Tugas Baja

download Tugas Baja

of 11

description

kk

Transcript of Tugas Baja

TUGAS BAJA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami mengenai Baja dalam kaitannya dengan dunia Teknik Sipil.Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta,Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Material BajaBila dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, baja lebih banyak memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak terdapat pada bahan-bahan konstruksi lain. Disamping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan kekuatan tekan tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu material yang umum dipakai.1.2 Sifat-sifat Bajaa. Kekuatan tinggiKekuatan baja bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan leleh fy atau kekuatan tarik fu. Mengingat baja mempunyai kekuatan volume lebih tinggi dibanding dengan bahan lain, hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga struktur lebih ringan dan efektif.b. Kemudahan pemasanganKomponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar serta mudah diperoleh dimana saja, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan dilapangan adalah pemasangan bagian-bagian yang telah disiapkan.c. KeseragamanBaja dibuat dalam kondisi yang sudah diatur (fabrikasi) sehingga mutunya seragam.d. Daktilitas ( keliatan )Daktilitas adalah sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar dibawah pengaruh tegangan tarik tanpa hancur atau putus. Daktilitas mampu mencegah robohnya bangunan secara tiba-tiba.e. Modulus elastisitas besarDengan modulus yang besar, struktur akan cukup kaku sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi pemakai. Jika dibandingkan dengan bahan yang lain, untuk regangan yang sama baja akan mengalami tegangan yang lebih besar sehingga kekuatannya lebih optimal.

BAB IIISI

2.1 Struktur Rangka Atap Baja

Pemodelan Struktur Dan Beban. Agar beban-beban yang bekerja pada Struktur Rangka Batang (Truss Structure) dapat terpusat di titik-titik buhul (joint), maka perlu adanya elemen struktur yang berfungsi untuk merubah beban merata (q) menjadi beban-beban terpusat (Q). Pada struktur rangka atap, perlu dipasang gording untuk merubah beban merata menjadi beban-beban terpusat, agar tidak timbul momen lentur pada sistem struktur. Untuk mendapatkan struktur rangka atap yang ideal, maka gording-gording harus diletakkan pada joint.

Beban mati pada struktur rangka atap, dapat terdiri dari berat sendiri rangka, beban penutup atap, usuk, reng, gording, plafond dan penggantung. Pada struktur rangka atap, selain beban mati yang berupa berat sendiri dari elemen-elemen konstruksi dan beban hidup yang diperkirakan akan bekerja pada struktur rangka, perlu diperhitungkan juga pengaruh dari beban angin (tekanan dan hisapan). Dengan adanya gording-gording pada titik buhul, maka beban-beban merata pada struktur atap akan menjadi beban-beban terpusat.2.1.1 Batang TarikBatang tarik dapat dijumpai pada jembatan, rangka atap, tower, ikatan angin, sistem pengaku, dll. Pemilihan penampang batang tarik sangat sederhana karena tidak ada bahaya tekuk (buckling) sehingga untuk mendapat luas penampang yang diperlukan cukup menghitung beban terfaktor yang dipikul oleh batang dibagi dengan tegangan tarik rencana. Kemudian memilih profil sesuai dengan luas penampang yang diperlukan.

Pemilihan tipe penampang batang yang digunakan lebih banyak dipengaruhi oleh sambungan. Bentuk batang tarik yang paling sederhana adalah batang bulat, tetapi sulit untuk disambungkan dengan struktur lain. Pada awal penggunaan baja pada struktur, batang tarik terdiri dari batang kanal dan kabel. Kanal tunggal sering digunakan karena pengaruh eksentrisitas yang kecil dan mudah disambung. Pelat pengikat tidak boleh dianggap menambah luas efektif penampang. Karena pelat pengikat (pelat kopel) secara teoritis tidak memikul gaya yang ada dalam profil utama maka dimensinya biasa ditentukan oleh peraturan atau berdasarkan pertimbangan perancang teknik. Pelat berlubang (perforated plate) sangat efektif dalam menahan beban aksial.

Kabel baja dibuat dari baja campuran (alloy) yang dicetak secara cold-drawn sesuai dengan diameter yang diinginkan. Hasilnya adalah kabel dengan kekuatan baik dan sangat ekonomis untuk digunakan dalam kabel penopang atap sehingga atap semakin kuat untuk menahan angin dari arah manapun.

Suatu batang tarik dari baja daktil tanpa lubang atau ulir dapat menahan beban hancur lebih besar dari luas penampang bruto, Ag, dikalikan tegangan lelehnya. Hal ini disebabkan adanya strain hardening. Suatu batang tarik yang dibebani hingga mencapai strain hardening akan memanjang cukup besar sebelum terjadi keruntuhan. Hal ini merupakan suatu kelebihan dan sekaligus kekurangan karena deformasi yang besar dapat menyebabkan keruntuhan elemen dan struktur

Gambar 2.1 Strain Hardening

2.2 Struktur Rangka Kolom Baja

Gambar 2.2 Struktur Rangka Kolom dan Atap Gudang

2.3 Sambungan pada Struktur BajaElemen-elemen yang menyusun struktur baja harus digabungkan satudengan yang lain dengan suatu sistem sambungan. Sambungan berfungsi menyatukan elemen-elemen dan menyalurkan beban dari satu bagian ke bagian yang lain. Jenis sambungan pada konstruksi ini adalah baut dan las.(Gambar2)Sambungan kolom ke tanahSambungan baut kolom ke balokSambungan Atap ke atap,

2.4 Kegagalan StrukturJenis keruntuhan lain disebabkan oleh kurangnya perhatian pada defleksi, fatik elemen, pengaku terhadap goyangan, getaran, dan kemungkinan terjadinya buckling pada elemen tekan atau flens tekan dari balok. Struktur yang telah selesai dibangun biasanya diperkaku dengan adanya lantai, dinding, sambungan, dan pengaku khusus, tetapi pada saat pelaksanaan semua elemen pengaku tersebut belum terpasang. Kerusakan Sambungana. Kerusakan pada baut akibat geserb. Kerusakan pada pelat lewat lubang sambunganc. Kerusakan pada baut ataupun pelat (mana yang lebih lemah) akibat tumpud. Kerusakan pada tepi pelat akibat geser

BAB IIIPENUTUP

DAFTAR ISI