TUGAS AKHIR PENGERING KERTAS DAUR ULANG BERBASIS ...
Transcript of TUGAS AKHIR PENGERING KERTAS DAUR ULANG BERBASIS ...
i
TUGAS AKHIR
PENGERING KERTAS DAUR ULANG BERBASISMIKROKONTROLER ATMEGA 8535
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
NANCY FEBRILA EKO
NIM : 065114015
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
FINAL PROJECT
RECYCLE PAPER DRYER BASE ONMICROCONTROLLER ATMEGA 8535
Presented as Partial Fulfillment of the Requirementsto Obtain the Sarjana Teknik Degree
In Electrical Engineering
NANCY FEBRILA EKO
NIM : 065114015
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAMSCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITYYOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Juni 2011
Nancy Febrila Eko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Imagination is more important than knowledge.
Knowledge is limited.
Imagination encircles the world.
Albert Einstein
Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk…
TuhanYesuspelindungku
Papi dan Mami tercinta
Adikku tersayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Nancy Febrila Eko
Nomor Mahasiswa : 0645114015
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGERING KERTAS DAUR ULANG BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Pada tanggal : 23 Juni 2011
Yang menyatakan
(Nancy Febrila Eko)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Kertas merupakan sarana yang digunakan pada hampir semua lembaga/institusi baikpemerintah maupun swasta tidak terkecuali lembaga pendidikan. Hal akan berdampak padameningkatnya volume limbah kertas yang dihasilkan dan secara tidak langsung akanmemboroskan penggunaan sumberdaya alam hutan (kayu). Daur ulang kertas merupakansalah satu alternatif untuk mengurangi limbah kertas. Pada proses daur ulang secarakonvensional, pengeringan mengandalkan cahaya matahari. Pada proses daur ulang padaskala besar pengeringan dilakukan dengan mesin besar yang canggih. Mengingat keadaancuaca yang semakin tidak menentu, sedangkan daur ulang biasanya dilakukan pada skalakecil menegah, maka diperlukan sebuah alat pengering yang dapat digunakan pada skalarumahan. Berdasarkan pemikiran awal seperti tersebut, maka pada tugas akhir inidilakukan perancangan dan pembuatan pengering kertas daur ulang berbasismikrokontroler AVR ATmega 8535.
Pada perancangan digunakan mikrokontroler sebagai pengolah data suhumenggunakan kendali Proposional Integral (PI) dan sebagai pengendali tegangan yangakan mengendalikan heaterdan blower. Sistem pemanas kertas daur ulang hanya perludiberikan nilai suhu yang akan digunakan untuk memanaskan kertas. Pemanas bekerjasecara otomatis ketika semua syarat keamanan penggunaan alat sudah terpenuhi. Sistempemanas bekerja menggunakan prinsip kerja pengendali PI. Dengan sistem pengendaliyang memiliki umpan balik, diharapkan panas yang dihasilkan oleh heater dapat lebihoptimal. Panas pada heater dikendalikan dengan keluaran PWM dari mikrokontroler yangdimasukkan ke rangkaian dimmer sebagai pengubah ke tegangan AC. Pengendalian yangsama juga digunakan untuk mengendalikan blower input sehingga semakin tinggi panasyang dihasilkan oleh heater semakin cepat pula blower berputar. Apabila set point yangdiinginkan sudah dapat tercapai,maka heater dan blower input akan mati, jika terjadi overshoot pada suhu atau suhu yang dihasilkan lebih tinggi dari set point yang diharapkanmaka blower output akan aktif dan mengeluarkan udara panas pada sistem. Sistem akanterus bekerja hingga satu siklus proses pencetakan selesai.
Dari hasil penelitian didapatkan pemanas yang akan bekerja secara otomatis untukmemanaskan bubur kertas. Blower yang digunakan mempercepat siskulasi udara padaoven. Pengeringan yang dilakukan dapat mengurangi kadar air pada bubur kertas.
Kata kunci : Kertas, mikrokontroler AVR ATmega 8535, heater, blower, LM35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAC
Paper is the tool used in almost all agencies / institutions both public and privateeducational institutions are no exception. This will impact on the increasing volume ofpaper waste generated and will indirectly wasted use of forest resources (timber – thewood). Recycling paper is one alternative to reduce paper waste. In conventional recyclingprocesses, relying on the sun drying. In the recycling process on a large scale drying isdone by large sophisticated machines. Given the state of the increasingly erratic weather,while recycling is usually done on small-medium scale, it would require a dryer that can beused on a home scale. Based on initial thoughts like these, then at the end of the task isdone the design and manufacture of recycled paper dryers based ATmega 8535 AVRmicrocontroller.
In the design of a microcontroller is used as a data processor temperature using aproportional integral control (PI) and as a voltage controller that will control the heater andblower. Recycled paper heating system only needs to be given the value of temperaturethat will be used to heat the paper. Heater works automatically when all safetyrequirements are met using the tool. Heating system works using the principle of the PIcontrollers. With a system that has a feedback controller, is expected to heat generated bythe heater can be optimized. Heat on the heater is controlled by the PWM output ofmicrocontroller that is inserted into the dimmer circuit as a modifier to AC voltage. Thesame control used for controlling the blower so that the higher the heat input generated bythe heater the faster spinning blower. When the desired set point is achieved, then theheater and blower input will die, if there is over shoot on the temperature or thetemperature of the resulting set point is higher than expected then the blower output will beactive and remove the hot air in the system. The system will continue to work until onecycle of the printing process is complete.
Research results obtained from the heater that will work automatically to heat the pulp.Blowers are used to accelerate the air circulationin the oven. Drying is done to reduce thewater content of pulp.
Keywords: Paper, ATmega 8535 AVR microcontroller, heater, blower, LM35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikantugas akhir dengan PENGERING
KERTAS DAUR ULANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535.
Adapun penulisan laporan ini tidak terlepas dari keterlibatan dan interaksi dengan
banyak pihak yang dengan ketulusan hati mau membantu, membimbing dan memberi
motivasi. Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ayah untuk segala masukannya dan ibu atas dukungan dan doa.
2. Adikku yang selalu menghibur dan menyemangati, ‘you’re my inspiration’.
3. Ibu B.Wuri Harini, S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, semangat, pengetahuan, kritik dan
saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
4. Seluruh dosen teknik elektro dan laboran yang telah banyak memberikan pengetahuan
kepada penulis selama kuliah.
5. Teman kelompok tugas akhir Atika S.T., Fernando S.T. dan Ratno S.T., ‘saat terindah
bersama kalian di tempat tertinggi’.
6. Bapak satpam dan pegawai kampus yang senantiasa membantu dan memperlancar
penulis keluar masuk ruang tugas akhir.
7. Teman dan kakak Teknik Elektro angkatan 2003, 2004 dan 2006, terutama Andi N
yang kurepotkan, kak Ginting yang selalu memberi semangat.
8. Sahabatku Novreny, Imanuela dan Danang, terimakasih kalian selalu ada untukku.
9. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu, terima
kasih atas dukungannya
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas akhir ini sangant
diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima
kasih.
Yogyakarta, 23 Juni 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................
TITLE PAGE .............................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO......................................
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................
INTISARI...................................................................................................
ABSTRACT................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xiv
xvi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Tujuan..........................................................................................
1.2. Latar Belakang............................................................................
1.3. Batasan Masalah..........................................................................
1.4. Metodologi Penelitian.................................................................
1.5. Sistematika Penulisan..................................................................
1
2
3
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II. DASAR TEORI
2.1. Mikrokontroler ATmega 8535....................................................
2.1.1. Fitur.................................................................................
2.1.2. Peta Memori....................................................................
2.1.3. Timer /Counter................................................................
2.1.4. ADC (Analog To Digital Converter)...............................
2.2. Sensor suhu LM 35.....................................................................
2.3. Keypad.........................................................................................
2.4. Penguat Daya..............................................................................
2.5. Thyristor......................................................................................
2.6. Heater..........................................................................................
2.7. Blower.........................................................................................
2.8. Pengendali Proportional Integral...............................................
2.8.1. Pengendali Proportional.................................................
2.8.2. Pengendali Integral.........................................................
2.8.3. Pengendali Proportional Integral....................................
2.9. Tuning Kontroler dengan Metode Ziegler-Nichols.....................
5
6
6
7
9
12
12
14
14
16
17
19
19
20
21
22
BAB III. RANCANGAN DAN PENELITIAN
3.1. Sistem Pencetak Kertas Daur Ulang...........................................
3.2. Perancangan Perangkat Keras.....................................................
3.2.1. Perancangan Catu Daya................................................
3.2.2. Perancangan Pengendali Tegangan AC........................
3.2.3. Keypad..........................................................................
3.2.4. Mikrokontroler ATmega 8535......................................
3.3. Perancangan perangkat lunak......................................................
3.3.1. Pembagian Port Atmega 8535.......................................
3.3.2. Perancangan Program....................................................
25
28
29
29
30
31
32
32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Perancangan.......................................................................
4.2. Prinsip dan Cara Kerja................................................................
4.2.1. Pengujian Heater Open Loop........................................
4.2.2. Pengujian sensor LM35................................................
4.3. Analisa Perangkat Lunak............................................................
4.4. Data Pengujian Sistem................................................................
4.4.1. Set Point=50°C..............................................................
4.4.2. Set Point=60°C..............................................................
4.4.3. Set Point=80°C..............................................................
37
38
39
40
41
44
44
46
47
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan..................................................................................
5.2. Saran............................................................................................
48
48
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konfigurasi pin Atmega 8535..................................................
Gambar 2.2 Konfigurasi Memori Data........................................................
Gambar 2.3 Register TCCR0.......................................................................
Gambar 2.4 Register TCCR01A..................................................................
Gambar 2.5 Register TCCR1B....................................................................
Gambar 2.6 Register TCCR2.......................................................................
Gambar 2.7 Register ADMUX....................................................................
Gambar 2.8 Format data ADC dengan ADLAR=0.....................................
Gambar 2.10 Register ADCSRA.................................................................
Gambar 2.11 Keypad matrik 4x3.................................................................
Gambar 2.12 konfigurasi saklar keypad 4x3................................................
Gambar 2.13 Rangkaian penguat daya dengan transformator.....................
Gambar 2.14 Bentuk Fisik & Simbol Thrystor............................................
Gambar 2.15 Simbol TRIAC.......................................................................
Gambar 2.16 Karakteristik triac...................................................................
Gambar 2.17 Rangkaian triac untuk mengatur putaran motor ac................
Gambar 2.17 Heater.....................................................................................
Gambar 2.19 Fan, Blower dan Impeler........................................................
Gambar 2.20 Fan.........................................................................................
Gambar 2.21 Blower....................................................................................
Gambar 2.22 Impeler...................................................................................
Gambar 2.23 Respon output terhadap masukan P.......................................
Gambar 2.24 Respon output terhadap masukan I........................................
Gambar 2.25 Kurva respons tangga satuan yang memperlihatkan 25 %
lonjakan maksimum.....................................................................................
Gambar 2.26 Respon tangga satuan sistem..................................................
Gambar 2.27 Kurva Respons berbentuk S...................................................
Gambar 3.1 Sistem otomasi pencetak kertas daur ulang.............................
Gambar 3.2 Flow chart sistem pencetak kertas daur ulang.........................
Gambar 3.3 Sistem pencetak kertas daur ulang...........................................
5
7
7
8
8
9
10
10
11
12
13
14
15
15
15
16
16
18
18
18
18
19
20
22
23
23
25
26
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 3.4 Rangkaian Catu Daya...............................................................
Gambar 3.5 Blok diagram sistem pemanas..................................................
Gambar 3.6 Rangkaian Penguat Daya.........................................................
Gambar 3.7 Rangkaian Inverter Dengan TRIAC........................................
Gambar 3.8 Keypad......................................................................................
Gambar 3.9 Minimum sistem.......................................................................
Gambar 3.10 Pembagian Port Pada Mikrokontroler....................................
Gambar 3.11 Blok Diagram Perancangan Program.....................................
Gambar 3.12 Flow Chart Sistem Pencetak..................................................
Gambar 3.13 Flow Chart Sistem Standby...................................................
Gambar 3.14 Flow Chart Sistem Input........................................................
Gambar 3.15 Flow Chart Sistem Safety.......................................................
Gambar 3.16 Flow chart Sistem Pengendali Suhu......................................
Gambar 4.1 Hasil akhir sistem otomasi pencetak kertas daur ulang...........
Gambar 4.2 Rak dan loyang pencetak.........................................................
Gambar 4.3 Rangkaian Elektronis...............................................................
Gambar 4.4 Grafik heater dengan pengujian open loop..............................
Gambar 4.5 Keluaran PI dengan SP 50°C...................................................
Gambar 4.6 Perbandingan suhu dengan SP 50°C........................................
Gambar 4.7 Keluaran PI dengan SP 60°C...................................................
Gambar 4.8 Grafik suhu pengujian SP 80°C................................................
29
29
30
30
31
31
32
32
33
34
34
35
36
37
38
38
39
45
45
46
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Konfigurasi bit clock select untuk memilih sumber clock...........
Tabel 2.2 Konfigurasi bit clock select untuk memilih sumber clock...........
Tabel 2.3 Konfigurasi bit clock select untuk memilih sumber clock...........
Tabel 2.4 Beberapa setting kondisi untuk memilih tegangan referensi.......
Tabel 2.5 Beberapa setting untuk memilih frekuensi ADC.........................
Tabel 2.6 Konfigurasi keypad......................................................................
Tabel 2.7 Penalaan paramater PID dengan metode kurva reaksi.................
Tabel 4.1 Pengujiansensor LM35................................................................
Tabel 4.2 Perbandingan suhu.......................................................................
8
9
9
10
12
13
24
40
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim, atau tepatnya perubahan
beberapa variabel iklim suhu udara dan curah hujan.Perubahan Iklim merupakan global
saat ini. Indonesia pun tidak terlepas dari pengaruh perubahan iklim tersebut [1]. Oleh
karena itu, perlu upaya semua pihak untuk memperlambat laju perubahan iklim yang sudah
tidak dapat dihindari lagi.
Sebagai lembaga yang peduli terhadap perubahan iklim Climate Change Center (3C)
mengadakan Kegiatan Paperless Generation, kegiatan ini berupaya membentuk generasi
yang berhemat dan mengurangi konsumsi kertas. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat
mengurangi laju perubahan iklim.[2]
Kondisi yang ada selama ini menunjukkan bahwa hampir semua lembaga/institusi baik
pemerintah maupun swasta tidak terkecuali lembaga pendidikan sangat boros dalam
pemakaian kertas. Meskipun limbah kertas mudah hancur namun sampah-sampah tersebut
akan berdampak pada meningkatnya volume limbah yang dihasilkan, dimana pada
gilirannya akan memperpendek usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Secara tidak
langsung hal ini akan memboroskan penggunaan sumberdaya alam hutan (kayu).[3] Daur
ulang kertas merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi limbah kertas.
Proses daur ulang kertas meliputi beberapa tahapan, yaitu: pembuatan bubur kertas,
pencetakan, dan pengeringan. Pada pembuatan kertas daur ulang bagian terpenting dalam
proses produksi yang menentukan kualitas kertas ditentukan pada saat pencetakan dan
pengeringan kertas. Pengeringan kertas dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
dengan dianginkan atau mengandalkan cahaya matahari saat pengeringan.
Daur ulang kertas sebagian besar dilakukan oleh kelompok usaha ekonomi kecil dan
menengah. Dengan keadaan cuaca yang tidak menentu dewasa ini membuat usaha
ekonomi kecil yang menggantungkan penggunaan matahari sebagai sarana pengering tidak
dapat berproduksi sebagaimana sebelumnya. Beberapa diantaranya berusaha menggantikan
proses pengeringan dengan menggunakan oven sama seperti yang digunakan pada oven
untuk membuat kue, baik yang menggunakan listrik maupun kompor sebagai sumber
pemanasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sejalan dengan perkembangan teknologi di era globalisasi dewasa ini yang semakin
modern, pemerintah mencanangkan pembangunan di bidang industri dan teknologi
sehingga sumbangan kreatifitas dan daya pikir dapat memberikan sesuatu yang berguna
untuk memajukan dunia industri kreatif. Dalam perkembangan teknologi yang semakin
modern, banyak hal yang sudah mulai tergantikan dengan sistem otomasi yang dapat lebih
mengefisiensi kerja dan waktu. Sistem otomasi tersebut penggunaanya dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari – hari, bahkan dapat pula diterapkan dalan berbagai bidang ilmu
yang lain.
Pemanas yang ada di pasaran selama ini tidak memperhatikan kualitas panas yang
dihasilkan oleh pemanas terhadap objek yang dipanaskan dan hanya mengandalkan timer
sebagai pewaktu mulai dan selesainya suatu proses.
Berdasarkan pemikiran awal seperti tersebut, maka pada tugas akhir ini dilakukan
perancangan dan pembuatan pengering kertas daur ulang berbasis mikrokontroler AVR
ATmega 8535. Pada perancangan digunakan mikrokontroler sebagai pengolah data suhu
menggunakan kendali Proposional Integral (PI) dan sebagai pengendali tegangan yang
akan mengendalikan heater dan blower. Sistem pemanas kertas daur ulang hanya perlu
diberikan nilai suhu yang akan digunakan untuk memanaskan kertas. Pemanas bekerja
secara otomatis ketika semua syarat keamanan penggunaan alat sudah terpenuhi. Sistem
pemanas bekerja menggunakan prinsip kerja pengendali PI. Dengan sistem pengendali
yang memiliki umpan balik, diharapkan panas yang dihasilkan oleh heater dapat lebih
optimal. Panas pada heater dikendalikan dengan keluaran PWM dari mikrokontroler yang
dimasukkan ke rangkaian inverter sebagai pengubah ke tegangan AC. Pengendalian yang
sama juga digunakan untuk mengendalikan blower input sehingga semakin tinggi panas
yang dihasilkan oleh heater semakin cepat pula blower berputar. Apabila set point yang
diinginkan sudah dapat tercapai,maka heater dan blower input akan mati, jika terjadi over
shoot pada suhu atau suhu yang dihasilkan lebih tinggi dari set point yang diharapkan
maka blower output akan aktif dan mengeluarkan udara panas pada sistem. Sistem akan
terus bekerja hingga satu siklus proses pencetakan selesai.
1.2. Tujuan dan ManfaatTujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan suatu sistem pengering kertas yang
dapat memberikan panas lebih optimal. Dengan adanya sensor suhu diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pengeringan kertas dapat menjadi lebih tepat, sesuai dengan panas yang dikehendaki dalam
sebuah proses pengeringan kertas. Sehingga proses produksi tidak lagi terkendala oleh
cuaca yang tidak menentu.
Manfaat yang akan didapat dalam perancangan dan pembuatan alat ini yaitu :
1. Memberikan sumbangan perangkat baru bagi masyarakat industri kreatif yang
diadaptasi dari sistem pengeringan kertas daur ulang tradisional.
2. Menjadikan mikrokontroler sebagai perangkat elektronis yang mudah
diaplikasikan sebagai pengendali pada berbagai kasus dan bidang kehidupan.
1.3. Batasan MasalahTugas akhir pengering kertas berbasis mikrokontoler ini adalah bagian dari sistem
pencetak kertas daur ulang. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Objek pengaturan adalah suhu pengering kertas dengan kisaran ukur antara 27°C
hingga 100°C
b. Aktuator pengatur panas yang digunakan berupa heater dan blower.
c. Instrumen pengendali menggunakan mikrokontroler AVR ATmega 8535.
d. Input diberikan melalui keypad dan dapat dilihat melalui LCD.
e. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu.
1.4. Metodologi PenelitianMetodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan skripsi terdiri dari beberapa
tahapan sebagai berikut:
1. Pengumpulan literatur; yaitu mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi
yang relevan dengan penelitian yang berasal dari buku pustaka, makalah, catatan
kuliah, dan internet.
2. Wawancara dan pengamatan; yakni melakukan wawancara dengan ahli yang
terlibat langsung dalam proses daur ualang kertas dan pengamatan proses
pengerjaan kertas daur ulang secara manual.
3. Perancangan peralatan menggunakan teori yang ada untuk mendapatkan
karakteristik yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
4. Pengujian karakteristik pemanas dan sensor – sensor yang akan digunakan.
5. Pembuatan hardware sistem pencetak kertas daur ulang dan menguji aliran panas
yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
6. Pembuatan software dengan konstanta pemanasan yang sudah didapat dari
pengujian yang sebelumnya.
7. Pengujian kinerja sistem secara keseluruhan serta mengambil data dari hasil
pengujian.
8. Analisis dan penyimpulan hasil percobaan.
1.5. Sistematika PenulisanAgar skripsi ini lebih mengarah pada permasalahan dan membuat keteraturan dalam
penyusunan dan penulisannya maka dibuat dalam beberapa bab, sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan dan manfaat, pembatasan masalah, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II. DASAR TEORI
Bab ini berisi dasar teori mengenai intensitas pengendali PI, perangkat keras utama
yaitu mikrokontroler Atmega8535 dan perangkat keras pendukung seperti sensor, dan
aktuator.
BAB III. RANCANGAN PENELITIAN
Bab ini berisi rancangan perangkat keras maupun perangkat lunak.
BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil pengujian perangkat keras maupun lunak disertai analisis hasil
pengujian.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat dipergunakan untuk penelitian lebih
lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1. Mikrokontroler ATmega 8535
Mikrokontroller ATmega8535 [5] merupakan mikrokontroller generasi AVR (Alf and
Vegard’s Risk processor). Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC (Reduced
Instruction Set Computing) 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-
bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock.
Gambar 2.1 Konfigurasi pin ATmega 8535
Konfigurasi pin ATmega8535 dapat dilihat pada Gambar 2.1. Secara fungsional
konfigurasi pin ATmega8535 sebagai berikut :
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus untuk
Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus untuk TWI,
Komparator analog, dan Timer Oscilator.
6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus untuk Komparator
analog, Interupsi eksternal, dan Komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
2.1.1. FiturKeistimewaan dari ATmega8535 adalah sebagai berikut :
1. Mikrokontroler AVR berkemampuan tinggi.
2. Didesain berdaya rendah dan semua operasi bersifat statis.
3. Memory flash sebesar 8K – bytes.
4. EEPROM sebesar 512 bytes.
5. SRAM internal sebesar 512 bytes.
6. Dua buah timer / counter 8 – bit.
7. Satu buah timer / counter 16 – bit.
8. PWM (Pulse Width Modulation) sebanyak 4 (empat) kanal (channels).
9. ADC (Analog – to – Digital Converter) internal dengan fidelitas 10 – bit
sebanyak 8 channels.
10. Portal komunikasi serial (USART)
11. Analog comparator internal.
12. Enam pilihan mode sleep penghemat penggunaan daya listrik.
13. Tegangan operasi 2,7-5,5V (untuk ATmega8535L) dan 4,5-5,5V (untuk
ATmega8535).
14. Kecepatan maksimal 16 MHz.
15. Antarmuka SPI.
16. Unit interupsi internal dan eksternal.
17. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
18. ATmega8535terdiri dari 40-pin PDIP, 44-lead TQFP dan 44-pad MLF.
2.1.2. Peta MemoriMemori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 register umum,64 buah register
I/O,dan 512 byte SRAM Internal.Register keperluan umum menempati space data pada
alamat terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus unutk menangani
I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari
$20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register,
timer/counter, fungsi – fungsi I/O, dan sebagainya. Alamat memori berikutnya digunakan
untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F. Konfigurasi memori
data ditunjukkan pada gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2. Konfigurasi Memori Data
2.1.3. Timer /CounterAVR ATmega8535 memiliki tiga buah timer, yaitu Timer / Counter 0 (8 bit), Timer /
Counter 1 (16 bit), Timer / Counter 2 (8 bit).
a. Timer / Counter 0
Pengaturan diatur oleh TCCR0 (Timer / Counter Control Register0) yang dapat dilihat
pada gambar 2.3dan tabel 2.1.
Gambar 2.3. Register TCCR0
Bit 7 – FOC0: Force Output Compare
Bit 6,3-WGM01:WGM00 : Waveform generation Unit
Bit 5,4 – COM1:COM00 : Compare Match Output Mode
Bit 2,1,0 – CS02,CS01,CS00 : Clock select
Ketiga bit tersebut memilih sumber clok yang akan digunakan oleh Timer/Counter .
Berikut Tabelnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tabel 2.1. Konfigurasi bit clock select untuk memilih sumber clock
b. Timer / Counter 1
Timer/Counter1 adalah 16 Bit Timer/Counter yang memungkinkan program
pewaktuan lebih akurat .
Pengaturan pada Timer/Counter1 diatur melalui Register TCCR1A (Timer / Counter
Control Register 1A), gambar 2.4
Gambar 2.4. Register TCCR1A
Pengaturan diatur oleh Register TCCR1B (Timer / Counter Control Register 1B) yang
dapat dilihat pada gambar 2.5 dan tabel 2.2.
Gambar 2.5. Register TCCR1B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel 2.2. Konfigurasi bit clock select untuk memilih sumber clock
c. Timer / Counter 2
Pengaturan diatur oleh TCCR2 (Timer / Counter Control Register2) yang dapat
dilihat pada gambar 2.6 dan tabel 2.3.
Gambar 2.6. Register TCCR2
Tabel 2.3. Konfigurasi bit clock select untuk memilih sumber clock
2.1.4. ADC (Analog To Digital Converter)
Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan referensi, format
output data, dan mode pembacaan. Register yang perlu diset nilainya adalah ADMUX
(ADC Multiplexer Selection Register), ADCSRA (ADC Control and Status Register A),
dan SFIOR (Special Function IO Register).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ADMUX merupakan register 8 bit yang berfungsi menentukan tegangan referensi
ADC, format data Output, dan saluran ADC yang digunakan. Konfigurasinya seperti
gambar 2:7
Gambar 2.7. Register ADMUX
Bit penyusunnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. REFS[1..0] merupakan bit pengatur tegangan referensi ADC ATMega8535.
Tabel 2.4 Beberapa setting kondisi untuk memilih tegangan referensi
b. ADLAR merupakan bit pemilih mode data keluaran ADC. Penjelasannya dapat dilihat
pada gambar 2.8 dan gambar 2.9 :
Gambar 2.8 Format data ADC dengan ADLAR=0
Gambar 2.9 Format data ADC dengan ADLAR=1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. MUX[4..0] merupakan bit pemilih saluran pembacaan ADC. Dengan nilai awal 00000
, maka bila nilai MUX tidak diubah secara otomatis kanal ADC yang dipilih adalah
ADC0, sedangkan untuk pemilihan kanal yang lain dilakukan dengan mengubah
settingan MUX.
d. ADCSRA merupakan register 8 bit yang berfungsi melakukan manajemen sinyal
kontrol dan status dari ADC. ADCSRA memiliki susunan seperti gambar 2.10
Gambar 2.10 Register ADCSRA
Bit penyusunnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. ADEN merupakan bit pengatur aktivasi ADC. Bernilai awal 0. Jika bernilai 1, maka
ADC aktif.
b. ADSC merupakan bit penanda mulainya konversi ADC. Bernilai awal 0 selama
konversi ADC akan bernilai 1, sedangkan jika konversi telah selesai, akan berniai 0.
c. ADATE merupakan bit pengatur aktivasi picu otomatis operasi ADC. Bernilai awal 0.
Jika berjilai 1, operasi konversi ADC akan dimulai pada saat transisi positif dari sinyal
picu yang dipilih. Pemilihan sinyal picu menggunakan bit ADTS pada register SFIOR.
d. ADIF merupakan bit penanda akhir suatu konversi ADC. Bernilai awal 0. Jika bernilai
1, maka donversi ADC pada suatu saluran telah selesai dan data siap diakses.
e. ADIE merupakan bit pengatur aktivasi interupsi yang berhubungan dengan akhir
konversi ADC. Bernilai awal 0. Jika bernilai 1 dan jika sebuah konversi ADC telah
selesai, sebuah interupsi akan dieksekusi.
f. ADPS[2..0] merupakan bit pengatur clock ADC. Bernilai awal 000 yang berarti
frekuensi ADC menyelsaikan konversi adalah setengah dari frekuensi osilator yang
digunakan. Sedangkan jika diinginkan frekuensi yang lebih rendah dapat dilakukan
dengan mengubah nilai settingan ADPS yang dapat dilihat pada tabel 2.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 2.5 Beberapa setting untuk memilih frekuensi ADC
2.2. Sensor suhu LM 35Sensor suhu merupakan komponen elektronik yang berfungsi merubah besaran suhu
menjadi besaran tegangan listrik. Sensor suhu LM35 digunakan untuk mengetahui
besarnya suhu ruangan. Karakteristik sensor LM 35 adalah sebagai berikut:
1. Tegangan yang dihasilkan oleh output sensor sebanding dengan nilai perubahan
suhu, dengan linearitas 10 mV untuk setiap perubahan suhu 1°C, dengan error
±¼°C.
2. Jangkauan (range) suhu yang mampu dirasakan oleh LM35 adalah dari -55°C
sampai dengan 150°C.
3. Dapat bekerja pada tegangan 4 – 30 V.
4. Arus yang diperlukan kurang dari 60 μA.
5. Impedansi output rendah.
2.3. Keypad
Gambar 2.11 Keypad matrik 4x3
Sebuah keypad pada dasarnya adalah saklar-saklar push button yang disusun secara
matrik. Keypad matrik 4x3 gambar 2.11 adalah keypad matrik dengan susunan empat baris
12
Tabel 2.5 Beberapa setting untuk memilih frekuensi ADC
2.2. Sensor suhu LM 35Sensor suhu merupakan komponen elektronik yang berfungsi merubah besaran suhu
menjadi besaran tegangan listrik. Sensor suhu LM35 digunakan untuk mengetahui
besarnya suhu ruangan. Karakteristik sensor LM 35 adalah sebagai berikut:
1. Tegangan yang dihasilkan oleh output sensor sebanding dengan nilai perubahan
suhu, dengan linearitas 10 mV untuk setiap perubahan suhu 1°C, dengan error
±¼°C.
2. Jangkauan (range) suhu yang mampu dirasakan oleh LM35 adalah dari -55°C
sampai dengan 150°C.
3. Dapat bekerja pada tegangan 4 – 30 V.
4. Arus yang diperlukan kurang dari 60 μA.
5. Impedansi output rendah.
2.3. Keypad
Gambar 2.11 Keypad matrik 4x3
Sebuah keypad pada dasarnya adalah saklar-saklar push button yang disusun secara
matrik. Keypad matrik 4x3 gambar 2.11 adalah keypad matrik dengan susunan empat baris
12
Tabel 2.5 Beberapa setting untuk memilih frekuensi ADC
2.2. Sensor suhu LM 35Sensor suhu merupakan komponen elektronik yang berfungsi merubah besaran suhu
menjadi besaran tegangan listrik. Sensor suhu LM35 digunakan untuk mengetahui
besarnya suhu ruangan. Karakteristik sensor LM 35 adalah sebagai berikut:
1. Tegangan yang dihasilkan oleh output sensor sebanding dengan nilai perubahan
suhu, dengan linearitas 10 mV untuk setiap perubahan suhu 1°C, dengan error
±¼°C.
2. Jangkauan (range) suhu yang mampu dirasakan oleh LM35 adalah dari -55°C
sampai dengan 150°C.
3. Dapat bekerja pada tegangan 4 – 30 V.
4. Arus yang diperlukan kurang dari 60 μA.
5. Impedansi output rendah.
2.3. Keypad
Gambar 2.11 Keypad matrik 4x3
Sebuah keypad pada dasarnya adalah saklar-saklar push button yang disusun secara
matrik. Keypad matrik 4x3 gambar 2.11 adalah keypad matrik dengan susunan empat baris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dan tiga kolom. Keypad berfungsi sebagai input dalam aplikasi elektronik. Memiliki seperti
gambar 2.12 konfigurasi 4 baris (output scanning) dan 3 kolom (input scanning).
Gambar 2.12 konfigurasi saklar keypad 4x3
Dari konfigurasi keypad seperti gambar di atas maka dapat dilihat bahwa saklar
terbagi menjadi 2 buah kelompok, menjadi baris dan kolom hal ini bertujuan agar
masukkan yang dapat dikodekan dapat lebih banyak dibandingkan dengan data output dari
keypad itu sendiri. Karena terdapat 4 baris dan 3 kolom maka terdapat 12 konfigurasi yang
terbaca. Untuk mempermudah pembacaan maka dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Konfigurasi keypad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.4. Penguat DayaDengan menggunakan transformator, penguatan dari masukan yang bernilai kecil
dapat diperkuat sehingga dapat menjalankan sebuah beban keluaran. Penguat daya dengan
transformator yang tergandeng dengan keluaran dapat memperkuat daya yang hilang akibat
tahanan-dalam sebuah alat jauh lebih besar dari pada tahanan dalam sebuah beban [6].
Gambar 2.13 adalah sebuah penguat daya dengan transformator.
Gambar 2.13 Rangkaian penguat daya dengan transformator
Ketika suatu pulsa dengan tegangan yang mencukupi diberikan ke kaki basis transistor
Q6, transistor akan saturasi dan tegangan dc Vcc akan terlihat di sepanjang lilitan primer
transformator, yang akan memberikan tegangan pulsa pada lilitan sekunder transformator
yang langsung diberikan pada gerbang triac dan terminal katoda. Ketika tegangan pulsa
masukan sama dengan nol, transistor Q6 akan tersumbat dan tegangan dengan polaritas
terbalik akan menginduksi lilitan primer dari transformator dan membuat dioda Dm
tersambung. Arus karena energi magnetik transformator akan menghilang melalui Dm ke
nol. Selama masa transien itu, tegangan balik terjadi pada lilitan sekunder [7].
2.5. ThyristorThyristor [8] dikembangkan oleh Bell Laboratories tahun 1950-an dan mulai
digunakan secara komersial oleh General Electric tahun 1960an. Thyristor adalah
komponen semikonduktor empat lapisan berstruktur pnpn dengan tiga pn junction.
Thyristor memiliki tiga kaki, yaitu Anoda, Katoda dan Gate. Juga dikenal ada dua jenis
Thyristor dengan P-gate dan N-gate gambar 2.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.14. : Bentuk Fisik & Simbol Thrystor
Triac adalah thyristor yang konduktif pada dua arah. Triac merupakan sebuah
komponen yang mampu bekerja pada dua arah (bidirectional), maka tidak perlu penamaan
dengan menggunakan anoda dan katoda. Gambar 2.15 adalah simbol dari sebuah triac.
Gambar 2.15 Simbol TRIAC
Jika terminal MT2 positif terhadap MT1, triac dapat di-on-kan dengan memberikan
sinyal gerbang positif antara G dan MT1. Jika terminal MT2 negatif terhadap MT1 maka
triac dapat di-on-kan dengan memberikan sinyal pulsa negatif antara G dan MT1. Tidak
perlu memiliki kedua sinyal gerbang positif dan negatif dan triac dapat dihidupkan baik
oleh sinyal gerbang positif maupun negative.
Gambar 2.16. Karakteristik triac
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Karakteristik V-I dari triac diberikan Gambar 2.16. Arus I, disebut holding current
adalah arus minimun yang dibutuhkan untuk mempertahankan triac tetap on. Triac
merupakan komponen yang simetris dan mampu memberikan perfomansi yang sama pada
daerah kerja kuadran III dari grafik dengan kerja kuadran I, sehingga Triac dapat
dioperasikan di kuadran I (tegangan dan arus gerbang positif) atau di kuadran III (arus dan
tegangan gerbang negatif).
Gambar 2.17 adalah rangkaian triac yang digunakan untuk mengatur putaran motor ac.
Rangkaian RC yang tersusun seri adalah sebuah rangkaian snubber. Snubber berfungsi
untuk memberikan tambahan arus saat arus yang mengalir dari triac belum mampu
menggerakan motor ac.
Gambar 2.17 Rangkaian triac untuk mengatur putaran motor ac
Persamaan untuk mendapatkan nilai R dan C adalah= , ×[2.1]= , ×[2.2]
2.6. Heater
Gambar 2.18 Heater
Heater adalah sebuah alat yang mampu membangkitkan panas bila dialiri arus listrik.
Elemen pemanas pada heater pada umumnya tebuat dari kawat nikrom. Kawat nikrom
adalah gabungan dari dua jenis logam, yaitu nikel dan krom. Kawat nikrom adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
konduktor listrik yang lemah apabila dibandingkan dengan kawat tembaga. Hasilnya,
kawat ini memiliki resistansi yang cukup untuk menghasilkan panas dari arus listrik yang
melewatinya. Panas dapat terjadi karena sifat tahanan adalah apabila dialiri arus listrik
maka tahanan tersebut akan melepaskan panas. Panas yang dihasilkan oleh tahanan
tersebut adalah energi listrik yang bisa dituliskan sebagi berikut := ∙ ∙ [2.3]
Di mana:
U = energi listrik [Wh, kWh atau joule]
I = arus listrik [A]
R = tahanan [Ohm]
t = waktu [detik, jam (Hour)]
Jadi energi listrik yang diubah menjadi panas tergantung pada arus listrik (I) yang
mengalir, besar tahanan (R) dan lama arus listrik mengalir (t). Dari ketiga besaran tersebut
yang paling dominan adalah arusnya, yaitu secara kuadrat. Dalam heater, R adalah tahanan
dari elemen pemanasnya.
Tegangan di sini adalah tegangan kerja dari heater, yaitu bila heater dipasang pada
tegangan yang ditentukan maka heater akan bekerja secara normal dengan daya seperti
yang tertulis pada data sheet heater. Daya heater ditulis dengan huruf P dalam satuan watt
atau kilowatt. Daya kompor P dapat dituliskan sebagai:= ∙ ∙ [2.4]
Daya heater ini menunjukkan kapasitas dari heater, semakin besar dayanya akan
semakin besar pula kapasitas untuk panasnya dan waktu pemanasannya juga akan semakin
cepat.
2.7. BlowerBlower atau yang biasa disebut juga dengan kipas, terdapat beberapa macam. Pada
dasarnya blower digolongkan sesuai dengan motor penggeraknya. Motor penggerak blower
terdapat dua macam,yaitu : AC dan DC. Dengan susunan kumparan pada motor yang
menentukan kehandalan kerja blower.
Baling – baling pada kipas memiliki tiga tipe yang menunjukan karakteristik angin
yang dihasilkan oleh kipas, yaitu: fan, blower dan impeller. Seperti gambar 2.19 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.19 Fan, Blower dan Impeler
Masing masing kipas memiliki sifat yang berbeda untuk meniupkan angin.
Gambar 2.20 Fan
Fan memiliki baling – baling yang menyirip (menyamping) gambar 2.20, angin yang
di hembuskan oleh fan adalah ke arah depan. Hembusan angin yang dihasilkan oleh fan
tergantung dari banyaknya jumlah sirip yang digunakan dalam sebuah fan.
Gambar 2.21 Blower
Blower memiliki baling – baling kipas yang tegak di dalamnya atau baling sentrifugal,
sehingga angin yang dihembuskan ke arah samping gambar 2.21. Di dukung bentuk blower
yang memiliki chasing menyerupai keong dengan satu sisi terbuka, hal ini ditujukan agar
hembusan angin agar lebih kuat dan terfokus ke satu sisi. Sisi yang terbuka adalah bagian
di mana blower dapat mengambil udara dari sekitar.
Gambar 2.22 Impeller
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Impeller adalah kipas yang sering digunakan pada sirkulasi udara mobil, gambar 2.22.
Baling – baling impeller hampir menyerupai blower, tetapi pada baling – balingnya
memiliki kemiringan tertentu. Impeller memiliki kemampuan meniupkan angin ke seluruh
arah samping (sisi kipas).
2.8. Pengendali Proportional Integral
2.8.1.Pengendali Proportional
Kontrol proporsional (disebut juga gain) membuat perubahan ke output yang
sebanding dengan nilai kesalahan saat ini. Tanggapan proporsional dapat diperoleh dari
mengalikan konstan K p dengan error, yang disebut Konstanta Proporsional. Kp berlaku
sebagai Gain (penguat) saja tanpa memberikan efek dinamik kepada kinerja kontroler.
Gambar 2.23 Respon output terhadap masukan P
Proporsional output diberikan oleh: = ( ) [2.5]
di mana
P out : Proporsional output
Kp : proporsional gain
e : Error = S P - P V
t : Waktu atau waktu sesaat
Pengaruh pada sistem :
a. Menambah atau mengurangi kestabilan
b. Dapat memperbaiki respon transien khususnya : rise time, settling time
c. Mengurangi (bukan menghilangkan) Error steady state
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Penggunaan kontrol P memiliki berbagai keterbatasan karena sifat kontrol yang tidak
dinamik.
2.8.2.Pengendali IntegralKontrol integral (disebut juga reset) adalah sebanding dengan baik besarnya kesalahan
dan durasi dari kesalahan. Menjumlahkan kesalahan sesaat dari waktu ke waktu
(mengintegrasikan kesalahan) memberikan akumulasi offset yang seharusnya diperbaiki
sebelumnya. Akumulasi kesalahan ini kemudian dikalikan dengan konstanta integral dan
ditambahkan ke keluaran pengontrol. Besarnya kontribusi istilah integral untuk
mengendalikan keseluruhan tindakan ditentukan oleh integral gain, K i.
Gambar 2.24 Respon output terhadap masukan I
Kontroler integral diberikan oleh: = ∫ ( ) [2.6]
di mana
Iout : Integral output
K i : Konstanta Integral
e : Error = S P - P V
t : Waktu atau waktu sesaat
τ : integrasi dummy variabel
Pengaruh pada sistem :
a. Menghilangkan Error Steady State
b. Respon lebih lambat (dibanding P)
c. Dapat menimbulkan ketidakstabilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pemilihan Ki yang tidak tepat dapat menyebabkan respon transien yang tinggi
sehingga dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem. Pemilihan Ki yang sangat tinggi
justru dapat menyebabkan output berosilasi karena menambah orde sistem
2.8.3.Pengendali Proportional IntegralPemilihan pengendali P berdasarkan kemampuanya yang cepat dalam merespon
perubahan masukan. Namun sayangnya pengendali P masih selalu meninggalkan sinyal
kesalahan (offset). Untuk menghilangkan sinyal kesalahan tersebut maka pengendali P
akan dipasang bersama dengan pengendali I yang mampu menghilangkan sinyal kesalahan
dari pengendali P. Pengkombinasian pengendali P dan I sering disebut dengan pengendali
PI. Semua kelebihan dan kekurangan dari pengendali P dan I ada pada pengendali itu
sendiri. Sifat pengendali P yang selalu meninggalkan sinyal kesalahan dapat ditutupi oleh
sifat pengendali I yang mampu menghilangkan sinyal kesalahan tersebut, sedangkan sifat
pengendali I yang lambat dapat ditutupi oleh sifat pengendali P yang mampu merespon
secara cepat. Dari penjelasan-penjelasan tersebut maka pengendali PI merupakan pilihan
tepat pada penelitian ini.Meskipun pengendali PI masih mempunyai kelemahan yaitu
kecepatan responnya yang lambat, dengan pengendali PI sistem tidak akan mempunyai
harga kesalahan yang besar. = + ∫ ( ) [2.7]
Dengan:
u = sinyal kontrol
e = kesalahan (error)
Kp = penguatan proporsional
Ti = Kp/Ki konstanta waktu integral dan derivatif.
Pengendali PI secara digital dapat dinyatakan sebagai berikut:
( ) = ( ) + ∑ ( ) [2.8]
Kendali dengan keluaran (t=(n-1T)),a=sebagai berikut
( − 1) = ( − 1) + ( )( )( ) − ( − 1) = [ ( ) − ( − 1)] + ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
( ) = ( − 1) + [ + ] ( ) − ( − 1)( ) = ( − 1) + ( ) + ( − 1)Maka= [ + ]= −( ) =( − 1) =Program dapat dibuat berdasarkan uraian rumus di atas.
2.9. Tuning Kontroler dengan Metode Ziegler-Nichols [9]
Aspek yang sangat penting dalam desain kontroler PID ialah penentuan parameter
kontroler PID supaya sistem close loop memenuhi kriteria performansi yang diinginkan.
Hal ini disebut juga dengan tuning kontroler.
Ziegler-Nichols pertama kali memperkenalkan metodenya pada tahun 1942. Metode
ini memiliki dua cara, metode osilasi dan kurva reaksi. Kedua metode ditujukan untuk
menghasilkan respon sistem dengan lonjakan maksimum sebesar 25%. Gambar 2.25
memperlihatkan kurva dengan lonjakan 25%.
Gambar 2.25 Kurva respons tangga satuan yang memperlihatkan 25 % lonjakan
maksimum
Metode Kurva Reaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Metode ini didasarkan terhadap reaksi sistem untaian terbuka. Plant sebagai untaian
terbuka dikenai sinyal fungsi tangga satuan (gambar 2.26). Kalau plant minimal tidak
mengandung unsur integrator ataupun pole-pole kompleks, reaksi sistem akan berbentuk S.
Gambar 2.27 menunjukkan kurva berbentuk S tersebut. Kelemahan metode ini terletak
pada ketidakmampuannya untuk plant integrator maupun plantt yang memiliki pole
kompleks.
Gambar 2.26 Respon tangga satuan sistem
Gambar 2.27 Kurva Respons berbentuk S
Kurva berbentuk-s mempunyai dua konstanta, waktu mati (dead time) L dan waktu
tunda T. Dari gambar 2.27 terlihat bahwa kurva reaksi berubah naik, setelah selang waktu
L. Sedangkan waktu tunda menggambarkan perubahan kurva setelah mencapai 66% dari
keadaan mantapnya. Pada kurva dibuat suatu garis yang bersinggungan dengan garis
kurva. Garis singgung itu akan memotong dengan sumbu absis dan garis maksimum.
Perpotongan garis singgung dengan sumbu absis merupakan ukuran waktu mati, dan
perpotongan dengan garis maksimum merupakan waktu tunda yang diukur dari titik waktu
L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penalaan parameter PID didasarkan perolehan kedua konstanta itu. Zeigler dan
Nichols melakukan eksperimen dan menyarankan parameter penyetelan nilai Kp, Ti, dan
Td dengan didasarkan pada kedua parameter tersebut. Tabel 2.7 merupakan rumusan
penalaan parameter PID berdasarkan cara kurva reaksi.
Tabel 2.7 Penalaan paramater PID dengan metode kurva reaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1. Sistem Pencetak Kertas Daur Ulang
Perancangan sistem pencetak kertas daur ulang terbentuk dari 4 bagian sub sistem,
yaitu:
1. Sistem pengukuran, berupa pemantau suhu dan kelembapan.
2. Sistem pengering kertas, berupa pengatur suhu.
3. Sistem pengepres kertas, berupa plat yang terdapat pada rak.
4. Sistem pemantau, berupa tampilan proses yang sedang berlangsung pada PC.
Keempat sistem tersebut di atas membentuk sebuah sistem seperti gambar 3.1, dengan
sistem pemantau berupa PC yang dihubungkan dengan kabel serial RS 232.
Gambar 3.1 Sistem otomasi pencetak kertas daur ulang
Sistem otomasi pencetak kertas daur ulang dapat bekerja bersama apabila pada semua
sistem dalam keadaan aktif, seperti pada gambar 3.1. Sistem bekerja secara bersama,
dimana setiap proses yang terjadi pada sistem pencetak dapat dipantau oleh PC dengan
menggunakan sistem pemantau yang berbasis Visual Basic. Pada sistem pencetak kertas
daur ulang terdapat LCD, sebagai penampil suhu dan set point suhu yang di berikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
melalui keypad. Seluruh sistem pencetak kertas daur ulang terhubung langsung dengan
sistem pemantau. Cara kerja sistem pencetak secara garis besar dapat dilihat pada gambar
3.2 sebagai berikut.
Gambar 3.2 Flow chart sistem pencetak kertas daur ulang
Pada sistem pencetak dibuat sistem pengaman, gambar 3.3. Hal tersebut ditujukan agar
sistem tidak langsung bekerja meskipun sudah dalam keadaan aktif dan set point sudah
dimasukkan. Sehingga sistem dapat lebih efisien dalam penggunaan daya. Sistem
pengaman terdiri dari tiga buah sensor pendeteksi keberadaan loyang dan sebuah sensor
pendeteksi pintu dalam keadaan terkunci. Sistem pengepres dapat bekerja apabila syarat
keamanan sudah terpenuhi dengan syarat minimum apabila terdapat sebuah loyang pada
rak pengepres.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Sistem akan mulai bekerja ditandai dengan aktifnya heater dan blower input yang
meniupkan udara masuk ke dalam loyang. Heater akan menyala sampai set point suhu
yang dikehendaki tercapai. Suhu diukur oleh sensor LM 35 yang diletakan pada tiap – tiap
lapisan loyang, dengan output yang diberikan oleh sensor berupa tegangan. Blower input
berfungsi untuk memberikan tekanan udara, agar udara yang ada di dalam pemanas dapat
bersirkulasi dengan baik. Apabila udara di dalam pemanas melebihi set point suhu yang
dikehendaki maka blower ouput akan menyala untuk mengurangi udara panas di dalam
pemanas.
Sistem pengepresan akan bekerja saat kelembapan pada sistem yang di panaskan
seudah mencapai batas bawah yang menyatakan keadaan air pada bubur kertas sudah mulai
menguap karena panas. Motor DC yang berada pada bagian bawah rak dan terhubung pada
pelat pengepres akan bekerja. Plat pengepres berfungsi untuk memberikan tekanan pada
bubur kertas agar kadar air pada bubur kertas dapat berkurang dan kertas yang dihasilkan
dapat lebih padat. Plat pengepres akan naik jika kelembapan pada sistem otoamasi sudah
mencapai batas atas.
Sistem akan berhenti bekerja atau selesai menjalankan satu siklus pencetakan apabila
kelembapan di dalam oven sudah mencapai batas atas yang ditentukan pada proses
pencetakan kertas daur ulang. Program akan menonaktifkan heater, blower dan motor
dengan sistem penampil pada LCD dan komunikasi serial pada monitoring akan tetap aktif.
Pada tugas akhir ini hanya akan dibahas mengenai perancangan sistem pengering
kertas yang terdiri dari heater, blower in, blower out, dan sensor suhu. Dengan cara kerja
sistem pemanas secara keseluruhaan seperti tersebut di atas.
Perancangan sistem pengendali suhu pengering kertas meliputi beberapa tahap
perancangan yang terdiri dari perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Pada perangkat keras sistem yang dirancang akan membentuk suatu oven dengan sistem
pengendali suhu. Pengendalian suhu pengering kertas dilakukan oleh mikrokontroler den
dengan mengendalikan besarnya tegangan yang diberikan pada heater. Tegangan yang
diberikan berupa tegangan yang sudah dikalibrasi oleh pengendali PI dengan keluaran
berupa PWM dari mikro yang kemudian di masukkan ke rangkaian inverter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3.2. Perancangan Perangkat Keras
Perangkat keras non elektronis terbuat dari besi dan aluminium sebagai kerangka oven.
Pada kerangka oven dibuat kisi – kisi sebagai ventilasi yang dirancang dengan kemiringan
tertentu agar aliran udara panas dapat mengalir pada tiap lapisan loyang, seperti pada
gambar 3. . Udara yang mengalir pada kisi – kisi adalah udara yang ditiupkan oleh blower
input. Untuk menjaga agar panas pada plant tetap terjaga maka oven dilengkapi dengan
blower output untuk mengeluarkan udara panas.
Gambar 3.3 Sistem pencetak kertas daur ulang
Pada blower input digunakan blower yang memiliki kecepatan putar yang besar
dengan kemampuan meniupkan angin ke sisi samping, sesuai dengan saluran yang
disediakan untuk jalan udara menuju kisi – kisi. Kecepatan putar yang besar ditujukan agar
angin yang dihasilkan cukup besar sehingga dapat meniupkan udara panas dengan
kekuatan yang hampir sama pada setiap lapisan loyang. Kecepatan putar baling – baling
dikendalikan oleh tegangan yang sama dengan tegangan yang diberikan pada heater
dengan menggunakan PWM keluaran dari mikrokontroler. Semakin tinggi tegangan yang
digunakan oleh heater uantuk memanaskan plant, maka semakin cepat pula blower input
berputar untuk meniupkan udara panas kedalam oven.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3.2.1.Perancangan Catu Daya
Rangkaian ini dirancang harus dapat memenuhi kebutuhan tegangan yang dibutuhkan
oleh rangkaian. Nilai kapasitor yang digunakan mengikuti data sheet 7805.
Gambar 3.4 Rangkaian Catu Daya
Input tegangan DC 12 volt adalah keluaran dari trafo stepdown yang menurunkan
tegangan AC 220 volt menjadi 12 volt. Selanjutnya harus disearahkan terlebih dahulu
melalui dioda,yang kemudian menjadi sumber masukan bagi rangkaian pada gambar 3.4.
3.2.2.Perancangan Pengendali Tegangan AC
Tegangan AC sebagai sumber catuan pada heater dan blower input. Tegangan yang
diberikan adalah kelularan dari inverter (tegangan yang sudah dikendalikan frekuensinya).
Besarnya tegangan yang sama dengan frekuensi yang berubah akan menghasilkan
tegangan yang sama namun daya yang dihasilkan pada perhitungan akan berbeda. Jika
diterapkan pada heater maka,tegangan yang sama dengan frekuensi yang lebih kecil dari
pada 50Hz maka akan dapat menghasilkan panas yang lebih rendah. Sedangkan pada
blower akan membuat putaran semakin rendah.
Gambar 3.5 Blok diagram sistem pemanas
Pada perancangan penguat daya seperti pada gambar 3.6, transformator yang
digunakan adalah transformator audio dengan seri OT240. Transistor yang digunakan
adalah transistor dengan seri 2N2222 untuk pensaklaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 3.6 Rangkaian Penguat Daya
Gambar 3.7 adalah sebuah aplikasi triac untuk mengendalikan putaran motor ac.
Sumber penyulutan akan dihubungkan pada keluaran dari penguat daya. Saat keluaran
penguat daya membentuk pulsa positif, maka triac akan ON, sehingga ada arus yang
mengalir dari MT1 ke MT2.
Gambar 3.7 Rangkaian Inverter Dengan TRIAC
Nilai R dan C ditentukan dari persamaan 2.2. dv/dt triac BTA16 = 50V/μs [data sheet],
Vs adalah tegangan sumber sebesar 220V dan C ditentukan terlebih dahulu sebesar 0,47μF,
maka nilai R yang harus terpasang dapat ditentukan.= 0,632 ×50 / = 0,632 × 220× 0,47
R=5,9Ω
Pada perancangan nilai R yang di pakai adalah sebesar 6,8Ω.
3.2.3.Keypad
Keypad yang digunakan adalah 3x4, dihubungkan langsung dengan mikro pada PB0
sampai PD6. Keypad hanya berfungsi untuk memberikan input nilai set point suhu, dengan
angka yang terdapat pada keypad 0 sampai 9. Keypad * akan dijadikan cancel atau clear,
sedangkan # untuk enter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 3.8 Keypad
3.2.4.Mikrokontroler ATmega 8535
Gambar 3.9 Minimum sistem
Rangkaian minimum sistem dibuat terpisah dengan rangkaian yang lainya, hal ini
ditujukan untuk mencegah terjadinya loncatan arus saat rangkaian diberi tegangan.
Minimum sistem menggunakan kristal osilator sebesar 11,059MHz dengan kapasitor
bernilai 22pF.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3.3. Perancangan perangkat lunak
3.3.1.Pembagian Port Atmega 8535
Perancangan perangkat lunak pengendali sistem pencetak kertas daur ulang terdapat
pada komponen mikrokontroler Atmega 8535. Gambar 3.9 berikut adalah pembagian port
untuk keseluruhan sistem pencetak kertas daur ulang.
Gambar 3.10 Pembagian Port Pada Mikrokontroler
Port yang akan digunakan pada perancangan sistem pengering kertas daur ulang
adalah port yang diberi tanda kotak pada gambar 3.9. Port yang akan digunakan pada
perancangan ini adalah PA0..2 sebagai input dari sensor LM35, PD5 sebagai pengendali
heater dan blower input dan PB0 sampai 7 sebagi input dari keypad untuk memasukkan set
point.
3.3.2.Perancangan Program
Bagian yang akan diprogram pada mikrokontroler ATMega 8535 adalah bagian yang
bertanda kotak tebal putus – putus pada gambar 3.11
Gambar 3.11 Blok Diagram Perancangan Program
Pada program dibuat pengendali PI dengan keluaran berupa PWM sebagai picuan
inverter untuk mengendalikan heater dan blower. Keluaran dari tiga buah sensor masuk ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
ADC mikro yang kemudian datanya diolah oleh sistem pengukuran suhu. Data yang
digunakan untuk menghitung error adalah data yang dikirimkan dari sistem pengukuran.
Flow chart perancangan software secara keseluruhan program diperlihatkan pada
gambar 3.12, dengan inisialisasi masing – masing proses terdapat pada tiap sub rutin yang
akan dieksekusi. Tiap proses berjalan berurutan sampai sebuah siklus pencetakan selesai
dilaksanakan.
Gambar 3.12 Flow Chart Sistem Pencetak
Subrutin sistem standby adalah saat dimana alat dalam keadaan siap digunakan dan
dipantau oleh PC. Pada saat ini heater, blower dan motor dalam keadaan tidak aktif.
Dengan flow chart sebagai berikut, gambar 3.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 3.13 Flow Chart Sistem Standby
Subrutin sistem input gambar 3.14 adalah subrutin pengambilan data suhu dari keypad,
didahului dengan pengecekan data pada keypad. Sistem dapat bekerja apabila pengguna
sudah memberikan data set point data set point. Jika nilai set point yang dimasukkan tidak
sesuai dengan rentang yang ditentukan,maka pada LCD akan tampil perintah untuk
memasukkan set point ulang. Apabila data yang dimasukkan telah sesuai maka data yang
disimpan akan digunakan pada proses pengendali suhu.
Gambar 3.14 Flow Chart Sistem Input
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Subrutin sistem safety gambar 3.15 adalah syarat keamanan yang harus dipenuhi
setelah set point dimasukkan. Sistem keamanan terdiri dari dua buah syarat, pengecekan
loyang dan pengecekan pintu. Pada sistem disediakan rak dengan 3 susunan loyang, sistem
akan dapat bekerja apabila minimal ada sebuah loyang yang terdapat didalamnya.
Gambar 3.15 Flow Chart Sistem Safety
Subrutin pengendali suhu gambar 3.16, data suhu yang diolah diambil dari sitem
pengukuran suhu. Data suhu yang didapat dibandingkan nilainya dengan input yang
dimasukan dari set point. Apabila nilai suhu tidak sama dengan nilai set point yang
diharapkan, maka nilai error akan dihitung, dengan perhitungan error adalah nilai set point
yang dikehendaki dikurangi dengan nilai suhu saat ini.
Nilai error yang didapat akan digunakan dalam perhitungan PI, yang menghasilkan
nilai pengendalian saat ini.Kemudian nilai pengendali saat ini diperiksa apakah nilai yang
dihasilkan positif atau negatif. Jika yang dihasilkan nilai pengendali positif, maka sistem
akan menjalankan heater dan blower. Sedangkan error negatif, maka sistem akan
mematikan heater dan blower untuk mengurangi panas yang ada di dalam ruangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 3.16 Flow chart Sistem Pengendali Suhu
Siklus akan berulang selama proses pencetakan berlangsung. Dengan pengecekan nilai
suhu dilakukan oleh sistem pengukuran. Sistem akan berahir jika satu siklus proses telah
selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil PerancanganSetelah melakukan beberapa penyesuaian pada alat yang dirancang,maka hasil akhir
dari sistem otomasi pencetak kertas daur ulang adalah seperti gambar 4.1 sebagai berikut.
Gambar 4.1 Hasil akhir sistem otomasi pencetak kertas daur ulang
Pada sistem pencetak kertas daur ulang disertakan LCD dan keypad. LCD berfungsi
sebagai penampil aktifitas yang terjadi pada sistem, meliputi status komunikasi, status
keamanan sistem, nilai set point yang dimasukkan melalui keypad dan eksekusi perintah
yang sedang di jalankan pada sistem.
Sistem memiliki tiga buah loyang yang sudah dimanipulasi dengan screen sebagai
cetakan bubur kertas. Setiap loyang akan dipanaskan oleh sebuah pemanas, sehingga
terdapat tiga buah pemanas untuk memanaskan masing – masing loyang. Pemanas terletak
pada setengah keliling loyang pada bagian belakang sistem. Pemanas diletakkan di sisi
yang sedikit lebih tinggi dari sisi atas loyang, hal ini bertujuan untuk memanaskan udara di
celah antar loyang dimana diantaranya terdapat plat pengepres yang terbuat dari besi yang
juga akan membantu perambatan panas pada bubur kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 4.2 Rak dan loyang pencetak
Masing – masing pemanas terhubung dengan sebuah rangkaian dimmer yang
dikendalikan oeh PWM dari mikrokontroler. Agar udara panas dapat bersirkulasi dengan
baik, maka pada sistem disertakan sebuah blower yang berfungsi untuk memberikan
tekanan udara. Blower yang digunakan dipicu oleh dimmer dan PWM yang sama dengan
picuan pada pemanas, sehingga ketika pemanas bekerja blower juga berputar.
Gambar 4.3 Rangkaian Elektronis
Pada dinding luar sistem diberikan bahan anti panas, yang berfungsi untuk
memastikan udara panas didalam sistem dapat bubur kertas secara sempurna, dan sebagi
pelindung agar sistem aman digunakan oleh pengguna. Pengaman juga terdapat pada sisi
samping sistem sebagai tempat untuk meletakan rangkain elektronis seperti pada gambar
4.3 diatas.
Sensor LM35 diletakan pada bagian depan samping loyang. Sensor diletakkan di
bagian depan yang berlawanan dengan letak pemanas,bertujuan agar suhu yang terukur
pada sensor mewakili nilai suhu pada ruangan.
4.2. Prinsip dan Cara KerjaSistem otomasi dapat bekerja bila sistem keamanan yang di syaratkan dapat terpenuhi
dan set poin yang dikehendaki oleh pengguna telah dimasukkan. Cara kerja sistem otomasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
secara garis besar seperti yang telah di rancang pada flowchart gambar 3.2. Prinsip kerja
sistem adalah memanaskan bubur kertas yang ada di dalam loyang sesuai dengan suhu
yang dikehendaki oleh pengguna melalui keypad.
Sistem akan mulai bekerja dengan melakukan pengecekan sensor loyang dan sensor
pintu,sebagai salah satu syarat keamanan. Setelah syarat keamanan terpenuhi, kemudian
sistem akan melakukan pengecekan set point. Pemanas akan bekerja ketika nilai
pengendali dari perhitungan PI telah didapatkan.
Panas yang ada pada oven akan selalu dipantau oleh sensor LM35. Keluaran dari
ketiga sensor LM35 dimasukkan ke ADC mikro yang nantinya akan diolah pada program
rata - rata suhu. Pada penelitian ini hanya digunakan hasil rata – rata suhu sebagai data
suhu yang akan di selisihkan dengan set poin, menjadi data suhu. Data akan diproses
menggunakan kendali PI.
Pemanas akan berhenti bekerja jika mekanik pengepres telah bekerja sesuai dengan
masukan dari sensor kelembaban. Namun pada penelitian ini akan dibahas mengenai
pengendalian pemanas dengan kendali PI.
4.2.1. Pengujian Heater Open LoopPengujian heater dilakukan untuk menentukan nilai Kp dan Ki. Karena pengujian
heater dilakukan pada ruang tebuka maka data yang di ambil adalah data pada heater.
Heater yang digunakan adalah heater 300watt.
Gambar 4.4 Grafik heater dengan pengujian open loop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dari data percobaan heater secara open loop dengan pengambilan data menggunakan
multimeter PC-510 didapat data (lampiran 3) dengan grafik seperti pada gambar 4.3 . Nilai
Ldan T dari grafik adalah 5s dan 435s. Maka konstanta PI dihitung menggunakan rumus
Ziegler-Nichols dengan metode kurva reaksi, perhitungannya adalah sebagai berikut.
Menghitung nilai Kp : = 0,9= 0,9 4355= 78,3
Menghitung nilai Ki : T = waktu sampel = 10 s= 0,3= 5 0,3= 16,67 = ×= 78,3 × 1016,67= 46,97
Nilai koefiseien PI yang terhitung masih dalam bentuk pecahan, untuk mempermudah
proses perhitungan maka dilakukan pembulatan nilai. Nilai setelah pembulatan adalah Kp=
78 dan Ki=47.
4.2.2. Pengujian sensor LM 35Pengujian pada LM35 dilakukan,untuk memastikan bahwa nilai yang tertera pada
LCD bernilai sama dengan alat pengukur suhu pembanding. Alat pengukur suhu
pembanding yang digunakan adalah multimeter PC 510.
Tabel 4.1 Pengujiansensor LM35
PC 510 Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3
27° 27° 27° 27°29° 29° 28° 29°30° 30° 30° 30°
Dari tabel dapat terlihat bahwa terkadang ada ketidak samaan dalam pembacaan
sensor, namun selisih yang terjadi tidak jauh dari nilai suhu pembanding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4.3. Analisa Perangkat LunakBerdasarkan perancangan seperti pada diagram alir gambar 3.2 maka uraian program
sebagai berikut:
[1] InisialisasiBlok ini berisi tentang pendefinisian fungsi, variabel, dan nilai awal yang diperlukan
dalam proses, dengan uraian program sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
[2] Pembacaan Sensor
Blok ini berisi program pembacaan sensor LM35 dan humidity oleh ADC yang akan di
tampilkan pada LCD. Pada blok ini tidak dibahas lebih lanjut, karena hanya hasil akhir dari
pengolahan yang akan digunakan pada program selanjutnya. Program pembacaan sensor
LM35 berasal dari penelitian dari Ratno dan pembacaan sensor humidity berasal dari
penelitian Fernando.
[3] Input keypad
Blok ini berisi tentang bagaimana program dapat mengetahui nilai set-point. Pada
pembacaan nilai input terlebih dahulu dilakukan prosedur pembacaan keypad,pada listing
pertama, kemudian dilakukan pembacaan nilai. Setelah set poin dimasukkan, terlebih dulu
akan dilakukan pengecekkan,apakah nilai yang dimasukkan sesuai dengan yang
dikehendaki, jika tidak maka pengguna akan diminta untuk mengulangi masukkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Program pembaca keypad
Program pembaca input suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
[4] Perhitungan PI
Blok ini berisi program untuk menghitung control output.
Pada program dibuat perbandingan nilai antara nilai keluaran PI saat ini dengan
sebelumnya, apa bila nilai keluaran PI lebih kecil dari sebelumnya maka nilai yang akan
dikeluarkan oleh Port D.5 adalah nol, atau mematikan heater dan blower.
4.4. Data Pengujian SistemPengujian dilakukuan dengan menyalakan heater pertama yang terletak pada bagian
paling atas dan blower. Data diambil setiap 10 detik, dengan pencatatan data yang
dilakukan adalah nilai suhu rata – rata dan nilai hasil perhitungan PI. Pada pencatatan data
suhu apabila dalam proses pengambilan data LCD belum menampilkan nilai suhu maka
nilai akan disesuaikan dengan pencatatan suhu sebelunya dan sesudahnya.
4.4.1.Set Point = 50°CPengambilan data dengan set poin 50°C dilakukan sebanyak dua kali dengan
percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan heater dan blower, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
percobaan kedua dengan tanpa blower. Hasil pengujian keluaran pengendali PI terhadap
waktu dengan nilai set point 50°C pada suhu sistem, dengan menggunakan heater dan
blower Gambar 4.5 berikut adalah data bentuk dalam grafik, hasil dalam bentuk tabel
terlampir pada lampiran 4.
Gambar 4.5 Keluaran PI dengan SP 50°C
Sedangkan untuk pencatatan data suhu akan dilakukan pembandingan antara
percobaan menggunakan dengan blower dan tanpa blower , data lihat lampiran 5.
Gambar 4.6 Perbandingan suhu dengan SP 50°C
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
12:00:00 AM12:02:53 AM12:05:46 AM12:08:38 AM12:11:31 AM12:14:24 AM12:17:17 AM12:20:10 AM
Kelu
aran
PI
Waktu (Jam : Menit : Detik)
Keluaran Pengendali PI SP 50°C
C Out
0
10
20
30
40
50
60
12:00:00 AM12:02:53 AM12:05:46 AM12:08:38 AM12:11:31 AM12:14:24 AM12:17:17 AM12:20:10 AM12:23:02 AM
Suhu
(°C)
Waktu (Jam : Menit : Detik)
Perbandingan Suhu
dengan blower tanpa blower
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pada gambar 4.6 perbandingan suhu dapat terlihat jika pada pengujian dengan
menggunakan blower akan lebih cepat mencapai nilai set poin yang diinginkan sedangkan
pada percobaan tanpa blower memerlukan waktu sedikit lebih lama. Perbedaan tersebut
terjadi karena pada percobaan tanpa blower terdapat perbedaan suhu yang sangat jauh pada
loyang pertama dan loyang ketiga. Seperti terlihat pada tabel 4.1 pada beberapa
pencuplikan data suhu.
Tabel 4.2 Perbandingan suhu
Deng
anblower SR (°C) S1 (°C) S2 (°C) S3 (°C) S Multi (°C)
27 27 27 27 2632 35 32 29 3645 54 45 37 5650 62 49 41 63
Tanp
ablower
SR (°C) S1 (°C) S2 (°C) S3 (°C) S Multi (°C)
27 27 27 27 2632 39 31 27 4645 60 43 33 7050 70 47 35 75
4.4.2.Set Point = 60°C
Gambar 4.7 Keluaran PI dengan SP 60°C
Pada percobaan dengan set point 60°C diperlukan waktu yang lebih lama namun
cenderung lebih stabil pada kenaikan suhu, jika dibandingkan dengan kenaikan suhu pada
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
12:00:00 AM12:07:12 AM12:14:24 AM12:21:36 AM12:28:48 AM12:36:00 AM
Kelu
aran
PI
Waktu (Jam : Menit : Detik)
Keluaran Pengendali PI SP 60°C
C out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
set point 60°C. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan suhu yang cenderung berbeda pada
setiap percobaan,namun sejauh ini program masih dapat menghitung PI dengan baik. Data
lihat lampiran 6.
4.4.3.Set Point = 80°C
Gambar 4.8 Grafik suhu pengujian SP 80°C
Pemanas yang dinyalakan hanya sebuah pemanas yang terdapat di atas maka kenaikan
panas loyang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai nilai set poin yang
dikehendaki. Hal itu dapat terjadi karena terdapat perbedaan suhu pada sisi atas dan bawah
loyang. Pada saat pengambilan data dengan set point 80°C tidak dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya karena pada saat suhu rata – rata oven pada suhu 77°C blower
berbunyi dan mengalami kerusakan pada 59.30 detik dan pengambilan data dihentikan
pada waktu 60 menit (data lihat lampiran 7).
Dengan kata lain jika sirkulasi dan pemanasan dapat diperbaiki penempatannya maka
set point 80°C seperti terdapat pada batasan masalah dapat dipenuhi.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
12:00:00 AM12:07:12 AM12:14:24 AM12:21:36 AM12:28:48 AM12:36:00 AM12:43:12 AM12:50:24 AM12:57:36 AM1:04:48 AM
Suhu
(°C)
Waktu (Jam : Menit : Detik)
Grafik suhu dengan SP 80°C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada alat ini didapatkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Program PI dapat berjalan dengan baik dalam menghitung error.
2. Dengan udara panas yang diputar oleh blower penyebaran panas dapat lebih cepat
dibandingkan tanpa blower.
5.2. Saran
Dalam perjalanan pengerjaan proyek akhir ini tentunya tidak lepas dari berbagai macam
kekurangan dan kelemahan, baik pada sistem dan peralatan yang dibuat, untuk itu demi
kesempurnaan tugas akhir ini, kami dapat memberikan beberapa catatan.
1. Penempatan heater sebaiknya diberi pelindung yang baik, agar didalamnya dapat
diletakkan sensor – sensor yang diperlukan untuk penyempurnaan alat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
DAFTAR PUSTAKA
[1] Peran Strategis Mahasiswa Indonesia Menyikapi Perubahan Iklim,
http://climatechange-center.org/ , diakses pada 07 April 2010.
[2] Seminar Pendidikan Lingkungan Hidup Jawa Barat, http://climatechange-center.org/ ,
diakses pada 07 April 2010.
[3] GREEN CAMPUS Vs. PEMANASAN GLOBAL,
http://www.gogreenindonesiaku.com , diakses pada 07 April 2010.
[4] IMTLI Ajarkan Cara Daur Ulang Kertas, http://www.wargahijau.org , diakses pada 09
April 2010
[5] Wardhana, Lingga, 2005, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seru ATmega8535,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
[6] Rashid, Muhhamad H., 2004, Power Electronic Circuits, devices, and applications,
3th, Pearson Education International , Upper Saddle River, New Jersey.
[7] Rashid, Muhhamad H., 2004, Power Electronic Circuits, devices, and applications,
3th, Pearson Education International , Upper Saddle River, New Jersey.
[8] Batarseh,Issa, 2004, Power Electronic Circuit, 1st, John Wiley & Sons Inc, Orlando,
Florida.
[9] Ratno, Pengukuran Suhu pada Oven Pencetak Kertas Daur Ulang.
[10] Fernando Parlindungan H., Sistem Pengepresan Kertas Daur Ulang Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA8535.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1Lampiran 1
Rangkaian Power Supply
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L2Lampiran 1
Rangkaian minimum sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L3Lampiran 2 Listing Program
/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V1.25.3 StandardAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2007 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com
Project : testa1Version :Date : 25/08/2010Author : VALENSCompany : TE USDComments:
Chip type : ATmega8535LProgram type : ApplicationClock frequency : 11,059000 MHzMemory model : SmallExternal SRAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/#include <mega8535.h>#include <delay.h>#include <stdio.h>
// Alphanumeric LCD Module functions#asm
.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC#endasm#include <lcd.h>
#define ADC_VREF_TYPE 0x60
// Read the 8 most significant bits// of the AD conversion resultunsigned char read_adc(unsigned char adc_input)ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltagedelay_us(10);// Start the AD conversionADCSRA|=0x40;// Wait for the AD conversion to completewhile ((ADCSRA & 0x10)==0);ADCSRA|=0x10;return ADCH;// Declare your global variables herevoid siap(void);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L4Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
void safe(void);void input(void);void detek_key(void);void suhu(void);void humi(void);void hitung(void);
int kom, loyang1, loyang2, loyang3, pintu;
unsigned int suhu1, suhu2, suhu3, jumlah, suhu_rata;int adc1, adc2, adc3;
unsigned int humi1, volt1, temp1, rata;int adc4;
float U, E1, V1, E, SP, PV, V, T, A1, A2;const float Kp=78, Ki=47;
int a,b,i,s,g,l,p,m;char k[2];char buff[16],set;
void lcd_putint(unsigned int dat)sprintf(buff,"%d",dat);lcd_puts(buff);
/*==============================================================sistem standby--------------------------------------------------------------*/void siap(void)kom=PIND.0;if (kom==1)PORTD.1=1;lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Komunikasi ON");delay_ms(1500);lcd_clear();elsePORTD.1=0;lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Komunikasi mati");delay_ms(1500);lcd_clear();//a=1;
/*==============================================================
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L5Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
safety sistem--------------------------------------------------------------*/void safe(void)loyang1=PIND.2;loyang2=PIND.3;loyang3=PIND.4;pintu=PIND.7;
lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Safety cek");lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Loyang dan Pintu");delay_ms(2000);lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Loyang:1 2 3");if (loyang1==1)
lcd_gotoxy(8,1); lcd_putsf("OK,");delay_ms(500);
if (loyang2==1)lcd_gotoxy(11,1); lcd_putsf("OK,");delay_ms(500);
if (loyang3==1)lcd_gotoxy(14,1); lcd_putsf("OK,");delay_ms(500);
elselcd_gotoxy(14,1); lcd_putsf("NO.");delay_ms(1500);
elselcd_gotoxy(11,1); lcd_putsf("NO,");delay_ms(1500);
elselcd_gotoxy(8,1); lcd_putsf("NO,");delay_ms(1500);
cek_pintu:if (pintu==1)lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Pintu tertutup");delay_ms(1500);lcd_clear();a=1;elselcd_clear();lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Pintu terbuka");lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Harap di tutup");delay_ms(2500);lcd_clear();goto cek_pintu;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L6Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
/*==============================================================program rata - rata suhu ==> dari K Ratno--------------------------------------------------------------*/void suhu()adc1=read_adc(0);adc2=read_adc(1);adc3=read_adc(2);suhu1=adc1*1.961;suhu2=adc2*1.961;suhu3=adc3*1.961;jumlah=suhu1+suhu2+suhu3;suhu_rata=jumlah/3;
lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf(" S1="); lcd_putint(suhu1);lcd_putsf(" S2="); lcd_putint(suhu2);
lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf(" S3="); lcd_putint(suhu3);lcd_putsf(" SR="); lcd_putint(suhu_rata);
delay_ms(1500); lcd_clear();
/*==============================================================kelembapan ==> K Nando--------------------------------------------------------------*/void humi(void)adc4=read_adc(3);volt1=adc4-215;temp1=volt1*0.17;humi1=temp1+20;rata=humi1;
lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Humidity:"); lcd_putint(humi1);delay_ms(1500); lcd_clear();
/*-rata>-40&&rata<-54;if(rata>=74||J)PORTD.5=1;if(bawah==1)PORTD.5=0;delay_ms(300);PORTD.6=1;while(atas==0) //lcd();delay_ms(2);
PORTD.6=0;else
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L7Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
PORTD.5=0;PORTD.6=0;
*/
/*==============================================================pengecekan keypad--------------------------------------------------------------*/void detek_key(void)PORTB=0b01111111; delay_ms(1);while(PINB.0==0) //7Edelay_ms(50);if(kom==0)kom=1; //pengganti komunikasi ke komputerwhile(PINB.1==0) //7Ddelay_ms(50);if(b==1)l++; //pengganti loyangwhile(PINB.2==0) //7Adelay_ms(50);if(b==1)p=1;b=2; //pengganti pintuwhile(PINB.3==0) //77delay_ms(50);if(b==2)m++; //rencana plat pengepres
PORTB=0b10111111; delay_ms(1);while(PINB.0==0) //AEdelay_ms(50);k[i]=3;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.1==0)delay_ms(50);k[i]=6;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.2==0)delay_ms(50);k[i]=9;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.3==0)delay_ms(50);if(b==0)b=1;lcd_clear(); //# sbg enter
PORTB=0b11011111;delay_ms(1);while(PINB.0==0) //DEdelay_ms(50);k[i]=2;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.1==0)delay_ms(50);k[i]=5;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.2==0)delay_ms(50);k[i]=8;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.3==0)delay_ms(50);k[i]=0;if(s==0)i++;s=1;
PORTB=0b11101111;delay_ms(1);while(PINB.0==0) //EEdelay_ms(50);k[i]=1;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.1==0)delay_ms(50);k[i]=4;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.2==0)delay_ms(50);k[i]=7;if(s==0)i++;s=1;while(PINB.3==0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L8Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
delay_ms(50);lcd_clear();b=0;i=0;s=0; //* sbg clear
/*==============================================================cek input set point--------------------------------------------------------------*/void input(void)while(a==1)cek_inp:detek_key();if(s==1)g=i-1;if(g==0)set=k[g];elseset=((set*10)+k[g]);;s=0;lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Set Poin(30-80):");lcd_gotoxy(0,1); lcd_putint(set);delay_ms(15); lcd_clear();
s=0;b=0;g=0;k[0]=0;
if(b==1) //enterif((set<=30)||(set>=80)) //cek set poinlcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Set Poin 30 - 80");lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("ulangi SP");delay_ms(1500); lcd_clear(); goto cek_inp;elselcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("30>=Set Poin<=80");lcd_gotoxy(0,1); lcd_putint(set);delay_ms(1500); lcd_clear();
/*==============================================================program hitung PI--------------------------------------------------------------*/void hitung()E1=0; V1=0;
ulang:SP=set;PV=suhu_rata;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L9Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
E=SP-PV; //errorlcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("SP: "); lcd_putint(SP); lcd_putsf(" SR: ");
lcd_putint(suhu_rata);lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Error= "); lcd_putint(E);delay_ms(1500); lcd_clear();
T=Kp/Ki; //konstanta waktu integral dan derivatifA1=(Kp+Ki*T);A2=-Kp;V=V1+(A1*E)+(A2*E1); //control output saat ini
if (V1==0) pwm=(V/V)*1000; else pwm=(V/V1)*1000;
E1=E; //error sekarang menjadi error sebelumnya pada perhitungan selanjutnyaV1=V; //control output sekarang menjadi control output sebelumnya padaperhitungan selanjutnya
if (pwm>1000) //Menyalakan Heater dan Blower PORTD.5=1;
lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("C out= "); lcd_putint(V);lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("PWM ON= "); lcd_putint(pwm);delay_ms(V); lcd_clear();
else // Mematikan Heater dan blower PORTD.5=0;
lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("C out= "); lcd_putint(V);lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("PD.5=0 "); lcd_putsf("PWM OFF= ");
lcd_putint(pwm);delay_ms(2000); lcd_clear();suhu();
goto ulang;
void main(void)// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization// Port A initialization// PinA.0=SLM35 PinA.1=SLM35 PinA.2=SLM35 PinA.3=SHumi PinA.4=SHumiPinA.5=SHumi PinA.6=SPlat PinA.7=SPlat// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=TPORTA=0x00;DDRA=0x00;
// Port B initialization
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L10Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
// PinB.0=InK PinB.1=InK PinB.2=InK PinB.3=InK PinB.4=OutK PinB.5=OutKPinB.6=OutK PinB.7=OutK// Func7=Out Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=Out Func1=Out Func0=Out// State7=0 State6=P State5=P State4=P State3=P State2=1 State1=1 State0=1PORTB=0xFF;DDRB=0xF0;
// Port C initialization// PinC.0=LCD PinC.1=LCD PinC.2=LCD PinC.3=LCD PinC.4=LCD PinC.5=LCDPinC.6=LCD PinC.7=LCD// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=OutFunc0=Out// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0PORTC=0x00;DDRC=0xFF;
// Port D initialization// PinD.0=RS232 PinD.1=RS232 PinD.2=SLoyang PinD.3=SLoyang PinD.4=SLoyangPinD.5=Heater & Blower PinD.6=Motor PinD.7=SPintu// Func7=In Func6=Out Func5=Out Func4=In Func3=In Func2=In Func1=Out Func0=In// State7=P State6=0 State5=0 State4=P State3=P State2=P State1=0 State0=PPORTD=0x9D;DDRD=0x62;
// Timer/Counter 0 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 0 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC0 output: DisconnectedTCCR0=0x00;TCNT0=0x00;OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 1 Stopped// Mode: Normal top=FFFFh// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: Off// Input Capture on Falling Edge// Timer 1 Overflow Interrupt: Off// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: OffTCCR1A=0x00;TCCR1B=0x00;TCNT1H=0x00;TCNT1L=0x00;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L11Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
ICR1H=0x00;ICR1L=0x00;OCR1AH=0x00;OCR1AL=0x00;OCR1BH=0x00;OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: Timer 2 Stopped// Mode: Normal top=FFh// OC2 output: DisconnectedASSR=0x00;TCCR2=0x00;TCNT2=0x00;OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization// INT0: Off// INT1: Off// INT2: OffMCUCR=0x00;MCUCSR=0x00;
// USART initialization// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity// USART Receiver: On// USART Transmitter: On// USART Mode: Asynchronous// USART Baud Rate: 9600UCSRA=0x00;UCSRB=0x18;UCSRC=0x86;UBRRH=0x00;UBRRL=0x19;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initializationTIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization// Analog Comparator: Off// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: OffACSR=0x80;SFIOR=0x00;
// ADC initialization// ADC Clock frequency: 691,188 kHz// ADC Voltage Reference: AVCC pin// ADC High Speed Mode: Off
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L12Lampiran 2 Listing Program (Lanjutan)
// ADC Auto Trigger Source: None// Only the 8 most significant bits of// the AD conversion result are usedADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;ADCSRA=0x84;SFIOR&=0xEF;
// LCD module initialization#asm("cli") // Global disable interruptslcd_init(16);lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("PENGERING KERTAS");lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf(" dgn KENDALI PI ");delay_ms(3000);lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("======oleh======");lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Nancy 065114015");delay_ms(3000);lcd_clear();#asm("sei") // Global enable interrupts
siap();safe();
while (1)
// Place your code here
input ();humi();suhu();hitung();;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L13Lampiran 3 Data suhu open loop
Waktu Suhu (°C) Waktu Suhu (°C) Waktu Suhu (°C)(J : M : D) dg PC510 (J : M : D) dg PC510 (J : M : D) dg PC5100:00:00 30 0:03:40 181 0:07:20 2550:00:05 32 0:03:45 182 0:07:25 2550:00:10 35 0:03:50 184 0:07:30 2560:00:15 40 0:03:55 186 0:07:35 2570:00:20 45 0:04:00 188 0:07:40 2570:00:25 52 0:04:05 190 0:07:45 2580:00:30 60 0:04:10 194 0:07:50 2590:00:35 65 0:04:15 194 0:07:55 2600:00:40 72 0:04:20 195 0:08:00 2640:00:45 77 0:04:25 197 0:08:05 2630:00:50 83 0:04:30 199 0:08:10 2640:00:55 87 0:04:35 201 0:08:15 2650:01:00 92 0:04:40 203 0:08:20 2660:01:05 96 0:04:45 205 0:08:25 2690:01:10 101 0:04:50 207 0:08:30 2700:01:15 105 0:04:55 208 0:08:35 2700:01:20 109 0:05:00 208 0:08:40 2700:01:25 113 0:05:05 210 0:08:45 2710:01:30 116 0:05:10 211 0:08:50 2720:01:35 120 0:05:15 214 0:08:55 2730:01:40 124 0:05:20 214 0:09:00 2740:01:45 128 0:05:25 215 0:09:05 2740:01:50 130 0:05:30 218 0:09:10 2750:01:55 134 0:05:35 222 0:09:15 2760:02:00 138 0:05:40 223 0:09:20 2770:02:05 139 0:05:45 224 0:09:25 2780:02:10 140 0:05:50 228 0:09:30 2790:02:15 145 0:05:55 229 0:09:35 2790:02:20 148 0:06:00 230 0:09:40 2800:02:25 150 0:06:05 232 0:09:45 2800:02:30 153 0:06:10 233 0:09:50 2800:02:35 156 0:06:15 235 0:09:55 2810:02:40 160 0:06:20 236 0:10:00 2840:02:45 163 0:06:25 237 0:10:05 2840:02:50 164 0:06:30 240 0:10:10 2840:02:55 165 0:06:35 241 0:10:15 2840:03:00 166 0:06:40 243 0:10:20 2820:03:05 168 0:06:45 245 0:10:25 2840:03:10 170 0:06:50 245 0:10:30 2850:03:15 172 0:06:55 248 0:10:35 2870:03:20 174 0:07:00 250 0:10:40 2870:03:25 175 0:07:05 251 0:10:45 2880:03:30 177 0:07:10 252 0:10:50 2890:03:35 178 0:07:15 253 0:10:55 289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L14Lampiran 3 Data suhu open loop (Lanjutan)
Waktu Suhu (°C) Waktu Suhu (°C)(J : M : D) dg PC510 (J : M : D) dg PC5100:11:00 290 0:14:40 3060:11:05 291 0:14:45 3060:11:10 291 0:14:50 3060:11:15 291 0:14:55 3080:11:20 291 0:15:00 3070:11:25 2920:11:30 2910:11:35 2920:11:40 2930:11:45 2940:11:50 2940:11:55 2940:12:00 2950:12:05 2960:12:10 2960:12:15 2960:12:20 2970:12:25 2970:12:30 2960:12:35 2970:12:40 2970:12:45 2980:12:50 2990:12:55 3000:13:00 3000:13:05 3000:13:10 3010:13:15 3020:13:20 3010:13:25 3010:13:30 3020:13:35 3030:13:40 3030:13:45 3040:13:50 3050:13:55 3060:14:00 3060:14:05 3070:14:10 3060:14:15 3070:14:20 3060:14:25 3060:14:30 306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L15Lampiran 4 Data Keluaran PI dengan set point 50°C
Waktu Keluaran Waktu Keluaran Waktu Keluaran(J : M : D) PI (J : M : D) PI (J : M : D) PI0:00:00 3588 0:07:20 33696 0:14:40 386880:00:10 7176 0:07:30 34554 0:14:50 386880:00:20 8970 0:07:40 34554 0:15:00 386880:00:30 10608 0:07:50 34554 0:15:10 386100:00:40 12324 0:08:00 35256 0:15:20 386100:00:50 13884 0:08:10 35256 0:15:30 386100:01:00 15522 0:08:20 35256 0:15:40 386100:01:10 15522 0:08:30 35880 0:15:50 386100:01:20 17160 0:08:40 35880 0:16:00 386100:01:30 17160 0:08:50 35880 0:16:10 386100:01:40 18642 0:09:00 35880 0:16:20 386100:01:50 18642 0:09:10 36426 0:16:30 387660:02:00 20202 0:09:20 36426 0:16:40 387660:02:10 20202 0:09:30 36426 0:16:50 387660:02:20 21606 0:09:40 36426 0:17:00 387660:02:30 21606 0:09:50 370500:02:40 23088 0:10:00 370500:02:50 23088 0:10:10 370500:03:00 24414 0:10:20 370500:03:10 24414 0:10:30 375180:03:20 25662 0:10:40 375180:03:30 25662 0:10:50 375180:03:40 26832 0:11:00 375180:03:50 26832 0:11:10 379080:04:00 27924 0:11:20 379080:04:10 27924 0:11:30 379080:04:20 27924 0:11:40 379080:04:30 29094 0:11:50 382200:04:40 29094 0:12:00 382200:04:50 29094 0:12:10 382200:05:00 30108 0:12:20 382200:05:10 30108 0:12:30 384540:05:20 30108 0:12:40 384540:05:30 31044 0:12:50 384540:05:40 31044 0:13:00 384540:05:50 31044 0:13:10 386100:06:00 32058 0:13:20 386100:06:10 32058 0:13:30 386100:06:20 32058 0:13:40 386100:06:30 32916 0:13:50 386880:06:40 32916 0:14:00 386880:06:50 32916 0:14:10 386880:07:00 33696 0:14:20 38688
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L16Lampiran 5 Data suhu dengan set point 60°C
Waktu Waktu(J : M : D) dg blower tnp blower (J : M : D) dg blower tnp blower
0:00:00 27 27 0:07:00 39 370:00:10 27 27 0:07:10 39 380:00:20 27 27 0:07:20 39 380:00:30 28 27 0:07:30 39 380:00:40 28 27 0:07:40 39 390:00:50 29 27 0:07:50 39 390:01:00 29 27 0:08:00 40 390:01:10 29 27 0:08:10 40 390:01:20 29 27 0:08:20 40 390:01:30 29 29 0:08:30 41 390:01:40 30 29 0:08:40 41 410:01:50 30 30 0:08:50 41 410:02:00 30 30 0:09:00 41 410:02:10 30 31 0:09:10 42 410:02:20 31 31 0:09:20 42 410:02:30 31 31 0:09:30 42 410:02:40 31 31 0:09:40 42 410:02:50 31 31 0:09:50 42 410:03:00 32 31 0:10:00 42 420:03:10 32 32 0:10:10 42 420:03:20 33 32 0:10:20 42 420:03:30 33 32 0:10:30 43 420:03:40 34 32 0:10:40 43 420:03:50 34 32 0:10:50 43 420:04:00 35 33 0:11:00 43 430:04:10 35 33 0:11:10 44 430:04:20 35 33 0:11:20 44 430:04:30 35 35 0:11:30 44 430:04:40 35 35 0:11:40 44 430:04:50 35 35 0:11:50 45 430:05:00 36 35 0:12:00 45 430:05:10 36 35 0:12:10 45 430:05:20 36 35 0:12:20 45 440:05:30 37 36 0:12:30 46 440:05:40 37 36 0:12:40 46 440:05:50 37 36 0:12:50 46 440:06:00 37 37 0:13:00 46 450:06:10 37 37 0:13:10 47 450:06:20 37 37 0:13:20 47 450:06:30 38 37 0:13:30 47 450:06:40 38 37 0:13:40 47 450:06:50 38 37 0:13:50 48 45
Suhu Rata- rata (°C) Suhu Rata- rata (°C)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L17Lampiran 5 Data suhu dengan set point 60°C (Lanjutan)
Waktu(J : M : D) dg blower tnp blower
0:14:00 48 450:14:10 48 450:14:20 48 460:14:30 49 460:14:40 49 460:14:50 49 460:15:00 49 470:15:10 50 470:15:20 50 470:15:30 50 470:15:40 50 470:15:50 50 470:16:00 50 470:16:10 50 470:16:20 50 480:16:30 49 480:16:40 49 480:16:50 49 480:17:00 49 480:17:10 50 480:17:20 50 480:17:30 50 490:17:40 50 490:17:50 50 490:18:00 50 490:18:10 50 490:18:20 50 490:18:30 49 490:18:40 49 490:18:50 49 490:19:00 49 490:19:10 50 490:19:20 50 490:19:30 50 50
Suhu Rata- rata (°C)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L18Lampiran 6 Data Keluaran PI dengan set point 60°C
Waktu Keluaran Waktu Keluaran Waktu Keluaran(J : M : D) PI (J : M : D) PI (J : M : D) PI0:00:00 5148 0:07:20 44070 0:14:40 546000:00:10 7722 0:07:30 44070 0:14:50 546000:00:20 10296 0:07:40 44070 0:15:00 546000:00:30 12870 0:07:50 44070 0:15:10 546000:00:40 15444 0:08:00 45552 0:15:20 546000:00:50 17862 0:08:10 45552 0:15:30 546000:01:00 17862 0:08:20 45552 0:15:40 553800:01:10 20202 0:08:30 45552 0:15:50 553800:01:20 20202 0:08:40 45552 0:16:00 553800:01:30 22620 0:08:50 46956 0:16:10 553800:01:40 22620 0:09:00 46956 0:16:20 553800:01:50 24882 0:09:10 46956 0:16:30 553800:02:00 24882 0:09:20 46956 0:16:40 560820:02:10 27222 0:09:30 46956 0:16:50 560820:02:20 27222 0:09:40 48282 0:17:00 560820:02:30 27222 0:09:50 48282 0:17:10 560820:02:40 29406 0:10:00 48282 0:17:20 560820:02:50 29406 0:10:10 48282 0:17:30 560820:03:00 29406 0:10:20 48282 0:17:40 567060:03:10 31512 0:10:30 49530 0:17:50 567060:03:20 31512 0:10:40 49530 0:18:00 567060:03:30 31512 0:10:50 49530 0:18:10 567060:03:40 33540 0:11:00 49530 0:18:20 567060:03:50 33540 0:11:10 49530 0:18:30 567060:04:00 33540 0:11:20 50700 0:18:40 572520:04:10 35490 0:11:30 50700 0:18:50 572520:04:20 35490 0:11:40 50700 0:19:00 572520:04:30 35490 0:11:50 50700 0:19:10 572520:04:40 37362 0:12:00 50700 0:19:20 572520:04:50 37362 0:12:10 51792 0:19:30 572520:05:00 37362 0:12:20 51792 0:19:40 577200:05:10 37362 0:12:30 51792 0:19:50 577200:05:20 39156 0:12:40 51792 0:20:00 577200:05:30 39156 0:12:50 51792 0:20:10 577200:05:40 39156 0:13:00 52806 0:20:20 577200:05:50 39156 0:13:10 52806 0:20:30 577200:06:00 40872 0:13:20 52806 0:20:40 581100:06:10 40872 0:13:30 52806 0:20:50 581100:06:20 40872 0:13:40 52806 0:21:00 581100:06:30 40872 0:13:50 53742 0:21:10 581100:06:40 42510 0:14:00 53742 0:21:20 581100:06:50 42510 0:14:10 53742 0:21:30 581100:07:00 42510 0:14:20 53742 0:21:40 58422
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L19Lampiran 6 Data Keluaran PI dengan set point 60°C (Lanjutan)
Waktu Keluaran(J : M : D) PI0:22:00 584220:22:10 584220:22:20 584220:22:30 584220:22:40 586560:22:50 586560:23:00 586560:23:10 586560:23:20 586560:23:30 586560:23:40 588120:23:50 588120:24:00 588120:24:10 588120:24:20 588120:24:30 588120:24:40 588900:24:50 588900:25:00 588900:25:10 588900:25:20 588900:25:30 588900:25:40 588900:25:50 588900:26:00 588900:26:10 588900:26:20 588900:26:30 588900:26:40 589680:26:50 589680:27:00 589680:27:10 589680:27:20 589680:27:30 589680:27:40 588900:27:50 588900:28:00 588900:28:10 588900:28:20 588900:28:30 58890
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L20Lampiran 7 Data suhu ruang dengan set point 80°C
Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu(J : M : D) Rerata (°C) (J : M : D) Rerata (°C) (J : M : D) Rerata (°C)0:00:00 27 0:07:20 37 0:14:40 460:00:10 27 0:07:30 38 0:14:50 470:00:20 27 0:07:40 38 0:15:00 470:00:30 27 0:07:50 38 0:15:10 470:00:40 27 0:08:00 38 0:15:20 470:00:50 27 0:08:10 39 0:15:30 480:01:00 27 0:08:20 39 0:15:40 480:01:10 28 0:08:30 39 0:15:50 480:01:20 28 0:08:40 39 0:16:00 480:01:30 28 0:08:50 39 0:16:10 480:01:40 28 0:09:00 40 0:16:20 480:01:50 29 0:09:10 40 0:16:30 480:02:00 29 0:09:20 40 0:16:40 480:02:10 30 0:09:30 41 0:16:50 480:02:20 30 0:09:40 41 0:17:00 490:02:30 30 0:09:50 41 0:17:10 490:02:40 31 0:10:00 41 0:17:20 490:02:50 31 0:10:10 41 0:17:30 500:03:00 31 0:10:20 41 0:17:40 500:03:10 32 0:10:30 41 0:17:50 500:03:20 32 0:10:40 41 0:18:00 500:03:30 32 0:10:50 41 0:18:10 500:03:40 33 0:11:00 42 0:18:20 500:03:50 33 0:11:10 42 0:18:30 500:04:00 33 0:11:20 42 0:18:40 500:04:10 33 0:11:30 42 0:18:50 500:04:20 34 0:11:40 43 0:19:00 510:04:30 34 0:11:50 43 0:19:10 510:04:40 34 0:12:00 43 0:19:20 510:04:50 35 0:12:10 44 0:19:30 520:05:00 35 0:12:20 44 0:19:40 520:05:10 35 0:12:30 44 0:19:50 520:05:20 35 0:12:40 44 0:20:00 520:05:30 35 0:12:50 44 0:20:10 520:05:40 35 0:13:00 45 0:20:20 520:05:50 35 0:13:10 45 0:20:30 520:06:00 35 0:13:20 45 0:20:40 520:06:10 35 0:13:30 45 0:20:50 530:06:20 36 0:13:40 45 0:21:00 530:06:30 36 0:13:50 46 0:21:10 530:06:40 36 0:14:00 46 0:21:20 530:06:50 37 0:14:10 46 0:21:30 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L21Lampiran 7 Data suhu ruang dengan set point 80°C (Lanjutan)
Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu(J : M : D) Rerata (°C) (J : M : D) Rerata (°C) (J : M : D) Rerata (°C)0:22:00 54 0:29:20 60 0:36:40 650:22:10 54 0:29:30 60 0:36:50 650:22:20 54 0:29:40 60 0:37:00 650:22:30 54 0:29:50 60 0:37:10 650:22:40 54 0:30:00 60 0:37:20 650:22:50 55 0:30:10 60 0:37:30 650:23:00 55 0:30:20 60 0:37:40 650:23:10 55 0:30:30 61 0:37:50 660:23:20 55 0:30:40 61 0:38:00 660:23:30 55 0:30:50 61 0:38:10 660:23:40 55 0:31:00 62 0:38:20 660:23:50 55 0:31:10 62 0:38:30 660:24:00 55 0:31:20 62 0:38:40 660:24:10 55 0:31:30 62 0:38:50 660:24:20 56 0:31:40 62 0:39:00 670:24:30 56 0:31:50 62 0:39:10 670:24:40 57 0:32:00 62 0:39:20 670:24:50 57 0:32:10 62 0:39:30 670:25:00 57 0:32:20 62 0:39:40 670:25:10 57 0:32:30 62 0:39:50 670:25:20 57 0:32:40 62 0:40:00 680:25:30 57 0:32:50 62 0:40:10 680:25:40 57 0:33:00 63 0:40:20 680:25:50 57 0:33:10 63 0:40:30 680:26:00 57 0:33:20 63 0:40:40 680:26:10 57 0:33:30 63 0:40:50 680:26:20 57 0:33:40 63 0:41:00 680:26:30 57 0:33:50 64 0:41:10 680:26:40 57 0:34:00 64 0:41:20 680:26:50 58 0:34:10 64 0:41:30 680:27:00 58 0:34:20 64 0:41:40 680:27:10 58 0:34:30 64 0:41:50 680:27:20 59 0:34:40 64 0:42:00 680:27:30 59 0:34:50 64 0:42:10 690:27:40 59 0:35:00 64 0:42:20 690:27:50 59 0:35:10 64 0:42:30 690:28:00 59 0:35:20 64 0:42:40 690:28:10 59 0:35:30 64 0:42:50 690:28:20 59 0:35:40 64 0:43:00 690:28:30 59 0:35:50 64 0:43:10 690:28:40 59 0:36:00 65 0:43:20 690:28:50 60 0:36:10 65 0:43:30 690:29:00 60 0:36:20 65 0:43:40 690:29:10 60 0:36:30 65 0:43:50 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L22Lampiran 7 Data suhu ruang dengan set point 80°C (Lanjutan)
Waktu Suhu Waktu Suhu Waktu Suhu(J : M : D) Rerata (°C) (J : M : D) Rerata (°C) (J : M : D) Rerata (°C)0:44:00 70 0:51:20 73 0:58:40 770:44:10 70 0:51:30 73 0:58:50 770:44:20 70 0:51:40 73 0:59:00 770:44:30 70 0:51:50 73 0:59:10 770:44:40 70 0:52:00 74 0:59:20 770:44:50 70 0:52:10 74 0:59:30 770:45:00 70 0:52:20 74 0:59:40 770:45:10 70 0:52:30 74 0:59:50 770:45:20 70 0:52:40 74 1:00:00 770:45:30 70 0:52:50 740:45:40 71 0:53:00 740:45:50 71 0:53:10 740:46:00 71 0:53:20 740:46:10 71 0:53:30 740:46:20 71 0:53:40 740:46:30 72 0:53:50 750:46:40 72 0:54:00 750:46:50 72 0:54:10 750:47:00 72 0:54:20 750:47:10 72 0:54:30 750:47:20 72 0:54:40 750:47:30 72 0:54:50 750:47:40 72 0:55:00 750:47:50 72 0:55:10 750:48:00 72 0:55:20 750:48:10 72 0:55:30 750:48:20 72 0:55:40 750:48:30 72 0:55:50 750:48:40 72 0:56:00 750:48:50 72 0:56:10 750:49:00 73 0:56:20 750:49:10 73 0:56:30 760:49:20 73 0:56:40 760:49:30 73 0:56:50 760:49:40 73 0:57:00 760:49:50 73 0:57:10 760:50:00 73 0:57:20 760:50:10 73 0:57:30 760:50:20 73 0:57:40 760:50:30 73 0:57:50 760:50:40 73 0:58:00 770:50:50 73 0:58:10 770:51:00 73 0:58:20 770:51:10 73 0:58:30 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L18Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L19Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L20Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L21Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L22Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L23Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L24Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L25Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L26Lampiran 8 Data sheet ATMega 8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI