TUGAS AKHIR - repository.bsi.ac.id...1 8 April 2016 Bimbingan Perdana 2 19 April 2016 Pengajuan Bab...

95
viii ANALISIS PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III) FITRI YUNITA NIM : 61130064 Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika Jakarta 2016

Transcript of TUGAS AKHIR - repository.bsi.ac.id...1 8 April 2016 Bimbingan Perdana 2 19 April 2016 Pengajuan Bab...

  • viii

    ANALISIS PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA

    TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK

    RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III)

    FITRI YUNITA

    NIM : 61130064

    Program Studi Akuntansi

    Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika

    Jakarta

    2016

  • ii

    SURAT PERYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

    Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fitri Yunita NIM : 61130064 Program Studi : Akuntansi Konsentrasi Perbankkan Perguruan Tinggi : AMK Bina Sarana Informatika Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul : “Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk”, adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.

    Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.

    Dibuat di : Jakarta Pada tanggal : 17 Juni 2016 Yang menyatakan,

    Materai 6000

    Fitri Yunita

  • iii

    SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Fitri Yunita NIM : 61130064 Program Studi : Akuntansi Konsentrasi Perbankan Perguruan Tinggi : AMK Bina Sarana Informatika

    Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul: “Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).

    Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika berhak menyimpan, mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.

    Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Jakarta Pada tanggal : 17 Juni 2016 Yang menyatakan,

    Materai 6000

    Fitri Yunita

  • iv

    PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

    Tugas Akhir ini diajukan oleh: Nama : Fitri Yunita NIM : 61130064 Program Studi : Akuntansi Konsentrasi Perbankan Jenjang : Diploma Tiga (D.III) Judul Tugas Akhir : Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran

    Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Untuk dipertahankan pada periode I-2016 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md) pada Program Diploma Tiga (D.III) Jurusan Akuntansi Konsentrasi Perbankan di Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

    Jakarta, 17 Juni 2016

    PEMBIMBING TUGAS AKHIR

    Pembimbing : Sofyan Marwansyah, SE, MM. .....................................................

    D E W A N P E N G U J I

    Penguji I : .................................................. .............................................

    Penguji II : ................................................... ..........................................

  • v

    LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

    AKADEMI MANAJEMEN KEUANGAN BINA SARANA INFORMATIKA

    NIM : 61130064 Nama Lengkap : Fitri Yunita Dosen Pembimbing : Sofyan Marwansyah, SE, MM. Judul Tugas Akhir : Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.

    NO

    Tanggal

    Bimbingan Pokok Bahasan

    Paraf Dosen

    Pembimbing

    1 8 April 2016 Bimbingan Perdana

    2 19 April 2016 Pengajuan Bab 1

    3 28 April 2016 Revisi Bab 1 & Pengajuan bab 2

    4 4 Mei 2016 Acc Bab 1, Acc Bab 2 & Pengajuan bab 3

    5 12 Mei 2016 Revisi bab 3

    6 26 Mei 2016 Revisi Bab 3 & Pengajuan Bab 4

    7 2 Juni 2016 Acc Bab 3 & Revisi Bab 4

    8 9 Juni 2016 Acc Bab 4 & Pengajuan Abstrak

    9 12 Juni 2016 Acc Abstrak & pengajuan keseluruhan

    10 17 Juni 2016 Acc Keseluruhan

    Catatan Untuk Dosen Pembimbing :

    Bimbingan Tugas Akhir

    Dimulai pada tanggal : 8 April 2016

    Diakhiri pada tanggal : 17 Juni 2016

    Jumlah pertemuan bimbingan : 10 Disetujui oleh, Dosen Pembimbing [Sofyan Marwansyah, SE, MM.]

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

    karena berkat limpahan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

    dengan judul “Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran

    Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk” penulisan tugas akhir ini

    dilakukan untuk memenuhi syarat kelulusan penulis dalam Program Diploma III

    Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika.

    Terselesaikan tugas akhir ini tak terlepas dari bantuan Allah SWT, Dosen,

    Keluarga, serta teman-teman yang ikut bemberikan semangat dan saran sehingga

    tugas akhir ini bisa terselesaikan dengan baik. Sebab dari itu semua penulis ingin

    berterima kasih kepada :

    1. Direktur Akademi Bina Sarana Informatika Manajemen Keuangan.

    2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana

    Informatika.

    3. Bapak Sofyan Marwansyah, SE, MM. selaku Dosen Pembimbing yang telah

    membantu dan mengarahkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

    4. Bapak Agus Tama Selaku Occount Oficer PT. Bank Rakyat Indonesia (Perserro)

    Tbk Cabang Depok.

    5. Semua Dosen Perbakan Diploma tiga (D.III) yang telah memberikan penulis

    arahan dengan semua bahan yang diperlukan.

  • vii

    6. Ucapan Terimakasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua

    orangtua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,

    menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

    7. My Bestfriend Nabila Dinda Swari yang selalu memberikan dukungan untuk

    menyelesaikan tugas akhir ini.

    8. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman 61.6A.31 atas waktunya saat

    kita bersama-sama.

    Walaupun penulis telah berusaha untuk membuat tugas akhir ini dengan baik

    penulis memyadari bahwa masih banyak kekurangan yang penulis lakukan baik

    dengan sengaja maupun tidak disengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan

    dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf

    atas segala kekurangan tersebut, dan penulis tidak menutup diri terhadap segala saran

    dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.

    Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan dan

    masyarakat luas.

    Jakarta, 17 Juni 2016

    Penulis

    Fitri Yunita

  • viii

    ABSTRAK

    Fitri Yunita (61130064), Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) TBK.

    Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Kegiatan pokok perbankan adalah menghimpun dana dan menyalurkanya dalam bentuk kredit. Dan sumber dana yang digunakan untuk penyaluran kredit ini salah satunya adalah sumber dana yang dihimpun dari masyrakat atau biasa disebut Dana Pihak Ketiga. Untuk mengetahui hal ini lebih dalam maka penulis melakukan analisis dari penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit. Analisis ini penulis laukan dengan metode analisis regresi linier sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia(BRI). Data sampel diambil dari website BRI data triwulan 2010-2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara DPK terhadap penyaluran kredit dengan korelasi sebesar 0,920 nilai ini menunjukan bahwa hubungan yang terbentuk hampir sempurna karena nilai koefisien korelasi mendekati satu, dan arah hubungannya adalah hubunga yang positif, dan pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit adalah 84,6 % angka ini didapat dari uji determinasi. Persamaan regresi yang terbentuk antara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit adalah Ŷ = 0,782 + 2,509X. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kenaikan jumlah DPK secara signifikan akan menaikan jumlah kredit yang di salurkan oleh BRI. Kata Kunci : Dana pihak ketiga, Kredit, Korelasi, Determinasi, Regresi

  • viii

    ABSTRAC

    Fitri Yunita (61130064), Analysis of the Third Party Deposits Of Lending On PT . Bank Rakyat Indonesia ( BRI ) ( Persero ) TBK .

    Bank is a financial institution that has an important role in society. The main

    activities of banks is to collect funds and distribute in the form of credit. The purpose

    of this study was to analyze the influence of Third Party Fund (DPK) against loans

    extended by PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI). The sample taken from the website

    BRI quarterly from 2010 to 2012. By linear regression analysis. These results

    indicate that there is a significant relationship between DPK against lending with

    correlation of 0.920 this value indicates that the relationship formed almost perfect

    for the value of the coefficient of correlation close to one, and the direction the

    relationship is relation positive, and the influence of third party funds against lending

    this figure is 84.6% in the can of determination test. The regression equation formed

    between third-party funds to the loan portfolio is Y = 0,782 + 2,509X. From these

    results it can be concluded that the increase in the number of third party funds will

    significantly increase the amount of credit that is channeled by BRI.

    Key Word : Third Parties Fund, Credit, Correlation, Determination, Regression

  • ix

    DAFTAR ISI

    Lembar Judul Tugas Akhir ................................................................................... i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .......................................................... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ..................................... iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .............................................. iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir .......................................................................... v Kata Pengantar ..................................................................................................... vi Abstrak ................................................................................................................. viii Daftar Isi ............................................................................................................... ix Daftar Gambar ...................................................................................................... xi Daftar Tabel ......................................................................................................... xii Daftar Lampiran .................................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 2 1.3. Tujuan dan Manfaat ............................................................... 3 1.4. Metode Pengumpulan Data ................................................... 4 1.5. Ruang Lingkup ...................................................................... 4 1.6. Sistematika Penulisan ............................................................ 5

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 6 2.1. Dana Pihak Ketiga ............................................................... 6

    2.1.1. Pengertian Dana .......................................................... 6 2.1.2. Pengertian Dana Pihak Ketiga ..................................... 7 2.1.3. Kegiatan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga ............... 7

    2.2. Kredit ...................................................................................... 11 2.2.1. Pengertian Kredit .......................................................... 11 2.2.2. Unsur-unsur Kredit ....................................................... 11 2.2.3. Fungsi Kredit ................................................................ 12 2.2.4. Jenis-jenis Kredit .......................................................... 13 2.2.5. Jaminan Kredit ............................................................. 16 2.2.6. Prinsip-prinsip Kredit ................................................... 17

    2.3. Konsep Dasar Perhitungan ..................................................... 18 2.3.1. Koefisien Korelasi ........................................................ 18 2.3.2. Koefisien Determinasi .................................................. 22 2.3.3. Persamaan Regresi ....................................................... 24

    2.4. Hipotesis ................................................................................. 23 2.4.1. Pengertian Hipotesis ..................................................... 25 2.4.2. Bentuk Rumusan Hipotesis .......................................... 25 2.4.3. Uji Hipotesis ................................................................. 25

  • x

    BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 28 3.1. Tinjauan Umum Organisasi ................................................... 28

    3.1.1. Sejarah Dan Perkembangan Organisasi ...................... 28 3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi ............................. 32 3.1.3. Kegiatan Usaha ............................................................ 37

    3.2. Data ........................................................................................ 40 3.2.1. Data Penghimpunan Dana Pihak Ketiga ..................... 40 3.2.2. Data Penyaluran Kredit ............................................... 42 3.2.3. Tabel Penolong ............................................................ 43

    3.3. Analisis Dana Pihak Ketiga Terhadap Kredit ........................ 44 3.3.1. Uji Koefisien Korelasi ................................................. 44 3.3.2. Uji Koefisien Determinasi ........................................... 47 3.3.2. Uji Persamaan Regresi ................................................. 49

    BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 53 4.1. Dapat diartikan .............................................................................................. 53 4.2. Saran .............................................................................................................. 53 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 55 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 56 SURAT KETERANGAN PKL/RISET ............................................................. 57 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 58

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar III.1 Struktur Organisasi .................................................................... 33

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel II.1 Signifikan Korelasi ......................................................................... 21 Tabel III.1 Data Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (BRI).............................. 41 Tabel III.2 Data Penyaluran Kredit (BRI) ....................................................... 42 Tabel III.3 Tabel Penolong ............................................................................. 43 Tabel III.4 Tabel Koefisien Korelasi .............................................................. 45 Tabel III.5 Tabel Determinasi ......................................................................... 48 Tabel III.6 Tabel Anova .................................................................................. 50 Tabel III.7 Tabel Koefisien Regresi ................................................................ 51

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    A1. Laporan keuangan triwulan bulan maret 2010 ........................................ 58 A2. Laporan keuangan triwulan bulan maret 2010 ........................................ 59 A3. Laporan keuangan triwulan bulan Juni 2010 .......................................... 60 A4. Laporan keuangan triwulan bulan Juni 2010 ........................................... 61 A5. Laporan keuangan triwulan bulan Sepember 2010 ................................. 62 A6. Laporan keuangan triwulan bulan September 2010 ................................ 63 A7. Laporan keuangan triwulan bulan Desember 2010 ................................. 64 A8. Laporan keuangan triwulan bulan Desember 2010 ................................. 65 A9. Laporan keuangan triwulan bulan Maret 2011 ....................................... 66 A10. Laporan keuangan triwulan bulan Maret 2011 ..................................... 67 A11. Laporan keuangan triwulan bulan Juni 2011 ........................................ 68 A12. Laporan keuangan triwulan bulan Juni 2011 ........................................ 69 A13. Laporan keuangan triwulan bulan September 2011 ............................. 70 A14. Laporan keuangan triwulan bulan September 2011 ............................. 71 AI5. Laporan keuangan triwulan bulan Desenber 2011 ................................ 72 A16. Laporan keuangan triwulan bulan Desember 2011 .............................. 73 A17. Laporan keuangan triwulan bulan Maret 2012 ..................................... 74 A18. Laporan keuangan triwulan bulan Maret 2012 ..................................... 75 A19. Laporan keuangan triwulan bulan Juni 2012 ......................................... 76 A20. Laporan keuangan triwulan bulan Juni 2012 ........................................ 77 A21. Laporan keuangan triwulan bulan Sepember 2012 .............................. 78 A22. Laporan keuangan triwulan bulan September 2012 ............................. 79 A23. Laporan keuangan triwulan bulan Desember 2012 .............................. 80 A24. Laporan keuangan triwulan bulan Desember 2012 .............................. 81

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Lembaga keuangan bernama bank bukan sesuatu yang asing lagi pada masa

    kini. Keberadaan bank sangat memiliki fungsi yang besar di sekitar kehidupan

    manusia. Pada saat ini bank bukan hanya dikenal sebagai tempat untuk menabung,

    banyak kegiatan bank yang dapat mempermudah proses transaksi di masyarakat.

    Buka hanya itu saja dibank orang yang menderita kesulitan dalam keuangan dapat

    dengan mudah memperoleh jalan keluar dengan cara membuka rekening kredit di

    bank. Segala kegiatan yang dilakukan untuk membatu masyarakat di atas pasti

    memerlukan dana yang cukup besar mengingat banyaknya kegiatan transaksi yang

    harus dilakukan. Untuk dapat beroprasi dengan baik sebuah bank harus memiliki

    dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional yang dilakukan.

    Bagi sebuah bank sebagai suatu lembaga keuangan, dana merupakan darah

    dalam tubuh badan dan persoalan paling utama. Dana bank atau loanable fund

    merupakan sejumlah uang yang dimiliki atau aktiva lancar yang dikuasai suatu bank

    dalam kegiatan operasionalnya dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang

    dimiliki bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari

    pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada bank yang sewaktu-waktu akan

    diambil kembali baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur, dana ini biasanya

  • 2

    dihimpun bank dalam bentuk tabungan, deposito dan giro. Sumber dana ini

    merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran

    keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.

    Kegiatan utama sebuah perbankkan adalah menghimpun dana dan

    menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Sebagaimana yang

    telah penulis singgung diatas bahwa bank juga menyediakan fasilitas untuk

    memberikan pinjaman kepada masyarakat. Kredit merupakan aktiva produktif bagi

    bank sebuah bank harus menyalurkan kredit untuk masyarakat untuk melakukan

    kegiatan ini dana yang diperlukan pun cukup besar. Atas dasar latar belakang ini

    penulis ingin melakukan analisa mengenai dana pihak ke tiga dan kredit dengan judul

    “Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit Pada

    Bank Rakyat Indonesia Tbk”.

    1.2. Perumusan Masalah

    1. Apakah ada hubungan penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran

    kredit?

    2. Apakah ada pengaruh antara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap

    penyaluran kredit ?

    3. Apakah persamaan regresi yang terbentuk antara penghimpunan dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit signifikan

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dibuat hipotesis sebagai

    berikut :

  • 3

    Ha1 : Terdapat hubungan antara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap

    penyaluran kredit

    Ha2 : Terdapat pengaruh antara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap

    penyaluran kredit

    Ha3 : Persamaan regresi yang terbentuk antara penghimpunan dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit signifikan

    1.3. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui hubungan antara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap

    penyaluran kredit.

    2. Untuk mengetahui pengaruh anatara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap

    penyaluran kredit.

    3. Untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang terbentuk antara

    penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit signifikan.

    Adapun manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagi Penulis

    Sebagai penambah wawasan dan ilmu penulis dalam dunia perbankan khusus

    mengenai dana pihak ketiga dan kredit.

    2. Bagi perbankan

    Sebagai bahan masukan yang berguna bagi Bank Rakyat Indonesia dalam

    mengambil kebijakan yang berkaitan dengan menghimpun dana pihak ketiga

    yang mempengaruhi kredit.

  • 4

    3. Bagi Pembaca

    Sebagai referensi yang berguna bagi penelitian berikutnya yang serupa.

    1.4. Metode Pengumpulan Data

    Dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan laporan tugas akhir ini ada

    dua macam metode penelitian yang penulis pergunakan untuk mendapatkan data–data

    yang akurat yaitu ;

    1. Pengamatan ( Observasi )

    Penulis melakukan kuliah kerja praktik yang dilakukan selama 1 bulan. Dan

    mengamati kegiatan penghimpunan dana dan pernyaluran kredit pada Bank

    Rakyat Indonesia pada cabang depok.

    2. Studi Dokumentasi

    Penulis mengumpulkan data dan mempelajari buku – buku mengenai laporan

    keuangan, mengimplementasikan ilmu yang telah penulis dapat dari ilmu - ilmu

    yang digali selama belajar di Akademi Bina Sarana Informatika. Dan mengamati

    annual report yang ada di website Bank Rakyat Indonesia.

    1.5. Ruang Lingkup

    Adapun ruang lingkup yang penulis bahas adalah menganalisa penghimpunan

    dana pihak ketiga yaitu giro, deposito dan tabungan terhadap penyaluran kredit

    dengan menggunakan metode regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan

    aplikasi SPSS IBM 21 data yang didapat berupa laporan keuangan neraca secara

    triwulan/kuartal dari website BRI bri.co.id annual report 2006-2014.

  • 5

    1.6. Sistematika Penulisan

    Laporan ini terbagi dalam empat bab, dimana masing-masing bab terdiri pula

    atas beberapa sub-bab yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat suatu

    pola yang menyeluruh dan berkaitan dengan bab-bab tersebut,diantaranya sebagai

    berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini penulis menjelaskan dan memberikan gambaran umum

    tentang laporan tugas akhir yang terdiri dari enam sub-bab yaitu latar

    belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, pengumpulan data,

    ruang lingkup dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini penulis menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan

    dengan penghimpunan dan penyaluran dana bank, sebagai acuan untuk

    menyelesaikan tugas akhir ini.

    BAB III PEMBAHASAN

    Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan penulis

    terhadap obyek yang akan penulis teliti.

    BAB IV PENUTUP

    Pada bab ini penulis menyusun dapat diartikan yang penulis dapat dari

    hasil analisa yang terdapat pada BAB III dan saran yang membangun

    untuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Dana Pihak Ketiga

    2.1.1. Pengertian Dana

    Menurut Hasibuan (2009:56) “Dana bank atau Loanable fund adalah sejumlah

    uang yang di miliki dan dikuasai suatu bank dalam kegiatan oprasionalnya. Dana

    bank ini terdiri dari dana sendiri dan dana asing. Dana bank ini digolongkan atas

    loanable funds, unloanable funds dan equity funds”.

    1. Loanable funds, yaitu dana-dana yang selain digunakan untuk kredit juga

    digunakan sebagai secondary reserves dan surat-surat berharga.

    2. Unloanable funds, yaitu dana-dana yang semata-mata hanya dapat digunakan

    sebagai primary reserve.

    3. Equity funds, yaitu dana-dana yang dapat dialokasikan terhadap aktiva tetap,

    invetaris, dan penyertaan.

    Dana bank ini hanya berasal dari dua sumber saja, yaitu dana sendiri dan dana

    asing.

    1. Dana sendiri (dana intern), yaitu dana yang bersumber dari dalam bank, seperti

    setoran modal/penjualan saham, pemumpukan cadangan, laba yang ditahan, dan

    lain-lain. Dana ini sifatnya tetap.

  • 7

    2. Dana asing (dana ekstern), yaitu dana yang bersumber dari pihak ketiga, seperti

    deposito, giro, call money, dan lain-lain. Dana ini sifatnya sementara atau harus

    di kembalikan.

    2.1.2. Pengertian Dana Pihak Ketiga

    Sumber dana pihak ketiga adalah sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran kerberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainya. Menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Akan tetapi, pencarian sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri. (Kasmir, 2008a:67) Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat

    mempercayai bank sebagai tempat yang aman untuk menyimpan uang. Bank akan

    membayar sejumlah tertentu atas penghimpunan dana masyarakat yang besarnya

    tergantung pada jenis simpanan. Jenis simpanan masyarakat antara lain, simpanan

    giro, tabungan, dan deposito. Masing-masing jenis simpanan ini memiliki

    karakteristik yang berbeda. Giro dan tabungan merupakan simpanan yang

    penarikanya dapat dilakukan setiap saat. Deposito merupakan jenis simpanan

    berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu

    yang telah diperjanjikan antara bank dan nasabah penyimpan. Dalam

    perkembangannya penghimpunan dana tidak hanya dengan menawarkan produk giro,

    tabungan, dan deposito, akan tetapi produk penghimpunan dana lainnya, misalnya

    surat berharga, pasar uang antar bank dan obligasi. (Ismail, 2010:13)

  • 8

    2.2.3 Kegiatan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

    Menurut Kasmir (2013b:61) Secara umum kegiatan penghimpunan dana

    pihak ketiga dibagi kedalam tiga jenis yaitu :

    1. Simpanan giro (demand deposito)

    Undang-Undang Perbangkann Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998

    menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dengan “giro adalah simpanan yang

    penarikannya dapat dilakukaan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,

    sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan”.

    Menurut Kasmir (2013b:63) Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana

    yang tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut

    a. Cek (Cheque)

    Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang

    memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang

    kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek

    tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja yang mebawa cek

    ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan

    persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindah

    bukuan.

    b. Bilyet giro

    Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang

    memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah

    uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang

    disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

  • 9

    c. Alat pembayaran lainnya

    Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang

    ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar

    sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.

    2. Simpanan tabungan

    Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

    adalah “simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-

    syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,

    atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.

    Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-

    masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat

    digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat yang dimaksud adalah

    sebagai berikut.

    a. Buku tabungan

    Yaitu buku yang dipegang oleh nasabah, di mana berisi catatan saldo

    tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin

    terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat

    mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.

    b. Slip penarikan

    Merupakan formulir penarikan di mana nasabah cukup menulis nama, nomor

    rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah

    uang. Slip penarikan ini biasannya di gunakan bersamaan dengan buku

    tabungan.

  • 10

    c. Kwitansi

    Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama

    dengan slip penarikan, di mana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah

    uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara

    bersamaan dengan buku tabungan.

    d. Kartu yang terbuat dari plastik

    Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan

    untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun di mesin

    Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar di

    tempat-tempat yang strategis.

    3. Simpanan deposito (time deposit)

    Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan

    deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

    tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

    Adapun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia dewasa ini :

    a. Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka

    waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3,

    6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama

    baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum

    nama seseorang atau lembaga.

    b. Sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu

    2, 3,6 dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk

  • 11

    sertifikat dan dapat diperjual belikan atau di pindah tangan kan kepada pihak

    lain.

    c. Deposito on call

    Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling

    lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam

    jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang

    bersangkutan).

    2.2. Kredit

    2.2.1. Pengertian Kredit

    Menurut Undang – undang No 10/1998 (pasal 21 ayat 11): Kredit adalah

    penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan

    persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

    mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

    dengan pemberian bunga.

    Kredit menurut Abdullah dan Tantri (2014:163) “kredit itu dapat berarti

    bahwa pihak kesatu memberikan prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada

    pihak lain, sedangkan kontraprestasi akan diterima kemudian (dalam jangka waktu

    tertentu)”.

    2.2.2. Unsur-unsur Kredit

    Menurut Firdaus dan Arianti (2009:3) bahwa pada dasarnya kredit itu

    mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  • 12

    1. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang bersedia

    untuk meminjamkan kepada pihak lain. Orang atau badan demikian lazim disebut

    kreditur.

    2. Adanya pihak yang membutuhkan/meminjam uang, barang atau jasa. Pihak ini

    lazim disebut debitur.

    3. Adanya kepercayaan dari debitur terhadap kreditur

    4. Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur

    5. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan uang, barang

    atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali dari debitur.

    6. Adanya risiko yaitu sebagai akibat dari adanya unsur perbedaan waktu seperti di

    atas, dimana masa yang akan datang merupakan sesuatu yang belum pasti, maka

    kredit itu pada dasarnya mengandung risiko. Risiko tersebut berasal dari macam-

    macam sumber, termasuk di dalamnya penurunan nilai uang karena inflasi dan

    sebagainya.

    7. Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur (walaupun ada

    kredit yang tidak berbunga).

    2.2.3. Fungsi-fungsi Kredit

    Fungsi-fungsi kredit bila dijabarkan lebih rinci Firdaus dan Arianti (2009:5),

    adalah:

    1. Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa.

    2. Kredit dapat mengaktifkan alat pembayaran yang idle.

    3. Kredit dapat menciptakan alat pembayaran yang baru.

  • 13

    4. Kredit sebagai alat pengendalian harga.

    5. Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat/faedah/kegunaan potensi-

    potensi ekonomi yang ada.

    2.2.4. Jenis-jenis Kredit

    Menurut Abdullah dan Tantri (2014:169) Kredit yang diberikan bank umum

    dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis, secara

    umumnya jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain :

    1. Dilihat dari segi kegunaan

    a. Kredit investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

    membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh

    kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-

    mesin yang pemakaiannya untuk periode yang relatif lama.

    b. Kredit modal kerja, digunakan untuk keperluan meningkatan produksi dalam

    oprasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja yang di berikan untuk

    membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, atau biaya-biaya lainnya yang

    berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

    2. Dilihat dari segi tujuan kredit

    a. Kredit produkti, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau

    produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang,

    kredit pertanian sebagai contoh kredit untuk membangun pabrik yang

    nantinya akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan

    menghasilkan bahan tambang atau kredit industri lainnya.

  • 14

    b. Kredit konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi.

    Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilakan,

    karna digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai

    contoh kredit perumahan, kredit mobil pribadi, kredit peralatan rumah tangga

    dan kredi konsumtif lainnya.

    c. Kredit perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya

    untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil

    penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada

    suplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah

    besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor impor.

    3. Dilihat dari jangka waktu

    a. Kredit jangka pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang

    dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan

    modal kerja. Contohnya untuk pertenakan, misalnya kredit pertenakan ayam

    atau pertanian misalnya tanaman padi atau palawijaya.

    b. Kredit jangka menengah, jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun

    sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk

    pertanian tanaman buah-buahan seperti jeruk, atau peternakan kambing.

    c. Kredit jangka panjang, merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling

    panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5

    tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti

    perkembunan karet, kelapa sawit, atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif

    seperti kredit perumahan.

  • 15

    4. Dilihat dari segi jaminan

    a. Kredit dengan jaminan, kredit yang di berikan dengan suatu jaminan. Jaminan

    tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau bukan berwujud atau jaminan

    orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi seniliai jaminan

    yang diberikan calon debitur.

    b. Kredit tanpa jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang

    atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha

    dan karakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama ini.

    5. Dilihat dari sektor usaha

    a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan

    atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau

    jangka panjang.

    b. Kredit perternakan, dalam hal untuk jangka pendek misalnya pertenakan ayam

    dan jangka panjang kambing atau sapi.

    c. Kredit industri yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menegah atau

    besar.

    d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayai biasanya dalam

    jangka panjang seperti tambang emas, minyak atau timah.

    e. Kredit pendidikan merupakan kredit yang diberikan untuk membangun

    sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para

    mahasiswa.

    f. Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti dosen, dokter atau

    pengacara.

  • 16

    g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau

    pembelian perumahan.

    2.2.5. Jaminan Kredit

    Menurut Kasmir (2013b:93) adapun jaminan kredit yang dapat dijadikan

    jaminan kredit oleh calon debitur adalah sebagai berikut:

    1. Dengan jaminan

    a. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan

    seperti:

    1) Tanah

    2) Bangunan

    3) Kendaraan bermotor

    4) Mesin-mesin/peralatan

    5) Barang dagang

    6) Tanaman/kebun/sawah

    7) Dan lainnya

    b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat

    yang dijadikan jaminan seperti:

    1) Sertifiakat saham

    2) Sertifikat obligasi

    3) Sertifikat tanah

    4) Sertifikat deposito

    5) Rekening tabungan yang dibekukan

  • 17

    6) Rekening giro yang dibekukan

    7) Promes

    8) Wesel

    9) Dan surat tagihan lainnya

    c. Jaminan orang

    Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut

    macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menerima

    risikonya.

    2. Tanpa jaminan

    Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan

    dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang

    memang benar-benar bonafid dan profesional sehingga kemungkinan kredit

    tersebut macet sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan hanya dengan

    penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan dengan

    pengusaha-pengusaha ekonomi lemah.

    2.2.6. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

    Menurt Kasmir (2013b:95) sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, bank

    harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali.

    Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut

    disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk

    mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang

    benar.

  • 18

    Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaiannya tetap

    sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar

    penilaian setiap bank. Biasanya kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank

    untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan

    analisis 5C dan 7P.

    Adapun untuk analisis dengan 5C kredit adalah sebagai berikut:

    1. Character

    2. Capacity

    3. Capital

    4. Colleteral

    5. Condition

    Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah sebagai berikut:

    1. Personality

    2. Party

    3. Perpose

    4. Prospek

    5. Payment

    6. Profitability

    7. Protection

  • 19

    2.3. Konsep Dasar Perhitungan

    2.3.1. Koefisien Korelasi

    1. Pengertian Korelasi

    Menurut Riana (2012:309), derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal

    dengan analisa korelasi. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat

    hubungan, terutama untuk data kuantitatif yang disebut koefisien korelasi.

    Persamaan koefisien korelasi (r) ditetukan sebagai berikut:

    keterangan:

    r = Koefesien korelasi

    n = Banyaknya individu dalam sampel

    x = Angka mentah untuk variabel x

    y = Angka mentah untuk variabel y

    2. Kegunaan koefisien korelasi

    Menurut Hasan (2009:234) koefisien korelasi ini digunakan untuk :

    a. Menentukan arah atau bentuk dan kekuatan hubungan

    1) Arah hubungan → positif ( X ↑ Y ↑ atau X ↓ Y ↓ ) atau negative ( X ↑ Y ↓

    atau X ↓ Y ↑ atau tidak ada.

    2) Kekuatan hubungan → sempurna, kuat, lemah, atau tidak ada

    b. Menentukan kovariasi, yaitu bagaimana dua variabel random (X dan Y)

    bercampur. Menurut Hasan (2009:228) “Korelasi terjadi antara dua variabel

  • 20

    dapat berupa korelasi positif, korelasi negative, tidak ada korelasi, ataupun

    korelasi sempurna”.

    1) Korelasi positif

    Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel

    yang satu (X) meningkat atau menurun maka variabel lainnya (Y)

    cenderung meningkat atau menurun pula.

    2) Korelasi negative

    Korelasi negative adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel

    yang satu (X) meningkat atau menurun maka variabel lainnya (Y) menurun

    atau meningkat.

    3) Tidak ada korelasi

    Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel (X dan Y) tidak

    menunjukan adanya hubungan.

    4) Korelasi sempurna

    Korelasi sempurna adalah korelasi dua variabel, yaitu apabila kenaikan

    atau penurunan variabel yang satu (variabel X ) berbanding dengan

    kenaikan atau penurunan variabel lainnya ( variabel Y ).

    3. Menentukan signifikasi hasil korelasi

    Menurut Sarwono (2014:109) untuk mengetahui hubungan anatara variabel

    independen dan dependen signifikan atau tidak, maka harus dilakukan

    pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut :

    a. Merumuskan hipotesis

    H0 : Hubungan antara variabel dependen dan independen tidak signifikan

  • 21

    Ha1 : Hubungan antara variabel dependen dan independen signifikan

    b. Kriteria pengujian hipotesis

    1) Jika probabilitas/signifikansi/sig hitung < 0,05; hubungan kedua

    variabel signifikan.

    2) Jika probabilitas/signifikansi/sig hitung > 0,05; hubungan kedua

    variabel tidak signifikan.

    c. Pengambilan keputusan

    Berikut adalah tabel signikansi koefisien korelasi yang digunakan untuk

    menentukan sejauh mana korelasi yang terbentuk antara variabel-variabel.

    Tabel II.1 Tabel Signifikasi Koefisien Korelasi

    No Korelasi Hubunga

    1 0 Tidak ada korelasi

    2 > 0 – 0,25 Korelasi sangat lemah

    3 > 0,25 – 0,5 Korelasi cukup

    4 > 0,5 – 0,75 Korelasi kuat

    5 > 0,75 – 0,99 Korelasi sangat kuat

    6 1 Korelasi sempurna

    Sumber : Rumus – rumus populer spss 22 riset skripsi

  • 22

    2.3.2. Koefisien Determinasi

    1. Pengertian Determinasi

    Menurut Riana (2012:310), untuk mengukur tingkat kecocokan/kesempurnaan

    model regresi disebut koefisien determinasi (r2) Persamaan koefisien determinasi

    adalah sebagai berikut :

    misal r2 = 0,90 artinya nilai duga regresi yang diperoleh memenuhi model yang

    kita hendaki atau 90% nilai Y besarnya ditentukan oleh nilai-nilai variabel X

    yang dimasukkan dalam model, sedangkan 10% lagi ditentukan oleh variabel lain

    atau di luar model.

    2. Nilai penting dalam keluaran koefisien determinasi pada SPSS (model summary)

    Menurut Sarwono (2014:119) nilai penting dalam keluaran koefesien determinasi

    ( model summary ) adalah sebagai berikut :

    a. Angka R square disebut juga sebagai koefisien determinasi, besarnya R square

    berkisar antara 0-1. Artinya semakin kecil R square, maka hubungan kedua

    variabel semakin lemah. Sebaliknya, jika R square semakin mendekati 1,

    maka hubungan kedua variabel semakin kuat.

    b. Nilai Standard Error of the Estimate (SEE). Nilai ini akan digunakan untuk

    menilai kelayakan prediktor ( variabel bebas ) dalam kaitannya dengan varibel

    tergantung. Jika nila SEE < nilai standar deviasi, maka prediktor yang

    digunakan untuk memprediksi variabel tergantung sudah layak.

  • 23

    2.3.3. Persamaan Regresi

    1. Pengertian Regresi

    Menurut Riana (2012 : 297), persamaan regresi dibentuk untuk menerangkan

    pola hubungan variabel-variabel. Variabel yang diduga disebut variabel terikat

    bisa dinyatakan dengan variabel Y. Variabel yang menerangkan perubahan

    variabel terikat disebut variabel bebas, bisa dinyatakan dengan variabel X.

    Persamaan garis linier regresi sederhana ditentukan sebagai berikut :

    Keterangan:

    Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi

    a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

    b = Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukan angka peningkatan

    ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan

    variable independen. Bila (+) arah garis naik dan (-) arah garis turun.

    X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nila tertentu.

    2. Persyaratan penggunaan model regresi linear sederhana pada SPSS

    Menurut Sarwono (2014 : 111) kelayakan model regresi linear didasarkan pada

    hal-hal berikut :

    a. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar <

    0,05.

    b. Prediktor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini

    diketahui jika angka standard error of estimate < standar deviation.

  • 24

    c. Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan uji T.

    Koefisien regresi signifikan jika T hitung > T tabel (nilai kritis).

    d. Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang

    sangat tinggi atau sangat rendah di antara variabel bebas. Syarat ini hanya

    berlaku untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu.

    e. Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2.

    Semakin besar nilai tersebut, maka model semakin baik. Jika nilai mendekati

    1, maka model regresi semakin baik.nilai r2 mempunyai karakteristik

    diantaranya :

    1) Selalu positif.

    2) Nilai r2 maksimal sebesar 1. Nilai r2 = 1 mempunyai arti kesesuaian yang

    sempurna. Maksudnya, seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan

    oleh model regresi.

    f. Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung

    (Y).

    g. Data harus berdistribusi normal.

    h. Data berskala interval atau rasio.

    i. Kedua variabel bersifat dependen, artinya suatu variabel merupakan variabel

    bebas (disebut juga sebagai variabel prediktor), sedangkan variabel lainnya

    merupakan variabel tergantung ( disebut juga sebagai variabel respons ).

  • 25

    2.4. Hipotesis

    2.4.1. Pengertian Hipotesis

    Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang

    parameter populasi. Terdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut

    statistik dan penelitian.

    Adapun menurut Sugiyono (2015:87) menyebutkan bahwa, “dalam statistik

    dan penelitian terdapat dua macam hipotesis yaitu, hipotesis nol dan hipotesis

    alternatif”.

    Menurut Sugioyono (2015:84) menyatakan bahwa,”Hipotesis dalam statistik

    merupakan pernyataan statistik tentang parameter populasi, sedangkan hipotesis

    dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada

    suatu penelitian”.

    Pada statistik, hipotesis nol diartikan tidak adanya perbedaan antara parameter

    dengan statistik atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran

    sampel. Dalam penelitian, hipotesis nol juga menyatakan “tidak ada”, tetapi bukan

    tidak adanya perbedaan antara populasi dan sampel, tetapi berbentuk tidak adanya

    hubungan antara satu variabel terhadap variabel lain.

    2.4.2. Bentuk Rumusan Hipotesis

    Menurut tingkat eksplenasinya hipotesis yang akan diuji, maka rumusan

    hipotesis dapat dikelompokan menjadi tiga macam (Sugiyono 2015:86) yaitu :

    1. Hipotesis deskriptif

  • 26

    Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak

    membuat perbandingan atau hubungan. Dalam perumusan hipotesis statistik,

    antara hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila

    salah satu ditolak, maa yag lain pasti diterima sehingga dapat membuat keputusan

    yag tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti Ha diterima.

    2. Hipotesis komparatif

    Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunnjukkan dugaan nilai dalam

    satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Dalam hal ini harga µ (mu)

    dapat diganti dengan rata – rata sampel, simpangan baku, varians dan proporsi.

    3. Hipotesis hubungan (asosiatif)

    Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang

    hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis nol yang menunjukkan tidak

    adanya hubungan (nol = tidak ada hubunngan) dan hipotesis alternatifnya

    menunjukkan ada hubungan.

    2.4.3. Uji Hipotesis

    Menurut Sarwono (2015:112) menyebutkan bahwa,”Pengujian hipotesis dapat

    didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu tingkat signifikasi atau probabilitas

    (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence interval”.

    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam uji hipotesis (Sarwono,

    2015c:113), yaitu:

    1. Untuk pengujian hipotesis kita mengguakan data sampel.

  • 27

    2. Dalam pengujian akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu pengujian

    signifikan secara statistik jika menolak H0 dan pengujian tidak signifikan secara

    statistik jika menerima H0.

    3. Jika menggunakan nilai t, maka ketika nilai t yang semakin besar atau menjauhi

    0, akan cenderung menolak H0. Sebaliknya, ketika t semakin kecil atau mendekati

    0, akan cenderung menerima H0.

    Berdasarkan tingkat signifikasi, pada umumnya orang menggunakan 0,05

    dengan kisaran tingkat signifikasi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1 sedangkan

    tingkat kepercayaan pada umumnya sebesar 95%. Dalam melakukan uji hipotesis

    terdapat dua hipotesis, yaitu H0 (hipotesis nol) dan H1 (hipotesis alternatif).

  • 28

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1.Tinjauan Umum perusahaan

    3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

    PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank milik

    pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

    didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama

    Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan

    Simpanan Milik Kaum Priayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri

    tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran PT. Bank

    Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria

    Wirjaatmadja pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan

    Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa Bank Rakyat Indonesia

    adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.

    Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948,

    kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali

    setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank

    Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960

    dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan 96

    dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian

    berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan

    ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan

  • 29

    Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965

    tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam

    ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks-BKTN)

    diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan

    NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

    Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang

    Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang

    Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank

    Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor

    dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank

    Ekspor Impor Indonesia.

    Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan

    kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus

    1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan

    Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat

    Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.

    Penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering (“IPO”)) meliputi

    penawaran kepada masyarakat internasional dan penawaran kepada masyarakat

    Indonesia. BRI menyerahkan pendaftarannya kepada Badan Pengawas Pasar Modal

    97 dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan pernyataan pendaftaran tersebut telah

    menjadi efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam dan LK No.S-2646/PM/2003

    tanggal 31 Oktober 2003. Penawaran umum saham perdana BRI meliputi

  • 30

    3.811.765.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per lembar

    saham dengan harga jual Rp. 875 (Rupiah penuh) per lembar saham di Surabaya

    (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 10 November 2003 dan pada saat yang

    bersamaan seluruh saham Bank Rakyat Indonesia juga dicatatkan.Anggaran Dasar

    Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami

    beberapa perubahan yaitu:

    1. Anggaran Dasar PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., yang seluruh

    perubahannya dimuat dalam Akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 yang telah

    disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU - 48353.AH.01.02

    Tahun 2008 tanggal 06 Agustus 2008 beserta perubahan-perubahannya.

    2. Akta Penyertaan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan

    (PERSERO) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk disingkat PT. Bank Rakyat

    Indoesia (Persero) Tbk No.51tanggal 26 Mei 2008

    3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

    Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk disingkat

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Nomor 7 Tanggal 13 Februari 2009

    4. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

    Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk disingkat PT

    Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Nomor 4 Tanggal 2 Februari 2009 PT.

    Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang didirikan sejak tahun 1895

    didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu

    dengan fokus pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal

    ini tercermin dari penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp.

  • 31

    6.419,8 milyar. Atas keberhasilannya sebagai bank pertama yang dapat menyalurkan

    kredit mikro (KUR) kepada masyarakat dalam jumlah yang besar, kinerja PT. Bank

    Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendapat pujian dari Presiden RI, Susilo Bambang

    Yudhoyono pada AFI Global Policy Forumdi Bali 27 September 2010.

    Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka

    sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447

    buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI yang berlokasi di Gedung BRI I, Jl.

    Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi/SPI,

    170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang

    Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan

    Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI

    UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa

    Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga financial intermediary, agar

    dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya tercapai apa yang telah ditargetkan,

    berikut ini adalah visi dan misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah :

    1. Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadi bank komersial

    terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah

    2. Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

    pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

    peningkatan ekonomi masyarakat.

  • 32

    b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang

    tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional

    dengan melaksanakan praktek good corporate governance

    c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang

    berkepentingan. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki budaya

    kerja yang berlaku diseluruh lingkungan wilayah kerja yang mengandung

    nilai-nilai, bukti-bukti dan pedoman yang merupakan ciri khas perusahaan

    diantaranya :

    1) Integritas : Setiap pekerja menjadi satu atau menyatu dengan BRI

    2) Profesionalisme : Setiap pekerja harus bekerja secara professional

    3) Kepuasan Nasabah : BRI mengutamakan kepuasan nasabah

    4) Keteladanan : Setiap pemimpin menjadi teladan bagi bawahannya

    5) Penghargaan kepada SDM : BRI memberikan penghargaankepada pekerja

    yang dianggap berprestasi.

    3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

    Untuk dapat menunjng tujuan perusahaan secara efektif dan efisien diperlukan

    adanya struktur organisasi yang baik. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang depok

    menetapkan struktur organisasi yang berbentuk garis lurus dimana wewenang dari

    puncak pimpinan sampai bawahan secara teratur, sehingga setiap bawahan menerima

    tugas langsung dari atasannya. Adapun struktur organisasi yang terdapat di PT. BRI

    Jawa Barat cabang Depok dapat dilihat pada gambar III.1.

  • 33

    AMPK : Assisten Manajer Pemasaran Kredit CI : Credit Investigator AO : Account Officer ADK : Administrasi Kredit SPB : Supervisor Penunjang Bisnis Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Depok (2015)

    Gambar III.1 Struktur Organisasi Briguna Pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,

    Kantor Cabang Depok

    Berikut penjabaran tugas dan wewenang dari setiap fungsi dalam struktur

    organisasi yang diterapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, cabang

    Depok yang berkaitan dengan penyaluran dana pihak ketiga dan penyaluran kredit.

    PIMPINAN CABANG

    MANAGER OPERASIONAL

    SPV PEL KAS

    TELLER

    CI

    SPB

    AMPK

    AO

    ADK

  • 34

    1. Pimpinan Cabang (Pinca)

    Mengkoordinasi dan memonitoring kegiatan perencanaan dan pengembangan

    atas penyelenggaraan usaha-usaha bank yang meliputi kegiatan pemasaran dan

    pengelolaan dana, jasa, pinjaman, kegiatan operasional kanca, termasuk sebagai

    booking branch pinjaman putusan kantor pusat, serta kegiatan pengembangan

    unit kerja di bawahnya, dengan memperhatikan kecukupan & efektifitas system

    pengendalian intern serta implementasi manajemen risiko di kanca sekaligus

    sebagai pejabat yang menjalankan fungsi Unit Kerja Khusus (UKK) untuk

    melaksanakan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan

    Terorisme (PPT) sesuai ketentuan/kebijakan, system dan prosedur yang berlaku

    dalam upaya mencapai target yang ditetapkan.

    2. Manager Operasional

    Membantu pemimpin cabang dalam mempersiapkan RKA dalam rangka

    mencapai target bisnis yang telah ditetapkan, mendukung pimpinan cabang

    dalam membina dan menkoordinasi unit-unit kerja di bawahnya untuk mencapai

    target yang telah ditetapkan, terutama yang terkait dengan bidang operasional

    dan pelayanan, memfungsikan bawahannya dalam melaksanakan tugas pekerjaan

    sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan Kanca guna mewujudkan pelayanan

    yang sebaik-baiknya bagi nasabahnya, serta memastikan bahwa pelaksanaan

    fungsi back office di unit kerja di bawah Kanca telah sesuai ketentuan yang

    berlaku untuk menjaga kepentingan bank.

  • 35

    3. Assisten Manager Pemasaran Kredit (AMPK) mempunyai tugas :

    Melakukan pembinaan pengawasan dan monitoring kredit yang menjadi

    tanggung jawabnya yang dimulai dari kredit yang dicairkan sampai dengan kredit

    dilunasi. Melakukan kegiatan pemasaran baik untuk pembangunan dana maupun

    kredit, dan bertanggung jawab terhadap target pencapaian dana yang ditetapkan.

    4. Credit Investigator (CI)

    Melaksanakan dan memastikan segala aspek kredit. Mencek aspek kondisi dan

    nilai agunan.

    5. Supervisor Penunjang Bisnis

    Mensupervisi pengelolaan administrasi dan dokumentasi pinjaman berdasarkan

    prosedur yang jelas, bersifat rutin dengan pengelolaan administrasi yang

    kompleks untuk meminimalkan risiko serta memperlancar proses operasional

    pinjaman sesuai target yang ditetapkan dan ketentuan yang berlaku, serta

    mensupervisi kegiatan analisa logistik, pengelolaan aktiva tetap atau logistik

    serta pemenuhannya sesuai ketentuan yang berlaku untuk menunjang kelancaran

    operasional di kantor cabang dan unit kerja di bawahnya.

    Melakukan pengawasan atas pelayanan dana dan jasa serta pinjaman yang

    dilakukan UPN. Bertanggung jawab terhadap target pencapaian dana yang

    ditetapkan.

    6. Account Officer (AO)

    Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana strategis, pengembangan dan

    pemasaran pinjaman dan cross selling produk BRI lainnya serta pembinaan

    account nasabah dengan kompleksitas paling rendah termasuk memberikan

  • 36

    pendapat dan masukan kepada pekerja lainnya pada jenjang jabatan di bawahnya

    sesuai ketentuan/kebijakan yang berlaku serta kewenangan bidang tugasnya

    untuk mencapai target yang telah ditetapkan, menyusun rencana dan

    melaksanakan kegiatan pemasaran serta prakarsa kredit sesuai dengan pasar

    sasaran dan kriteria risiko yang dapat diterima sesuai kewenangan bidang

    tugasnya agar target ekspansi kredit tercapai. Melakukan pembinaan kredit baik

    langsung (on site) maupun tidak langsung (off site) sesuai kewenangan bidang

    tugasnya terhadap debitur binaannya untuk memastikan bahwa kinerja kredit

    nasabah dapat terjaga dalam kategori perfoming loan.

    7. Petugas Administrasi Kredit (ADK)

    Melakukan fungsi administrasi kredit di kantor cabang yang meliputi

    pengelolaan administrasi dan dokumentasi, pinjaman berdasarkan prosedur yang

    jelas, bersifat rutin dengan pengelolaan administrasi yang relatif kompleks dan

    membutuhkan supervisi pada masalah khusus untuk memastikan tugas/kegiatan

    telah dilaksanakan sesuai ketentuan/kebijakan serta sistem dan prosedur yang

    berlaku dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan serta menyiapkan,

    meneliti dan memastikan permohonan paket kredit sesuai dengan ketentuan

    untuk mengamankan kepentingan bank.

    8. Customer Service

    Melaksanakan kegiatan layanan dan administrasi produk dan jasa perbankan

    kepada nasabah berdasarkan standar layanan dengan dengan prosedur yang jelas,

    bersifat rutin dengan administrasi relatif komplek dan membutuhkan supervisi

  • 37

    pada masalah khusus sesuai kewenangan bidang tugasnya berdasarkan prinsip

    kehati-hatian di Kantor Cabang untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

    9. Teller

    Melaksanakan kegiatan layanan transaksi pembukuan dengan tingkat

    kewenangan flat kategori kecil, kegiatan pengisian ATM dan administrasi

    berdasarkan prosedur yang jelas bersifat rutin dan membutuhkan supervisi yang

    ketat sesuai ketentuan atau kebijakan serta sistem dan prosedur yang berlaku

    untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

    3.1.3. Kegiatan Uasaha

    PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk merupakan Bank Pemerintah yang

    melakukan usaha Bank Umum, seperti Bank-Bank pemerintah lainnya. PT. Bank

    Rakyat Indonesia, Tbk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin

    menggunakan jasa perbankan.

    Kegiatan usaha PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk lebih diarahkan kepada

    perbaikan ekonomi dan pembayaran ekonomi nasional dengan jalan melakukan usaha

    Bank-Bank Umum, yaitu dalam pengumpulan dana bank, melakukan usaha simpanan

    da penyaluran dananya dalam bentuk kredit.

    Selain itu juga PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk juga memberikan jasa-jasa

    perbankan dalam negeri maupun luar negeri. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

    produk-produk yang disediakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk yaitu:

    1. Usaha Simpanan

    Pelayanan yang diberikan adalah usaha yang sangat mendominasi bagi PT. Bank

  • 38

    Rakyat Indonesia, Tbk dan juga merupakan produk yang menjadi ketetapan

    untuk ditawarkan kepada masyarakat penabung, usaha ini meliputi:

    a. Giro BRI dalam rupiah dan valas (GIROBRI)

    b. BRITAMA

    c. Simpanan Pedesaan (SIMPEDES)

    d. Simpanan Masyarakat Kota (SIMASKOT)

    e. Deposito Berjangka BRI (DEPOBRI)

    f. Sertifikat Deposito BRI (SERTIBRI)

    2. Usaha Jasa bank

    PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk ternyata mengantisipasi kebutuhan masyarakat

    akan jasa-jasa perbanka\n untuk mengadakan transaksi dengan pihak lain, untuk

    itu PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk mengeluarkan berbagai jenis produk

    pelayanan yang dapat digunakan oleh masyarakat berupa:

    a. Dalam Negeri

    1) Pengiriman Uang Dalam negeri (Transfer)

    2) Inkaso

    3) Perantara perdagangan Efek/Saham/Surat-surat Berharga Pasar Uang

    4) Jaminan Bank

    5) Safe Deposit Box (SDB)

    6) Transaksi Antar Cabang (TAC)

    7) Automatic Teller Mechine (ATM)

    8) Cek Perjalanan BRI (CEPEBRI)

    9) Kliring

  • 39

    b. Luar Negeri

    1) Ekspor

    2) Impor

    3) Transfer Western Union (WU)

    4) Jual Beli Valuta Asing, bank Notes, bank Draft, Travellers Cheque

    5) Penagihan (Collection)

    6) Jaminan bank

    7) Overseas Loan

    3. Usaha Pinjaman /Kredit

    Usaha pinjaman/kredit kepada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk dalam bentuk:

    a. Kredit Pengadaan Pangan / Pupuk / Cengkeh

    b. Koperasi

    c. Konstruksi

    d. Kretab / Kresun

    e. Kredit Kecil Investasi (KKI)/Kredit Modal kerja (KKMK)

    f. Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani / Nelayan Kecil (P4K)

    g. Kredit Modal kerja Ekspor (KMKE) / Kredit Modal Kerja Impor (KMKI)

    h. KPR (Kredit Kepemilikan Rumah)

    i. KKB (Kredit Kendaraan bermotor)

    4. Jasa Bank Lainnya Jasa yang diberikan ini adalah jasa yang tidak termasuk

    diatas, melainkan jasa yang diberikan secara khusus oleh PT. Bank Rakyat

    Indonesia, Tbk dalam menjawab tantangan yang semakin kompleks yaitu

    penerimaan setoran dan penyaluran dana, antara lain:

  • 40

    a. ONH

    b. Orang Tua Asuh

    c. PT. Taspen

    d. BKKBN

    e. PT. Pos Indonesia

    f. PT. TELKOM

    g. PLN

    h. TNI Angkatan Darat/POLRI

    i. Universitas terbuka

    j. Dana Firdaus (Wakaf dan Firdaus)

    k. PBB

    l. Rekening Telepon, Telex, Faximile

    m. Iuran Biaya Hak Penggunaan Frekuensi (BHF)

    n. SIM Denda Tilang

    3.2. Hasil Penelitian

    3.2.1. Data Penhimpunan Dana Bank Rakyat Indonesia

    Dibawah ini adalah tabel data penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank

    Rakyat Indonesia. Data penghimpunan dana pihak ketiga ini diambil dari laporan

    keuangan Bank Rakyat Indonesia triwulan yaitu data dari 2010 – 2012, yang ada pada

    web site Bank Rakyat Indonesia. Data disajikan dalam jutaan Rupiah.

  • 41

    Tabel III.1 Data Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

    PERIODE GIRO TABUNGAN DEPOSITO DPK

    Mar-10 Rp36.688 Rp97.692 Rp109.494 Rp243.874

    Jun-10 Rp45.407 Rp102.777 Rp111.158 Rp259.342

    Sep-10 Rp42.692 Rp107.228 Rp111.624 Rp261.544

    Des-10 Rp77.364 Rp125.990 Rp130.298 Rp333.652

    Mar-11 Rp45.036 Rp178.793 Rp135.048 Rp358.877

    Jun-11 Rp45.857 Rp124.469 Rp132.260 Rp302.586

    Sep-11 Rp55.158 Rp131.441 Rp133.356 Rp319.955

    Des-11 Rp76.779 Rp154.133 Rp153.373 Rp384.285

    Mar-12 Rp56.119 Rp144.578 Rp146.841 Rp347.538

    Jun-12 Rp75.524 Rp157.466 Rp149.058 Rp382.048

    Sep-12 Rp69.188 Rp160.545 Rp155.380 Rp385.113

    Des-12 Rp80.075 Rp184.365 Rp185.726 Rp450.166

    Sumber : www.bri.co.id

    Dari tabel III.1 kita dapat melihat pada periode Maret 2010 – Maret 2011

    penghimpunan dana pihak ketiga oleh Bank Rakyat Indonesia trus mengalami

    peningkatan dan kembali meningkat pada periode berikutnya. Dan terlihat pula

    peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga yang cukup besar antara periode

    Desember 2011 – September 2011 yaitu sebesar Rp. 384.285 Milyar Rupiah – Rp

    319.955 Milyar = Rp 64.330 Milyar atau Rp 64.330 Milyar / Rp. 384.285 x 100% =

    16,7%

    3.2.2. Data Penyaluran Kredit Bank Rakyat Indonesia

    Di bawah ini adalah data penyaluran kredit pada Bank Rakyat Indonesia. Data

    penyaluran kredit didapat dari laporan keuangan Bank Rakyat Indonesia triwulan

  • 42

    yaitu data dari tahun 2010 – 2012, yang ada pada web site Bank Rakyat Indonesia.

    Data yang diambil berbentuk data disajikan dalam jutaan Rupiah.

    Tabel III.2 Data Penyaluran Kredit Bank Rakyat Indonesia

    Sumber : www.bri.co.id

    Dari tabel III.2 dapat dilihat bahwa dalam setiap periode penyaluran kredit

    yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia selalu terjadi peningkatan dari setiap

    periodenya.

    3.2.3 Tabel Penolong

    Tabel penolong digunakan untuk mencari persamaan garis dua variabel yaitu

    variabel bebas (Dana Pihak Ketiga) dengan variabel terikat (Penyaluran Kredit).

    Berikut ini data hasil perhitungan tabel penolong atas penghimpunan dana pihak

    kertiga terhadap penyaluran kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    PERIODE KREDIT

    Mar-10 Rp. 196.345

    Jun-10 Rp. 212.154

    Sep-10 Rp. 213.207

    Des-10 Rp. 232.973

    Mar-11 Rp. 236.507

    Jun-11 Rp. 250.838

    Sep-11 Rp. 260.547

    Des-11 Rp. 269.455

    Mar-12 Rp. 269.181

    Jun-12 Rp. 290.864

    Sep-12 Rp.304.785

    Des-12 Rp. 336.081

  • 43

    data triwulan dari tahun 2010-2012, yang di sajikan pada tabel III.3 sebagai berikut

    Tabel III.3 Tabel Penolong

    Sumber : Data olahan penulis

    Keteraangan :

    X = Dana Pihak Ketiga yang di logaritmakan Y = Kredit yang Disalurkan yang dilogaritmakan

    Berikut penulis jabarkan mengenai penghitungan persamaan garis anatara

    penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit.Menghitung Persamaan

    Garis :

    1. Menghitung nilai b :

    DPK KREDIT X Y X² Y² XY243874 196345 12,40440698 12,1876286 153,8693125 148,5382908 151,1803052

    259342 212154 12,46590293 12,2650677 155,3987359 150,4318858 152,8951435

    261544 213207 12,47435781 12,2700188 155,6096027 150,5533614 153,0606049

    333652 232973 12,71785381 12,3586778 161,7438056 152,7369181 157,1758582

    358877 236507 12,79073499 12,3737331 163,6029016 153,1092705 158,2691407

    302586 250838 12,62012081 12,4325626 159,2674493 154,5686126 156,9004419

    319955 260547 12,67593564 12,4705385 160,6793443 155,5143316 158,075744

    384285 269455 12,85913974 12,5041567 165,357475 156,3539343 160,7926981

    347538 269181 12,75862929 12,5031393 162,7826214 156,3284922 159,5229192

    382048 290864 12,85330153 12,5806111 165,2073603 158,2717752 161,7023877

    385113 304785 12,86129208 12,6273619 165,4128339 159,4502683 162,4041894

    450166 336081 13,01737168 12,7251075 169,4519655 161,9283604 165,6474538

    152,4990473 149,298604 1938,383408 1857,785501 1897,626887

    12,70825394 12,4415503

    Total

    Rata-rata

  • 44

    2. Menghitung nilai a :

    3.3. Analisis Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit

    3.3.1. Uji Koefesien Korelasi

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara

    penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit terhadap penyaluran

    kredit.

    1. Rumusan hipotesis :

    H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan anatara penghimpunan dana

    pihak ketiga terhadap penyaluran kredit.

    Ha1 : Ada hubungan yang signifikan antara penghimpunan dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit.

    2. Kreteria pengujian

    a. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

    b. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

    3. Uji korelasi

  • 45

    Untuk mengetahui ada atau tidak hubunagan antara penghimpunan dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit kita dapat lihat dari output SPSS dan

    perhitungan manual dibawah ini.

    a. Output SPSS

    Tabel III.4 Hasil Perhitungan Persamaan Koefisien Korelasi (r)

    PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Triwulan 2010-2012

    Correlations

    X Y

    X

    Pearson Correlation 1 ,920**

    Sig. (2-tailed) ,000

    N 12 12

    Y

    Pearson Correlation ,920** 1

    Sig. (2-tailed) ,000

    N 12 12

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Sumber : Data olahan penulis

    b. Perhitungan korelasi secara manual

  • 46

    4. Hasil uji kolerasi

    Dari output SPSS pada bagian Sig. (2-tailed) didapat signifikansi sebesar

    0,000. Karena signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha1 diterima. Jadi dapat

    diartikan bahwa ada hubungan antara penghimpunan dana pihak ketiga dan

    penyaluran kredit.

    Dari hasil output SPSS pada bagian person correlation dan perhitungan

    manual dapat dijelaskan bahwa korelasi antara penghimpunan dana pihak ketiga

    dan penyaluran kredit didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,920. Karena

    mendekati 1,00 maka dapat diartikan bahwa antara penghimpunan dana pihak

    ketiga dengan penyaluran kredit memiliki hubungan yang sangat kuat.

    Angka koefisien positif yang menunjukan hubungan positif, yaitu jika

    penghimpunan dana pihak ketiga meningkat maka penyaluran kredit juga akan

    meningkat, dan jika penghimpunan dana pihak ketiga turun maka penyaluran

    kredit juga akan menurun.

  • 47

    3.3.2 Uji Koefisien Determinasi

    Untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien

    determinasi atau koefisien korelasi yang dikuadratkan (r2). Berikut penulis akan

    melakukan uji determinasi.

    1. Rumusan hipotesis

    H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penghimpunan dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit.

    Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan antara penghimpunan dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit.

    2. Kriteria pengujian

    a. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

    b. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

    3. Uji determinasi

    Berikut adalah hasil dari output SPSS dan perhitungan manual yang di dapat dari

    pengujian determinasi untuk mengetahui pengaruh penghimpunan dana pihak

    ketiga terhadap penyaluran kredit.

  • 48

    a. Output SPSS

    Tabel III.5 Hasil Perhitungan Persamaan Koefisien Determinasi (r2)

    PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Triwulan 2010-2012

    Sumber : Data olahan penulis

    b. Perhitungan manual

    Persamaan determinasi :

    r2 = r x r x 100%

    r2 = 0,9196396299 x 0,9196396299 x 100%

    r2 = 0,8457370489 x 100%

    r2 = 84,5737048883% = 84,6%

    4. Hasil uji determinasi

    Dari output SPSS pada bagian Sig. F Change yang terdapat pada tabel III.5

    didapat signifikansi sebesar 0,000. Karena signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

    dan Ha2 diterima. Jadi dapat diartikan bahwa ada pengaruh antara penghimpunan

    dana pihak ketiga dan penyaluran kredit.

    Dan dari hasil perhitungan manual dan output SPSS dapat dijelaskan pula

    sumbangan pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran

    kredit. Nilai r2 yang didapat dari output SPSS pada bagian R square yang terdapat

    pada tabel III.5 dan perghitungan manual bahwa nilai r2 yang mempengaruhi

    Model Summary

    Model R R

    Squar

    e

    Adjusted

    R

    Square

    Std. Error

    of the

    Estimate

    Change Statistics

    R Square

    Change

    F

    Change

    df1 df2 Sig. F

    Change

    1 ,920a ,846 ,830 ,06566 ,846 54,801 1 10 ,000

    a. Predictors: (Constant), X

  • 49

    penyaluran kredit sebesar 84,6% adalah berasal dari penghimpunan dana pihak

    ketiga, dan 15,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam

    penilitian ini.

    3.3.3. Uji Koefisien Regresi

    Pengujian ini bertujuan untuk menaksir atau meramalkan nilai variabel

    dependent bila nilai variabel independent dinaikan atau diturunkan.

    1. Rumusan hipotesis

    H0 : Persamaan regresi antara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap

    penyaluran kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia tidak signifikan.

    Ha3 : Persamaan regresi antara penghimpunan dana pihak ketiga terhadap

    penyaluran kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia signifikan.

    2. Kriteria pengujian

    c. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

    d. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

    3. Uji regresi

    a. Uji kelayakan regresi

    Berikut adalah tabel anova bagian ini menunjukan tingkat kelayakan model

    regresi yang terbentuk.

  • 50

    Tabel III.5 Hasil Perhitungan Kelayakan Model Regresi (Ŷ)

    PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Triwulan 2010-2012

    ANOVAa

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression ,236 1 ,236 54,801 ,000b

    Residual ,043 10 ,004

    Total ,279 11

    a. Dependent Variable: Y

    b. Predictors: (Constant), X

    Dari output di atas hasil perhitungan kelayakan model regresi dapat kita

    lihat pada bagian Sig. Karena nilai signikansi dari tabel anova diatas adalah

    0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatan bahwa model regresi

    yang terbentuk antara penghimpunan dana pihak terhadap penyaluran

    kredit sudah layak untuk memprediksi tingkat penyaluran kredit.

    b. Uji koefisien regresi.

    Di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan regresi antara penghimpunan

    dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit. Tabel ini digunakan untuk

    menggambarkan persamaan regresi yang terbentuk antara penghimpunan

    dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit. Yang didapat dari hasil

    pengolahan data penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran

    kredit menggunakan bantuan aplikasi statistik SPSS.

  • 51

    Tabel III.6 Hasil Perhitungan Koefisien regresi (Ŷ)

    PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Triwulan 2010-2012

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) 2,509 1,342 1,869 ,091

    X ,782 ,106 ,920 7,403 ,000

    a. Dependent Variable: Y

    Sumber : Data olahan penulis

    Untuk melihat persamaan regresi yang terbentuk kita dapat melihat angka yang

    ada pada bagian Model dengan melihat nilai Constant sebagai a dan nilai X

    sebagai b.

    4. Hasil uji regresi

    Berdasarkan tabel III.6 di atas, uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar

    54,01 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena

    angka probabilitas < 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi ini sudah layak

    untuk memprediksi tingkat penyaluran kredit.

    Dan dari output SPSS Tabel III.6 didapat signifikansi sebesar 0,000. Karena

    signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha3 diterima. Jadi dapat diartikanbahwa

    model regresi yang terbentuk antara penghimpunan dana pihak ketiga dan

    penyaluran kredit signifikan dan layak.

    Dari hasil output SPSS didapat persamaan regresi : Ŷ = 2,509 + 0,782X hasil

    ini diinterprestasikan sebagai berikut :

    a. Nilai a = angka konstan (a) adalah 2,509; ini dapat diartikan jika

  • 52

    penghimpunan dana pihak ketiga nilainya adalah 0, maka tingkat penyaluran

    kreditnya adalah 2,509 satu satuan.

    b. Nilai b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,782. Angka ini

    mempunyai arti bahwa setiap penambahan 1 satuan penghimpunan dana pihak

    ketiga, maka tingkat penyaluran kredit akan meningkat sebesar 0,782.

  • 53

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Dari hasil uji kolerasi, determinasi, dan regresi yang penulis lakukan terhadap

    penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit pada PT. Bank Rakyat

    Indoniesia maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan :

    1. Hasil uji hipotesis koefisien korelasi menunjukan bahwa ada hubungan yang

    signifikan anatara penhimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit. Dan

    dari hasil perhitungan manual dan output SPSS didapat nilai korelasi sebesar

    0,920 nilai ini menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara penghimpunan

    dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit sampir sempurna. Karena hasil

    perhitungan positif maka hubungan yang terjadi adalah hubungan yang searah.

    2. Dari hasil uji determinasi diketahui bahwa penyaluran kredit PT. Bank Rakyat

    Indonesia 84,6% dipengaruhi oleh penghimpunan dana pihak ketiga, dan 15,4%

    dipengaruhi oleh pihak faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini

    3. Persamaa regresi yang terbentuk antara penhimpunan dana pihak ketiga dan

    penyaluran kredit adalah Ŷ = 2,509 + 0,782X. Kenaikan jumlah DPK secara

    signifikan akan menaikan jumlah kredit yang di salurkan oleh BRI.

    4.2. Saran

    Karena penyaluran kredit yang dilakukan oleh BRI sebagian besar

    dipengaruhi oleh penghimpunan dana pihak ketiga maka penulis menyarankan

  • 54

    kepada pihak bank untuk terus menjaga nilai penghimpunan dana pihak ketiga agar

    penyaluran kredit dapat berjalan dengan lancar da