TUGAS EKOWISATA
Click here to load reader
description
Transcript of TUGAS EKOWISATA
![Page 1: TUGAS EKOWISATA](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100421/577c85d51a28abe054beb275/html5/thumbnails/1.jpg)
EKOWISATA PERAIRAN(Wisata Budaya “ Subak dan Ngaben Bikul” di Kabupaten Tabanan)
OLEH
Desy Shintya Irene
1414511042
ILMU KELAUTAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
![Page 2: TUGAS EKOWISATA](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100421/577c85d51a28abe054beb275/html5/thumbnails/2.jpg)
Wisata Budaya “ Subak dan Ngaben Bikul”
Kabupaten Tabanan
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu wilayah di Bali yang terkenal
dengan wisata budayanya yaitu subak. Subak merupakan suatu hukum adat
masyarakat Bali yakni berupa tata cara pengelolahan air irigasi oleh kelompok –
kelompok petani pada lahan sawah. Pengelolahan subak berlandaskan konsep Tri
Hita Karana, Tri Hita Karana sendiri berarti konsep pelestarian keaneka ragaman
budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi dengan
menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan. Ketiga hubungan tersebut
antara lain, hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam,
dan hubungan dengan Tuhan.
Wisata subak yang terdapat di kabupaten Tabanan Desa Jatiluwih ini
menawarkan panorama alam yang indah dengan keunikan terasering sawah yang
berundak-undak tepat di bawah kaki Gunung Batukaru. Selain itu lokasinya yang
berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut menjadikan daerah ini
sangat sejuk. Daya tarik lain dari subak di desa Jatiluwih kabupaten Tabanan
adalah pola hidup masyarakat di desa ini yang bersifat agraris relegius dan tetap
mempertahankan bentuk warisan budaya Bali dengan membangun kesetaraan,
perpaduan antara potensi budaya (kreativitas masyarakat) dan alam. Adapun
manfaat penerapan subak sebagai salah satu wisata di Desa Jatiluwih Kabupaten
Tabanan, antara lain mendorong keberlanjutan sumber daya air dan manajemen
irigasi air. Selain itu manfaat lain subak adalah sebagai pendukung ketahanan
pangan yang mampu mencukupi kebutuhan beras harian masyarakat.
Produksi beras di Tabanan yang baik tidak hanya dipengaruhi oleh
penerapan ekowisata subak, namum dipengaruhi juga oleh tradisi ngaben bikul
yang menjadi daya tarik tersendiri oleh wisatawan. Tradisi ngaben bikul
merupakan salah satu tradisi lain yang terdapat di Kabupaten Tabanan khususnya
Desa Bedha. Tradisi ngaben bikul sendiri merupakan upacara ngaben untuk tikut
dengan tujuan menghilangkan pengaruh negatif tikus yang keberadaannya dinilai
merusak khususnya pada areal persawahan. Kerusakan areal persawahan terjadi
![Page 3: TUGAS EKOWISATA](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100421/577c85d51a28abe054beb275/html5/thumbnails/3.jpg)
karena tikus memakan bulir padi yang sedang tumbuh. Hal tersebut
mengakibatkan anjloknya hasil panen petani. Selain itu, peningkatan populasi
tikus terjadi sebagai akibat tingginya tingkat berkembangbiakan tikus, yakni
mencapai tiga kali dalam satu musim tanam padi dengan rata – rata 10 ekor tikus
perkelahiran serta pemburuan predator alami tikus seperti ular sawah dan burung
hantu akibat ulah manusia juga mengakibatkan populasi tikus semakin
merajarela. Pembasmian tikus dengan pestisida memang dapat dilakukan namun
keberadaannya sangat tidak baik untuk ekosistem. Penggunaan pestisida sebagai
pembasmi tikus nilai kurang efektif karena tidak dapat memutus mata rantai
perkembangbiakan tikus serta memerlukan biaya yang tidak sedikit, selain itu,
kandungan pertisida yang terlarut dalam air dapat diserap tanaman sehingga
memimbulkan residu bahan kimia pada tanaman tersebut dan tidak baik bagi
kesehatan apabila dikonsumsi terus menerus. Oleh karena itu tradisi ngaben bikul
ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem persawahan dan
berperan penting dalam mengatur penggunaan bahan kimia berbahaya serta sangat
baik untuk mengarahkan pertanian konvensional di Bali menjadi pertanian
organik yang aman bagi kesehatan.
![Page 4: TUGAS EKOWISATA](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100421/577c85d51a28abe054beb275/html5/thumbnails/4.jpg)
Lampiran – lampiran
Subak Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan.
Desa Bedha, Kabupaten Tabanan.
![Page 5: TUGAS EKOWISATA](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100421/577c85d51a28abe054beb275/html5/thumbnails/5.jpg)
Lampiran – lampiran
Upacara ngaben bikul, Kabupaten Tabanan.
Upacara ngaben bikul, Kabupaten Tabanan.
Daftar Pustaka
![Page 6: TUGAS EKOWISATA](https://reader037.fdokumen.com/reader037/viewer/2022100421/577c85d51a28abe054beb275/html5/thumbnails/6.jpg)
Ariemahendra.2016.Kebudayaan Unik Bali, "Ngaben Bikul"Upaya Untuk Menjgaa KeseimbanganAreal Persawahan dalam Balutan RitualAgama.http://ariemahendraputra.blogspot.co.id/2015/07/kebudayaan unik bali ngaben bikul - upaya.htm. Diakses tanggal 02 Februari 2016.
Melisa. 2016. Ngaben Bikul, Cara Unik Usir Hama Tikus di Bali http://www.inddit.com/f emnjv6/ngaben bikul cara unik usir hama tikus di bali . Diakses tanggal 02 Februari 2016.
Sudiatmika.2016.Ngaben Tikus di Mengwi.https://panbelog.wordpress.com/2014/09/16/ngaben tikus di mengwi . Diakses tanggal 02 Februari 2016.
Widari, Dewa Ayu Diyah Sri. 2015. Perkembangan Desa Wisata Jatiluwih Setelah Penetapan Subak Sebagai Warisan Budaya Dunia Di Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Tidak Diterbitkan. Tesis. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.