tugas akhir
-
Upload
jason-zhang -
Category
Documents
-
view
1.444 -
download
3
Transcript of tugas akhir
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
(Perseroan)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Pengendalian Manajemen
Disusun oleh :
Stacey Tan 2007130012
Bernadetta Ratri Dian Kencana 2007130016
Tommy Reinaldo Kurniawan 2007130129
Fabianus Anthony Budiyono 2007130087
Agung Nugroho 2007130246
Kelas : A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2010
Chapter 1The Nature of Management Control Systems
ProfilePada tahun 1959, almarhum Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang nantinya
berkembang menjadi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. (TPS-Food). Sebuah Bisnis
keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak
Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sampai hari ini, kultur manajemen yang erat seperti
sebuah keluarga adalah salah satu nilai yang terus dipertahankan oleh generasi ketiga dari
sang pendiri.
Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk-produk makanan yang terus
tumbuh, PT. Tiga Pilar Sejahtera didirikan pada tahun 1992 dan menjadi perusahaan publik
pada 2003. TPS-Food selalu menekankan pentingnya produk yang berkualitas dan
memberikan nilai tambah kepada konsumen. Berbekal pengalaman yang panjang, tradisi,
serta loyalitas konsumen; TPS-Food berhasil meraih posisi sebagai produsen mi kering dan
bihun terdepan di pasar Indonesia.
Komitmen TPS-Food untuk menghasilkan produk yang terbaik, diterima oleh pasar,
dan berkualitas tinggi dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2002, HACCP,
dan sertifikasi Halal.
Standar produksi yang tinggi dan jaringan distribusi yang luas memperkuat PT.Tiga
Pilar Sejahtera Food,Tbk. sebagai salah satu pilihan konsumen.
Sejarah1959 setelah lebih dari 20 tahun bekerja sebagai profesional dalam bidang pembuatan
bihun, Tan Pia Sioe mendirikan Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo,
Jawa Tengah untuk memproduksi bihun berbahan dasar jagung dengan visi untuk
memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen.
1978 Tan Pia Sioe meninggal dunia, dan perusahaan diwariskan kepada Priyo
Hadisutanto.
1980 Dibawah kepemimpinan Priyo Hadisutanto, proses produksi di modernisasi dengan
pembelian mesin-mesin impor dan menjadi pemimpin pasar di Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
1992 PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan di Sukoharjo, Jawa Tengah oleh generasi ketiga
untuk memproduksi bihun dan mie kering dan segera memperluas jaringan
distribusinya.
1995 Membangun pabrik baru di Karang Anyar, Jawa Tengah sebagai bentuk antisipasi
dari perkembangan permintaan pasar.
2000 Dimulainya pembangungan dari 25 hektar Industri Makanan Gabungan di Sragen,
Jawa Tengah, dengan rencana selesai pada tahun 2003 untuk menyatukan semua
bagian pada satu lokasi untuk mengantisipasi akan perkembangan di masa yang
akan datang dan efisiensi produksi.
2001 - Memulai relokasi dari pabrik ke tempat baru di Sragen.
- Memasuki Produksi Makanan Konsumsi dengan membentuk unit produksi untuk
mie instan dengan produksi dan marketing yang dimulai tahun 2002.
2002 - Mengimplementasikan sistem menejeman yang paling mutakhir untuk mencapai
perkembangan yang berkelanjutan dalam produktifitas dan efisiensi.
- Mendapat penghargaan sertifikasi ISO 9001:2000
2003 Menjadi perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Jakarta melalui akuisisi dari PT.
Asia Inti Selera,Tbk pemimpin pasar dari mie telur dengan merk Ayam 2 Telor
2005 - Memasuki pasar permen dan biskuit melalui akuisisi dari PT. Polymeditra
Indonesia, pemimpin pasar dari permen asam dengan merk Gulas
- Mendapat penghargaan sertifikasi HACCP
2007 Mengganti logo yang lama dengan logo baru sebagai simbol dari semangat PT.Tiga
Pilar Sejahtera Food,Tbk.
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Priyo Hadisutanto (Komisaris Utama)
Kang Hongkie Widjaja (Wakil Komisaris Utama)
Budhi Istanto Suwito (Komisaris)
Herry Beng Koestanto (Komisaris)
Prof. Ir. Haryadi, Mapp Sc,PhD (Komisaris Independen)
Bondan Haryo Winarno (Komisaris Independen)
Dewan Direksi
Stefanus Joko Mogoginta (Direktur Utama)
Hengky Koestanto (Wakil Direktur Utama)
Edi Susanto (Direktur)
Bussiness OverviewIndustri makanan merupakan bisnis yang memiliki potensi untuk tumbuh dan
berkembang tanpa batas, karena industri ini memenuhi kebutuhan manusia yang paling
mendasar. Potensi tanpa batas disertai dengan “entry barrier” yang terus berkurang
memikat banyak investor dan pemain baru untuk masuk dalam industri ini. Di satu pihak, hal
ini membuktikan bahwa sektor ini masih berpotensi dan menguntungkan. Di sisi lain, hal ini
membuat pasar di industri ini menjadi semakin kompleks.
Menyadari kompetisi yang terus bertambah di pasar, TPS-Food bertekad untuk
melanjutkan keberhasilan kami menyajikan produk-produk makanan berkualitas dan
memberikan nilai lebih bagi konsumen. Untuk mencapai tujuan ini, TPS-Food telah
melakukan berbagai macam riset dan pengembangan agar bisa terus meningkatkan kualitas
produk dan juga memperbaiki proses produksi kami agar semakin efisien dan efektif.
Dengan beberapa riset yang sudah berjalan, dalam jangka menengah ini TPS-Food
siap untuk menerapkan beberapa proses bisnis terbaru sehingga dapat mengurangi biaya
produksi dan kami bertekad untuk mengembalikan hasil investasi ini kepada konsumen.
TPS-Food juga berencana untuk melakukan banyak perbaikan terhadap fasilitas dan
infrastruktur produksi sebagai antisipasi peningkatan target kapasitas produksi serta
persiapan untuk masuk ke beberapa produk makanan baru.
Struktur Perusahaan Anak
PT Naga Mas Sakti Perkasa
o Lokasi : Jakarta
o Jenis Usaha : Industri pengolahan hasil laut
PT Asia Niaga Prakasatama
o Lokasi : Jakarta
o Jenis Usaha : Distribusi, perdagangan, dan keagenan
PT Tiga Pilar Sejahtera
o Lokasi : Solo
o Jenis Usaha : Industri dan perdagangan mie
PT Poly Meditra Indonesia
o Lokasi : Karanganyar
o Jenis Usaha : Industri dan perdagangan makanan
PT Patra Power Nusantara
o Lokasi : Sragen
o Jenis Usaha : Industri penghasil energi
PT Bumi Raya Investindo
o Lokasi : Jakarta
o Jenis Usaha : Perdagangan dan perkebunan
Elements of a Control System
Detector
o Adanya standar produksi yang tinggi
Assessor
o Melakukan estimasi nilai dengan 2 metode (Discounted Cash Flow &
Guideline Company Method)
o Rekonsiliasi dan pembobotan dengan menggunakan kedua metode tersebut.
Effector
o Memperbaiki proses produksi agar semakin efisien dan efektif
o Benchmark dengan perusahaan sejenis
Communications Network
o Melakukan berbagai macam riset dan pengembangan
Management Control
Management Control Activities
o Planning
Menyadari kompetisi yang terus bertambah di pasar, TPS-Food
bertekad untuk melanjutkan keberhasilan dengan menyajikan produk-
produk makanan berkualitas dan memberikan nilai lebih bagi
konsumen.
o Coordinating
Untuk mencapai tujuan ini, TPS-Food telah melakukan berbagai
macam riset dan pengembangan agar bisa terus meningkatkan
kualitas produk dan juga memperbaiki proses produksi kami agar
semakin efisien dan efektif.
o Communicating
Dengan beberapa riset yang sudah berjalan, dalam jangka menengah
ini TPS-Food siap untuk menerapkan beberapa proses bisnis terbaru
sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan kami bertekad untuk
mengembalikan hasil investasi ini kepada konsumen.
o Evaluating
Menyusun kinerja keuangan dengan membandingkan data keuangan
setiap periode.
o Deciding
TPS-Food berencana untuk melakukan banyak perbaikan terhadap
fasilitas dan infrastruktur produksi sebagai antisipasi peningkatan
target kapasitas produksi serta persiapan untuk masuk ke beberapa
produk makanan baru.
o Influencing
Kecenderungan masyarakat yang cukup tinggi untuk mengkonsumsi
mie dan mulai lebih mementingkan faktor higenis sehingga konsumen
mie basah yang berasal dari produsen tradisional makin beralih ke
produk mie kering.
Goal Congruence
o Tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan produk yang terbaik, diterima
oleh pasar, dan berkualitas tinggi. Selain itu juga untuk memproduksi
makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen. Oleh
karena itu perusahaan menetapkan strategi dengan menerapkan beberapa
proses bisnis terbaru sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan
memperbaiki proses produksi agar semakin efisien dan efektif.
Tool for Implementing Strategy
o Dikarenakan tujuan perusahaan adalah memproduksi makanan berkualitas
pada harga yang terjangkau, maka untuk menyiasati kenaikan harga
perusahaan melakukan berbagai strategi, diantaranya :
Menerapkan beberapa proses bisnis terbaru sehingga dapat
mengurangi biaya produksi.
Melakukan banyak perbaikan terhadap fasilitas dan infrastruktur
produksi sebagai antisipasi peningkatan target kapasitas produksi
serta persiapan untuk masuk ke beberapa produk makanan baru.
Perusahaan memiliki beberapa sumber pendapatan dengan
karakteristik yang berbeda. Diversifikasi produk diyakini dapat
memperkuat daya tahan perseroan dalam menghadapi krisis ekonomi
dan tetap dapat tumbuh positif di tahun-tahun mendatang.
Dengan akan beroperasinya anak perusahaan yang akan memasok
kebutuhan energi perseroan yaitu PT Patra Power Nusantara dengan
kapasitas 3000 kwH pada pertengahan tahun 2009, meningkatkan
efisiensi atau menurunkan biaya produksi untuk biaya steam dan
listrik.
Financial and Nonfinancial Emphasis
o Financial dimension
Menyusun kinerja keuangan dengan membandingkan data keuangan
beberapa periode kebelakang.
Menyusun rasio keuangan perusahaan beberapa periode kebelakang.
Melakukan analisa terhadap posisi keuangan perusahaan beberapa
periode kebelakang.
o Nonfinancial objectives
Memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau
Menyajikan produk-produk makanan berkualitas dan memberikan nilai
lebih bagi konsumen.
Memperkuat daya tahan perseroan dalam menghadapi krisis ekonomi
sehingga tetap dapat tumbuh positif di tahun-tahun mendatang.
Aid in Developing New Strategies
o Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa dan pertumbuhan
perekonomian Indonesia yang masih tetap positif di tahun-tahun mendatang
dengan karakteristik produk perusahaan yang pada umumnya ditujukan
kepada konsumen segmen menengah kebawah, maka diperkirakan dapat
membuat penjualan perusahaan tumbuh rata-rata 22% di tahun-tahun
mendatang. Hal tersebut juga didukung oleh:
Masih tersedianya kapasitas produksi untuk peningkatan volume
produksi.
Pengalaman mengelola jaringan distribusi yang luas sejak tahun
1990.
Kecenderungan masyarakat yang cukup tinggi untuk mengkonsumsi
mie dan mulai lebih mementingkan faktor higenis sehingga konsumen
mie basah yang berasal dari produsen tradisional makin beralih ke
produk mie kering.
Produk mie kering perusahaan merupakan market leader di
Indonesia.
Strategy Formulation
1959 setelah lebih dari 20 tahun bekerja sebagai profesional dalam bidang pembuatan
bihun, Tan Pia Sioe mendirikan Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo,
Jawa Tengah untuk memproduksi bihun berbahan dasar jagung dengan visi untuk
memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen.
1978 Tan Pia Sioe meninggal dunia, dan perusahaan diwariskan kepada Priyo
Hadisutanto.
1980 Dibawah kepemimpinan Priyo Hadisutanto, proses produksi di modernisasi dengan
pembelian mesin-mesin impor dan menjadi pemimpin pasar di Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
1992 PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan di Sukoharjo, Jawa Tengah oleh generasi ketiga
untuk memproduksi bihun dan mie kering dan segera memperluas jaringan
distribusinya.
1995 Membangun pabrik baru di Karang Anyar, Jawa Tengah sebagai bentuk antisipasi
dari perkembangan permintaan pasar.
2000 Dimulainya pembangungan dari 25 hektar Industri Makanan Gabungan di Sragen,
Jawa Tengah, dengan rencana selesai pada tahun 2003 untuk menyatukan semua
bagian pada satu lokasi untuk mengantisipasi akan perkembangan di masa yang
akan datang dan efisiensi produksi.
2001 - Memulai relokasi dari pabrik ke tempat baru di Sragen.
- Memasuki Produksi Makanan Konsumsi dengan membentuk unit produksi untuk
mie instan dengan produksi dan marketing yang dimulai tahun 2002.
2002 - Mengimplementasikan sistem menejeman yang paling mutakhir untuk mencapai
perkembangan yang berkelanjutan dalam produktifitas dan efisiensi.
2005 - Memasuki pasar permen dan biskuit melalui akuisisi dari PT. Polymeditra
Indonesia, pemimpin pasar dari permen asam dengan merk Gulas
CHAPTER 2Understanding Strategies
Goals Menghasilkan produk yang terbaik, diterima oleh pasar, dan berkualitas tinggi
Memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen
Strategies Standar produksi yang tinggi dan jaringan distribusi yang luas
Melakukan berbagai macam riset dan pengembangan
Memperbaiki proses produksi agar semakin efisien dan efektif
Menerapkan beberapa proses bisnis terbaru sehingga dapat mengurangi biaya
produksi
Melakukan banyak perbaikan terhadap fasilitas dan infrastruktur produksi sebagai
antisipasi peningkatan target kapasitas produksi serta persiapan untuk masuk ke
beberapa produk makanan baru
Perusahaan memiliki beberapa sumber pendapatan dengan karakteristik yang
berbeda. Diversifikasi produk diyakini dapat memperkuat daya tahan perseroan
dalam menghadapi krisis ekonomi dan tetap dapat tumbuh positif di tahun-tahun
mendatang
Dengan akan beroperasinya anak perusahaan yang akan memasok kebutuhan
energi perseroan yaitu PT Patra Power Nusantara dengan kapasitas 3000 kwH pada
pertengahan tahun 2009, meningkatkan efisiensi atau menurunkan biaya produksi
untuk biaya steam dan listrik
Prospek dan Risiko Prospek
o Perdagangan tetap tumbuh
Terjadinya krisis global saat ini secara nyata berimbas kepada
penurunan aktivitas ekonomi di Indonesia. Meskipun demikian, berkat
besarnya pasar domestik yang dimiliki Indonesia, industri ritel tetap
menjadi tumpuan untuk menggairahkan ekonomi nasional.
Perkembangan industri ritel nasional 2008 secara keseluruhan masih
menunjukkan kecenderungan yang positif. Didukung oleh penurunan
harga energi yang diperkirakan akan berlanjut hingga akhir 2009,
diperkirakan industri ritel nasional dapat tumbuh 10-15 %. Di
Indonesia, sampai saat ini kontribusi sektor perdagangan ritel
terhadap PDRB berkisar 60%.
Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa dan
pertumbuhan perekonomian Indonesia yang masih tetap positif di
tahun-tahun mendatang dengan karakteristik produk perusahaan yang
pada umumnya ditujukan kepada konsumen segmen menengah
kebawah, maka diperkirakan dapat membuat penjualan perusahaan
tumbuh rata-rata 22% di tahun-tahun mendatang. Hal tersebut juga
didukung oleh:
Masih tersedianya kapasitas produksi untuk peningkatan
volume produksi.
Pengalaman mengelola jaringan distribusi yang luas sejak
tahun 1990.
Kecenderungan masyarakat yang cukup tinggi untuk
mengkonsumsi mie dan mulai lebih mementingkan faktor
higenis sehingga konsumen mie basah yang berasal dari
produsen tradisional makin beralih ke produk mie kering.
Produk mie kering perusahaan merupakan market leader di
Indonesia.
o Diversifikasi pendapatan
Perusahaan memiliki beberapa sumber pendapatan dengan
karakteristik yang berbeda. Diversifikasi produk diyakini dapat
memperkuat daya tahan perseroan dalam menghadapi krisis ekonomi
dan tetap dapat tumbuh positif di tahun-tahun mendatang.
o Kemandirian dalam pemasokan energi
Dengan akan beroperasinya anak perusahaan yang akan memasok
kebutuhan energi perseroan yaitu PT Patra Power Nusantara dengan
kapasitas 3000 kwH pada pertengahan tahun 2009, meningkatkan
efisiensi atau menurunkan biaya produksi untuk biaya steam dan
listrik.
Risiko
o Risiko Perekonomian
Kondisi sosial, ekonomi dan politik, baik nasional maupun
internasional tentu akan mempengaruhi dunia usaha pada umumnya.
Kondisi perekonomian yang menurun secara langsung akan
berdampak pada penurunan aktivitas sektor riil, terutama berkaitan
dengan penurunan daya beli masyarakat, kenaikan biaya produksi
dan kenaikan tingkat bunga pinjaman. Salah satu agenda nasional
yang mesti dicermati adalah pelaksanaan Pemilu 2009.
Krisis keuangan global yang belum jelas kapan akan berakhir, bagi
perusahaan juga dapat berdampak pada kesulitan untuk
mendapatkan pinjaman bagi pengembangan perusahaan. Kondisi
perekonomian yang buruk juga bisa mempengaruhi penurunan
pendapatan perusahaan, akibat menurunnya daya beli masyarakat.
o Risiko Persaingan
Perusahaan memiliki pesaing yang tangguh. Pesaing utama
perusahaan berdasarkan kapasitas produksi adalah PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, PT Saritama Tunggal, PT Sentrafood Indonusa
Corp. Para pesaing ini memiliki karakteristik menggunakan lebih dari
satu merek dengan berbagai rasa dalam produk usahanya.
o Risiko Bahan Baku
Risiko dari industri yang digeluti perusahaan bisa datang dari
penyediaan bahan baku, khususnya bahan-bahan yang harus di
impor, misalnya gandum sebagai bahan utama pembuat mie.
Indonesia bukanlah produsen gandum. Sedangkan lahan gandum
diseluruh dunia diperkirakan akan terus menyusut, menyusul adanya
kecenderungan petani gandum untuk beralih menjadi petani jagung,
guna memasuki industri biofuel yang terus tumbuh.
o Risiko Perubahan Peraturan
Perubahan peraturan dapat berdampak negatif atau positif. Peraturan
yang berdampak langsung terhadap perusahaan misalnya tentang
bea masuk impor gandum.
o Risiko Tidak Tercapainya Proyeksi
Jika terjadi krisis ekonomi berkepanjangan dan mengakibatkan
penurunan daya beli masyarakat yang cukup drastis. Hal ini bisa
mengakibatkan kinerja perusahaan tak sesuai dengan yang
diproyeksikan.
Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
o Pengalaman di industri mie sejak tahun 1990
o Memiliki jaringan distribusi yang luas
o Market leader di industri mie untuk pangsa pasar kelas menengah ke bawah
o Memiliki usaha makanan dari hulu hingga hilir, sehingga rantai produksi
hingga penjualan dapat lebih efisien dengan diversifikasi yang baik
o Memiliki kapasitas produksi yang cukup besar untuk mengakomodir
pertumbuhan penjualan
Weakness (Kelemahan)
o Ketergantungan yang cukup besar terhadap satu jenis bahan baku
o Pengalaman perseroan hanya pada satu segmen konsumen yaitu, konsumen
kelas menengah ke bawah berpotensi membatasi kemampuan perusahaan
dalam memperluas pangsa pasar
Opportunity (Kesempatan)
o Potensi peningkatan pangsa pasar produk mie kering dan bihun kering
perusahaan terkait dengan pengalihan konsumsi mie basah dan bihun basah
menjadi konsumsi mie kering dan bihun kering
o Peningkatan pangsa pasar produk mie kering perusahaan yang sangat besar
terkait dengan tingginya minat konsumsi mie di masyarakat
o Berpotensi memperoleh peningkatan pendapatan yang signifikan di masa
mendatang terkait dengan kecenderungan menguatnya harga CPO
Threat (Ancaman)
o Kenaikan harga bahan baku sehingga meningkatkan harga produk
perusahaan sementara terdapat keterbatasan daya beli konsumen kalangan
menengah ke bawah
o Penetrasi produk mie di kelas menengah ke atas ke pangsa pasar menengah
ke bawah
Corporate-Level StrategyPerusahaan memilih related diversified firms terlihat dari jenis anak perusahaan yang
dimiliki. Semua anak perusahaan berjenis usaha yang saling berkaitan dan mendukung
kelangsungan produksi maupun penjualan. Jenis usaha yang digeluti merupakan usaha dari
hulu ke hilir, sehingga rantai produksi hingga penjualan dapat lebih efisien dengan
diversifikasi yang baik.
Business-Unit StrategyPerusahaan merupakan perusahaan besar yang telah beepengalaman sejak tahun
1990. Jaringan distribusi yang dimilikinya pun luas. Perusahaan telah menjadi market leader
di industri mie untuk pangsa pasar mengengah ke bawah. Oleh karena itu business-unit
strategy yang tepat untuk diimplementasikan, sesuai dengan BCG Model, berada pada
tahap “STAR” dimana perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar yang telah ada
dengan terus memperluas volume pangsa pasar mereka.
Analisa IndustryDilihat dari industri yang digeluti dan pangsa pasar yang dipilih, dapat dilihat bahwa
perusahaan memimilih strategy “low cost” sebagai competitive advantage nya. Hal ini
dikarenakan banyaknya pesaing dengan jenis industri yang sejenis dan juga dikarenakan
pangsa pasar serta tujuan utama perusahaan ini, yaitu untuk memproduksi makanan
berkualitas dengan harga yang terjangkau konsumen. Dalam hal ini konsumen yang
dimaksud adalah konsumen dengan pangsa pasar menengah ke bawah. Maka dari itu,
harga adalah hal utama yang harus diperhatikan disamping kualitas produk.
CHAPTER 3Behaviour in Organizations
Sistem Formal :
1). Kode Etik :
Penerapan Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) ditetapkan mengacu kepada
ukuran-ukuran norma kebenaran dan etika moral yang berlaku di masyarakat. Perseroan
menetapkan Pedoman Tingkah Laku yang merupakan wujud komitmen pelaksanaan tata
kelola perusahaan yg baik (GCG) dan menjadi dasar sikap dan perilaku sehari-hari bagi
jajaran Komisaris, Direksi dan karyawan. Perseroan mengharapkan setiap individu dapat
berperan aktif sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya dan dapat menjaga citra
perusahaan. Pedoman ini mencantumkan secara jelas mengenai hubungan antara pekerja
dan perusahaan, lingkungan kerja, benturan kepentingan, penanganan informasi
perusahaan yg bersifat rahasia, insider trading, hubungan dengan para pemasok,
konsumen, pemegang saham dan instansi pemerintah, serta hubungan komunitas dalam
bentuk pelayanan kepada masyarakat, donasi dan kepedulian lingkungan.
Code of Conduct (CoC) terpasang di papan pengumuman di area publik kantor &
pabrik, dalam spanduk yang dipasang di pintu masuk masing-masing pabrik dan sosialisasi
untuk karyawan dilakukan melalui email.
Upaya penegakan dengan cara audit silang ke karyawan serta pengawasan oleh
General Affair dengan titik pengawasan optimal saat menjelang hari raya dimana banyak
terjadi upaya penyuapan. Pelanggaran terhadap hal ini juga dikenai sangsi.
2). Culture and Management Style :
Kultur manajemen yang erat seperti sebuah keluarga yang terus dipertahankan oleh
generasi penerus ke-3 hingga sekarang ini dan juga semangat kerja keras. mereka juga
selalu menekankan kepada pentingnya produk yang berkualitas dan memberikan nilai
tambah kepada konsumen. Hal ini terbukti dengan diraihnya sertifikat ISO 9001:2002,
HACCP, dan sertifikasi Halal. Standar produksi yang tinggi dan jaringan distribusi yang luas
memperkuat PT.Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk. sebagai salah satu pilihan konsumen. Selain
itu juga Dewan Komisaris memberikan pengarahan kepada Direksi untuk menerapkan Good
Corporate Governance.
3). Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 6 (enam) anggota, 2 (dua) diantaranya
adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris bertugaas dan bertanggung jawab untuk :
Komisaris bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan pengelolaan
perusahaan oleh Direksi
Memberikan nasihat kepada Direksi
Mewakili kepentingan pemegang saham serta bertanggung jawab pada RUPS
Bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan dan
melakukan tugas-tugas lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar, keputusan RUPS
perusahaan serta peraturan peraturan lainnya.
4). Dewan Direksi
Direksi Perusahaan terdiri dari tiga orang, yaitu Direktur Utama,Wakil Direktur
Utama, dan Direktur. Struktur Direksi ini dipandang cukup efektif, berkat hasil kerjanya
terlihat bahwa kinerja perusahaan cukup meningkat dalam tahun-tahun terakhir ini. Dewan
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain :
Direksi perusahaan bertanggungjawab penuh atas pengurusan perusahaan
Mewakili perusahaan dalam melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar perusahaan
Direksi bertugas untuk memimpin Perusahaan dalam mencapai tujuan,
meningkatkan efisiensi dan efektifitas, melaksanakan keputusan RUPS perusahaan
dan mematuhi peraturan perundang-undangan.
5). Sekertaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan memegang peranan penting dalam pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan untuk memperlancar hubungan antara organ Perusahaan serta hubungan
antara Perusahaan dengan Stakeholders. Sekertaris Perusahaan diangkat dengan fungsi
pokok sebagai berikut:
Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan investor termasuk
penatausahaan serta menyimpan dokumen perusahaan, antara lain; Daftar
Pemegang Saham, Daftar Khusus serta Risalah Rapat Direksi maupun RUPS.
Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan masyarakat.
Membina dan mengendalikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan tata kelola perusahaan yang baik untuk memastikan telah terpenuhinya semua
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pasar Modal, Bursa Efek serta berusaha
memenuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Mengelola kesekretariatan Direksi untuk memberikan tugas dukungan bagi Direksi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
6). Komite Audit
Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Peraturan
Pencatatan Efek No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di
Bursa yang merupakan lampiran keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.
Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001, Peraturan Bapepam No KEP-41/PM/2003
tanggal 22 Desember 2003 Lampiran peraturan No.IX.1.5. Komite Audit telah melakukan
penelaahan terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Dewan Direksi kepada
Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris. Komite Audit Perseroan beranggotakan 3 (tiga) orang termasuk Komisaris
Independen sebagai Ketua.
Tugas Komite Audit ini adalah memberikan pendapat kepada Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Komisaris, mengidentifikasi hal-
hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas lain yang berkaitan
dengan tugas Komisaris seperti :
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh
Perseroan.
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan tugas pemeriksaaan oleh Internal Audit.
Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas resiko yang dihadapi
perseroan dan masalah lain yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
7). Audit Internal
Fungsi utama Audit Internal adalah mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian
internal TPS Food, untuk memberikan keyakinan bahwa risiko terkelola dengan baik,
pengendalian internal cukup memadai dan tata kelola perusahan telah dilaksanakan dengan
baik sehingga kesimpulan yang diambil dapat memberikan nilai tambah bagi
penyempurnaan operasi organisasi.
Audit Internal bertanggung jawab kepada Direksi untuk melaksanakan audit dan
mengawasi unit operasi perusahaan guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa
pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kehati-
hatian.
8). Sistem Pengendalian Internal
Perseroan mengembangkan sistem pengendalian dan pengawasan internal untuk
memastikan keamanan pengelolaan aset dan sumber daya perusahaan. Pelaksanaan
tugas pengendalian internal merupakan tanggung jawab seluruh unit kerja. Perusahaan
mengembangkan sistem pengendalian dan pengawasan internal yang mencakup
beberapa aspek yaitu:
Kegiatan pengendalian dan pengawasan internal disusun secara terstruktur untuk
menciptakan lingkungan yang baik.
Pengelolaan risiko usaha dalam mengidentifikasi, menganalisis dan menilai, dikaji
dengan penuh ketelitian.
Pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada unit dan satuan kerja dalam
mengelola kewenangan otorisasi, rekonsiliasi, verifikasi dan penilaian atas prestasi
kerja serta pembagian tugas dilakukan demi keamanan terhadap aset perusahaan.
Pengendalian sistem informasi yang menyangkut laporan kegiatan operasional,
financial dan ketaatan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Pelaporan dan monitoring terhadap kualitas sistem pengendalian internal kepada
Direksi dan Komisaris.
Sistem Informal :
Susunan kinerja informal perusahaan juga terlihat dari motto perusahaan yang lebih
menekankan kepada menghasilkan produk yang berkualitas dan memberikan nilai tambah
kepada konsumen. “ Living Our Values, and Valuing Our People “
PT. Tiga Pilar Sejahtera Foods, Tbk berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan
dan prinsip-prinsip :
Existence
Fokus dan total dalam menjalankan seluruh kegiatan perusahaan
Experience
Memiliki pengalaman lintas jaman di bidang usaha makanan
Trustworthy
Senantiasa menjaga hubungan baik dengan para stakeholders
PT. Tiga Pilar Sejahtera Foods, Tbk mempunyai visi dan misi yang terkandung dalam
catatan formal perusahaan. Selain itu juga PT. Tiga Pilar Sejahtera Foods, Tbk mempunyai
strategi perusahaan untuk mencapai visi dan misi tersebut, yaitu :
Quality and Service
Kualitas dan layanan merupakan faktor utama yang saling melengkapi dalam
bisnis. Apabila seorang pelanggan pulang dengan senyum puas karena layanan
yang kita berikan maka ia akan membaginya dengan orang lain.
Value to share
Terus berupaya memberikan nilai tambah kepada para stakeholders karena
mereka yakin kinerja terbaik akan memperkuat posisi perseroan di pasar.
Innovation
Memadukan inovasi kemajuan sumber daya manusia dan kemajuan teknologi
untuk menciptakan daya saing dan menghantarkan pertumbuhan di masa
mendatang.
Struktur Organisasi :
Jika melihat struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
struktur organisasi tersebut termasuk ke dalam kategori functional organization structure,
dimana struktur organisasi tersebut memisahkan divisi-divisi operasi, keuangan,
pengembangan bisnis, penjualan dan pemasaran, dan perencanaan. Di mana dalam
masing-masing divisi dibagi berdasarkan spesialisasi dan keahliannya masing-masing untuk
pencapaian tujuan spesifik berdasarkan divisinya. Dan setiap Direktur masing-masing divisi
memiliki otonomi dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab pada divisinya
masing-masing.
Controller :
Peranan Controller pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk terdiri dari Komite Audit
yang ditunjuk untuk melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang mereview kinerja
perusahaan dan anak perusahaanm penilaian atas pelaksanaan kegiatan dan hasil audit
yang dilakukan Auditor Eksternal dan melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang – undangan.
Chapter 4Responsibility Centre: Revenue and Expense Center
Responsibility centers adalah suatu unit organisasi yang dikepalai oleh seorang
manager yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatannya. Ada 4 macam
responsibility centers yang ada di dalam suatu perusahaan :
1. Revenue center.
2. Research and Development Center
3. Human Resource Development Center
4. Innovation and Information Technology Center
Dalam memposisikan diri sebagai National Food Industry Player, PT Tiga PiIar
Sejahtera Food Tbk (Perseroan) telah mengimplementasikan Good Corporate Governance
yang benar dan konsisten dan untuk membuat kebijakan strategis bisnis ke depan.
Sepanjang tahun 2008, selain berhasil meraih kinerja keuangan yang sangat baik,
Perseroan juga mengalami perubahan strategis dengan melakukan aksi korporasi yang
dimulai sejak kwartal pertama tahun 2008. Perubahan strategis dan aksi korporasi tersebut
telah meningkatkan kemampuan dan membangun keunggulan komparatif dan daya saing
Perseroan di pangsa pasar domestik maupun ekspor.
Keberhasilan Perseroan melakukan aksi korporasi yang dilakukan dengan cara
mengakuisisi tiga kelompok usaha strategis di tahun 2008 telah berhasil menciptakan sinergi
usaha. Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi PT Tiga PiIar Sejahtera
Food Tbk (Perseroan), krisis global telah berdampak pada melambatnya pertumbuhan
ekonomi dunia, tidak terkecuali Asia dan Indonesia. Penurunan daya beli bagi sebagian
besar masyarakat di pasar domestik akan menuntut manajemen untuk menetapkan
kebijakan-kebijakan yang kreatif dan inovatif secara berhati-hati dalam mengelola kegiatan
operasinya.
Sebagai National Food Industry Player yang memiliki kualitas produk yang
outstanding dibandingkan produk sejenis dikelasnya, memiliki unique selling point di semua
aspek dan komponen perusahaan, fundamental yang kuat yang mampu bertumbuh dengan
lompatan, memperluas jalur distribusi, brand management dan promotion yang dilakukan
secara konsisten dan persisten.
REVENUE CENTRE
Dalam menghadapi krisis global saat ini, Perseroan dapat bertahan dan melewati
masa krisis dengan kinerja yang sangat mengesankan. Perseroan berada dalam posisi
menguntungkan berkat pertumbuhan industri makanan di Indonesia yang masih sangat
menjanjikan. Penjualan makanan dan minuman tumbuh 10-12 %. Pasar industri makanan
tahun 2008 mencapai Rp400 triliun, meningkat dibanding tahun 2007 sebesar Rp383 triliun.
Tahun 2008 merupakan momentum bagi TPS Food. Selama 50 tahun, sepanjang sejarah
Indonesia merdeka, Perseroan telah berhasil membuktikan daya tahannya sebagai entitas
bisnis yang mengutamakan nilai dan kualitas produk. Perseroan telah mengalami berbagai
tantangan dalam mewujudkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk
makanan sehat yang berkualitas.
Masa depan tampak semakin cerah bagi Perseroan untuk terus bertumbuh dan
memperkuat eksistensinya di industri makanan. Pada tahun 2008 Perseroan berhasil
menciptakan sinergi industri dan membukukan laba yang mengesankan. Neraca konsolidasi
tahun 2008 mengalami peningkatan dari Rp792 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 1.016
triliun per 31 Desember 2008. Hal ini disebabkan oleh akuisisi mayoritas kepemilikan saham
3 buah perusahaan yaitu: PT Poly Meditra Indonesia, PT Bumi Raya Investindo dan PT
Patra Power Nusantara. Laba bersih konsolidasi tahun 2008 mengalami pertumbuhan
sebesar 82,02% yaitu dari Rp 15,7 miliar atau 3,26% pada tahun 2007 menjadi Rp 28,7
miliar atau 5,86% pada tahun 2008.
Namun demikian, pencapaian tersebut tidak lepas dari tantangan. Krisis ekonomi
dunia menyebabkan turunnya tingkat ekspor dan kredit perbankan di Indonesia. Begitupun
dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2008 yang hanya mencapai
6.1%, tidak sebaik pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar 6,3%. Hal ini berakibat
pada menurunnya daya beli masyarakat. Sementara sumber utama pendapatan TPS Food
pada tahun 2008 berasal dari mie dan bihun kering serta biskuit yang masing-masing
tercatat sebesar 30%, 20%, dan 20%.
Aspek penting lain yang menjadi perhatian Perseroan adalah pengembangan inovasi
produk dan mencari kemungkinan pasar baru untuk meningkatkan volume penjualan.
Perseroan juga bekerjasama dengan para pemasok guna menekan pengaruh lonjakan
harga-harga bahan komoditi agar konsumen dapat menerima produk kami dengan harga
yang wajar.
Research and Development Center
TPS Food menyadari pentingnya Divisi Penelitian dan Pengembangan sebagai
bagian dari strategi Perseroan untuk memperkokoh produk-produk yang sudah ada maupun
menghadirkan inovasi produk baru dengan mengutamakan kualitas dan nilai. Dalam
melaksanakan tanggung jawabnya, Divisi R & D memastikan varian rasa, gizi dan
keamanan produk-produk TPS Food telah memenuhi standar kualitas dan keamanan
tertinggi sebagai produk yang layak dikonsumsi publik. Melalui proses kreativitas dan inovasi
yang berkesinambungan, Departemen R & D diharapkan mampu meningkatkan daya saing
Perseroan dalam hal kualitas, inovasi, efisiensi dan efektivitas serta produktivitas
perusahaan.
Kegiatan R & D adalah kunci utama yang menentukan terpenuhinya kebutuhan
konsumen akan nutrisi serta terciptanya beraneka pilihan rasa pada produk kami. Dalam hal
inovasi, Perseroan kembali melahirkan beberapa varian rasa baru untuk produk mie snack,
mie instan, mie kering dan bihun kering.
Dalam hal teknologi, Perseroan mempersiapkan sistem teknologi baru untuk
memperlancar proses produksinya. Untuk hasil terbaik, proses produksi dilaksanakan
secara GMP (Good Manufacturing Process) dilengkapi konsep keamanan pangan (HACCP)
sehingga produk yang dihasilkan benar-benar
berkualitas dan aman dikonsumsi. Kinerja Divisi R & D tentunya tidak terlepas dari peran
dari Departemen Kendali Mutu (Quality Control). Komitmen Perseroan dalam menerapkan
kendali mutu dalam lini produksi dilaksanakan melalui Analisa Material (input), Pengendalian
Proses dan QC Pass (output). Kami juga melakukan Training
‘Peduli Kualitas’ dan Quality Build In. Sedangkan pada tahap implementasi, Divisi Produksi
dan Teknis senantiasa memastikan bahwa semua proses produksi terkendali dan sesuai
dengan harapan Perseroan.
Human Resource Development Center
Bagi TPS Food, keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh pengalaman dan
keahlian sumber daya manusia. TPS Food memberikan kesempatan bagi para profesional
yang memiliki motivasi kerja tinggi dan kemampuan unggul untuk mengembangkan karir
mereka.
Untuk meningkatkan kompetensi para karyawan, TPS Food mengikutsertakan para
karyawannya dalam program pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan taktis
dan teknis, baik secara personal maupun per divisi, di dalam kelas maupun dalam bentuk
outbound training.
Dalam rangka pembentukan budaya kerja khas TPS Food, setiap karyawan
diberikan kesempatan untuk belajar dan mengenal seluruh fungsi departemen di Perseroan.
Profesionalisme dan kentalnya budaya kekeluargaan di lingkungan kerja TPS Food,
menjadikan Perseroan tempat yang nyaman untuk bekerja. Manajemen TPS Food
senantiasa berupaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat memacu
kreativitas dan produktivitas karyawan yang saat ini telah mencapai 2.490 orang.
TPS Food senantiasa memberikan perhatian khusus kepada karyawan dan
keluarganya dengan menyediakan fasilitas kesehatan, perjalanan dinas, akomodasi serta
program beasiswa bagi keluarga karyawan yang berprestasi. Forum Family Gathering
adalah salah satu kegiatan yang diadakan TPS Food untuk menjalin keakraban antar
karyawan, memupuk rasa memiliki terhadap perusahaan yang pada akhirnya akan
memotivasi karyawan untuk bekerja dan berprestasi lebih baik lagi.
Innovation and Information Technology Center
Bagi TPS Food, keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh pengalaman dan
keahlian sumber daya manusia. TPS Food memberikan kesempatan bagi para profesional
yang memiliki motivasi kerja tinggi dan kemampuan unggul untuk mengembangkan karir
mereka.
Untuk meningkatkan kompetensi para karyawan, TPS Food mengikutsertakan para
karyawannya dalam program pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan taktis
dan teknis, baik secara personal maupun per divisi, di dalam kelas maupun dalam bentuk
outbound training. Dalam rangka pembentukan budaya kerja khas TPS Food, setiap
karyawan diberikan kesempatan untuk belajar dan mengenal seluruh fungsi departemen di
Perseroan. Profesionalisme dan kentalnya budaya kekeluargaan di lingkungan kerja TPS
Food, menjadikan Perseroan tempat yang nyaman untuk bekerja. Manajemen TPS Food
senantiasa berupaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat memacu
kreativitas dan produktivitas karyawan yang saat ini telah mencapai 2.490 orang.
TPS Food senantiasa memberikan perhatian khusus kepada karyawan dan
keluarganya dengan menyediakan fasilitas kesehatan, perjalanan dinas, akomodasi serta
program beasiswa bagi keluarga karyawan yang berprestasi. Forum Family Gathering
adalah salah satu kegiatan yang diadakan TPS Food untuk menjalin keakraban antar
karyawan, memupuk rasa memiliki terhadap perusahaan yang pada akhirnya akan
memotivasi karyawan untuk bekerja dan berprestasi lebih baik lagi.
Chapter 5Profit Centre
PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk memiliki beberapa profit centre yang berupa
beberapa anak perusahaan, namun PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk menyajikan laporan
keuangan secara keseluruhan (konsolidasi) sehingga analisis manajemen yang kami
paparkan merupakan analisis PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk secara keseluruhan.
Berikut analisis manajemen untuk setiap profit centrenya, yaitu :
PT Naga Mas Sakti Perkasa
PT Naga Mas Sakti Perkasa yang terletak di Jakarta merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri pengolahan hasil laut yang sampai saat ini udang
memiliki prospek yang cukup baik untuk diekspor dalam bentuk udang segar dan
beku dengan laju pertumbuhan rata-ratanya sebesar 2,04%. Salah satu perusahaan
eksportir udang yang berlokasi di Jakarta adalah PT Nagamas Sakti Perkasa. Ekspor
perusahaan ini ternyata mengalami penurunan yang cukup besar. Adanya sistem
perdagangan bebas, terbentuknya blok-blok perdagangan dan krisis ekonomi yang
melanda Indonesia mengharuskan PT Nagamas Sakti Perkasa sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang ekspor perikanan untuk bisa menyesuaikan diri,
mengatasi kendala dan merebu: peluang yang ada.
PT Asianiaga Prakasatama
PT Asia Niaga Prakarsatama adalah sebuah anak perusahaan yang bergerak dalam
bidang distribusi, perdagangan, dan keagenan. Yang mendistribusikan produk-
produk dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Perusahaan ini memiliji prospek yang
bagus karena produk-produk PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk merupakan produk
yang laku di pasaran dan mempunyai banyak demand.
PT Tiga Pilar Sejahtera
PT Tiga Pilar Sejahtera adalah anak perusahaan utama dari PT Tiga Pilar Sejahtera
Food, Tbk yang memproduksi mi instan, mie telor, bihun dan snack. PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk. 2010 menargetkan penjualan sebesar Rp 900 miliar dengan
membuat strategi baru seperti, produk baru, ekspansi penjualan ke daerah
Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serta merambah ke agrobisnis.
PT Poly Meditra Indonesia
PT Poly Meditra Indonesia adalah anak perusahaan yang terletak di Karanganyar,
merupakan perusahaan yang baru diakuisisi oleh PT Tiga Pilar Sejahtera.
Perusahaan ini bergerak dalam industry dan perdangan.
PT Patra Power Nusantara
PT. Patra Power Nusantara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi
(power plant)
PT Patra Power Nusantara, anak usaha PT Tiga Pilar Food Tbk (AISA), mendapat
pinjaman senilai US$ 4,26 juta dari PT Austindo Nusantara Jaya Finance dan PT
ANZ Panin Bank.
PT Bumi Raya Investindo
PT Bumi Raya Investindo akan mengembangkan usaha agribisnis di bidang
Perkebunan Kelapa Sawit yang berlokasi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah.
Berikut ini adalah analisis keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. :
Neraca
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. untuk tahun
berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah mendapatkan pendapat wajar
tanpa pengecualian(unqualified opinion). Secara ringkat tabel Neraca dapat disajikan
sebagai berikut:
NERACA (dalam juta) 2009 2008 PERTUMBUHAN
CURRENT ASSETS 434645 318412 36,50%
FIXED ASSETS 543788 559524 -2,81%
NON-CURRENT ASSETS 912391 698545 30,61%
TOTAL ASSETS 1347036 1016957 32,46%
CURRENT LIABILITIES 370658 364578 1,67%
NON-CURRENT LIATBILITIES 547511 261334 109,51%
TOTAL LIABILITIES 918170 625913 46,69%
EQUITY 428442 390655 9,67%
Laba Rugi
Pencapaian kinerja keuangan ditinjau dari akun laba rugi diuraikan sebagai berikut:
Profit/Loss (dalam juta) 2009 2008 Pertumbuhan
Revenue 533194 489171 9,00%
Gross Profit 152977 152892 0,06%
Operating Income 105468 112975 -6,64%
Net Income 37786 28686 31,72%
Arus Kas
Cash Flow (dalam juta) 2009 2008 Pertumbuhan
Cash and cash equivalent at the beginning of
the year20493 20278 1,06%
Net Cashflow from operating activities 50814 43896 15,76%
Net Cashflow from investing activities 252978 491813 -48,56%
Net Cashflow from financing activities 202498 452744 -55,27%
Cash and Cash equivalent increment 335 4827 -93,06%
Cash and cash equivalent at the end of the
year20493 20278 1,06%
Chapter 6Transfer Pricing
Tahun 2008 Perseroan mengakuisisi mayoritas saham perusahaan pembangkit
tenaga listrik, PT Patra Power Nusantara, dan menjadi anak perusahaan Perseroan yang
memproduksi tenaga listrik dan uap berbahan bakar batu bara. Seluruh produk yang
dihasilkan dijual ke anak perusahaan Perseroan lainnya yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera dan
PT Poly Meditra Indonesia. Akuisisi ini dilakukan karena meningkatnya harga seluruh bahan
bakar pembangkit listrik. Diharapkan dengan diakuisisinya PT Patra Power Nusantara dan
digunakannya pembangkit tenaga listrik tersebut untuk mensuplai energy kepada anak
perusahaan Perseroan lainnya, biaya listrik dapat menjadi lebih efisien.
Hingga akhit tahun 1998 ( 31 Desember 1998) pembangkit tenaga listrik milik PT
Patra Power Nusantara ini masih dalam tahap konstruksi. Lokasi pembangkit tenaga listrik
ini berada di area lokasi pabrik Divisi Makanan.
Ditargetkan proyek konstruksi akan dapat selesai di trimester IV tahun 2009 dengan
masa coba di trimester I tahun 2010. Dengan beroperasinya anak perusahaan, diharapkan
dapat menciptakan efisiensi yang berarti di Divisi Makanan baik PT Tiga Pilar Sejahtera
maupun PT Poly Meditra Indonesia disamping laba yang dapat diperoleh oleh anak
perusahaan ini (PT Patra Power Nusantara – dari penjualan listrik ke pihak eksternal)
sendiri.
Sayangnya, berdasarkan sumber informasi yang kami peroleh, tidak ditemukan
bagaimana mekanisme dan prosedur transfer pricing listrik dari PT Patra Power Nusantara
dengan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia dilakukan.