Tugas Besar Or

download Tugas Besar Or

of 24

Transcript of Tugas Besar Or

Tugas Besar Riset OperasionalOptimalisasi Penjualan Lele dan Pendistribusian di Wilayah Bojongsoang

Prafajar Suksesanno Muttaqin(1102120111)Damanhuri Nurul Huda (1102120113)Nia Novitasari (1102120118)

Fakultas Rekayasa IndustriUniversitas Telkom2014

BAB IPendahuluan A.Latar belakangIkan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat karena:1) Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas 2) Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai 3) Pemasarannya relatif mudah4) Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendahBudidaya Lele dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1m - 800m dpl. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air, budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian di atas >800m dpl. Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan atau pun lahan lainnya. Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), atau pun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Namun perlu dilakukan optimalisasi dalam penjualan dan pendistribusian lele di wilayah bojongsoang, oleh karena itu kami mengambil tema tugas besar riset operasional ini dengan judul Optimalisasi Penjualan Lele dan Pendistribusian di Wilayah Bojongsoang

B.Rumusan Masalah1. Bagaimana cara pendistribusian ikan lele di wilayah bojongsoang dengan biaya seminimal mungkin ?2. Bagaimana cara memaksimalkan jumlah penjualan ikan lele ?3. Bagaimana cara pembagian tugas yang sesuai dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan dengan biaya seoptimal mungkin ?

C.Batasan MasalahBatasan masalah pada kasus yang diteliti adalah Optimalisasi Jumlah Penjualan Lele dan Pendistribusian di Wilayah BojongsoangD.Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui cara pendistribusian ikan lele di wilayah Bojongsoang dengan biaya seminimal mungkin2. Untuk mengetahui cara memaksimalkan jumlah penjualan ikan lele3. Untuk memahami cara cara pembagian tugas yang sesuai dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan dengan biaya seoptimal mungkin

E.Metode PenelitianStudi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.

BAB IILandasan Teori1.Basic SimplexMetode ini pertama kali dikembangkan oleh G.B. Danzig yaitu Merupakan prosedur iteratif untuk memecahkan masalah LP dengan mengekspresikannya dalam bentuk standar.Sedangkan untuk semua pembatas harus ada dalm keadaan sistem kanonik dimana suatu basis layak bisa langsung diperoleh.Sedangkan metode ini memiliki ciri-ciri dalam bentuk LP sebagai berikut :1. Semua kendala berupa persamaan dengan sisi kanan non negatif 2. Semua variabel non negatif 3. Fungsi tujuan dari maksimum maupun minimumSedangkan ada beberapa langkah umum untuk menentukan solusi basis simplex yaitu :1.Mulai dengan suatu solusi layak basis2. Perbaiki solusi awal jika mungkin, dan kemudian cari solusi layak basis yang mempunyai nilai fungsi tujuan lebih baik.3.Cari solusi-solusi layak basis yang dapat memperbaiki nilai fungsi tujuan4. Berhenti jika suatu solusi layak basis tidak dapat diperbaiki lagi, maka solusi layak tersebut menjadi solusi optimal.2.TransportasiMasalah transportasi umumnya berkaitan dengan masalah pendistribusian suatu produk dari beberapa sumber ke sejumlah tujuan dengan biaya yang minimum.Sedangkan Rumusan Program Linier dijelaskan sbb :1. Terdapat m sumber (misal: gudang) dimana produk disimpan.2. Terdapat n tujuan (misal: pasar) dimana produk dibutuhkan.3. Ketersediaan pasokan dari sumber : ai (i = 1, 2, , m)4. Permintaan dari tujuan : bj (j = 1, 2, , n)5. Biaya pengiriman dari sumber i ke tujuan j : cij (i = 1, 2, , m; j = 1, 2, , n). Jika suatu sumber i tidak dapat memasok suatu tujuan j, maka cij = M (M bilangan positif yang sangat besar).6. Permasalahannya adalah menentukan jumlah produk yang dikirim dari sumber i ke tujuan j (dinyatakan dengan xij) yang meminimumkan biaya transportasi (pengiriman) total.

2.1.1 Pemecahan Masalah Transportasi

Langkah 0: Perumusan masalah dalam masalah transportasi standar Langkah 1: Penentuan solusi basis layak awal Langkah 2: Pemeriksaan optimalitas. Jika solusi optimal maka berhenti. Penentuan solusi basis yang baru dan ke langkah 2Metode Penentuan Solusi Basis Layak Awal Northwest corner method Least cost method Vogels approximation method (VAM)2.1.2 Perbaikan Solusi Basis Layak Awal-Pemeriksaan optimalitas-Penentuan solusi basis layak yang baruMetode: -Metode u-v atau MODI (Modified Distribution Method) -Metode Stepping Stone

2.2.3 Degenarasi Solusi basis layak dari masalah transportasi dikatakan degenerasi (degenerate) jika satu atau lebih variabel basis mempunyai nilai nol. Solusi basis dapat menjadi degenerasi jika sisa pasokan dan sisa permintaan adalah sama untuk variabel yang akan dipilih menjadi basis. Jumlah solusi basis dalam masalah transportasi harus : m + n 1 (m = jumlah baris, n = jumlah kolom)3.Analisis JaringanAnalisis Jaringan merupakan suatu perpaduan pemikiran yang logis, digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan memungkinkan pengolahan secara analitis.Analisis jaringan kerja memungkinkan suatu perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai interaktivitas. Sebuah jaringan terdiri dari sekumpulan node yang terhubungan dengan arcs atau branches.Node (lingkaran kecil), menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Arcs (anak panah), menyatakan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan jangka waktu tertentu dalam pemakaian sejumlah sumber daya (sumber tenaga, peralatan, material, biaya).3.1. Keuntungan dan Manfaat Anlaisis Jaringan-Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan desain sistem transportasi & komunikasi. -Dapat merencanakan suatu proyek secara keseluruhan.-Penjadwalan pekerjaan dalam urutan yang praktis dan efisien.\-Pengadaan pengawasan dan pembagian kerja maupun biaya.-Penjadwalan ulang untuk mengatasi hambatan dan keterlambatan.-Menentukan kemungkinan pertukaran antara waktu dan biaya

3.2. Permasalahan jaringan1. Masalah Minimum Spanning Tree2. Masalah Lintasan Terpendek (Shortest Path)3. Masalah Maximum Flow4. Traveling Salesman Problem

BAB IIIMETODE PENELITIAN

StartMengkaji Masalah yang ada di lingkunganPemikiran dan pematangan konsepPengumpulan referensi dan teoriPengumpulan dataPengolahan DataAnalisa DataFinishKesimpulan dan Saran

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Pembahasan KasusPada obeservasi ini, penulis akan mengobservasi proses pendistribusian air mineral 600ml (Ades, Aqua, dan Club) di beberapa retailer di daerah Universitas Telkom dengan parameter sebagai berikut :1) Air mineral yang didistribusikan adalah Ades, Aqua, dan Club dengan kapasitas 600ml.2) Air mineral dikirim dari empat supplier yang berbeda, yaitu dari Supplier Jalan Ahmad Yani, Supplier Ujung Berung, Supplier Kopo, dan Supplier Banjaran dalam waktu satu bulan.3) Air mineral tersebut akan didistribusikan ke empat retailer yang berbeda di daerah Universitas Telkom, yaitu Indomart Sukabirus, Alfamart Sukabirus, T-Mart, dan Citramart dalam satu bulan.4) Setiap retailer menjual tiga jenis air mineral tersebut dengan harga yang berbeda-beda.

Adapun objek yang akan diobservasi oleh penulis adalah sebagai berikut :1) Biaya distribusi terkecil yang dibutuhkan untuk menyuplai permintaan air mineral (Ades, Aqua, dan Club) keempat retailer yang ada di wilayah Universitas Telkom.2) Keuntungan maksimum penjualan air mineral (Ades, Aqua, dan Club) pada setiap retailer.3) Menganalisis jaringan transportasi menuju retailer yang memiliki keuntungan yang paling besar dengan menggunakan metode Shortest Path.

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan DataPenulis menggunakan metode wawancara kepada sopir distributor untuk memenuhi data yang diperlukan untuk observasi. Adapun data hasil wawancara adalah sebagai berikut :

1) RetailerSupplierData biaya logistik (dalam satuan ribu rupiah) dari suppliyer ke retailerKordonDayeuhkolotBale EndahSukabirus

Ciganitri10011012040

GBAI809010060

PGA10013012070

GBAII7012014060

2) Data persediaan (supply) air mineral di Supplier dan permintaan (demand) dari retailerSupplyDemand

SupplierPersediaan(per Kg)RetailerPermintaan(per Kg)

CIGANITRI20Kordon15

GBAI20Dayeuhkolot10

PGA10Bale Endah10

GBAII10Sukabirus5

3) Data lele yang ter-supply-kan di keempat pasar (Dalam satuan kilo)RetailerJumlah Supply ()Total

KECILSEDANGBESAR

KORDON46515

DAYEUHKOLOT32510

BALE ENDAH34310

SUKABIRUS1225

4) Data keuntungan penjualan (harga keuntungan per kilo)RetailerHarga (rupiah/botol)

KECILSEDANGBESAR

KORDON100010001000

DAYEUHKOLOT200020002000

BALE ENDAH300020002000

SUKABIRUS5001000200

5) Beberapa kendala/persyaratan yang dikeluarkan oleh masing-masing retailer Kordon Terdapat minimal 4 kg lele kecil. Terdapat minimal 6 kg lele sedang. Terdapat minimal 5 kg lele besar.

Dayeuhkolot Terdapat minimal 3 kg lele kecil. Terdapat minimal 2 kg lele sedang. Terdapat minimal 5 kg lele besar. Bale Endah Terdapat minimal 3 kg lele kecil Terdapat minimal 4 kg lele sedang. Terdapat minimal 3 kg lele besar.

Sukabirus Terdapat minimal 1 kg lele kecil Terdapat minimal 2 kg lele sedang Terdapat minimal 2 kg lele besar. 1

4.3 Analisis1) Analisis biaya logistic terkecil dari empat supplier menuju ke empat retailer (dalam satuan seribu rupiah)

Metode Vogels dan optimasi dengan metode u-v

Dari table diatas, maka didapatkan biaya terkecil dalam pendistribusian air mineral dari empat supplier menuju ke empat retailer yang berbeda adalah : (5*80) + (10*90) + (5*100) + (5*120) + (5*40) + (10*0) + (10*0)+(10*70) = Rp 3.300.000

2) Analisis keuntungan penjualan per-retailera. KordonX1 = Lele KecilX2 = Lele Sedang X3 = Lele BesarFungsi Tujuan : Maksimasi Z= 1000 X1 + 1000 X2 + 1000 X3Pembatas :X1 4X2 6X3 5X1 ,X2,X3 0Simplex :

Dari hasil iterasi di atas, diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp15.000 per kg dengan jumlah lele kecil sebanyak 4 kg, lele sedang sebanyak 6 buah dan lele besar sebanyak 5 kg.

b. DayeuhkolotX1 = Lele KecilX2 = Lele Sedang X3 = Lele BesarFungsi Tujuan : Maksimasi Z= 2000 X1 + 2000 X2 + 2000 X3Pembatas :X1 3X2 2X3 5X1 ,X2,X3 0Simplex :

Dari hasil iterasi di atas, diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp20.000 per kg dengan jumlah lele kecil sebanyak 3 kg, lele sedang sebanyak 2 buah dan lele besar sebanyak 5 kg.

Bale EndahX1 = Lele KecilX2 = Lele Sedang X3 = Lele BesarFungsi Tujuan : Maksimasi Z= 3000 X1 + 2000 X2 + 2000 X3Pembatas :X1 3X2 4X3 3X1 ,X2,X3 0Simplex :

Dari hasil iterasi di atas, diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp23.000 per kg dengan jumlah lele kecil sebanyak 3 kg, lele sedang sebanyak 4 buah dan lele besar sebanyak 5 kg.

SukabirusX1 = Lele KecilX2 = Lele Sedang X3 = Lele BesarFungsi Tujuan : Maksimasi Z= 500 X1 + 1000 X2 + 200 X3Pembatas :X1 1X2 2X3 2X1 ,X2,X3 0Simplex :

Dari hasil iterasi di atas, diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp 2.900,00 per kg dengan jumlah lele kecil sebanyak 1 kg, lele sedang sebanyak 2 buah dan lele besar sebanyak 2 kg.

Analisis jaringan transportasi dari supplier menuju retailer yang memiliki keuntungan paling besar (Cigantri - Gordon) dengan parameter berdasarkan lamanya waktu tempuh

1 = Cigantri2 = Logam3 = Cikoneng4 = Sukapura5 = Ciwastra6 = Kinagara7 = Lengkong8 = Permata Buah Batu9 = Bali View10 = Gordon

[31,3][32,7][28,7][20,6][21,3][23,3][17,2][15,1]105121555857164125[5,1][0,S]s85109473621

Ringkasan solusi Node minimum distance shortest route 2 5 1-2 3 17 1-2-3 4 23 1-2-3-4 5 21 1-2-3-5 6 15 1-6 7 20 1-6-7 8 28 1-6-7-8 9 32 1-6-7-9 10 31 1-2-3-5-10

BAB VPenutup5.1 Kesimpulana. Operational Research dalam dunia industri digunakan untuk menganalisis siklus produksi yang bertujuan menciptakan sistem yang efisien dan efektifitasb. Dalam kasus ini, setelah dilakukan proses perhitungan didapatkan hasil sbb :Pasar Jumlah JualKeuntungan

KecilSedangBesar

Gordon465Rp15000,-

Dayeuh kolot325Rp20000,-

Bale endah343Rp23000,-

Sukabirus 122Rp2900,-

dari tabel tersebut diketahui bahwa pasar dayeuh kolot memberikan nilai keuntungan yang paling besarc. Didapat kesimpulan bahwa dari analisis jaringan diketahui untuk rute dari supplier Ciganitri menuju Gordon didapat jarak 31 meter dengan rute 1-2-3-5-10

5.2. SaranSebaiknya observasi ini digunakan sebagai dasar untuk mengetahui efisiensi dari distribusi ikan lele di wilayah bojongsoang