Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

79
TUGAS AKHIR MODIFIKASI ANTENA TV BENTUK PARABOLIC MENJADI ANTENA WIRELESS USB PENERIMA DENGAN MEDIA REFLEKTOR BERUPA ALUMINIUM DI SMP NEGERI 1 MAGETAN Oleh AGUS EKO PRATOMO NIM. 0753061 PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK MADIUN 2010

Transcript of Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

Page 1: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

TUGAS AKHIR

MODIFIKASI ANTENA TV BENTUK PARABOLIC MENJADI

ANTENA WIRELESS USB PENERIMA DENGAN MEDIA

REFLEKTOR BERUPA ALUMINIUM

DI SMP NEGERI 1 MAGETAN

Oleh

AGUS EKO PRATOMO

NIM. 0753061

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTERPOLITEKNIK MADIUN

2010

Page 2: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

MODIFIKASI ANTENA TV BENTUK PARABOLIC MENJADI ANTENA

WIRELESS USB PENERIMA DENGAN MEDIA REFLEKTOR BERUPA

ALUMINIUM DI SMP NEGERI 1 MAGETAN

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya

( A.Md )

Program Studi Teknik Komputer Politeknik Madiun

Oleh :

AGUS EKO PRATOMO0753061

Laporan Tugas Akhir ini telah diterima dan disetujui

Dosen Pembimbing I

Drs.SUWASONO, MTNIDN : 0026055303

Dosen Pembimbing II

SUYITNO, S.STNIDN : 07310046703

Madiun, 20 September 2010Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Komputer

R.JASA KUSUMO HARYO, ST, MTNIDN : 0707077601

Page 3: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

iii

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir Oleh : AGUS EKO PRATOMONIM : 0753061Angkatan : 2007/2008Program Studi : DIPLOMA III TEKNIK KOMPUTERJudul : Modifikasi Antena TV Bentuk Parabolic Menjadi Antena

Wireless USB Penerima Dengan Media Reflektor BerupaAluminium di SMP Negeri 1 Magetan

Telah diujikan pada

Hari : SabtuTanggal : 28 Agustus 2010Tempat : Politeknik Madiun

Mengetahui / Menyetujui :Nama Dosen Penguji

1. Drs.SUWASONO, MTNIDN. 0026055303 ....................................

2. Ir.BAMBANG MOERTIJOSONIDN. 0706055901 ....................................

3. SUYITNO, S.STNIDN. 07310046703

....................................

MengetahuiPembantu Direktur I

Ir.H.SUHADINIDN. 002034701

Page 4: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur alhamdulillah penulis panjatkan

kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, petunjuk dan

tuntunannya kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Adapun penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini dalam rangka memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya ( A.Md ) di bidang

Teknik Komputer pada Program Studi Diploma III Teknik Komputer Politeknik

Madiun.

Untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini tak lepas dari motivasi serta

bantuan dari berbagai pihak baik berbentuk moral maupun spiritual. Oleh karena

itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs.Suwasono, MT selaku Direktur Politeknik Madiun dan Dosen

Pembimbing Teknis yang telah sudi meluangkan waktunya untuk

membimmbing terselesainya Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir.H. Suhadi selaku Pembantu Direktur I Politeknik Madiun

3. Bapak R. Jasa Kusumo, ST, MT selaku Ketua Program Studi Teknik

Komputer Politeknik Madiun

4. Bapak Suyitno,S.ST selaku Dosen Pembimbing Teknis yang telah sudi

meluangkan waktunya untuk membimbing terselesainya tugas akhir ini

Page 5: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

v

5. Bapak Imam Basuki, S.Pd selaku Dosen Pembimbing Penulisan Laporan yang

telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam membimbing penyusunan

laporan tugas akhir ini .

6. Dosen Pengajar D3TKJ Politeknik Madiun

7. Bapak Drs.Djoko Santoso, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1

Magetan Kabupaten Magetan.

8. Bapak / Ibu Guru beserta staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Magetan Kabupaten

Magetan.

9. Teman-teman D3TKJ Politeknik Madiun

10. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

hingga terselesainya penulisan laporan tugas akhir ini.

Semoga Tuhan YME memberikan balasan yang bermanfaat bagi kita semua,

Amin.

Madiun , Agustus 2010

Penulis

Page 6: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

vi

ABSTRAK

MODIFIKASI ANTENA TV BENTUK PARABOLIC MENJADIANTENA WIRELESS USB PENERIMA DENGAN MEDIA

REFLEKTOR BERUPA ALUMINIUMDI SMP NEGERI 1 MAGETAN

Oleh : AGUS EKO PRATOMO, 2010

Tujuan tugas akhir adalah : (1) Memodifikasi antena TV bentukparabolic menjadi menjadi antena wireless USB penerima , dimana sebagai bentukutama adalah antena TV bentuk parabolic, (2) Merancang antena TV bentukparabolic menjadi antena wireless USB penerima, dalam hal ini penulismenyiapkan desain dalam membuat antena wireless USB dan penempatan USBwireless penerima, (3) Membuat antena TV bentuk parabolic menjadi antenawireless USB penerima yang reflektornya berupa aluminium sebagai penerimasinyal wireless dan dibiaskan ke titik fokus yang disitu terdapat wireless USBpenerima yang ditempatkan dalam sebuah tempat bentuk silinder (kaleng), (4)Menguji antena TV bentuk parabolic menjadi antena wireless USB penerima ditempat kerja penulis yaitu di SMP Negeri 1 Magetan dengan Hotspot Sekolahyang ada khususnya di area Perpustakaan dan area Bimbingan Konseling (BK),dikarenakan di area tersebut sulit dijangkau dengan kabel (LAN).

Tugas akhir ini merupakan memodifikasi antena TV bentuk parabolicsebagai kerangka penopang reflektor, dan lempeng/lembar aluminium sebagaireflektornya menjadi antena wireless USB yang bisa kita sebut dengan antena TVbolic wifi. Antena ini hanya sebagai penerima sinyal wireless 2,4 Ghz. Padaprinsipnya antena ini seperti antena parabola lainnya yaitu menempatkan bagiansensitif antena pada titik fokus parabola sehingga semua gelombangelektromagnetik yang mengenai reflektor akan terkumpul dan diterima padabagian sensitif tersebut. Pada bagian sensitif ini akan diletakkan sebuah tabung /Pipa PVC ukuran 3" yang berisi USB wireless. Antena TV bolic wifi ini akandipergunakan untuk memperluas penerimaan jaringan wireless di SMP Negeri 1Magetan khususnya di area Perpustakaan dan area Bimbingan Konseling (BK),karena di area Perpustakaan dan area BK SMP Negeri 1 Magetan untuk jaringankabel (LAN) terlalu jauh dijangkau sehingga bisa menggunakan jaringan wirelessyang dihubungkan dengan hotspot di SMP Negeri 1 Magetan

Setelah melakukan penelitian ini penulis memperoleh hasil sebagaiberikut : (1) Sinyal wireless akan diterima dengan baik jika ada antena penerimasinyal wireless bisa berupa antena TV bolic USB wireless penerima. (2) Semakintinggi letak antena penerima maka semakin baik penerimaan sinyal wireless. (3)Dengan menggunakan bahan reflektor berupa aluminium bisa untuk menerimasinyal wireless. (4) Area yang sulit dijangkau dengan jaringan kabel (LAN) bisamenggunakan jaringan wirelessKata Kunci : Antena TV parabolic, USB wireless, WLAN dan hotspot

Page 7: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR.................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

DAFTAR ISI......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

A. Antena ................................................................................................ 5

B. Antena TV bentuk parabolic ............................................................ 11

C. USB Wireless Penerima................................................................... 11

D. Wireless............................................................................................ 12

E. Karasteristik Sinyal Wireless ........................................................... 18

F. Antena TV bolic USB Wifi Salah Satu Alternatif Penerima Signal

Hotspot Yang Murah....................................................................... 23

Page 8: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

viii

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 25

A. Definisi Operasional......................................................................... 25

B. Obyek Penelitian .............................................................................. 26

C. Alat dan Bahan................................................................................. 27

D. Prosedur Pengumpulan Data / Tata Kerja........................................ 29

E. Teknik Pembahasan ......................................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 32

A. Tahap Persiapan ............................................................................... 32

B. Tahap Pembuatan / Kegiatan ........................................................... 34

C. Tahap Hasil / Uji Coba..................................................................... 48

BAB V PENUTUP.............................................................................................. 63

A. Kesimpulan ...................................................................................... 63

B. Saran................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65

Page 9: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Pola radiasi antena Isotropis .........................................................7

Gambar 2.2 : Pola radiasi antena Monopol.........................................................7

Gambar 2.3 : Pola radiasi antena Dipol ..............................................................8

Gambar 2.4 : Pola radiasi antena Sektoral ..........................................................8

Gambar 2.5 : Polarisasi linear vertikal ................................................................9

Gambar 2.6 : Polarisasi Linear Horisontal........................................................10

Gambar 2.7 : Polarisasi Circular atau Elliptical X............................................10

Gambar 2.8 : Polarisasi Circular atau Elliptical Y ............................................10

Gambar 2.9 : Konektor USB dan Penetapan Kaki............................................11

Gambar 2.10 : Penetapan Kaki USB dan Fungsi ................................................12

Gambar 2.11 : Pemantulan sinyal pada antena TV bentuk parabolic .................23

Gambar 2.12 Antena TV Bolic USB wireless ..................................................24

Gambar 3.1 : Konfigurasi TV bolic USB wireless dengan komputer...............26

Gambar 3.2 : Antena TV Bentuk parabolic.......................................................27

Gambar 4.1 : Alat-alat untuk pembuatan antena TV bolic USB.......................32

Gambar 4.2 : Bahan-bahan untuk pembuatan antena TV bolic USB................33

Gambar 4.3 : Antena TV parabolic yang asli....................................................34

Gambar 4.4 : Antena TV parabolic yang sedang dimodifikasi denganmenempelkan lembar aluminium sesui dengan ukuranrangka..........................................................................................35

Gambar 4.5 : Antena TV parabolic yang sudah dimodifikasi denganlembar aluminium sebagai reflektronya......................................35

Gambar 4.6 : Gambar Sketsa Antena TV Bolic USB Penerima .......................36

Page 10: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

x

Gambar 4.7 : Penghitungan Rumus Antena Parabolic dengan .xls...................37

Gambar 4.8 : Penampang Wiveguide dengan Ukurannya ................................38

Gambar 4.9 : Penghitungan rumus wiveguide dengan .xls...............................39

Gambar 4.10 : Pemasangan USB wireless ke pipa PVC 3"................................40

Gambar 4.11 : Antena TV bolic USB wireless dengan wiveguide.....................41

Gambar 4.12 : Pembuatan dudukan penyangga dan klem ..................................41

Gambar 4.13 : Skeme Pembuatan USB “Extender .............................................42

Gambar 4.14 : Kabel USB, UTP dan USB wireless ...........................................43

Gambar 4.15 : Kabel USB, UTP dan USB wireless ...........................................43

Gambar 4.16 : Kabel UTP yang sudah dikelupas dan dikelompokkan...............44

Gambar 4.17 : Kabel USB wireless yang sudah dipotong ..................................44

Gambar 4.18 : Penampang kabel USB wifi ........................................................45

Gambar 4.19 : Pengelompokan kabel UTP dan USB .........................................45

Gambar 4.20 : Penyolderan Kabel UTP dan USB ..............................................45

Gambar 4.21 : Kabel USB “Extender” sudah jadi ..............................................46

Gambar 4.22 : Proses pendeteksian USB wireless oleh komputer .....................46

Gambar 4.23 : Proses intalasi driver USB wireless ............................................47

Gambar 4.24 : Proses intalasi driver USB wireless selesai.................................47

Gambar 4.25 : Proses intalasi utility USB wireless ............................................48

Gambar 4.26 : Network conections pada Laptop................................................49

Gambar 4.27 : Hotspot SMP Negeri 1 Magetan .................................................49

Gambar 4.28 : Denah Hotspot dan Site Survei ...................................................50

Gambar 4.29 : Koneksi USB wireless dengan Laptop di area perpustakaanSMPN 1 Magetan........................................................................50

Page 11: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

xi

Gambar 4.30 : Mendeteksi sinyal wireless tanpa antena di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan .................................................51

Gambar 4.31 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 m .....................52

Gambar 4.32 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless dengan antena TVbolic penerima pada ketinggian 0-1 meter di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan .................................................52

Gambar 4.33 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 metermenggunakan TP-Link Utility ....................................................52

Gambar 4.34 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolic di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter ...............53

Gambar 4.35 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter ................54

Gambar 4.36 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless dengan antena TVbolic penerima pada ketinggian 10 meter di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan .................................................54

Gambar 4.37 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 10 metermenggunakan TP-Link Utility ....................................................54

Gambar 4.38 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolic di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter ................55

Gambar 4.39 : Koneksi USB wireless dengan Laptop di area BK SMPN 1Magetan.......................................................................................56

Gambar 4.40 : Mendeteksi sinyal wireless tanpa antena di area BK SMPN 1Magetan.......................................................................................56

Gambar 4.41 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaBK SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter ...............................57

Gambar 4.42 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless dengan antena TVbolic penerima pada ketinggian 0-1 meter di area BK SMPN1 Magetan....................................................................................57

Page 12: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

xii

Gambar 4.43 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaBK SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter menggunakanTP-Link Utility............................................................................58

Gambar 4.44 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolic di area BKSMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter......................................58

Gambar 4.45 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaBK SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter ................................59

Gambar 4.46 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless dengan antena TVbolic penerima pada ketinggian 10 meter di area BK SMPN1 Magetan ...................................................................................60

Gambar 4.47 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TV bolic di areaBK SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter menggunakanTP-Link Utility............................................................................60

Gambar 4.48 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolic di area BKSMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter.......................................60

Page 13: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perkembangan standarisasi 802.IEEE.........................................13

Tabel 2.2 : Perkembangan standar 802.11.....................................................14

Tabel 4.1 : Alat-alat yang dibutuhkan ...........................................................32

Tabel 4.2 : Bahan-bahan yang dibutuhkan....................................................33

Tabel 4.3 : Tabel Ukuran Wiveguide bentuk silinder (circular)....................39

Tabel 4.4 : Tabel Penyambungan Kabel USB dengan UTP..........................42

Tabel 4.5 : Tabel Site Surve di area perpustakaan dengan antena TVbolic USB pada ketinggian 0 -1 meter ........................................53

Tabel 4.6 : Tabel Site Surve di area perpustakaan dengan antena TVbolic USB pada ketinggian 10 meter ..........................................55

Tabel 4.7 : Tabel Site Surve di area BK dengan antena TV bolic USBpada ketinggian 0 -1 meter..........................................................58

Tabel 4.8 : Tabel Site Surve di area BK SMP Negeri 1 Magetan denganantena TV bolic USB pada ketinggian 10 meter.........................61

Tabel 4.9 : Tabel Hasil Site Surve.................................................................62

Page 14: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman seperti saat ini yang tingkat mobilitasnya sangat tinggi,

internet tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Kapanpun dan

dimanapun, koneksi internet harus tetap ada. Namun sayangnya, internet

murah sepertinya hanya menjadi impian setiap orang yang ada di Indonesia

ini. Keadaan saat ini, di kota-kota besar sudah banyak sekali tersedia

jaringan hotspot yang gratis.

Bagi mereka yang tempat tinggalnya dekat dengan free hotspot,

maka hal itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Tapi lain halnya

bagi mereka yang letak rumahnya jauh dari fasilitas tersebut. Mereka akan

kesulitan untuk mengaksesnya. Solusinya mereka harus membeli antena

grid, pigtail, AP client, outdoor box, POE (Power Over Ethernet), pipa

tower, beberapa puluh meter kabel UTP, dan biaya instalasi. Jika dihitung

tentu akan sangat mahal sekali. Maka sebagai solusi murahnya adalah

dengan membuat antena wireless USB. Selain itu dengan antena wireless

USB bisa didapat gain yang lebih besar. Dengan gain yang lebih besar maka

secara otomatis jangkauan juga akan menjadi lebih jauh.

Penggunaan antena ini yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz

sebagai solusi murah untuk membuat koneksi internet didasari Keputusan

Menteri No.2 tahun 2005 tentang frekuensi 2,4 GHz yang ditandatangani

oleh Hatta Rajasa. Keputusan Menteri ini pada dasarnya

Page 15: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

2

(http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sejarah_Internet_Indonesia:Pembebasan_Frekuensi_2.4Ghz )

• Membebaskan izin frekuensi bagi penggunaan frekuensi 2,4 GHz• Membatasi daya pancar maksimum sebesar 100 mW atau 20 dBm• Membatasi EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) pada pancaran

antena sebesar 36 dBm• Semua peralatan yang digunakan harus mendapat sertifikasi dari

POSTEL

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana memodifikasi antena TV bentuk parabolic menjadi antena

wireless USB?

2. Bagaimana merancang antena TV bentuk parabolic menjadi antena

wireless USB?

3. Bagaimana membuat antena TV bentuk parabolic menjadi antena

wireless USB?

4. Bagaimana menguji antena TV bentuk parabolic menjadi antena

wireless USB?

C. Tujuan Penelitian

1. Memodifikasi antena TV bentuk parabolic menjadi menjadi antena

wireless USB penerima , dimana sebagai bentuk utama adalah antena

TV bentuk parabolic.

2. Merancang antena TV bentuk parabolic menjadi antena wireless USB

penerima, dalam hal ini penulis menyiapkan desain dalam membuat

antena wireless USB dan penempatan USB wireless penerima.

Page 16: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

3

3. Membuat antena TV bentuk parabolic menjadi antena wireless USB

penerima yang reflektornya berupa aluminium sebagai penerima sinyal

wireless dan dibiaskan ke titik fokus yang disitu terdapat wireless USB

penerima yang ditempatkan dalam sebuah tempat bentuk silinder

(kaleng)

4. Menguji antena TV bentuk parabolic menjadi antena wireless USB

penerima di tempat kerja penulis yaitu di SMP Negeri 1 Magetan

dengan Hotspot Sekolah yang ada khususnya di area Perpustakaan dan

area Bimbingan Konseling (BK), dikarenakan di area tersebut sulit

dijangkau dengan kabel (LAN)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pada pembuatan antena ini sangatlah

banyak antara lain :

a. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat

menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari-hari ataupun transfer data

dengan cepat, tepat, efektif dan efesien.

b. Bagi Pembaca

Dengan membaca dan memahami dari isi penelitian ini diharapkan

pembaca dapat mempraktikkan sendiri dan juga menambah wawasan

ilmu pengetahuan yang nantinya bisa diterapkan dan dikembangkannya

sendiri lebih luas.

Page 17: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

4

c. Bagi Lembaga

Memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan dan memperkaya ide untuk

pengembangan lebih lanjut.

Page 18: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Antena

Untuk memancarkan dan menerima sinyal diperlukan sebuah alat

yang dinamakan antena. Antena dibuat dari berbagai macam bahan dan

bentuk sesuai dengan funginya masing-masing

1. Pengertian Antena

Antena merupakan benda yang terbuat dari bahan tertentu sepertialumunium, alloy, tembaga dan sebagainya, juga mempunyai bentukyang berbeda-beda (parabola, horn, lingkaran, bar, yagi, dsb). Fungsiantena adalah alat untuk meradiasikan atau menerima gelombang radio(IEEE Standard Definition).

Bagian Antena terdiri dari konduktor atau kumparan konduktoryang bertanggung jawab untuk meradiasikan energi elektromagnetik keudara bebas (sebagai transmitter) dan mengumpulkannya (sebagaipenerima) energi elektromagnetik lain dari udara bebas. Prosesperubahan energi listrik menjadi elektromagnetik ini terjadi karenaadanya perubahan waktu dan arus yang mengalir pada saat membawainformasi dalam sebuah kabel dan melepaskan energi listrik ketika telahmencapai ujung kawat melalui media antena menjadi energielektromagnetik.

http://rakadima.blogspot.com/2008/04/pengertian-antenna.html(18-8-2010)

Antena merupakan pasangan dari energi gelombang RadioFrequency (RF) yang merambat melalui media udara. Energi elektronisakan bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam satu jalan, yaituenergi mengalir melalui konduktor, kemudian melalui udara dalambentuk gelombang tidak terlihat.

Sumber : Buku Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer, Edi S.Mulyanta, S.Si, MT (2005 : 30)

Page 19: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

6

2. Fungsi Antena

Fungsi antena pemancar dan antena penerima sama-sama

mengolah sinyal, akan tetapi cara kerjanya berbeda. Antena pemancar

berfungsi untuk meradiasikan sinyal ke udara, sedangkan antena

penerima berfungsi sebagai pengumpul sinyal yang diradiasikan

tersebut.

Antena pemancar yang baik mengubah energi radio frequensi (rf)yang diproduksi oleh pemancar radio menjadi medan elektromagnetikyang akan dipancarkan ke udara. Antena pemancar mengubah energidari satu bentuk ke bentuk lain. Antena penerima melakukan hal yangsama, tetapi dengan arah kebalikannya. Antena penerima mengubahmedan elektromagnetik menjadi energi rf yang kemudian diteruskan keradio penerima.

Yohanes Tri Joko (2008:13).

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadisinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya. Dan sebaliknya, antenajuga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik danmengubahnya menjadi sinyal listrik.

http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_(radio), (26-8-2010)

3. Pola / arah radiasi antena

Antena karena memencarkan sinyal yang melaluinya, maka setiap antena

memiliki karakteristik yang berbeda juga. Kita mengenal empat (4) arah

radiasi antena diantaranya:

a. Antena Isotropis

antena isotropis hanya digunakan sebagai antena model saja. Hal ini

dikarenakan antena isotropis memiliki sifat sebagai berikut:

Page 20: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

7

a. Besarnya daya terima (rsl/receive signal level) adalah sama

disemua titik. Jadi tidak ada rugi-rugi (loss daya) yang

ditimbulkan. Hal ini tentunya berlawanan dengan didunia nyata,

dimana redaman yang disebabkan ruang bebas adalah besar.

b. Bentuk/pola radiasi yang ditimbulkan dari antena isotropis adalah

sama seperti bola. Tentunya hal ini juga berbeda dengan antena

nyata.

Gambar 2.1 : Pola radiasi antena IsotropisSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/arah-radiasi-

antena.html (08-08-2010)

a. Antena monopol

Arah radiasi antena monopole berarti setengah bola. Karena element

yang meradiasi hanya satu saja

Gambar 2.2 : Pola radiasi antena monopolSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/arah-radiasi-

antena.html (08-08-2010)

Page 21: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

8

c. Antena Dipol

Arah radiasi merupakan bentuk tiga dimensinya. Bentuk radiasi dari

dipol ini seperti bola. Namun bukan bola penuh, tetapi hanya bola

yang berlubang ditengahnya.

Gambar 2.3 : Pola radiasi antena dipolSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/arah-radiasi-

antena.html (08-08-2010)

Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter

seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem

komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astandaronomi

radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan

pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang

dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan

oleh sebuah objek astandaronomi

d. Antena Sektoral

Gambar 2.4 : Pola radiasi antena sektoralSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/arah-radiasi-

antena.html (08-08-2010)

Page 22: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

9

4. Gain

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan

kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan

sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur

dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya,

melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang

digunakan untuk gain adalah desibel (db).

5. Polarisasi antena

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik (E) pada

beberapa titik di ruang bebas yang disesuaikan dengan fisik dari antena

tersebut. Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem

komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada

transmisi sinyal. Ada beberapa jenis polarisasi diantaranya :

a. Polarisasi Linear Vertikal

Gambar 2.5 : Polarisasi linear vertikalSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/polarisasi-

antena.html (8-8-2010)

Page 23: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

10

b. Polarisasi Linear Horisontal

Gambar 2.6 : Polarisasi Linear HorisontalSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/polarisasi-

antena.html (8-8-2010)

c. Polarisasi Circular atau Elliptical X

Gambar 2.7 : Polarisasi Circular atau Elliptical XSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/polarisasi-

antena.html (8-8-2010)

d. Polarisasi Circular atau Elliptical Y

Gambar 2.8 : Polarisasi Circular atau Elliptical YSumber : http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/polarisasi-

antena.html (8-8-2010)

Page 24: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

11

B. Antena TV bentuk parabolic

Antena TV bentuk parabolic merupakan antena penerima sinyal VHF

dan UHF pada Televisi. Dalam hal ini kita bisa mengambil kerangka dari

antena TV bentuk parabolic ini yang dimodifikasi, dirancang dan dibuat

sedemikian rupa menjadi antena TV bolic USB wireless penerima yaitu

hanya menerima sinyal wireless pada frekuensi 2.4 GHz.

C. USB Wireless Penerima

Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untukperangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan diperalatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.

Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri daripengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohondengan menggunakan peralatan hub yang khusus.

Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahanexpansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaikikemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkanperalatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu merebootkomputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer danmemroses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.

USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer sepertimouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dankomponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatanmultimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:USB (7-8-2010)

Gambar 2.9 : Konektor USB dan Penetapan KakiSumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:USB (7-8-2010)

Page 25: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

12

Gambar 2.10 : Penetapan Kaki USB dan FungsiSumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:USB (7-8-2010)

Jadi USB wireless disini adalah USB yang fungsinya hanya sebagai

penerima dari sinyal wireless 2.4 GHz. Dinamakan USB wireless

dikarenakan menggunakan koneksi ke Laptop / Komputer melalui port USB.

D. Wireless

Jaringan wireless menggunakan gelombang radio (Radio

Frequency/RF) atau gelombang mikro untuk hubungan komunikasi antar

perangkat jaringan komputer. Jaringan wireless merupakan alternatif yang

lebih modern dan tepat untuk melakukan interkoneksi dibandingkan dengan

jaringan kabel biasa yang menggunakan kabel tembaga maupun serat optik.

Jaringan wireless mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan

yang paling utama adalah mobilitas serta terbebasnya perangkat jaringan

dari belitan kabel. Kerugiannya adalah adanya interfensi radio oleh cuaca,

peralatan wireless lain, atau bahkan halangan gedung seperti tembok,

pepohonan, atau perbukitan.

Jaringan wireless yang sangat populer adalah jaringan Wireless Local

Area Networking (WLAN) yang distandarisasi oleh IEEE (Institute of

Electrical and Electronic Engineers). Sedangkan yang meregulasi teknologi

WLAN adalah Federal Communications Commision (FCC).

Page 26: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

13

Jaringan wireless semakin berkembang dan mempunyai

perkembangan teknologi yang semakin maju. Beberapa vendor pun telah

menyediakan perangkat jaringan fisik yang semakin beragam dengan tujuan

melakukan interkoneksi antar node-node untuk dapat saling bertukar data

maupun resource. Protokol yang dikenal di Wireless Local Area Networking

(WLAN) adalah IEEE 802.xx.

IEEE 802 merupakan subkomite yang bekerja untuk melakukan

standarisasi jaringan baik jaringan lokal maupun jaringan metropolitan.

Komite ini bertemu pada bulan Februari 1980, sehingga mereka

memberikan nama proyek ini sebagai nama standar yang mereka bentuk.

Angka ‘80’ berasal dari angka tahun, sedangkan ‘2’ berasal dari angka pada

bulan kedua, yaitu bulan Februari.

Tabel 2.1 : Perkembangan standarisasi 802.IEEE

Standar Topik802.1 LAN/MAN Management dan Media Access Control Bridges802.2 Logical Link Control802.3 CSMA/CD802.4 Token Bus802.5 Token Ring802.6 Distandaributed Queue Dual Bus (DQDB) Metropolitan Area

Network (MAN)802.7 Broadband Local Area Networks802.8 Fiber-Optic LAN dan MAN802.9 Integrated Services LAN Interface802.10 LAN/MAN Security802.11 Wireless LAN802.12 Demand Priority Access Method802.15 Wireless PAN (Personal Area Network)802.16 Broadband Wireless Access

Sumber : Buku Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer, Edi S.Mulyanta, S.Si, MT. (Th.2005 : 43)

Page 27: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

14

1. 802.11 Wireless

Wireless networking biasanya membutuhkan investasi yang lebih

besar jika dibanding dengan jaringan cable-based. Kompensasi biaya ini

telah tergantikan dengan kemampuan mobile pada setiap station yang

berspesifikasi 802.11a, yaitu menggunakan teknik OFDM, sehingga

dapat menghasilkan troughput (persentase perbandingan input dan

outputnya) hingga 54 Mbps (sama seperti pada 802.11a). Kombinasi dari

fitur ini menghasilkan infrastruktur yang lebih cepat, lebih murah, serta

koneksi yang lebih luas. Pengguna 802.11b perlu melakukan upgrading

agar kompatibel dengan produk 802.11g.

Tabel 2.2. Perkembangan standar 802.11.

802.11Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbpshingga 2 Mbps

802.11aStandar High Speed WLAN untuk 5 GHz band yang mendukunghingga 54 Mbps.

802.11bStandar WLAN untuk 2,4 GHz band yang mendukung hingga 11Mbps atau disebut Wi-Fi.

802.11ePerbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interfaceradio IEEE WLAN.

802.11fMendefinisikan komunikasi inter-access point untuk menfasilitasibeberapa vendor yang mendistandaribusikan WLAN.

802.11gMenetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band,yang dimaksudkan untuk menyediakan kecepatan hingga 54Mbps

802.11hMendefinisikan pengaturan spektrum 5 GHz band yangdigunakan di Eropa dan Asia Pasifik.

802.11IMenyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamatdimana terdapat kelemahan keamanan pada protokol autentikasidan enkripsi.

802.11jPenambahan pengalamatan pada chanel 4,9 GHz hingga 5 GHzuntuk standar 802.11a di Jepang.

Sumber : Buku Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer,Edi S. Mulyanta, S.Si, MT. (Th.2005 : 48)

Page 28: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

15

2. 802.11a Wireless

Pada akhir 1999, IEEE mengeluarkan 802.11a yang beroperasi

pada pita 5 GHz dengan menggunakan Orthogonal Frequency Division

Multiplexing (OFDM) serta data rate hingga 54 Mbps. Namun, sampai

tahun 2000 produk ini tidak tersedia karena terdapat kesulitan dalam hal

pengembangan pada band 5 GHz. Standar ini secara aktual mempunyai

jangkauan 50 m tergantung data rate-nya. Access point dan NIC dengan

standar 802.11a mulai tersedia pada akhir tahun 2001.

Keuntungan utama dari standar 802.11a adalah kapasitasnya

yang cukup tinggi, yaitu mencapai 12 channel yang terpisah secara non-

overlapping, yang menjadikan standar ini sebagai pilihan yang tepat

untuk mendukung aplikasi yang membutuhkan performa tinggi, seperti

standareaming video. Keuntungan lain adalah pita 5 GHz tidak begitu

padat, sehingga user dapat menerima performa yang sangat tinggi. Perlu

ketahui bahwa beberapa peralatan seperti oven microwave dan telephone

cordless menggunakan pita 2.4 GHz. Dengan potensi interferensi RF

yang kecil, pengembangan sistem standar wireless ini tidak begitu

beresiko.

Kekurangan dari standar ini adalah terbatasnya cakupan range

pancarnya karena menggunakan pita frekuensi 5 GHz, sehingga range

cakupannya tidak lebih dari 50 m pada berbagai fasilitas. Akibatnya,

standar ini memerlukan access point banyak.

Page 29: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

16

Standar 802.11a tidak kompatibel dengan 802.11b/g, sehingga

kartu radio standar 802.11b tidak dapat bergabung dengan access point

802.11a, akan tetapi dapat beroperasi apabila dibalik. Beberapa vendor

memecahkan masalah ini dengan cara memproduksi kartu radio yang

dapat diimplementasikan pada standar 802.11a dan 802.11b

3. 802.11b Wireless

Bersama standar 802.11a, IEEE juga meratifikasi standar baru

802.11b, yaitu dengan menambahkan rate yang lebih tinggi dibanding

dengan standar asli direct sequence pada pita 2.4 GHz hingga data rate

11 Mbps. Access point dan NIC radio standar ini telah tersedia di pasaran

sejak tahun 1999. Saat ini, standar ini menjadi standar yang paling

banyak digunakan.

Keuntungan yang sangat signifikan dari keberadaan standar

802.11b adalah mempunyai range yang relatif panjang hingga 100 m

pada fasilitas dalam gedung. Range ini sangat efektif dipergunakan

untuk mengembangkan LAN secara wireless dibandingkan dengan

standar sebelumnya.

Kerugian saat menggunakan standar 802.11b adalah penggunaan

channel pada pita 2.4 GHz dibatasi, yaitu hanya 3 buah channel,

sedangkan standar 802.11 menggunakan 14 channel untuk melakukan

konfigurasi access point. Beberapa perusahaan hanya menggunakan

channel 1, 6, dan 11 untuk pemasangan access point, namun antara satu

dengan yang lain tidak timbul interferensi. Pembatasan secara

Page 30: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

17

keseluruhan kapasitas 802.11b membuat dukungannya pada performa

aplikasi menengah, seperti aplikasi e-mail atau web surfing, menjadi

lebih baik.

Kerugian lain adalah terdapatnya kemungkinan interferensi RF

dengan peralatan radio peralatan radio yang lain, seperti telephone

cordless dan oven microwave 2.4 GHz karena akan mengurangi secara

signifikan performa dari standar ini. 802.11b menggunakan DSSS untuk

menyebarkan sinyal frame data melalui 22 MHz, yang merupakan

bagian dari pita frekuensi 2.4 GHz sehingga menjadi kebal terhadap

interferensi RF

3. 802.11g Wireless

IEEE mengsertifikasi standar 802.11 pada tahun 2003. Standar

ini kompatibel dengan 802.11b dan dapat meningkatkan performa hingga

54 Mbps pada pita frekuensi 2.4 GHz dengan menggunakan OFDM.

Keunggulan dari standar 802.11g adalah kompatibilitasinya

dengan standar sebelumnya, yaitu 802.11b. Beberapa perusahaan yang

telah menggunakan jaringan 802.11b meng-update access point mereka

ke standar 802.11g dengan cara cukup sederhana. Selanjutnya, migrasi

ini menjadikan pengembangan wireless LAN sangat efektif. Yang

menjadi pertanyaan adalah apakah ada beberapa keterbatasan saat klien

menggunakan peralatan jaringan 802.11b pada lingkungan standar

802.11g?. Permasalahannya ialah karena peralatan dengan standar

802.11b tidak memahami transmisi peralatan 802.11g. Hal ini

Page 31: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

18

dikarenakan perbedaan modulasi pada kedua tipe ini.

Kerugian yang lain adalah adanya interferensi RF secara

potensial dan keterbatasan dari tiga channel yang tidak saling overlap

pada standar 802.11g karena standar ini masih menggunakan frekuensi

2.4 GHz yang sarat dengan interferensi.

E. Karasteristik Sinyal Wireless

Jaringan Wireless mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

jaringan kabel pada umumnya. Pada Jaringan Wireless / Wifi / Nirkabel

banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dan kehandalan dari jaringan

wireless. Beberapa hal secara teknisnya adalah Panjang Gelombang

(Wavelength), Frekuensi yang digunakan dalam transmisi data, dan

Amplitudo (kekuatan sinyal), dan EIRP (Effective Isotropic Radiated

Power). Hal tersebut diatas biasa dibicarakan juga pada sinyal gelombang

Radio. Tentunya karena Jaringan Wireless menggunakan Gelombang Radio

untuk transmisi datanya.

1. Panjang Gelombang (Wavelength)

Panjang Gelombang adalah jarak antara 1 ujung puncak gelombang

dengan puncak lainnya secara horizontal. Gelombang / sinyalnya adalah

sinyal Sinus, sinyal ini awalnya di mulai sebagai sinyal AC yang di

generate oleh transmitter / pemancar didalam sebuah Access Point (AP)

dan dikirim ke antena, dimana di radiasikan sebagai gelombang

Page 32: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

19

sinus. Selama proses ini, arus mengubah medan elektromagnetik

disekitar antena, sehingga antena mengirim sinyal elektrik dan magnetik.

2. Frekuensi (Hz)

Frekuensi menentukan seberapa sering singnal terlihat / muncul.

Frekuensi biasa diukur dalam besaran detik, direferensikan sebagai

cycle. Beberapa fakta tentang Frekuensi :

- 1 Cycle = 1 Hz

- Frekuensi tinggi memiliki jangkauan jarak lebih pendek

- Ketika sinyal muncul 1 x dalam 1 detik = 1 Hz

- 10 x dalam 1 detik = 10 Hz

- 1 Juta x dalam 1 detik = 1 MHz

- 1 milliar x dalam 1 detik = 1 GHz

3. Amplitudo

Jarak Vertikal antara satu puncak gelombang dengan gelombang lainnya

adalah amplitudo. Amplitudo adalah jumlah energi yang di berikan

dalam sebuah signal

4. EIRP (Effective Isotropic Radiated Power)

EIRP adalah total energi yang di keluarkan oleh sebuah access point

dan antena. Saat sebuah access point mengirim energinya ke antena

untuk di pancarkan, sebuah kabel mungkin ada diantaranya. Beberapa

pengurangan besar energi tersebut akan terjadi di dalam kabel. Untuk

mengimbangi hal tersebut, sebuah antena menambahkan power / gain,

dengan demikian power bertambah. Jumlah penambahan power tersebut

Page 33: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

20

tergantung tipe antena yang digunakan. FCC dan ETSI mengatur besar

power yang bisa dipancarkan oleh antena. EIRP inilah yang digunakan

untuk memperkirakan area layanan sebuah alat wireless.

Kemudian ada beberapa faktor yang mempengaruhi transmisi sinyal

wireless di udara, seperti Free Path Loss, Penyerapan Sinyal,

Pemantulan Sinyal, Pemecahan Sinyal, Pembelokan Sinyal dan Line of

Sight (LOS).

a. Free Path Loss

Model dimana sebuah sinyal yang menjauhi sumbernya makin lama

akan menghilang. Ilustrasinya seperti saat anda menjatuhkan batu

secara vertikal ke sebuah kolam air, akan terbentuk gelombang yang

menjauhi titk batu dijatuhkan dan semakin jauh semakin menghilang,

namun tidak berhenti, hanya menghilang. Sama halnya seperti sinyal

Gelombang Radio

a. Absorption ( Penyerapan/Peredaman Sinyal )

semakin besar Amplitudo gelombang (Power) Semakin jauh sinyal

dapat memancar. Ini baik karena dapat menghemat acess point dan

menjangkau lebih luas. Dengan mengurangi besar amplitudo (Power)

suatu sinyal, maka jarak jangkauan sinyal tersebut akan berkurang.

Faktor yang mempengaruhi transmisi wireless dengan mengurangi

Amplitudo (Power) disebut Absorption (Penyerapan sinyal). Efek

dari Penyerapan adalah panas. Masalah yang dapat dihadapi ketika

signal di serap seluruhnya adalah, sinyal berhenti. Namun efek ini

Page 34: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

21

tidak mempengaruhi / merubah panjang gelombang dan frekuensi

dari sinyal tersebut.

c. Pemantulan Sinyal

Sinyal radio bisa memantul bila menemui cermin / kaca. Biasanya

banyak terjadi pada ruangan kantor yang di sekat. Pemantulan ini

pun tergantung dari frekuensi signalnya. Ada beberapa frekuensi

yang tidak terpengaruh sebanyak frekuensi yang lainnya. Dan salah

satu efek dari pemantulan sinyal ini adalah terjadinya Multipath.

Multipath artinya singnal datang dari 2 arah yang berbeda.

Karakteristiknya adalah penerima kemungkinan menerima signal

yang sama beberapa kali dari arah yang berbeda. Ini tergantung dari

panjang gelombang dan posisi penerima. Karakteristik lainnya

adalah Multipath dapat menyebabkan sinyal yang = nol, artinya

saling membatalkan, atau dikenal dengan istilah Out Of Phase signal.

d. Pemecahan Sinyal / Scattering

Isu dari pemecahan sinyal terjadi saat sinyal dikrim dalam banyak

arah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa objek yang dapat

memantulkan signal dan ujung yang lancip, seperti partikel debu di

air dan udara. Ilustrasinya dalah menyinari lampu ke pecahan kaca.

Cahaya akan dipantulkan ke banyak arah dan menyebar. Dalam skala

besar adalah bayangkan saat cuaca hujan. Hujan yang besar

mempunyai kemampuan memantulkan sinyal. oleh karena itu disaat

hujan , sinyal wireless dapat terganggu.

Page 35: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

22

e. Pembelokan Sinyal / Refraction

Refraction adalah perubahan arah, atau pembelokan dari sinyal disaat

sinyal melewati sesuatu yang beda massanya. Sebagai contoh sinyal

yang melewati segelas air. Sinyal ada yang di pantulkan dan ada

yang dibelokkan.

e. LOS / Line of Sight

Line of Sight artinya suatu kondisi dimana pemancar dapat melihat

secara jelas tanpa halangan sebuah penerima. Walaupun terjadi

kondisi LOS, belum tentu tidak ada gangguan pada jalur tersebut.

Dalam hal ini yang harus diperhitungkan adalah penyerapan sinyal,

pemantulan sinyal, pemecahan sinyal. Bahkan dalam jarak yang

lebih jauh bumi menjadi sebuah halangan, seperti kontur bumi,

gunung, pohon, dan halangan lingkungan lainnya.

E. Reflektor pada antena

Reflektor adalah pemantulan, disini yang dimaksud reflektor pada

antena adalah penerimaan sinyal wireless yang diterima dan dipantulkan kke

satu arah tertentu sehinga sinyal diterima menjadi semakin besar.

Karakteristik dasar sebuah reflektor bentuk parabola sempurna

adalah reflektor tersebut mengubah gelombang yang berbentuk bola

menyinari dari sumber titik ditempatkan di fokus menjadi gelombang planar.

Sebaliknya, seluruh energi yang diterima oleh piringan parabola dari sumber

Page 36: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

23

yang jauh dipantulkan sampai ke satu titik pada fokus parabola. Posisi fokus,

atau pusat panjang

Gambar 2.11 : Pemantulan sinyal pada antena TV bentuk parabolicSumber : Diolah penulis

F. Antena TV bolic USB Wifi Salah Satu Alternatif Penerima Signal

Hotspot Yang Murah

Berbagai macam antena yang digunakan sebagai penerima hotspot

antara lain adalah Antena Yagi, Antena Kaleng, antena Omni, antena Panel,

antenna sectoral, Antena wajanbolic dan lainnya. Disini akan diperkenalkan

hasil penelitian yang memodifikasi antena TV bentuk parabolic menjadi

antena penerima sinyal wireless dengan menggunakan USB wireless yang

bisa kita sebut dengan TV bolic USB wireless.

Salah satu cara untuk menghemat investasi peralatan yang bisa

dijangkau dalam mengakses ke server, transfer data dan koneksi ke internet

dengan peralatan USB Wireless adalah menggunakan teknik TV bolic USB

wireless. TV bolic USB wireless sebagai penerima hotspot adalah

merupakan antena TV yang berbentuk parabolic yang di rakit sebagai antena

Reflektor antennaBentuk parabolicSinyal wireless

Page 37: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

24

yang bisa digunakan untuk menerima jaringan internet melalui acces point

(AP) dengan menggunakan teknologi Wifi LAN (WLAN).

Gambar 2.12 : Antena TV Bolic USB wirelessSumber : diolah penulis

Page 38: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Didalam dunia wireless, atena merupakan elemen yang sangat

penting karena dengan antena sinyal-sinyal dengan media udara bisa

didapat. Dewasa ini banyak jenis antena beredar dipasaran namun antena

tersebut relative mahal. Pada Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk

memodifikasi antena TV bentuk parabolic sebagai kerangka penopang

reflektor, dan lempeng/lembar aluminium sebagai reflektornya menjadi

antena wireless USB yang bisa kita sebut dengan antena TV bolic wifi.

Adapun Fungsi dari antena yang kami buat hanya sebagai

penerima sinyal wireless 2,4 Ghz. Pada prinsipnya antena ini seperti antena

parabola lainnya yaitu menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus

parabola sehingga semua gelombang elektromagnetik yang mengenai

reflektor akan terkumpul dan diterima pada bagian sensitif tersebut. Pada

bagian sensitif ini akan diletakkan sebuah tabung / Pipa PVC ukuran 3" yang

berisi USB wireless.

Antena TV bolic wifi ini akan dipergunakan untuk memperluas

penerimaan jaringan wireless di SMP Negeri 1 Magetan khususnya di area

Perpustakaan dan Area Bimbingan Konseling (BK), karena di area

Perpustakaan dan area BK SMP Negeri 1 Magetan untuk jaringan

Page 39: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

26

kabel (LAN) terlalu jauh dijangkau sehingga bisa menggunakan jaringan

wireless yang dihubungkan dengan hotspot di SMP Negeri 1 Magetan.

.

Gambar 3.1 : Konfigurasi TV bolic USB wireless dengan komputerSumber : diolah penulis

B. Obyek Penelitian

Memodifikasi antena TV berbentuk parabolic menjadi antena

wireless USB atau bisa disebut dengan antena TV bolic wifi USB. Pada

dasarnya kerangka antena TV berbentuk parabolic inilah sebagai penyangga

yang nantinya akan diberi lembaran aluminium yang gunanya sebagai

reflektor sinyal wireless, kemudian dibiaskan lagi ke tabung wiveguide

berbentuk silinder dalam hal ini berupa Pipa PVC 3" yang dalamnya dilapisi

aluminium dan didalam wiveguide inilah USB wireless penerima

ditempatkan.

Selain hal itu kita membuat perpanjangan kabel USB dengan UTP

RJ.45 sepanjang kurang lebih 10 – 15 m sehingga antena bisa dinaikkan

sesuai dengan perpanjangan kabel tersebut. Dalam hal ini kabel USB ada 4

macan warna yaitu merah, putih, hijau dan hitam, sedangkan kabel UTP ada

Kabel USB

extender dg

kabel UTP

Konektor

USB Female

Konektor

USB Male

USB WirelessAdapter

Page 40: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

27

8 macam warna yaitu orange, putih orange, hijau, putih hijau, biru, putih

biru, coklat, puith coklat.

Antena TV bolic wifi USB ini hanya berjalan di frekwensi 2.4 GHz

dan berfungsi sebagai penerima sinyal wireless yang ditangkap reflector dan

dibiaskan ke USB wifi. Dalam penggunannya antena TV bolic wifi ini harus

di arahkan ke Access Point (AP) ataupun Hotspot.

Gambar 3.2 : Antena TV Bentuk parabolicSumber : diolah penulis

C. Alat dan Bahan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan

antena TV bolic wifi USB ini adalah :

1. Alat

Alat yang diperlukan diantaranya :

a. Gergaji besi

b. Mesin bor

d. Penggaris / alat ukur

e. Cutter

f. Solder dan timah

Page 41: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

28

g. Alat klem aluminium

h. Gunting

i. Kunci baut

j. Palu

k. Spidol penanda

l. Laptop / PC Komputer

2. Bahan

Adapun bahan-bahan yang diperlukan adalah :

a. Antena TV bentuk parabolic dengan diameter 48 cm

b. plat/lembar aluminium

c. Wireless USB 1 buah

d. Kabel UTP

e. Kabel USB

f. Isolatif pembungkus (plastik kresek)

g. Pipa PVC 3" dengan panjang 25 cm s.d 30 cm.

h. Tutup pipa PVC 3" 2 buah

i. Plat “L” dari bahan non logam untuk tempat USB wireless

j. Mur dan Baut

k. Klem Pipa

l. Karet pembungkus tepi antena (keliling antena)

Page 42: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

29

D. Prosedur Pengumpulan Data / Tata Kerja

Perancangan pembuatan antena TV bolic wireless USB dapat

digambarkan sesuai diagram alur berikut :

Mulai

Persiapan :Mengumpulkan Teori dan Komponen

yang dibutuhkan serta menentukanparameter yang ingin dicapai

PerancanganAntena

MerakitAntena

Menguji antena apakahsudah berfungsi dengan baik

sesuai yang diharapkan Tidak

Ya

Membuat Kesimpulan

Selesai

Page 43: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

30

E. Teknik Pembahasan

Untuk membuat antena TV bolic USB wifi yang bisa berfungsi

dengan baik maka harus dipersiapkan langkah-langkah yang memungkinkan

antena TV bolic USB wifi maupun pembuatan kabel USB extender atau

perpanjangan kabel dengan UTP dengan USB bisa berfungsi dengan baik.

1. Tahap Persiapan

Mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan TV bolic USB wifi dan

mencari referensi yang berkaitan dengan TV bolic USB wifi.

2. Tahap Kegiatan / Pembuatan

Untuk membuat antena TV bolic USB wifi yang baik waktu yang tepat

sangat diperlukan, hal ini dikarenakan pembuatannya memerlukan waktu

yang tidak sebentar, dalam hal ini bisa kita bagi menjadi 4 tahap

pembuatan :

a. Tahap memodifikasi dan merancang antena TV bentuk parabolic

menjadi antena TV Bolic USB wireless penerima.

b. Tahap pembuatan wiveguide untuk penempatan USB wireless

penerima.

c. Tahap membuat perpanjangan kabel UTP dengan USB atau bisa kita

kenal dengan “kabel USB extender”.

d. Tahap penginstalan driver USB wireless ke komputer

3. Tahap Hasil / Uji Coba

Uji coba antena TV bolic USB wifi dilakukan disekitar area SMP Negeri

1 Magetan atau bisa juga area yang mempunyai sinyal hotspot dan

Page 44: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

31

kemudian di tes apakah sinyal yang diterima sebelum dan sesudah

mendapatkan hasil yang berbeda setelah menggunakan antena TV bolic

USB wifi. Dalam pengujian kali ini penulis mengkhususkan pada

pengujian di perpustakaan SMP Negeri 1 Magetan, dikarenakan area

yang tidak memungkikan membuat jaringan kabel sehingga memerlukan

jaringan nirkabel / jaringan wireless dalam hal ini akan kami tes sebelum

USB wireless menggunakan antena dan sesudah menggunakan antena.

Page 45: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Persiapan

Untuk membuat sebuah TV bolic USB wifi diperlukan persiapan-

persiapan terutama mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan

digunakan dalam pembuatannya seperti tampak pada tabel berikut.

Tabel 4.1 : Alat-alat yang dibutuhkan

No Nama Bahan Spesifikasi Keterangan1. Gergaji besi2. Mesin bor3. Penggaris / alat ukur4. Cutter5. Solder dan timah6. Alat klem

aluminium7. Gunting8. Kunci baut9. Spidol penanda Snowman permanen10. Tang11. Laptop / PC Laptop Compaq V3000

Sumber : diolah penulis

Gambar 4.1 : Alat-alat untuk pembuatan antena TV bolic USBSumber : diolah penulis

Page 46: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

33

Tabel 4.2 : Bahan-bahan yang dibutuhkan

No Nama Bahan Spesifikasi Keterangan1. Antena TV bentuk

parabolicDiameter 48 cm,kedalaman 10 cm

Terbuat darialuminium

2. Wireless USBAdapter

Merk TP_Link jenis TL-WN 321G

3. plat/lembaraluminium

4. Kabel USB Bawaan TP-LINK5. Kabel UTP Belden USA panjang 10

s.d 15 m6. Isolatif pembungkus

(plastik kresek)7. Pipa PVC Ukuran 3" = 1 buah panjang 25 cm s.d

30 cm.8. Tutup pipa PVC Ukuran 3" = 2 buah9. Mur dan Baut10. Klem Pipa11. Karet pembungkus

tepi antena (kelilingantena)

Sumber : diolah penulis

Gambar 4.2 : Bahan-bahan untuk pembuatan antena TV bolic USBSumber : diolah penulis

Page 47: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

34

Setelah alat dan bahan yang dibutuhkan telah ada maka bisa

dilanjutkan pada tahap proses memodifikasi dan pembuatan antena TV bolic

USB wireless penerima.

B. Tahap Pembuatan / Kegiatan

Dalam tahap ini akan kami bagi menjadi 4 tahap point pokok yang

menentukan pembutan dan modifikasi antena TV bentuk parabolic menjadi

antena TV bolic USB wireless penerima, yaitu memodifikasi antena TV

bentuk parabolic, pembuatan Wiveguide, pembuatan kabel USB Exteder dan

penginstalan driver USB wireless penerima.

1. Tahap memodifikasi dan Pengukuran antena TV bentuk parabolic.

Pada tahap ini kami merubah bentuk TV yang asli dengan penambahan

lapisan lembar aluminium untuk reflektor pada antena. Pada dasarnya

rangka dari TV bentuk parabolic tersebut sebagai rangka dari TV bolic

USB wireless penerima dengan reflektor berupa lembar aluminium

disesuaikan bentuknya dengan rangka antena yang asli yaitu bentuk

parabolic. Sehingga yang awalnya antena TV bentuk parabolic itu

berupa rangka kemudian di plat dengan lembar aluminium sebagai

reflektornya.

Gambar 4.3 : Antena TV parabolic yang asli.Sumber : diolah penulis

Page 48: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

35

Adapun tahap-tahap memodifikasi dan pengukuran adalah :

a. Mengukur ukuran antena TV sepanjang rangka antena yang

disesuaikan dengan lembaran/plat aluminium.

b. Memotong lembaran/plat dari aluminium sesuai dengan ukuran

c. Menempelkan lembaran aluminium yang sudah dipotong ke dalam

rangka antena TV parabolic.

Gambar 4.4 : Antena TV parabolic yang sedang dimodifikasi denganmenempelkan lembar aluminium sesui dengan ukuran rangka

Sumber : diolah penulis

e. Kita tentukan titik tengah dari diameter dan kemudian dilubang

untuk tumpuan/meletakkan wiveguide.

f. Dibor titik tengah yang sudah ditandai dan tutup pipa PVC 3"

diletakaan di tengah antena dan di baut dengan body/rangka.

Gambar 4.5 : Antena TV parabolic yang sudah dimodifikasi denganlembar aluminium sebagai reflektronya

Sumber : diolah penulis

TitikTengahAntena TVBolic

Page 49: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

36

Seteleh antena yang sudah selesai dimodifikasi dengan lembar

aluminium maka tahap selanjutnya pengukuran diameter (D) dan

kedalaman antena (d). Dengan demikian dapat diketahui titik fokus (F)

dari antena TV bentuk parabolic.

Gambar : 4.6 : Gambar Sketsa Antena TV Bolic USB PenerimaSumber : diolah penulis

Dengan gambar diatas kita bisa mengetahui rumus dari TV bolic dengan

mencari titik Fokusnya (F).

Rumus TV bolic = Rumus Wajan Bolic

F = Fokus dari Antena TV Bolic

F

USB Wireless

Wiveguide

d = kedalaman dariAntena TV Bolic(10 cm)

D= DiameterAntena TV Bolic(48 cm)

Page 50: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

37

16d

DF

2

Sumber : - Buku panduan membuat wireless (Wireless Untuk Rakyat)Penerbit Andi Yogyakarta

- http://sandi-x.blogspot.com/2008_07_01_archive.html(19-8-2010)

Dengan Rumus diatas kita bisa mencari Fokus Antena TV bolic :

16d

DF

2

1610

48F

2

160

2304F

14,4cmF

Atau dengan menggunakan calculator penghitungan antena parabolic

dengan file .xls

Gambar 4.7 : Penghitungan Rumus Antena Parabolic dengan .xlsSumber : http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-

diklat/teknik/2.4ghz/antenna/Link%20Budget%20dan%20Wajan%20Calculator.xls (19-9-10)

Page 51: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

38

2. Tahap Pembuatan Wiveguide antena TV bentuk parabolic.

Dalam pembuatan wiveguide disini sangatlah penting karena

menentukan letak dan posisi USB wireless penerima bisa menerima

sinyal wireless dengan baik. Adapun langkah-langkah dalam

pembuatannya adalah :

a. Pengukuran wiveguide antena TV bolic USB wireless penerima.

Pertama kita harus mengetahui (D) diameter penampang wiveguide

dari antena TV bolic USB dulu, selanjutnya wiveguide tersebut

diukur dari titik (F) Fokus dari TV bolic USB maka diperoleh rumus

(menggunakan rumus antena kaleng) :

Keterangan :

3/4Lg = Panjang wiveguide optimal

Lo/4 = Ketinggian USB (standar frekuensi 2,4Ghz = 32mm = 3,2cm)

Lg/4 = Jarak USB dengan batas kaleng.

Gambar 4.8 : Penampang Wiveguide dengan UkurannyaSumber : Buku Antena wireless untuk rakyat, membuat sendiri antena

2,4 Ghz karangan Tri Joko, 2008 penerbit Andi Yogyakarta

3/4 Lg

Wifi USB

Lg/4

USB - Male Connector(data)

D = diameter

PIPA PVC 3"dilapisi Aluminium

Lo/4

L = Panjang Gelombang (λ)

F = Fokus

Page 52: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

39

Berikut ini kami tunjukkan tabel diameter wiveguide (mm), panjang

Lg (mm) dan Lg/4 :

Tabel 4.3 : Tabel Ukuran Wiveguide bentuk silinder (circular)

Diameter wiveguide (mm) Panjang Lg (mm) Lg/490 202,7 5195 186,7 47100 175,7 44105 167,6 42110 161,5 40

Sumber : Buku Antena wireless untuk rakyat, membuat sendiriantena 2,4 Ghz karangan Tri Jok, 2008 penerbit Andi Yogyakarta

Dari Rumus dan Tabel diatas diambil kesimpulan ukuran wiveguide

yaitu :

Diameter = 3 dim = 89 mm dibulatkan 90 mm

Lg = 202,7 mm dan 1/4Lg = 51 mm

¾ Lg = (3 x 202,7)/4 = 152,035 mm

Atau dengan menggunakan calculator penghitungan antena parabolic

dengan file .xls

Gambar 4.9 : Penghitungan rumus wiveguide dengan .xlsSumber : http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-

diklat/teknik/2.4ghz/antenna/Link%20Budget%20dan%20Wajan%20Calculator.xls (19-8-2010)

Page 53: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

40

b. Pemotongan pipa PVC 3" untuk wiveguide antena TV bolic USB

wireless penerima dengan ukuran panjang Fokus+3/4Lg = 14,4 +

15,5 = 30 cm. Jadi panjang pipa PVC3" untuk wiveguide total=30cm

c. Tandai untuk titik fokus (F) dan tempat USB wireless

d. Potong seng aluminium dengan ukuran 3/4Lg = 15,5 cm untuk

bagian dalam pipa PVC 3" dan aluminium secukupnya yang

diletakkan pada tutup doff dan direkatkan sebagai penguat. Untuk

memperkuat aliminium foil bisa menggunakan double tape

e. Pembuatan lubang untuk tempat USB wireless lalu pasangkan USB

Wireless ke PVC Paralon yang telah dilubangi sesuai dengan ukuran

1/4Lg = 5,1cm dan ketinggian USB (1/4Lo = 3,2 cm)

Gambar 4.10 : Pemasangan USB wireless ke pipa PVC 3"Sumber : diolah penulis

f. Setelah wiveguide selesai dibuat kemudian digabungkan dengan

antena TV bolic dengan meletakkan tabung wiveguide (Pipa PVC ke

doff/tutup pipa yang sudah dibaut dengan antena TV bolic)

Page 54: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

41

Gambar 4.11 : Antena TV bolic USB wireless dengan wiveguideSumber : diolah penulis

g. Pembuatan dudukan penyangga antena dan pemasangan klem yang

nantinya akan dipasang ke pipa dibuat sedemikian rupa sehingga bisa

pas ke menyangga antena.

Gambar 4.12 : Pembuatan dudukan penyangga dan klemSumber : diolah penulis

3. Pembuatan kabel “USB Extender” .

Yang dimaksud kabel “USB Extender” adalah perpanjangan kabel USB

yang disambungkan dengan kabel UTP.

Dalam hal ini ada pola ataupun aturan penyambungan kabel “USB

Extender”.

Page 55: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

42

Gambar 4.13 Skeme Pembuatan “USB Extender”Sumber : http://solocybercity.wordpress.com/2009/03/19/cara-

menyambung-kabel-usb-dan-utp/ (2-8-2010)

Dari gambar diatas bisa dibuat Tabel Kabel USB Extender dan UTP.

Tabel 4.4 : Tabel Penyambungan Kabel USB dengan UTP

Jenis Kabel USB UTP+5V Merah Orang Putih, OrangeData - Putih Putih HijauData + Hijau HijauGround Hitam Biru, Putih Biru, Coklat, Putih Coklat

Sumber : http://ferrykoto.0fees.net/2009/08/23/membuat-kabel-usb-extended-untuk-usb-wifi/ (2-8-2010)

Adapun alat dan bahan yang diperlukan adalah :

a. USB wireless

b. Kabel UTP

c. Gunting

d. Cutter

e. Isolator

Page 56: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

43

Gambar 4.14 : Kabel USB, UTP dan USB wirelessSumber : diolah penulis

Langkah-langkah pembuatan kabel “USB Extender” adalah :

a. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat USB

extender, yaitu kabel USB bawaan Wifi, kabel UTP, pipa pvc kecil,

rubber tape (isolasi bolak balik), dan thermofit / kondom kabel

(kalau ada), jika sulit utuk memperoleh thermofit, dapat di akali

menggunakan solder dan selotip

b. Kabel UTP untuk memperpanjang kabel USB dengan panjang antara

rentang 10-15 m Jenis kabel UTP yang bagus adalah Belden USA.

Gambar 4.15 Kabel UTP untuk perpanjangan dengan USBSumber : diolah penulis

Page 57: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

44

c. Pisahkan dan kelompokkan kabel UTP menjadi 4 bagian yang

nantinya disambung dengan kabel USB. Kelupas kabel LAN / UTP di

kedua ujungnya. Bagian-bagian ini adalah :

1. Putih Orange dan Orange,

2. Hijau,

3. Putih Hijau,

4. Biru, Putih Biru, Coklat, Putih Coklat.

Gambar 4.16 : Kabel UTP yang sudah dikelupas dan dikelompokkanSumber : diolah penulis

d. Potong kabel USB bawaan Wifi dan kelupas ke dua ujungnya agar

terlihat kabel didalamnya.

Gambar 4.17 : Kabel USB wireless yang sudah dipotongSumber : diolah penulis

Page 58: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

45

e. Perhatikan warna kabel USB, biasanya, ada warna merah, hitam, dan

putih, hijau. Merah untuk tegangan daya 5V. Hijau putih biasanya

merupakan kabel data USB dan kabel hitam untuk ground.

Gambar 4.18 : Penampang kabel USB wifiSumber : diolah penulis

f. Kabel UTP yang sudah dikelompokkan di sambungkan Kabel USB.

Gambar 4.19 : Pengelompokan kabel UTP dan USBSumber : diolah penulis

g. Kemudian siap disambung kabel UTP dengan USB dengan

penyolderan.

Gambar 4.20 : Penyolderan Kabel UTP dan USBSumber : diolah penulis

Page 59: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

46

g. Kabel USB dan UTP yang telah tersambung di beri isolatif dan siap

untuk digunakan.

Gambar 4.21 : Kabel “USB Extender” sudah jadiSumber : diolah penulis

4. Penginstalan Driver USB wireless ke dalam Laptop atau Komputer.

Pada tahap ini adalah CD Driver USB wireless dan kemudian USB

wireless. Adapun langkah-langkah pembuatannnya sebagai berikut :

a. CD Driver USB dimasukkan dalam CD room Laptop / Komputer

dan USB Wireless dicolokkan pada port USB 2.0.

Gambar 4.22 : Proses pendeteksian USB wireless oleh komputerSumber : diolah penulis

Page 60: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

47

b. Mulai instalasi driver secara otomatis yang telah di deteksi Laptop.

Gambar 4.23 : Proses intalasi driver USB wirelessSumber : diolah penulis

c. Instalasi selesai dan USB wireless bisa digunakan.

Gambar 4.24 : Proses intalasi driver USB wireless selesaiSumber : diolah penulis

d. Jika perlu bisa menambahkan Utility software bawaan dari CD

Driver USB wireless.

Page 61: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

48

Gambar 4.25 : Proses intalasi utility USB wirelessSumber : dioleh penulis

C. Tahap Hasil / Uji Coba

a. Melakukan Koneksi

Antena yang sudah siap digunakan selanjutnya dicoba untuk melakukan

koneksi dengan area hotspot (Access Point / AP). Hotspot yang

dimanfaatkan penulis pada penelitian ini adalah hotspot SMP Negeri 1

Magetan. Sedangkan jarak titik hotspot dengan tempat pemasangan

antena TV bolic USB wireless penerima sekitar 50 – 150 Meter yaitu

area Perpustakaan dengan jarak 50 M dan area BK dengan jarak 150 M.

Sebelum melakukan koneksi, wireless yang terpasang pada laptop /

onboard didisable terlebih dahulu. Karena bila tidak didisable maka

yang akan menjadi wireless utama / primary adalah wireless yang

onboard. Setelah itu dihubungkan antara USB wireless penerima dengan

Page 62: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

49

Laptop / Komputer dengan perpanjangan kabel UTP / RJ.45, Jika conect

maka akan tampak seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.26 : Network conections pada LaptopSumber : diolah penulis

Setelah Laptop dan antena TV bolic USB wireless penerima siap

kemudian antena dikoneksikan dengan hotspot.

Gambar 4.27 : Hotspot SMP Negeri 1 MagetanSumber : diolah penulis

b. Menganalisa kemampuan penerimaan sinyal wireless

Apabila koneksi berhasil dilakukan, langkah selanjutnya yaitu

menganalisa kemampuan penerimaan sinyal wireless yang didapat.

Analisa disini adalah membandingkan penerimaan sinyal wireless tanpa

menggunakan antena, jadi hanya USB wireless saja dengan

Page 63: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

50

menggunakan antena TV bolic USB wireless penerima pada ketinggian 0

meter dan 10 meter di area Perpustakaan dengan jarak 50 meter dari

hotspot dan area BK dengan jarak 150 meter dari hotspot.

Gambar 4.28 : Denah Hotspot dan Site SurveiSumber : diolah penulis

Adapun hasil pengamatan yang penulis dapatkan sebagai berikut :

1. Site Survei Di area Perpustakaan

a. Tanpa antena (hanya menggunakan USB wireless penerima)

Dalam pengamatan / site survei di sini penulis hanya

menghubungkan USB wireless penerima dengan Laptop /

Komputer seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.29 : Koneksi USB wireless dengan Laptop di areaperpustakaan SMPN 1 Magetan

Sumber : diolah penulis

R.Perpus

R.BK

R.Kelas Lt.2

R.Kelas Lt.1R.Kelas Lt.1

R.Kelas Lt.2

R.Kelas Lt.1

Hotspot(AP)

Page 64: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

51

Setelah itu kita deteksi hotspot yang ada di SMPN 1 Magetan

atau AP yang bisa diterima dan ternyata tidak mendeteksi sinyal

dari hotspot/AP.

Gambar 4.30 : Mendeteksi sinyal wireless tanpa antena di areaPerpustakaan SMPN 1 Magetan

Sumber : diolah penulis

Dari pengujian di atas ternyata sinyal hotspot di area

perpustakaan SMP Negeri 1 Magetan tidak bisa diterima /

dideteksi tanpa menggunakan antena penerima sinyal wireless,

sehingga tidak bisa koneksi ke hotspot dan internet

b. Menggunakan antena TV bolic USB wireless penerima dengan

ketinggian 0-1 meter.

Dalam pengamatan / site survei di sini penulis menggunakan

antena TV bolic USB wireless penerima dengan Laptop /

Komputer dengan ketinggian 0-1 meter seperti gambar di bawah

ini :

Page 65: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

52

Gambar 4.31 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area Perpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 m

Sumber : diolah penulis

Gambar 4.32 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless denganantena TV bolic penerima pada ketinggian 0-1 meter di area

Perpustakaan SMPN 1 MagetanSumber : diolah penulis

Gambar 4.33: Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area Perpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1

meter menggunakan TP-Link UtilitySumber : diolah penulis

Page 66: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

53

Gambar 4.34 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolicdi area Perpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter

Sumber : diolah penulis

Dari Site Survei di area Perpustakaan SMPN 1 Magetan dengan

menggunakan Antena TV bolic USB wireless penerima pada

ketinggian 0 – 1 meter didapat hasil berikut :

Tabel 4.5 : Tabel Site Surve di area perpustakaan dengan antenaTV bolic USB pada ketinggian 0 -1 meter

Site Survei Antena TV bolic USB ketinggian 0-1 meterdi area perpustakaan SMPN 1 Magetan

Test Ping Sinyal Level % Sinyal InternetBisa level 1 15 % Bisa

Sumber : diolah penulis

Dari hasil uji coba di atas penerimaan sinyal wireless di area

Perpustakaan SMP Negeri 1 Magetan dapat diterima dengan

menggunakan antena TV bolic USB wireless penerima pada

ketinggian 0 sampai 1 meter walaupun hanya 15% penerimaan

sinyalnya dan koneksi ke internet juga bisa.

c. Menggunakan antena TV bolic USB wireless penerima dengan

ketinggian 10 meter.

Dalam pengamatan / site survei di sini penulis menggunakan

antena TV bolic USB wireless penerima dengan Laptop /

Page 67: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

54

Komputer dengan ketinggian 10 meter seperti gambar di bawah

ini :

Gambar 4.35 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area Perpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter

Sumber : diolah penulis

Gambar 4.36 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless denganantena TV bolic penerima pada ketinggian 10 meter di area

Perpustakaan SMPN 1 MagetanSumber : diolah penulis

Gambar 4.37 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area Perpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter

menggunakan TP-Link UtilitySumber : diolah penulis

Page 68: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

55

Gambar 4.38 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolicdi area Perpustakaan SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter

Sumber : diolah penulis

Dari Site Survei di area Perpustakaan SMPN 1 Magetan dengan

menggunakan Antena TV bolic USB wireless penerima pada

ketinggian 10 meter didapat hasil berikut :

Tabel 4. 6 : Tabel Site Surve di area perpustakaan denganantena TV bolic USB pada ketinggian 10 meter

Site Survei Antena TV bolic USB ketinggian 10 meterdi area perpustakaan SMPN 1 Magetan

Test Ping Sinyal Level % Sinyal InternetBisa level 3 65 % Bisa

Sumber : diolah penulis

Dari hasil site survei di atas penerimaan sinyal wireless dari

hotspot di area perpustakaan SMP Negeri 1 Magetan pada

ketingian 10 meter antena TV bolic USB wireless penerima

sangatlah baik mencapai 65% dan koneksi ke internet juga bisa.

2. Site Survei Di area BK (Bimbingan Konseling)

a. Tanpa antena (hanya menggunakan USB wireless penerima)

Dalam pengamatan / site survei di sini penulis hanya

menghubungkan USB wireless penerima dengan Laptop /

Komputer seperti gambar di bawah ini :

Page 69: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

56

Gambar 4.39 : Koneksi USB wireless dengan Laptop di area BKSMPN 1 Magetan

Sumber : diolah penulis

Setelah itu kita deteksi hotspot yang ada di SMPN 1 Magetan

atau AP yang bisa diterima dan ternyata tidak mendeteksi sinyal

dari hotspot/AP.

Gambar 4.40 : Mendeteksi sinyal wireless tanpa antena di areaBK SMPN 1 Magetan

Sumber : diolah penulis

Dari pengujian di atas ternyata sinyal hotspot di area Bimbingan

Konseling (BK) SMP Negeri 1 Magetan tidak bisa diterima /

dideteksi tanpa menggunakan antena penerima sinyal wireless

sehingga tidak bisa konek ke hotspot maupun intenet.

Page 70: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

57

b. Menggunakan antena TV bolic USB penerima dengan ketinggian

0-1 meter

Dalam pengamatan / site survei di sini penulis menggunakan

antena TV bolic USB wireless penerima dengan Laptop /

Komputer dengan ketinggian 0-1 meter seperti gambar di bawah

ini :

Gambar 4.41: Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area BK SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter

Sumber : diolah penulis

Gambar 4.42 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless denganantena TV bolic penerima pada ketinggian 0-1 meter di area BK

SMPN 1 MagetanSumber : diolah penulis

Page 71: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

58

Gambar 4.43 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area BK SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter

menggunakan TP-Link UtilitySumber : diolah penulis

Gambar 4.44 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolicdi area BK SMPN 1 Magetan ketinggian 0-1 meter

Sumber : diolah penulis

Dari Site Survei di area BK SMPN 1 Magetan dengan

menggunakan Antena TV bolic USB wireless penerima pada

ketinggian 0 – 1 meter didapat hasil berikut :

Tabel 4.7 : Tabel Site Surve di area BK dengan antena TVbolic USB pada ketinggian 0 -1 meter

Site Survei Antena TV bolic USB ketinggian 0-1 meterdi area BK SMPN 1 Magetan

Test Ping Sinyal Level % Sinyal InternetBisa level 1 10 % Bisa

Sumber : diolah penulis

Page 72: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

59

Dari hasil uji coba di atas penerimaan sinyal wireless di area

Bimbingan Konseling (BK) SMP Negeri 1 Magetan dapat

diterima dengan menggunakan antena TV bolic USB wireless

penerima pada ketinggian 0 sampai 1 meter walaupun hanya 10%

penerimaan sinyalnya, sehingga bisa konek ke hospot dan juga

koneksi ke internet.

c. Menggunakan antena TV bolic USB penerima dengan ketinggian

10 meter

Dalam pengamatan / site survei di sini penulis menggunakan

antena TV bolic USB wireless penerima dengan Laptop /

Komputer dengan ketinggian 10 meter seperti gambar di bawah

ini :

Gambar 4.45: Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area BK SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter

Sumber : diolah penulis

Page 73: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

60

Gambar 4.46 : Test Koneksi dan Ping sinyal wireless denganantena TV bolic penerima pada ketinggian 10 meter di area BK

SMPN 1 MagetanSumber : diolah penulis

Gambar 4.47 : Mendeteksi sinyal wireless dengan antena TVbolic di area BK SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter

menggunakan TP-Link UtilitySumber : diolah penulis

Gambar 4.48 : Mengkoneksi ke Internet dengan antena TV bolicdi area BK SMPN 1 Magetan ketinggian 10 meter

Sumber : diolah penulis

Page 74: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

61

Dari Site Survei di area BK SMPN 1 Magetan dengan

menggunakan Antena TV bolic USB wireless penerima pada

ketinggian 10 meter didapat hasil berikut :

Tabel 4.8 : Tabel Site Surve di area BK SMP Negeri 1 Magetandengan antena TV bolic USB pada ketinggian 10meter

Site Survei Antena TV bolic USB ketinggian 10 meterdi area BK SMPN 1 Magetan

Test Ping Sinyal Level % Sinyal InternetBisa level 4 70 % Bisa

Sumber : diolah penulis

Dari hasil site survei di atas penerimaan sinyal wireless dari

hotspot di area Bimbingan Konseling (BK) SMP Negeri 1

Magetan pada ketingian 10 meter antena TV bolic USB wireless

penerima sangatlah baik mencapai 70%, sehingga bisa konek ke

hostpot dan koneksi ke internet.

c. Membuat Analisa Penelitian

Dari site surve pengujian antena TV bolic USB wireless penerima dapat

dibuat tabel hasil site surve dengan data pengujian yaitu di area

perpustakaan tanpa antena, dengan menggunakan antena TV bolic USB

wireless pada ketinggian 0-1 meter, dan menggunakan antena TV bolic

USB wireless pada ketinggian 10 meter. Selain itu juga pengujian di are

Bimbingan Konseling (BK) tanpa menggunakan antena, menggunakan

antena TV bolic USB wireless pada ketinggian 0-1 meter dan

menggunakan antena TV bolic USB wireless pada ketinggian 10 meter.

Page 75: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

62

Tabel 4.9 : Tabel Hasil Site Surve

SiteSurve

Tanpa AntenaDengan AntenaTV Bolic USBH = 0 – 1 M

Dengan AntenaTV Bolic USB

H = 10 M

JenisUji Coba

Tes

tP

ing

Sin

yal

Lev

el

%S

inyal

Inte

rnet

Tes

tP

ing

Sin

yal

Lev

el

%S

inyal

Inte

rnet

Tes

tP

ing

Sin

yal

Lev

el

%S

inyal

Inte

rnet

AreaPERPUSSMPN 1Magetan

Not

Conec

tN

ot

Conec

tN

ot

Conec

tN

ot

Conec

t

Bis

a

level

1

15

%

Bis

a

Bis

a

level

3

65

%

Bis

a

AreaBK

SMPN 1Magetan

Not

Conec

tN

ot

Conec

tN

ot

Conec

tN

ot

Conec

t

Bis

a

level

1

10

%

Bis

a

Bis

a

level

4

70

%

Bis

a

Sumber : Diolah Penulis

d. Kesimpulan dari Site Survei / Uji coba

Dari hasi site survei di atas dapat ditarik kesimpulan :

1. Sinyal wireless akan diterima dengan baik jika ada antena penerima

sinyal wireless bisa berupa antena TV bolic USB wireless penerima.

2. Semakin tinggi letak antena penerima maka semakin baik

penerimaan sinyal wireless.

3. Dengan menggunakan bahan reflektor berupa aluminium bisa untuk

menerima sinyal wireless.

4. Area yang sulit dijangkau dengan jaringan kabel (LAN) bisa

menggunakan jaringan wireless.

Page 76: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian penulis dapat mengambil beberapa

kesimpulan, yaitu :

1. Antena TV bentuk parabolic baik baru maupun bekas dimodifikasi

sedemikian rupa bisa digunakan untuk menerima sinyal wireless dengan

memakai USB wireless penerima.

2. Faktor ketinggian dalam pemasangan antena sangatlah mempengaruhi

penerimaan sinyal wireless.

3. Pembuatan antena TV bolic membutuhkan biaya yang sangat murah.

4. Alat-alat dalam pembutan mudah didapatkan.

5. Area tempat penulis site survei/uji coba adalah area Perpustakaan dan

Bimbingan Konseling (BK) yang letaknya sulit dijangkau dengan

jaringan kabel (LAN), akhirnya bisa teratasi dengan menggunakan

jaringan wireless, sehingga mempermudah dalam akses internet.

B. Saran

Meskipun memodifikasi dan membuat antena TV bolic USB

wireless penerima berhasil dilakukan dan terbukti bisa menerima sinyal

wireless dengan baik, namun masih ada beberapa kekurangan antara lain :

1. Sistem keamanan antena terhadap petir belum ada, sehingga masih

rawan terkena petir bila dimusim hujan/mendung.

Page 77: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

64

2. Ketinggian antena sangatlah terbatas, hal ini dikarenakan penulis

menggunakan kabel USB yang tersambung dengan UTP (Kabel USB

Extender) yang panjang kabelnya terbatas.

3. Belum ada penguat daya yang terpisah untuk memperkuat USB wireless

penerima sehingga tergantung pada daya yang terhubung dari Laptop /

Komputer.

Page 78: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

65

DAFTAR PUSTAKA

Abr.Sandi Kuzhin. 2008. http://sandi-x.blogspot.com/2008_07_01_archive.html.Diakses pada tanggal 19-8-2010

Arifin, Zaenal. 2006. Mengenal Wireless LAN (WLAN). Yogyakarta : Andi.

Gading 2 Comunity. 2009. Membuat Kabel USB Extended Untuk USB-Wifi.http://ferrykoto.0fees.net/2009/08/23/membuat-kabel-usb-extended-untuk-usb-wifi/. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2010

Halriansyah, Atalaharik Rakadima. 2008. Pengertian Antena. http://rakadima.Blogspot.com/2008/04/pengertian-antena.html. Diakses pada tanggal18 Agustus 2010.

Joko, Yohanes Tri. 2008. Antena Wireless Untuk Rakyat. Yogyakarta : Andi.

Mulyanta, Edi S., S.Si, MT. 2005. Pengenalan Protokol Jaringan WirelessKomputer. Yogyakarta. Andi.

Ono Purbo. 2009. Link Budget dan Wajan Calkulator.http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-diklat/teknik/2.4ghz/antenna/Link%20Budget%20dan%20Wajan%20Calculator.xls. Diakses pada tanggal 19 September 2010

Tim TKJ. 2010. Panduan Penulisan Tugas Akhir. Madiun. Politeknik Madiun.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2010. Antena (radio). http.//id.wikipedia.org/wiki/Antena_(radio). Diakses pada tanggal 26 Agustus 2010.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2010. Wi-Fi. http.//id.wikipedia.org/wiki/ Wi-Fi.Diakses pada tanggal 19 Mei 2010.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas.2010. Universal Serial Bus.http://id.wikipedia.org/wiki/USB. Diakses pada tanggal 7 Agustus2010

Wong Ndeso. 2009. Cara Menyambung Kabel USB dan UTP.http://solocybercity.wordpress.com/2009/03/19/cara-menyambung-kabel-usb-dan-utp/. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2010.

Yentazka. 2010.Learning Antena. http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/arah-radiasi-antena.html. Diakses pada tanggal 08 Agustus 2010

Page 79: Tugas Akhir-modifikasi Antena Tv Bentuk Parabolic-Agus Eko Pratomo

66

Yentazka. 2010.Learning Antena. http://learn-antenna.blogspot.com/2010/07/polarisasi-antena.html. Diakses padatanggal 8 Agustus 2010