Tugas Atb 2 Setra

download Tugas Atb 2 Setra

of 16

Transcript of Tugas Atb 2 Setra

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam ilmu arsitektur setiap aspek yang berhubungan dengan seni dalam perancangan

    adalah komponen yang terkait erat dengan arsitektur. Hal ini tidak hanya mencakup hal-hal

    yang berhubungan langsung dengan ruang yang dalam hal ini tidak hanya ruang nyata

    (tanjible) dan tidak nyata (intangible). Mengenai arsitektur bali itu sendiri tidak beda jauh

    dengan arsitektur dalam artian luas. Arsitektur Bali sangat terkait dengan budaya dan

    kepercayaan-kepercayaan yang ada di Bali yang dalam hal ini sangat terpaut dengan Agama

    Hindu. Dalam agama hindu yang terkait dengan bidang arsitektur terdapat pembagian

    wilayah yaitu rahyangan! awongan dan alemahan. rahyangan itu sendiri adalah wilayah

    areal suci! awongan adalah areal bagi manusia menjalankan akti"itas sehari-hari dan

    alemahan adalah daerah terbawah dari yang lainnya seperti halnya tempat memasak pada

    wilayah rumah.

    Dalam ruang lingkup sempit seperti di rumah! wilayah palemahan adalah pekarangan

    rumah. #amun dalam ruang lingkup luas seperti desa! wilayah palemahan tersebut adalah

    kuburan atau bisa disebut $ %etra&. Dalam arsitektur bali wilayah palemahan khususnya

    kuburan ini dapat disebut dengan Arsitektur 'rang Mati. Banyak hal yang sangat terkait di

    bidang ini yang dapat dibahas secara rinci untuk menguraikan segala bangunan yang ada di

    kuburan serta pembagian wilayah yang lebih sempit di wilayah kuburan itu sendiri. Adanya

    kuburan tidak berdiri sendiri tanpa adanya aspek-aspek lain yang mempengaruhinya seperti

    pura dalem dan rajapati serta sejarah terbentuknya kuburan tersebut.

    %etiap desa di bali memiliki jumlah dan jenis kuburan yang berbeda-beda di setiap

    daerah. erbedaan tidak hanya mencakup bentuk namun juga proses serta kepercayaan di

    setiap daerah. erdapat sebuah desa di Daerah arangasem yang terletak di pinggir pantai!

    desa ini dinamakan *asri. *asri adalah sebuah desa yang memiliki kuburan+setra yang uni baik

    dari penempatannya dan jenis kuburan yang ada di daerah ini.

    3

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    2/16

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    3/16

    1. Memahami dan mengetahui alur dan proses pengabenan dan pemakaman di setra

    jasri.

    2. Mengetahui ata %etra *asri dan penunjangnya terhadapat berbagai Ajaran dalam

    agama Hindu

    3. %ebagai tugas kelompok yang wajib diselesaikan dalam mata kuliah Arsitektur Bali /.

    BAB II

    PEMBAHAAN

    a. Pengertian etra

    %etra atau sema adalah kuburan dalam bahasa Balinya yaitu suatu tempat untuk

    melakukan proses sementara dalam hal upacara kematiandan oleh sebab itu! bagi umat

    Hindu pelaksanaan upacara nyekar ke kuburantelah ditiadakan! %ebab disana tidak ada apa-

    apa lagi karena badan kasar dan badan halus telah kembali keasalnya. 5pacara kematian

    sebagai rangkaian ngaben di Bali yang biasanya di hulun setra dibangun ura rajapati

    sebagai stana dewi durgayang dalam konsep kahyangan tigaberbentuk adma dan sebuah

    bentuk Bebaturan 6inggih %edahan %etra.

    7Menurut 6ontar tentang itra 8adnya seperti 8ama urana attwa dalam kutipan

    artikel ura *enggala! Hulu rajapati di Bali! menyatakan bahwa kalau roh + atman yang

    masih berstatus retaitu tidak distanakan atau diproses di setra dengan ura rajapati sebagaihulunya maka sang roh akan menjadi apa yang disebut Atma Diyadiyu dan akan gentayangan

    ke desa-desa mengganggu kehidupan di dunia sekala7.

    Mensatnakan roh yang masih berstatus reta itu dilakukan dengan memercikan tirtha yaitu ,

    irtha engentas anem. %esudah acara ngaben nanti akan dilanjutkan dengan irtha

    engentas emuput. Dengan demikian tujuan dari permohonan kepada %edahan %etra atau

    9da :atu Ayu sebagai salah satu mani4estasi %iwaDurgha sebagai penguasa %etra ini agar roh

    5

    http://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/05/kematian.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/nyekar-ke-kuburan.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/ngaben.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/pura-prajapati.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/06/dewi-durga.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/06/dewi-durga.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/12/pura-kahyangan-tiga.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/06/pitra-yadnya.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/05/yama-purana-tattwa.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/05/yama-purana-tattwa.htmlhttp://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=582&Itemid=99http://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/12/atman.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/preta.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/roh-gentayangan.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/tirtha-pengentas.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/03/sedahan.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/03/sedahan.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/dewa-siwa.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/dewa-siwa.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/nyekar-ke-kuburan.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/ngaben.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/pura-prajapati.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/06/dewi-durga.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/12/pura-kahyangan-tiga.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/06/pitra-yadnya.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/05/yama-purana-tattwa.htmlhttp://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=582&Itemid=99http://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/12/atman.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/preta.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/roh-gentayangan.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/02/tirtha-pengentas.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/03/sedahan.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/11/dewa-siwa.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/05/kematian.html
  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    4/16

    yang masih reta ini terus-menerus mendapatkan penerangan kerahayuan dari mani4estasi

    uhan yang disebut 9da :atu Ayu atau %edahan %etra.

    :oh retayang masih di setra di bawah pengawasan %edahan %etra tersebut statusnya

    masih dalam proses menuju sorga atau neraka sesuai dengan karma wasana yang

    bersangkutan!karena itu perlu diupacarai ngaben oleh seorang sulinggih yang telah

    melakukan dwi jatimelalui proses tata upacara diksayang mempunyai wewenang luas dan

    lengkap dalam pelaksanaan &6oka ala %raya& ini sebagai pemimpin upacara ngaben.

    !. Letak etra "asri

    *asri adalah sebuah desa yang terletak di kabupaten karangasem! kecamatan

    karangasem. 6etak geogra4is desa ini terletak di pinggir pantai. Desa ini bersebelahan

    dengan desa erasi dan Desa 5jung.

    6etak setra *asri itu sendiri terletak di sebelah selatan atau dalam budaya bali arah

    selatan di desa ini dapat dikatakan sebagai arah mata angin kelod. Arah kelod ini adalah arah

    terjauh dari gunung terdekat atau dapat disebut bahwa letak setra terdapat di daerah palingrendah di desa yaitu di dekat garis pantai. 6etak setra sendiri kira-kira berjarak ;; meter dari

    garis pantai. %etra sangat berhubungan erat dengan pura dalem serta pura prajapati sebagai

    komponen pendukung setra tersebut. Di daerah Bali biasanya ketiga tempat ini letaknya

    berdekatan agar mempermudah aksesbilitas ketiga tempat ini. %ecara sejarah di desa *asri

    terdapat 0 setra! yaitu %etra Desa *asri! %etra di depan ura rajapati dan %etra

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    5/16

    =ambar . eta Desa *asri

    #. ejarah $an Latar Belakang etra "asri

    %etra di depan ura Dalem adalah %etra pertama yang dibuat oleh warga desa

    *asri yang disebut dengan

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    6/16

    dekat dengan pantai akhirnya terjadi abrasi yang membuat setra rusak secara 4isik.

    %etelah kejadian ini setra dipindahkan lagi ke arah timur.

    %etra yang baru ini akhirnya terpakai secara terus-menerus sampai sekarang

    ini. 9tulah sebabnya terdapat jarak yang lumayan jauh antara ura Dalem! ura

    rajapati dan %etra itu sendiri.

    =ambar ./ %etra Desa *asri

    =ambar .0 ura Dalem *asri

    Gambar 1.4 Pura Prajapati

    8

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    7/16

    $. Bangunan $an %em!agian &ila'ah etra

    A. uburan Dewasa

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    8/16

    =ambar .2 %alah satu bangunan di %etra (Bale emuunan)

    =ambar .3 empat embakaran+remasi

    10

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    9/16

    e. Pr(ses Pengu!uran) *remasi $an Penga!enan

    Dalam agama hindhu! pemilihan proses upacara kematian dapat dipengaruhioleh beberapa 4aktor yaitu 4aktor ekonomi! umur ! status sosial dan penyebab

    kematian.

    8ang pertama adalah karena 4aktor ekonomi. Dari 4aktor ekonomi berujuk

    pada keluarga korban yang melaksanakan upacara kematian dimana jika keluarga

    korban meninggal mempunyai keuangan yang cukup! maka upacara yang akan

    dilaksanakan adalah ngaben. #amun! jika pihak keluarga belum memiliki cukup

    uang maka upacara kematian yang akan dilaksanakan adalah penguburan atau

    kremasi (mekingsan di gni).

    8ang kedua adalah karena 4aktor umur. @aktor umur ini hanya dibagi menjadi

    golongan yaitu anak-anak dan dewasa yang dibatasi dengan umur 2 tahun. *ika

    masih di bawah 2 tahun! maka hanya diperbolehkan untuk melakukan proses

    penguburan! namun jika sudah diatas 2 tahun bebas memilih upacara kematian

    yang ingin dilaksanakan tergantung dari 4aktor lainnya.

    %elanjutnya adalah 4aktor status sosial.! dimana dalam ajaran agama hindhu

    ada pihak-pihak yang dilarang melaksanakan upacara tertentu misalnya pemangku

    dan dalang tidak boleh dikubur! melainkan dapat melaksanakan upacara

    mekingsan di gni atau ngaben.

    Dan yang terakhir adalah penyebab kematian. Dalam agama hindhu! penyebab

    kematian dapat dibagi menjadi tiga! yaitu kematian yang wajar! kematian ulah

    pati!dan kematian salah pati. 5ntuk kematian normal! seluruh upacara kematian

    dapat digunakan sesuai pilihan pihak keluarga korban. 5ntuk kematian ulah pati

    atau bisa disebut kematian yang dikarenakan oleh dirinya sendiri misalnya minum

    racun! gantung diri! dan berbagai cara bunuh diri lainnya. ematian salah pati

    adalah kematian yang disebabkan oleh orang lain misalnya kecelakaan! dan ragam

    11

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    10/16

    kematian yang disebabkan oleh orang lain. ematian seseorang yang disebabkan

    oleh ulah pati dan salah pati hanya dapat melaksanakan upacara penguburan

    terlebih dahulu! selebihnya dilaksanakan upacara ngaben sesuai dengan keadaan

    ekonomi keluarga.

    . roses penguburan

    roses penguburan di desa *asri sama seperti daerah lainnya di Bali. %aat ada

    orang yang meninggal di desa. Mayatnya dapat dikubur! kremasi ataupun

    langsung di aben. Dalam proses penguburan! mayat akan digotong dari rumah

    menuju setra. %etelah sampai di setra mayat di letakkan di Bale %erbaguna! pihak

    yang meninggal akan melakukan persembahyangan di rajapati menyimbolkan

    bahwa mayat telah berpulang atau dalam bahasa bali disebut $Mepamit& dan juga

    melakukan persembahyangan di %etra. 6alu mayat akan dikubur di wilayah sesuai

    dengan usianya! jika masih anak-anak akan dikubur di sebelah utara dan orang

    dewasa dikubur di sebelah selatan kuburan.

    ./ roses remasi+Mekingsan Di =ni

    atanan 5pacara Mekingsan Di =ni

    5pacara %awa reteka Mapendem :ing =eni adalah bentuk upacara pembakaran

    bagi jenasah yang baru meninggal dunia! tetapi belum dapat disebut #gaben. >ara

    ini ditempuh bilamana,

    . ekurangan biaya ngaben.

    /. Bila masih ada panglingsir sang lina yang belum diaben.

    0. Ada rencana dalam waktu dekat akan ngaben bersama keluarga lain.

    1. %ang lina tidak boleh di-pendem di pertiwi karena ketika hidup menjadi

    amangku! Dalang! dll.

    2. 5ntuk menghindari beberatan cuntaka karena keluarga akan mengadakan

    upacara Dewa 8adnya dalam waktu dekat.

    3. %ang lina berada jauh dari keluarga.

    Dalam 6ontar attwa epatian disebutkan bahwa status Atma dalam upacara

    Mapendem :ing =eni sama dengan Mapendem :ing ertiwi di mana batas waktu

    untuk upacara #gaben selambat-lambatnya satu tahun.

    12

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    11/16

    *ika tidak maka $kepastu& oleh Bethara 8ama tulang atau arang+ abunya akan

    berbadan Bhuta >uil dan Atma menemui kesengsaraan yang mana mengakibatkan

    keluarganya hidup menderita.

    URUTAN UPACARA DAN UPA*ARA +AN, DI,UNA*AN

    . Mabersih.

    *enasah diturunkan ke pepaga yang sudah dialasi tikar dan ada bantal di

    bawahnya diisi jinah kepeng satakan lalu di atas sawa dipasang leluhur kain putih!

    pakaiannya dilugar kemaluannya ditutup (kalau laki-laki ditutup dengan kain dan

    daun tuwung bola! kalau perempuan ditutup dengan kain dan daun tunjung).

    %elanjunya disiram dengan air! disabuni! dikramas! diberi bablonyoh putih-

    kuning! disiram dengan yeh kumkuman! selanjutnya mulutnya dikumuri air!

    disisig.

    :ambut diminyaki! disisir yang rapi. uku dikerik dan kerikannya dibungkus

    daun dapdap ditaruh diteben sawa.

    Menempatkan sarana-sarana, daun intaran di kedua alis! pusuh menuh di

    hidung! kaca di mata! waja digigi! sikapa di atas dada! serbuk bebek di atas perut!

    malem di telinga! daun terung bola di atas kelamin laki-laki atau daun tunjung di

    atas kelamin perempuan.

    edua jempol kaki diikat benang putih! tangan sikap amusti diisi kwangen

    dengan uang kepeng ! monmon mirah dimasukkan ke mulut! beberapa kwangen

    diletakkan di tubuh sbb.,

    wangen berisi pucuk dapdap ditaruh di jidat menghadap ke bawah

    wangen berisi uang kepeng ditaruh di dada menghadap ke atas

    wangen berisi uang kepeng dan bunga tunjung ditaruh di ulu hati

    menghadap ke atas

    wangen berisi pucuk bunga cempaka putih ditaruh di tangan kanan-kiri! kaki

    kanan-kiri

    13

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    12/16

    %awa diperciki tirta pelukatan+ pebersihan. %etelah itu sawa digulung dengan

    kain putih dan tikar kalasa! dilante dan diikat kuat. Di atas pengulungan ditaruh

    daun telujungan dan kain putih secukupnya dan tatindih.

    /. #yumbah.

    %awa diangkat digelindingi telur ayam mentah! lalu preti sentana masulub di

    bawah sawa.

    0. ersembahan.

    %awa ditidurkan di bale! dihaturi soda dan tataban. 5pasaksi ke %urya banten

    suci satu soroh. Banten ditatabkan ke sawa! kemudian preti sentana menyuapi

    soda dengan daun dapdap menggunakan tangan kiri.

    1. embakaran.

    ada hari $dewasa& yang baik sawa diusung ke setra setelah melewati caru

    aperancak. Meprasawya tiga kali masing-masing, di depan rumah! di perapatan

    agung! di cangkem setra! dan di pamuunan.

    %awa diletakkan di atas pemasmian! lante dan penutup wajah dibuka! di atas

    dada sawa ditaruh banten, nasi angkeb! bubuh pirata. epala sawa diperciki tirta-

    tirta, pelukatan! pabersihan! pengentas! merajan suwun! kawitan! kahyangan tiga.

    %etelah itu sawa dibakar dengan cita ageni 9da andita dan api biasa. Bila

    tulang sudah jadi arang! sirati dengan tirta panyeeb! lalu gelari caru geblagan.

    Ambil kuskusan baru! semua arang tulang diambil ditaruh di atas kuskusan.

    >uci+siram dengan air sampai bersih! terakhir siram dengan yeh kumkuman.

    Arang tulang yang sudah bersih dibungkus kain putih diikat dan dibentuk

    seperti kepala manusia! dialasi bokor! dihias dengan pakaian putih kuning! destar!

    bunga dll. Bokor itu lalu disangkol preti sentana dan dihadapkan ke banten

    ayaban.

    2. Banten di %etra.

    14

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    13/16

    Banten di sanggar surya sama dengan diarepan andita yaitu suci asoroh dan

    pasipatan. engayatan ke kahyangan tiga suci tiga soroh! rajapati suci satu soroh!

    %edaan bangbang suci satu soroh. Banten tarpana terdiri dari suci satu soroh! nasi

    angkeb! bubur pirata.

    3. #ganyut ke %egara.

    %etelah 9da andita selesai mapuja! dilanjutkan dengan pamuspaan dan

    nyumbah sang lina! matirta dan mabija! lalu yang nyangkol arang tulang bangun!

    mundur tiga langkah! maprasawya keliling pamuunan tiga kali! terus menuju ke

    segara.

    %ampai di segara diadakan pemujaan kepada Bethara Baruna dengan suci satu

    soroh. %etelah itu arang tulang ditenggelamkan di laut. 5pacara ngulapin dengan

    rantasan dan banten suci satu soroh.

    C. #angkilang ke *abaan ura Dalem.

    :antasan dibawa ke jabaan ura Dalem! dihaturi piuning kepada 9da Bethari

    Durga dengan suci satu soroh. emudian rantasan diampigang. ara pelayatkembali ke rumah duka.

    . Macaru! Mapepegat! Mabeakala! Maprayascita.

    Agar supaya tuntas! maka setelah acara nomor C langsung diadakan upacara

    macaru abrunbunan di rumah duka! diteruskan dengan mabeakala! maprayascita!

    dan mapepegat oleh semua keluarga. Dengan demikian maka keluarga sudah

    langsung bebas dari cuntaka.

    Dalam proses ini sama halnya tahap-tahapnya dengan proses penguburan!

    yaitu mayat digotong dari rumah menuju setra kemudian mayat di kremasi di

    tempat yang telah disediakan.

    .0 roses engabenan

    Ada / proses pengabenan yang ada! yaitu yang pertama ada yang mayatnya ketika

    baru meninggal langsung diaben dan ada yang ditanam terlebih dahulu baru

    kemudian diaben! berikut penjelasannya.

    15

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    14/16

    . roses pengabenan yang pertama yaitu yang mayatnya langsung diaben

    dimulai dari rumah keluarga yang meninggal dengan memakai Bade yang

    digotong oleh warga yang ikut berpartisipasi. Bade ini digotong menuju setra

    yang melewati patung %alak dimana di tempat ini dilakukan pemutaran Bade

    sebanyak 0 kali dan melanjutkan penggotongan wadah ke setra. %esampainya

    di setra wadah ditaruh dan mayat diambil dari Bade dan dibakar di tempat

    yang telah disediakan. %etelah proses pembakaran selesai sisa pembakaran

    yang berupa tulang dan debu disusun membentuk manusia diatas kain kasa

    dan dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang berupa alat penanak nasi yang

    terbuat dari bambu yang dijalin (engukusan #asi). 6alu dibawa ke pantai dan

    melakukan persembahyangan. 5sai persembahyangan tulang dihanyutkan

    dipantai. Bade yang telah digunakan dibakar di setra.

    /. roses yang kedua yaitu mayat yang dulu ditanam kemudian digali!

    penggalian ini dilakukan pada sore hari! kemudian sisa tulang dari mayat

    tersebut diletakan di bale serbaguna! dan pada sore hingga pagi hari sisa-sisa

    tulang mayat tersebut di jaga oleh pihak keluarga dan sejumlah masyarakat!

    dan kemudian pada pagi harinya barulah proses ngaben dilaksanakan.

    f. Hu!ungan etra "asri $engan Ajaran %a$a Agama Hin$u

    ) ri Anggari Angga merupakan system pembagian Eona sebagaimana manusia itu sendiri

    yang dibagi menjadi bagian epala (5tama)! Badan (Madya)! aki (#ista).

    Dalam hal ini dapat diterapkan pada suatu bangunan atau teritorial tertentu. Dalam

    bangunan yang terdapat pada setra *asri sudah menerapkan ri Angga ini yaitu

    raab+atap sebagai kepala! iang+tampul sebagai badan dan alas bangunan hingga

    pondasi sebagai kaki. enempatan setra pada ruang lingkup desa juga sudah

    diletakkan paling jauh dari gunung atau ditempatkan pada daerah paling rendah

    (#ista)

    /) ri 6oka

    ri 6oka dibagi menjadi Bhur! Bwah dan %"ah. %etra ini sendiri terletak pada alam

    Bwah loka terdiri dari alam material dimana saat ini kita berada dan alam halus

    bwah loka! tempat jiwa-jiwa untuk reinkarnasi kembali.

    0) ri Hita arana

    %etra jasri telah menerapkan onsep ri Hita arana dengan baik dengan adanya

    bangunan dimana manusi dapat berinteraksi! terdapat bangunan dimana manusia

    16

  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    15/16

    dapat melakukan sembahyang dan alam lingkungan yang selalu dijaga

    keberadaannya.

    BAB -

    PENUTUP

    *EIMPULAN

    Dari paparan dan penjelaan di atas! maka dapat disimpulkan bahwa setra atau sema

    adalah kuburan dalam bahasa Balinya yaitu suatu tempat untuk melakukan proses pitra

    yajnya dalam hal upacara kematian. %elain itu juga dapat disimpulkan bahwa setiap setramemiliki latar belakang! alur dan proses pengabaenan! dan letak setra yang berbeda-beda.

    ARAN

    Demikian makalah yang kami buat semoga dapat berman4aat dan dapat membantu

    menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca! %aran kami yaitu sebaiknya kita

    sebagai masyarakat bali harusnya mengetahui latar belakang setra! alur dan proses

    pengabaenan! dan letak setra. %elain itu kita juga sebaiknya melastarikan hal tersebut agar

    tetap terjaga sehingga tetap memiliki daya tarik tersendiri untuk di pelajari.

    17

    http://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/05/kematian.htmlhttp://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/05/kematian.html
  • 7/25/2019 Tugas Atb 2 Setra

    16/16

    DATAR PUTA*A

    http,++www.kamarmurah.com+mengenal-desa-unik-trunyan

    http://www.googlemap.om

    http://www.waha!a08.wor"pre##.om

    http://www.googleweblight.om

    http://www.google.om

    18

    http://www.kamarmurah.com/mengenal-desa-unik-trunyanhttp://www.googlemap.com/http://www.wahana08.wordpress.com/http://www.googleweblight.com/http://www.google.com/http://www.kamarmurah.com/mengenal-desa-unik-trunyanhttp://www.googlemap.com/http://www.wahana08.wordpress.com/http://www.googleweblight.com/http://www.google.com/