tugas akhir om

63
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kemajuan dan perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadi pendorong dalam peningkatan pendidikan bidang telekomunikasi, sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang diinginkan. Dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing diperlukan dukungan dari berbagai faktor, terutama dukungan dari tenaga pengajar yang benar - benar ahli di bidangnya serta fasilitas yang memadai. Dalam sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler, stabilitas jaringan radionya sangat diperlukan untuk mendukung pemberian layanan terbaik bagi para pelanggannya. Keberadaan jaringan ini harus selalu dimonitoring agar setiap terjadi gangguan stabilitas jaringan baik yang disebabkan karena kerusakan perangkat atau adanya gangguan pada power supply dapat segera diketahui dan ditindak lanjuti secepatnya. Semua informasi gangguan pada jaringan radio ini sudah terintegrasi dalam sebuah server yang disebut OMC Server. Informasi dari server ini selalu dimonitor oleh teknisi yang berada pada unit OMC (Operation and Maintenance Centre) yang selanjutnya informasi ini akan diteruskan ke teknisi yang berada di lapangan 1

Transcript of tugas akhir om

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini kemajuan dan perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadi pendorong dalam peningkatan pendidikan bidang telekomunikasi, sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang diinginkan. Dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing diperlukan dukungan dari berbagai faktor, terutama dukungan dari tenaga pengajar yang benar - benar ahli di bidangnya serta fasilitas yang memadai.

Dalam sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler, stabilitas jaringan radionya sangat diperlukan untuk mendukung pemberian layanan terbaik bagi para pelanggannya. Keberadaan jaringan ini harus selalu dimonitoring agar setiap terjadi gangguan stabilitas jaringan baik yang disebabkan karena kerusakan perangkat atau adanya gangguan pada power supply dapat segera diketahui dan ditindak lanjuti secepatnya. Semua informasi gangguan pada jaringan radio ini sudah terintegrasi dalam sebuah server yang disebut OMC Server. Informasi dari server ini selalu dimonitor oleh teknisi yang berada pada unit OMC (Operation and Maintenance Centre) yang selanjutnya informasi ini akan diteruskan ke teknisi yang berada di lapangan apabila diperlukan pembenahan secara on-site. Pada prakteknya para teknisi OMC memonitor jaringan melalui OMC server secara bergilir (shift) dan dilakukan terus menerus selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Karena semua aktifitas ini harus dilakukan di kantor dan harus kerja bergilir menyebabkan jumlah teknisinya pun terbatas. Selain itu untuk melaporkan terjadinya gangguan atau kerusakan (alarm) kepada teknisi di lapangan masih menggunakan telepon (voice) yang tidak efisien.

Adanya site-site yang jatuh atau tidak beroperasi menyebabkan munculnya alarm. Alarm inilah yang merupakan permasalahan utama yang harus dihadapi oleh OMC. Adanya pemadaman listrik, kondisi perangkat atau hardware yang kurang baik, dan putusnya transmisi bisa menyebabkan site jatuh sehingga menimbulkan alarm. Hal ini bisa mengakibatkan pelanggan tidak bisa menggunakan layanan-layanan dari Telkomsel, seperti SMS, MMS, telepon, video call, atau internet.

Oleh karena itu, diperlukannya Operating and Maintenance Centre (OMC) sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi. OMC memiliki tanggung jawab dalam menjaga kualitas layanan kepada pelanggan sehingga diperlukan kerjasama antara OMC pusat dengan BSS dalam menangani gangguan yang muncul agar tercipta pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan.1.2.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah :

Mengetahui cara kerja dan metode dari Operating and Maintenance Centre (OMC)

Mengetahui tugas-tugas Operating and Maintenance Centre (OMC)

Mengetahui gangguan yang terjadi dalam monitoring 3G dan cara penanganannya

Menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan baik teori ataupun praktek ke dalam dunia kerja.

1.3.Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT. TELKOMSEL TB SIMATUPANG bagian SQA JABOTABEK Divisi Operating and Maintenance Centre (OMC). Waktu pelaksanaannya pada tanggal 4 januari 2011 sampai 28 februari 2011.

1.4. Manfaat Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi :

1. Institut

2. Mahasiswa

3. Industri Telekomunikasi

4. Masyarakat Luas

1.5.Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Fungsi utama dari sentral adalah menghubungkan antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lainnya.Karena luasnya permasalahan proses penyambungan ini, tidak seluruhnya proses ini diungkapkan.

Agar pembahasan masalah tidak meluas ke bidang lain, maka laporan ini dibatasi pada pembahasannya pada bagian sebagai berikut :

Susunan organisasi PT. TELKOMSEL

Pengenalan monitoring BSS (3G) pada perangkat Huawei

Software yang digunakan untuk monitoring BSS (3G) pada perangkat Huawei Proses dari Operating and Maintenance Centre (OMC)1.6. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini diperlukan data dari studi lapangan, hal ini perlu agar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam pengumpulan data yang diperlukan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu :Metode Wawancara / Interview

Dengan adanya metode ini, penyusun mengadakan peninjauan langsung dan menanyakan pembimbing serta para karyawan yang bersangkutan dengan masalah yang ada.

Metode Observasi / Pengamatan

Dengan metode ini penyusun mengamati dan menyelidiki sehingga penyusun dapat mengetahui secara benar tentang keadaan dan proses penanggulangan masalah yang ada.

Metode Perpustakaan

Dengan metode ini penyusun dapat menyelesaikan dan memperkaya bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, yang diperoleh dari internet dan buku-buku serta yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dapat menunjang dalam penyusunan laporan ini.

1.7.Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Kerja Praktek Lapangan ini disusun atas beberapa bab, adapun urutannya sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, tempat dan waktu pelaksanaan, manfaat penulisan, ruang lingkup dan pembatasan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

Bab II. Sejarah Dan Perkembangan PT. TELKOMSEL

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah perkembangan PT. TELKOMSEL, pemilikan saham, ruang lingkup perusahaan dan produk.

Bab III. GSM 3G

Dalam bab ini diuraikan tentang GSM (Global System for Mobile communication) perkembangan telekomunikasi generasi ketiga (3G) .

Bab IV. Monitoring BSS 3G Pada OMC Radio Huawei menggunakan iManager M2000

Dalam bab ini diuraikan tentang bagaimana operator OMC menjalankan tugas-tugasnya selaku user OMC vendor Huawei dalam mengendalikan network BSS Huawei. Bab V. PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan hasil semua tahap yang telah dilalui selama studi lapangan dan saran-saran yang berkaitan dalam praktek kerja lapangan.BAB II

PROFIL PT. TELKOMSEL

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Telkomsel

Telkomsel pada awalnya adalah nama pelayanan dari jasa STBS (Sistem Telekomunikasi Bergerak Selular) yang dikelola oleh PT. Telkom. Dengan nama inilah dimulai proyek percontohan STBS pada awal bulan November 1993 di Pulau Batam dan Pulau Bintan, dengan menggunakan teknologi GSM (Global System For Mobile) yang telah dikenal luas didunia internasional.

Proyek yang pertama kali menggunakan teknologi GSM di Indonesia ini, berhasil membangun jaringan komunikasi selular dari awal sampai dapat melakukan pembicaraan pada sistem telekomunikasi bergerak hanya dalam tempo dua bulan, tepatnya sampai tanggal 31 Desember 1993 sejak dimulainya proyek ini.

Keberhasilan ini tidak hanya berhenti di Pulau Batam dan Bintan saja, akan tetapi terus dikembangkan ke daerah lain, seperti Medan dan Pekanbaru. Nama Telkomsel pun kemudian didaftarkan ke GSM MoU yang merupakan organisasi perkumpulan operator GSM yang berkedudukan di Dublin, yang mempunyai aturan standar teknis dan non teknis untuk seluruh operator GSM di dunia.

Dalam perjalanannya, atas permintaan pemerintah maka pada bulan November 1994, Telkomsel dijadikan perusahaan patungan antara PT. Telkom dan PT. Indosat, dengan pembagian kepemilikan saham masing-masing 51% dan 49%. Perpaduan kedua perusahaan tersebut dimaksudkan agar Telkomsel dapat dikelola secara profesional, baik dalam hal teknis dan pelayanan, maupun dalam hal pemasaran dan usaha di dalam dan luar negeri sehingga Telkomsel bisa menjadi aset yang sangat berharga bagi negara.

Pada tanggal 26 Mei 1995 dengan berdasarkan pada keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi serta Menteri Keuangan R.I. maka secara resmi berdirilah PT. Telkomsel sebagai salah satu operator GSM di Indonesia, dengan karyawannya yang berasal dari PT. Telkom dan PT. Indosat serta ditambah tenaga-tenaga baru yang berpengalaman.

Dengan semakin berkembangnya bisnis telekomunikasi maka semakin besar pula tuntutan bagi PT. Telkomsel untuk mengadakan pengembangan perusahaan dengan melakukan kerjasama baik dengan perusahaan asing maupun lokal. Karena saat itu PT. Telkom dan PT. Indosat telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek New York, maka dilakukanlah tender secara terbuka dan transparan selama kurun waktu satu tahun pada kedua lokasi tersebut.

Melalui proses tender yang ketat didapatlah rekanan baru yaitu PTT Telecom Netherlands, anak perusahaan raksasa telekomunikasi Belanda KPN dan Setdco Megacell Asia, perusahaan lokal yang dimotori pengusaha terkemuka Indonesia, Setiawan Djody. Sehingga mulai Bulan Maret 1996 berubahlah status PT. Telkomsel dari PMDN menjadi PMA dengan pembagian kepemilikan saham, PT. Telkom 42.72%, PT. Indosat 35%, PTT Telecom Netherlands 17.28%, dan Setdco Megacell Asia 5%.

Strategi pengembangan jaringan yang diterapkan PT. Telkomsel adalah dengan membangun infrastruktur di luar Jakarta terlebih dahulu untuk kemudian baru masuk ke Jakarta. Pengembangan ini berjalan amat pesat karena didukung sistem yang tepat, terbukti hanya dalam tempo sekitar satu tahun, sampai Desember 1996. Jaringan yang dimiliki sudah sangat luas dengan mencakup 27 propinsi dan 285 kota DATI II di seluruh Indonesia.2.2. Ruang Lingkup Usaha dan Produk PT. Telkomsel

Sampai saat ini Telkomsel hanya mengkhususkan dirinya untuk bergerak dalam dunia bisnis telekomunikasi, yaitu sebagai operator GSM. Sehingga semua daya dan upaya hanya dikerahkan untuk meningkatkan kemampuannya, baik dari segi perangkat maupun dari segi pelayanan.

Adapun produk-produk yang dikeluarkan oleh Telkomsel sebagai operator GSM adalah : KartuHALO (kartu pascabayar).

Tampilan kartuHALO merupakan kartu pasca-bayar yang memiliki keunikan yang tidak terdapat pada sim card lainnya. Dengan menampilkan gambar yang menonjolkan adat istiadat dari seluruh propinsi di Indonesia Telkomsel ingin menyampaikan pesan melalui kartuHALO ini bahwa Telkomsel adalah operator yang memiliki cakupan di seluruh tanah air dan semangat jiwa nasionalisme.

KartuHALO ini mempunyai beberapa jenis yaitu :

1. HALO bebas

2. HALO hybrid

3. HALO keluarga

Gambar 1. Kartu HALO

Kartu simPATI (kartu prabayar)

Nama kartu ini merupakan singkatan dari "Sistem Komunikasi yang Tepat dan Pasti". Layanan prabayar dari Telkomsel ini mempunyai daya jelajah yang bisa menjangkau wilayah-wilayah di penjuru Nusantara. Dengan tarif yang masuk akal, pengisian ulang yang mudah, serta mutu pelayanan yang prima, simPATI bisa menjadi teman Anda di mana saja dan kapan saja. Jika Anda ingin mudah dihubungi dan menghubungi siapapun, di berbagai daerah di Indonesia simPATI jawabannya

Gambar 2. Kartu Simpati

Kartu AS (kartu prabayar)

Kartu As merupakan Kartu Prabayar (prepaid) yang dikeluarkan oleh Telkomsel. kartu Asdapat digunakan di seluruh Indonesia, tarif percakapan sangat kompetitif karena mempunyai 2 tarif khusus, yaitu :

1. Tarif Murah (tarif flat dari pelanggan kartu As ke pelanggan kartuHALO dan simPATI)

2. Tarif Super Murah (tarif flat sesama pengguna kartu As)

Gambar 3. Kartu AS

TELKOMSELFlash

TELKOMSELFlash adalah layanan internet tanpa kabel (wireless) yang disediakan oleh TELKOMSEL untuk seluruh pelanggannya (kartuHALO, simPATI dan Kartu As). Layanan ini didukung dengan teknologi HSDPA/3G/EDGE/GPRS TELKOMSEL yang dapat menghasilkan kecepatan download sampai dengan 7.2 Mbps. TELKOMSELFlash menawarkan suatu pengalaman baru dalam melakukan koneksi jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat dilakukan dimana saja dalam jaringan HSDPA/ 3G/ EDGE/ GPRS.

Gambar 4. Kartu Telkomsel Flash

Paket Layanan BlackBerry Telkomsel

Telkomsel secara resmi memperkenalkan layanan BlackBerry pada tahun 2005 untuk pelanggan korporasi. Kemudian layanan BlackBerry Telkomsel berkembang pesat dan mulai dipasarkan ke semua pelanggan Telkomsel.

Layanan BlackBerry Telkomsel terdiri dari sebagai berikut:

1. Paket BES (BlackBerry Enterprise Solution). 2. Paket BIS (BlackBerry Internet Service).Dengan menggunakan BlackBerry Internet Service, pelanggan akan dapat memanfaatkan beberapa fitur, yaitu :

a. Push Email

b. Internet Browsing

c. Instant Messagingd. Social Networking3. Paket Hemat BlackBerry Unlimited* (BIS Unlimited)

4. Paket Hemat Unlimited* BlackBerry Lifestyle (Pertama di Asia Pacific) & BlackBerry Business. a. Paket Hemat Unlimited* BlackBerry Lifestyle (Chat & Social Networking)

b. Paket Hemat Unlimited* BlackBerry Business (Char & Mail) BlackBerry Unlimited

Layanan BlackBerry Internet Service Telkomsel semakin terjangkau. Hanya dengan Rp 90.000/bln. Koneksi tercepat & kualitas jaringan terbaik dengan kapasitas bandwidth 1,2 Gbps. Jangkauan terluas dengan lebih dari 33.000 BTS di seluruh Indonesia. Layanan BlackBerry Internet Service Telkomsel akan aktif maksimal 1X24 jam setelah proses aktivasi.

Gambar 5. Paket Unlimited BlackBerry

TCASH

Telkomsel Cash (TCASH) adalah suatu layanan yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi menggunakan ponsel. Karena dengan TCASH, Anda bebas bertransaksi. Cukup dengan menggunakan ponsel di tempat-tempat bertanda khusus. Nikmati belanja lebih mudah dan aman dengan TCASH.

Gambar 6. TCASH

2.3. Telkomsel Inovasi Terbaru

Sebagai salah satu operator no. 1 di Indonesia, Telkomsel terus membangun dan mengembangkan teknologi selulernya. Salah satu bentuk teknologi terbarunya dan siap akan diimplementasikan ialah mobile broadband LTE (Long Term Evolution). Mobile broadband telah menjadi suatu kebutuhan komunikasi yang terus berkembang, sebagai generasi internet yang tumbuh dan memiliki access broadband di mana pun orang berpergian, dan tidak hanya di rumah atau di kantor. Pada tahun 2012 diperkirakan 1,8 Milyar orang akan memakai broadband, sekitar dua-pertiga akan menjadi konsumen mobile broadband dan mayoritas ini akan dilayani oleh jaringan HSPA (High Speed Packet Access) dan LTE (Long Term Evolution).2.4. Pemilikan Saham PT. Telkomsel

Saham pada PT.Telkomsel dimiliki oleh Persero (Perusahaan Perseroan) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel Mobile). PT. Telkom, yang memiliki saham sebesar 65% dari telkomsel, merupakan operator penyelenggara jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia. PT. Telkom telah terdaftar pada Jakarta Stock Exchange (JSX:TLKM), New York Stock Exchange (NYSE:TLKM) dan London Stock Exchange (LSE:TKID) dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

SingTel Mobile memiliki 35% saham dari telkomsel dan seluruh sahamnya dimiliki oleh Singapore Telecomunication Limited (SingTel). SingTel adalah salah satu perusahaan Asia sebagai operator penyelenggara jasa telekomunikasi. SingTel terdaftar pada Singapore Exchange (SGX.TELE.SI) dan Australia Stock Exchange Limited (ASX.SGT). SingTel merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah Singapore.

Pada akhir 2001, kepemilikan saham SingTel pada telkomsel merupakan gabungan saham KPN Royal Dutch Telecom of The Netherland (17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%). Pada pertengahan 2002, SingTel mobile memiliki saham 12,72% dari telkom, sehingga SingTel memiliki 35% saham dari telkomsel2.5. Bentuk, Desain dan Makna Logo PT. TelkomselBila diperhatikan lambang PT. Telkomsel terdiri dari dua bentuk dan tiga warna. Dua bentuk tersebut adalah lingkaran dan segi enam (heksagon), sedangkan ketiga warnanya adalah merah, abu-abu, dan putih. Seperti layaknya sebuah logo, bentuk, warna, pertemuan bentuk, dan semua bagian yang ada dalam logo Telkomsel pun memiliki arti tersendiri.

Pertemuan kedua lingkaran,

Terlihat pada warna putih diatas heksagon. Pertemuan tersebut menciptakan huruf ' t ', huruf awal Telkomsel, yang juga merupakan salah satu huruf dari dua pemegang saham pertama Telkomsel, yaitu Indosat dan Telkom. Warna Putih, tersebut juga sebagai perlambang keterbukaan, kebersihan, transfaran, dan kecerahan.

Gambar 7. Logo PT. Telkomsel Beserta Maknanya2.6. Visi dan Misi PT. Telkomsel

Visi Telkomsel

Sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel terkemuka di Indonesia.

Misi Telkomsel

Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di Indonesia yang bekerja sama dengan para pemegang saham dan mitra usaha lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi investor, karyawan dan negara.2.7 Struktur Divisi NO Regional 3

Dari gambar 2.1 dijelaskan bahwa OMC (Operating dan Maintenance Centre) terletak di bawah Divisi Regional 3 lalu (SQA) Service Quality Ansurance dan Service Support.

Gambar 8. Struktur Devisi NO Regional 3.BAB III

GSM 3G

Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang sedang mulai banyak di implementasikan, khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless 3G (Third Generation) atau generasi ketiga untuk komunikasi selular. Teknologi telekomunikasi bergerak (mobile technology) juga mengalami perkembangan yang sangat cepat dimulai dengan layanan yang kita kenal 1G sampai dengan 4G dan bahwakan 5G. Dalam bab ini, pembahasan difokuskan pada GSM dan perkembangan teknologi 3G.

3.1 Jaringan GSM

Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara-negara di dunia. Konfigurasi jaringan GSM ditunjukkan seperti pada gambar 9.2

Gambar 9. Konfigurasi Jaringan GSM

Komponen penyusun jaringan GSM :

1. Mobile Station (MS)

MS dilengkapi dengan sebuah smartcard yang dikenal dengan Subscriber Identity Module (SIM) yang berisi nomor identitas pelanggan.

2. Base Station System (BSS)

Merupakan bagian dari jaringan yang menyediakan interkoneksi dari MS ke switching.

a. Base Station Controller (BSC)

BSC membawahi satu atau lebih Base Transceiver Station (BTS) yang bertugas mengatur trafik yang datang dan keluar dari BSC menuju MSC atau BTS, mengatur manajemen sumber radio dalam pemakaian frekuensi untuk setiap BTS serta mengatur handover.

b. Base Transceiver Station (BTS)

BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada MS. Dalam BTS terdapat kanal trafik yang digunakan untuk komunikasi.

3. Network Switching System (NSS)

Berfungsi sebagai switching, manajemen jaringan dan antarmuka antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya. Komponen NSS pada jaringan GSM terdiri dari :

a. Mobile Switching Center (MSC)

MSC didesain sebagai switch Integrated Service Digital Network (ISDN) yang dimodifikasi agar berfungsi untuk jaringan seluler. MSC juga dapat menghubungkan jaringan seluler dengan jaringan fixed.

b. Home Location Register (HLR)

HLR merupakan database yang berisi data-data pelanggan tetap, berupa layanan pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir.

c. Visitor Location Register (VLR)

VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area pelanggan.

d. Authentication Center (AuC)

AuC berisi database yang menyimpan informasi rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode. AuC digunakan untuk mengontrol penggunaan jaringan yang sah dan mencegah pelanggan yang melakukan kecurangan.e. Equipment Identity Register (EIR)

Merupakan database terpusat yang berfungsi untuk validasi International Mobile Equipment Identity (IMEI)

4. Operation and Maintenance System (OMS)

Bagian ini mengijinkan penyelenggara jaringan untuk membentuk dan memelihara jaringan dari lokasi sentral.OMS terdiri dari :a. Operation and Maintenance Centre (OMC)

OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.

b. Network Management Centre (NMC)

Berfungsi untuk pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang lebih besar dari OMC.

Gambar 10. Elemen Jaringan NMC & OMC

3.2 Generasi Ketiga 3GTeknologi 3G muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi ketiga yaitu digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000. Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G yaitu frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz dan frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.

Gambar 11. Arsitektur Jaringan 3G

3.3 Teknologi 3G

3.3.1 EDGE (Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution)

EDGE (Enhanced Data rate GSM Evolution) merupakan salah satu standar untuk wireless data yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multi media communication . Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236.8 kbit/s dengan menggunakan 4 timeslots dan 473.6 kbit/s dengan menggunakan 8 timeslots. Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS (General Packet radio Service), di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA 2000 1X yang hanya sekitar 70-80 kbps.

Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni : high quality audio streaming, video streaming, on line gaming, high speed download, high speed network connection, push to talk dan lain-lain. Sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third Generation Project Partnersip), hal ini menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi yang memenuhi kualifikasi generasi ketiga UMTS 3G. EDGE di sebut juga teknologi 2.75 G tetapi karena kecepatan transfer datanya sama dengan 3G maka EDGE di masukan ke 3G.

3.3.2 W-CDMA (UMTS)

Wideband Code-Division Multiple Access atau biasa ditulis Wideband-CDMA atau W-CDMA, merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM, biasa disebut juga UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja. Kecepatan WCDMA bisa mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang akan meningkat sampai mungkin sekitar 10Mbps.

Teknologi ini menggunakan Wideband-AMR (Adaptive Multi-rate) untuk kodifikasi suara (voice code) sehingga kualitas suara yang didapat menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya. UMTS merupakan suatu revolusi dari GSM yang mendukung kemampuan generasi ketiga (3G).

UMTS menggunakan teknologi akses WCDMA dengan system DS-WCDMA (Direct Seqence Wideband CDMA). Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). Pada WCDMA FDD, digunakan sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi untuk uplink yaitu 1945 MHz 1950 MHz dan untuk downlink yaitu 2135 MHz 2140 MHz.

Arsitektur WCDMA-UMTSUMTS adalah salah satu teknologi seluler pada generasi ketiga yang menggunakan teknologi WCDMA sebagai interfacenya. UMTS dikembangkan oleh IMT-2000 framework yang merupakan salah satu bagian dari program ITU.

Gambar 12. Arsitektur Jaringan UMTS

Secara garis besar arsitektur jaringan WCDMA-UMTS terdiri atas tiga bagian utama yaitu :

a. User Equipment (UE)Perangkat pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi.

b. UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) :

Jaringan akses radio teresterial pada UMTS.

c. Core Network (CN) :

Jaringan inti yang telah dibangun sebelum adanya UMTS seperti GSM dan GPRS.UTRANUTRAN terdiri dari beberapa Radio Network Subsystem (RNS), yang merupakan kumpulan dari Radio Network Controller ( RNC ) dan beberapa buah Node B yang ditanganinya. RNS adalah bagian atau subsystem dari UTRAN yang bertugas menangani manajemen radio resource untuk membangun hubungan antara UE dan UTRAN.

Ada empat interface yang digunakan dalam UMTS yaitu :a. Uu: untuk menghubungkan UE dan Node Bb. Iub: untuk menghubungkan Node B ke RNCc. Iur: untuk kontrol dan manajemen data exchange antar RNCd. Iu :untuk menghubungkan RNC ke GSM phasa 2+.

3.3.3 High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)

High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah suatu teknologi terbaru dalam sistem telekomunikasi bergerak yang dikeluarkan oleh 3GPP Release 5 dan merupakan teknologi generasi 3,5 (3,5G).

Teknologi yang juga merupakan pengembangan dari WCDMA, sama halnya dengan CDMA 2000 yang mengembangkan EV-DO ini didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA mempunyai layanan berbasis paket data di WCDMA downlink dengan data rate mencapai 14,4 Mbps dan bandwith 5 MHz pada WCDMA downlink. Untuk jenis layanan streaming, dimana layanan data ini lebih banyak pada arah downlink daripada uplink, atau dengan kata lain user lebih banyak men-download daripada meng-upload.

BAB IV

MONITORING BSS 3G PADA OMC RADIO HUAWEI MENGGUNAKAN IMANAGER 2000Operation and Maintenance Center (OMC) adalah sub system jaringan yang berfungsi sebagai pusat pengendalian dan maintenance perangkat (network element) yang terhubung dengannya.

Penanganan masalah gangguan network yang baik akan sangat membantu dalam meningkatkan service kepada pelanggan. Dari sisi OMC (Operation and Maintenance Center) sebagai pusat pengendali network menjadikannya bagian dari Divisi Network Operation yang sangat penting. Sebagai pusat pengendali, network OMC melakukan tugas diantaranya proses monitoring, eskalasi, modifikasi dan manajemen network, maintenance server, dan sebagainya. OMC adalah bagian yang pertama kali mengetahui jika terjadi gangguan, first troubleshoot, eskalasi, dan berkoordinasi dengan rekan-rekan field engineer (rekan-rekan regional).

OMC dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan network yang dimonitor yaitu : OMC Radio, OMC Switching, dan OMC transmisi. OMC Radio sendiri dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan Vendor yang digunakan yaitu Nokia dan Huawei.4.1 Fungsi Umum OMCOMC pada umumnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

Fault Management : Memonitor keadaan/kondisi tiap-tiap network element yang terhubung dengannya. Dalam hal ini, OMC akan selalu menerima alarm dari network element yang menunjukan kondisi di network element yang dimonitor, apakah ada problem di network element atau tidak. Fault Management ditunjukan pada gambar 13.

Gambar 13. Fault Management Configuration Management : sebagai interface untuk melakukan/ merubah configurasi network element yang terhubung dengannya. Configuration Management ditunjukan pada gambar 14.

Gambar 14. Configuration Management Performance Management : Berapa OMC ada yang dilengkapi juga dengan fungsi performance management, yaitu fungsi untuk memonitor performance dari network element yang terhubung dengannya. Gambar Performance Management ditunjukan pada gambar 15.

Gambar 15. Performance Management4.2 System Dan Platform M2000Server Platform terdiri dari :

1. System Server yaitu Solaris 10 dan Huawei patch

2. System database yaitu Sybase 15

Gambar 16. Topology konfigurasi manage object M2000

OMC berhubungan dengan Network element terdapat dua cara yaitu OMC dapat berhubungan dengan Network element dengan mengunakan platform M2000 dan OMC dapat langsung remote to Network element seperti gambar yang ditunjukan pada gambar 16.4.3 Arsitektur Dan Konfigurasi BSS 3GObject monitoring 3G terdiri dari :

1. NODEB

Tipe BTS: BTS 3900; BTS 3900A; DBS 3900

2. IuB (INTERFACE NODEB-RNC)

Tipe Transmisi: Over ATM; Over IP; Over ATM&IP

3. RNC

Type RNC: BSC 6810 & BSC69004. RNC Interface

Tipe Interface RNC: IuCS(Interface RNC- CS Core); IuPS(Interface RNC- PS Core); IuR(Interface RNC- RNC)

Tipe Transmisi: Over ATM; Over IPArsitektur BSS 3G ditunjukan pada gambar 17.

Gambar 17. Arsitektur BSS 3GTipe NodeB pada monitoring BSS 3G yaitu BTS 3900 (BTS Indoor), BTS 3900A (BTS Outdoor) dan DBS 3900 (BTS FLEXI)

a. BTS 3900 (BTS Indoor)

Gambar 18. BTS 3900 (BTS Indoor)

b. BTS 3900A (BTS Outdoor)

Gambar 19. BTS 3900A (BTS Outdoor)

c. DBS 3900 (BTS FLEXI)

Gambar 20. DBS 3900 (BTS FLEXI)

1. WMPTWCDMA Main Processing and Transmission unit. Fungsi: Operation & Maintenance, Board pengontrol system, referensi clock, interface USB port untuk upgrade nodeB otomatis, port transmisi IuB.

2. WBBPWCDMA BaseBand Process unit. Fungsi: Interface CPRI BBU & WRRU/WRFU, UL/DL baseband signal processing, Support fungsi HSUPA & HSDPA.

3. UBFA

Fungsi: Pengontrol fan report ke WMPT, mendeteksi board fan.

4. UPEU

Universal Power and Environment interfacce Unit, Fungsi: Adaptor Power Supply DC, report alarm in/output voltage, 8 port interface RS485 untuk external alarm.

5. UTRP

Universal Transmission Processing unit, Fungsi:Interface Transmisi.

6. WRFUFungsi: Radio Frekuensi transducer, signal processing unit, power amplifier, duplex unit

7. RRURF Remote Unit. Fungsi: Radio Frekuensi transducer, signal processing unit, power amplifier, duplex unit.IuB (Interface NodeB-RNC) pada monitoring terbagi oleh tipe transmisi yaitu Over ATM, Over IP dan Over ATM&IP.

Gambar 21. Iub (interface NodeB-RNC)RNC Interface mempunyai tipe interface RNC yaitu IuCS(Interface RNC- CS Core), IuPS(Interface RNC- PS Core) dan IuR(Interface RNC- RNC) dan Tipe Transmisiya yaitu Over ATM dan Over IPIuCS/IuPS/IuR over ATM

Gambar 22. IuCS/IuPS/IuR over ATMIuCS/IuPS/IuR over IP

Gambar 23. IuCS/IuPS/IuR over IP

1.4 Klasifikasi Alarm

Tahap awal dalam alarm handling adalah penentuan prioritas penanganannya, sebab seringkali terjadi lebih dari satu gangguan pada saat yang sama. Untuk itu perlu diklasifikasikan setip alarm yang timbul dari perangkat tersebut. Gangguan-gangguan dalam perangkat BSS Huawei dapat diklasifikasikan a) Critical

Alarm pada kondisi ini menunjukan bahwa kerusakan yang telah terjadi sangat mempengaruhi pelayanan sehingga diperlukan tindakan secepatnya untuk mengatasi alarm tersebut. Pada object view warna akan berubah menjadi merah.b) Major

Alarm pada kondisi ini menunjukan bahwa kerusakan telah berkembang mempengaruhi pelayanan sehingga diperlukan tindakan segera untuk mengatasi alarm tersebut agar tidak berkembang menjadi critical. Pada object view warna akan berubah menjadi orange.

c) Minor

Alarm pada kondisi ini tidak mempengaruhi pelayanan dan tidak menganggu mekanisme kerja serta tidak membutuhkan penanganan langsung. Pada object view warna akan berubah menjadi kuning.

d) Warning

Alarm pada kondisi ini menunjukan adanya pendekatan suatu kesalahan sebelum suatu kerusakan terjadi. Tindakan yang dilakukan adalah menganalisa kesalahan tersebut untuk mencegah terjadi kerusakan yang lebih serius. Pada object view warna tetap hijau.

1.4.1 Type Alarm

Type Alarm :

a) Communication Failure

Alarm ini berhubungan dengan kegagalan transfer data satu titik ke titik lain (Point to Another). Contonya : Loss of signal

b) Quality of Service Failure

Alarm ini berhubungan dengan penurunan kualitas layanan. Contohnya : Bandwidth menyempitc) Processing Failure

Alarm ini berhubungan denga kerusakan software. Contohnya : corrupt data, memory fulld) Equipment Failure

Alarm ini berhubungan dengan kerusakan perangkat keras. Contohnya : kerusakan transmisi, kerusakan powere) Enviromental Failure

Alarm ini berhubungan dengan ruangan dimana perangkat tersebut berada. Contohnya : smoke detektor, kebakaran4.5 Operasional OMCPada dasarnya operator OMC di PT. TELKOMSEL harus memiliki pengetahuan dasar operating sistem Unix dan familiar dengan konsep dan terminologi Huawei maupun dalam berinteraksi secara grafis maupun melalui command langsung ke network element di terminal OMC. 4.5.1 Tahapan Operasional 3G

Monitoring 3G mengunakan software iManager 2000. M2000 merupakan pemusatan pengaturan untuk Huawei Mobile Network dan mendukung fungsifungsi seperti berikut : pemusatan fault management, performance management, configuration management, security management dan system management. Pilih aplikasi iManager 2000 client ( M2000. M2000 ditunjukan pada gambar 24.

Gambar 24. M2000 ClientMasukan username : therdikkha dan password : *$#%%^ untuk masuk ke aplikasi M2000 Masukan username dan password LoginLogin M2000 ditunjukkan seperti pada gambar 25.

Gambar 25. Login M2000Setelah masuk M2000 maka akan tampil alarm-alarm monitor yang sudah di filterkan sehingga yang tampil yaitu alarm node B dan cell down, alarm IPPATH dan alarm signaling.

Alarm monitor digunakan untuk memonitor situsi alarm yang timbul di network elemen, cancel alarm, acknowledge alarm dan klasifikasi alarm.

Alarm Node B dan Cell Down ditunjukkan seperti pada gambar 26.

Gambar 26. Alarm Node B dan Cell DownAlarm IPPATH ditunjukkan seperti pada gambar 27.

Gambar 27. Alarm IPPATHAlarm Signaling ditunjukkan seperti pada gambar 28.

Gambar 28. Alarm Signaling4.5.1 TopologyTopology adalah suatu bahasa sistem operasi yang terdapat pada software BSC Huawei yang digunakan dalam memonitoring alarm. Untuk membuka Topology pilih Topology ( Main Topology. Topology yang ditunjukan seperti gambar 29.

Gambar 29. TopologyMaka tampilan topology ditunjukan seperti gambar 30

Gambar 30. Tampilan Topology

Topology memudahkan untuk melihat alarm pada nodeB tertentu yang diinginkan, dengan cara di search object dengan mengetik nama nodeB yang akan dicek di search content , dengan search type yaitu NE , search mode yaitu by name dan search scope yaitu physical root. Search object ditunjukan seperti gambar 31.

Gambar 31. Search ObjectSetelah selesai mengetik nama nodeB kemudian enter atau pilih search. Maka akan tampil nama nodeB, Categori, Version dan IP Address. klik kanan di nodeb tersebut pilih queryalarm/event kemudian muncul menu alarm list, alarm logs, event logs lalu pilih alarm list untuk melihat alarm yang masih aktif di nodeb tersebut, seperti yang ditunjukan pada gambar 32.

Gambar 32. Alarm TopologyPada gambar 4.14 terlihat gambar berwarna merah dan terdapat tulisan 1C menunjukan adanya alarm yaitu site dan satu cell down. Topology akan menunjukan gambar-gambar nodeB dengan warna merah merupakan alarm Critical, orange merupakan alarm Mayor, dan kuning merupakan alarm Minor. Tidak hanya warna saja yang ditunjukan namun terdapat tanda cross dipojok kiri atas.4.5.2 MML COMMMANDUntuk membuka MML Command pilih maintenance ( MML Command. MML Command ditunjukan seperti pada gambar 33.

Gambar 33. MML CommandPilih object untuk memulai MML command dengan pilih NE Type. NE Type terdiri dari BSC6900 UMTS, BTS3900 WCDMA, BTS3900A WCDMA, DBS3900 WCDMA, ICS dan RNC. Gambar NE Type ditunjukan seperti gambar 34.

Gambar 34. NE TypePada tabel 1.1 akan dijelaskan beberapa perintah atau command pada MML command yang dilakukan dalam memonitoring OMC. Untuk Command untuk Info of transmission type yaitu LST ADJNODE.Tabel 1.1 Command atau Perintah Pada MMLNode B O&M

DeskripsiPanduan Operasionalstandarisasi

Status Indikator HW nodeBBoard/panel perangkatAlarm clear/ led green

Fault/Event alarmQuery current/history alarmTidak ada alarm yang impact service

Status CellDSP LOCELL; LST LOCELLCell is setup & enable

Informasi NodeBLST VER; LST SOFTWARESW version

Reset NodeBRST NODEBReset by request, interupt service

Board SystemDSP BRD; DSP BRDVER

Reset BoardRST BRD; BLK BRD; UBL BRDSetelah reset pastikan led green

IuBIPATM

Physical LayerDSP ETHPORT; LST DEVIPDSP E1T1; DSP STM1Status available

Link LayerDSP PPPLNK; DSP MPGRPDSP MPLNK; DSP ETHTRK; DSP ETHTRKLNKDSP UNLINK; DSP IMALNK; DSP IMAGRPStatus available

Transport LayerDSP IPRT; DSP IPPATH; DSP ARPDSP IUBCP; DSP AAL2NODEStatus available

Topology juga dapat membuka MML Command dengan pilih gambar nama daerah yang akan dicek kemudian klik kanan ( MML Command. Tampilan Topology MML ditunjukan pada gambar 35.

Gambar 35. Topology MMLUntuk mengecek Logical Cell Basic Information pada MML Command

1. Pilih object pada NE Type misalnya BSC6900 UMTS kemudian check list pada RNC daerah yang akan dicek, misalnya daerah Stosukabumi terdapat di RNC Bogor.

2. Ketik Command Input, ketik command DSP LOCELL.

3. Pilih Local Cell Id yang akan dicek4. Pilih kemudian pilih .

.

Gambar 36. Hasil Setelah DieksekusiHasil setelah di eksekusi atau run hanya menampilkan satu Local Cell yang akan dicek. Jika pengecek semua Local Cell pada Command Input diinputkan command DSP CELLCFG kemudian pilih pada Query Mode ( ALLCELL.

Gambar 37. ALL CELL

Maka hasil setelah dieksekusi atau run:

DSP CELLCFG: MODE=ALLCELL;

STOSUKABUMIMW

+++ STOSUKABUMIMW 2011-02-01 10:36:50

O&M #250002

%%/*20361*/DSP CELLCFG: MODE=ALLCELL;%%

RETCODE = 0 Succeed.

Logical Cell Basic Information

------------------------------

Local Cell ID = 1

Cell ID = 50011

T Cell(256chips) = 0

UL Frequency Channel Number = 9688

DL Frequency Channel Number = 10638

Max Transmission Power(0.1dBm) = 460

Primary Scrambling Code = 35

Cell Transmit Diversity Indication = Inactive

Local Cell ID = 2

Cell ID = 50012

T Cell(256chips) = 3

UL Frequency Channel Number = 9688

DL Frequency Channel Number = 10638

Max Transmission Power(0.1dBm) = 460

Primary Scrambling Code = 43

Cell Transmit Diversity Indication = Inactive

Local Cell ID = 3

Cell ID = 50013

T Cell(256chips) = 6

UL Frequency Channel Number = 9688

DL Frequency Channel Number = 10638

Max Transmission Power(0.1dBm) = 460

Primary Scrambling Code = 51

Cell Transmit Diversity Indication = Inactive

(Number of results = 3)

--- END4.5.3 Gangguan Dalam Monitoring

Gangguan di OMC Huawei pada umumnya dibedakan menjadi :

1. NodeB dan Cell Down

2. IPPATH

3. Signalling down4.5.4Penyebab Timbulnya Alarm

Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya alarm antara lain :1. Transmisi putus

2. Signalling jatuh

3. Slepping cell yang menyebabkan tidak adanya traffic

4. Pintu rak WBTS terbuka

5. AC Failure

6. Tingginya suhu udara

7. Battery Backup Capacity Reduce8. Power off akibat mati lampu karena pemadaman atau karena hujan4.5.4 Penanganan Gangguan Dalam Monitoring

Dalam penanganan gangguan network perlunya penentuan prioritas penanganan gangguan. Karena dalam kurun waktu bersamaan bisa terjadi lebih dari satu gangguan. Penanganan gangguan di OMC Huawei berdasarkan alarm yang muncul di application alarm monitoring. Pada dasarnya dari beberapa gangguan yang terjadi, maka penanggulangannya dapat dilakukan dengan :

1. Lock dan Unlock

2. Laporkan ke area

3. Laporkan ke specialist4. Reset unit yang mengalami gangguan

5. Eskalasi ke BSSBAB VPENUTUP

5.1Kesimpulan

Operating and Maintenance Centre (OMC) merupakan pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.OMC digunakan untuk memantau dan memelihara kinerja setiap MS, BS, BSC dan MSC dalam sistem GSM. OMC mempunyai fungsi yaitu menangani kerja atau memelihara perangkat keras telekomunikasi dan operasi jaringan, mengatur semua prosedur perhitungan biaya telekomunikasi (billing system) dan mengatur semua ponsel yang berada dalam sistem.OMC pada umumnya memiliki tugas untuk memonitor keadaan/kondisi tiap-tiap network element yang terhubung dengannya. Dalam hal ini, OMC akan selalu menerima alarm dari network element yang menunjukan kondisi di network element yang dimonitor, apakah ada probelm di newtwork element atau tidak.

OMC memiliki tanggung jawab dalam menjaga kualitas layanan kepada pelanggan sehingga diperlukan kerjasama antara OMC pusat dengan BSS dalam menangani gangguan yang muncul agar tercipta pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan.

Gangguan di OMC Huawei pada umumnya dibedakan menjadi NodeB dan Cell down , IPPATH dan Signaling down. Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya alarm yaitu transmisi putus, signalling jatuh, slepping cell yang menyebabkan tidak adanya traffic, pintu rak WBTS terbuka, AC Failure, tingginya suhu udara, Battery Backup Capacity Reduce, power off akibat mati lampu karena pemadaman atau karena hujan.

Penanganan gangguan di OMC Nokia berdasarkan alarm yang muncul di application alarm monitoring. Pada dasarnya dari beberapa gangguan yang terjadi, maka penanggulangannya dapat dilakukan dengan Lock dan Unlock, laporkan ke area, laporkan ke specialist, reset unit yang mengalami gangguan, eskalasi ke BSS. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan pengalaman kerja praktek yang telah dilaksanakan, antara lain :

Software saat ini yang digunakan agar lebih diupdate, sehingga memudahkan (user friendly) dalam pemrosesan monitoring BSS (3G) pada perangkat Huawei Diharapkan administrator dapat lebih mengetahui masalah-masalah yang terjadi dan penganalisaan serta solusinya lebih dalam. Diharapkan untuk menambah jumlah telepon yang digunakan untuk melaporkan terjadinya gangguan atau kerusakan (alarm) kepada teknisi di lapangan sehingga lebih efisien untuk melaporkan terjadinya gangguan atau kerusakan (alarm)

Diharapkan untuk menambah kapasitas memori pada PC sehingga memudahkan (user friendly) mengakses software yang digunakan dalam pemrosesan monitoring BSS 3G

Teori yang digunakan pada masa perkuliahan berlangsung agar diperbaharui karena banyak teori-teori yang di tempat praktek kerja belum diajarkan pada saat mengikuti perkuliahan di bangku kuliah.

DAFTAR PUSTAKA

Kharisman, Herdik. 2011. Monitoring Using OSS 3G Huawei, Presentasi

Training. Jakarta.

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G.

Anggraeni, Nur Citra. 2009. Monitoring BSS Nokia (2G) menggunakan Tang.

Laporan Kerja Lapangan. Depok.

Girsang, Abbas Paul R. 2008. Analisis Optimasi Intersystem Handover Pada

Jaringan UMTS/GSM. Studi Kasus PT.TELKOMSEL. Medan.

Prihandika, Lukman .2010. 3G/GSM Analiysis dan SimulationRidwan, Mochamad. 2007. GSM System.

www.telkomsel.com/product

Nama NodeB

Untuk membuka MML CMD gunakan pilihan berikut

Pilih Object untuk memulai MML

OMC

M2000

RNC

RNC

Node B

Node B

Iub Over IP

Iub Over ATM

Iub Over ATM&IP

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G, 1

Anggraeni, Nur Citra. 2009. Monitoring BSS Nokia (2G) menggunakan Tang, bab1

Anggraeni, Nur Citra. 2009. Monitoring BSS Nokia (2G) menggunakan Tang, bab1

Anggraeni, Nur Citra. 2009. Monitoring BSS Nokia (2G) menggunakan Tang, bab1

Anggraeni, Nur Citra. 2009. Monitoring BSS Nokia (2G) menggunakan Tang, bab1

Ridwan, Mochamad. 2007. GSM System, 4

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G, 16

Prihandika, Lukman .2010. 3G/GSM Analiysis dan Simulation

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G, 17

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G, 17

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G, 17

Girsang, Abbas Paul R. 2008. Analisis Optimasi Intersystem Handover Pada Jaringan

UMTS/GSM. Studi Kasus PT.TELKOMSEL. Medan

Girsang, Abbas Paul R. 2008. Analisis Optimasi Intersystem Handover Pada Jaringan

UMTS/GSM. Studi Kasus PT.TELKOMSEL. Medan

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G, 20

Syafari, Anjar. 2003. Sekilas tentang 3G, 21

1