Tugas Besar E-Government

52
EVALUASI PELAKSANAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI KABUPATEN PASAMAN TUGAS BESAR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah E-Government Oleh Menthari Putri Utami 1110!100" #eri$an%i El&i' 1110!100( )u%hi #arta%i 1110!101* )+,ie De'ri Pratama 1110!"00- De..r$/un Tamin 1110!"01" D+'en Pen,am u Fa/ril A 2ar3 M4S5 NIP6 1(00110"00(1"100" 7URUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG3 7uni "01-

description

TB

Transcript of Tugas Besar E-Government

EVALUASI PELAKSANAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI KABUPATEN PASAMAN

TUGAS BESAR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah E-Government

Oleh

Menthari Putri Utami 1110961002Heriyandi Elvis 1110961008Yudhi Hartadi 1110961013Yogie Desri Pratama 1110962005Deffryjun Tamin 1110962012

Dosen PengampuFajril Akbar, M.ScNIP: 198001102008121002

JURUSAN SISTEM INFORMASIFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASIUNIVERSITAS ANDALASPADANG, Juni 2015

47

RINGKASAN

Pemerintahan yang transparan adalah pemerintahan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan terbuka kepada masyarakat tentang bidang apapun. Dengan demikian masyarakat dapat dengan mudah memperhatikan perkembangan pemerintah. Keterbukaan membuat akses masyarakat akan informasi menjadi semakin luas. Masyarakat atau stakeholder dapat mencari informasi yang bermanfaat atau berguna demi kemajuan masyarakat luas, seperti informasi tentang kebijakan dan program-program pembangunan yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah. Era keterbukaan informasi seperti saat ini mempunyai dampak yang positif disatu sisi, namun disisi lain juga memiliki dampak negatif dan sering digunakan oleh pihak-pihak tertentu demi mencapai tujuan pribadi atau kelompoknya. Sikap tertutup pemerintah juga dapat menyebabkan lunturnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Jika pemerintah tertutup, maka pemerintahan dapat dikatakan buruk karena wujud dari pemerintah yang baik adalah pemerintah yang efisien dan transparan. Oleh karena itu, pemerintah yang transparan dapat mengurangi dampak negative yang akan timbul. Metode yang digunakan dalam Evaluasi Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Pasaman yaitu menggunakan kuisoner, dimana teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang, menggunakan wawancara, metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian, dan menggunakan observasi, metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.Dari evaluasi di atas didapat hasil evaluasi bahwasannya Pemerintah Kabupaten Pasaman baru saja membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) untuk daerah tersebut, sehingga di halaman website belum disajikan fitur-fitur PPID terkait. Hal ini dikarenakan belum dilantiknya para anggota PPID tersebut oleh bupati setempat.

DAFTAR ISIRINGKASANiDAFTAR ISIiiDAFTAR GAMBARiiiDAFTAR TABELivBAB I PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Tujuan21.3Metode Penelitian21.3.1Kuesioner31.3.2Wawancara31.3.3Observasi3BAB 2 KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK32.1Pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip-Prinsip, dan Standar Pelayanan Informasi Publik32.1.1Pengertian Informasi Publik42.1.2Tujuan Informasi Publik42.1.3Manfaat Informasi Publik52.1.4Prinsip-prinsip Informasi Publik52.1.5Standar Pelayanan Informasi Publik62.2Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik62.3Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di Propinsi Sumatera Barat202.3.1Komisi Informasi Sumatera Barat202.3.2Sengketa Informasi Publik di Propinsi Sumatera Barat21BAB III IMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI KABUPATEN223.1Profil Kabupaten Pasaman223.1.1Halaman Utama Website Pemerintah Kabupaten Pasaman233.1.2Sejarah Kabupaten Pasaman233.1.3Visi dan Misi Kabupaten Pasaman253.1.4Etimologi Kabupaten Pasaman263.1.5Batas Wilayah Kabupaten Pasaman263.1.6Kecamatan di Kabupaten Pasaman263.1.7Demografi Kabupaten Pasaman273.1.8Pimpinan Daerah Kabupaten Pasaman273.1.9Lambang Pemerintah Kabupaten Pasaman283.2Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten Pasaman313.2.1PPID (SK PPID, Struktur Organisasi, dan Website)313.2.2Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala323.2.3Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta323.2.4Informasi yang wajib tersedia setiap saat333.3Penilaian Masyarakat Terhadap Pengelolaan Informasi Publik di Kabupaten Pasaman333.4Hasil Evaluasi44BAB IV PENUTUP454.1Kesimpulan454.2Saran45DAFTAR PUSTAKA46

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 5 anggota komisioner KI Propinsi Sumbar20Gambar 2 Sidang perdana sengketa informasi22Gambar 3 Halaman utama website Kabupaten Pasaman23Gambar 4 Pimpinan daerah Kabupaten Pasaman28Gambar 5 Lambang Pemerintah Kabupaten Pasaman28Gambar 6 Grafik jenis kelamin33Gambar 7 Grafik umur34Gambar 8 Grafik alasan penggunaan internet34Gambar 9 Rata-rata mengakses internet dalam sehari35Gambar 10 Cara mengakses internet35Gambar 11 Kecepatan akses internet36Gambar 12 Sumber akses internet36Gambar 13 Cara mengetahui alamat situs resmi pemkab37Gambar 14 Frekuensi pengaksesan situs resmi pemkab37Gambar 15 Informasi yang dicari di situs resmi38Gambar 16 Kualitas layanan pemkab39Gambar 17 Pengetahuan tentang UU KIP39Gambar 18 Sosialisasi pemkab40Gambar 19 Penyediaan informasi publik yang akurat40Gambar 20 Kewajiban penyediaan informasi publik41Gambar 21 Keterlibatan masyarakat42DAFTAR TABEL

Tabel 1 Informasi berkala32Tabel 2 Informasi serta merta32Tabel 3 Informasi setiap saat33Tabel 4 Pengolahan skala likert pertama41Tabel 5 Pengolahan skala likert kedua42

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangPemerintah memiliki wewenang mengambil kebijakan dalam menyejahterakan rakyat karena pemerintah merupakan satu kesatuan yang memiliki kekuasaan akan hal itu. Segala sesuatu yang dibuat dan dijalankan oleh pemerintah seharusnya tidak merugikan rakyatnya sendiri. Namun, pemerintah sebagai penyelenggara pemerintah harus bertanggung jawab penuh kepada masyarakat. Salah satu wujud tanggung jawabnya yaitu transparansi berupa informasi semua kebijakan yang dijalankan pemerintah. Semua perkembangan negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan bidang-bidang lainnya harus transparan.Pemerintahan yang transparan adalah pemerintahan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan terbuka kepada masyarakat tentang bidang apapun. Dengan demikian masyarakat dapat dengan mudah memperhatikan perkembangan pemerintah. Keterbukaan membuat akses masyarakat akan informasi menjadi semakin luas. Masyarakat atau stakeholder dapat mencari informasi yang bermanfaat atau berguna demi kemajuan masyarakat luas, seperti informasi tentang kebijakan dan program-program pembangunan yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah. Era keterbukaan informasi seperti saat ini mempunyai dampak yang positif disatu sisi, namun disisi lain juga memiliki dampak negatif dan sering digunakan oleh pihak-pihak tertentu demi mencapai tujuan pribadi atau kelompoknya. Sikap tertutup pemerintah juga dapat menyebabkan lunturnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Jika pemerintah tertutup, maka pemerintahan dapat dikatakan buruk karena wujud dari pemerintah yang baik adalah pemerintah yang efisien dan transparan. Oleh karena itu, pemerintah yang transparan dapat mengurangi dampak negative yang akan timbul. Di zaman modern ini, akses informasi sangat mudah. Sehingga pemerintah dapat memberikan informasi dengan baik ke masyarakat dan diterima dengan jelas oleh masyarakat. Informasi yang diberikan kepada masyarakat, dapat melalui media seperti media elektronik misalnya televisi, radio, maupun media cetak seperti koran, majalah atau dapat juga melalui internet. Saat ini, media social sudah berkembang dengan pesat. Facebook, majalah online, twitter, dan blog bisa dimanfaatkan. Apalagi setelah disahkannya Keterbukaan Informasi Publik (KIP) pada tanggal 3 April 2008 Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 oleh DPR. UU Keterbukaan Informasi Publik resmi diberlakukan di Indonesia dan disosialisasikan pada bulan Agustus 2010. Sosialisasi UU Keterbukaan Informasi Publik ini dipercayakan kepada lembaga mandiri yang diberi nama Komisi Informasi dan tentunya didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai badan yang menjadi leading sektor dari KIP. Disahkannya Undang - Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dapat memberikan ruang hukum demi tegaknya keterbukaan informasi dan menjadi jalan menuju era keterbukaan informasi dan penyelenggaraan negara yang transparan dan bertanggungjawab yang secara formal dijamin didalam hukum nasional.Penjelasan diatas menjadi latar belakang kami dalam menganalisa transparansi pemerintahan sehingga judul topik makalah ini yaitu Evaluasi Pelaksanaan Keterbukan Informasi Publik di Kabupaten Pasaman.

TujuanTujuan makalah ini yaitu :1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah E-Government.2. Untuk mengetahui dan menganalisa sistem pemerintahan pada Kabupaten Pasaman.3. Untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap tranparansi informasi pada sistem pemerintahan Kabupaten Pasaman.

Metode PenelitianMetode pengumpulan data pada makalah ini menggunakan kuisioner, wawancara dan observasi.

KuesionerKuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Pada penelitian ini, kami menyebarkan kuisioner kepada penduduk yang berasal dari Kabupaten Pasaman.

Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Pada penelitian ini kami mewawancarai beberapa penduduk yang berasal dari Kabupaten Pasaman.

ObservasiObservasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Pada makalah ini kami langsung observasi dengan menganalisa website dari pemerintah Kabupaten Pasaman.

BAB 2KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

2.1 Pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip-Prinsip, dan Standar Pelayanan Informasi Publik

2.1.1 Pengertian Informasi PublikMenurut pasal 1 UU KIP Tahun 2008, Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.Mencermati beberapa definisi tersebut dapat dikatakan informasi publik menjadi salah satu bagian dalam penyelanggaraan negara. Dengan infromasi publik pemerintah dapat memberikan pemahaman dan menyampaikan informasi terkait penyelenggaraan negara kepada masyarakat seperti suatu keputusan atau kebijakan publik.

2.1.2 Tujuan Informasi PublikTujuan informasi publik menurut pasal 3 UU KIP Tahun 2008 adalah:1. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik.2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik.3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik.4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan.5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak.6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau meningkatkan pengelolaan dan pelayanan.

Manfaat Keterbukaan Informasi Publik diantaranya, mengurangi korupsi, meningkatkan investasi serta memperoleh indikasi dini adanya praktik mal-administrasi dan tindak pidana korupsi. Selain itu juga akan mengefisiensikan anggaran serta membuka peluang partisipasi masyarakat dalam mengawasi penyelenggaraan negara dan pelayanan publik. Dengan demikian masyarakat akan memperoleh jaminan kepastian hukum atas hak untuk memperoleh informasi publik.

2.1.3 Manfaat Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik memberikan manfaat antara lain:1. Adanya jaminan hak bagi setiap orang untuk mengetahui rencana, program, proses, alasan pengambilan suatu kebijakan publik termasuk yang terkait dengan hajat hidup orang banyak.2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik.3. Mendorong penyelenggaraan negara yang baik, yaitu transparansi, efektifitas, efisiensi, dan akuntabel.4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.5. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan badan publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

2.1.4 Prinsip-prinsip Informasi PublikBerikut adalah prinsip prinsip pengaturan Informasi Publik:1. Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses.2. Informasi yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.3. Setiap informasi harus dapat diperoleh secara cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.4. Informasi yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan undang-undang,kepatutan, dan kepentingan umum.

2.1.5 Standar Pelayanan Informasi PublikBerikut adalah standar pelayanan informasi publik:1. Memberikan pelayanan informasi yang cepat dan tepat waktu.2. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi publik bidang komunikasi dan informatika yang diperlukan dengan murah dan sederhana.3. Menyediakan dan memberikan informasi publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan.4. Menyediakan daftar informasi publik untuk informasi yang wajib disediakan dan diumumkan.5. Menjamin penggunaan seluruh informasi publik dan fasilitas pelayanan sesuai dengan ketentuan dan tata tertib yang berlaku.6. Menyediakan ruang dan fasilitas yang nyaman dan tertata baik.7. Merespon dengan cepat permintaan informasi dan keberatan atas informasi publik yang disampaikan baik langsung maupun media.8. Menyiapkan petugas informasi yang berdedikasi dan siap melayani.9. Melakukan pengawasan internal dan evaluasi kinerja pelaksana.

2.2 Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi PublikBerikut adalah undang-undang ketebukaan informasi publik:

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN PEMOHON DAN PENGGUNA INFORMASI PUBLIK SERTA HAK DAN KEWAJIBAN BADAN PUBLIK

Bagian KesatuHak Pemohon Informasi PublikPasal 4(1) Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan UndangUndang ini. (2) Setiap Orang berhak: a. melihat dan mengetahui Informasi Publik;b. menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh Informasi Publik;c. mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesuai dengan UndangUndang ini; dan/ataud. menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundangundangan. (3) Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan tersebut. (4) Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Bagian KeduaKewajiban Pengguna Informasi PublikPasal 5(1) Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia memperoleh Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Bagian KetigaHak Badan PublikPasal 6(1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. informasi yang dapat membahayakan negara;b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;c. informasi yang berkaitan dengan hakhak pribadi;d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/ataue. informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

Bagian KeempatKewajiban Badan PublikPasal 7(1) Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. (2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. (3) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. (4) Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap Orang atas Informasi Publik. (5) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara. (6) Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan nonelektronik.Pasal 8Kewajiban Badan Publik yang berkaitan dengan kearsipan dan pendokumentasian Informasi Publik dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangundangan.

BAB IVINFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN

Bagian KesatuInformasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara BerkalaPasal 9(1) Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publik secara berkala. (2) Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. informasi yang berkaitan dengan Badan Publik;b. informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait;c. informasi mengenai laporan keuangan; dan/ataud. informasi lain yang diatur dalam peraturan perundangundangan. (3) Kewajiban memberikan dan menyampaikan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling singkat 6 (enam) bulan sekali. (4) Kewajiban menyebarluaskan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami. (5) Caracara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik terkait. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Badan Publik memberikan dan menyampaikan Informasi Publik secara berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Petunjuk Teknis Komisi Informasi. Bagian KeduaInformasi yang Wajib Diumumkan secara SertamertaPasal 10(1) Badan Publik wajib mengumumkan secara sertamerta suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. (2) Kewajiban menyebarluaskan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.

Bagian KetigaInformasi yang Wajib Tersedia Setiap SaatPasal 11(1) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang meliputi: a. daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan;b. hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya;c. seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;d. rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan Badan Publik;e. perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga;f. informasi dan kebijakan yang disampaikan Pejabat Publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum;g. prosedur kerja pegawai Badan Publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atauh. laporan mengenai pelayanan akses Informasi Publik sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini. (2) Informasi Publik yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme keberatan dan/atau penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Pasal 49, dan Pasal 50 dinyatakan sebagai Informasi Publik yang dapat diakses oleh Pengguna Informasi Publik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan kewajiban Badan Publik menyediakan Informasi Publik yang dapat diakses oleh Pengguna Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Petunjuk Teknis Komisi Informasi.Pasal 12Setiap tahun Badan Publik wajib mengumumkan layanan informasi, yang meliputi: a. jumlah permintaan informasi yang diterima;b. waktu yang diperlukan Badan Publik dalam memenuhi setiap permintaan informasi;c. jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi; dan/ataud. alasan penolakan permintaan informasi.Pasal 13(1) Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat, dan sederhana setiap Badan Publik: a. menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi; danb. membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah, dan wajar sesuai dengan petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik yang berlaku secara nasional. (2) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibantu oleh pejabat fungsional.Pasal 14Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan/atau badan usaha lainnya yang dimiliki oleh negara dalam UndangUndang ini adalah:a. nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta jenis kegiatan usaha, jangka waktu pendirian, dan permodalan, sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar;b. nama lengkap pemegang saham, anggota direksi, dan anggota dewan komisaris perseroan;c. laporan tahunan, laporan keuangan, neraca laporan laba rugi, dan laporan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diaudit;d. hasil penilaian oleh auditor eksternal, lembaga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lainnya;e. sistem dan alokasi dana remunerasi anggota komisaris/dewan pengawas dan direksi;f. mekanisme penetapan direksi dan komisaris/dewan pengawas;g. kasus hukum yang berdasarkan UndangUndang terbuka sebagai Informasi Publik;h. pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran;i. pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang;j. penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan;k. perubahan tahun fiskal perusahaan;l. kegiatan penugasan pemerintah dan/atau kewajiban pelayanan umum atau subsidi;m. mekanisme pengadaan barang dan jasa; dan/ataun. informasi lain yang ditentukan oleh UndangUndang yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.Pasal 15Informasi Publik yang wajib disediakan oleh partai politik dalam UndangUndang ini adalah:a. asas dan tujuan;b. program umum dan kegiatan partai politik;c. nama, alamat dan susunan kepengurusan dan perubahannya;d. pengelolaan dan penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;e. mekanisme pengambilan keputusan partai;f. keputusan partai yang berasal dari hasil muktamar/kongres/munas dan/atau keputusan lainnya yang menurut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai terbuka untuk umum; dan/ataug. informasi lain yang ditetapkan oleh UndangUndang yang berkaitan dengan partai politik. Pasal 16Informasi Publik yang wajib disediakan oleh organisasi nonpemerintah dalam UndangUndang ini adalah:a. asas dan tujuan;b. program dan kegiatan organisasi;c. nama, alamat, susunan kepengurusan, dan perubahannya;d. pengelolaan dan penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau sumber luar negeri;e. mekanisme pengambilan keputusan organisasi;f. keputusankeputusan organisasi; dan/ataug. informasi lain yang ditetapkan oleh peraturan perundangundangan.

BAB VINFORMASI YANG DIKECUALIKAN

Pasal 17Setiap Badan Publik wajib membuka akses bagi setiap Pemohon Informasi Publik untuk mendapatkan Informasi Publik, kecuali:a. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat menghambat proses penegakan hukum, yaitu informasi yang dapat: 1. menghambat proses penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana;2. mengungkapkan identitas informan, pelapor, saksi, dan/atau korban yang mengetahui adanya tindak pidana;3. mengungkapkan data intelijen kriminal dan rencanarencana yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan segala bentuk kejahatan transnasional;4. membahayakan keselamatan dan kehidupan penegak hukum dan/atau keluarganya; dan/atau5. membahayakan keamanan peralatan, sarana, dan/atau prasarana penegak hukum. b. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;c. informasi yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, yaitu: 1. informasi tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi dalam kaitan dengan ancaman dari dalam dan luar negeri;2. dokumen yang memuat tentang strategi, intelejen, operasi, teknik dan taktik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanaan negara yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi;3. jumlah, komposisi, disposisi, atau dislokasi kekuatan dan kemampuan dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara serta rencana pengembangannya;4. gambar dan data tentang situasi dan keadaan pangkalan dan/atau instalasi militer;5. data perkiraan kemampuan militer dan pertahanan negara lain terbatas pada segala tindakan dan/atau indikasi negara tersebut yang dapat membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan/atau data terkait kerjasama militer dengan negara lain yang disepakati dalam perjanjian tersebut sebagai rahasia atau sangat rahasia;6. sistem persandian negara; dan/atau7. sistem intelijen negara. d. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;e. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik, dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional: 1. rencana awal pembelian dan penjualan mata uang nasional atau asing, saham dan aset vital milik negara;2. rencana awal perubahan nilai tukar, suku bunga, model operasi institusi keuangan;3. rencana awal perubahan suku bunga bank, pinjaman pemerintah, perubahan pajak, tarif, atau pendapatan negara/daerah lainnya;4. rencana awal penjualan atau pembelian tanah atau properti;5. rencana awal investasi asing;6. proses dan hasil pengawasan perbankan, asuransi, atau lembaga keuangan lainnya; dan/atau7. hal-hal yang berkaitan dengan proses pencetakan uang. f. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik, dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri: 1. posisi, daya tawar dan strategi yang akan dan telah diambil oleh negara dalam hubungannya dengan negosiasi internasional;2. korespondensi diplomatik antarnegara;3. sistem komunikasi dan persandian yang dipergunakan dalam menjalankan hubungan internasional; dan/atau4. perlindungan dan pengamanan infrastruktur strategis Indonesia di luar negeri. g. informasi yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;h. informasi yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkap rahasia pribadi, yaitu:1. riwayat dan kondisi anggota keluarga;2. riwayat, kondisi dan perawatan, pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang;3. kondisi keuangan, aset, pendapatan, dan rekening bank seseorang;4. hasil-hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan rekomendasi kemampuan seseorang; dan/atau5. catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan pendidikan formal dan satuan pendidikan nonformal. i. memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan;j. informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang. Pasal 18(1) Tidak termasuk dalam kategori informasi yang dikecualikan adalah informasi berikut:a. putusan badan peradilan;b. ketetapan, keputusan, peraturan, surat edaran, ataupun bentuk kebijakan lain, baik yang tidak berlaku mengikat maupun mengikat ke dalam ataupun ke luar serta pertimbangan lembaga penegak hukum;c. surat perintah penghentian penyidikan atau penuntutan;d. rencana pengeluaran tahunan lembaga penegak hukum;e. laporan keuangan tahunan lembaga penegak hukum;f. laporan hasil pengembalian uang hasil korupsi; dan/ataug. informasi lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2). (2) Tidak termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf g dan huruf h, antara lain apabila : a. pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/ataub. pengungkapan berkaitan dengan posisi seseorang dalam jabatan-jabatan publik. (3) Dalam hal kepentingan pemeriksaan perkara pidana di pengadilan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jaksa Agung, Ketua Mahkamah Agung, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, dan/atau Pimpinan lembaga negara penegak hukum lainnya yang diberi kewenangan oleh Undang-Undang dapat membuka informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf i, dan huruf j. (4) Pembukaan informasi yang dikecualikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan cara mengajukan permintaan izin kepada Presiden. (5) Permintaan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) untuk kepentingan pemeriksaan perkara perdata yang berkaitan dengan keuangan atau kekayaan negara di pengadilan, permintaan izin diajukan oleh Jaksa Agung sebagai pengacara negara kepada Presiden. (6) Izin tertulis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diberikan oleh Presiden kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jaksa Agung, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Pimpinan Lembaga Negara Penegak Hukum lainnya, atau Ketua Mahkamah Agung. (7) Dengan mempertimbangkan kepentingan pertahanan dan keamanan negara dan kepentingan umum, Presiden dapat menolak permintaan informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5). Pasal 19Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di setiap Badan Publik wajib melakukan pengujian tentang konsekuensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dengan saksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap Orang. Pasal 20(1) Pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f tidak bersifat permanen. (2) Pengaturan lebih lanjut mengenai jangka waktu pengecualian diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB VIMEKANISME MEMPEROLEH INFORMASI

Pasal 21Mekanisme untuk memperoleh Informasi Publik didasarkan pada prinsip cepat, tepat waktu, dan biaya ringan. Pasal 22(1) Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan permintaan untuk memperoleh Informasi Publik kepada Badan Publik terkait secara tertulis atau tidak tertulis. (2) Badan Publik wajib mencatat nama dan alamat Pemohon Informasi Publik, subjek dan format informasi serta cara penyampaian informasi yang diminta oleh Pemohon Informasi Publik. (3) Badan Publik yang bersangkutan wajib mencatat permintaan Informasi Publik yang diajukan secara tidak tertulis. (4) Badan Publik terkait wajib memberikan tanda bukti penerimaan permintaan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) berupa nomor pendaftaran pada saat permintaan diterima. (5) Dalam hal permintaan disampaikan secara langsung atau melalui surat elektronik, nomor pendaftaran diberikan saat penerimaan permintaan. (6) Dalam hal permintaan disampaikan melalui surat, pengiriman nomor pendaftaran dapat diberikan bersamaan dengan pengiriman informasi. (7) Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Badan Publik yang bersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berisikan : a. informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya ataupun tidak;b. Badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang menguasai informasi yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawah penguasaannya dan Badan Publik yang menerima permintaan mengetahui keberadaan informasi yang diminta;c. penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan yang tercantum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17;d. dalam hal permintaan diterima seluruhnya atau sebagian dicantumkan materi informasi yang akan diberikan;e. dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, maka informasi yang dikecualikan tersebut dapat dihitamkan dengan disertai alasan dan materinya;f. alat penyampai dan format informasi yang akan diberikan; dan/atau g. biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi yang diminta. (8) Badan Publik yang bersangkutan dapat memperpanjang waktu untuk mengirimkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), paling lambat 7 (tujuh) hari kerja berikutnya dengan memberikan alasan secara tertulis. (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permintaan informasi kepada Badan Publik diatur oleh Komisi Informasi.

2.3 Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di Propinsi Sumatera Barat

2.3.1 Komisi Informasi Sumatera BaratProvinsi Sumatera Barat satu-satunya Provinsi dari 10 Provinsi di Pulau Sumatera yang telat dalam hal pembentukan Keterbukaan Informasi Publik di daerahnya. Padahal sesuai amanat UU no. 14 Tahun 2008 Tentang keterbukaan Informasi Publik, Pemerintah Provinsi harus membentuk Komisi Informasi Publik Daerah paling lama 2 tahun sejak disahkannya Undang-undang tersebut (Pasal 61). Pemerintah kota Sumatera Barat telah menganggarkan uang sebesar 4.7 Miliar untuk IT Keterbukaan Informasi Publik pada 19 Desember 2014.Pembentukan komisioner untuk daerah sumbar akan dibagi lagi berdasarkan kota yang berada di provinsi Sumatera Barat. Dari 20 calon komisioner yang terdaftar terpilihlah 5 orang anggota komisioner untuk dilantik yaitu, Syamsurizal, Arfitriati, Yurnaldi, Sondri, dan Adrian Tuswandi.

Gambar 1 5 anggota komisioner KI Propinsi Sumbar

Dengan terpilihnya ke-5 orang anggota tersebut Gubernur Sumbar berharap anggota komisi KIP dapat mendorong transparansi informasi di semua bidang.

2.3.2 Sengketa Informasi Publik di Propinsi Sumatera BaratKomisi KIP wilayah Sumatera Barat telah berjalan selama 6 bulan, selama itu sengketa informasi publik yang terjadi di daerah provinsi Sumatera Barat masih terbilang minim. Menurut KI, daerah Sumatera Barat baru menyelesaikan dua sengketa informasi sedangkan permohonan sengketa informasi yang diajukan ke komisioner informasi publik ada delapan permohonan. Lima permohonan tidak bisa diberi nomor registrasi karena tidak memenuhi ketentuan Peraturan Komisi Informasi nomor 1 tahun 2013 tentang prosedural penyelesaian sengketa informasi di KI. Karena ketidakmampuan KI sumbar dalam mengatasi maka KI Sumbar mengajukan untuk menggandeng LSM untuk membantu kinerja KI dalam mengatasi permintaan sengketa Informasi Publik

Sidang perdana Sengketa InformasiSidang perdana Sengketa Informasi public ini dilaksanakan pada 5 Februari 2015 di Padang. Nomor registrasi dari sidang sengketa sudah di daftarkan dengan Nomor 01, atas nama pemohon Daniel Sutan Makmur dengan Termohon Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemrov Sumbar, sudah lewat pemeriksaan pendahuluan yang memutuskan berkas registrasi itu layak diajukan ke proses mediasi dan sidang adjudikasi non litigasi. Permohonan sengketa informasi ini diajukan Daniel kata Adrian karena tidak puas atas jawaban atasan PPID Pemprov Sumbar terkait permintaan informasi tentang unsur pemerintah dan masyarakat saat proses pembentukan KI Sumbar dulu. Alasan dari pengajuan siding dari pemohon ini adalah karena 2 pertanyaan dari si pemohon tidak dijawab oleh termohon (PPID Sumbar), yang membuat si pemohon tidak puas dan mengajukan sengketa informasi ke KI(Komisi Informasi Sumbar).

Gambar 2 Sidang perdana sengketa informasiBAB IIIIMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI KABUPATEN

3.1 Profil Kabupaten PasamanDi profil kabupaten Pasaman terdapat halaman website, sejarah, visi dan misi, etimologi, batas wilayah, kecamatan, demografi, pimpinan daerah dan lambang atau logo.

3.1.1 Halaman Utama Website Pemerintah Kabupaten Pasaman

Gambar 3 Halaman utama website Kabupaten Pasaman

Gambar diatas merupakan halaman utama website kabupaten Pasaman. Didalam website tersebut terdapat informasi-informasi yang berhubungan dengan kabupaten Pasaman tersebut. 3.1.2 Sejarah Kabupaten PasamanKabupaten Pasamanadalah salah satukabupatendiprovinsiSumatera Barat,Indonesia.Ibu kotakabupatenini terletak di Lubuk Sikaping. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.947,63km dan berpenduduk sebanyak 253.299 jiwa menurut sensus penduduk tahun 2010.Seperti wilayah Indonesia lainnya,Sumatera Barat, khususnya Pasaman pernah dikuasai oleh kolonialBelanda. Perang melawan penjajahan Belanda di Pasaman dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol yang dikenal denganPerang Paderi(1821-1830). Karena terlalu banyak permasalahan di kubu Tuanku Imam Bonjol menyebabkan dia dan pengikutnya mengalami kekalahan melawan Belanda.Sumber pendapatan utama kabupaten Pasaman berasal dari subsektor tanaman pangan. Mesti demikian, Kabupaten Pasaman lebih dikenal karena produksikelapa sawitnya. Pada tahun 2000, produksi kelapa sawit di kabupaten Pasaman tercatat sebanyak 788.446 ton. Jumlah tersebut dipanen dari areal seluas 78.387 hektare. Di samping kelapa sawit, kabupaten Pasaman juga dikenal akan produksi minyak nilamnya. Minyak nilam yang dihasilkan Pasaman, selain yang dihasilkan Kepulauan Mentawai, merupakan yang terbaik di dunia.Pada zaman Belanda Kabupaten Pasaman termasuk Afdeling Agam, afdeling ini dikepalai oleh seorang asisten residen. Afdeling Agam terdiri atas 4 onder afdeling, yaitu :1. Agam Tuo2. Maninjau3. Lubuk Sikaping4. OphirSetiap onder afdeling dikepalai oleh seorang Contreleur, setiap contreleur dibagi lagi menjadi Distrik. Tiap Distrik dikepalai oleh seorang Demang (Kepala Pemerintahan), setiap Distrik dibagi lagi menjadi Onder Distrik (Asisten Demang). Onder Afdeling Lubuk Sikaping terdiri dari Distrik Lubuk Sikaping dan Distrik Rao. Onder Afdeling Ophir terdiri dari Distrik Talu dan Distrik Air Bangis.Sesudah kemerdekaan Onder Afdeling Agam Tuo dan Maninjau digabung menjadi Kabupaten Agam dan Onder Afdeling Lubuk Sikaping dan Ophir dijadikan satu susunan pemerintahan menjadi Kabupaten Pasaman dengan dibagi menjadi 3 Kewedanaan yaitu :1. Kedewanan Lubuk Sikaping2. Kedewanan Talu3. Kedewanan Air Bangis

Dengan pusat pemerintahan Kabupaten Pasaman di Talu. Pada Agustus 1947 sewaktu Basyrah Lubis menjadi Bupati maka ibu kota Kabupaten Pasaman dipindahkan ke Lubuk Sikaping.Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam percepatan pelayanan pemerintahan, maka wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pasaman dimekarkan menjadi 2 (dua) wilayah pemerintahan kabupaten yang ditetapkan dengan Undang-Undang No: 36 Tahun 2003, yaitu Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.Melihat dari perkembangan pembentukan Kabupaten Pasaman dari zaman Belanda hingga zaman Kemerdekaan, maka dibentuk suatu Tim untuk merumuskan hari jadi Kabupaten Pasaman. Dengan mengacu pada perkembangan sejarah, dalam menjalankan roda pemerintahan, pernah dikeluarkan keputusan Residen Sumatera Barat No. R.I/I tanggal 8 Oktober 1945 menetapkan sebagai berikut:Luhak Kecil Talu: Abdul Rahman gelar Sutan Larangan.Mengacu pada keputusan tersebut, Tim yang dibentuk merumuskan dan DPRD Kabupaten Pasaman mengeluarkan keputusan No.11 /KPTS /DPR/PAS/ 1992 tanggal 22 Pebruari 1992 dilanjutkan surat keputusan Bupati Kabupaten Pasaman no. 188.45/81/BUPAS/1992 tanggal 26 Pebruari 1992 ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Pasaman pada tanggal 8 Oktober 1945.

3.1.3 Visi dan Misi Kabupaten PasamanVISITerwujudnya masyarakat kabupaten pasaman yang maju dan berkeadilan.

MISI1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan kualitas pendidikan sumber daya manusia berdasarkan ketuhanan yang maha esa.2. Menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik dan bersih (governance and government clean government) menegakkan supermasi hukum dan meningkatkan pelayanan umum serta bebas dari kkn ( korupsi, kolusi dan nepotisme).3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan, menciptakan lapangan kerja, serta mengelola sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.4. Meningkatkan keharmonisan dan kerja sama dalam tata kehidupan sosial budaya mayarakat dengan prinsip keadilan dan kebersamaan.

3.1.4 Etimologi Kabupaten PasamanKata pasaman berasal dariGunung Pasaman. Pasaman yang diambil daribahasa Minangkabauyang berarti persamaan. Hal ini merujuk kepadamasyarakat heterogenyang tinggal di kabupaten ini. Sedangkan di dalambahasa Mandailingmemiliki terdapat katapasamanyang memiliki arti yang sama denganbahasa Minangkabau.

3.1.5 Batas Wilayah Kabupaten Pasaman Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Agam Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara danKabupaten Pasaman Barat Sebelah Timur berbatasan dengan PropinsiRiaudanKabupaten Lima Puluh Kota

3.1.6 Kecamatan di Kabupaten PasamanKabupaten Pasaman terdiri dari 12 kecamatan, yaitu:1. Dua Koto2. Tigo Nagari3. Bonjol4. Lubuk Sikaping5. Mapat Tunggul6. Mapat Tunggul Selatan7. Panti8. Rao9. Rao Selatan10. Rao Utara11. Simpang Alahan Mati12. Padang Gelugur

3.1.7 Demografi Kabupaten PasamanHasil Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk Kabupaten Pasaman berjumlah 253.299 jiwa. Diantara 12 Kecamatan di Kabupaten Pasaman penduduk terbanyak berada di Kecamatan Lubuk Sikaping dengan jumlah penduduk 43.746 jiwa sekaligus menjadi Ibukota Kabupaten Pasaman, maupun Pusat Pemerintahannya.

3.1.8 Pimpinan Daerah Kabupaten PasamanBupati Pasaman: Benny UtamaWakilBupati Pasaman: Daniel

Gambar 4 Pimpinan daerah Kabupaten Pasaman

3.1.9 Lambang Pemerintah Kabupaten Pasaman

Gambar 5 Lambang Pemerintah Kabupaten Pasaman

Logo daerah berbentuk perisai yang sebelah bawah lancip dan sebelah atas kanan dan kiri mempunyai lekuk yang berujung, masing-masing membentuk dua sudut dengan warna dasar hijau muda yang garis pinggirnya berwarna hitam. Arti Bentuk1. Bentuk perisai bersudut lima adalah melambangkan kekuatan pertahanan dan simbol perlindungan terhadap masyarakat.2. Bentuk lingkaran juga simbol kebulatan tekad untuk selalu setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Arti gambar dan Lukisan1. Lingkaran merah putih melambangkan bahwa Pasaman dalah bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.2. Bukit barisan bergelombang merupakan simbol bahwa Pasaman merupakan daerah yang terletak di dataran tinggi dengan bukit barisan melintas di sepanjang wilayahnya, Pasaman, melambangkan keteguhan dan ketenangan masyarakat Pasaman.3. Rumah adat bagonjong limo melambangkan sifat dasar masyarakat minangkabau yang menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sesuai dengan dasar falsafah negara Pancasila dan atap melengkung dengan gonjong runcing ke atas melambangkan sifat dinamis dan bekerja keras dalam mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur, serta melambangkan kulturalbudaya minangkabau yang berlandaskan adat basandi sara, sara basandi kitabullah.4. Kubah masjid melambangkan agama mayoritas masyarakat Kabupaten Pasaman dalam rangka membentuk spritual yang suci, bersih dan berbudi luhur.5. Globe atau bola dunia dan garis mendatar warna merah adalah simbol bahwa Kabupaten Pasaman merupakan daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator).6. Padi dan Kapas memiliki makna masyarakat Kabupaten Pasaman yang makmur, sejahtera, berkecukupan sandang dan pangan.7. Ikatan yang mengikat padi dan kapas melambangkan ikatan erat tali silaturahmi antar anggota masyarakat Kabupaten Pasaman dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang.8. Empat puluh lima butir Padi, sepuluh buah kapas dengan delapan ikatan melambangkan hari jadi Kabupaten Pasaman pada tanggal delapan bulan oktober tahun seribu sembilan ratus empat puluh lima.

Arti MottoMotto SAIYO pada hakikatnya melambangkan kemufakatan dalam melaksanakan putusan, juga secara harfiyah dikembangkan dalam arti :S = SehatA = AmanI = IndahY = YakinO = Optimis

Arti gambar dan Lukisan1. Warna hijau sebagai baground utama memiliki makna sebagai unsur berkembang, bahwa masyarakat Kab. Pasaman akan selalu tumbuh berkembang mengikuti perkembangan jaman, hijau juga berarti kesuburan dan harapan masa depan yang baik.2. Warna kuning/kuning emas berarti agung dan mempunyai makna masyarakat Kabupaten Pasaman menjaga kerukunan dan kemuliaan akhlaq.3. Warna biru dimaknai jiwa masyarakat Kab. Pasaman yang cinta damai, optimis meraih harapan. Biru juga melambangkan kemajuan teknologi.4. Merah berarti berani.5. Putih berarti suci dan bersih.6. Hitam berarti tabah, ulet dan abadi.

3.2 Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik di Kabupaten PasamanBerikut adalah pelaksanaan ketebukaan informasi publik yang terdiri dari PPID, Informasi wajib, Informasi secara berkala, Informasi serta merta dan Informasi setiap saat.3.2.1 PPID (SK PPID, Struktur Organisasi, dan Website)Dibawah ini terdapat SK PPID, Struktur Organisasi dan Website:SK PPID Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Pasaman tahun 2015, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman, telah menunjuk pejabat pelaksana, dan akan dilantik dalam waktu dekat. Pembentukan PPID didaerah tersebut, berdasarkan SK Bupati Pasaman nomor 188.45/463/Bup-Pas/2015, yang berisi penunjukan PPID di daerah setempat.

Struktur Organisasi PPIDPemerintah Kabupaten Pasaman sudah membentuk PPID, tetapi belum dilantik oleh bupati setempat.

WebsiteDalam website pemerintahan kabupaten pasaman terdapat menu bar PPID didalam website tersebut. Tetepi didalamnya tidak terdapat struktur organisasi yang mengelola PPID pemerintahan kabupaten pasaman tersebut. Dikutip dalam, padangtime.com menjelaskan bahwa pemeritahan kabupaten pasaman baru membentuk struktur organisasi PPID untuk untuk mendukung keterbukaan informasi di kabupaten Pasaman. Penunjukan PPID ini merupakan bagian dari strategi pelaksanaan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi di Kabupaten Pasaman. Dan didalam website tersebut belum terdapat struktur organisasi yang sah, karena bupati pemerintahan kabupaten pasaman belum melantik para aggota pengurusan PPID tersebut.

3.2.2 Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkalaInformasi Berkalaadalah informasi publik yang diolah dan diumumkan secara berkala. Berikut merupakan informasi berkala di Kabupaten Pasaman:

Tabel 1Informasi berkala1Informasi Berkala

1. Profil Kabupaten Pasaman2. Program Kegiatan3. Keuangan Daerah4. Akses Informasi5. Peraturan (khusus Kab/Kota)6. Tata Cara Memperoleh Informasi7. Info Penyalahgunaan wewenang8. Dokumen Perencanaan pembangunan9. Pengadaan Barang dan Jasa10. Prosedur darurat

3.2.3 Informasi yang wajib diumumkan secara serta mertaInformasi serta mertaadalah informasi yang diumumkan secara serta merta dan dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum. Berikut merupakan informasi serta merta di Kabupaten Pasaman:

Tabel 2Informasi serta merta2Informasi Serta Merta

Bencana Alam (banjir,longsor,kebakaran dll)

3.2.4 Informasi yang wajib tersedia setiap saatInformasi Setiap Saatadalah informasi publik yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat dan wajib tersedia setiap saat. Berikut merupakan informasi setiap saat di Kabupaten Pasaman:

Tabel 3Informasi setiap saat3Informasi Setiap Saat

1. Perijinan Publik2. Harga Pokok Sembako3. RPJMD Kabupaten Pasaman4. RPJPD Kabupaten Pasaman5. Pasaman Dalam Angka 2011 -2014

3.3 Penilaian Masyarakat Terhadap Pengelolaan Informasi Publik di Kabupaten PasamanBerikut merupakan hasil evaluasi kuesioner:1. Jenis Kelamin

Gambar 6 Grafik jenis kelamin

Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa dari 20 orang responden, 40% (8 orang) berjenis kelamin perempuan, sedangkan laki-laki hanya 60% (12 orang)

2. Umur

Gambar 7 Grafik umurBerdasarkan diagram dapat dilihat bahwa dari 20 orang responden, para respoden yang kami dapatkan 100% (20 orang) berumur antara 15-30 tahun.

3. Ketersediaan akses internet dan manfaat internet Alasan menggunakan internetBerdasarkan diagram dapat dilihat bahwa alasan masyarakat Kabupaten Pasaman mengakses internet biasanya adalah untuk media komunikasi seperti email, chat, dll. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 16 pilihan (80%) menjawab untuk media komunikasi seperti email, chat, dll, 15 pilihan (75%) menjawab untuk kegiatan pendidikan/perkuliahan, 10 pilihan (50%) menjawab mencari/bertukar informasi tentang sesuatu, 13 pilihan (65%) menjawab sebagai sarana hiburan, dan 3 pilihan (15%) menjawab kebutuhan pekerjaan.

Gambar 8 Grafik alasan penggunaan internet Berapa lama biasanya waktu rata-rata anda mengakses internet dalam sehari?Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa dalam sehari rata-rata masyarakat Kabupaten Pasaman mengakses internet sekitar ... jam. Hasil tersebut didapatkan dari 20 orang responden, 14 orang (70%) menjawab 1-5 jam, 5 orang (25%) menjawab lebih dari 5 jam dan 1 orang (5%) menjawab kurang dari 1 jam.

Gambar 9 Rata-rata mengakses internet dalam sehari Biasanya, di daerah anda bisa mengakses internet dengan cara ........... (Tandai semua yang cocok)Untuk pertanyaan berikut tentang mengenai cara mengakses internet di Kabupaten Pasaman, responden boleh menjawab lebih dari satu pilihan. Dari lima pilihan jawaban yang tersedia, berdasarkan diagram diatas menggunakan smartphone/tablet merupakan cara akses internet yang banyak dipilih oleh responden.

Gambar 10 Cara mengakses internet Bagaimana kecepatan akses inernet di daerah anda?Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa kecepatan akses internet yang dirasakan masyarakat Kabupaten Pasaman berada pada rata-rata skala 2.

Gambar 11 Kecepatan akses internet Darimana biasanya mendapatkan infromasi publik kota/kabupaten ?Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa para masyarakat Kabupaten Pasaman mendapatkan infromasi publik rata-rata melalui media massa. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 3 orang (15%) menjawab sosialisasi pemerintah, 10 orang (50%) menjawab media massa, 9 orang (45%) menjawab forum atau oragnisasi masyarkat diluar pemerintah dan sisanya 4 orang (20%) mejawab lainnya.

Gambar 12 Sumber akses internet Darimana anda mengetahui alamat situs resmi dari pemerintah Kotamadya/Kabupaten?

Gambar 13 Cara mengetahui alamat situs resmi pemkabBerdasarkan diagram dapat dilihat bahwa masyarakat Kabupaten Pasaman mengetahui situs resmi pemerintah melalui mesin pencari seperti Google, Yahoo, dan sebagainya. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 15 orang (75%) menjawab melalui mesin pencari seperti Google, Yahoo, dan sebagainya, 2 orang (10%) menjawab sosialisasi oleh pemerintah melalui iklan, media massa, dll dan 3 orang (15%) menjawab lainnya

Berapa kali biasanya dalam sebulan, anda mengakses situs resmi pemerintah Kotamadya/Kabupaten?Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa masyarakat Kabupaten Pasaman mengakses situs resmi pemerintah sebanyak kurang dari 3 kali. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, dan semua respoden menjawab kurang dari 3 kali.

Gambar 14 Frekuensi pengaksesan situs resmi pemkab Informasi apa saja yang biasa anda cari di situs resmi pemerintah Kotamadya/Kabupaten?

Gambar 15 Informasi yang dicari di situs resmi

Berdasarkan diagram dapat dilhat bahwa informasi yang dicari oleh masyarakat Kabupaten Pasaman pada situs resmi pemerintah adalah informasi kegiatan/program kerja pemerintah. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 11 orang (55%) menjawab informasi kegiatan/program kerja pemerintah, 0 orang (0%) menjawab kinerja kegiatan pemerintah, 2 orang (10) menjawab peraturandan kebijakan pemerintah, 3 orang (15%) menjawab prosedur layanan pemerintah seperti pengurusan perizinan dan 6 orang (30%) menjawab lainnya.

Bagaimana kualitas informasi yang disajikan di situs resmi pemerintah Kotamadya/Kabupaten menurut anda ?Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa kualitas informasi situs resmi pemerintah Kabupaten Pasaman adalah Cukup memuaskan. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 4 orang (20%) menjawab tidak memuaskan, 7 orang (35%) menjawab kurang memuaskan, 8 orang (40%) menjawab cukup memuaskan, 0 orang (0%) menjawab memuaskan dan 1 orang (5%) menjawab sangat memuaskan.

Gambar 16 Kualitas layanan pemkab

Apakah anda mengetahui adanya undang-undang keterbukaan infromasi publik ?

Gambar 17 Pengetahuan tentang UU KIP

Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa para masyarakat Kabupaten Pasaman rata-rata tidak mengetahui infromasi publik rata-rata melalui media massa. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 8 orang (40%) menjawab mengetahui, 12 orang (60%) menjawab tidak mengetahui. Apakah ada sosialisasi dari pemerintah Kabupaten tentang keterbukaan informasi publik ?

Gambar 18 Sosialisasi pemkab

Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa sosialisasi pemerintah Kabupaten Pasaman tentang keterbukaan informasi publik kurang sehingga para masyarakat tidak mengetahuinya. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 2 orang (10%) menjawab ada, 1 orang (5%) menjawab tidak ada, 17 orang (85%) menjawab tidak tahu.

Apakah anda setuju, pemerintah Kabupaten pasaman telah menyediakan Infromasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan?Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa terdapat pendapat masyarakat Kabupaten Pasaman tentang keteserdiaan menyediakan Infromasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan pada situs resmi pemerintah. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 5 orang (25%) menjawab tidak setuju, 2 orang (10%) menjawab kurang setuju, 6 orang (30%) menjawab cukup setuju, 6 orang (30%) menjawab setuju dan 1 orang (5%) Gambar 19 Penyediaan informasi publik yang akuratmenjawab sangat setuju.

Diagram diatas merupakan hasil kuesioner yang didapatkan mengenai tanggapan masyarakat apakah pemerintah Kabupaten Pasaman telah menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. Pengolahan skala likert untuk hasil kuesioner diatas adalah sebagai berikut :

Tabel 4Pengolahan skala likert pertamaKategoriJumlah RespondenPilihan Angka Skor LikertHasil Perkalian

Sangat Setuju155

Setuju6424

Cukup setuju6318

Kurang setuju224

Tidak setuju515

Total Skor2056

Y (Skor terendah)= skor tertinggi x jumlah responden = 5 x 20=100X (Skor tertinggi)= skor terendah x jumlah responden = 1 x 20= 20Indeks % = Total Skor /Y x 100= 56/100 x 100Indeks % = 56%

Berdasarkan pengolahan yang didapat, jumlah indeks 56% masuk dalam kategori interpretasi setuju.Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 5 orang (25%) menjawab tidak setuju, 4 orang (20%) menjawab kurang setuju, 8 orang (40%) menjawab cukup setuju, 3 orang (15%) menjawab setuju dan 0 orang Gambar 20 Kewajiban penyediaan informasi publik

(0%) menjawab sangat setuju

Apakah menurut anda, pemerintah kabupaten telah melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik?

Gambar 21 Keterlibatan masyarakat

Diagram diatas merupakan hasil kuesioner yang didapatkan mengenai tanggapan masyarakat apakah pemerintah Kabupaten Pasaman telah melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik. Pengolahan skala likert untuk hasil kuesioner diatas adalah sebagai berikut :

Tabel 5Pengolahan skala likert keduaKategoriJumlah RespondenPilihan Angka Skor LikertHasil Perkalian

Sangat setuju050

Setuju248

Cukup setuju4312

Kurang setuju10220

tidak setuju/menolak414

Total Skor2044

Y (Skor terendah)= skor tertinggi x jumlah responden = 5 x 20=100X (Skor tertinggi)= skor terendah x jumlah responden = 1 x 20= 20Indeks % = Total Skor /Y x 100= 44/100 x 100= 0,44x 100Indeks % = 44%

Berdasarkan pengolahan yang didapat, jumlah indeks 44% masuk dalam kategori interpretasi setuju.

3.4 Hasil EvaluasiDari pembahasan di atas, didapat beberapa poin yg menjadi bahan evaluasi. Yaitu dapat dilihat dari website pemerintahan kabupaten pasaman dimana tidak tersedianya fitur penampilan informasi PPID seperti informasi secara berkala, informasi serta merta dan informasi setiap saat. Kemudian belum adanya struktur organisasi PPID yang terdapat dalam website, hal ini dikarenakan bahwasannya pemerintah kabupaten pasaman baru saja membentuk PPID tetapi belum dilantik oleh bupati setempat.Berdasarkan diagram dapat dilihat bahwa masyarakat Kabupaten Pasaman mengakses situs resmi pemerintah sebanyak kurang dari 3 kali. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, dan semua respoden menjawab kurang dari 3 kali. Dapat disimpulkan bahwa warga pasaman jarang sekali membuka website pemerintah kabupaten pasaman.Kemudian dapat dilihat bahwa para masyarakat Kabupaten Pasaman rata-rata tidak mengetahui infromasi publik rata-rata melalui media massa. Hal ini berdasarkan jawaban respoden yang berjumlah 20 orang yaitu, 8 orang (40%) menjawab mengetahui, 12 orang (60%) menjawab tidak mengetahui. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui adanya informasi keterbukaan publik. Hal ini dikarenakan jarangnya membuka website pemerintah kabupaten pasaman. Maka dari itu, sebaiknya pemerintah memberikan sosialisasi tentang keterbukaan informasi publik kepada masyarakat, sehingga masyarakat setempat dapat mengetahui informasi tersebut dan menambah wawasan masyarakat tentang keterbukaan informasi publik.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanDari pembahasan evaluasi pelaksanaan keterbukaan informasi publik, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Tidak ada informasi PPID yang update di website Kabupaten Pasaman.2. Tidak terdapat Struktur Organisasi pengurusan PPID karena belum dilantiknya oleh bupati setempat.3. Lambatnya dalam pembentukan pengurusan PPID di Kabupaten Pasaman.4. Sebagian besar masyarakat kabupaten pasaman tidak mengetahui tentang adanya keterbukaan informasi publik.5. Masyarakat pasaman sangat jarang sekali membuka website pemerintahan kabupaten pasaman.

4.2 SaranSebaiknya pemerintahan kabupaten pasaman lebih memprioritaskan informasi publik bagi warga kabupaten pasaman dan pada website pemerintahan kabupaten pasaman harus lebih diperhatikan lagi seperti informasi mengenai PPID karena didalamnya tidak terdapat informasi yang update. Dan juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang keterbukaan informasi publik, sehingga masyarakat mengetahui informasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Babelprov. 2008. http://www.babelprov.go.id/content/dampak-positif-dan-negatif-uu-kip-bagi-pemerintah-dan-masyarakat diakses 12 Juni 2015.\.

Kipsumbar. http://www.komisiinformasi.go.id/news/view/ki-sumbar-gelar-refleksi-uu-kip-dengan-diskusi-publik diakses.

Merlitafutriana.2009.wawancara,http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html. diakses 10 juni 2015.

Opengovindonesia. 2000. Budaya Masyarakat Suku Bangsa Minangkabau di Kabupaten Pasaman, ProvinsiSumatera Barat. Departemen Pendidikan Nasional. http://opengovindonesia.org/undang-undang-keterbukaan-informasi-publik/ diakses 13 Juni 2015.

Padangtime. 2015. bentuk ppid. http://padangtime.com/read-2814---pemkab-pasaman-bentuk-ppid.html diakses 10 juni 2015.

Pasaman. http://www.pasamankab.go.id/ diakses 10 juni 2015.

LAMPIRAN