Tugas Fisiologi Hewan Air Alpanda
-
Upload
muhammad-alpanda -
Category
Documents
-
view
443 -
download
7
Transcript of Tugas Fisiologi Hewan Air Alpanda
Tugas Fisiologi Hewan Air
SEL
Disusun
Oleh:
Muhammad Alpanda (230110097017)
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjdjaran
2010
Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan
gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh
sokongan struktur-struktur interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk
melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun
berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah
merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia,
sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.
Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel
mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
• oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk
melepaskanenergi
•mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
• setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
• hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel
tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi.
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang
terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).
A. KOMPONEN KIMIAWI PENYUSUN SEL
Sel merupakan struktur yang dibangun oleh komponen kimiawi berupa bahan
organic dan anorganik. Bahan kimia anorganik misalnya H2O, O2, C, dll.
H
H
H
H
H
H H
H
HH
OC
C
C C
O
OH O
HHO
OH
OH
CH2OH
CH2OH
C
OH
OH
O
OH
Rumus bangun
Simbol monosakarida
6
5
4
3 2
1
Sedangkan bahan organic yang menyusun sel diantaranya adalah Karbohidrat,
Lipid dan Protein. Karbohidrat, lipid dan protein merupakan bahan-bahan
penyusun sel yang berukuran besar, disebut juga makromolekul.
1. Karbohidrat
Fungsi :
a. sebagai sumber energi (contoh :glukosa, fruktosa)
b. sebagai cadangan energi (contoh : glikogen)
c. sebagai sumber kerangka karbon penyusun tubuh (contoh :
pati,selulosa,kitin)
Ada 3 golongan Karbohidrat, yaitu :
a. Monosakarida
Contoh monosakarida : glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b. Disakarida
merupakan gabungan dari 2 monosakarida. Penggabungan ini terjadi
melalui reaksi kondensasi / dehidrasi.
H
H H H
H H
H
H
H
H
H
H
H
H
H HH
H
H
H
OH OH
OHOHOH
HO
O O
O
OH
OH
OH
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH
H2O
OH
HO
O
OH O
H
Glukosa Glukosa
Maltosa
O
OH
c. Polisakarida
Merupakan gabungan dari banyak monosakarida. Contohnya pati/ amilum,
selulosa (serat), kitin, dll.
2. Lipid
Merupakan molekul hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofob (sukar larut dalam
air). Ada 3 kelompok lipid, yaitu :
a. Lemak (Trigliseraldehid)
Merupakan lipid yang disusun oleh gabungan 1 gliserol dengan 3 asam lemak.
Contoh disakarida : a. Maltosa (gabungan 2
glukosa), b. sukrosa (gabungan glukosa +
fruktosa), dan c. Laktosa (gabungan glukosa
+ galaktosa).
H HH
H H
CH2
O O O
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH3
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH
CH
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH3
C C C OOO
C C C
H
HO
CH3
CH3
H3CCH3
CH3
6C
6C
6C
5C
b. Fosfolipid
Merupakan lipid penyusun membran sel. Fosfolipid disusun oleh gugus
fosfat dan 2 asam lemak.
c. Steroid
Merupakan lipid yang disusun oleh rantai hidrokarbon berbentuk cincin
berjumlah 4 buah. Fungsinya sebagai bahan baku pembentukkan hormone
seks, vitamin D, komponen membrane sel, dll.
Di alam, lemak terdapat dalam bentuk 2 macam, yaitu:
1. Lemak jenuh : ditemukan pada hewan, memiliki ciri
berbentuk padat pada suhu kamar (250 C).
2. Lemak tak jenuh : Ditemukan pada tumbuhan
(disebut juga minyak). Memiliki cirri berbentuk cair
pada suhu kamar ( 250C).
CH3
H
H
N C C
O
OH H
HN+ C
H
R
C
O
OHH2O
H
H
N C C N C C
R H R OH
O
IkatanPeptida
DipeptidaAsam Amino
Reaksi DehidrasiH
R
Asam Amino
H O H
3. Protein
Merupakan molekul yang disusun oleh 20 jenis asam amino. Protein memiliki
fungsi diantaranya :
a. sebagai penyusun membrane sel
b. sebagai katalis reaksi kimiawi sel/ dalam tubuh ( oleh enzim)
c. pembentuk struktural sel, dll
Beberapa dipeptida melalui penambahan asam amino lain akan membentuk
polipeptida. Polipeptida ini nantinya dapat dibuat menjadi protein pada sel/ tubuh.
4. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-
85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat
dalam bentuk suspensi atau membranous.
5. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat,
Natrium, Klorida dan Kalsium.Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk
reaksi selluler dan terlibat dalam mekanisme control sel.
Pili: struktur gerak pada beberapa prokariotik
Nucleoid: daerah tempat beradanya DNA (Tidak dibungkus membran inti)
Ribosom: organel yang mensintesis protein
Membran Sel: struktur pembungkus sitoplasma sel
Dinding Sel: struktur kaku yang terletak diluar membran sel
Kapsul: lapisan lendir yang membungkus sel
Flagela: organ gerak pada prokariot, umumnya lebih panjang dari pili
(a) Tipe sel prokariotik, dan strukturnya
B. STRUKTUR SEL PROKARIOT DAN SEL EUKARIOT
Sejak ditemukannya mikroskop elektron para ahli biologi mulai berhasil
mengidentifikasi struktur internal dari berbagai macam sel. Berdasarkan hasil
pengamatannya, para ahli menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik. Penggolongan ini didasarkan atas ukuran dan struktur
intemal atau kandungan organel selnya. Sel prokariotik memiliki struktur yang
sederhana,. misalnya bakteri, ganggang hijau-biru, dan mikoplasma. Sedangkan, sel
eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks, misalnya protista, fungi,
tumbuhan, dan hewan.
1. Struktur sel prokariotik
Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri
modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-
biru. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel
prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam
adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti
Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma,
sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding sel
bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan
sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan , yaitu bakteri gram
positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram positif, hamper 90%
komponen dinding selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada bakteri
gram negative berkisar antara 5 – 20%.
Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan
pengangkutan larutan ke dalam sel; berperan dalam transfer elektron dan
fosforilasi oksidatil; pada bakteri aerob berperan dalam pengeluaran enzim
hidrolitik; sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam
biosintesis DNA, polimer dinding sel dan lipid selaput.
Komponen utama membran sel tersusun atas lipid dan protein atau lipoprotein.
Membran sel bakteri dan sianobakteri membentuk lipatan ke dalam yang
dinamakan mesosom. Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam
pembelahan sel. Sedangkan pada sianobakteri, mesosom berfungsi sebagai
kompleks fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis.
Di dalam sitoplasma terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000 ribosom yang
tersusun atas RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis protein.
Ribosom prokariotik tersusun atas sub unit kecil dan sub unit besar yang
berukuran 30 S dan 50 S (Svedberg). Pada saat proses transaksi, kedua sub unit ini
bersatu untuk menjalankan fungsinya. Di dalam sitoplasma juga terdapat molekul
protein dan enzim yang digunakan dalam setiap reaksi kimia di dalam sitoplasma.
Bakteri juga menyimpan cadangan makanan di sitoplasma dalam bentuk granula-
granula tidak larut air. Materi genetik sel prokariotik membentuk suatu struktur
yang dinamakan nukleoid, merupakan kromosom tunggal. Antara materi inti
dengan sitoplasma tidak terdapat pembatas atau tidak memiliki membrane inti. Sel
prokariotik mengandung sejumlah kecil DNA dengan total panjang antara 0,25
mm sampai 3 mm yang mampu mengkode 2000 – 3000 protein.
2. Struktur sel eukariotik
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multi
seluler. Sel eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus, sentriol,
retikulum endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro,
mitrokondria, mikrotubulus dan mikro filamen. Organelorganel di dalam sel
memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap
organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda - beda.
a. Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri
daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan,
dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk
membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak
berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa,
pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
b. Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan
sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran
sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur
membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan
oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida
membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul
lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran.
Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis
dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun
membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid,
dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul
dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara
lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil
(air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan
ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi
dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu
melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni
gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi,
osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.
Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi
akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk.
Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari
hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam
transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan
glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif
glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein
transpor.
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan
bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan
gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari
beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif
ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven
pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled
carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter
ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah,
sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah
berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor
Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel
bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya
terjadi pada Bakteriorhodopsin.
c. Mitokondria
Mitochondria
Ruang Intermembran
Membranluar
Ribosom bebasPada matriksmitochondria
DNA Mitochondria
Membrandalam
Krista
Matriks
100 µm
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup
berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk
menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan
demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas
metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak,
misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda
untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan
panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama,
yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang
terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang
sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini
bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000
Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar
bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang
terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor
lipid ke matriks untuk menjalani ?-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar
terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan
banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish,
2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam
sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran
dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif,
ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta
protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan
membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang
penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan
reaksi ?-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat
materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom,
ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan
kalium.
d. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi
enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de
Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini
memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim
tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis,
dan autofagi.
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa
ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa
materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke
sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi
tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom
awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga
terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk
autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari
trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses
ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran
akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom.
Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
e. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau
diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan
struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki
hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut
diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi
berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. beberapa fungsi badan
golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel
kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti
membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi
enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
f. Retikulum Endoplasma
Retikulum
Endoplasma (RE)
adalah organel yang
dapat ditemukan di
seluruh sel hewan
eukariotik.
Retikulum endoplasma
memiliki struktur yang
menyerupai kantung berlapis-
lapis. Kantung ini disebut
cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian
banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total
membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam
sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti
“jaringan”).
Ada 2 macam RE, yaitu :
1. RE Halus, yaitu RE yang tidak terdapat ribosom pada permukaan
membrannya.
Fungsi : a)mensintesis lipid,
b)metabolisme karbohidrat,
c)menyimpan kalsium, dan
d)mendetoksifikasi racun
2. RE Kasar, yaitu RE yang terdapat ribosom pada permukaan
membrannya.
Fungsi : a) memproduksi protein yang dibutuhkan diluar sel,
misalnyaenzim
b) memproduksi komponen membran sel
g. . Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama
dengan beragam jenis protein seperti histon.
Nucleus
NukleusNucleolus
Kromatin
Membran Inti:
Membran dalamMembran luar
Pori-pori inti
RE Kasar
Membran inti yang diperbesar
Pori-pori inti yang diperbesar
Ribosom
1 µm
1 µm0.25 µm
Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti
sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut
dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu,
nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan
sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis
ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
h. Plastisida
Grana
Kloroplas
DNA Kloroplas
Ribosom
Stroma
Membran luar dan dalam
Tilakoid
1 µm
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada
tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a
dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
i. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang
sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini
akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus
sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi
kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai
dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa
mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai
terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2
merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah
memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub
pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-
benang spindel.
j. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di
dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak
dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat
rendah. Ada 3 tipe vakuola, yaitu :
vakuola makanan, terbentuk melalui fagositosis pada sel protozoa, dll
vakuola kontraktil, yaitu vakuola yang berfungsi memompa kelebihan air
pada selprotista
vakuola sentral, ditemukan pada sel tumbuhan / sel jamur.
fungsi vakuola adalah :
memelihara tekanan osmotik sel
penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
mengadakan sirkulasi zat dalam sel
menyimpan cadangan makanan.
Menyimpan senyawa sisa metabolisme
Menyimpan air
Menyimpan pigmen warna tumbuhan