Tugas Energi Terbarukan

20
1. PENDAHULUAN Manusia tidak dapat dipisahkan dari sumber energi atau bahan bakar, di zaman yang serba modern ini banyak sekali barang kebuthuna manusia yang membutuhkan sumber energi terutama sumber energi listrik. Energi fosil merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan saat ini, akan tetapi manusia saat ini mulai menyadari bahwa makin menipisnya sumber energi fosil yang ada di bumi sehingga mendorong mereka untuk menciptakan dan mencari sumber-sumber energi lain untuk dapat terus dimanfaatkan untuk kehidupan orang banyak. Saat ini pabrik-pabrik pembangkit listrik banyak yang masih menggunakan sumber bahan bakar fosil sebagai penggeraknya, terutama di indonesia, hal ini menyebabkan energi listrik menjadi sangat mahal karena jumlah bahan bakar yang digunakan sangat banyak dan persediaan makin berkurang sehingga harga bahan bakarnya semakin mahal. Di negara-negara maju sumber energi listrik banyak yang sudah menggunakan sumber energi alternatif sebagai bahan bakar pengggeraknya contohnya energi angin, air, nuklir, sell surya, panas bumi dan air laut. Di Indonesia beberapa perusahaan asing dan lokal mulai mengeksplorasi panas bumi untuk dijadikan penghasil energi turbin selain gas, air, batu bara, dan solar. Dua pertiga dari bumi adalah lautan atau air, hal ini yang disadari oleh beberpa ilmuwan yang kemudian melakukan penelitian untuk dapat memanfaatkan air laut secara lebih maksimal terutama untuk dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi lautan yang sanngat besar dan kekayaan bahari yang tidak ternilai. Alangkah ironisnya apabila kita tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam yang besar ini untuk memakmurkan dan menghasilkan energi alternatif yang murah dan terjangkau bagi rakyat. Cilegon merupakan salah satu daerah di indonesia yang memiliki potensi lautan yang besar, oleh karena itu sudah seharusnya lautan bisa kita eksplorasi secara positif untuk mengembangkan energi alternatif untuk menghasilkan sumber listrik bagi penduduk sekitar. Para ahli sudah melakukan penelitian untuk memanfaatkan laut sebagai energi alternatif, sejumlah percobaan sudah dilakukan oleh para ahli bidang kelautan dan telah di temukan beberapa konsep pemanfaatannya, diantaranya: Konsepsi sederhana

Transcript of Tugas Energi Terbarukan

Page 1: Tugas Energi Terbarukan

1. PENDAHULUAN

Manusia tidak dapat dipisahkan dari sumber energi atau bahan bakar, di zaman yang serba modern ini banyak sekali barang kebuthuna manusia yang membutuhkan sumber energi terutama sumber energi listrik.

Energi fosil merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan saat ini, akan tetapi manusia saat ini mulai menyadari bahwa makin menipisnya sumber energi fosil yang ada di bumi sehingga mendorong mereka untuk menciptakan dan mencari sumber-sumber energi lain untuk dapat terus dimanfaatkan untuk kehidupan orang banyak.

Saat ini pabrik-pabrik pembangkit listrik banyak yang masih menggunakan sumber bahan bakar fosil sebagai penggeraknya, terutama di indonesia, hal ini menyebabkan energi listrik menjadi sangat mahal karena jumlah bahan bakar yang digunakan sangat banyak dan persediaan makin berkurang sehingga harga bahan bakarnya semakin mahal.

Di negara-negara maju sumber energi listrik banyak yang sudah menggunakan sumber energi alternatif sebagai bahan bakar pengggeraknya contohnya energi angin, air, nuklir, sell surya, panas bumi dan air laut. Di Indonesia beberapa perusahaan asing dan lokal mulai mengeksplorasi panas bumi untuk dijadikan penghasil energi turbin selain gas, air, batu bara, dan solar.

Dua pertiga dari bumi adalah lautan atau air, hal ini yang disadari oleh beberpa ilmuwan yang kemudian melakukan penelitian untuk dapat memanfaatkan air laut secara lebih maksimal terutama untuk dijadikan sebagai sumber energi alternatif.

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi lautan yang sanngat besar dan kekayaan bahari yang tidak ternilai. Alangkah ironisnya apabila kita tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam yang besar ini untuk memakmurkan dan menghasilkan energi alternatif yang murah dan terjangkau bagi rakyat.

Cilegon merupakan salah satu daerah di indonesia yang memiliki potensi lautan yang besar, oleh karena itu sudah seharusnya lautan bisa kita eksplorasi secara positif untuk mengembangkan energi alternatif untuk menghasilkan sumber listrik bagi penduduk sekitar.

Para ahli sudah melakukan penelitian untuk memanfaatkan laut sebagai energi alternatif, sejumlah percobaan sudah dilakukan oleh para ahli bidang kelautan dan telah di temukan beberapa konsep pemanfaatannya, diantaranya:

Konsepsi sederhana

1. Heaving and Pitching Bodies2. Cavity Resonators3. Pressure Devices4. Surging Wave Energy Conventors5. Particel Motion Convertors6. Float Wave – Power Machine7. The Dolphin Type Wave Power Generator

Konsepsi lebih tinggi

1. Salter’s Nodding Duck2. Crockerell’s Rafts3. Russel Rectifier4. Wave Focusing Techniques

Page 2: Tugas Energi Terbarukan

2. LATAR BELAKANG MASALAH

Banyaknya potensi kelautan yang ada di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal, Cilegon merupakan salah satu daerah pinggiran laut yang ada di Indonesia. Sepanjang garis pantai yang dapat kita lihat adalah industri-industri besar yang ada di Indonesia dan mereka menggunakan energy listrik yang mereka beli dari pemerintah, begitu juga dengan masyarakat sekitar.

Lautan yang mengelilingi sekitar daerah Cilegon dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakat utamanya untuk mendapatkan listrik murah dengan menggunakan rancangan alat yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat untuk mendapatkan listrik murah.

3. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan penulisan ini adalah mencoba untuk membuat suatu rancanng bangun alat

pemanfaatan gelombang laut untuk menghasilkan energy liistrik alternative yang dapat di buat oleh masyarakat sekitar pinggiran pantai atau laut agar dapat lebih mensejahterakan kehidupan mereka dengan energy murah.

4. PEMBATASAN MASALAH

Pada tulisan ini akan di bahas rancangan yang dapat di buat untuk memanfaatkan gelombang laut yang akan menggerakkan generator sehingga dapat menghasilkan energy listrik yang lebih murah dan hanya sebatas perancangan system Heaving and Pitching Bodies.

Alat ini dianggap lebih tepat untuk diterapkan di Cilegon dibandingakan alat-alat lain penghasil energy alternative gelombang laut.

5. DASAR TEORI

Gelombang laut merupakan energi dalam transisi, energi yang terbawa oleh sifat asllinya. Gelombang permukaan merupakan gambaran yang sederhana untuk menunjukkan bentuk dari suatu energi lautan. Adapun gejala dari energi gelombang bersumber pada fenomena-fenomena berikut:

1. Benda yang bergerak pada atau dekat permukaan yang menyebankan terjadinya gelombang dengan periode kecil, eenergi kecil pula.

2. Angin yang merupakan sumber penyebab utama gelombang lautan.3. Gangguan seismik yang menyebabkan terjjadinya gelombang pasang atau tsunami4. Medan gravitasi bumi dan bulan penyebab gelombang besar, terutama menyebabkan

terjadinya gelombang pasang yang tinggi.

Selanjutnya gelombang lautan ditinjau dari sifat pengukurannya dibedakan menurut ketinggian serta periode alunannya. Dari kebanyakan data yang ada, tinggi gelombang lautan dapat diukur melalui alat ukur gelombang ataupun dengan cara visual dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Menurut pengamatan para ahli, tinggi gelombang sama sekali tidaklah berkaitan denngan tinggi rata-ratanya, melainkan berkaitan dengan sepertiga rata-rata tinggi gelombang maksimumnya.

Secara matematis gelombang laut sukar dijabarkan dengan pasti tetapi dapat diformulakan dengan pendekatan. Berbagai teori pendekatan digunakan untuk memberikan informasi ilmiah tentang sifat gelombang lautan pada suatu tingkat fenome yang aktual. Suatu teori sederhana tentang gelombang lautan dikenal sebagai teori dari Airy atau teori gelombang linier. Selanjutnya para ahli membedakan sifat gelombang laut sebagai gelombang linier dan gelombang non linier.

Page 3: Tugas Energi Terbarukan

5.1. Gelombang Linier

Gelombang linier, dalam pengertian selanjutnya disebut SWELL, merupakan gelombang berbentuk sinusoidal dengan panjang gelombang yang lebih besar dari tinggi gelombangnya.

GAMBAR 1

Potensi dari gelombang linier tergantung pada kedalaman dari dasar lautnya. Dalam istilah teknis, kedalaman air akan potensial apabila:

hλ≥12

Dimana:

h = kedalam laut diukur daripermukaan laut (SWL)

𝛌 = panjang gelombang

Sifat dari gelombang laut linier ditinjau dari berbagai kedalaman dapat ditunjukkan melalui

gambar 2. Gambar 2 menunjukkan laut dalam dengan harga hλ≥12

, di mana pertikel bergerak secara

melingkar sedang pada kedalaman yang medium dimana harga hλ

ditunjukkan dalam interval

12< hλ< 120

dimana partikel bergerak dalam lintasan elips dengan koordinat sumbu terbesar maupun

yang terkecilterpengaatuh oleh koordinat kedalaman z, sedangkan pada posisi gambar 2(c)

menunjukkan πgelombang pada kedalaman hλ< 120

dimana partikel bergerak dalam lintasan elips

tetapi dengan koordinat sumbu terbesar dengan ukuran yang konstan (tetap) tetapi dengan koordinat sumbu pendek yang berkurang menurut sumbu z.

Page 4: Tugas Energi Terbarukan

GAMBAR 2

1. Tinjauan Matematis

Secara matematis rumusan gelombang linier dapat ditunjukkan sebagai berikut: pemindahan permukaan bebas (free surface displacement),η, dirumuskan dengan:

η = (h2¿cos (2π x

λ−2π¿

tT

)¿

dimana:

x = Free Surface Displacement

h = Tinggi gelombang

𝛌 = Panjang gelombang

T = Periode gelombang

Periode Gelombang:

T = 2π[(2x gλ¿ tanh(2π h

λ)¿-1/2

Atau

T = 1f=2 π

ω

Dimana:

f = frekuensi

ω = Frekuensi gelombang melingkar = 2πf

Panjang Gelombang:

𝛌 = (g T 22π

¿ tan h(2π hλ )

Fase kecepatan:

c = λT

=(g T2 π ) tan h (k h )

dimana k adalah angka gelombang = 2πλ

5.2.Gelombang Non Linier

Seperti telah di tunjukkan pada gambar 1, suatu gelombang linier mempunyai ciri khusus, yakni

berbentuk sinusoida. Suatu gelombang di laut yang dalam dengan nilai Hλ

kecil mengalun dengan

profil sinusoida merupakan gelombang linier, tetapi bila alunannya sudah mencapai kedangkalan

Page 5: Tugas Energi Terbarukan

tertentu maka profil gelombangnya akan berubah dengan puncak gelombang yang meruncing disertai dengan panjang gelombang yang mengecil (lihat gambar 3).

GAMBAR 3

Perubahan tersebut disebabkan oleh pengaruh dasar lautan. Profil gelombang yang terjadi disebut gelombang non linier. Pada gelombang non linier, permukaan air laut (SWL) dan muka air rata-rata (MWL) mempunyai selisih tertentu. Bila batas SWL dan MWL berhimpitan maka gelombang non linier akan berubah kembali menjadi gelombang linier. Untuk gelombang non linier, kedudukan SWL selalu di bawah MWL. Menurut pengertian para ahli, kedudukan MWL adalah selau berada pada setangah dari puncak gelombang dan dasar gelombang.

Selanjutnya menurut wiegel (1964), pengertian gelombang non linier dibedakan secara teoritis menurut gelombang stokes dan gelommbang soliter.

5.2.1. Gelombang Stokes

Stokes (1847 – 1880) memperkenalkan teorinya tentang gelombang irotasional yang konsepnya berlandaskan sifat-sifat dari rangkaian berbentuk gelombang yang terjadi. Selanjutnya stokes membagi teorinya menjadi:

1. Teori gelombang order pertama yang dikenal juga dengan teori gelombang linier yang telah dibicarakan sebelumnya.

2. Teori gelombang order kedua, terutama untuk menentukan ketepatan profil gelombang. Disamping untuk menentukan kecepatan konveksi transportasi massa dan kondisi perubahan gelombang.

3. Teori gelombang order ketiga dan oreder selanjutnya untuk menentukan ketepatan profil gelombang

4. Untuk pembahasan selanjutnya hanya dibatasi sampai gelombang order ke dua.

5.3. Tinjauan Matematis

Menurut Stokes, profil gelombang laut dangkal berdasarkan teoir gelombang order kedua adalah:

η= H2cos ( kx−ω )+ 3

16H 2

h3k 2cos [2 (kx−ωt )]

dimana :

k = angka gelombang

Page 6: Tugas Energi Terbarukan

ω = frekuensi sirkuler = 2πf

Teori gelombang order kedua dari stokes berkorelasi dengan teori gelombang linier, terbukti dari persamaan tersebut diatas dimana hanya persamaan terakhir bagian kanan yang menunjukkan perbedaan, sementara yang lainnya sama.

Kecepatan partikel menurut teori gelombang oreder kedua dari stokes adalah:

u= H2khcos (kx−ωt)+ 3

16H 2

h3 k2cos[2 (kx−ωt )]

Kondisi pecahnya gelombang terjadi bila kecepatan partikel pada puncak gelombang dan kecepatan fasenya berharga sama atau sebanding, dimana:

Umaks

z=H2

=C

Pada puncak gelombang dapat dianggap bahwa kondisi:

Cos(kx –ω) = cos [2 ( kx−ωt )]= 1

Menurut teori gelombang order kedua dari stokes, kondisi puncak gelombang adalah:

H b

2kh[1+ 3

8

H b

k2h3] = √ gh

Sedangkan tinggi gelombang yang sedang pecah (breaking height):

H b = 16π 2h2

3g t 2¿

Harga Hb masih tergantung kedalaman serta periode gelombang yang sedang mengalun sedanng tinggi gelombang yang sedang pecah adalah bersifat independen terhadap teori periodenya.

Besarnya energi dan daya dari gelombang laut menurut teori gelombang order kedua dari stokes adalah:

Energi :

W = pg H2 λb8

¿]

Daya :

W = pg H2 cgb8

¿]

5.3.1. Gelombang Soliter

Page 7: Tugas Energi Terbarukan

Gambar 4

Pada Gambar 4 ditunjukkan suatu profil dari gelombang soliter. Adapun kejadiannya dapt dijelaskan sebagai berikut: suatu gelombang linier dengan panjang alternatif pada laut dangkal merupakan gejalangelombang terisolasi karena gelombang linier berkedududkan mendekati daerah puncal gelombang sehingga perpindahan permukaan bebas dari gelombang seluruhnya berada diatas SWL. Gejala tersebut biasa disebut dengan wave stup yang disebabkan adanya pilling up dari pertikel air oleh gelombang laut dangkal secara konvensi disertai adanya gerak gelombang dari gelombang-gelombang terputus. Gelommbang linier yang terisolasi mendekati daerah puncak gelombang menurut wiegel (1964) disebut sebagai gelombang soliter.

Secara matematis, besar pemindahan permukaan bebas di atas SWL atau profil dari gelombang soliter dapat dituliskan:

η = Hsec h2 [( 34Hh3

)12 (x-ct)]

dimana c adalah celerity = phase velocity =gh (1+ Hh

¿¿12

Kecepatan Partikel

U = √ gh

Hsec h2 [( 34Hh3

)12 (x-ct)]

Kondisi dari gelombang terputus (breaking condition) dijabarkan laitone (1960) sebagai:

Hb = 0,714 hb

Besar tekanan yang terjadi:

P = ρ g (η – z)

Yang merupakan tekanan hidrostatis.

Besar Energi tiap puncak gelombang soliter:

wb

=1,54 ρg (H h)32

5.4.Pengaruh Angin

Angin adalah se=umber utama terjadinya gelombang lautan. Dengan demikian tinggi gelommbang, periode, dan arah gelombang selalu berhubungan dengan kecepatan dan arah angin.

Angin dengan kecepatan rendah akan menyebabkan kecilnya tinggi gelombang dan rendahnya periode gelombang yang terjadi, sedangkan angin yang kuat dan angin ribut akan menyebabkan variasi tinggi serta periode gelombang serta mengarah ke berbagai penjuru.pada kondisi angin yang baik gelombang laut dapat diobservasi secara random, baik untuk tinggi, periode, maupun arahnya.

Page 8: Tugas Energi Terbarukan

Angin memberikan pengaruh yang besar terhadap terjadinya gelombang laut sehingga efisiensi hanpir semua pesawat konversi energi gelombang laut dipengaruhi oleh frekuensi angin yang terjadi sepanjang tahun pada zona lautan tertentu.

GAMBAR 5

Energi Gelombang Tiap satuan Luas Permukaan.

Dengan diketahuinya besar densitas spektrum gelombang, ST (T), atau wave spectral density, maka besarnya energi gelombang tiap satuan luas permukaan dapat ditentukan melalui rumus:

W= ρg ∫0

ST (T )dT

Atau

W= ρg A4 B

=2,74 x10−3 ρV4

g

Dimana :

W = energi gelombang per satuan luas permukaan (N .m

m2¿

A = Pierson Moskowitz spektrum ( 8,10 x 10−3 g2

(2 π)4 )

B = 0,74 ¿

V = Kecepatan angin diatas SWL ms

G = Gravitasi buni = 9,82 m

s2

Ρ = Massa jenis air laut = 1030 kg

m3

Page 9: Tugas Energi Terbarukan

3.6 Teknik Pelaksanaan Dalam Pemanfaatan Energi Gelombang Laut.

Energi gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan pesawat demi kesejahteraan manusia. Upaya untuk memanfaatkan energi gelombang laut telah banyak dilakukan baik dengan konsep yang sederhana maupun yang canggih. Sejumlah percobaan telah dilaksanakan oleh para ahli bidang gelombang laut dan telah ditemukan beberapa konsep pemabnfaatannya, diantaranya:

Konsepsi sederhana

8. Heaving and Pitching Bodies9. Cavity Resonators10. Pressure Devices11. Surging Wave Energy Conventors12. Particel Motion Convertors13. Float Wave – Power Machine14. The Dolphin Type Wave Power Generator

Konsepsi lebih tinggi

5. Salter’s Nodding Duck6. Crockerell’s Rafts7. Russel Rectifier8. Wave Focusing Techniques

Heaving and Pitching Bodies

Gambar 6

Page 10: Tugas Energi Terbarukan

Heaving and Pitching Bodies adalah sebuat teknik pemanfaatan gelombang laut dengan menggunakan pesawat konversi energi yang memanfaatkan naik-turunnya gelombang lautan (heaving) dan goyangan (Pitching) dari gelombang laut.

Pada gambar diatas ditunjukkan suatu benda yang memanfaatkan gerak naik turunnya ombak dalam arah vertikal. Gerak naik turun benda tersebut dapat mendorong suatu mekanisme alat yang dapat mengubah energi ombak menjadi energi tenaga listrik ataupun penggerak pesaawat yang lain. Besarnya daya mekanis dari benda yang bergerak naik turun (heaving body) adalah produk dari gaya ombak yan terinduksi dan kecepatan naik turunnya benda.

Bila gerak naik turun memanfaatkan panjang gelombang L=𝛌, dengan gaya bersih vertikal (net

vertical force) untuk harga L= Nλ2

, dimana harga N = 1, 3, 5, ...

Besar frekuensi gerak naik turun dari benda terapung dijabarkan McCormick (1973) dan Bhattacharyya (1978) sebagai :

fz = 1T z

=ωz

2 π=12 √ ρ g A℘

m+mw

Dimana :

Tz = Heaving period

ω = Frekuensi sirkular

ρ = massa jenis air laut

m = massa heaving system

mw = Massa air yang merangsang gerak naik turun

Awp = Luas muka benda yang mengapung

Gambar 6 (a) menunjukkan suatu benda terapung yang memanfaatkan periode goyangan dari alunan ombak secara alami. Perancang dari pesawat ini memanfaatkan frekuensi alami dari gelombang laut untuk beresonansi, baik melalui gelombang yang besar maupun oleh alunan gelombang medium dan kecil. Bila goyang gelombang dianggap berasal dari gelombang

yangmonokromatis dengan panjang gelombang 𝛌 dan L= Nλ2

, dimana N = 3, dan maksimum bila

N=1.

Besar frekuensi gerak goyang alami dari benda terapung adalah:

f θ=1Tθ

=ωθ

2π= 12π √ c

I y+ I w

Dimana:

c = adalah koefisien momen tersimpan hidrostatis, c = ρgBL3

12

Iy = momen inersia dari benda yang bergoyang

Iw = momen inersia dari massa air yang berpengaruh terhadap goyangan

Page 11: Tugas Energi Terbarukan

Berikut beberapa contoh dari pesawat yang memanfaatkan heaving dan pitching period secara skematis.

5.2 PENILAIAN KUANTITATIF

Di dunia ini terdapat lebih dari 40.000 jenis material metal yang dapat digunakan oleh manusia, dan mungkin mendekati angka yang sama untuk material non metal seperti: plastik, keramik, gelas, material campuran dan semi konduktor. Begitu banyaknya jumlah material yang dapat kita gunakan sehingga pemilihan material kadang menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kebutuhan rancangan.

Dalam memilih material kita bisa menggunakan methode kualitatif yang sering dilakukan dengan menggunakan soft ware akan tetapi terkadang hal ini tidak begitu berhasil untuk mendapatkan material yang terbaik dikarenakan kita tidak bisa terlalu leluasa untuk menentukan parameternya sehingga selain dari metode itu ada metode kuantitatif yang dapat membantu kita dalam memilih atau menilai suatu material.

Metode ini juga bisa digunakan dalam menilai hasil rancangan kita apabila kita mengunnakan banyak alternatif rancangan sehingga kita juga bisa mendapatkan hasil rancangan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan perancangan yang telah kita dapatkan pada tahapan proses perancangan.

Page 12: Tugas Energi Terbarukan

Pengalaman merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan yang terbaik akan tetapi kita juga bisa melihat dan mengetahui segala yang kita perlukan dari membaca ataupun dari referensi yang bisa kita dapatkan.

Secara umum kita dapat melakukan pemilihan dan penilaian rancangan dengan menggunakan tahapan seperti di bawah ini:

Gambar 5.8 tahapan dalam desain dan hubungannya dalam memilih material

5.2.1 PROSES PEMILIHAN

Dalam melakukan proses pemilihan material dari begitu banyak jumlah material yang ada kita dapat menggunakan tolak ukur dari beberapa faktor berikut ini:

Fungsi yang dibutuhkan

Proses yang akan dilakukan

Page 13: Tugas Energi Terbarukan

Harga material

Kebutuhan lain yang harus ada

Sifat material terhadap lingkungan sekitar

Dalam menentukan harga material per unit kita dapat menggunakan metode matematika untuk menentukan material indexnya dengan ketentuan seperti pada tabel dibawah ini:

Gambar 5.9 tabel material index

Selain menggunakan methode diatas, dalam ilmu pemilihan material ada metode lain yang juga bisa kita gunakan daintaranya yang populer milik Michael F. Asby dan metode Dargie.

5.2.2 MEMBANDINGKAN ALTERNATIF

Setelah kita melakukan pemilihan material makan akan kita dapatkan beberapa material sebagai alternatif yang dapat kita gunakan, kita dapat menggunakan methoda logika dalam methoda kuantitatif.

Dalam metode ini kita akan memberikan penilaian kepada tiap-tiap alternatif yang ada untuk mendapatkan pilihan terbaik. Dalam melakukan penilaian kita harus meilih terlebih dahulu faktor-faktor yang akan kita bandingkan misalnya: faktor kekuatan, kelenturan, kekuatan terhadap korosi, harga dan lain sebagainya. Kemudian dangan beberapa faktor yang kita gunakan kita membuat tabel dengan ketentuan rumus sebagai berikut:

N= n – ( n – 1 ) / 2

Dimana: N = Jumlah keputusan positif

n = Jumlah perbandingan

kemudian kita lakukan perbandingan antara dua material yang ingin kita nilai, dan faktor yang aka kita bandingkan dimana material atau alternatif yang lebih baik diberikan nilai 1(satu) dan yang lain diberikan nilai 0 (nol), contoh:

Page 14: Tugas Energi Terbarukan

Gambar 5.10 Contoh penilaian kuantitatif

Setelah dilakukan penilaian maka kita kemudian melihat material dengan nilai keputusan positif yang paling tinggi, itu lah alternatif terbaik yang bisa kita pilih.

6. METODELOGI PENELITIAN6.1. Gambaran Umum

Dalam melakukan pembuatan alat ini, penyusun mencoba untuk melakukan observasi lapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Beberapa data yang dibutuhkan antara lain: kedalaman laut, besaran arus laut, tempat yang memungkinkan untuk dibangun alat, alat yang cocok untuk dibuat, kondisi dan situasi alam sekitar, serta beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi berkaitan dengan suhu dan cuaca.

Dalam melakukan perancangan akan dilakukan beberapa pembagian struktur dan pembagian ini akan berkaitan dengan perhitungan secara matematis tiap bagian dan pemilihan material serta geometri yang sesuai, bagian-bagian itu antara lain: propeller, poros pemutar, generator, plat form, pile, sistem penerus gerak, dan pile.

6.2.METODE PENILAIAN RANCANGANDalam melakukan penilaian rancangan dari tiap-tiap alternatif bagian yang dibuat, akan

dilakukan dengan mengunnakan methoda kuantitatif milik mahmod M. Farag dimana dalam metode penilain ini dilakukan perbandingan setiap alternatif terhadap beberapa poin penting yang harus dimiliki oleh setiap bagian sehingga akan didapatkan alternatif dengan nilain tertinggi sebagai pilihan terbaik.

Hal-hal yang akan di nilai menggunakan metode kuantitatif ini antara lain: fungsi, kekuatan, estetika, harga dan beratnya.

Setelah dilakukan penilaian untuk tiap-tiap alternatif bagian, kemudian dilakukan perakitan bagian-bagian alternatif terbaik sehingga didapatkan rancangan yang terbaik

6.3. LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN

Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data dan membuat kebutuhan perancangan.2. Melakukan perhitungan mekanik yang dibutuhkan3. Membuat sketch gambar dan alternatif bagian4. Melakukan penggambaran pada komputer5. Pemilihan alternatif perancangan menggunakan methode penilaian kuantitatif.6. Melakukan assembly bagian sesuai dengan hasil penilaian terbaik7. Pencetakan gambar dan pemeriksaan

Page 15: Tugas Energi Terbarukan

6.4 FLOW CHART PERANCANGAN

MULAI

Mengumpulkan Data Pendukung

Pembuatan Sketch Rancangan

Penggambaran di komputer

Penilaian Alternatif Rancangan

Didapatkan Rancangan

Terbaik

SELESAI

YA

TIDAK

Page 16: Tugas Energi Terbarukan

6.5. JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Waktu Keterangan

1 Pengumpulan data 1 Bulan Penelitian akan dilakukan pada bulan September 2012 sampai dengan bulan Januari 2013

2 Analisa Data 1 Minggu

3 Pembuatan Sketch Rancangan

1 Minggu

4 Perhitungan Rancangan 1 Bulan

5 Pembuatan Rancangan 2 Bulan

6 Pemilihan Material dan Proses

1 Minggu

7 Analisa Hasil Rancangan 1 Minggu