Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

9
POPULASI, SUB POPULASI, STOK DAN UNIT STOK Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dinamika Populasi Ikan Disusun oleh: Mediana Rahma Putri 230110130123 Perikanan B UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN

description

Dinamika Populasi Ikan

Transcript of Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

Page 1: Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

POPULASI, SUB POPULASI, STOK DAN UNIT STOK

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dinamika Populasi Ikan

Disusun oleh:

Mediana Rahma Putri 230110130123

Perikanan B

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR

2015

Page 2: Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

A. POPULASI

Populasi adalah suatu kelompok organisme yang di dalamnya terdiri dari satu spesies yang sama yang hidup menghuni suatu daerah tertentu.

Suatu populasi terdiri dari unit-unit/sub populasi yang membangun populasi. Dalam satu populasi bisa terdiri dari satu sub populasi atau beberapa sub populasi yang penyebarannya tidak homogen.

Populasi mempunyai sifat khas, yaitu kerapatan (densitas), laju kelahiran, laju kematian, sebaran umur, potensi biotik, sifat genetik, perilaku dan pemencaran.

Populasi mempunyai beberapa parameter, diantaranya yaitu densitas (jumlah per unit area), pola pertumbuhan distribusi, struktur umur, pertumbuhan dalam jumlah/biomass, laju natalitas (laju kelahiran), laju mortalitas (laju kematian).

Pola distribusi populasi ada beberapa macam, yaitu:

1. Pola distribusi vektorial yaitu pola distribusi yang dipengaruhi oleh faktor kimia-fisik lingkungan seperti suhu, salinitas, arus, cahaya, bentuk dasar, dan lain-lain.

2. Pola distribusi reproduktif yaitu pola distribusi yang berkaitan dengan reproduksi, baik sebelum, selama, maupun sesudah pemijahan.

3. Pola distribusi acak yaitu pola distribusi yang didapatkan dalam lingkungan yang seragam.

4. Pola distribusi contagious yaitu pola distribusi yang berkelompok.

5. Pola distribusi over dispersion yaitu pola distribusi individu, lebih jarang dari distribusi acak, kadang merupakan kelompok kecil yang hampir seragam.

6. Pola distribusi co-active yaitu pola distribusi yang dipengaruhi oleh kompetisi dua spesies yang berdekatan dilihat dari makanan, ruang, toleransi lingkungan, kebutuhan pemijahan, dan lain-lain.

7.

B. SUB POPULASI

Sub populasi adalah sebagian atau satu unit dari suatu populasi dimana bagian atau unit ini dapat mempertahankan atau melangsungkan sifat genetiknya.

Page 3: Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

Sub populasi dapat timbul karena terjadinya adaptasi yang dilakukan oleh organisme terhadap kondisi lingkungannya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun adaptasi yang dilakukan tetap disesuaikan juga dengan sifat genetis organisme tersebut. Sehingga walaupun ada perbedaan antara sub populasi, tetapi perbedaan inipun bersifat turun temurun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya sub populasi diantaranya yaitu faktor geologis, pencemaran, fisiologis, genetis dan kondisi fisik ikan yang bersangkutan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memisahkan sub populasi, yaitu:

1. Biokimia. Contohnya komposisi darah dan asam amino otot.2. Anatomi. Cara anatomi dapat dilakukan dengan memperhatikan dari beberapa hal

seperti dari cytologis, contohnya dilihat dari bentuk sel, jaringan, dan jumlah butir darah merah. Dari meristik dan morfometrik dilakukan dengan membandingkan bagian tubuh secara internal contohnya membandingkan antara panjang usus dengan panjang badan dan secara eksternal contohnya membandingkan antara lingkaran mata dengan panjang kepala. Terakhir dari internal anatomi, contohnya dengan meliht ada atau tidaknya suatu organ pada suatu organisme dibandingkan dengan organisme lainnya.

3. Sifat fisiologis. Contohnya kecepatan pencernaan, pertumbuhan, dan lain-lain.4. Life history. Contohnya food and feeding habit, waktu dan tempat berpijah, dan

lain-lain.5. Tagging and recovery. Yaitu dengan memberikan tanda pada ikan agar kemudian

dapat menemukannya kembali. Cara ini biasa dilakukan pada spesies ikan yang biasa bermigrasi.

Dari kelima cara ini, cara termudah untuk memisahkan sub populasi adalah dengan cara anatomi dan life history.

C. STOK DAN UNIT STOK

Beberapa definisi tentang stok dan unit stok:

Stok adalah populasi atau bagian dari populasi dengan ciri-ciri atau tanda yang disebabkan oleh keadaan lingkungan dan sifat ini tidak turun temurun.

Page 4: Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

Stok adalah sesuatu yang memiliki pemijahan tunggal dimana hewan dewasanya akan kembali dari tahun ke tahun (Cushing, 1968).

Stok adalah populasi tunggal yang interbreed (Royce, 1972). Unit stok adalah suatu kelompok individu dari spesies yang sama.

Jika ada imigrasi atau emigrasi, kedua faktor tersebut kurang dihitung dalam studi populasi karena kedua faktor ini dianggap sama.

Unit stok merupakan kelompok yang berdiri sendiri dan yang mampu bertahan sendiri tanpa campur tangan dari luar, mempunyai karakteristik biologi dan dampak penangkapan seragam (Gulland).

Metode yang digunakan pengkajian dalam pendugaan stok:

1. Metode Tidak Langsung (Indirect), yang terdiri dari pendekatan analitik, dan

pendakatan Production Model.

2. Metode Survei (Survey), yaitu pengkajian stok sumberdaya ikan yang dilakukan

dengan melakukan survey di lapangan, seperti dengan alat bottom trawl, akustik

(Echo Sounder), metode produksi telur harian (Daily Egg Production Method)

dan pencacahan langsung dengan penyelaman.

3. Metoda penandaan (Marking), yaitu pengkajian stok yang dilakukan dengan cara

memberikan tanda (tag) pada ikan kajian

4. Pendekatan ekologi (Ecological Approach), metode ini merupakan

pengembangan metode tidak langsung yang mengkaitkan pengaruh interaksi

biologi antar jenis (ekologi dan teknologi) pada perikanan multijenis.

Sebagai contoh dalam suatu penenlitian struktur populasi atau hubungan

kekerabatan ikan terbang sangat terbatas. Laporan terakhir struktur populasi ikan

terbang H. affinisdi bagian Barat Atlantik terdapat tiga unit stok yang terpisah dan

merupakan ikan yang tidak beruaya jauh (Gomes, et al. 1998).

DINAMIKA POPULASI DAN PENGKAJIAN STOK IKAN SIDAT TROPIS

Page 5: Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

ANGUILLA MARMORATA DI SUNGAI MALUNDA, SULAWESI BARAT

Faisal AmirFakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas.

Jurusan Perikanan FIKP Unhas Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea, Makassar 90245.

Masyarakat yang berdomisili di sekitar Sungai Malunda Sulawesi Barat belum memanfaatkan ikan Sidat kembang Anguilla marmorata untuk dikonsumsi karena ikan Sidat kembang ini hanya tangkapan sampingan dari ikan Kakap sungai, Hampala, dan udang yang ditangkap dengan alat tangkap pancing dan bubu.

Permintaan ikan Sidat di pasar domestik lebih rendah dibandingkan dengan pasar luar negeri. Namun untuk memenuhi permintaan pasar domestik pun baru terpenuhi sebesar 40%. Dengan tingginya harga jual, luasnya daerah pemasaran, serta belum diketahuinya stok ikan Sidat di Sungai Malunda, hal ini dapat dijadikan sebagai lapangan pekerjaan baru nagi masyarakat yang berdomisili di sekitarnya. Oleh karena itu telah dilakukan sampling bulanan yang datanya dapat digunakan untuk menduga parameter populasi dan potensi biomassa dari spesies tersebut.

Dari sampling bulanan yang dilakukan, didapatkan hasil dari parameter pertumbuhan, laju kematian dan laju eksploitasi, seleksi penangkapan, hasil per rekrutmen, dan Virtual Population Analysis (VPA).

Parameter pertumbuhan menunjukkan bahwa ikan Sidat mempunyai pertumbuhan yang lambat. Ikan Sidat di Sungai Malunda tumbuh lambat dengan laju pertumbuhan rata-rata sekitar 6 cm per tahun. Pertumbuhan yang lambat tersebut merupakan karakteristik dari stok sidat lokal. Jumlah spesimen yang berukuran lebih besar dari 50 cm TL masih banyak ditemukan (± 60 %). Dapat dikatakan bahwa ikan Sidat berukuran di atas 50 cm TL secara keseluruhan masih jarang diburu.

Laju kematian didominasi oleh kematian faktor alami dibandingkan dengan faktor penangkapan. Tingginya laju kematian alami disebabkan oleh rendahnya animo masyarakat suku Mandar untuk mengkonsumsi daging ikan Sidat, belum adanya nilai ekonomis dari ikan Sidat tersebut di lokasi penelitian, serta belum dimilikinya alat tangkap yang dapat membuat ikan Sidat yang tertangkap dapat bertahan hidup dan tidak cacat dalam jangka waktu tertentu. Laju eksploitasinya pun rendah yang ditunjukkan dengan pemanfaatannya yang masih dibawah optimum.

Page 6: Tugas Dinamika Populasi Ikan - Populasi, Sub Populasi, Dan Unit Stok

Rata-rata ukuran sampel yang tertangkap merupakan kelompok ikan berumur muda dengan umur pertama kali tertangkap di bawah empat tahun. Kecilnya ukuran ikan Sidat hasil tangkapan selama penelitian tersebut diduga disebabkan penentuan daerah sampling pada bagian sungai masih dekat dengan muara sehingga peluang untuk mendapatkan ikan sidat yang berukuran besar dalam proses ruayanya ke hulu untuk partumbuhan dan atau sebaliknya untuk ruaya pemijahan masih sangat rendah.

Suatu tindakan pengelolaan sumberdaya perikanan pada prinsipnya adalah pengaturan penangkapan yang dapat memberikan keuntungan terbesar namun juga memperhatikan kelestarian sumberdaya yang ada. Pengaturan tersebut dapat dilakukan dengan pembatasan upaya penangkapan, atau pembatasan ukuran mata jaring, atau bahkan pembatasan keduanya. Hasil sampling ini menunjukkan bahwa Anguilla marmorata di Sungai Malunda belum memperlihatkan lebih tangkap karena nilai F (mortalitas penangkapan) sekarang baru mencapai 59% dari nilai F optimumnya. Oleh karenanya, jumlah unit usaha penangkapan ikan Sidat masih dapat ditingkatkan sekitar 41% dari kondisi sekarang agar dapat mencapai hasil pengelolaan yang optimum yang berkelanjutan. Kondisi perikanan sidat Anguilla marmorata di Sungai Malunda masih sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan secara komersial.

Berdasarkan jumlah ikan yang tertangkap (N) pada masing-masing kelas ukuran (TL:mm), produksi Anguilla marmorata pada tahun 2008 (pada penelitian ini) diperkirakan sebesar 42,9 kg atau total produksi Kabupaten Majene sebesar 352 kg dari panjang sungai 82 km. Produksi ikan sidat mewakili jenis kelamin betina pada kelas ukuran 700 - 1224 mm TL, jenis kelamin jantan pada kelas ukuran 335 - 700 mm TL , dan jenis yang belum diketahui sex-nya pada kelas ukuran 235 - 334 mm TL telah dimanfaatkan masing-masing sebesar 58,2%, 40,0%, dan 1,8% dari total produksi yang ada pada tahun 2008 tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, F. 2013. Dinamika Populasi dan Pengkajian Stok Ikan Sidat Tropis Anguilla marmorata di Sungai Malunda, Sulawesi Barat. Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanudin.

Wijaya, S. 2007. Buku Ajar Mata Kuliah Dinamika Populasi. Jurusan Manajemen Sumber Daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.