TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

51
ANA MARISSA FARHANI MANARITA 3B 01312143504 Sinopsis film All The President Men Film ini bermula dari kasus spionase, pencurian, dan penyadapan di salah satu markas milik Partai Nasional Demokrat, Watergate. Kemudian dua orang jurnalis The Washington Post mencoba untuk menguak kasus yang mereka anggap penuh konspirasi. Dua jurnalis tersebut yakni Bob Woodwart dan Carl Bernstein. Kejanggalan kasus Watergate berawal dari persidangan lima orang terdakwa. Woodwart, yang kala itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord adalah pensiunan konsultan keamanan CIA. Kasus kian ditelusuri. Data yang dikumpulkan Woodwart menunjukan ada keterlibatan pemerintahan Richard Nixon, termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Setelah data dihimpun, ada dinamika dalam ruang redaksi nyatanya. Woodwart barulah Sembilan bulan menjadi jurnalis di surat kabar kenamaan Amerika tersebut. Hal itu membuat petinggi The Washington Post tak main gampang memberikan tugas itu kepada Woodwart. Pengalamannya masih dianggap dangkal. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodwart diamanahkan untuk menelusuri kasus tersebut. Tak cukup satu, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl Bernstein dalam peliputan skandal Watergate.

description

TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Transcript of TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Page 1: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

ANA MARISSA FARHANI

MANARITA 3B

01312143504

Sinopsis film All The President Men

Film ini bermula dari kasus spionase, pencurian, dan penyadapan di salah satu markas milik

Partai Nasional Demokrat, Watergate. Kemudian dua orang jurnalis The Washington Post mencoba

untuk menguak kasus yang mereka anggap penuh konspirasi. Dua jurnalis tersebut yakni Bob

Woodwart dan Carl Bernstein.

Kejanggalan kasus Watergate berawal dari persidangan lima orang terdakwa. Woodwart, yang

kala itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord

adalah pensiunan konsultan keamanan CIA.

Kasus kian ditelusuri. Data yang dikumpulkan Woodwart menunjukan ada keterlibatan

pemerintahan Richard Nixon, termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting

lainnya. Setelah data dihimpun, ada dinamika dalam ruang redaksi nyatanya. Woodwart barulah

Sembilan bulan menjadi jurnalis di surat kabar kenamaan Amerika tersebut. Hal itu membuat petinggi

The Washington Post tak main gampang memberikan tugas itu kepada Woodwart. Pengalamannya

masih dianggap dangkal. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodwart diamanahkan

untuk menelusuri kasus tersebut. Tak cukup satu, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl

Bernstein dalam peliputan skandal Watergate.

Lalu, apa hubungannya kasus Watergate dengan pemerintahan Richard Nixon yang merupakan

presiden Amerika kala itu?  Woodwart mensinyalir, adanya campur tangan Gedung Putih dalam

menyiasati pencurian dan juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Lantas saja petinggi

gedung putih tersandung kasus. Selidik punya selidik, orang-orang Nixon mencoba menyabotase

kampanye politik pesaingnya dari Partai Nasional Demokrat. Saat itu adalah tahun politik Amerika,

Nixon kembali menjadi kandidat calon presiden dan akhirnya menang.

Orang-orang diwawancara, data tertulis pun kian dihimpun, saatnya Woodwart dan Bernstein

menunjukkan hasil liputannya. Mereka berdua amat yakin dengan hasilnya, juga menduga berita ini

akan sangat eksklusif. Bahkan mereka kira, surat kabar nomer satu Amerika yakni The New York

Times tak memiliki informasi khusus terkait skadal Watergate. Namun, apalah yang mereka terima?

Pimpinan Washington Post mengira tak ada yang istimewa dalam hasil peliputan. Data-data yang

Page 2: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

dihimpun rupanya masih dangkal. Isinya kering dan hanya menyangkut kulit luar dari kasus itu. Berita

tentang Watergate belum jadi diterbitkan. Woodwart kecewa, pun dengan Bernstein. Walhasil, mereka

mesti memutar otak lebih keras.

Tidak jadi terbit, Woodwart dan Bernstein tak hentikan langkah. Tibalah saatnya Woodwart

memanfaatkan jaringan yang ia miliki. Tentu untuk mengorek banyak informasi. Ia menghubungi

kenalannya di Gedung Putih. Pertemuan rahasia dengan orang dalam pemerintahan ia agendakan.

Orang ini akan jadi informan dalam kasus yang Woodwart dan Berstein telusuri.

Tibalah saat pertemuan rahasia, orang misterius itu dinamai Deep Throat. Woodwart

menginginkan Deep Throat mengungkap semua yang diketahuinya tentang skandal Watergate. Namun

Deep Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Woodwart

nampak bingung. Mesti darimana ia memulai? Akhirnya Deep Throat ingin agar Woodwart dan

Berstein menelusuri uang berjumlah $25.000 yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian.

Kenapa harus uang itu? Karena dana tersebut mengalir dari Komite Pemenangan Kembali Presiden

Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian Watergate.

Pemberitaan tentang skandal Watergate tersiarkan. Gedung Putih gempar. Aksi dari dua

wartawan ini menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terkuak konspirasi pejabat

tinggi Gedung Putih dalam kasus Watergate. Dalam proses peliputan, Woodwart dan Bernstein jadi

sosok berbahaya. Hal demikian membuat agen khusus negara tak tinggal diam. Mereka berdua kerap

dibuntuti mata-mata, gerak-gerik mereka diawasi. Bahkan, komunikasi yang dilakukan dua wartawan

ini bisa jadi disadap. Deep Throat lah yang memberitahukan hal itu kepada Woodwart dan Berstein.

Usaha dua wartawan ini bukan tidak menghadapi batu sandungan. Banyak orang yang enggan

mengungkap kebenaran saat diwawancara. Agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang

yang terlibat supaya mengunci rapat mulutnya. Woodwart dan Berstein mesti susah payah mencari

narasumber yang sukarela menjadi kunci terkuaknya kasus. Belum lagi, akibat pemberitaan tersebut,

pemerintah mengecam paktek jurnalisme yang dilakukan Washington Post. Menteri Penerangan

Amerika saat itu, Ronal Ziegler, menganggap Washington Post telah menerbitkan pemberitaan yang

keji terkait Watergate.

Woodwart dan Berstein tetap di garda depan, mereka masih di jalurnya meski tekanan politik

menghujam Washington Post. Berita demi berita makin menyulitkan beberapa pejabat Gedung Putih

untuk menutupi skandal Watergate. Nama-nama yang Woodwart dan Berstein ungkap dalam tulisan

mereka perlahan mulai terseret ke meja hijau.

Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein

dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Ia

Page 3: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

nyatanya menyetujui kegiatan spionase dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon ambruk,

kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai

presiden negara yang bergelar Adidaya.

PERMASALAHAN POKOK DALAM FILM ALL THE PRESIDENT MEN

Film ini berisi tentang politik dibalik kampanye, dimana rekayasa politik itu selalu ada. Siapa yang

cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa yang paling lihai, dialah yang akan berhasil

menjadi orang nomor satu atau pemenang.

Black Champain pun bisa terlihat di film ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu

banyak misteri dibalik masalah politik.

Film ini melibatkan media sebagai ide cerita. Dimana media merupakan sarana yang paling tepat untuk

berkampanye. Untuk berpolitik. Dan untuk membuat propaganda

Dan seperti yang digambarkan dalam film ini, sang tokoh utama yang merupakan seorang jurnalis.

Dengan segala tekanan yang dihadapi untuk mendapatkan sebuah berita. Berita yang benar atau

sensasional? kembali kepada tujuan awal dari sang pemimpin redaksi.

All the President’s Men, film tentang dua jurnalis The Washington Post, Bob Woodward dan Carl

Bernstein, yang berhasil menyibak tabir skandal Watergate dan membuat Presiden Richard Nixon

harus mengundurkan diri dari posisinya. Tentang politik dibalik kampanye, dimana rekayasa politik itu

selalu ada. Siapa yang cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa yang paling lihai, dialah

yang akan berhasil menjadi orang nomor satu atau pemenang. Black Champain pun bisa terlihat di film

ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu banyak misteri dibalik masalah politik.

Skandal watergate yang ternyata melibatkan orang-orang disekeliling presiden, agen CIA, dan orang-

orang yang bekerja di gedung putih sampai akhirnya terbongkar tentang upaya nixon untuk

memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar dan diakhiri dengan pengunduran diri

richard nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.

MORAL OF THE STORY

All the president men memperlihatkan bagaimana kerja seorang wartawan yang tidak

sebatas mendapat info kemudian langsung diberitakan, tetapi akan berusaha mencari dan mencetak

kembali bagaimana kebenaran atas data yang mereka dapatkan serta mereka mencari fakta-fakta

Page 4: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

lain untuk mendukung berita yang akan mereka terbitkan tersebut. Hal yang paling menarik dalam

film ini ketika kita berusaha mencari informasi dari orang-orang yang terlibat dalam kasus

tersebut. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkian data-data yang

mereka butuhkan demi kebenaran dari fakta dan data yang telah mereka dapatkan sebelumnya.

Kerja wartawan seperti ini seakan-akan melakukan sebuah research karena memang kita harus

mencari reabilitas dan validitas dari data tersebut. Banyak makna yang didaptkan dalam film ini,

hal yang paling penting dicatat validitas dan reabilitas dari sebuah data itu penting dan sangat

mendukung dalam pemberitaan. Sehingga dalam membuat berita akan menyampaikan situasi dan

kondisi yang benar terjadi dilapangan,bukan sesuatu yang diada-adakan. Kita harus kreatif dalam

mendapatkan informasi dari narasumber karena tidak semua narasumber bersedia dengan senang

hati memberikan informasi yang kita butuhkan. Kita harus berpandai-pandai mencari celah untuk

menggali informasi yang valid tersebut. Dalam berita yang dibahas dalam film ini memiliki nilai-

nilai berita meliputi aktualitas, magnitude, significant, konflik, penting dan berdampak bagi orang

banyak karena kasus ini melibatkan presiden AS sebagai tokoh didalamnya. Berita dalam kasus ini

juga sangat aktual karena ketika kasus ini muncul wartawan langsung mencari berita terkait kasus

tersebut sampai ke akar-akarnya dan dipenuhi dengan berbagai konflik berupa ancama-ancaman

karena menyangkut tokoh besar.

Page 5: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Ari jatmika

Manarita 3b

01312143506

SINOPSIS FILM

Film ini menceritakan tentang seorang penjaga keamanan di kompleks Watergate yang mempergoki 5

orang pencuri yang tertangkap basah sedang menyusup dan membolak-balik arsip di komplek

perhotelan Watergate yang merupakan basis dari Partai Demokrat. Karena dianggap hanya sekedar

penyusupan biasa maka keesokan paginya, The Washington Post menugaskan wartawan baru Bob

Woodward ke gedung pengadilan setempat untuk menyelidiki kasus tersebut. Dalam kasus pencurian

ini tertangkap lima orang tersangka dan ia mendapati fakta bahwa kelima tersangka itu memiliki

pengacara yang secara khusus mereka sewa. Woodward juga mengetahui bahwa salah satu dari

penyusup itu terlibat dalam kegiatan CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson ,penasihat

khusus presiden nixon yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan Gedung putih selain itu juga

seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke pengadilan untuk di proses

dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke pengadilan dan mendengarkan

dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut. Di ruang inilah ia bertemu dengan

seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi tentang kasus yang

sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan meminta Woodwart menghentikan

peliputannya mengenai kasus ini.

Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart

pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia

dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan

dipecat dari Washington Post. Woodwart yang baru enam bulan bekerja di situ terbilang masih

dianggap remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya. Disinilah kisah bermula ketika ia masih

berambisi untuk membongkar kebenaran tentang berita yang ia dapat ia menulis berbagai bukti

dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf dikantornya tapi kertas yang ia tulis

malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam

Page 6: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakan tulisan tersebut di

tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu karyawan yang tadi mengambil

tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan woodwart. Melihat hal itu

woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa maksud orang itu

mengambil tulisannhya. Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia

ternyata karyawan itu mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa

tidak senang dan merampas tulisannya kembali. woodwardpun kembali ke meja nya tapi karyawan

tadi kembali menyusul ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal

dari persahabatan mereka, Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai

wartawan di Washington Pos.

Carl Bernstein, reporter lain, yang juga ditugaskan untuk meliput berita Watergate bersama

Woodward. Woodward dan bernstein awalnya tidak saling cocok tetapi mereka bekerja sama dengan

baik. Eksekutif editor Ben bradlee selalu menganggap berita mereka kurang lengkap dan tidak cocok

untuk dimuat dihalaman depan post. Itu yang mendorong mereka untuk terus mengumpulkan

informasi terkait kasus tersebut. Bersama dengan Carl Bernstein , Bob kemudian mencari data dengan

metode penelitian jurnalistik untuk mencari tahu fakta yang sebenarnya. Setiap hari mereka mencari

informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi orang yang mereka kenal mereka

hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau memberikan informasi yang

sejelasnya. Tidak gampang ketika kedua jurnalis itu mengobok-obok dokumen, catatan, nomor

telepon, kartu perpustakaan hanya untuk mendapatkan data-data akurat. Tidak aman karena mereka

mengalami berbagai ancaman yang tak hanya membahayakan karirnya, tapi juga nyawanya.

Kemudian pada suatu hari Bob Woodward mengadakan pertemuan rahasia pada tengah malam di

parkiran dengan sumber anonim bernama Deep Throat yang diatur dengan simbol pot bunga yang

ditaruh di balkon . Melalui deep throat inilah woodward berhasil menemukan kaitan antara dana yang

para penyusup gunakan dengan komite presiden. Mereka berdua juga berhasil menemukan kaitan

antara dana ini dengan kepala staff White House, yang pada saat itu dijabat oleh H.R Halderman.

Woodward mendapatkan beberapa informasi yang dibutuhkan terkait kasus ini. Tetapi Bradlee dan

lain-lain di Post tidak menyukai ketergantungan dua wartawan muda pada sumber-sumber yang tidak

disebutkan namanya seperti Deep Throat.

Page 7: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Hal ini memaksa wartawan untuk memperoleh sumber lain untuk mengkonfirmasi kasus

tersebut. Kemudian pada hari berikutnya mereka menemui teman sekerja yang ternyata pernah

berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan informasi

tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh

perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka butuhkan.

Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu dari

daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai keterangan

karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan dari

Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi yang

membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan

belum banyak mereka malah di marahi.

Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan

mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa

sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan

menanyakan kembali tentang kasus ini,awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi tapi Carl

berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilakan

ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya sedikit teka-teki

terpecahkan juga.

Kemudian Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi

ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya,

dan akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas

mereka segera menuliskan berita di Washington Post. Setelah berkali-kali melakukan investigasi dan

melahirkan beberpa tulisan yang sebenarnya belum menunjukkan hubungan antara penyusup dengan

nixon, woodward dan berstein akhirnya memulai liputan mereka tentang upaya nixon untuk

memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar. Dan dari sinilah mereka berhasil

memecahkan skandal watergate dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap

hari terbit di Washington Post dan diakhiri dengan pengunduran diri Nixon dari jabatannya sebagai

presiden AS.

Page 8: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

PERMASALAHAN POKOK

All the President’s Men, film tentang dua jurnalis The Washington Post, Bob Woodward

dan Carl Bernstein, yang berhasil menyibak tabir skandal Watergate dan membuat Presiden

Richard Nixon harus mengundurkan diri dari posisinya. Tentang politik dibalik kampanye, dimana

rekayasa politik itu selalu ada. Siapa yang cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa

yang paling lihai, dialah yang akan berhasil menjadi orang nomor satu atau pemenang. Black

Champain pun bisa terlihat di film ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu

banyak misteri dibalik masalah politik. Skandal watergate yang ternyata melibatkan orang-orang

disekeliling presiden, agen CIA, dan orang-orang yang bekerja di gedung putih sampai akhirnya

terbongkar tentang upaya nixon untuk memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak

wajar dan diakhiri dengan pengunduran diri richard nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.

PESAN MORAL

Dalam film ini diperlihatkan kerja seorang wartawan yang tidak hanya sebatas mendapat

info kemudian langsung diberitakan, tetapi wartawan akan berusaha mencari dan mencetak

kembali bagaimana kebenaran atas data yang mereka dapatkan serta mereka mencari fakta-fakta

lain untuk mendukung berita yang akan mereka terbitkan tersebut. Hal yang paling menarik dalam

film ini ketika kita berusaha mencari informasi dari orang-orang yang terlibat dalam kasus

tersebut. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkian data-data yang

mereka butuhkan demi kebenaran dari fakta dan data yang telah mereka dapatkan sebelumnya.

Kerja wartawan seperti ini seakan-akan melakukan sebuah research karena memang kita harus

mencari reabilitas dan validitas dari data tersebut. Banyak makna yang didaptkan dalam film ini,

hal yang paling penting dicatat validitas dan reabilitas dari sebuah data itu penting dan sangat

mendukung dalam pemberitaan. Sehingga dalam membuat berita akan menyampaikan situasi dan

kondisi yang benar terjadi dilapangan,bukan sesuatu yang diada-adakan. Kita harus kreatif dalam

mendapatkan informasi dari narasumber karena tidak semua narasumber bersedia dengan senang

hati memberikan informasi yang kita butuhkan. Kita harus berpandai-pandai mencari celah untuk

menggali informasi yang valid tersebut. Dalam berita yang dibahas dalam film ini memiliki nilai-

nilai berita meliputi aktualitas, magnitude, significant, konflik, penting dan berdampak bagi orang

Page 9: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

banyak karena kasus ini melibatkan presiden AS sebagai tokoh didalamnya. Berita dalam kasus ini

juga sangat aktual karena ketika kasus ini muncul wartawan langsung mencari berita terkait kasus

tersebut sampai ke akar-akarnya dan dipenuhi dengan berbagai konflik berupa ancama-ancaman

karena menyangkut tokoh besar.

Page 10: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Dwana Muhfaqdilla

Manarita 3

01312143486

Film ini menceritakan tentang dua wartawan The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, yang melakukan investigasi pada sebuah kasus Watergate, yang melibatkan presiden, Richard Nixon. Termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Pengunduran sang presiden pun dikarenakan oleh dua wartawan yang diperintahkan meliput persidangan perampokan di markas Partai Demokrat, Amerika Serikat. Bob dan Carl menguak skandal politik di Amerika yang bahkan hingga kini disebut sebagai kasus Skandal Watergate. Kasus ini banyak melibatkan intuisi Negara, yaitu kepresidenan, Komisi Pemilihan Umum Amerika, FBI, CIA, dan mungkin juga ada intuisi lain terhadap kecurangan pemilu.

Cerita berawal dengan peristiwa pencurian di markas Partai Demokrat dan kemudian dilanjutkan berita-berita yang menggegerkan. Melalui Deep Throat, Bob dan Carl dapat menguak skandal yang mereka anggap penuh konspirasi yang melibatkan presiden. Namun Deep Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Seusuai kode etik jurnalisme, para wartawan tidak akan membocorkan siapa Deep Throat itu sebenarnya. Kemudian kejanggalan kasus Watergate berawal dari persidangan lima orang terdakwa. Woodwart, yang kala itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord adalah pensiunan konsultan keamanan CIA. Setelah mendapatkan data, Woodwart yang masih baru Sembilan bulan menjadi jurnalis di surat kabar kenamaan Amerika tersebut. Hal itu membuat petinggi The Washington Post tak main gampang memberikan tugas itu kepada Woodwart. Pengalamannya masih dianggap dangkal. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodwart diamanahkan untuk menelusuri kasus tersebut. Tak tak cukup satu, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl Bernstein dalam peliputan skandal Watergate. Saat itu Woodwart mensinyalir, adanya campur tangan Gedung Putih dalam menyiasati pencurian dan juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Lantas saja petinggi gedung putih tersandung kasus. Selidik punya selidik, orang-orang Nixon mencoba menyabotase kampanye politik pesaingnya

Page 11: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

dari Partai Nasional Demokrat. Saat itu adalah tahun politik Amerika, Nixon kembali menjadi kandidat calon presiden dan akhirnya menang. Data-data yang dihimpun rupanya masih dangkal. Isinya kering dan hanya menyangkut kulit luar dari kasus itu. Berita tentang Watergate belum jadi diterbitkan. Woodwart kecewa, pun dengan Bernstein. Walhasil, mereka mesti putar otak lebih keras. Akhirnya Deep Throat ingin agar Woodwart dan Berstein menelusuri uang yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian. Karena dana tersebut mengalir dari Komite Pemenangan Kembali Presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian Watergate. Pemberitaan tentang skandal Watergate tersiarkan. Gedung Putih gempar. Aksi dari dua wartawan ini menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terkuak konspirasi pejabat tinggi Gedung Putih dalam kasus Watergate. Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Ia nyatanya menyetujui kegiatan dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon ambruk, kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden negara yang bergelar Adidaya.

Analisis: Woodwart dan Berstein menampilkan aksi kewartawanan pada level tertinggi, yakni investigasi. Ada sisi lain yang ditampilkan dua sosok ini dalam menelusuri skandal Watergate, bukan hanya sebagai wartawan namun juga detektif. Film ini juga memotivasi calon jurnalis untuk lebih mengerti sikap jurnalistik dan bertindak professional dengan segala informasi yang di dapat.

Page 12: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Dwiyana Pangesthi

Manarita 3 B

01312143 489

1. Sinopsis All Presidents Men

Film All Presidents Men bermula dari kasus, pencurian, dan penyadapan di salah satu

markas milik Partai Nasional Demokrat, Watergate. Kemudian dua orang jurnalis The

Washington Post, Bob Woodwart dan Carl Bernstein mencoba untuk menggali kasus ini.

Berawal dari persidangan lima orang terdakwa, Woodwart yang saat itu hadir dalam

persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama James Mc. Cord adalah

pensiunan konsultan keamanan CIA.

Data yang dikumpulkan Woodwart menunjukan ada keterlibatan pemerintahan Richard Nixon,

termasuk Penasehat Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Setelah data

dihimpun, ada dinamika dalam ruang redaksi nyatanya. Woodwart barulah sembilan bulan

menjadi jurnalis di surat kabar tersebut. Hal itu membuat petinggi The Washington Post tak

main gampang memberikan tugas itu kepada Woodwart. Pengalamannya masih dianggap

dangkal. Setelah beberapa pimpinan bersitegang, barulah Woodwart diamanahkan untuk

menelusuri kasus tersebut. Tak tak cukup satu, redaktur Washington Post juga menunjuk Carl

Bernstein dalam peliputan skandal Watergate.

Woodwart mensinyalir, adanya campur tangan Gedung Putih dalam menyiasati pencurian dan

juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Saat itu adalah tahun politik Amerika,

Nixon kembali menjadi kandidat calon presiden dan akhirnya menang.

Orang-orang diwawancara, data tertulis pun kian dihimpun, Woodwart dan Bernstein

menunjukkan hasil liputannya. Mereka berdua amat yakin dengan hasilnya. Bahkan mereka

kira, surat kabar nomer satu Amerika yakni The New York Times tak memiliki informasi

khusus terkait skadal Watergate. Namun, Pimpinan Washington Post mengira tak ada yang

istimewa dalam hasil peliputan. Data-data yang dihimpun rupanya masih dangkal. Isinya kering

dan hanya permukaan luar dari kasus itu. Berita tentang Watergate belum jadi diterbitkan.

Tidak jadi terbit, Woodwart dan Bernstein tak hentikan langkah. Tibalah saatnya Woodwart

memanfaatkan jaringan yang ia miliki. Tentu untuk mengorek banyak informasi. Ia

Page 13: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

menghubungi kenalannya di Gedung Putih. Pertemuan rahasia dengan orang dalam

pemerintahan ia agendakan. Orang ini akan jadi informan dalam kasus yang Woodwart dan

Berstein telusuri.

Saat pertemuan rahasia, orang misterius itu dinamai Deep Throat. Woodwart menginginkan

Deep Throat mengungkap semua yang diketahuinya tentang skandal Watergate. Namun Deep

Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Akhirnya

Deep Throat ingin agar Woodwart dan Berstein menelusuri uang berjumlah $25.000 yang ada

di rekening salah satu tersangka pencurian. Karena dana tersebut mengalir dari Komite

Pemenangan Kembali Presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian Watergate.

Pemberitaan tentang skandal Watergate tersiarkan di Gedung Putih. Aksi dari dua wartawan ini

menyeret beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terungkap permainan pejabat tinggi

Gedung Putih dalam kasus Watergate. Dalam proses peliputan, Woodwart dan Bernstein jadi

sosok berbahaya. Hal demikian membuat agen khusus negara tak tinggal diam. Mereka berdua

kerap dibuntuti mata-mata, gerak-gerik mereka diawasi. Bahkan, komunikasi yang dilakukan

dua wartawan ini bisa jadi disadap. Deep Throat lah yang memberitahukan hal itu kepada

Woodwart dan Berstein.

Usaha dua wartawan ini menghadapi banyak kendala. Banyak orang yang enggan mengungkap

kebenaran saat diwawancara. Agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang

terlibat supaya mengunci rapat mulutnya. Woodwart dan Berstein mesti susah payah mencari

narasumber yang sukarela menjadi kunci terkuaknya kasus. Akibat pemberitaan tersebut,

pemerintah memperingatkan paktek jurnalisme yang dilakukan Washington Post.

Woodwart dan Berstein tetap semangat, mereka masih di jalurnya meski tekanan politik

menghujam Washington Post. Berita demi berita makin menyulitkan beberapa pejabat Gedung

Putih untuk menutupi skandal Watergate. Nama-nama yang Woodwart dan Berstein ungkap

dalam tulisan mereka perlahan mulai terseret ke meja hijau.

Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein

dalam skandal kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon

terlibat. Ia nyatanya menyetujui kegiatan dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon ambruk,

kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus 1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri

sebagai presiden Amerika.

2. Permasalah pokok dalam film All President Men

Page 14: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Permasalahan dalam film All President Men ini, dua orang wartawan media The

Washington Post yang ingin menguak kasus Watergate. Namun usaha dua wartawan ini

mendapatkan banyak kendala. Banyak orang yang enggan mengungkap kebenaran saat

diwawancara. Agen khusus negara mencoba menekan beberapa orang yang terlibat supaya

mengunci rapat mulutnya. Woodwart dan Berstein mesti susah payah mencari narasumber yang

sukarela menjadi kunci terkuaknya kasus itu. Akibat pemberitaan tersebut, pemerintah

memperingatkan paktek jurnalisme yang dilakukan Washington Post. Woodwart dan Berstein

tetap semangat, mereka masih di jalurnya meski tekanan politik menghujam Washington Post.

Berita demi berita makin menyulitkan beberapa pejabat Gedung Putih untuk menutupi skandal

Watergate.

3. Makna pembelajaran yang diperoleh dari film tersebut terkait dengan farmatologi

Seorang wartawan harus selalu berusaha mendapatkan informasi dari berbagai

narasumber yang benar-benar mengetahui mengenai permasalahan yang sedang

diungkap.

Untuk menggali suatu pertanyaan, wartawan harus pandai-pandai dalam memilih

kalimat yang bisa memancing narasumber menjawab pertanyaan. Seperti dalam film

tersebut tokoh Bernstein membuat pernyataan saat ia telepon dengan narasumber

sehingga, tanpa disadari narasumber memberikan komentar. Tidak hanya itu karena ia

pandai dalam membuat pertanyaan yang bagus, walaupun sebenarnya narasumber tidak

mau menjawab, akhirnya terpancing juga untuk memberikan keterangan yang sesuai

dengan yang diharapkan.

Wartawan harus siap menghadapi berbagai resiko dari kasus yang ia gali dan

mempertanggung-jawabkan beritanya.

Pemimpin redaksi selalu ingin mendapatkan informasi, data-data yang rinci dan lengkap

dari masalah yang ingin diungkap oleh anggotanya/ wartawan.

Pemimpin redaksi menentukan topik-topik berita, konten berita yang akan dimuat dan

memikirkan reputasi medianya. Dalam film ini, media the washington post

menampilkan konten berita sesuai sudut pandangan pemimpin redaksi

Wartawan harus bisa mengumpulkan data dan klarifikasi dari narasumber dengan cara

yang cerdik. Berita yang baik tentunya tak mencakup kulit luar, tapi mendalam dan terus

diikuti perkembangan dari media lain seperti televisi.

Page 15: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

NAMA : EKA PAKSIYANI ( 013 12 143 511 )

PRODI : MANARITA 3 B

1. SINOPSIS ALL PRESIDENT MEN

PadabulanJuni 1972, seorangpenjagakeamanansedangberjagasendiri di komlpleks Watergate danmenemukanpintu yang tidakterkuncidimungkinkanterjadiperampokan.Iamenghubungipolisi, polisimenagkap lima pencuriberseragamrapih di markasKomiteNasionalPartaiDemokratdalamkompleks. Keesokanpaginya, The Washington Post menugaskan reporter baru yang barubekerja 9 bulan Bob Woodward keGedungPengadilanuntukmenelusuriberitatersebut.Lima tersangkaituadalah James McCord (PenasehatKeamananpemerintah),Bernar Barker, Virgil Gonzales, Euginio Martinez, dan Frank Sturgis ( Operator barang-barangbekas). McCord mengidentifikasidirinyabekerja di CIA ( Central Intelligence Agency) danbaruini pension serta yang lain jugamemilikihubungandengan CIA. Woodward menghubungkankasuspencurianiniterhadap E. Howard Hunt, mantankaryawan CIA dam Presiden Richard Nixon penasihatKhusus Charles Colson.

Carl Bernstein, reporter Poslainditugaskanuntukmeliputkisah Watergate dengan Woodward. Merekasalingenggantetapitetapbekerjasamadenganbaik. Di sisilain Editor mereka Ben Bradleekurangpercayadenganpekerjaanmerekakarnainformasi yang terkadangmerekakumpulkankuranglengkapdantidaklayakuntukhalaman Post. Meskipunbegitu Ben tetapmemberimotifasimerekauntukterusmengumpulkan data denganlengkap.

Woodward mengontak Deep Throat, seorangpejabat senior pemerintahsebagaisumberlainnyauntukmembicarakansoal Watergate yang carakomunikasinyamelaluisuratdiselipkan di Koran danmenarohbenderamerah di pot balkon Woodward.Kemudianmerekabertemu di sebuahgarasiparkir di tengahmalam.Deep Throat berbicaradalamteka-tekidanmetaforatentangWartegate, tapimenyarankan Woodward untuktelusuricekuang $25.000 yang ditransferkerekeningpencuri Watergate Tn. Bernard Barker.

Selamabeberapaminggukedepan, Woodward Bernsteinmenghubung-hubungkan data yang merekaperolehdalamsumbangankampanyedialihkankeKomite Nixon dandanauntukGedungPutih yang KepalaStafnya HR Haldeman.Woorwardbertemulagisecaradiam-diamdengan Deep Throat, yang akhirnyamengungkapkanbahwa Watergate memangdidalangiolehHaldeman. Deep jugamengklaimbahwaiatidakmenutupi-menutupikasuspencurianatauketerlibatannyadengan Creep, tapiuntukmenyembunyikanoperasirahasia yang melibatkanseluruhkomunitasinyelejen AS danmemeperingatkan Woodwarddan Bernstein danlainnyadalampengintaian yang akanmengancamkeselamatanjiwamereka.

Page 16: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

KetikaWoorwarddan Bernstein menyampaikanhalinikepadaBradlee, Bradleemendesakwartawannyauntuktetapmelanjutkanpenyelidikantersebutmeskipunberisiko.

Dalamadeganakhir, menterikehakimanakanmemimpinsumpahjabatan President AmerikaSerikat, Richard Nixon. Serta ditetapkanpada 11 Januari 1973, Woordwarddan Bernstein mengetikceritalengkapdenganmerekamenunjukkanDalamadeganakhir, ditetapkanpadatanggal 20 Januari 1973, Bernstein dan Woodward mengetikkanceritalengkap, Hunt mengakubersalahmelakukankonspirasitingkat 3 pencurian, MagrudermengakubersalahmembanturencanaWatergate,Segrettidihukum 6 bulanpenjara,Kalmbachbersalahkumpulkandana haram untukGedungPutih, Chapin terbuktiberdusta di depanJuriAgung,Colsonmengakubersalahmenghalangijalannyapersidangan,Stansterbuktidalampengumpulandana haram Nixon mengundurkandiridan Gerald Ford menjadiPresidenAmerika yang ke-38.

2. PERMASALAHAN POKOK

Permasalahanpokoknyaadalahmengungkapkasusteka – tekiberkaitandenganpencurian di markasPartaiDemokrat (Watergate).

Dan dimanaselaludipertanyakanolehduawartawanini ‘Mengapa’ ceksebesar $25.000 yang ituditarnsferkerekening Tn. Bernard Barker.Karenauntukdiserahkankekomiteketuapemenangkembalipresiden.Ketuakeuangan Midwest mencaribanyakdanauntukitu.Dan diaterjebakdiantarasesuatu yang tidakdiketahuinya. Dan iaberhubungandengan orang-orang pentingkomitepemenangankembalipresiden.

3. PESAN MORAL PEMBELAJARAN YANG KITA PEROLEH DARI FILM ‘ALL PRESIDENT MEN’ TERKAIT DENGAN FORMATOLOGI BERITA

Pesan moral yang kitadapatdari film iniialahkhususnyabagikita yang jurusanmanajemenproduksipemberitaan yang nantinyaakanbekerja di duniapemberitaanmenjadiwartawan, reporter, editor, pemimpinredaksi, maupunpenulisnaskah. Lewat film inikitabisabelajarmembaca orang jurnalistiksepertiapa. Dan apabilainginmenjadiwartawankitaharuskritis, selalusiapsediauntukmeliputberita,janganpernahmenyerahjikabelummendapatkannarsumberatau data yang dibutuhkan,bergerakcepat,sudahmempelajariberitaitusebelumnyasebelummewawancarainarasumber,harusmenyimpannomor orang-orang penting yang bisadihubungi,berwawasanluas, cakap-tanggap,danselaluhati-hatimencari data maupunmenulisberita.Kita jugatahubagaimanamenjadiseorang editor yang tegasdimaksud editor harusteguhpendirianuntukmenolakapabilatulisan yang dimintakurang data / tidaklayak / tidakmemenuhisyaratuntukdipublikasikan.

Page 17: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Wartawaninvestigasiberanimengungkapkankasuskorupsipolitik.Hal inimemacukitauntukmengungkapkebenarandengankejujurantidakberpihakdengansiapa pun.

Page 18: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Lathifah Arifianti

01312143502

Manarita 3B

SINOPSIS FILM ALL PRESIDENT MEN

Kisah yang menceritakan tentang seorang wartawan dari Washington Pos yang bernama Bob

Woodwart yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergerte yang melibatkan orang dalam atau

mantan petinggi-petinggi Presiden Richard Nixon.

        Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan CIA,

yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan

Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke

pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke

pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut.

        Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-

bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan

meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.

        Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart

pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia

dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat

dari Washington Post. Woodwart yang baru sembilan bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap

remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya.

         Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang beita

yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf

dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya.

Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan

kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu

karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan

woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa

maksud orang itu mengambil tulisannhya.

          Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu

mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas

Page 19: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

tulisannya kembali. woodwartpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia

menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka,

Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartan di Washington Pos.

          Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi

orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau

memberikan informasi yang sejelasnya. sampai pada sutu hari mereka menemui teman sekerja yang

ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan

informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat

ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka

butuhkan.

          Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu

dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai

keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan

dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi

yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan

belum banyak mereka malah di marahi.

          Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan

mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa

sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan

menanyakan kembali tentang Re-Rekayasa ini awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi

tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini

mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya

sedikit teka-teki terpecahkan juga.

         Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi

ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan

akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka

segera menuliskan berita di Washington Post. dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan kasusu

tersebut dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington

Post.

PERMASALAHAN POKOK DALAM FILM ALL PRESIDENT MEN

Page 20: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

sebuah kebocoran terjadi dari lingkaran presiden ke tangan wartawan detektif handal Bob Woodward

and Carl Bernstein yang akhirnya "memaksa" Nixon mengudurkan diri dari Gedung Putih karena

skandal yang kemudian terkenal dengan sebutan Watergate karena kejadiannya di Hotel Watergate di

Washington D.C.

Sebuah pembobolan dan penyadapan terjadi di kantor komite nasional demokrat di Watergate.

Dilakukan oleh 5 orang yang antara lain Bernard L Barker, Virgilio R Gonzales, Eugenio R Martinez,

James W McCord Jr, dan Frank A Sturgis. Pada awal mula dianggap ini hanya kasus penyadapan biasa

yang mungkin saja dilakukan oleh tim kampanye Richard Nixon yang menjadi capres incumbent dari

partai republik.

Namun ada satu kejanggalan yang membuat dua wartawan muda dari The Washington Post berpikir

pasti ada sesuatu yang lebih mendalam ketimbang sekedar pembobolan dan penyadapan. Setelah itu

mereka menemukan bukti bahwa semua ini didalangi oleh CRP atau tim sukses untuk pencalonan

kembali presiden Richard Nixon. Setelah mendapat bukti tersebut mereka malah menemukan banyak

hal yang sangat mengejutkan. Mulai dari dana kampanye yang luar biasa besar yang ternyata adalah

uang hasil money laundry yang dilakukan oleh orang2 CRP. Siapakah yang menjadi dalang utama

money laundry uang rakyat tersebut sehingga berbelok dari yang seharusnya untuk kesejahteraan

rakyat justru dipakai dana kampanye

Pesan moral yang terkandung dalam film all president men ketekunan seorang wartawan yang

terus menerus menggali data dan fakta, walaupun awalnya data awal mereka tidak di terima

oleh pimpinan redaksi, tetapi mereka terus bekerja keras untuk membuktikan skandal yang

terjadi pada saat itu. Dan itu sangat memotivasi sekali kepada calon calon wartawan di seluruh

indonesia untuk mencari data atau fakta yang sebenarnya, dan mencari permasalahan pokok

pada kasus tersebut.

Page 21: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Naditya R. Suri

01312143485

1. Sinopsis

Cerita berawal dari kasus pencurian dan penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat, Watergate.

Kejanggalan kasus tersebut makin dirasakan saat persidangan lima orang terdakwa. Woodwart, wartawan The

Washington Postyang saat itu hadir dalam persidangan mendengar bahwa salah satu terdakwa yang bernama

James Mc. Cord adalah pensiunan konsultan keamanan CIA.Kasus makin ditelusuri. Woodwart terus

mengumpulkan data yang menunjukan ada keterlibatan pemerintahan Richard Nixon, termasuk Penasehat

Khusus Presiden dan beberapa pejabat penting lainnya. Setelah data dihimpun, ada dinamika dalam ruang

redaksi. Woodwart memang baru sembilan bulan menjadi jurnalis di The Washington Post. Hal itu membuat

para petinggi The Washington Post tidak sembarangan memberikan tugas untuk menyelidiki kasus tersebut

kepada Woodwart. Mereka menganggap pengalamannya masih dangkal. Setelah beberapa pimpinan

bersitegang, barulah Woodwart dipercaya untuk menelusuri kasus tersebut. Woodwart tidak sendirian,

redaktur Washington Post juga menunjuk Carl Bernstein dalam peliputan skandal Watergate.

Woodwart menduga, adanya campur tangan para pejabat Gedung Putih dalam melancarkan pencurian dan

juga penyadapan di markas Partai Nasional Demokrat. Jelas hal itu membuat petinggi gedung putih tersandung

kasus. Selama penyelidikan berproses, orang-orang Nixon mencoba menyabotase kampanye politik pesaingnya

dari Partai Nasional Demokrat, karena saat itu adalah tahun politik Amerika, Nixon kembali menjadi kandidat

calon presiden dan akhirnya menang.

Setelah mewawancarai banyak orang, dan data tertulis pun makin terkumpul, Woodwart dan Bernstein

menunjukkan hasil liputannya. Mereka berdua sangat yakin dengan hasilnya, dan berpikiran berita ini akan

sangat eksklusif. Bahkan mereka kira, surat kabar nomer satu Amerika yakni The New York Times tak memiliki

informasi khusus mengenai skadal Watergate. Namun, kenyataan jauh dari harapan, ternyata pimpinan

Washington Post menganggap tak ada yang istimewa dari hasil peliputan mereka. Data-data yang dihimpun

rupanya masih dangkal. Isinya kering dan hanya menyinggung kulit luar dari kasus itu. Berita tentang

Watergate belum jadi diterbitkan dan membuat Woodwart dan Bernsteinkecewa. Mau tidak mau, mereka

harus berpikir mencari cara lebih keras lagi.

Woodwart dan Bernstein tidak menyerah begitu saja. Woodwart memanfaatkan jaringan yang ia miliki, jelas

untuk mengorek banyak informasi. Ia menghubungi kenalannya di Gedung Putih. Pertemuan rahasia dengan

orang dalam pemerintahan mulai ia agendakan. Orang ini akan jadi informan penting dalam kasus yang

Woodwart dan Berstein telusuri.

Page 22: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Akhirnya mereka berdua mengadakan pertemuan rahasia dengan orang misterius bernama Deep Throat.

Woodwart menginginkan Deep Throat mengungkap semua yang diketahuinya tentang skandal Watergate. Tapi

Deep Throat tidak secara gamblang membeberkan semua hal, hanya kata kuncinya saja. Jelas teka-teki itu

membuat woodwart bingung, dan harus memecahkannya. Deep Throat mengatakan agar Woodwart dan

Berstein menelusuri uang sejumlah $25.000 yang ada di rekening salah satu tersangka pencurian. Karena dana

tersebut mengalir dari Komite Pemenangan Kembali Presiden Richard Nixon ke rekening pelaku pencurian

Watergate.

Saat pemberitaan tentang skandal Watergate disiarkan, Gedung Putih gempar. Aksi dari dua wartawan ini

memunculkan beberapa nama penting di pemerintahan. Mulailah terkuak konspirasi pejabat tinggi Gedung

Putih dalam kasus Watergate. Hal ini membuat agen khusus negara tak tinggal diam. Mereka berdua kerap

dibuntuti mata-mata, gerak-gerik mereka diawasi. Bahkan, komunikasi yang dilakukan dua wartawan ini bisa

jadi disadap.

Akhirnya, dalam gelar perkara pengadilan, nama-nama yang diungkap Woodwart dan Bernstein dalam skandal

kasus Watergate dinyatakan bersalah. Dalam salah satu bukti, Richard Nixon terlibat. Ia menyetujui kegiatan

penyadapan dalam kasus Watergate. Pemerintahan Nixon jatuhdan kekuatannya melemah. Pada 9 Agustus

1974, Richard Nixon menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden.

2. Pokok Permasalahan

Inti permasalahan dari film All President’s Men adalah bagaimana 2 orang wartawan, Woodwart dan

Bernstein, mencari data untuk mengungkap suatu kasus yang sangat sulit, karena menyangkut pemerintahan

Presiden Richard Nixon. Bisa dikatakan mereka berdua melakukan sebuah investigasi atas kasus pencurian dan

penyadapan di salah satu markas milik Partai Nasional Demokrat (Watergate) yang diduga ada campur tangan

dengan pejabat Gedung Putih.

3. Pesan moral

Pesan moral yang diperoleh dalam film ini khususnya bagi para jurnalis yaitu, untuk membuat suatu

berita apapun, harus dengan fakta dan data yang kuat. Tidak boleh mengada-ada. Apalagi untuk mengangkat

kasus penting seperti yang terjadi di film ini, data dari berbagai narasumber harus dicari dan didapatkan

meskipun butuh perjuangan yang tidak mudah untuk memperolehnya.

Page 23: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

NAYADEWI NURHAYU TANJUNG

MANARITA3B

01312143499

SINOPSIS ALL PRESIDENT MEN

Kisah yang menceritakan tentang seorang wartawan dari Washington Pos yang bernama Bob

Woodwart yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergerte yang melibatkan orang dalam atau

mantan petinggi-petinggi Presiden Richard Nixon.

        Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan CIA,

yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan

Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke

pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke

pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut.

        Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-

bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan

meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.

        Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart

pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia

dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat

dari Washington Post. Woodwart yang baru sembilan bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap

remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya.

         Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang beita

yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf

dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya.

Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan

kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu

karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan

woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa

maksud orang itu mengambil tulisannhya.

          Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu

mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas

tulisannya kembali. woodwartpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia

Page 24: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka,

Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartan di Washington Pos.

          Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi

orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau

memberikan informasi yang sejelasnya. sampai pada sutu hari mereka menemui teman sekerja yang

ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan

informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat

ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka

butuhkan.

          Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu

dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai

keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan

dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi

yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan

belum banyak mereka malah di marahi.

          Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan

mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa

sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan

menanyakan kembali tentang Re-Rekayasa ini awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi

tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini

mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya

sedikit teka-teki terpecahkan juga.

         Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi

ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan

akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka

segera menuliskan berita di Washington Post. dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan kasusu

tersebut dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington

Post.

Page 25: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

PERMASALAHAN POKOK DALAM FILM ALL PRESIDENT MEN

- Skandal orang-orang disekeliling presiden

- reportase mereka memberikan dampak besar terhadap nasib kepresidenan Richard Nixon. Ia mundur

dari jabatannya pada 8 September 1974 dan digantikan oleh Wakil Presiden Gerald Ford serta

memperoleh pengampunan. Peristiwa yang dikenal sebagai Skandal Watergate ini memberi pelajaran

penting bagi siapapun perihal etika demokrasi dan sisi-sisi gelap kekuasaan. Pada masanya, ketika

terbongkar dan menjadi pemberitaan terus-menerus pada tahun 1972-1973, Skandal Watergate bukan

hanya mengguncang AS, tapi juga dunia.

PESAN MORAL ATAU MAKNA PEMBELAJARAN YANG KITA PEROLEH DARI FILM TERSEBUT TERKAIT DENGAN

FORMATOLOGI BERITA

- betapa moralitas dan etika sangat perlu dipertahankan agar prilaku dan kebijaksanaan para pemimpin

tidak kehilangan daya dobrak dan efektivitasnya. Moral dan etika, karena bersifat universal bahkan

melampaui himpunan-himpunan keimanan, merupakan benteng terakhir yang mesti dipertahankan.

Page 26: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

RAHMAT PERNANDA

013-12-143-488

MANARITA 3B

1. SINOPSIS ALL PRESIDENT MEN

Pada bulan juni 1972, seorang penjaga keamanan (Frank Wills) di kompleks watergate menemukan pintu tetap terkunci dengan para pencuri di dalamnya.Polisi menemukan dan menangkap lima pencuri di kantor pusat komite nasional demokratik dalam kompleks.

keesokan paginya, The Washington post menugaskan wartawan baru Bob Woodward ke gedung pengadilan setempat untuk menyelidiki kasus tersebut. Carl Bernstein, reporter lain. Ditugaskan untuk meliput berita watergate dengan woodward. Keduanya adalah mitra yang tidak cocok, tetapi bekerja sama dengan baik. Eksekutif editor Ben Bradlee(jason robards) percaya pekerjaan mereka tidak lengkap, dan tidak layak untuk berada dihalaman depan post. Ia mendorong mereka untuk terus mengumpulkan informasi.

“Deep Throat” woodward, seorang pejabat senior pemerintah dan sumber anonim yang pernah bekerjasama dimasa lalu menghubungi mereka. Berkomunikasi melalui salinan dari The New York Times, mereka bertemu disebuah garasi parkir di tengah malam. Deep Throat berbicara penuh teka teki dan metafora tentang Watergate, tapi menyaranan Woodward untuk“mengikuti uang”.

Selama beberapa minggu berikutnya, Woodward dan bernstein menghubungkan lima encuri untuk ribuan dolar dalam sumbangan kampanye dialihkan ke komite Nixon untuk kembali memilih presiden (PRK atau Ceep). Bradlee dan lain-lain di post tidak menyukai ketergantungan dua wartawan muda pada sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya seperti Deep Throat, dan bertanya-tanya mengapa pemerintahan Nixon akan melanggar hukum ketika presiden kemungkinan akan mengalahkan calon partai Demokrat George McGovern.Melalui mantan bendahara Hugh Creep W. Sloan, jr, woodward dan bernstein menghubungkan dana lumpur ratusan ribu dolar untuk gedung putih kepala staff HR Haldeman” orang yang paling penting kedua di negri ini” Nixon dan mantan jaksa Agung John N. Mitcheell sekarang kepala creep.

Page 27: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Mereka belajar untuk memulai”Ratfucking” kampanye untuk menyabot calon presiden dari partai Demokrat setahun sebelum pembobolan Watergate, ketika Nixon berada dibalik Edmund Muskie dalam jajak pendapat. Permintaan bradlee ketelitian memaksa wartawan untuk memperoleh sumber lain untuk mengonfirmasi sambungan Haldeman. Ketika gedung putih mengeluarkan penolakan non-penolakan atas cerita post, sehingga terus mendukung mereka. Woodward diam-diam bertemu dengan Deep Throat lahi untuk lebih banyak pertanyaan. Dreep throat akhirnya mengungkapkan bahwa istirahat dalam watergate memang didalangi oleh Haldeman. Deep Throat juga mengkalim bahwa”close-up” bukanlah untuk menyembunyikan pencurian lain atau keterlibatan mereka dengan creep, tetapi untuk menyembunyikan “operasi rahasia” yang melibatkan komunitas intelijen AS keseluruhan”. Dan memperingatkan bahwa woodward, bernstein dan lain-lain berada dalam bahaya. Ketika woodward dan bernstein menyampaikan ini untuk bradlee, dia mendesak wartawan untuk melanjutkan meskipun beresiko.

Dalam adegan terakhir, set pada tanggal 20 januari 1973, bernstein dan woodward mengetikkan cerita lengkap dengan Tv di kantor mereka menampilkan Nixon mengambil sumpah, untuk masa jabatan kedua sebagai presiden Amerika serikat.

2. PERMASALAHAN POKOK

Kasus ini berawal dari dipergokinya 5 orang pencuri yang tertangkap basah sedang menyusup ke komplek perhotelan Watergate yang merupakan basis dari Partai Demokrat. Investigasi menjadi semakin meluas sampai berdampak pada mundurnya Presiden Nixon dari jabatannya pada tahun 1974 (pertama kalinya dalam sejarah seorang Presiden AS mengundurkan diri). Kasus itu bisa terungkap berkat kontribusi besar dari dua orang wartawan muda harian Washington Post, yakni Bob Woodward dan Carl Bernstein. Bagaimana jalannya penyelidikan dan pengumpulan data itulah yang diperlihatkan dalam film All The President’s Men ini.

Bob Woodward (Robert Redford) adalah seorang wartawan yang ditugaskan oleh editornya, Ben Bradlee (Jason Robards) untuk menyelidiki kasus penyusupan 5 orang pencuri ke kantor Partai Demokrat di kompleks perhotelan Watergate. Kasus yang tampaknya hanya merupakan kasus pencurian biasa tersebut ternyata memiliki rahasia besar yang melibatkan konspirasi di

Page 28: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

bidang pemerintahan seperti yang diinformasikan oleh Deep Throat, seorang sumber anonim yang kelak dikenal sebagai whistleblower dalam memecahkan skandal tersebut.

Bersama dengan Carl Bernstein (Dustin Hoffman), Bob kemudian mencari data dengan metode penelitian jurnalistik untuk mencari tahu fakta yang sebenarnya. Penyelidikan inilah yang pada akhirnya membawa keduanya berhasil mengungkapkan berbagai macam data dan saksi yang mengarah pada fakta sebenarnya dari Skandal Watergate.

3. PESAN MORAL

ALL PRESIDENT MEN menampilkan kegigihan dan keberanian jurnalis dalam mengungkapkan kecurangan Presiden AS untuk mempertahankan kekuasaannya, sedangkan Shattered Glass menceritakan perilaku wartawan yang memburu berita eksklusif serta terobsesi meraih penghargaan hingga ia terjerumus ke dalam aktivitas membuat berita palsu.

Ada pun Capote menceritakan kesabaran, perjuangan dan keberanian wartawan selama enam tahun untuk membongkar pembantaian terhadap sebuah keluarga di Texas, AS.

Page 29: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

SABDA HENING P

01312143496

MANARITA 3B

SINOPSIS

Film ini menceritakan tentang seorang penjaga keamanan di kompleks Watergate yang mempergoki 5 orang pencuri yang tertangkap basah sedang menyusup dan membolak-balik arsip di komplek perhotelan Watergate yang merupakan basis dari Partai Demokrat. Karena dianggap hanya sekedar penyusupan biasa maka keesokan paginya, The Washington Post menugaskan wartawan baru Bob Woodward ke gedung pengadilan setempat untuk menyelidiki kasus tersebut. Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka dan ia mendapati fakta bahwa kelima tersangka itu memiliki pengacara yang secara khusus mereka sewa. Woodward juga mengetahui bahwa salah satu dari penyusup itu terlibat dalam kegiatan CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson ,penasihat khusus presiden nixon yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut. Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.        Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat dari Washington Post. Woodwart yang baru enam bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya. Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang berita yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa maksud orang itu mengambil tulisannhya. Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas tulisannya kembali. woodwardpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka, Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartawan di Washington Pos.

Page 30: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Carl Bernstein, reporter lain, yang juga ditugaskan untuk meliput berita Watergate bersama Woodward. Woodward dan bernstein awalnya tidak saling cocok tetapi mereka bekerja sama dengan baik. Eksekutif editor Ben bradlee selalu menganggap berita mereka kurang lengkap dan tidak cocok untuk dimuat dihalaman depan post. Itu yang mendorong mereka untuk terus mengumpulkan informasi terkait kasus tersebut. Bersama dengan Carl Bernstein , Bob kemudian mencari data dengan metode penelitian jurnalistik untuk mencari tahu fakta yang sebenarnya. Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau memberikan informasi yang sejelasnya. Tidak gampang ketika kedua jurnalis itu mengobok-obok dokumen, catatan, nomor telepon, kartu perpustakaan hanya untuk mendapatkan data-data akurat. Tidak aman karena mereka mengalami berbagai ancaman yang tak hanya membahayakan karirnya, tapi juga nyawanya. Kemudian pada suatu hari Bob Woodward mengadakan pertemuan rahasia pada tengah malam di parkiran dengan sumber anonim bernama Deep Throat yang diatur dengan simbol pot bunga yang ditaruh di balkon . Melalui deep throat inilah woodward berhasil menemukan kaitan antara dana yang para penyusup gunakan dengan komite presiden. Mereka berdua juga berhasil menemukan kaitan antara dana ini dengan kepala staff White House, yang pada saat itu dijabat oleh H.R Halderman. Woodward mendapatkan beberapa informasi yang dibutuhkan terkait kasus ini. Tetapi Bradlee dan lain-lain di Post tidak menyukai ketergantungan dua wartawan muda pada sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya seperti Deep Throat.

Hal ini memaksa wartawan untuk memperoleh sumber lain untuk mengkonfirmasi kasus tersebut. Kemudian pada hari berikutnya mereka menemui teman sekerja yang ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka butuhkan. Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan belum banyak mereka malah di marahi.          Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan menanyakan kembali tentang kasus ini,awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya sedikit teka-teki terpecahkan juga.Kemudian Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka segera menuliskan berita di Washington Post. Setelah

Page 31: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

berkali-kali melakukan investigasi dan melahirkan beberpa tulisan yang sebenarnya belum menunjukkan hubungan antara penyusup dengan nixon, woodward dan berstein akhirnya memulai liputan mereka tentang upaya nixon untuk memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar. Dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan skandal watergate dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington Post dan diakhiri dengan pengunduran diri Nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.

PERMASALAHAN POKOK

All the President’s Men, film tentang dua jurnalis The Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, yang berhasil menyibak tabir skandal Watergate dan membuat Presiden Richard Nixon harus mengundurkan diri dari posisinya. Tentang politik dibalik kampanye, dimana rekayasa politik itu selalu ada. Siapa yang cerdik, siapa yang bisa mencari kesempatan, dan siapa yang paling lihai, dialah yang akan berhasil menjadi orang nomor satu atau pemenang. Black Champain pun bisa terlihat di film ini. Bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Selalu banyak misteri dibalik masalah politik. Skandal watergate yang ternyata melibatkan orang-orang disekeliling presiden, agen CIA, dan orang-orang yang bekerja di gedung putih sampai akhirnya terbongkar tentang upaya nixon untuk memenangkan pemilu presiden AS dengan cara yang tidak wajar dan diakhiri dengan pengunduran diri richard nixon dari jabatannya sebagai presiden AS.

PESAN MORAL DAN MAKNA YANG TERKANDUNG

Film ini memperlihatkan bagaimana kerja seorang wartawan yang tidak hanya

sebatas mendapat info kemudian langsung diberitakan, tetapi wartawan akan berusaha

mencari dan mencetak kembali bagaimana kebenaran atas data yang mereka dapatkan

serta mereka mencari fakta-fakta lain untuk mendukung berita yang akan mereka

terbitkan tersebut. Hal yang paling menarik dalam film ini ketika kita berusaha mencari

informasi dari orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut. Mereka membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk mengumpulkian data-data yang mereka butuhkan demi

kebenaran dari fakta dan data yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Kerja wartawan

seperti ini seakan-akan melakukan sebuah research karena memang kita harus mencari

reabilitas dan validitas dari data tersebut. Banyak makna yang didaptkan dalam film ini,

hal yang paling penting dicatat validitas dan reabilitas dari sebuah data itu penting dan

Page 32: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

sangat mendukung dalam pemberitaan. Sehingga dalam membuat berita akan

menyampaikan situasi dan kondisi yang benar terjadi dilapangan,bukan sesuatu yang

diada-adakan. Kita harus kreatif dalam mendapatkan informasi dari narasumber karena

tidak semua narasumber bersedia dengan senang hati memberikan informasi yang kita

butuhkan. Kita harus berpandai-pandai mencari celah untuk menggali informasi yang

valid tersebut. Dalam berita yang dibahas dalam film ini memiliki nilai-nilai berita

meliputi aktualitas, magnitude, significant, konflik, penting dan berdampak bagi orang

banyak karena kasus ini melibatkan presiden AS sebagai tokoh didalamnya. Berita dalam

kasus ini juga sangat aktual karena ketika kasus ini muncul wartawan langsung mencari

berita terkait kasus tersebut sampai ke akar-akarnya dan dipenuhi dengan berbagai

konflik berupa ancama-ancaman karena menyangkut tokoh besar.

Page 33: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Nama : Valentina Sitorus

NIM : 013 12 143 494

Prodi/Semester : Manarita 3B

Mata Kuliah : FormatologiBerita

Sinopsis Film All President’s Men

All President’s Men adalah film yang dibuatpadatahun 1976 yang didasarkanpada novel, dandibintangioleh Robert Redford dan Dustin Hoffman dengandurasi 138 menit. Film iniberceritatentang 2 wartawan Washington Post yang berusahamembongkarkasuspencurianWatergatedanmelibatkanbanyakinstitusipemerintahsepertiKomisiPemilihanUmum, FBI, CIA danbahkanmelibatkan Richard Nixon selakuPresidenAmerikapadasaatitu. Padakasuspencurian Watergate, adaseorang yang terlibatkegiatan CIA yakni Charles Coulson yang dulunyabekerjasebagaikonsultandiGedungPutihdanjugamenjadiagen CIA.

Kisah yang menceritakan tentang seorang wartawan dari Washington Pos yang bernama Bob Woodwart yang ingin mengangkat kasus pencurian Watergerte yang melibatkan orang dalam atau mantan petinggi-petinggi Presiden Richard Nixon. Dalam kasus pencurian ini tertangkap lima orang tersangka yang juga terlibat dalam kegiatan CIA, yang salah satunya bernama Mr. Charles Colson yang dulunya bekerja sebagai seorang konsultan Gedung putih selain itu juga seorang penulis dan agen CIA. Kelima tersangka ini langsung dibawa ke pengadilan untuk di proses dan dimintai keterangan, mendengar itu Woodwart segera pergi ke pengadilan dan mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi di ruang sidang tersebut.

Di ruang inilah ia bertemu dengan seorang saksi yang dihadirkan , ia segera menanyakan bukti-bukti atau informasi tentang kasus yang sedang terjadi. Tapi sayangnya saksi malah menghindar dan meminta Woodwart menghentikan peliputannya mengenai kasus ini.

Dengan bukti yang masih dikatakan belum cukup kuat untuk mengungkapkan Fakta Woodwart pun kembali ke Kantor dan mempresentasikan kepada Pimpinan redaksi tapi sayang Informasi yang ia dapatkan malah menjadi bahan ocehan orang-orang tersebut, sampai-sampai ia diancam akan dipecat dari Washington Post. Woodwart yang baru sembilan bulan bekerja di situ terbilang masih dianggap remeh oleh orang-orang di sekitar tempat kerjanya.

Disinilah kisah bermula ketika ia masih berambisi untuk membongkar kebenaran tentang beita yang ia dapat ia menulis berbagai bukti dengan mesin TIK nya dan meletakkan di meja salah satu staf dikantornya tapi kertas yang ia tulis malah dibawa oleh salah satu karyawan lainnya kemejanya. Melihat hal ini timbul kejanggalan dalam hatinya dan iapun kembali menulis bukti yang lainnya dan kembali meletakan tulisan tersebut di tempat semula, dan kemudian ia memperhatikan salah satu karyawan yang tadi mengambil tulisannya dan ternyata karyawan tersebut kembali mengambil tulisan woodwart. Melihat hal itu woodwart langsung menghampiri karyawan tersebut dan menanyakan apa maksud orang itu mengambil tulisannhya.

Page 34: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

Setelah sampai di meja karyawan senior tersebut alangkah terkejutnya ia ternyata karyawan itu mengambil bukti tulisan woodwart ke dalam tulisannya. woodwart merasa tidak senang dan merampas tulisannya kembali. woodwartpun kembali ke meja nya tapi karyawan tadi kembali menyusul ia menanyakan tentang apa yang di ketahui Woodwart dan dari sinilah awal dari persahabatan mereka, Woodwart berteman dengan Carl Berninstein yang juga menjabat sebagai wartan di Washington Pos.

Setiap hari mereka mencari informasi tentang bukti yang akan memperkuat berita mereka selagi orang yang mereka kenal mereka hubungi untuk dimintai keterangan tapi tak seorangpun yang mau memberikan informasi yang sejelasnya. sampai pada sutu hari mereka menemui teman sekerja yang ternyata pernah berhubungan dengan salah satu tersangka. mereka meminta perempuan ini memberikan informasi tentang orang-orang yang pernah terlibat di gedung putih. Awalnya mereka juga sempat ditolak oleh perempuan ini tapi kemudian perempuan ini setuju dan memberikan data yang mereka bbutuhkan.

Dari data yang didapat inilah mereka mulai menyelidiki kasus yang sedang terjadi satu persatu dari daftar nama mereka hubungi dan mereka datangi tapi semuanya menolak untuk dimintai keterangan karena beberapa dari mereka tidak percaya bahwa Woodwart dan Carl adalah wartawan dari Washington Post melainkan dari New York Times. Sampai suatu hari terjadilah rapat Redaksi yang membicarakan kasus yang mereka angkat ini tapi karena bukti yang Carl dan Woodwart dapatkan belum banyak mereka malah di marahi.

Begitu berat beban yang mereka hadapi belum lagi bahaya yang mengancam keselamatan mereka karena mengankat kasus serius ini. Tapi hal ini sama sekali tidak membuat mereka putus asa sampai suatu hari Carl kembali mendatangi rumah salah satu mantan Petinggi digedung putih dan menanyakan kembali tentang Re-Rekayasa ini awalnya perempuan ini tidak ingin bertemu Carl lagi tapi Carl berpura-pura hanya datang untuk bertamu dan minum kopi akhirnya perempuan ini mempersilakan ia masuk juga dari sinilah Carl berusaha mengorek informasi dengan kecerdikannya sedikit teka-teki terpecahkan juga.

Carl membawa bukti yang ia dapat kepada Woodwart disini lah mereka mulai menulis tapi ternyata bukti yang di dapat masih harus dipecahkan juga agar menjadi fakta yang sejelas-jelasnya, dan akhirnya mereka sepakat kembali menemui perempuan tadi. Setelah bukti benar-benar jelas mereka segera menuliskan berita di Washington Post. dan dari sinilah mereka berhasil memecahkan kasusu tersebut dan menjatuhkan president Richard Nixon dengan berita yang setiap hari terbit di Washington Post.

Dan padaadeganterakhir, padatanggal 20 Januari 1973, Bernstein dan Woodward menceritakankasustersebutsecaralengkap, oknum yang terkaitjugadisebutkandenganjelaslaluPresidenNioxonterbuktimelakukankecurangandanoknum yang beradadibawahkendali Nixon dipenjaraoleh FBI dan CIA. Padaawalnya, Presiden Nixon tidakmaumengundurkandiri, namunpadaakhirnyaiamengundurkandiri.

MasalahUtama

1) Penyadapan data-data PartaiDemokratolehpihakPresiden Nixon.

Page 35: TUGAS FORMATOLOGI BERITA : ALL THE PRESIDENTS MEN PART 2

2) PenyuapanuangolehPresiden Nixon agar iaterpilihkembalipadapemilihanpresiden.3) Ketidak-netral-an pemerintahkepada media cetaksehinggaberita yang

diterbitkantidaksesuaidenganfakta.

Moral

1) Janganpernahmenyerahwalaupunberita yang sudahdiberikankepada editor ditolak.2) Janganmudahbanggaterhadapapa yang kitakerjakankarenatidaksemua yang

kitakerjakanbaikdimataorang lain.3) Gigihdalammencariberita.4) Tidakkenallelahsebelummendapatkanberita yang akurat.5) Mempelajariteknikwawancara yang baiksehingganarasumberdapatmemberikanberita yang

kitaharapkan.