Tugas Akhir
-
Upload
oddynama7075 -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
Transcript of Tugas Akhir
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor
PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI DALAM PENGEMBANGANAGRIBISNIS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)
MELALUI PENGUATAN SUBSISTEM AGROINDUSTRIDI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU
PROVINSI JAWA TIMUR
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
BOGOR
Sifat sayuran yang mudah rusak dan
busuk
Penurunan kualitas dan
kuantitas hasil
pertanian
Harga jual menjadi rendah
Minimnya pengetahuan petani tentang penanganan pascapanen dan pengolahan hasil jagung manis secara
tepat dan benar
Petani belum mengenal teknologi pengolahan hasil,
misalnya pembuatan susu jagung, dodol
jagung, dll
Tidak terdapat industri dan hasil
olahan dari jagung manis di tempat
petani
LATAR BELAKANG
Rumusan Masalah1. Tingkat pengetahuan petani tentang
penanganan pascapanen Jagung Manis yang masih rendah serta keterampilan dalam pengolahan hasil Jagung Manis yang belum dimiliki.
2. Masih rendahnya tingkat pendapatan petani karena kemampuan yang terbatas dari petani yang mengharuskan petani menjual Jagung Manis dalam bentuk segar tanpa ada hasil olahan lain.
Tujuan 1.Meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan petani dalam melakukan penanganan pascapanen dan pengolahan hasil jagung manis.
2.Meningkatkan pendapatan dan keuntungan dari proses pengolahan hasill Jagung Manis di kelompoktani.
Manfaat 1. Bagi penulis : mengembangkan potensi diri
dalam bersosialisasi dengan petani dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.
2. Bagi petani : membantu petani dalam memecahkan masalah teknologi penanganan pascapanen, pengolahan hasil, serta perencanaan dalam pengembangan agribisnis Jagung Manis.
3. Bagi penyuluh dan aparat terkait : sebagai usulan bagi aparat penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan kepada petani atau kelompoktani, usulan dalam melakukan pengembangan agribisnis Jagung Manis yang disusun dalam RDK/RUK, dan membantu penyuluh dalam merencanakan pengembangan agribisnis jagung manis di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Provinsi Jawa Timur
t = D/(SD/√ n)
METODE PELAKSANAAN1. SAMPEL/ RESPONDEN
Petani Jagung Manis sebanyak 30 orang wanitatani untuk mengukur aspek pengatahuan sedangkan untuk aspek keterampilan sebanyak 12 orang (30 % dari jumlah anggota kelompok = 40 org), dalam melaksanakan penanganan pascapanen dan pengolahan hasil.
2. METODE PENGUMPULAN DATAPengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara (interview) dan pengamatan (observasi) di lapangan baik melalui pendekatan perorangan ataupun kelompok. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner (angket) yang berhubungan dengan pengetahuan petani sebagai panduannya.
3. KAJIAN
Keterangan:t : Beda Dua Rata-rata untuk Data
Berpasangan D : Rata-rata dari harga-harga DSD : Deviasi standard dari harga-harga Di n : Banyaknya pasanganD : Selisih nilai dari pasangan data (X2-
X1)X1 : Nilai pengukuran pertamaX2 : Nilai pengukuran kedua
t = D/(SD/√ n)
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-rata
1. ASPEK PENGETAHUAN Ho diterima jika : t hitung ≤ t tabel → t 0.025 ; 30-1 ≤ 2.045 = Tidak ada perbedaan proporsi pengetahuan petani
tentang penanganan pascapanen dan pengolahan hasil Jagung Manis sebelum dan sesudah penyuluhan. Ho ditolak jika : t hitung > t tabel → t 0.025 ; 30-1 > 2.045 = Ada perbedaaan proporsi pengtahuan petani tentang
penanganan pascapanen dan pengolahan hasil Jagung Manis sebelum dan sesudah penyuluhan2. ASPEK KETERAMPILAN Ho diterima jika : t hitung ≤ t tabel → t 0.025 ; 12-1 ≤ 2.201 = Tidak ada perbedaan proporsi pengetahuan petani
tentang penanganan pascapanen dan penglahan hasil Jagung Manis sebelum dan sesudah penyuluhan. Ho ditolak jika : t hitung > t tabel → t 0.025 ; 12-1 > 2.201 =
Ada perbedaaan proporsi pengtahuan petani tentang penanganan pascapanen dan pengolahan hasil
Jagung Manis sebelum dan sesudah penyuluhan
PEMBERDAYAAN SISTEM AGRIBISNIS
Subsistem Agroinput (Sarana Produksi)
PERMASALAHAN :1. Ketersediaan pupuk organik belum banyak tersedia2. Petani setempat mengalami kesulitan dalam hal
penanaman, terutama untuk menghasilkan jagung manis yang baik, hal ini dikarenakan intesitas hujan yang terlalu tinggi sehingga benih yang ditanam cepat busuk
3. Adanya kelangkaan pupuk kimia bagi petani
PEMECAHAN :4. Penyuluhan kepada petani tentang penggunaan
saprotan bermutu yang bisa diperoleh dari KUD “Suka Tani” terdekat.
5. Berkomunikasi dengan penyuluh, sehingga permasalahan ini dapat segera di tindak lanjuti oleh Dinas Pertanian Kota Batu
Subsistem Agroproduksi (Usahatani)PERMASALAHAN :1. Pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan
tanpa memperhatikan faktor lingkungan (tanah, udara) dan kesehatan masyarakat.
2. Kegiatan penanganan pascapanen Jagung Manis yang belum sesuai sehingga banyak kehilangan hasil
PEMECAHAN :3. Pembuatan pupuk cair organik dari bahan sampah
daun dan pengapilkasiannya pada tanaman jagung manis.
4. Kegiatan penyuluhan tentang penanganan pascapanen jagung manis serta dilakukan evaluasi aspek pengetahuan dan keterampilan responden.
PERHITUNGAN ASPEK PENGETAHUAN PENANGANAN PASCAPANEN :
Ho diterima apabila : - 2,045 ≤ t ≤ 2,045Ho ditolak apabila : t > 2,045 atau t < - 2,045
D = ∑ D/n = 116.2/30 = 3.87SD = √ (D – D)2 / (n – 1) = √ 3.3659/29
= √0.1160= 0.34
t hitung = D/(SD/√ n)= 3.87 / (0.34/√30)= 3.87 / 0.34/5,47)= 3.87 / 0.06= 64.5
Kesimpulan bahwa nilai t = 64.5 > 2.045, sehingga Ho ditolak. Ini berarti bahwa ada perbedaaan proporsi pengetahuan ibu tani tentang penanganan pascapanen Jagung Manis sebelum dan sesudah penyuluhan
PERHITUNGAN ASPEK KETERAMPILAN PENANGANAN PASCAPANEN
Ho diterima apabila : - 2.201 ≤ t ≤ 2.201Ho ditolak apabila : t > 2.201 atau t < - 2.201
D = ∑ D/n = 54.4/12 = 4.53SD = √ (D – D)2 / (n – 1) = √ 1.5422/11
= √0.1402= 0.37
t hitung = D/(SD/√ n)= 4.53 / (0.37 / √12)= 4.53 / 0.37 / 3.46)= 4.53 / 0.10= 45.3
Kesimpulan bahwa nilai t = 45.3 > 2.201, sehingga Ho ditolak. Ini berarti bahwa ada perbedaaan proporsi keterampilan ibu tani tentang penanganan pascapanen Jagung Manis sebelum dan sesudah penyuluhan
HASIL PERHITUNGAN APEK PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENGOLAHAN JAGUNG MANIS
Keterangan : berbeda nyata α 5% = 2.045 (pengetahuan) , 2.201 (keterampilan)
KESIMPULAN :Karena t hitung lebih < dari t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada
perbedaan proporsi pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan hasil jagung manis sebelum dan sesudah penyuluhan
Jenis Pengolahan Hasil t Hitung
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan
Susu Jagung Manis 143.33 87Dodol Jagung Manis 209 212Tape Jagung Manis 108 205.5Tortilla Chips 110.5 138.33
Pemberdayaan Kelompoktani
Materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah pentingnya membentuk kelompoktani dan gabungan kelompoktani.Kelompoktani di Kecamatan Bumiaji berjumlah 81 kelompok yang tersebar di 9 desa. Peranan kelompoktani dalam usahatani belum maksimal, bahkan selama ini kelompoktani yang terbentuk dirasakan kurang maksimal peranannya. Beberapa kelompoktani yang ada di Desa Pandanrejo sudah tidak aktif lagi seperti kelompoktani Musyawarah Tani III dan Karya Tani, hal ini dikarenakan pemupukan modal dalam kelompok relatif kecil sehingga banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan. Sedangkan kelompoktani yang masih terbentuk tidak banyak melakukan kegiatan pertemuan, penyebabnya adalah rendahnya kesadaran petani dalam bekerjasama antar petani
SUBSISTEM AGRONIAGA (PEMASARAN)Kegiatan penyuluhan tentang pemasaran kelompok dan menjalin kemitraan dalam pemasaran Jagung Manis. Materi penyuluhan yang diberikan adalah upaya perbaikan pada target penjualan Jagung Manis, yaitu dengan tidak menjual hasil ke tengkulak melainkan menjual langsung ke konsumen. Untuk itu, perlu dilakukan pembinaan kelompoktani yang intensif untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota dalam kelompok untuk memperkuat posisi tawar petani. Selain penekanan pada penjualan Jagung Manis dalam bentuk segar, pembenahan juga dilakukan pada strategi pemasaran pada produk olahan Jagung Manis dengan melihat contoh hasil produk apel yang sudah mulai dijalankan dalam bentuk Home Industry, sehingga produk olaham Jagung Manis perlu dikembangkan dan mampu bersaing di pasaran Kota Batu.
SUBSISTEM AGROPENUNJANG Beberapa aspek dalam subsistem ini adalah :1. Kebijakan Pemerintah2. Koperasi Unit Desa (KUD “Suka Tani”)3. Lembaga Keuangan (Bank)
Petani
PedagangPengumpul
Konsumen Pedagang
PengecerPetani
Pengumpul
Jalur Pemasaran Jagung Manis di Kecamatan Bumiaji
Program Pengembangan Agribisnis1. Jangka Pendek
a. Melakukan pembinaan secara intesif kepada petani dan kelompoktani mengenai teknis budidaya, penanganan pascapanen, pengolahan hasil dan pemasaran terhadap agribisnis Jagung Manis
b. Membentuk pola kemitraan antara petani dengan lembaga-lembaga penelitian atau para pengusaha yang memiliki modal
c. Membenahi kelompoktani yang telah dibentuk baik administrasi serta struktur organisasinya.
2. Jangka Menengaha. Pemerintah perlu membentuk suatu lembaga yang menangani informasi pasar,
sehingga dapat mengetahui perkembangan harga jual dari setiap komoditi pertanian agar petani dapat memperoleh harga jual yang layak
b. Mengaktifkan kembali lembaga-lembaga yang kurang berjalan seperti koperasic. Menjaga kerjasama antara kelompoktani dan pihak swasta dalam kegiatan pemasaran
Jagung Manis3. Jangka Panjang
a. Membangun sub terminal agribisnis khususnya di Kecamatan Bumiaji sehingga dapat menampung dan memasarkan hasil pertanian.
b. Mengikuti pameran hasil-hasil pertanian yang berskala nasional maupun internasional untuk mempromosikan produk Jagung Manis yang dihasilkan petani.
KESIMPULAN
JENIS KEGIATAN
PEROLEHAN NILAI Pengetahuan Keterampilan
Pre Test Post Test Pre Test Post test
PENANGANAN PASCAPANEN 4.34 8.22 4.08 8.61
PENGOLAHAN HASIL
Susu Jagung Manis 4.26 8.56 4.06 8.41Dodol Jagung Manis 4.37 8.56 4.45 8.7Tape Jagung Manis 4.2 8.61 4.63 8.75Tortilla Chips Jagung 4.93 8.81 4.6 8.75
Jenis Pengolahan Jagung ManisAnalisis Finansial
R/C Ratio (Rp) ROI (%)
Susu Jagung Manis 1.61 61.74
Dodol Jagung Manis 1.79 79.11
Tape Jagung Manis 1.31 31.12
Tortilla Chips Jagung 1.89 89.73
SARAN 1. Untuk mengatasi masalah keterbatasan tenaga penyuluh
pertanian perlu ditumbuhkan penyuluh pertanian swakarsa di setiap desa sebagai partner penyuluh pertanian dengan mendayagunakan pemuda/pemudi lulusan SPP atau kontaktani yang berprestasi.
2. Ketenagaan penyuluh sebaiknya digunakan untuk membantu permasalahan di petani, bukannya dijadikan sebagai tenaga bantu pemerintah pusat di luar kegiatan pertanian.
3. Perlu adanya pembinaan lanjutan setelah melakukan kegiatan penyuluhan melalui pengolahan hasil agar dapat meningkatkan pendapatan petani.
4. Pengurus kelompoktani diharapkan aktif dalam menyampaikan informasi kepada anggotanya demi terwujudnya kemajuan kelompok.
5. Kelompoktani harus lebih jeli dalam mencari informasi pasar tentang jagung manis.
Terima Kasih