TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2....

65
ANALISIS PENGOLAHAN SPT TAHUNAN PADA PUSAT PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN PERPAJAKAN (PPDDP) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga MARYATI 62140073 Program Studi Manajemen Perpajakan Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta Jakarta 2017

Transcript of TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2....

Page 1: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

ANALISIS PENGOLAHAN SPT TAHUNAN PADA PUSAT

PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN PERPAJAKAN

(PPDDP)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga

MARYATI

62140073

Program Studi Manajemen Perpajakan

Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta

Jakarta

2017

Page 2: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 3: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 4: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 5: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 6: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 7: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

vii

Kata Pengantar

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya

penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis

sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir ini, yang

penulis ambil sebagai berikut, “Analisis Pengolahan SPT Tahunan pada Pusat

Pengolahan Data dan Dokumentasi Perpajakan (PPDDP)”.

Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

program Diploma Tiga (D.III) AMK BSI . Sebagai bahan penulisan diambil

berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber

literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan

lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta

2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta

3. Ibu Ratiyah, SE,MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

4. Ibu Fitri Rahmiyatun, SE,MM selaku Asisten Pembimbing Tugas Akhir

5. Bapak Bayu Imam Fawzi selaku Pembina dan Pengawas Lapangan

6. Semua dosen dari Perpajakan Diploma III yang telah memberikan penulis

dengan semua bahan yang diperlukan

7. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orang

tua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,

menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 8: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

viii

8. Rekan-rekan 62.6B.31 atas waktunya saat kita bersama-sama.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga

terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini

masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa mendatang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 10 Juli 2017

Penulis

Maryati

Page 9: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

ix

ABSTRAK

Maryati (62140073), Analisis Pengolahan SPT Tahunan pada Pusat Pengolahan Data dan Dokumentasi Perpajakan(PPDDP)

Pusat Pengolahan Data dan Dokumentasi Perpajakan (PPDDP) adalah Unit Pelaksanaan Teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang pengolahan data dan dokumentasi perpajakan. PPDDP mempunyai tugas melaksanakan penerimaan, pemindaian, perekaman, dan penyimpanan dokumen perpajakan dan demi meningkatkan kualitas, akurasi, konsistensi, dan keamanan data dan dokumen perpajakan PPDDP memanfaatkan teknologi informasi berdasarkan peraturan perundang-undangan, tentunya dalam kegiatan tersebut diperlukan beberapa tahapan-tahapan prosedur yang sangat rapi dan aman mengingat bahwa yang dikelola berupa dokumen penting yang sifatnya “Rahasia”.Wajib Pajak berkewajiban untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan pajak yang terutang. Wajib Pajak melaporkan pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT). SPT Tahunan tersebut akan dikelola melalui prosedur pengolahan di KPP dan semua data akan dipusatkan di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengolahan SPT Tahunan melalui prosedur pengolahan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan eksploratif. Lokasi penelitian dalam penelitian ini di Pusat Pengolahan Data dan Dokumentasi Perpajakan di kawasan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengolahan SPT Tahunan melalui prosedur pengolahan di Pusat Pengolahan Data dan Dokumentasi Perpajakan sudah dapat dikatakan akurat, aman, dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari tahapan yang telah diatur dalam Surat Edaran Nomor SE-43/PJ/2014 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT)

Kata Kunci : Pengolahan, SPT Tahunan

Page 10: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

x

ABSTRACT

Maryati (62140073), Annual Analysis of SPT Processing at Tax Data Processing and Documentation Center (PPDDP) Tax Data Processing and Documentation Center (PPDDP) is Technical Implementation Unit of Directorate General of Taxation in data processing and documentation of taxation. PPDDP has the duty to perform the receipt, scanning, recording, and storage of tax documents and to improve the quality, accuracy, consistency, and security of PPDDP taxation data and documents utilizing information technology based on legislation, of course in the activity required several stages of procedure very neat and safe considering that it is managed in the form of important documents that are "Confidential". Taxpayers are obliged to calculate, calculate, deposit and report tax payable. The taxpayer reports the tax payable using the Notice (SPT). Annual SPT will be managed through the processing procedures in the KPP and all data will be centralized in the Data Processing Center and Tax Document (PPDDP). The purpose of this research is to know the implementation of SPT Annual processing through the processing procedure. This research uses case study research using explorative approach. Location of research in this study at the Center for Data Processing and Documentation Taxation in the area Kebon Jeruk West Jakarta. The results of this study indicate that the annual SPT processing through the processing procedures in the Data Processing Center and Documentation Taxation can be said to be accurate, safe, and effective. This can be seen from the stages that have been arranged in Circular No. SE-43 / PJ / 2014 About Technical Guidelines Procedure of Receipt and Processing of Notification (SPT) Keywords: Processing, Annual Tax Return

Page 11: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

xi

Daftar Isi

Halaman

Lembar Judul Tugas Akhir............................................................................... i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ...................................................... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ................................. iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .......................................... iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...................................................................... v Kata Pengantar ................................................................................................. vii Abstrak ............................................................................................................. ix Daftar Isi .......................................................................................................... xi Daftar Gambar .................................................................................................. xiii Daftar Lampiran ............................................................................................... xiv Daftar Tabel ..................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalaah .............................................................. 2 1.3. Tujuan dan Manfaat ............................................................... 2 1.4. Metode Pengumpulan Data .................................................... 3 1.5. Ruang Lingkup ....................................................................... 4 1.6. Sistematika Penulisan ............................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6 2.1. Pajak ....................................................................................... 6 2.1.1. Pengertian Pajak ........................................................... 6 2.1.2. Fungsi Pajak ................................................................. 7 2.1.3. Jenis Pajak .................................................................... 7 2.2. Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) .......................................... 8 2.2.1. Pengisian SPT .............................................................. 8 2.2.2. Fungsi SPT ................................................................... 9 2.2.3. Jenis SPT ...................................................................... 10 2.2.4. Pengisian SPT .............................................................. 10 2.2.5. Prosedur Penyampaian SPT ......................................... 11 2.2.6. Batas Waktu Penyampaian SPT ................................... 12 2.2.7. Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT .......... 12 2.2.8. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT ...... 14 2.3. Pengolahan SPT ..................................................................... 14 2.3.1. Pengertian Pengolahan ................................................. 14 2.3.2. Pengertian dan Ketentuan Umum ................................ 15 BAB III PEMBAHASAN .......................................................................... 17 3.1. Tinjauan Umum Organisasi ................................................... 17 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi ........................ 17 3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi .............................. 19 3.1.4. Kegiatan Organisasi ..................................................... 22 3.2. Hasil Penelitian ...................................................................... 23

Page 12: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

xii

3.2.1. Pelaksanaan Pengolahan SPT pada PPDDP ..................... 23 3.2.2. Kendala Yang Menghambat Proses Penyimpanan SPT.... 30 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ............................................................................... 36 4.2. Saran ........................................................................................... 36 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP SURAT KETERANGAN PKL LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang cukup besar. Sampai

saat ini penerimaan pajak menjadi tumpuan utama dalam pendapatan negara.

Kesadaran masyarakat sebagai WP sangat diperlukan untuk membayar pajak

sehingga penerimaan pajak dapat meningkat. Dengan penerimaan pajak yang

besar diharapkan semua kebutuhan negara serta pembiayaannya dapat terpenuhi.

Wajib Pajak berkewajiban untuk melaporkan pajak yang terutang secara

self assessment system, yaitu Wajib Pajak harus menghitung sendiri, menyetor

sendiri, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. Dalam melaporkan pajak

yang terutang dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT).

Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-04/PJ/2015

menjelaskan bahwa SPT Tahunan yang telah diserahkan dan dilaporkan oleh

Wajib Pajak, maka pengelolahan dan pengemasan data dan dokumen SPT

Tahunan dilakukan oleh petugas pelayanan di setiap Kantor Pelayanan Pajak

(KPP). Setelah dilakukan pengolahan dan pengemasan di KPP maka data dan

dokumen tersebut akan dikirimkan ke Pusat Pengolahan Data dan Dokumen

Perpajakan (PPDDP) dan Kantor Pengolahan dan Dokumen Perpajakan

(KPPDDP).

Berdasarkan uraian tersebut diatas yaitu tentang pengolahan dan

pengemasan SPT Tahunan dari setiap KPP yang akan dikirim ke PPDDP, maka

diperlukan adanya evaluasi mengenai proses penge

Page 14: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 15: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

4

masan SPT Tahunan. Penelitian ini diharapkan agar pengolahan SPT

Tahunan melalui prosedur pengemasan dapat efektif. Dengan adanya sistem

administrasi perpajakan di bidang pengarsipan, penulis tertarik untuk mengangkat

tema pengolahan SPT Tahunan melalui prosedur pengemasan, dengan tujuan

untuk mengetahui keefektivan proses pengolahan SPT Tahunan melalui prosedur

pengemasan ke PPDDP dalam memperbaiki dan memperbarui sistem administrasi

perpajakan.

Pada setiap pengolahan SPT akan mengalami kendala disetiap prosesnya sampai

dengan tahap akhir. Maka dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis ingin

mengetahui lebih dalam tentang pengolahan dokumen sampai tahap akhir yang

diberi judul “Analisis Pengolahan SPT Tahunan pada Pusat Pengolahan Data

dan Dokumentasi Perpajakan (PPDDP)”.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pengolahan SPT pada PPDDP.

2. Apa saja kendala yang dapat menghambat proses pengolahan SPT pada

PPDDP.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui proses pelaksanaan pengolahan SPT yang terjadi di Pusat

Pengolahan Data & Dokumen Perpajakan (PPDDP).

Page 16: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

5

2. Mengetahui kendala yang mempengaruhi terhambatnya proses pengelolaan

SPT di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP).

Sedangkan dalam penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik

bagi penulis serta pihak lainnya. Adapun manfaat penulisan tugas akhir ini

adalah:

1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan, pemahaman mengenai peraturan perpajakan,

sistem perpajakan, dan alat ukur kemampuan teori yang didapat dari

perkuliahan maupun literature yang ada dalam penerapannya.

2. Bagi Instansi

Sebagai bahan masukan bagi pihak Kantor Pusat Pengoalahan Data &

Dokumen Perpajakan (KPPDDP) yang diharapkan dapat dijadikan informasi

untuk meningkatkan kualitas penyimpanan data pajak sehingga dapat

mengatasi hambatan pengelolaan SPT.

3. Bagi Pembaca

Penulis berharap karya ini bisa bermanfaat sebagai sumber informasi,

referensi serta bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini

adalah:

1. Metode Observasi

Page 17: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

4

Penulis mengamati secara langsung terhadap kegiatan yang berkaitan

dengan pengolahan data dalam mengelola SPT tahunan di Pusat

Pengelolaan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP).

2. Wawancara

Penulis melakukan proses tanya jawab langsung dengan Bpk. Bayu Imam

Fauzi selaku Kepala Kordinator di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen

Perpajakan (PPDDP)

3. Studi Pustaka

Sebagai pendukung untuk mencari berbagai informasi, penulis menggunakan

metode dokumentasi yang dilakukan dengan membaca literature dan buku-

buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

1.5. Ruang Lingkup

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi pembahasan pada

proses pengolahan akhir surat pemberitahuan pajak di Pusat Pengelolaan Data

dan Dokumentasi Perpajakan (PPDDP) yang meliputi sistem penyimpanan,

pemeliharaan, pengamanan serta pemusnahan dokumen untuk jenis pajak Pph

Orang Pribadi yang terjadi pada unit pemindaian selama tahun 2016.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan dibahas

secara keseluruhan, maka diperlukan suatu sistematika penulisan. Adapun

sistematika tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Page 18: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

5

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat, metode pengumpulan data, ruang

lingkup dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menguraikan secara umum tentang pengertian

pajak, fungsi pajak, jenis pajak, pengertian SPT, fungsi SPT, jenis

SPT, pengisian SPT,batas waktu penyampaian SPT, sanksi

keterlambatan SPT, pengertian pengolahan SPT, Pengertian dan

Ketentuan Umum.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang tinjauan umum organisasi PPDDP yang

meliputi sejarah dan perkembangan organisasi, struktur dan tata

kerja organisasi, kegiatan organisasi dan hasil penelitian yang

meliputi sistem penyimpanan, peminjaman, penemuan kembali,

pemeliharaan dan pengamanan serta pemindahan dan pemusnahan

arsip, tingkat kesalah WP dalam pengisian SPT, dan kendala yang

yang dapat mempengaruhi proses pengolahan sampai penyimpanan

tahap akhir pada Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan

(PPDDP)

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang merupakan

bagian akhir dari laporan Tugas Akhir ini.

Page 19: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

9

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pajak

2.1.1. Pengertian Pajak

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 perubahan keempat

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dalam pasal 1 angka 1

berbunyi “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Sedangkan menurut Soemitro dalam Mardiasmo (2013:1) mengemukakan

bahwa “pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)

yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum”.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-

unsur:

1. Iuran dari rakyat kepada negara.

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang

(bukan barang).

2. Berdasarkan undang-undang.

Page 20: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

10

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta

aturan pelaksanaannya.

3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat

ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2.1.2. Fungsi Pajak

Menurut Waluyo (2011 ; 6) terdapat dua fungsi pajak yaitu :

1. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan

pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh: dimasukkannya pajak

dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

2. Fungsi Mengatur (Reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

dibidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh: dikenakannya pajak yang lebih

tinggi terhadap minuman keras, dapat ditekan. Demikian pula terhadap

barang mewah.

2.1.3. Jenis Pajak

Menurut Mardiasmo (2013 : 5 ) pengelompokkan pajak terdiri dari:

1. Menurut golongannya

Page 21: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

11

a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak

dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contohnya: Pajak Penghasilan.12

b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan

atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contohnya: Pajak Pertambahan Nilai.

2. Menurut sifatnya

a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Contohnya: Pajak Penghasilan.

b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Contohnya: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Barang Mewah.

3. Menurut lembaga pemungutnya

a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

Contohnya: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah, dan Bea Materai.

b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Contohnya: Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Restoran, Pajak Hiburan.

Page 22: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 23: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

9

6

2.2. Surat Pemberitahuan (SPT)

2.2.1. Pengertian SPT

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 perubahan

ketiga tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Surat Pemberitahuan

Tahunan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan

penghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan

atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

2.2.2. Fungsi SPT

Menurut Mardiasmo (2013 : 31), Fungsi Surat Pemberitahuan ( SPT)

adalah :

1. Bagi Wajib Pajak Pajak Penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan

dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya

terhutang dan untuk melaporkan tentang :

a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan

atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) tahun

pajak atau bagian tahun pajak.

b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak.

c. Harta dan Kewajiban.

d. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau

pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) Masa

Pajak, yang ditentukan peraturan perundang-undangan perpajakan yang

berlaku.

Page 24: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

10

2. Bagi PKP adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai

dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang sebenarnya terutang.

3. Bagi pemotong atau pemungut pajak adalah sebagai sarana untuk

melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau

dipungut dan disetorkannya.

2.2.3. Jenis SPT

Menurut Mardiasmo (2013:34) secara garis besar SPT dibedakan menjadi

dua, yaitu:

a. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu

masa pajak.

b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu

Tahunan Pajak atau Bagian Tahun Pajak

SPT meliputi:

a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan

b. SPT Masa yang terdiri dari:

1) SPT Masa Pajak Penghasilan

2) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai

3) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak

Pertambahan Nilai

SPT dapat berbentuk:

a. formulir kertas (hardcopy)

Page 25: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

11

b. e-SPT

2.2.4. Pengisian SPT

Menurut Rahman (2010), setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dalam

bahasa indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata

uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikan keKantor Direktorat

Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan.

Wajib Pajak yang telah mendapatkan izin Menteri Keuangan untuk

menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang

selain Rupiah, wajib menyampaikan SPT dalam bahasa indonesia dan mata uang

Rupiah yang diizinkan.SPT wajib diisi secara benar, lengkap, jelas, dan harus

ditandatangani. Dalam hal SPT diisi dan ditandatangani oleh orang lain bukan

oleh WP harus dilampiri surat kuasa.

2.2.5. Prosedur Penyelesaian SPT

Menurut Mardiasmo (2013:32) prosedur penyampaian surat

pemberitahuan adalah:

1. Wajib pajak sebagaimana mengambil sendiri SPT di tempat yang telah

ditetapkan DJP atau mengambil dengan cara lain yang tata cara

pelaksanaannya diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Wajib pajak

dapat mengambil SPT dengan cara lain, misalnya dengan mengakses situs DJP

untuk memperoleh formulir SPT tersebut.

2. Setiap wajib pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam

bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata

Page 26: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

10

uang Rupiah dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor DJP tempat

wajib pajak terdaftar/dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh DJP.

3. Wajib pajak yang mendapat izin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan

pembukuan dengan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib

menyampaikan SPT dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan satuan mata

uang selain Rupiah yang diizinkan.

4. Penandatanganan SPT dapat dilakukan secara biasa dengan tandatangan

stempel atau tandatangan elektronik/digital, yang semuanya memiliki kekuatan

hukum yang sama.

5. Bukti-bukti yang harus dilampirkan dalam SPT.

2.2.6. Batas Waktu Penyampaian SPT

Menurut Mardiasmo (2013:35) batas waktu penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan adalah:

1. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah

akhir Masa Pajak. Khusus untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak

Pertambahan Niai disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya setelah

berakhirnya Masa Pajak.

2. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang

pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak; atau

3. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan,

paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir tahun pajak.

Page 27: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

11

2.2.7. Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT

Menurut Mardiasmo (2013:35) wajib pajak dapat memperpanjang jangka

waktu penyampaian SPT Tahunan sebagaimana dimaksud untuk paling lama 2

(dua) bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara

menyampaikan Pemberitahuan Perpajangan SPT Tahunan.

Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan dibuat secara tertulis dan

disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak, sebelum batas waktu penyampaian SPT

Tahunan berakhir, dengan dilampiri:

1. Penghitungan sementara pajak terutang dalam 1 (satu) Tahun Pajak yang

batas waktu penyampaiannya diperpanjang;

2. Laporan keuangan sementara; dan

3. Surat Setoran Pajak Sebagai Bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak

yang terutang.

Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan wajib ditandatangani oleh

wajib pajak atau kuasa Wajib Pajak. Dalam hal pemberitahuan perpanjangan SPT

Tahunan ditandatangani oleh kuasa wajib pajak, pemberitahuan perpanjangan

SPT Tahunan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.

Pemberitahuan Perpanjangan surat pemberitahuan Tahunan dapat

disampaikan:

1. Secara langsung;

2. Melalui pos dengan bukti pengiriman surat; atau

3. Dengan cara lain, yang meliputi:

a. Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman

surat; atau

Page 28: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

10

b. E-filing melalui ASP (Application Service Provider)

Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan yang tidak memenuhi

ketentuan sebagaimana dianggap bukan merupakan pemberitahuan

perpanjangan SPT Tahunan.

2.2.8. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT

Menurut Mardiasmo (2013:36) apabila surat pemberitahuan tidak

disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau batas waktu

perpanjangan penyampaian surat pemberitahuan, dikenai sanksi administrasi

berupa denda sebesar:

1. Rp. 500.000,00,- (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa

Pajak Pertambahan Nilai,

2. Rp. 100.000,00,- (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa

lainnya,

3. Rp. 1.000.000,00,- (satu juta rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan,

4. Rp. 100.000,00,- (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi.

2.3. Pengolahan SPT

2.3.1. Pengertian Pengolahan

Menurut Hartono (2006:9) pengolahan (processing) adalah proses data

yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

Page 29: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

11

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali. Data tersebut akan dtangkap sebagai input, diproses kembali lewat

suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga

dengan siklus pengolahan data (data processing cycles)

Berdasarkan Peraturan Diretur Jenderal Pajak Nomor PER - 01/PJ/2016

tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.

Pengolahan SPT Tahunan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penelitian

dan perekaman SPT Tahunan.

2.3.2. Pengertian dan Ketentuan Umum

Dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak SE 40/PJ/2011 ini ditetapkan

tentang pengertian dan ketentuan umum dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Kantor Pelayanan Pajak yang selanjutnya disebut KPP adalah Kantor

Pelayanan Pajak yang masuk dalam wilayah kerja maupun wilayah uji coba

PPDDP sesuai dengan tahapan implementasi.

2. Surat Pemberitahuan yang selanjutnya disebut SPT meliputi SPT Masa

PPN, SPT Tahunan PPh OP 1770, SPT Tahunan PPh OP 1770 S dan SPT

Tahunan PPh OP 1770 SS yang dilakukan proses penerimaan dan

pengemasan oleh KPP dan harus disampaikan ke PPDDP.

3. Penelitian SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai

kelengkapan pengisian SPT dan lampiran-lampirannya termasuk penilaian

tentang kebenaran penulisan dan penghitungannya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

Page 30: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

10

4. Penerimaan SPT adalah serangkaian kegiatan untuk menerima SPT yang

disampaikan Wajib Pajak, menerbitkan Lembar Pengawasan Arus Dokumen

(LPAD) dan Bukti Penerimaan Surat (BPS), meneliti kesesuaian data antara

SPT dengan LPAD serta menyatukannya.

5. Pengemasan SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Petugas

pengemas untuk menghitung kembali jumlah lembar SPT, menempel label

barcode pada LPAD, merekam nomor LPAD, dan memindai label barcode

dengan barcode reader dan memasukkan SPT beserta LPAD yang sesuai ke

dalam kemasan (box) serta membuat Daftar Isi Kemasan dengan

menggunakan Aplikasi Pengemasan.

6. KPP harus melakukan penelitian, penerimaan, pengemasan, dan

penyampaian kemasan ke PPDDP atau pengambilan kemasan oleh PPDDP

atas SPT yang ditentukan untuk dilakukan pengolahan di PPDDP.

7. KPP harus melakukan pengemasan dalam jangka waktu paling lambat 10

(sepuluh) hari kerja untuk SPT masa PPN dan 30 (tiga puluh) hari kerja

untuk SPT Tahunan PPh sejak tanggal terima pada BPS/LPAD.

8. KPP tidak diperkenankan untuk melakukan perekaman .

Page 31: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

17

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi

Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP) adalah unit

pelaksanaan teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang pengolahan data dan

dukumen perpajakan, PPDDP berdiri pada tahun 2007 dan didirikan untuk

mendukung tugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam pengolahan data dan

dokumen perpajakan secara digital yang bertempat di Gedung Dokumentasi

Direktorat Jenderal Pajak di Jl. Budhi III, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pada awal beroperasinya PPDDP di tahun 2008, baru mengolah SPT dari

beberapa KPP Pratama di Wilayah Jakarta. Kemudian tahun 2009 mulai

menambah wilayah kerja mencakup seluruh KPP Pratama di Wilayah Jakarta.

Tahun 2010 semakin melebarkan sayap pengolahan datanya meliputi wilayah

Jawa Barat dan Banten. Selanjutnya menyusul KPP Pratama di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tahun 2011. Sampai saat ini PPDDP

mempercepat proses transformasi digitalisasi data wajib pajak di seluruh

Indonesia.

Dalam hal ini data yang diolah adalah SPT dari para wajib pajak yang telah

melaporkan SPT nya ke KPP kemudian akan diolah oleh PPDDP sehingga

menjadi data digital yang dapat diakses seluruh pengguna data sesuai ketentuan

yang berlaku.

Page 32: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

18

PPDDP berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Jenderal Pajak . Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan dipimpin oleh

seorang Kepala dan dalam pelaksanaan tugasnya secara teknis fungsional dibina

oleh Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.

Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan mempunyai tugas

melaksanakan penerimaan, pemindaian, perekaman, dan penyimpanan dokumen

perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi berdasarkan peraturan

perundang-undangan, dan tentunya dalam kegiatan tersebut diperlukan beberapa

tahapan-tahapan prosedur yang sangat rapi dan aman mengingat bahwa yang

dikelola berupa dokumen penting yang sifatnya “Rahasia”.

Visi dan Misi PPDDP sama dengan Direktorat Jenderal Pajak

1. Visi Direktorat Jenderal Pajak

Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang terbaik demi

Menjamin kedaulatan

2. Misi Direktorat Jenderal Pajak

Menjamin penyelenggaraan Negara yang Berdaulat dan mendiri dengan:

a. Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang

tinggi dan penegakan hukum yang adil;

b. Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan

kewajiban perpajakan;

c. Aparatur pajak yang berintegritas, kompoten dan professional; dan

d. Kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja.

Page 33: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

19

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Sumber:PPDDP Gambar III.1

Adapun tata kerja Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan adalah:

1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,

keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

b. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan pemantauan penerapan kode etik.

c. Pelaksanaan urusan tata usaha.

d. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan.

e. Pelaksanaan urusan keuangan.

f. Pelaksanaan penyusunan rencana stratejik.

Page 34: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

20

2. Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen

Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen mempunyai tugas

melaksanakan pengumpulan, penerimaan, pengarsipan, dan peminjaman

dokumen perpajakan.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen

menyelenggarakan fungsi :

a. Pengumpulan dokumen perpajakan;

b. Penerimaan dokumen perpajakan;

c. Pelaksanaan urusan logistik;

d. Pengarsipan dan peminjaman dokumen perpajakan;

e. Evaluasi kegiatan pengumpulan, penerimaan, penyimpanan, dan

peminjaman dokumen perpajakan.

Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen terdiri atas

1) Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen

Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen mempunyai tugas

melakukan pengumpulan, penerimaan, penyimpanan sementara dokumen

perpajakan, penyediaan logistik, dan penyusunan laporan.

2) Seksi Penyimpanan dan Peminjaman Dokumen

Seksi Penyimpanan dan Peminjaman Dokumen mempunyai tugas

melakukan administrasi penyimpanan dan peminjaman dokumen

perpajakan serta penyusunan laporan.

Page 35: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

21

3. Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data

Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pemindaian dokumen, perekaman dan transfer data

perpajakan.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman

Data menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan kegiatan pemindaian dokumen perpajakan,

b. Pelaksanaan kegiatan validasi dan perekaman data perpajakan,

c. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengawasan transfer data

perpajakan hasil pemindaian dan perekaman,

d. Pemantauan dan pengawasan sistem dan infrastruktur teknologi informasi,

e. Evaluasi kegiatan pemindaian, perekaman, dan transfer data perpajakan.

Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data terdiri atas

1) Seksi Pemindaian Dokumen

2) Seksi Pemindaian Dokumen mempunyai tugas melakukan penyortiran dan

pemindaian dokumen perpajakan, serta penyusunan laporan.

3) Seksi Perekaman dan Transfer Data

4) Seksi Perekaman dan Transfer Data mempunyai tugas melakukan kegiatan

validasi dan perekaman data, pemantauan dan pengawasan sistem dan

infrastruktur teknologi informasi, serta penyusunan laporan.

Page 36: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

22

3.1.3. Kegiatan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 167/PMK.01/2016 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Dan Dokumen Perpajakan.

PPDDP mempunyai tugas melaksanakan penerimaan, pemindaian, perekaman,

penjaminan kualitas hasil pengolahan, backup data, transfer data, dan

penyimpanan dokumen perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi

berdasarkan peraturan perundangan-undangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PPDDP

menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan pengumpulan, penerimaan, dan pemilahan dokumen

perpajakan

2. Pelaksanaan pengembalian dokumen perpajakan;

3. Pelaksanaan pemindaian dokumen dan perekaman data perpajakan;

4. Pelaksanaan penjaminan kualitas hasil pengolahan;

5. Pelaksanaan backup data, transfer data, dan operasional pengolahan;

6. Pelaksanaan penyimpanan dokumen perpajakan;

7. Pelaksanaan pemeliharaan basis data dan perangkat lunak pengolahan data;

8. Pelayanan peminjaman dokumen perpajakan;

9. Pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja,

dan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin;

10. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan dan pemberian rekomendasi

perbaikan proses bisnis

11. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.

Page 37: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

23

3.2. Hasil Penelitian

3.2.1. Pelaksanaan Pengolahan SPT pada PPDDP

Didalam prosedur pengolahan data SPT pada PPDDP teredapat 4 unit

yang sangat berperan yaitu unit penerimaan, unit pemindaian, unit pemrosesan

data, unit penyimpanan. Seperti nampak pada gambar III.2 dibawah:

Gambar III.2 Prosedur pengolahan SPT pada PPDDP

Berdasarkan gambar III.2, maka dapat penulis jelaskan bahwa prosedur

pengolahan data SPT di PPDDP melalui beberapa tahap yaitu:

A. Unit Penerimaan

Didalam unit penerimaan ada 6 proses yaitu :

1. WP lapor

WP melaporkan SPT ke KPP dan menerima Tanda Bukti pelaporan.

Page 38: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

24

2. Penerimaan pada KPP

KPP menerima SPT dari Wajib Pajak dan setiap SPT yang telah diinput

oleh KPP akan dibuatkan LPAD (Lembar Pengesahan Arus Dokumen).

3. Pengemasan (Packing)

Selanjutnya KPP melakukan pengemasan semua SPT untuk diantarkan

ke PPDDP.

Proses pengemasan meliputi:

a. Segel kemasan (Box).

b. Cetak Barcode, setiap kemasan memiliki nomor kemasan (Barcode)

sebagai identitas kemasan.

c. Surat jalan/Pengantar.

4. Transportasi/Pengiriman kemasan

Tata cara pengiriman terhadap SPT yang telah dikemas KPP:

a. Pengambilan dokumen (kemasan) oleh PPDDP ke KPP yang dituju.

1) Petugas Pengambil Kemasan melakukan pengambilan ke

seluruh KPP

2) Petugas pengambilan kemasan menerima:

a) Surat Tugas Pengambilan Kemasan (Formulir AK01).

b) Daftar Kemasan akan Diangkat (Formulir AK02).

c) Lampiran Surat Tugas Pengambilan Kemasan (Formulir

AK03).

d) Serta Lampiran Daftar Kemasan Akan Diangkut (AK04)

yang telah ditandatangani oleh Kepala Bidang Penerimaan

dan Penyimpanan Dokumen dari KPP.

Page 39: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

25

e) Jika pengambilan telah selesai untuk seluruh KPP, maka

Petugas Pengambil kembali ke PPDDP.

b. Pengambilan Kemasan dari KPP oleh pihak ketiga

1) Admin Transportasi menyerahkan Surat Tugas Pengambilan

Kemasan SPT (AK01), (AK02), (AK03), serta (AK04) yang

telah ditandatangani oleh Kepala Bidang Penerimaan dan

Penyimpanan Dokumen.

2) Petugas Pengemas menerima dan meneliti AK01, AK02,

AK03, dan AK04

3) Petugas Pengambil dari Pihak Ketiga memeriksa segel pada

masing‐masing kemasan dan mencocokkan nomor barcode

pada kemasan dengan nomor barcode pada Daftar Isi Kemasan

( Packing List ) yang dicetak oleh Petugas Pengemas

4) Petugas Pengambil dari Pihak Ketiga mengangkut kemasan

sesuai dengan AK04. 10. Petugas Pengambil dari Pihak Ketiga

kembali ke PPDDP, dan menyerahkan AK01, AK02, AK03,

AK04 beserta Kemasan yang telah diambil / diangkut dari KPP

kepada Petugas Penerimaan Dokumen di PPDDP.

5. Penerimaan

Seluruh kemasan yang telah diterima, diperiksa oleh Petugas Penerimaan

Dokumen kemudian diletakkan pada trolley sementara/trolley kosong

yang tersedia di ruang penerimaan (Drop Off),selanjutnya trolley

sementara yang berisi kemasan tersebut dimasukkan dalam ruang

penyimpanan sementara melalui Petugas Penyimpanan Sementara.

Page 40: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

26

6. Antrian

Kemasan yang berada pada ruang penyimpanan sementara disimpan untuk

dilakukan tahap selanjutnya.

B. Unit Pemindaian dan Unit Pemrosesan Data

Didalam Unit Pemindaian dan Unit Pemrosesan Data terdapat beberapa

prosedur yang dilakukan sebelum ke tahap Penyimpanan.

1. Penyiapan Dokumen (Document Preparetion)

Dalam rangka mendapatkan SPT yang lengkap dan tertib administrasi

serta dapat diolah di PPDDP dengan keakurasian yang tinggi maka

diperlukan pemilahan SPT (lihat gambar III.2 no 7).

a. SPT diklasifikasikan menjadi 2 kelompok:

1) HS (High Standar) adalah jenis SPT yang sesuai dengan standarisasi

DJP.

2) LS (Low Standar) adalah jenis SPT yang tidak sesuai dengan

standarisasi DJP.

b. Pemilahan berkas dan input data pemilahan

1) Memilah SPT sesuai kriterianya.

2) Input data pemilahan SPT kedalam aplikasi PPDDP.

c. Pemisahan lembaran-lembaran form SPT

1) Mengurutkan formulir SPT sesuai dengan urutan yang benar.

2) Meneliti kesesuaian data Wajib Pajak di SPT dengan yang ada di

LPAD.

3) Merapikan formulir SPT.

Page 41: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

27

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemisahan

lembaran-lembaran SPT:

a) Meneliti setiap lembar formulir SPT.

b) Mencocokkan data WP yang ada di SPT dengan LPAD

(Nama, NPWP, Masa dan Tahun Pajak serta Status

Pembetulan).

c) SPT harus bersih dari steples.

d) SPT harus tersusun rapi sesuai urutannya dan diberi Binder

Clip yang sudah ada namanya.

e) Jika SPT perlu dipotong (misal karena ada lem panas pada

bagian atas SPT), dirapikan dengan mesin potong.

Contoh SPT yang sudah siap dipindai.

Gambar III.3

SPT yang akan dipindai/scan

Page 42: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

28

2. Pemindaian (Scanning)

Proses memindai fisik SPT menjadi serangkaian data berupa gambar digital

serta memeriksa kualitas gambar hasil pemindaian untuk keperluan perekaman

data.

Tugas petugas pemindaian (scanning) :

a. Melakukan pemindaian terhadap SPT per kemasan (HS dan LS)

b. Memberikan kode karakter pada masing-masing binder.

c. Mengisi kode karakter untuk masing-masing binder.

d. Mencatat kemasan yang sudah dikerjakan dan menyerahkannya kepada

pengawas.

C. Unit Pemrosesan Data

1. Data processing

SPT yang sudah di scan akan menghasilkan data SPT berupa Image (PDF)

selanjutnya masuk ke tahap Data Entry, dimana data dimasukan pada sistem

mulai dari identitas WP sampai dengan isi SPT.

SPT yang sudah melewati tahap Data Processing dibagi menjadi 2 alur

yaitu:

a. Data Center adalah Penyimpanan Data Internal bagi SPT yang

belum release atau SPT yang bermasalah (ketidaksesuaian isi SPT)

b. SI-DJP adalah pentransferan data ke kantor pusat DJP bagi SPT

yang sudah direlease.

Page 43: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

29

2. Repacking

Proses pengemasan ulang SPT yang sudah dipindai sebelumnya dan

menyimpan data pengemasan ke dalam sistem PPDDP.

Adapun tugas petugas Repacking adalah:

a. Binding Formulir SPT

1) Menyatukan kembali formulir SPT.

2) Memastikan kemasan tersusun dengan baik

b. Input Data ke Dalam Aplikasi KPPDDP

1) Meng-input data baki dan SPT yang dikemas ulang ke dalam aplikasi

KPPDDP.

2) Mencetak Packing List Pengemasan.

3) Menyimpan kemasan ke dalam troli gudang berkas.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pengemasan ulang :

a. Dahulukan mengerjakan Baki yang umurnya sudah tua

b. Baki yang siap kemas hanyalah baki yang seluruh SPT-nya sudah

direlease ke SIDJP.

c. Perhatikan kelengkapan formulir SPT.

d. Perhatikan urutan lembaran formulir SPT.

D. Unit Penyimpanan

1. Tempat Penyimpanan

Penyimpanan Surat Pemberitahuan (SPT) harus lebih efisien, dan aman

pada gudang Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan

(PPDDP).

Page 44: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

30

Pada kemasan yang sudah release dan melewati tahap repacking,

selanjutnya masuk pada tahap penyerahan ke gudang akhir.

a. Bagi kemasan yang sudah release di masukan kedalam gudang

peyimpanan sementara untuk dilakukan penyerahan ke bagian

gudang akhir.

b. Kemasan yang siap diserahkan diletakan diatas trolley untuk

penyerahan.

c. Proses penyerahan menggunakan surat serah terima yang berisikan

tanggal penyerahan, nomor kemasan dan jumlah kemasan yang

diterima.

d. Kemasan yang sudah diserahkan, sebelumnya sudah terdaftar pada

sistem, sehingga petugas gudang cukup menembak barcode dengan

menggunakan scanner barcode.

2. Pemusnahan

a. Proses pemusnahan SPT dilakukan bagi SPT yang berumur 5 tahun

keatas.

b. SPT dimusnahkan menggunakan mesin Paper Shredder.

3.2.2. Kendala yang menghambat proses penyimpanan SPT

Dalam Poses Penyimpanan yang melewati berbagai tahap pemeriksaan

tentunya ada beberapa kendala yang memperlambat proses penyimpanan

berdasarkan hasil wawancara.

Page 45: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

31

Kendala yang memperlambat proses penyimpanan meliputi:

1. Kendala pada Sistem

Demi mempermudah proses pengolahan hampir seluruh tahap dalam

pengolahan SPT menggunakan system dan aplikasi yang sudah ditetapkan pada

PPDDP, namun seringkali terdapat kesalahan pada sistem jaringan.

2. Kendala pada kesalahan WP dalam kelengkapan SPT.

Kesalahan WP dalam kelengkapan SPT sangat berpengaruh pada proses

penyimpanan SPT, berikut jenis-jenis kesalahan yang terdapat pada

kelengkapan SPT:

a. Kelengkapan pengisian pada SPT OP 1770 SS

No Kriteria Kesalahan

1 Beda Nama & NPWPNama Berbeda Total, Beda suku Nama (contoh:Panji Rama dengan Panji Aditia) ,NPWP Berbeda

2 Beda Tahun PajakTahun Berbeda Antara LPAD ,Induk SPT, 1721

3 Tidak Ada TTD/ Cap Perusahaan Jika Kosong di Induk

4 Beda Status PembetulanAngka Pembetulan Berbeda Antara LPAD dan SPT

5 KelengkapanTidak ada Salah Satu dari Lampiran Pokok (Induk SPT/1721)

6 Beda Status / Nilai BayarStatus Bayar antara LPAD dan SPT dan Nilai Bayar antara LPAD, SPT, dan SSP

Tabel III.1 Kriteria kesalahan pada SPT OP 1770 SS

Page 46: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

32

b. Kelengkapan pengisian pada SPT OP 1770 S

No Kriteria Kesalahan

1 Beda Nama & NPWPNama Berbeda Total, Beda suku Nama (contoh:Panji Rama dengan Panji Aditia) ,NPWP Berbeda

2 Beda Tahun PajakTahun Berbeda Antara LPAD ,Induk SPT, 1721

3 Tidak Ada TTD/ Cap Perusahaan Jika Kosong di Induk

4 Beda Status PembetulanAngka Pembetulan Berbeda Antara LPAD dan SPT

5 KelengkapanTidak ada Salah Satu dari Lampiran Pokok (Induk SPT/1721)

6 Beda Status / Nilai BayarStatus Bayar antara LPAD dan SPT dan Nilai Bayar antara LPAD, SPT, dan SSP

Tabel III.2 Kriteria kesalahan pada SPT OP 1770 S

Page 47: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

33

c. Kelengkapan pengisian pada SPT OP 1770

No Kriteria Kesalahan

1 Beda Nama & NPWPNama Berbeda Total, Beda suku Nama (contoh:Panji Rama dengan Panji Aditia) ,NPWP Berbeda

2 Beda Tahun PajakTahun Berbeda Antara LPAD ,Induk SPT, 1721

3 Tidak Ada TTD/ Cap Perusahaan Jika Kosong di Induk

4 Beda Status PembetulanAngka Pembetulan Berbeda Antara LPAD dan SPT

5 KelengkapanTidak ada (1770 I,II,III,IV, dan SSP), 1770 I hal 1 & 2

6 Beda Status / Nilai BayarStatus Bayar antara LPAD dan SPT dan Nilai Bayar antara LPAD, SPT, dan SSP

7 TerlampirLampiran Pemotong , Kewajiban/Hutang dan harta

8 Kolom PernyataanJika Nama dan NPWP berbeda dengan kolom identitas

Tabel III.3 Kriteria kesalahan pada SPT OP 1770

3. Kendala pada kesalahan yang dilakukan oleh operator atau petugas

a. Ketidak-telitian operator perekam data, baik secara sengaja / tidak

sengaja sehingga menyebabkan kualitas pengisian data tidak baik serta

bisa menyebabkan sistem aplikasi tidak berjalan dengan optimal.

b. Kekurang-pahaman para operator perekam data dalam mengerjakan

program aplikasi.

Page 48: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

34

c. Kualitas pengisian data pada program perekaman data yang telah di

tentukan dengan Case References SPT (sehingga SPT yang direkam

menjadi salah / tidak sesuai dengan image SPT yang di rekam).

d. Kerusakan yang sering disebabkan oleh kelebihan beban server (overload

system server) Sehingga menyebabkan proses perekaman terhambat,

lambat dan tidak berjalan dengan maksimal.

e. Sistem penanganan kesalahan pekerjaan yang kurang efektif yakni tidak

terdeteksinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan operator secara

merata.

Berikut jenis kesalahan yang dikembalikan ke KPP.

No Jenis Kesalahan Jumlah

Kesalahan

1 Beda Nama & NPWP 2.870

2 Beda Tahun Pajak 1.530

3 Beda Status Bayar & Nilai Bayar 1.817

4 Beda Status Pembetulan 6.590

5 Kelengkapan SPT (Cheklist) 3.495

6 Tanda Tangan & Cap Perusahaan 1.310

7 Beda Nomor LPAD 19.560

8 Salah Penggunaan Formulir 19.560

9 Salah Penamaan Batchlass (Binder) 4.088

Total Kesalahan 60.820

Tabel III.4 Jenis Kesalahan yang dikembalikan ke KPP

Page 49: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

35

Berikut Jumlah SPT yang diproduksi Tahun 2016.

SPT Yang Diproduksi SPT Dikembalikan ke KPP Persentase

Tahun 2016 Tahun 2016 Tahun 2016 6.388.462 SPT 60.820 9,5%

Tabel III.5 SPT yang diproduksi tahun 2016

Dari Hasil Penelitian diatas, dari jumlah SPT yang diproduksi sebanyak

6.388.462 SPT terdapat SPT yang dikembalikan ke KPP masing-masing

untuk mendapatkan SPT yang benar dan lengkap. SPT yang

dikembalikan sebanyak 60.820 SPT yaitu 9,5% dari SPT yang

Diproduksi.

Page 50: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

37

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian Pengolahan SPT Tahunan Melalui Prosedur Pengemasan

dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur dalam pengolahan SPT Tahunan pada PPDDP dapat dijalankan

dengan baik, mudah dan efektif. Hal ini bisa dilihat dari tahapan unit

penerimaan, pemindaian, pemrosesan data dan penyimpanan sudah sesuai

dengan Surat Edaran Nomor SE-43/PJ/2014 Tentang Petunjuk Teknis Tata

Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan. Pengolahan SPT

Tahunan ini sudah diatur sesuai dengan peraturan perpajakan yang

berlaku.

2. Kendala yang dihadapi dalam pengolahan SPT tahunan pada PPDDP yaitu

adanya kesalahan dari sistem aplikasi penyimpanan data, kesalahan WP

dalam pengisian SPT, dan kesalahan penginputan data oleh operator dapat

ditangani dengan baik dikarenakan semua pengolahan SPT menggunakan

system dan aplikasi yang sudah ditetapkan pada PPDDP , Hal ini

menghasilkan pengolahan SPT yang sangat akurasi dan aman.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Sebaiknya lebih memberikan penyuluhan mendalam dengan memberikan

panduan cara pengisian SPT yang lebih mudah dimengerti kepada Wajib

Page 51: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

37

Pajak mengenai pengisian SPT Tahunan yang baik dan benar sehingga

Wajib Pajak dapat melaporkan SPT Tahunan sesuai dengan syarat

ketentuan pengolahan. Sehingga dalam pengolahan SPT Tahunan dapat

berjalan dengan lancar dan cepat tanpa adanya data Wajib Pajak yang

tidak lengkap.

2. Sebaiknya memberikan himbauan dan pelatihan kepada para pegawai

PPDDP khusunya kepada pelaksana petugas pengolahan SPT Tahunan

mengingat kendala yang terjadi yang dilakukan oleh pegawai atau operator

pekerja, agar dalam pengolahannya dapat dijalankan dengan mudah dan

lebih mengerti mengenai tata cara pelaksanaannya.

3. Meningkatkan dukungan IT seperti jaringan sistem dan teknologi yang

canggih sehingga dalam proses pengolahan SPT dapat dilakukan secara

modern dan diharapkan dapat mempercepat pengolahan SPT Tahunan ini.

Page 52: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

37

Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pajak. 2013. Susunan Dalam Satu Naskah UU KUP. Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak. Direktur Jenderal Pajak. 2015. Surat Edaran Nomor SE-04/PJ/2015. Tentang

Pengemasan Surat Pemberitahuan Berkenaan Dengan Pengolahan Surat Pemberitahuan Di Pusat Pengolahan Data Dan Dokumen Perpajakan Dan Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan. Diambil dari: www.ortax.org (29 Januari 2015).

Direktur Jenderal Pajak. 2016. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER

01/PJ/2016. Tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahuan. Diambil dari: http://www.pajak.go.id/content/peraturan-dirjen-pajak-nomor-01pj2016 (22 Januari 2016

Jogiyanto, Hartono. 2006. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan. Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.

Rahman, Abdul. 2010. Panduan Pelaksanaan Administrasi Perpajakan. Bandung: Penerbit Nuansa.

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Yogyakarta: Salemba Empat.

Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Perubahan Ketiga

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Waluyo. 2011. Pepajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Page 53: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku
Page 54: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

40

A1

B1

Page 55: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

41

B2

Page 56: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

42

B3

Page 57: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

43

Page 58: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

44

C1

Page 59: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

45

C2

Page 60: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

46

C3

Page 61: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

47

C4

Page 62: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

48

C5

Page 63: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

49

C6

D1

Page 64: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

50

Page 65: TUGAS AKHIR - Bina Sarana Informatika · 1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta 2. Ketua Program Studi Manajemen Perpajakan AMK BSI Jakarta 3. Ibu Rat iyah , SE,MM selaku

51

D2