TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2
-
Upload
diana-amelia-bagti -
Category
Education
-
view
208 -
download
3
description
Transcript of TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2
ANA MARISSA FARHANI
MANARITA 3B
01312143504
Sinopsis film All The President Men
Film ini bermula dari kasus spionase, pencurian, dan penyadapan di salah satu markas milik
Partai Nasional Demokrat, Watergate. Kemudian dua orang jurnalis The Washington Post mencoba
untuk menguak kasus yang mereka anggap penuh konspirasi. Dua jurnalis tersebut yakni Bob
Woodwart dan Carl Bernstein.
Kejanggalan kasus Watergate berawal dari persidangan lima orang terdakwa. Woodwart, yang
kala itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord
adalah pensiunan konsultan keamanan CIA.
Kasus kian ditelusuri. Data yang dikumpulkan Woodwart menunjukan ada keterlibatan
pemerintahan Richard Nixon, termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting
lainnya. Setelah data dihimpun, ada dinamika dalam ruang redaksi nyatanya. Woodwart barulah
Sembilan bulan menjadi jurnalis di surat kabar kenamaan Amerika tersebut. Hal itu membuat petinggi
The Washington Post tak main gampang memberikan tugas itu kepada Woodwart. Pengalamannya
masih dianggap dangkal. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodwart diamanahkan
untuk menelusuri kasus tersebut. Tak cukup satu, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl
Bernstein dalam peliputan skandal Watergate.
Lalu, apa hubungannya kasus Watergate dengan pemerintahan Richard Nixon yang merupakan
presiden Amerika kala itu? Woodwart mensinyalir, adanya campur tangan Gedung Putih dalam
menyiasati pencurian dan juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Lantas saja petinggi
gedung putih tersandung kasus. Selidik punya selidik, orang-orang Nixon mencoba menyabotase
kampanye politik pesaingnya dari Partai Nasional Demokrat. Saat itu adalah tahun politik Amerika,
Nixon kembali menjadi kandidat calon presiden dan akhirnya menang.
Orang-orang diwawancara, data tertulis pun kian dihimpun, saatnya Woodwart dan Bernstein
menunjukkan hasil liputannya. Mereka berdua amat yakin dengan hasilnya, juga menduga berita ini
akan sangat eksklusif. Bahkan mereka kira, surat kabar nomer satu Amerika yakni The New York
Times tak memiliki informasi khusus terkait skadal Watergate. Namun, apalah yang mereka terima?
Pimpinan Washington Post mengira tak ada yang istimewa dalam hasil peliputan. Data-data yang
dihimpun rupanya masih dangkal. Isinya kering dan hanya menyangkut kulit luar dari kasus itu. Berita
tentang Watergate belum jadi diterbitkan. Woodwart kecewa, pun dengan Bernstein. Walhasil, mereka
mesti memutar otak lebih keras.
Tidak jadi terbit, Woodwart dan Bernstein tak hentikan langkah. Tibalah saatnya Woodwart
memanfaatkan jaringan yang ia miliki. Tentu untuk mengorek banyak informasi. Ia menghubungi
kenalannya di Gedung Putih. Pertemuan rahasia dengan orang dalam pemerintahan ia agendakan.
Orang ini akan jadi informan dalam kasus yang Woodwart dan Berstein telusuri.
Tibalah saat pertemuan rahasia, orang misterius itu dinamai Deep Throat. Woodwart
menginginkan Deep Throat mengungkap semua yang diketahuinya tentang skandal Watergate. Namun
Deep Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Woodwart
nampak bingung. Mesti darimana ia memulai? Akhirnya Deep Throat ingin agar Woodwart dan
Berstein menelusuri uang berjumlah $25.000 yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian.
Kenapa harus uang itu? Karena dana tersebut mengalir dari Komite Pemenangan Kembali Presiden
Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian Watergate.
Pemberitaan tentang skandal Watergate tersiarkan. Gedung Putih gempar. Aksi dari dua
wartawan ini menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terkuak konspirasi pejabat
tinggi Gedung Putih dalam kasus Watergate. Dalam proses peliputan, Woodwart dan Bernstein jadi
sosok berbahaya. Hal demikian membuat agen khusus negara tak tinggal diam. Mereka berdua kerap
dibuntuti mata-mata, gerak-gerik mereka diawasi. Bahkan, komunikasi yang dilakukan dua wartawan
ini bisa jadi disadap. Deep Throat lah yang memberitahukan hal itu kepada Woodwart dan Berstein.
Usaha dua wartawan ini bukan tidak menghadapi batu sandungan. Banyak orang yang enggan
mengungkap kebenaran saat diwawancara. Agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang
yang terlibat supaya mengunci rapat mulutnya. Woodwart dan Berstein mesti susah payah mencari
narasumber yang sukarela menjadi kunci terkuaknya kasus. Belum lagi, akibat pemberitaan tersebut,
pemerintah mengecam paktek jurnalisme yang dilakukan Washington Post. Menteri Penerangan
Amerika saat itu, Ronal Ziegler, menganggap Washington Post telah menerbitkan pemberitaan yang
keji terkait Watergate.
Woodwart dan Berstein tetap di garda depan, mereka masih di jalurnya meski tekanan politik
menghujam Washington Post. Berita demi berita makin menyulitkan beberapa pejabat Gedung Putih
untuk menutupi skandal Watergate. Nama-nama yang Woodwart dan Berstein ungkap dalam tulisan
mereka perlahan mulai terseret ke meja hijau.
Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein
dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Ia
nyatanya menyetujui kegiatan spionase dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon ambruk,
kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai
presiden negara yang bergelar Adidaya.
PERMASALAHAN POKOK DALAM FILM ALL THE PRESIDENT MEN
Film ini berisi tentang politik dibalik kampanye, dimana rekayasa politik itu selalu ada. Siapa yang
cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa yang paling lihai, dialah yang akan berhasil
menjadi orang nomor satu atau pemenang.
Black Champain pun bisa terlihat di film ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu
banyak misteri dibalik masalah politik.
Film ini melibatkan media sebagai ide cerita. Dimana media merupakan sarana yang paling tepat untuk
berkampanye. Untuk berpolitik. Dan untuk membuat propaganda
Dan seperti yang digambarkan dalam film ini, sang tokoh utama yang merupakan seorang jurnalis.
Dengan segala tekanan yang dihadapi untuk mendapatkan sebuah berita. Berita yang benar atau
sensasional? kembali kepada tujuan awal dari sang pemimpin redaksi.
All the President’s Men, film tentang dua jurnalis The Washington Post, Bob Woodward dan Carl
Bernstein, yang berhasil menyibak tabir skandal Watergate dan membuat Presiden Richard Nixon
harus mengundurkan diri dari posisinya. Tentang politik dibalik kampanye, dimana rekayasa politik itu
selalu ada. Siapa yang cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa yang paling lihai, dialah
yang akan berhasil menjadi orang nomor satu atau pemenang. Black Champain pun bisa terlihat di film
ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu banyak misteri dibalik masalah politik.
Skandal watergate yang ternyata melibatkan orang-orang disekeliling presiden, agen CIA, dan orang-
orang yang bekerja di gedung putih sampai akhirnya terbongkar tentang upaya nixon untuk
memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar dan diakhiri dengan pengunduran diri
richard nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.
MORAL OF THE STORY
All the president men memperlihatkan bagaimana kerja seorang wartawan yang tidak
sebatas mendapat info kemudian langsung diberitakan, tetapi akan berusaha mencari dan mencetak
kembali bagaimana kebenaran atas data yang mereka dapatkan serta mereka mencari fakta-fakta
lain untuk mendukung berita yang akan mereka terbitkan tersebut. Hal yang paling menarik dalam
film ini ketika kita berusaha mencari informasi dari orang-orang yang terlibat dalam kasus
tersebut. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkian data-data yang
mereka butuhkan demi kebenaran dari fakta dan data yang telah mereka dapatkan sebelumnya.
Kerja wartawan seperti ini seakan-akan melakukan sebuah research karena memang kita harus
mencari reabilitas dan validitas dari data tersebut. Banyak makna yang didaptkan dalam film ini,
hal yang paling penting dicatat validitas dan reabilitas dari sebuah data itu penting dan sangat
mendukung dalam pemberitaan. Sehingga dalam membuat berita akan menyampaikan situasi dan
kondisi yang benar terjadi dilapangan,bukan sesuatu yang diada-adakan. Kita harus kreatif dalam
mendapatkan informasi dari narasumber karena tidak semua narasumber bersedia dengan senang
hati memberikan informasi yang kita butuhkan. Kita harus berpandai-pandai mencari celah untuk
menggali informasi yang valid tersebut. Dalam berita yang dibahas dalam film ini memiliki nilai-
nilai berita meliputi aktualitas, magnitude, significant, konflik, penting dan berdampak bagi orang
banyak karena kasus ini melibatkan presiden AS sebagai tokoh didalamnya. Berita dalam kasus ini
juga sangat aktual karena ketika kasus ini muncul wartawan langsung mencari berita terkait kasus
tersebut sampai ke akar-akarnya dan dipenuhi dengan berbagai konflik berupa ancama-ancaman
karena menyangkut tokoh besar.
Ari jatmika
Manarita 3b
01312143506
SINOPSIS FILM
Film ini menceritakan tentang seorang penjaga keamanan di kompleks Watergate yang mempergoki 5
orang pencuri yang tertangkap basah sedang menyusup dan membolak-balik arsip di komplek
perhotelan Watergate yang merupakan basis dari Partai Demokrat. Karena dianggap hanya sekedar
penyusupan biasa maka keesokan paginya, The Washington Post menugaskan wartawan baru Bob
Woodward ke gedung pengadilan setempat untuk menyelidiki kasus tersebut. Dalam kasus pencurian
ini tertangkap lima orang tersangka dan ia mendapati fakta bahwa kelima tersangka itu memiliki
pengacara yang secara khusus mereka sewa. Woodward juga mengetahui bahwa salah satu dari
penyusup itu terlibat dalam kegiatan CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson ,penasihat
khusus presiden nixon yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan Gedung putih selain itu juga
seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke pengadilan untuk di proses
dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke pengadilan dan mendengarkan
dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut. Di ruang inilah ia bertemu dengan
seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi tentang kasus yang
sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan meminta Woodwart menghentikan
peliputannya mengenai kasus ini.
Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart
pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia
dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan
dipecat dari Washington Post. Woodwart yang baru enam bulan bekerja di situ terbilang masih
dianggap remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya. Disinilah kisah bermula ketika ia masih
berambisi untuk membongkar kebenaran tentang berita yang ia dapat ia menulis berbagai bukti
dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf dikantornya tapi kertas yang ia tulis
malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam
hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakan tulisan tersebut di
tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu karyawan yang tadi mengambil
tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan woodwart. Melihat hal itu
woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa maksud orang itu
mengambil tulisannhya. Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia
ternyata karyawan itu mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa
tidak senang dan merampas tulisannya kembali. woodwardpun kembali ke meja nya tapi karyawan
tadi kembali menyusul ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal
dari persahabatan mereka, Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai
wartawan di Washington Pos.
Carl Bernstein, reporter lain, yang juga ditugaskan untuk meliput berita Watergate bersama
Woodward. Woodward dan bernstein awalnya tidak saling cocok tetapi mereka bekerja sama dengan
baik. Eksekutif editor Ben bradlee selalu menganggap berita mereka kurang lengkap dan tidak cocok
untuk dimuat dihalaman depan post. Itu yang mendorong mereka untuk terus mengumpulkan
informasi terkait kasus tersebut. Bersama dengan Carl Bernstein , Bob kemudian mencari data dengan
metode penelitian jurnalistik untuk mencari tahu fakta yang sebenarnya. Setiap hari mereka mencari
informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi orang yang mereka kenal mereka
hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau memberikan informasi yang
sejelasnya. Tidak gampang ketika kedua jurnalis itu mengobok-obok dokumen, catatan, nomor
telepon, kartu perpustakaan hanya untuk mendapatkan data-data akurat. Tidak aman karena mereka
mengalami berbagai ancaman yang tak hanya membahayakan karirnya, tapi juga nyawanya.
Kemudian pada suatu hari Bob Woodward mengadakan pertemuan rahasia pada tengah malam di
parkiran dengan sumber anonim bernama Deep Throat yang diatur dengan simbol pot bunga yang
ditaruh di balkon . Melalui deep throat inilah woodward berhasil menemukan kaitan antara dana yang
para penyusup gunakan dengan komite presiden. Mereka berdua juga berhasil menemukan kaitan
antara dana ini dengan kepala staff White House, yang pada saat itu dijabat oleh H.R Halderman.
Woodward mendapatkan beberapa informasi yang dibutuhkan terkait kasus ini. Tetapi Bradlee dan
lain-lain di Post tidak menyukai ketergantungan dua wartawan muda pada sumber-sumber yang tidak
disebutkan namanya seperti Deep Throat.
Hal ini memaksa wartawan untuk memperoleh sumber lain untuk mengkonfirmasi kasus
tersebut. Kemudian pada hari berikutnya mereka menemui teman sekerja yang ternyata pernah
berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan informasi
tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh
perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka butuhkan.
Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu dari
daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai keterangan
karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan dari
Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi yang
membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan
belum banyak mereka malah di marahi.
Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan
mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa
sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan
menanyakan kembali tentang kasus ini,awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi tapi Carl
berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilakan
ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya sedikit teka-teki
terpecahkan juga.
Kemudian Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi
ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya,
dan akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas
mereka segera menuliskan berita di Washington Post. Setelah berkali-kali melakukan investigasi dan
melahirkan beberpa tulisan yang sebenarnya belum menunjukkan hubungan antara penyusup dengan
nixon, woodward dan berstein akhirnya memulai liputan mereka tentang upaya nixon untuk
memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar. Dan dari sinilah mereka berhasil
memecahkan skandal watergate dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap
hari terbit di Washington Post dan diakhiri dengan pengunduran diri Nixon dari jabatannya sebagai
presiden AS.
PERMASALAHAN POKOK
All the President’s Men, film tentang dua jurnalis The Washington Post, Bob Woodward
dan Carl Bernstein, yang berhasil menyibak tabir skandal Watergate dan membuat Presiden
Richard Nixon harus mengundurkan diri dari posisinya. Tentang politik dibalik kampanye, dimana
rekayasa politik itu selalu ada. Siapa yang cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa
yang paling lihai, dialah yang akan berhasil menjadi orang nomor satu atau pemenang. Black
Champain pun bisa terlihat di film ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu
banyak misteri dibalik masalah politik. Skandal watergate yang ternyata melibatkan orang-orang
disekeliling presiden, agen CIA, dan orang-orang yang bekerja di gedung putih sampai akhirnya
terbongkar tentang upaya nixon untuk memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak
wajar dan diakhiri dengan pengunduran diri richard nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.
PESAN MORAL
Dalam film ini diperlihatkan kerja seorang wartawan yang tidak hanya sebatas mendapat
info kemudian langsung diberitakan, tetapi wartawan akan berusaha mencari dan mencetak
kembali bagaimana kebenaran atas data yang mereka dapatkan serta mereka mencari fakta-fakta
lain untuk mendukung berita yang akan mereka terbitkan tersebut. Hal yang paling menarik dalam
film ini ketika kita berusaha mencari informasi dari orang-orang yang terlibat dalam kasus
tersebut. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkian data-data yang
mereka butuhkan demi kebenaran dari fakta dan data yang telah mereka dapatkan sebelumnya.
Kerja wartawan seperti ini seakan-akan melakukan sebuah research karena memang kita harus
mencari reabilitas dan validitas dari data tersebut. Banyak makna yang didaptkan dalam film ini,
hal yang paling penting dicatat validitas dan reabilitas dari sebuah data itu penting dan sangat
mendukung dalam pemberitaan. Sehingga dalam membuat berita akan menyampaikan situasi dan
kondisi yang benar terjadi dilapangan,bukan sesuatu yang diada-adakan. Kita harus kreatif dalam
mendapatkan informasi dari narasumber karena tidak semua narasumber bersedia dengan senang
hati memberikan informasi yang kita butuhkan. Kita harus berpandai-pandai mencari celah untuk
menggali informasi yang valid tersebut. Dalam berita yang dibahas dalam film ini memiliki nilai-
nilai berita meliputi aktualitas, magnitude, significant, konflik, penting dan berdampak bagi orang
banyak karena kasus ini melibatkan presiden AS sebagai tokoh didalamnya. Berita dalam kasus ini
juga sangat aktual karena ketika kasus ini muncul wartawan langsung mencari berita terkait kasus
tersebut sampai ke akar-akarnya dan dipenuhi dengan berbagai konflik berupa ancama-ancaman
karena menyangkut tokoh besar.
Dwana Muhfaqdilla
Manarita 3
01312143486
Film ini menceritakan tentang dua wartawan The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, yang melakukan investigasi pada sebuah kasus Watergate, yang melibatkan presiden, Richard Nixon. Termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Pengunduran sang presiden pun dikarenakan oleh dua wartawan yang diperintahkan meliput persidangan perampokan di markas Partai Demokrat, Amerika Serikat. Bob dan Carl menguak skandal politik di Amerika yang bahkan hingga kini disebut sebagai kasus Skandal Watergate. Kasus ini banyak melibatkan intuisi Negara, yaitu kepresidenan, Komisi Pemilihan Umum Amerika, FBI, CIA, dan mungkin juga ada intuisi lain terhadap kecurangan pemilu.
Cerita berawal dengan peristiwa pencurian di markas Partai Demokrat dan kemudian dilanjutkan berita-berita yang menggegerkan. Melalui Deep Throat, Bob dan Carl dapat menguak skandal yang mereka anggap penuh konspirasi yang melibatkan presiden. Namun Deep Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Seusuai kode etik jurnalisme, para wartawan tidak akan membocorkan siapa Deep Throat itu sebenarnya. Kemudian kejanggalan kasus Watergate berawal dari persidangan lima orang terdakwa. Woodwart, yang kala itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord adalah pensiunan konsultan keamanan CIA. Setelah mendapatkan data, Woodwart yang masih baru Sembilan bulan menjadi jurnalis di surat kabar kenamaan Amerika tersebut. Hal itu membuat petinggi The Washington Post tak main gampang memberikan tugas itu kepada Woodwart. Pengalamannya masih dianggap dangkal. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodwart diamanahkan untuk menelusuri kasus tersebut. Tak tak cukup satu, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl Bernstein dalam peliputan skandal Watergate. Saat itu Woodwart mensinyalir, adanya campur tangan Gedung Putih dalam menyiasati pencurian dan juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Lantas saja petinggi gedung putih tersandung kasus. Selidik punya selidik, orang-orang Nixon mencoba menyabotase kampanye politik pesaingnya
dari Partai Nasional Demokrat. Saat itu adalah tahun politik Amerika, Nixon kembali menjadi kandidat calon presiden dan akhirnya menang. Data-data yang dihimpun rupanya masih dangkal. Isinya kering dan hanya menyangkut kulit luar dari kasus itu. Berita tentang Watergate belum jadi diterbitkan. Woodwart kecewa, pun dengan Bernstein. Walhasil, mereka mesti putar otak lebih keras. Akhirnya Deep Throat ingin agar Woodwart dan Berstein menelusuri uang yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian. Karena dana tersebut mengalir dari Komite Pemenangan Kembali Presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian Watergate. Pemberitaan tentang skandal Watergate tersiarkan. Gedung Putih gempar. Aksi dari dua wartawan ini menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terkuak konspirasi pejabat tinggi Gedung Putih dalam kasus Watergate. Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Ia nyatanya menyetujui kegiatan dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon ambruk, kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden negara yang bergelar Adidaya.
Analisis: Woodwart dan Berstein menampilkan aksi kewartawanan pada level tertinggi, yakni investigasi. Ada sisi lain yang ditampilkan dua sosok ini dalam menelusuri skandal Watergate, bukan hanya sebagai wartawan namun juga detektif. Film ini juga memotivasi calon jurnalis untuk lebih mengerti sikap jurnalistik dan bertindak professional dengan segala informasi yang di dapat.
Dwiyana Pangesthi
Manarita 3 B
01312143 489
1. Sinopsis All Presidents Men
Film All Presidents Men bermula dari kasus, pencurian, dan penyadapan di salah satu
markas milik Partai Nasional Demokrat, Watergate. Kemudian dua orang jurnalis The
Washington Post, Bob Woodwart dan Carl Bernstein mencoba untuk menggali kasus ini.
Berawal dari persidangan lima orang terdakwa, Woodwart yang saat itu hadir dalam
persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord adalah
pensiunan konsultan keamanan CIA.
Data yang dikumpulkan Woodwart menunjukan ada keterlibatan pemerintahan Richard Nixon,
termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Setelah data
dihimpun, ada dinamika dalam ruang redaksi nyatanya. Woodwart barulah sembilan bulan
menjadi jurnalis di surat kabar tersebut. Hal itu membuat petinggi The Washington Post tak
main gampang memberikan tugas itu kepada Woodwart. Pengalamannya masih dianggap
dangkal. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodwart diamanahkan untuk
menelusuri kasus tersebut. Tak tak cukup satu, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl
Bernstein dalam peliputan skandal Watergate.
Woodwart mensinyalir, adanya campur tangan Gedung Putih dalam menyiasati pencurian dan
juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Saat itu adalah tahun politik Amerika,
Nixon kembali menjadi kandidat calon presiden dan akhirnya menang.
Orang-orang diwawancara, data tertulis pun kian dihimpun, Woodwart dan Bernstein
menunjukkan hasil liputannya. Mereka berdua amat yakin dengan hasilnya. Bahkan mereka
kira, surat kabar nomer satu Amerika yakni The New York Times tak memiliki informasi
khusus terkait skadal Watergate. Namun, Pimpinan Washington Post mengira tak ada yang
istimewa dalam hasil peliputan. Data-data yang dihimpun rupanya masih dangkal. Isinya kering
dan hanya permukaan luar dari kasus itu. Berita tentang Watergate belum jadi diterbitkan.
Tidak jadi terbit, Woodwart dan Bernstein tak hentikan langkah. Tibalah saatnya Woodwart
memanfaatkan jaringan yang ia miliki. Tentu untuk mengorek banyak informasi. Ia
menghubungi kenalannya di Gedung Putih. Pertemuan rahasia dengan orang dalam
pemerintahan ia agendakan. Orang ini akan jadi informan dalam kasus yang Woodwart dan
Berstein telusuri.
Saat pertemuan rahasia, orang misterius itu dinamai Deep Throat. Woodwart menginginkan
Deep Throat mengungkap semua yang diketahuinya tentang skandal Watergate. Namun Deep
Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Akhirnya
Deep Throat ingin agar Woodwart dan Berstein menelusuri uang berjumlah $25.000 yang ada
di rekening salah satu tersangka pencurian. Karena dana tersebut mengalir dari Komite
Pemenangan Kembali Presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian Watergate.
Pemberitaan tentang skandal Watergate tersiarkan di Gedung Putih. Aksi dari dua wartawan ini
menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terungkap permainan pejabat tinggi
Gedung Putih dalam kasus Watergate. Dalam proses peliputan, Woodwart dan Bernstein jadi
sosok berbahaya. Hal demikian membuat agen khusus negara tak tinggal diam. Mereka berdua
kerap dibuntuti mata-mata, gerak-gerik mereka diawasi. Bahkan, komunikasi yang dilakukan
dua wartawan ini bisa jadi disadap. Deep Throat lah yang memberitahukan hal itu kepada
Woodwart dan Berstein.
Usaha dua wartawan ini menghadapi banyak kendala. Banyak orang yang enggan mengungkap
kebenaran saat diwawancara. Agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang
terlibat supaya mengunci rapat mulutnya. Woodwart dan Berstein mesti susah payah mencari
narasumber yang sukarela menjadi kunci terkuaknya kasus. Akibat pemberitaan tersebut,
pemerintah memperingatkan paktek jurnalisme yang dilakukan Washington Post.
Woodwart dan Berstein tetap semangat, mereka masih di jalurnya meski tekanan politik
menghujam Washington Post. Berita demi berita makin menyulitkan beberapa pejabat Gedung
Putih untuk menutupi skandal Watergate. Nama-nama yang Woodwart dan Berstein ungkap
dalam tulisan mereka perlahan mulai terseret ke meja hijau.
Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein
dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon
terlibat. Ia nyatanya menyetujui kegiatan dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon ambruk,
kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri
sebagai presiden Amerika.
2. Permasalah pokok dalam film All President Men
Permasalahan dalam film All President Men ini, dua orang wartawan media The
Washington Post yang ingin menguak kasus Watergate. Namun usaha dua wartawan ini
mendapatkan banyak kendala. Banyak orang yang enggan mengungkap kebenaran saat
diwawancara. Agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang terlibat supaya
mengunci rapat mulutnya. Woodwart dan Berstein mesti susah payah mencari narasumber yang
sukarela menjadi kunci terkuaknya kasus itu. Akibat pemberitaan tersebut, pemerintah
memperingatkan paktek jurnalisme yang dilakukan Washington Post. Woodwart dan Berstein
tetap semangat, mereka masih di jalurnya meski tekanan politik menghujam Washington Post.
Berita demi berita makin menyulitkan beberapa pejabat Gedung Putih untuk menutupi skandal
Watergate.
3. Makna pembelajaran yang diperoleh dari film tersebut terkait dengan farmatologi
Seorang wartawan harus selalu berusaha mendapatkan informasi dari berbagai
narasumber yang benar-benar mengetahui mengenai permasalahan yang sedang
diungkap.
Untuk menggali suatu pertanyaan, wartawan harus pandai-pandai dalam memilih
kalimat yang bisa memancing narasumber menjawab pertanyaan. Seperti dalam film
tersebut tokoh Bernstein membuat pernyataan saat ia telepon dengan narasumber
sehingga, tanpa disadari narasumber memberikan komentar. Tidak hanya itu karena ia
pandai dalam membuat pertanyaan yang bagus, walaupun sebenarnya narasumber tidak
mau menjawab, akhirnya terpancing juga untuk memberikan keterangan yang sesuai
dengan yang diharapkan.
Wartawan harus siap menghadapi berbagai resiko dari kasus yang ia gali dan
mempertanggung-jawabkan beritanya.
Pemimpin redaksi selalu ingin mendapatkan informasi, data-data yang rinci dan lengkap
dari masalah yang ingin diungkap oleh anggotanya/ wartawan.
Pemimpin redaksi menentukan topik-topik berita, konten berita yang akan dimuat dan
memikirkan reputasi medianya. Dalam film ini, media the washington post
menampilkan konten berita sesuai sudut pandangan pemimpin redaksi
Wartawan harus bisa mengumpulkan data dan klarifikasi dari narasumber dengan cara
yang cerdik. Berita yang baik tentunya tak mencakup kulit luar, tapi mendalam dan terus
diikuti perkembangan dari media lain seperti televisi.
NAMA : EKA PAKSIYANI ( 013 12 143 511 )
PRODI : MANARITA 3 B
1. SINOPSIS ALL PRESIDENT MEN
PadabulanJuni 1972, seorangpenjagakeamanansedangberjagasendiri di komlpleks Watergate danmenemukanpintu yang tidakterkuncidimungkinkanterjadiperampokan.Iamenghubungipolisi, polisimenagkap lima pencuriberseragamrapih di markasKomiteNasionalPartaiDemokratdalamkompleks. Keesokanpaginya, The Washington Post menugaskan reporter baru yang barubekerja 9 bulan Bob Woodward keGedungPengadilanuntukmenelusuriberitatersebut.Lima tersangkaituadalah James McCord (PenasehatKeamananpemerintah),Bernar Barker, Virgil Gonzales, Euginio Martinez, dan Frank Sturgis ( Operator barang-barangbekas). McCord mengidentifikasidirinyabekerja di CIA ( Central Intelligence Agency) danbaruini pension serta yang lain jugamemilikihubungandengan CIA. Woodward menghubungkankasuspencurianiniterhadap E. Howard Hunt, mantankaryawan CIA dam Presiden Richard Nixon penasihatKhusus Charles Colson.
Carl Bernstein, reporter Poslainditugaskanuntukmeliputkisah Watergate dengan Woodward. Merekasalingenggantetapitetapbekerjasamadenganbaik. Di sisilain Editor mereka Ben Bradleekurangpercayadenganpekerjaanmerekakarnainformasi yang terkadangmerekakumpulkankuranglengkapdantidaklayakuntukhalaman Post. Meskipunbegitu Ben tetapmemberimotifasimerekauntukterusmengumpulkan data denganlengkap.
Woodward mengontak Deep Throat, seorangpejabat senior pemerintahsebagaisumberlainnyauntukmembicarakansoal Watergate yang carakomunikasinyamelaluisuratdiselipkan di Koran danmenarohbenderamerah di pot balkon Woodward.Kemudianmerekabertemu di sebuahgarasiparkir di tengahmalam.Deep Throat berbicaradalamteka-tekidanmetaforatentangWartegate, tapimenyarankan Woodward untuktelusuricekuang $25.000 yang ditransferkerekeningpencuri Watergate Tn. Bernard Barker.
Selamabeberapaminggukedepan, Woodward Bernsteinmenghubung-hubungkan data yang merekaperolehdalamsumbangankampanyedialihkankeKomite Nixon dandanauntukGedungPutih yang KepalaStafnya HR Haldeman.Woorwardbertemulagisecaradiam-diamdengan Deep Throat, yang akhirnyamengungkapkanbahwa Watergate memangdidalangiolehHaldeman. Deep jugamengklaimbahwaiatidakmenutupi-menutupikasuspencurianatauketerlibatannyadengan Creep, tapiuntukmenyembunyikanoperasirahasia yang melibatkanseluruhkomunitasinyelejen AS danmemeperingatkan Woodwarddan Bernstein danlainnyadalampengintaian yang akanmengancamkeselamatanjiwamereka.
KetikaWoorwarddan Bernstein menyampaikanhalinikepadaBradlee, Bradleemendesakwartawannyauntuktetapmelanjutkanpenyelidikantersebutmeskipunberisiko.
Dalamadeganakhir, menterikehakimanakanmemimpinsumpahjabatan President AmerikaSerikat, Richard Nixon. Serta ditetapkanpada 11 Januari 1973, Woordwarddan Bernstein mengetikceritalengkapdenganmerekamenunjukkanDalamadeganakhir, ditetapkanpadatanggal 20 Januari 1973, Bernstein dan Woodward mengetikkanceritalengkap, Hunt mengakubersalahmelakukankonspirasitingkat 3 pencurian, MagrudermengakubersalahmembanturencanaWatergate,Segrettidihukum 6 bulanpenjara,Kalmbachbersalahkumpulkandana haram untukGedungPutih, Chapin terbuktiberdusta di depanJuriAgung,Colsonmengakubersalahmenghalangijalannyapersidangan,Stansterbuktidalampengumpulandana haram Nixon mengundurkandiridan Gerald Ford menjadiPresidenAmerika yang ke-38.
2. PERMASALAHAN POKOK
Permasalahanpokoknyaadalahmengungkapkasusteka – tekiberkaitandenganpencurian di markasPartaiDemokrat (Watergate).
Dan dimanaselaludipertanyakanolehduawartawanini ‘Mengapa’ ceksebesar $25.000 yang ituditarnsferkerekening Tn. Bernard Barker.Karenauntukdiserahkankekomiteketuapemenangkembalipresiden.Ketuakeuangan Midwest mencaribanyakdanauntukitu.Dan diaterjebakdiantarasesuatu yang tidakdiketahuinya. Dan iaberhubungandengan orang-orang pentingkomitepemenangankembalipresiden.
3. PESAN MORAL PEMBELAJARAN YANG KITA PEROLEH DARI FILM ‘ALL PRESIDENT MEN’ TERKAIT DENGAN FORMATOLOGI BERITA
Pesan moral yang kitadapatdari film iniialahkhususnyabagikita yang jurusanmanajemenproduksipemberitaan yang nantinyaakanbekerja di duniapemberitaanmenjadiwartawan, reporter, editor, pemimpinredaksi, maupunpenulisnaskah. Lewat film inikitabisabelajarmembaca orang jurnalistiksepertiapa. Dan apabilainginmenjadiwartawankitaharuskritis, selalusiapsediauntukmeliputberita,janganpernahmenyerahjikabelummendapatkannarsumberatau data yang dibutuhkan,bergerakcepat,sudahmempelajariberitaitusebelumnyasebelummewawancarainarasumber,harusmenyimpannomor orang-orang penting yang bisadihubungi,berwawasanluas, cakap-tanggap,danselaluhati-hatimencari data maupunmenulisberita.Kita jugatahubagaimanamenjadiseorang editor yang tegasdimaksud editor harusteguhpendirianuntukmenolakapabilatulisan yang dimintakurang data / tidaklayak / tidakmemenuhisyaratuntukdipublikasikan.
Wartawaninvestigasiberanimengungkapkankasuskorupsipolitik.Hal inimemacukitauntukmengungkapkebenarandengankejujurantidakberpihakdengansiapa pun.
Lathifah Arifianti
01312143502
Manarita 3B
SINOPSIS FILM ALL PRESIDENT MEN
Kisah yang menceritakan tentang seorang wartawan dari Washington Pos yang bernama Bob
Woodwart yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergerte yang melibatkan orang dalam atau
mantan petinggi-petinggi Presiden Richard Nixon.
Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan CIA,
yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan
Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke
pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke
pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut.
Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-
bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan
meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.
Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart
pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia
dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat
dari Washington Post. Woodwart yang baru sembilan bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap
remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya.
Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang beita
yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf
dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya.
Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan
kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu
karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan
woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa
maksud orang itu mengambil tulisannhya.
Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu
mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas
tulisannya kembali. woodwartpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia
menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka,
Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartan di Washington Pos.
Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi
orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau
memberikan informasi yang sejelasnya. sampai pada sutu hari mereka menemui teman sekerja yang
ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan
informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat
ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka
butuhkan.
Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu
dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai
keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan
dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi
yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan
belum banyak mereka malah di marahi.
Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan
mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa
sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan
menanyakan kembali tentang Re-Rekayasa ini awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi
tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini
mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya
sedikit teka-teki terpecahkan juga.
Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi
ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan
akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka
segera menuliskan berita di Washington Post. dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan kasusu
tersebut dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington
Post.
PERMASALAHAN POKOK DALAM FILM ALL PRESIDENT MEN
sebuah kebocoran terjadi dari lingkaran presiden ke tangan wartawan detektif handal Bob Woodward
and Carl Bernstein yang akhirnya "memaksa" Nixon mengudurkan diri dari Gedung Putih karena
skandal yang kemudian terkenal dengan sebutan Watergate karena kejadiannya di Hotel Watergate di
Washington D.C.
Sebuah pembobolan dan penyadapan terjadi di kantor komite nasional demokrat di Watergate.
Dilakukan oleh 5 orang yang antara lain Bernard L Barker, Virgilio R Gonzales, Eugenio R Martinez,
James W McCord Jr, dan Frank A Sturgis. Pada awal mula dianggap ini hanya kasus penyadapan biasa
yang mungkin saja dilakukan oleh tim kampanye Richard Nixon yang menjadi capres incumbent dari
partai republik.
Namun ada satu kejanggalan yang membuat dua wartawan muda dari The Washington Post berpikir
pasti ada sesuatu yang lebih mendalam ketimbang sekedar pembobolan dan penyadapan. Setelah itu
mereka menemukan bukti bahwa semua ini didalangi oleh CRP atau tim sukses untuk pencalonan
kembali presiden Richard Nixon. Setelah mendapat bukti tersebut mereka malah menemukan banyak
hal yang sangat mengejutkan. Mulai dari dana kampanye yang luar biasa besar yang ternyata adalah
uang hasil money laundry yang dilakukan oleh orang2 CRP. Siapakah yang menjadi dalang utama
money laundry uang rakyat tersebut sehingga berbelok dari yang seharusnya untuk kesejahteraan
rakyat justru dipakai dana kampanye
Pesan moral yang terkandung dalam film all president men ketekunan seorang wartawan yang
terus menerus menggali data dan fakta, walaupun awalnya data awal mereka tidak di terima
oleh pimpinan redaksi, tetapi mereka terus bekerja keras untuk membuktikan skandal yang
terjadi pada saat itu. Dan itu sangat memotivasi sekali kepada calon calon wartawan di seluruh
indonesia untuk mencari data atau fakta yang sebenarnya, dan mencari permasalahan pokok
pada kasus tersebut.
Naditya R. Suri
01312143485
1. Sinopsis
Cerita berawal dari kasus pencurian dan penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat, Watergate.
Kejanggalan kasus tersebut makin dirasakan saat persidangan lima orang terdakwa. Woodwart, wartawan The
Washington Postyang saat itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama
James Mc. Cord adalah pensiunan konsultan keamanan CIA.Kasus makin ditelusuri. Woodwart terus
mengumpulkan data yang menunjukan ada keterlibatan pemerintahan Richard Nixon, termasuk Penasehat
Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Setelah data dihimpun, ada dinamika dalam ruang
redaksi. Woodwart memang baru sembilan bulan menjadi jurnalis di The Washington Post. Hal itu membuat
para petinggi The Washington Post tidak sembarangan memberikan tugas untuk menyelidiki kasus tersebut
kepada Woodwart. Mereka menganggap pengalamannya masih dangkal. Setelah beberapa pimpinan
bersitegang, barulah Woodwart dipercaya untuk menelusuri kasus tersebut. Woodwart tidak sendirian,
redaktur Washington Post juga menunjuk Carl Bernstein dalam peliputan skandal Watergate.
Woodwart menduga, adanya campur tangan para pejabat Gedung Putih dalam melancarkan pencurian dan
juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Jelas hal itu membuat petinggi gedung putih tersandung
kasus. Selama penyelidikan berproses, orang-orang Nixon mencoba menyabotase kampanye politik pesaingnya
dari Partai Nasional Demokrat, karena saat itu adalah tahun politik Amerika, Nixon kembali menjadi kandidat
calon presiden dan akhirnya menang.
Setelah mewawancarai banyak orang, dan data tertulis pun makin terkumpul, Woodwart dan Bernstein
menunjukkan hasil liputannya. Mereka berdua sangat yakin dengan hasilnya, dan berpikiran berita ini akan
sangat eksklusif. Bahkan mereka kira, surat kabar nomer satu Amerika yakni The New York Times tak memiliki
informasi khusus mengenai skadal Watergate. Namun, kenyataan jauh dari harapan, ternyata pimpinan
Washington Post menganggap tak ada yang istimewa dari hasil peliputan mereka. Data-data yang dihimpun
rupanya masih dangkal. Isinya kering dan hanya menyinggung kulit luar dari kasus itu. Berita tentang
Watergate belum jadi diterbitkan dan membuat Woodwart dan Bernsteinkecewa. Mau tidak mau, mereka
harus berpikir mencari cara lebih keras lagi.
Woodwart dan Bernstein tidak menyerah begitu saja. Woodwart memanfaatkan jaringan yang ia miliki, jelas
untuk mengorek banyak informasi. Ia menghubungi kenalannya di Gedung Putih. Pertemuan rahasia dengan
orang dalam pemerintahan mulai ia agendakan. Orang ini akan jadi informan penting dalam kasus yang
Woodwart dan Berstein telusuri.
Akhirnya mereka berdua mengadakan pertemuan rahasia dengan orang misterius bernama Deep Throat.
Woodwart menginginkan Deep Throat mengungkap semua yang diketahuinya tentang skandal Watergate. Tapi
Deep Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Jelas teka-teki itu
membuat woodwart bingung, dan harus memecahkannya. Deep Throat mengatakan agar Woodwart dan
Berstein menelusuri uang sejumlah $25.000 yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian. Karena dana
tersebut mengalir dari Komite Pemenangan Kembali Presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian
Watergate.
Saat pemberitaan tentang skandal Watergate disiarkan, Gedung Putih gempar. Aksi dari dua wartawan ini
memunculkan beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terkuak konspirasi pejabat tinggi Gedung
Putih dalam kasus Watergate. Hal ini membuat agen khusus negara tak tinggal diam. Mereka berdua kerap
dibuntuti mata-mata, gerak-gerik mereka diawasi. Bahkan, komunikasi yang dilakukan dua wartawan ini bisa
jadi disadap.
Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein dalam skandal
kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Ia menyetujui kegiatan
penyadapan dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon jatuhdan kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus
1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden.
2. Pokok Permasalahan
Inti permasalahan dari film All President’s Men adalah bagaimana 2 orang wartawan, Woodwart dan
Bernstein, mencari data untuk mengungkap suatu kasus yang sangat sulit, karena menyangkut pemerintahan
Presiden Richard Nixon. Bisa dikatakan mereka berdua melakukan sebuah investigasi atas kasus pencurian dan
penyadapan di salah satu markas milik Partai Nasional Demokrat (Watergate) yang diduga ada campur tangan
dengan pejabat Gedung Putih.
3. Pesan moral
Pesan moral yang diperoleh dalam film ini khususnya bagi para jurnalis yaitu, untuk membuat suatu
berita apapun, harus dengan fakta dan data yang kuat. Tidak boleh mengada-ada. Apalagi untuk mengangkat
kasus penting seperti yang terjadi di film ini, data dari berbagai narasumber harus dicari dan didapatkan
meskipun butuh perjuangan yang tidak mudah untuk memperolehnya.
NAYADEWI NURHAYU TANJUNG
MANARITA3B
01312143499
SINOPSIS ALL PRESIDENT MEN
Kisah yang menceritakan tentang seorang wartawan dari Washington Pos yang bernama Bob
Woodwart yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergerte yang melibatkan orang dalam atau
mantan petinggi-petinggi Presiden Richard Nixon.
Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan CIA,
yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan
Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke
pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke
pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut.
Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-
bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan
meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.
Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart
pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia
dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat
dari Washington Post. Woodwart yang baru sembilan bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap
remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya.
Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang beita
yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf
dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya.
Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan
kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu
karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan
woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa
maksud orang itu mengambil tulisannhya.
Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu
mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas
tulisannya kembali. woodwartpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia
menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka,
Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartan di Washington Pos.
Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi
orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau
memberikan informasi yang sejelasnya. sampai pada sutu hari mereka menemui teman sekerja yang
ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan
informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat
ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka
butuhkan.
Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu
dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai
keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan
dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi
yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan
belum banyak mereka malah di marahi.
Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan
mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa
sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan
menanyakan kembali tentang Re-Rekayasa ini awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi
tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini
mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya
sedikit teka-teki terpecahkan juga.
Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi
ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan
akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka
segera menuliskan berita di Washington Post. dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan kasusu
tersebut dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington
Post.
PERMASALAHAN POKOK DALAM FILM ALL PRESIDENT MEN
- Skandal orang-orang disekeliling presiden
- reportase mereka memberikan dampak besar terhadap nasib kepresidenan Richard Nixon. Ia mundur
dari jabatannya pada 8 September 1974 dan digantikan oleh Wakil Presiden Gerald Ford serta
memperoleh pengampunan. Peristiwa yang dikenal sebagai Skandal Watergate ini memberi pelajaran
penting bagi siapapun perihal etika demokrasi dan sisi-sisi gelap kekuasaan. Pada masanya, ketika
terbongkar dan menjadi pemberitaan terus-menerus pada tahun 1972-1973, Skandal Watergate bukan
hanya mengguncang AS, tapi juga dunia.
PESAN MORAL ATAU MAKNA PEMBELAJARAN YANG KITA PEROLEH DARI FILM TERSEBUT TERKAIT DENGAN
FORMATOLOGI BERITA
- betapa moralitas dan etika sangat perlu dipertahankan agar prilaku dan kebijaksanaan para pemimpin
tidak kehilangan daya dobrak dan efektivitasnya. Moral dan etika, karena bersifat universal bahkan
melampaui himpunan-himpunan keimanan, merupakan benteng terakhir yang mesti dipertahankan.
RAHMAT PERNANDA
013-12-143-488
MANARITA 3B
1. SINOPSIS ALL PRESIDENT MEN
Pada bulan juni 1972, seorang penjaga keamanan (Frank Wills) di kompleks watergate menemukan pintu tetap terkunci dengan para pencuri di dalamnya.Polisi menemukan dan menangkap lima pencuri di kantor pusat komite nasional demokratik dalam kompleks.
keesokan paginya, The Washington post menugaskan wartawan baru Bob Woodward ke gedung pengadilan setempat untuk menyelidiki kasus tersebut. Carl Bernstein, reporter lain. Ditugaskan untuk meliput berita watergate dengan woodward. Keduanya adalah mitra yang tidak cocok, tetapi bekerja sama dengan baik. Eksekutif editor Ben Bradlee(jason robards) percaya pekerjaan mereka tidak lengkap, dan tidak layak untuk berada dihalaman depan post. Ia mendorong mereka untuk terus mengumpulkan informasi.
“Deep Throat” woodward, seorang pejabat senior pemerintah dan sumber anonim yang pernah bekerjasama dimasa lalu menghubungi mereka. Berkomunikasi melalui salinan dari The New York Times, mereka bertemu disebuah garasi parkir di tengah malam. Deep Throat berbicara penuh teka teki dan metafora tentang Watergate, tapi menyaranan Woodward untuk“mengikuti uang”.
Selama beberapa minggu berikutnya, Woodward dan bernstein menghubungkan lima encuri untuk ribuan dolar dalam sumbangan kampanye dialihkan ke komite Nixon untuk kembali memilih presiden (PRK atau Ceep). Bradlee dan lain-lain di post tidak menyukai ketergantungan dua wartawan muda pada sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya seperti Deep Throat, dan bertanya-tanya mengapa pemerintahan Nixon akan melanggar hukum ketika presiden kemungkinan akan mengalahkan calon partai Demokrat George McGovern.Melalui mantan bendahara Hugh Creep W. Sloan, jr, woodward dan bernstein menghubungkan dana lumpur ratusan ribu dolar untuk gedung putih kepala staff HR Haldeman” orang yang paling penting kedua di negri ini” Nixon dan mantan jaksa Agung John N. Mitcheell sekarang kepala creep.
Mereka belajar untuk memulai”Ratfucking” kampanye untuk menyabot calon presiden dari partai Demokrat setahun sebelum pembobolan Watergate, ketika Nixon berada dibalik Edmund Muskie dalam jajak pendapat. Permintaan bradlee ketelitian memaksa wartawan untuk memperoleh sumber lain untuk mengonfirmasi sambungan Haldeman. Ketika gedung putih mengeluarkan penolakan non-penolakan atas cerita post, sehingga terus mendukung mereka. Woodward diam-diam bertemu dengan Deep Throat lahi untuk lebih banyak pertanyaan. Dreep throat akhirnya mengungkapkan bahwa istirahat dalam watergate memang didalangi oleh Haldeman. Deep Throat juga mengkalim bahwa”close-up” bukanlah untuk menyembunyikan pencurian lain atau keterlibatan mereka dengan creep, tetapi untuk menyembunyikan “operasi rahasia” yang melibatkan komunitas intelijen AS keseluruhan”. Dan memperingatkan bahwa woodward, bernstein dan lain-lain berada dalam bahaya. Ketika woodward dan bernstein menyampaikan ini untuk bradlee, dia mendesak wartawan untuk melanjutkan meskipun beresiko.
Dalam adegan terakhir, set pada tanggal 20 januari 1973, bernstein dan woodward mengetikkan cerita lengkap dengan Tv di kantor mereka menampilkan Nixon mengambil sumpah, untuk masa jabatan kedua sebagai presiden Amerika serikat.
2. PERMASALAHAN POKOK
Kasus ini berawal dari dipergokinya 5 orang pencuri yang tertangkap basah sedang menyusup ke komplek perhotelan Watergate yang merupakan basis dari Partai Demokrat. Investigasi menjadi semakin meluas sampai berdampak pada mundurnya Presiden Nixon dari jabatannya pada tahun 1974 (pertama kalinya dalam sejarah seorang Presiden AS mengundurkan diri). Kasus itu bisa terungkap berkat kontribusi besar dari dua orang wartawan muda harian Washington Post, yakni Bob Woodward dan Carl Bernstein. Bagaimana jalannya penyelidikan dan pengumpulan data itulah yang diperlihatkan dalam film All The President’s Men ini.
Bob Woodward (Robert Redford) adalah seorang wartawan yang ditugaskan oleh editornya, Ben Bradlee (Jason Robards) untuk menyelidiki kasus penyusupan 5 orang pencuri ke kantor Partai Demokrat di kompleks perhotelan Watergate. Kasus yang tampaknya hanya merupakan kasus pencurian biasa tersebut ternyata memiliki rahasia besar yang melibatkan konspirasi di
bidang pemerintahan seperti yang diinformasikan oleh Deep Throat, seorang sumber anonim yang kelak dikenal sebagai whistleblower dalam memecahkan skandal tersebut.
Bersama dengan Carl Bernstein (Dustin Hoffman), Bob kemudian mencari data dengan metode penelitian jurnalistik untuk mencari tahu fakta yang sebenarnya. Penyelidikan inilah yang pada akhirnya membawa keduanya berhasil mengungkapkan berbagai macam data dan saksi yang mengarah pada fakta sebenarnya dari Skandal Watergate.
3. PESAN MORAL
ALL PRESIDENT MEN menampilkan kegigihan dan keberanian jurnalis dalam mengungkapkan kecurangan Presiden AS untuk mempertahankan kekuasaannya, sedangkan Shattered Glass menceritakan perilaku wartawan yang memburu berita eksklusif serta terobsesi meraih penghargaan hingga ia terjerumus ke dalam aktivitas membuat berita palsu.
Ada pun Capote menceritakan kesabaran, perjuangan dan keberanian wartawan selama enam tahun untuk membongkar pembantaian terhadap sebuah keluarga di Texas, AS.
SABDA HENING P
01312143496
MANARITA 3B
SINOPSIS
Film ini menceritakan tentang seorang penjaga keamanan di kompleks Watergate yang mempergoki 5 orang pencuri yang tertangkap basah sedang menyusup dan membolak-balik arsip di komplek perhotelan Watergate yang merupakan basis dari Partai Demokrat. Karena dianggap hanya sekedar penyusupan biasa maka keesokan paginya, The Washington Post menugaskan wartawan baru Bob Woodward ke gedung pengadilan setempat untuk menyelidiki kasus tersebut. Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka dan ia mendapati fakta bahwa kelima tersangka itu memiliki pengacara yang secara khusus mereka sewa. Woodward juga mengetahui bahwa salah satu dari penyusup itu terlibat dalam kegiatan CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson ,penasihat khusus presiden nixon yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut. Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini. Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat dari Washington Post. Woodwart yang baru enam bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya. Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang berita yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa maksud orang itu mengambil tulisannhya. Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas tulisannya kembali. woodwardpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka, Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartawan di Washington Pos.
Carl Bernstein, reporter lain, yang juga ditugaskan untuk meliput berita Watergate bersama Woodward. Woodward dan bernstein awalnya tidak saling cocok tetapi mereka bekerja sama dengan baik. Eksekutif editor Ben bradlee selalu menganggap berita mereka kurang lengkap dan tidak cocok untuk dimuat dihalaman depan post. Itu yang mendorong mereka untuk terus mengumpulkan informasi terkait kasus tersebut. Bersama dengan Carl Bernstein , Bob kemudian mencari data dengan metode penelitian jurnalistik untuk mencari tahu fakta yang sebenarnya. Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau memberikan informasi yang sejelasnya. Tidak gampang ketika kedua jurnalis itu mengobok-obok dokumen, catatan, nomor telepon, kartu perpustakaan hanya untuk mendapatkan data-data akurat. Tidak aman karena mereka mengalami berbagai ancaman yang tak hanya membahayakan karirnya, tapi juga nyawanya. Kemudian pada suatu hari Bob Woodward mengadakan pertemuan rahasia pada tengah malam di parkiran dengan sumber anonim bernama Deep Throat yang diatur dengan simbol pot bunga yang ditaruh di balkon . Melalui deep throat inilah woodward berhasil menemukan kaitan antara dana yang para penyusup gunakan dengan komite presiden. Mereka berdua juga berhasil menemukan kaitan antara dana ini dengan kepala staff White House, yang pada saat itu dijabat oleh H.R Halderman. Woodward mendapatkan beberapa informasi yang dibutuhkan terkait kasus ini. Tetapi Bradlee dan lain-lain di Post tidak menyukai ketergantungan dua wartawan muda pada sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya seperti Deep Throat.
Hal ini memaksa wartawan untuk memperoleh sumber lain untuk mengkonfirmasi kasus tersebut. Kemudian pada hari berikutnya mereka menemui teman sekerja yang ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka butuhkan. Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan belum banyak mereka malah di marahi. Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan menanyakan kembali tentang kasus ini,awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya sedikit teka-teki terpecahkan juga.Kemudian Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka segera menuliskan berita di Washington Post. Setelah
berkali-kali melakukan investigasi dan melahirkan beberpa tulisan yang sebenarnya belum menunjukkan hubungan antara penyusup dengan nixon, woodward dan berstein akhirnya memulai liputan mereka tentang upaya nixon untuk memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar. Dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan skandal watergate dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington Post dan diakhiri dengan pengunduran diri Nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.
PERMASALAHAN POKOK
All the President’s Men, film tentang dua jurnalis The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, yang berhasil menyibak tabir skandal Watergate dan membuat Presiden Richard Nixon harus mengundurkan diri dari posisinya. Tentang politik dibalik kampanye, dimana rekayasa politik itu selalu ada. Siapa yang cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa yang paling lihai, dialah yang akan berhasil menjadi orang nomor satu atau pemenang. Black Champain pun bisa terlihat di film ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu banyak misteri dibalik masalah politik. Skandal watergate yang ternyata melibatkan orang-orang disekeliling presiden, agen CIA, dan orang-orang yang bekerja di gedung putih sampai akhirnya terbongkar tentang upaya nixon untuk memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar dan diakhiri dengan pengunduran diri richard nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.
PESAN MORAL DAN MAKNA YANG TERKANDUNG
Film ini memperlihatkan bagaimana kerja seorang wartawan yang tidak hanya
sebatas mendapat info kemudian langsung diberitakan, tetapi wartawan akan berusaha
mencari dan mencetak kembali bagaimana kebenaran atas data yang mereka dapatkan
serta mereka mencari fakta-fakta lain untuk mendukung berita yang akan mereka
terbitkan tersebut. Hal yang paling menarik dalam film ini ketika kita berusaha mencari
informasi dari orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut. Mereka membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengumpulkian data-data yang mereka butuhkan demi
kebenaran dari fakta dan data yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Kerja wartawan
seperti ini seakan-akan melakukan sebuah research karena memang kita harus mencari
reabilitas dan validitas dari data tersebut. Banyak makna yang didaptkan dalam film ini,
hal yang paling penting dicatat validitas dan reabilitas dari sebuah data itu penting dan
sangat mendukung dalam pemberitaan. Sehingga dalam membuat berita akan
menyampaikan situasi dan kondisi yang benar terjadi dilapangan,bukan sesuatu yang
diada-adakan. Kita harus kreatif dalam mendapatkan informasi dari narasumber karena
tidak semua narasumber bersedia dengan senang hati memberikan informasi yang kita
butuhkan. Kita harus berpandai-pandai mencari celah untuk menggali informasi yang
valid tersebut. Dalam berita yang dibahas dalam film ini memiliki nilai-nilai berita
meliputi aktualitas, magnitude, significant, konflik, penting dan berdampak bagi orang
banyak karena kasus ini melibatkan presiden AS sebagai tokoh didalamnya. Berita dalam
kasus ini juga sangat aktual karena ketika kasus ini muncul wartawan langsung mencari
berita terkait kasus tersebut sampai ke akar-akarnya dan dipenuhi dengan berbagai
konflik berupa ancama-ancaman karena menyangkut tokoh besar.
Nama : Valentina Sitorus
NIM : 013 12 143 494
Prodi/Semester : Manarita 3B
Mata Kuliah : FormatologiBerita
Sinopsis Film All President’s Men
All President’s Men adalah film yang dibuatpadatahun 1976 yang didasarkanpada novel, dandibintangioleh Robert Redford dan Dustin Hoffman dengandurasi 138 menit. Film iniberceritatentang 2 wartawan Washington Post yang berusahamembongkarkasuspencurianWatergatedanmelibatkanbanyakinstitusipemerintahsepertiKomisiPemilihanUmum, FBI, CIA danbahkanmelibatkan Richard Nixon selakuPresidenAmerikapadasaatitu. Padakasuspencurian Watergate, adaseorang yang terlibatkegiatan CIA yakni Charles Coulson yang dulunyabekerjasebagaikonsultandiGedungPutihdanjugamenjadiagen CIA.
Kisah yang menceritakan tentang seorang wartawan dari Washington Pos yang bernama Bob Woodwart yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergerte yang melibatkan orang dalam atau mantan petinggi-petinggi Presiden Richard Nixon. Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut.
Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.
Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat dari Washington Post. Woodwart yang baru sembilan bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya.
Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang beita yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa maksud orang itu mengambil tulisannhya.
Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas tulisannya kembali. woodwartpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka, Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartan di Washington Pos.
Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau memberikan informasi yang sejelasnya. sampai pada sutu hari mereka menemui teman sekerja yang ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka bbutuhkan.
Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan belum banyak mereka malah di marahi.
Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan menanyakan kembali tentang Re-Rekayasa ini awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya sedikit teka-teki terpecahkan juga.
Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka segera menuliskan berita di Washington Post. dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan kasusu tersebut dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington Post.
Dan padaadeganterakhir, padatanggal 20 Januari 1973, Bernstein dan Woodward menceritakankasustersebutsecaralengkap, oknum yang terkaitjugadisebutkandenganjelaslaluPresidenNioxonterbuktimelakukankecurangandanoknum yang beradadibawahkendali Nixon dipenjaraoleh FBI dan CIA. Padaawalnya, Presiden Nixon tidakmaumengundurkandiri, namunpadaakhirnyaiamengundurkandiri.
MasalahUtama
1) Penyadapan data-data PartaiDemokratolehpihakPresiden Nixon.
2) PenyuapanuangolehPresiden Nixon agar iaterpilihkembalipadapemilihanpresiden.3) Ketidak-netral-an pemerintahkepada media cetaksehinggaberita yang
diterbitkantidaksesuaidenganfakta.
Moral
1) Janganpernahmenyerahwalaupunberita yang sudahdiberikankepada editor ditolak.2) Janganmudahbanggaterhadapapa yang kitakerjakankarenatidaksemua yang
kitakerjakanbaikdimataorang lain.3) Gigihdalammencariberita.4) Tidakkenallelahsebelummendapatkanberita yang akurat.5) Mempelajariteknikwawancara yang baiksehingganarasumberdapatmemberikanberita yang
kitaharapkan.