Tugas Audit Energi

3
Tugas Audit Energi Nama : Sani Ahmad Apandi NIM : 131711060 (3A) Prodi : D3 Teknik Konversi Energi Konsumsi Energi Indonesia pada sektor Transportasi a. Konsumsi energi final per sector Gambar 1 : Konsumsi energi final per sector Sumber : BPPT – outlock energy Indonesia b. Konsumsi BBM berdasarkan sektor

description

cxbxcb

Transcript of Tugas Audit Energi

Page 1: Tugas Audit Energi

Tugas Audit Energi

Nama : Sani Ahmad ApandiNIM : 131711060 (3A)Prodi : D3 Teknik Konversi Energi

Konsumsi Energi Indonesia pada sektor Transportasia. Konsumsi energi final per sector

Gambar 1 : Konsumsi energi final per sectorSumber : BPPT – outlock energy Indonesia

b. Konsumsi BBM berdasarkan sektor

Page 2: Tugas Audit Energi

Gambar 2 : Konsumsi BBM berdasarkan sektorSumber : Handbook of Energy & Economic Statistic of Indonesia 2012

Dari gambar 1 dan 2, kita bisa lihat bahwa sektor transportasi merupakan sektor pengguna energy final terbesar kedua setelah sektor industri. Dan hampir secara keseluruhan pada sector transportasi ini menggunakan BBM sebagai sumber energinya yang mencapai 89%. Ketergantungan kendaraan bermotor pada BBM menyebabkan impor BBM terus meningkat dan menjadi salah satu penyebab terganggunya neraca devisa nasional yang berdampak terhadap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Sementara itu bila dibandingkan dengan Singapura, konsumsi oil yang digunakan untuk sector transportasi hanya berkisar 15,8 %. Dan lebih di fokuskan pada industry dan pembangkitan energy yang mencapai 31.7 % dan 51% yang selanjutnya untuk menunjang pembangunan infrastruktur dan berbagai sarana pendukung kesejahteraan.

Gambar 3 : Oil Consumption in Singapore (National Environmental Agency, 2014)

Sumber : https://blogs.ntu.edu.sg/hp331-2014-62/

Page 3: Tugas Audit Energi

Saran : Pada sector transportasi (khususnya transportasi darat) yang paling banyak

menggunakan BBM harus mendapat perhatian serius dalam program efisiensi penggunaan energi untuk jangka panjang. Sumber energy tersebut baiknya dikurangi dalam penggunaanya untuk transportasi dan dana subsidi untuk BBM tersebut dialihkan untuk pengembangan dan pembangunan infrastruktur guna membantu mempermudah dalam pemanfaatan sumber energy lain (gas alam,EBT) secara optimal dan efekif. Dan terlebih dahulu untuk segera mempersiapkan dan merealisasikan alternative lain dalam sector transportasi yang memberikan solusi tepat untuk kepentingan masyarakatnya. Diantaranya dengan mengembangkan sarana transportasi umum yang lebih baik dan lebih efisien serta membatasi penggunaan alat transportasi secara tegas sedini mungkin.