatropisme merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa sejarah fisik dan biologi dari bumi merupakan hasil dari suatu seri dari suatu bencana yang menyebar luas. Teori ini dikemukakan oleh seorang zoologist asal Prancis bernama Baron George Curve (1769-1832) dimana ia mempelajari fosil vebrata pada daerah sekitar Paris. Dari pengamatan yang dia lakukan dia menyimpulkan bahwa setiap suatu lapisan terdapat fosil tertentu yang menandakan zaman tertentu pula. Setiap kehidupan pada tiap-tiap zaman berlangsung tanpa adanya perubahan kemudian hancur akibat adanya suatu revolusi yang berlangsung secara cepat dan signifikan. Dia menyebutkan bahwa ada enam revolusi besar yang terjadi dimasa lalu dan setelah

Transcript of TUGAS GEOLOGI SEJARAH

Page 1: TUGAS GEOLOGI SEJARAH

TUGAS GEOLOGI SEJARAH

Oleh : Refi Noer Fauzan

10/301432/TK/36988

Geologi sejarah merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi yang

membahas tentang perubahan bui pada waktu geologi sejak bumi terbentuk.

Pemahaman akan perubahan yang terjadi dijelaskan dengan menggunakan prinsip-

prinsip geologi yang ada. Dalam perkembangannya terdapat 3 konsep yang secara

umum mempengaruhi perkembangan dari geologi sejarah yaitu katatropisme,

neptunisme, dan plutonisme.

Katatropisme merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa sejarah fisik dan

biologi dari bumi merupakan hasil dari suatu seri dari suatu bencana yang menyebar

luas. Teori ini dikemukakan oleh seorang zoologist asal Prancis bernama Baron

George Curve (1769-1832) dimana ia mempelajari fosil vebrata pada daerah sekitar

Paris. Dari pengamatan yang dia lakukan dia menyimpulkan bahwa setiap suatu

lapisan terdapat fosil tertentu yang menandakan zaman tertentu pula. Setiap

kehidupan pada tiap-tiap zaman berlangsung tanpa adanya perubahan kemudian

hancur akibat adanya suatu revolusi yang berlangsung secara cepat dan signifikan.

Dia menyebutkan bahwa ada enam revolusi besar yang terjadi dimasa lalu dan setelah

revolusi yang terakhirlah manusia, tumbuhan, dan hewan yang ada pada zaman

sekarang ada. Pada intinya teori ini menganggap bahwa setiap akhir zaman terjadi

perubahan yang sangat cepat dimana terjadi kepunahan makhluk hidup yang

kemudian digantikan oleh spesies lain. Teori ini pada prinsipnya tidak cukup kuat

karena kurangnya bukti lapangan yang menunjang.

Neptunisme merupakan teori yang dinyatakan oleh seorang geolog Jerman

yang merupakan seorang Profesor Mineralogy bernama Abraham Gottlob Werner

yang menyatakan bahwa semua batuan yang ada di bumi meliputi granit dan basalt

merupakan hasil dari endapan air laut. Manurutnya bumi pada masa lalu pernah

Page 2: TUGAS GEOLOGI SEJARAH

ditutupi oleh lautan asal (primeval ocean) yang menutupi seluruh permukaan bumi.

Teori ini bukanlah katatropisme dimana menganggap bumi ada jauh sebelum adanya

manusia dan tidak mengganggu hubungan sejarah stratigrafi. Awalnya teorinya ini

diterima karena karisma personal dari Abraham Gottlob Werner, namun pada

akhirnya teori tersebut runtuh diakibatkan ketidak mampuan dalam menjelaskan asal

lava basalt dan aktivitas volkanis gunung api dengan baik. Iya mengungkapkan

bahwa lava basalt dan aktivitas gunung api berasal dari pembakaran lapisan batubara

di tambang-tambang bawah tanah. Namun hal ini bukan jawaban yang cukup baik

dan juga tidak terdapat bukti lapangan yang cukup kuat sehingga runtuhlah teori ini.

Plutonisme dikemukakan oleh James Hutton yang menyatakan pembentukan

mineral serta asosiasi ural metalik pada granit yang terdapat di skotlandia dapat

terbentuk oleh suatu proses kristalisasi dari material fluida yang panas yang tidak bias

diakomodasi oleh air laut dimana air laut tidak memiliki komponen kompleks yang

sesuai dengan komposisi dari granit tersebut dan juga proses pembentukan urat dan

dike dari pengendapan air laut tidaklah simple seperti yang dijelaskan pada teori

neptunisme.

Dari uraian diatas dapat kita lihat adanya hal mendasar yang membedakan ke

tiga teori tersebut. Teori katastropisme yang menganggap bahwa terjadi suatu

perubahan yang terjadi secara cepat yang menyebabkan perubahan yang signifikan

pada saat-saat tertentu dalam sejarah pembentukan bumi. Sedangkan meptunisme

mengganggap bahwa proses batuan yang ada di bumi terbentuk akibat pengendapan

dari air laut. Hal ini mensyaratkan kondisi yang terjadi secara lambat bukan suatu

perubahan yang sangat cepat. Teori plutonisme menyatakan bahwa batuan yang

terbentuk (granit dan basalt) merupakan hasil dari proses kristalisasi dari material

fluida kompleks dan menganggap air laut tidak memiliki cukup komponen yang dapat

menyusun batuan tersebut dan proses pembentukan urat atau dike pada rekahan yang

terbuka dari hasil pengendapan air laut merupakan hal yang tidak simple.

Page 3: TUGAS GEOLOGI SEJARAH

DAFTAR PUSTAKA

Dott, R. H., and Donald R. P. 2004. Evolution of The Earth 7nd ed. Mc Graw Hill

Companies. New York. Page 25, 26

Monroe, James S., and Reed W. 2007. Historical Geology. Thomson Brooks/Cole.

United States. Page 66

Sukandarumidi. 2005. Geologi Sejarah. Gadjah Mada Press. Yogyakarta. Page 1-2

http://geologi.iagi.or.id/2010/04/06/geokontroversi-perdebatan-perdebatan-dalam-

geologi/ diakses tanggal 25 Februari 2012 Pukul 20.00 WIB