TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION...

107
TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF CAHAYA DEPARTEMENT SUTRADARA Diajukan untuk memenuhi syarat akhir dalam menempuh gelar Sarjana Seni di bidang Fotografi dan Film ALIM SANUTRA 136020019 PROGRAM STUDI FOTOGRAFI DAN FILM FAKULTAS ILMU SENI DAN SASTRA UNIVERSITAS PASUNDAN Bandung, Agustus 2018

Transcript of TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION...

Page 1: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

TUGAS AKHIR

FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF CAHAYA

DEPARTEMENT SUTRADARA

Diajukan untuk memenuhi syarat akhir dalam menempuh gelar Sarjana Seni

di bidang Fotografi dan Film

ALIM SANUTRA

136020019

PROGRAM STUDI FOTOGRAFI DAN FILM

FAKULTAS ILMU SENI DAN SASTRA

UNIVERSITAS PASUNDAN

Bandung, Agustus 2018

Page 2: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

I

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan (menjamin) bahwa pengkaryaan Tugas Akhir ini

dilakukan secara mandiri dan disusun tanpa menggunakan bantuan yang tidak

dibenarkan, sebagaimana lazimnya pada penyusunan sebuah Tugas Akhir.

Semua elemen karya, kutipan tulisan dan atau pemikiran orang lain yang

digunakan di dalam penyusunan pengkaryaan, baik dari sumber yang

dipublikasikan ataupun tidak, telah dikutip dan disertakan sumbernya dengan baik

dan benar menurut kaidah akademik yang berlaku.

Pengkaryaan ini belum pernah diajukan pada pendidikan program sarjana di

perguruan tinggi lain dan tindak plagiarisme akan dikenakan sanksi seperti yang

tercantum dalam peraturan akademi dan kemahasiswaan Universitas Pasundan.

Alim Sanutra

Film Dokumenter Expository “Wakaf Cahaya” Department Sutradara

136020019

Materai 6000 dan Ditandatangani

Page 3: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

II

HALAMAN PENGESAHAN

Pengkaryaan ini diajukan oleh:

Nama : Alim Sanutra

NPM : 136020019

Program Studi : Fotografi & Film

Judul Pengkaryaan : Film Dokumenter Expository “Wakaf Cahaya”

Department Sutradara

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

sarjana seni pada Program Studi Fotografi & Film, Fakultas Ilmu Seni dan

Sastra, Universitas Pasundan

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : H. Heriwanto S.Sn., M.Si. ( )

Pembimbing II : IGP Wiranegara M.Sn. ( )

Ditetapkan di : Bandung

Tanggal : 6 Agustus 2018

Page 4: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

III

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrohim

Assalamuallaikum Warohmatullahi Wabaraokatuh

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-

Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryaan ini. Pengkaryaan ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Seni Program Studi Fotografi dan Film pada Fakultas Ilmu Seni dan Sastra

Universitas Pasundan. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada pengkaryaan ini sangatlah

sulit bagi saya untuk menyelesaikan pengkaryaan ini. Oleh karena itu, saya

mengucapkan terima kasih kepada :

(1) Allah SWT;

(2) H. Heriwanto, S.Sn., M.Si. dan IGP Wiranegara, M.Sn. selaku dosen

pembimbing I dan II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk mengarahkan saya dalam Tugas Akhir Pengkaryaan ini;

(3) Regina Octavia Ronald S.Sn., M.Si. selaku Wali Dosen yang telah

memberikan saran dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan sampai

Tugas Akhir ini;

(4) Harry Reinaldi S.Sn., M.Pd. selaku ketua program studi fotografi dan film

Universitas Pasundan Bandung;

(5) Pihak Yayasan Pilar Peradaban, Ujang Koswara dan Karyawan Limar

yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya

perlukan;

(6) The Panasdalam Institute yang telah memberikan banyak pelajaran hidup

(7) Imam Besar The Panasdalam sebagai orang yang telah membina saya

untuk selalu berkarya;

(8) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan

materil dan moral; dan

Page 5: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

IV

(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir

Pengkaryan ini.

Akhir kata, saya berharap Allah Subhanahu wa ta‟ala membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Semoga

Tugas Akhir Pengkaryaan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Wassalamuallaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Bandung, 06 Agustus 2018

Alim Sanutra

Page 6: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

V

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Pasundan, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Alim Sanutra

NPM : 136020019

Program Studi : Fotografi & Film

Departemen : Sutradara

Fakultas : Ilmu Seni dan Sastra

Jenis Karya : Pengkaryaan

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Pasundan Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Film Dokumenter Expository “Wakaf Cahaya” Department Sutradara

Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Pasundan berhak

menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta data sebagai pemilik hak

cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung

06 Agustus 2018

Yang Menyatakan

Materai 6000

(Alim Sanutra)

Page 7: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

VI

ABSTRAK

Nama : Alim Sanutra

Program Studi : Fotografi & Film

Judul : Film Dokumenter Expository “Wakaf Cahaya”

Department Sutradara

Film dokumenter expository ini menceritakan tentang Ujang Koswara atau orang

yang sering dipanggil dengan sebutan Uko. Uko adalah seorang wirausahawan

sosial & penggiat pemberdayaan masyarakat. Uko aktif melakukan program

aktivasi bekerja sama dengan perusahaan pemerintah maupun swasta untuk

menerangi daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan hak penerangan

dengan lampu hasil ciptaanya dengan merk LIMAR (Listrik Mandiri Rakyat).

Uko tergerak melakukan kegiatan ini karena kebijakan pemerintah mengganti

minyak tanah ke LPG, kelangkaan minyak tanah menyulitkan sebagian

masyarakat di desa terpencil, karena minyak tanah banyak digunakan untuk

lentera penerangan rumah dari pada untuk memasak. Dampak lain dari kebijakan

pemerintah tersebut yaitu siswa-siswa yang berada di daerah terpencil sulit untuk

belajar dimalam hari. Masalah itu mendorong Uko untuk mencari solusi yang bisa

diterapkan secepat mungkin. Bersama Yayasan Pilar Peradaban yang

dibentuknya, Uko aktif menggerakkan program Indonesia bebas gelap. Uko

berhasil mengajak pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk berperan bersama-

sama menuntaskan kegelapan di wilayah terpencil Indonesia. Karena menurut

Uko hidup ini harus bermanfaat untuk orang lain. Masyarakat desa yang telah

mendapatkan lampu limar semakin bahagia karena rumah-rumah mereka tidak

gelap lagi ketika malam hari tiba. Menjadi sutradara film dokumenter harus

mampu menyajikan cerita yang dapat bermanfaat untuk orang lain, menjadi

sutradara harus mampu menyampaikan gagasan dan ide cerita serta dapat

menyampaikan pesan moral kepada penonton. Penulis menggunakan metode

kualitatif bersifat deskriptip dengan melakukan observasi, wawancara dan studi

literatur sehingga terjadilah proses pengkaryaan film dokumenter bentuk

expository. Menurut para ahli dari berbagai bentuk film dokumenter, maka bentuk

expository dirasa cocok untuk jenis pengkaryaam yang penulis lakukan, karena

gambar akan di dukung dengan voice over sebagai penambah informasi cerita.

Kata kunci: Film Dokumenter Expository, Penyutradaraan, Wirausaha Sosial,

Ujang Koswara, LIMAR.

Page 8: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

VII

ABSTRACT

Name : Alim Sanutra

Study Program : Photography & Film

Title : Expository Documentary Film “Wakaf Cahaya”

Department Director

This expository documentary film tells about Ujang Koswara or people called him

Uko. Uko is a social entrepreneur & activist of community empowerment. Uko

actively conduct activation program in cooperation with government and private

companies to help people in remote areas that have not get the right lighting with

lights in their homes, Uko helps them with his creation named LIMAR (Listrik

Mandiri Rakyat). Uko was moved to do this activity because the government

policy replace kerosene to LPG (Liquified Petroleum Gas), it makes difficult for

some people in remote areas, because kerosene is widely used for home lighting

rather than for cooking. Another impact of government policy is that students in

remote areas are difficult to studying at night because don’t have lighting in their

homes. The issue prompted Uko to find a workable solution as quickly as possible

for them. With the Foundation named Pilar Peradaban Foundation which he

founded, Uko actively mobilized the program of “Indonesia Bebas Gelap”. Uko is

trying to invite government, private companies and community to do the program

together to give a solution of the darkness with LIMAR for people in remote

areas of Indonesia. Uko has opinion that this life should be useful for others.

People who have been getting LIMAR in their homes are happier because their

homes are not dark anymore when the evening comes. Being a documentary

director should be able to present a story that can be useful to others, a director

must be able to convey ideas and story ideas, can convey a moral message to the

audience. Uses descriptive qualitative method by observation, interview and

literature study in process expository documentary. Expository is considered

suitable for the type in this documentary, because the image will be supported

with voice over as a story information enhancer

Keywords: Documentary Film Expository, Directing, Social Entrepreneurship,

Ujang Koswara, LIMAR.

Page 9: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

1.5 Metodologi Penelitian ............................................................................... 6

1.6 Batasan Penelitian ...................................................................................... 8

1.7 Jadwal Pengkaryaan ................................................................................... 9

1.8 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 9

1.9 Peta Konsep (Mind Mapping) .................................................................... 10

1.10 Sitematika Penulisan ................................................................................ 11

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL

2.1 Film Dokumenter ...................................................................................... 13

2.2 Bentuk Film Dokumenter .......................................................................... 15

2.2.1 Bentuk Expository .......................................................................... 15

2.2.2 Bentuk Direct Cinema/Observational ............................................ 16

2.2.3 Bentuk Cinema Virete ..................................................................... 18

2.3 Sutradara .................................................................................................... 19

2.3.1 Pengertian Sutradara ........................................................................ 19

2.3.2 Hubungan dan Peranan Sutradara Secara Umum ........................... 22

2.3.3 Struktur Posisi Sutradara Secara Umum ......................................... 25

2.3.4 Kepemimpinan Sutradara ................................................................ 26

2.3.5 Teknik dan Strategi Visual ............................................................. 27

2.4 Sejarah Lampu Limar (Listrik Mandiri Rakyat) ........................................ 29

2.5 Yayasan Pilar Peradaban dan Program Indonesia Bebas Gelap ................ 30

2.6 Referensi Karya .......................................................................................... 31

2.6.1 Film Dokumenter Musisi Jalanan .................................................... 31

2.6.2 Film Fortuner Indonesia Berjudul Hajar ......................................... 32

2.6.3 Film Dokumenter Jalanan ................................................................ 33

BAB III PROSES PENGKARYAAN

3.1 Tahap Pengkaryaan .................................................................................... 34

3.1.1 Pendekatan Penelitian ...................................................................... 34

3.1.2 Tahap Persiapan Penelitian .............................................................. 35

3.1.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian.......................................................... 35

Page 10: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

ix

3.2 Pengumpulan Data Penelitian .................................................................... 36

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 36

3.2.2 Sample Penelitian ............................................................................ 39

3.3 Konsep Perancangan Film oleh Sutradara ................................................. 40

3.3.1 Tahap Praproduksi ........................................................................... 41

3.3.2 Tahap Produksi ................................................................................ 43

3.3.3 Tahap Pascaproduksi ....................................................................... 44

BAB IV PEMBAHASAN KARYA

4.1 Praproduksi ................................................................................................ 45

4.1.1 Data Riset ........................................................................................ 46

4.1.2 Treatment ......................................................................................... 47

4.1.3 Film Statement ................................................................................. 54

4.1.4 Sinopsis ............................................................................................ 55

4.2 Produksi...................................................................................................... 56

4.3 Pascaproduksi ............................................................................................. 64

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 66

5.2 Saran ........................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN

Page 11: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Konsep .................................................................................. 10

Gambar 2.1 Strategi Kerja Seorang Sutradara ................................................ 21

Gambar 2.2 Bagan Organisasi Posisi Sutradara Dalam Produksi Film ........... 25

Gambar 2.3 Referensi Film Musisi Jalanan .................................................... 31

Gambar 2.4 Film Hajar ................................................................................... 32

Gambar 2.5 Referensi Film Jalanan ................................................................ 33

Gambar 3.1 Tringulasi Teknik Pengumpulan Data ......................................... 37

Gambar 4.1 Subjek Sedang Melakukan Rapat .............................................. 58

Gambar 4.2 Subjek Diwawancarai Oleh Wartawan Media Cetak .................. 58

Gambar 4.3 Wawancara Subjek ...................................................................... 59

Gambar 4.4 Wawancara salah satu warga penerima bantuan

lampu LIMAR .............................................................................. 59

Gambar 4.5 Wawancara Warga Masyarakat ................................................... 59

Gambar 4.6 Salah satu karyawan LIMAR sedang merakit lampu ................... 60

Gambar 4.7 Komponen yang digunakan lampu LIMAR ................................ 60

Gambar 4.8 Packing lampu LIMAR ke dalam dus kecil ................................ 61

Gambar 4.9 Salah satu karyawan LIMAR sedang merakit

lampu (closeup) ............................................................................ 61

Gambar 4.10 Pendistribusian lampu LIMAR ................................................. 62

Gambar 4.11 Salah satu tanjakan yang dilalui dalam

pendistribusian lampu .................................................................. 62

Gambar 4.12 Masyarakat bergotong royong mengambil

lampu LIMAR .............................................................................. 62

Gambar 4.13 Pemasangan lampu limar di salah satu rumah warga ................. 63

Gambar 4.14 Pemasangan accu untuk lampu LIMAR..................................... 63

Page 12: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Pengkaryaan ......................................................................... 9

Tabel 4.1 Jadwal Wawancara ........................................................................ 46

Tabel 4.2 Treatment Film Dokumenter ......................................................... 48

Page 13: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

1

UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara terluas di dunia dengan total luas

Negara 5.193.250 km² (mencakup daratan dan lautan). Hal ini menempatkan

Indonesia sebagai negara terluas ke tujuh didunia setelah Rusia, Kanada, Amerika

Serikat, China, Brasil dan Australia1. Di zaman globalisasi sekarang ini, sudah

seharusnya Indonesia terbebas dari gelap, ternyata di beberapa daerah masih

banyak yang belum merasakan adanya penerangan dan pasokan listrik untuk

menerangi rumah-rumah mereka.

Dalam Pancasila, sila kelima berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh

Rakyat Indonesia” tapi hal itu belum dirasakan sebagian masyarakat yang tinggal

di daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan pasokan listrik, tentunya hal

ini menjadi menjadi satu permasalahan yang harus diselesaikan agar dapat

menyempurnakan dari sila kelima tersebut. Di kota sangat mudah menemukan

lampu listrik dan mudah untuk menerangi rumah-rumahnya, sedangkan di daerah-

daerah tertinggal sangat sulit untuk mendapatkan penerangan.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa listrik merupakan kebutuhan

bagi sebagian masyarakat Indonesia, saat ini hampir semua aktifitas banyak

menggunakan listrik, oleh karena itu ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat

harus terus diupayakan kesinambungan ketersediaannya dan sumber energinya.

1 http://www.invonesia.com/luas-wilayah-negara-indonesia.html

Page 14: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

2

UNIVERSITAS PASUNDAN

Menyediakan pasokan listrik bagi masyarakat hakikatnya membangun peradaban

masyarakat menjadi lebih baik.

Dalam wawancara yang dilakukan penulis dengan Ujang Koswara (2018),

mengatakan 30 juta lebih penduduk Indonesia tidak mendapatkan penerangan

lampu listrik. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan swasta dengan

membangun jaringan panel surya dan mikrohidro, sulitnya perawatan dan

minimnya pengetahuan banyak di antaranya sudah tidak berfungsi. Bagi

masyarakat yang belum mendapatkan listrik lebih baik 10 watt hari ini dari pada

100 watt 10 tahun lagi.

Tahun 2009 Ujang Koswara membuat inovasi dengan menciptakan lampu

dengan merk LIMAR (Listrik Mandiri Rakyat) sebagai lampu penerangan hemat

energi. Ujang menciptakan produk instalasi lampu hemat energi dengan merk

LIMAR untuk digunakan di rumah-rumah yang sulit di jangkau PLN hingga saat

ini.

Sejarah Ujang Koswara dalam membuat lampu LIMAR terinspirasi dari

masalah keluarganya di kampung, Garut. Kiprah Ujang di bidang pengembangan

Teknologi Tepat Guna (TTG) dimulai dari kegelisahan, gelisah akan masa

depannya sendiri yang berasal dari keluarga pendatang dari desa dan tidak

berkecukupan. Ujang pergi ke Bandung untuk mencari kehidupan yang lebih baik,

himpitan kesulitan hidup adalah keseharian ujang, namun Ujang menjalani apa

adanya. Sebagai bagian masyarakat bawah, Ujang bisa mengenyam pendidikan

dasar, lulus sebagai sarjana menurutnya ibarat lolos dari lubang jarum kehidupan.

Kebijakan pemerintah pada 2008 tentang konversi minyak tanah ke LPG menjadi

titik balik yang menginspirasi Ujang.

Page 15: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

3

UNIVERSITAS PASUNDAN

Dari kebijakan tersebut sampai saat ini kelangkaan minyak tanah masih

memukul sebagian masyarakat desa, khususnya masyarakat kecil yang berada di

daerah terpencil. Minyak tanah faktanya lebih banyak digunakan sebagai bahan

bakar lentera penerangan. Dampak dari kebijakan pemerintah tersebut juga

berlaku untuk siswa yang tinggal di daerah terpencil ketika akan menghadapi

Ujian Nasional. Ujian Nasional yang cenderung menyamaratakan kondisi

pendidikan masyarakat kota dan desa serasa kurang adil, karena para siswa di

daerah sulit belajar pada malam hari untuk bersiap mengikuti Ujian Nasional

(Sumber: Wawancara peneliti dengan Ujang Koswara, 2018).

Kemudian Ujang Koswara mendirikan Yayasan Pilar Peradaban, yayasan ini

dibuat agar bisa mengelola dana bantuan dari siapapun mulai dari perusahaan

(dana CSR) maupun dana pribadi dari seseorang yang ingin membantu

masyarakat yang membutuhkan penerangan.

Ujang dalam pembuatan lampu LIMAR yaitu dengan memberdayakan anak-

anak marjinal, anak-anak jalanan, anak-anak pesantren, dan masih banyak lainnya.

Ujang Koswara dalam mendirikan Yayasan Pilar Peradaban mempunyai Visi dan

Misi.

Visi Yayasan Pilar Peradaban yaitu menjadi social enterprise melalui

pemberdayaan yang berkelanjutan untuk masyarakat luas, serta dapat

mewujudkan program Indonesia Bebas Gelap dan Indonesia Terang.

Misi Yayasan Pilar Peradaban yaitu:

Meningkatkan potensi melalui kegiatan pemberdayaan.

Mengembangkan bakat dan karakter baik di lingkungan masyarakat.

Page 16: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

4

UNIVERSITAS PASUNDAN

Memperbaiki kondisi penerangan khususnya di perdesaan dengan kondisi

wilayah terpencil, tertinggal, dan berada di perbatasan di Indonesia. (Sumber:

Yayasan Pilar Peradaban, 2018).

Atas dasar pemikiran di atas penulis merasa hal ini perlu dibuat menjadi karya

film dokumenter dan semoga harapannya bisa menjadi contoh solusi

permasalahan penerangan di daerah daerah terpencil yang sulit di jangkau PLN.

Karena Ujang Koswara dengan lampu LIMAR turut membantu untuk mengurangi

permasalahan yang timbul di Indonesia khususnya dalam penerangan lampu di

daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN.

Selanjutnya dalam pengkaryaan ini penulis bermaksud untuk membuat karya

dengan membuat sebuah film dokumenter berjudul “Wakaf Cahaya”. Penulis

mengambil judul tersebut karena masih berkaitan dengan visi misi dan program

Yayasan Pilar Peradaban yaitu mewujudkan program Indonesia bebas gelap.

Menurut Ujang Koswara program Indonesia bebas gelap adalah program

penerangan rumah dengan lampu LIMAR sehingga rumah-rumah masyarakat

tidak gelap lagi ketika malam hari tiba. Semoga dengan melalui film dokumenter

dapat membantu dan menjadi contoh solusi masalah kebuntuan pemenuhan

penerangan di daerah terpecil.

Dalam pembuatan film dokumenter ini, penulis akan melakukan

eksploratif cerita sejarah Ujang Koswara dalam proses pembuatan lampu LIMAR,

cara merakitnya, hingga sejauh mana Ujang koswara dalam mewujudkan program

Indonesia Bebas Gelap.

Page 17: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

5

UNIVERSITAS PASUNDAN

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana cara sutradara film dokumenter expository dapat menceritakan

dan memvisualisasikan Ujang Koswara dalam mewujudkan program Indonesia

bebas gelap.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara sutradara dalam membuat

film dokumenter expository tentang Ujang Koswara dalam mewujudkan program

Indonesia bebas gelap.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat praktis penyutradaraan film dokumenter expository ini diharapkan

akan menjadi media pembelajaran bagi penulis dan sebagai media edukasi

yang dapat memberikan contoh sosok orang yang berjiwa sosial

pemberdaya masyarakat.

b. Manfaat teoritis penelitian melalui penyutradaraan film dokumenter

expository diharapkan setiap mahasiswa mampu memupuk keterampilan

dalam mebuat film secara praktek di lapangan, sehingga setelah selesai dari

bangku kuliah mahasiswa siap terjun ke dunia kerja dengan membawa nama

baik almamater.

Page 18: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

6

UNIVERSITAS PASUNDAN

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih menggunakan metode kualitatif

deskriptif, kemudian diambil jenis penelitian sampling, yang dilakukan dengan

sampel purposif dan sampel internal. Sampel purposif adalah sampel yang secara

sengaja di pilih oleh penulis, karena sampel ini dianggap memiliki ciri-ciri

tertentu yang dapat memperkaya data penelitian. Sementara sampel internal

adalah keputusan yang diambil oleh penulis tentang siapa yang perlu di

wawancarai, kapan melakukan observasi, atau dokumen seperti apa dan sebanyak

apa dokumen yang perlu di kaji. Hal ini di lakukan guna memperoleh informasi

sebanyak mungkin, dengan harapan mendapatkan informasi yang representatif

dan menyeluruh.

Dalam proses pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode

wawancara dengan narasumber yang dinilai memiliki kompetensi untuk

memberikan informasi yang represetatif. Narasumber utama yang penulis pilih

untuk memberikan informasi terkait masalah penelitian ini adalah Ujang Koswara,

kemudian narasumber lainnya yaitu masyarakat, dan karyawan Yayasan Pilar

Peradaban.

Teknik atau metode ini dianggap paling efektif karena penulis terjun

langsung atau bertemu langsung dengan objek yang diteliti. Proses observasi

penciptaan karya ini dilakukan dengan cara mengamati objek, karena dalam

pengkaryaan ini penulis akan memaparkan tentang bagaimana dan sejauh mana

Ujang Koswara dalam mewujudkan program Indonesia bebas gelap. Sebelum

melakukan pembuatan film, penulis mendatangi objek yang akan diteliti agar

Page 19: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

7

UNIVERSITAS PASUNDAN

dapat mengenal lebih baik karakter dan kondisi dari obyek yang nantinya akan

mudahkan proses penyutradaraan dan pengambilan shot-shot gambar.

Untuk itu, penulis melakukan pengamatan dengan seksama tentang

strategi Ujang Koswara dalam mewujudkan program Indonesia bebas gelap.

Selain itu juga dilakukan pendataan mengenai hal-hal yang dianggap penting agar

dapat di terapkan pada karya yang akan dibuat.

Selanjutnya, penulis menggunakan data-data literatur, dokumen-dokumen

yang sudah ada baik teks, audio, maupun audio visual guna memperkaya

informasi yang diperlukan dalam proses pengumpulan data. Terakhir,

pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi langsung di lapangan.

Langkah ini di nilai menjadi salah satu langkah yang sangat penting dalam proses

penggalian informasi, karena dengan keterlibatan langsung di lapangan akan

menghasilkan data yang apa adanya, menekankan pada deskripsi secara alamiah,

serta tanpa manipulasi keadaan dan kondisinya.

Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yaitu dengan

mencari beberapa referensi yang ada kaitannya dengan judul Tugas Akhir penulis

berupa catatan dengan bentuk tulisan, foto, serta rekaman audio dan video (audio

visual) sebagai sumber kepustakaan yang berguna untuk mendapatkan berbagai

informasi dan data yang berhubungan dengan karya penulis. Data yang lengkap

dan akurat merupakan salah satu faktor penting tercapainya tujuan yang

diharapkan.

Dalam hal ini, studi literatur dilakukan karena selain untuk di jadikan sebagai

sumber dalam melakukan penelitia, juga bisa dijadikan bahan untuk referensi

yang bisa menjelaskan keakuratan penelitian yang dilakukan sehingga penelitian

Page 20: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

8

UNIVERSITAS PASUNDAN

yang tersebut benar-benar asli dan belum ada yang melakukan penelitian

sebelumnya melalui pembuatan karya film dokumenter.

Bentuk film yang digunakan penulis dalam karya film dokumenter

menggunakan bentuk film dokumenter expository. Menurut Tanzil (2010:7),

Bentuk film Dokumenter expository yaitu menampilkan pesan kepada penonton

secara langsung, melalui presenter atau narasi berupa teks maupun suara, pada

expository gambar disusun sebagai penunjang argumentasi yang disampaikan

lewat narasi atau presenter berdasarkan naskah yang dibuat dengan prioritas

tertentu.

1.6 Batasan Penelitian

Ujang Koswara dalam mewujudkan program Indonesia bebas gelap salah

satunya adalah dimulai dari wilayah Provinsi Jawa Barat. Agar memudahkan

penulis dalam membuat karya film dokumenter, maka dalam penelian ini akan

dibatasi di wilayah Jawa Barat. Batasan tersebut yaitu:

a. Narasumber utama Ujang Koswara, kemudian karyawan Yayasan Pilar

Peradaban, serta orang-orang yang terlibat dalam mewujudkan program

Indonesia Bebas Gelap.

b. Shooting dilakukan di lokasi Yayasan Pilar Peradaban, kantor LIMAR

(Listrik Mandiri Rakyat), dan daerah terpencil di Jawa Barat, yaitu Cianjur

dan Karawang yang belum mendapatkan pasokan listrik.

Page 21: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

9

UNIVERSITAS PASUNDAN

1.7 Jadwal Pengkaryaan

Tabel 1.1 Jadwal Pengkaryaan

1.8 Lokasi Penelitian

a) Lokasi penelitian ini dilakukan pada Yayasan Pilar Peradaban, beralamat

kantor di Cilengkrang 1 Jalan Pesanggrahan No. 5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung

NO JENIS

PEKERJAAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

1. Menentukan

Judul

2. Revisi Judul

3. Riset

4. Asistensi

5. Skenario/

Treatmen

6. Wawancara

7. Shooting

8. Editing

9.

Laporan

Akhir

Penelitian

10. Screening

Page 22: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

10

UNIVERSITAS PASUNDAN

b) Kantor Limar yang beralamat di Jalan Kilimanjaro No. 30 Pinus Regensi,

Kecamatan Cinambo, Kota Bandung.

c) Desa Wanajaya, Dusun Cilele, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten

Cianjur.

1.9 PETA KONSEP (MIND MAPPING)

Page 23: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

11

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 1.1. Peta Konsep

1.10 Sistematika Penulisan

SINOPSIS :

Ujang Koswara menciptakan produk instalasi lampu hemat energi dengan merk Limar (Listrik Mandiri Rakyat) untuk mewujudkan program Indonesia bebas gelap, dan Limar

sebagai lampu penerangan untuk rumah-rumah rakyat kecil di daerah terpencil di Indonesia diharapkan mampu membantu

pemerintah dalam menangani permasalan khususnya penerangan listrik

KONSEP SKENARIO FILM:

Dalam pembuatan film dokumenter, penulis akan melakukan eksploratif melalui penyutradaraan film dokumenter

ekpository dimulai dari cerita sejarah Ujang Koswara dalam penemuan lampu LIMAR, cara merakitnya, hingga cara

mendistributorkan produk lampu buatannya kepada masyarakat kecil.

MENGAPA :

Karena solusi dari Pemerintah belum maksimal dalam penanganan kebutuhan penerangan lampu listrik di

daerah-daerah terpencil

APA :

Lampu Listrik Mandiri (LIMAR) buatan Ujang

Koswara sebagai solusi dari masalah desa yang belum

mendapat aliran listrik oleh PLN

BAGAIMANA :

Penyutradaraan film dokumenter ekpository akan menampilkan

mulai dari cara pembuatan lampu limar hingga dipasang di desa yang belum mendapat pasokan

listrik dari PLN

NARASUMBER :

Ujang koswara

Page 24: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

12

UNIVERSITAS PASUNDAN

Untuk memudahkan penulisan laporan, penulis membuat sistematika

penulisan yang juga bertujuan untuk menghindari kerancuan dan pengulangan

dalam pembahasan. Adapun Sistematika Penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengurai latar belakang masalah yang berisi tentang pemikiran,

rumusan masalah yang berisi lingkup pekerjaan yang akan dilakukan, maksud dan

tujuan penulisan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengurai mengenai konsep-konsep teori dan landasan ilmu

pengetahuan yang bersifat penguatan kepada konsep penelitian guna menjawab

pertanyaan penelitian. Berisi mengenai teori sebagai landasan konsep penelitian

seperti pengertian film dokumenter, pengertian penyutradaraan film dokumenter,

dan sebagainya.

BAB III PROSES PENGKARYAAN

Bab ini mengurai tentang proses pengkaryaan dimulai dari metode

penelitian yang berisikan tentang menetapkan fokus penelitian, teknik

pengumpulan data, studi literature, metode observasi, wawancara, analisa data dan

perancangan karya.

BAB IV PEMBAHASAN KARYA

Page 25: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

13

UNIVERSITAS PASUNDAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang hasil analisa data, hasil

observasi, hasil wawancara, dan hasil perancangan karya dari penelitian yang

telah dilakukan.

BAB V SIMPULAN & SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah

di lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi mengenai referensi penelitian, rujukan-rujukan yang ditulis secara

sistematis sesuai urutan abjad, menurut kaidah penulisan daftar pustaka

berdasarkan format Havart-APA dan dibakukan dalam Bahasa Indonesia.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Berisi seluruh data riset yang berkaitan dengan penelitian saat proses

pembuatan karya dilapangan.

Page 26: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

13

UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB II

LANDASAN KOSEPTUAL

2.1 Film Dokumenter

Istiah film dokumenter dimulai pada tahun-tahun terakhir abad kesembilan

belas. Pratista (2008:4), menyatakan film dokumenter “Nanook Of The North”

karya Robert Flahtery (1919) dianggap sebagai salah satu film dokumenter tertua.

Tetapi sebelumnya, istilah dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film

pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues)

yang dibuat sekitar 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata „dokumenter‟

kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris bernama John

Grierson, untuk film Moana (1926) karya dari Robert Flaherty (Effendy, 2014:2).

John Grierson salah seorang bapak film dokumenter menyatakan bahwa

film dokumenter adalah penggunaan cara-cara kreatif dalam upaya menampilkan

kejadian atau realita. Itu sebabnya, seperti halnya film fiksi, alur cerita dan elemen

dramatik menjadi hal yang penting. Begitu pula dengan bahasa gambar (visual

grammar). Karena film dokumenter bukan ditujukan sekadar menyampaikan

informasi. Pembuat film dokumenter ingin penontonnya tidak cuma mengetahui

topik yang diangkat, Ia ingin agar penontonnya mengerti dan mampu merasakan

problematika yang dihadapi karakter atau subjek dalam film. Pembuat film ingin

agar penonton tersentuh dan bersimpati kepada subjek film. Untuk itu diperlukan

pengorganisasian cerita yang bagus dengan karakter yang menarik, alur yang

mampu membangun ketegangan dan sudut pandang yang terintegrasi (Tanzil,

2010:5).

Page 27: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

14

UNIVERSITAS PASUNDAN

Menurut (Ayawaila, 2008:23), Ada empat kriteria yang menerangkan

bahwa film dokumenter adalah film non-fiksi.

2.1.1 Setiap adegan dalam film dokumenter merupakan rekaman kejadian

sebenarnya, tanpa interprestasi imajinatif seperti halnya dalam film fiksi.

Bila pada film fiksi latar belakang (setting) adegan dirancang sedemikian

rupa sesuai dengan keinginan waktu, tempat dalam adegan, sedangkan

pada film dokumenter latar belakang harus spontan dan otentik dengan

situasi dan kondisi asli (apa adanya).

2.1.2 Yang dituturkan dalam film dokumenter berdasarkan peristiwa nyata

(realita), sedangkan dalam film fiksi isi cerita berdasarkan karangan

(Imajinatif). Pada film dokumenter memiliki interpretasi kreatif, maka

dalam film fiksi yang dimiliki adalah interpretasi imajinatif.

2.1.3 Sebagai sebuah film non fiksi, sutradara dalam pelaksanaan produksi film

dokumenter melakukan observasi pada suatu peristwa nyata, lalu

melakukan perekaman gambar sesuai dengan apa adanya.

2.1.4 Apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot,

maka dalam dilm dokumeter konsentrasinya lebih pada kebenaran isi dan

kreatifitas pemaparan dari isi tersebut. Sesuai perkembangan zaman, film

dokumenter juga mengalami perkembangan. Dalam bentuk dan gaya

bertutur sesuai dengan pendekatan dari tema atau ide film dokumenter

tersebut. Banyak orang membagi film dokumenter tersebut kedalam

beberapa jenis sesuai dengan pendekatannya.

Page 28: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

15

UNIVERSITAS PASUNDAN

Setiawan (2015:17) film dokumenter adalah perkembangan dari konsep

film non fiksi dimana dalam film dokumenter mengandung fakta dan mengandung

subyektivitas para pembuatnya. Artinya bahwa apa yang direkam memang

berdasarkan fakta yang ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa film dokumenter

adalah film yang menceritakan sebuah cerita tentang kehidupan nyata, dengan

cara jujur.

2.2 Bentuk Film Dokumenter

Unsur pembentuk, film dokumenter dibagi menjadi tiga bagian (Tanzil,

2010:7-10) yaitu:

2.2.1 Bentuk Expository

Dokumenter expository dalam kategori ini, menampilkan pesannya kepada

penonton secara langsung, baik melalui presenter ataupun dalam bentuk narasi.

Kedua bentuk tersebut tentunya akan berbicara sebagai orang ketiga kepada

penonton secara langsung (ada kesadaran bahwa mereka sedang menghadapi

penonton atau banyak orang). Mereka juga cenderung terpisah dari cerita dalam

film. Mereka cenderung memberikan komentar terhadap apa yang sedang terjadi

dalam adegan, ketimbang menjadi bagian darinya. Itu sebabnya, pesan atau point

of view dari expository sering dielaborasi dengan suara dari pada gambar.

Jika pada film fiksi gambar disusun berdasarkan kontinuitas waktu dan

tempat yang berasaskan aturan tata gambar, maka pada dokumenter yang

berbentuk expository, gambar disusun sebagai penunjang argumentasi yang

Page 29: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

16

UNIVERSITAS PASUNDAN

disampaikan oleh narasi atau komentar presenter. Maka dari itu, gambar disusun

berdasarkan narasi yang sudah dibuat dengan prioritas tertentu.

Argumentasi yang dibentuk dalam expository umumnya bersifat ditaktis,

cenderung menyampaikan informasi secara langsung kepada penonton, bahkan

seringkali mempertanyakan baik-buruk sebuah fenomena berdasarkan pijakan

moral tertentu, dan mengarahkan penonton pada satu kesimpulan secara langsung.

Sepertinya inilah membuat bentuk expository popular dikalangan televisi, karena

ia menghadirkan sebuah sudut pandang yang jelas dan menutup kemungkinan

adanya perbedaan penafsiran.

Dalam bentuk expository tidak ada yang salah dengan penggunaan voice

over, selama penggunaannya dilakukan secara bagus, efektif, dan informatif.

Voice over sangat diperlukan, misalnya ketika gambar yang tersedia kurang

mampu memberikan informasi yang memadai atau belum mampu menyampaikan

pesan yang ingin disampaikan. Seringkali pembuat film menggunakan voice over

untuk memancing rasa ingin tahu penonton, lalu pada visual-visual berikutnya

menyampaikan penjelasan.

2.2.2 Bentuk Direct Cinema/Observational

Pendekatan observatif utamanya merekam kejadian secara spontan dan

natural. Aliran ini menekankan kegiatan shooting yang informal, tanpa tata lampu

khusus atau hal-hal lain yang telah dirancang sebelumnya. Kekuatan direct

cinema adalah pada kesabaran pembuat film untuk menunggu kejadian-kejadian

signifikan yang berlangsung dihadapan kamera (Lucien 1997). Para pembuat film

dengan bentuk ini berkeyakinan bahwa lewat pendekatan yang baik, maka

Page 30: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

17

UNIVERSITAS PASUNDAN

pembuat film beserta kameranya akan diterima sebagai bagian dari kehidupan

subjeknya.

Hal ini mensyaratkan proses pendekatan tehadap subjek dibangun dalam

jangka waktu yang cukup relatif panjang dan intens. Perkenalan di awal bereperan

penting, pembuat film berusaha melakukan pendekatan seakrab mungkin dengan

subjek sambil membangun kepercayaannya. Hal Ini biasa dilakukan ketika di

tahap riset. Setelah pembuat film merasa kehadirannya dilingkungan subjek sudah

tidak lagi dirasa asing atau dipertanyakan, barulah pembuat film memperkenalkan

kamera. Kemudian proses shooting mengikuti kerutinan yang dilakukan oleh

subjek sehari-hari, karena pendekatan observational cenderung tidak ingin

memberikan kesan bahwa subjeknya melakukan kegiatan khusus untuk keperluan

pengambilan gambar. Pembuat film tidak ingin subjeknya ber-acting di depan

kamera dan melakukan hal-hal yang tidak biasa mereka lakukan.

Barnouw (1983:231) kemunculan aliran ini tidak lepas kaitannya dengan

teknologi baru dunia film yang menghadirkan peralatan yang semakin kecil dan

mudah dioperasiakan, dengan kemampuan mobilitas yang tinggi. Wireless

microphone dan directional microphone dengan fokus yang sempit dan peka

terhadap jarak menjadi andalannya. Direct cinema berhasil menghadirkan kesan

langsung antara subjek dengan penonton. Subjek secara langsung menyampaikan

persoalan yang mereka hadapi. Tidak hanya melalui ucapan, tetapi juga melalui

tindakan, kegiatan, serta percakapan yang dilakukan dengan subjek lain secara

aktual, sehingga penonton merasa dihadapkan dengan realitas sesungguhnya.

Page 31: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

18

UNIVERSITAS PASUNDAN

2.2.3 Bentuk Cinema Verite

Tanzil menjelaskan dalam buku yang berjudul “Pemula Dalam Film

Dokumenter Gampang-Gampang Susah” bahwa bentuk cinema verite berbeda

dengan bentuk direct cinema yang cenderung menunggu krisis terjadi, kalangan

cinema verite justru secara aktif melakukan intervensi dan menggunakan kamera

sebagai alat pemicu untuk memunculkan krisis. Dalam aliran ini, pembuat film

cenderung secara sengaja memprovokasi untuk memunculkan kejadian-kejadian

tak terduga. Cinema verite tidak percaya kalu kehadiran kamera tidak

mempengaruhi penampilan keseharian subjek, walaupun sudah diusahakan tidak

tampil dominan.

Menurut mereka, kehadiran pembuat film dan kameranya pasti akan

mengganggu keseharian subjek. Tidak mungkin subjek tidak memperhitungkan

adanya kehadiran orang lain dan kamera. Subjek pasti memiliki agenda-agenda

mereka sendiri terkait dengan keterlibatan mereka dalam proses pembuatan

dokumenter tersebut. Oleh karenanya, dari pada berusaha membuat subjek lengah

terhadap kehadiran pembuat film dan kamera yang menurut mereka tidak

mungkin terjadi pergunakan saja kamera sebagai alat provokasi untuk

memunculkan krisis atau ide-ide baru yang spontan dari kepala subjek.

Pendekatan ini sangat menyadari adanya proses representasi yang

terbangun antara pembuat film dengan penonton seperti halnya pembuat film

dengan subjeknya. Itu sebabnya, pembuat film dalam aliran ini tidak berusaha

bersembunyi, mereka justru tampil menempatkan diri sebagai orang pertama,

Page 32: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

19

UNIVERSITAS PASUNDAN

sebagai penyampai issu sehingga tidak jarang mereka tampil langsung di kamera

atau berbicara kepada subjek, kepada penonton ataupun kepada dirinya sendiri.

Pembuat film berbicara langsung ke kamera ataupun melalui voice over.

Bahkan ada berapa pembuat film yang merasa perlu menampilkan proses kegiatan

perekaman aktivitas kru in­frame langsung atau melalui bayangan di cermin

selama rekaman berlangsung untuk mengingatkan penonton bahwa kru film juga

bagian dari proses komunikasi yang sedang mereka lakukan.

Dari ketiga bentuk film dokumenter yang dijelaskan Tanzil diatas maka

untuk memudahkan penulis dalam pengkaryaan penulis memilih film dokumenter

bentuk expository. Penulis merasa hal itu yang dirasa paling cocok untuk proses

pengkaryaan yang akan dilakukan dengan data-data yang penulis lakukan. Bentuk

expository menghadirkan sebuah sudut pandang yang jelas dan menutup

kemungkinan adanya perbedaan penafsiran. Dalam film dokumenter bentuk

expository ini akan menggunakan voice over subjek sebagai pendukung visual

ketika visual tersebut kurang mampu memberikan informasi yang memadai atau

belum mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

2.3 Sutradara

2.3.1 Pengertian Sutradara

Secara umum, pengertian sutradara adalah seorang kreator yang meng-

create atau menciptakan kreasi bentuk pada sebuah produk film. Sutradara adalah

seorang sineas atau penggarap film yang diibaratkan sebagai nakhoda untuk

mengendalikan barbagai pekerjaan kreatif hingga mencapai tujuan bentuknya.

Page 33: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

20

UNIVERSITAS PASUNDAN

Dalam bahasa Inggris dekenal sebagai “Director” yang artinya kurang lebih

sama, yakni seorang pemimpin atau sutradara of movie.

Lebih jauhnya lagi, seorang sutradara adalah karyawan (crew) film yang

memiliki tanggung jawab tertinggi terhadap aspek kreatif, baik yang bersifat

penafsiran maupun teknik pada pembuatan film. Di samping mengatur permainan

dalam adegan dan dialog, sutradara juga menetapkan posisi kamera, suara, prinsif

penataan cahaya, serta segala “bumbu” yang mempunyai efek dalam penciptaan

film secara utuh. (Kamus Kecil Istilah Film, B.P.SDM Citra, Yayasan Pusat

Perfilman H. Usmar Ismail, 2002:64).

Hernawan (2011:16) film tidak digolongkan sebagai seni murni, tetapi

kecenderungannya berada di wilayah seni aplikasi yang merupakan penggabungan

antara unsur estetika dengan unsur teknologi, maka boleh dibilang seorang

sutradara harus beritindak sebagai seorang seniman sekaligus sebagai seorang

teknisi. Dikatakan sebagai seorang seniman karena unsur estetikan dalam sebuah

bentuk film merupakan unsur yang sangat penting. Segala sesuatu yang tampak

dalam gambar harus memiliki nilai estetik yang tinggi. Artinya kesadaran akan

adanya hal tersebut merupakan tanggung jawab ekspresi kesenimanan seorang

sutradara. Secara intuitif seorang sutradara harus mampu memberi arah dan

memberi ruh untuk menghidupkan bentuk filmisnya, baik dari segi arah action

subjek, pemain, komposisi gambar, pencahayaan, tafsir simbolik, maupun

pewarnaan filmnya.

Dikatakan sutradara sebagai teknisi yaitu berkaitan erat dengan sebuah

karya film yang sepenuhnya didukung oleh teknologi, baik dari materi dasarnya,

Page 34: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

21

UNIVERSITAS PASUNDAN

yaitu jenis-jenis bahan baku yang dipergunakan sebagai hasil rekaman gambar

dan suara, hingga equipment sebagai bagian dari peralatan-peralatan rekamnya.

Secara metodologi, seorang sutradara harus memahami kaidah-kaidah

teknologi, khususnya teknologi elektrik. Setidaknya dasar dasar teknologi tersebut

harus dikuasai. Kaitannya adalah dengan berbagai peralatan, baik dari segi

peralatan shooting maupun endingnya. Dalam strateginya kerjanya, sutradara

dapat di gambarkan seperti berikut ini:

FILM SEBAGAI SENI APLIKASI

Gambar 2.1. Strategi Kerja Seorang Sutradara

Jadi dapat diartikan bahwa sutradara adalah seorang kreator yang

menciptakan dan memiliki tanggung jawab tertinggi terhadap aspek kreatif baik

yang bersifat penafsiran maupun bersifat teknik dalam pembuatan sebuah film.

SUTRADA

RA

TEKNISI

(TEKNOLOGI)

SENIMAN

(ESTETIKA)

AUTHO

RITY

Page 35: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

22

UNIVERSITAS PASUNDAN

2.3.2 Hubungan dan Peranan Sutradara Secara Umum

Secara umum seorang sutradara tidak bekerja sendirian, melainkan akan

diabantu oleh beberapa unit kerja produksi. Dalam buku “Penyutradaraan Film

Dokumenter” yang ditulis oleh Hernawan (2011) hubungan sutradara dibagi

menjadi berikut:

a. Antara Sutradara dengan Penulis Skenario

Hubungan sutradara dan penulis Skenario merupakan sebuah hubungan

sutradara tertulis dan sutradara visualisasi. Pada tahap awal, seorang penulis cerita

dalam membuat skenario, harus mengerti dasar-dasar mekanisme pengambilan

gambar maupun kontinuitas sambung menyambung (cutting) untuk produksi film,

sehingga alur atau plot ceritanya tidak meloncat-loncat dan terpatah-patah.

Seorang Penulis Skenario akan berhubungan langsung dengan tatanan nilai yang

ada di masyarakat.

Sutradara harus sepenuhnya menguasai ide, pesan dan konflik. Skenario

merupakan bagian dari bahan baku yang harus di terjemahkan kedalam bahasa

visual. Skenario yang hanya di mengerti ketika dibaca, tidak lain hanyalah

merupakan sebuah peta perjalanan yang akan membawa alur cerita, beserta

karakter-karakter pelakunya dan nuansa setting yang dapat mendukung alurnya

itu. Tetapi atas kreativitas Sutradara, dari bahasa verbal tersebut diterjemahkan

menjadi sebuah bentuk audio-visual hingga menjadi beryawa dan hidup.

Page 36: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

23

UNIVERSITAS PASUNDAN

b. Hubungan Antara Sutradara dengan DoP (Directof Of Photography)

DoP (Director Of Photography) adalah seorang penata fotografi yang

mengepalai department kamera dimana dalam department tersebut biasanya

terdapat beberapa operator juru kamera (Effendy, 2014). Dalam hal ini Sutradara

dan DoP merupakan hubungan antara penggagas dan penterjemah yang selalu

berpikir bahwa sebuah gambar bermakna seribu kata-kata. Ketika kehendak

Sutradara untuk memberi jiwa, ekspresi, dan emosi pada setiap adegan. Juga

memberikan ritme, tempo serta kontinuitas adegan satu ke adegan lainnya.

Kebutuhan pemahaman seorang DoP terhadap keinginan sutradara adalah

berkaitan dengan ekspresi gambar, komposisi, ukuran, serta angle yang akan

diterapkan pada pengambilan gambar.

c. Hubungan Antara Sutradara dengan Art Director

Hubungan Sutradara dan Art Director merupakan hubungan antara

penggagas dengan penterjemah yang selalu berpikir tentang keselarasan antara

sebuah karakter dan aksesorisnya. Sutradara sebagai penterjemah utama pada

sebuah konsep atau sebuah scenario. Art director adalah kelanjutan dari pikiran-

pikiran sutradara yang diterjemahkan kedalam visual art.

d. Hubungan Antara Sutradara dengan Musik Ilustrator

Page 37: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

24

UNIVERSITAS PASUNDAN

Hubungan antara Sutradara dan Musik Ilustrator adalah hubungan

penggagas dengan penterjemah yang selalu berpikir bahwa setiap komposisi

musik merupakan suara hati dari setiap adegan.

Musik dalam film bukan hanya sekedar pemberi ilustrasi, tetapi harus

bermuatan karakter-karakter yang membantu ungkapan-ungkapan suasana serta

emosi yang dikehendaki dalam film yang akan dibuat.

e. Hubungan Sutradara dengan Penata Suara

Hubungan keduanya merupakan hubungan penggagas dan penterjemah

yang selalu berpikir bahwa setiap bunyi bermuatan gerak, warna, dan cahaya.

Bagaimanapun penata suara dalam sebuah film harus mampu memberikan

suasana yang mmbantu kehadiran ekspresi film.

f. Hubungan Sutradara dengan Pemain (Subjek)

Masih ada orang yang sering berpikir bahwa menyutradarai film adalah

ekspresi diri. Padahal untuk memperoleh kedudukan yang tinggi dalam seni film

justru karena merupakan sebuah kerja kolektif, bukan kerja individual. Dalam

produksi film tentunya membutuhkan hubungan kerjasama tim, salah satunya

adalah hubungan Sutradara dengan pemain. Hubungan yang dimaksud yaitu

antara penggagas dan penterjemah, yang sangat sensitive karena meteri kreasinya

adalah jiwa dan raganya.

g. Hubungan Sutradara dengan Editor

Page 38: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

25

UNIVERSITAS PASUNDAN

DEPT. SUTRADARA

PENULIS

SKENARIO

EXCEKUTIF PRODUCER

PRODUCER

PIMPINAN

PRODUKSI

Hubungan Sutradara dengan Editor merupakan hubungan antara

penggagas dan penerjemah yang selalu berpikir bahwa keberpihakan yang jelas

akan membantu kerja kreatifnya.

Keberadaan pemahaman seorang Editor, terhadap kehendak sutradara

yang berdasarkan analisis scenario atau treatment, akan dapat memecahkan

struktur cerita itu menjadi bagian-bagian kecil serta mengumpulkannya dalam

sebuah susunan gambar berdasarkan imajinasinya. Kalau sutradara memberikan

ilustrasi untuk menciptakan ruang-ruang filmis, maka seorang editor harus mampu

menterjemahkan untuk menciptakan waktu-waktu filmis.

Dalam pengkaryaan film dokumenter expository ini, departemen yang ada

hanya DoP dan sutradara, agar tetap dapat melengkapi kekosongan departemen

lainnya maka dalam pengkaryaan ini penulis sebagai sutradara merangkap sebagai

penulis skenario alur cerita dan editing.

2.3.3 Struktur posisi sutradara secara umum

DEPT.

KAMERA

DEPT.

ARTISTIK

PEMAIN

(SUBJEK DALAM FILM)

DEPT.

MUSIK

DEPT.

SUARA DEPT.

SUARA

UNIT MANAGER & TIM

Page 39: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

26

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 2.2 Bagan organisai posisi Sutradara

dalam produksi film secara umum

2.3.4 Kepemimpinan Sutradara

Menurut Wibowo (2017), menyutradarai berarti juga mengembangkan

keterampilan dan kemampuan persuasi untuk membuat setiap orang dalam tim

memberikan yang terbaik. Hal ini melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan,

mulai dari perencanaan hingga akhir film. Untuk kebutuhan itu sutradara harus

mengembangkan pengetahuan diri, kerendahan hati, humor, dan ketekunan, yang

pada akhirnya akan menciptakan rasa hormat. Sutradara mungkin saja akan

memperoleh semua kualitas itu melalui kesalahan tiada akhir, meskipun setiap

kesalahan yang dilakukan ketika bekerja dalam sebuah pembuatan film

merupakan bentuk belajar yang positif. Namun semakin kita menjadi matang oleh

pengalaman, kita akan menjadi semakin memahami cara-cara mengendalikan

emosi, baik secara psikologis maupun intelektual, yang sangat dibutuhkan untuk

menghasilkan karya yang maksimal.

Dari teori yang telah di paparkan, penulis memahami bahwa menjadi

sutradara bukanlah hal yang mudah dilakukan selain tanggung jawab yang besar

pada proses pembuatan film, hasil akhir dari sebuah film juga menentukan

keberhasilan dari seorang sutradara, memiliki jiwa kepemimpinan, yang nanti

akan bisa memimpin tim menuju hasil yang baik serta memiliki pengetahuan yang

luas, cerdas, cepat memutuskan dalam segala tindakan adalah menjadi kewajiban

bagi seorang sutradara. Karena Sutradara tidak bisa bekerja hanya seorang diri,

Page 40: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

27

UNIVERSITAS PASUNDAN

Sutradara harus bisa bekerja sama dengan semua tim yang ikut terlibat, Sutradara

juga harus mampu memotivasi orang-orang yang terlibat di dalam tim.

Menghargai setiap kerja orang di dalam tim untuk menjadikan hasil yang

maksimal.

2.3.5 Teknik dan Strategi Visual

Dalam pembuatan film dokumenter expository ini sutradara juga harus

mengetahui teknik stategi visual, menurut Hernawan (2011:41-43), teknik dan

strategi visual adalah sesuatu yang sangat penting, apabila setiap elemen pekerja

film bisa menyadari akan segala hal pengetahuan seluk beluk serta mekanisme

proses penciptaan sebuah karya film. Tidak hanya selalu pada bidang teknis yang

dapat menghantar kepentingan-kepentingan strategi kemudahan dalam proses

produksinya. Hasilnya sudah bisa dibayangkan, hanya merupakan sebuah urutan

gambar bergerak tanpa roh atau tanpa jiwa yang mengisi kedalaman

pemaknaannya.

Sebaliknya, juga tidak hanya cukup mengerti pada bidang estetikanya saja,

sebab akan membuat sebuah film menjadi sebuah montase, atau tempelan-

tempelan karya seni tanpa mengindahkan wadah keutuhannya. Ia bisa diibaratkan

jiwa-jiwa yang melayang tanpa ada raga yang mewadahinya. Dengan demikian,

dari kedua unsur yang berbeda itu harus menjadi satu kesatuan yang tak dapat

dipisahkan sebagai sebuah strategi dalam proses penciptaan karya

sinematiknya. Oleh sebab itu, penulis sebagai sutradara akan berkerjasama dengan

Director Of Photography untuk mewujudkan keinginan visual yang di bayangkan.

Page 41: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

28

UNIVERSITAS PASUNDAN

Keberadaan sebuah karya film tidak akan terlepas dari adanya

pengetahuan ”Teknologi Screen” serta ”Estetika" yang harus dimiliki oleh setiap

anggota dari tim kerja kreatif produksi film. Paling penting sebagai penanggung

jawab karya filmnya adalah Sutradara. Seorang Sutradara harus memahami

teknik-teknik dasar kontinuitas gambar. Sutradara harus dapat memperlihatkan

dan mementaskan scene demi scene dari ceritanya dalam susunan editorial yang

tepat.

Hal ini sebenarnya berhubungan dengan fase terakhir dalam kerja kreatif

produksi film, yakni pengerjaan di meja editing. Kepentingannya cenderung

terarah pada strategi kreativitas penggarapan dari keseluruhan film itu sendiri.

Keperluan editing akan berpijak dari akibat adanya kerja yang efektif dalam

pelaksanaan shooting.

Dalam pelaksanaannya tata kerja sutradara film tidak selamanya akan

mengerjakan urutan-urutan scene seperti halnya yang tertulis dalam sebuah

skenario. Terlebih lagi dengan segala materi yang tersedia, seorang penyunting

bisa memasuki tahap kreatif, serta dapat melakukan pemotongan, penyempurnaan

dan pembentukan kembali untuk mendapatkan isi yang diinginkan, kontruksi serta

ritme dalam setiap babak dan dalam film secara keseluruhan. Berdasarkan hal itu,

sutradara dalam film dokumenter ini dapat meragkap sebagai editor karena proses

kreatif dapat sendiri ketika proses editing.

Jika digambarkan, bahwa penyutradaraan merupakan tahapan penciptaan

ruang-ruang filmis, maka penyuntingan/editing adalah suatu tahapan yang

berhubungan erat dengan penciptaan waktu filmis, yaitu suatu imajinasi waktu

yang tidak sama dengan waktu yang ada dalam kenyataan hidup. Maka dengan

Page 42: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

29

UNIVERSITAS PASUNDAN

segala teknisnya, seorang editor akan menyodorkan penawaran imajinasi waktu

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, bisa menjadi pendek maupun panjang.

Keberadaan penciptaan imaji waktu ini pada akhirnya akan membuahkan

ritme dari keseluruhan film tersebut. Namun demikian dalam tahapan karyanya,

seorang editor tidak akan terlepas dari skenario sebagai bahan bakunya serta

bahan-bahan kerja yang telah dihasilkan oleh seorang Sutradara. Tentu sebagai

keputusan terakhir terletak pada tangan Sutradara.

Dalam implementasinya teknik gambar merupakan suatu teknik yang

berurusan dengan masalah komposisi gambar. Komposisi mempunyai daya tarik

yang khusus, dan seorang juru kamera sebagai penterjemah dari kehendak

ekspresi Sutradara, harus mampu mengarahkan pengaruh yang besar terhadap

nilai dramatis dalam filmnya.

Di samping itu, saat sutradara merencanakan sudut pengambilan dan pola

editorialnya, sutradara juga harus memperhitungkan pengaruh komposisi terhadap

penontonnya. Dalam pengkomposisian ini terdapat dua aspek, yakni apa yang

berhubungan dengan angle dan cara pembingkaiannya (framing). Sudut

pengambilan atau angle akan berurusan dengan jurusan kemana kamera

menunjuk, sedangkan pembingkaian akan berkenaan dengan jumlah bahan di

dalam shot itu serta bagaimana penempatannya dalam bingkai itu.

Oleh sebab itu sebagai dasar dari pengkomposisian, sutradaran juga harus

mengenal terlebih dahulu beberapa hal yang berhubungan dengan tata kamera,

yakni dalam kaitannya sebagai teknik visual, antara lain: Type Angle, Ketinggian

(Levels), Ukuran (Size) gambar, dan movement (gerakan] kamera, yang

Page 43: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

30

UNIVERSITAS PASUNDAN

sebenarnya berada dalam lingkup pengetahuan tata Kamera.

2.4 Sejarah Lampu Limar (Listrik Mandiri Rakyat)

Menurut Ujang Koswara dalam wawancara yang dilakukan peneliti,

Lampu Limar ini diciptakan oleh Ujang Koswara, dalam pembuatan lampu

tersebut Ujang terinspirasi dari masalah keluarganya di kampung, Garut.

Kiprah Ujang dibidang pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG)

dimulai dari kegelisahan, gelisah akan masa depannya sendiri yang berasal dari

keluarga pendatang dari desa dan tidak berkecukupan, hijrah ke Bandung untuk

mencari kehidupan yang lebih baik.

Himpitan kesulitan hidup adalah keseharian ujang, namun Ujang Koswara

menjalani apa adanya. Sebagai bagian masyarakat bawah, Ujang Koswara bisa

mengenyam pendidikan dasar, lulus sebagai sarjana ibarat lolos dari lubang jarum

kehidupan. Akhirnya Ujang Koswara tergerak untuk menciptakan produk

instalasi lampu hemat energi dengan merk LIMAR untuk penggunaan rumah-

rumah masyarakat kecil di daerah terpencil di Indonesia yang belum mendapatkan

pasokan listrik dari PLN. Kebijakan pemerintah pada 2008 tentang konversi

minyak tanah ke LPG menjadi titik balik yang menginspirasi Ujang untuk

membuat lampu LIMAR. (Sumber: Wawancara peneliti dengan Ujang Koswara,

2018).

2.5 Yayasan Pilar Peradaban dan Program Indonesia Bebas Gelap

Yayasan Pilar Peradaban didirikan oleh Ujang Koswara, yaitu wadah

untuk kegiatan sosial dan mengelola program Indonesia bebas gelap. Ujang

Page 44: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

31

UNIVERSITAS PASUNDAN

Koswara dalam mendirikan Yayasan Pilar Peradaban mempunyai Visi dan Misi.

Visinya yaitu menjadi social enterprise melalui pemberdayaan yang berkelanjutan

untuk masyarakat luas, serta dapat mewujudkan program “Indonesia Bebas

Gelap” dan “Indonesia Terang” (Yayasan Pilar Peradaban, 2015). Misi Yayasan

Pilar Peradaban yaitu :

a) Meningkatkan potensi melalui kegiatan pemberdayaan.

b) Mengembangkan bakat dan karakter baik di lingkungan masyarakat.

c) Memperbaiki kondisi penerangan khususnya di perdesaan dengan kondisi

wilayah terpencil, tertinggal, dan berada di perbatasan di Indonesia. (Sumber:

Yayasan Pilar Peradaban, 2015).

2.6 Referensi Karya

Untuk membuat film dokumenter tentunya seorang Sutradara mempunya

referensi seperti apa, bentuk film dokumenter apa, dan dikemas seperti apa film

dokumenter yang nantinya akan di buat. Dalam penelitian ini penulis mempunya

referensi tipe film dokumenter seperti:

2.6.1 Film Dokumenter “Musisi Jalanan” karya Erlan Basri Tahun 2016

Page 45: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

32

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 2.3 Referensi Film Musisi Jalanan.

Sumber: youtube.com.

Film Dokumenter “Musisi Jalanan” (Guruku Jalananku) adalah sebuah

film dokumenter tentang seorang musisi jalanan yang memiliki kepedulian sosial

terhadap sesama, meski dalam kehidupan pribadi & keluarganya serba pas-pasan.

Aceng belajar bermain musik dari jalanan sejak usia remaja ketika putus sekolah

di SMP. Kini dengan keahliannya bermain musik ia terus meniti karir di dunia

seni menghidupi keluarga dan mengisi hari dengan penuh keyakinannya sebagai

seniman jalanan.

2.6.2 Film dari perusahaan fortune Indonesia berjudul “Hajar!!!”

Page 46: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

33

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 2.4 Film Hajar

Sumber: youtube.com.

Film dokumenter berjudul "Hajar!! yang di sutradarai oleh Sofyana Ali

Bindiar menceritakan kisah perjuangan sekelompok anak bangsa mengembangkan

perusahaan advertising Fortune Indonesia.

Narasumber: Indra Abidin, Mulyadi Sulaeman, Glenn Bruce, Triawan

Munaf, Lili Sumarjito, Trian Moertjahyono, Wimpi Handoko, Ainur Rovic,

Miranty Abidin, Dewi Indrawati, dan Rudianto Djajakusumah.

2.6.3 Film Dokumenter JALANAN

Page 47: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

34

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 2.5 Referensi Film Jalanan

Sumber: cover DVD Film Jalanan.

Film karya Daniel Ziv (2013/108‟) adalah Sebuah film dokumenter kisah

nyata, bercerita tentang Jakarta dan potret Indonesia melalui 3 pengamen muda

yang humoris dan gigih menjalani hidup. Titi, Boni, dan Ho. Film ini mengikuti

ketiganya secara intim, menguntit kehidupannya dengan amat dekat, menelusuri

kesepian, duka, asmara, kisruh, perceraian, meriah perkimpoian, dorongan

seksual, dan segala dinamika keseharian mereka para kaum terpinggirkan dari

hiruk-pikuk Ibu Kota.

Page 48: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

35

UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB III

PROSES PENGKARYAAN

3.1 Tahap pengkaryaan

Dalam proses berkarya, penulis perlu melakukan tahapan-tahapan

pengkaryaan, tahapan-tahapan tersebut dilakukan agar memudahkan penulis

dalam membuat karya, adapun tahapan-tahapannya yaitu sebagai berikut.

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Dalam pengkaryaan ini, peroses yang dilakukan penulis adalah melakukan

pendekatan penelitian, metodologi yang dilakukan penulis dalam berkarya yaitu

menggunakan metode kualiltatif deskriptif. Karena seperti yang dinyatakan

Moleong (2013:6) bahwa penelitian kualitatif dimaksudkan agar dapat memahami

fenomena yang sedang dialami seperti persepsi, perilaku, motivasi, dan lainnya,

dengan mendeskripsikannya dalam bentuk bahasa dan kata-kata, pada konteks

yang alamiah dan memanfaatkan metode.

Sedangkan menurut Sugiyono (2010:10) penelitian kualitatif deskriptif

bertujuan untuk mengambarkan, melukiskan, secara lebih rinci dengan maksud

menerangkan, menjelaskan dan menjawab permasalahan peneliti. Dengan

mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau suatu

kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam

mengenai sunyek yang diteliti.

Page 49: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

36

UNIVERSITAS PASUNDAN

Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan

dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar penelitian memperoleh

pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata. Dari dua peryataan

yang diungkapkan oleh Moleong dan Sugiono, penulis merasa metode tersebut

tepat untuk langkah-langkah proses pembuatan karya.

3.1.2 Tahap Persiapan Penelitian

Di dalam tahapan persiapan penelitian, penulis menyiapkan beberapa

rancangan seperti mencari sumber-sumber yang bisa dijadikan bahan untuk data

peneliti, selanjutnya menyiapkan wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang

akan diajukan kepada subjek. Pertanyaan tersebut dipelajari terlebih dahulu dan

disusun sedemikian rupa hingga dapat dimengerti oleh subjek. Setelah pertanyaan

terkumpul, penulis menentukan tempat dan waktu untuk wawancara terhadap

subjek tersebut.

3.1.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:400) dalam penelitian kualitatif permasalahan

belum pasti dan jelas, maka yang menjadi instrumen yaitu peneliti sendiri. Jika

masalah yang akan dipelajari telah jelas, maka akan dikembangkan menjadi

sebuah instrumen. Instrumen utama yaitu peneliti sendiri, namun jika fokus

penelitian telah jelas maka dikembangkan menjadi instrumen sederhana, yang

diharapkan mampu melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah

diperoleh dari wawancara dan observasi.

Page 50: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

37

UNIVERSITAS PASUNDAN

Dalam tahap ini penelitian dikhususkan untuk menganalisis yang berkaitan

dengan judul penelitian tentang bagaimana cara Ujang Koswara dapat

mewujudkan program Indonesia Bebas Gelap yaitu dengan melakukan wawancara

pada subjek. sebelum wawancara dilakukan peneliti terlebih dahulu mencatat

data-data pendukung yang dibutuhkan untuk melengkapi data utama yang

dianalisis. Pada saat pelaksanaan wawancara peneliti menggunakan alat perekam

dan menanyakan sesuai dengan pertanyaan wawancara yang telah dibuat

sebelumnya.

3.2 Pengumpulan Data Penelitian

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono (2013:401), bahwa langkah paling

utama dalam penelitian adalah teknik pengumpulan data, karena memiliki tujuan

untuk mendapatkan data, jika tidak mengetahui teknik pengumpulan data maka

penulis tidak akan mendapatkan hasil data yang memenuhi standar minimal data

yang seharusnya dikumpulkan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua

jenis pengumpulan data yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.

a. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan, penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan

triangulasi. Triangulasi diartikan menurut Sugiyono (2013:423) adalah sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, jika melakukan triangulasi

maka sesungguhnya penulis telah menguji kredibilitas data dalam pengumpulan

Page 51: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

38

UNIVERSITAS PASUNDAN

datanya, dengan mengecek kredibilitas data melalui teknik pengambilan data dan

berbagai sumber data.

Dengan teknik triangulasi, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk memperoleh data dari sumber yang sama seperti melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi, sesuai dengan gambar berikut ini:

Gambar 3.1 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Sumber: Sugiyono, (2014:84).

1) Observasi Partisipatif

Menurut Marshall (1995) dalam Sugiyono (2013:415) menyatakan

bahwa “through observation, the researcher learn about behavior and the

meaning attached to those behavior”. Penulis belajar mengenai perilaku,

dan makna dari perilaku tersebut melalui observasi. Dalam Sugiyono

(2013:415) menurut Sanafiah Faisal (1990) bahwa observasi dibagi

menjadi observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan

observasi tak berstruktur. Bentuk observasi yang dilakukan penulis yaitu

observasi partisipatif, menurut Sugiyono (2014:64) observasi partisipatif

adalah penulis melakukan pengumpulan data dengan terlibat kegiatan

Observasi

Pasipatif

Wawancara

Mendalam

Dokumentasi

Sumber

Data Sama

Page 52: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

39

UNIVERSITAS PASUNDAN

sehari-hari pada objek penelitian yang sedang diamati atau sumber data

yang digunakan.

2) Wawancara Mendalam

Wawancara menurut Moleong (2013:186) adalah percakapan yang

dilakukan oleh dua pihak dengan maksud tertentu, yaitu pewawancara

(mengajukan pertanyaan) dan terwawancara (memberikan jawaban atas

pertanyaan). Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2014:73-74)

menyebutkan bahwa wawancara terbagi menjadi tiga macam yaitu

wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tak

berstruktur.

Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

wawancara semiterstruktur, menurut Sugiyono (2013:413) wawancara

semiterstruktur yaitu pelaksanaan penelitian lebih bebas, sehingga

narasumber yang diajak wawancara dapat diminta pendapat serta ide-

idenya, dan penulis perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat hasil

wawancara yang dikemukakan oleh narasumber.

3) Dokumentasi

Hasil penelitian dari observasi atau wawancara menurut Sugiyono

(2014:83) akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh foto-foto.

Mengenai bentuk dokumentasi yang digunakan pada objek penelitian ini

adalah dilakukan melalui bentuk foto dan rekaman suara. Dalam tahap ini

penulis merasa bahwa dokumentsi sangat penting untuk proses pembuatan

karya.

Page 53: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

40

UNIVERSITAS PASUNDAN

b. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan pencarian literatur yang

berhubungan dengan objek dan topik penelitian yang dilaksanakan oleh penulis,

berkaitan dengan film dokumenter, penyutradaraan dan seterusnya. Data

kepustakaan yang berhubungan dengan topik penelitian bersumber dari buku,

skripsi atau tesis, jurnal ilmiah internasional maupun nasional, artikel, dan

informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan data kepustakaan

yang berhubungan dengan objek bersumber dari artikel, media online, media

cetak, yang mengacu pada objek penelitian yaitu Ujang Koswara, LIMAR (Listrik

Mandiri Rakyat), dan Yayasan Pilar Peradaban.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sugiyono (2013:389-391) mengatakan sampel adalah sebagian dari

populasi dan dinamakan sebagai narasumber atau partisipan dalam penelitian,

bukan berupa sampel statistik namun disebut dengan sampel teoritis, sesuai

dengan tujuan penelitian kualitatif yaitu menghasilkan sebuah teori, dan juga

disebut sebagai sampel konstruktif karena sumber data dapat dikonstruksikan dari

fenomena yang awalnya belum jelas.

Pada penelitian kualitatif, Sugiyono (2013:391) menjelaskan peneliti

memasuki situasi sosial tertentu berupa lembaga bisnis tertentu, melakukan

observasi, dan wawancara pada narasumber yang dianggap mengetahui tentang

situasi sosial tersebut.

Page 54: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

41

UNIVERSITAS PASUNDAN

Dalam tahap proses penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengambilan sampel dengan sampel purposive. Menurut Sugiyono (2013:391)

pada narasumber yang akan diwawancarai dilakukan secara purposive dan

internal, dengan memilih melalui pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan

tertentu seperti mengenai narasumber tersebut dianggap paling mengetahui

tentang apa yang diharapkan oleh penulis untuk memudahkan menjelajahi

situasi/objek sosial yang akan diteliti.

Sampel dalam penelitian ini yaitu beberapa pihak dari Yayasan Pilar

Peradaban seperti pembina, direktur program, karyawan, dan koordinator program

lapangan. Sampel tersebut akan digunakan sebagai narasumber penelitian.

Sedangkan sampel internal yang dipilih penulis adalah Ujang Koswara,

narasumber yang dipilih penulis memiliki fungsi yang berperan sebagai subjek

dalam penelitian.

Narasumber yang dipilih penulis memiliki fungsi penting dalam

penelitian, seperti yang dinyatakan Ghony & Almanshur (2012:89) fungsi

narasumber yaitu orang yang dimanfaatkan oleh peneliti untuk memberikan

informasi secara cepat yang kemudian akan diteliti lagi agar dapat di analisis

terkait dengan situasi dan kondisi di dalam penelitian.

3.3 Konsep Perancangan Film oleh Sutradara

Setelah penulis melakukan pengumpulan data penelitian berupa observasi,

wawancara serta studi pustaka, kemudian diikuti dengan analisis data, selanjutnya

Page 55: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

42

UNIVERSITAS PASUNDAN

penulis melakukan perancangan konsep pengkaryaan yang akan menjadi sebuah

media film dokumenter. Konsep perancangan film adalah sebagai berikut:

3.3.1 Tahap Praproduksi

Dalam tahap ini penulis sebagai sutradara mulai memasukkan proses-

proses kreatif seperti mulai menajamkan ide yang telah di dapat, menyusun

treatment, dan mulai melakukan pemetakan alur cerita dalam proses pengkaryaan.

Berikut adalah konsep kreatif dari sutradara untuk pembuatan alur cerita film

dokumenter expository “Wakaf Cahaya”.

a. Awal

Sutradara membuat pertanyaan semenarik mungkin agar penonton film

dokumenter dapat mengetahui asal mula kenapa Ujang Koswara bergerak untuk

menerangi desa-desa yang belum mendapat pasokan listrik. Hasil suara

wawancara Ujang Koswara akan dijadikan sebagai voice over film dokumenter.

Sutradara meminta Ujang Koswara dapat menceritakan sejarah masa kecilnya,

tempat tinggal, serta pendidikannya. Ujang Koswara pertama akan menceritakan

keluarganya yang dulu adalah keluarga yang tidak berpendidikan tinggi, kedua

orang tuanya penggarap sawah, setelah garapan sawahnya dijual oleh pemilik

sawah, kemudian orang tua Ujang Koswara pindah ke bandung membawa Ujang

Koswara yang saat itu masih kecil, orang tuanya kemudian berjualan menjadi

pedagang kaki lima, kurang lebih satu tahun menjadi pedagang kaki lima

kemudian ayahnya terkena struk, karena ujang adalah anak laki-laki maka ujang

mencari cara bagaimana caranya untuk bertahan hidup. Ditahap awal ini sutradara

sengaja memasukkan riwayat hidup agar penonton terbawa suasana kehidupan

Page 56: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

43

UNIVERSITAS PASUNDAN

Ujang Koswara yang dulunya pahit, melewati berbagai rintangan untuk bertahan

hidup.

b. Tengah

Selanjutnya ditahap tengah ini Ujang Koswara akan mulai menceritakan

kenapa sekarang aktif menjadi penggerak program Indonesia Bebas Gelap untuk

menerangi desa-desa terpencil. Sutradara membuat pertanyaan agar ujang dapat

menceritakan sejarah kenapa harus aktif menggerakkan program penerangan

lampu di desa-desa terpencil. Dalam tahap tengah ini Ujang Koswara

menceritakan tentang keluhan ibunya yang saat itu tinggal di desa tidak ada

penerangan, Ujang menceritakan tentang keluhan tentang pergantian minyak

tanah ke LPG yang menyulitkan masyarakat untuk bahan bakar penerangan lampu

lentera. Dari situlah ujang tergerak untuk menciptakan lampu untuk diberikan

kepada masyarakat secara gratis. Agar masyarakat bias mendapatkan penerangan

secara gratis maka Ujang Koswara aktif melakukan program aktivasi ini

bekerjasama dengan perusahaan pemerintah maupun swasta untuk menerangi

daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan hak penerangan. Sutradara

membuat alur pertanyaan tersebut agar masyarakat tahu kenapa sebabnya Ujang

Koswara aktif melakukan program penerangan lampu di desa-desa terpencil.

c. Akhir

Sutradara meminta pendapat Ujang Koswara tentang kegelisahanya

tentang permasalahan penerangan lampu di Indonesia khususnya di daerah-daerah

terpencil. Kemudian diakhir film dokumenter ini sutradara akan menampilkan

Page 57: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

44

UNIVERSITAS PASUNDAN

masyarakat desa yang telah mendapatkan lampu limar akan tersenyum bahagia

karena rumah-rumah mereka tidak gelap lagi ketika malam hari tiba.

Kemudian sutradara menyusun alur agar Ujang koswara dapat

menyampaikan pesan moral melalui wawancara yang ditampilkan dalam akhir

film dokumenter bentuk expository ini agar dapat menjadi contoh bagi penonton

bahwa hidup ini harus bermanfaat untuk orang lain.

Film dokumenter ini akan dibuat dengan durasi kurang lebih 20 menit agar

dapat menyampaikan informasi yang sutradara inginkan. Selanjutnya ditahapan

praproduksi ini sutradara akan melakukan :

1) menentukan jadwal produksi film setelah mendapatkan data-data dalam tahap

riset yang dilakukan peneliti.

2) Menyiapkan peralatan yang akan di gunakan ketika shooting film.

3) Menyiapkan dana yang kemungkinan akan dihabiskan ketika produksi.

3.3.2 Tahap Produksi

Dalam tahap produksi film dokumenter, kegiatan riset yang dilakukan

peneliti tidak berhenti ketika memasuki tahap shooting, karena peneliti tidak

menutup kemungkinan akan mendapatkan data-data baru ketika di tahap shooting,

hal ini bisa ditambahakn ketika peneliti butuhkan. Di tahap produksi ini sutradara

akan melakukan :

1) Membawa peralatan shooting yang sebelumnya sudah dipersiapkan

berdasarkan data riset.

2) Melakukan tahap shooting perekaman gambar yang dilakukan Director Of

Photography berdasarkan treatment yang sebelumnya sudah dibuat oleh sutradara.

Page 58: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

45

UNIVERSITAS PASUNDAN

3) Melakukan catatan lapangan yang terjadi dalam proses produksi dilapangan.

4) Membicarakan keinginan data visual yang harus di dapatkan kepada Director

Of Photography.

5) Memeriksa hasil gambar yang di berikan Director Of Photography.

6) Bertanggung jawab dilapangan atas semua aspek kreatif dan bertanggung

jawab penuh saat proses shooting.

7) Memutuskan dengan cepat terhadap segala hal yang terjadi ketika proses

produksi sedang berlangsung.

3.3.3 Tahap Pascaproduksi

Setelah beberapa hari shooting yang dilakukan, di tahap ini sutradara yang

merangkap sebagai editor melakukan loging gambar. Data audio visual yang

sudah dilakukan dilapangan akan di tambah data-data visual pendukung yang

sutradara dapatkan ketika dalam tahap riset dengan subjek. Kemudian gambar

(audio visual) disusun menggunakan software editing sehingga menjadi satu

runutan cerita.

Page 59: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

46

UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB IV

PEMBAHASAN KARYA

Bab ini akan membahas tentang proses penyutradaraan pembuatan karya

film dokumenter Ujang koswara dalam mewujudkan program indonesia bebas

gelap di daerah Karawang Barat dusun Cilele dan desa Cimutan, Cidaun Kab.

Cianjur. Penyutradaraan dalam film dokumenter ini dianggap penting karena

sutradara memiliki tanggung jawab terhadap aspek kreatif dari penafsiran suatu

cerita yang mengandung sebuah pesan untuk diperlihatkan kepada penonton.

Proses penyutradaraan dalam karya film dokumenter ini akan membahas beberapa

tahapan sehingga menjadi suatu karya yang utuh. Tahap tersebut di mulai dari

praproduksi, produksi, dan pascaproduksi.

4.1 Praproduksi

Dalam tahap prapoduksi, sutradara menyiapkan segala kebutuhan sebelum

masuk ke proses produksi, sutradara akan bertanggung jawab terhadap aspek alur

cerita dan bertanggung jawab terhadap jalannya proses shooting. Hal-hal yang

perlu dilakukan sebelum masuk ke proses produksi sutradara melakukan

penelitian dan riset terhadap objek, kemudian semua data itu ditampung dan

dibuat alur cerita berdasarkan hasil riset yang telah di dapat.

Page 60: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

47

UNIVERSITAS PASUNDAN

4.1.1 Data Riset

Riset merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembuatan film

dokumenter, mengumpulkan data dari subjek langsung maupun dari orang orang

sekitarnya. Penulis melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada Ujang Koswara sebagai subjek utama pendiri Yayasan Pilar

Peradaban yang memiliki program Indonesia bebas gelap serta sebagai pencipta

lampu LIMAR.

a. Jadwal Wawancara

Tabel 4.1 Jadwal Wawancara

Narasumber Tanggal Jam Lokasi

Ujang Koswara 05/03/2018 17.00 WIB Kantor Limar Bandung

Koni 09/04/2018 16.00 WIB Bandung

Pak Oman 12/04/2018 10.00 WIB Karawang, Dusun Cilele

Warga Masyarakat 12/04/2018 17.00 WIB Karawang, Dusun Cilele

b. Data Narasumber

Data pribadi yang dilampirkan merupakan hasil informasi yang diperoleh

penulis langsung terhadap subyek. Di bawah ini merupakan data pribadi subjek

utama sebagai narasumber di pengkaryaan film dokumenter:

Data Fisik:

1. Nama dan usia: Ujang Koswara

2. Jenis kelamin: Laki-Laki

3. Kondisi tubuh: Sehat, tidak cacat

Page 61: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

48

UNIVERSITAS PASUNDAN

4. Postur tubuh: Standar, Sedikit Gemuk

5. Sifat pribadi: Ramah, santun, dan berjiwa sosial

6. Mimik atau ekspresi wajah: humoris, murah senyum

7. Cara berbicara: memotifasi dan tegas

Data Sosiologis:

1. Latarbelakang etnik, bangsa, suku bangsa: Sunda

2. Kelas atau tingkat sosial: Menegah atas

3. Pendidikan: S1

4. Profesi: Pengusaha, penggiat sosial, pemberdaya masyarakat

5. Kondisi hidup dan tempat tinggal: kelas sosial menegah atas, gegerkalong –

Bandung

6. Keluarga: Anak 3

7. Kerabat/teman di dalam dan di luar lapangan pekerjaan: Banyak

8. Hobi atau kesenangan pribadi: Menggerakan kegiatan sosial

Data Psikologis:

1. Ambisi pribadi: Mewujudkan program Indonesia bebas gelap

2. Sikap hidup: Berjiwa sosial

4.1.2 Treatment

Di bawah ini adalah treatment yang dibuat penulis sebagai sutradara dalam film

dokumenter berdasarkan hasil riset yang selama ini di lakukan.

Page 62: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

49

UNIVERSITAS PASUNDAN

Tabel 4.2 Treatment film dokumenter

No Scene Lokasi Adegan

1. Establish kota /

padatnya rumah Kota Bandung

Terlihat kepadatan penduduk kota

Bandung, kepadatan kota terlihat

dari atas udara

2. Depan rumah

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

Matahari terlihat bersinar dengan

cerahnya. Terdengar suara

kendaraan berlalu Lalang di depan

yayasan. Terlihat rumah yayasan

yang kecil bersampingan dengan

rumah warga lainnya

3

Di dalam rumah

Yayasan Pilar

Peradaban

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

Terlihat tumpukan bahan-bahan

untuk membuat lampu limar,

karyawan sambil mendengarkan

musik, membuat suasana kerja

menjadi happy dan asik. Sebagian

karyawan menyiapkan peralatan

yang akan dirakit sehingga

menjadi lampu.

4

Di dalam rumah

Yayasan Pilar

Peradaban

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

Koni sebagai pimpinan produksi

sedang membuat lampu limar dan

mengecek bahan baku pembuatan

lampu yang berada di ruangan

tersebut.

Page 63: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

50

UNIVERSITAS PASUNDAN

5

Di dalam rumah

Yayasan Pilar

Peradaban

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

Karyawan yang lain serius merakit

lampu limar dengan terlihat

peralatan seperti solder, timah,

chip-chip kecil yang di sambung-

sambung dengan perangkat

lainnya

6

Di dalam rumah

Yayasan Pilar

Peradaban

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

Koni menjelaskan cara merakit

lampu kepada anak-anak smk

yang sedang magang

7

Di dalam rumah

Yayasan Pilar

Peradaban

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

Karyawan-karyawan limar mulai

mengumpulkan hasil-hasil lampu

yang sudah selesai di rakit, yang

kemudian untuk dimasukkan ke

dalam box kardus

8 Kafe Panasdalam Jalan Ambon no 8a

Kota Bandung

Establish kafe panasdalam, terlihat

orang-orang sedang asik duduk

dan mengobrol kemudian didalam

kafe terlihat ujang koswara.

Page 64: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

51

UNIVERSITAS PASUNDAN

9 Kafe Panasdalam Jalan Ambon no 8a

Kota Bandung

Ujang Koswara bersama orang-

orang yang tergabung di Yayasan

pilar peradaban meeting di kafe

panasdalam untuk kegiatan

pemasangan lampu limar yang

selanjutnya akan dilakukan.

10 Kantor Limar

Jalan Kilimanjaro

No. 30 Pinus

Regensi,

Kecamatan

Cinambo, Kota

Bandung.

Establish, terlihat kantor limar dan

motor-motor sedang di parkir di

depan kantor

11 Kantor Limar

Jalan Kilimanjaro

No. 30 Pinus

Regensi,

Kecamatan

Cinambo, Kota

Bandung.

Karyawan limar duduk di depan

komputer melakukan

pekerjaannya.

12 Yayasan Pilar

Peradaban

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

karyawan limar sedang

mempersiapkan lampu limar

dengan memasukkan lampu serta

swicernya kedalam box kemudian

di susun didalam ruangan

13 Yayasan Pilar

Peradaban

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Terlihat mobil pickup terparkir di

depan yayasan untuk membawa

lampu-lampu beserta baterai untuk

dibawa ke daerah-daerah yang

mendapat bantuan limar

Page 65: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

52

UNIVERSITAS PASUNDAN

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

14

Mobil mengantar

barang (lampu

bantuan)

Jalan Raya

Diperjalanan terlihat mobil pickup

yang membawa barang lampu

limar

15

Mobil pickup

pengantar bantuan

lampu limar

Teluk Jambe,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

Mobil sudah sampai ke daerah

yang ingin di pasang lampu,

kemudian barang-barang di

turunkan, barang selanjutnya

diangkut menggunakan motor.

Terlihat beberapa ojek motor dari

warga yang sudah bersiap untuk

membawa barang dan tim

pemasang lampu

16

Penjemputan

barang oleh warga

memakai motor

Teluk Jambe,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

Tim koordinator lapangan

berbicara dengan warga dan ojek

tentang bagaimana cara

pengangkutan barang hingga

sampai ke lokasi

17 Jalan / Hutan

Dusun Cilele,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

Tim dan karyawan pemasang

lampu mulai memasuki daerah

terpencil yang akan dipasang

lampu

18 Jalan / Hutan

Dusun Cilele,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

Terlihat jalan yang rusak menuju

daerah yang akan di pasang lampu

Page 66: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

53

UNIVERSITAS PASUNDAN

19 Penyambutan oleh

masyarakat

Dusun Cilele,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

Tim dari Yayasan Pilar Peradaban

yang sudah tiba dilokasi disambut

oleh masyarakat desa yang sudah

menunggu

20

Menjelaskan cara

pemasangan lampu

kepada masyarakat

Dusun Cielele,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

Ujang Koswara memberikan kata

sabutan kepada masyarakat desa,

dilanjutkan oleh limar untuk

menjelaskan bagaimana cara

pemasangan lampu limar tersebut

21 Membagikan

Lampu

Dusun Ciele,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

tim limar membagikan lampu

kepada masyarakat yang berhak

mendapatkan berdasarkan data

yang sudah didapatkan

sebelumnya

22 Pemasangan Lampu

dirumah warga

Dusun Ciele,

Karawang Barat &

Cidaun, Kab.

Cianjur

Tim limar membantu

memasangkan lampu dirumah-

rumah warga yang sudah

mendapat bantuan

23 Warga Masyarakat

Dusun Cilele

Karawang Barat &

Cidaun, Cianjur

Malam hari terlihat gelap karena

hanya ada penerangan lampu

cempor, anak-anak kesulitan

belajar, terlihat lampu cempor

sebagai penerangan

24 Rumah warga

Dusun Ciele, Teluk

Jambe, Karawang

Barat & Cidaun,

Cianjur

Pemasangan lampu sudah selesai,

uko dan tim mendatangi rumah

yang sudah terpasanag lampu

limar

Page 67: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

54

UNIVERSITAS PASUNDAN

25 Rumah warga

Dusun Ciele, Teluk

Jambe, Karawang

Barat & Cidaun,

Cianjur

Seremonial menyalakan lampu

limar pertama kali di rumah warga

26 Wawancara

masyarakat

Dusun Cilele,

Teluk Jambe,

Karawang Barat &

Cidaun, Cianjur

Ucapan testimoni bagaimana

rasanya setelah mendapatkan

bantuan lampu

27 Ujang Koswara

Kantor Limar,

Jalan Kilimanjaro

No. 30 Pinus

Regensi,

Kecamatan

Cinambo, Kota

Bandung.

Menjelaskan bagaimana

perasaannya melakukan kegiatan

sosial tersebut

28 Koni

Yayasan Pilar

Peradaban, kantor

Cilengkrang 1

Jalan

Pesanggrahan No.

5 RT. 05 RW. 05

Kelurahan

Cisurupan,

Kecamatan Cibiru,

Kota Bandung

Menjelaskan bagaimana

perasaannya selama bergabung

bersama Yayasan Pilar Peradaban

Page 68: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

55

UNIVERSITAS PASUNDAN

4.1.3 Film Statement

Penerangan lampu listrik belum dirasakan oleh sebagian rakyat Indonesia

yang berada di daerah terpencil, karena lokasi yang berada di limut-limut area

menyulitkan untuk dijangkau oleh PLN. Hal ini membuat masyarakat harus

menggunakan lampu lentera dengan bahan bakar minyak tanah sebagai

penerangan.

Dengan di berlakukannya kebijakan pemerintah yang menghilangkan

bahan bakar minyak tanah dan menggantinya dengan LPG makin mempersulit

masyarakat yang belum mendapatkan penerangan listrik oleh PLN. Karena di

daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan penerangan, minyak tanah lebih

banyak digunakan untuk bahan bakar lampu penerangan.

Hal ini juga berdampak kepada siswa yang tinggal di daerah terpencil,

siswa-siswa akan sulit belajar ketika malam hari. Kehadiran Ujang Koswara

dengan menciptakan lampu Limar diharapkan menjadi solusi dan memecahkan

permasalahan tersebut. Ujang Koswara membuat lampu Limar untuk dibagikan

kepada masyarakat secara gratis. Dari penjelasan di atas akan muncul pertanyaan-

pertanyaan apabila hal tersebut dibuat menjadi film dokumenter, seperti berikut

ini:

1) Seberapa penting pembuatan film dokumenter ini?

2) Seberapa penting subjek yang ada di dalam film ini?

3) Pesan moral apa yang didapat orang ketika menonton film ini?

Page 69: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

56

UNIVERSITAS PASUNDAN

4.1.4 Sinopsis

Film dokumenter ini menceritakan tentang Ujang Koswara seorang

wirausahawan sosial dan penggiat pemberdayaan masyarakat. Ujang Koswara

melakukan program aktivasi yang bekerjasama dengan perusahaan pemerintah

dan swasta untuk menerangi daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan

hak penerangan. Ujang Koswara menciptakan lampu LIMAR (Listrik Mandiri

Rakyat) karena kebijakan pemerintah yang mengganti minyak tanah ke LPG.

Kelangkaan minyak tanah menyulitkan sebagian masyarakat desa

terpencil, karena minyak tanah banyak digunakan untuk lentera penerangan rumah

dari pada untuk memasak. Bersama Yayasan Pilar Peradaban yang dibentuknya,

Ujang Koswara aktif menggerakkan program Indonesia bebas gelap, yaitu

program penerangan dengan lampu LIMAR di desa-desa terpencil yang belum

mendapatkan pasokan listrik dari PLN.

Ujang Koswara bersama orang-orang yang tergabung di Yayasan Pilar

Peradaban mulai memasang lampu LIMAR di beberapa daerah di Jawa Barat

yaitu desa wanajaya dusun cilele, kabupaten Karawang dan Cidaun Kabupaten

Cianjur. Desa Wanajaya dusun cilele adalah dusun yang bersebelahan dengan

kawasan industri, tetapi di dusun ini belum mendapatkan pasokan litrik karena

akses jalan ditutup oleh PT. Pertiwi Lestari sedangkan di cidaun adalah desa di

lereng gunung yang sulit di jangkau PLN. Saat ini masyarat desa yang belum

mendapatkan pasokan listrik menggunakan bahan bakar solar untuk lampu

cempor/lentera penerangan rumah.

Page 70: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

57

UNIVERSITAS PASUNDAN

Akibatnya siswa-siswa yang berada di daerah terpencil sulit untuk belajar

dimalam hari, karena asap dari lampu cempor mengganggu kosentrasi anak-anak

ketika belajar. Masalah itu mendorong Ujang Koswara untuk memberi solusi yang

bisa diterapkan secepat mungkin.

Ujang Koswara mencoba mengajak pemerintah, swata, dan masyarakat

untuk berperan bersama-sama menuntaskan kegelapan di wilayah terpencil

Indonesia. Ujang Koswara terjun langsung kelapangan dengan melewati

perjalanan-perjalanan yang kadang melelahkan demi membantu masyarakat desa

yang membutuhkan penerangan. Masyarakat desa yang telah mendapatkan lampu

limar akhirnya bahagia karena rumah-rumah mereka tidak gelap lagi ketika

malam hari tiba.

4.2 Produksi

Pada tahap ini, proses shooting menggunakan beberapa equipment antara

lain:

1. Kamera DSLR Canon 60D

2. Kamera DSLR Canon 80D

3. Kamera DSLR 1200D

4. Memory Sandisk Extreme 32GB (3)

5. Memory Sandisk Extreme 16GB

6. Drone Phantom 4

7. Tripod

8. Monopod

Page 71: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

58

UNIVERSITAS PASUNDAN

9. LED Aputure 160

10. Lensa 18-135 mm

11. Lensa 18-55 mm

12. Lensa 50mm

13. Mic Pro Rode Shotgun

Sutradara dan DoP hanya menggunakan alat yang dibutuhkan, karena

lokasi shooting yang jauh dan jalan yang rusak tidak memungkin untuk membawa

peralatan yang banyak. Dalam tahap ini sutradara akan melakukan proses kreatif

dalam memimpin produksi film dokumenter yang dibuat dan dapat mengambil

keputusan-keputusan dengan cepat ketika proses shooting terdapat kendala teknis.

Kemudian sutradara berkerjasama dengan DoP untuk pengambilan type shot, shot

yang digunakan dalam film dokumneter, antara lain:

Long shot

Medium shot

Close up

Frog eye

Eagle eye

Dibawah ini adalah proses produksi film dokumenter dan type shot-shot

yang telah di koordinasikan antara sutradara dengan DoP (Director Of

Photography):

a. Kegiatan Subjek

Sebelum pemasangan lampu LIMAR, subjek akan mengadakan rapat

bersama pihak yang ingin bergabung di Yayasan Pilar Peradaban dan

berpartisipasi dalam mewujudkan Indonesia Bebas Gelap.

Page 72: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

59

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 4.1 Subjek sedang melakukan rapat

Gambar 4.2 Subjek diwawancarai oleh wartawan media cetak

b. Wawancara Subjek

Subjek diwawancara dengan 2 kamera DSLR Canon, menggunakan lensa

16-55mm dan 18-35mm. Kamera 1 disimpan low dengan menggunakan tripod

dan kamera 2 menggunakan teknik handheld yang bertujuan untuk

memperlihatkan gerakan tangan subjek yang diwawancara. Pencahayaan

menggunakan lampu LED yang disejajarkan dengan badan subjek.

Page 73: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

60

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 4.3 Wawancara subjek

Gambar 4.4 Wawancara salah satu warga penerima bantuan lampu LIMAR

Gambar 4.5 Wawancara warga masyarakat

Page 74: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

61

UNIVERSITAS PASUNDAN

c. Tempat perakitan lampu LIMAR

Pada pengambilan gambar ini penulis menggunakan 2 kamera DSLR yaitu

Canon 80D dan Canon 1200D serta lensa 18-55mm 23f/s, lensa 18-35 18f/s dan

lensa 50mm 1.8f/s. Beberapa shot sebagian menggunakan tripod untuk

menghindari shaking/getaran yang ditimbulkan oleh DoP, juga ada beberapa shot

yang menggunakan teknik handheld kamera dikarenakan terbatasnya ruang untuk

mengambil shot.

Gambar 4.6 Salah satu karyawan LIMAR sedang merakit lampu (Medium Shot)

Gambar 4.7 Komponen yang digunakan pada lampu LIMAR (Closeup)

Page 75: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

62

UNIVERSITAS PASUNDAN

Gambar 4.8 Packing lampu LIMAR ke dalam kotak dus kecil (Long Shot)

Gambar 4.9 Salah satu karyawan LIMAR sedang merakit lampu (Closeup)

Penulis mengambil beberapa gambar diatas tersebut bertujuan untuk

memperlihatkan ekspresi wajah salah satu karyawan LIMAR dan detail

komponen yang di gunakan pada lampu LIMAR.

Page 76: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

63

UNIVERSITAS PASUNDAN

d. Perjalanan di lokasi pemasangan lampu Limar

Gambar 4.10 Pendistribusian lampu LIMAR

Gambar 4.11 Salah satu tanjakan yang dilalui dalam pendistribusian lampu

Gambar 4.12 Masyarakat bergotong royong mengambil lampu LIMAR

Page 77: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

64

UNIVERSITAS PASUNDAN

Dari ketiga gambar ini penulis bertujuan agar penonton bisa melihat

bahwa beratnya medan yang ditempuh untuk mendistribusikan lampu LIMAR

hingga sampai kemasyarakat yang menerimanya.

e. Pemasangan lampu LIMAR

Gambar 4.13 Pemasangan lampu LIMAR di salah satu rumah warga

Gambar 4.14 Pemasangan accu untuk lampu LIMAR

Page 78: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

65

UNIVERSITAS PASUNDAN

Pada semua hasil gambar yang diambil, lebih banyak menggunakan

handheld camera karena untuk menjaga jika ada momen yang mengharuskan

merekam dengan cepat dan tepat tanpa harus memasang tripod terlebih dahulu.

Sudut pandang kamera Longshot dan medium shot karena kami ingin memberi

kesan bahwa lokasi pendistribusian ini memiliki medan jalan yang rusak, berat,

dan jauh dari perkotaan. Alat rekam menggunakan 2 kamera DSLR dan lensa 18-

55mm 25fps,18-35mm 25fps dan lensa 50mm 25fps.

Kendala pertama dalam proses shooting ini adalah terbatasnya memory

card, sehingga penulis sebagai sutradara yang bekerjasama dengan DoP harus

menghemat memori agar mendapatkan momen yang bagus. Kendala kedua, lokasi

pemasangan lampu LIMAR tidak ada listrik jadi kami membatasi penggunaan

baterai kamera sehingga ketika baterai kamera mati, momen yang bagus tidak bisa

kami rekam.

Shooting ini dilakukan selama dua bulan dengan mengikuti jadwal-jadwal

yang telah ditentukan dan jadwal tersebut sewaktu-waktu dapat berubah.

4.3 Pascaproduksi

Setelah beberapa hari melakukan proses shooting, di tahap ini sutradara

dan editor melakukan loging gambar. Data audio visual yang sudah dilakukan

dilapangan akan di tambah data-data visual pendukung yang sutradara dapatkan

ketika dalam tahap riset dengan subjek. Kemudian gambar (audio visual) disusun

menggunakan software editing sehingga menjadi satu runutan cerita.

Page 79: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

66

UNIVERSITAS PASUNDAN

Agar informasi yang inginkan oleh sutradara sampai kepada penonton,

maka dalam tahap ini proses kreatif tetap dilakukan seperti beberapa gambar hasil

shooting harus ditambah dan dikurangi, memilih gambar yang perlu di masukan

dan gambar yang tidak perlu di masukan.

Page 80: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

67

UNIVERSITAS PASUNDAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tugas Akhir penyutradaraan film dokumenter ini menceritakan tentang

seorang bernama Ujang Koswara sebagai penggiat sosial pemberdayaan

masyarakat yang aktif melakukan kegiatan sosial dengan membagikan lampu

Limar secara gratis kepada masyarakat untuk mewujudkan program Indonesia

bebas gelap. Penyutradaraan film dokumenter exspository Ujang koswara untuk

mewujudkan program Indonesia bebas gelap membuktikan bahwa hanya dengan

gagasan sederhana yang bermodal niat serta usaha yang kuat, manusia bisa

memberikan peran aktif untuk memperbaiki lingkungannya. Dari penyutradaraan

film dokumenter expository ini dapat diambil pesan moral bahwa sebaik-baiknya

manusia adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain.

Dengan melewati tahapan-tahapan hingga terjadinya karya ini,

menunjukkan bahwa menjadi sutradara film dokumenter bentuk expository tidak

mudah, sutradara harus mampu menyampaikan pesan, ideologi, gagasan, dan

emosi yang terdapat di dalam film tersebut. Persiapan yang matang serta

pendekatan kepada subjek sangat penting untuk pembuatan sebuah karya film

dokumenter expository.

Page 81: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

68

UNIVERSITAS PASUNDAN

5.2 Saran

Dalam pembuatan karya film dokumenter expository, sebaiknya harus

mempersiapkan segala hal yang kemungkinan akan terjadi ketika berada

dilapangan. Dalam pengkaryaan ini penulis sebagai sutradara mengalami beberapa

kendala seperti harus memutuskan dengan cepat terhadap segala hal yang terjadi

ketika proses membuat karya, misalnya seperti ketika jadwal dadakan yang di

informasikan subjek kepada penulis, baterai kamera habis, memori penuh, padahal

moment penting harus kita ambil, sedangkan lokasi shooting berada di limut area

yang tidak ada listrik. Sebagai sutradara harus mampu mengambil keputusan

dengan cepat ketika semua itu terjadi, seperti dalam pengkaryaan ini misalnya

agar tidak ketinggalan moment, sutradara memutuskan dan memberitahu kepada

DoP untuk menggunakan kamera handphone agar moment penting tersebut tetap

di dapatkan. Harus dipersiapkan baterai cadangan yang banyak agar tidak

kehabisan mengambil moment ketika berada di dalam desa yang tidak ada listrik.

Sebagai mahasiswa akademisi harus mampu melewati segala hal rintangan

yang ada. Menjadi sutradara film dokumenter expository harus mampu

menampilkan ideologi dan proses kreatif cerita yang bagus.

Page 82: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

69

UNIVERSITAS PASUNDAN

DAFTAR PUSTAKA

Ayawaila, Gerzon R. 2008. Dokumenter dari ide sampai produksi. Jakarta:

Fakultas

Film dan Televisi – Institut Kesenian Jakarta PRESS.

Barnouw, Erick. 1983. Documentary, A History of The Non-Fiction Film. New

York: Oxford University Press.

B.P.SDM Citra, 2002. Kamus Kecil Istilah Film, Jakarta: Yayasan Pusat

Perfilman

H. Usmar Ismail.

Djuniawati. 2011. Metode Penelitian Lapangan Sebagai Dasar Pembuatan Film

Dokumenter. Bandung: Prodi Tv & Film.

Effendy, Heru. 2014. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga.

Ghony, M.D., & Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.

Hernawan. 2011. Penyutradaraan Film Dokumenter. Bandung: Prodi Tv & Film.

Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Moleong, L. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tanzil, Chandra., & Ariefiansyah Rhino. 2010. Pemula Dalam Film Dokumenter

Gampang-Gampang Susah. Jakarta: Pusat: IN-DOCS.

Wibowo, Panji., & Indarto Totot. 2017. Modul Penyutradaraan. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Perfilman.

Page 83: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

70

UNIVERSITAS PASUNDAN

Sumber Lain:

Achsan. 2016. Teknik Analisis Data Triangulasi.

http://achsan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4487/BAB+III.doc.

(Diakses 02/02/2018)

Admin. 2013. Luas Wilayah Indonesia. http://www.invonesia.com/luas-wilayah

negara-indonesia.html (Diakses 09/02/2018)

Koswara Ujang. 2018, Yayasan Pilar Peradaban. Bandung: www.ukologi.com.

Setiawan, Yuliana Taufik. 2015. Pembuatan Film Dokumenter “Bukan

Gangster” Melalui Implementasi Teknik Pengambilan Gambar Dan Teknik

Editing Pada Komunitas Motor Sobbisco Karanganyar. Journal Speed.

http://speed.web.id/ejournal/index.php/Speed/article/view/53 (Diakses

22/02/2018)

Page 84: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Lampiran 1. Wawancara Peneliti dengan Narasumber

Peneliti : Siapa nama lengkap bapa? Dan dimana tempat lahir bapak?

Narasumber: Nama saya Ujang Koswara. Lahir di Garut, Garutnya di Garut

selatan. Jadi kalo dari Bandung ke Garut dua jam tapi dari kota Garut

ke tempat lahir saya itu lima jam, itu sangat jauh. Keluarga saya

keluarga petani, penggarap petani. Seperti itu.

Peneliti: ya orang tua, orang tua itu?

Narasumber: orang tua, orang tua saya awalnya adlah seorang petani penggarap

sawah yang pergi berhijrah ke Bandung ketika sudah kehilangan lahan

garapannya karena dijual oleh ahli warisnya. Mengadu peruntukan ke

Bandung ketika waktu itu saya kelas empat SD. Seperti itu.

Peneliti: mungkin boleh diceritakan pak sedikit sejarah hidup atau sejarah

perjalanan hidup bapak sampai bisa jadi ke Bandung sekarang ini.

Narasumber: ya, jadi sebetulnya dari nama saja sudah jelas ujang itu adalah

nama yang tidak punya daya saing di zaman now sekarang tapi masih

ada juga nama ujang. Itu indikatornya adalah keluarga saya adalah

keluarga yang tidak berpendidikan. Jauh dari sekolah ibu saya tidak

lulus SD bapak saya pun sama. Dulu itu SR namanya kedua orang saya

itu sebagai petani. Lalu karena dijual tanah garapannya oleh si pemilik

karena berbagi ahli waris, maka orang tua saya sudah tidak punya

kerjaan apa-apa, akhirnya menjual aset yang dia punya untuk ke

Bandung. Mengadu peruntukan... eemm mengadu nasib. Membawa

saya yang waktu itu kurang lebih kelas empat SD. Nah sesampai di

Page 85: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Bandung, karena saya tidak punya saudara saya pernah menginap di

mesjid, waktu itu di mesjid salman ITB semalem. Dari sana saya

tadinya mau mencari kontrakan ternyata mahal semuanya tidak sesuai

dengan ekspektasi uang yang dibawa dari kampung. Akhirnya kami

bertiga waktu itu jalan kaki melewati gedung sate dan akhirnya dapat di

suatu lokasi yang memang cukup murah yaitu didaerah cicadas. Kami

disana mengontrak rumah tiga kali empat. Keluarga saya akhirnya,

bapak saya akhirnya di situ menjadi pedagang kaki lima dan dibantu

oleh saya ketika jualan di sekitara cicadas itu. Ibu saya kerjanya

dirumah kontrakan itu menggoreng bakwan atau bala-bala, yang saya

jual. Saya disitu SD pindah ke SD Gadis. Disitu ada dijalan Cikutra itu

namanya SD Negeri Gadis, SD Negeri satu cicadas terkenalnya dengan

nama SD Gadis, Cuma tidak bertahan lama, Cuma setahun lah bapak

saya bisa jualan karena stroke. Akhirnya disitu saya sebagai anak laki-

laki dikasih tugas oleh orang tua bagaimana supaya bisa bertahan hidup.

Caranya Cuma satu ditugasinnya, bagaimana supaya saya bisa mencari

uang dan membeli beras satu liter kerumah. Kalo tidak membawa beras

otomatis keluarga saya tidak akan bisa makan. Nah Barangkali

pendidikan hidup pertama seolah kuliah pertama saya itu yang

dosennya notabenenya adalah ibu saya itu diawali ketika saya

menginjak kelas enam bagaimana supaya bisa bertahan hidup dengan

mencari cara bisa membawa beras satu liter perhari

Peneliti: itu bisa diceritakan sedikit tentang bapak bisa dapatkan uang gitu

pak…

(lanjutan)

Page 86: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Narasumber: nah untuk mencari uang ini saya diberi kebebasan, cuam norma-

norma ketika saya masih di kampung halaman harus dijaga yaitu

tentang masalah agama yang penting jangan sampai mencari,

mendapatkan uang dengan cara tidak halal maka dari situ saya suka

berjualan karcis. Disitu ada taman hiburan dan bioskop, misbar

namanya Taman Hiburan. Waktu itu kalo beli dua ratus rupiah, saya

jual dua ratus dua lima denga merajuk-rajuk. Tapi biasanya kalau

membludak biasanya laku kalo jadi calo. Tapi kalopun tidak jadi calo

saya tetap nyaloan, jual karcis cari lebihnya dengan cara merajuk aja.

tapi alhamdulillah ternyata rezeki itu ada. Dan keduanya saya suka

jualan kanton keresek tuh ketika malem itu. Lima puluh ribu lima puluh

ribu eh lima puluh rupiah waktu itu yah. Yang penting apapun. Yang

luar biasanya ketika saya menjual koran bekas sebagainya. Saya jarang

pulang kerumah denga cara apapun yang penting halal saya. Sempet, ya

abu-abu lah misalnya dagang lotere, lotere telor. Kalo pasang seperti

judilah Cuma yang menangnya telor. Itu judi tingkat rendah di Cicadas

dan sangat merebak, saya pernah jual gitu juga. Ya habis gimana lagi

dong, yang paling penting bisa bertahan hidup aja seperti itu.

Peneliti: yang paling bapak inget ketika waktu kecil itu pak, apa? Tentang

orang tua mungkin pak, yang berkesan sampai sekarang?

Narasumber: tentang, sebetulnya yang paling kuat itu ternyata orang tua tidak

memberikan beban, hanya sekedar memberikan beban tapi diditulah

saya dididik untuk menjadi orang yang kuat sebagai the winner bukan

sebagai pecundang, kenapa? Karena terukur sekali bagaimana supaya

(lanjutan)

Page 87: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

saya sendiri bisa berkembang, bisa hidup keluarga saya juga bisa

terjamin dari segi makannya bukan berpikir masalah sekunder, ini

maslah perut urusannya. Ya sehingga dari situ namanya kreatif itu yang

sekarang jadi jargonkan oleh siapapun buat saya Cuma bisa tersenyum,

Kenapa? Kadang kala beda angle menafsirkan kreatif itu apa. Nah kalo

saya bisa bercerita lain tentang kreatif ini. kreatif itu cuma, sudah fitrah

manusia, posisikan dalam keadaan kepepet pasti kreatif orang itu.

Bukan kreatif yang haru keren, harus canggih, harus gaya, ganteng,

cantik itu kreatif, tidak ada seperti itu. Urusan kreatif itu urusan perut.

Posisi dalam keadaan kepepet pasti kreatif, ini kuncinya. Nah ternyata

bisa. Kalo saya tidak cari makan ya pasti mati saya dan itu penting. Nah

itu sekolah tentang masalah bagaimana yang namanya kejujuran yang

namanya perjuangan yang dididik oleh ibu saya yang notabenenya tidak

tidak pernah kulaih ternyata terasanya hari ini bagaimana sebagai

pejuang itu nikmat. Karena negara ini dimerdekakan bukan oleh

pegawai negeri sipil. Negara ini merdeka bukan oleh para pengusaha,

Negara ini merdeka bukan oleh tentara, tapi negara Indonesia ini

merdeka oleh para pejuang, nah saya ingin menjadi pejuang-pejuang

masa kini, seperti itu.

Peneliti: saya pernah melihat video bapak bercerita tentang waktu lebaran

bapak ngumpulin koran bekas, itu pak gimana ceritanya?

Narasumber: nah, jadi sebenarnya momen paling indah itu ketika mencari uang

itu ketika tahunan. Tahunan itu ketika ada momentum lebaran Haji

maupun lebaran Idul fitri. Tapi yang sangat berkesan itu Idul fitri,

(lanjutan)

Page 88: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

karena itu yang sangat saya tunggu-tunggu. Kenapa? Disitulah saatnya

saya panen sebagai anak kecil. Nah biasanya prediksi saya, prediksi

kami ini yah di anak-anak kecil yang memang anak jalanan di Cicadas

biasanya ketika waktu itu loh, waktu kecil dulu ya mungkin karena

beda musim ya. Bulan Rhamadan eemm apa, lebaran Idul fitri itu

biasanya besoknya suka hujan, sebelum lebaran itu biasanya. Makanya

disitu saya mengumpulkan koran-koran bekas. Koran-koran bekas ini

kemana? Karena saya tahu di Mesjid Agung, dijalan Asia-Afrika di

Bandung disana yah, itu biasanya membludak ketika shalat Idul fitri

membludaknya sampai keluar. Dan semua tamu itu membawa sajadah,

sajadahnya itu baru-baru makanya takut kotor. Nah dari situ ini menurut

saya merupaka suatu opportunity untuk berbisnis. Makanya kami

siapkan, waktu itu saya siapkan koran-koran bekas saya bawa kesana

berjalan kaki loh dari Cicadas tengah malem untuk mencapai subuh.

Karena saya harus subuh sebelum sebelum adzan subuh itu sudah harus

disana makanya kami berangkat dari sini sekitar jam sebelas malem

jalan kaki kesana karena tidak ada lagi angkutan umum, begadang sama

sekali dari situ jual lah yang namaya koran itu. Waah disitu yang

namanya laku. Lebaran itu kan orang lain ga berpikir semurah aja, ga

ada yang nawar, ngasih-ngasih maka uangnya banyak. Makanya ketika

setelah shalat Ied selesai jam 9 tidak ada lagi angkutan umum juga

karena sudah sepi. Rame tapi tidak ada angkutan umum. Dari mesjid

agung itu berjalan kaki ke Cicadas kesitu membawa uang recehan yang

banyak sekali. Sampai dirumah itu sekitar Zuhur lah. Orang lain sudah

(lanjutan)

Page 89: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

pakai baju bagus beli es krim dan sebagainya. Saya sudah ga bisa lagi

menikmati, menikmati tentang hari raya. Tapi kecapean karena ga tidur

malem. Tidurlah saya ketika tidur bangun maghrib waktu itu, apa yang

saya lakukan. Saya mandi dan disitulah momen luar biasa saya beli

eskrim yang memang setahun sekali saya bisa makan disitu, dengan

uang itu. Jadi itulah moment yang luar biasa. Besoknya biasa lagi. Jadi

orang lain lebaran ditunggu-tunggu dengan baju barunya, buat saya

lebaran di tunggu-tunggu pas mendapatkan uang luar biasa dari hasil

jualan koran bekas, seperti itu.

Peneliti: kalo pekerjaan bapak saat ini apa pak?

Narasumber: saya ini sekarang bekerja menjadi relawan lah. Relawan yang

betul-betul apa yah. Keliling ke pelosok untuk menerangi masyarakat

yang belum ada listrik, yang masih kurang beruntung. Karena ternyata

masih banyak didaerah-daerah. Problemnya kenapa saya konsen dan

fokus kesana, mereka tidak punya pilihan lain. Dulu meskipun saya

tidak ada listrik waktu di kampung, minyak tanah masih ada, masih bisa

ada minyak tanah. Sehingga patromak, lampu teplok masih bisa.

Sekarang minyak tanah sudah tidak ada, apalagi yang harus dibakar?

Nah satu lagi, ada satu kebijakan yang dinasionalisasikan. Ketika

dinasionalisasikan pasti terjadi ketimpangan buat sebagian masyarakat

yang kurang beruntung tadi, misalnya ujian Nasional. Kesempatan

belajar kan tidak sama, tapi nilainya disamakan. Makanya saya pengen

mencoba hadir dari pengalaman waktu kecil saya,mencoba hadir

bagaimana menjadi solusi buat masyarakat sana. Kaena saya pernah

(lanjutan)

Page 90: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

merasakan bagaimana yang namanya miskin itu ga enak. Makanya saya

pengen hadir disitu. Nah saya fokus bukan mengatasi kemiskinan, tapi

fokus memberikan penerangan kepada masyarakat yang belum ada

listrik yang belum mengenal cahaya. Supaya apa? Supaya anak bisa

belajar, mengaji. Ada kegiata produktif buat ibu-bapaknya. Jadi ketika

malam tidal langsung tidur. Nah makanya say bikin produk Limar itu

untuk menerangi masyarakat

Peneliti: sebelum membuat LIMAR, ceritakan sedikit pekerjaan bapak

yang dulu, apa pak?

Narasumber: jadi pekerjaan saya itu memang ditakdirkan, saya itu barangkali

saya lebih menikmati yang mempunyai sejarah masa lalu dengan saya

sebetulnya. Jadi saya pernah menjadi Pegawai Negeri Sipil, saya pernah

menjadi Dosen di Politeknik Mekanik Swiss ITB selama sepuluh tahun.

Dari situ saya keluar. Kenapa? Banyak faktor non tekhnis dan masalah

kegaduhan kebatinan saya saja yang kurang pas. Ya di satu sisi orang

tua saya seneng ketika saya menjadi pegawai negeri sipil. Karena

ekspektasi orang tua jadi pegawai negeri sipil itu urusan duniawi

selesai, kaya raya lah. Indikatirnya sederhana. Mungkin barangkali

bukan orang tua saya saja. Orang tua seluruh Indonesia dan seluruh

temen-temen yang lain. Kenapa? Apalagi di daerah yah. Yang

menghuni hotel mewah, yang menghuni rumah makan mewah dan

lezat, itu yang PNS pake baju PNS. Rata-rata PNS itu berkumpulnya

disana. Sehingga orang awam, yang belum pernah punya keluarga PNS

berpikiran kalo punya anak jadi PNS itu urusan duniawi selesai,

(lanjutan)

Page 91: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

katanya kaya raya. Makanya ketika saya masuk kesana itu orang tua

saya senang. Tapi ternyata itu berdebeda dengan fakta yang saya alami.

Saya tidak mendapatkan matematikanya bisa hidup sejahtera dari gaji

PNS, itu saja. Makanya dari pada saya hidup semu kepada orang tua

dan sebagainya, saya harus melakukan suatu terobosan dan harus

berhijrah, makanya saya keluar. Kemana larinya? Menjadi pengusaha.

Kenapa dasar jadi pengussha? Ya kalau buku- buku tentang motivasi

usaha, seperti Robert Kiyosaki sudah saya baca dengan hatam lah

apapun, kesi,pulannya pusing. Bagaimana harus memulainya? Ternyata

kembali lagi terhadap nilai perjuangan, bukan nilai hitungan rumus

matematika yang seluruhnya harus dihitung dengan akutansi. Ini

masalah semangat, yang saya dapatkan sebagai motivasi saya berusaha

itu Cuma ada suatu Hadist Nabi dari sepuluh pintu rezeki satu untuk

pegawai sembilan untuk berniaga. Saya bilang logikanya pas. karena

Kenapa? Orang terkaya di Indonesia ga ada yang pegawai. Orang

terkaya di dunia pun ga ada satupun yang pegawai. Semuanya

pengusaha. Sok hitung dimana? Oh ternyata betul. Makanya saya mau

mencoba merintis menjadi pengusaha. Makanya disitu saya mencoba

jadi pengusaha, saya sadar dengan tidak mempunyai modal uang tapi

saya sadar saya mempunyai modal sosial, saya Dosen. Mahasiswa saya

ada yang sudah lulus dan kerja di Industri, makanya sama saya

dihubungin. Nah dari Industri itulah saya bisa memasok komponen atau

sesuatu yang dibutuhkan industri yaitu packaging. Karena kenlan saya

adalah apa, mahasiswa saya kerjanya di pabrik oli, makanya yang saya

(lanjutan)

Page 92: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

suplainya itu adalah botol olinya. Karena bototl olinya sekali pakai pasti

langsung buang, yah? Yang awalnya saya dapet orderan sepuluh ribu,

selanjutnya seratus ribu unit, selanjut selanjutnya lima ratus ribu unit,

sampai tiga juta botol per bulan. Disitulah saya tumbuh menjadi

seorang pengusaha, seorang kapitalis. Cuma da dalam satu sisi ada

nikmat dan tidak nikmatnya. Memang dari pernik-pernik keduniawian

saya dapat tapi dari sisi ketenangan batin susah. Kenapa? Saya

menomor satukan tentan masalah uang. Uang itu seolah-olah tujuan.

Dapet uang tapi bisa dengan segala cara. Misalnya untuk mendapatkan

SPK saya harus tidak pulang kerumah karena saya stress. Kenapa

stress? Tidak mau pabrik saya berhenti dengan tidak adanya orderan.

Tetapkan karyawann tetap harus dibayar, mesin cicilannya, bunga dan

pinjaman ke Bank harus tetep harus dibayar. Makanya target saya tuh

supaya tetep jalan yaitu dengan cara mencari SPK, mencari P.O

(Purcashing Order) kemana-mana. Nah disitulah dengan berbagai cara,

pasti faham lah bagamana. Disitu saya mulai kejebak. Dapat sesuatu

tapi keluarga jauh, ternyata banyak yang di korbankan. Dan akhirnya

saya memilih untuk berhenti juga akhirnya disitu, berhenti pun ya ada

momentum waktu itu kan di satu sisi keluarga saya di kampun itu

sederhana, saya disini ya kalo kata orang itu OKB lah orang kaya baru

dengan indikatornya kesejahteraan rumah beberapa unit mungkin lebih

dari sepuluh, mobil apa aja ada, secara uang ada lah ya. Tapi di satu sisi

ya, keluarga saya disana ga ada listrik. Kan gitu. Makanya ketika

nelepon ibu saya. Jang kamu kan orang satu-satunya dari keluarga besar

(lanjutan)

Page 93: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

yang bisa kuliah di Bandung. Makanya ini kami, mamah disini punya

masalah tidak ada penerangan. Memang kenapa mah tidak ada

penerangan? Kan minyak tanahnya susah ada tapi harganya lima belas

ribu tadinya empat ribu dengan konversi minyak tanah ke gas saat itu.

Nah apa lagi yang harus di bakar katanya. Kalopun mahal pasti dibeli,

tapi ini sudah mahal tidak ada, apa lagi yang harus dibakar? Karena

untuk menyesuaikan keadilan. Keponakan saya saat itu mau ujian

Nasional. Perlu lampu, perlu yang namanya penerangan. Kan ini

penzholiman. Sama dengan orang kota kan? Penzholiman, ini seperti

Persib melawan Barcelona kan itu tidak adil. Nah ketika say klik di

Google ternyata yang senasib dengan ibu saya jutaan. Di Jawa Barat

saja ada dua juta empat ratus KK. Di Indonesia waktu itu tahun dua ribu

delapan yah, ada tiga puluh juta KK. Nah ini kan harus diselesaikan.

Pemerintah disini tidak ada yang mengakuisi program bebas gelap.

Termasuk PLN, PLN dengan segala keterbatasannya pun punya

masalah itu. Apalagi di Remote-remote area. Kan punya rumus, satu

tiang harus sepuluh rumah. Kalo sekarang sepuluh rumah butuh sepuluh

tiang, ya pasti ga di pasang oleh PLN apapun alasannya, betul ga.

Karena itu sudah masuk hitungan akutansi ketika rugi ya jadi temuan.

Ya akhirnya kita kenapa? Bingung malahan data-data yang remote-

remote area ga pernah di munculin. Karena ketakutan kan! Ya itu saya

garap. Jadi saya bekerja secara senyap, silent yang paling penting ada

hasilnya. Targetnya Cuma satu, bagaimana masyarakat bisa tersenyum.

Karena merasa di tanah, di Indonesia ini. kehadiran negara terasa, gtu.

(lanjutan)

Page 94: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Penulis: kemudian pak, sedikit ceritakan tentang mulai merakit lampu

Limar ini tahun berapa dan darimana bapak dapat idenya?

Narasumber: yah jadi sebetulnya Limar ini membuktikan tentang masalah nyali,

bukan pinter lho. Nyali. Karena kenapa? Background saya tidak ada

sama sekali masalah elektronik. Jadi background sama sekali buta

tentang masalah elektronik, cuma satu saya pengen nolong ibu, ya

tentunya dengan beberapa kali jatuh. Tapi harus tetep berdiri dan tetep

berjalan. Jadi perjalanan saya kan seperti sepeda yah, ya kalo berhenti

ya jatoh. Saya harus terus jalan. Nah saya pertama kali untuk bantu ibu

saya, sama budaya konsumtif. Ah beli aja barangnya, dimana? Di

Jakarta. Saya cari dapet solar panel. Saya pasang solar panel di rumah

ibu saya waktu itu ibu saya seneng, kenapa ko matahari bisa

mengalirkan listrik? Iya mah sesuai dengan marketing, ee... salesnya

yang ngomong ke saya, pak ini bagus tanpa maintenance dan

sebagainya sekali pasang pasti nyala. Ya saya lakukan, ternyata betul

nyala. Tapi itu baru koma ternyata. Setelah beberapa waktu kemudian

itu mati. Setelah saya cek kesana ternyata matinya bukan karena

masalah apapun, ternyata maslah cuaca. Ketika mendung aja,malam itu

harus gelap, kenapa? Karena tidak menyimpan listrik. Keduanya apa?

Mati terus-terusan sampe permanen, kenapa? Karena si kacanya kotor

itu harus di lap. Sedangkan yang namanya si panel suryanya kan di taro

di atas genteng, siapa yang bisa ngelap? Belum ada Spiderman.

Makanya mati aja. Ya ibu saya ketika sudah tahu cahaya, teriaknya

lebih kenceng. Jang cari dong solusinya jangan sampai bilang

(lanjutan)

Page 95: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

teknologi-teknologi. Buat rakyat seperti mamah mah bukan masalah

teknologi, yang penting awet. Nah kalimat kata kuncinya itu awet

masyarakat itu. Rakyat itu butuhnya awet bukan berteknologi. Saya

coba lagi belajar apa lagi? Karena saya tidak tahu ya referensinya cuma

ke temen. Bisa pake mikro hydro asal disana ada air terjun katanya

deket rumah. Ternyata betul, kebetulan ada. Ada satu kilometer lah.

Sama saya di pasang mikro hydro. Betul muter dan menghasilkan

listrik, ketika ada air. Musim kemarau tidak berputar, kenapa? Karena

tidak ada air. Mati lagi, teriak lagi ibu saya. Ini gimana kok? Kadang

kala nyala, kadang kala mati. Yang luar biasa apa? Hujan terus-menerus

itupun masih mati. Ketika saya cek ke lapangan, udah habis kebawa

banjir itu semuanya mikro hydronya. Ternyata tidak susten juga. Apa

lagi, makanya saya dari situ saya tetep bernyali untuk bantu ibu.

Barangkali karena keinginan kuat dan sebagainya, mungkin ini juga

skenario Tuhan yah. Say beli HP, waktu tahun dua ribu delapan kan

LED belum ada, belum rame, belum tau malah. Ko ini ada lampu senter

kecil kitu, apa? Kan namanya HP mah batrenya kecil. Saya bongkar.

Oh ini LED, saya tanya LED itu di Google. LED itu bagaimana?

Sejarahnya bagaimana? Cahayanya secara tekhniknya bagaimana?

Dimana pabriknya? Saya beli ke pabriknya disana datang dibawa ke

Bandung komponen LEDnya belum jadi lampu baru komponennya

LED. Bingung mau dibawa kemana lagi. Ini masalah nyali bukan

masalah pinter. Karena kenapa ketika saya bawa ke jalur pinter, saya

bawa kekampus untuk jadi lampu, ga ada jadi lampu. Diskusi, lama. Oh

(lanjutan)

Page 96: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

ini mah gini. Diskusi aja yang lamanya. LED itu ada komponen

Panadium, ada dan sebagainya. Saya bilang bukan itu yang diinginkan.

Jadi lampu! Ga jadi. Itu jalur pintar. Tapi kalo jalur nyali, saya cari lagi.

Kemana? Ke praktisi. Kebetulan saya kenalan namanya agus listrik.

Agus listrik ini kerja di Banceuy, tukang reparasi elektonik. Nah karena

dia pun ber-nyali sama saya, yaudah pak, pasang aja Dioda, pasang ini

dan sebagai sebagainya, dicoba-coba. Memang tidak langsung jadi.

Tapi ujungnya jadi, jadilah limar. Satu watt, terangnya sama dengan

sepuluh watt, usianya sepuluh tahun. Dibikin casing jadilah produk

Limar itu. Nah gitu.

Peneliti : kalo sekarang pak, bagaimana cara merakit lampu LIMAR?

Apakah dirakit secara manual?

Narasumber: nah, karena saya melihat tentang kondisi di ujung yang perlu

dibantu itu adalah masyarakat marjinal. Saya berpikir, mereka pasti

tidak mempunyai, tidak mempunyai daya beli yang bagus juga. Saya

pikir ini Limar kalo saya bikin Pabrik, mau ngejualnya kemana? Yah,

mau ngejualnya kemana? Yah akhirnya saya berpikir, Limar ini harus

padat karya. Limar ini harus menjadi momentum sebagai perjuangan

melawan budaya produktik melawan budaya konsumtif. Karena di

negara kita, itu apa produk Indonesia? Ga ada yang dibanggakan.

Semuanya sudah dikuasai oleh para pemodal, oleh orang kapitalis. Kita

tinggal cari uangnya tinggal beli barangnya udah disiapin. Sehingga

kita seolah-olah pintar tapi tidak berdaya. Maka Limar ini sebagai

momentum perlawanan sebagai anak bangsa. Saya kerjain dimana? Ga

(lanjutan)

Page 97: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

tanggung-tanggung. Kalo dikerjai di orang yang kuliah nanti ga aneh.

Oh itu mah pantesan kuliah. langsung saya kerjain di pesantren yang

sekolahnya ga jelas. Saya kerjain dimana lagi? Di lapas Suka miskin,

yang memang para narapidana. Dikerjakan dimana lagi? Di anak-anak

putus sekolah. Ternyata dengan jam terbang dia lebih menguasai

tentang lampu Limar ini. Jadi namanya ini pemberdayaan. Dikerjakan

oleh orang-orang marjinal yang butuh eksistensi. Di pake usernya

dimasyarakat yang belum teraliri listrik, yang memang notabenenya

miskin juga. Ketemu, menjadi suatu kekuatan. Kekuatan rakyat

namanya itu. Hukum matematikanya ada kan! Positif dengan positif,

positif. Negatif dengan negatif, positif. Tapi kalo dibikin di pabrik,

positif nih. Untuk masyarakat miskin, negatif. Negatif hasilnya. Nah

saya berpikir begitu rumusnya. Negati bertemu dengan negatif, pasti

positif. Seperti itu, akhirnya ternyata bisa sampai saat ini. sudah dua

ratus enam puluh ribu rumah. Dan dibagikan secara gratis, ke

masyarakat

Peneliti: kalo mang Koni, di Limar itu sebagai apa pak?

Narasumber: nah, Koni ini ku saya itu waktu dia kalo di usiakan tuh kelas lima

SD lah. Awalnya dia yang kerja di saya itu pamannya. Awalnya

pamannya cuma pamannya meninggal dunia setahun kemudian,

tabrakan. Koni mau pulang juga susah akhirnya ikut saya. Ternyata dari

kecil sampe saat ini dia paling jago tekhnisnya. Sekarang di tempat saya

menjadi kepala produksi. Yang bisa membawahi dan mengajar kemana-

mana. Koni itu sperti dosen. Kalo datang ke akmil saja mengajarkan

(lanjutan)

Page 98: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Limar, dia jadi dosennya padahal sekolahnya ga kuliah gak apa, percaya

diri. Koni ngajarin ke anak SMK, ngajarin ke anak-anak mahasiswa di

UPI dan sebagainya, dia bisa luar biasa. Jadi bukan masalah ehm dari

nyali ini bisa melahirkan menjadi intelektualitas. Karena kenapa?

Learning by doing. Belajar sambil bekerja itu lebih bagus. Dari pada

kita belajar dulu tanpa bekerja, susah. Akhirnya negara kita terlalu

banyak orang membuat resep tidak yang menjadi koki. Berwacana

mulu semua, kitu.

Peneliti: mungkin sekarang ceritakan tentang yayasan...

Narasumber: oke, yayasan yah. Jadi saya sudah sadar, ketika saya sudah menjadi

seorang sosial preneurship. Ini bukan persoalan terbatas lagi, tapi harus

bentuk yayasan. Karena anggaran dasar yayasan itu adalah suatu badan

usaha yang memamng non profit, kegiatannya. Dengan yayasan ini bisa

menerima hibah dari siapapun. Sehingga buat kami dengan adanya

yayasan akan lebih mempermudah untuk terjadi akselerasi percepatan

bantuan kepada masyarakat yang belum ada listrik. Kalo pake PT susah

secara tekhnisnya yah, seperti itu. Makanya saya bikin yayasan.

Yayasan disini kebanyakan seluruh pengurusnya adalah para relawan.

Ini adalah wadah yang resmi. Makanya ketika kami memasang

mendapatkan bantuan, itukan di audit total semuanya. Kami bisa

mempertanggung jawabkan semuanya. Tidak ada sepeserpun uang yang

masuk yayasan, masuk ke pengurus pribadi masing-masing pada hari

ini. jadi yayasan ini menaungi dari pmulai penerimaan bantuan, yah

sampe mengkoordinir produksi, gitukan. Sampe mengkoordinir

(lanjutan)

Page 99: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

produksi, produksi di Lapas Suka miskin, di Pesantren Daarul hidayah,

di Calengkrang oleh anak-anak yang memang putus sekolah, yang

pengangguran, kan begitu ya. Itu sama yayasan di koordinir, okey

bagaimana cara membuat pelatihan dan sebagainya. Lalu dari situ

ketika pendistribusian, awalnya kami mendapatkan data dulu.

Informasi, informasinya bisa dari partner kami. Terutama dari TNI.

Karena yayasan ini ada partner panglima TNI sampai lima tahun

kedepan kita sudah ada MOU dan perjanjian kerja samanya dengan

TNI. TNI punya program namanya Serbuan Teritorial. Cuma satu yang

dia bisa bantu ke kami adalah tentang data-data yang shahih. Seperti

kemarin kita mendapatkan data dari Karawang. Karawang kan ga jauh

dari Jakarta, tapi disana masih ada empat ribu lima ratus KK yang

belum ada listrik. Di kecamatan eee apa? Pulau jambe kalo gasalah,

disana di karawang yah.kita mau pasng besok hari rabu. Kan sekarang

hari senen, rabu itu kita mau pasang disana. Di sana, jadi di karawang

itu. Itu datanya sampai namanya Rtnya dan lain sebagainya. Karena

ketika bantuan, itu tidak boleh dilebihkan atau dikurangin. Misalnya

disana ada seratus tujuh belas, tidak boleh dibuatkan jadi seratus dua

puluh, tapi tetep dipasang seratus tujuh belas. Nah ketika kami disana

memasang, masyarakat itu awalnya tidak percaya. Kenapa tidak

percaya? Karena terlalu sering diboongin. Pak nanti dipasangin listrik,

kebanyakan mah ditipu orang malahan. Kebanyakan mah di tipu orang

yah sudah, sudah dia setor uang tidak ada. Karena mereka itu betul-

betul sangat merindukan apa yang namanya cahaya. Buat mereka

(lanjutan)

Page 100: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

kalimatnya sederhana. Dari pada seratus watt sepuluh tahun lagi, lebih

baik lima watt hari ini supaya anak-anaknya bisa belajar yah, ketika

kami datang kesana dengan relawan yang lain, dengan medang yang

sangat luar biasa, meskipun cape secara kasat mah yah, tapi nikmat

secara batin. Kenapa? Kita akan ketemu dengan suatu aura yang sama

denga mereka yaitu adalah kebahagiaan. Mereka bahagia sudah

mendapatkan cahaya yang tidak pernah kepikirin, kita bahagia kenapa?

Karena kita sudah bisa ngebantu orang disana. Ketika kami memasang

disana, jam sembilan dibagikan jam empat sore beres maghrib tuh

nyala. Kalo kita pasang seratus rumah, seratus rumah nyala. Kalo

dipasang seribu, seribu nyala dalam satu hari. Itu semuanya bertakbir,

bahagia semuanya. Semuanya pada berpelukan. Karena belum pernah

merasakan dapet cahaya seperti itu. Makanya ketika besoknya kami

pulang karena menginap disana yah, semua apa yang mereka punya kan

di keluarin untuk jadi konsumsi karena saking bahagianya. Lalu kita

pulang untuk pamitan besok. Berat kaki untuk pulang, susah. Kenapa?

Kita betah. Kenapa betah? Jejeran ribuan orang disana mau menyalamin

kita berterimakasih. Mereka memeluk, menangis sebagainya. Bahagia

sekali. Makanya meskipun dari tahun dua ribu delapan sampai hari in

kami memasang, tidak pernah ada bosannya. Ketika besok, spserti

besok mau pasang di Karawang, tidak ada bosannya, seperti baru lagi

aja. Karena kita bertemu dengan orang-orang baru lagi, dengan emosi

yang baru lagi. Makanya lebih seperti ngecas HP aja, ga pernah bosen.

Habis di cas lagi, habis di cas lagi, gitu. Makanya ketika kita pasang

(lanjutan)

Page 101: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Limar itu adalah seperti kita mengasah jiwa kita, mengecas jiwa kita.

Pulang dari sana, baru lagi. Sehingga kita selalu rindu dengan kegiatan

memasang Limar seperti ini

Peneliti: kalo ini pak, tentang program Indonesia bebas gelap, nah itu

gimana pak maksudnya?

Narasumber: yah, jadi saya mencanangkan yayasan yang barang kali yayasan

yang terlalu berani dari nyali. Saya bikin di anggaran dasarnya, yayasan

tuh membantu pemerintah atau masyarakat Indonesia bebas gelap.

Supaya mendapatkan keadilan. Karena jujur aja, gapapa disebut

anekdot atau bukan, kalo mau jujur ini fakta loh ya. Kalo masyarakat

yang belum ada listrik seperti di karawang itu, kan deket tuh dengan

ibukota. Itu pancasila itu baru ada empat bukan lima. Sila ke limanya

tidak terasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu tidak

terasa itu disitu. Makanya kami hadir mewakili negara supaya pancasila

itu genap, tetap menjadi lima pancasila, keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia. Jadi masyarakat itu merasa sama dengan orang kota,

dapat hak yang sama juga disitu. Makanya Indonesia bebas gelap entah

sampai kapan saya juga ga tau. Kalo sekarang jumlah KK jutaan yah

jutaan yah, produksi saya satu juta aja udah, misalnya ini tiga puluh juta

KK. Untuk bebas gelap ini butuh tiga puluh tahun. Mungkin generasi

saya kesatu, kedua itu udah masih terus aja Limar seperti ini yah.

Makanya saya kawal Limar ini. kenapa ini, jangan sampai kena jatoh ke

orang kapitalis, in harus oleh bangsa kita. Diselesaikan oleh bangsa

kita, oleh rakyat kita, gitu buat masyarakat. Makanya Limar buat

(lanjutan)

Page 102: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

masyarakat yang perbatasan, pulau-pulau terluar tuh punya jargon

sebagai sang penerang teras terdepan bumi nusantara. Kan keren.

Peneliti: Indonesia ini kan beberapa provinsi, untuk wilayah Jabar ini

bagaimana pendapat bapak tentang kelistrikan diwilayah Jawa

barat?

Narasumber: sebetulnya wilayah jabar ini lumbungnya energi. Saguling ada di

Jawa Barat, cirata ada di Jawa Barat, pembangkit listrik tenaga bumi

ada di Jawa Barat. Tapi masih ada juga di Jawa Barat yang gelap,

belum seratus persen. Ya tadi momentumya, memang seperti sudah

beres tetapi produknya masih banyak. Kenapa? Karena memang Jawa

Barat sendiri kan penduduknya dua puluh empat juta. Jadi kalopun

disebutkan satu persen atau berapa persen, sepuluh persen aja yah, yang

belum ada listrik masih empat juta dua ratus. Betul ga? Penduduk jawa

barat. Makanya disini ada satu kelemahan pada kelistrikan kita, sistem

kelistrikan kita kenapa di jawa barat masih ada yang belum ada lisrtrik.

Kesatu remote area didaerah-daerah terpencil. Karena tadi memang

rumus untuk memasang PLN ini kan ada rumus tadi. satu tiang sepuluh

rumah. Kalo disana ada lima puluh rumah ternyata dipasang tiangnya

harus ada sepuluh, ya ga akan di pasang-pasang. Kan harusnya dua atau

tiga yah, ga akan di pasang-pasang. Yang keduanya memang

kekurangan energi, kan gitu yah. Kalo sekarang di satu sisi ini

kelebihan pasokan tapi masih kurang, ya itu tadi alesannya. Makanya

saya menambal bolong-bolong yang memang tidak bisa dilakukan oleh

pemerintah saya masuk disitu hadir, seperti itu.

(lanjutan)

Page 103: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Peneliti: Tujuan akhir program Indonesia bebas gelap ini apa, kalo dari

Limar?

Narasumber: sebetulnya tujuan akhirnya adalah masalah keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia, pertama itu. Keduanya ini leboh ke maslah

personal, ke masalah pribadi saya. Mungkin mudah-mudahan bisa

menular juga. Tapi sekarang ke kru saya ayng ada di Limar itu sudah

masuk virus-virus ideologi saya ini. bahwa sebetulnya sebaik-baiknya

manusia itu adalah orang yang bermanfaat untuuk orang lain. Itu paling

prinsip. Karena sekaya-kayanya pun orang tidak mungkin makan lebih

dari tiga kali. Sekaya-kayanya pun orang tidak mungkin pakai baju

tujuh rangkap. Lalu value manusia dimana? Indikatornya sederhana,

kalo saya mati yang nangis hanya anak dan istri saja, itu udah gagal

hidup. Buat apa saya hidup hanya untuk makan, isi perut dan lain

sebagainya, orang lain tidak merasa kehilangan. Di WA grup cuma

bilang Inalillahi pun copy paste, itu pun ramenya cuma dua hari, selesai

yah. Kita hanya numpang lewat aja, tidak bermakna sama sekali. Dan

mudah-mudahan dengan program Limar ini ada suatu eksistensi,

menuju kebahagiaan. Awalnya anak-anak yang bergabung di Limar,

mencari kebahagiaan itu indikatornya cuma satu, sejahtera. Kamu harus

sejahtera, punya uang lalu bahagia. Nah dengan Limar tidak, langsung

ke bahagia ketika kita bereksistensi, kita di akui oleh masyarakat.

Namanya bahagia itu tidak selalu harus kaya. Kita dihargai, kita bisa

membantu orang dan sebagainya udah, udah luar biasa kita udah

bahagia. Dengan bahagia seluruh metabolime kita itu berjalan sesuai

(lanjutan)

Page 104: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

dengan edarannya. Makanya akan panjang usia, jauh dari penyakit dan

sebagainya. Nah orang-orang Limar akan seperti itu mudah-mudahan

selanjutnya.

Peneliti: berarti di pikiran bapak Limar ini suatu pemecah permasalahan

dan solusi listrik juga berarti pak?

Narasumber: yah, sebetulnya Limar ini sebagai pelengkap. Mau dibanding-

bandingkan dengan apapun, ini tidak pernah Aple to aple atau

berhadapan. Dengan listrik PLN contohnya. Ini di pasang Limar di satu

daerah ya, ternyata di tahun berikutnya listrik PLN masuk. Pakah

Limarnya tidak kepake? Kepake! Jadi alat penghemat. Meterannya

berputarnya sebula sekali untuk ngecas batre. Jadi kalo kita beli token

dua puluh lima ribu, ya baru tahun depan beli lagi, satu. Kedua nya,

bisa saja tidak satu rumah satu meteran, satu meteran bisa sepuluh

rumah, satu meteran bisa lima puluh rumah juga. Kenapa? Meteran itu

hanya digunakan untuk ngecas batre. Ada sisi kegotong royongan, kan

bagus. Jadi PLN pun tidak perlu keluar uang banyak kalo hanya untuk

penerangan. Pasang saja satu meteran, tarik selesai. Kedua nyurvei

energi tentang mikro Hydro. Kita tidak pernah berhadapan tentang

denga mikro Hydro tetapi melengkapi, memperkuat posisi mikro Hydro

yang tadinya tidak layak, jadi layak. Contoh mikro hydro nih,

kapasitasnya air terjunnya tingginya sekian, debitnya sekian gitu yah.

Cuma keluar dua ribu watt, padahal disitu ada seratus KK, kan ga

cukup kalo dua ribu watt dibagi seratus. Bisa dengan Limar kenapa?

Karena dua ribu watt itu hanya untuk ngecas batrenya. Itu bisa, betul

(lanjutan)

Page 105: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

ga? Sama seperti yang namanya solar panel, angin dan sebagainya. Jadi

memperkuat posisi yang tidak layak jadi layak dengan posisi Limar.

Malahan mah tidak ada pembangkit listrik pun tidak apa-apa. Tidak ada

yang namanya mikro hydro, tidak ada solar panel, tidak ada genset

misalnya untuk ngecas, pake sepeda motor pu bagus. Biasanya kalo

sepeda motor ga pernah di luar, takut di curi orang. Masukin kerumah,

buka joknya ada aki kan. Masukin ke aki, tuh lampu nyala serumah.

Besoknya ga perlu ngecas lagi kenapa? Motornya dipake lagi, ngecas

lagi. Dan sebagai indikator kalo lampu malem tiba-tiba gelap, itu ada

indikatornya motornya ada yang nyuri, kan gitu.

Peneliti: pesan dan harapan bapak?

Narasumber: harapan saya itu sebetulnya, yang paling sederhana dulu yah

gambarannya. Limar ini kan saya ceritakan bukan ke orang lain, ke

keluarga dulu lah. Saya lihatkan film-film Limar ketika kami

memasang. Bagaimana masyarakat itu begitu antusiasnya, bagaimana

suasana kebatinan dan sebaginya. Saya lihatkan ke anak saya, anak saya

sederhana komentarnya. Saya bangga pada ayah. Berarti disitu ada

suatu ketauladanan, anak saya pengen mengikuti jejak ayahnya. Nah

saya pun sama, kemasyarakat khalayak temen-temen dan sebagainya

yah. Dengan adanya Limar yang seperti ini, jadikan Limar tuh sebagai

triger. Triger sebagai perjuangan membudayakan budaya produktif,

bikin sendiri, producing. Kan selama ini kita kan konsumtif. Karena di

kotak Limar ini jangan dilihat lampunya. Kalo hanya lampunya kan ga

asik. Misalnya gini contohnya, kita mau masang lampu di daerah, kita

(lanjutan)

Page 106: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

beli di toko, kan ga bagus. Tapi ini lampunya dibikin sendiri. Ini ada

rasa kebanggan yang sangat luar biasa. Nah tentunya dengan Limar ini

kan baru salah satu solusi, nah banyak masalah-masalah lain penyakit di

bansa Indonesia itu. Contonya masalah enargi dan yang lain, ini masih

banyak. Mudah-mudahan dengan Limar ini sebagai triger, sebagai

pengungkit buat orang-orang yang lebih pintar, orang-orang yang

sangat luar biasa. Itu bisa menemukan solusi. Jadi Limar ini bukan

menjual lampu, tapi menjual solusi, gitu seperti itu aja.

Page 107: TUGAS AKHIR FILM DOKUMENTER EXPOSITORY WAKAF …repository.unpas.ac.id/38631/1/FULL VERSION NEW.pdf(9) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir Pengkaryan ini.

Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Proses Pembuatan Karya di Lapangan

Gambar 2. Wawancara Peneliti dengan Narasumber