TUGAS FIELD CAMP (GRAVITASI)

7
TUGAS FIELDCAMP 2012 METODE GRAVITASI Disusun oleh: FATHUL MUBIN (08/270187/PA/12238) YOGYAKARTA MEI 2012

description

TUGAS GRAVITASI

Transcript of TUGAS FIELD CAMP (GRAVITASI)

TUGAS FIELDCAMP 2012

METODE GRAVITASI

Disusun oleh:FATHUL MUBIN (08/270187/PA/12238)

YOGYAKARTAMEI 2012

A. PENDAHULUANPada tugas metode gravitasi saat ini terdapat data gravitasi sebanyak 34 titik terbagi dalam 3 lintasan dengan arah lintasan utara-selatan yang memotong batas kontak dari lithologi 3 (tiga) batuan yang berbeda. Posisi ketiga lintasan terlihat pada gambar dibawah ini.

UGambar.1. Peta geologi regional area survey.

B. PENGOLAHAN DATA DAN HASILPengolahan data pada tugas ini hanya sampai Anomali Bouguer Sederhana (ABS). Secara garis besar pengolahan pertama yaitu mencari g observasi dengan melakukan koreksi-koreksi. Sebelum melakukan koreksi, dibuat titik ikat (base Station) pengukuran medan gravitasi dengan persamaan sebagai berikut:gbs = gref + (grelbs +grelref)

Keterangan:gbs = nilai medan gravitasi Base Station (titik ikat)gref = nilai medan gravitasi di titik referensigrellikk= nilai pembacaan gravitasi di titik ikatgrelref = nilai pembacaan gravitasi di titik referensi.

Tahap selanjutnya setelah didapatkan titik ikat kemudian dilakukan koreksi tinggi alat, koreksi pasang surut, dan koreksi drift. Dari hasil koreksi tersebut didapatkan g observasi yang mana nilainya masih terpengaruh efek topografi.

1) Reduksi Gravitasi Teoritis (gn) gn = g() = 978032.7(1+0.0053024sin2 - 0.0000058sin2 2)Dengan adalah sudut lintang dalam derajat.2) Reduksi Udara Bebas (rub)Besarnya reduksi udara bebas (Untung dan Sato, 1978) yaitu 0,3086h mgal/meter, dimana h adalah ketinggian titik amat terhadap sferoida acuan.3) Reduksi Topografi (rtp)Reduksi topografi merupakan gabungan dari reduksi Bouguer dan reduksi medan. Massa yang terletak antara titik amat dengan datum menimbulkan efek gravitasi, dan hal tersebut belum diperhitungkan dalam reduksi udara bebas, sehingga reduksi Bouguer dimaksudkan untuk mereduksi efek gravitasi yang ditimbulkan oleh massa tersebut. Reduksi Bouguer ini didasarkan pada suatu pengandaian bahwa titik amat berada pada suatu bidang horizontal yang luas dan mempunyai massa batuan dengan kerapatan tertentu. Apabila suatu titik amat terletak pada suatu slab atau daratan yang sangat luas, maka pembacaaan percepatan gravitasi di titik amat akan diperbesar oleh efek slab ini. Oleh karena itu reduksi Bouguer dikoreksikan berlawanan dengan reduksi udara bebas, yaitu dikurangkan apabila titik amat berada di atas datum. Reduksi Bouguer (Stacey, 1977) dirumuskan sebagai berikut :gb = 2Gh = 0.04193h mgaldengan: : rapat massa (densitas) slab Bouguer (gr/cm3)h : ketinggian titik amat (meter). Pada gambar dibawah ini merupakan kontur Anomali Bouguer sederhana (ABS) yang didapatkan dengan asumsi densitas slab Bouguer pada reduksi bouguer (gb) sebesar 2.69 gr/cm3.

Gambar.2. Hasil kontur Anomali Bouguer sederhana (ABS)

Kemudian saya mencoba untuk mengoverlay dengan peta geologi regional area survey yang nantinya dapat di-interpretasi secara menyeluruh.

Efek interpolasiUGambar.3. Overlay antara peta geologi regional area survey dengan hasil kontur Anomali Bouguer sederhana (ABS)

C. INTERPRETASIPada gambar (gambar.3) diatas terdapat tiga buah lithologi regional dan terlihat pula seiring dengan kontras densitas pada batas kontak lithologi, Pertama terlihat pada peta dengan warna biru dan tertulis Tmwl merupakan formasi Wonosari-Punung yang lithologinya berupa batugamping, batugamping napalan-tufan, batugamping konglomerat, batupasir tufan, dan batulanau.Litologi regional kedua merupakan batuan metamorf yang pada gambar ditunjukkan dengan warna merah tua dan tertulis KTm yakni berupa sekis, pualam, batuan gunungapi malih, dan batusabak, untuk nilai densitasnya memiliki beda densitas paling besar, sekitar 70-75 mgal, formasi ini merupakan lithologi paling tua diantara ketiganya.Sedangkan untuk lithologi regional ketiga merupakan batuan gunungapi merapi yang terdiri dari breksi gunungapi, lav, dan tuf yang ditunjukkan dengan warna kuning dan tertulis Qvm memiliki anomaly densitas rendah yaitu sekitar 54-62 mgal.Untuk kasus adanya beberapa ketidakcocokan kontur ABS dengan peta regional (warna biru Tmwl) yakni pada titik sebelah kiri (GRA108, GRA109, GRA110) dan kanan (GRA310, GRA311, GRA312) dengan tampilan warna coklat menandakan nilai densitas yang cukup besar dari daerah sekitarnya, bisa disebabkan karena anomali lokal dipermukaan. Sedangkan pada area sebelah kiri bawah disebabkan adanya efek interpolasi dari dua titik yakni GRA212 dan GRA213.