Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

22
Tugas dan wewenang DPR · Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama · Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap Peraturan Pernerintah Pengganti Undang- Undang · Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan mengikut sertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I · Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan undang-undang yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I · Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan Undang-Unda ng yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I · Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD · Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber

description

 

Transcript of Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

Page 1: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

Tugas dan wewenang DPR

·         Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat

persetujuan bersama

·         Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap Peraturan

Pernerintah Pengganti Undang-Undang

·         Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang diajukan oleh DPD

yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan,

pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya

ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan

mengikut sertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I

·         Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan undang-undang yang

diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal

pembicaraan tingkat I

·         Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan Undang-Unda ng yang berkaitan dengan

pajak, pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I

·         Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama Presiden dengan

memperhatikan pertimbangan DPD

·         Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap

pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan

penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya

ekonomi lainnya, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan,

dan agama

·         Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan

DPD

·         Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan

negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

·         Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi, dan pendapat

·         Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat

·         Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan undang-undang

Page 2: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

·         Membentuk UUD yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama

peraturan pemerintah pengganti UUD menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan

DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dalam pembahasan 

·         Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

·         Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan

pemerintah

·         Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD

·         Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan

Negara yang disampaikan oleh BPK

·         Memberikan persetujuan kepada Peresiden atas pengangkatan dan pemberhentian

anggota.

·         Membentuk Undang-Undangyang dibahas dengan Presiden untuk mendapat

persetujuan bersama.

·         Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi

·         Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal mengangkat duta besar dan

menerima penempatan duta besar negara lain

·         Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD

·         Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggung jawaban keuangan

negara yangdisampaikan oleh BPK 

·         Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan

pemberhentian anggota KY

·         Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk

ditetapkan sebagaihakim agung oleh Presiden

·         Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk

diresmikan dengankeputusan Presiden

·         Hak DPR

1.Hak inisyatif                                   

2.Hak budget                    

3.Hak interplasi               

 4. Hak petisi

5.Hak amandemen                       

 6.Hak bertanya               

 7.Hak angket

Page 3: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

·         Kewajiban DPR

- Mempertahamkan,mengamankan dan mengamalkan UUD 1945 dan pancasila

- Bersamasama pihak exsekutif menyusun menyusun anggaran pendapatan dan belanja

Negara

- Memperhatikan sepenuh nya aspirasi masyarakat dan memajukan tingkat kehidupan rakyat.

Tugas dan Wewenang MPR

·         Ketentuan dalam UUD 1945

(Bab II Pasal 2 dan 3)

Pasal 2

(1)  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  terdiri  atas  anggota  Dewan 

Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan u

mum dan diatur lebih lanjut dengan undangundang.

(2)  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  bersidang  sedikitnya  sekali  dalam 

lima tahun di ibu kota negara.

(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan

dengan suara yang terbanyak.

Pasal 3

(1)  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  berwenang  mengubah  dan  menetapkan Undang-

Undang Dasar.

(2)  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  melantik  Presiden  dan/atau  Wakil Presiden.

(3)  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  hanya  dapat memberhentikan 

Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa  jabatannya menurut UndangUndang Dasar.

·         Ketentuan dalam UU Nomor 27 Tahun 2009 Pasal 4

MPR mempunyai tugas dan wewenang:

a. mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;

Page 4: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

b. melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang

Paripurna Majelis;

c. memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi

untuk memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden

dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan untuk

menyampaikan penjelasan dalam Sidang Paripurna Majelis;

d. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,

diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;

e. memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi

kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatanya selambat-lambatnya dalam waktu

enam puluh hari;

f. memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara

bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang

diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan

Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum

sebelumnya sampai habis masa jabatanya.

·         Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar

MPR berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Dalam mengubah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, anggota MPR tidak dapat mengusulkan pengubahan terhadap Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan bentuk Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

diajukan oleh sekurangkurangnya 1/3 (satu pertiga) dari jumlah anggota MPR. Setiap usul

pengubahan diajukan secara tertulis dengan menunjukkan secara jelas pasal yang diusulkan

diubah beserta alasannya.

Usul pengubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diajukan

kepada pimpinan MPR. Setelah menerima usul pengubahan, pimpinan MPR memeriksa

kelengkapan persyaratannya, yaitu jumlah pengusul dan pasal yang diusulkan diubah yang

disertai alasan pengubahan yang paling lama dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari sejak usul

diterima pimpinan MPR. Dalam pemeriksaan, pimpinan MPR mengadakan rapat dengan

Page 5: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

pimpinan fraksi dan pimpinan Kelompok Anggota MPR untuk membahas kelengkapan

persyaratan.

Jika usul pengubahan tidak memenuhi kelengkapan persyaratan, pimpinan MPR

memberitahukan penolakan usul pengubahan secara tertulis kepada pihak pengusul beserta

alasannya. Namun, jika pengubahan dinyatakan oleh pimpinan MPR memenuhi kelengkapan

persyaratan, pimpinan MPR wajib menyelenggarakan sidang paripurna MPR paling lambat

60 (enam puluh) hari. Anggota MPR menerima salinan usul pengubahan yang telah

memenuhi kelengkapan persyaratan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum

dilaksanakan sidang paripurna MPR.

Sidang paripurna MPR dapat memutuskan pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% (lima puluh

persen) dari jumlah anggota ditambah 1 (satu) anggota.

·         Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum

MPR melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum dalam sidang paripurna

MPR. Sebelum reformasi, MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara memiliki

kewenangan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dengan suara terbanyak, namun

sejak reformasi bergulir, kewenangan itu dicabut sendiri oleh MPR. Perubahan kewenangan

tersebut diputuskan dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik

Indonesia ke-7 (lanjutan 2) tanggal 09 November 2001, yang memutuskan bahwa Presiden

dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, Pasal 6A ayat (1).

·         Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden / Wakil Presiden dalam masa

jabatannya

MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemberhentian

Presiden dan/atau Wakil Presiden diusulkan oleh DPR.

MPR wajib menyelenggarakan sidang paripurna MPR untuk memutuskan usul DPR

mengenai pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden pada masa jabatannya paling

lambat 30 (tiga puluh) hari sejak MPR menerima usul. Usul DPR harus dilengkapi dengan

Page 6: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

putusan Mahkamah Konstitusi bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan

pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak

pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau

Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Keputusan MPR terhadap usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden diambil

dalam sidang paripurna MPR yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari

jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota

yang hadir.

·         Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden

Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya

dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai berakhir masa jabatannya.

Jika terjadi kekosongan jabatan Presiden, MPR segera menyelenggarakan sidang paripurna

MPR untuk melantik Wakil Presiden menjadi Presiden. Dalam hal MPR tidak dapat

mengadakan sidang, Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-

sungguh di hadapan rapat paripurna DPR. Dalam hal DPR tidak dapat mengadakan

rapat,Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan

pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.

·         Memilih Wakil Presiden

Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, MPR menyelenggarakan sidang paripurna

dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari untuk memilih Wakil Presiden dari 2 (dua)

calon yang diusulkan oleh Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan

·         Memilih Presiden dan Wakil Presiden

Apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat

melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, MPR menyelenggarakan

sidang paripurna paling lambat 30 (tiga puluh) hari untuk memilih Presiden dan Wakil

Page 7: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

Presiden, dari 2 (dua) pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai

politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya

meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai

berakhir masa jabatannya.

Dalam hal Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat

melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas

kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan

secara bersama-sama.

·        Tugas dan wewenang Presiden

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD

Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,Angkatan Laut,

dan AngkatanUdara

Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat(DPR).Presiden

melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPRserta

mengesahkan RUU menjadi UU.

MenetapkanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang(dalam kegentingan

yangmemaksa)

Menetapkan Peraturan Pemerintah

Mengangkat dan memberhentikanmenteri-menteri

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain

denganpersetujuan DPR

Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR Menyatakan keadaan

bahaya

Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden

memperhatikanpertimbangan DPR

Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung

Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR

Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU

Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR

denganmemperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah

Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujuiDPR

Page 8: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan

MahkamahAgung

Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR

Wakil Presiden

Bertanggungjawab penuh membantu presiden selama satu periode kepengurusan

sertaberwenang dalam membantu menjalankan roda organisasi BEM KM UNDIP

Menjalankan roda koordinasi dan komunikasi antar organ/perangkat kelembagaan BEMKM

UNDIP.

Melakukan pengawalan issue / wacana di lingkungan internal kampus

Sebagai koordinator dari komisi ahli

Melakukan pemantauan dan pengarahan pelaksanaan kegiatan BEM KM UNDIP

Membantu pelaksanaan fungsi dan tugas presiden, apabila presiden berhalangan.

Tugas dan wewenang Mahkamah Agung

Pengadilan tingkat kasasi adalah pengadilan tingkat akhir yang disediakan warga yang

melakukan upaya hukum dari semua lingkungan peradilan. Upaya hukum dari semua

peradilan kasasi yang dilakukan oleh Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 24 A ayat 1 UUD

1945, Mahkamah Agung diamati oleh dua kewenangan, yaitu:

1. Kewenangan mengadili pada tingkat kasasi .

2. Kewenangan menguji secara materil peraturan perundang-undangan di bawah UU, dan

mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh UU.

3. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi.

4. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi  dan rehabilitasi.

5. Mengawasi dan memimpin jalannya perelihan pemerintahan pada seluruh tingkat

Pengadilan.

Mahkamah Agung memiliki 4 lingkungan peradilan , yaitu : peradilan umum, peradilan

militer, peradilan agama dan peradilan tata usaha negara (PTUN). Fungsi Mahkamah Agung

menurut UUD 1945 ada 5, yaitu:

A.  Fungsi Peradilan

Page 9: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi yang

bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan

peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah

negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar.

Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang memeriksa

dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir

- semua sengketa tentang kewenangan mengadili. permohonan peninjauan kembali putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 28, 29,30,33 dan 34

Undang-undang Mahkamah Agung No. 14 Tahun 1985)

- semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal

perang

- Republik Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 33 dan Pasal 78 Undang-

undang Mahkamah Agung No 14 Tahun 1985)

Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu wewenang

menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah Undang-undang tentang hal

apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya) bertentangan dengan peraturan dari

tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun

1985).

B.  Fungsi Pengawasan

Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua

lingkungan peradilan dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan

diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang

sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa

dan memutuskan perkara (Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-undang Ketentuan Pokok Kekuasaan

Nomor 14 Tahun 1970).

Mahkamah Agung juga melakukan pengawasan :

- Terhadap pekerjaan Pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan perbuatan Pejabat

Pengadilan dalam menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok

Kekuasaan Kehakiman, yakni dalam hal menerima, memeriksa, mengadili, dan

menyelesaikan

Page 10: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

- setiap perkara yang diajukan kepadanya, dan meminta keterangan tentang hal-hal yang

bersangkutan dengan teknis peradilan serta memberi peringatan, teguran dan petunjuk yang

diperlukan tanpa mengurangi kebebasan Hakim (Pasal 32 Undang-undang Mahkamah Agung

Nomor 14 Tahun 1985).

- Terhadap Penasehat Hukum dan Notaris sepanjang yang menyangkut peradilan (Pasal 36

Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir dimana

keputusannya bersifat final. Kewenangannya seperti yang diatur pada pasal 24 C ayat 1 UUD

1945 yng memutuskan bahwa mahkamah konstitusi berwenang sebagai :

1.   Menguji UU terhadap UU

2.   Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan UUD

3.   Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum

4.   Memutus pembubaran partai politik.

Kewajiban Mahkamah Konstitusi adalah memberikan keputusan tas pendapat DPR mengenai

dugaan pelanggaran oleh presiden dan wakil presiden menurut UUD 1945 sebelum pendapat

tersebut dapat diusulkan untuk memberhentikan presiden dan wakil presiden oleh MPR. MK

berfungsi sebagai pengawal konstitusi, penafsiran konstitusi, pengawal demokrasi dan

pelindung hak konstitusional warga negara.

Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran

penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-

undang tentang Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau

kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan (Pasal 27

Undang-undang No.14 Tahun 1970, Pasal 79 Undang-undang No.14 Tahun 1985).

Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana dianggap perlu untuk

mencukupi hukum acara yang sudah diatur Undang-undang.

A.  Fungsi Nasehat

Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam

bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang Mahkamah

Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku

Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-undang

Page 11: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama Undang-undang

Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan

untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga

rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai

rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur

pelaksanaannya.

Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada

pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25

Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan

Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).

B.  Fungsi Administratif

Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan

Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun

1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah

Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-undang Nomor 35

Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung.

Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan

tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan

Atas Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan

Kehakiman).

Tugas dan Wewenang Komisi Yudisial

Tujuan Komisi Yudisial :

1.   Agar dapat melakukan monitoring secara intensif terhadap penyelengaraan kekuasaan

kehakiman dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat .

2.   Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kekuasaan kehakiman baik yang menyangkut

rekruitmen hakim agung maupun monitoring parilaku hakim.

3.   Menjaga kualitas dan konsistensi keputusan lembaga peradilan, karena senantiasa diawasi

secara intensif oleh lembaga yang benar-benar independen.

Page 12: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

4.   Menjadi penghubung antara kekuasaan pemeririntah dan kekuasaan kehakiman untuk

menjamin kemandirian kekuasaan kehakiman.

Wewenang Komisi Yudisial

Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain

dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku

hakim.

Tugas Komisi Yudisisal:

1.   Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung Komisi Yudisial mempunyai tugas:

A.   Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;

B.   Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;

C.   Menetapkan calon Hakim Agung; dand. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

2.   Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku

HakimKomisi Yudisial mempunyai tugas:

A.   Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,

B.   Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan

C.   c. Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan

kepadaMahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.

3.     Mengusulkan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat kan persetujuan dan

selanjut nya ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden.4. Menjaga dan menegakkan

kehormatan, keluhuran, martabat serta perilaku hakim.

Tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Daerah

1)   Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan

otonomidaerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran,

dan penggabungandaerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya

serta yangberkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR

kemudianmengundang DPD untuk membahas RUU tersebut.

2)   Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang

berkaitandengan pajak, pendidikan, dan agama.

3)   Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggotaBadan

Pemeriksa Keuangan .

Page 13: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

4)   Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi

daerah,pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan

daerah,pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan

APBN,pajak, pendidikan, dan agama.

5)   Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan

membuatpertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.

Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat, membela diri,

hakimunitas, serta hak protokoler.

Berdasarkan ketentuan dalam konstitusi (pasal 22 D, UUD 1945) fungsi, tugas dan

wewenang DPD adalah :

DPD dapat mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR

Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan

pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan

sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan

perimbangan keuangan dan daerah.

DPD ikut membahas Rancangan Undang-Undang dengan DPR

Ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan

pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,  pengelolaan sumber

daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta perimbangan keuangan pusat dan daerah

yang diajukan, baik oleh DPR maupun oleh pemerintah.

DPD memberikan pertimbangan kepada DPR

Page 14: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

Pertimbangan atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja Negara dan

rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama. Serta

memberikan pendapatan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK.

DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang

Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, hubungan pusat dan

daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber dayaekonomi lainnya, pelaksanaan

anggaran pendapatan dan belanja Negara, pajak,pendidikan dan agama serta menyampaikan

hasil pengawasannya itu kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

Tugas dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan

Tugas BPK :

1.    Memelihara transparansi dan akuntabilitas seluruh aspek keuangan negara. 

2.    memeriksa semua asal usul dan besarnya penerimaan negara dari mana pun sumbernya. 

3.    Memeriksa dimana uang negara itu disimpan.

4.    Memeriksa untuk apa uang negara tersebut dipergunakan.

5.    Meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan pemerintah atau

badan swasta sepanjang tidak bertentangan terhadap undang undang.

6.    Memeriksa tanggung jawab keuangan Negara apakah telah digunakan sesuai yang telah

disetujui DPR.

7.    Memberitahukan kepada DPR hasil hasil pemeriksaan nya

keuangannegara di Indonesia bukan saja tercermin pada APBN dan APBD. Keuangan negara

itu juga tercermin padakegiatan BUMN dan BUMD, yayasan, dana pensiun

Page 15: Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden

maupun perusahaan yang terkait dengan kedinasan.Bahkan, keuangan negara juga mencakup

bantuan atau subsidi kepada lembaga sosial milik swasta.