TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DI BANK TABUNGAN NEGARA KCP SUKOHARJO Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Oleh: FAKIH LUKITASARI F. 3608030 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

Page 1: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TUGAS AKHIR

ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN JASA

DAN LAYANAN PERBANKAN

DI BANK TABUNGAN NEGARA

KCP SUKOHARJO

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan

Oleh: FAKIH LUKITASARI

F. 3608030

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Apapun yang bisa dibayangkan pikiran manusia, serta di yakini dan diusahakannya.. PASTI AKAN TERCAPAI ! ! !

The Seven Habits of Highly Effective Teens

Semakin besar kemampuan yang kita dapat.. Semakin besar pula kewajiban yang harus kita pikul,

Movie : Spiderman 25 Agustus 2002

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.

Luckitha

“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan dan ketika dilempari dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.”

-My Mom-

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:

a) Ayah, bunda dan adikku tercinta

b) Teman-teman Keuangan dan Perbankan

angkatan 2008 terima kasih atas

dukungan dan doanya

c) Almamaterku Universitas sebelas Maret

Surakarta

Page 5: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tugas akhir ini yang berjudul “ANALISA e-BANKING DALAM

MENINGKATKAN JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DI PT. BANK

TABUNGAN NEGARA (Persero)Tbk KANTOR CABANG PEMBANTU

SUKOHARJO “.

Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan guna

menyelesaikan Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR.Wisnu Untoro,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs.Kresno Sarosa Pribadi,M.Si selaku Ketua Program DIII Keuangan dan

Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Johadi, SE, selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan

waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 6: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

5. Bapak Heri Budi S, selaku pimpinan PT. Bank Tabungan Negara KCP

Sukoharjo yang berkenan memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan

magang.

6. Keluarga besar PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang telah

membantu memberikan data-data dan membimbing dalam pelaksanaan

praktik magang kepada penulis.

7. Teman-teman Ku terimakasih untuk perhatian dan motivasinya.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala

bantuan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan

praktik magang dan sekaligus menyusun tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini

masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis untuk

itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk

kesempurnaan tugas akhir ini.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 7: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

E. Metode Penelitian .................................................................... 6

F. Kerangka Pikir ....................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perbankan .............................................................................. 11

B. Jasa ........................................................................................ 18

C. Electronik Banking ................................................................ 44

D. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 51

Page 8: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan ................................................ 53

Pembahasan Demografi Responden ....................................... 82

Uji Kualitas Instrument (Validitas dan Rentabilitas) ............ 87

Analiasa Data ........................................................................ 91

Pembahasan Penelitian .......................................................... 99

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 101

B. Saran ....................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Dimensi-dimensi Kualitas Jasa Menurut Para Ahli ............................... 30

3.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ..................................................... 83

3.2 Distribusi Usia Responden .................................................................... 84

3.3 Distribusi Pekerjaan Responden ............................................................ 85

3.4 Distribusi Pendidikan Terakhir Responden ........................................... 86

3.5 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 88

3.6 Hasil Uji Rentabilitas .............................................................................. 90

3.7 Rangkuman Data Penelitian .................................................................. 91

3.8 Tingkat Kecenderungan Penelitian Terhadap Tangible Layanan dan Jasa

E-banking ................................................................................................ 92

3.9 Tingkat Kecenderungan Penelitian Terhadap Reliability Layanan dan Jasa

E-banking ................................................................................................ 94

3.10 Tingkat Kecenderungan Penelitian Terhadap Competence Layanan dan Jasa

E-banking ................................................................................................ 96

3.11 Tingkat Kecenderungan Penelitian Terhadap Convineience Layanan dan

Jasa E-banking ........................................................................................ 98

Page 10: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jenis- jenis Bank ..................................................................................... 14

2.2 Proses Jasa ............................................................................................. 26

3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara(Persero)Tbk Kantor

Cabang Pembantu Sukoharjo .................................................................. 79

3.2 Frekuensi Jenis Kelamin Responden ...................................................... 83

3.3 Frekuensi Usia Responden ..................................................................... 84

3.4 Frekuensi Pekerjaan Responden ............................................................. 85

3.5 Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden ............................................ 86

3.6 Histogram Variable Tangible ................................................................. 93

3.7 Histogram Variable Reliability ............................................................... 95

3.8 Histogram Variable Competence ............................................................ 97

3.9 Histogram Variable Convinience ........................................................... 99

Page 11: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Hasil Penelitian

Lampiran 4 Surat Pernyataan Tugas Akhir

Lampiran 5 Surat Keterangan Magang

Lampiran 6 Laporan Magang Mahasiswa

Lampiran 7 Kartu Monitoring Magang Kerja

Lampiran 8 Daftar Nilai Program Pemagangan (Instansi)

Lampiran 9 Daftar Nilai Program Pemagangan (Dosen Pembimbing)

Lampiran 10 Kartu Konsultasi/Bimbingan Penyusunan Tugas Akhir

Lampiran 11 Dokumentasi Magang

Page 12: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar

sudah tidak asing lagi jika mendengar kata bank. Bahkan sekarang ini

sebagian besar masyarakat pendesaanpun sudah terbiasa mendengar kata bank,

terlebih lagi hingar bingar dunia perbankan semenjak Indonesia dilanda krisis

beberapa waktu yang lalu yang diikuti bubarkannya puluhan bank. Pengenalan

bank dari sebagian masyarakat ini, baru sebatas dalam artian sempit.

Masyarakat mengenal bank masih sebatas yang ada kaitannya dengan

tabungan atau kredit, selebihnya banyak yang tidak tahu, padahal begitu

banyak layanan bank yang dapat dinikmati oleh masyarakat saat ini.

Dewasa ini kualitas pelayanan perbankan semakin meningkat dan

persaingan pada jasa perbankan semakin kompleks pasca keluarnya

penjaminan terbatas (dana nasabah) yang dilakukan Lembaga Penjamin

Simpanan (LPS). Hal ini membuat setiap perbankan selalu berusaha

meningkatkan kualitas pelayanannya agar kepuasan nasabah dapat terwujud.

Sementara dari sisi produk, banyak bank menawarkan produk yang hampir

mirip. Salah satu hal yang bisa membedakan bank satu dengan yang lainnya

adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga pelayanan

merupakan faktor utama dan menentukan kelangsungan kegiatan perbankan.

Page 13: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Penerapan pola pelayanan yang tepat memerlukan pengetahuan

mengenai beberapa perbedaan persepsi, tanggapan konsumen, dan kriteria

kepuasan konsumen atas pelayanan yang diberikan. Pelanggan akan merasa

puas jika pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan pada konsumen sesuai

dengan harapan atau melebihi harapan pelanggan. Kesesuaian dengan harapan

atau melebihi harapan pelanggan ini sangat berpengaruh bagi perusahaan.

Konsep tentang kepuasan pelanggan atau customers satisfaction menurut

Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran adalah: ”Tingkat kepuasan

seseorang pelanggan atau pemakai jasa setelah membandingkan kenyataan

dari kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan atau persepsinya

terhadap jasa tersebut” (Kotler, 1997, 46). Kesenjangan antara kinerja yang

diberikan oleh pihak penyedia jasa dengan harapan konsumen/ nasabah sering

terjadi. Tolak ukur sebuah kinerja atau kualitas layanan penyedia jasa telah

baik apabila kinerja pihak bank dapat memenuhi dari harapan pelanggan atau

nasabahnya. Karena alasan tersebut pihak bank atau penyedia jasa selalu

berusaha untuk memberikan layanan yang terbaik untuk para nasabah atau

pelanggannya.

Dalam upaya meningkatkan layanan konsep dasar teknologi informasi

di industri perbankan dan mempermudah akses nasabah atau pelanggannya,

perbankan menggunakan dan selalu meng-update teknologi informasi dan

komunikasi yang ada. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di

perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Berbagai

jenis teknologinya diantaranya meliputi Automated Teller Machine, Banking

Page 14: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Application System, Real Time Gross Settlement System, Sistem Kliring

Elektronik, dan internet banking. Bank Indonesia sendiri lebih sering

menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk

semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan.

Istilah lain yang lebih populer adalah Electronic Banking.

Electronic banking mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang

berkembang pesat. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di

“garis depan” atau front end, seperti ATM dan komputerisasi (sistem)

Perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat ”back end”, yaitu

teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, merchant, atau

penyedia jasa transaksi, misalnya electronic check conversion.

Selain itu, beberapa jenis e-banking terkait langsung dengan rekening

bank. Jenis e-Banking yang tidak terkait rekening biasanya berbentuk nilai

moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (chip dalam

smart card). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas

transaksi, berbagai jenis E-banking semakin sulit dibedakan karena fungsi dan

fiturnya semakin terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai contoh,

sebuah kartu plastik mungkin memiliki “magnetic strip” yang bisa

mengkaitkan dengan rekening bank, dan juga memiliki nilai moneter yang

tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua jenis kartu tersebut disebut “debit

card” oleh merchant atau vendor. Beberapa gambaran umum mengenai jenis-

jenis teknologi e-Banking yaitu: Automated teller machine (ATM), Computer

banking, Debit (or check) card, Direct deposit, Direct payment (also

Page 15: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

electronic bill payment), Electronic bill presentment and payment (EBPP),

Electronic check conversion, Electronic fund transfer (EFT), Payroll card,

Preauthorized debit (or automatic bill payment), Prepaid card, Smart card,

dan Stored-value card.

E-banking adalah salah satu upaya dari pihak perbankan untuk

mempermudah akses bagi para nasabahnya dalam bertransaksi. Dalam hal ini

nasabah tidak lagi dibinggungkan oleh berbagai proses layanan yang dapat

menghambat aktivitas mereka, seperti: mengantri, harus datang langsung ke

bank saat melakukan transaksi, dan lain sebagainya. Dengan adanya e-banking

nasabah bisa bertransaksi langsung tanpa harus membawa uang tunai atau

dapat melakukan transfer uang tanpa harus datang ke teller.

Apabila kinerja e-banking tidak berjalan tidak baik atau mengalami

masalah (trouble) seperti: offline, terjadi gangguan dalam bertransaksi, dan

lain sebagainya, nasabah dapat mengajukan pengaduan melalui customer

service centre pada pihak bank yang bersangkutan.

B. Perumusan Masalah

Kualitas pelayanan pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa

seperti Bank BTN merupakan salah satu hal yang sangat vital untuk

meningkatkan kredibilitas perusahaan. Sehingga dalam penelitian ini ada

beberapa masalah yang akan dibahas:

1. Produk layanan perbankan apakah yang menggunakan teknologi

e-banking?

Page 16: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Sejauh mana kinerja e-banking di PT. Bank Tabungan

Negara(Persero)Tbk?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan produk layanan e-banking terhadap

kinerja produk perbankan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui produk-produk layanan perbankan apakah yang

menggunakan teknologi e-banking.

2. Untuk mengetahui sejauh mana kinerja e-banking di PT. Bank Tabungan

Negara(Persero)Tbk.

3. Bagaimana pengaruh penggunaan produk layanan e-banking terhadap

kinerja produk perbankan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Manfaat bagi penulis, penelitian ini merupakan salah satu syarat

penyelesaian dalam studi keuangan dan perbankan guna memperoleh gelar

Ahli Madya Keuangan dan Perbankan.

2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui

mengenai kualitas pelayanan e-banking yang diharapkan oleh pelanggan.

Page 17: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Bagi bidang akademik, penelitian ini diharapkan dapat memperkuat dan

mendukung penelitian empiris sebelumnya, dan segala keterbatasan

penelitian ini dapat menjadi bahan penyempurnaan untuk selanjutnya.

E. Metodelogi Penelitian

1. Ruanglingkup Penelitian

Penelitian terhadap suatu fenomena dapat dilakukan pada

lingkungan yang natural maupun lingkungan buatan (artificial).

Lingkungan studi penelitian ini adalah lingkungan natural, berupa studi

lapangan (field study) yakni dengan mengambil subjek penelitian nasabah

Bank BTN KCP Sukoharjo.

2. Unit Analisis

Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis

dalam penelitian dan merupakan elemen penting dalam desain penelitian

karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data.

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit analisis

tingkat individual, karena data yang dianalisis barasal dari tiap individu

nasabah Bank BTN KCP Sukoharjo.

Page 18: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,

2006: 130). Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh nasabah Bank BTN KCP Sukoharjo. Dimana jumlah

nasabah keseluruhan pada bank tersebut sebanyak 6.964 nasabah.

Dengan perincian, tabungan sebanyak 6.897 nasabah, giro sebanyak 55

nasabah, dan deposito sebanyak 12 nasabah (sumber: data BTN KCP

Sukoharjo per tanggal 31 Mei 2011). Populasi harian rata-rata sekitar

120 orang nasabah.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 56). Sampel dalam

penelitian ini adalah nasabah yang datang ke Bank BTN KCP

Sukoharjo diambil sejumlah 40 orang responden (nasabah bank), 30%

dari besar jumlah populasi harian. Pendapat dari Arikunto (2006:134)

sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih dari jumlah

populasi yang diteliti.

c. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

non probability sampling. Non probability sampling adalah metode

pemilihan sampel secara tidak acak, dimana elemen-elemen populasi

tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi

Page 19: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

sampel. Sedangkan metode yang digunakan adalah teknik sampling

aksidental. Sugiyono (2006: 60), menyatakan sampling aksidental

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok

sebagai sumber data.

4. Sumber Data

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari responden atau

tempat penelitian yang dijadikan sampel. Data primer ini meliputi:

1) Data tentang karakteristik nasabah Bank BTN KCP Sukoharjo.

2) Data penelitian tentang kinerja Bank BTN KCP Sukoharjo yang

diungkap melalui kuesioner yang diberikan terhadap responden.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui buku-buku atau literatur-literatur yang

ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data ini berupa

landasan teori atau pedoman-pedoman lain yang berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti.

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode statistik deskriptif, dimana tujuannya dalam penelitian ini adalah

Page 20: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

untuk memberikan gambaran mengenai kinerja bank BTN dalam

memberikan layanan dan jasa e-banking dimana perhitungan statistik

menggunakan bantuan program SPSS 15.0.

F. Kerangka Pikir Penelitian

Produk pendanaan yang menjadi fokus dalam penelitan ini adalah

tabungan dan giro. Menurut Undang-Undang perbankan No.10 tahun 1998

tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut

syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan

cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan

Pengertian giro adalah simpanan/dana pihak ketiga, dimana penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan media yaitu cek (cheque),

bilyet giro dan sarana perintah pembayaran lainnya. Kinerja produk tabungan

dan giro dipengaruhi oleh penggunaan teknologi yang digunakan oleh bank

tersebut. Dalam hal ini fokus teknologi diukur dengan aspek tangible,

Produk Dana:

• Tabungan • Giro

Teknologi: (ATM & SMS Banking)• Tangible • Reliability • Competence • Convinience

Kualitas Layanan:

• Tangible • Responsiveness • Reliability • Emphaty • Assurance

Perbedaan Kinerja

Gambar 1.1 Kerangka Pikir

Page 21: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

reliability, competence, dan convinience. Dengan demikian kinerja dari

produk pendanaan dapat diukur dengan kualitas layanan yang dalam hal ini

diukur dengan aspek tangible, responsiveness, reliability, Emphaty, dan

assurance. Menurut responden yang telah menggunakan fasilitas e-Banking.

Page 22: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perbankan

Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju, seperti negara-

negara Eropa, Amerika dan Jepang, mendengar kata bank sudah bukan

merupakan barang yang asing. Bank sudah merupakan mitra dalam rangka

memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka. Bank dijadikan sebagai tempat

untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan

seperti, tempat pengamanan uang, melakukan investasi, pengiriman uang,

melakukan pembayaran atau melakukan penagihan (Kasmir, 2010:1).

Peranan bank sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara.

Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh

karena itu kemajuan suatu bank disuatu negara dapat pula dijadikan ukuran

kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka

semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut.

Artinya keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan

masyarakatnya.

1. Definisi Bank

Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang

kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-

jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap

Page 23: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya apakah

hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya

(Kasmir, 2010:2).

Menurut Udang-Udang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud

dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kemasyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bank

merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah:

a. Menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan,

maksudnya dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau

berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan

uang biasanya adalah untuk kemanan uangnya. Sedangkan tujuan

kedua adalah untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh

bunga dari hasil simpanannya. Tujuan lainnya adalah untuk

memudahkan melakukan transaksi pembayaran.

b. Menyalurkan dana kemasyarakat, maksudnya adalah bank memberikan

pinjaman (kredit) kepada masyarakat yang mengajukan permohonan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya, seperti pengiriman uang

(transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota

(clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota

Page 24: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dan luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank

garansi, bank notes, travellers cheque dan jasa lainnya.

2. Fungsi Bank

Dalam berbagai buku perbankan, suatu bank didefinisikan sebagai

lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit

serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan tiga fungsi bank dalam

pembangunan ekonomi (Kuncoro dan Suhardjono, 2002:67-69), yaitu:

a. Bank sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk simpanan.

b. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam

bentuk kredit.

c. Bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan

peredaran uang.

Dari fungsi bank tersebut di atas, peranan bank dalam masyarakat

dapat digambarkan sebagai berikut:

Giro

Deposito

Tabungan

Modal

Pinjaman

Bank sebagai lembaga Financial Intermediary

Primary Reverse

Secondary Reverse Secondary Reverse

Kredit

Penanaman Lain

Aktiva Tetap

Fungsi Utama Bank Sebagai Financial Intermediary

Page 25: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Jenis – Jenis Bank

Pada dasarnya bank dibangi menjadi 3, yaitu Bank Sentral, Bank

Umum dan Bank Pengkreditan Rakyat.

Gambar 2.1 Jenis- Jenis Bank

Berdasarkan gambar diatas jenis-jenis bank dibagi menjadi 3 (tiga),

yaitu:

a. Bank Sentral, merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang

berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu negara.

Disetiap negara hanya ada satu bank sentral yang dibantu oleh cabang-

cabangnya.

Indonesia memiliki Bank Sentral yaitu Bank Indonesia yang

merupakan bank yang dapat membuat uang kartal baik dalam bentuk

kertas ataupun logam. Bank Indonesia memiliki tugas-tugas sebagai Bank

Sentral Indonesia yaitu:

1) Mengatur peredaran uang di Indonesia (Bank Sirkulasi).

2) Sebagai tempat penyimpanan terakhir (Lender of the last resort).

3) Mengatur perbankan Indonesia (Bank to Bank).

4) Mengatur perkreditan.

BANK

BANK UMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SENTRAL

Page 26: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

5) Menjaga stabilitas mata uang.

6) Mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah, dan lain-lain.

b. Bank Umum, merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Tetapi lepas dari itu Bank Umum merupakan suatu lembaga profit

yang tujuan utamanya adalah mencari keuntungan. Bank umum

menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan

fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam

berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang

membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa

giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.

Yang membedakan Bank Umum dengan Bank Sentral adalah Bank

Sentral dapat menerbitkan Uang Kartal sedangkan Bank Umum hanya

dapat menerbitkan Uang Giral.

c. Bank Perkreditan Rakyat, merupakan bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Serta Bank Perkreditan Rakyat juga merupakan bank penunjang

yang memilik keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki

dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman

dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum,

menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana

Page 27: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dalam sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat/ surat

berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

Pada Bank Pengkreditan Rakyat, sistem yang digunakan hampir

sama dengan sistem yang digunakan pada koperasi yaitu dengan cara bagi

hasil pada setiap bulannya kepada setiap anggotanya. Serta yang

membedakan Bank Perkreditan Rakyat dengan Bank Umum yaitu pada

Bank Umun dapat menerbitkan Uang Giral sedangkan untuk BPR tidak

dapat menerbitkan Uang Giral baik itu dalam bentuk rekening atau giro.

Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

1) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian

maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh

keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank

Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik

pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II

masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan

sebagainya.

2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya

pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga

dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank

Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.

Page 28: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya

dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City

Bank, dan lain-lain.

4. Bentuk dan Produk-Produk Bank

Beberapa bentuk produk perbankan berupa pemberian kredit,

pemberian jasa pembayaran dan peredaran uang, serta bentuk jasa

perbankan lainnya. Untuk penjelasannya sebagai berikut:

a. Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan atau

tanggungan misalnya tanggungan efek.

b. Memberikan jasa-jasa dalam lalu-lintas pembayaran dan peredaran

uang yang terdiri:

1) Lalu lintas pembayaran dalam negeri seperti transfer, inkaso.

2) Lalulintas pembayaran luar negeri seperti pembukaan L/C (Letter

of Credit) yaitu surat jaminan bank untuk transaksi ekspor-impor.

c. Jasa-jasa perbankan lainnya yang meliputi:

1) Jual-beli cek perjalanan (travellers cheque).

2) Jual-beli uang kertas (bank note).

3) Mengeluarkan kartu kredit (Credit Card).

4) Jual-beli valuta asing.

5) Pembayaran listrik, telepon, gaji, pajak.

Page 29: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

6) Menyiapkan kotak pengaman simpanan (safe deposite box).

d. Bentuk-bentuk simpanan di Bank

1) Giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran.

2) Deposito Berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

3) Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti

simpanannya dapat diperdagangkan.

4) Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati.

B. Jasa

1. Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sesuatu yang rumit. Sebenarnya pembedaan

secara tegas antar barang dan jasa sering kali sukar dilakukan. Hal ini

dikarenakan pembelian suatu barang seringkali disertai dengan jasa-jasa

tertentu. Meskipun demikian, jasa dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Kotler (2000), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Jasa adalah “kegiatan yang dapat diidentifikasikan secra tersendiri

yang hakekatnya bersifat tak teraba (intangible), yang merupakan

Page 30: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau

jasa lain” (Stanton, 1984).

Zeithaml dan Bitner dalam Rambat Lupiyoadi (2001:5), Jasa

adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk, dikonsumsi

bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti

kematian, hiburan, santai, sehat) serta bersifat tidak berwujud.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa jasa

merupakan suatu kegiatan atau kinerja yang tidak berwujud dan jasa tidak

menimbulkan kepemilikan barang secara fisik.

2. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

Ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya

dengan barang. Keempat karakteristik tersebut meliputi:

a. Intangibility

Jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu

objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja

(performance), atau uasaha. Bila barang dapat dimiliki, maka jasa

hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki.

Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa,

diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini

sendiri memiliki dua pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1988),

yaitu:

1) sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

Page 31: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau

dipahami secara rohaniah.

Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia

menikmatinya sendiri. Bila pelanggan membeli jasa, maka ia hanya

menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut. Pelanggan

tersebut tidak lantas memiliki jasa yang dibelinya. Oleh karena itu

untuk mengurangi ketidakpastian, para pelanggan memperhatikan

tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut. Mereka akan

menyimpulkan kualitas jasa dari tempat (place), orang (people),

peralatan (equipment), bahan-bahan komunikasi (communication

materials), simbol, dan harga yang mereka amati. Kesimpulan yang

diambil para pelanggan akan banyak dipengaruhi oleh atribut-atribut

yang digunakan perusahaan jasa, baik atribut yang bersifat objektif dan

dapat dikuantitatifkan maupun atribut yang sangat subyektif dan

bersifat perceptual.

b. Inseparability

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.

Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara

penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran

jasa. Keduanya mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut.

Dalam hubungan penyedia jasa dan pelanggan ini, efektivitas individu

Page 32: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yang menyampaikan jasa (contact-personnel) merupakan unsur

penting.

c. Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan

nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan

jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut

dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa

(Bovee, Houston, dan Thill, 1995), yaitu kerjasama atau partisipasi

pelanggan, dan beban kerja perusahaan. Para pembeli jasa sangat

peduli terhadap variabilitas yang tinggi ini dan seringkali mereka

meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih

penyedia jasa. Dalam hal ini penyedia jasa dapat menggunakan tiga

pendekatan dalam pengendalian kualitasnya, yaitu:

1) Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang

baik.

2) Melakukan standarisasi proses pelaksaaan jasa (service

performance process).

3) Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan,

survey pelanggan, dan comparison shopping, sehingga pelayanan

yang kurang baik dapat dideteksi dan dikoreksi.

d. Perishability

Menurut Stanton, Etzel, dan Walker (1991), ada pengecualian

dalam karakteristik perishability dan penyimpanan jasa. Dalam kasus

Page 33: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tertentu, jasa bisa disimpan, yaitu dalam bentuk pemesanan,

peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi, dan

penundaan penyampaian jasa. Dengan demikian hal ini bisa dianggap

sebagai suatu bentuk penyimpanan.

3. Kualitas Jasa

a. Definisi Jasa dan Kualitas Jasa

Definisi jasa menurut Kotler dalam Tjiptono (2006: 6)

adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikian sesuatu. Produksinya mungkin saja

terkait atau nungkin juga tidak terkait dengan produk fisik. Menurut

Wyckof dalam Tjiptono, (2005: 260), kualitas jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan yang

diharapkan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Kualitas Jasa dikenal sebagai satu faktor yang penting di

dalam perbankan, dan “SERVQUAL” sediakan suatu teknologi untuk

mengukur dan memanage kwalitas jasa” (Buttle dalam Baumann,

Burton, Elliott, dan Kehr, 2006, p.102).

Jasa yang ditawarkan ke pasar dapat dibedakan menjadi lima

kategori (Tjiptono, 2006: 6) yaitu:

1) Produk fisik murni: penawaran semata-mata hanya terdiri atas

produk fisik, tanpa ada jasa atau pelayaan yang menyertai produk

tersebut.

Page 34: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Produk fisik dengan jasa pendukung: pada kategori ini penawaran

terdiri atas produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa

jasa untuk meningkatkan daya tarik dengan satu atau beberapa jasa

untuk meningkatkan daya tarik pada konsumennya.

3) Hybrid: penawaran terdiri dari barang dan jasa yang sama besar

porsinya.

4) Jasa utama yang didukung dengan barang dan jasa minor:

penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa

tambahan (pelengkap) dan/atau barang-barang pendukung.

5) Jasa murni: penawaran hampir seluruhnya berupa jasa.

b. Klasifikasi Jasa

Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria

(Evans dan Berman dalam Tjiptono, 2006: 8) yaitu:

1) Segmen Pasar

Berdasarkan segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi

jasa kepada konsumen akhir dan jasa kepada konsumen

organisasional. Perbedaan utama antara kedua segmen tersebut

adalah alasan dalam memilih jasa, kuantitas jasa yang dibutuhkan

dan kompleksitas pengerjaan jasa tersebut.

2) Tingkat Keberwujudan (Intangibility)

Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk

fisik dengan konsumen. Berdasarkan kriteria ini, jasa dapat

dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

Page 35: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

a. Rented Goods Service

Dalam jenis ini, konsumen menyewa dan menggunakan

produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu selama jangka

waktu tertentu pula.

b. Owned Goods Service

Produk-produk yang dimiliki konsumen dimodifikasi,

dikembangkan atau ditingkatkan kinerjanya atau dipelihara

oleh perusahaan jasa. Jenis jasa ini juga termasuk perubahan

bentuk pada produk jasa yang dimiliki konsumen.

c. Non Goods Service

Karakteristik khusus pada jenis adalah jasa personal yang

bersifat intangibility (tidak berbentuk produk khusus) yang

ditawarkan kepada pelanggan.

3) Ketrampilan Penyedia Jasa

Berdasarkan tingkat ketrampilan penyedia jasa terdiri atas

professional service dan non-professional service. Pada jasa yang

memerlukan keterampilan tinggi dalam proses operasinya,

pelanggan cenderung sangat selektif dalam memilih penyedia jasa.

Sebaliknya jika tidak memerlukan keterampilan yang tinggi,

seringkali loyalitas pelanggan rendah karena penawarannya sangat

banyak.

Page 36: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4) Tujuan Organisasi Jasa

Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat dibagi menjadi

commercial service atau profit service dan non profit service.

5) Regulasi

Dari aspek regulasi, jasa dapat dibagi menajdi regulated

service (misalnya pialang, angkutan umum dan perbankan) dan

nonregulated service (misalnya makelar, katering dan jasa

pengecatan rumah).

6) Tingkat Intensitas Karyawan

Berdasarkan intensitas karyawan, jasa dapat dikelompokkan

menjadi dua macam yaitu equipment-based service dan people-

based service. People-based service biasanya ditemukan pada

perusahaan yang memerlukan banyak tenaga ahli. Sementara

perusahaan yang bersifat equipment-based service mengandalkan

penggunaan mesin dan peralatan yang canggih yang dapat

dikendalikan dan dipantau secara otomatis atau semi otomatis.

7) Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan

Berdasarkan tingkat kontak ini, secara umum jasa dapat

dibagi menjadi high contact service dan low contact service. Pada

jasa yang tingkat kontak dengan pelanggannya tinggi, ketrampilan

interpersonal karyawan harus diperhatikan oleh perusahaan jasa.

Sebaliknya pada jasa yang tingkat kontak dengan pelanggannya

rendah, justru keahlian teknis karyawan yang paling penting.

Page 37: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Proses Jasa

Tjiptono (2004: 28) mendefinisikan proses jasa sebagai

serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dan

bersama-sama untuk mentransformasi input yang disediakan pemasok

menjadi output yang diterima oleh pelanggan. Output merupakan apa

yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas-aktivitas

yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersama-sama tersebut

merupakan kombinasi dari sebagian atau keseluruhan faktor sumber

daya manusia, mesin, bahan baku, metode, ukuran dan lingkungan.

Fokus dari proses adalah usaha untuk menghasilkan output

dengan input tertentu. Semakin besar rasio output terhadap input, maka

semakin produktif suatu operasi.

Keterangan:

Input terdiri atas sumberdaya manusia, mesin, metode, bahan

baku, ukuran, dan lingkungan. Proses merupakan transformasi input

menjadi output. Kontrol merupakan mekanisme untuk menjamin

PROSES

KAPABILITAS

OUTPUT INPUT

KONTROL

Gambar 2.2 Proses Jasa

Page 38: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bahwa proses menghasilkan apa yang diharapkan. Kapabilias adalah

kemampuan proses untuk bekerja hingga mencapai kinerja yang

diharapkan. Output adalah jasa terakhir yang dihasilkan.

d. Dimensi Kualitas Jasa

Kualitas pelayanan merupakan hal terpenting yang harus

diperhatikan oleh produsen/penyedia jasa dikarenakan adanya

persaingan yang ketat, kemajuan teknologi dan konsumen yang

semakin kritis menuntut pihak penyedia jasa atau produsen untuk

menyediakan kualitas pelayanan sesuai persepsi pelanggan. Zeithaml

et.al., (dalam Umar, 2003: 8) mengelompokkan dimensi kualitas jasa

menjadi lima dimensi kualitas jasa:

1) Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang

sesuai dengan janji yang ditawarkan;

2) Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam

membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan

tanggap, yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani

pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan

penanganan keluhan pelanggan/pasien;

3) Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan

terhadap produk secara tepat, kualitas keramahan, perhatian dan

kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam

memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan

di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan

Page 39: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan;

4) Empathy, yaitu perhatian secara individual yang diberikan

perusahaan kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk

menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk

memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya;

5) Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik, seperti gedung dan

ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan,

kerapian, dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan

komunikasi, dan penampilan karyawan.

David Garvin dalam Umar (2003: 10) mengembangkan

dimensi kualitas ke delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai

dasar perencanaan strategis terutama bagi perusahaan:

a. Performance (kinerja), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan

pemakaian;

b. Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan;

c. Reliability (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan

pemakaian;

d. Conformance (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik desain

dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan

sebelumnya;

e. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus

digunakan;

Page 40: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

f. Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang

memuaskan;

g. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk;

h. Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

2) Manfaat kualitas jasa

Secara ringkas manfaat kualitas jasa yang superior adalah

sebagai berikut (Tjiptono, 2006: 55):

a. Loyalitas pelanggan yang lebih besar;

b. Pangsa pasar yang lebih besar;

c. Harga saham yang lebih tinggi;

d. Harga jual yang lebih tinggi;

e. Produktivitas yang lebih besar.

Semua manfaat di atas pada gilirannya mengarah pada

peningkatan daya saing berkelanjutan dalam peningkatan daya saing

berkelanjutan dalam organisasi yang mengupayakan pemenuhan

kualitas yang bersifat customer-driven.

Page 41: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 2.1

Dimensi-dimensi Kualitas Jasa Menurut Para Ahli

Peneliti Dimensi Kualitas Albrecht & Zemke (1985)

Attention and awareness, problem-solving capabilities, spontaneity and flexibility, recovery.

Brady & Cronin (2001)

The quality of interaction, physical environment quality, quality of results.

Caruana & Pitt (1997) Reliability of services and management expectations. Dabholkar, et al. (1996)

Physical aspects, reliability, personal interaction, problem solving,policy.

Brady & Cronin (2001)

Reliability, personal attention, convinience, features.

Edvardsson, Gustavsson & Riddle (1989)

Technical quality, integrative quality, functional quality, quality of results.

Garvin (1987) Reliability, performance, features, conformation, durability, service ability, aesthetics, perceived quality.

Gronroos (1979, 1982) Technical quality, functional quality, image.Gronroos (1990, 2000) Professionalism and skills, attitudes and behavior, accessibility and

flexibility, reliability and trustworthiness, recovery, reputation and credibility, serviscape.

Gummersson (1987b) Quality design, quality production, delivery quality, relational quality.Gummersson (1991) Quality design, quality production of services, quality processes, quality

results.Gummersson (1993) Quality design, quality production and delivery, relational quality,quality

of results.Hedvall & Paltschik (1989)

Willingness and ability to serve, physical and psychologicalaccess.

Johnson & Silvestro (1990)

Hygiene factors, factor quality improvement, and the threshold factors.

Leblanc & Nguyen (1988)

Corporate image, internal organization, physical support of the system to improve services, interaction between staff and customers, the level of customer satisfaction.

Lehtinen & Lehtinen (1982)

Physical quality, interactive quality, corporate quality.

Lehtinen & Lehtinen (1991)

Physical quality, quality of results.

Ovretveit (1992) Quality customers, quality professionals, quality managementParasuraman, Zeithaml & Berry (1985)

Physical evidence, reliability, responsiveness, competence,courtesy, credibility, security, access, communication, ability to understand customer

Parasuraman, Zeithaml & Berry (1988)

Reliability, responsiveness, assurance, empathy, physicalevidence.

Rust & Oliver (1994) Functional quality, technical quality, environmental quality. Sumber: Tjiptono & Candra (2005)

Page 42: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Layanan

Secara sederhana, istilah service mungkin bisa diartikan sebagai

”melakukan sesuatu bagi orang lain”. Akan tetapi, tidaklah mudah mencari

padanan kata dalam bahasa Indonesia yang pas untuk istilah tersebut.

Setidaknya ada tiga kata yang bisa mengacu pada istilah tersebut, yakni

jasa, layanan dan sevis. Sebagai jasa, service umumnya mencerminkan

produk tidak berwujud fisik (intangible) atau sektor industri spesifik,

seperti pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, transportasi, asuransi,

perbankan, perhotelan, konstruksi, perdagangan, rekreasi, dan seterusnya.

Sebagai istilah layanan, istilah service menyiratkan segala sesuatu yang

dilakukan pihak tertentu (individu maupun kelompok) kepada pihak lain.

Salah satu contohnya dalah layanan pelanggan (customer service).

Sementara itu, kata servis lebih mengacu konteks reparasi, misalnya servis

sepeda motor, servis peralatan elektronik, dan seterusnya (Tjiptono,

2008:1).

Faktor utama yang membedakan untuk perusahaan-perusahaan jasa

adalah kualitas layanan pelanggan. Para pelanggan semakin piawai dalam

permintaaan mereka dan semakin menuntut standar layanan yang lebih

tinggi. Banyak perusahaan jasa besar telah terjaga dari kebutuhan untuk

memperbaiki layanan pelanggan guna bersaing dalam lingkungan jasa

yang sangat kompetitif saat ini.

Kegiatan pemasaran jasa harus dapat mendekatkan pengguna atau

pelanggan, mengkaji peluang-peluang pasar, menetapkan posisi jasa pada

Page 43: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

segmen pasar dan pasar sasaran atas dasar kebutuhan akan jasa tersebut,

serta merumuskan bauran pemasaran (Assauri, 1991). Dalam wawancara

antara Kotler dan Mazur pada akhir tahun 1991 mengenai cakupan bauran

pemasaran, Kotler memperkenalkan paradigma pengguna berupa konsep

4C menggantikan paradigma penjual 4P. Konsep 4C ini sangat bermanfaat

bagi profesional informasi. Kotler menemukakan pandangannya bahwa

pemasaran saat ini penekanannya lebih diarahkan pada pengguna daripada

para penjual/penyedia jasa.

a. Perencanaan strategi suatu pusat informasi meliputi dan mencakup

keseluhan visi dan misi dan sasaran pusat informasi yang

bersangkutan. Di dalam setiap unit organisasi, pemasaran memainkan

peranan yang penting dalam mendukung pencapaian keseluruhan

untuk mempertemukan kemampuan pusat informasi dengan setiap

peluang dan kesempatan yang baik.

b. Proses manajemen pemasaran dapat dikelompokan dalam beberapa

kategori salah satunya adalah pengembangan bauran pemasaran.

Bauran pemasaran menurut Warren Keegan (1992) adalah “The

marketing mix is simply the set of tools and techniques used by

organization to market its products at a profit”. Dengan kata lain

bauran pemasaran adalah seperangkat alat dan teknik yang digunakan

oleh organsasi dalam rangka memasarkan produk-produknya untuk

mendapatkan suatu keuntungan.

Page 44: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c. Bauran pemasaran adalah suatu set variabel pemasaran yang bisa

dikendalikan, berpadu secara kuat untuk menghasilkan reaksi yang

diinginkan oleh target pasar. Variabel pemasaran untuk pusat informasi

dapat digolongkan ke dalam 4 grup variabel yang menurut Kotler

dikenal dengan 4C yaitu; client, cost, convenience, dan

communication.

1) Pengguna (Client)

Untuk dapat terus hidup, pusat informasi harus selalu

mencari cara baru dalam menawarkan nilai baru kepada

penggunanya. Dengan demikian kita harus hati-hati menganalisa

mereka dan lingkungannya, sehingga peluang yang muncul dapat

dimanfaatkan. Karena tidak semua peluang cocok untuk pusat

informasi. Peluang pemasaran harus dipertemukan antara sasaran

organisasi dan sumber daya yag dimiliki. Sebagai contoh layanan

informasi bisnis tinggal menghubungi pusat informasi, kemudian

dalam waktu cepat informasi tersebut sudah diterima oleh mereka.

Walaupun peluang ini cukup menarik, tapi tidak semua pusat

informasi dapat masuk ke bisnis tersebut. Karena untuk masuk ke

bisnis tersebut diperlukan sumber daya, dana, dan keahlian yang

khusus.

Di dalam menganalisis peluang besar, manajer memerlukan

pasokan informasi tentang kebutuhan pengguna dan bagaimana

mereka memutuskan untuk membeli. Misalnya informasi seperti

Page 45: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

apa yang dibutuhkan oleh pengguna, berapa lama mereka mau

menunggu untuk mendapatkan informasi tersebut, berapa harga

yang mereka mau bayar untuk setiap lembar informasi yang

diberikan, dan lain sebagainya.

Suatu pusat informasi umumnya mempunyai keterbatasan

dalam melayani penggunanya, misalnya karena jumlah pengguna

yang terlalu besar. Penyebaran pengguna yang terlalu luas atau

tidak merata maupun perbedaan keinginan/persyaratan yang

ditetapkan oleh masing-masing pengguna. Oleh karena itu suatu

pusat informasi hendaknya mampu mengidentifikasikan segmen

pasar yang paling menguntungkan baginya, melalui strategi STP

(Segmenting, Targeting, and Positioning).

2) Harga (Cost)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh

pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang

akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan

(uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari

prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan

produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika

waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk

layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.

Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling

banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya

Page 46: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan,

bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous

(1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging)

merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan

dengan kemampuan pengguna.”

Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian

manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan

harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang

penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa

menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal

yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali

mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka

menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai

bertindak yang sebaliknya, jika menghadapi permintaan yang

elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan

unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga

naiknya laba bersih.

3) Kenyamanan (Convenience)

Kenyamanan adalah suatu kegiatan yang ditujukan agar

pengguna mudah untuk mendapatkan produk kita. Kenyamanan

dapat dilihat dari tempat atau lokasi, waktu serta usaha minimal

yang terjadi pada saat transaksi. Itulah konvenien dapat diartikan

sebagai dekatnya rumah pembeli, mudah dicapainya oleh alat-alat

Page 47: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

transportasi, atau dekatnya dengan tempat dimana pembeli bekerja

serta suasana pelayanan itu sendiri. Untuk bidang jasa convenien

ini ada pertimbangan yang paling efektif untuk masalah

kenyaamanan ini yaitu lokasi, umumnya pengguna ingin

menempatkan jasa dengan usaha dan waktu yang minimal serta

suasana yang kondusif untuk terjadinya suatu transaksi.

Sistem penyajian jasa ditentukan oleh dua komponen

pokok. Pertama komponen interaksi, kedua komponen geografis

(Yazid), 1999. Perlu tidaknya interaksi fisik antara petugas dengan

pengguna dan pelanggan akan menentukan perlu tidaknya mereka

datang ke tempat jasa diproses atau pusat pengelola jasa layanan

informasi yang mendatangi tempat pengguna. Interaksi fisik juga

ditentukan oleh dapat atau tidaknya transaksi jasa dilaksanakan

dengan tanpa kotak langsung. Sedangkan komponen geografis

akan menentukan sebaran outlet tempat pusat informasi dalam

melayani pengguna dan pelanggannya, yaitu apakah hanya di satu

tempat atau di beberapa lokasi. Pemilihan sistem pelayanan jasa

akan mempunyai implikasi manajemen yang sangat penting dan

barang tentu akan mempengaruhi cara pemasaran jasa.

Implikasi tersebut adalah tinggi rendahnya kenyamanan

pengguna dalam menerima jasa, salah satunya dipengaruhi oleh

perlu atau tidaknya mereka itu mendatangi pusat informasi di sutu

tempat tertentu. Pelayanan jasa yang dilakukan di beberapa outlet

Page 48: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bisa membuat pengguna dan pelanggan lebih mudah dalam

mengakses jasa, akan tetapi masalah yang mungkin timbul adalah

berkenaan dengan pengawasan kualitas, khususnya bila pusat

informasi ingin mempertahankan konsistensi cara penyampaian

layanan jasanya.

Lokasi atau distribusi layanan cenderung dibatasi bangunan

atau tempat. Padahal bisa saja layanan juga bermakna ‘dimana’ dan

‘kapan’ layanan tersebut dapat digunakan pengguna jasa informasi.

Dengan semakin beragamnya teknologi informasi dan komunikasi,

maka tempat atau saluran distribusi akan semakin mudah

diterapkan dan yang perlu diingat bahwa semua saluran disribusi

dan fasilitas komunikasi tersebut diterapkan dalam rangka

memperlancar pelayanan bagi pengguna jasa informasi.

Dalam, hal pelayanan, Parasuraman et.al (1985),

memberikan 10 standar kualitas pelyanan yang baik. Kesepuluh

kualitas pelayanan tersebut adalah:

a) Reliability, yaitu konsistensi pelayanan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan kepada para penggunanya.

b) Reponsiveness, yaitu keinginan dan kesiapan staf dalam memberikan pelayanan.

c) Competence, yaitu memilki keterampian dan pengetahuan untuk memberikan pelayanan.

d) Access, yaitu kemudahan untuk didekati maupun dihubungi.

e) Courtesy, yaitu kesopanan, hormat, penuh pertimbangan, keramahtamahan staf.

f) Communication, yaitu penyampaian informasi kepada para pengguna dengan bahasa yang dapat mereka pahami.

g) Credibility, yaitu dapat dipercaya, jujur dan memberikan daya tarik tersendiri pada pengguna.

Page 49: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

h) Security, yaitu terbebas dari bahaya, resiko, maupun keraguan.

i) Undesrtanding/knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pengguna.

j) Tangibles, yaitu bukti nyata pelayanan. 4) Komunikasi (Communication)

Hovland (1972) mendefinisikan komunikasi “sebagai

proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan

perangsang-perangsang (bisanya lambang-lambang dalam bentuk

kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang-orang lain

(komunikan)”. Definisi Hovland tersebut menunjukan bahwa

tujuan komunikasi adalah mempelajari dan meneliti perubahan

siakap dan pendapat akibat informasi yang disampaikan seseorang

kepada orang lain atau efek dari suatu komunikasi.

Sejalan dengan pemikiran Hovlad, Lasswll (1972)

menerangkan proses dan fungsi komunikasi, bahwa cara yang

terbaik untuk menerangkan kegiatan komuikasi ialah dengan

menjawab pertanyaan: Who Says What In Which Channel To

Whom With What Effect? Kesamaan dengan definisi Hovlad ialah

selain unsur-unsur komunikasi, juga keharusan adanya efek, yakni

perubahan tingkah laku.

Banyak strategi komunikasi yang dapat diterapkan oleh

para pemasar. Salah satunya menurut De Saez (1993) adalah

strategi komunikasi yang dapat digunakan di pusat informasi

adalah strategi komunikasi AIDA (Awareness, Interest, Decission,

Page 50: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Action). Pada tahap Awareness, pihak pusat informasi harus sebisa

mungkin menarik perhatian pengguna dan pelanggan untuk

mengetahui siapa yang dimiliki dan dapat ditawarkan oleh pusat

informasi. Hal ini bisa dilakukan berbagai cara, misalnya dengan

menyebarkan leaflet, booklet, menyelenggarakan pameran,

publikasi baik di media cetak maupun media eletronik, kerja sama

dengan lembaga-lembaga pendidikan dengan mengadakan

ceramah, seminar, dan lain-lain yang tujuannya agar para pengguna

dan pelanggan sadar akan sesuatu yang ditawarkan oleh pusat

informasi. Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan

perhatian akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila

perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul

dengan upaya menumbuhkan minat (Interest), yang merupakan

derajat yang lebih tinggi perhatian. Minat adalah kelanjutan dari

perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat

(Desire), yang merupakan derajat yang lebih tinggi perhatian.

Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan suatu

kegiatan yang diharapkan komunikator. Dari rasa ketertarikan

tersebut perlu diadakan kegiatan lanjutan demonstrasi berupa

ajakan yang mengarah pada atau pengambilan keputusan

(Decission) untuk melakukan atau mengikuti kegiatan yang

ditawarkan oleh pusat informasi tersebut, inilah yang disebut tahap

Action atau tindakan.

Page 51: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Komunikasi bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan oleh

pusat informasi. Pada hampir mayoritas strategi pemasaran,

mempengaruhi perilaku merupakan suatu bentuk komunikasi, yaitu

menginformasikan kepada target audiens tentang alternatif

tindakan, konsekuensi positif dari pemilihan tertentu dan motivasi

untuk bertindak (dan kadang melanjutkan untuk bertindak) dengan

cara tertentu. Komunikasi pemasaran di pusat informasi dalam

penelitian ini adalah pada proses yang dilakukan sehari-hari oleh

para petugas informasi dengan para penggunanya. Karena jika kita

hanya mengandalkan evaluasi dari kegiatan komunikasi yang

berbentuk periklanan atau publikasi-publikasi lainnya seringkali

kita mendapatkan gambaran sukses yang semu, karena begitu

kegiatan periklanan atau publikasi atau ekshibisi usai maka sampai

disitu pulalah kesuksesan itu diraih.

Proses komunikasi menurut Dominick (1990) “At a general

level, communication events involve the following: a source, a

process of encoding, a message, a channel, a process of decoding,

a receiver, the potential for feedback, the chance of noice”.

Artinya pada setiap tingkatan, kegiatan komunikasi meliputi

elemen: sumber, proses perumusan pesan, pesan, saluran/media,

proses pengalihan pesan, penerima, dan potensi umpan balik serta

adanya hambatan.

Page 52: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dalam literatur pemasaran, layanan pelanggan seringkali dilihat

sebagai bagian dari unsur bauran pemasaran “place” (tempat) dan

dikaitkan dengan komponen distribusi dan logistik dari unsur tersebut.

Pandangan ini mengenai layanan pelanggan sebagai hasil fungsi distribusi

dan logistik berupaya menjelaskan signifikansinya dalam hal cara jasa

disampaikan dan sejauh mana pelanggan puas, khususnya dalam konteks

reliabilitas dan kecepatan penyampaian.

Namun, kami beranggapan, bahwa beberapa argumen mendukung

pilihan layanan pelanggan sebagai unsur bauran pemasaran yang lebih luas

dan terpisah. Argumen-argumen ini meliputi:

1) Harapan pelanggan yang berubah. Dalam hampir setiap pasar,

pelanggan kini lebih menuntut dan lebih piawai dibanding pelanggan,

misalnya tiga puluh tahun yang lalu.

2) Semakin pentingnya layanan pelanggan. Seiring berubahnya harapan

pelanggan, para pesaing memandang layanan pelanggan sebagai

senjata kompetitif yang dipakai untuk mendiferensiasikan penjualan

mereka. Persoalan dan pentingnya layanan pelanggan telah dibahas

oleh banyak penulis.

3) Kebutuhan akan strategi hubungan (relationship strategy). Untuk

memastikan bahwa strategi layanan pelanggan yang dapat menciptakan

proposisi nilai bagi pelanggan diformulasikan, dilaksanankan dan

dikendalikan, perlu kiranya memberi peran sentral pada layanan

Page 53: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pelanggan dan bukan sekedar bagian dari berbagai unsur bauran

pemasaran.

a. Pandangan yang lebih luas mengenai layanan pelanggan

Perusahaan-perusahaan seringkali memiliki perspektif yang

berbeda mengenai layanan pelanggan. Banyak studi yang

menunjukkan bahwa beragam pandangan muncul mengenai definisi

layanan pelanggan. Ini termasuk, dalam konteks jasa:

1) Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses,

menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk

menindaklanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan.

2) Ketepatan waktu dan reliabilitas penyampaian produk dan jasa

kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka.

3) Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang

terpadu untuk menyampaikan produk-produk dan jasa-jasa

perusahaan tersebut sedemikian rupa sehingga dipersepsikan

memuaskan oleh pelanggan dan yang merealisasikan pencapaian

tujuan-tujuan perusahaan.

4) Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan

pelanggan, seluruh penagihan dan pengendalian total terhadap

kesalahan.

5) Penyampaian produk secara tepat waktu dan akurat dengan tindak

lanjut dan tanggapan keterangan yang akurat, termasuk pengiriman

tagihan tepat waktu.

Page 54: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

b. Strategi layanan pelanggan

Christopher mengemukakan empat langkah kunci dalam

menyusun strategi layanan pelanggan:

1) Mengidentifikasi misi layanan/jasa. Misi layanan pelanggan

terpisah yang mencerminkan filosofi dan komitmen perusahaan

pada layanan pelanggan

2) Menetapkan tujuan layanan pelanggan. Tujuan layanan pelanggan

harus dipertimbangkan dalam konteks aktivitas-aktivitas

pratransaksi, transaksi, dan pascatransaksi. Hal ini membutuhkan

pemahaman mengenai nilai pelanggan dan basis biaya pelanggan,

serta pengembangan proposisi nilai yang superior dibandingkan

para pelanggan.

3) Strategi layanan pelanggan. Karena tidak semua pelanggan

menuntut tingkat pelayanan yang sama, maka segmentasi bisa

menjadi cara yang ampuh untuk menciptakan paket pelayanan

yang tepat bagi setiap segmen pasar yang relevan

4) Implementasi. Apabila paket jasa yang paling efektif telah

dikembangkan untuk setiap segmen yang ingin dilayani

perusahaan, paket tersebut kemudian menjadi bagian dari bauran

pemasaran terintergrasi. Untuk sektor-sektor jasa yang sensitive,

seperti perusahaan penerbangan, atribut-atribut jasa dapat

digunakan sebagai bagian kampanye promosi.

Page 55: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. Electronic Banking

Konsepsi "e-service/layanan elektronik" muncul pada pertumbuhan

internet. Awalnya perusahaan mengembangkan keberadaan online untuk

pengurangan biaya yang dapat diperoleh dari otomatisasi (Rust dan Kannan,

2003). Meskipun efisiensi perusahaan diperoleh dari penjualan online (e-

commerce) kegagalan mereka untuk fokus pada kebutuhan pelanggan dan

keinginan menghasilkan kinerja pelayanan online yang buruk. Akibatnya,

beberapa penyedia web mulai berkonsentrasi pada pelanggan dan layanan

yang mereka berikan secara online (Rust and Kannan, 2003). De Ruyter et

al. (2001, hal 2 dalam Loonam, and O’Loughlin, 2008) mendeskripsikan

elektronik-jasa sebagai ”layanan pelanggan konten-berpusat dan berbasis

internet, didorong oleh pelanggan. . . dengan tujuan untuk memperkuat

hubungan pelanggan penyedia layanan”.

Meskipun keunikan jasa keuangan dalam hal kompleksitas mereka

yang melekat, produk-produk keuangan non-komparatif dan resiko yang tinggi

dalam pengambilan keputusan pembelian (Ennew et al, 1998; Harrison, 2002

dalam Loonam, and O’Loughlin, 2008) di sektor jasa keuangan ritel telah

mengalami transformasi yang signifikan, dengan saluran distribusi yang

berubah dari sentuhan yang relatif tinggi, pertemuan berorientasi interpersonal

untuk interaksi teknologi tinggi.

e-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan

produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran

komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan

Page 56: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening,

melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank

melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat

mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC,

PDA, ATM, atau telepon.

Marilah kita telaah satu persatu saluran dari e-Banking yang telah

diterapkan bank-bank di Indonesia sebagai berikut:

1. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah

saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti

mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional

ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan

tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang

memungkinkan untuk melakukan pemindahan pembukuan antar rekening,

pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (voucher dan

tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan

ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula

digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai

kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil

uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang,

yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila

ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam

fitur dan kemudahan penggunaannya.

Page 57: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk

melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses

melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon

genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif

panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone

Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank

dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service

Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi

pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan

telepon), pembelian (voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta

dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh

dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena

cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa

melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.

3. Internet Banking, ini termasuk saluran terbaru e-Banking yang

memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan

menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat

dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank,

informasi saldo rekening, transaksi pemindah bukuan antar rekening,

pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (voucher dan

tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah

kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara

lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.

Page 58: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone

Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan

perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo

rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (kartu kredit,

listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada

dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat

diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam

prakteknya sedikit merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-

kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan

kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu –

Sim Tool Kit (STK) pada simcardnya.

Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko, untuk itu

diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan

kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking,

Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (user

id) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank

tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random.

Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan

nomor HP yang digunakan. Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-

Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak.

Jenis-Jenis Teknologi e-Banking Yang Telah Digunakan:

Adapun beberapa jenis-jenis teknologi e-Banking dapat dilihat di

bawah ini.

Page 59: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

a) Automated teller machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan

lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah

untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank,

melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.

b) Computer banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui

koneksi internet ke pusat pusat data bank, untuk melakukan beberapa

layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.

c) Debit (or check) card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal

point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana

yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.

d) Direct deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh

organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang

membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer

elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.

e) Direct payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk

pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui

transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari

rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari

preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap

transaksi direct payment.

f) Electronic bill presentment and payment (EBPP). Bentuk pembayaran

tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan

secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank.

Page 60: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan

tersebut secara online juga jika berkenan. Pembayaran tersebut secara

elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.

g) Electronic check conversion. Proses konversi informasi yang tertuang

dalam cek (number rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format

elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik.

h) Electronic fund transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari

satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.

i) Payroll card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan pemberi

kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses

pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja

menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara

elektronik.

j) Preauthorized debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran

yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin

otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu

dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran

listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening

pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).

k) Prepaid card. Salah satu tipe Stored-value card yang menyimpan nilai

moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai

tersebut ke penerbit kartu.

Page 61: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

l) Smart card. Salah satu tipe stored-value card yang didalamnya tertanam

satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data,

melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus

(misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan

menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada system terbuka

(misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup

(misalnya MasterCard atau Visa networks).

m) Stored-value card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai

moneter, melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui

simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk

single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima

(acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu

tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan

jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum

digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi

sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di

sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada

beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu

dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar

bank.

Page 62: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Loonam and O’Loughlin (2008),

dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan antara

dimensi kualitas pelayanan tradisional (Gro¨nroos, 1984; Parasuraman et al,

1985; Lehtinen dan Lehtinen, 1991) dan dimensi kualitas layanan elektronik,

dengan dimensi keandalan, daya tanggap, keamanan, akses dan personalisasi/

kustomisasi muncul sebagai kunci. Namun perlu dicatat, bahwa lima dimensi

kualitas layanan elektronik dimasukkan faktor khusus yang terkait dengan

penyediaan teknologi seperti, aksesibilitas, klik untuk tombol-talk, rendering

progresif dan halaman web disesuaikan. Meskipun kesamaan antara kualitas

layanan tradisional dan dimensi kualitas pelayanan elektronik, dapat

disimpulkan bahwa layanan elektronik penyediaan layanan sering membuat

kualitas layanan tradisional atribut berlebihan karena dengan bentuk temuan

simpel.

Sesuai dengan literatur kualitas layanan elektronik (Liu dan Arnett,

2000; Urban et al, 2000; Zeithaml et al, 2000; Yoo dan Donthu, 2001;.

Ridings et al, 2002), dimensi seperti kegunaan web, kepercayaan, akses,

informasi kualitas, pelayanan pemulihan dan fleksibilitas penting muncul

sebagai penyediaan layanan e-banking. Tetapi yang penting, kontribusi utama

studi ini berhubungan dengan komposisi atau atribut dari dimensi e-banking

usulan yang sangat bervariasi untuk literatur kualitas layanan

e-generik.

Page 63: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Karena karakteristik unik dari jasa keuangan, komposisi dimensi

e-banking tertentu dan heterogen. Akibatnya, penelitian lintas sektor dinas

elektronik kualitas dijamin sifat variabel atribut e-layanan di seluruh industri.

Kesimpulannya, konsistensi dalam sektor layanan elektronik di bawah

penyelidikan adalah memastikan fokus dimensi elektronik yang sah, dan

akhirnya memungkinkan superior pelayanan elektronik berkualitas dalam hal

ini dalam sektor jasa keuangan. Jika manajer jasa keuangan fokus dan

mengembangkan e-banking dimensi yang diusulkan mereka akan

meningkatkan baik fungsi teknis dan sifat interaktif layanan online mereka,

yang secara kolektif dengan penawaran keuangan yang kompetitif, akan

mengarah pada kualitas unggul penyediaan layanan e-banking. Pada akhirnya,

peningkatan pelayanan elektronik keuangan yang berkualitas akan

menghasilkan persepsi citra bank meningkat dan lebih dekat hubungan

nasabah bank.

Page 64: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi gambaran umum perusahaan, analisis univariate

menggunakan statistik deskriptif menggunakan motode penelitian kuantitatif,

serta pembahasan hasil analisis. Proses analisis, menggunakan bantuan program

SPSS versi 15.0 untuk mempermudah penghitungan dan menghindari kesalahan

dalam menganalisis.

A. Gambaran Umum Bank BTN

1. Sejarah Bank BTN

Lahirnya BTN mempunyai sejarah yang cukup panjang dalam

memperjuangkan keberadaanya. Perjuangan BTN telah dimulai sejak

Belanda menginjakkan kakinya pertama kali di Indonesia. Puncak dari

perjuangan itu adalah pada tahun 1897, dimana para pelaku dalam

pengembangan BTN pada saat itu yakin bahwa tahun itulah sebagai

puncak dari pada cikal bakal pendirian BTN. Hal ini didasari oleh adanya

Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16 Oktober 1897 di Hindia Belanda atau

dalam istilah Indonesia istilah ini lebih familiar dikenal dengan nama surat

keputusan yang menyatakan adanya pendirian POSTSPAARBANK.

Pendirian Pospaarbank yang berkedudukan di Batavia tersebut mempunyai

tujuan antara lain untuk mendidik masyarakat pada saat itu agar gemar

menabung. Sekaligus melalui pendirian Postpaarbank ini mulailah

diperkenalkan lembaga perbankan secara luas, meskipun tentunya sistem

Page 65: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

perbankan yang ada pada saat itu tidak sama dan jauh dari sempurna bila

dibandingkan dengan sistem perbankan saat ini. Postpaarbank merupakan

nama pertama kali bagi BTN yang diberikan oleh pemerintah Hindia

Belanda kepada Indonesia pada saat itu.

Hingga penghujung tahun 1931 peranan Pospaarbank dalam

penghimpunan dana masyarakat terus menunjukkan adanya peningkatan

yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya minat

masyarakat pada saat itu untuk menaruh atau menyimpan uangnya di bank.

Sampai dengan akhir tahun 1939, Postpaarbank telah berhasil

menghimpun dana masyarakat sebesar Rp. 54 juta. Sebuah jumlah yang

sangat besar pada masa itu. Prestasi yang berhasil dicapai oleh

Postpaarbank tersebut sebetulnya sejalan dengan kebijakan sitem

desentralisasi yang dilaksanakan pada saat itu. Sejarah keberhasilan

Postpaarbank tersebut akhirnya membawa dampak positif dengan mulai

dibukanya 4 kantor cabang Postpaarbank masing-masing di Makasar (saat

ini Ujung Pandang), Surabaya, Jakarta dan Medan. Pada tahun 1940

kegiatanya terganggu, sebagai akibat atas penyerbuan Jerman atas

Netherland yang menyebabkan penarikan tabungan besar-besaran dalam

waktu yang cukup singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan

POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941, yang ditandai

dengan mulai banyaknya masyarakat yang menabung uangnya pada

Postpaarbank, namun setahun kemudian atau tahun 1942 dengan

Page 66: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

masuknya tentara Jepang ke Indonesia, operasional Postpaarbank telah

dibekukan.

Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 telah merubah

semua bentuk pemerintahan dan segala aspek kehidupan masyarakat di

Indonesia sesuai dengan kehendak Jepang yang berhasil mengusir Belanda

pada saat itu dari wilayah Indonesia. Secara resmi pada tahun itu Jepang

telah mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia dan Postpaarbank

yang merupakan bank karya kolonial Belanda dibekukan. Sebagai

gantinya pemerintah Jepang mendirikan TYOKIN KYOKU. Pada

prinsipnya misi Tyokin Kyoku bentukan Jepang tidaklah jauh dengan

maksud dan tujuan Postpaarbank produk kolonial Belanda, yaitu untuk

mengajak masyarakat Indonesia gemar menabung. Namun dalam

perjalanannya ternyata misi Tyokin Kyoku tidak semulus apa yang pernah

dilakukan Postpaarbank dalam menghimpun dana masyarakat melalui

tabungan tersebut. Tyokin Kyoku gagal dalam menjalankan misinya

karena masyarakat menganggap bahwa manabung melalui Tyokin Kyoku

tersebut dirasakan adanya paksaan, sehingga dengan sendirinya

masyarakat enggan untuk melakukan penabungan pada saat itu. Meskipun

demikian Tyokin Kyoku telah berhasil membuka cabang di Yogyakarta

pada masa itu.

Akhirnya hanya dalam waktu tidak sampai 3 tahun, Jepang diusir

dari pemerintahan Indonesia yang sekaligus pada saat itu pula, tepatnya

tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan dirinya

Page 67: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

sebagai bangsa yang merdeka. Dengan status baru ini maka seluruh

tatanan pemerintahan secara bertahap mulai diadakan perubahan.

Setelah kemerdekaan RI 17-08-1945 diproklamasikan, maka

Tyokin Kyoku sebagai peninggalan Jepang masa itu diambil alih oleh

pemerintah Indonesia dan namanya dirubah menjadi KANTOR

TABUNGAN POS atau disingkat KTP. Pembentukan KTP pada saat itu

diprakarsai oleh Bapak Darmosoetanto selaku Direktur pertama KTP.

Dalam perjalanannya pada akhirnya KTP mempunyai peran yang sangat

besar. Peran yang sangat berarti pada saat itu adalah adanya tugas KTP

dalam pengerjaan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik

Indonesia (ORI). Sejarah telah mencatat bahwa pada masa pendudukan

Jepang peredaran uang yang ada saat itu ditarik dan diganti dengan uang

Jepang. Maka begitu Indonesia merdeka, melalui KTP inilah uang Jepang

yang masih beredar kemudian ditarik dan diganti dengan oeang Indonesia.

Dengan adanya Agresi Militer Belanda ke Indonesia pada tahun

1946 maka KTP saat itu tidak dapat bekerja dengan aman. Dan pada

tanggal 19 Desember 1946 KTP dan kantor-kantor cabangnya yang telah

tersebar di Indonesia resmi diduduki oleh Belanda. Agresi Belanda tidak

berlangsung lama, karena pada bulan Juni 1949 pemerintah Republik

Indonesia membuka kembali KTP tersebut sekaligus mengganti nama

KTP menjadi BANK TABUNGAN POS REPUBLIK INDONESIA. Usai

dikukuhkannya Bank Tabungan Pos RI ini sebagai satu-satunya lembaga

tabungan di Indonesia, pada tahun 1950 kemudian pemerintah mengganti

Page 68: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

namanya dengan nama BANK TABUNGAN POS. Sebagai bentukan baru

pemerintah Indonesia sendiri, Bank Tabungan Pos pada awal kegiatannya

termasuk dalam lingkungan Kementerian Perhubungan saat itu. Tetapi

kemudian dalam perjalanannya status kegiatannya beralih dibawah

koordinasi pengawasan Departemen Keuangan dibawah Menteri Urusan

Bank Sentral (sekarang disebut Bank Indonesia).

Sejarah pendirian BTN tidak terlepas dari Bank Tabungan Pos

yang mengilhami kelahirannya. Awal dari keputusan untuk menentukan

tanggal lahir dan nama menjadi BTN itu sebenarnya diilhami dari

pendirian Bank Tabungan Pos itu sendiri. Para pemrakarsa lahirnya BTN

saat itu telah menetapkan satu kebulatan tekad untuk meneruskan

perjuangan pendirian BTN. Memang Bank Tabungan Pos yang saat itu

kembali dibuka (sempat dibekukan) berdasarkan UU Darurat No. 50 tahun

1950 tanggal 09 Februari 1950, telah mengilhami para pendiri BTN untuk

menjadikan tanggal tersebut sebagai tanggal lahir BTN. Latar belakang

dipilihnya tanggal tersebut sebagai tanggal lahir BTN tidak lain karena

terdapatnya jiwa dan semangat keberanian dalam menentukan sikap pada

kondisi yang tidak menentu pada saat itu. Karena pada tanggal tersebut

diyakini memiliki semangat patriotisme, maka resmilah tanggal tersebut

diangkat sebagai tanggal lahir BTN yang sekaligus mengganti nama Bank

Tabungan Pos RI pada saat itu. Melalui ketetapan Direksi No.

05/DIR/BIDIR/1993 tanggal 27 September 1993 kembali ditetapkan

bahwa tanggal lahir BTN adalah tanggal 9 Pebruari 1950.

Page 69: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BTN pada awal pendiriannya mempunyai tugas yang tidak jauh

berbeda dengan tugas dan fungsi yang diemban KTP ataupun Bank

Tabungan Pos RI saat itu. BTN pada awalnya mempunyai tugas pokok

untuk ikut serta dengan pemerintah pada saat itu untuk memperbaiki

perekonomian rakyat dalam rangka pembangunan ekonomi nasional

dengan jalan menghimpun dana-dana dari masyarakat, terutama dalam

bentuk TABUNGAN. Seperti Bank Tabungan Pos yang berfungsi untuk

meneruskan tugas KTP untuk mengajak masyarakat Indonesia gemar

menabung, maka demikianlah tugas BTN dalam awal pendiriannya.

Menjelang jatuhnya ORDE LAMA atau akan dimulainya sebuah

tatanan baru kedalam sebuah ORDE BARU (tahun 1964), pemerintah

Indonesia pada saat itu sempat melakukan tindakan untuk menyatukan

seluruh bank-bank pemerintah yang ada pada saat itu menjadi sebuah

Bank tunggal dengan nama masa itu Bank Negara Indonesia. Tindak lanjut

kemudian dari kebijakan pemerintah tersebut adalah dengan masa

peralihan sebelum diintegrasikan pada bank-bank pemerintah yang ada

(kecuali Bank Dagang Negara), maka masing-masing bank tersebut

sempat dijadikan sebuah unit dari Bank tunggal tersebut. Selanjutnya

dalam perjalanannya BTN merupakan sebuah unit dari Bank Negara

Indonesia, dimana saat itu BTN masuk kedalam Unit V. Karena sebagai

sebuah unit dari Bank Negara Indonesia, maka pada saat itu BTN sempat

kehilangan kekuasaan dan wewenang. Hal ini patut dimaklumi karena

BTN langsung ditempatkan dibawah kekuasaan urusan Bank Sentral masa

Page 70: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

itu, sementara BTN hanya dipimpin oleh seorang Direktur Koordinator.

Kebijakan pemerintah untuk menyatukan bank-bank pemerintah kedalam

sebuah Bank tunggal yang akan diberi nama Bank Negara Indonesia

ternyata tidak berlangsung lama. Hal ini karena kekuasaan pada ORDE

LAMA hanya berumur pendek. Dan dengan beralihnya kekuasaan kepada

ORDE BARU, maka prakarsa pembentukan Bank tunggal tersebut

dikembalikan sebagaimana sebelumnya dan diatur kembali secara lebih

sehat. Maka dengan tumbangnya ORDE LAMA ke masa kejayaan ORDE

BARU tersebut telah membawa posisi BTN dari sebuah unit menjadi

induk yang berdiri sendiri.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.

4 tahun 1963 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 62 tahun 1963

tanggal 22 Juni 1963, maka resmi sudah nama Bank Tabungan Pos diganti

namanya menjadi BANK TABUNGAN NEGARA. Setahun kemudian

dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1964 Lembaran Negara Republik

Indonesia No. 51 ditetapkan Undang-Undang tentang Bank Tabungan

Negara yang mencabut Undang-Undang No. 36 tahun 1953 yang diubah

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)

No. 4 tahun 1963. Dengan alasan program ekonomi, maka Bank Tabungan

Negara diintegrasikan kedalam Bank Indonesia berdasarkan Ketetapan

Presiden No. 11 tahun 1965 dan diumumkan dalam Lembaran Negara

Republik Indonesia No. 57 yang berlaku sejak tanggal 21 Juni 1965.

Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden No. 17 tahun 1965, seluruh

Page 71: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Bank Umum Milik Negara termasuk Bank Tabungan Negara, beralih

statusnya menjadi Bank Tunggal Milik Negara, yang pada akhirnya

berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 1968 yang sebelumnya

diprakarsai dengan Undang-Undang Darurat No. 50 tahun 1950 tanggal 9

Pebruari 1950 resmi sudah status Bank Tabungan Negara sebagai salah

satu bank milik negara dengan tugas utama saat itu untuk memperbaiki

perekonomian rakyat melalui penghimpunan dana masyarakat terutama

dalam bentuk TABUNGAN. Kemudian sejarah BTN mulai diukir kembali

dengan ditunjuknya oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 Januari

1974 melalui Surat Menteri Keuangan RI No. B-49/MK/I/1974 sebagai

wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Sejalan dengan tugas

tersebut, maka mulai 1976 mulailah realisasi KPR (Kredit Pemilikan

Rumah) pertama kalinya oleh BTN di negeri ini. Waktu demi waktu

akhirnya terus mengantar BTN sebagai satu-satunya bank yang

mempunyai konsentrasi penuh dalam pengembangan bisnis perumahan di

Indonesia melalui dukungan KPR-BTN.

Bentuk Hukum BTN mengalami perubahan pada tahun 1992, yaitu

dengan dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU no. 7 tahun 1992 bentuk hukum BTN

menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi BANK

TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN.

Berdasarkan kajian konsulatan independent, Price Waterhouse Coopers,

pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-

Page 72: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 merumuskan BTN sebagai Bank

Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

Setahun kemudian pada tahun 2003 Bank BTN telah melaksanakan

restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh yang tertuang dalam

persetujuan RJP (Rencana Jangka Panjang) tahun 2003-2007 (berdasarkan

surat menteri BUMN No. S-984/M-MBU/2003 tanggal 31 Maret 2003 dan

ketetapan Direksi Bank BTN No.306/DIR/IR-BTN/XII 2004 perihal revisi

rencana jangka panjang Bank BTN tahun 2003-2007).

Pada tahun 2008 Sekuritas Aset Bank BTN menjadi bank pertama

di Indonesia yang melakukan pendaftaran transaksi Kontrak Investasi

Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) di Bursa Efek Indonesia. Pada

tahun yang sama Bank BTN melepaskan 2.360.057.000 lembar saham,

setara dengan 27,08 % dari total saham Bank BTN, dan tercatat sebagai

emisi IPO terbesar di tahun 2009.

Dilihat dari perkembangan bank BTN sampai saat ini, berupaya

untuk melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Diversifikasi

tersebut terlihat dari pembukaan Kantor Cabang dan Kator Cabang

Pembantu baru yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. Salah satunya

dengan pembukaan Kantor Cabang Solo. Kemudian ditingkatkan lagi

dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu di wilayah Karisidenan

Surakarta yaitu KCP Mojosongo, KCP Palur, KCP Klaten, KCP

Universitas Sebelas Maret dan KCP Sukoharjo.

Page 73: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2. Visi, Misi, dan Budaya Kerja Bank BTN

Pengembangan jaringan kantor dalam rangka mendukung program

peningkatan kualitas dan market share serta pelayanan yang prima kepada

nasabah adalah merupakan salah satu kunci keberhasilan PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Keberhasilan ini terwujud melalui visi

dan misi yang telah ditetapkan, yaitu :

a. Visi Bank BTN

Menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

b. Misi Bank BTN

1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan

dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil

menengah.

2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi

pengembangan produk, jasa dan jaringan stategis berbasis

teknologi terkini.

3) Mengembangkan dan menyiapkan human capital yang

berkualitas, profesionalitas dan memiliki integritas tinggi.

4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip

kehati-hatian dan good corporate governance untuk

meningkatkan Shareholder Value.

5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Page 74: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

c. Budaya Kerja Bank BTN

Dalam melaksanakan aktivitas kerja, setiap pegawai bank BTN

di tuntut untuk selalu berpedoman pada enam nilai dasar dan dua belas

perilaku utama yang menjadi budaya kerja setiap insan Bank BTN, hal

ini diupayakan untuk meningkatkan layanan tebaik bagi seluruh

masyarakat. Adapun enam nilai dasar dan dua belas perilaku yang

menjadi budaya kerja tersebut adalah sebagai berikut :

1) Enam Nilai-nilai dasar budaya kerja :

“POLA PRIMA”

a) Pelayanan prima (service excellence)

b) InOvasi (innovation)

c) KeteLAdanan (Role model)

d) PRofesionalisme (Professionalism)

e) Integritas (integrity)

f) KerjasaMA (Teamwork)

2) Dua belas perilaku utama dari pola prima :

a) PELAYANAN PRIMA :

(1) Ramah, sopan dan bersahabat.

(2) Peduli, pro aktif dan cepat tanggap.

b) INOVASI

(1) Berinisiatif melakukan penyempurnaan.

(2) Berorientasi menciptakan nilai tambah.

Page 75: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

c) KETELADANAN :

(1) Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar.

(2) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja.

d) PROFESIONALISME :

(1) Kompeten dan bertanggungjawab.

(2) Bekerja cerdas dan tuntas.

e) INTEGRITAS

(1) Konsisten dan disiplin.

(2) Jujur dan berdedikasi.

f) KERJASAMA

(1) Tulus dan terbuka.

(2) Saling percaya dan menghargai.

3. Produk dan Layanan Bank BTN

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Pembantu

Sukoharjo merupakan Bank Umum milik pemerintah yang mempunyai

kegiatan usaha menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

kembali kepada masyarakat melalui produk-produknya. Berikut ini

merupakan produk dan Layanan yang ditawarkan oleh PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk Cabang Pembantu Sukoharjo:

Page 76: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

a. Produk Dana

1) Tabungan Batara

Manfaat:

a) Mendapatkan kartu ATM Batara

b) Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan disemua kantor

cabang (online)

c) Bunga bersaing

d) Fasilitas rekening bersama (joint account)

e) Fasilitas Auto Debet untuk angsuran KPR, tagihan telepon,

listrik dan telepon selular

f) Fasilitas Auto Transfer ke rekening Bank BTN atau bank lain

g) Fasilitas asuransi jiwa bebas premi

h) Dapat dijadikan jaminan kredit

2) Tabungan E-Batara Pos

Manfaat :

a) Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di outlet Bank BTN

dan kantor pos online

b) Memperoleh kartu ATM

c) Fasilitas Auto Debet untuk Angsuran KPR tagihan telepon

listrik dan selular

3) Tabungan Haji Nawaitu

Manfaat :

Page 77: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

a) Memperoleh nomor alokasi porsi keberangkatan beribadah

haji

b) Dapat dibuka di loket Bank BTN yang terhubung dengan

sektorat Departemen Agama

c) Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan di seluruh loket

Bank BTN

4) Tabungan Batara Prima

Manfaat :

a) Bunga bersaing

b) Memperoleh bonus apabila tidak menarik dana selama 2

bulan

c) Memperoleh fasilitas point reward yang dapat ditukarkan

dengan hadiah langsung

d) Memperoleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung

perorangan

5) Giro

Manfaat :

a) Sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya

b) Menunjang aktivitas usaha dalam pembayaran dan

penerimaan

c) Memudahkan aktivitas kebutuhan keluarga/pribadi/ usaha

d) Mendapatkan jasa giro yang menarik

e) Dapat dibuka dalam mata uang Rupiah dan valas

Page 78: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

6) Deposito Berjangka

Manfaat :

a) Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit

b) Bunga deposito dapat dikapitalisasikan ke dalam pokok

c) Bunga deposito dapat dipindah bukukan untuk pembayaran

angsuran kredit, rekening listrik dan telepon

d) Jangka waktu penempatan bervariasi mulai dari 1, 3, 6, 12

hingga 24 bulan

e) Bunga menarik dapat dibuka dalam mata uang Rupiah dan

valas

b. Produk Kredit

1) KPR Sejahtera

Fasilitas kredit bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan

rendah untuk pemilikan atau pembelian Rumah Sederhana Sehat

(RSH).

2) KPR Griya Utama

Fasiltas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah / apartemen

baru atau lama

Keunggulan :

a) Produk bervariasi, Ready Stock & indent

b) Maksimal kredit adalah 80% dari taksasi Bank untuk debitur

non kolektif dan 90% untuk debitur kolektif

c) Jangka waktu kredit maksimal 15 tahun

Page 79: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

d) Lokasi rumah marketable

e) Suku bunga bersaing

f) Persyaratan ringan dan proses cepat

3) KPR Platinum

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah/ apartemen,

termasuk take over dengan nilai kredit > Rp 150 juta

Keunggulan :

a) Produk bervariasi, Ready Stock & indent

b) Maksimal kredit adalah 80% dari taksasi Bank untuk debitur

non kolektif dan 90% untuk debitur kolektif

c) Jangka waktu kredit maksimal 15 tahun

d) Lokasi rumah marketable

e) Suku bunga bersaing

f) Persyaratan ringan dan proses cepat

4) Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)

Fasilitas kredit untuk pembelian apartemen jadi (baru/bekas),

apartemen indent atau take over dari bank lain.

Keunggulan :

a) Nilai kredit bebas

b) Jangka waktu maksimal 15 tahun

c) Maksimal kredit s/d 70% harga jual setelah diskon atau harga

pasar wajar berdasarkan taksasi appraisal

Page 80: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

d) Persyaratan ringan dan proses cepat

5) Kredit Kepemilikan Ruko (KP RUKO)

Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membeli Rumah

Toko, Rumah Usaha, Rumah Kantor dan kios.

Keunggulan :

a) Maksimal kredit adalah 70% dari taksasi bank

b) Jangka waktu kredit maksimal 15 tahun

c) Persyaratan ringan dan proses cepat

6) Kredit Griya Multi

Fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti

renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan konsumtif

lainya.

Keunggulan :

a) Maksimal kredit adalah 75% dari taksasi dari taksasi bank

untuk debitur kolektif dan 70% untuk debitur non kolektif

b) Jangka waktu kredit maksimal 10 tahun

c) Suku bunga bersaing

d) Persyaratan ringan dan proses cepat

7) Kredit Swa Griya

Fasilitas kredit yang digunakan untuk keperluan membangun

rumah diatas lahan milik sendiri.

Keunggulan :

Page 81: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

a) Maksimal kredit adalah 90% dari RAB dengan ketentuan

tidak melebihi 75% dari taksasi bank atas nilai tanah

b) Lokasi lahan marketable

c) Suku bunga bersaing

d) Persyaratan ringan dan proses cepat

8) Kredit Swadana

Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan

dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang

ditempatkan di Bank BTN.

Keunggulan :

a) Proses cepat dan persyaratan ringan

b) Maksimum kredit adalah 90% dari jumlah dana yang

dijaminkan

c) Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan non PRK

9) Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)

Fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk

penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan ataupun fasilitas

pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama antara

Bank BTN dengan perusahaan dalam mendukung program

perumahan.

Keunggulan :

d) Maksimal kredit adalah 75% s/d 90% dari biaya pembangunan

atau harga pembelian rumah

Page 82: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

e) Jaminan kredit adalah rumah dan tanah yang dibiayai dari

KPP

f) Jangka waktu kredit s/d 15 tahun

10) Real Cash

Penyediaan dana tunai bagi nasabah untuk berbagai keperluan dan

dapat ditarik sewaktu-waktu.

Keunggulan :

a) Diberikan atas kelebihan agunan kredit, karena adanya

penurunan outstanding kredit

b) Jangka waktu 12 bulan dapat diperpanjang

c) Suku bunga lebih rendah dibanding produk sejenis pada bank

lain

d) Bebas biaya proses

11) Kredit Ringan Batara (KRB)

Fasilitas kredit yang diberikan pada karyawan perusahaan

Pengguna Jasa Batara Payroll dengan agunan gaji karyawan.

Keunggulan :

a) Proses cepat dan persyaratan ringan

b) Maksimal kredit s/d Rp 100.000.000

c) Suku bunga bersaing

d) Jangka waktu kredit s/d 5 tahun

12) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)

Page 83: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap

dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal kerja dengan

persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.

Keunggulan :

a) Maksimal kredit untuk usaha mikro sebesar Rp 50.000.000

dan Rp 500.000.000 untuk usaha kecil.

b) Pembiayaan sendiri maksimal 20% dari kebutuhan modal

kerja untuk KUMK modal kerja dan minimal 25% dari total

biaya investasi untuk KUMK investasi.

c) Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali

untuk KUMK modal kerja dan 1 tahun untuk KUMK

investasi.

13) Kredit Yasa Griya

Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu modal

kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan.

Keunggulan :

a) Jumlah kredit maksimum 80% dari jumlah keperluan

pembiayaan konstruksi

b) Jangka waktu kredit sesuai dengan estimasi proyek

berdasarkan skala proyak, panjualan dan cash flow

Page 84: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

14) Kredit Pendukung Perumahan

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal

kerja dan atau investasi, khususnya kepada sektor industi yang

terkait dengan perumahan termasuk usaha-asaha penunjangnya.

Keunggulan :

a) Kredit modal kerja diberika maksimal 70% dari kebutuhan

modal kerja, maksimal kredit investasi sebesar 65% dari total

biaya investasi.

b) Jangka waktu maksimal 36 bulan untuk KMK dan maksimal

60 bulan untuk kredit investasi.

15) Kredit Modal Kerja Kontraktor

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan

pekerjaan boringan sesuai dengan kontrak kerja.

16) Kredit Investasi

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan

investasi, baik investasi baru, perluasan modernisasi atau

rehabilitasi.

c. Jasa dan Layanan

1) ATM Batara

Manfaat :

a) Penarikan uang tunai

b) Transfer antar rekening di Bank BTN

c) Pembayaran angsuran KPR

Page 85: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

d) Pembayaran tagihan telepon, listrik dan telepon selular

e) Isi ulang pulsa telepon selular

f) Pendaftaran SMS Batara

g) Untuk berbelanja di berbagai merchant

2) Kiriman Uang

Manfaat :

Dalam Negeri dengan sarana :

a) Surat ((mail transfer)

b) Telex / telepon

c) Real Time Gross Setllement (RTGS)

Luar Negeri dengan sarana :

a) KU Keluar : Mail Transfer, telex, draft

b) KU Masuk : wakat IGGO BSN Malaysia, warkat AMBB,

mail transfer, telex.

3) Inkaso Dalam Negeri

Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk melakukan penagihan

kepada pihak ketiga atas inkaso tanpa dokumen di tempat lain di

dalam negeri.

a) Warkat Inkaso Sendiri :

Warkat inkaso yang diterbitkan oleh kantor cabang Bank BTN

yang wilayah kliringnya berbeda dengan wilayah kliring bank

pengirim.

Page 86: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b) Warkat Inkaso Bank Lain :

Warkat inkaso yang diterbitkan oleh bank lain yang wilayah

kliring bank pengirim.

4) Inkaso Luar Negeri (Collection)

Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk menagihkan

pembayaran atas suatu warkat/dokumen berharga kepada pihak

ketiga yang berada di luar negeri menggunakan jasa bank

koresponden.

a) Outward Collection (Inkaso Keluar)

Pengiriman warkat-warkat valuta asing dari kantor cabang

Bank BTN kepada bank koresponden di luar negeri, untuk

ditagihkan kepada bank penerbit.

b) Inward Collection (Inkaso Masuk)

Pengiriman warkat-warkat valuta asing (clean collection) dari

bank koresponden Bank BTN diluar negeri untuk ditagihkan

pembayaranya kepada tertarik di dalam negeri. Umumnya

berupa warkat-warkat tanpa dokumen.

5) Money Changer

Layanan jual/beli mata uang asing tertentu yang mempunyai

catatan kurs pada Bank Indonesia. Transaksi Money Changer dapat

dilayani di kantor cabang Devisa dan Money Changer.

Page 87: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

6) Safe Deposit Box (SDB)

Sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang aman dan

terjaga dari reisko kebakaran, kejahatan, bencana alam dan

sebagainya. SDB dapat disewa oleh peroangan/lembaga ukuran

box bervariasi dan jangka waktu SDB sesuai ketentuan bank.

7) Bank Garansi

Manfaat :

a) Melaksanakan order pekerjaan dari pemerintah atau swasta

b) Pembongkaran barang-barang dari kapal sebelum asli

konosemen (Bill of lading) dating

c) Pembelian / penebusan barang-barang dari penjual ( produsen/

dealer/ agen) dengan pembayaran secara angsuran atau

belakang

d) Penangguhan pembayaran kewajiban tertentu kepada Negara

(Ditjen Bea Cukai)

8) RTGS (Real Time Gross Settlement)

Sistem transfer dana online dalam mata uang Rupiah yang

penyelesaianya dilakukan pertransaksi secara individual.

9) Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)

Memberikan kepastian keberangkatan ibadah haji berkat sistem

online.

Page 88: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

10) SMS Batara

Fasilitas layanan transaksi perbankan yang dapat diakses dari

telepon selular dengan cukup mengetik SMS ke nomor 3555.

Jenis Transaksi :

a) Informasi saldo rekening tabungan giro dan kredit

b) Infomasi transaksi

c) Informasi kurs mata uang asing

d) Informasi suku bunga

e) Transfer antar rekening di Bank BTN

f) Pembayaran KPR BTN, tagihan listrik, telepon dan telepon

selular

g) Pembelian pulsa isi ulang telepon selular

11) Batara Payroll

Layanan Bank BTN bagi pengguna jasa (perusahaan, perorangan,

lembaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR, dan bonus serta

kebutuhan financial lainya yang bersifat rutin bagi karyawan

pengguna jasa.

Manfaat :

a) Aman, terhindar dari penyediaan uang tunai dalam jumlah

besar.

b) Mudah dan cukup menyediakan data pembayaran bagi

karyawan secara rutin.

Page 89: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

c) Akurat, kesalahan data pembayaran dapat

dikurangimendapatkan kartu.

d) Mendapatkan kartu ATM Batara.

e) Fasilitas kredit ringan tanpa agunan bagi karyawan peserta

Batara Payroll

f) Rate dan layanan khusus untuk perusahaan

12) Payment poin

Penerimaan pembayaran berbgai tagihan secara online, antara lain :

a) Tagihan telepon, listrik, air, dan telepon seluler

b) Isi ulang telepon seluler

c) Pembayaran pajak secara online dengan Ditjen Pajak melalui

loket Bank BTN untuk Pajak Panghasilan (PPh), Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak lainya.

13) SPP Online

Pembayaran uang sekolah atau kuliah dapat dilakukan dengan

mudah melalui sistem Real Time On-line.

4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan Bank BTN KCP

Sukoharjo

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang diterapkan pada Bank BTN KCP

Sukoharjo adalah tipe line and staff atau organisasi garis dan staf,

karena perintah atau kebijakan bersumber dari satu orang pimpinan

dan pertanggungjawaban juga kepada seorang atasan saja. Pimpinan

Page 90: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

juga akan mendapatkan ide-ide, nasihat-nasihat, dan pertimbangan-

pertimbangan dari staf-stafnya. Berikut ini adalah bagan struktur

organisasi di Bank BTN KCP Sukoharjo:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank BTN KCP Sukoharjo.

Keterangan :

a. Sub Branch Head : Bp Heri Budi Sulistyanto

b. Loan Service : Bp Dedi Istianto

c. Teller : Ibu Ira Marini

d. Customer Service : Ibu kamila Haqq

b. Deskripsi Jabatan

a. Sub Branch Head

Tugas Pokok yang harus dilaksanakan Sub Branch Head

Bank BTN Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo antara lain:

1) Mengatur dan melaksanakan seluruh kewenangan pimpinan

pusat di dalam kantor cabang pembantu.

2) Bertanggung jawab atas segala kegiatan di dalam kantor

cabang pembantu.

3) Mengusahakan kemajuan dan pengembangan dana dan kredit.

Customer service

Teller Loan Service

Sub Branch Head

Page 91: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

4) Mengotorisasi kredit, dana, deposito, giro, tabungan serta

seluruh produk yang ada yang diajukan oleh nasabah.

5) Menyelenggarakan administrasi akuntansi keuangan dengan

menghimpun serta mengelola data-data semua transaksi

keuangan dari semua unit baik bagian dana maupun bagian

kredit

6) Membuat laporan neraca dan laba rugi harian, mingguan,

bulanan dan tahunan baik untuk kepentingan intern dan

ekstern.

7) Mengatur rencana kerja dan anggaran dalam bidang tugasnya

selama satu tahun anggaran untuk dijadikan pedoman dalam

mengerjakan kegiatan sehari-hari.

8) Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas dan kegiatan

petugas di bawahnya.

b. Loan service

1) Membantu kepala unit dalam merumuskan dan menjabarkan

kebijakan khusus tentang kredit.

2) Menyampaikan saran kepada kepala unit sehubungan dengan

tugasnya sebagai petugas kredit.

3) Membantu kepala unit dalam mengatur rencana kerja dan

anggaran kredit.

4) Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan penyeselaian

klaim debitur.

Page 92: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

5) Menganalisa permohonan kredit.

6) Menerima keluhan atau masalah yang sedang dihadapi dengan

nasabah.

7) Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran

perbayaran ekstra dan advance.

8) Melakukan aktivas surat-menyurat dan menata usahakan berkas

yang menjadi ruang lingkup pekerjaanya.

9) Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan

internal.

10) Menyelenggarakan realisasi kredit.

c. Teller service

1) Melayani setoran tunai dan angsuran kredit.

2) Mengelola proses kas cabang.

3) Melayani setoran pembiayaan deposito.

4) Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai.

5) Menerima transaksi giro.

6) Memberikan kode pin ATM pada nasabah yang melakukan

pembukaan ATM.

7) Mengatur dan mengamankan uang tunai serta surat-surat

berharga yang dititipkan.

8) Memegang dan mengamankan kunci kontrol terhadap uang

tunai dan surat-surat barharga yang menjadi tanggung

jawabnya.

Page 93: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

9) Pengesahan atau validasi penerimaan dan pembayaran tunai.

10) Pencetakan listing mutasi harian tentang penerimaan dan

pengeluaran kas.

d. Customer service

1) Memberi informasi pada nasabah.

2) Memberikan pelayanan tabungan.

3) Memberikan pembayaran bunga deposito

4) Membuat rekonsiliasi ATM secara rutin setiap pagi untuk

dilaporkan ke kantor cabang.

5) Melayani proses pembukuan rekening giro rupiah dan valas.

6) Melayani pemindahbukuan.

7) Pelayanan yang diberikan termasuk menerima keluhan atau

masalah yang sedang dihadapi dengan nasabah. Customer

service harus pandai dalam mencari jalan keluar untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh nasabahnya.

Customer service merupakan garda depan dalam pelayanan dan

pencitraan terhadap bank, karena pada umumnya pertanyaan,

permintaan/penawaran dan keluhan atau pengaduan nasabah

akan disampaikan melalui customer service.

B. Pembahasan Demografi Responden

Berdasarkan perumusan masalah pada topik sebelumnya, maka

pembahasan atas diskriptif faktor demografi responden. Deskripsi data

Page 94: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

responden diperoleh berdasarkan distribusi data tentang jenis kelamin

responden, berdasarkan usia responden, pendidikan terakhir responden dan

pekerjaan responden. Adapun hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

jenis kelaminnya dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Distribusi Jenis Kelamin Responden

Gender Frekuensi Persentase (%) Laki-laki 16 40,0

Perempuan 24 60,0 Jumlah 40 100,0

Sumber : data primer yang diolah, 2011 Adapun untuk memberikan gambaran lebih jelasnya akan

ditampilkan gambar pie-chart sebagai berikut:

Gambar: 3.2. Frekuensi Jenis Kelamin Responden

Dari hasil tabel 3.1 diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentasi 40,0% dan

Page 95: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

perempuan dengan persentase 60,0%, hasil ini diperoleh karena pada saat

penelitian atau penyebaran kuesioner, responden yang didapat atau yang

mengisi kuesioner sebagian besar berjenis kelamin perempuan.

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

usia responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Distribusi Usia Responden

Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%) < 20 tahun 12 30.0

20-25 tahun 13 32.5 26-30 tahun 8 20.0 31-35 tahun 1 2.0 36-40 tahun 1 2.5 > 40 tahun 5 12.5 Jumlah 40 100%

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Adapun untuk memberikan gambaran lebih jelasnya akan

ditampilkan gambar pie-chart sebagai berikut:

Gambar: 3.3. Frekuensi Usia Responden

Page 96: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Dari hasil tabel 3.2 diperoleh hasil bahwa sebagian besar distribusi

responden berdasarkan usia berada pada usia 20-25 tahun dengan

persentasi 32,5%, hasil ini diperoleh karena sebagian besar responden

berusia 20-25 tahun.

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

pekerjaan responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data responden

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Distribusi Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Pelajar 6 15,0

Peg. Negeri 1 2,5 Mahasiswa 17 42,5 Peg. Swasta 11 27,5 Wiraswasta 5 12,5

Jumlah 40 100% Sumber : data primer yang diolah, 2011 Adapun untuk memberikan gambaran lebih jelasnya akan

ditampilkan gambar pie-chart sebagai berikut:

Gambar: 3.4. Frekuensi Pekerjaan Responden

Page 97: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Dari hasil tabel 3.3 diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden

adalah sebagai mahasiswa, yaitu sebanyak 17 orang dengan prosentase

sebesar 42,5%.

4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden

Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi responden berdasarkan

pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada hasil frekuensi data

responden sebagai berikut:

Tabel 3.4

Distribusi Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SMP 4 5,0 SMA 17 3,0 D3 9 7,5 S1 5 17,5 S2 4 71,0

Lainnya 1 0,5 Jumlah 40 100%

Sumber : data primer yang diolah, 2011 Adapun untuk memberikan gambaran lebih jelasnya akan

ditampilkan gambar pie-chart sebagai berikut:

Gambar: 3.5. Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden

Page 98: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Dari hasil tabel 3.4 diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden

adalah berpendidikan terakhir SMA, karena responden tersebut saat ini

rata-rata berstatus sebagai mahasiswa.

C. Uji Kualitas Instrumen (Validitas dan Reliabilitas)

Dalam pengujian kualitas intrumen penelitian yang akan diteliti, yaitu

kuesioner penelitian maka terlebih dahulu harus kita uji apakah intrumen yang

akan kita gunakan tersebut layak ataukah tidak untuk dapat digunakan dalam

sebuah penelitian. Adapun pengujian tersebut terdiri dari pengujian validitas

dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Menurut (Arikunto, 2006: 168) bahwa validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui validitas butir tiap angket, skor-skor yang ada

pada tiap butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y).

Hasil korelasi ini dikonsultasikan dengan dengan tabel nilai korelasi

product moment pada taraf signifikan 5%. Suatu butir instrumen

dikatakan valid jika rhitung > rtabel.

Page 99: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Untuk pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar sebagaimana yang dikemukakan oleh (Arikunto,

2006: 170) seperti berikut:

( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan: r xy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek X = Skor Butir Y = Skor total

Berdasarkan hasil pengujian uji validitas diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas

No. Item Pearson Correlation

Tangbile Reliability Competence Convinience 1. .816 .891 .756 .820 2. .884 .918 .813 .746 3. .879 .851 .639 .849 4. .861 .926 .753 5. .922 .867 6. .868 7. .640 8. .736 9. .635 10. .638 11. .803

Total Pernyataan 4 5 11 3

Jumlah Item didrop

(tidak valid) 0 0 0 0

Pernyataan yang terpakai 4 5 11 3

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Page 100: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Hasil uji validitas di atas yang merupakan rangkuman dari

lampiran hasil uji validitas untuk variabel tangible, reliability,

competence, dan convinience, menggunakan bantuan program komputer

SPSS 15.0 for windows diketahui bahwa seluruh item yang digunakan

untuk mengukur tangible, reliability, competence, dan convinience

seluruh item dalam tiap-tiap variabel tersebut dinyatakan valid karena

memiliki nilai pearson correlation (rhitung) > rtabel (sebesar 0,312 untuk

sampel sebesar 40 orang), sehingga butir-butir pertanyaan tersebut layak

dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah keajegan hasil pengukuran yang

diperoleh dari waktu yang berbeda untuk orang yang sama. Reliabilitas

atau keterandalan suatu instrumen sebagai alat ukur dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur cocok digunakan sebagai

alat ukur untuk mengukur sesuatu. Reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik,

instrumen yang dapat dipercaya adalah instrumen yang reliabel akan

menghasilkan data benar sesuai dengan kenyataanya (Arikunto, 2006:

178). Dengan demikian, suatu instrumen yang reliabel memberi

pengertian bahwa instrumen itu telah benar-benar memiliki taraf keajegan

Page 101: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

dalam mengukur apa yang hendak diukur dan memiliki kehandalan yang

baik.

Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha dari

(Arikunto, 2006: 196) sebagai berikut:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

−= ∑

t

b

kkr 2

2

11 11 σ

σ

Keterangan: r11 = Koefisien reliabilitas instrument k = Banyaknya item soal Σσb

2 = Jumlah Varian Butir σ2

t = Varian Soal Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha > 60% (Nunnaly, 1960 dalam Ghozali, 2006: 46).

Adapun hasil dari pengujian reliabilitas dengan menggunakan

perhitungan SPSS 15.0 terangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach Alpha Status

Tangible 0,879 Reliabel

Reliability 0,942 Reliabel

Competence 0,913 Reliabel

Convinience 0,722 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah, 2011 Dengan demikian berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa untuk keempat variabel tersebut reliabel atau

handal karena nilai Cronbach Alpha > dari 0,60 (kriteria Nunnally).

Maka seluruh variabel dalam kuesioner penelitian ini handal atau

reliabel dan layak dipakai dalam penelitian.

Page 102: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

D. Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk

menghitung prosentase dari nilai yang didapat dari jawaban dalam daftar

pertanyaan yang diajukan kepada responden. Hasil kuesioner yang telah

disebar kepada responden kemudian dianalisa, sehingga menghasilkan suatu

gambaran yang jelas. Setelah diperoleh gambaran tersebut kemudian dapat

diambil kesimpulan apakah pelanggan mempertimbangkan faktor kualitas

layanan yang diberikan oleh Bank BTN KCP Sukoharjo melalui pelayanan

e-Banking terhadap nasabahnya.

Pengolahan data tentang; screening data responden (penggunaan e-

banking dan produk yang digunakan responden), tangible, reliability,

competence, dan convinience dalam penelitian ini menggunakan bantuan

komputasi program SPSS 15,0. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rangkuman Data Penelitian

Nilai Tangible Reliability Competence Convinience Mean 15.23 18.48 41.75 8.70 Median 16.00 19.50 43.50 9.00 Mode 16 20 44 9 Std. Deviation 2.778 3.588 6.883 2.672 Range 16 15 33 11 Minimum 4 10 22 4 Maximum 20 25 55 15

Sumber : data primer yang diolah, 2011

1. Tangible

Berdasarkan rekapitulasi data penelitian tentang tangible diperoleh

skor sebagai berikut: skor tertinggi = 20; skor terendah = 4; rata-rata =

Page 103: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

15,23; simpangan baku = 2,778; median = 16, dan modus = 16. Interval

(range) diperoleh dengan menghitung selisih skor tertinggi dengan skor

terendah, yakni 20 – 4 = 16.

Untuk mengetahui tingkat kecenderungan tangible kinerja bank

BTN dalam memberikan layanan dan jasa e-banking tersebut, data

dikelompokkan ke dalam lima kategori penilaian, yakni: sangat tinggi,

tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Pengelompokannya dilakukan

dengan cara mengambil nilai rata-rata dari seluruh butir dalam variabel

tangible yang diteliti. Dengan demikian, tingkat kecenderungan penilaian

tangible dapat digambarkan dengan tabel berikut ini.

Tabel 3.8

Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap

Tangible Layanan dan Jasa e-Banking

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah 1 2,5 Rendah 1 2,5 Cukup 4 10,0 Tinggi 30 75,0

Sangat Tinggi 4 10,0 Jumlah 40 100

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut, responden yang memberikan penilaian

bahwa tangible tergolong kategori sangat tinggi sebanyak 4 responden

atau sebesar 10,0%, yang memberikan penilaian tinggi sebanyak 30

responden atau 75%, yang memberikan penilaian tangible tergolong

Page 104: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dalam kategori cukup sebanyak 4 responden atau 10,0%, responden yang

memberikan penilaian rendah terdapat 1 orang atau sebesar 2,5%, dan

responden yang memberikan penilaian tangible tergolong kategori sangat

rendah sebanyak 1 responden atau sebesar 2,5%. Penilaian responden

terbanyak adalah menilai kinerja bank BTN dalam memberikan layanan

dan jasa e-banking untuk variabel tangible adalah tinggi dengan

prosentase sebesar 75%.

Distribusi data tangible di atas akan digambarkan pada gambar

histogram data sebagai berikut:

2. Reliability

Berdasarkan rekapitulasi data penelitian tentang reliability

diperoleh skor sebagai berikut: skor tertinggi = 25; skor terendah = 10;

rata-rata = 18,48; simpangan baku = 3,588; median = 19,50 dan modus =

20. Interval (range) diperoleh dengan menghitung selisih skor tertinggi

dengan skor terendah, yakni 25 – 10 = 15.

Gambar. 3.6 Histogram Variabel Tangible

Page 105: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Untuk mengetahui tingkat kecenderungan penilaian responden

terhadap reliability kinerja bank BTN dalam memberikan layanan dan

jasa e-banking tersebut, data dikelompokkan ke dalam lima kategori

penilaian, yakni: sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

Pengelompokannya dilakukan dengan cara mengambil nilai rata-rata dari

seluruh butir dalam variabel reliability yang diteliti. Dengan demikian,

tingkat kecenderungan penilaian reliability dapat digambarkan dengan

tabel berikut ini.

Tabel 3.9

Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap

Reliability Layanan dan Jasa e-Banking

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah 0 0,0 Rendah 2 5,0 Cukup 9 22,5 Tinggi 26 65,0

Sangat Tinggi 3 7,5 Jumlah 40 100

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut, responden yang memberikan penilaian

bahwa reliability tergolong kategori sangat tinggi sebanyak 3 responden

atau sebesar 7,5%, responden yang memberikan penilaian tinggi

sebanyak 26 responden atau 65%, yang memberikan penilaian reliability

tergolong dalam kategori cukup sebanyak 9 responden atau 22,5%,

responden yang memberikan penilaian rendah terdapat 2 orang atau

sebesar 5%, dan responden yang memberikan penilaian reliability

Page 106: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

tergolong kategori sangat rendah sebanyak 0 responden atau sebesar 0%.

Penilaian responden terbanyak adalah menilai kinerja bank BTN dalam

memberikan layanan dan jasa e-banking untuk variabel reliability adalah

tinggi dengan prosentase sebesar 65%.

Distribusi data reliability di atas akan digambarkan pada gambar

histogram data sebagai berikut:

3. Competence

Berdasarkan rekapitulasi data penelitian tentang reliability

diperoleh skor sebagai berikut: skor tertinggi = 55; skor terendah = 22;

rata-rata = 41,75; simpangan baku = 6,883; median = 43,50 dan modus =

44. Interval (range) diperoleh dengan menghitung selisih skor tertinggi

dengan skor terendah, yakni 55 – 22 = 33.

Untuk mengetahui tingkat kecenderungan penilaian responden

terhadap competence kinerja bank BTN dalam memberikan layanan dan

jasa e-banking tersebut, data dikelompokkan ke dalam lima kategori

penilaian, yakni: sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

Gambar. 3.7 Histogram Variabel Reliability

Page 107: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Pengelompokannya dilakukan dengan cara mengambil nilai rata-rata dari

seluruh butir dalam variabel competence yang diteliti. Dengan demikian,

tingkat kecenderungan penilaian competence dapat digambarkan dengan

tabel berikut ini.

Tabel 3.10

Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap

Competence Layanan dan Jasa e-Banking

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah 0 0,0 Rendah 2 5,0 Cukup 6 15,0 Tinggi 28 70,0

Sangat Tinggi 4 10,0 Jumlah 40 100

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut, responden yang memberikan penilaian

bahwa competence tergolong kategori sangat tinggi sebanyak 4

responden atau sebesar 10%, responden yang memberikan penilaian

tinggi sebanyak 28 responden atau 70%, yang memberikan penilaian

competence tergolong dalam kategori cukup sebanyak 6 responden atau

15,5%, responden yang memberikan penilaian rendah terdapat 2 orang

atau sebesar 5%, dan responden yang memberikan penilaian competence

tergolong kategori sangat rendah sebanyak 0 responden atau sebesar 0%.

Penilaian responden terbanyak adalah menilai kinerja bank BTN dalam

Page 108: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

memberikan layanan dan jasa e-banking untuk variabel competence

adalah tinggi dengan prosentase sebesar 70%.

Distribusi data competence di atas akan digambarkan pada

gambar histogram data sebagai berikut:

4. Convinience

Berdasarkan rekapitulasi data penelitian tentang convinience

diperoleh skor sebagai berikut: skor tertinggi = 15; skor terendah = 11;

rata-rata = 8,70; simpangan baku = 2,672; median = 9,00 dan modus = 9.

Interval (range) diperoleh dengan menghitung selisih skor tertinggi

dengan skor terendah, yakni 15 – 11 = 4.

Untuk mengetahui tingkat kecenderungan penilaian responden

terhadap convinience kinerja bank BTN dalam memberikan layanan dan

jasa e-banking tersebut, data dikelompokkan ke dalam lima kategori

penilaian, yakni: sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

Pengelompokannya dilakukan dengan cara mengambil nilai rata-rata dari

seluruh butir dalam variabel convinience yang diteliti. Dengan demikian,

Gambar. 3.8 Histogram Variabel Competence

Page 109: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

tingkat kecenderungan penilaian convinience dapat digambarkan dengan

tabel berikut ini.

Tabel 3.11

Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap

Convinience Layanan dan Jasa e-Banking

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah 2 2,5 Rendah 11 27,5 Cukup 21 52,5 Tinggi 2 5,0

Sangat Tinggi 4 10,0 Jumlah 40 100

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel tersebut, responden yang memberikan penilaian

bahwa convinience tergolong kategori sangat tinggi sebanyak 4

responden atau sebesar 10,0%, responden yang memberikan penilaian

tinggi sebanyak 2 responden atau 5%, yang memberikan penilaian

convinience tergolong dalam kategori cukup sebanyak 21 responden atau

52,5%, responden yang memberikan penilaian rendah terdapat 11 orang

atau sebesar 27,5%, dan responden yang memberikan penilaian

convinience tergolong kategori sangat rendah sebanyak 2 responden atau

sebesar 5%. Penilaian responden terbanyak adalah menilai kinerja bank

BTN dalam memberikan layanan dan jasa e-banking untuk variabel

convinience adalah cukup dengan prosentase sebesar 27,5%, dan diurutan

Page 110: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

kedua penilaian responden terhadap convinience adalah rendah dengan

prosentase sebesar 27,5%.

Distribusi data convinience di atas akan digambarkan pada

gambar histogram data sebagai berikut:

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis dan kajian teori sebelumnya diperoleh hasil

bahwa layanan perbankan pada produk pendanaan yang telah menggunakan e-

banking saat ini adalah: ATM, Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-

Banking. Sedangkan untuk layanan yang e-banking yang telah diberikan oleh

bank BTN pada produk pendanaan adalah: ATM, dan SMS/m-Banking.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas e-banking di bank

tersebut sudah cukup baik karena sebagian besar responden sudah

menggunakan fasilitas e-banking dan dengan adanya fasilitas tersebut nasabah

merasakan manfaat/kemudahan dalam melakukan transaksi sehari-hari.

Gambar. 3.9 Histogram Variabel Convinience

Page 111: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Penggunaan layanan e-banking pada produk pendanaan sangat

berpengaruh terhadap kinerja produk perbankan. Hasil analisis data

menunjukkan bahwa rata-rata dari empat pengukuran kinerja bank yang

digunakan dalama penelitian ini yaitu: tangible, reliability, competence, dan

convinience, ketiga pengukuran memiliki peringkat tinggi bahwa layanan bank

menggunakan e-banking dari ketiga pengukuran kinerja bank yaitu: tangible,

reliability, dan competence. Hal tersebut mengindikasikan bahwa e-banking

sangat diterima nasabah sebagai sarana akses cepat dan mudah dalam

melakukan transaksi dimanapun saat nasabah membutuhkan transaksi tersebut

tanpa harus datang langsung ke tempat bank berada.

Pengukuran kinerja e-banking pada variabel convinience memiliki

penilai cukup karena dari indikator yang diajukkan pada instrumen penelitian

terutama pada pertanyaan ”tersedianya pelayanan atau counter untuk lansia/

cacat” masih belum tersedia, begitupun untuk lokasi ATM yang mudah

dijangkau menunjukkan bahwa pihak bank BTN masih perlu menambah atau

memperbanyak lokasi ATM.

Page 112: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

penelitian Tugas Akhir yang berjudul ” ANALISA e-BANKING DALAM

MENINGKATKAN JASA DAN LAYANAN PERBANKAN DI BANK

TABUNGAN NEGARA KCP SUKOHARJO” maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisa, Produk perbankan yang menggunakan

e-Banking adalah produk pendanaan yaitu tabungan (100% responden

yang menjadi objek penelitian menggunakan produk pendanaan tabungan).

2. Berdasarkan hasil analisa, fasilitas e-banking sangat membantu dalam

kinerja perbankan. Hal tersebut dapat dilihat pada pilihan nasabah, dimana

seluruh nasabah sebagai responden atau sebesar 100% menggunakan e-

banking. Dari hasil penilaian pada topik sebelumnya bahwa dari 4 (empat)

indikator yang digunakan, 3 (tiga) indikator yaitu dari aspek tangible 85%,

responden memberikan penilaian sangat tinggi sebesar 10% dan tinggi

sebanyak 75%. Aspek reliability 72.5%, responden memberikan penilaian

sangat tinggi sebesar 7.5% dan tinggi sebanyak 65%. Pada aspek

competence 80%, responden memberikan penilaian sangat tinggi sebesar

10% dan tinggi sebanyak 70%. Sedangkan 1 (satu) indikator yaitu pada

aspek convinience 52.5%, responden memberikan penilaian cukup.

Page 113: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan e-

Banking kinerja produk pendanaan meningkat dibanding dengan yang

tidak menggunakan teknologi e-Banking.

3. Berdasarkan hasil analisa dari persepsi nasabah, 4 (empat) indikator yang

digunakan dalam upaya memberikan layanan perbankan di Bank

Tabungan Negara KCP Sukoharjo maka terdapat perbedaan yang

signifikan dibandingkan dengan kinerja layanan apabila Bank Tabungan

Negara tidak menggunakan layanan e-Banking. Hal ini mengacu pada

persepsi 79.2% nasabah memberikan penilaian tinggi dan sangat tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis selama penelitian, maka terdapat beberapa

saran yang peneliti ajukan, yaitu:

1. Karena produk perbankan yang menggunakan e-Banking adalah produk

pendanaan khususnya tabungan, maka seyogyanya menajemen Bank

Tabungan Negara KCP Sukoharjo dan atau manajemen Bank Tabungan

Negara secara umum dapat membuka layanan e-Banking untuk produk

lainnya seperti contoh pada produk pendanaan giro, deposito dan atau

pada produk penyaluran dana (kredit) jikalau memungkinkan.

2. Karena pada aspek convinience 52.5%, responden memberikan penilaian

cukup, maka pihak manajemen perbankan perlu meningkatkan

layanannya. Seperti layanan ATM, memungkinkan ketersediaan counter

Page 114: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

khusus bagi lansia/cacat dan dapat memberikan informasi yang lebih

lengkap tentang e-Banking.

3. Karena penggunaan produk pendanaan sudah baik, maka untuk

kedepannya penggunaan layanan e-Banking perlu dikembangkan tidak

hanya pada produk pendanaan (tabungan), namun pada produk giro,

deposito dan penyaluran dana (kredit). Dan perlu adanya peningkatan

sosialisasi serta penyuluhan kepada nasabah yang belum menggunakan

karena sangat membantu mempermudah transaksi yang dibutuhkan oleh

nasabah atau konsumen tersebut.

Page 115: TUGAS AKHIR ANALISA e-BANKING DALAM MENINGKATKAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate: dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro. Kasmir. 2010. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: RajaGrafindo. Kotler, Philip. 1997, “Manajemen Pemasaran”: Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan Pengendalian”, Buku dua, Salemba Empat Prentice-Hall, Jakarta. _________. 2000, “Manajemen Pemasaran”: Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan Pengendalian”, Buku dua, Salemba Empat Prentice-Hall, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Loonam, Mary and O’Loughlin, Deirdre. 2008. Exploring e-service quality: a study of

Irish online banking. Marketing Intelligence & Planning Vol. 26 No. 7, 2008. pp. 759-780.

Rust, R.T. and Kannan, P.K. (2003), “E-service: a new paradigm for business in the

electronic environment”, Communications of the ACM, Vol. 46 No. 6, pp. 37-42.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandi, 2004, Prinsip-prinsip Total Quality Services, Andi Offset:

Yogyakarta. Tjiptono, Fandi, 2005, Pemasaran Jasa, Edisi I, Bayumedia: Malang. Tjiptono, Fandi, 2006, Manajemen Jasa, Andi: Yogyakarta. Umar, Husein, 2003, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Ghalia Indonesia:

Jakarta.