TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN...

127
TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT CABLE KE PT. PLN (PERSERO) AREA CIANJUR MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Disusun Oleh: Nama : Azmi Muthi Azzahra NIM : 41614010015 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

Transcript of TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN...

Page 1: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT CABLE KE

PT. PLN (PERSERO) AREA CIANJUR MENGGUNAKAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Disusun Oleh:

Nama :

Azmi Muthi Azzahra

NIM

:

41614010015

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017

Page 2: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

ii

Page 3: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Disusun Oleh:

Nama : Azmi Muthi Azzahra

NIM : 41614010015

Jurusan : Teknik Industri

Pembimbing,

(Prof. Dana Santoso Suroso, M.Eng., Ph.D)

Mengetahui,

Ketua Program Studi

(Dr. Ir. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT)

Page 4: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

ABSTRAK

Dalam proses pengadaan pendistribusian listrik, pemilihan pemasok material yang

tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan proyek. Pemilihan pemasok material

yang dilakukan tanpa pertimbangan tertentu, seringkali menimbulkan kerugian bagi

perusahaan dari segi kualitas, biaya dan waktu diakibatkan tidak profesionalnya

pemasok tersebut. Sebagai tindakan solutif, perusahaan menjatuhkan pilihan kepada

beberapa pemasok dengan memperhatikan beberapa aspek yang dimiliki oleh para

pemasok tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui urutan prioritas

faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier pada PT. PLN Area Cianjur dan

untuk mengetahui supplier/ pemasok Joint Cable terbaik, yang paling memenuhi

kriteria-kriteria pemilihan supplier yang sebaiknya dipilih oleh PT. PLN Area Cianjur

berdasarkan metode AHP. Proses pemilihan pemasok tersebut dilakukan dengan

menggunakan salah satu metode pengambilan keputusan yaitu Analytical Hierarchy

Process (AHP). Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode

tersebut dihasilkan kriteria utama dalam pemilihan pemasok di PT. PLN Area

Cianjur adalah kualitas dengan bobot 0,36 (36%) dan pemasok yang terpilih

adalah Supplier Z dengan bobot 0.46 atau 46%. Dengan dibuatnya suatu model

pemeringkat pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses pemilihan pemasok

lainnya dengan tipe bisnis yang sama yaitu perusahaan jasa.

Kata Kunci: Pemilihan Pemasok, AHP, kriteria, pemasok, Joint Cable, pendistribusian listrik

Page 5: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

ABSTRACT

In the process of procurement of the distribution of electricity, the selection of material supplier that will exactly help smooth project implemention. The

selection of materials suppliers made without any consideration, often lead to loss to concerns from a quality point of view, of the cost and time caused by supplier

that unprofessional. As with solute actions, the company makes choices to several suppliers with due regard to some aspects of the suppliers. The purpose of this

study is to determine the order of factors that affect the selection of PT. PLN Area

Cianjur and to find the best supplier of Joint Cable, which most meet the criteria of supplier selection selected by PT. PLN Area Cianjur based on AHP method.

The selection process is done by using one of the methods ie. Analytical Hierarchy Process (AHP). Based on data processing using the method, generated

the main criteria in the supplier selection in PT. PLN Cianjur Area is quality with the weight of 0.36 or 36% and supplier which chosen is Supplier Z with the

weight of 0.46 or 46%. With the creation of a rating model is expected to be useful for the process of selecting other types with the same business type of

service companies.

Keywords: Supplier Selection, AHP, criteria, supplier, Joint Cable, distribution of electricity.

Page 6: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan hikmat dan petunjuk-Nya, kekuatan, semangat yang tinggi dan

rahmat-Nya, sehingga proposal tugas akhir ini dapat dibuat dan terlaksana.

Proposal Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan di Program

Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

Selama pelaksanaan kerja lapangan dan penyelesaian proposal tugas akhir

ini, penulis mendapatkan bantuan, dukungan dari berbagai pihak yang membantu

sepanjang melaksanakan penyusunan tugas akhir ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemberi hikmat dan kehidupan serta

rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan

penyusunan tugas akhir ini.

2. Keluarga ku tercinta, Abah Resa, Umi Neneng, Aa Hanif dan Ade Luqman

yang telah senantiasa sabar dan selalu memberikan dukungan yang sangat

berarti bagi penulis baik doa maupun materil.

3. Bapak Prof. Dana Santoso, Ir., M.Eng., Sc., Ph.D selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak membantu dan bersedia meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik serta saran yang berguna

dalam penyusunan tugas akhir ini.

4. Ibu Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, Ir, MT selaku Ketua Program Studi Teknik

Industri Universitas Mercu Buana.

5. Ibu Deetje Mardijah selaku Supervisor Administrasi Umum PT. PLN

(Persero) Area Cianjur yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.

6. Bapak. Eden Rochman selaku Assistant Manager Kontruksi yang telah

memberikan arahan, pengetahuan dan proses bisnis yang ada di PT. PLN

(Persero) Area Cianjur kepada penulis.

7. Ibu Indah Yulistisia selaku Supervisor Pelaksana Pengadaan yang telah

memberikan arahan, motivasi, masukan dan informasi kepada penulis

mengenai Pengadaan Material di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.

vi

Page 7: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

8. Bapak. R. Anda yang telah memberikan masukan dan informasi mengenai

prosedur magang di PT. PLN (Persero).

9. Ibu Asri dan Bapak Warno yang telah membantu, membimbing dan

memberi informasi serta saran dan masukan kepada penulis mengenai data

yang diperlukan dalam penulisan laporan ini.

10. Bapak Agus dan Bapak Iwan selaku Staff Department Kontruksi yang

telah memberi banyak informasi terkait proses kontruksi serta pengalaman

kerja yang berharga dan menemani di Department Kontruksi.

11. Bapak Dian, Bapak Ceceng selaku Staff Department Warehouse yang telah

memberi banyak informasi terkait dengan proses kerja serta pengalaman kerja

yang berharga dan menemani di Department Warehouse.

12. Dan pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menyusun

tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih perlu dikembangkan lebih jauh lagi karena masih

banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 22 Juli 2017

Penulis

vii

Page 8: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ............................... Error! Bookmark not defined.

1.2 Perumusan Masalah ..................................... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.

1.4 Batasan Masalah ...................................... Error! Bookmark not defined.

1.5 Sistematika Penulisan .............................. Error! Bookmark not defined.

BAB II .................................................................... Error! Bookmark not defined.

TINJAUAN PUSTAKA ........................................ Error! Bookmark not defined.

2.1 Supplier Selection .................................... Error! Bookmark not defined.

2.2 Analytical Hierarchy Process ................. Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Kegunaan Analytical Hierarchy Process (AHP)Error! Bookmark

not defined.

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ...... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Langkah-langkah Penggunaan AHP Error! Bookmark not defined.

2.3 Penelitian Terdahulu ................................ Error! Bookmark not defined.

2.4 Kerangka Pemikiran ................................ Error! Bookmark not defined.

BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ....................................... Error! Bookmark not defined.

3.1 Jenis Data dan Informasi .............................. Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Pengambilan Data ........................... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Penyusunan Hierarki ............................. Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Kuesioner .............................................. Error! Bookmark not defined.

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ........ Error! Bookmark not defined.

3.4 Langkah-langkah Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ........................................................... Error! Bookmark not defined.fffff

Page 9: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Error! Bookmark not defined.

4.1 Pengumpulan Data ....................................... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ............... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Prosedur Pelaksanaan Procurement ...... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Data Transaksi Purchase Order (PO) PT. PLN Area Cianjur ...... Error!

Bookmark not defined.

4.1.4 Kuesioner AHP (Analytical Hierarchy Process)Error! Bookmark not

defined.

4.2 Metode Analisis AHP .................................. Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Penentuan Bobot Kriteria dan SubkriteriaError! Bookmark not

defined.

BAB V.................................................................... Error! Bookmark not defined.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................... Error! Bookmark not defined.

5.1 Analisa Kriteria Utama dan Subkriteria ....... Error! Bookmark not defined.

5.2 Analisa Konsistensi Hierarki AHP............... Error! Bookmark not defined.

5.3 Analisa Pemilihan Pemasok ......................... Error! Bookmark not defined.

5.4 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu . Error! Bookmark not defined.

BAB VI .................................................................. Error! Bookmark not defined.

KESIMPULAN DAN SARAN .............................. Error! Bookmark not defined.

6.1 Kesimpulan .............................................. Error! Bookmark not defined.

6.2 Saran ........................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

Page 10: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

ix

Page 11: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Cakupan Kegiatan Pada Setiap Kegiatan Supply Chain Management ..... 9 Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan .................................................. 16 Tabel 2.3 Skala Nilai Perbandingan ....................................................................... 17 Tabel 2.4 Random Consistency Index ..................................................................... 20 Tabel 2.5 Contoh Matriks Awal ............................................................................. 21 Tabel 2.6 Contoh Matriks Awal (Lanjutan)............................................................ 22 Tabel 2.7 Contoh Normalisasi Matriks ................................................................... 22 Tabel 2.8 Contoh Bobot Kriteria ............................................................................ 22 Tabel 2.9 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Mengalikan Matriks Awal Dengan Bobot) ........................................................................................................ 23 Tabel 2.10 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Membagi Jumlah Baris Dengan Bobot....................................................................................................................... 23 Tabel 2.11 Perbandingan dengan Penelitian Lain ............................................. 25 Tabel 2.12 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan) ................................. 26 Tabel 2.13 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan) ................................. 27 Tabel 2.14 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan) ................................. 28 Tabel 3.1 Daftar Responden ................................................................................... 32 Tabel 4.1 Data Transaski PO Tahun 2005 .............................................................. 44 Tabel 4.2 Data Transaski PO Tahun 2005 (Lanjutan) ............................................ 45 Tabel 4.3 Data Transaski PO Tahun 2010 .............................................................. 45 Tabel 4.4 Data Transaski PO Tahun 2016 .............................................................. 45 Tabel 4.5 Data Transaski PO Tahun 2016 (Lanjutan) ............................................ 46 Tabel 4.6 Rekapitulasi Kuisioner Responden 1 Level 1 (Klasifikasi) .................... 47 Tabel 4.7 Rekapitulasi Kuisioner Responden 2 Level 1 (Klasifikasi) .................... 47 Tabel 4.8 Rekapitulasi Kuisioner Responden 3 Level 1 (Klasifikasi) .................... 48 Tabel 4.9 Rekapitulasi Kuisioner Responden 4 Level 1 (Klasifikasi) .................... 48 Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Responden 5 Level 1 (Klasifikasi) .................. 48 Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 49 Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 49 Tabel 4.13 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 49 4.14 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Lanjutan ................................................................ 50 Tabel 4.15 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 50 Tabel 4.16 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................ 50 Tabel 4.17 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) .......................................................... 51

x

Page 12: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 4.18 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) .................................................... 51 Tabel 4.19 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 52 Tabel 4.20 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 52 Tabel 4.21 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 52 Tabel 4.22 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 53 Tabel 4.23 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) (Lanjutan)..................................................... 53 Tabel 4.24 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 53 Tabel 4.25 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 54 Tabel 4.26 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 54 Tabel 4.27 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 54 Tabel 4.28 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 55 Tabel 4.29 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 55 Tabel 4.30 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 55 Tabel 4.31 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 56 Tabel 4.32 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 56 Tabel 4.33 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) ......................................................................................... 57 Tabel 4.34 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) ................................................................................................................... 57 Tabel 4.35 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) ............................................................................................................. 57 Tabel 4.36 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)57

xi

Page 13: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 58 Tabel 4.38 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 58 Tabel 4.39 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi)..................................................................................... 58 Tabel 4.40 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 58 Tabel 4.41 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 59 Tabel 4.42 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang)............................................................................ 59 Tabel 4.43 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 59 Tabel 4.44 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 59 Tabel 4.45 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) ......................................................................................... 60 Tabel 4.46 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) ................................................................................................................... 60 Tabel 4.47 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) ............................................................................................................. 60 Tabel 4.48 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)60 Tabel 4.49 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 61 Tabel 4.50 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 61 Tabel 4.51 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi)..................................................................................... 61

xii

Page 14: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 4.52 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal

Menanggapi Permintaan) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal

Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 61 Tabel 4.53 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam

Menyelesaikan Keluhan) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam

Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 62 Tabel 4.54 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat

Waktu Mengirimkan Barang) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat

Waktu Mengirimkan Barang) ................................................................................. 62 Tabel 4.55 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal

Penanganan Transportasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal

Penanganan Transportasi) ....................................................................................... 62 Tabel 4.57 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga

dengan Kualitas Barang) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan

Kualitas Barang) ..................................................................................................... 62 Tabel 4.58 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Diskon) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan

Diskon) ................................................................................................................... 63 Tabel 4.59 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang

dengan Spesifikasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan

Spesifikasi) ............................................................................................................. 63 Tabel 4.60 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang

Tanpa Cacat) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)63

Tabel 4.61 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Kualitas yang Konsisten)................................................................... 64 Tabel 4.62 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk

Dihubungi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi ....... 64 Tabel 4.63 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Informasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Informasi)..................................................................................... 64 Tabel 4.64 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal

Menanggapi Permintaan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal

Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 64 Tabel 4.65 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam

Menyelesaikan Keluhan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam

Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 65 Tabel 4.66 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat

Waktu Mengirimkan Barang) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat

Waktu Mengirimkan Barang) ................................................................................. 65

xiii

Page 15: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 4.67 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 65 Tabel 4.68 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 65 Tabel 4.69 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) ......................................................................................... 66 Tabel 4.70 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) ................................................................................................................... 66 Tabel 4.71 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) ............................................................................................................. 66 Tabel 4.72 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)66 Tabel 4.73 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 67 Tabel 4.74 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 67 Tabel 4.75 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi)..................................................................................... 67 Tabel 4.76 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 67 Tabel 4.77 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 68 Tabel 4.78 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang)............................................................................ 68 Tabel 4.79 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 68 Tabel 4.80 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 68 Tabel 4.81 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) ......................................................................................... 69

xiv

Page 16: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 4.82 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Diskon) ................................................................................................................... 69 Tabel 4.83 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) ............................................................................................................. 69 Tabel 4.84 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)69 Tabel 4.85 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 70 Tabel 4.86 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 70 Tabel 4.87 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi)..................................................................................... 70 Tabel 4.88 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 70 Tabel 4.89 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 71 Tabel 4.90 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang)............................................................................ 71 Tabel 4.91 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 71 Tabel 4.92 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 71 Tabel 4.93 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 1 (Klasifikasi) .................... 73 Tabel 4.94 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) ........ 74 Tabel 4.95 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) .... 74 Tabel 4.96 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) .... 74 Tabel 4.97 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)............................................................................................................. 75 Tabel 4.98 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas) .......................................................................................... 75 Tabel 4.99 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberi Diskon) .................................................................................................... 75 Tabel 4.100 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi Barang yang Diterapkan) ............................................ 75

xv

Page 17: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 4.101 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat) .............................................................................................. 76 Tabel 4.102 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)................................................................... 76 Tabel 4.103 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ................................................................................................... 76 Tabel 4.104 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Informasi Secara Jelas) ...................................................................... 76 Tabel 4.105 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Menanggapi Permintaan Pelanggan) ................................................................. 77 Tabel 4.106 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap

Menanggapi Keluhan Pelanggan) ........................................................................... 77 Tabel 4.107 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati) .......................................... 77 Tabel 4.108 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Menangani Sistem Transportasi) ....................................................................... 77 Tabel 4.109 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ................................................................................................................... 78 Tabel 4.110 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Subkriteria dari Kriteria Kualitas Tabel 4.111 Tabel Random Index .......................................................................... 79 Tabel 4.112 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 1 (Klasifikasi) ............................................................................................................ 80 Tabel 4.113 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2 (Subkriteria/ Harga)........................................................................................... 80 Tabel 4.114 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................................ 81 Tabel 4.115 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2 (Subkriteria/ Layanan)....................................................................................... 81 Tabel 4.116 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ................................................................. 82 Tabel 4.117 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ H1) .................................................................................................. 82 Tabel 4.118 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ H2) .................................................................................................. 82 Tabel 4.119 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ Q1) .................................................................................................. 83 Tabel 4.120 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ Q2) .................................................................................................. 83 Tabel 4.121 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ Q3) .................................................................................................. 83 Tabel 4.122 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ S1) ........................................................................................................ 83

xvi

Page 18: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 4.123 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ S2) ........................................................................................................ 84 Tabel 4.124 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ S3) ........................................................................................................ 84 Tabel 4.125 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ S4) ........................................................................................................ 84 Tabel 4.126 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ D1) .................................................................................................. 84 Tabel 4.127 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ D2) .................................................................................................. 85 Tabel 4.128 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3 (Alternatif/ Ketapatan Jumlah) ............................................................................... 85 Tabel 4.129 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Harga) ... 85 Tabel 4.130 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Kualitas) ..... 86 Tabel 4.131 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Layanan)..... 86 Tabel 4.132 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan Pengiriman)............................................................................................................. 86 Tabel 4.133 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan Jumlah) .................................................................................................................. 86 Tabel 4.134 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Menyeluruh ................................ 95 Tabel 5.1 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kepantasan Harga dengan Kualitas (H1) .............................................................................. 95 Tabel 5.2 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan Memberi Diskon (H2) ............................................................................................. 96 Tabel 5.3 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi yang Ditetapkan (Q1) .................................................. 96 Tabel 5.4 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Penyediaan Barang Tanpa Cacat (Q2) .................................................................................. 97 Tabel 5.5 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten (Q3) ........................................................... 97 Tabel 5.6 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemudahan untuk Dihubungi (S1) ............................................................................................. 98 Tabel 5.7 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan Memberikan Informasi Secara Jelas (S2) .......................................................... 98 Tabel 5.8 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kecepatan Menanggapi Permintaan Pelanggan (S3) ................................................................ 99 Tabel 5.9 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Cepat Tanggap Menanggapi Keluhan Pelanggan (S4) .................................................................... 99 Tabel 5.10 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati (D1) ................................ 100 Tabel 5.11 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan Menangani Sistem Transportasi (D2) ................................................................... 100

xvii

Page 19: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 5.12 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Kriteria Ketepatan Jumlah101 Tabel 5.13 Bobot Pemeringkat Pemasok .............................................................. 101 Tabel 5.14 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 102 Tabel 5.15 Penelitian Terdahulu (Lanjutan) ......................................................... 102

xviii

Page 20: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Elektrifikasi Kabupaten/ Kota Jawa Barat 2016 ....................... 1 Gambar 1.2 Presentase Kebutuhan Material Penunjang Tahun 2016 ...................... 3 Gambar 1.3 Perbandingan Realisasi Pemesanan dan Target Pemesanan Joint Cable ........................................................................................................................ 4 Gambar 2.1 Metode-metode Pemilihan Supplier ................................................... 10 Gambar 2.2 Struktur Hierarki AHP................................................................... 14 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 29 Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran (Lanjutan) .......................................................... 30 Gambar 3.1 Struktur Hirarki Masalah Pemilihan Supplier PT. PLN Area

........................................................................................................................... 33

Gambar 3.2 Diagram Alir Perhitungan ................................................................... 34 Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian................................................................. 36 Gambar 4.1 Prosedur Pelaksanaan Penunjukan Langsung ..................................... 41 Gambar 4.2 Perbandingan Realisasi Pemesanan dan Target Pemesanan Joint Cable ....................................................................................................................... 46 Gambar 4.3 Gambar Hirarki Keputusan Pemilihan Pemasok ............................. 72 Gambar 5.1 Bobot Penilaian Kriteria Utama .......................................................... 88 Gambar 5.2 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Kualitas ....................... 90 Gambar 5.3 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Ketepatan Pengiriman ....... 91 Gambar 5.4 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Harga ................................. 92 Gambar 5.5 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Layanan ............................. 93

xix

Page 21: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan listrik di Indonesia saat ini dipasok oleh pembangkit listrik PLN.

Perusahaan Listrik milik Negara ini telah banyak memberikan kontribusi yang

besar dalam memasok kebutuhan listrik untuk masyarakat. Selaku perusahaan

milik Negara yang menangani masalah kepentingan listrik di Indonesia, yang

memberikan jumlah pasokan listrik kepada masyarakat dalam jumlah yang

sangat besar.

Berikut grafik elektrifikasi listrik beberapa kabupaten di Jawa Barat 2016.

Gambar 1.1 Grafik Elektrifikasi Kabupaten/ Kota Jawa Barat 2016

(Sumber Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat)

Grafik di atas menunjukan bahwa rasio elektrifikasi Kabupaten Cianjur

mencapai 77%. Jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya yang ada di Jawa

Barat, Kabupaten Cianjur termasuk kabupaten di Jawa Barat dengan nilai

eletrifikasi yang tinggi.

1

Page 22: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

2

Berdasarkan data pada gambar 1.1 tersebut pula, kita dapat menarik

kesimpulan bahwa PLN memiliki peran yang penting dalam hal pendistribusian

energi listrik di Propinsi Jawa Barat.

Di era sekarang ini, tuntutan konsumen terhadap kualitas produk, harga,

ketepatan pengiriman serta ketersediaan produk di pasaran semakin tinggi. Oleh

karena itu, pelaku industri maupun pelaku bisnis perlu menerapkan pengelolaan

yang lebih terintegrasi agar kegiatan yang dilakukan dalam perindustrian

maupun bisnis tertentu dapat berjalan efektif dan efisien. Perkembangan dunia

usaha mengalami persaingan yang begitu ketat. Dalam memenangkan

persaingan tersebut perusahaan menggunakan berbagai metode atau cara

diantaranya dengan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk yang

berkualitas, ketepatan waktu pengiriman dan efisiensi biaya.

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang

pendistribusian energi listrik. Material-material yang dibutuhkan PLN Area

Cianjur untuk menunjang pendistribusian energi listrik ke konsumen diperoleh

dari beberapa supplier. Dalam hal penyampaian energi listrik, diperlukan

beberapa peralatan/ material untuk menunjang penyampaian energi listrik ke

konsumen. Di PLN, material-material tersebut dibagi kedalam 2 jenis, yaitu

material utama dan material penunjang. PLN Area Cianjur hanya memiliki

wewenang melakukan pengadaan langsung untuk material penunjang,

sedangkan material utama diperoleh dari Bandung yang merupakan pusat dari

PLN Distribusi Jawa Barat. Berikut dibawah merupakan kebutuhan material

penunjang tahun 2016 beserta presentasenya.

Page 23: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

3

0% 0%

Kebutuhan Material Penunjang 2016

Cable Power Accecories

3% 1% 0% 0%

4%

7%

47%

(Joint Cable) Conductor

Isolator

Asesoris Tiang (Stainless Steel Strap) Asesoris Tiang (Preformed Grip) Cut Out Accecories

38%

Asesoris Tiang (Travers)

Universal Accecories

Lightning Arrester

Gambar 1.2 Presentase Kebutuhan Material Penunjang Tahun 2016

Sumber: PT. PLN (Persero) Area Cianjur

Gambar di atas, memperlihatkan bahwa Cable Power Accecories (Joint

Cable) merupakan material utama yang paling dibutuhkan dibandingkan

dengan material-material utama yang lain. Tentunya, banyak vendor yang

memberikan penawaran ke PLN untuk dapat memasok Joint Cable.

Pengadaan material dilakukan oleh beberapa divisi, diantaranya Manajer

Area, Divisi Pengadaan dan Divisi Gudang. Namun yang seringkali terjadi

adalah ketidaksesuaian penentuan kriteria yang menjadi prioritas dalam

pemilihan supplier. Hal ini mengakibatkan, target pemasangan yang dilakukan

tidak sesuai dengan yang direncanakan. Pada rentang waktu 2005-2016

pembelian produk Joint Cable dilakukan setiap 5 tahun sekali. Padahal jika

prioritas kriteria diubah maka pembelian produk tersebut bisa dilakukan selama

10 tahun sekali. Berikut di bawah merupakan perbandingan antara realisasi

pemesanan dan target pemesanan.

Page 24: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

4

Gambar 1.3 Perbandingan Realisasi Pemesanan dan Target Pemesanan Joint

Cable

(Sumber: PT. PLN Area Cianjur Divisi Kontruksi)

Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa terdapat ketidakseimbangan

antara target pemesanan dan realisasi pemesanan. Hal tersebut terjadi karena

kualitas produk dari Supplier X yang kurang baik dan menyebabkan pemesanan

harus dilakukan selama 5 tahun sekali. Selain itu, terjadi kerusakan yang

menyebabkan pengembalian kabel dalam masa garansi. Tentunya hal itu akan

menyebabkan rencana kerja tidak berjalan sesuai dengan target.

Selain itu, pelaksanaan pengadaan barang ataupun jasa saat ini hanya

berlandaskan pada Peraturan Keputusan Direksi tanpa adanya pembobotan dari

setiap kriteria yang ada. Hal ini menyebabkan, proses pemilihan supplier tidak

objektif.

Sebagai perusahaan yang terbilang sudah cukup lama dan berpengalaman,

perusahaan ini berusaha untuk terus meningkatkan kualitas jasanya. Dengan

memilih supplier yang optimal, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Pada saat ini, perusahaan telah

mengidentifikasi ada tiga supplier potensial yang nantinya akan dipilih yang

terbaik.

Pemilihan supplier merupakan salah satu hal yang penting dalam aktivitas

pembelian bagi perusahaan, dimana aktivitas pembelian merupakan aktivitas

Page 25: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

5

yang memiliki nilai penting bagi perusahaan karena pembelian komponen,

bahan baku, dan persediaan merepresentasikan porsi yang cukup besar pada

produk jadinya. Dalam mengambil keputusan untuk memilih supplier,

pengambil keputusan (decision maker) membutuhkan alat analisis yang

memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah yang bersifat kompleks

sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas. Pemilihan supplier harus

dilakukan secara hati-hati karena pemilihan supplier yang salah akan

menyebabkan terganggunya proses produksi dan operasional perusahaan.

Pemilihan supplier merupakan masalah multi kriteria yang meliputi faktor-

faktor kuantitatif dan kualitatif. Beberapa kriteria yang berpengaruh pada

pemilihan supplier ini ada yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena

itu diperlukan metode yang bisa menyertakan keduanya dalam pengukuran.

Salah satu metode yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier adalah metode

AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode ini menyertakan ukuran-ukuran

kualitatif dan kuantitatif. AHP adalah metode pengambilan keputusan yang

dikembangkan untuk pemberian prioritas beberapa alternatif ketika beberapa

kriteria harus dipertimbangkan, serta mengijinkan pengambil keputusan untuk

menyusun masalah yang kompleks ke dalam suatu bentuk hierarki atau

serangkaian level yang terintegrasi. Dalam penerapannya, AHP adalah sebuah

metode yang ideal untuk memberikan ranking/ urutan alternatif ketika beberapa

kriteria dan subkriteria ada dalam pengambilan keputusan. Beberapa kriteria

yang berpengaruh dan umum digunakan dalam pemilihan supplier diantaranya

adalah kriteria harga, kualitas, ketepatan pengiriman, ketepatan jumlah dan

layanan. (Saaty, 1994)

Kadang kala, kriteria-kriteria ini bertentangan satu sama lain. Sebagai

contoh, supplier lebih memilih menawarkan harga lebih rendah dengan kualitas

di bawah rata-rata, sementara supplier lain menawarkan barang dengan kualitas

baik tetapi dengan pengiriman yang tidak pasti. Bagaimanapun sulit untuk

menemukan supplier yang bisa memenuhi semua kriteria atau yang baik dalam

semua kriteria, tetapi paling tidak bisa menemukan supplier yang optimal bagi

perusahaan. Proses pemilihan supplier ini bermula dari kebutuhan akan

supplier, menentukan dan merumuskan kriteria keputusan, pre-kualifikasi

Page 26: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

6

(penyaringan awal) dan menyiapkan sebuah shotlist supplier potensial dari suatu

daftar pemasok/ supplier, pemilihan supplier akhir dan monitoring supplier terpilih

yaitu evaluasi dan penilaian berlanjut.

Dari pemaparan di atas, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui

urutan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier serta untuk

mengetahui supplier terbaik dari material Joint Cable di PT. PLN Area Cianjur.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah urutan prioritas kriteria dalam pemilihan supplier pada PT.

PLN Area Cianjur?

2. Supplier/ pemasok manakah yang sebaiknya dipilih oleh PT PLN Area

Cianjur berdasarkan metode AHP?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui urutan prioritas kriteria dalam pemilihan supplier pada PT.

PLN Area Cianjur.

2. Mengetahui supplier/ pemasok yang sebaiknya dipilih oleh PT. PLN Area

Cianjur.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalahan dalam penelitian ini adalah:

a. Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.

b. Data yang diambil adalah data tahun 2016.

c. Pemilihan supplier yang dianalisa hanya supplier untuk material Joint

Cable.

d. Supplier X merupakan supplier yang saat ini memasok kebutuhan Joint

Cable ke PT. PLN Area Cianjur.

e. Penelitian dilakukan karena pemilihan supplier saat ini yang subjektif dan

menyebabkan terdapat ketidakseimbangan pada target dan realisasi

pemasangan.

Page 27: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

7

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari 6 bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah

dan sistematika penulisan, dengan maksud memperoleh gambaran

umum mengenai masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini mengemukakan teori-teori yang menunjang serta digunakan

dalam membantu pengolahan data dan analisa pembahasan.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini mengemukakan metodologi penelitian penulisan yang

digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir serta gambaran umum

perusahaan yaitu di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Hasil dari pengumpulan data yang terdiri dari melakukan identifikasi

data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada

pembahasan masalah.

BAB V Hasil dan Analisis

Pada Bab ini mengemukakan pengolahan data dan analisa dari hasil

pengumpulan data.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir dari tugas akhir ini yang berisi kesimpulan dari

hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan penulis berkaitan

dengan penulisan ini.

Page 28: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

BAB II

2.1 Supplier Selection

TINJAUAN PUSTAKA

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan supplier.

Berikut dibawah merupakan beberapa metode dalam pemilihan supplier.

Gambar 2.1 Metode-metode Pemilihan Supplier

Sumber: Pal, et al (2013)

Metode-metode dalam pemilihan supplier dibagi menjadi 6 kategori,

diantaranya:

1. Methods of prequalicification of suppliers

Pada kategori ini terdapat 3 metode, yaitu Categorical Methods,

Data Envelopment Analysis (DEA) dan Cluster Analysis. Categorical

Methods merupakan pendekatan kualitatif dimana pembeli memberikan nilai

secara keseluruhan berdasarkan data historis dan pengalaman pembeli (Om

Pal, et al, 2013). DEA adalah sistem klasifikasi yang membagi pemasok

antara dua kategori, 'efisien' atau 'tidak efisien'. Pemasok dinilai

berdasarkan dua kriteria, yaitu output dan input (Maggie, et al, 2001).

8

Page 29: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

9

Sedangkan Cluster Analysis adalah metode dasar dari statistik yang

menggunakan algoritma klasifikasi untuk mengelompokkan sejumlah item

yang dijelaskan oleh serangkaian nilai atribut numerik ke dalam beberapa

kelompok (Hinkle, et al, 1969).

2. Multi Attribute Decision Making (MADM)

Terdapat beberapa teknik dalam MADM, yaitu Analytical

Hierarchy Process, Analytic Network Process, Total Cost of Ownership

(TCO) Models, Technique for the Order Performance by Similarity to Ideal

Solution (TOPSIS), Multiple Attribute Utility Theory (MAUT) dan

Outranking Methods. AHP adalah metode pengambilan keputusan yang

dikembangkan untuk memprioritaskan alternatif bila beberapa kriteria harus

dipertimbangkan dan memungkinkan pengambil keputusan untuk menyusun

masalah kompleks dalam bentuk hierarki (Saaty, T. L, 1996). Analytical

Network Process (ANP) adalah bentuk AHP yang lebih umum,

menggabungkan umpan balik dan hubungan saling tergantung antara atribut

dan alternatif keputusan (Saaty, T. L, 1999). TCO sepeti yang dinyatakan

oleh Ellram (1995) adalah sebuah metodologi dan filosofi yang terdiri dari

summarization dan quantification dari semua atau beberapa biaya yang

terkait dengan pemilihan supplier. TOPSIS didasarkan pada konsep bahwa

alternatif optimal harus memiliki jarak terpendek dari positive ideal solution

(PIS) dan jarak terjauh dari negative ideal solution (NIS) (Elanchezian., et

al, 2010). Dan MAUT yang diusulkan oleh Min, H., merupakan metodes

yang digunakan untuk merumuskan strategi sumber yang layak dan mampu

menangani beberapa atribut yang saling bertentangan, namun metode ini

hanya digunakan untuk pemilihan pemasok internasional, dimana

lingkungannya lebih rumit dan berisiko. (Bross, M.E, et al, 2004).

3. Mathematical Programming Models

Dalam metode ini terdapat beberapa teknik, yaitu Multi Objective

Models dan Goal Programming Models. Multi Objective Models merupakan

model yang menangani masalah optimalisasi yang melibatkan dua atau lebih

kriteria bertepatan. Sedangkan tidak seperti kebanyakan model

pemrograman matematika, goal programming menyediakan

Page 30: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

10

pengambil keputusan dengan fleksibilitas yang cukup untuk menetapkan

tingkat target pada kriteria yang berbeda dan mendapatkan solusi terbaik

yang sedekat mungkin dengan masing-masing target yang ditetapkan

(Aissaoui, N. M., et al, 2007).

4. Artificial Intelligence Methods

Artificial Intelligence (AI) model adalah sistem berbasis komputer

yang dilatih oleh pengambil keputusan yang menggunakan data dan

pengalaman historis. Metode-metode yang digunakan dalam pendekatan ini

adalah Case-Based-Reasoning (CBR) dan Artificial Neural Network.

Sistem CBR adalah data berbasis perangkat lunak yang menyediakan

pembuat keputusan dengan informasi dan pengalaman yang berguna dari

situasi keputusan sebelumnya yang serupa (Faez, F., et al, 2009). Sedangkan

model ANN merupakan pendekatan dengan cara menghemat uang dan

waktu. Kelemahan model ini adalah menuntut perangkat lunak khusus dan

membutuhkan tenaga ahli yang ahli (Kuo, R.J., et al, 2010).

5. Fuzzy Logic Approach

Dalam metode ini, nilai linguistik digunakan untuk menilai peringkat

dan bobot untuk berbagai faktor. Penilaian linguistik ini dapat dinyatakan

dalam bilangan fuzzy trapesium atau segitiga (Weber, C.A., et al, 1992)

6. Combined Approaches/ Hybrid Methods

Beberapa penulis telah menggabungkan model keputusan dari

berbagai langkah dalam proses pemilihan pemasok. Misalnya Boran (2009)

telah mengusulkan pendekatan pengambilan keputusan kelompok multi

kriteria dengan menggunakan TOPSIS fuzzy, untuk mengatasi

ketidakpastian.

Dari paparan mengenai beberapa metode dalam pemilihan supplier

di atas, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process. AHP merupakan salah satu metode yang ada dalam

model Multi Attribute Decision Making (MADM) techniques. Jika

dibandingkan dengan metode lainnya yang ada di dalam MADM techniques

yaitu Analytical Network Process (ANP), AHP merupakan struktur yang

Page 31: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

11

hierarki dan tidak mengakomodasikan adanya feedback. Sedangkan ANP

memiliki struktur jaringan dan mengakomodasikan adanya feedback (umpan

balik). Saaty (1996) dan Saaty (2001), menyatakan bahwa feedback atau

jaringan umpan balik adalah struktur untuk memecahkan masalah yang tidak

dapat disusun dengan menggunakan struktur hirarki. Struktur umpan balik

tidak mempunyai bentuk linier dari atas ke bawah, tetapi Nampak seperti

sebuah jaringan siklus pada masing-masing klaster dari setiap elemen serta

dapat berbentuk looping pada klaster itu sendiri. Bentuk ini tidak dapat

disebut sebagai level (Ascarya, 2005). Pada penelitian ini, masalah dapat

digambarkan dengan struktur hierarki dan masalah dapat diselesaikan

dengan menggunakan struktur yang berhierarki.

2.2 Analytical Hierarchy Process

Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas

L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat

pada tahun 1970-an. AHP pada dasarnya dirancang untuk menentukan prioritas

terbaik dari beberapa alternatif yang memiliki bobot kepentingan masing-

masing. AHP banyak digunakan pada keputusan untuk banyak kriteria,

perencanaan, alokasi sumberdaya dan penentuan prioritas dari strategi-strategi

yang dimiliki pemain dalam situasi konflik (Tahriri, F., et al, 2008).

2.2.1 Kegunaan Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan dalam

menyelesaikan masalah-masalah dalam hal perencanaan, penentuan

alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan kebijakan, alokasi sumber

daya, penentuan kebutuhan, peramalan hasil, perencanaan hasil,

perencanaan sistem, pengukuran performansi, optimasi, dan pemecahan

konflik.

Page 32: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

12

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP

Keuntungan dari metode AHP dalam pemecahan persoalan dan

pengambilan keputusan adalah:

a. Kesatuan: AHP memberi satu model tunggal yang mudah

dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur.

b. Kompleksitas: AHP memadukan ancangan deduktif dan

ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan

kompleks.

c. Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling

ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak

memaksakan pemikiran linier.

d. Penyusunan hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan alami

pikiran untuk memilah elemen-elemen suatu sistem dalam

berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang

serupa dalam setiap tingkat.

e. Pengukuran: AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal

dan wujud suatu model untuk menetapkan prioritas.

f. Konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-

pertimbangan yang digunakan dalam menentukan prioritas.

g. Sintesis: AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang

kebaikan setiap alternatif.

h. Tawar-menawar: AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas

relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang

memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.

i. Penilaian dan konsensus: AHP tidak memaksakan konsensus

tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai

penilaian yang berbeda-beda.

j. Pengulangan proses: AHP memungkinkan orang memperhalus

definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki

pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan.

Di samping kelebihan-kelebihan di atas, terdapat pula beberapa

kesulitan dalam menerapkan metode AHP ini. Apabila kesulitan-

Page 33: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

13

kesulitan tersebut tidak dapat diatasi, maka dapat menjadi kelemahan

dari metode AHP dalam pengambilan keputusan.

a. AHP tidak dapat diterapkan pada suatu perbedaan sudut pandang

yang sangat tajam/ekstrim di kalangan responden.

b. Metode ini mensyaratkan ketergantungan pada sekelompok ahli

sesuai dengan jenis spesialis terkait dalam pengambilan

keputusan.

2.2.3 Langkah-langkah Penggunaan AHP

a. Penyusunan struktur hirarki masalah

Sistem yang kompleks dapat dengan mudah dipahami kalau

sistem tersebut dipecah menjadi berbagai elemen pokok kemudian

elemen-elemen tersebut disusun secara hirarkis.

Gambar 2.2 Struktur Hierarki AHP

Sumber: Saaty (1994)

Hirarki masalah disusun untuk membantu proses pengambilan

keputusan dengan memperhatikan seluruh elemen keputusan yang

terlibat dalam sistem. Sebagian besar masalah menjadi sulit untuk

diselesaikan karena proses pemecahannya dilakukan tanpa

memandang masalah sebagai suatu sistem dengan suatu struktur

tertentu.

Pada tingkat tertinggi dari hirarki, dinyatakan tujuan, sasaran

dari sistem yang dicari solusi masalahnya. Tingkat berikutnya

merupakan penjabaran dari tujuan tersebut. Suatu hirarki dalam

metode AHP merupakan penjabaran elemen yang tersusun dalam

Page 34: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

14

beberapa tingkat, dengan setiap tingkat mencakup beberapa elemen

homogen. Sebuah elemen menjadi kriteria dan patokan bagi elemen-

elemen yang berada di bawahnya. Dalam menyusun suatu hirarki

tidak terdapat suatu pedoman tertentu yang harus diikuti. Hirarki

tersebut tergantung pada kemampuan penyusun dalam memahami

permasalahan. Namun tetap harus bersumber pada jenis keputusan

yang akan diambil.

Untuk memastikan bahwa kriteria-kriteria yang dibentuk

sesuai dengan tujuan permasalahan, maka kriteria-kriteria tersebut

harus memiliki sifat-sifat berikut:

1. Minimum

Jumlah kriteria diusahakan optimal untuk memudahkan analisis.

2. Independen

Setiap kriteria tidak saling tumpang tindih dan harus dihindarkan

pengulangan kriteria untuk suatu maksud yang sama.

3. Lengkap

Kriteria harus mencakup seluruh aspek penting dalam

permasalahan.

4. Operasional

Kriteria harus dapat diukur dan dianalisis baik secara kuantitatif

maupun kualitatif dan dapat dikomunikasikan.

b. Penentuan Prioritas

1. Relative Measurement

Yang pertama dilakukan dalam menetapkan prioritas elemen-

elemen dalam suatu pengambilan keputusan adalah membuat

perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentuk

berpasangan seluruh kriteria untuk setiap subsistem hirarki. Dalam

perbandingan berpasangan ini, bentuk yang lebih disukai adalah

matriks karena matriks merupakan alat yang sederhana yang biasa

dipakai, serta memberi kerangka untuk menguji konsistensi.

Page 35: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

15

Rancangan matriks ini mencerminkan dua segi prioritas yaitu

mendominasi dan didominasi.

Misalkan terdapat suatu subsistem hirarki dengan kriteria C dan

sejumlah n alternatif di bawahnya, Ai sampai An. Perbandingan

antar alternatif untuk subsistem hirarki itu dapat dibuat dalam

bentuk matriks n x n, seperti pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan

C A1 A2 A3 …. An

A1 a11 a12 a13

a1n

A2 a21 a22 a23

a2n

A3 a31 a32 a33

a3n

…. ….

An an1 an2 an3 …. ann

Sumber: Saaty (1994)

Nilai a11 adalah nilai perbandingan elemen A1 (baris) terhadap

A1 (kolom) yang menyatakan hubungan:

a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A1 (baris) terhadap

kriteria C dibandingkan dengan A1 (kolom), atau

b. Seberapa jauh dominasi A1 (baris) terhadap A1 (kolom), atau

c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada A1 (baris)

dibandingkan dengan A1 (kolom).

Nilai numerik yang dikenakan untuk seluruh perbandingan

diperoleh dari skala perbandingan yang disebut Saaty pada tabel

2.2. Apabila bobot kriteria Ai adalah wi dan bobot elemen wj maka

Page 36: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

16

skala dasar 1-9 yang disusun Saaty mewakili perbandingan

(wi/wj)/1. Angka-angka absolut pada skala tersebut merupakan

pendekatan yang amat baik terhadap perbandingan bobot elemen Ai

terhadap elemen Aj.

Tabel 2.3 Skala Nilai Perbandingan

Skala Tingkat

Kepentingan

Definisi

Keterangan

1 Sama pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama

3

Sedikit lebih penting Pengalaman dan penilaian sedikit memihak satu elemen

dibandingkan dengan pasangannya

5

Lebih penting Pengalaman dan penilaian sedikit memihak satu elemen

dibandingkan dengan pasangannya

7

Sangat penting Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat nyata dibandingkan dengan pasangannya

9

Mutlak lebih penting Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan yang tertinggi

2,4,6,8

Nilai tengah Diberikan bila terdapat keraguan penilaian antara dua penilaian yang berdekatan

Kebalikan

Aij = 1/Aij

Bila aktivitas I memperoleh suatu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan i

Sumber: Saaty (1994)

2. Eigenvalue dan Eigenvektor

Apabila seseorang yang sudah memasukkan

persepsinya untuk setiap perbandingan antara kriteria-kriteria yang

berada dalam satu level atau yang dapat diperbandingkan maka

untuk mengetahui kriteria mana yang paling disukai atau yang

paling penting, disusun sebuah matriks perbandingan. Bentuk

matriks ini adalah simetris atau biasa disebut dengan matriks bujur

sangkar. Apabila ada 3 kriteria yang dibandingkan dalam satu level

matriks maka disebut matriks 3x3. Ciri utama dari matriks

perbandingan yang dipakai model AHP adalah kriteria diagonalnya

dari kiri atas ke kanan bawah adalah 1 (satu) karena yang

dibandingkan adalah dua kriteria yang sama. Selain itu sesuai

Page 37: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

17

dengan sistematika berpikir otak manusia, matriks perbandingan

yang dibentuk bersifat matriks resiprokal misalnya kriteria A lebih

disukai dengan skala 3 dibandingkan kriteria B maka dengan

sendirinya kriteria B lebih disukai dengan skala 1/3 dibandingkan

A.

Setelah matriks perbandingan untuk sekelompok

kriteria telah selesai dibentuk maka langkah berikutnya adalah

mengukur bobot prioritas setiap kriteria tersebut dengan dasar

persepsi seorang ahli yang telah dimasukkan dalam matriks

tersebut. Hasil akhir perhitungan bobot prioritas tersebut

merupakan suatu bilangan desimal di bawah satu dengan total

prioritas untuk kriteria-kriteria dalam satu kelompok sama dengan

satu. Dalam penghitungan bobot prioritas dipakai cara yang paling

akurat untuk matriks perbandingan yaitu dengan operasi matematis

berdasarkan operasi matriks dan vector yang dikenal dengan nama

eigenvector.

Eigenvector adalah sebuah vector yang apabila

dikalikan sebuah matriks hasilnya adalah vector itu sendiri

dikalikan dengan sebuah bilangan scalar atau parameter yang tidak

lain adalah eigenvalue.

Bentuk persamaannya sebagai berikut:

A.w = λ.w ………………………………………………… (2.1)

Dengan:

w = eigenvector

λ = eigenvalue

A = matriks bujursangkar

Eigenvector biasa disebut sebagai vector karakteristiknya dari

sebuah matriks bujur sangkar sedangkan eigenvalue merupakan

akar karakteristiknya dari matriks tersebut. Metode ini yang dipakai

sebagai alat pengukur bobot prioritas setiap matriks perbandingan

dalam model AHP karena sifatnya lebih akurat dan

Page 38: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

18

memperhatikan semua interaksi antarkriteria dalam matriks.

Kelemahan metode ini adalah sulit dikerjakan secara manual

terutama apabila matriksnya terdiri dari tiga kriteria atau lebih

sehinggamemerlukan bantuan program komputer untuk

memecahkannya.

c. Konsistensi

Salah satu asumsi utama model AHP yang membedakannya

dengan model-model pengambilan keputusan lain adalah tidak

adanya syarat konsistensi mutlak. Dengan model AHP yang

memakai persepsi manusia sebagai inputnya maka

ketidakkonsistenan mungkin terjadi karena manusia memiliki

keterbatasan dalam menyatakan persepsinya secara konsisten

terutama kalau harus membandingkan banyak kriteria. Berdasarkan

kondisi ini maka manusia dapat menyatakan persepsinya tersebut

akan konsisten nantinya atau tidak.

Pengukuran konsistensi dari suatu matriks itu sendiri

didasarkan atas eigenvalue maksimum. Dengan eigenvalue

maksimum, inkonsistensi yang biasa dihasilkan matriks

perbandingan dapat diminimumkan.

Rumus dari indeks konsistensi (consistency index/CI)

adalah:

Dengan:

CI = (λmaks – n) / (n – 1) ……………………... (2.2)

CI = indeks konsistensi

λmaks = eigenvalue maksimum

n = orde matriks

Dengan λ merupakan eigenvalue dan n ukuran matriks,

eigenvalue maksimum suatu matriks tidak akan lebih kecil dari

nilai n sehingga tidak mungkin ada nilai CI negatif. Makin dekat

eigenvalue maksimum dengan besarnya matriks, makin

Page 39: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

19

konsisten matriks tersebut dan apabila sama besarnya maka

matriks tersebut konsisten 100% atau inkonsistensi 0%. Dalam

pemakaian sehari-hari CI tersebut biasa disebut indeks

inkonsistensi karena rumus (2.2) di atas memang lebih cocok

untuk mengukur inkonsistensi suatu matriks.

Indeks inkonsistensi di atas kemudian diubah ke dalam

bentuk rasio inkonsistensi dengan cara membaginya dengan

suatu indeks random. Indeks random menyatakan rata-rata

konsistensi dari matriks perbandingan berukuran 1 sampai 10

yang didapatkan dari suatu eksperimen oleh Oak Ridge National

Laboratory dan kemudian dilanjutkan oleh Wharton School.

Tabel 2.4 Random Consistency Index (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

Sumber : Saaty (1994)

CR = CI / RI

CR = Rasio Konsistensi

RI = Indeks Random (Random Consistency Index)

Selanjutnya konsistensi responden dalam mengisi

kuesioner diukur. Pengukuran konsistensi ini dimaksudkan

untuk melihat ketidakkonsistenan respon yang diberikan

responden. Jika CR < 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan

pada matriks kriteria yang diberikan konsisten. Jika CR > 0,1

maka maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria

yang diberikan tidak konsisten. Sehingga jika tidak konsisten,

maka pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur

kriteria maupun alternatif harus diulang.

Page 40: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

20

d. Sintesis Prioritas

Untuk memperoleh perangkat prioritas yang menyeluruh

bagi suatu persoalan keputusan, diperlukan suatu pembobotan

dan penjumlahan untuk menghasilkan suatu bilangan tunggal

yang menunjukkan prioritas suatu elemen.

Langkah yang pertama adalah menjumlahkan nilai-nilai

dalam setiap kolom kemudian membagi setiap entri dalam setiap

kolom dengan jumlah pada kolom tersebut untuk memperoleh

matriks yang dinormalisasi. Normalisasi ini dilakukan untuk

mempertimbangkan unit kriteria yang tidak sama. Yang terakhir

adalah merata-ratakan sepanjang baris dengan menjumlahkan

semua nilai dalam setiap baris dari matriks yang dinormalisasi

tersebut dan membaginya dengan banyaknya entri dari setiap

baris sehingga sintesis ini menghasilkan persentase prioritas

relatif yang menyeluruh.

Cara lain untuk memperoleh nilai bobot kriteria adalah

dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Matriks perbandingan diperoleh dari penilaian responden.

Tabel 2.5 Contoh Matriks Awal

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3

Sub 1 1 6 2

Sub 2 1/6 1 1/5

Sub 3 1/2 5 1

Tabel 2.6 Contoh Matriks Awal (Lanjutan)

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3

Jml kolom 1,67 12 3,2

Sumber: Bello (2003)

Page 41: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

21

2. Bagi masing-masing elemen pada kolom tertentu dengan

nilai jumlah kolom tersebut. Kemudian hasil tersebut

dinormalisasi untuk mendapatkan vector eigen matriks

dengan merata-ratakan jumlah baris terhadap tiga elemen

subtujuan.

Tabel 2.7 Contoh Normalisasi Matriks

Tujuan

Sub 1

Sub 2

Sub 3

Jumlah

Baris

Bobot

Sub 1 0,60 0,50 0,63 1,73 0,58

Sub 2 0,10 0,08 0,06 0,25 0,08

Sub 3 0,30 0,42 0,31 1,03 0,34

Jumlah 1,00 1,00 1,00 1,00

Perhitungan di atas menunjukan vector eigen yang

merupakan bobot prioritas ketiga elemen terhadap tujuan.

Untuk menghitung rasio konsistensi adalah dengan

langkah-langkah seperti contoh berikut ini, dengan

melanjutkan contoh pada bagian sebelumnya.

Pada contoh perhitungan bobot telah didapatkan bobot

dari masing-masing sub tujuan berikut:

Tabel 2.8 Contoh Bobot Kriteria

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3 Bobot

Sub 1 1 6 2 0,58

Sub 2 1/6 1 1/5 0,08

Sub 3 1/2 5 1 0,34

Sumber: Bello (2003)

3. Kalikan nilai matriks perbandingan awal dengan bobot,

didapatkan matriks sebagai berikut:

Page 42: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

22

Tabel 2.9 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Mengalikan Matriks Awal

Dengan Bobot)

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3 Jml baris

Sub 1 0,580 0,480 0,680 1,740

Sub 2 0,097 0,080 0,068 0,245

Sub 3 0,290 0,400 0,340 1,030

4. Bagi jumlah baris dengan bobot

Tabel 2.10 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Membagi Jumlah Baris

Dengan Bobot)

Tujuan Jumlah Baris Bobot Hasil Bagi

Sub 1 1,740 0,58 3

Sub 2 0,245 0,08 3,0626

Sub 3 1,030 0,34 3,0294

5. Menghitung nilai λ maks

λ maks = (3+3,0626+3,0294)/3 = 3,03067

6. Menghitung nilai Consistency Index (CI)

CI = �����𝑠

- 𝑛 �−1

CI = (3,03067-3) / (3-1) = 0,015335

7. Menghitung nilai rasio konsistensi (CR), yaitu membagi CI

dengan indeks random (RI). Untuk orde matriks n=3 maka

nilai RI adalah 0,58.

CR = CI/RI

= 0,015335/0,58

= 0,026

Rasio konsistensi sebesar 0,026 kurang dari batas toleransi

0,1. Maka matriks perbandingan berpasangan pada contoh ini

Page 43: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

23

dikatakan konsisten. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian

tidak perlu diperbaiki/ diulang.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Saaty (2008) dengan judul Decision Making

with The Analytic Hierarchy Process merupakan penelitian yang memberikan

ilustrasi tentang penggunaan metode AHP dan tahapan dalam penentuan

alternatif pemilihan keputusan berdasarkan kriteria dan alternatif yang telah

didefinisikan. Dalam penelitian ini Saaty menyatakan AHP merupakan suatu

teori pengukuran melalui perbandingan matriks berpasangan dan

mengandalkan pembobotan nilai berdasarkan skala untuk mendapatkan skala

prioritas. Pertimbangan dalam pembobotan (judgment) ini dapat menjadi tidak

konsisten, dan bagaimana untuk mengukur ketidakkonsistenan ini merupakan

hal utama dari konsep AHP. Skala prioritas yang telah diperoleh ini kemudian

disintesis untuk mendapatkan rekomendasi keputusan.

Pada bidang pemilihan supplier, metode AHP digunakan untuk

mengevaluasi dan memilih pemasok terbaik untuk perusahaan manufaktur

skala kecil. Metode AHP ini kemudian diterapkan sesuai dengan hasil survei

kuesioner. Beberapa alternatif yang memenuhi kriteria sesuai dengan tujuan

yang telah diputuskan, akan dipilih dan dilakukan perhitungan. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Arvind Jayant, et al (2011) ini menunjukkan bahwa AHP

memiliki kapabilitas untuk flexible dan diaplikasikan di berbagai jenis industri

untuk memilih vendor mereka; Fabio de Felice, et al (2015) penelitian

menunjukan bahwa AHP dapat digunakan sebagai alat dalam pengambilan

keputusan, seperti pemelihan supplier yang sifatnya long-term relationship;

Eylem, Koc., et al (2014) masalah pemilihan supplier yang ada di perusahaan

dapat teratasi dengan metode AHP. Metode ini menunjukan 1 supplier terbaik

dengan bobot tertinggi diantara 3 supplier lainnya; Politis, S. et al (2010)

Pemilihan mitra bisnis yang terbaik bagi perusahaan ditentukan dengan

menggunakan metode AHP. Metode ini cenderung mengidentifikasi mitra

Page 44: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

24

bisnis terbaik dikelasnya berdasarkan parameter perusahaan dan nilai yang didapat dari perhitungan.

Keterangan:

A = Cost

B = Service

C = Quality

D = Safety

E = Environment

F = Availability

G = On Time Delivery

H = Delivery Quantity

I = Capability

Page 45: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

25

Tabel 2.11 Perbandingan dengan Penelitian Lain

No

Nama Penulis

(Tahun)

Judul

Kriteria Objek

Metode

Penyelesaian

Hasil

A

B

C

D

E

F

G

H

I

1

Felice,

et al

(2015)

Performance

Measurement Model

For The Supplier

Selection Based on

AHP

Pemilihan Supplier

AHP

AHP dapat digunakan sebagai alat

pengambilan keputusan, seperti

pemilihan supplier yang sifatnya

long-term relationship.

2

Jayant,

et al

(2011)

An AHP Based

Approach for Supplier

Evaluation and

Selection in Supply

Chain Management

Pemilihan

Supplier

AHP

Hasil dari penelitian menunjukan

bahwa model AHP memiliki

kapabilitas untuk flexible dan

diaplikasikan di berbagai jenis

industri untuk memilih vendor

mereka.

3

Hanum,

et al

(2015)

Analisa Pemilihan

Supplier Sebagai

Komponen

Pendukung Produksi

Pt. Xyz Menggunakan

Metode Analytic

Hierarchy Process

(AHP)

Pemilihan

Supplier

AHP

Hasil dari penelitian ini adalah

diperoleh satu supplier dari 5 supplier

yang tersedia. Supplier terpilih adalah

supplier yang memiliki bobot

tertinggi dibandingkan dengan

supplier lainnya

Page 46: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 2.1212 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan)

26

No

Nama

Penulis

(Tahun)

Judul

Kriteria Objek

Metode

Penyelesaian

Hasil

A B

C

D

E

F

G

H

I

4

Hariwan,

et al

(2015)

Analisa

Pengambilan

Keputusan Pada

Penentuan Cairan

Antiseptik Tangan

yang Terbaik

dengan Metode

Analytical

Hierarchy Process

(AHP)

Pemilihan

Material

AHP

Hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa gel antiseptik yang terbaik

dilihat dari segi efektifitas

antimikroba, kekentalan, harga,

ketersediaan serta wangi dan

kelembutan yang dimiliki oleh

masing-masing antiseptik adalah

antiseptik C.

5

Koc, et

al (2014)

An AHP Approach

to a Real World

Supplier Selection

Problem: A Case

Study of Carglass

Turkey

Store

Selection

AHP

Pendekatan AHP dapat

menyelesaikan masalah yang ada di

perusahaan. Dari 4 supplier yang

ada terpilih lah 1 supplier dengan

bobot tertinggi.

Page 47: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 2.1313 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan)

27

No

Nama

Penulis

(Tahun)

Judul

Kriteria

Objek

Metode

Penyelesaian

Hasil

A

B

C

D

E

F

G

H

I

6

Politis,

et al.

(2010)

Analytical Hierarchy

Process in Supplier

Evaluation

Pemilihan

Supplier

AHP

AHP merupakan proses yang

kompatibel dalam evaluasi

pemasok untuk menjamin evaluasi

yang jelas, obyektif dan mudah

dipahami. Ketika pemasok baru

mask ke dalam sistem, evaluasi

harus direstart

7

Verma,

D.S, et

al.

(2013)

Supplier Selection

through Analytical

Hierarchy Process:

A Case Study In

Small Scale

Manufacturing

Organization

Pemilihan

Supplier

AHP

Hasil menunjukan bahwa Supplier

satu memiliki jumlah prioritas

terbesar dibandingkan supplier

lainnya. Maka, dapat dikatakan

bahwa supplier satu merupakan

supplier terbaik untuk perusahaan

Page 48: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

Tabel 2.1414 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan)

28

No

Nama

Penulis

(Tahun)

Judul

Kriteria Objek

Metode

Penyelesaian

Hasil

A

B

C

D

E

F

G

H

I

8

Aktepe,

et al

(2011)

A Fuzzy Analytic

Hierarchy Process

Model For Supplier

Selection And A

Case Study

Pemilihan Supplier

Fuzzy AHP

Dengan mengintegrasikan perhitungan

nilai integral dengan pendekatan fuzzy,

ambiguitas yang terlibat dalam data

dapat diwakili dan diproses secara

efektif untuk membuat keputusan yang

lebih efektif

9

Digalwar,

et al

(2014)

A Fuzzy AHP

Approach for

Supplier Selection

Pemilihan Supplier

Fuzzy AHP

Metode Fuzzy AHP digunakan untuk

menentukan Supplier terbaik pada

braking system material berdasarkan

ranking dari kriteria. Fuzzy AHP

merupakan pendeketan yang hanya

sedikit menggunakan computational

expense

10

Ngatawi,

et al

(2011)

Analisis Pemilihan

Supplier

Menggunakan

Metode Analytic

Hierarchy Process

(AHP)

Pemilihan Supplier

AHP

Terpilih supplier A dengan bobot tertinggi sebagai supplier yang terbaik

Page 49: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

29

2.4 Kerangka Pemikiran

Permasalahan yang terjadi di PT. PLN Area Cianjur

Ketidaksesuaian prioritas kriteria yang digunakan dalam

pemilihan supplier antar divisi, sehingga target pemasangan

yang terjadi tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier: (Dickson, 1966)

1. Harga

• Kepantasan harga dengan kualitas barang (H1)

• Kemampuan memberikan diskon (H2) 2. Kualitas

• Kesesuaian barang dengan speifikasi yang ditentukan (Q1)

• Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

• Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3) 3. Layanan

• Kemudahan untuk dihubungi (S1)

• Kemampuan memberikan informasi secara jelas (S2)

• Cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pelanggan (S4) 4. Ketepatan Pengiriman

• Kemampuan mengirim barang sesuai tanggal yang disepakati (D1)

• Kemampuan dalam penanganan system trasnportasi (D2)

5. Ketepatan Jumlah

Persepsi responden terhadap

tingkat kepentingan masing-

masing kriteria dan subkriteria

dalam pemilihan supplier

Persepsi responden terhadap

kinerja supplier berkenaan

dengan masing-masing

subkriteria dalam emilihan

supplier

Analisis AHP

A

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Page 50: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

30

A

Alternatif Pemilihan Supplier

Supplier optimal (best

supplier)

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran (Lanjutan)

Page 51: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Data dan Informasi

Jenis data dan informasi yang digunakan merupakan data primer (hasil

kuesioner atau pengukuran langsung) dan data sekunder (data-data yang

diperoleh dari PLN). Data yang dikumpulkan antara lain diperoleh dari:

1. PT. PLN Area Cianjur (Divisi Pengadaan), yaitu berupa data pesanan

bahan, biaya pengiriman dan jumlah produk yang diterima perusahaan.

2. Kuesioner

Kuesioner dilakukan untuk memberian pembobotan terhadap kriteria

pembanding secara sederhana untuk meminimalisir terjadinya kesalahan

dalam pengisiannya.

3.2 Metode Pengambilan Data

Metode pemeringkatan kriteria dan pemasok di PT. PLN Area Cianjur

dibentuk berdasarkan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Pada tahap

awal metode AHP dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap beberapa

kriteria penilaian pemasok sehingga terbentuk suatu hirarki keputusan.

Pembentukan hirarki keputusan dilakukan dengan cara menyebarkan

kuesioner kepada tenaga ahli PT. PLN Area Cianjur yang terkait dengan proses

pengadaan barang yang bertindak sebagai responden. Pemilihan responden ini

berdasarkan pertimbangan bahwa responden:

• Terkait dengan proses pengadaan barang (pengguna barang, pembeli

barang, penerima barang/ QC)

• Merupakan karyawan yang sudah berpengalaman.

31

Page 52: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

32

Tabel 3.1 Daftar Responden

No

Nama

Jabatan

Bagian Lama

Kerja

1 Eden Rochman Assistant Manager Konstruksi Konstruksi 15 tahun

2 Agus Ahmad M Kepala Bagian Warehouse Warehouse 25 tahun

3 Indah Yulistisia Supervisor Pelaksana Pengadaan Procurement 7 tahun

4 Ohan Assistant Pelaksana Pengadaan Procurement 13 tahun

5

Bagos R Junior Assistant Pelaksana

Pengadaan

Procurement

5 tahun

3.2.1 Penyusunan Hierarki

Dalam metode AHP, kriteria biasanya disusun dalam bentuk hirarki. Kriteria

utama dan subkriteria ini dipilih berdasarkan kombinasi dari Keputusan

Direksi PT. PLN (Persero) Nomor: 620.K/ DIR/ 2013 Tanggal 3

Oktober 2013 tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/ Jasa PT. PLN

(Persero) dan Edaran Direksi PT. PLN (Persero) Nomor: 0003.E/DIR/2014

Tanggal 18 Juni 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/ Jasa PT.

PLN (Persero) dan studi pustaka yaitu kriteria pemilihan supplier menurut

Dickson (1966).

Kriteria dan subkriteria dalam penelitian ini merupakan kriteria dan

subkriteria yang dipakai oleh perusahaan dalam memilih supplier, yang

diperoleh dari hasil wawancara pendahuluan. Masalah pemilihan supplier

pada PT PLN Area Cianjur disusun dalam tiga level hirarki seperti pada

gambar 4.1. Level 0 merupakan tujuan yaitu memilih supplier terbaik

(optimal), level pertama merupakan kriteria dalam pemilihan supplier, level

2 merupakan subkriteria yang merupakan penjabaran dari level pertama

(kriteria), sedangkan level 3 merupakan alternatif, supplier mana yang

sebaiknya dipilih.

Page 53: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

33

Memilih supplier terbaik

Harga Kualitas Layanan Ketepatan

Pengiriman

Ketepatan

Jumlah

H1 Q1 S1 D1

H2 Q2 S2 D2

Q3 S3

S4

Supplier X Supplier Y Supplier Z

Gambar 3.1 Struktur Hirarki Masalah Pemilihan Supplier PT. PLN Area Cianjur

Sumber: Saaty (1994) dimodifikasi, Dickson (1966), PT. PLN Area Cianjur

3.2.2 Kuesioner

Pada kuesioner ini terdapat beberapa kriteria utama yaitu harga,

kualitas, layanan, ketepatan pengiriman dan ketepatan jumlah. Masing-

masing kriteria akan dibagi lagi menjadi beberapa subkriteria. Pada

kuesioner pertama, responden diminta untuk memberikan penilaian

tingkat kepentingan terhadap kriteria utama terlebih dahulu, jika kriteria

dianggap penting maka penilaian dilanjutkan dengan melakukan

penilaian berikutnya terhadap tingkat kepentingan subkriteria. Tingkat

kepentingan tersebut adalah sebagai berikut:

• Nilai 1 = sama pentingnya

• Nilai 3 = sedikit lebih penting

• Nilai 5 = lebih penting

• Nilai 7 = sangat lebih penting

• Nilai 9 = mutlak lebih penting

• Nilai 2, 4, 6, 8 = nilai tengah

Page 54: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

34

Hasil penilaian subkriteria dilakukan pengolahan dengan

mengalikan dengan bobot masing-masing responden yang sudah

ditentukan. Pada penelitian ini, penilaian kriteria dan subkriteria

dilakukan dengan cara perhitungan Analytical Hierarchy Process

(AHP) manual.

Page 55: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

35

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Gambar 3.2 Diagram Alir Perhitungan

Page 56: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

36

Data-data yang akan diolah, diperoleh dari kuesioner. Penyebaran kuesioner

ini diberikan kepada responden yang telah ditentukan. Kuesioner terdiri dari

skala perbandingan pihak pengambil keputusan, skala perbandingan kriteria

pemilihan pemasok Joint Cable dan skala perbandingan alternatif pemasok

Joint Cable. Selanjutnya data yang ada diolah dengan menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process. Di dalam perhitungan AHP terdapat uji

konsistensi. Data dinyatakan konsisten jika nilai CR ≤ 0.1. jika data dinyatakan

konsisten, maka dilanjutkan dengan tahap penilaian alternatif. Sedangkan jika

data dinyatakan tidak konsisten, maka perlu dilakukan lagi penyebaran

kuesioner.

Dalam penilaian alternatif, alternatif yang dipilih dan dinyatakan sebagai

pemasok yang paling optimal dibandingkan dengan pemasok-pemasok yang

lain sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya merupakan

alternatif dengan bobot tertinggi.

Page 57: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

37

3.4 Langkah-langkah Penelitian

Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian

Page 58: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

38

Penelitian ini dimulai dengan penentuan perumusan masalah yang ada di

perusahaan. Masalah yang terjadi di perusahaan adalah terdapat ketidaksesuaian

prioritas kriteria pemilihan supplier diantara setiap divisi yang terkait dengan

pemilihan supplier. Untuk menjawab perumusan masalah tersebut, dilakukan studi

pustaka dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan

data sekunder. Dari data-data yang diperoleh dapat ditentukan kriteria-kriteria

pemilihan supplier. Setelah itu masuk ke tahap pembuatan kuesioner berdasarkan

kriteria-kriteria pemilihan supplier yang ada.

Tahap selanjutnya adalah membuat matriks perbandingan berpasangan dan

melakukan perbandingan berpasangan dengan menggunakan skala yang sudah

ditentukan. Matriks perbandingan ini terdiri dari 5 responden. Sebelum ditentukan

vector prioritasnya, terlebih dahulu hasil dari setiap responden direkap dengan

menggunakan rumus di bawah ini.

(3.1)

Setelah itu menentukan nilai eigen vector dari setiap matriks. Lalu selanjutnya

masuk ke dalam tahapan uji konsistensi. Jika Concistency Ratio ≤ 0.1, maka data

dinyatakan konsisten, jika Concistency Ratio tidak kurang dari sama dengan 0.1

maka perlu dilakukan lagi penyebaran kuesioner.

Page 59: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. PLN Distribusi Jawa Barat

Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.

Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah

Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di

Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola

penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu

Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi

Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor

Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr.

Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31

Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di

antara rentang waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik

dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan

wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan

pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani

langsung oleh Pemerintah Indonesia. 27 Desember 1957, GEBEO diambil

alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan

Pemerintah No. 68 1958 j.o Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

39

Page 60: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

40

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk

Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai

wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun

berubah menjadi pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan

BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun

1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status

PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian berdasarkan

pengumaman Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN

exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum

Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan

yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20

Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis

Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN

(Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN

(Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah

kerjanya meliputi Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, namun saat ini

wilayah kerjanya berganti lagi menjadi Provinsi Distribusi Jawa Barat.

Page 61: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

41

4.1.1.2 Produk dan Layanan PT. PLN (Persero)

Dalam menjual produknya (energi listrik), PLN tidak memiliki

kewenangan dalam menetapkan harga jual produknya, melainkan

sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah yang dituangkan melalui

Keputusan Presiden (KEPPRES). Harga jual tenaga listrik saat ini mengacu

pada Tarif Tenaga Listrik (TTL) tahun 2014 ditetapkan melalui Permen

ESDM No. 19 Tahun 2014 tanggal 30 Juni 2014.

Berdasarkan peruntukannya maka TTL 2014 terbagi dalam 8 Golongan

Tarif yaitu:

Tarif Sosial (S) : untuk kepentingan Sosial

Tarif Rumah Tangga (R)

:

untuk kepentingan Rumah Tangga

Tarif Bisnis (B)

:

untuk kepentingan Bisnis

Tarif Industri (I)

:

untuk kepentingan Industri

Tarif Publik (P)

:

untuk kepentingan Kantor Pemerintah dan

Penerangan Jalan Umum

Tarif Layanan Khusus (L)

:

untuk kepentingan Layanan Khusus

Tarif Traksi (T)

:

untuk keperluan jaringan angkutan Traksi

(KRL) PT KAI

Tarif Curah (C)

:

untuk pemanfaatan secara curah

Layanan yang disediakan oleh PLN pada dasarnya meliputi beberapa

produk layanan, di antaranya:

▪ Pelayanan Sambungan Baru, Perubahan Daya, Pelayanan Pengaduan

Gangguan, Pelayanan Informasi Tagihan, dan lain-lain: melalui

Contact Center PLN 123, website www.pln.co.id, Facebook PLN 123,

Twitter @pln123, Email: [email protected]

Page 62: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

42

▪ Pelayanan Pembayaran Tagihan Listrik dan Token Listrik Prabayar:

Di setiap payment point online bank, ATM, Internet Banking, SMS

Banking.

▪ Pelayanan Dana Talangan Tagihan Listrik, bekerjasama dengan Bank.

4.1.2 Prosedur Pelaksanaan Procurement

Pengadaan yang dilakukan dengan pennjukan langsung adalah

pengadaan untuk memeroleh material penunjang. Terdiri dari 3 calon supplier

yang melakukan penawaran ke PT. PLN Area Cianjur untuk produk Joint

Cable yaitu Supplier X, Supplier Y dan Supplier Z. Prosedur pelaksanaan

pengadaan Penunjukan Langsung dilakukan melalui beberapa tahapan,

sebagai berikut.

Gambar 4.1 Prosedur Pelaksanaan Penunjukan Langsung

(Sumber: Divisi Pelaksana Pengadaan PT. PLN Area Cianjur)

Page 63: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

43

Dari gambar di atas kita dapat mengetahui bahwa prosedur

pelaksanaan pengadaan Penunjukan Langsung di awali dengan pengguna/

Wakil pengguna membuat Nota Dinas Pelaksanaan Pengadaan dan

menyerahkan kepada Fungsi perencanaan pengadaan. Pengguna dalam hal ini

adalah Manager Area dan wakil pengguna yang dimaksud adalah Assistant

Manager. Isi dari Nota Dinas adalah terkait uraian jenis barang/jasa, kuantitas,

spesifikasi teknis, jumlah anggaran (Rencana Anggaran Biaya/ RAB), serta

metode pengadaan.

Di dalam nota dinas dicantumkan total anggaran yang akan dikeluarkan

untuk pengadaan material penunjang yang dibutuhkan. Selain itu juga tertera

dengan jelas, jenis pengadaan apa yang dilakukan. Pada nota dinas ini terdapat

lampiran berupa rincian biaya yang dikeluarkan untuk setiap jenis material.

Pada lampiran Nota Dinas ini, dijelaskan secara terperinci biaya yang

dikeluarkan untuk setiap jenis material. Lampiran ini dibuat oleh Assistant

Manager Perencanaan dan Evaluasi untuk dilakukan persetujuan oleh

Manajer Area.

Tahap selanjutnya adalah menyusun HPE (Harga Perkiraan Engineering)

yang dilakukan oleh fungsi perencanaan pengadaan dan diserahkan kepada

Supervisor Pelaksana Pengadaan.

Tahapan yang ketiga adalah Supervisor pelaksana pengadaan melakukan

penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) yang selanjutnya akan disahkan

oleh Manager Area. Apabila dipandang perlu, HPS direview oleh Vfm (Value

for money) Committee.

Tahapan keempat adalah menyusun deskripsi pekerjaan yang dilakukan

oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan. Deskripsi pada umumnya berisi type/

jenis/ spesifikasi dari barang yang akan diadakan. Jenis material dan jumlah

materil yang dibutuhkan tercantum dalam deskripsi pekerjaan. Selain itu, di

dalam deskripsi pekerjaan juga disebutkan persyaratan-persyaratan yang harus

dipenuhi oleh penyedia barang secara terperinci.

Page 64: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

44

Tahapan kelima adalah Supervisor pelaksana pengadaan mengundang

calon penyedia barang yang akan ditunjuk sebagai penyedia barang. Minimal

terdapat tiga calon penyedia barang. Calon penyedia barang akan mengambil

deskripsi pekerjaan. Setelah itu calon penyedia barang memasukkan

penawaran kepada Supervisor pelaksana pengadaan.

Supervisor pelaksana pengadaan melakukan penerimaan dokumen

penawaran, pembukaan dokumen penawaran, evaluasi penawaran dan

negosiasi dengan calon penyedia barang. Hasil dari kegiatan tersebut

Supervisor pelaksana pengadaan akan mengusulkan penetapan penyedia

barang kepada Manager Area, yang selanjutnya Manager Area akan

menetapkan penyedia barang dengan mengeluarkan Surat Penetapan.

Surat pernyataan ini menyatakan secara tertulis bahwa penyedia barang

yang mengirimkan penawaran ke PLN telah ditetapkan sebagai penyedia

barang material yang ditawarkan. Selain itu juga dicantumkan harga yang

telah disepakati antara kedua belah pihak.

Selanjutnya penyedia barang menyerahkan barang sesuai pesanan ke

gudang. Barang atau material yang datang akan diperiksa oleh team pemeriksa

material di gudang. Jika material tidak sesuai dengan yang dipesan maka

material akan dikembalikan langsung ke pihak penyedia barang dengan

memberikan keterangan di Surat Jalan yang telah diterima.

Jika barang sudah sesuai dengan yang dipesan maka penyedia barang

melakukan penagihan yang dilengkapi dengan bukti penerimaan barang serta

kuitansi. Kuitansi ini akan dimutasi ke bagian administrasi. Pihak administrasi

akan mengirimkan bukti penerimaan barang dan kuitansi tersebut ke

Distribusi Jawa Barat dan Banten. Yang memiliki kewajiban untuk membayar

pembelian barang tersebut adalah PT. PLN Distribusi Jawa Barat.

Page 65: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

45

Tahun Mutasi

NOR

Material

KD

MASUK

Total Harga (Rp)

2005 3070007 ISOLATOR;;PORC;20kV;PINPOST; 105 1.334 294.800.660

3060213 CABLE PWR ACC;JOINT ALCU 70mm2 INSUL 105 780 172.819.200

3110025 CABLE PWR;NFA2X;2X10mm2;0.6/1kV;OH 105 113.500 505.517.650

2150599 CUB;N ISO;CBOG MOT MTR;24KV;630A;16KA 105 2 207565.639

3260018 LVSB;DIST;3P;380V;630A;4LINE;OD 105 8 153.531461

2050245 CT;20kV;K;20-40/5-5A;0.2;10VA;ID 105 3 17.985.000

3120033 CABLE PWR ACC;DEAD END ASSY ADJ 70mm 105 300 24.750.000

3120036 CABLE PWR ACC;DEAD END ASSY FIXED

35mm 105 100 5.940.000

3120038 CABLE PWR ACC;DEAD END ASSY FIXED

70mm 105

300

18.810.000

3120058 CABLE PWR ACC;LARGE ANGLE ASSY 70mm 105 300 24.750.000

3280129 CONN;20KV;LLC;AL;70-150mm2; BOLT 105 160 22.792.000

3280158 CONN;20kV;LLC;AL;35-70mm2;PRS;2BOLT 105 80 10.516.000

3050006 CONDUCTOR;AAAC-S;150mm2;44kN 105 6.500 180.558.950

2190352 MTR;kWH E;;3P;57.5-400V;5A;0.5;;4W 105 50 95.922.200

4.1.3 Data Transaksi Purchase Order (PO) PT. PLN Area Cianjur

Data transaksi Purchase Order (PO) berikut adalah data transaksi

pengeluaran dana yang menggunakan Purchase Order (PO) di PT PLN Area

Cianjur yang biasa disebut dengan transaki OI (Order Invoice) dan tidak

termasuk data transaksi pengeluaran yang tidak menggunakan PO atau di

dalam PT PLN Area Cianjur biasa disebut dengan transaksi NOI (Not Order

Invoice). Adapun yang termasuk dengan NOI di PT PLN Area Cianjur adalah

seperti material yang masuk dari area lain, gaji karyawan, insentif karyawan,

pembelian barang-barang kebutuhan karyawan golongan manajerial,

pembangunan gedung-gedung perkantoran, dan lain-lain. Alasan peneliti

tidak memasukkan transaksi NOI di dalam penelitian ini adalah karena

traksaksi NOI tidak masuk dalam lingkup pekerjaan Purchasing Section tetapi

dilakukan oleh masing-masing bagian yang terkait.

Adapun data-data transaksi PT ABC berdasarkan Purchase Order (PO)

atau transaksi OI (Order Invoice) dari 2005-2016 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Transkasi PO Tahun 2005

Page 66: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

46

Tabel 4.2 Data Transkasi PO Tahun 2005 (Lanjutan)

Tahun Mutasi

NOR

Material

KD

MASUK

Total Harga (Rp)

2005 3110041 CABLE PWR;NFA2X-T;3X70+1X50;0.6/1kV;OH 105 4.000 177.623.600

3110041 CABLE PWR;NFA2X-T;3X70+1X50;0.6/1kV;OH 105 5.200 230.910.680

3260018 LVSB;DIST;3P;380V;630A;4LINE;OD 105 12 226.044.904

3260027 LVSB;DIST;3P;380V;250A;2LINE;OD 105 6 68.003.760

4120102 BOX;MER TRIP MODEM MCCB CT TR 53KVA 105 3 31.599.876

Tabel 4.3 Data Transaksi PO Tahun 2010

Tahun Mutasi

NOR

Material

KD

MASUK

Total Harga (Rp)

2010 3060130 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 70mm2 105 100 1.925.000

3060132 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 150mm2 105 100 4.345.000

3060203 COND ACC;JOINT AL 150mm2 COMP 105 100 5.390.000

3060213 CABLE PWR ACC;JOINT ALCU 70mm2 INSUL 105 540 139.280.090

3120017 CABLE PWR ACC;CABLE SHOE CU 50mm2 105 200 3.960.000

3280114 CONN;20kV;H;AL/AL;70-70mm2;PRSISO; 105 100 1.716.000

3280134 CONN;20kV;CIRCLE;AL;70-150mm2;PRS; 105 100 2.970.000

3280145 CONN;20kV;CIRCLE;AL;150/150mm2;PRS; 105 100 1.980.000

3070151 ISOLATOR;PINPOST;PORC;24KV;;12.5kN 105 374 82.650.260

1030013 TRF DIS;;20kV/400V;3P;250kVA;DYN5;OD 105 7 384.513.360

1060068 TRF ACC;SERANDANG TRAFO 3P;1 TIANG 105 20 81.400.000

1060069 TRF ACC;SERANDANG TRAFO 3P;2 TIANG 105 15 181.500.000

Tabel 4.4 Data Transaksi PO Tahun 2016

Tahun Mutasi NOR Material KD MASUK Total Harga (Rp)

2016 3070154 ISOLATOR;SUSP;POLYMER;24KV;;70kN 105 126 42.065.100

3060130 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 70mm2 105 300 5.775.000

3060132 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 150mm2 105 300 21.780.000

3060200 COND ACC;JOINT AL 70mm2 COMP 105 300 8.250.000

3060213 CABLE PWR ACC;JOINT ALCU 70mm2 INSUL 105 1.200 329.089.905

3060233 COND ACC;JOINT SLEEVE ALCU 70mm2 105 300 15.180.000

3070150 ISOLATOR;PINPOST;POLYMER;24KV;;12.5kN 105 186 40.613.100

3110515 CABLE PWR;NYY;1X95mm2;0.6/1kV;Opstig 105 500 59.607.900

3120156

CABLE PWR ACC;CABLE SHOE AL-CU 1H 70mm2

105

300 15.840.000

4190264 UNIV ACC;GROUND ROD CU 5/8"X2750mm 105 200 26.400.000

3030041 POLE;STEEL;220V;CIRCL;9m;200daN;; 105 21 79.406.250

1060069 TRF ACC;SERANDANG TRAFO 3P;2 TIANG 105 7 84.700

Page 67: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

47

Tabel 4.5 Data Transaksi PO Tahun 2016 (Lanjutan)

Tahun Mutasi NOR Material KD MASUK Total Harga (Rp)

2016 2200005 MTR ACC;TIMAH SEGEL 105 300 16.58.750

3040305 POLE ACC;STAINLESS STEEL STRAP 20X0.7mm 105 800 11.000.000

3050030 CONDUCTOR;CU;50mm2;19.28kN 105 1.000 45.100.000

Berdasarkan data transaksi di atas dapat disimpulkan bahwa transaksi

dengan biaya terbesar dari material penunjang yang dilakukan oleh PT. PLN

Area Cianjur adalah transaksi pada material Cable Power Accecories (Joint

Cable). Sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya pada gambar 1.3

bahwa terdapat ketidaksesuaian antara realisasi pembelian dan target pembelian

material untuk Cable Power Accecories (Joint Cable).

Oleh karena itu, dengan melakukan perbaikan dalam penentuan dan

pemilihan pemasok Cable Power Accecories (Joint Cable) akan sangat

berpengaruh terhadap penurunan biaya yang harus dikeluarkan untuk

pemasangan dan dengan belum adanya standar yang fokus dalam penentuan

dan pemilihan pemasok di PT. PLN Area Cianjur ini maka penelitian ini akan

memberikan dampak yang sangat baik bagi perusahaan untuk memperbaiki

strategi pengadaan yang ada.

4.1.4 Kuesioner AHP (Analytical Hierarchy Process)

Berikut hasil rekapitulasi kuisioner AHP pemilihan supplier di PT. PLN

Area Cianjur untuk Level 1 (Klasifikasi) dapat dilihat pada tabel 4.6 sampai

dengan tabel 4.10.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Kuisioner Responden 1 Level 1 (Klasifikasi)

KLASIFIKASI

HARGA

KUALITAS

LAYANAN KETEPATAN

PENGIRIMAN

KETEPATAN

JUMLAH

HARGA 1,00 0,20 5,00 9,00 0,11

KUALITAS 5,00 1,00 3,00 9,00 9,00

LAYANAN 0,20 0,33 1,00 0,14 0,11

KETEPATAN PENGIRIMAN

0,11

0,11

7,00

1,00

3,00

KETEPATAN

JUMLAH

9,00

0,11

0,11

0,33

1,00

Page 68: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

48

Tabel 4.7 Rekapitulasi Kuisioner Responden 2 Level 1 (Klasifikasi)

KLASIFIKASI

HARGA

KUALITAS

LAYANAN KETEPATAN PENGIRIMAN

KETEPATAN JUMLAH

HARGA 1,00 0,11 0,11 0,11 0,11

KUALITAS 9,00 1,00 5,00 5,00 5,00

LAYANAN 9,00 0,20 1,00 0,33 0,33

KETEPATAN PENGIRIMAN

9,00

0,20

3,00

1,00

3,00

KETEPATAN JUMLAH

9,00

0,20

3,00

0,33

1,00

Tabel 4.8 Rekapitulasi Kuisioner Responden 3 Level 1 (Klasifikasi)

KLASIFIKASI

HARGA

KUALITAS

LAYANAN

KETEPATAN

PENGIRIMAN

KETEPATAN

JUMLAH

HARGA 1,00 0,33 3,00 0,33 0,20

KUALITAS 3,00 1,00 9,00 3,00 2,00

LAYANAN 0,33 0,11 1,00 3,00 3,00

KETEPATAN

PENGIRIMAN

3,00

0,33

0,33

1,00

3,00

KETEPATAN JUMLAH

5,00

0,50

0,33

0,33

1,00

Tabel 4.9 Rekapitulasi Kuisioner Responden 4 Level 1 (Klasifikasi)

KLASIFIKASI

HARGA

KUALITAS

LAYANAN KETEPATAN

PENGIRIMAN

KETEPATAN

JUMLAH

HARGA 1,00 0,11 0,11 0,11 0,11

KUALITAS 9,00 1,00 5,00 5,00 5,00

LAYANAN 9,00 0,20 1,00 0,33 0,33

KETEPATAN PENGIRIMAN

9,00

0,20

3,00

1,00

3,00

KETEPATAN

JUMLAH

9,00

0,20

3,00

0,33

1,00

Page 69: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

49

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Responden 5 Level 1 (Klasifikasi)

KLASIFIKASI

HARGA

KUALITAS

LAYANAN KETEPATAN PENGIRIMAN

KETEPATAN JUMLAH

HARGA 1,00 0,11 0,11 0,11 0,11

KUALITAS 9,00 1,00 5,00 5,00 5,00

LAYANAN 9,00 0,20 1,00 0,33 0,33

KETEPATAN

PENGIRIMAN

9,00

0,20

3,00

1,00

3,00

KETEPATAN

JUMLAH

9,00

0,20

3,00

0,33

1,00

Berikut hasil rekapitulasi kuisioner AHP pemilihan supplier di PT.

PLN Area Cianjur untuk Level 2 (Subkriteria) dapat dilihat pada tabel

4.11 sampai dengan table 4.32.

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden

1 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

SUBKRITERIA

Kepantasan Harga dengan Kualitas (H1)

Kemampuan

Memberi Diskon (H2)

Kepantasan Harga

dengan Kualitas (H1)

1,00

9,00

Kemampuan Memberi

Diskon (H2)

0,11

1,00

Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

SUBKRITERIA

Kesesuaian barang

dengan spesifikasi

barang yang diterapkan

(Q1)

Penyediaan barang

tanpa cacat (Q2)

Kemampuan

memberikan

kualitas yang

konsisten (Q3)

Kesesuaian barang dengan

spesifikasi barang yang

diterapkan (Q1)

1,00

3,00

0,20

Penyediaan barang tanpa

cacat (Q2)

0,33

1,00

0,20

Kemampuan memberikan

kualitas yang konsisten (Q3)

5,00

5,00

1,00

Page 70: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

50

Tabel 4.13 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

SUBKRITERIA

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

Kemampuan

memberikan informasi

secara jelas (S2)

Kecepatan

menanggapi

permintaan

pelanggan (S3)

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan

pelanggan (S4)

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

1,00

0,14

0,33

0,33

Kemampuan

memberikan informasi

secara jelas (S2)

7,00

1,00

0,20

0,20

Kecepatan menanggapi permintaan pelanggan

(S3)

3,00

5,00

1,00

3,00

Tabel 4.14 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/

Layanan) Lanjutan

SUBKRITERIA

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

Kemampuan memberikan informasi

secara jelas (S2)

Kecepatan menanggapi permintaan

pelanggan (S3)

Cepat tanggap menyelesaikan

keluhan pelanggan (S4)

Cepat tanggap

menyelesaikan keluhan

pelanggan (S4)

3,00

5,00

0,33

1,00

Tabel 4.15 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan

Pengiriman) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

SUBKRITERIA

Kemampuan memberikan

barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

Kemampuan

menangani sistem

transportasi (D2)

Kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

1,00

0,33

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

3,00

1,00

Page 71: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

51

Tabel 4.16 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden

2 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

SUBKRITERIA Kepantasan Harga

dengan Kualitas Kemampuan Memberi

Diskon

Kepantasan Harga

dengan Kualitas

1,00

9,00

Kemampuan Memberi

Diskon

0,11

1,00

Tabel 4.17 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

SUBKRITERIA

Kesesuaian barang dengan spesifikasi

barang yang diterapkan (Q1)

Penyediaan

barang tanpa

cacat (Q2)

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

Kesesuaian barang dengan

spesifikasi barang yang

diterapkan (Q1)

1,00

3,00

0,20

Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

0,33

1,00

0,20

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

5,00

5,00

1,00

Page 72: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

52

Tabel 4.18 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

SUBKRITERIA

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

Kemampuan

memberikan

informasi secara

jelas (S2)

Kecepatan

menanggapi

permintaan

pelanggan (S3)

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan

pelanggan (S4)

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

1,00

0,33

0,20

0,33

Kemampuan

memberikan informasi

secara jelas (S2)

3,00

1,00

0,50

0,33

Kecepatan

menanggapi

permintaan pelanggan

(S3)

5,00

2,00

1,00

0,50

Cepat tanggap

menyelesaikan keluhan

pelanggan (S4)

3,00

3,00

2,00

1,00

Tabel 4.19 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan

Pengiriman) Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

SUBKRITERIA

Kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

Kemampuan

menangani sistem

transportasi (D2)

Kemampuan

memberikan barang

sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

1,00

1,00

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

1,00

1,00

Page 73: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

53

Tabel 4.20 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden

3 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

SUBKRITERIA Kepantasan Harga

dengan Kualitas

Kemampuan Memberi

Diskon

Kepantasan Harga dengan Kualitas

1,00

7,00

Kemampuan Memberi Diskon

0,14

1,00

Tabel 4.21 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

SUBKRITERIA

Kesesuaian barang dengan spesifikasi

barang yang diterapkan (Q1)

Penyediaan barang

tanpa cacat (Q2)

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

Kesesuaian barang dengan

spesifikasi barang yang

diterapkan (Q1)

1,00

0,11

0,14

Penyediaan barang tanpa

cacat (Q2)

9,00

1,00

0,11

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

7,00

9,00

1,00

Tabel 4.22 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

SUBKRITERIA

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

Kemampuan

memberikan

informasi secara

jelas (S2)

Kecepatan

menanggapi

permintaan pelanggan

(S3)

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan

pelanggan (S4)

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

1,00

0,11

0,14

0,14

Kemampuan

memberikan

informasi secara

jelas (S2)

9,00

1,00

0,14

0,14

Kecepatan

menanggapi

permintaan

pelanggan (S3)

7,00

7,00

1,00

0,14

Page 74: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

54

Tabel 4.23 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) (Lanjutan)

SUBKRITERIA

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

Kemampuan

memberikan

informasi secara

jelas (S2)

Kecepatan

menanggapi

permintaan pelanggan

(S3)

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan

pelanggan (S4)

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan pelanggan

(S4)

7,00

7,00

7,00

1,00

Tabel 4.24 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan

Pengiriman) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

SUBKRITERIA

Kemampuan

memberikan barang

sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

Kemampuan

menangani sistem

transportasi (D2)

Kemampuan memberikan

barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

1,00

1,00

Kemampuan menangani

sistem transportasi (D2)

1,00

1,00

Tabel 4.25 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden

4 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

SUBKRITERIA Kepantasan Harga

dengan Kualitas

Kemampuan

Memberi Diskon

Kepantasan Harga dengan Kualitas

1,00

9,00

Kemampuan

Memberi Diskon

0,11

1,00

Page 75: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

55

Tabel 4.26 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

SUBKRITERIA

Kesesuaian barang

dengan spesifikasi

barang yang diterapkan

(Q1)

Penyediaan barang

tanpa cacat (Q2)

Kemampuan

memberikan kualitas

yang konsisten (Q3)

Kesesuaian barang dengan spesifikasi

barang yang diterapkan (Q1)

1,00

3,00

0,20

Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

0,33

1,00

0,20

Kemampuan

memberikan kualitas

yang konsisten (Q3)

5,00

5,00

1,00

Tabel 4.27 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

SUBKRITERIA

Kemudahan

untuk dihubungi

(S1)

Kemampuan

memberikan

informasi secara

jelas (S2)

Kecepatan

menanggapi

permintaan

pelanggan (S3)

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan

pelanggan (S4)

Kemudahan untuk dihubungi (S1)

1,00

0,33

0,20

0,33

Kemampuan memberikan informasi

secara jelas (S2)

3,00

1,00

0,50

0,33

Kecepatan

menanggapi

permintaan pelanggan

(S3)

5,00

2,00

1,00

0,50

Cepat tanggap menyelesaikan

keluhan pelanggan (S4)

3,00

3,00

2,00

1,00

Page 76: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

56

Tabel 4.28 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan

Pengiriman) Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

SUBKRITERIA Kemampuan memberikan

barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

Kemampuan

menangani sistem

transportasi (D2)

Kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

1,00

0,33

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

3,00

1,00

Tabel 4.29 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden

5 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

SUBKRITERIA

Kepantasan Harga dengan Kualitas

Kemampuan Memberi Diskon

Kepantasan Harga

dengan Kualitas

1,00

9,00

Kemampuan Memberi Diskon

0,11

1,00

Tabel 4.30 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

SUBKRITERIA

Kesesuaian barang

dengan spesifikasi barang

yang diterapkan (Q1)

Penyediaan barang

tanpa cacat (Q2)

Kemampuan

memberikan kualitas

yang konsisten (Q3)

Kesesuaian barang

dengan spesifikasi

barang yang diterapkan

(Q1)

1,00

0,11

0,14

Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

9,00

1,00

0,11

Kemampuan

memberikan kualitas

yang konsisten (Q3)

7,00

9,00

1,00

Page 77: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

57

Tabel 4.31 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

SUBKRITERIA

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

Kemampuan

memberikan informasi

secara jelas (S2)

Kecepatan menanggapi permintaan

pelanggan (S3)

Cepat tanggap menyelesaikan

keluhan pelanggan (S4)

Kemudahan untuk

dihubungi (S1)

1,00

0,14

0,33

0,33

Kemampuan

memberikan

informasi secara jelas

(S2)

7,00

1,00

0,20

0,20

Kecepatan

menanggapi

permintaan

pelanggan (S3)

3,00

5,00

1,00

3,00

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan pelanggan

(S4)

3,00

5,00

0,33

1,00

Tabel 4.32 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan

Pengiriman) Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

SUBKRITERIA

Kemampuan memberikan

barang sesuai tanggal

yang disepakati (D1)

Kemampuan menangani

sistem transportasi (D2)

Kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

1,00

1,00

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

1,00

1,00

Berikut hasil rekapitulasi kuisioner AHP pemilihan supplier di PT.

PLN Area Cianjur untuk Level 3 (Alternatif) dapat dilihat pada tabel 4.33

sampai dengan tabel 4.92.

Page 78: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

58

Tabel 4.33 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 1 Level 3

(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,20 5,00

Supplier Y 5,00 1,00 3,00

Supplier Z 0,20 0,33 1,00

Tabel 4.34 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 1 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.35 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 1 Level 3

(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,33

Supplier Y 0,50 1,00 0,14

Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.36 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 1 Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Page 79: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

59

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 1 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.38 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 7,00 0,20

Supplier Y 0,14 1,00 5,00

Supplier Z 5,00 0,20 1,00

Tabel 4.39 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,50

Supplier Y 0,50 1,00 0,20

Supplier Z 2,00 5,00 1,00

Tabel 4.40 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan

Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 1 Level 3 (Alternatif/

Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,14

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 7,00 5,00 1,00

Page 80: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

60

Tabel 4.41 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat

Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 1 Level 3

(Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 7,00 0,20

Supplier Y 0,14 1,00 5,00

Supplier Z 5,00 0,20 1,00

Tabel 4.42 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang) Responden 1 Level 3

(Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.43 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 1 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.44 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan

Jumlah) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,50

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 2,00 5,00 1,00

Page 81: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

61

Tabel 4.45 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 2 Level 3

(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.46 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 2 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.47 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 2 Level 3

(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,33

Supplier Y 0,50 1,00 0,14

Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.48 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 2 Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Page 82: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

62

Tabel 4.49 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 2 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.50 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,33 0,33

Supplier Y 3,00 1,00 0,50

Supplier Z 3,00 2,00 1,00

Tabel 4.51 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.52 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan

Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 2 Level 3 (Alternatif/

Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,33 0,20

Supplier Y 3,00 1,00 0,33

Supplier Z 5,00 3,00 1,00

Page 83: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

63

Tabel 4.53 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat

Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 2 Level 3

(Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,33 0,33

Supplier Y 3,00 1,00 0,50

Supplier Z 3,00 2,00 1,00

Tabel 4.54 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang) Responden 2 Level 3

(Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.55 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 2 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,20

Supplier Y 0,50 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.56 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan

Jumlah) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Page 84: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

64

Tabel 4.57 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 3 Level 3

(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,20 5,00

Supplier Y 5,00 1,00 3,00

Supplier Z 0,20 0,33 1,00

Tabel 4.58 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 3 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.59 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 3 Level 3

(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.60 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 3 Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Page 85: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

65

Tabel 4.61 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 3 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,33

Supplier Y 0,50 1,00 0,14

Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.62 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,50 0,33

Supplier Y 2,00 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.63 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,33 3,00

Supplier Y 3,00 1,00 3,00

Supplier Z 0,33 0,33 1,00

Tabel 4.64 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan

Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/

Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,33 0,20

Supplier Y 3,00 1,00 0,33

Supplier Z 5,00 3,00 1,00

Page 86: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

66

Tabel 4.65 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap

Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap

Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,50 0,33

Supplier Y 2,00 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.66 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat

Waktu Mengirimkan Barang) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.67 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 3 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,33 0,33

Supplier Y 3,00 1,00 1,00

Supplier Z 3,00 1,00 1,00

Tabel 4.68 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan

Jumlah) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Page 87: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

67

Tabel 4.69 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 4 Level 3

(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,20

Supplier Y 0,50 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.70 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 4 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 5,00

Supplier Y 0,33 1,00 2,00

Supplier Z 0,20 0,50 1,00

Tabel 4.71 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 4 Level 3

(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.72 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 4 Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Page 88: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

68

Tabel 4.73 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 4 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,33

Supplier Y 0,50 1,00 0,14

Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.74 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 3,00 5,00 1,00

Tabel 4.75 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.76 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan

Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/

Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Page 89: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

69

Tabel 4.77 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap

Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap

Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.78 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat

Waktu Mengirimkan Barang) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.79 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 4 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.80 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan

Jumlah) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Page 90: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

70

Tabel 4.81 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 5 Level 3

(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.82 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 5 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,00 1,00

Supplier Y 1,00 1,00 1,00

Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.83 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 5 Level 3

(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.84 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 5 Level 3 (Alternatif/

Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,33

Supplier Y 0,33 1,00 0,33

Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Page 91: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

71

Tabel 4.85 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 5 Level

3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 2,00 0,33

Supplier Y 0,50 1,00 0,14

Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.86 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/

Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.87 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/

Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.88 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan

Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/

Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Page 92: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

72

Tabel 4.89 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap

Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap

Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.90 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat

Waktu Mengirimkan Barang) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.91 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam

Hal Penanganan Transportasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.92 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z

Supplier X 1,00 3,00 0,20

Supplier Y 0,33 1,00 0,20

Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Page 93: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

73

4.2 Metode Analisis AHP

4.2.1 Penentuan Bobot Kriteria dan Subkriteria

Bobot masing-masing kriteria utama dan subkriteria diperolah dengan

membandingkan tingkat kepentingan antar kriteria utama dan antar subkriteria

atau yang disebut perbandingan berpasangan. Dalam melakukan

perbandingan berpasangan dilakukan penyebaran kuesioner yang kedua

dengan menggunakan responden yang sama dengan kuesioner pertama.

Bentuk kuesioner dapat dilihat pada lampiran.

1. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan

kontribusi relatif pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan

kriteria yang setingkat di atasnya.

Dari hasil kuesioner AHP yang disebar pada tiap level, dapat kita

rekapitulasi dengan menggunakan rata-rata pembobotan berdasarkan

nilai probabilitasnya, yaitu dengan menggunakan rumus berikut:

Dimana: n = jumlah responden

x = tingkat kepentingan berdasarkan skala AHP

Contoh: Perhitungan nilai probablitas untuk Level 1 (Klasifikasi) antar

elemen Harga dengan elemen Layanan.

P = 5√5𝑥0.11𝑥3𝑥0.11𝑥0.11 = 0.68

Berikut hasil rekapitulasi kuesioner AHP Level 1 (Klasifikasi), Level 2

(Atribut) dan Level 3 (Alternatif) berturut-turut dapat dilihat pada tabel

4.93 sampai dengan table 4.109.

Page 94: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

74

Tabel 4.93 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 1 (Klasifikasi)

KLASIFIKASI

HARGA

KUALITAS

LAYANAN KETEPATAN

PENGIRIMAN

KETEPATAN

JUMLAH

HARGA 1,00 0,39 0,68 0,58 0,35

KUALITAS 2,53 1,00 2,25 2,25 2,16

LAYANAN 1,47 0,44 1,00 0,66 0,64

KETEPATAN

PENGIRIMAN

1,73

0,44

1,51

1,00

1,73

KETEPATAN JUMLAH

2,83

0,46

1,00

0,58

1,00

Jumlah 9,57 2,74 6,44 5,07 5,89

Tabel 4.94 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga)

SUBKRITERIA Kepantasan Harga

dengan Kualitas

Kemampuan

Memberi Diskon

Kepantasan Harga dengan Kualitas

1,00

2,93

Kemampuan Memberi Diskon

0,34

1,00

Jumlah 1,34 3,93

Tabel 4.95 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

SUBKRITERIA

Kesesuaian barang

dengan spesifikasi barang

yang diterapkan (Q1)

Penyediaan barang

tanpa cacat (Q2)

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

Kesesuaian barang dengan spesifikasi barang yang

diterapkan (Q1)

1,00

0,90

0,42

Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

1,12

1,00

0,40

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

2,39

2,52

1,00

Jumlah 4,51 4,41 1,82

Page 95: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

75

Tabel 4.96 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

SUBKRITERIA

Kemudahan

untuk

dihubungi (S1)

Kemampuan memberikan

informasi secara jelas (S2)

Kecepatan menanggapi

permintaan pelanggan (S3)

Cepat tanggap menyelesaikan

keluhan pelanggan (S4)

Kemudahan untuk dihubungi (S1)

1,00

0,44

0,48

0,53

Kemampuan memberikan

informasi secara jelas (S2)

2,29

1,00

0,52

0,48

Kecepatan menanggapi permintaan pelanggan (S3)

2,09

1,93

1,00

0,89

Cepat tanggap

menyelesaikan keluhan

pelanggan (S4)

1,89

2,09

1,12

1,00

Jumlah 7,26 5,45 3,12 2,90

Tabel 4.97 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan

Pengiriman)

SUBKRITERIA

Kemampuan memberikan

barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

Kemampuan memberikan barang sesuai

tanggal yang disepakati (D1)

1,00

0,80

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

1,25

1,00

Jumlah 2,25 1,80

Tabel 4.98 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan

Harga dengan Kualitas)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 0,87 1,00

Supplier Y 1,15 1,00 0,90

Supplier Z 1,00 1,11 1,00

Jumlah 3,15 2,97 2,90

Page 96: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

76

Tabel 4.99 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberi Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,12 1,17

Supplier Y 0,90 1,00 1,07

Supplier Z 0,85 0,93 1,00

Jumlah 2,75 3,05 3,25

Tabel 4.100 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian

Barang dengan Spesifikasi Barang yang Diterapkan)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,60 0,58

Supplier Y 0,63 1,00 0,49

Supplier Z 1,73 2,05 1,00

Jumlah 3,36 4,65 2,06

Tabel 4.101 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan

Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,73 0,58

Supplier Y 0,58 1,00 0,58

Supplier Z 1,73 1,73 1,00

Jumlah 3,31 4,46 2,15

Tabel 4.102 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,53 0,52

Supplier Y 0,65 1,00 0,40

Supplier Z 1,92 2,47 1,00

Jumlah 3,57 5,01 1,93

Page 97: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

77

Tabel 4.103 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan

Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,27 0,50

Supplier Y 0,79 1,00 0,71

Supplier Z 2,02 1,41 1,00

Jumlah 3,81 3,67 2,21

Tabel 4.104 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Informasi Secara Jelas)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,20 0,75

Supplier Y 0,84 1,00 0,69

Supplier Z 1,32 1,45 1,00

Jumlah 3,16 3,65 2,44

Tabel 4.105 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan

Menanggapi Permintaan Pelanggan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,12 0,43

Supplier Y 0,90 1,00 0,50

Supplier Z 2,31 2,02 1,00

Jumlah 4,21 4,14 1,93

Tabel 4.106 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat

Tanggap Menanggapi Keluhan Pelanggan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,27 0,50

Supplier Y 0,79 1,00 0,71

Supplier Z 2,02 1,41 1,00

Jumlah 3,81 3,67 2,21

Page 98: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

78

Tabel 4.107 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,25 0,72

Supplier Y 0,80 1,00 0,72

Supplier Z 1,38 1,38 1,00

Jumlah 3,18 3,63 2,45

Tabel 4.108 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan

Menangani Sistem Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z

Supplier X 1,00 1,20 0,55

Supplier Y 0,84 1,00 0,62

Supplier Z 1,81 1,62 1,00

Jumlah 3,64 3,82 2,17

Tabel 4.109 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan

Jumlah)

Ketepatan Jumlah

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z

Supplier X 1,00 1,55 0,58

Supplier Y 0,64 1,00 0,53

Supplier Z 1,74 1,90 1,00

Jumlah 3,38 4,46 2,10

2. Penentuan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi

Setelah data-data kuesioner direkapitulasi barulah dapat dihitung vector

prioritas beserta dengan dilakukan uji konsistensi pada tiap tabel

pairwise comparison unutk setiap level.

Berikut ini adalah contoh perhitungan manual dalam menentukan vector

prioritas dan uji konsistensi dari sebuah hirarki keputusan.

Langkah 1: Menjumlahkan nilai aij pada setiap kolom matriks

perbandingan berpasangan seperti terlihat pada tabel hasil rekapitulasi

kuesioner AHP.

Page 99: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

79

Langkah 2: Membagi nilai aij dengan jumlah nilai kolom tersebut yang

menghasilkan matriks ternormalisasi. Lalu jumlahkan nilai pada setiap

baris untuk menentukan nilai vector prioritas. Nilai vector prioritas

diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap baris dengan jumlah

kriteria atau subkriteria yang ada seperti terlihat pada contoh matriks

ternomalisasi berikut ini:

Tabel 4.110 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Subkriteria dari Kriteria Kualitas

SUBKRITERIA

Kepantasan Harga dengan

Kualitas

Kemampuan Memberi Diskon

Jumlah

Vektor Prioritas

Kepantasan

Harga dengan Kualitas

0,75*

0,75

1,49

0,75

Kemampuan

Memberi Diskon

0,25

0,25

0,51

0,25

*adalah hasil pembagian dari 1/1,34

Langkah 3: Menghitung rata-rata setiap baris dari penjumlahan

setiap baris matriks ternormalisasi tahap 2 dibagi dengan vector

prioritas setiap baris (kriteria/ subkriteria) nya. Matriks

ternormalisasi tahap 2 diperoleh dari nilai aij matriks ternormalisasi

tahap 1 dikali dengan vector prioritas setiap baris (kriteria/

subkriteria) nya. Rata-rata ini kemudian digunakan untuk mencari

lamda maks. Lamda maks diperoleh dari hasil pembagian antara rata-

rata dengan jumlah kriteria atau subkriteria yang ada. Nilai

Concistency Index (CI) diperoleh dengan rumus seperti dibawah ini:

CI = ������𝑠 −

� − 1

Dimana: n = jumlah ordo

Sedangkan nilai Concistency Ratio (CR) diperoleh dengan rumus

seperti dibawah ini:

CR = 𝐶𝐼

𝑅𝐼

Page 100: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

80

Dimana:

CI = Concistency Index

RI = Random Index

Nilai RI terhantung dari Orde Matriks. Besarnya RI dapat dilihat

pada Tabel 4.108 berikut ini:

Tabel 4.111 Tabel Random Index

Orde Matriks 1 2 3 4 5 6 7 8

RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41

Orde Matriks 9 10 11 12 13 14 15

RI 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59

Sumber: Saaty (2008)

Berikut hasil perhitungan vektor prioritas beserta uji konsistensi untuk

level 1 (Klasifikasi), Level 2 (Subkriteria) dan Level 3 (Alternatif) serta

perhitungan vector prioritas untuk level 1 ke 2 dapat dilihat berturut-

turut pada tabel 4.128.

Tabel 4.112 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 1

(Klasifikasi)

KLASIFIKASI

HARGA

KUALITAS

LAYANAN

KETEPATAN PENGIRIMAN

KETEPATAN JUMLAH

Jumlah

Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

HARGA 0.11 0.14 0.10 0.12 0.06 0.53 5.03 5.05 0.01 0.010603

KUALITAS 0.27 0.36 0.32 0.48 0.39 1.82 5.08

LAYANAN 0.16 0.16 0.14 0.14 0.12 0.71 5.02

KETEPATAN PENGIRIMAN

0.18

0.16

0.22

0.21

0.31

1.08

5.07

KETEPATAN JUMLAH

0.30

0.17

0.14

0.12

0.18

0.91

5.04

Page 101: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

81

Tabel 4.113 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2

(Subkriteria/ Harga)

SUBKRITERIA

Kepantasan Harga dengan Kualitas

Kemampuan Memberi Diskon

Jumlah

Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Kepantasan Harga dengan

Kualitas

0,75

0,75

1,49

2,00

2

0

0

Kemampuan Memberi

Diskon

0,25

0,25

0,51

2,00

Tabel 4.114 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2

(Subkriteria/ Kualitas)

SUBKRITERIA

Kesesuaian barang

dengan spesifikasi

barang yang

diterapkan (Q1)

Penyediaan

barang

tanpa cacat

(Q2)

Kemampuan

memberikan

kualitas yang

konsisten (Q3)

Jumlah

Rata-

rata

Lamda

Maks

CI

CR

Kesesuaian

barang dengan

spesifikasi barang

yang diterapkan

(Q1)

0,22

0,21

0,23

0,66

3,00

3,00

0,0015

0,0023

Penyediaan

barang tanpa

cacat (Q2)

0,24

0,23

0,22

0,69

3,00

Kemampuan

memberikan

kualitas yang

konsisten (Q3)

0,52

0,58

0,55

1,65

3,00

Page 102: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

82

Tabel 4.115 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2

(Subkriteria/ Layanan)

SUBKRITERIA

Kemudahan

untuk

dihubungi

(S1)

Kemampuan

memberikan

informasi

secara jelas

(S2)

Kecepatan

menanggapi

permintaan

pelanggan

(S3)

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan

pelanggan (S4)

Jumlah

Rata-

rata

Lamda

Maks

CI

CR

Kemudahan

untuk dihubungi

(S1)

0,14

0,09

0,15

0,18

0,56

4,03

4,09

0,03

0,032

Kemampuan

memberikan

informasi secara

jelas (S2)

0,32

0,21

0,16

0,16

0,85

4,09

Kecepatan

menanggapi

permintaan

pelanggan (S3)

0,29

0,40

0,32

0,30

1,30

4,11

Cepat tanggap

menyelesaikan

keluhan

pelanggan (S4)

0,26

0,43

0,36

0,34

1,39

4,11

Tabel 4.116 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2

(Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

SUBKRITERIA

Kemampuan

memberikan

barang sesuai

tanggal yang

disepakati (D1)

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

Jumlah

Rata-

rata

Lamda

Maks

CI

CR

Kemampuan memberikan

barang sesuai tanggal yang

disepakati (D1)

0,45

0,45

0,89

2,00

2

0

0

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

0,55

0,55

1,11

2,00

Page 103: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

83

Tabel 4.117 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ H1)

H1 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,32 0,29 0,34 0,96 3,01 3,01 0,003333227 0,005747

Supplier Y 0,37 0,34 0,31 1,02 3,01

Supplier Z 0,32 0,37 0,34 1,04 3,01

Tabel 4.118 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ H2)

H2 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,36 0,37 0,36 1,09 3,00 3,00 0 0

Supplier Y 0,33 0,33 0,33 0,98 3,00

Supplier Z 0,31 0,31 0,31 0,92 3,00

Tabel 4.119 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ Q1)

Q1 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,31 0,37 0,28 0,95 3,10 2,99 0 0

Supplier Y 0,19 0,21 0,23 0,64 3,01

Supplier Z 0,53 0,37 0,48 1,38 2,87

Tabel 4.120 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ Q2)

Q2 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,32 0,38 0,24 0,94 2,95 2,89 0 0

Supplier Y 0,18 0,22 0,19 0,59 2,66

Supplier Z 0,55 0,38 0,46 1,40 3,05

Page 104: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

84

Tabel 4.121 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ Q3)

Q3 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,29 0,30 0,27 0,86 3,00 3,00 0 0

Supplier Y 0,19 0,20 0,21 0,59 3,00

Supplier Z 0,55 0,49 0,52 1,55 3,01

Tabel 4.122 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ S1)

S1 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,28 0,27 0,23 0,77 2,78 3,00 0,002465933 0,004252

Supplier Y 0,22 0,21 0,32 0,75 2,82

Supplier Z 0,56 0,54 0,46 1,55 3,42

Tabel 4.123 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ S2)

S2 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,32 0,33 0,31 0,95 3,00 3,00 0,000425837 0,000734

Supplier Y 0,27 0,27 0,28 0,82 3,00

Supplier Z 0,42 0,40 0,41 1,23 3,00

Tabel 4.124 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ S3)

S3 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,24 0,26 0,22 0,73 3,01 3,01 0 0

Supplier Y 0,22 0,24 0,26 0,71 3,00

Supplier Z 0,56 0,48 0,52 1,56 3,01

Page 105: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

85

Tabel 4.125 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ S4)

S4 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,28 0,34 0,23 0,84 3,03 3,04 0,02 0,034348

Supplier Y 0,22 0,27 0,32 0,81 3,03

Supplier Z 0,56 0,38 0,46 1,39 3,05

Tabel 4.126 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ D1)

D1 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,32 0,34 0,30 0,96 3,01 3,01 0,002683439 0,004627

Supplier Y 0,26 0,27 0,30 0,83 3,00

Supplier Z 0,44 0,38 0,41 1,23 3,01

Tabel 4.127 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ D2)

D2 Supplier

X Supplier

Y Supplier

Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,28 0,31 0,25 0,84 3,01 3,01 0,004645897 0,00801

Supplier Y 0,23 0,26 0,28 0,78 3,01

Supplier Z 0,51 0,42 0,46 1,39 3,01

Tabel 4.128 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3

(Alternatif/ Ketapatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z

Jumlah Rata- rata

Lamda Maks

CI

CR

Supplier X 0,31 0,34 0,27 0,92 3,01 3,01 0,006731302 0,011606

Supplier Y 0,20 0,22 0,25 0,67 3,01

Supplier Z 0,53 0,42 0,47 1,43 3,02

Dari tabel hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa konsistensi

penilaian bobot kriteria dan subkriteria adalah konsisten karena

nilainya kurang dar 10% (Saaty, 1994).

Page 106: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

86

Berikut ini adalah hasil pembobotan global yang sudah dituangkan dalam bentuk

diagram hiraki keputusan pada gambar 4.3 yang kemudian akan digunakan sebagai

model penilaian pemilihan pemasok.

Gambar 4.3 Gambar Hirarki Keputusan Pemilihan Pemasok

Page 107: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

87

Tabel 4.129 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Harga)

Atribut Harga Vektor Prioritas

Kepantasan Harga dengan Kualitas

0,75x0,11

0,08

Kemampuan Memberi Diskon 0,25x0,11 0,03

Tabel 4.130 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Kualitas)

Atribut Kualitas Vektor Prioritas

Kesesuaian barang dengan

spesifikasi barang yang

diterapkan (Q1)

0,22x0,36

0,08

Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

0,23x0,36

0,08

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

0,55x0,36

0,20

Tabel 4.131 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Layanan)

Atribut Layanan Vektor Prioritas

Kemudahan untuk dihubungi (S1)

0,14x0,14

0,02

Kemampuan memberikan informasi secara jelas (S2)

0,21x0,14

0,03

Kecepatan menanggapi permintaan pelanggan (S3)

0,32x0,14

0,05

Cepat tanggap menyelesaikan

keluhan pelanggan (S4)

0,34x0,14

0,05

Tabel 4.132 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan

Pengiriman)

Atribut

Ketepatan Pengiriman

Vektor Prioritas

Kemampuan memberikan barang

sesuai tanggal yang disepakati (D1)

0,45x0,21

0,10

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

0,55x0,21

0,12

Page 108: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

88

Tabel 4.133 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan

Jumlah)

Atribut

Ketepatan Jumlah

Vektor Prioritas

Ketepatan Jumlah

1,00x0,18

0,18

Langkah 4: Penentuan Vektor Prioritas Menyeluruh

Berikut adalah tabel perhitungan untuk mencari vector prioritas

menyeluruh, dimana hasil tertinggi menunjukkan alternatif

terbaik yang akan dipilih, dimana perhitungannya adalah hasil

vector prioritas level 1 ke level 2 (tabel 4.125) dikalikan dengan

hasil vector prioritas level 3 (tabel 4.95). Hasil perhitungan

vector prioritas menyeluruh dapat dilihat pada tabel 4.134.

Tabel 4.134 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Menyeluruh

Alternatif

H1

H2

Q1

Q2

Q3

S1

S2

S3

S4

D1

D2

Ketepatan Jumlah

Vektor

Prioritas Menyeluruh

Supplier X

0,0250 0,0098 0,0240 0,0264 0,0563 0,0055 0,0094 0,0110 0,0133 0,0303 0,0333 0,0553

0,30

Supplier Y

0,0265 0,0088 0,0166 0,0184 0,0389 0,0053 0,0081 0,0107 0,0121 0,0261 0,0307 0,0400

0,24

Supplier Z

0,0271 0,0083 0,0376 0,0379 0,1019 0,0090 0,0121 0,0234 0,0218 0,0388 0,0546 0,0853

0,46

Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pemasok produk

Joint Cable di PT. PLN Area Cianjur yang optimal, memberikan nilai tambah dan

seharusnya dipilih oleh perusahaan adalah Supplier Z dengan bobot tertinggi yaitu

0.46.

Page 109: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa Kriteria Utama dan Subkriteria

a. Kriteria Utama

Kriteria utama pada model pemeringkat pemasok PT. PLN Area Cianjur

terdiri dari 5 kriteria yang sudah dilakukan perhitungan bobot penialaian

dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu sebagai berikut:

• Harga = 0,11

• Kualitas = 0,36

• Layanan = 0,14

• Ketepatan Jumlah = 0,18

• Ketepatan Pengiriman = 0,21

Berikut di bawah merupakan bobot penilaian kriteria utama yang

dituangkan dalam bentuk diagram.

Bobot Penilaian Kriteria Utama

18%

11%

HARGA

KUALITAS

21%

14%

36% LAYANAN

KETEPATAN PENGIRIMAN

KETEPATAN JUMLAH

Gambar 5.1 Bobot Penilaian Kriteria Utama

Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dilakukan dapat

dilihat bahwa untu kriteria utama, yang mempunyai bobot terbesar adalah

kriteria kualitas dengan bobot 36%, kemudian diikuti dengan kriteria

89

Page 110: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

90

ketepatan pengiriman dengan bobot 21%, kriteria ketepatan jumlah dengan

bobot 18%, kriteria layanan dengan bobot 14%, serta ketepatan jumlah

dengan bobot 11%.

Dua kriteria utama tertinggi yaitu kualitas dan ketepatan pengiriman

menunjukan bahwa perusahaan sangat mementingkan faktor kelancaran

pendistribusian listrik yang baik sehingga tidak menimbulkan adanya

ketidaksesuaian antara pelaksanaan aktual dengan rencana kerja.

Selanjutnya diikuti dengan kriteria ketepatan jumlah dan layanan

dengan bobot masing-masing berturut-turut adalah 18% dan 14% menjadi

kriteria pada posisi tertinggi ketiga dan keempat karena ketepatan jumlah

dan layanan berkaitan dengan waktu pelaksanaan pendistribusian listrik ke

customer. Jika jumlah pesanan sesuai dengan yang telah dipesan maka

kebutuhan pendistribusian listrik dapat terlaksana. Begitupula dengan

layanan, jika kecepatan dan kemudahan untuk menghubungi supplier dan

kecepat tanggapan supplier dalam hal penanganan keluhan maka

kebutuhan pendistribusian listrik juga dapat terlaksana dengan baik dan

rencana kerja akan sesuai dengan pelaksanaan aktual.

Walaupun kriteria harga menempati posisi terendah dengan bobot

11% namun perusahaan berusaha tetap meningkatkan pendapatan dengan

produktifitas yang tinggi melalui pengendalian kualitas dan supply

material, perusahaan juga berusaha meningkatkan pendapatan dengan

menekan biaya pembelian material dengan membeli dari pemasok dengan

harga terbaik.

b. Subkriteria dari kriteria Kualitas

Subkriteria dari kriteria kualitas pada model pemeringkat pemasok PT.

PLN Area Cianjur terdiri dari 3 subkriteria yang sudah dilakukan

perhitungan bobot penilaian dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu

sebagai berikut:

• Kesesuaian barang dengan spesifikasi barang yang diterapkan (Q1) =

0,22 (22%)

Page 111: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

91

• Penyediaan barang tanpa cacat (Q2) = 0,23 (23%)

• Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3) = 0,55 (55%)

Pada gambar 5.2 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria

kualitas yang dituangkan dalam bentuk diagram:

55%

22%

23%

Kesesuaian barang dengan spesifikasi barang yang diterapkan (Q1)

Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)

Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)

Gambar 5.2 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Kualitas

Hasil pengolahan data untuk bobot subkriteria kualitas didominasi

oleh subkriteria kemampuan memberikan kualitas yang konsisten dengan

spesifikasi sebesar 55%, hal ini menunjukan bahwa perusahaan sangat

menjaga kualitas barang yang diterima dari pemasok guna kelancaran

pendistribusian listrik ke konsumen. Material dengan kualitas tidak baik

akan mengakibatkan pendistribusian listrik tidak berjalan lancar, selain itu

material yang kualitasnya tidak baik mempunyai umur pakai (life time) yang

pendek sehingga akan mengurangi efisiensi pendistribusian listrik.

Dua subkriteria lainnya yaitu kesesuaian barang dengan spesifikasi

yang diterapkan dan penyediaan barang tanpa cacat menunjukan bahwa PT.

PLN Area Cianjur melihat kualitas material bukan sebatas pada keandalan

material tersebut dapat mendistribusikan listrik ke konsumen dengan baik,

tetapi juga dari manajemen kualitas pemasoknya.

Page 112: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

92

c. Subkriteria dari Kriteria Ketepatan Pengiriman

Subkriteria dari kriteria ketepatan pengiriman pada model

pemeringkat pemasok PT. PLN Area Cianjur terdiri dari 2 subkriteria yang

sudah dilakukan perhitungan bobot dan uji konsistensi pada bab sebelumnya

yaitu sebagai berikut:

• Kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang telah disepakati

(D1) = 0,45 (45%)

• Kemampuan Menangani Sistem Transportasi (D2) = 0,55 (55%)

Pada gambar 5.3 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria

ketepatan pengiriman yang dituangkan dalam bentuk diagram:

55%

45%

Kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang disepakati (D1)

Kemampuan menangani sistem transportasi (D2)

Gambar 5.3 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Ketepatan

Pengiriman

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk bobot subkriteria ketepatan

pengiriman dapat dilihat bahwa untuk subkriteria ketepatan pengiriman,

yang mempunyai bobot terbesar adalah kriteria kemampuan menangani

sistem transportasi dengan bobot 55%, hal ini menunjukan bahwa

perusahaan menginginkan pemasok agar dapat menangani system

transportasi dengan baik, karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas

barang yang dikirimkan. Subkriteria lainnya yaitu kemampuan memberikan

barang yang telah disepakati dengan bobot 45% menunjukan bahwa tepat

waktu dalam hal pengiriman barang merupakan hal yang tak kalah penting

bagi perusahaan. Waktu pengiriman yang telah disepakati antara perusahaan

dan pemasok di PT. PLN Area Cianjur diatur melalui perjanjian awal saat

Page 113: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

93

pemesanan. Pemasok yang tidak mengirimkan barang tepat waktu akan

dikenakan denda sesuai aturan yang sudah disepakati bersama.

d. Subkriteria dari Kriteria Harga

Subkriteria dari kriteria harga pada model pemeringkat pemasok PT.

PLN Area Cianjur terdiri dari 2 subkriteria yang sudah dilakukan

perhitungan bobot dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu sebagai

berikut:

• Kepantasan harga dengan kualitas = 0,75 (75%)

• Kemampuan memberikan diskon = 0,25 (25%)

Pada gambar 5.4 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria harga

yang dituangkan dalam bentuk diagram:

25%

75%

Kepantasan Harga dengan Kualitas

Kemampuan Memberi Diskon

Gambar 5.4 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Harga

Subkriteria kepantasan harga dengan kualitas memiliki bobot tertinggi pada

kriteria harga yaitu sebesar 75%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan

memprioritaskan kualitas barang dengan pertimbangan biaya yang akan

dikeluarkan. Kemampuan memberi diskon memiliki bobot lebih kecil yaitu

sebesar 25%, karena sejauh ini pemasok tidak pernah memberikan diskon

barang terhadap perusahaan. Subkriteria ini diartikan sebagai bentuk

penawaran harga awal dari pihak perusahaan terhadap pemasok.

e. Subkriteria dari Kriteria Layanan

Subkriteria dari kriteria layanan pada model pemeringkat pemasok

PT. PLN Area Cianjur terdiri dari 4 subkriteria yang sudah dilakukan

Page 114: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

94

perhitungan bobot dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu sebagai

berikut:

• Kemudahan untuk dihubungi = 0,14 (14%)

• Kemampuan memberikan informasi secara jelas = 0,21 (21%)

• Kecepatan menanggapi permintaan pelanggan = 0,32 (32%)

• Cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan = 0,33 (33%)

Pada gambar 5.5 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria layanan

yang dituangkan dalam bentuk diagram:

33%

14%

21%

Kemudahan untuk dihubungi (S1)

Kemampuan memberikan informasi secara jelas (S2)

32% Kecepatan menanggapi permintaan pelanggan (S3)

Cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan (S4)

Gambar 5.5 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Layanan

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk bobot subkriteria layanan

dapat dilihat bahwa untuk subkriteria layanan yang memiliki bobot terbesar

adalah cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan dengan bobot 33%.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menginginkan komunikasi yang

baik dengan pemasok, terlebih jika setelah pemeriksaan terdapat produk

yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.

5.2 Analisa Konsistensi Hierarki AHP

Langkah selanjutnya jika kita sudah mendapatkan kriteria-kriteria yang akan

digunakan dalam memilih dan menentukan pemasok dan dari kriteria- kriteria

tersebut sudah mempunyai bobot adalah menguji akan konsisten hirarki dari

metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

Page 115: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

95

Berdasarkan pada pengolahan data pada bab sebelumnya untuk pengujian

akan konsistensi index pada kriteria-kriteria Analytical Hierarchy Process

(AHP) didapat hasil sebagai berikut:

Principal Eigen Value (λmaks) = 5,05

Concistency Index (CI) = 0,01

Consistency Ratio (CR) = 0,010603

Menurut Saaty (1980) bahwa untuk pembobotan atau priority vector yang

konstan atau dengan kata lain konsistensi rasio (CR) dari suatu pembobotan

adalah maksimal 10% atau 0,1. Jadi jika hasil konsistensi rasio (CR) nya kurang

dari sama dengan 0,1 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut konsisten. Jika

data tersebut konsisten maka dalam melakukan penelitian akan berdampak pada

hasil penelitian yang maksimal dan menghasilkan penelitian yang bisa

dipertanggungjawabkan dan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Berdasarkan pada perhitungan consistency ratio (CR) di atas didapatkan

bahwa nilai CR < 0,1 yaitu sebesar 0,010603. Hal ini menunjukan bahwa rasio

konsistensi dari hasil penilaian perbandingan di atas mempunyai rasio 1%.

Maka dapat disimpulkan bahwa nilai dari level kriteria yang ada di atas adalah

konsisten.

5.3 Analisa Pemilihan Pemasok

Setelah bobot dari kriteria-kriteria ditemukan, maka langkah selanjutnya

yang dilakukan adalah melakukan perbandingan pemasok Joint Cable yang

melakukan penawaran ke perusahaan. Cara yang dilakukan untuk menganalisa

pemilihan dan penentuan pemasok yaitu dengan cara membuat perbandingan

antara beberapa pemasok yang ada. Pemasok-pemasok terbut dibandingkan

berdasarkan 5 kriteria yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berdasarkan

hasil pengolahan data pada bab sebelumnya didapatkan perbandingan-

perbandingan seperti berikut:

Page 116: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

96

Tabel 5.1 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kepantasan

Harga dengan Kualitas (H1)

H1

Supplier X

Supplier Y Supplier

Z Priority Vector

Supplier X 1,00 0.87 1.00 0.32

Supplier Y 1,15 1.00 0.90 0.34

Supplier Z 1,00 1.11 1.00 0.34

Jumlah 3,15 2.98 2.90 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,01

Concistency Index (CI) 0,003333

Concistency Ratio (CR) 0,005747

Dalam hal kepantasan harga dengan kualitas, Supplier X memiliki bobot

terkecil dibandingkan dengan alternatif mesin lainnya. Supplier Joint Cable saat

ini di perusahaan adalah Supplier X. Dalam pelaksanaannya, barang yang

dipasok dari Supplier X tidak dapat memenuhi target kerja yang telah

ditetapkan walaupun harga dari produk nya jauh lebih murah dibandingkan

dengan alternatif pemasok lainnya yaitu sebesar Rp.221.563,- per produk.

Tabel 5.2 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria

Kemampuan Memberi Diskon (H2)

H2

Supplier X

Supplier Y Supplier

Z Priority Vector

Supplier X 1,00 1.12 1.17 0.36

Supplier Y 0,90 1.00 1.07 0.33

Supplier Z 0,85 0.93 1.00 0.31

Jumlah 2,75 3.05 3.24 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,00

Concistency Index (CI) 0

Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kemampuan memberikan diskon, dari setiap alternatif memiliki

bobot yang tidak jauh berbeda nilainya. Hal ini dikarenakan tidak ada

pemberian diskon yang dilakukan oleh pemasok. Kemampuan memberikan

diskon pada hal ini dapat diartikan sebagai kemampuan memberikan

Page 117: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

97

penawaran pada saat negosiasi harga di awal antara perusahaan dengan

pemasok.

Tabel 5.3 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kesesuaian

Barang dengan Spesifikasi yang Ditetapkan (Q1)

Q1

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z Priority

Vector

Supplier X 1,00 1.60 0.58 0.31

Supplier Y 0,63 1.00 0.49 0.21

Supplier Z 1,73 2.05 1.00 0.48

Jumlah 3,36 4.65 2.07 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 2,99

Concistency Index (CI) 0

Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kesesuaian barang dengan spesifikasi yang ditetapkan, produk

dari Supplier Z memiliki bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan

alternatif pemasok lainnya. Hal ini dikarenakan adanya history pemakaian

produk dari supplier Z saat perusahaan melakukan transfer area dari

Majalengka akibat adanya kebutuhan terdesak. Produk ini mampu memenuhi

target pemasangan yaitu 10 tahun sekali.

Tabel 5.4 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Penyediaan

Barang Tanpa Cacat (Q2)

Q2

Supplier X

Supplier Y Supplier

Z Priority Vector

Supplier X 1,00 1.73 0.58 0.32

Supplier Y 0,58 1.00 0.58 0.22

Supplier Z 1,73 1.73 1.00 0.46

Jumlah 3,31 4.46 2.16 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 2,89

Concistency Index (CI) 0

Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal penyediaan barang tanpa cacat, Supplier Z lebih unggul

dibandingkan dengan alternatif pemasok lainnya. Hal ini memang alternatif

Page 118: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

98

yang seharusnya dipilih oleh perusahaan berdasarkan history pemakaian

produk sebagai penunjang pendistribusian listrik yang dilakukan.

Tabel 5.5 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria

Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten (Q3)

Q3

Supplier X

Supplier Y Supplier

Z

Priority

Vector

Supplier X 1,00 1.53 0.52 0.29

Supplier Y 0,65 1.00 0.40 0.20

Supplier Z 1,92 2.47 1.00 0.51

Jumlah 3,57 5.00 1.92 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,00

Concistency Index (CI) 0

Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kemampuan memberikan kualitas yang konsisten, perusahaan

menganggap bahwa Supplier Z dapat memberikan kualitas yang konsisten. Hal

ini dapat dibuktikan dengan pemakaian produk dari Supplier Z oleh beberapa

area di Jawa Barat.

Tabel 5.6 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemudahan

untuk Dihubungi (S1)

S1

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z Priority Vector

Supplier X 1,00 1.27 0.50 0.28

Supplier Y 0,79 1.00 0.71 0.26

Supplier Z 2,02 1.41 1.00 0.46

Jumlah 3,81 3.68 2.21 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,00

Concistency Index (CI) 0,00246

Concistency Ratio (CR) 0,004252

Dalam hal kemudahan untuk dihubungi, supplier Z memiliki bobot tertinggi

dibandingkan dengan alternatif pemasok lainnya yaitu sebesar 0,46. prioritas

selanjutnya pada subkriteria ini adalah Supplier X dengan nilai bobot 0,28,

kemudian supplier Y sebagai prioritas terakhir dengan nilai bobot 0,26.

Page 119: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

99

Tabel 5.7 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria

Kemampuan Memberikan Informasi Secara Jelas (S2)

S2

Supplier X

Supplier Y Supplier

Z Priority Vector

Supplier X 1,00 1.20 0.75 0.32

Supplier Y 0,84 1.00 0.69 0.27

Supplier Z 1,32 1.45 1.00 0.41

Jumlah 3,16 3.65 2.44 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,00

Concistency Index (CI) 0,004258

Concistency Ratio (CR) 0,000734

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada subkriteria kemampuan memberikan

informasi secara jelas, Supplier Z yang paling memenuhi subkriteria ini dengan

nilai bobot 0,41. prioritas selanjutnya adalah supplier X dengan nilai bobot

0,32 dan prioritas terakhir pada subkriteria ini adalah supplier Y dengan

nilai bobot 0,27.

Tabel 5.8 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kecepatan

Menanggapi Permintaan Pelanggan (S3)

S3

Supplier X

Supplier Y Supplier

Z

Priority

Vector

Supplier X 1.00 1.12 0.43 0.24

Supplier Y 0.90 1.00 0.50 0.24

Supplier Z 2.31 2.02 1.00 0.52

Jumlah 4.21 4.14 1.93 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3.01

Concistency Index (CI) 0

Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kecepatan menanggapi permintaan pelanggan, Supplier Z

memiliki bobot tertinggi dibandingkan dengan alternatif pemasok lainnya yaitu

sebesar 0.52.

Page 120: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

100

Tabel 5.9 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Cepat

Tanggap Menanggapi Keluhan Pelanggan (S4)

S4

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z Priority Vector

Supplier X 1.00 1.27 0.50 0.28

Supplier Y 0.79 1.00 0.71 0.27

Supplier Z 2.02 1.41 1.00 0.45

Jumlah 3.81 3.68 2.21 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3.04

Concistency Index (CI) 0.02

Concistency Ratio (CR) 0.034348

Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa pada subkriteria cepat tanggap

menaggapi keluhan pelanggan, Supplier Z memiliki bobot tertinggi

dibandingkan dengan altenative pemasok lainnya yaitu sebesar 0,45. Prioritas

selanjutnya adalah supplier X dengan bobot sebesar 0,28 dan prioritas terakhir

pada subkriteria ini adalah supplier Y dengan nilai bobot 0,27.

Tabel 5.10 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria

Kemampuan Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati (D1)

D1

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z Priority

Vector

Supplier X 1,00 1.25 0.72 0.32

Supplier Y 0,80 1.00 0.72 0.27

Supplier Z 1,38 1.38 1.00 0.41

Jumlah 3,18 3.63 2.44 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,01

Concistency Index (CI) 0,0026

Concistency Ratio (CR) 0,004627

Dalam hal kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang disepakati,

Supplier Z memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,41 dibandingkan dengan

alternatif pemasok lainnya.

Page 121: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

101

Tabel 5.11 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria

Kemampuan Menangani Sistem Transportasi (D2)

D2

Supplier X

Supplier Y

Supplier Z Priority Vector

Supplier X 1,00 1.20 0.55 0.28

Supplier Y 0,84 1.00 0.62 0.26

Supplier Z 1,81 1.62 1.00 0.46

Jumlah 3,65 3.82 2.17 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,01

Concistency Index (CI) 0,004645

Concistency Ratio (CR) 0,00801

Pada subkriteria kemampuan menangani sistem transportasi, Supplier Z

memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,46 dibandingkan dengan alternatif

pemasok lainnya.

Tabel 5.12 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Kriteria Ketepatan

Jumlah

Ketepatan

Jumlah

Supplier X

Supplier Y Supplier

Z

Priority

Vector

Supplier X 1,00 1.55 0.58 0.31

Supplier Y 0,64 1.00 0.53 0.22

Supplier Z 1,74 1.90 1.00 0.47

Jumlah 3,38 4.45 2.11 1.00

Principal Eigen Value (λmaks) 3,01

Concistency Index (CI) 0,006731

Concistency Ratio (CR) 0,011606

Tabel di atas menunjukan bahwa pada kriteria ketepatan jumlah, supplier Z

yang paling memenuhi kriteria ini dengan nilai bobot 0,47. prioritas selanjutnya

adalah supplier X dengan nilai bobot 0,31 dan prioritas terakhir pada kriteria

ini adalah supplier Y dengan nilai bobot 0,22.

Berdasarkan pembobotan (priority vector) pada masing-masing kriteria

diatas juga dilakukan analisa terhadap konsistensi data, sehingga data-data yang

dilakukan penelitian ini adalah menggunakan data-data yang valid

Page 122: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

102

sehingga penelitian ini dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Dari

hasil pengolahan data di atas dapat diketahui peringkat berdasarkan pada

masing-masing kriteria sebagai berikut:

Tabel 5.13 Bobot Pemeringkat Pemasok

Alternatif Vektor Prioritas

Menyeluruh

Peringkat

Supplier X 0,30 II

Supplier Y 0,24 III

Supplier Z 0,46 I

Tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan, supplier Z

dengan nilai bobot 0,46 merupakan prioritas pertama untuk dipilih sebagai

supplier Joint Cable pada PT. PLN (Persero) Area Cianjur. Prioritas kedua

adalah Supplier X dengan nilai bobot 0,30, sedangkan prioritas terakhir adalah

supplier Y dengan nilai bobot 0,24.

5.4 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelitian ini didapatkan supplier optimal berdasarkan 5 kriteria

yang telah ditentukan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan penelitian

terdahulu, terdapat beberapa penggunaan metode yang digunakan. Berdasarkan

penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 5.14 berikut.

Tabel 5.14 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Metode

Jenis Industri

Kriteria Langkah

perhitungan

1

Aktepe, A.,

et al (2011)

A Fuzzy Analytic

Hierarchy Process

Model For Supplier

Selection And A

Case Study

Fuzzy

AHP

Manufacturing

Cost, reputation,

delivery, quality

Synthesis value, integral value, index value, value of each criteria, bobot of each supplier

2

Jayant, et al

(2011)

An AHP Based

Approach for

Supplier Evaluation

and Selection in

Supply Chain

Management

AHP

Manufacturing

Quality, Cost, Service

Menyusun hirarki,

menentukan

prioritas dan

menghitung

Consistency Ratio

(CR)

Page 123: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

103

Tabel 5.15 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Metode Jenis

Industri

Kriteria Langkah

perhitungan

3

Digalwar.,

A, K., et al

(2014)

A Fuzzy AHP

Approach for

Supplier Selection

Fuzzy AHP

Jasa

Quality,

Capability,Production

Facility and Capability,

Buyer Supplier

Relationship

Synthesis value, integral value, index value, value of each criteria, bobot of each supplier

Merujuk kepada gambar 5.1, kriteria yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Harga, Kualitas, Layanan, Ketepatan Pegiriman dan Ketepatan Jumlah.

Kriteria ini memiliki perbedaan kriteria yang digunakan pada beberapa

penelitian terdahulu. Namun terdapat kesamaan penggunaan kriteria yaitu

kualitas, harga dan ketepatan pengiriman. Hal ini menunjukan bahwa kriteria-

kriteria tersebut merupakan kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam supplier

selection problem.

Pada penelitian terdahulu yang ada di tabel 5.14 tersebut kita dapat

mengetahui terdapat perbedaan penggunaan metode pada supplier selection

problem. Beberapa penelitian menggunakan metode Fuzzy Analytical

Hierarchy Process (FAHP) pada supplier selection problem. Penggunaan

metode AHP maupun Fuzzy AHP memiliki tujuan yang sama, namun

perbedaanya terletak pada alir perhitungan dan keadaan pengaplikasiannya.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam jurnal Istanbul Ticaret Universites yang

berjudul Comparison of AHP and Fuzzy AHP For The Multi-Criteria Decision

Makin Processes With Linguistic Evaluations bahwa AHP digunakan pada

hierarki yang cenderung sederhana dan dalam penerapannya AHP hanya

didasari oleh decision-makers judgement, tanpa melibatkan factor

ketidakjelasan (fuzziness) ketika proses penilaian pada elemen-elemen hirarki.

Page 124: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

BAB VI

6.1 Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan seluruh tahapan penelitian dengan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) dalam hal pemilihan pemasok, maka dapat

disimpulkan beberapa hal berikut ini:

1. Pada penelitian ini terdapat 5 kriteria yang digunakan berdasarkan

pertimbangan literature dan perusahaan, yaitu Harga, Kualitas, Layanan,

Ketepatan Pengiriman dan Ketepatan Jumlah. Adapun kriteria utama yang

memiliki bobot tertinggi yaitu kualitas dengan bobot 0.36 (36%). Hal ini

menunjukan bahwa dengan memprioritaskan kualitas produk dari pemasok

maka rencana kerja akan berjalan dengan efektif dan produktivitas

perusahaan akan meningkat.

2. Supplier optimal yang terpilih adalah Supplier Z dengan bobot sebesar

0,46. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan supplier Joint Cable

terbaik bagi perusahaan untuk dijadikan sebagai rekanan/ mitra jangka

panjang adalah supplier Z karena secara keseluruhan supplier ini memiliki

nilai paling tinggi dibandingkan dengan dua supplier lainnya.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan

kepada pihak perusahaan serta pihak terkait yaitu:

1. Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan Joint Cable sebaiknya

memperhatikan bobot kriteria pemilihan supplier atau dengan kata lain

tidak dilakukan secara subjektif karena setiap kriteria mempunyai bobot

yang berbeda. Dengan begitu, perusahaan dapat mengkombinasikan

kriteria-kriteria tersebut untuk mendapatkan supplier yang tepat sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Dengan memilih supplier yang tepat,

104

Page 125: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

105

perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya serta dapat mendapatkan

kualitas, jenis serta jumlah yang tepat. Dengan begitu target pemasangan

listrik tidak akan terganggu.

2. Bagi perusahaan di masa yang akan datang, jika terdapat kriteria ataupun

subkriteria baru yang relevan bagi perusahaan atau yang sesuai dengan

kebijakan perusahaan yang baru, maka perusahaan dapat mengganti kriteria

dan subkriteria yang digunakan pada penelitian ini. Selain untuk pemilihan

supplier, perusahaan dapat menggunakan analisis AHP untuk memecahkan

masalah-masalah multikriteria yang lain sebagai alat pendukung

pengambilan keputusan.

3. Kriteria pemilihan pemasok pada penelitian ini tanpa mempertimbangkan

hubungan timbal balik (feedback) elemen-elemen pada suatu tingkatan

dengan elemen-elemen pada tingkat dibawahnya. Dan juga tanpa

mempertimbangkan factor ketidakjelasan (fuzziness) ketika proses

penilaian pada elemen-elemen hirarki, jika hubungan timbal balik antar

elemen dan faktor ketidakjelasan dalam pengambilan keputusan ingin

dimasukan dalam penelitian, dapat menggunakan metode lain seperti Fuzzy

AHP.

4. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas pihak pengambil

keputusan yaitu vendor jasa yang melakukan pemasangan alat-alat

penunjang distribusi listrik, sehingga kepentingan kedua pihak dapat

dievaluasi secara objektif. Selain itu juga melakukan pengembangan model

permasalahan pemilihan supplier dengan mempertimbangkan faktor-faktor

resiko dan ketidakpastian lainnya yang perlu untuk dipertimbangkan.

Page 126: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

DAFTAR PUSTAKA

Aissaoui, N., Haouari, M., & Hassini, E. 2007. Supplier selection and order lot

sizing modeling: A review. Computers & Operations Research. Vol 34,

3516-3540.

Aktepe, A., & Ersoz, S. 2011. A Fuzzy Analytic Hierarchy Process Model For

Supplier Selection and A Case Study. Intenational Journal of Research

and Development. Vol 3 (1), 33-37.

Ascarya. 2005. Analytic Network Process (ANP) Pendekatan Baru Studi Kualitatif.

Makalah disampaikan pada Seminar Intern Program Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi. Trisakti Jakarta.

Askin., & Guzin. 2013. Comparison of AHP and Fuzzy AHP For The Multi-Criteria

Decision Makin Processes With Linguistic Evaluations. İstanbul Ticaret

Üniversitesi Fen Bilimleri Dergisi. Vol 6 (11), 65-85.

Bello, M.J., & Suarez. 2003. A Case Study Approach to The Supplier Selection

Process. http://grad.uprm.edu/tesis/suarezbello.pdf didownload tanggal

11 Mei 2016.

Boran, F.E., Genc, S., Kurt, M., & Akay, D. 2009. A multi-criteria intuitionistic

fuzzy group decision making for supplier selection with TOPSIS method.

Expert Systems with Applications. Vol 36, 11363-11368.

Bross, M.E. & Zhao, G. 2004. Supplier selection process in emerging markets - The

Case Study of Volvo Bus Corporation in China. School of Economics and

Commercial Law Göteborg University.

Dickson, G.W. 1966. An Analysis of Vendor Selection System and Decision.

Journal of Purchasing, Vol 2, 5-17.

Digalwar, A.K., Borade, A., & Metri, B. 2014. A Fuzzy AHP Approach for Supplier

Selection. Operations and Supply Chain Management. ISSN 1979-3561.

Vol 7 (2), 46-53.

Elanchezhian, C., Vijaya, R., & Kesavan, R. 2011. Vendor Evaluation Using Multi

Criteria Decision Making. International Journal of Computer

Applications. Vol 5 (9), 0975 – 8887.

Felice, F., Deldoost, Mostafa, H., Faizzolahi, M., & Petrillo, A. 2015. Performance

Measurement Model For The Supplier Selection Based on AHP.

International Journal of Engineering Business Management. Vol 7 (17),

1-13.

Hanum, B., & Asmarani, C. 2015. Analisa Pemilihan Supplier Sebagai Komponen

Pendukung Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Analytic Hierarchy

Process (AHP). Jurnal PASTI. Vol 9 (2), 220-229.

106

Page 127: TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT …repository.unugha.ac.id/521/1/PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASO… · prosedur magang di PT. PLN (Persero). 9. Ibu Asri dan Bapak Warno

107

Hariwan, P., Kholil, M., & Gadissa, A. 2015. Analisa Pengambilan Keputusan Pada

Penentuan Cairan Antiseptik Tangan yang Terbaik dengan Metode

Analytical Hierarchy Process (AHP). Jurnal PASTI. Vol 9 (2), 203-219.

Jayant, A., Singh, A., & Patel, V. 2011. An AHP Based Approach for Supplier

Evaluation and Selection in Supply Chain Management. International

Journal of Advanced Manufacturing Systems. Vol 2 (1), 1-6.

Koc, E., dan Burhan, H. 2014. An AHP Approach to a Real World Supplier

Selection Problem: A Case Study of Carglass Turkey. Global Business

and Management Reasearch: An International Journal. Vol 6 (1), 1-14.

Maggie C.Y.T., & Tummala, V.M.R. 2001. An Application of the AHP in Vendor

Selection of a Telecommunications System. Journal Omega. Vol 29,

171-182.

Ngatawi., & Setyaningsih, I. 2011. Analisa Pemilihan Supplier Menggunakan

Metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Jurnal Ilmiah Teknik

Industri. ISSN 1412-6869. Vol 10 (1), 7-13.

Pal, O., Gupta, A., & Garg R.K. 2013. Supplier Selection Criteria and Methods in

Supply Chains: A Review. Internatioal Journal of Social, Behavioral,

Educational, Economics, Business and Industrial Engineering. Vol 7

(10), 2667-2673

Politis, S., Klumpp, M., dan Celebi, D. 2010. Analytical Hierarchy Process in

Supplier Evaluation. International Working Seminar on Production

Economics Conference Proceedings, 01, Vol 3, 411-424.

Pujawan, I Nyoman. 2007. Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya.

Saaty, T.L. 2008. Decision Making with The Analytic Hierarchy Process.

International Journal Services Sciences. Vol 1 (1), 83-98.

Saaty, T.L. 1994. Fundamentals of Decision Making and Priority Theory with the

Analytic Hierarchy Process. RWS Publications: Pittsburgh USA.

Saaty, T.L. 1980. Analytic Hierarchy Process. New York: McGraw: Hill

Tahriri. et al. 2008. A Review of Supplier Selection Methods In Manufacturing

Industries. Suranaree J. Sci. Technol. Vol. 15 (3).

Verma, S.D., & Pateriya, A. 2013. Supplier Selection Through Analytical Hierarchy

Process: A Case Study In Small Scale Manufacturing Organization.

International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT).

Vol 4 (5), 1428-1433.