Tugas Besar Anatomi modul Neurosains
-
Author
dhimas-reyhan-putra-sayudha -
Category
Documents
-
view
88 -
download
15
Embed Size (px)
description
Transcript of Tugas Besar Anatomi modul Neurosains

SISTEM
SARAF
PUSAT
Departement ANATOMI
NARASUMBER: Deswaty Furqonita
NEUROSAINS 2013
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Pada susunan saraf pusat, otak dan medulla spinalis merupakan pusat utama terjadinya
korelasi dan integrasi informasi saraf. Otak dan medulla spinalis dibungkus oleh sistem
membran yang disebut meningen dan dikelilingi oleh liquor cerebrospinalis, kemudian
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak dan columna vertebralis.
Susunan saraf pusat terdiri dari sejumlah besar sel-sel saraf dengan prosesus-
prosesusnya yang disebut neuron dan disokong oleh jaringan khusus disebut neuroglia.
Prosesus sebuah sel saraf yang panjang disebut akson atau serabut saraf. Bagian dalam
sistem saraf pusat tersusun dalam substansia grisea dan substansia alba. Substansia grisea
terdiri dari sel-sel neuron yang tertanam di dalam neuroglia; mempunyai warna abu-abu.
Substansia alba terdiri dari serabut-serabut saraf yang tertanam di dalam neuroglia;
mempunyai warna putih karena terdapat materi lipid di dalam selubung mielin pada sebagian
besar serabut-serabut saraf.
Divisi Utama Sistem Saraf pusat
A. Medulla Spinalis
Medulla spinalis terletak di dalam canalis vertebralis columna vertebralis dan
dibungkus oleh tiga meningen; dura mater, arachnoidea mater dan pia mater. Proteksi
lebih lanjut dilakukan oleh liquor cerebrospinalis, yang terdapat di sekeliling medulla
spinalis, di dalam spatium subarachnoideum.
Umumnya, medulla spinalis berbentuk silindris dan di superior, mulai dari foramen
magnum pada tengkorak, tempatnya berlanjut ke atas sebagai medulla oblongata otak
dan di inferior, berakhir di daerah lumbal. Di bawah, medulla spinalis menipis, dikenal
sebagai conus medullaris, dari ujungnya terdapat lanjutan pia mater, filum terminale,
yang berjalam ke bawah dan melekat di bagian belakang os coccygi.
Di sepanjang medulla spinalis, melekat 31 pasang saraf spinal melalui radix
anterior atau motorik dan radix posterior atau sensorik. Masing-masing radix melekat
pada medulla spinalis melalui sederetan fila radicularia, yang membentang sepanjang
segmen-segmen medulla spinalis yang sesuai. Masing-masing radix posterior
mempunyai sebuah ganglion radix posterior, yang sel-selnya membentuk serabut saraf
pusat dan tepi.
Medulla spinalis terdiri dari substansia grisea di bagian dalam, yang dikelilingi
oleh substansia alba di bagian luar. Pada potongan melintang, substansia grisea terlihat
sebagai tiang berbentuk huruf H dengan columna grisea atau cornu anterior dan

posterior, dihubungkan oleh commisura grisea yang tipis, yang di dalamnya terdapat
canalis centralis yang kecil. Secara deskriptif, substansia alaba dapat dibagi dalam
columna alba anterior, lateral, posterior.
B. Otak
Otak terletak di dalam cavum cranii dan bersambung dengan medulla spinalis
melalui foramen magnum. Otak dibungkus oleh tiga meningen: dura mater, arachnoidea
mater, dan pia mater, dan ketiganya berlanjut ke medulla spinalis. Liquor cerebrospinalis
mengelilingi otak di dalam spatium subarachnoideum.
Secara konvensional, otak dibagi menjadi tiga bagian utama. Bagian-bagian
tersebut secara berurutan dari medulla spinalis ke atas adalah rhombencephalon,
mesencephalon, dan prosencephalon. Rhombencephalon dibagi menjadi medulla
oblongata, pons, dan cerebellum. Prosencephalon dapat dibagi menjadi diencepahalon,
yang merupakan bagian sentral prosencephalon, dan cerebrum.
1. Rhombencephalon
1.1 Medulla Oblongata
Medulla oblongata berbentuk konus, di superiore berhubungan dengan
pons dan dibagian inferior berhubungan dengan medulla spinalis. Pada
medulla oblongata, terdapat banyak kumpulan neuron-neuron yang disebut
nuklei dan berfungsi untuk menyalurkan serabut-serabut saraf asendens dan
desendens.
1.2 Pons
Pons terletak di permukaan anterior cerebellum, inferior dari
mesencephalon, dan superior dari medulla oblongata. Pons, atau jembatan,
dinamakan dari banyaknya serabut-serabut yang berjalan secara transversal
pada permukaan anteriornya, yang menghubungkan kedua hemispherium
cerebelli. Pons juga mengandung banyak nuklei dan serabut asendens dan
desendens.
1.3 Cerebellum
Cerebellum terletak di dalam fossa cranii posterior, posterior terhadap
pons dan medulla oblongata. Bagian ini terdiri dari dua hemispherium yang
dihubungkan oleh sebuah bagian median yang disebut vermis. Cerebellum
dihubungkan dengan mesencephalon oleh pedunculi cerebellares superiores,
dengan pons oleh pedunculi cerebellares medii, dan dengan medulla

oblongata oleh pedunculus cerebellares inferiores,. Pedunkulus-pedunkulus
ini tersusun dari berkas-berkas besar serabut saraf yang menghubungkan
cerebellum dengan susunan saraf lainnya.
Lapisan permukaan masing-masing hemispherium cerebelli disebut
korteks, dan terdiri dari substansia grisea. Cortex cerebelli tersusun dalam
lipatan-lipatan, atau folia, dipisahkan oleh fissura-fissura melintang yang
tersusun rapat. Terdapat massa substansia grisea di dalam serebellum,
tertanam di dalam substansia alba; yang paling besar disebut nucleus
dentatus.
Medulla oblongata, pons, dan cerebellum mengelilingi sebuah rongga
yang berisi liquor cerebrospinalis, disebut ventriculus quartus. Di bagian
superior rongga ini berhubungan dengan ventriculus tertius melalui
aquueductus cerebri, dan di bagian inferior berlanjut sebagai canalis centralis
di dalam medulla oblongata. Ventriculus quartus berhubungan dengan
spatium subarachnoideum melalui tiga lubang yang terdapat di bawah
atapnya. Melalui ketiga lubang ini, liquorcerebrospinalis di dalam susunan
saraf pusat dapat masuk ke spatium subarachnoideum.
2. Mesenchephalon
Mesenchephalon merupakan bagian sempit otak yang menghubungkan
prosencephalon dengan rhombensephalon. Rongga sempit di mesencephalon
adalah aquductus cerebri, yang menghubungkan ventriculus tertius dan ventriculus
quartus. Mesencephalon terdiri dari banyak nuklei dan berkas serabut saraf
asendens dan desendens.
3. Diencephalon
Hampir seluruh dienchepalon tertutup dari permukaan otak. Terdiri dari
thalamus di bagian dorsal dan hypothalamus di bagian ventral. Thalamus
merupakan substansia grisea yang berbentuk telur besar dan terletak di kedua sisi
ventriculus tertius. Ujung anterior thalamus membentuk batas posterior foramen
interventricularis, yaiutu lubang di antara vcentriculus tertius dan ventriculus
lateralis. Hypothalamus membentuk bagian bawah diding lateral dan lantai
ventriculus tertius.
4. Cerebrum
Cerebrum, merupakan bagian otak yang terbesar, terdiri dari dua
hemispherium cerebri yang dihubungkan oleh massan substansia alba yang disebut

corpus callosum. Masing-masing hemispherium terbentang dari os frontale ke os
occipitale, superior dari fossa cranii anterior dan media; di bagian posterior,
cerebrum terletak di atas tentorium cerebelli. Hemispherium dipisahkan oleh celah
yang dalam, fissura longitudinalis, tempat masuknya falx cerebri.
Lapisan permukaan masing-masing hemisperium dibentuk oleh substansia
grisea yang disebut korteks. Cortex cerebri berlipat-lipat disebut gyri, yang
dipisahkan oleh fisura, atau sulci. Dengan adanya lipatan-lipatan tersebut, daerah
permukaan korteks menjadi luas. Beberapa sulkus yang besar digunakan untuk
membagi masing-masing permukaan hemispherium menjadi lobus-lobus. Lobus-
lobus diberi nama sesuai dengan tulang tengkorak yang menutupinya.
Di dalam hemispherium terdapat pusat substansia alba, yang mengandung
massa substansia grisea yang besar, yaitu nuklei basales atau ganglia basalia.
Kumpulan serabut-serabut-serabut saraf berbentuk kipas yang disebut corona
radiata, melintasi substansia alba ke dan dari cortex cerebri ke batang otak. Corona
radiata berkonvergensi di ganglia basalia dan berjalan diantaranya sebagai capsula
interna. Nukleus berekor yang terletak disisi medial capsula interna disebut nucleus
caudatus dan nukleus yang berbentuk seperti lensa pada sisi lateral capsula interna
disebut nucleus lentiformis.
Ruangan yang terdapat di dalam masing-masing hemispherium disebut
ventriculus lateralis. Ventriculus lateralis berhubungan dengan ventriculus tertius
melalui foramina interventricule. Selama proses perekembangan, cerebrum
menjadi sangat besar dan menutupi dienchepalon, mesencephalon, dan
rhombencephalon.
5. Struktur Otak
Tidak seperti medulla spinalis, otak terdiri dari substansia alba di bagian
dalam, yang dikelilingi oleh substansia grisea di bagian luarnya. Namun, seperti
telah dibahas sebelumnya, terdapat sekelompok massa substansia grisea yang
penting, yang terletak di dalam substansia alba. Misalnya, di dalam cerebellum,
terdapat nuclei sereballares griseae dan di dalam cerebrum, terdapat thalamus,
nucleus caudatus, dan nucleus lentiformis yang merupakan substansia grisea.

SISTEM
SARAF TEPI
Departement ANATOMI
NARASUMBER: Deswaty Furqonita
NEUROSAINS 2013
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

A. Sistem Saraf Somatik (Somatic Nervous System)
1. Saraf-saraf Tulang Belakang
2. Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves)
B. Sistem Saraf Autonom (Autonomic Nervous System)
1. Saraf Sympatetik dari Sistem Saraf Autonom
2. Saraf Parasympatetik dari Sistem Saraf Autonom
Otak dan sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan seluruh bagian tubuh melalui
cranial nerves (saraf-saraf kepala) dan spinal nerves (saraf-saraf tulang belakang). Saraf-saraf
tersebut adalah bagian dari sistem saraf perifer yang membawa informasi sensoris ke sistem
saraf pusat dan membawa pesan-pesan dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-
kelenjar di seluruh tubuh atau disebut juga dengan sistem saraf somatik (somatic nervous
system). Selain dari kedua macam saraf perifer yang termasuk sistem saraf somatik di atas,
PNSjuga terdiri dari sistem saraf autonomik (autonomic nervous system).
Susunan Saraf Pusat(otak dan medula spinalis)
Susunan Saraf Tepi
Jaras Aferen
Reseptor
Jaras Eferen
Efektor
viseral
somatik
otonom
somatik

A. SISTEM SARAF SOMATIK (SOMATIC NERVOUS SYSTEM)
Sistem saraf somatic terdiri atas :
1. Saraf-saraf Tulang Belakang (Spinal Nerves)
Saraf tulang belakang yang
merupakan bagian dari sistem
saraf somatik; dimulai dari ujung
saraf dorsal dan ventral dari
sumsum tulang belakang (bagian
di luar sumsum tulang belakang).
31 pasang saraf spinal menjulur
dari medulla spinalis. Bagian
paling inferior dari saraf spinal
pada medulla spinalis membentuk
suatu bentuk yang menyerupai
ekor kuda yang disebut cauda
equina. Saraf-saraf tersebut
mengarah keluar rongga dan
bercabang-cabang di sepanjang
perjalanannya menuju otot atau
reseptor sensoris yang hendak
dicapainya. Cabang-cabang saraf
tulang belakang ini umumnya
disertai oleh pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-cabang yang menuju otot-
otot kepala (skeletal muscles). Mekanisme input (masuknya informasi-informasi
sensoris ke sumsum tulang belakang) dan output dari proses tersebut yang
menghasilkan informasi-informasi motorik dapat dijelaskan sebagai: Soma sel dari
axon-axon saraf tulang belakang yang membawa informasi sensoris ke otak dan
sumsum tulang belakang terletak di luar sistem saraf pusat (kecuali untuk sistem
visual karena retina mata adalah bagian dari otak). Axon-axon yang datang
membawa informasi sensoris ke susunan saraf pusat ini adalah saraf-saraf afferent.
Soma-soma sel dari axon yang membawa informasi sensoris tersebut berkumpul di
dorsal root ganglia. Neuron-neuron ini merupakan neuron-neuron unipolar. Batang
axon yang bercabang di dekat soma sel, mengirim informasi ke sumsum tulang

belakang dan ke organ-organ sensoris. Semua axon di dorsal root menyampaikan
informasi sensori motorik.
2. Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves)
Saraf-saraf kepala terdiri dari 12 pasang saraf kepala yang meninggalkan
permukaan ventral otak. Sebagian besar saraf-saraf kepala ini mengontrol fungsi
sensoris dan motorik di bagian kepala dan leher. Salah satu dari keduabelas pasang
tersebut adalah saraf vagus (vagus nerves/saraf yang "berkelana"), yang merupakan
saraf nomor sepuluh yang mengatur fungsi-fungsi organ tubuh di bagian dada dan
perut. Disebut "vagus" atau saraf yang berkelana karena cabang-cabang sarafnya
mencapai rongga dada dan perut.

B. SISTEM SARAF AUTONOM (AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM)
Autonomic Nervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi otot-otot halus,
otot jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti mengatur diri sendiri). Otot-
otot halus terdapat di bagian kulit (berkaitan dengan folikel-folikel rambut di tubuh, di
pembuluh-pembuluh darah, di mata (mengatur ukuran pupil dan akomodasi lensa mata),
di dinding serta jonjot usus, di kantung empedu dan di kandung kemih. Jadi dapat
disimpulkan bahwa organ-organ yang dikontrol oleh sistem saraf autonom memiliki
fungsi untuk melangsungkan "proses vegetatif' (proses mandiri dan paling dasar) di
dalam tubuh. Sistem saraf autonom terdiri dari dua sistem yang berbeda secara anatomis,
yaitu bagian sympatetik dan bagian parasympatetik. Organ dalam tubuh dikontrol oleh
kedua bagian tersebut meskipun tiap bagian memberikan efek yang berlawanan.
Contohnya, bagian sympatetik meningkatkan detak jantung, sedangkan bagian
parasympatetik menurunkan detak jantung. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat gambar
di bawah ini berikut keterangan mengenai bagian sympatetik dan parasympatetik.

1. Saraf Sympatetik dari Sistem Saraf Autonom
Sebagian besar saraf sympatetik terIibat dalam aktivitas yang berhubungan
dengan pengeluaran energi dari tubuh. Contohnya meningkatan aliran darah ke otot-
otot kepala, sekresi epinephrine (meningkatkan detak jantung dan kadar gula dalam
darah) dan piloerection (ereksi bulu/rambut pada mamalia atau tegaknya bulu roma
pada manusia) yang terjadi karena kerja sistem saraf autonom yang sympatetik
selama periode peningkatan aktivitas. Soma sel dari neuron motorik sympatetik
terletak di substansia grisea dari sumsum tulang belakang di bagian thorax (dada)
dan lumbar (panggul). Axonnya keluar melalui ventral root. Setelah bertemu dengan
saraf-saraf tulang belakang, axon tersebut bercabang dan melalui sympathetic
ganglia. Berbagai sympathetic ganglia berhubungan dengan ganglia didekatnya,
yaitu di bagian bawah dan atasnya sehingga membentuk ikatan sympatetik
(sympathetic chain). Axon-axon yang meninggalkan sumsum tulang belakang
melalui ventral root disebut dengan neuron-neuron preganglion (preganglionic
neuron), kecuali adrenal medulla yang axon preganglionnya masuk ke ganglia dari
ikatan sympatetik, tetapi tidak semuanya bersynapsis di tempat tersebut. Beberapa
neuron preganglion meninggalkan sumsum tulang belakang menuju ganglia
sympatetik lain yang terIetak di organ-organ internal. Semua axon dari neuron
preganglion bersinapsis ke neuron di salah satu ganglia tujuannya. Neuron-neuron
tempat bersinapsis disebut neuron postganglion (postganglionic neuron).
Selanjutnya, neuron postganglion mengirim axon ke organ tujuart, seperti usus halus,
perut, ginjal, dan kelenjar keringat.
2. Saraf Parasympatetik dari Sistem Saraf Autonom
Saraf parasympatetik dari sistem saraf autonom mendukung aktivitas tubuh
yang berkaitan dengan peningkatan penyimpanan energi dalam tubuh. Memberikan
efek-efek seperti salivasi, sekresi kelenjar pencernaan, dan peningkatan aliran darah
ke sistem gastrointestinal. Soma sel yang mengandung axon-axon preganglion di
sistem saraf sympatetik terletak di dua bagian, yaitu sel-sel saraf di saraf-saraf kepala
(terutama saraf vagus) dan substansia grisea di sumsum tulang belakang bagian
sacral. Ganglia parasimpatetik terletak di dekat organ tujuan; axon postganglion
cenderung lebih pendek. Terminal button dari axon postganglion parasimpatetik
mensekresikan acetylcholine.