Tugas Akhir Praktikum Zal

8
Modul III Persiapan Permukaan Logam 3.1 Tujuan Untuk memperoleh permukaan logam yang halus dan bersih melalui proses persiapan permukaan logam, baik secara mekanis maupun kimia. 3.2 Teori Dasar Persiapan permukaan logam adalah pengerjaan persiapan permukaan bahan yang akan dilapis dengan istilah asing yang disebut surface treatment. Keberhasilan pengerjaan permukaan baik dengan cara mekanik maupun dengan cara kimia akan menentukan kualitas penentuan kualitas pelapisan seperti kekuatan daya pekat bahan korosi tampak rupa, ketangguhan, dll. Proses pengerjaan permukaan meliputi pembersihan/pencucian(cleaning) sedangkan yang termasuk dalam pengerjaan permukaan adalah kebanyakan proses mekanik seperti pores, gerinda, buffing, dll. Banyak cara dan pengerjaan pembersihan permukaan logam, tergantung dari bahan dasar yang digunakan dan tekstur serta tampak rupa lapisan yang diinginkan. Penentuan pemilihan proses pengerjaan serta jenis bahan pembersih yang akan digunakan baik pembersihan dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Faktor- faktornya ditentukan oleh : Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar

description

tugasvdsachsagxjkshcxkidsahcivdhsvcknhaxckgadsucvdsufvhkifdvbokfbhigjboi

Transcript of Tugas Akhir Praktikum Zal

Page 1: Tugas Akhir Praktikum Zal

Modul III

Persiapan Permukaan Logam

3.1 Tujuan

Untuk memperoleh permukaan logam yang halus dan bersih melalui

proses persiapan permukaan logam, baik secara mekanis maupun kimia.

3.2 Teori Dasar

Persiapan permukaan logam adalah pengerjaan persiapan permukaan

bahan yang akan dilapis dengan istilah asing yang disebut surface treatment.

Keberhasilan pengerjaan permukaan baik dengan cara mekanik maupun

dengan cara kimia akan menentukan kualitas penentuan kualitas pelapisan seperti

kekuatan daya pekat bahan korosi tampak rupa, ketangguhan, dll.

Proses pengerjaan permukaan meliputi pembersihan/pencucian(cleaning)

sedangkan yang termasuk dalam pengerjaan permukaan adalah kebanyakan proses

mekanik seperti pores, gerinda, buffing, dll.

Banyak cara dan pengerjaan pembersihan permukaan logam, tergantung

dari bahan dasar yang digunakan dan tekstur serta tampak rupa lapisan yang

diinginkan.

Penentuan pemilihan proses pengerjaan serta jenis bahan pembersih yang

akan digunakan baik pembersihan dengan cara mekanik maupun secara kimiawi.

Faktor-faktornya ditentukan oleh :

a. Jenis bahan yang akan dilapis.

b. Jenis pengotor.

c. Tingkat kebersihan yang diinginkan.

d. Cara pembersihan dan jenis bahan.

e. Tampak rupa lapisan yang diinginkan.

1) Secara mekanis : Pekerjaan ini dilakukan untuk menghaluskan permukaan

dan menghilangkan goresan-goresan yang masih melekat pada logam

dasar. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan sikat baja, amplas,

mesin poles, dan juga dihaluskan dengan zat, batu apung dan silikon pada

amplas kasar, amplas sedikit halus dan amplas halus. Proses

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar

Page 2: Tugas Akhir Praktikum Zal

pengampelasannya searah dan setiap pergantian amplas mengganti

arahnya sesuai arah jarum jam.

2) Secara kimia : Secara kimia yaitu melalui proses pencucian logam,

pengerjaan pembersihannya dengan menggunakan larutan kimia (baik

asam maupun basa) sehingga timbul reaksi yang dapat memisahkan

pengotor dengan benda kerja, yaitu dengan cara rinsing, degreasing,

pickling.

a. Degreasing : Pencucian logam dengan menggunakan larutan NaOH

agar lemak yang ada pada logam hilang.

b. Rinsing : Pencucian dengan menggunakan air. Pencucian ini dilakukan

agar larutan yang ada pada logam tidak tercampur dengan logam lain

yang dapat menimbulkan terjadi reaksi menjadi garam.

c. Pickling : Pencucian logam dengan menggunakan larutan asam, agar

asam dan karat pada logam hilang.

Variabel yang memengaruhi efisiensi pada pencucian adalah :

1. Temperatur : Temperatur sangat mempengaruhi kecepatan pencucian.

Oleh karena itu, umumnya pencucian dengan bahan kimia dilakukan pada

suhu kamar (25°C-27°C)

2. Konsentrasi Larutan : Konsentrasi larutan sangat menentukan keberhasilan

pencucian, maka sebelum dipakai, diperiksa kadarnya dengan aero meter,

karena permukaan logam akan tampak buram.

3. Pengotor :Akibat adanya logam yang larut dan pengotor lain dari

lingkungan, maka produk dari hasil reaksinya akan terbentuk endapan

pada dasar tangki pencuci.

4. Pengadukan : Pengadukan sangat penting karena dapat memengaruhi

kemerataan reaksi pada permukaan logam.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar

Page 3: Tugas Akhir Praktikum Zal

3.3 Skema Proses

3.3.1 Penjelasan Skema Proses

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengukur dimensi dengan jangka dan timbang beratnya dengan timbangan

digital.

3. Dilakukan pengamplasan untuk menghilangkan karat pada logam.

4. Mengukur dimensi dengan jangka sorong dan timbang beratnya dengan

timbangan digital.

5. Membersihkan logam dengan mencelupkan dalam air.

6. Keringkan logam.

7. Membersihkan logam dengan mencelupkannya dalam NaOH. Lalu ke dalam

air.

8. Keringkan logam.

9. Membersihkan logam dengan mencelupkannya ke dalam HCl. Lalu ke dalam

air.

10. Keringkan logam.

11. Menganalisa apa yang terjadi pada saat proses dan pembahasannya.

12. Simpulkan hasil yang didapat pada saat praktikum.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar

Larutan Sampel

Penentuan PH :

- Kertas lakmus- Indikator universal

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan

Page 4: Tugas Akhir Praktikum Zal

3.3.2 Gambar Proses

3.4 Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

- Gelas - Ampelas

- Pemanas - NaOH 15%

- Alat pengering - HCl 5%

- Alat pengukur - Plat baja ST 37

- Air

3.5 Data Pengamatan

Plat Baja ST 37 Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram)

Sebelum diamplas

Spesimen 1

Spesimen 2

Sebelum diamplas

Spesimen 1

Spesimen 2

3.5.1 Perhitungan

(Sebelum diampelas)

Plat I

Plat II

(Sesudah diampelas)

Plat I

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar

Page 5: Tugas Akhir Praktikum Zal

Plat II

3.5.2 Reaksi

Rinsing : M + H2O M + H2O

Degreasing : M + Lemak + NaOH M + Garam Na asam lemak +

Gliserol + Na3PO4 +Amina

Pickling : M + Fe2O3 + 6HCl M + 2FeCl3 + 3H2O

3.6 Analisa (Pembahasan)

Sebelum pengampelasan dilakukan, plat baja ST 37 tersebut diukur. Lalu

diamplas dengan 3 macam ampelas. Ampelas pertama ukuran 240 untuk arah

horizontal, yang kedua ukuran 800 untuk arah vertikal, dan ampelas yang ketiga

ukuran 1200 untuk arah horizontal kembali sambil dibasuhi air.

Setelah pengampelasan selesai, plat dicuci dengan menggunakan macam-

macam larutan. Tahap pertama, dibersihkan dengan dicelupkan ke dalam air. Lalu

tahap kedua dicelupkan ke dalam NaCl 15%. Tahap keempat dicelupkan ke dalam

HCL 5%, dan tahap kelima dicelupkan kembali ke dalam air.

3.7 Kesimpulan

3.8 Daftar Pustaka

Solehhuddin, Agus, 2001. Perlindungan Logam 1. Bandung. UNJANI.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar

Page 6: Tugas Akhir Praktikum Zal

Modul IV

Pelapisan Tembaga

4.1 Tujuan

Untuk melapisi logam dengan tujuan sebagai lapisan antara (dasar),

lapisan dengan daya hantar dan arus listrik yang baik dan digunakan sebagai

proses electroforming.

4.2 Teori Dasar

Tembaga adalah salah satu logam yang termasuk dalam kelompok logam

bukan besi (non ferro) yang banyak digunakan di industri, karena sifat daya hantar

listrik dan panasnya yang sangat baik. Selain itu, tembaga mempunyai sifat

kekenyalan yang tinggi, sehingga dengan mudah dapat dibentuk seperti ditempa,

diroll, ditarik menjadi kawat, plat dll. baik dalam keadaan panas maupun dingin.

Pada industri, pelapisan tembaga banyak digunakan sebagai logam pelapis yang

baik dalam bentuk tembaga murni maupun paduannya, seperti kuningan dan

perunggu. Atas dasar proses pengerjaan atau pembuatan tembaga (wrought

copper).

Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar