Tugas eni safitri epidemiologi

40
KATA PENGANTAR Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur atas rahmat ALLAH SWT karena berkat ridho-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu kami dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Epidemiologi Terjadinya Penyakit Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.Demi tercapainya makalah yang sempurna. Raha April 2015 penyusun

Transcript of Tugas eni safitri epidemiologi

Page 1: Tugas eni safitri epidemiologi

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur atas rahmat

ALLAH SWT karena berkat ridho-NYA kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Penulis juga

mengucapkan kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu

kami dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Epidemiologi

Terjadinya Penyakit Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat

kesalahan yang belum kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran &

kritik dari teman-teman maupun dosen.Demi tercapainya makalah yang

sempurna.

Raha April 2015

penyusun

Page 2: Tugas eni safitri epidemiologi

DAFTAR ISI

KataPengantar......................................................................................

DaftarIsi.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang......................................................................

B. Tujuan....................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS

1. Faktor Host............................................................................

2. Faktor Agent..........................................................................

3. Faktor Environment.............................................................

4. Port Of Entry, And Port Of

Exit........................................................................................

5. Transmisi...............................................................................

BAB III PEMBAHASAN

A. Pencegahan...........................................................................

B. Pemberantasan ....................................................................

C. Penatalaksanaan..................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................

B. Saran.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Tugas eni safitri epidemiologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang

telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya

didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena

kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak

kelompok masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep

tersebut. Di bin pihak masih ada gangguan kesehatan/ penyakit yang

belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian.

Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori

bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang

meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. Namun demikian

dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam

interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan

bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit.

Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya

penyakit yang timbul karena adanya gangguan keseimbangan cairan

dalam tubuh manusia (teori humoral). Dalam teori ini dikatakan bahwa

dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yakni cairan putih,

kuning, merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan.

keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit tertentu,

(tergantung pada jenis cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt

ml, Icon tersebut masih merupakan dasar dalam sistem pengobatan Cina

tradisional,

Page 4: Tugas eni safitri epidemiologi

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk

hidup yang mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan

pengotoran udara dun lingkungan sekitarnya. Teori ini terutama pada

abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah pada kebersihan

lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup. Contoh

pengaruh teori tersebut adalah timbulnya penyakit malaria yang di kira

karena sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan yang ada di rawa-

rawa (malaria artinya daerah yang jelek) dan masih ada masyarakat

yang tetap menganut teori tersebut.

Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup

besar dalam konsep terjadinya penyakit, dengan didapatkannya

mikroskop. sehingga konsep penyebab penyakit beralih ke jasad renik

Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah hormonal yang

semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam

menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotika, sistem imunitas, dan

lain sebagainya.

Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada

negara-negara maju, muncullah masalah berbagai penyakit

menahan/tidak menular yang unsur dan faktor penyebabnya sangat

berkaitan erat dengan faal tubuh, mutasi dan sifat resistensi tubuh, dan

pada umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling kiat mengkait.

Keadaan ini sangat erat hubungannya dengan berbagai pengamatan

epidemiologi terhadap gangguan kesehatan. Dan pada saat ini, teori

tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat dipisahkan dengan

berbagai faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang

dikembangkan melalui teori ekologi lingkungan yang didasarkan pada

konsep bahwa manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab

dalam lingkungan tertentu dan pada keadaan tertentu akan menimbulkan

penyakit yang tertentu pula.

Page 5: Tugas eni safitri epidemiologi

B. Tujuan Umum

Untuk mengetahui konsep dasar timbulnya penyakit di dalam lingkungan

masyarakat.

Khusus

Untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit

Untuk mengetahui konsep penyebab dan proses awal terjadinya.

Untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit

Untuk mengetahui pola penyebaran penyakit

Untuk mengetahui penyebab majemuk

Untuk mengetahui manfaat riwayat alamiah riwayat

C. Manfaat

1. Manfaat Ilmiah

Merupakan manfaat bagi ilmu kesehatan sebagai

data dasar konsep timbul penyakit

2. Manfaat Praktis

Dapat digunakan sebagai panduan di dalam konsep

timbul awal mulanya penyakit

 

Page 6: Tugas eni safitri epidemiologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam

epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses

kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu)

dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan

antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan

(Enviroment). (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka

cipta.Jakarta)

Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi

menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host),

penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk memprediksi

penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman

masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidak

seimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal

dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemilogi dan cocok

untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni

mikroba) mudah di isolasikan dengan jelas dari lingkungan.

A. FAKTOR PEJAMU ( HOST ):hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada

manusia, antara lain :

a) Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etmik (suku) hubungan

keluarga

b) Bentuk anatomis tubuh

c) Fungsi fisiologis atau faal tubuh

d) Status kesehatan, termasuk status gizi

e) Keadaan kuantitas dan respon monitors

Page 7: Tugas eni safitri epidemiologi

f) Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial

g) Pekerjaan,

Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan

berperan untuk membuat terjadinya suatu penyakit atau tidak

justru manusia? Mengapa karena dia yang diberi rahmat untuk

mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga memiliki

karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-

laki dan perempuan), usia (tua, muda, anak-anak), dll. Semua itu

berpengaruh terhadap timbulnya penyakit.

Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan

berbagai penyakit-usahapun demikian karena usia yang amat tua

dan amat muda akan mudah jatuh sakit. Kemudian faktor

keturunan juga berpengaruh. Misalnya penyakit keturunan

talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan pada orang

tersebar oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada

penderita talasemia, karena sel darah merah yang ada tidak

menguntungkan untuk pertumbuhan plasmodium. Dan faktor yang

sangat penting orang perilaku kebiasaan untuk faktor perilaku dan

kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan tertentu, memang

bisa menimbulkan resiko memberikan proteksi dan perlindungan.

Dan semata-mata karya menyoroti kebiasaan hidup.

Tetapi kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan

memberikan perlindungan atau memberikan kecenderungan

terjadi penyakit.(http;// Konsep dasar perjalanan penyakit.)

Page 8: Tugas eni safitri epidemiologi

Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam doa kelompok

yaitu :

1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu

seperti

o Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan

o Bentuk anatomis tubuh serta

2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat

khusus seperti Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama

dan hubungan keluarga sehubungan sosial

kemasyarakatan.Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-

hari termasuk kebiasaan hidup sehat. pada dasarnya, tidak satu

pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh satu

faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di

sebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama

mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar,

unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama

yakni :

Penyebab kausal primer, dan

Penyebab kausal sekunder

a) Penyebab kausal primer

Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit,

dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi

penyakit, tetapi sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai

sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausul ini dapat dibagi

dalam 6 kelompok yaitu :

1. Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab

yang tergolong makhluk hidup termasuk kelompok mikro

Page 9: Tugas eni safitri epidemiologi

organisme seperti Virus, bakteri, protozoa, jamur, kelompok

cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada umumnya di

jumpai pada penyakit infeksi menular

2. Unsur penyebab, nutrisi yakni semua unsur penyebab yang

termasuk golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan

penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat

nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin,

mineral, dan air.

3. unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk

senyawaan kimia yang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya

berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun,

obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini dapat

berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada pula

senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam)

yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum,

kolesterol, dan lain-lain

4. unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat

menimbulkan penyakit melalui proses fisika umpamanya

panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa),

radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini

terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan

kelainan dan gangguan kesehatan.

5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian

dengan kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan

tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini belum jelas proses

dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan

sekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit

pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita harus

berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat

non kausal serta lebih menampakkan diri dalam

Page 10: Tugas eni safitri epidemiologi

hubungannya dengan proses kejadian penyakit maupun

gangguan kejiawaan.

b) Penyebab non kausal (sekunder)

Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah

dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat

terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka dalam setiap analis

penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita

tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus

memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer.

Hal ini di dasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya

kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang

berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab

akibat. Sebagai contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis,

kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Kejadiannya tidak di batasi

hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk

suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder

sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat

secara bersama-sama menimbulkan penyakit. (Nur nasry

noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka cipta,Jakarta. Hal.25-27)

B. FAKTOR AGENTmenurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan

abiotis yaitu:

Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5

golongan yaitu:

1. Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea

2. Metazoa : misalnyaarthopoda , helminthes

3. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis

4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona

Page 11: Tugas eni safitri epidemiologi

5. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis

Abiotis, terdiri dari:

1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi

(karbohididrat, lemak, mineral, protein dan vitamin)

2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan

3. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi,

kebisingan.

4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan,

gesekan, dan getaran

5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi

6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.

Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk

kehidupan sehat.(Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media

pressindo,Yogyakarta. Hal.16-17.)

C. FAKTOR ENVIRONMENT

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam

menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan

ikut memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.

1. Lingkungan Biologis

Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara ,ain

meliputi :

Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak

patogen;

Vektor pembawa infeksi

Page 12: Tugas eni safitri epidemiologi

Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat

mempengaruhi kehidupan manusia, baik

sebagai sumber kehidupan (bahan makanan

dan obat-obatan), maupun sebagai

reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara

(host intermedia) ; dan

Fauna sekitar manusia yang berfungsi

sebagai vektor penyakit tertentu terutama

penyakit menular.

Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang

peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu

dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang

menguntungkan manusia (senbagai sumber kehidupan) maupun yang

mengancam kehidupan / kesehatan manusia (Nur nasri

noor.2002,Epidemiologi,Univesutas Hasanuddin Makassar.Hal.28-29)

1. Lingkungan fisik

Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia

baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan

lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi

serta radiasi) meliputi :

Udara keadaan cuaca, geografis, dan

golongan

Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun

sebagai bentuk pemencaran pada air, dan

Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara,

tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.

Page 13: Tugas eni safitri epidemiologi

Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak

pula yang timbul akibat manusia sendiri (Nur nasri noor,2000,Dasar

epidemiologi,Rinika cipta,Jakarta. Hal.28.)

1. Lingkungan sosial

Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem

organisasi. Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang

membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :

Sistem hukum, administrasi dan lingkungan

sosial politik, serta sistem ekonomi yang

berlaku;

Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku

setempat

Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan

hidup sehat masyarakat setempat, dan

Kebiasaan hidup masyarakat

Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah

tangga, serta berbagai sistem kehidupan

sosial lainnya.

Dari keseluruhan unsur tersebut di atas, di mana hubungan

interaksi antara satu dengan yang lainnya akan menentukan proses dan

arah dari proses kejadian penyakit, baik pada perorangan, maupun

dalam masyarakat. Dengan demikian maka terjadinya suatu penyakit

tidak hanya di tentukan oleh unsur penyebab semata, tetapi yang utama

adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab akibat di

pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya. Oleh sebab itu,

maka dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita memikirkan

adanya penyebab jamak (multiple causational). Hal ini sangat

Page 14: Tugas eni safitri epidemiologi

mempengaruhi dalam menetapkan program pencegahan maupun

penanggulangan penyakit tertentu. Karena usaha tersebut hanya akan

memberikan hasil yang di harapkan bila dalam perencanaannya

memperhitungkan berbagai unsur di atas.(Nur nasry

noor.2002.Epidemiologi.Universitas Hasanuddin,Makassar.Hal.29)

Dari penyesalan model segitiga epidemiologi sangat berhubungan

erat dan saling terkait, dan keseimbangan itulah yang menentukan terjadi

atau tidaknya suatu penyakit. Dan pertimbangan ini menerapkan

pertimbangan mendasar yang sangat terpisah, tetapi itu tidak cukup

sebab masih ada beberapa pertimbangan penting lainnya yakni

pertimbangan perjalanan alamiah penyakit.(http;//portal tiens.com/portal)

enyadari bahwa mencegah berbagai penyakit lebih baik dan lebih

ekonomis dari pada mengobati penyakit, maka faktor-faktor penentu

terjadinya suatu penyakit perlu kita kenali dan pahami.

Di tengah kecenderungan meningkatnya penyakit akibat pola

perilaku gaya hidup yang tidak sehat instabilities lingkungan yang tidak

ramah, tuntutan masyarakat atas layanan kesehatan yang layak terus

meningkat. Hal ini berjalan seiring dengan berjalannya daya dukung,

kebijakan , dan berkepihakan pemerintah terhadap kepentingan

masyarakat.(http;//.www.republika.co.id)

Menurut peran pakar, perilaku manusia dan pencemaran

lingkungan merupakan dua faktor penyebab tidak langsung berbagai

penyakit yang perlu di atasi penanggulangannya. Selain itu untuk

pencegahan dini, faktor gizi terhadap proses terjadi penyakit seiring

dengan bertambahnya perlu mendapat perhatian. Dengan dukungan gizi

yang seimbang, proses terjadinya penyakit dapat di hambat, di Hentikan,

bahkan di sembuhkan. Namun satu hal yang lebih penting adalah

Page 15: Tugas eni safitri epidemiologi

pencegahan terjadinya penyakit yang dapat dilakukan dengan dukungan

gizi yang optimal.

Sejak 1950-an kita mengenal pedoman empat sehat lima

sempurna yang masih sering di gunakan sampai saat ini. Dengan

pengembangan dan penyempurnaan 4 sehat 5 sempurna yang di

sesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi gizi serta masalah

gizi yang ada saatini, maka sejak 1995 Departemen kesehatan bersama

dengan sektor terkait mengeluarkan pedoman. Aman gizi seimbang

(PUGS) yang berisi pesan Dasar Gizi seimbang.(http;//www.yahoo.com.)

PENYEBAB TIMBULNYA PENYAKIT SEKARANG INI

Pencemaran makanan

1. Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-

sayuran-sayuran makanan lainnya

2. Bahan tambahan. zat pewarna. dan penyedap rasa pada

makanan dibekukan;

3. Zat penawar racun. hormon, dsb., pada makanan hewan;

4. Kerusakan bahan gizi selama proses memasak.

Pencemaran lingkungan dan udara

1) Gas limbah industri;

2) Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai

interior;

Pencemaran sumber air

1) Air limbah industri;

2) Penimbunan mikro organisme dalam air:

Page 16: Tugas eni safitri epidemiologi

3) Pupuk. pestisida, sampah putih:(4) Pencemaran pada proses

pemanasan air ledeng :

5) Air minum yang tidak diproses menurut aturan.

Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modern

Televisi, radio. kabel tegangan tinggi, microwave. komputer, pemantul

cahaya yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh.

Polusi suara

Suara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor. suara orang

seseorang menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi.

Standar Kesehatan

Kesehatan memerlukan diet yang seimbang. tidur yang cukup, latihan

memiliki jiwa yang sehat. Orang sehat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1) Berbadan yang kuat, memiliki kemampuan untuk dengan mudah

menangani tekanan dan kehidupan sehari-hari tanpa mengalami

stress, dan mampu untuk melakukan segala sesuatu yang

dibutuhkan.

2) Memiliki rasa optimis dengan sikap yang positif, kebersediaan

untuk bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan,

bersikap ketat terhadap din sendiri namun lembut terhadap orang

lain.

3) Kemampuan untuk menangani berbagai keadaan yang bersifat

darurat dan mampu untuk beradaptasi terhadap adanya

perubahan.

Page 17: Tugas eni safitri epidemiologi

4) Kemampuan untuk bertahan terhadap cuaca dingin yang normal

dan penyakit menular.

5) Memiliki berat badan yang normal dan bentuk tubuh yang

sebanding terhadap semua bagian dan tubuh ketika berada pada

posisi berdiri yang layak.

6) Mata bersinar, cekatan dalam bertindak, dan tanpa adanya iritasi

7) Memiliki rambut yang bercahaya dengan sedikit atau tanpa

adanya ketombe.

8) Memiliki gigi yang bersih tanpa adanya gigi berlubang atau yang

terasa sakit, dan dengan gusi yang sehat.

9) Kondisi otot dan kulit yang elastis. bila berjalan dengan langkah

yang gesit.

10)Memiliki kemampuan untuk beristirahat dan tidur dengan baik.

KARAKTERISTIK SEGITIGA UTAMA

Ketiga faktor dalam trias epidemiologi terus menerus dalam keadaan

berinterkasi satu sama lain. Jika interaksinya seimbarig, terciptalah

keadaan sehat. Begitu terjadi gangguan keseimbangan, muncul

penyakit. Terjadinya gangguan keseimbangan bermula dan perubahan

unsur-unsur trias itu. Perubahan unsur trias yang potensial

menyebabkan kesakitan tergantung pada karakteristik dan ketiganya dan

interaksi antara ketiganya.

A. Karakteristik Penjamu ( Host )

Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman

penyakit, yang bisa berupa:

1. Resistensi.: kemampuan dan penjamu untuk bertahan

terhadap suatu infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman

tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan

tersendiri dalam menghadapinya.

Page 18: Tugas eni safitri epidemiologi

2. Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu

respon imunologis, dapat secara alamiah maupun

perolehan (non-alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap

suatu penyakit tertentu. Selain mempertahankan diri, pada

jenis-jenis penyakit tertentu mekanisme pertahanan tubuh

dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya campak,

manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat

munitas yang tinggi setelah terserang campak, sehingga

seusai kena campak sekali maka akan kebal seumur hidup.

3. lnfektifnes (infectiousness): potensi penjamu yang terinfeksi

untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Pada

keadaan sakit maupun sehat, kuman yang berada dalam

tubuh manusia dapat berpindah kepada manusia dan

sekitarnya.

B. Karakteristik Agen

1. Infektivitas: kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi

sendiri terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu

tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan

penjamu. Umumnya diperlukan jumlah tertentu dan suatu

mikroorganisma untuk mampu menimbukan infeksi

terhadap penjamunya. Dosis infektivitas minimum

(minimum infectious dose) adalah jumlah minimal

organisma yang dibutuhkan untuk menyebabkan infeksi.

jumlah ini berbeda antara berbagai spesies mikroba dan

antara individu.

2. Patogenesitas: kesanggupan organisma untuk

menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis

setelah terjadinya infeksi pada penjamu yang diserang.

Dengan perkataan lain, jumlah penderita dibagi dengan

jumlah orang yang terinfeksi, Hampir semua orang yang

Page 19: Tugas eni safitri epidemiologi

terinfeksi dengan virus smallpox menderita penyakit (high

pathogenicthy), sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus

tidak semua jatuh sakit (low pathogenicity).

3. Virulensi: kesanggupan organisma tertentu untuk

menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya

mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman

menunjukkan beratnya (severity) penyakit.

4. Toksisitas: kesanggupan organisma untuk memproduksi

reaksi kimia yang toksis dan substansi kimia yang

dibuatnya. Dalam upaya merusak jaringan untuk

menyebabkan penyakit berbagai kuman mengeluarkan zat

toksis.

5. Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan

penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan

6. Antigenisitas: kesanggupan organisma untuk merangsang

reaksi imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma

mempunyai antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain.

Jika menyerang pada aliran darah (virus measles) akan

lebih merangsang immunoresponse dan yang hanya

menyerang permukaan membrane (gonococcus).

C. Karakteristik Lingkungan

2. Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun

buatan manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya

dan penyebaran suatu penyakit tertentu.

3. Geograuis: keadaan yang berhubungan dengan struktur

geologi dan bumi yang berhubungan dengan kejadian

penyakit.

Page 20: Tugas eni safitri epidemiologi

TAHAPAN PERJALANAN PENYAKIT

1. Tahap Pre-Patogenesa

Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan

bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih diluar tubuh manusia,

dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum

masuk kedalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini belum ditemukan

adanya tanda – tanda penyakit dan daya tahan tubuh pejamu

masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut

sehat.

2. Tahap Patogenesa

a) Tahap Inkubasi

Tahap inkubasi adalah masuknya bibit penyakit kedalam tubuh

pejamu, tetapi gejala- gejala penyakit belum nampak. Tiap-tiap

penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda, ada yang

bersifat seperti influenza, penyakit kolera masa inkubasinya

hanya 1-2 hari, penyakit Polio mempunyai masa inkubasi 7–14

hari, tetapi ada juga yang bersifat menahun misalnya kanker

paru-paru, AIDS dan sebagainya.

Jika daya tahan tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan

terus yang mengakibatkan terjadinya gangguan pada bentuk

dan fungsi tubuh. Pada suatu saat penyakit makin bertambah

hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis yang membatasi antara

tampak dan tidak tampaknya gejala penyakit disebut dengan

horison klinik.

b) Tahap Penyakit Dini

Tahap penyakit dini dihitung mulai dari munculnya gejala-gejala

penyakit, pada tahap ini pejamu sudah jatuh sakit tetapi

sifatnya masih ringan. Umumnya penderita masih dapat

melakukan pekerjaan sehari-hari dan karena itu sering tidak

Page 21: Tugas eni safitri epidemiologi

berobat. Selanjutnya, bagi yang datang berobat umumnya tidak

memerlukan perawatan, karena penyakit masih dapat diatasi

dengan berobat jalan.

Tahap penyakit dini ini sering menjadi masalah besar dalam

kesehatan masyarakat, terutama jika tingkat pendidikan

penduduk rendah, karena tubuh masih kuat mereka tidak

datang berobat, yang akan mendatangkan masalah lanjutan,

yaitu telah parahnya penyakit yang diderita, sehingga saat

datang berobat sering telah terlambat.

c) Tahap Penyakit Lanjut

Apabila penyakit makin bertambah hebat, penyakit masuk

dalam tahap penyakit lanjut. Pada tahap ini penderita telah

tidak dapat lagi melakukan pekerjaan dan jika datang berobat,

umumnya telah memerlukan perawatan.

d) Tahap Akhir Penyakit

Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir.

Berakhirnya perjalanan penyakit tersebut dapat berada dalam

lima keadaan, yaitu :

1. Sembuh sempurna; penyakit berakhir karena host sembuh

secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi tubuh kembali

kepada keadaan sebelum menderita penyakit.

2. Sembuh tetapi cacat; penyakit yang diderita berakhir dan

penderita sembuh. Sayangnya kesembuhan tersebut tidak

sempurna, karena ditemukan cacat pada host. Adapun

yang dimaksudkan dengan cacat, tidak hanya berupa cacat

fisik yang dapat dilihat oleh mata, tetapi juga cacat

mikroskopik, cacat fungsional, cacat mental dan cacat

sosial.

3. Carrier; pada carrier perjalanan penyakit seolah-olah

terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi.

Page 22: Tugas eni safitri epidemiologi

Padahal dalam diri host masih ditemukan bibit penyakit

yang pada suatu saat, misalnya jika daya tahan tubuh

berkurang, penyakit akan timbul kembali. Keadaan carrier

ini tidak hanya membahayakan diri host sendiri, tetapi juga

masyarakat sekitarnya, karena dapat menjadi sumber

penularan.

4. Kronis; perjalanan penyakit tampak terhenti karena gejala

penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat

dan ataupun tidak bertambah ringan. Keadaan yang seperti

tentu saja tidak menggembirakan, karena pada dasarnya

host tetap berada dalam keadaan sakit.

5. Meninggal dunia; terhentinya perjalanan penyakit disini,

bukan karena sembuh, tetapi karena host meninggal dunia.

Keadaan seperti ini bukanlah tujuan dari setiap tindakan

kedokteran dan keperawatan.

Penyakit tersebut dikenal dengan nama riwayat alamiah

perjalanan penyakit (natural history of disease) terutama

untuk penyakit infeksi. Riwayat alamiah suatu penyakit

adalah perkembangan penyakit tanpa campur tangan

medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu

penyakit berlangsung secara natural.

PERKEMBANGAN TEORI TERJADINYA PENYAKIT

Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.

1. Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh

Iingkungan terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan

kedudukan manusia dalam Iingkungan).

2. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena

gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh.

Page 23: Tugas eni safitri epidemiologi

3. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup

yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan

Iingkungan.

4. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya

mikroskop dan dilengkapi teori imunitas.

5. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai

pengamatan epidemiologis.

Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab

dalam Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.

Page 24: Tugas eni safitri epidemiologi

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Pencegahan Pencegahan penyakit datang dari diri sendiri, individu dapat

meminimalkan pola hidup yang tidak sehat dan memaksimalkan

pola hidup sehat. Dibawah ini beberapa tindakan pencegahan

untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular, diantaranya :

a.       Menjaga kebersihan lingkungan

Di lingkungan kita banyak sekali hal – hal yang bias kita lihat

dan evaluasi, seperti, sampah dan kotoran yang menumpuk,

drainase yang kotor serta ventilasi/lubang untuk pertukaran

udara didalam rumah yang buruk bias menjadi sebab

timbulnya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit

saluran pernapasan.

b.      Cuci tangan dengan sabun

Kita tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk

berbagai aktivitas, dan tangan beresiko sebagai perantara

virus untuk masuk ke tubuh. Tangan menjadi media perantara

kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa

sengaja memegang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit

mudah sekali masuk kedalam tubuh.

c.       Olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup

Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan

berolahraga dapat membantu meningkatkan daya tahan

tubuh. Istirahat yang cukup membantu tubuh agar tetap bugar.

Pola makan yang seimbang, perlunya mengatur pola makan,

terutama menu makanan sehat, hindari makanan yang

bersesiko terhadap kesehatan seperti, minuman bersoda dan

beralkohol, makanan ringan/snack, makanan olahan/makanan

Page 25: Tugas eni safitri epidemiologi

yang mengandung pengawet, makanan yang ,mengandung

Na, makanan tinggi kolesterol, dsb.

d.      Pola hidup yang sehat

Selalu berpikir positip membantu kita terhindar dari stress.

Mulai melakukan pendekatan terhadap agama dapat

menenangkan emosi, menghindari pergaulan bebas dan setia

pada satu pasangan.

e.       Pemberian Imunisasi

Pemberian imunisasi lebih baik diberkan mulai sejak Balita

untuk mencegah penularan penyakit.

f.       Nutrisi yang baik

Perkuat fungsi tubuh dengan pola makanan yang bergizi yang

mengandung tinggi protein, tinggi serat, tinggi mineral, dan

sebisa mungkin hindari konsumsi makanan/minuman yang

dapat merugikan tubuh.

g.       Melakukan promkes

Misalnya :

- kampanye kesadaran kesehatan

-          Promkes

-          Pendidikan kesehatan masyarakat

B. PemberantasanBeberapa kebijakan pemberantasan penyakit yang di lakukan baik

yang menular maupun yang tidak menular meliputi :

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

mendorong peran, membangun komitmen, dan menjadi bagian

integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan manusia

Indonesia yang sehat dan produktif terutama bagi masyarakat

rentan dan miskin hingga ke desa.

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan

melalui penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat,

Page 26: Tugas eni safitri epidemiologi

imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta

pengendalian faktor risiko baik di perkotaan dan di perdesaan.

3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans

epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan

kewaspadaan dini, guna mengantisipasi ancaman penyebaran

penyakit antar daerah maupun antar negara yang melibatkan

masyarakat hingga ke desa.

4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

mengembangkan sentra rujukan penyakit, sentra pelatihan

penanggulangan penyakit, sentra regional untuk

kesiapsiagaan penanggulangan KLB/ wabah dan bencana

maupun kesehatan matra, serta kemampuan untuk melakukan

rapid assessement dan rapid respons.

5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta

kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk

percepatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan

teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.

6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

dilakukan melalui penyusunan, review, sosialisasi, dan

advokasi produk hukum penyelenggaraan program

pencegahan dan pemberantasan penyakit di tingkat pusat

hingga desa.

7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang

pencegahan dan pemberantasan penyakit sehingga mampu

menggerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat

secara berjenjang hingga ke desa.

Page 27: Tugas eni safitri epidemiologi

8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

menyiapkan, mengadakan, dan mendistribusikan bahan-bahan

yang esensial untuk mendukung penyelenggaraan program

pencegahan dan pemberantasan penyakit hingga ke desa.

9. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk

meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan

pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara berkualitas

hingga ke desa.

C. Penatalaksanaan Salah satu contoh untuk pengobatan cacar air dapat

diberikan salep yang mengandung Asiklovir 5% (Anti virus), dan

hanya di oleskan pada bagian lepuhan yang sudah pecah saja.

Penderita cacar air disarankan untuk tetap mandi seperti biasa.

Imunisasi vaksin varisella bisa diberikan mulai umur 12 bulan.

Page 28: Tugas eni safitri epidemiologi

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa penyakit tidak muncul dengan sendirinya tetapi penyakit

muncul karena gaya hidup yang tidak sehat. Pencegahan penyakit

dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan

melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

B. Saran Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat

bahwa penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat,

maka dari itu, agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus

menerapkan pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan

secara berkala.

Page 29: Tugas eni safitri epidemiologi

DAFTAR PUSTAKA

http://inaviernisa.blogspot.com/2013/03/epidemiologi-proses-terjadinya-

penyakit.html

http://dr-suparyanto.blogspot.com/

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com