Tugas Besar Banguan Air
-
Upload
ryan-agustian-rahmatulloh -
Category
Documents
-
view
52 -
download
5
description
Transcript of Tugas Besar Banguan Air
BAB I
NORMALISASI SUNGAI
Data Sungai :
Nomor Patok = 12
Bentuk Penampang Sungai = Lebar
Lebar Dasar Sungai (b) = 13 m
Material Dasar Sungai = Lempung
Koefisien Kekasaran = Chezy
Kemiringan Dasar Sungai (I) = 0,040894
Debit Banjir Rencana 100 tahun (Q100th) = 275 m3/det
Elevasi dasar sungai di Udik Bendung = +64,52 m
Elevasi dasar sungai terdalam 300 m di Hilir Bendung = +59,49 m
Patok Jarak Elevasi Beda tinggi Slope
11 0 67,4 0 0
12 25 72 4,6 0,184
13 40 66,4 5,6 0.14
14 45 63,5 2,9 0.06444
15 17 61 2,5 0.17857
∑ 127 rerata slope 0.113402
h (m) A (m2)
R^4/6 (m)
V (m/s)
Q (m3/s)
0 0 0,000 0,000 0,0000,1 1,3 0,215 3,351 4,3570,3 3,9 0,448 6,971 27,1870,5 6,5 0,630 9,799 63,696
0,7 9,1 0,788 12,264
111,599
0,9 11,7 0,932 14,500
169,655
1,1 14,3 1,066 16,576
237,038
1,203 15,639
1,131 17,595
275,173
1,5 19,5 1,310 20,38 397,48
SI-311 Bangunan Air Page 1
4 0
1,7 22,1 1,424 22,157
489,679
Tabel 1 Perhitungan h coba-coba (Hb)
0 100 200 300 400 500 600 7000
0.5
1
1.5
2
2.5
Lengkung Debit Sebelum Ada Bendung
Lengkung Debit Se-belum Ada Bendung
Debit (m3/det)
Ting
gi (m
)
Grafik 1 Lengkung Debit pada sungai sebelum ada bendung
Contoh Perhitungan :
b = 13 m, h = 1,203 m R = h
A = b * h = 13 * 1,203 = 15,639 m2
V = C√ R × I dimasukan rumus : C = 1n∗R
16 dengan
=1n∗R
46∗I
12 n = 0,013 (dari tabel)
= 10,013
∗(1,203)46∗(0,040894)
12
= 17,595 m/det
Q = V * A = 17,595 * 15,639 = 275,173 m3/det
Kesimpulan :
SI-311 Bangunan Air Page 2
Dengan menggunakan Tabel 1 Perhitungan h coba-coba (Hb), di dapat Hb = 1,203 m
dengan Q100th = 275,173 m3/det
BAB II
HIDRAULIK DAN MERCU BENDUNG
2.1 Tinggi Mercu Bendung/Pengempang (P)
o Elevasi muka air Bangunan Bagi I = +67,52m
o Kehilangan energi akibat :
Kemiringan saluran = I * L = 0,00017 * 350 = 0,0595
Alat ukur debit = 0,25
Bangunan bilas = 0,19
Bangunan pengambil = 0,28
Faktor keamanan = 0,1
+
Elevasi Mercu Bendung = +68,3995 m +68,4 m
Tinggi Mercu Bendung (P) :
P = Elevasi Mercu – Elevasi dasar sungai di udik
= 68,4 – 64,52
= 3,88 m
2.2 Lebar Pintu Pembilas (Bpp) dan Lebar Pilar (Bp)
Syarat untuk Bb : B < Bb < 1,2 B
Syarat untuk Bpp : 1/6 Bb – 1/10 Bb
Syarat untuk Bp : 0,8 m – 1,2 m
- Lebar Bruto (Bb)
SI-311 Bangunan Air Page 3
B = 13 m
1,2 B = 1,2 * 13 = 15,6 m 16 m
13 m < Bb < 16 m maka direncanakan Bb = 14,5 m
- Lebar Pintu Pembilas (Bpp) dan Lebar Pilar (Bp)
Bpp = 1/6 * 14,5 = 2,42 m
Bpp = 1/10 *14,5 = 1,45 m
2,42 m – 1,45 m
Diambil Lebar Pintu Pembilas (Bpp) = 2 m
Karena Jumlah Pintu (n) = 1 , maka diambil Lebar pintu (T) = 1 m dan Lebar
Pilar (Bp) = 1 m
1 m 1 m
2.3 Lebar Efektif Bendung (Beff)
- Lebar Netto (Bn)
Bn = Bb – n*T = 14,5 – (1 * 1) = 13,5 m
- Lebar Efektif Bendung (Beff)
Rumus Lebar Efektif Bendung :
Beff = Bn – 2 (nKp + Ka ) H1
Dimana :
Beff = lebar efektif bendung
Bn = lebar bendung (lebar total – lebar pilar)
SI-311 Bangunan Air Page 4
Pintu PembilasPilar
n = jumlah pilar
Kp = koef. Kontraksi pilar
Ka = koef. Kontraksi pangkal bendung
H1 = tinggi energy di atas mercu
Tabel 2.1 Harga Koefisien Kontraksi
Beff = Bn – 2(nKp + Ka )H1
= 13,5 – 2(1* 0,01 + 0,1)H1
= 13,5 – 0,22H1
2.4 Tinggi Muka Air di atas Mercu Bendung
Q100th = 275 m3/det
Q = Cd * 23
* √ 23∗g Beff * H1
1,5
Cd awal dengan bentuk mercu bulat 2 rad = 2,0 – 2,2
Asumsi Cd awal = 2
275 = 2,0 * 23
* √ 23∗9,81 (13,5 – 0,22H1) * H1
1,5
275 = 46,0322H11,5 – 0,75H1
2,5 H1 = 4,772 m
Jari-jari untuk mercu bendung bentuk bulat dengan bahan beton, r = 0,7H1
SI-311 Bangunan Air Page 5
r = 0,7 * 4,772 = 3,3404 m
Grafik 2.1 Koefisien C0
Grafik 2.2 Koefisien C1
H1/r = 4,772/3,3404 = 1,43 C0 = 1,24 (dari grafik 2.1)
P/H1 = 3,88/4,772 = 0,813 C1 = 0,96 (dari grafik 2.2)
C2 = 1 (tegak)
Maka, Cd = C0 * C1 * C2 = 1,24 * 0,96 * 1 = 1,1904 tidak sama dengan
asumsi Cd awal
SI-311 Bangunan Air Page 6
Cd awal H1 r H1/r P/H1 C0 C1 C2Cd
akhir
2 4,772 3,3404 1,43 0,813 1,24 0,96 1 1,1904
1,1904 4,9193 3,4435 1,43 0,789 1,24 0,95 1 1,178
1,178 4,956 3,4692 1,43 0,783 1,24 0,95 1 1,178Tabel 2.2 Mencari Cd Awal = Cd Akhir
Lengkung Debit Setelah Ada Bendung
H1 Cd g Q100th
0 1,178 9,81 01 1,178 9,81 26,6712 1,178 9,81 74,1883 1,178 9,81 133,9954 1,178 9,81 202,765
4,956 1,178 9,81 274,9805 1,178 9,81 278,432
Tabel 2.3 Perhitungan Q100th setelah dapat H1
Q100th = 1,178 * 23
* √ 23∗9,81 (13,5 – (0,22 * 4,956)) * 4,9561,5
= 274,980 m3/det
0 50 100 150 200 250 3000
1
2
3
4
5
6
Lengkung Debit Setelah Ada Bendung
Lengkung Debit Setelah Ada Bendung
Grafik 2.3 Lengkung Debit pada sungai setelah ada bendung
Jadi, H1 = 4,956 m Beff = 13,5 – 0,22 * 4,956
= 12,41 m
SI-311 Bangunan Air Page 7
Tinggi muka air di atas mercu (Hd)
Syarat : Hd < H1
H1 = 4,956 m
H1 = Hd + Q2
¿¿
4,956 = Hd +2752
¿¿
Hd = 4,61 m Jadi, 4,61 m < 4,956 m OK!
h = Hd + v2
2 gv =
QA
= Q
( Hd+P ) Beff =
275(4,61+3,88 ) 12,41
= 2,61
m/det
= 4,61 + 2,612
2∗9,81 = 4,956 m h = H1 cocok!
Elevasi muka air di udik bendung
Emau = Elevasi Mercu + Hd
= 68,4 + 4,61 = +73,01 m
Elevasi garis energi di udik bendung
Egeu = Emau + v2
2 g
= 73,01 + 2,612
2∗9.81 = +73,36 m
Pengaruh back water
SI-311 Bangunan Air Page 8
L = 2 ∆ h
I
L = 2(P+h−H b)
I=
2(3,88+4,956−1,203)0,040894
= 373,306 m
Dimana :
L = panjang pengaruh pengempangan ke arah udik dari suatu bendung
I = kemiringan dasar sungai
∆h= tinggi kenaikan muka air di bendung akibat pengempangan (P + h − Hb)
Elevasi muka air di hilir bendung
Degradasi = (1 ~ 2 m) asumsi diambil 1 m
Emah = Elevasi dasar sungai terdalam 300m hilir bendung + Hb – degradasi
= 59,49 + 1,203 - 1 = +59,693 m
Elevasi garis energi di hilir bendung
Egeh = Emah + H1 - Hd
= 59,693 + 4,956 – 4,61 = +60,039 m
2.5 Perencanaan Mercu Bentuk Bulat 2 Radius
R1 = 0,7 H1
= 0,7 * 4,772 = 3,3404 m
R2 = 0,5 R1
= 0,5 * 3,3404 = 1,6702 m
SI-311 Bangunan Air Page 9
BAB III
PEREDAM ENERGI BENDUNG
Peredam Energi Tipe USBR
Diketahui :
Emau = +73,01 m Bb = 14,5 m
Emah = +60,693 m q = Q100
Beff =
27512,41
= 22,16 m3/det/m
Hd = 4,61 m
Kecepatan air di kaki bendung (V1)
- Kecepatan air di kaki bendung sebelum tinggi muka air di kaki bendung
diketahui :
V1 = √2g (z−12
H d)
Dimana :
V1 = kecepatan awal loncatan Hd = tinggi muka air di atas mercu
g = percepatan gravitasi z = tinggi jatuh (Emau – Emah)
SI-311 Bangunan Air Page 10
z = Emau – Emah = 73,01 – 60,693 = 12,317 m
V1 = √2∗9,81(12,317−12
4,61)
= 14,7 m/det
- Tinggi muka air di kaki bendung (y1)
y1 = Q
V 1∗Bb =
27514,7∗14,5
= 1,29 m
- Kecepatan air di kaki bendung yang sebenarnya setelah tinggi muka air di
kaki bendung diketahui :
V1 = √2g (z− y1)
= √2∗9,81(12,317−1,29)
= 15,361 m/det
Tinggi rating jump (y2)
y2 = 12
y1(√1+ (8 Fr2)−1) dimana : Fr = V 1
√g y1
= 12∗1,29(√1+(8∗4,3182)−1) =
15.361
√9,81∗1,29
= 7,259 m = 4,318
- Berdasarkan hasil perhitungan parameter di atas, dipilih tipe ruang
olak/peredam energi USBR IV. Karena sesuai ketentuan 2,5 < Fr < 4,5
Ukuran cutblock
w = lebar maks gerigi = y1 = 1,29 m
jarak antar block = 2,5 w = 2,5 * 1,29 = 3,225 m
tinggi block = 2 y1 = 2 * 1,29 = 2,58 m
Tinggi endsill / ambang hilir
SI-311 Bangunan Air Page 11
Tinggi endsill = 1,25 y1 = 1,25 * 1,29 = 1,613 m
Panjang ruang olak (Lj)
L = 2 y1(√1+( 8Fr2 )−1)
= 2∗1,29(√1+ (84,3182 )−1)
= 29,035 m
BAB IV
BANGUNAN PENGAMBIL, BANGUNAN PEMBILAS, DAN
KANTONG LUMPUR
4.1 Bangunan Pengambil / Intake
Diketahui :
Letak pengambilan intake di kiri
Qintake (Qi) = 9 m3/det
Elevasi Mercu = + 68,4 m
Dengan adanya kantong lumpur, debit rencana pengambilan ditambah 20%,
sehingga debit rencana pengambilan menjadi :
Qrencana (Qr) = 1,2 * 9 = 10,8 m3/det
Kehilangan tinggi energi pada bukaan (z)
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus tersebut :
V = √2g∗z
SI-311 Bangunan Air Page 12
Jika kecepatan rencana diasumsikan 1,5 m/det,
1,5= 0,8 √2∗9,81∗z
z = 0,18 m
didapatkan kehilangan tinggi energi pada bukaan yang diperlukan 0,18 m.
Tinggi bukaan (a)
Dengan menggunakan persamaan :
Qrencana = * Bpi * a * √2g∗z
Dimana :
Qrencana= debit rencana pengambilan
= koefisien debit (0,8)
Bpi = lebar pintu pengambil
a = tinggi bukaan pada pintu
g = percepatan gravitasi
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan
maka rumus tinggi bukaan menjadi :
a = Qrencana
μ∗Bpi∗√2 g∗z
jika lebar pintu pengambil (Bpi) diambil 1,5 m dengan jumlah pintu (n) = 3 buah,
a = 10,8
0,8∗3∗1,5∗√2∗9,81∗0,18
a = 1,597 m 1,6 m
SI-311 Bangunan Air Page 13
sehingga digunakan 3 pintu dengan lebar (Bpi) 1,5 m dan tinggi (hpi) 1,6 m.
Tinggi ambang pengambilan (p)
Syarat : 0 < p < 0,2 m
maka tinggi ambang pengambilan (p) diambil 0,2 m diatas pelat saluran
pembilas bawah.
4.2 Bangunan Pembilas (under sluice)
Diketahui :
Pintu pembilas hanya terdiri dari satu bagian
Tinggi mercu (P) = 3,88 m
Diameter butiran (d) = 0,04 mm
Lubang under sluice
Dimensi under sluice ditentukan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut (KP-02, 1986) :
• Tinggi saluran pembilas bawah hendaknya lebih besar dari 1,5 kali diameter
terbesar sedimen dasar sungai
• Tinggi saluran pembilas bawah sekurang-kurangnya 1,00 m,
• Tinggi sebaiknya diambil 1/3 sampai 1/4 dari kedalaman air didepan
pengambilan selama debit normal.
Maka ukuran saluran under sluice diambil :
Tinggi saluran (Tus) = 1,6 m, dengan tebal pelat = 0,3 m
Lebar saluran (Bus) = 1 m
SI-311 Bangunan Air Page 14
Pintu penguras under sluice 1 buah dengan tinggi = 3,88 m, lebar = 1 m
Kecepatan air kritis yang diperlukan untuk pembilasan (Vc)
Dengan rumus sebagai berikut :
Vc = 1,5C√d Dimana : C = koefisien sedimen antara
= 1,5*4√0,04 3,2 – 5,5. (diambil 4)
= 1,2 m/det
Kecepatan air saat pintu dibuka setengah/setinggi under sluice (Vus)
Dengan rumus sebagai berikut :
Q = * b * Tus √2g∗(P−0,5 T us)
Dimana :
= koefisien kontraksi (0,62) P = tinggi mercu
b = lebar pintu pembilas
Tus = tinggi under sluice
Q = 0,62 * 1 * 1,6 √2∗9,81∗(3,88−0,5∗1,6)
Q = 7,71 m3/det
A = Tus * Bus
= 1,6 * 1
= 1,6 m2
Vus = QA
= 7,711,6
= 4,82 m/det
Maka, Vus > Vc
4,82 m/det > 1,2 m/det OK! (sedimen dapat terkuras)
SI-311 Bangunan Air Page 15
Kecepatan air saat pintu dibuka sepenuhnya/setinggi mercu (Vup)
Dengan rumus sebagai berikut :
Q = * b * H √2g∗z
Dimana :
= 0,75
H = P
z = 1/3 H
Q = 0,75 * 1 * 3,88 √2∗9,81∗1,293
Q = 14,65 m3/det
A = H * B
= 3,88 * 1
= 3,88 m2
Vup = QA
= 14,653,88
= 3,77 m/det
Maka, Vup > Vc
3,77 m/det > 1,2 m/det OK! (sedimen dapat terkuras)
SI-311 Bangunan Air Page 16
4.3 Kantong Lumpur
Diketahui :
Waktu bilas lumpur (T) = 5 hari = 5 * 24 *3600 = 432000 detik
Qintake (Qi) = 9 m3/det
Qrencana (Qr) = 1,2 * 9 = 10,8 m3/det
d0 = 0,07 (faktor bentuk butir)
t = 30o (temperatur suhu normal d indonesia)
w = kecepatan endap (didapat dari grafik w = 0,005 m/det)
Volume kantong lumpur
V = 0,0002 * Qr * T
= 0,0002 * 10,8 * 432000 = 933,12 m3
Luas rata – rata kantong lumpur
Syarat :LB
8
L * B = Qi
w =
90,005
= 1800 m2 maka, L = 1800
B
Dimana : L = panjang bidang pengendapan
SI-311 Bangunan Air Page 17
B = lebar bidang pengendapan
Jadi, 1800
B2 8 maka diperoleh, B = 15 m
Didapat, L 1800
15 = 120 m
Eksploitasi normal, kantong lumpur hampir penuh (In)
Asumsi : Vn = 0,5 m/det (untuk mencegah vegetasi dan partikel-partikel yang
lebih besar tidak langsung menghadap hilir intake)
Ks = koefisein kekasaran = 40 m1/3 /detik
An = Qi
V n =
90,5
= 18 m2
hn = An
B =
1815
= 1,2 m
Pn = B + 2√2 hn = (15) + (2)√ (2 )(1,2) = 18,1 m
Rn = An
Pn =
1818,1
= 1 m
Maka kemiringan permukaan air di kantong lumpur saat Qintake,
In = vn2
¿¿¿¿ = 0,52
¿¿¿ = 0,000156
Pembilasan, kantong lumpur kosong (Is)
Asumsi : Vs = 1 m/det (untuk pasir halus)
Ks = koefisein kekasaran = 40 m1/3 /detik
SI-311 Bangunan Air Page 18
As = Qr
V s =
10,81,0
= 10,8 m2
hs= A s
B =
10,815
= 0,72 m
Ps = B + 2√2 hs = (15) + (2)√ (2 )(0,72) = 17,4 m
Rs = A s
P s =
10,817,4
= 0,621 m
Maka kemiringan dasar kantong lumpur,
Is = v s2
¿¿¿¿ = 1,02
¿¿¿ = 0,0012
Panjang kantong lumpur
V = (0,5BL) + 0,5(Is - In)L2 B
933,12 = (0,5 * 15 * L ) + (0,5 * (0,0012 – 0,000156) * L2 * 15)
L = 111,5 m
SI-311 Bangunan Air Page 19
Grafik 4.1 hubungan diameter ayak dengan kecepatan endap di air tenang
BAB V
PONDASI DAN LANTAI MUKA BENDUNG
SI-311 Bangunan Air Page 20
Diketahui :
Koefisien Bligh (Cbligh) = 7
Koefisien Lane (Clane) = 4,5
Elevasi muka air udik = +73,01 m
Elevasi muka air hilir = +59,693 m
Elevasi mercu = +68,4 m
Elevasi ambang hilir = elevasi dasar sungai terdalam 300m hilir bendung +
tinggi ambang hilir – degradasi
= 59,49 + 1,613 – 1 = +60,103 m
ΔHn = Elevasi mercu – Elevasi ambang hilir
= 68,4 – 60,103 = 8,3 m
ΔHb = Elevasi Muka Air di Udik − Elevasi Muka Air di Hilir Bendung
= 73,01 – 59,693 = 13,32 m
Maka, ΔH = max (ΔHn ; ΔHb)
ΔH = ΔHb = 13,32 m
Rumus yang digunakan :
- Metode Bligh - Metode Lane
ƩLv + ƩLh ≥ CBligh * ΔH * 1,5 ƩLv + 1/3ƩLh ≥ CLane * ΔH
ΔHBligh = (Ʃ Lh+ƩLv)
C BlighΔHLane =
(Ʃ Lv+ Ʃ Lh3
)
C Lane
Gradien hidrolis sebelum ada lantai muka
SEGMEN Lv Lh 1/3Lh Lv+Lh Lv+1/3Lh H Bligh H Lane
0 ~ 1 7,00 0,00 0,000 7,00 7,000 1,000 1,556
1 ~ 2 0,00 3,00 1,000 3,00 1,000 0,429 0,222
2 ~ 3 3,00 3,00 1,000 6,00 4,000 0,857 0,889
SI-311 Bangunan Air Page 21
3 ~ 4 0,00 18,97 6,323 18,97 6,323 2,710 1,405
4 ~ 5 3,00 3,00 1,000 6,00 4,000 0,857 0,889
5 ~ 6 0,00 3,53 1,177 3,53 1,177 0,504 0,261
6 ~ 7 3,92 0,00 0,000 3,92 3,920 0,560 0,871
7 ~ 8 0,00 2,50 0,833 2,50 0,833 0,357 0,185
8 ~ 9 2,50 0,00 0,000 2,50 2,500 0,357 0,556
9 ~ 10 0,00 2,50 0,833 2,50 0,833 0,357 0,185
10 ~ 11 2,50 0,00 0,000 2,50 2,500 0,357 0,556
11 ~ 12 0,00 2,50 0,833 2,50 0,833 0,357 0,185
12 ~ 13 4,00 0,00 0,000 4,00 4,000 0,571 0,889
13 ~ 14 0,00 2,00 0,667 2,00 0,667 0,286 0,148
14 ~ 15 5,50 0,00 0,000 5,50 5,500 0,786 1,222
31,42 41,00 13,667 72,420 45,087 10,346 10,019
Penentuan Lantai Muka :
- Metode Bligh
ƩLv + ƩLh ≥ CBligh * ΔH * 1,5
72,42 ≥ 7 * 13,32 * 1,5
72,42 < 139,86
Perlu lantai muka sepanjang : 139,86 – 72,42 = 67,44 m
- Metode Lane
ƩLv + 1/3ƩLh ≥ CLane * ΔH
45,1 ≥ 4,5 * 13,32
45,1 < 59,94
Perlu lantai muka sepanjang : 59,94 – 45,09 = 15,04 m
Maka, diambil panjang lantai muka yang diperlukan 67,44 m 68 m
Gradien hidrolis setelah ada lantai muka
SEGMEN Lv Lh 1/3Lh Lv+Lh Lv+1/3LhH
BlighH Lane
0 ~ 1 7,00 0,00 0,000 7,00 7,000 1,000 1,556
1 ~ 2 0,00 3,00 1,000 3,00 1,000 0,429 0,222
2 ~ 3 3,00 3,00 1,000 6,00 4,000 0,857 0,889
3 ~ 4 0,00 18,97 6,323 18,97 6,323 2,710 1,405
SI-311 Bangunan Air Page 22
4 ~ 5 3,00 3,00 1,000 6,00 4,000 0,857 0,889
5 ~ 6 0,00 3,53 1,177 3,53 1,177 0,504 0,261
6 ~ 7 4,92 0,00 0,000 4,92 4,920 0,703 1,093
7 ~ 8 0,00 2,50 0,833 2,50 0,833 0,357 0,185
8 ~ 9 2,50 0,00 0,000 2,50 2,500 0,357 0,556
9 ~ 10 0,00 2,50 0,833 2,50 0,833 0,357 0,185
10 ~ 11 2,50 0,00 0,000 2,50 2,500 0,357 0,556
11 ~ 12 0,00 2,50 0,833 2,50 0,833 0,357 0,185
12 ~ 13 4,00 0,00 0,000 4,00 4,000 0,571 0,889
13 ~ 14 0,00 2,00 0,667 2,00 0,667 0,286 0,148
14 ~ 15 4,00 0,00 0,000 4,00 4,000 0,571 0,889
15 ~ 16 0,00 5,00 1,667 5,00 1,667 0,714 0,370
16 ~ 17 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
17 ~ 18 0,00 3,00 1,000 3,00 1,000 0,429 0,222
18 ~ 19 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
19 ~ 20 0,00 13,00 4,333 13,00 4,333 1,857 0,963
20 ~ 21 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
21 ~ 22 0,00 3,00 1,000 3,00 1,000 0,429 0,222
22 ~ 23 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
23 ~ 24 0,00 13,00 4,333 13,00 4,333 1,857 0,963
24 ~ 25 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
25 ~ 26 0,00 3,00 1,000 3,00 1,000 0,429 0,222
26 ~ 27 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
27 ~ 28 0,00 13,00 4,333 13,00 4,333 1,857 0,963
28 ~ 29 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
29 ~ 30 0,00 3,00 1,000 3,00 1,000 0,429 0,222
30 ~ 31 3,00 0,00 0,000 3,00 3,000 0,429 0,667
31 ~ 32 0,00 7,00 2,333 7,00 2,333 1,000 0,519
32 ~ 33 4,50 0,00 0,000 4,50 4,500 0,643 1,000
33 ~ 34 0,00 5,00 1,667 5,00 1,667 0,714 0,370
34 ~ 35 6,00 0,00 0,000 6,00 6,000 0,857 1,333
65,42 109,00 36,33 174,42 101,75 24,92 22,61
Penentuan Lantai Muka :
- Metode Bligh
ƩLv + ƩLh ≥ CBligh * ΔH * 1,5
174,42 ≥ 7 * 13,32 * 1,5
SI-311 Bangunan Air Page 23
174,42 ≥ 139,86
Tidak perlu lantai muka , karena Lada ≥ Lperlu
- Metode Lane
ƩLv + 1/3ƩLh ≥ CLane * ΔH
101,75 ≥ 4,5 * 13,32
101,75 ≥ 59,94
Tidak perlu lantai muka , karena Lada ≥ Lperlu
BAB VI
STABILITAS BENDUNG
Gaya – gaya yang bekerja dalam penghitungan stabilitas bendung :
SI-311 Bangunan Air Page 24
5.1 Akibat Berat Sendiri
Yaitu berat dari kontruksi bendung dengan arah gaya vertikal ke bawah dari
titik berat. Rumus yang digunakan dalam menghitung gaya pada berat sendiri
yaitu Luas Bidang dikalikan dengan berat jenis pasangan beton (2,4 t/m 3 ) .
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat berat sendiri
Gaya Besar Gaya (T)Lengan
Momen (m)
Momen Terhadap X
(T.m)
G1 0,32 X 7,00 X 2,40 = 5,38 0,16 0,86
G2 0,5 X 1,61 X 1,61 X 2,40 = 3,12 0,86 2,68
G3 2,68 X 5,39 X 2,40 = 34,65 1,66 57,52
G4 0,5 X 3,00 X 3,00 X 2,40 = 10,80 4,00 43,20
G5 24,97 X 2,39 X 2,40 = 143,05 15,49 2215,10
G6 0,5 X 3,00 X 3,00 X 2,40 = 10,80 26,97 291,28
G7 3,53 X 5,39 X 2,40 = 45,64 29,74 1357,07
G8 2,46 X 2,35 X 2,40 = 13,90 31,50 437,75
G9 0,5 X 0,22 X 2,46 X 2,40 = 0,65 31,91 20,76
G10 2,50 X 4,04 X 2,40 = 24,24 33,98 823,65
G11 0,5 X 2,50 X 2,39 X 2,40 = 7,18 34,40 247,03
G12 2,50 X 3,93 X 2,40 = 23,60 36,48 861,05
G13 0,5 X 2,50 X 2,50 X 2,40 = 7,50 36,90 276,72
G14 2,50 X 3,93 X 2,40 = 23,60 38,98 920,06
G15 0,5 X 2,50 X 1,43 X 2,40 = 4,29 39,40 169,01
G16 0,5 X 2,00 X 1,65 X 2,40 = 3,97 40,90 162,27
G17 2,00 X 7,71 X 2,40 = 37,01 41,23 1525,79
G18 5,00 X 1,50 X 2,40 = 18,00 44,73 805,12
∑ 417,38 (–) 10216,91
5.2 Akibat Gempa
Gaya gempa memiliki arah horizontal ke arah yang merugikan dari titik
berat. Rumus yang digunakan dalam menghitung gaya gempa yaitu gaya berat
sendiri dikalikan nilai koefisien gempa (1,1).
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat gempa
SI-311 Bangunan Air Page 25
Gaya Besar Gaya (T)Lengan
Momen (m)
Momen Terhadap X
(T.m)
K1 1,10 X 5,38 = 5,91 3,50 20,70
K2 1,10 X 3,12 = 3,43 5,93 20,35
K3 1,10 X 34,65 = 38,11 2,69 102,66
K4 1,10 X 10,80 = 11,88 2,00 23,76
K5 1,10 X 143,05 = 157,35 4,19 659,86
K6 1,10 X 10,80 = 11,88 2,00 23,76
K7 1,10 X 45,64 = 50,20 2,69 135,22
K8 1,10 X 13,90 = 15,29 6,56 100,34
K9 1,10 X 0,65 = 0,72 6,64 4,75
K10 1,10 X 24,24 = 26,66 5,94 158,30
K11 1,10 X 7,18 = 7,90 8,79 69,44
K12 1,10 X 23,60 = 25,96 8,38 217,69
K13 1,10 X 7,50 = 8,25 11,18 92,27
K14 1,10 X 23,60 = 25,96 10,88 282,60
K15 1,10 X 4,29 = 4,72 13,55 63,95
K16 1,10 X 3,97 = 4,36 13,45 58,68
K17 1,10 X 37,01 = 2,53 8,77 22,20
K18 1,10 X 18,00 = 0,67 9,67 6,48
∑ 398,61 (+) 2063,00
5.3 Akibat Tekanan Lumpur
Endapan lumpur dianggap setinggi mercu bendung dengan sudut geser
dalam diambil () = 290 dan berat jenis tanah () = 1,75 t/m3. Perhitungan
menggunakan rumus berikut ini :
SI-311 Bangunan Air Page 26
Ka = tg 2(45o−φ2 )
Ps = 12
γ s . h2 . Ka
Dimana : Ps = gaya akibat tekanan lumpur (Ton)
lumpur= - air = 1,75 – 1,00 = 0,75 t/m3
h = kedalaman lumpur (m)
= sudut geser dalam lumpur
Ka = koefisien tekanan tanah aktif
Perhitungan :
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat tekanan lumpur
Besar Gaya (T)
Lengan Momen (m)
Momen Terhadap X (T.m)
Horizontal Vertikal V H V H
Ps 0,5 x 0,75 x 3,882 x 0,347 = 1,96 11,71 22,96
(+) 1,96 (+) 22,95
5.4 Akibat Tekanan Tanah
Perhitungan menggunakan rumus berikut ini :
SI-311 Bangunan Air Page 27
Ka = tg2(45o−φ2 ) = tg2 (45o−29
2 ) = 0 ,347
Pa = 12
γ . h2. KaKa = tg 2(45o−φ2 )
Pp = 12
γ .h2 . K pK p = tg2(45o+ φ2 )
Dimana : Pa = gaya akibat tekanan tanah aktif (Ton)
Pp = gaya akibat tekanan tanah pasif (Ton)
= berat jenis tanah (1,75 t/m3)
h = kedalaman tanah (m)
= sudut geser dalam (29o)
Ka = koefisien tekanan tanah aktif
Kp = koefisien tekanan tanah pasif
Perhitungan :
’ = 1,7 – 1,00 = 0,7 t/m3
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat tekanan tanah
Besar Gaya (T)
Lengan Momen (m)
Momen Terhadap X
(T.m)Horizontal Vertikal V H V H
Pa 0,5 x 0,75 x 8,922 x 0,347 = 10,354 2,973 30,782
Pp 0,5 x 0,75 x 32 x 2,882 = 9,73 1 9,72
(+) 10,354
(+) 30,782
(–) 9,73 (–) 9,72
5.5 Akibat Hidrostatis
Perhitungan akibat gaya hidrostatis ditinjau terhadap waktu muka air normal
dan muka air banjir, dengan menggunakan rumus berikut :
SI-311 Bangunan Air Page 28
Ka = tg2(45o−φ2 ) = tg2 (45o−29
2 ) = 0 ,347
K p = tg2(45o−φ2 ) = tg2 (45o+29
2 ) = 2 ,882
PH = 12
γ w .h2
Dimana : PH = gaya akibat tekanan hidrostatis (Ton)
h = tinggi air (m)
γw = berat jenis air (1 Ton/m3)
Perhitungan :
- Pada Waktu Muka Air Normal
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat hidrostatis waktu muka air normal
Besar Gaya (T)
Lengan Momen (m)
Momen Terhadap X (T.m)
Horizontal Vertikal V H V H
Ph 0,5 x 1 x 3,882 = 7,53 11,71 88,14
(+) 7,53 (+) 88,14
- Pada Waktu Muka Air Banjir
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat hidrostatis waktu muka air banjir
Besar Gaya (T)
Horisontal Vertikal V H
H 0.50 x 1.00 x 8.49 x 8.49 = 36.04 13.25
V1 0.50 x 1.00 x 4.03 x 3.76 = 7.58 39.75
V2 1.00 x 4.03 x 0.85 = 3.43 38.98
V3 1.00 x 2.82 x 0.36 = 1.02 30.84
V4 1.00 x 29.03 x 1.21 = 35.13 15.49
Lengan Momen (m)
5.6 Akibat Uplift Pressure
Perhitungan akibat gaya uplift pressure ditinjau terhadap waktu muka air
normal dan muka air banjir, dengan menggunakan rumus berikut :
SI-311 Bangunan Air Page 29
U x = [H x−Lx ΔH
Ltot]γ w
Dimana : Ux = gaya angkat pada x (t/m2)
Ltot = panjang total bidang kontak bangunan dan tanah bawah (m)
Lx = jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai x (m)
Hx = tinggi energi dihulu bendung (m)
∆H = beda tinggi energi (m)
γw = berat jenis air (1 t/m3)
Perhitungan :
- Pada Waktu Muka Air Normal
Ltot = 64,92 m
ΔH = Elevasi mercu – Elevasi ambang hilir = 68,4 – 61,103 = 7,297 m
Tabel perhitungan uplift pressure pada waktu air normal
Titik
Elevasi Muka air normal
Elevasi di tiap titik
Hx Lx ∆H Lt γw Ux
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (t/m3) (t/m2)
A 68,40 63,02 5,38 0,00 7,30 64,92 1,00 5,38
B 68,40 59,02 9,38 4,00 7,30 64,92 1,00 8,93
C 68,40 59,02 9,38 6,00 7,30 64,92 1,00 8,71
D 68,40 63,02 5,38 10,00 7,30 64,92 1,00 4,26
E 68,40 63,02 5,38 12,50 7,30 64,92 1,00 3,98
F 68,40 60,52 7,88 15,00 7,30 64,92 1,00 6,19
G 68,40 60,52 7,88 17,50 7,30 64,92 1,00 5,91
H 68,40 58,02 10,38 20,00 7,30 64,92 1,00 8,13
I 68,40 58,02 10,38 22,50 7,30 64,92 1,00 7,85
J 68,40 54,10 14,30 26,42 7,30 64,92 1,00 11,33
K 68,40 54,10 14,30 29,95 7,30 64,92 1,00 10,93
L 68,40 57,10 11,30 32,95 7,30 64,92 1,00 7,60
M 68,40 57,10 11,30 51,92 7,30 64,92 1,00 5,46
N 68,40 54,10 14,30 54,92 7,30 64,92 1,00 8,13
O 68,40 54,10 14,30 57,92 7,30 64,92 1,00 7,79
P 68,40 61,10 7,30 64,92 7,30 64,92 1,00 0,00
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat uplift horizontal waktu muka air normal
Besar Gaya (T)Lengan Momen
Momen terhadap X
(m) (T.m)
HA-B 5,38 x 4,00 = 21,52 6,92 148,92
H'A-B 0,5 x 4,00 ( 8,93 - 5,38 ) = 7,10 6,25 44,40
HC-D 8,71 x 4,00 = 34,82 6,92 240,97
SI-311 Bangunan Air Page 30
H'C-D 0,5 x 4,00 ( 4,26 - 8,71 ) = -8,90 6,25 -55,65
HE-F 3,98 x 2,50 = 9,94 7,67 76,22
H'E-F 0,5 x 2,50 ( 6,19 - 3,98 ) = 2,77 7,25 20,12
HG-H 5,91 x 2,50 = 14,78 5,17 76,43
H'G-H 0,5 x 2,50 ( 8,13 - 5,91 ) = 2,77 4,75 13,18
HI-J 7,85 x 3,92 = 30,78 1,96 60,32
H'I-J 0,5 x 3,92 ( 11,33 - 7,85 ) = 6,82 1,31 8,91
HK-L 10,93 x 3,00 = 32,80 1,50 49,20
H'K-L 0,5 x 3,00 ( 7,60 - 10,93 ) = -5,01 1,00 -5,01
HM-N 5,46 x 3,00 = 16,39 1,50 24,59
H'M-N 0,5 x 3,00 ( 8,13 - 5,46 ) = 4,00 1,00 4,00
HO-P 7,79 x 7,00 = 54,53 3,50 190,85
H'O-P 0,5 x 7,00 ( 0,00 - 7,79 ) = -27,25 2,33 -63,50
∑ (+) 239 (+) 958,11
(–) 40,25 (–) 124,15
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat uplift vertikal waktu muka air normal
Besar Gaya (T)Lengan Momen
Momen terhadap X
(m) (T.m)
HB-C 8,71 x 2,00 = 17,41 40,00 696,45
H'B-C 0,5 x 2,00 ( 8,93 - 8,71 ) = 0,22 40,33 9,07
HD-E 3,98 x 2,50 = 9,94 37,75 375,14
H'D-E 0,5 x 2,50 ( 4,26 - 3,98 ) = 0,35 38,17 13,41
HF-G 5,91 x 2,50 = 14,78 35,25 521,08
H'F-G 0,5 x 2,50 ( 6,19 - 5,91 ) = 0,35 35,67 12,53
HH-I 7,85 x 2,50 = 19,63 32,75 642,80
H'H-I 0,5 x 2,50 ( 8,13 - 7,85 ) = 0,35 33,17 11,65
HJ-K 10,93 x 3,53 = 38,60 29,74 1147,64
H'J-K 0,5 x 3,53 ( 11,33 - 10,93 ) = 0,70 30,32 21,24
HL-M 5,46 x 18,97 = 103,66 15,49 1605,11
H'L-M 0,5 x 18,97 ( 7,60 - 5,46 ) = 20,22 18,65 377,11
HN-O 7,79 x 3,00 = 23,37 1,50 35,05
H'N-O 0,5 x 3,00 ( 8,13 - 7,79 ) = 0,51 2,00 1,01
∑ (+) 250 (+) 5129,28
(–) (–)
- Pada Waktu Muka Air Banjir
Ltot = 64,92 m
ΔHb = Elevasi Muka Air di Udik − Elevasi Muka Air di Hilir Bendung
= 73,01 – 62,31 = 10,7 m
Tabel perhitungan uplift pressure pada waktu air banjir
SI-311 Bangunan Air Page 31
Titik
Elevasi Muka air normal
Elevasi di tiap titik
Hx Lx ∆H Lt γw Ux
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (t/m3) (t/m2)
A 73,01 63,02 9,99 0,00 10,70 64,92 1,00 9,99
B 73,01 59,02 13,99 4,00 10,70 64,92 1,00 13,33
C 73,01 59,02 13,99 6,00 10,70 64,92 1,00 13,00
D 73,01 63,02 9,99 10,00 10,70 64,92 1,00 8,34
E 73,01 63,02 9,99 12,50 10,70 64,92 1,00 7,93
F 73,01 60,52 12,49 15,00 10,70 64,92 1,00 10,02
G 73,01 60,52 12,49 17,50 10,70 64,92 1,00 9,61
H 73,01 58,02 14,99 20,00 10,70 64,92 1,00 11,69
I 73,01 58,02 14,99 22,50 10,70 64,92 1,00 11,28
J 73,01 54,10 18,91 26,42 10,70 64,92 1,00 14,56
K 73,01 54,10 18,91 29,95 10,70 64,92 1,00 13,97
L 73,01 57,10 15,91 32,95 10,70 64,92 1,00 10,48
M 73,01 57,10 15,91 51,92 10,70 64,92 1,00 7,35
N 73,01 54,10 18,91 54,92 10,70 64,92 1,00 9,86
O 73,01 54,10 18,91 57,92 10,70 64,92 1,00 9,36
P 73,01 61,10 11,91 64,92 10,70 64,92 1,00 1,21
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat uplift horizontal waktu muka air banjir
Besar Gaya (T)Lengan Momen
Momen terhadap X
(m) (T.m)
HA-B 9,99 x 4,00 = 39,96 6,92 276,52
H'A-B 0,5 x 4,00 ( 13,33 - 9,99 ) = 6,68 6,25 41,78
HC-D 13,00 x 4,00 = 52,00 6,92 359,87
H'C-D 0,5 x 4,00 ( 8,34 - 13,00 ) = -9,32 6,25 -58,27
HE-F 7,93 x 2,50 = 19,82 7,67 152,05
H'E-F 0,5 x 2,50 ( 10,02 - 7,93 ) = 2,61 7,25 18,93
HG-H 9,61 x 2,50 = 24,01 5,17 124,15
H'G-H 0,5 x 2,50 ( 11,69 - 9,61 ) = 2,61 4,75 12,40
HI-J 11,28 x 3,92 = 44,22 1,96 86,68
H'I-J 0,5 x 3,92 ( 14,56 - 11,28 ) = 6,42 1,31 8,38
HK-L 13,97 x 3,00 = 41,92 1,50 62,88
H'K-L 0,5 x 3,00 ( 10,48 - 13,97 ) = -5,24 1,00 -5,24
HM-N 7,35 x 3,00 = 22,06 1,50 33,09
H'M-N 0,5 x 3,00 ( 9,86 - 7,35 ) = 3,76 1,00 3,76
HO-P 9,36 x 7,00 = 65,55 3,50 229,41
H'O-P 0,5 x 7,00 ( 1,21 - 9,36 ) = -28,54 2,33 -66,49
∑ (+) 332 (+) 1410
(–) 43,10 (–) 130
Tabel perhitungan gaya dan momen akibat uplift vertikal waktu muka air banjir
Besar Gaya (T)Lengan Momen
Momen terhadap X
(m) (T.m)
HB-C 13,00 x 2,00 = 26,00 40,00 1040,09
H'B-C 0,5 x 2,00 ( 13,33 - 13,00 ) = 0,33 40,33 13,29
HD-E 7,93 x 2,50 = 19,82 37,75 748,37
H'D-E 0,5 x 2,50 ( 8,34 - 7,93 ) = 0,52 38,17 19,66
HF-G 9,61 x 2,50 = 24,01 35,25 846,50
SI-311 Bangunan Air Page 32
H'F-G 0,5 x 2,50 ( 10,02 - 9,61 ) = 0,52 35,67 18,37
HH-I 11,28 x 2,50 = 28,20 32,75 923,68
H'H-I 0,5 x 2,50 ( 11,69 - 11,28 ) = 0,52 33,17 17,08
HJ-K 13,97 x 3,53 = 49,33 29,74 1466,74
H'J-K 0,5 x 3,53 ( 14,56 - 13,97 ) = 1,03 30,32 31,14
HL-M 7,35 x 18,97 = 139,48 15,49 2159,84
H'L-M 0,5 x 18,97 ( 10,48 - 7,35 ) = 29,66 18,65 552,98
HN-O 9,36 x 3,00 = 28,09 1,50 42,14
H'N-O 0,5 x 3,00 ( 9,86 - 9,36 ) = 0,74 2,00 1,48
∑ (+) 348 (+) 7881,36
(–) (–)
Rekapitulasi Gaya dan Momen pada Bendung
ItemGaya Horisontal
(T)Gaya Vertikal
(T)Momen (T.m)
MT MG
Berat Sendiri 0,00 417,38 -10216,91 0,00
Gaya Gempa 398,61 0,00 0,00 2063,00
Tekanan lumpur 1,96 0,00 0,00 22,95
Tekanan tanah 0,62 0,00 0,00 21,06
Tekanan hidrostatis7,53 0,00 0,00 88,14
MAN
Tekanan hidrostatis36,04 93,31 -1646,33 477,53
MAB
Gaya uplift MAN 198,75 250,00 5129,28 833,96
Gaya uplift MAB (efektif 70%)
202,23 243,60 5516,95 896,00
Σ MAN 607,47 667,38 -5087,63 3008,05
Σ MAB 639,46 754,29 -6346,29 3459,48
Kontrol Stabilitas Bendung
- Kontrol terhadap guling
Momen Tahan (MT) harus lebih besar dari Momen Guling (MG), dihitung
dengan rumus :
SI-311 Bangunan Air Page 33
Sf = MTMG
Dimana : Sf = safety factor (faktor keamanan) = 1,5
MT = jumlah momen tahan
MG = jumlah momen guling
Maka,
Untuk air normal
Sf = MTMG
= 5087,633008,05
= 1,69 1,5 OK !
Untuk air banjir
Sf = MTMG
= 6346,293459,48
= 1,83 1,5 OK !
- Kontrol terhadap geser
Kontruksi tidak boleh bergeser, dihitung dengan rumus :
Sf = f VH
Dimana : Sf = safety factor (faktor keamanan) = 1,2
f = koefisien gesekan antara konstruksi dengan tanah dasar
V = jumlah gaya vertikal
H = jumlah gaya horizontal
SI-311 Bangunan Air Page 34
Digunakan f = 0,75 (pasangan batu)
kondisi saat Muka Air Normal ; gaya gempa diabaikan
Maka,
Untuk air normal
Sf = f VH
= 0,75 667,38208,86
= 3,19 1,2 OK !
Untuk air banjir
Sf = f VH
= 0,75 754,29639,46
= 1,21 1,2 OK !
SI-311 Bangunan Air Page 35
BAB VII
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan Perencanaan Bendung Tetap, maka diperoleh :
o Lebar Efektif (Beff) = 12,41 m
o Tinggi Mercu (P) = 3,88 m
o Tinggi Muka Air diatas Mercu (Hd) = 4,61 m
o Tipe Kolam Olak/Peredam Energi USBR IV, direncanakan panjang
kolam olak/peredam energi 29,035 m
o Pintu Pengambil, direncanakan 3 buah pintu dengan lebar 1,5 m dan
tinggi 1,6 m
o Pintu Pembilas Bawah/Under Sluice, direncanakan 1 buah pintu
dengan lebar 1 m dan tinggi 3,88 m sedangkan untuk lubang pembilas
bawah/under sluice direncanakan 1 buah lubang saluran dengan
tinggi 1,6 m dan lebar 1 m
o Kolam Lumpur, direncanakan bentuk trapesium dengan lebar 15 m
dan panjang kolam lumpur 111,5 m
o Lantai Muka, direncanakan dengan panjang 68 m
o Bendung aman terhadap guling dan juga aman terhadap geser
SI-311 Bangunan Air Page 36
SI-311 Bangunan Air Page 37