TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI...

53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora ) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian Program D III Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta oleh : Affandi Nur Permadi H 3309022 PROGRAM STUDI D-III AGRIBISNIS HORTIKULTURA DAN ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI...

Page 1: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora ) SECARA

VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX

(PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar

Ahli Madya Pertanian Program D III Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta

oleh : Affandi Nur Permadi

H 3309022

PROGRAM STUDI D-III AGRIBISNIS HORTIKULTURA DAN

ARSITEKTUR PERTAMANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca laporan tugas akhir dengan

judul :

PERBANYAKAN KOPI ROBUSTA ( Coffea canepora ) SECARA

VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO)

SEMARANG, JAWA TENGAH

Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh

Affandi Nur Permadi

H3309022

Telah dipertahankan di depan dosen penguji pada tanggal : ................................

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Susunan Tim Penguji :

Dosen Penguji I

Ir. Wartoyo, SP, MS. NIP.195209151979031003

Dosen Penguji II

Dra. Sri Rossati, MSi. NIP.194804261979032001

Surakarta,...............................

Mengetahui

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. NIP. 195602251986011001

Page 3: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

Laporan Tugas Akhir ini dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun.

Laporan Tugas Akhir ini kami susun guna melengkapi syarat-syarat

untukmemperoleh gelar Ahli Madya (A.Md). Dengan Laporan Tugas Akhir ini

semua kegiatan yang ada dalam pelaksanaan Magang telah kami uraikan secara

lengkap.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, kami tidak bekerja sendiri

melainkan melibatkan beberapa pihak yang turut serta membantu kelancaran

proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS, selaku DekanFakultas Pertanian UNS

Surakarta.

2. Ketua Program Studi D IIIFakultas Pertanian UNS Surakarta.

3. Bapak Ir. Wartoyo, SP, MS. Selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji I.

4. Ibu Dra. Sri Rossati, MSi. Selaku Dosen Penguji II.

5. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh

dari sempurna. Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam laporan Tugas Akhir

ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Harapan kami, semoga laporan ini

dapat bemanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca semua pada

umumnya.

Surakarta, Mei 2012

Penyusun

Page 4: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBANYAKAN KOPI ROBUSTA (Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) SEMARANG, JAWA

TENGAH

AFFANDI NUR PERMADI.1

H 3309022 Ir. Wartoyo SP, M.S.2 dan Dra. Sri Rossati, MSi. 3

ABSTRAK LEPAS

Praktek Magang ini bertujuan untuk mengetahui cara atau teknik perbanyakan tanaman kopi, khususnya Kopi Robusta. Pelaksanaan magang pada tanggal 13 Februari sampai dengan tanggal 13 Maret 2012. Di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Semarang.

Metode dasar yang digunakan dalam praktek magang ini adalah Praktek Lapang, Observasi, Wawancara dan Sumber Data (Data Primer dan Data Sekunder). Sedangkan pengambilan lokasi praktek magang adalah disesuaikan dengan kajian yakni perbanyakan tanaman Kopi Robusta. Untuk memenuhi permintaan kopi di pasaran, PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang melakukan perbenyakan dengan cara vegetatif yang lebih cepat tumbuh dan mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

Perbanyakan Kopi Robusta secara vegetatif antara lain dilakukan dengan cara pembibitan dalam

bedengan, pembibitan dalam polybag dan penyambungan antara batang atas jenis BP 42 dengan batang bawah jenis BP 308.

Kata Kunci: Perbanyakan, Kopi Robusta (Coffea canepora), Vegetatif Keterangan :

1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Nama Affandi Nur Permadi H3309022

2. Dosen Pembimbing / Dosen Penguji I 3. Dosen Penguji II

Page 5: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora) sebagai bahan minuman

sudah tidak asing lagi. Aroma harum, rasa khas nikmat, serta khasiatnya yang

menyegarkan badan, membuat kopi cukup akrab di lidah dan banyak di

gemari. Penggemarnya bukan bangsa Indonesia saja, akan tetapi juga

berbagai bangsa di seluruh dunia.

Dunia kerja adalah dunia yang ketat dengan persaingan dan

ketrampilan. Realita yang terjadi pada saat ini membuktikan bahwa siapa

yang tidak kuat bersaing dalam dunia kerja maka akan tersingkir. Ibarat sepak

bola maka yang kalah akan terdegradasi. Degradasi dalam dunia kerja

biasanya disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal

diantaranya adalah kemampuan atau ketrampilan yang tidak memadai untuk

mengikuti arus perkembangan dunia kerja yang pesat, ketidak disiplinan dan

ketidak jujuran diri akan mempengaruhi prestasi kita dalam bekerja. Faktor

eksternal antara lain adalah munculnya pesaing-pesaing baru yang

mempunyai kualitas dan kualifikasi di atas rata-rata sehingga dapat

beradaptasi dalam dunia kerja dengan mudah, perkembangan perekonomian

negara yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan dunia

kerja.

Dalam mengantisipasi segala sesuatu yang telah dipaparkan di atas,

maka beberapa universitas mengadakan kegiatan magang. Kegiatan magang

di lembaga/instansi/badan usaha lainnya milik perorangan, swasta atau

pemerintah merupakan salah satu bagian kurikulum program Diploma III

Agribisnis Hortikultura. Setiap Mahasiswa wajib melaksanakan magang

sebagai syarat untuk meraih gelar Ahli Madya. Dalam pelaksanaan magang

sering dijumpai kesenjangan antara teori dan praktek. Hal ini merupakan

permasalahan dalam kenyataan yang harus diselesaikan. Penyelesaian

masalah tersebut menuntut adanya kemampuan dalam menerapkan teori yang

telah dikuasai.

Page 6: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Magang merupakan salah satu bagian kurikulum Progran Diploma III

Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja pada lembaga-

lembaga atau instansi yang bergerak pada lingkup pertanian dengan

mengikuti semua aktivitas atau kegiatan di lokasi magang tersebut. Setiap

Mahasiswa Program Diploma III Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur

Pertamanan wajib melaksanakan kegiatan magang sebagai syarat untuk

meraih gelar Ahli Madya (A.Md). Kegiatan magang sangat penting dilakukan

untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja di dunia

kerja nantinya. Magang adalah bentuk nyata dari tori-teori yang telah

didapatkan selama perkuliahan dengan menerapkan secara langsung,

sehingga Mahasiswa benar-benar menguasai teori dan aplikasi dalam kerja

nyata.

Dalam kegiatan magang ini diharuskan secara langsung terjun ke

dalam kegiatan yang dilakukan di Instansi tersebut. Instansi atau lembaga

yang dituju adalah PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang

beralamatkan di Perkebunan Kopi Asinan/Kempul, Semarang, Jawa Tengah.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan magang ini adalah pengetahuan baru,

ketrampilan kerja di lapangan, serta mengetahui cara memperbanyak tanaman

Kopi Robusta secara vegetatif sehingga dapat memberikan solusi terhadap

permasalahan produksi kopi di Indonesia terutama Kopi Robusta.

Pemilihan judul Tugas Akhir ini berdasarkan kegiatan perbanyakan

tanaman kopi yang sedang dilaksanakan di PT Perkebunan Nusantara IX

(Persero). Perbanyakan tanaman kopi yang dilakukan yaitu dengan cara

perbanyakan vegetatif. Perbanyakan vegetatif lebih cenderung dilakukan dan

dipilih oleh pihak PT Perkebunan Nusantara IX karena proses perbanyakan

yang cepat dan hasil perbanyakan tanamannya seragam serta mempunyai sifat

yang sama dengan induknya.

Page 7: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Tujuan Kegiatan Magang

Tujuan umum Kegiatan Magang mahasiswa di PT. Perkebunan

Nusantara IX Semarang ini antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman mengenai hubungan antara teori dan

penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat

menjadi bekal untuk terjun ke masyarakat setelah lulus.

2. Memperoleh pengalaman dan sikap yang berharga dengan mengenali

kegiatan-kegiatan dilapangan kerja dalam bidang perbanyakan Kopi

Robusta secara vegetatif yang ada di PT. Perkebunan Nusantara IX

Semarang.

3. Memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja yang praktis, yaitu

secara langsung dapat menjumpai, merumuskan, serta memecahkan

permasalahan yang ada dalam kegiatan di PT. Perkebunan Nusantara IX

Semarang.

4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi

swasta, perusahaan dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan mutu

pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Secara khusus, tujuan kegiatan magang ini adalah untuk meningkatkan

pemahaman mahasiswa antara teori dan aplikasi lapangan mengenai:

1. Bagaimana persiapan lahan yang dilakukan oleh PT. Perkebunan

Nusantara IX.

2. Bagaimana cara memperbanyak tanaman kopi secara vegetatif yang benar.

3. Bagaimana pemilihan bibit atau bahan tanam yang baik, yang dilakukan

oleh PT. Perkebunan Nusantara IX.

4. Bagaimana teknik atau cara menyambung tanaman kopi yang baik dan

benar yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara IX.

Page 8: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

AB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang potensial bagi

Indonesia. Perkebunan kopi di Indonesia sebagian besar diusahakan oleh rakyat.

Umumnya jenis kopi yang ditanam adalah jens kopi Robusta. Dalam hal produksi,

Indonesia menempati urutan ke tiga dunia setelah Brazil dan Vietnam untuk jenis

Kopi Robusta dengan jumlah produksi 5,82 juta karung pada tahun 2008 (AEKI,

2009).

Kopi termasuk genus yang merupakan genus terpenting dalam famili

Rubiceae . klasifikasi tanaman kopi adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Classis : Dikotiledonae

Ordo : Rubiales

Familia : Rubiceae

Genus : Coffea

Species : Coffea arabica(Kopi Arabika)

Coffea canepora(Kopi Robusta)

Coffea liberica(Kopi Liberika) (Anonim, 2010).

Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696 oleh orang Belanda,

karena tanaman tersebut dapat berkembang dan berproduksi baik. Bibit kopi

Indonesia didatangkan dari Yaman. Pada waktu itu jenis yang didatangkan adalah

kopi Robusta. Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan

penduduk pedesaan di Indonesia. Komoditas Kopi mempunyai potensi dan Nilai

ekonomi tinggi yang dapat diandal dalam usaha Agribisnis dan untuk budidaya

tanaman tersebut adalah tidak sulit dan merupakan komoditas ekspor yang dapat

memenuhi kebutuhan domistik dan Nasional di sektor kebun (AAK, 2006).

Page 9: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Kopi adalah produk dari suatu jenis tanaman yang dapat tumbuh didaerah

tropis, dan tidak dapat tumbuh baik pada tempat yang terlalu tinggi atau

temperatur yang sangat rendah. Kopi ditemukan pertama kali adalah di Arabia

(pertengahan abad XV) dan pada tahun 1510 -1550 menyebar luas di negara Kairo

dan Turkey-Timur Tengah, dan pada tahun 1616 kopi ini mulai masuk di Eropa.

Pada mulanya Kultivar kopi yang terpenting ialah (Coffea arabica = Kopi

Arabika) yang menghasilkan 90% dari kopi dunia pada waktu sebelum Robusta

(Purseglove); Coffea Canephora 9% dan Coffea liberica kurang dari 1% dalam

pengembangan dan produksi kopi (Nazaruddin, 1993).

Baik perkembangan kopi dunia maupun di Indonesia pada khususnya,

Kopi Robusta inilah yang paling banyak dan paling dahulu dikembangkan. Tetapi

karena jenis ini sangat tidak tahan terhadap penyakit Nematoda, kemudian jenis

tersebut banyak digantikan dengan jenis lain yang tahan. Kopi Robusta

mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat sebagai berikut:

a. Daun kecil, halus dan mengkilat, panjang daun 12 cm-15 cm, lebar 6 cm.

b. Biji buah lebih besar, berbau harum dan rasanya lebih enak.

c. Bila batang tak dipangkas, tinggi pohon bisa mencapai lebih dari 5 m

dengan bentuk pohon yang ramping.

d. Bila jenis ini ditanam pada dataran tinggi yang beriklim kering sekitar 1.350

- 1.850 m dpl, produksinya bagus. Di Indonesia, Kopi Robusta ini dapat

berproduksi baik pada ketinggian 300 - 800 m dpl.

e. Jenis ini tidak menghendaki suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah,

karena bila suhu terlalu tinggi pertumbuhan tanaman akan terlalu cepat,

begitu pula masa berbunganya menjadi terlalu awal. Akibatnya tanaman

lekas mati, dan sangat mudah diserang Nematoda. Bila suhu terlalu rendah

pertumbuhannya lambat, banyak tumbuh cabang-cabang sekunder dan

tersier, yang sangat menganggu pembentukan bunga.

f. Curah hujan yang optimal sekitar 2000 - 3000 mm tiap tahun, tetapi harus

ada musim kering yang tegas 2 - 3 bulan untuk perkembangan bunga.

Page 10: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

g. Tidak menghendaki angin kencang, tetapi diperlukan angin yang tenang.

(PTPN XII, 1997).

Kopi Robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898.

Beberapa pohon ditanam sebagai tanaman koleksi dikebun koleksi tanaman tropis

di Brussel. Bentuk tanaman tersebut kekar, maka itu disebut Robusta. Beberapa

tanaman dari jenis ini dari kebun terseut berhasil dipindahkan di kebun milik

perusahaan perkebunan kopi di Sumber Agung (Malang). Ternyata pertumbuhan

ditempat yang baru lebih baik dan memiliki beberapa sifat yang menguntungkan.

Kopi Robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih

pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak.

Selain itu, cakupan daerah tumbuh Kopi Robusta lebih luas daripada Kopi

Arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi Robusta dapat

ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi

jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan

kopi robusta lebih murah. Kopi Robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat,

Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan (Soetedjo, 1980).

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan

menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan

menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih

ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat

dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Cara

perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu

dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak

tahans tress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan

(Rochiman, 1973).

Page 11: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Telah dijelaskan dalam jurnal PT. Perkebunan Nusantara IX (2007:3) bibit

yang digunakan untuk setek berasal dari kebun entres yang dilakukan pemurnian

dengan pemeliharaan yang intensif. Kebun entres perlu mendapat perhatian yang

serius dalam pengelolaannya. Kebun entres yang ideal harus memiliki identitas

jelas dan tidak terkontaminasi dengan klon lain, sumber bibit dengan setek, rutin

dilakukan peremajaan sesuai kebutuhan, dan dekat dengan sumber air dam mudah

pengawasannya. Klon yang dikembangkan oleh kebun antara lain BP 308

(sebagai batang bawah), BP 534, BP 939, BP 936, BP 42 dan BP 409.

Ketinggian tempat berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan untuk

pertumbuhan bibit. Semakin tinggi tempat pembibitan, semakin lama waktu yang

diperlukan. Semakin lamanya waktu pembibitan akan mengakibatkan makin

mahalnya biaya pemeliharaan, karena biaya pemeliharaan merupakan fungsi dari

lama pemeliharaan dan banyaknya bahan tanam yang harus dipelihara. Akan

tetapi jika pembibitan dilakukan di dataran rendah masalah waktu bisa teratasi,

sedangkan pada saat penanamannya dilaksanakan di dataran tinggi maka

diperlukan biaya transport untuk menyalurkan bibit ke lokasi penanaman.

Keputusan untuk menentukan lokasi penyetekan dan pembibitan akan dilakukkan

di dataran tinggi atau dataran rendah ditentukan pertimbangan antara tambahan

biaya pemeliharaan dengan biaya penyaluran. (PTPN IX, 2010).

Cara perbanyakan Kopi Robusta dan Kopi Arabika berbeda, sehingga

penggunaan bahan tanam Kopi Robusta berbeda dengan Kopi Arabika. Kopi

Robusta diperbanyak secara vegetatif, sehingga bahan tanaman yang digunakan

berupa klon. Sedangkan Kopi Arabika biasanya diperbanyak dengan benih

sehingga bahan tanam anjurannya berupa varietas (Mawardi, 1986).

Page 12: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pohon pelindung atau penaung yang tetap, harus sesuai dengan tanaman

pokok dan tidak boleh menghisap terlalu banyak air dan zat makanan. Mereka

harus tahan lama dan berakar dalam dan kuat, sehingga tak mudah jatuh karena

goncangan angin kencang. Cabang-cabangnya harus lebar dan cukup tinggi diatas

kopi, sehingga keadaannya tidak terlalu teduh dan cabang-cabangnya tak boleh

mudah patah. Pohon pelindung yang sering dipergunakan didalam perkebunan

ialah jenis-jenis:

a. Dadap

b. Sengon laut

c. Lamotoro

(AAK, 2006).

Pembuatan teras langsung adalah untuk mencegah terjadinya erosi diwaktu

hujan atau sekurang-kurangnya untuk menghambat aliran air. Adapun cara

pengerjaan teras tersebut adalah :

- Teras dibuat miring yang berlawanan dengan miringnya tirai tanah.

- Tanah atas disendirikan kelak dipergunakan untuk menutup lubang atau

mengisi bagian-bagian yang lebih rendah.

- Dibagian depan teras atau dibawah garis pematang dibuat gondang-gandung

guna menampung kotoran dan sisa tumbuhan-tumbuhan dimana kelak dapat

digunakan sebagai mulch. (AAK, 2006).

Pembentukan kebun Kopi Robusta secara poliklonal dapat juga dilakukan

pada kebun kopi yang sudah ada (tidak menanam baru). Batang bawah kopi

disambung dengan batang atas (entres) dari klon-klon Kopi Robusta anjuran

yang dipilih. Hasil sambungan dikatakan berhasil baik jika setelah 2 minggu

penyambungan bahan masih tetap segar. (Hartoyo, 2011).

Page 13: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB III

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Waktu Pelaksanaan dan Tempat Praktikum

Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari 2012-13

Maret 2012 di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Semarang, Jawa

Tengah.

B. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan magang yang dilaksanakan di PT. Perkebunan

Nusantara IX (Persero) Semarang, Jawa Tengah ini menggunakan metode

antara lain :

1. Pengamatan (Observasi)

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati secara langsung

peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan proses

perbanyakan tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora) secara vegetatif.

2. Pelaksanaan Kegiatan Magang

Kegiatan magang yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IX

antara lain :

a. Membuat bedengan sebagai media tumbuh batang bawah Kopi Robusta

yang nantinya akan digunakan untuk bahan perbanyakan vegetatif

dengan cara grafting.

b. Menanam Kopi Robusta yang baik dan benar ditempat pembibitan

maupun di lahan kopinya.

c. Menyambung batang bawah Kopi Robusta klon BP 308 yang tahan

akan nematoda dengan batang atas klon BP 42.

d. Memupuk tanaman Kopi Robusta dengan pupuk yang dibuat sendiri

oleh PT. Perkebunan Nusantara dari hasil penelitian puslit Jember

dengan nama Pupuk Hakasi (campuran antara 20 liter urin sapi, 8 kg

pupuk urea, 2 kg pupuk NPK, dan 5 liter air).

Page 14: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Wawancara

Melakukan tanya jawab secara langsung dengan pekerja, mandor,

maupun sinder kebun terkait kegiatan yang dilakukan. Sehingga diperoleh

informasi yang diperlukan dengan mudah dan jelas. Pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan Magang

Mahasiswa, yaitu Perbanyakan Kopi Robusta (Coffea canephora) secara

Vegetatif.

4. Studi Pustaka

Mencari referensi sebagai data pelengkap dan pembanding serta

konsep dalam alternatif pemecahan masalah mengenai perbanyakan

tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora ) secara vegetatif. Data tersebut

berupa buku, arsip, jurnal, download internet, dan lain sebagainya yang

bersifat informatif dan relevan.

C. Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Dalam pelaksanaan kegiatan Magang di PT. Perkebunan Nusantara

IX Semarang ini data primer didapat dari wawancara langsung dengan

mandor kebun, mandor besar, pembimbing lapang dan pekerja yang ada di

PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data yang diambil dari buku, catatan

yang diperoleh selama berada di PT. Perkebunan Nusantara IX Semarang

dan jurnal yang berhubungan dengan kegiatan magang tersebut.

Page 15: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum PTPN IX Semarang

1. Sejarah PTPN IX (Persero) Semarang

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11

Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996,

merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT.

Perkebunan XVIII (Persero).

Pendirian PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang

pada akta notaris Harun Kamil, SH Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996 yang

disahkan dengan keputusan Menteri Kehakiman No. C2-

8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996, dan diubah dengan akta

notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No.1 tanggal 9 Agustus 2002 yang

disahkan dengan keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

No. C-19302.HT.01.04.TH.2002 tanggal 7 Oktober 2002.

2. Kondisi Geografis

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Affdeling Assinan / Banaran

terletak disebelah timur laut Magelang dan sebelah barat Salatiga. Terletak

di dua wilayah Kecamatan, yaitu Jambu dan Bawen, Kabupaten Dati II

Semarang, Propinsi Jawa Tengah.

Kebun Assinan atau Bawen berada pada ketinggian antara 300-800

meter dpl dengan topografi datar sampai bergelombang dan sedikit berbukit.

Menurut penelitian yang dilakukan, jenis tanah yang ada di kebun Getas dan

Assinan adalah aluvial, regosol, mediteran latosol, andosol, dan grumosol

dengan pH antara 6-7, struktur tanah remah, temperatur berkisar antara 23º-

26º C, kelembaban relatif berkisar 80-81%, dan penyinaran matahari 60-

65%.

Page 16: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson, tipe curah hujan

termasuk kelas B dengan curah hujan berkisar antara 2.288-3.000 mm per

tahun dengan jumlah hari hujan antara 160-210 hari pertahun dan memiliki

tipe iklim C.

3. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Semarang :

a. Visi

Menjadi perusahaan agrobisnis dan agroindustri yang berdaya saing

tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.

b. Misi

1. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula,

dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk

menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth).

2. Menggunakan teknologi yang menghasilkan produk bernilai (delivery

value) yang dikehendaki pasar dengan proses produksi yang ramah

lingkungan.

3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja

yang sehat serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi

karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.

4. Mengembangkan produk hilir, agrowisata, dan usaha lainnya untuk

mendukung kinerja perusahaan.

5. Membangun sinergi dengan mitra usaha dan masyarakat lingkungan

usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

6. Bersama petani tebu mendukung program pemerintah dalam

pemenuhan kebutuhan gula nasional.

7. Memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan dan potensi

lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui

penciptaan lapangan kerja.

8. Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai

wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan

masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.

9. Menjaga kelestarian lingkungan melalui pemeliharaan tanaman dan

peningkatan kesuburan tanah.

Page 17: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4. Tujuan dan Arah Pengembangan Perusahaan

a. Tujuan Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Semarang

Menumbuh kembangkan perusahaan guna memberikan nilai kepada

shareholder dan stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin

meningkat (profit growth).

b. Arah Pengembangan Perusahaan

Membangun daya saing produk, kemampuan memperoleh laba usaha,

dan menciptakan bisnis baru.

Langkah-langkah utama yang ditempuh adalah :

a) Memposisikan produk karet dan gula sebagai pendukung utama kinerja

perusahaan.

b) Memposisikan teh, kopi, kakao, dan tetes menjadi komoditi yang

menguntungkan (profit making).

c) Mengoptimalkan keuntungan komoditi sampingan.

d) Mengembangkan produk hilir, agrowisata, dan usaha-usah lain, baik

secara mandiri maupun bersama mitra untuk memberikan keuntungan

bagi perusahaan.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka dasar dari hubungan formal

yang telah disusun, dimaksudkan untuk memberikan kepada setiap orang

satu pekerjaan tertentu, serta untuk menjamin bahwa pekerjaan itu

dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga mencapai satu tujuan.

Struktur organisasi PTPN IX Kebun Getas Affdeling

Assinan/Banaran menganut sistem organisasi hirarkis. Pembagian kerja

dalam kebun Assinan/Banaran menurut tugas dan tanggung jawab sesuai

dengan posisi masing-masing yang secara hirarki dilakukan komando dari

atas kebawah.

Page 18: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

= Garis Komando = Garis Komando

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PTPN IX (Persero) Semarang

ADMINISTRATUR

SINDER KEPALA

SINDER KANTOR

SINDER KEBUN

BEGOSARI

SINDER KEBUN TEMBIR

SINDER KEBUN

GALARDOWO

SINDER TEKNIK GETAS

SINDER KEBUN

ASSKEM

SINDER KEBUN

BANDEL

SINDER TEKNIK

BANARAN

KARYAWAN

MANAGER KAKOBA

PAKAM SATPAM

Page 19: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

B. Uraian Kegiatan dan Pembahasan

1. Persiapan Lahan A. Persiapan lapangan

Agar tanaman kopi berhasil dengan baik, diperlukan waktu persiapan

± 2 tahun atau ditentukan kondisi tanahnya. Apabila areal yang akan

ditanami berupa tanaman ulangan atau konversi dari budidaya lainnya,

persiapan lapangan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Membongkar Tunggul

Tujuan pembongkaran tunggul ini adalah untuk membersihkan lahan dari

sisa-sisa tanaman yang ditanam sebelumnya. Pembongkaran tunggul

menggunakan katrol dengan penyangga agar semua akar tercabut tuntas.

b. Pemberantasan alang-alang

Segera dilakukan setelah tunggul dibongkar dilaksanakan pemberantasan

alang-alang dengan menggunakan herbisida : Round up

c. Mengajir/Pengajiran

Untuk tanah datar pemasangan ajir secara larikan dengan jarak 2,5 x 2,5

m disesuaikan dengan kemiringan tanah.

Persiapan lahan yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara IX

sudah sesuai dengan apa yang dipelajari dalam teori perkuliahaan dan teori

yang sudah diterapkan oleh para peneliti yang tergabung dalam pusat

penelitian (Puslit). Akan tetapi dalam bagian pengajiran harus

menyesuaikan kemiringan lahan, sehingga terdapat lahan yang dalam proses

pengajiran berbeda dengan yang lain. Hal ini disebabkan karena untuk

menyesuaikan kemiringan tanah serta kerapian dalam penanaman tanaman

kopi.

Page 20: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

B. Tanaman Penaung

a. Penaung sementara

Diantara barisan ajir yang berjarak 2,5 meter dibuat waliran

untuk menanam biji tanaman penaung. Tanaman Moghania

macrophylla yang digunakan sebagai penaung sementara tanaman

Kopi. Selain tanaman Moghania macrophylla PT. Perkebunan

Nusantara IX juga menggunakan alternatif atau menggunakan

tanaman lain yaitu Teprhosia.

Agar tanaman Moghania macrophylla dapat tumbuh dengan

baik perlu dilakukan berbagai perawatan yang diantaranya

penyiangan, pendangiran, pemupukan dan penyulaman. Pada saat

penanaman kopi dilaksanakan, tinggi tanaman penaung sementara

Moghania macrophylla sekurang-kurangnya sudah mencapai 1,5–2 m.

b. Penaung Tetap

Pada saat tanaman kopi ditanam, penaung tetap harus sudah

berfungsi lengkap. Macam atau jenis tanaman yang digunakan atau

ditanam adalah tanaman Lamtoro. Setiap dua tanaman kopi terdapat

satu tanaman lamtoro, maka rasio populasi tanaman penaung terhadap

tanaman kopi 800 pohon/ha.

c. Tanaman Pematah Angin

Pada lokasi kebun yang rawan terhadap tiupan angin kencang

ditanami tanaman pematah angin, fungsinya untuk mengantisipasi

terjadinya kerusakan tajuk tanaman, kerontokan bunga dan buah, serta

penguapan dari daun dan tanah khususnya pada musim kemarau. Jenis

tanaman pematah angin yang digunakan PT. Perkebunan Nusantara

IX adalah mahoni, sengon dan kayu putih.

d. Membuat Terasan

Sebelum tanaman kopi ditanam, teras harus sudah ada atau

sudah dibuat. Lebar teras ± 1,5 m kemudian setelah kopi ditanam teras

diperlebar, pekerjaan ini dilakukan sambil menyiang tanaman kopi

(lihat gambar 4.5).

Page 21: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e. Membuat Lubang Tanam

Ditengah-tengah teras dibuat lubang tanam dengan ukuran 80 x

80 x 80 cm, tanah galian lapisan atas (top soil) dipisahkan dengan

tanah lapisan bawah (sub soil). Lubang dibuat dalam jangka waktu 2-3

bulan dan lubang dibiarkan terbuka. Sementara lubang tanam yang

dibuat dalam kurun waktu 2-3 bulan dimaksudkan agar lubang tanam

terkena sinar matahari dan memperoleh gas asam arang dari udara

(Lihat gambar 4.2 dan 4.3)

Gambar 4.2 Lubang Tanam

Gambar 4.3 Lubang Tanam yang akan di gunakan

Gambar 4.4 Tanaman Kopi yang akan ditanam

Gambar

4.5 Kegiatan pembuatan terasan

Gambar 4.6 Tanaman Kopi yang telah ditanam

f. Penutupan Lubang Tanam

Page 22: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pada saat menutup lubang tanam, terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan, diantaranya adalah :

1. Lubang tanam yang dipersiapkan dan masih terbuka diberi herbisida

: Dhetine.

2. Tanah galian lapisan bawah dimasukkan terlebih dahulu, kemudian

tanah lapisan atas.

3. Setengah galian lubang pada tanah lapisan atas di campur dengan pupuk

kandang sebanyak 10 kg per lubang.

4. Menanam bibit kopi yang prima, sehat dari pembibitan dengan cara

melepas polybag kemudian menanam kopi dengan lurus dan rapi. Setelah

itu menutupnya kembali dengan tanah sisa galian.

Pada sebelah kanan tanaman kopi dibuat lubang dengan ukuran

100x60x40 cm dengan jarak ± 40 cm dari batang tanaman kopi. Lubang ini

disebut dengan gondang-gandung (lihat gambar 4.7). Fungsi gondang

gandung adalah untuk menampung limbah gulma dan sisa pemangkasan

yang nantinya akan menjadi humus, sebagai sirkulasi udara dalam tanah dan

pada saat musim penghujan dapat sebagai penampung air hujan. Sedangkan

pada waktu musim kemarau gondang gandung harus ditutup dengan jerami

atau semak-semak agar tidak terkena sinar matahari langsung yang akan

mempercepat penguapan tanah.

Gambar 4.7 Gondang-gandung

PT. Perkebunan Nusantara masih mengacu kepada teori yang pernah

dipelajari pada perkuliahan. Hal ini terbukti dengan menjaga kelembaban tanaman

Page 23: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

penaung dengan cara pemangkasan, agar tidak menimbulkan atau sebagai sarang

hama dan penyakit yang bertahan hidup ditempat yang lembab. Akan tetapi ada

juga yang berbeda dengan teori dalam hal pembuatan lubang tanam. Pada dasarnya

ukuran lubang tanam telah ditentukan oleh pusat penelitian tanaman kopi yang

berada di Jember. Karena melihat terdapat lahan yang masih sisa, maka tetap

dilakukan pembuatan lubang tanam meskipun ukurannya berbeda. Akan tetapi

selama ini hasil yang diperoleh sama dengan tanaman kopi yang ditanam di lubang

yang berukuran semestinya. Yang mempengaruhi adalah kandungan unsur hara

yang terpenuhi melalui pemupukan yang tepat, baik dosis maupun cara

pemupukannya sehingga unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk bertahan

hidup dapat terpenuhi.

2. Pembibitan

A. Kebun Induk

Bibit yang digunakan untuk stek, berasal dari kebun Induk. Kebun

Induk merupakan kebun yang telah mendapatkan perlakuan intensif

sehingga hasil kebun tersebut merupakan bahan-bahan yang nantinya akan

digunakan dalam perbanyakan stek. Kebun induk perlu mendapatkan

perhatian yang serius dalam pengelolaannya. Kebun induk yang ideal

adalah sebagai berikut :

a.  Identitas jelas dan tidak terkontaminasi dengan klon yang lain. 

b. Rutin dilakukan peremajaan sesuai dengan kebutuhan.

c. Dekat dengan sumber air dan mudah pengawasannya

Klon yang dikembangkan oleh PT Perkebunan Nusantara IX pada

bagian pembibitan adalah BP 308 sebagai batang bawah, BP 534, BP 939,

BP 936, BP 42 dan BP 409. Akan tetapi klon yang sering digunakan dalam

penyambungan adalah BP 308 sebagai batang atasnya dan BP 42 sebagai

batang atas. Klon ini harus dikembangkan karena klon tersebut tahan akan

Nematoda dan hasil sambungan batang atas dan batang bawah pada klon

tersebut dapat membentuk batang kopi yang kuat dan menghasilkan kopi

seperti yang diharapkan.

Kriteria batang bawah yang digunakan untuk bahan stek antara lain

batang sehat atau tidak terkena serangan hama dan penyakit, ukuran

Page 24: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kurang lebih sebesar pensil, batang berwarna cokelat. Kemudian kriteria

untuk batang atas adalah batang sehat atau tidak terkena hama dan

penyakit, ukuran kurang lebih sebesar pensil, tekstur tidak terlalu

keras/lunak, memiliki 2-3 ruas pada setiap tangkainya.

Entres mempunyai waktu dimana entres setelah dipangkas dari

tanaman kopi kurang lebih enam jam, apabila melebihi enam jam entres

akan layu dan tentunya daya tumbuh akan berkurang. Pada tahun tanam

yang akan datang PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) mempunyai

target untuk pengadaan 12.000 bibit.

B. Pembuatan Bedengan

Pembuatan bedengan dibuat untuk perbanyakan tanaman kopi secara

vegetatif dengan cara stek dalam bedengan. Tanah bedengan ditinggikan

setinggi 15-20 cm dengan menggunakan tanah yang subur dan gembur.

Sisa-sisa akar, batu, atau benda lainnya harus dibuang dari bedengan agar

tidak mengganggu pertumbuhan tanaman stek. Setelah permukaannya

diratakan, di lapisan paling atas dilapisi pasir halus, yang diayak dengan

ayakan 0,5x0,5 cm dengan tujuan untuk meresap air dan menjaga

kelembaban tanah. Dibagian pinggir bedengan diberi dinding penahan

yang terbuat dari pipa peralon berdiameter 15 cm agar tidak mudah

longsor. Bedengan diberi atap dari paranet dan ketinggian atap disebelah

timur 180 cm dan disebelah barat 120 cm. Tiang penyangga atas terbuat

dari tanaman lamtoro dengan jarak 1x2 m. Membuat bedengan memanjang

dengan ukuran 5 m x 1,5 m atau sesuai dengan kondisi lahan. Jarak antar

bedengan yaitu 1 m, yang digunakan sebagai jalan untuk pengawasan,

pengendalian hama penyakit, pengangkutan pupuk dan penyiraman. (Lihat

gambar 4.8).

Untuk mencegah gangguan nematoda parasit, bedengan difumigasi

dengan menggunakan furadan 3G dengan dosis 10 gram. Selanjutnya

Page 25: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menutup dengan campuran tanah lapisan atas dan pupuk kandang yang

sebelumnya diayak dengan ayakan berukuran 0,5x0,5 cm dan menutup

dengan pasir pada lapisan paling atas hingga mencapai ketinggian 15 cm.

Perbandingan antara tanah : pupuk kandang : pasir adalah 1:1:1.

Gambar 4.8 Media tanam untuk pembibitan di bedengan

Dalam pembuatan bedengan, PT Perkebunan Nusantara IX tidak

sesuai dengan apa yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ukuran

bedengan yang berbeda. Ketersediaan lahan yang dimanfaatkan untuk

membuat bedengan masih belum cukup menampung bedengan dengan

ukuran yang sebagai mana mestinya. Penyesuaian kondisi lahan yang

mendasari pihak PT. Perkebunan Nusantara IX membuat bedengan dengan

ukuran yang berbeda. Akan tetapi kualitas tanaman yang dihasilkan rata-

rata sama dengan yang berada dalam bedengan dengan ukuran yang

semestinya. Yang membedakan adalah jumlah bibit kopi yang ditanam

dalam bedengan dan cara perawatan yang benar akan berpengaruh

terhadap hasil yang diperoleh.

C. Penyetekan

Page 26: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Entres dipotong miring 30-40o, sehingga bagian ujungnya menjadi

runcing, supaya permukaannya luas dan mudah tumbuh dengan sepasang

daun dan dipotong 2/3 dari panjang daun untuk mengurangi penguapan.

Umur entres yang digunakan adalah 3-6 bulan, dengan mengambil 2-3

ruas untuk penyetekan. Untuk mempercepat pertumbuhan akar dengan

cara merendam stek dalam larutan Rooton F selama 5-10 detik.

Stek ditancapkan atau ditanam pada media dengan posisi agak

miring sedalam ± 7,5 cm dengan kemiringan 10 – 20o dengan jarak tanam

stek 10 x 5 cm. Setelah stek tertanam dilakukan penutupan atau disungkup

dengan plastik transparan (lihat gambar 4.9). Penyiraman dilakukan 1-2

hari sekali tergantung keadaan dan apabila pasir tidak lembab. Penyiraman

harus dilakukan secara hati-hati agar stek tidak rusak dan tidak terlalu

banyak air. Selanjutnya sungkup ditutup kembali rapat-rapat. Setelah

berumur 2-3 bulan atau panjang tunasnya ± 3-4 cm stek sudah dapat

dipindahkan ke bedengan pembibitan polybag dengan melakukan

hardening/penyesuaian dengan lingkungan terlebih dahulu.

Gambar 4.9 Pembibitan dengan stek dalam bedengan

D. Pembibitan Polybag

Media yang digunakan yaitu berupa campuran tanah : pupuk

kandang 1 : 1. Ukuran polybag yang digunakan 28 x 40 cm dan bagian

bawah diberi lubang untuk menuntaskan air siraman. Sebelum melakukan

pemindahan ke polybag sebaiknya dilakukan penyiraman terlebih dahulu.

  

Page 27: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pada saat pemindahan ke polybag dilakukan dengan hati-hati agar

perakaran tidak terputus dan sesegera mungkin untuk ditanam ke polybag.

Untuk keberhasilan supaya menyatu antara agregat tanah dengan

bibit agar dipadatkan secara hati-hati. Penyiraman dilakukan setiap hari

sebanyak 2 kali. Pupuk yang digunakan untuk pemupukan pada

pembibitan yaitu pupuk hakasi. Pupuk hakasi merupakan pupuk majemuk

yang sengaja dibuat untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tanaman

pada saat berada di pembibitan. Penggunaan pupuk hakasi ini merupakan

rekomendasi dari Puslit Koka Jember, dengan komposisi urin sapi 20 liter,

pupuk urea 8 kg, pupuk NPK 2 kg, dan air 5 liter. Pemupukan dilakukan

dengan dua cara, yaitu dengan di semprotkan dan yang kedua dengan

dikocorkan. Dosis pupuk hakasi 10 cc/L air untuk pemupukan dengan cara

dikocorkan dan 5 cc/ L air untuk pemupukan dengan cara disemprotkan.

Batang bawah kopi yang digunakan adalah jenis BP 308 yang tahan

akan Nematoda dan dapat ditanam didaerah yang terserang Nematoda

sekalipun. Selain itu klon BP 308 dapat tumbuh didaerah dengan keadaan

tanah yang kurang subur. Sedangkan untuk jenis batang atas menggunakan

jenis BP 42 karena mempunyai perawakan yang sedang, percabangan

mendatar dan ruas pendek. Penyambungan antara batang bawah dan

batang atas dengan menggunakan klon ini sangat tepat untuk tanaman kopi

yang tahan akan nematoda dan masa produktivitas yang panjang. Selain

tahan akan Nematoda, tempat yang diperlukan tidak terlalu lebar atau luas

karena batang atas mempunyai percabangan mendatar dan ruas yang

pendek.

Seleksi bibit pertama dilakukan setiap dua bulan sekali. Bibit yang

terlihat kerdil, atau tidak dapat terselamatkan karena terserang

hama/penyakit segera dipindahkan dari lokasi pembibitan. Pada salah satu

ujung bedengan pembibitan diberi papan informasi tentang jenis bibit,

tanggal dimulainya pembibitan, dan jumlah awal bibit. Dengan

berjalannya waktu, informasi ditambah dengan jumlah bibit yang

dikeluarkan dari bedengan karena terseleksi.

Page 28: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Dalam pembibitan di polybag, teori dan praktek yang dilakukan

sesuai dengan apa yang ada. Hal ini terbukti melalui cara persiapan media

tanam, pengadaan bibit sampai perawatan tanaman dalam polybag. Hasil

yang diperoleh pada pembibitan di polybag cukup baik, karena banyak

tanaman yang mempunyai sifat atau kondisi yang baik, prima dan siap

disambung mendapatkan mendapatkan hasil tanaman kopi yang siap untuk

ditanam di lahan.

E. Stek  

Dalam stek, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

sambungan berhasil dengan baik serta menghasilkan kopi yang

diharapkan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan

sambungan, yaitu ketegapan batang bawah, bahan entres, kebersihan

sarana, waktu, dan ketrampilan tenaga penyambung.

Langkah-langkah dan cara untuk melakukan stek adalah sebagai

berikut :

a. Menyiapkan entres untuk batang atas dan bibit siap sambung sebagai

batang bawah. Kriteria bibit siap sambung ukuran batang kurang lebih

sebesar pensil. (Lihat gambar 4.10 dan gambar 4.11). 

b. Penyambungan dilakukan dengan sistem celah atau berbentuk “V”.

(Lihat gambar 4.12). 

c. Daun terdapat pada batang bawah yang akan digunakan sebagai bahan

stek tidak boleh dihilangkan, tetapi disisakan 1-3 pasang daun. Daun

yang terdapat pada batang atas yang nantinya batang tersebut digunakan

pada saat penyambungan antara batang atas dan bawah hanya dikupir

(dipotong sebagian). 

d. Memilih batang bawah dan batang atas yang besarnya sama. Apabila

ukuran batang atas dan batang bawah tdak sama, maka salah satu

sisinya harus lurus dan saling menempel antar kambium. 

e. Sambungan diikat dengan benang goni atau tali rafia. (Lihat gambar

4.13). 

Page 29: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

f. Sambungan diberi sungkup kantong plastik transparan, pangkal

sungkup diikat agar kelembaban dan penguapan terkendali serta air

tidak masuk. (Lihat gambar 4.14). 

g. Penyambungan harus dilakukan dengan cepat, cermat dan bersih. 

h. Selama ± 2 minggu setelah sambung harus dihindari dari penyinaran

matahari secara langsung. 

i. Pengamatan hasil sambungan dilakukan setelah 2 minggu, apabila

warna tetap hijau berarti sambungan berhasil dan apabila berwarna

hitam berarti gagal. 

j. Membuka sungkup atau melepas sungkup apabila tunas yang tumbuh

sudah cukup besar. 

k. Membuka atau melepas tali ikatan apabila pertautan telah kokoh dan

tali ikatan mulai mengganggu pertumbuhan batang. 

Proses penyambungan dilakukan degan cepat, cermat dan bersih.

Setelah dua minggu penyambungan dapat dilakukan pengamatan terhadap

hasil sambungan. Apabila setelah dua minggu batang atas tetap berwarna

hijau maka sambungan dimungkinkan berhasil dan apabila batang atas

layu atau berubah warna menjadi coklat maka sambungan dipastikan

gagal. Untuk sambungan gagal, dapat dilakukan penyambungan ulang

dengan cara memotong batang bawah sisa penyambungan sebelumnya.

Sungkup dapat dibuka pada saat tunas yang tumbuh cukup besar dan

keberadaan sungkup dirasa menganggu pertumbuhan tunas. Untuk tali

sambungan dapat dilepas ketika tautan antara batang atas dan batang

bawah telah kokoh. (Lihat gambar 4.15 dan gambar 4.16).

Ketinggian tempat berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan

untuk pertumbuhan bibit. Semakin tinggi tempat pembibitan, semakin

lama waktu yang diperlukan. Makin lamanya waktu pembibitan akan

mengakibatkan makin mahalnya biaya pemeliharaan, akan tetapi jika

pembibitan dilakukan di dataran rendah sedangkan penanaman di dataran

tinggi akan diperlukan transport tambahan untuk menyalurkan bibit ke

Page 30: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

lokasi penanaman. Selain transport tambahan resiko kerusakan juga

semakin besar (Banu, 2010).

Dalam stek sambung, teori atau cara menyambung yang baik dan

benar telah diaplikasikan oleh PT. Perkebunan Nusantara IX. Teknik

menyambung yang diterapkan adalah dengan menggunakan sistem celah

atau “V”, dengan teknik tersebut kerapatan dan menyatunya kambium

antara batang atas dan bawah akan lebih kuat sehingga membentuk

jaringan yang kuat untuk pertumbuhan tanaman kopi, sehingga kualitas

tanaman yang siap untuk ditanam tidak diragukan lagi.

   Gambar 4.10 Batang bawah Kopi Robusta

 Gambar 4.11 Batang atas Kopi Robusta

 Gambar 4.12 Penyambungan batang atas dan batang bawah

  

Gambar4.15 Hasil sambungan yang sudah disungkup dengan plastik

  

 Gambar 4.14 Hasil sambungan diberi sungkup plastik

  

Gambar 4.13 Batang atas dan bawah diikat dengan tali

   

Gambar 4.16 Hasil sambungan

 

Page 31: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Pemeliharaan a. Penyiangan 

Penyiangan atau pemberantasan gulma bertujuan untuk mengurangi

terjadinya persaingan pengambilan unsur hara dalam tanah, antara tanaman

pokok dengan tanaman lain yang ada disekitarnya (gulma). Disamping itu

juga untuk menambah sirkulasi udara supaya lancar, sehingga dapat

mengurangi kelembaban.

Pemberantasan gulma dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara

manual dan kimiawi. Dalam pelaksanaan secara manual biasanya dilakukan

pada waktu kondisi gulma dalam keadaan kurang subur. Sedangkan cara

kimiawi pemberantasan dilakukan pada kondisi gulma dalam keadaan

subur.

b. Pemupukan 

Pupuk sangat diperlukan oleh tanaman, penyerapan unsur hara

dalam tanah secara terus-menerus oleh tanaman mengakibatkan tersedianya

unsur hara dalam tanah berkurang, untuk memenuhi ketersediaan unsur hara

yang ada dalam tanah perlu penambahan unsur hara yang diperlukan oleh

tanaman. Langkah tersebut dipenuhi dengan cara pemupukan.

Di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) pemupukan dilakukan 2

kali dalam 1 tahun. Dosis yang diberikan pada tanaman pada pemupukan

pertama sebanyak 60% dari dosis anjuran, sedangkan pemupukan kedua

40% dari dosis anjuran. Macam pupuk serta dosis yang diberikan pada

tanaman kopi setiap tahunnya tidak sama, hal ini berdasarkan rekomendasi

dari Puslit Koka Jember melalui analisa tanah dan daun. Sehingga dengan

demikian pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman dan tepat

sasaran.

Page 32: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Aplikasi pemupukan di lahan yaitu dengan membuat galian

membentuk setengah lingkaran dan pupuk disebar kemudian ditutup

kembali. Galian yang dibuat kurang lebih sedalam 10 cm. Pada pemupukan

kedua galian yang dibuat setengah lingkaran pada sisi yang lainnya,

sehingga pupuk dapat merata pada sekitar tanaman. Pemberian pupuk

sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan dan pada akhir musim

penghujan.

c. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Tanaman yang tumbuh subur dengan produksi yang tinggi dapat

rusak dalam beberapa waktu saja, karena disebabkan oleh serangan hama

dan penyakit. Maka dari itu perlindungan tanaman terhadap hama dan

penyakit perlu mendapatkan perhatian khusus agar dicapai efisiensi yang

tinggi. Cara pengendalian hama dan pemberantasan penyakit harus

dilakukan sedini mungkin dan tepat waktu sebelum serangan hama dan

penyakit meluas.

1. Hama Tanaman Kopi

a. Bubuk Cabang (Xylosandrus compactus)

Yang paling banyak di jumpai di Indonesia adalah bubuk

cabang hitam. Bubuk menyerang/menggerek cabang dan wiwilan

yang masih muda umur 6-12 bulan. Cabang yang digerek akan

menjadi kering dan patah. Pencegahan dan pemberantasan dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Memperbaiki tanaman kopi.

b. Pada musim hujan, naungan jangan terlalu gelap (mengurangi

kelembaban).

c. Pengolahan tanah, pemupukan, pengendalian penyakit.

d. Memusnahkan sumber infeksi. Cabang yang terserang dipotong

dan dimusnahkan.

e. Pemberantasan dengan insektisida.

Page 33: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Kutu Putih (Planococcus citri)

Kutu ini menghisap cairan bagian tanaman yang muda yaitu

pucuk tanaman, daun, cabang muda dan buah. Akibat yang

ditimbulkan oleh kutu putih ini cabang atau daun menjadi kerdil dan

buah-buah muda gugur. Serangan kutu putih terjadi pada musim

kemarau dan menurun selama musim penghujan. Kutu putih

mengeluarkan cairan yang disukai oleh semut. Kutu putih dapat

diberantas dengan menggunakan insektisida, serta mengatur naungan

pada musim kemarau sehingga didapatkan kondisi lingkungan dengan

kelembaban relatif tinggi yang tidak sesuai bagi kutu putih.

c. Nematoda

Nematoda adalah salah satu hama yang merusak akar baik

tanaman yang masih dalam tahap pembibitan maupun tanaman kopi

yang sudah dewasa. Tanda-tanda dari serangan Nematoda sendiri

yaitu akar serabut menjadi busuk dan mati, perkembangan tanaman

menjadi terganggu / terhambat, daunnya menjadi kering, serta cabang-

cabang bawah akan mati. Gejala serangan pada umumnya baru

nampak jelas apabila tingkat kerusakannya sudah lanjut. Penggunaan

bahan tanam klon jenis BP 308 yang tahan akan Nematoda merupakan

komponen utama pengendalian paling efektif dan efisien, serta tidak

mencemari lingkungan.

Kopi Robusta klon BP 308 telah terbukti mampu bertahan

dan tumbuh dengan baik pada lahan yang terinfeksi Nematoda.

Berdasarkan hasil pengujian dan observasi tersebut, kopi Robusta klon

BP 308 telah diijinkan oleh pemerintah sebagai klon anjuran batang

bawah, sebagai salah satu cara untuk pengendalian Nematoda parasit

dengan penggunaan varietas yang tahan akan Nematoda.

Page 34: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d. Jenis Penyakit dan Pengendalian Penyakit

1. Jamur Upas (Corticium salmonicolor)

Gejala yang ditimbulkan oleh jamur upas adalah infeksi yang

terjadi pada percabangan atau sisi bawah cabang dan ranting.

Membentuk micellium tipis yang mengkilap seperti sutra dan perak, akan

tetapi jamur belum masuk kedalam kulit. Sebelum masuk kedalam kulit,

jamur membentuk gumpalan hifa. Kemudian jamur membentuk kerak

yang berwarna merah jambu, yang kemudian menjadi putih ketika jamur

sudah tua. Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya jamur upas adalah

kelembaban yang tinggi, curah hujan tinggi, tanaman teprosia terserang

jamur upas yang menjadi sumber infeksi bagi tanaman. Pengendalian

penyakit ini dapat dilakukan dengan mengurangi kelembaban,

membersihkan sumber infeksi, cabang dan ranting yang terserang

dipotong kemudian membakarnya.

e. Pengaturan Pohon Pelindung/Penaung

1. Pelindung/Penaung Sementara

Jenis tanaman penaung sementara adalah Moghania macrophylla dan

Teprosia. Pemangkasan dilakukan 50 % pada larikan pertama, sedangkan

untuk larikan kedua dibiarkan. Pada tahun berikutnya pada larikan

pertama dibiarkan tumbuh dan pada larikan kedua dipangkas 50 %, terus

menerus bergantian sampai tanaman penaung tetap berfungsi.

2. Pelindung/Penaung Tetap

Jenis tanaman penaung tetap adalah Lamtoro. Pelindung/penaung ini

merupakan pelindung tetap yang harus sudah berfungsi pada saat

tanaman kopi ditanam. Agar pelindung/penaung tidak mengganggu

intensitas penyinaran matahari terhadap tanaman kopi perlu diadakan

pengaturan/pemangkasan. Macam pangkasan naungan :

a. Topping

Pada awal musim penghujan hingga bulan Januari naungan tetap

dilakukan topping setinggi ± 2 kali tinggi tanaman kopi atau 1,5 m

Page 35: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

diatas tajuk kopi. Pemenggalan naungan tetap biasanya hanya 50%,

dan apabila kondisi kebun masih gelap presentase topping dapat

ditambah 25%. Dalam pelaksanaan topping harus hati-hati jangan

sampai merusak tanaman kopi, arah angin dan arah penyinaran

matahari perlu dipertimbangkan.

b. Rawis

Dua-tiga bulan setelah topping perlu segera melaksanakan rawisan.

Tunas-tunas ortotrop yang keluar dipelihara 2-3 batang untuk

cadangan apabila terdapat yang mati. Pangkas rawis perlu diulang

secara selektif menjelang primurdia bunga kopi agar sinar matahari

dan peredaran udara dapat masuk secara opimal ke pertanaman.

Pangkasan tanaman pelindung kopi diusahakan setinggi 1,5 m diatas

mahkota kopi guna diperoleh selisih tinggi sehingga mahkota kopi

dengan mahkota pohon pelindung cukup untuk sirkulasi udara.

f. Pemangkasan Tanaman Kopi

Pemangkasan merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara

pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanaman kopi apabila dibiarkan dan

tidak dilakukan pemangkasan maka ketinggian tanaman dapat mencapai 7-

10 m, sehingga akan menyulitkan dalam pemeliharaan dan pemanenan

hasil. Kesalahan dalam pelaksanaan pemangkasan akan mengurangi

jumlah cabang dan juga dapat menyebabkan kerangka pohon menjadi

rusak.

A. Macam Cabang Kopi

Sebelum melakukan pemangkasan, terlebih dahulu memahami macam-

macam cabang kopi, karena pekerjaan pangkas akan lebih banyak

berhubungan dengan bermacam-macam cabang (lihat gambar 4.17).

Cabang kopi dapat dibedakan berdasarkan kaftor tertentu diantaranya :

1. Berdasarkan mata tunas

a. Cabang primer, cabang yang keluar dari mata tunas legitim yang

berada dibatang.

Page 36: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Cabang sekunder, cabang yang keluar dari mata tunas legitim

cabang.

c. Cabang reproduksi, cabang yang keluar dari mata tunas serial

atau reproduksi cabang.

2. Berdasarkan bentuk

a. Cabang kipas, cabang primer atau reproduksi yang telah

mengeluarkan cabang sekunder.

b. Cabang pecut, cabang primer atau reprodusi yang tidak

mengeluarkan cabang sekunder.

3. Berdasarkan arah tumbuhnya

a. Cabang liar, cabang yang arah pertumbuhannya menjauhi

batang serta mengarah keatas.

b. Cabang balik, cabang yang arah pertumbuhannya mengarah ke

batang dan menutup mahkota.

Gambar 4.17 Macam Cabang Tanaman Kopi

Page 37: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Tujuan Pemangkasan Pada Tanaman Kopi

Tujuan pemangkasan tanaman kopi adalah sebagai berikut :

1. Agar tanaman kopi tetap rendah, sehingga memudahkan perawatan dan

pemeliharaan serta pemungutan hasil saat panen.

2. Membentuk cabang-cabang produksi yang baru secara kontinyu dalam

jumlah yang optimal.

3. Menghilangkan cabang-cabang yang tidak produktif, cabang yang

terserang hama penyakit dan cabang-cabang liar yang tidak

dikehendaki.

4. Mempermudah masuknya cahaya dan memperlancar sirkulasi/

pergantian udara dalam tajuk, sehingga akan meningkatkan rangsangan

pembentukan bunga dan mengoptimalkan penyerbukan bunga.

5. Mempermudah pengendalian hama penyakit.

6. Mengurangi terjadinya ketidakstabilan produksi yang tajam dan resiko

kerusakan pohon akibat pembuahan yang berlebihan.

7. Mengurangi dampak kekeringan, pemangkasan dapat mengurangi laju

penguapan air pada tanaman dari cabang-cabang yang produktif,

sehingga penggunaan unsur hara di dalam tanah yang terbatas di musim

kemarau lebih efisien.

C. Sistem Pemangkasan

Kegiatan pemangkasan tanaman kopi pada dasarnya terdiri atas

pemangkasan bentuk yang bertujuan memperoleh kerangka dasar bagi

pertumbuhan cabang-cabang reproduksi dan untuk memperoleh kerangka

pohon yang kuat dan seimbang.

Pangkas bentuk yaitu pangkas pemeliharaan yang bertujuan agar

pohon selalu bersih sesuai cabang-cabang yang kita pelihara dan

membuang cabang-cabang yang tidak produktif (cabang yang sakit,

kering, dan cabang liar).

1. Pangkas Bentuk

Pangkas bentuk hendaknya dilakukan seawal atau sedini mungkin

sebelum cabang-cabang primer kehilangan potensi berbuahnya.

Page 38: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Pangkas bentuk bertujuan untuk memperkuat kondisi tanaman serta

dapat terbentuk pohon kopi yang berbatang tunggal, mahkota tersusun

2 etape percabangan merata dari bawah ke atas dan tidak saling

menutup. Agar pangkas bentuk berjalan dengan baik harus dilakukan

secara berkesinambungan bersamaan dengan pekerjaan wiwil kasar

yang pada umumnya dilaksanakan 2 bulan sekali.

a. Pemangkasan pada ketinggian 70 cm

Teknis pelaksanaan pangkas bentuk bersamaan dengan

wiwilan yang dilaksanakan satu bulan sekali. Pemangkasan bentuk

berdasarkan ketinggian tanaman ada tiga tahapan, yaitu pada

ketinggian 70 cm, 120 cm, dan 180 cm. Pemangkasan pada

ketinggian tanaman kopi 70 cm diadakan pemotongan dua cabang

yang letaknya berlawanan sebagai calon mahkota etape pertama

pada ruas kedua. Tunas yang tumbuh pada cabang primer

sebelumnya, diadakan pemotongan ulang secara selektif.

b. Pemangkasan pada ketinggian 120 cm

Pemangkasan untuk membentuk calon mahkota etape kedua

yaitu pada ketinggian tanaman 120 cm. Teknis pengerjaan sama

dengan pembentukan calon mahkota etape pertama, akan tetapi

pemilihan cabang yang dipotong hendaknya tidak saling menutup

dengan etape pertama dan pada tunas teratas juga dilakukan

pemangkasan. (Lihat gambar 4.18).

c. Pemangkasan pada ketinggian 180 cm

Bayonet (tunas orthotrop) yang dipelihara pada pembentukan

mahkota etape sebelumnya (120 cm) dilakukan pemangkasan setelah

ketinggian 180 cm. Dilakukan pengurangan terhadap cabang-cabang

kering, kecil, sehingga diperoleh mahkota yang ideal minimal tersisa

tiga percabangan yang mempunyai arah pertumbuhan yang baik.

Teknis pengerjaannya sama dengan pemangkasan bentuk pada etape

kedua. Arah pertumbuhan calon mahkota etape ketiga tidak boleh

sejajar dengan etape kedua.

Page 39: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 4.18 Pangkas Bentuk Pada Tanaman Kopi

2. Pangkas pemeliharaan

Kegiatan pemangkasan pemeliharaan pada dasarnya bertujuan

mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman yang diperoleh

dari pemangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang-cabang

tidak produktif. Dengan demikian makanan yang dihasilkan dapat

dimanfaatkan untuk pertumbuhan cabang-cabang lain yang lebih

produktif. Pangkas pemeliharaan meliputi :

a. Rampel / wiwil kasar

Rampel / wiwil kasar dilakukan 2 bulan sekali yaitu 3 kali khusus

wiwil kasar dan 3 kali dilakukan bersamaan dengan pemangkasan.

b. Pangkas lepas panen (PLP)

Cabang-cabang yang harus dipangkas adalah sebagai berikut :

a. Cabang-cabang yang rusak akibat petikan, angin, dll.

b. Cabang-cabang yang terserang hama penyakit.

c. Cabang-cabang yang pertumbuhannya mengganggu

percabangan yang berpotensi.

d. Cabang-cabang yang tidak berpotensi (B1, B2 yang

pertumbuhannya terlambat).

e. Cabang-cabang kering dan mati.

f. Cabang-cabang B3 yang kurang dari 4 dompol.

Page 40: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Pelaksanaan pangkas lepas panen dilakukan setelah selasai panen,

agar pada saat pemupukan pangkasan sudah selesai. Pangkasan

dilakukan didepan titik tumbuh cabang reproduksi.

c. Pangkas seleksi I

Pangkas yang bertujuan memilih cabang reproduksi atau cabang

pemikul buah untuk persediaan tahun berikutnya.

1) Sepertiga mahkota dari cabang pemikul buah tahun I (B I).

2) Sepertiga cabang pemikul buah tahun II (B II).

3) Sepertiga persediaan pemikul buah tahun berikutnya (B 0).

4) Cabang-cabang pemikul buah tahun III (B III).

d. Pangkas seleksi II

Pangkas yang bertujuan untuk memberikan peluang hidup pada

cabang-cabang reproduksi (pemikul buah) yang sudah terpilih

pada pangkas seleksi I, dengan membuang cabang-cabang liar,

tunas air, cabang balik, cabang-cabang cacing dan berek (cabang

yang kurang subur).

e. Peremajaan batang (Rejuvinasi)

Tanaman kopi yang produksinya rendah masih dimungkinkan

untuk diperbaiki dan ditingkatkan potensi produksinya melalui

peremajaan batang atau rejuvinasi. Rejuvinasi dilaksanakan secara

selektif terhadap pohon-pohon yang rusak dilakukan secara

bertahap. Pertimbangan untuk melakukan peremajaan batang

adalah batang pokok dengan kondisi wiwilan tidak bisa tumbuh

dan tajuk tanaman rusak tetapi batang pokok masih baik (lihat

gambar 4.19). Cara melaksanakan peremajaan yang dilakukan

oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) sebagai berikut :

1) Menumbuhhkan tunas air (wiwilan) dari pangkal batang

kemudian dipilih salah satu untuk disambung tak ent dengan

klon yang unggul (BP 42), kemudian dilakukan pemeliharaan

pohon sampai tak ent tersebut tumbuh produktif. Pohon yang

tidak dikehendaki sebaiknya dipotong.

Page 41: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2) Peremajaan batang dilakukan bersama-sama dengan

peremajaan akar dengan cara pengolahan tanah, perbaikan

teras, pembuatan godang-gandung serta pemberian pupuk

kandang guna menjaga keseimbangan.

3) Untuk tanaman dengan percabangan yang sudah rusak

langsung dipotong pada pangkal batang dan dipelihara wiwilan

untuk kemudian disambung tak ent. Rejuvinasi batang

dilaksanakan secara bertahap untuk memperoleh cabang yang

produktif.

Gambar 4.19 Peremajaan Batang Pada Tanaman Kopi

Page 42: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tak ent adalah peremajaan yang dilakukan pada saat tanaman

kopi mempunyai batang yang baik akan tetapi percabangannya tidak

maksimal atau produktivitasnya menurun. Teknis pelaksanaan sama

ketika melakukan sambung tanaman pada pembibitan atau sering

dikenal dengan top ent (lihat gambar 4.20). Pada satu tanaman kopi

dapat dilakukan tak- ent lebih dari satu, akan tetapi perlu

diperhatikan letak tunas air yang dipilih tidak searah/sejajar.

Gambar 4.20 Penyambungan Pada Tanaman Kopi Tak-ent

Page 43: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

D. Manajemen Cabang Kopi

Cabang-cabang primer yang produktif adalah cabang-cabang

primer yang sedang berbuah 1-2 kali, cabang primer yang telah berbuah

lebih dari dua kali pada umumnya tidak poduktif lagi sehingga perlu

dilakukan pemangkasan.

Untuk mengusahakan kestabilan produksi, maka secara rasional

dapat diperhitungkan jumlah cabang-cabang primer dari berbagai

tingkatan umur yang harus dipelihara dari satu pohon kopi yaitu terdiri

dari :

B0 = cabang baru belum berbuah = 1/3 jumlah cabang

B1 = cabang berbuah ke I = 1/3 jumlah cabang

B2 = cabang berbuah ke II = 1/3 jumlah cabang

B3 = cabang berbuah ke III = harus dipangkas

Perhitungan jumlah cabang yang dibutuhkan :

Misal : Rata-rata buah pertama (B1) = 8 dompol

Rata-rata buah kedua (B2) = 6 dompol

Rata-rata = 7 dompol

Rata-rata per dompol = 20 glondong

7 x 20 glondong = 140 glondong (280 biji)

1 Kg untuk kopi kering = 6000 biji

Untuk mendapatkan 1 Kg kopi kering memerlukan = = 22 cabang

Page 44: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4. Panen Kopi  Tanaman kopi dalam berbunga tidak seragam dalam waktu tertentu,

oleh karena itu tanaman kopi pada saat musim panen tidak dapat dilakukan

dalam satu waktu. Di PT.Perkebunan Nusantara IX (Persero) biasanya panen

sebanyak lima tahap. Pada tahap terakhir buah kopi yang sudah masak maupun

masih hijau ikut dipanen, namun buah kopi yang masih hijau dibuang. 

A. Persiapan Pra Panen

1. Taksasi Produksi

Taksasi produksi kopi, yang merupakan perkiraan / pendekatan

produksi yang akan di capai pada tahun ini. Pendataan yang dilakukan

harus benar-benar akurat dan sampel yang digunakan harus benar-

benar mewakili. Sebagai pembanding hasil taksasi akan lebih baik jika

diikuti pula dengan data pembungaan tahun yang lalu. Hasil

pembungaan tahun yang lalu merupakan penentu keberhasilan

produksi pada tahun ini.

Pembungaan kopi tergantung juga pada curah hujan / keadaan

iklim, dengan beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Tahap I : Awal berbunga pada bulan Maret-April.

b. Tahap II : Bulan Mei-Juni

c. Tahap III : Bulan Juli-Agustus

d. Tahap IV : Bulan September

Pembungaan dapat berlangsung lebih dari 4 tahap, dan sangat ditentukan

oleh hujan dengan curah hujan yang cukup. Kemudian bunga akan mekar

setelah turun hujan ± 7-8 hari. Apabila tidak turun hujan yang cukup,

maka bunga akan mengalami gagal mekar dan gagal menjadi buah,

dengan tanda-tanda bunga berwarna ungu. Begitu juga sebaliknya,

apabila terlalu banyak turun hujan calon bunga tidak menjadi buah akan

tetapi menjadi daun kecil.

Page 45: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pelaksanaan taksasi produksi kopi sebagai berikut :

1. Taksasi buah kopi dilaksanakan berdasarkan inventaris pohon yang

terakhir.

2. Cara menentukan pohon sampel secara acak teratur.

3. Dibuat peta letak blok yang memuat pohon sampel, untuk

mempermudah kontrol dan pemeriksaan oleh pihak manajemen dan

direksi.

4. Memasang tanda arah pengambilan sampel sesuai nomer urut, ajir /

bendera.Tanda pohon sampel dibuat lebih tinggi dari tajuk tanaman

sampel.

5. Catatan pada pohon sampel menggunakan label yang kemudian

dimasukkan dalam plastik transparan, sehingga aman terhadap air

hujan.

6. Mencatat jumlah buah / gelondong kopi pada setiap pohon sampel

dihitung secara tepat satu per satu tiap dompolan.

7. Taksasi diawali pada bulan Maret dan direncanakan selesai pada

minggu ke IV.

B. Persiapan Panen

Hal yang perlu dipersiapkan dalam panen kopi adalah sebagai berikut :

1. Keamanan.

2. Pengawas.

3. Tenaga petik

4. Alat-alat.

1. Keamanan

Keamanan dalam kebun kopi sangat penting, terlebih pada saat

buah kopi mulai tua, panen sampai selesai panen. Untuk itu pada saat

menjelang panen dilakukan pengaturan pengawasan untuk menekan

sekecil mungkin sampai bebas dari kehilangan produksi karena

tindakan kejahatan atau pencurian.

Page 47: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Pengawas

Pengawas atau mandor pentik mempunyai peran yang sangat penting

dalam proses panen kopi, tugas-tugas yang harus dijalankan adalah :

a. Mencari, mengatur, mengarahkan dan mengabsen tenaga petik.

b. Menentukan blok/areal pemetikan.

c. Menimbang, mencatat dan melaporkan hasil panen tiap hari petik.

d. Mengontrol proses pemetikan kopi hingga penimbangan.

3. Tenaga Petik

Tenaga petik juga sangat berpengaruh menentukan kuantitas dan

kualitas produksi kopi dari kebun, yang merupakan bahan baku

sebelum dikirim dan masuk pabrik utnuk diolah. Untuk itu diperlukan

tenaga petik yang mempunyai keahlian dan kemampuan memetik kopi

sebagai pendukung produksi.

4. Alat-alat

Sebelum panen dilakukan, maka diperlukan alat-alat sebagai

penunjang dan pendukung proses produksi, agar pelaksanaan produksi

dapat berjalan lancar. Peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain :

a. Timbangan.

b. Tali plastik

c. Buku rol dan buku produksi untuk tenaga petik.

d. Peta kerja.

e. Bendera dan tiang bendera.

f. Papan kayu, kertas manila dan peniti/penjepit.

g. Bagor untuk tenaga petik.

h. Bagor gelaran/alas.

i. Bagor untuk kirim produksi.

j. Petak papan nama pemetik.

k. Tenaga kerja.

Page 48: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. Tahapan Panen Kopi

Berdasarkan pedoman, tahapan panen kopi adalah sebagai berikut :

1. Petik longsong : memetik buah kopi yang terserang hama bubuk buah,

kemudian hasil petikan direbus dengan air mendidih agar bubuk buah

yang menyerang buah kopi mati.

2. Petik onclong : memetik buah kopi yang masak lebih awal

dibandingkan dengan buah yang lainnya.

3. Petik borong : merupakan panen raya buah kopi, dengan rotasi petik

pada situasi normal (banyak buah yang merah) antara 12-14 hari

sekali.

4. Petik racut : memetik/mengambil semua buah kopi (merah, hijau,

kuning, dan hitam), buah hitam karena terserang hama atau kegagalan

dalam proses pemasakan karena lingkungan serta keterlambatan rotasi

petik.

D. Cara Kerja Petik Kopi

1. Membersihkan rumput, daun-daun atau seresah di bawah pohon kopi

2. Memasang gelaran atau alas petik

3. Mulai memetik buah kopi merah dan dimasukkan dalam bakul atau

senik

4. Setelah senik penuh, dimasukkan dalam bagor yang sudah bernomor

sesuai pemetik sampai penuh, dan selanjutnya dibawa ke tepi jalan

yang sudah ditentukan untuk penampungan hasil sementara yang

dijaga oleh keamanan.

5. Setelah satu pohon selesai pindah ke pohon lain pada larikan yang

sudah ditentukan agar tertib dan tidak berebut tempat dengan pemetik

yang lain, dan juga untuk mempermudah kontrol petik. Jika pada blok

nomor yang ditentukan sudah selesai maka pindah secara bersama-

sama. Begitu juga jika pada nomor blok tersebut kurang bersih juga

diulang secara bersama-sama.

Page 49: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

6. Setelah waktu jam kerja ditentukan selesai (± jam 13:00 WIB). Tenaga

petik segera menuju ke TPH utama untuk melakukan sortasi hasil

petikan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sortasi adalah:

a. Kopi merah dan hijau harus disendirikan atau dipisahkan.

b. Daun-daun, ranting dan sampah-sampah harus dibersihkan.

7. Penimbangan hasil sortasi, dengan memperhatikan hal sebagai berikut:

a. mengecek posisi jarum timbangan harus pada titik nol.

b. Kopi merah harus ditimbang sendiri.

c. Kopi hijau ditimbang sendiri

d. Penimbangan hasil panen dengan kegiatan sebagai berikut:

- Ditimbang tiap kemandoran per tenaga sesuai urutan absen.

- Hasil setiap penimbangan dicatat langsung dalam buku

penerimaan produksi dari masing-masing tenaga per mandor.

- Setelah penimbangan produksi, kemudian dijumlah hasil

permandor.

e. Dari semua buku penerimaan produksi per mandor direkap untuk

mengetahui jumlah hasil produksi hari itu, sekaligus menentukan

berapa rit atau truk yang diperlukan mengangkut ke pabrik.

E. Pedoman Pelaksanaan Taksasi

1. Taksasi dilakukan secara acak teratur.

a. Membuat garis diagonal atau melintang dan membujur setiap blok

sejumlah 1 % dari jumlah pohon blok tersebut.

b. Pohon pada garis tersebut sebagai sampel dengan kelipatan tertentu

(misal 10, 15, 20 pohon).

c. Pohon sampel secara akurat dicatat jumlah buahnya pada label

pohon (terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak atau luntur atau

dibungkus plastik).

d. Pohon sampel diberi tanda ajir yang lebih tinggi dari pohon kopi

dan diberi warna cat merah.

e. Hasil rata-rata jumlah buah kopi, pohon sampel merupakan

gambaran buah per pohon dari blok tersebut.

Page 50: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

f. Hasil buah dalam blok merupakan hasil pengalian rata-rata buah

per pohon dikalikan dengan jumlah pohon produktif.

g. Jumlah biji diperoleh dengan mengalikan jumlah buah x 2 yang

sebelumya dikalikan dengan prosentase biji tunggal.

h. Jumlah biji Robusta wet process (proses pengolahan Kopi Robusta

dengan cara mengupas kulit buah kopi dan mencuci sebelum

dikeringkan) dan Robusta dry process (proses pengolahan Kopi

Robusta dengan cara langsung dikeringkan dengan panas sinar

matahari langsung tanpa mengupas kulit buahnya) berbeda,

sehingga harus memperhatikan buah yang menjadi Robusta wet

process dan Robusta dry process.

2. Dalam penghitungan taksasi buah harus akurat dengan angka-angka

yang murni

Page 51: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. PT. Perkebunan Nusantara IX telah menjalankan standar operasional yang

telah ditetapkan oleh pusat penelitian yang berada di Jember. Hal ini

terbukti dari prosentase pertumbuhan yang tinggi bibit tanaman kopi yang

diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu dengan cara stek. Faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan tanaman kopi yaitu cara

menyambung batang atas dan batang bawah yang baik, benar, serta teknik

menyambung dengan sistem celah atau “V” akan lebih rapat dan

menyatunya kambium lebih kuat sehingga membentuk jaringan yang kuat

untuk pertumbuhan tanaman kopi, sehingga kualitas tanaman yang siap

untuk ditanam tidak diragukan lagi.

2. Bibit yang disiapkan untuk stek berasal dari kebun induk yang telah

dilakukan pemurnian dengan pemeliharaan yang intensif. Klon yang

digunakan dalam penyambungan antara batang atas dan batang bawah

Kopi Robusta adalah klon jenis BP 308 sebagai batang atas dan BP 42

sebagai batang bawah. Penyambungan antara batang atas dan bawah

dengan jenis klon tersebut tahan akan nematoda dan memiliki

produktivitas yang tinggi.

3. Prosentase keberhasilan dalam kegiatan penyetekan dapat dikatakan 90%

berhasil. Keberhasilan ini ditunjang dengan perawatan yang intensif,

pemupukan yang rutin serta pengendalian hama penyakit. Prosentase

kegagalan sebesar 10% disebabkan oleh faktor non teknis yaitu angin.

Angin kencang yang merusak bibit tanaman kopi mengakibatkan tidak

optimalnya pertumbuhan tanaman kopi tersebut.

Page 52: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan untuk PT Perkebunan

Nusantara IX (Persero) Semarang adalah lebih diintensifkan dan lebih

memperbanyak dalam bidang pembibitan, dikarenakan menghasilkan bibit

yang unggul memerlukan perawatan serta pengawasan dari pihak yang

berkaitan sangat berpengaruh. Serta lebih meningkatkan kinerja pada jam-jam

kerja, sehingga para pekerja tidak harus menambah waktu kerja mereka

sampai larut malam. Alangkah baiknya PT Perkebunan Nusantara IX

menjalin kerja sama dengan perusahan terdekat yang bergerak dalam bidang

yang sama, tanpa harus menunggu hasil dari pusat penelitian yang letaknya

berada jauh dari kebun Semarang yaitu berada di Jember.

Melaksanakan apa yang sudah menjadi pertimbangan dan anjuran

dari pusat penelitian Jember terkait tanaman kopi mulai dari tanah yang baik

untuk pembibitan, prosedur pembibitan yang baik dan perawatan yang

intensif, penanaman kopi yang baik, hingga cara pemanenan yang tepat agar

buah kopi tidak rusak. Hal tersebut sudah dipertimbangkan melalui penelitian

baik dari sampel tanah maupun tanaman kopi sendiri.

Page 53: TUGAS AKHIR - digilib.uns.ac.id... · PERBANYAKAN KOPIROBUSTA(Coffea canepora) SECARA VEGETATIF DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO )SEMARANG, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 2006. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta: Kanisius. Girisonta. 2006. Kopi. Yogyakarta: Kanisius.

AEKI. 2009. Situasi Pemasaran dan Pengembangan Ekspor Komoditi Kopi Rakyat. Disampaikan pada Workshop Temu Bisnis 16 Mei 2009.

Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

Hartoyo, dwi. 2011. Budidaya Tanaman Kopi. www.htysite.com/budidaya kopi.htm. Diakses tanggal 21 Mei 2012.

Mawardi, S. 1986. Memilih klon-klon unggul kopi yang sesuai untuk daerah tertentu. Warta Pusat Penelitian Perkebunan Jember. No. 3- 48.

Nazarudin.1993. Kopi Arabika Ekspor Pertama: Tanaman Kebun, Rempah dan Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

PT. Kebun Nusantara XII (Persero).1997.Pedoman Pengelolaan Kopi Robusta. Surabaya.

PTPN IX. 2010. Job Training Mador dan Mandor Besar Tanaman Kopi. PTPN IX (Persero). Semarang hal 11 -21.

Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif. Departemen Agronomi Fakultas Pertanian IPB. 72 hal.

Soetedjo, R. 1980. Buku Pelajaran Ilmu Bercocok Tanam Tanaman Keras. Jakarta: PT. Soeroengan.