Tugas Farkog 050
-
Upload
witha-pasaribu -
Category
Documents
-
view
28 -
download
5
description
Transcript of Tugas Farkog 050
TERPENOID
Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar
dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan dalam
model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari
metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat(mevalonic acid : MVA).
Terpenoid tersebar secara luas dan banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi. Terpenoid
dihasilkan oleh fungi, organisme-organisme laut, serta serangga, dan pada tumbuhan. Unit isoprene
disusun atas asaetat melalui jalur asam mevalonat dan dihubungkan dengan rantai karbon yang
mengandung 2 ikatan tak jenuh.
Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n, dengan n merupakan penentu kelompok tipe terpena. Modifikasi
terpena (disebut terpenoid, berarti "serupa dengan terpena") adalah senyawa dengan struktur serupa
tetapi tidak dapat dinyatakan dengan rumus dasar. Kedua golongan ini menyusun banyak minyak atsiri.
Hemiterpena, n=1, hanya isoprena.
Hemiterpenoid, contohnya prenol, asam isovalerat.
Monoterpena, n=2, contohnya mircena, limonena, dan ocimena.
Monoterpenoid, contohnya geraniol.
Seskuiterpena, n=3, contohnya farnesen.
Seskuiterpenoid, contohnya farnesol, kurkumena, bisabolol.
Diterpena, n=4, contohnya cembrena.
Diterpenoid, contohnya kafestol.
Triterpena, n=6, contohnya skualena.
Triterpenoid, contohnya lanosterol, bahan dasar bagi senyawa-senyawa steroid.
Tetraterpena, n=8, contohnya adalah likopena, karotena
Politerpena, n besar, contohnya adalah karet dan getah perca.
Kegunaan terpenoid bagi tumbuhan antara lain :
a. Fitoaleksin
Fitoaleksin adalah suatu senyawa anti-mikrobial yang dibiosintesis (dibuat) dan
diakumulasikan oleh tanaman setelah terjadi infeksi dari mikroorganisme patogen atau
terpapar senyawa kimia tertentu dan radiasi dengan sinar UV.
b. Insect antifectan, repellant
c. Pertahanan tubuh dari herbivora
d. Feromon Hormon tumbuhan.
Feromon adalah sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya pikat
seks pada hewan jantan maupun betina.
RESIN
Resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat, resinotannol,
ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit oksigen karena
mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar menghasilkan hangus. Ada juga yang
menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan adisi dengan air menjadi
dammar dan fitosterin. Sifatnya tidak larut dalam air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter,
aseton, petroleum eter, kloroform, dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan,
biasanya dibentuk dalam zat padat yang getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek
dan akan habis terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol dan pelarut
organic lainnya.
Macam-macam resin :
a. Oleo resin : campuran resin dengan minyak atsiri > terpentiin, Canada balsam, copaiba; atau yang
berasal dari capsicum, Aspidium, Cubeb
b. Gum resin : campuran gum dengan resin > Asafetida, Gamboge, Myrrh
c. Balsam : campuran resin yang mengandung asam sinamat dan atau asam benzoate atau esternya
> benzoin, tolu balsam, peru balsam, styrax
d. Glikoresin : campuran resin dengan glikosida > Ipomea, Jalap, podophullym
Kandungan resin meliputi :
a. Asam resin
Merupakan turunan asam karboksilat dan fenol > asam abeitat dan asam kopaivat
b. Resin alcohol
- Resinotanol > aloeresinotanol
- Resinol > benzoresinol
- Resen adalah resin netral
Beberapa jenis resin digunakan dalam lapangan farmasi seperti coloponium, mastik podophyllum dan sebagainnya, yang di sebut sebagai resin farmaseutis. Resin-resin farmeseutis dapat di peroleh dengan beberapa cara yairu ;
a. Dengan ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Dengan cara resin-resin dari Jalapae ipomoea dan Podophyllum
b. Dengan cara memisahkan minyak mnguapnya dengan penyulingan misalnya Colophonium dari terpenting, resin copaive dariBalsamum copaive
c. Dengan memanasi bagian tanaman yang mengandung resin copaive dari Balsamum copaived. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman, seperti oleoresin, yang kemudian diuapkan,
dengan cara ini diperoleh maktis, sanguis draconis.e. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil, seperti kopal, dan kaudammar.
STEROID
Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti siklopentana
perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana. Dahulu sering
digunakan sebagai hormon kelamin, asam empedu, dll. Tetapi pada tahun-tahun terakhir ini makin
banyak senyawa steroid yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan .Tiga senyawa yang biasa disebut
fitosterol terdapat pada hampir setiap tumbuhan tinggi yaitu: sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol.
Menurut asalnya senyawa steroid dibagi atas:
1. Zoosterol, yaitu steroid yang berasal dari hewan misalnya kolesterol.
2. Fitosterol, yaitu steroid yang berasal dari tumbuhan misalnya sitosterol dan stigmasterol
3. Mycosterol, yaitu steroid yang berasal dari fungi misalnya ergosterol
4. Marinesterol, yaitu steroid yang berasal dari organisme laut misalnya spongesterol.
Berdasarkan jumlah atom karbonnya, steroid terbagi atas:
1. Steroid dengan jumlah atom karbon 27, misalnya zimasterol
2. Steroid dengan jumlah atom karbon 28, misalnya ergosterol
3. Steroida dengan jumlah atom karbon 29, misalnya stigmasterol
Steroid juga terdapat pada manusia yaitu kolesterol dan hormon-hormon seks seperti
testosterone, estradiol, dan progesterone. Steroid yang terdapat dialam berasal dari triterpenoid.
Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan berasal dari triterpenoid lanosterol sedangkan yang
terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari triterpenoid sikloartenol setelah triterpenoid ini
mengalami serentetan perubahan tertentu.
Steroid ini di dalam dunia olahraga sering menimbulkan kontroversi, mengingat prestasi seseorang dapat meningkat dengan mengkonsumsinya, sementara di pihak lain, konsumsi steroid dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia. Baik yang terdapat di tumbuhan maupun di hewan, merupakan hormon yang larut dalam lemak, dan mempunyai struktur basa tetrasiklo. Struktur basa memiliki empat cincin yang saling terpaut dan terdiri dari tiga cincin sikloheksan dan dan siklopentan tersintesis dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonik di dalam metabolisme sel tumbuhan. Perbedaan pre-kursor di jalur asam mevalonik, dalam biosintesis steroid pada tumbuhan dan hewan
menghasilkan produk steroid yang berbeda, pada tumbuhan menghasilkan brassinolide dan pada hewan menghasilkan kolesterol, dan yang lain lagi pada cendawan menghasilkan ergosterol.
Secara rinci beberapa fungsi steroid adalah sebagai berikut :
* meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan* menghambat penuaan daun (senescence)* mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan* menghambat proses gugurnya daun* menghambat pertumbuhan akar tumbuhan* meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan* menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan* merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan* merangsang diferensiasi xylem tumbuhan* menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat.
ELWITHA PASARIBU
260110110050