Evaluasi Kinerja Struktur Baja Tahan Gempa dengan Analisa ...
Tugas Baja Tahan Karat-1
-
Upload
bramcreate -
Category
Documents
-
view
19 -
download
1
description
Transcript of Tugas Baja Tahan Karat-1
TUGAS MATERIAL TEKNIK
BAJA TAHAN KARAT
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Imran
Slamet Apriliyanto S
Saroni
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI KELAS B5
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SERANG RAYA
SERANG 2015
ABSTRAK
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel adalah
senyawa besi yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah
proses korosi (pengkaratan logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya
lapisan film oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi
besi (Ferum). Korosi adalah suatu keadaan dimana logam mengalami pelapukan dan
kekuatan antar ikatannya melemah. Sehingga logam yang telah terkorosi menjadi lebih
mudah untuk dipatahkan.
Korosi disebabkan terbentuknya logam mengalami reaksi oksidasi menghasilkan
logam oksida. Oksigen yang terikat pada logam dapat berasal dari air (asam) ataupun
udara bebas. Jika suatu logam dibiarkan dalam udara terbuka, lama – kelamaan akan
mengalami korosi. Korosi bisa terjadi hampir pada semua jenis logam. Tidak terkecuali
campuran antara dua logam atau lebih. Tidak terkecuali material 316 stainless steel (316
SS). Fenomena korosi dapat dilakukan dengan menggunakan analisis microscope
digital images, sedangkan untuk analisis sinyal elektrokimia digunakan electrochemical
noise measurement.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Stainless Steel (SS) atau baja stainless merupakan campuran baja yang
mengandung minimal 10,5% Cr. Hanya ada sedikit baja stainless yang
mengandung lebih dari 30% Cr. Karakteristik khusus baja stainless adalah
pembentukan lapisan film kromium oksida (Cr2O3). Lapisan ini berkarakter kuat,
tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata. Lapisan kromium oksida
dapat membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Zat lain
yang ditambahkan sebagai komponen pembentukan baja stainless antara lain:
a. Molibdenum (Mo), berfungsi untuk memperbaiki ketahanan korosi pitting dan
korosi celah
b. Kromium (Cr), berfungsi meningkatkan ketahanan korosi dengan membentuk
lapisan oksida (Cr2O3) dan ketahanan terhadap oksidasi temperatur tinggi.
c. Nikel (Ni), berfungsi meningkatkan ketahanan korosi dalam media korosi netral
atau lemah. Selain itu, nikel juga meningkatkan ketahanan korosi tegangan.
d. Aluminium (Al), berfungsi meningkatkan pembentukan lapisan oksida pada
temperetur tinggi.
e. Unsur karbon rendah dan unsur penstabil karbida (titanium atau niobium)
berfungsi menekan korosi batas butir pada material yang mengalami proses
sensitasi.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa itu baja tahan karat ?
b. Apa sajakah jenis - jenis baja tahan karat ?
c. Bagaiman penggunaan baja tahan karat di kehidupan sehari – hari ?
1.3. Tujuan
a Untuk mengetahui apa yang dimaksud baja tahan karat
b Untuk mengetahui jenis jenis baja tahan karat
c Untuk mengetahui penggunaan baja tahan karat di kehidupan sehari – hari
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Baja Tahan Karat
Baja tahan karat merupakan kelompok dari baja paduan yang mempunyai
sifat atau karakterisasi khusus. Ciri umum dari baja tahan karat adalah kadar
kromium (Cr) yang tinggi, mengandung minimal 10,5% Cr.. Kromium dengan besi
(Fe) dalam baja membentuk larutan padat atau solid solution.
Sifat utama dari baja tahan karat adalah ketahanannya yang tinggi terhadap
korosi, disamping memiliki sifat ketangguhan yang tinggi, mudah di mesin, mudah
dibentuk dan mampu las tinggi.
Krom membentuk sebuah lapisan tidak aktif , Kromium(III) Oksida (Cr2O3)
ketika bertemu Oksigen. Lapisan ini terlalu tipis untuk dilihat, sehingga logamnya
akan tetap berkilau. Logam ini menjadi tahan air dan udara, melindungi logam yang
ada di bawah lapisan tersebut. Fenomena ini disebut Passivation dan dapat dilihat
pada logam yang lain, seperti pada Alumunium dan Titanium.
Pada dasarnya untuk membuat besi yang tahan terhadap karat, Krom
merupakan salah satu bahan paduan yang paling penting. Penambahan Kromium
(Cr) bertujuan meningkatkan ketahanan korosi dengan membentuk lapisan oksida
(Cr2O3) dan ketahanan terhadap oksidasi temperatur tinggi.
Korosi merupakan proses degradasi sifat material disebabkan reaksi dengan
lingkungannya. Dua jenis mekanisma utama dari korosi adalah berdasarkan reaksi
kimia secara langsung, dan reaksi elektrokimia. Korosi menyebabkan logam
kehilangan elektron disekelilingnya untuk berikatan dengan air dan oksigen.
Semakin lemahnya besi akibat oksidasi atomnya dikenal dengan korosi
elektrokimia. Proses ini lebih dikenak dengan nama karat. Hasil dari suatu korosi
adalah senyawa oksida dan garam dari logam tersebut.
Korosi dapat terjadi pada di dalam medium kering dan medium basah :
1. Korosi yang terjadi pada medium kering adalah penyerangan logam besi oleh gas
oksigen atau oleh gas belerang.
2. Di dalam medium basah, korosi dapat terjadi secara seragam maupun secara
terdelokalisasi.
2
Faktor penting dalam korosi pada lingkungan adalah hujan, kabut atau
pengembunan akibat kelembaban relatif yang tinggi. Adanya tiga faktor sel
korosi yaitu anoda, katoda dan elektrolit. Laju atau tingkat keparahan suatu
logam pada korosi lingkungan umumnya ditentukan konduktivitas elektrolit yang
terlarut. Salah satunya yaitu lingkungan yang mengandung ion-ion klorida atau
lingkungan laut.
1.2 Jenis - Jenis Stainless Steel
Stainless steel di bagi dalam beberapa kelompok utama sesuai jenis dan
porsentase material sebagai bahan pembuatannya. Berdasarkan komposisi
pembentuknya, baja stainless dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
a. Austenitic Stainless Steel
Austenitik SS mengandung kromium antara 10,5 – 30 %, 7 - 22 % nikel,
nitrogen, molibdenum, titanium dan tembaga. Umumnya jenis baja ini dapat tetap
menjaga sifat austenitik pada temperature ruang, lebih bersifat ulet dan memiliki
ketahanan korosi lebih baik dibandingkan baja stainless ferritik dan martensit.
Sifat-sifat Dasar Baja Austenitic
Daya tahan korosi yang bagus dalam asam organik, industri, lingkungan
laut.
Kemampuan mengelas yang sangat bagus (semua proses)
Kemampuan membentuk, kemampuan pembuatan dan sifat kenyal yang
sangat bagus
Sifat-sifat suhu tingginya bagus dan suhu rendahnya sangat bagus
(kekerasan tinggi pada semua suhu)
Tidak mengandung magnit (jika dikuatkan)
Dapat dikeraskan hanya dengan dibentuk profil logam dengan temperatur
dingin (logam-logam campuran ini tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan
panas)
Pemakaian Umum
Alat pengatur cahaya floppy disk komputer (304)
Per kunci keyboard komputer (301)
Bak cuci dapur (304D)
Alat pemrosesan makanan
Aplikasi kearsitekan, alat kimia dan tanaman
3
b. Ferritic Stainless Steel
Ferritic SS mempunyai struktur kubus berpusat badan.. Unsur kromium
ditambahkan ke paduan sebagai penstabil ferrit. Kandungan kromium umumnya
kisaran 10,5 – 30%. Beberapa tipe baja mengandung unsur molybdenum, silicon,
aluminium, titanium dan niobium. Paduan ini merupakan ferromagnetic dan
mempunyai sifat ulet dan mampu bentuk baik namun kekuatan di lingkungan
suhu tinggi lebih rendah dibandingkan baja stainless austenitic.
Sifat-sifat Dasar Baja Ferritic :
Cukup untuk peningkatan daya tahan korosi yang bagus dengan kandungan
Chromium
Tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas dan selalu digunakan dalam
magnet yang dikuatkan
Kemampuan mengelasnya sedikit
Kemampuan membentuknya tidak sebagus austenitic
Pemakaian Umum
Pusat floppy disk komputer (430)
Trim automotive (430)
Alat pembuangan uap automotive (409)
Alat colliery (3Cr12)
Tangki air panas (444)
c. Martensitic Stainless Steel
Martensitic SS merupakan paduan kromium dan karbon yang memiliki
struktur martensit kubus berpusat badan terdistorsi saat kondisi bahan dikeraskan.
Baja ini merupakan ferromagnetic, bersifat dapat dikeraskan dan umumnya tahan
korosi di lingkungan kurang korosif. Kandungan kromium umumnya berkisar
antara 10,5 – 18%, dan karbon melebihi 1,2
Sifat-sifat Dasar Baja Martensitic :
Daya tahan korosinya sedang
Dapat dikeraskan dengan perlakuan panas dan oleh karena itu tingkat
kekerasan dan daya tahannya tinggi
Kemampuan mengelasnya kurang
Bersifat magnetic
Pemakaian Umum
4
Mata pisau
Alat–alat bedah
Tangkai / batang
Kumparan
Peniti
d. Duplex Stainless Steel
Duplex SS merupakan paduan campuran struktur ferrite yang memiliki
struktur kubus berpusat badan. Paduan utama material adalah kromium dan nikel,
tapi nitrogen, molybdenum,tembaga,silicon dan tungsten ditambah untuk
menstabilkan struktur dan memperbaiki sifat tahan korosi.. Kelebihan baja
stainless dupleks yaitu nilai tegangan tarik dan luluh tinggi dan ketahanan korosi
retak tegang lebih baik dari pada baja stainless austenitik.
Sifat-sifat Dasar Baja Duplex
Daya tahan yang tinggi untuk menekan keretakan korosi
Daya tahan yang dinaikkan pada serangan ion Klorida
Perenggangan dan kuat luluh yang lebih tinggi dari baja-baja austenitic dan
ferritic
Kemampuan peleburan, kemampuan membentuk yang baik
Pemakaian Umum
Penerapan di laut, terutama sekali pada suhu-suhu yang dinaikkan
dengan rendah (eksplorasi gas lepas pantai)
Instalasi penghilangan zat garam / rasa asin
Perubah panas
Instalasi petro kimia
e. Precipitation Hardening Steel
Precipitation Hardening Steel merupakan paduan unsur utama kromium-
nikel yang mengandung unsur precipitation-hardening antara lain tembaga,
aluminium, atau titanium. Kondisi baja berfasa austenitic dalam keadaan anil
dapat diubah menjadi fasa martensit melalui perlakuan panas. Kekuatan material
melalui pengerasan endapan pada struktur martensit.
Sifat-sifat Dasar Baja Precipitation Hardening
Hambatan korosi yang sedang sampai baik
Kemampuan mengelas yang baik
5
Bersifat magnetic
Dapat dikeraskan
Pemakaian Umum : Tangkai/batang untuk pompa air dan katup
1.3 Penggunaan Stainless Steel
Stainless steel adalah logam paduan dari beberapa unsur logam dengan
komposisi tertentu. Sehingga didapatkan sifat baru dari logam tersebut yang lebih
kuat, lebih tahan terhadap korosif, dan sifat unggul lainnya. Stainless steel terbagi
menjadi beberapa grade berdasarkan struktur metalurginya. Khusus untuk aplikasi
dalam pembuatan mesin pengolah makanan, biasanya digunakan jenis stainless steel
food grade (SS 304, SS 316).
Penggunaan alat pengolah makanan yang terbuat dari logam tahan karat
(stainless steel) food grade sudah menjadi kebutuhan bagi industri pengolah
makanan. Hal ini dilakukan agar kualitas produk makanan atau minuman yang
dihasilkan tetap terjaga dan aman bagi kesehatan konsumen.
Berikut beberapa alasan perlunya penggunaan plat stainless steel food grade pada
alat pengolah makanan dan minuman yaitu :
Untuk menghindari kontaminasi kimia baja terhadap produk makanan, seperti
perubahan warna dan rasa.
Mudah dibersihkan, anti korosif, dan tahan terhadap bakteri pada hi-grade
stainless steel mudah dibersihkan dari kontaminasi luar karena memiliki
permukaan yang halus.
Sifat mekanik yang cukup baik secara keseluruhan Kekuatan, ketahanan, dan
ketahanan abrasi yang tinggi pada baja tahan karat (stainless steel).
1.4 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Stainles Steel
Keuntungan menggunakan stainless steel
Stainless steel menawarkan banyak keuntungan dengan pembangunan /
makanan dan user logam farmasi. Keuntungan utama meliputi nya :
1. Tahan korosi yang tinggi, yang memungkinkan untuk digunakan dalam
lingkungan yang ketat.
2. Tahan panas memungkinkan untuk melawan scaling dan mempertahankan
kekuatan pada temperatur tinggi.
3. Higienis, tidak berpori, permukaan ditambah dengan kemampuan
membersihkan dengan mudah dari stainless membuatnya pilihan utama
6
untuk aplikasi yang memerlukan kontrol kebersihan yang ketat, seperti
rumah sakit, dapur, dan tanaman pangan lainnya pengolahan.
4. Estetika penampilan, memberikan penampilan yang modern dan menarik
untuk aplikasi logam yang paling arsitektur.
5. Ketahanan terhadap dampak bahkan pada variasi suhu ekstrim.
6. Nilai jangka panjang yang dibuat oleh siklus hidup panjang manfaatnya
sering menghasilkan pilihan bahan yang paling murah jika dibandingkan
dengan logam lainnya.
Kerugian menggunakan stainless steel
Setiap bahan memiliki kelemahan dan stainless steel tidak terkecuali. Beberapa
kelemahan utama termasuknya :
1. tinggi biaya awal, terutama ketika logam alternatif yang dipertimbangkan.
2. Kesulitan dalam fabrikasi. Ketika mencoba untuk membuat stainless steel
tanpa menggunakan mesin teknologi tinggi dan teknik yang tepat, dapat
menjadi logam sulit untuk ditangani.
3. Kesulitan dalam pengelasan karena disipasi yang cepat panas yang juga
dapat menghasilkan potongan hancur atau biaya pemborosan tinggi.
4. Tinggi biaya pemolesan akhir dan finishing.
7
BAB III
KESIMPULAN
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel adalah
senyawa besi yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah
proses korosi (pengkaratan logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya
lapisan film oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi
besi (Ferum). Korosi adalah suatu keadaan dimana logam mengalami pelapukan dan
kekuatan antar ikatannya melemah. Sehingga logam yang telah terkorosi menjadi lebih
mudah untuk dipatahkan.
Berdasarkan komposisi pembentuknya, baja stainless dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :
1. Austenitic Stainless Steel
2. Ferritic Stainless Steel
3. Martensitic Stainless Steel
4. Duplex Stainless Steel
5. Precipitation Hardening Steel
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan baja tahan karat :
Keuntungan utama meliputi Tahan korosi yang tinggi, Tahan pada temperatur
tinggi, higienis, tidak berpori, permukaan mudah dibersihkan, estetika menarik, dan
tahan terhadap dampak variasi suhu.
Kelemahan penggunaan baja tahan karat yaitu tinggi biaya awal, kesulitan dalam
fabrikasi. Kesulitan dalam pengelasan dan tinggi biaya pemolesan akhir dan finishing.
1