Tugas 8 Paal (Shinta Lieviana Handoko)
-
Upload
shinta-lieviana -
Category
Documents
-
view
15 -
download
5
description
Transcript of Tugas 8 Paal (Shinta Lieviana Handoko)
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
1
PERANCANGAN DIMENSI ALAT PENGOLAHAN AIR UNTUK UMPAN BOILER
Air bahan baku yang digunakan adalah air sungai dengan TSS sebesar 5000, COD
sebesar 500, BOD = 300 digunakan untuk memenuhi kapasitas air umpan boiler (boiler
feed water) sebesar 220 m3/jam atau 220000 kg/jam.
PROSES PENGOLAHAN AIR
Bagan alir/flow chart
1. Screening
Screening bertujuan untuk memisahkan potongan-potongan kayu, plastik, dan
sebagainya. “Screen” terdiri dari atas batangan-batangan besi yang berbentuk
lurus atau melengkung dan biasanya dipasang dengan tingkat kemiringan 75o–
90o terhadap horizontal. Efektifitas proses tergantung pada jarak antarbar. Pada
screen halus jarak antarbar berkisar antara 5 mm – 15 mm, medium screen 15
mm – 50 mm, dan screen kasar lebih dari 50 mm.
Pembersihan screen dapat dilakukan secara manual (menggunakan garpu
tangan) atau dengan menggunakan alat pembersih mekanis yang dilengkapi
dengan motor elektrik. Bar screen mekanik otomatis sering kali dilindungi
dengan pre-screening, yang dipasang pada jarak 100 mm dari sistem by pass
untuk mengatasi kemungkinan tidak beroperasinya screen utama.
Air sungai Screening Bak Pengendap
Bak Penggumpal
ClarifierSand filterTangki
penampung air
anion-cation exchanger
deaerator Boiler feed water
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
2
2. Bak pengendap
Pengendapan dilakukan secara gravitasi dalam bak pengendap untuk
mengendapkan partikel-partikel tersuspensi dalam air, seperti lumpur. Pada
tahap ini, partikel dengan kerapatan massa yang lebih besar dari zat cair di
sekelilingnya akan mengendap.
3. Bak penggumpal
Dalam tahap ini, ditambahkan Al2(SO4)3 dan Na2CO3 yang berfungsi sebagai
koagulan. Pada tahap ini, disertai dengan pengadukan sehingga terbentuk flok-
flok dengan ukuran yang lebih besar. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
membersihkan air dari partikel-partikel pengotor yang berukuran kecil seperti
koloid (penyebab kekeruhan air), dengan cara pembentukan flok-flok atau
partikel yang lebih besar sehingga mudal dan lebih cepat diendapkan.
4. Clarifier
Clarifier berfungsi sebagai tempat pembentukan flok dengan penambahan
larutan Alum (Al2(SO4)3) sebagai bahan. Pada clarifier terdapat mesin agitator
yang berfungsi sebagai alat untuk mempercepat pembentukan flok. Pada clarifier
terjadi pemisahan antara air bersih dan air kotor. Air bersih ini kemudian
disalurkan dengan menggunakan pipa yang besar untuk kemudian dipompakan
ke filter. Clarifier terbuat dari beton yang berbentuk bulat yang dilengkapi
dengan penyaring dan sekat.
5. Sand filter
Unit ini digunakan untuk menyaring sisa-sisa kotoran atau partikel padat
tersuspensi dengan ukuran relatif kecil yang belum mengendap pada tahap
sebelumnya. Alat yang digunakan adalah saringan pasir (sand filter) dengan media
penyaring berupa kerikil dan pasir. Air yang keluar dari tangki ini akan ditampung ke
dalam tangki penampung air bersih.
6. Tangki penampung air
Air yang telah mengalami proses di filtrasi kemudian ditampung dalam tangki
penampung air ini.
7. Anion-cation exchanger
Pada proses pertukaran ion, kesadahan dihilangkan dengan melewatkan air pada
bed zeolit alam atau resin sintetik dan tanpa pembentukan endapan. Jenis paling
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
3
sederhana adalah ‘pertukaran basa’ dimana ion kalsium dan magnesium ditukar
dengan ion sodium. Setelah jenuh, dilakukan regenerasi dengan sodium klorida.
Garam sodium mudah larut, tidak membentuk kerak dalam boiler. Dikarenakan
penukar basa hanya menggantikan kalsium dan magnesium dengan sodium,
maka tidak mengurangi kandungan TDS, dan besarnya blowdown. Penukar basa
ini juga tidak menurunkan alkalinitasnya. Demineralisasi merupakan
penghilangan lengkap seluruh garam. Hal ini dicapai dengan menggunakan resin
“kation”, yang menukar kation dalam air baku dengan ion hydrogen
menghasilkan asam hidroklorida, asam sulfat dan asam karbonat. Asam karbonat
dihilangkan dalam menara degassing dimana udara dihembuskan melalui air
asam. Berikutnya, air melewati resin “anion”, yang menukar anion dengan asam
mineral (misalnya asam sulfat) dan membentuk air. Regenerasi kation dan
anion perlu dilakuakan pada jangka waktu tertentu dengan menggunakan asam
mineral dan soda kaustik. Penghilangan lengkap silika dapat dicapai dengan
pemilihan resin anion yang benar. Proses pertukaran ion, jika diperlukan, dapat
digunakan untuk demineralisasi yang hampir total, seperti untuk boiler
pembangkit tenaga listrik.
8. Deaerator
Pada unit deaerator, terjadi proses deaerasi. Dalam proses de-aerasi, gas terlarut,
seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang dengan pemanasan awal air
umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gasterlarut
dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat
meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistem boiler, karbon dioksida
(CO2) dan oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O)
membentuk asam karbonat (H2CO3). Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan
gas lain yang tidak dapat terembunkan dari air umpan boiler sangat penting bagi
umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi
logam menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan
besi (Fe) yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan
meyebabkan terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak
hanya berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga meningkatkan
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
4
jumlah energi yang diperlukan untuk mencapai perpindahan panas. De-aerasi
dapat dilakukan dengan de-aerasi mekanis, de-aerasi kimiawi, atau dua-duanya.
DIMENSI ALAT PENGOLAHAN AIR UNTUK UMPAN BOILER
Jumlah kebutuhan air untuk boiler feed water = 220 m3/jam atau 220000 kg/jam
Diberikan over design sebesar 20%, sehingga kebutuhan air yang digunakan untuk
boiler feed water = 120% x 220000 kg/jam = 264000 kg/jam
1. Bak Pengendap
Digunakan untuk mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai sebanyak 5000
kg/jam
Perancangan dilakukan dengan over design sebesar 10%.
Waktu tinggal dalam bak = 2-4 jam (Powell,1954), diambil 3 jam.
Volumebak =110% × 5000 푘푔
푗푎푚 × 3푗푎푚
1000 푘푔푚
= 16.5푚
Dimensi bak: panjang = p = × 푙 = × 푡, sehingga
V =14 × 푝 = 16.5푚
Jadi, dimensibakpengendap:
panjang(p) = 4.04m
lebar(l) = 2.02m
tinggi(t) = 2.02m
2. Bak Penggumpal
Digunakan untuk menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak
pengendap.
Reaksi yang terjadi pada unit ini adalah:
Al2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3 CO2
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
5
Digunakan bak pengaduk dengan motor yang digunakan berkekuatan 2 HP
Waktu tinggal dalam bak = 20-60 menit (Powell,1954), diambil 60 menit.
Perancangan dilakukan dengan over design sebesar 10%.
Volumebak =110% × 5000 푘푔
푗푎푚 × 1푗푎푚
1000 푘푔푚
= 5.5푚
Bak berbentuk silinder tegak dengan diameter(D) sama dengan tinggi (H)
V =14 × 휋 × 퐷 = 5.5푚
Jadi, dimensibakpenggumpal:
Diameter(D) = 1.91m
Tinggi(H) = 1.91m
3. Clarifier
Digunakan untuk mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran yang berasal dari
bak penggumpal.
Bak berbentuk kerucut terpancung dengan waktu tinggal 60 menit.
Perancangan menggunakan over design sebesar 10%.
Volumeclarifier =110% × 5000 푘푔
푗푎푚 × 1푗푎푚
1000 푘푔푚
= 5.5푚
h=10 ft = 3.048 m (Powell, 1954)
Diambil D2=0.61 x D1 퐷2퐷1 =
푦푦 + ℎ
0.61퐷1퐷1 =
푦푦 + 3.048
y=4.57 m
D1
D2
h
y
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
6
V =13 ×
14 × 휋 × 퐷1 × (h + y) −
13 ×
14 × 휋 × 퐷2 × y = 5.5푚
V =13 ×
14 × 휋 × 퐷1 × (h + y) −
13 ×
14 × 휋 × (0.61퐷1) × y = 5.5푚
D1 = 1.70m
D2 = 1.04m
Jadi, dimensiclarifier:
Tinggi = 3.048m
Diameteratas = 1.70m
Diameterbawah = 1.04m
4. Sand filter
Digunakan untuk menyaring partikel - partikel halus yang belum terendapkan
dan masih terdapat dalam air sebanyak 5000 kg/jam
Kecepatan penyaringan= 15-25 gpm/ft2 (Powell, 1954), diambil 25 gpm/ft2
Airdariclarifier =5000 푘푔
푗푎푚
1000 푘푔푚
= 5푚jam = 22.0167gpm
Luaspenampangcairan =22.0167gpm
25푔푝푚푓푡= 0.8807푓푡
A =14 × 휋 × 퐷 = 0.8807푓푡
D = 1.06ft = 0.32m
Tinggi tumpukan pasir =12 - 20 in ( Powell, 1954), diambil: 20 in=0.508 m
Tinggi tumpukan kerikil =20 - 40 in ( Powell, 1954), diambil: 40 in=1.02 m
Jadi, diameter sand filter adalah sebesar 0.32 m, dengan tinggi tumpukan pasir
0.508 m dan tinggi tumpukan kerikil 1.02 m.
5. Tangki penampung air
Digunakan untuk menampung air sebanyak 220000 kg/jam yang keluar dari
sand filter untuk kemudian masuk ke anion-cation exchanger dan keperluan
umum.
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
7
Perancangan dilakukan dengan over design 10% dan waktu tinggal dalam tangki
selama 1 jam.
Volumetangki =110% × 220000 푘푔
푗푎푚 × 1푗푎푚
1000 푘푔푚
= 242푚
Tangki berbentuk silinder tegak dengan diameter(D) sama dengan tinggi (H)
V =14 × 휋 × 퐷 = 242푚
Jadi, dimensitangkipenampungair:
Diameter(D) = 6.76m
Tinggi(H) = 6.76m
6. Anion-cation exchanger
a. Anion exchanger
Digunakan untuk menghilangkan kesadahan air akibat anion
Resin yang digunakan: strongly basic resins dengan kemampuan penukaran
10000-20000 grain/ft3 (Ryan, 1946).
Dirancang untuk bekerja dengan siklus 12 jam, terdiri dari 11 jam operasi, ½
jam pencucian dan ½ jam regenerasi.
Jumlah air = 220000 kg/jam
Perancangan dengan over design 20%, sehingga, jumlah air= 120% x 220000
kg/jam = 264000 kg/jam=1162.4835 gpm
Kecepatan aliran air = 3 – 8 gpm/ft2, diambil kecepatan aliran = 4 gpm/ft2
Luaspenampangtangki = 1162.4835gpm
4gpm/푓푡 =290.6209ft2
A =14 × 휋 × 퐷 = 290.6209푓푡
Diametertangki(D) = 19.2410ft = 5.8647m
Kemampuan strongly basic resins = 10000 grain kesadahan/ft3
Konsentrasi anion = 200 ppm
Waktu operasi 1 siklus = 11 jam
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
8
Kesadahan1siklus
= 200×264000×11
1000000 =580.8kg=8963113.731grain
Volumezeolitdibutuhkan = 8963113.731
10000 =896.3114ft3=25.3807m3
Tinggibed = 25.3807
0.25×3.14×(5.8647)2 =0.9400m
b. Cation exchanger
Digunakan untuk menghilangkan kesadahan air akibat kation
Resin yang digunakan: zeolit jenis wet process synthetic dengan kemampuan
penukaran 8000-12000 grain kesadahan (sebagai CaCO3) per ft3 (Ryan, 1946).
Dirancang untuk bekerja dengan siklus 12 jam, terdiri dari 11 jam operasi, ½
jam pencucian dan ½ jam regenerasi.
Jumlah air = 220000 kg/jam
Perancangan dengan over design 20%, sehingga, jumlah air= 120% x 220000
kg/jam = 264000 kg/jam=1162.4835 gpm
Kecepatan aliran air = 3 – 8 gpm/ft2, diambil kecepatan aliran = 3.5 gpm/ft2
Luaspenampangtangki = 1162.4835gpm3.5gpm/푓푡 =332.1381ft2
A =14 × 휋 × 퐷 = 332.1381푓푡
Diametertangki(D) = 20.5695ft = 6.2696m
Kemampuan zeolit= 8000 grain kesadahan/ft3
Konsentrasi anion = 200 ppm
Waktu operasi 1 siklus = 11 jam
Kesadahan1siklus
= 200×264000×11
1000000 =580.8kg=8963113.731grain
Volumezeolitdibutuhkan = 8963113.731
8000 =1120.3892ft3=31.7259m3
Tinggibed = 31.7259
0.25×3.14×(6.2696)2 =1.0282m
Shinta Lieviana Handoko 11/312940/TK/37717 Tugas 8 PAAL
9
7. Deaerator
Digunakan untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan boiler
untuk meminimalisasi kemungkinan terjadi korosi.
Jenis: silinder tegak dengan packing dan steam dialirkan dari bawah.
Bahan kimia yang digunakan adalah Na2SO3.
Jumlah air umpan boiler(termasuk over design) = 264000 kg/jam
Kecepatan volumetrik air= 264 m3/jam
Perancangan diambil over design sebesar 20% dengan waktu tinggal 12 jam
Volumetangki = 120% × 264푚푗푎푚 × 12푗푎푚 = 3801.60푚
Dirancang dengan bentuk silinder tegak dengan diameter(D) sama dengan tinggi
(H)
V =14 × 휋 × 퐷 = 3801.60푚
Jadi, dimensitangkipenampungair:
Diameter(D) = 16.92m
Tinggi(H) = 16.92m