TUGAS

download TUGAS

of 4

description

tugas

Transcript of TUGAS

  • 5/20/2018 TUGAS

    1/4

    TUGAS

    Disusun oleh :

    Tiku Dewi Sari

    0710129

    BAGIAN ILMU THT

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

    MARANATHA

    RS IMMANUELBANDUNG

    2011

  • 5/20/2018 TUGAS

    2/4

    BAGAIMANA MEKANISME BISING DAPAT MENYEBABKAN

    KETULIAN ?

    Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss /

    NIHL) adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalamjangka waktu yang cukup lama. Tuli akibat bising merupakan jenis

    ketulian sensorineural.

    Secara umum bising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Bising

    yang intensitasnya 85 desibel ( dB ) atau lebih dapat menyebabkan

    kerusakan reseptor pendengaran Corti pada telinga dalam. Sifat

    ketuliannya adalah tuli saraf koklea dan biasanya terjadi pada kedua

    telinga.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan kebisingan :1.

    Intensitas kebisingan

    2.

    Frekwensi kebisingan

    3.

    Lamanya waktu pemaparan bising

    4.

    Kerentanan individu

    5. Jenis kelamin

    6. Usia

    7. Kelainan di telinga tengah

    Perubahan ambang dengar akibat paparan bising tergantung pada

    frekwensi bunyi, intensitas dan lama waktu paparan, dapat berupa :

    1. Adaptasi

    Bila telinga terpapar oleh kebisingan mula-mula telinga akan merasa

    terganggu oleh kebisingan tersebut, tetapi lama-kelamaan telinga tidak

    merasa terganggu lagi karena suara terasa tidak begitu keras seperti pada

    awal pemaparan.

    2. Peningkatan ambang dengar sementara

    Terjadi kenaikan ambang pendengaran sementara yang secara perlahan-lahan akan kembali seperti semula. Keadaan ini berlangsung beberapa

    menit sampai beberapa jam bahkan sampai beberapa minggu setelahpemaparan. Kenaikan ambang pendengaran sementara ini mula-mula

    terjadi pada frekwensi 4000 Hz, tetapi bila pemeparan berlangsung lama

    maka kenaikan nilai ambang pendengaran sementara akan menyebar pada

    frekwensi sekitarnya. Makin tinggi intensitas dan lama waktu pemaparan

    makin besar perubahan nilai ambang pendengarannya. Respon tiap

    individu terhadap kebisingan tidak sama tergantung dari sensitivitas

    masing-masing individu.

    3. Peningkatan ambang dengar menetap

    Kenaikan terjadi setelah seseorang cukup lama terpapar kebisingan,terutama terjadi pada frekwensi 4000 Hz. Gangguan ini paling banyak

  • 5/20/2018 TUGAS

    3/4

    ditemukan dan bersifat permanen, tidak dapat disembuhkan . Penderita

    mungkin tidak menyadari bahwa pendengarannya telah berkurang dan

    baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan audiogram.

    Tuli akibat bising mempengaruhi organ Corti di koklea terutama sel-sel rambut. Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut luar yang

    menunjukkan adanya degenerasi yang meningkat sesuai dengan intensitas

    dan lama paparan. Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang

    kaku sehingga mengurangi respon terhadap stimulasi. Dengan

    bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan dijumpai lebih banyak

    kerusakan seperti hilangnya stereosilia. Daerah yang pertama kali terkena

    adalah daerah basal. Dengan hilangnya stereosilia, sel-sel rambut mati

    dan digantikan oleh jaringan parut. Semakin tinggi intensitas paparan

    bunyi, sel-sel rambut dalam dan sel-sel penunjang juga rusak. Dengansemakin luasnya kerusakan pada sel-sel rambut, dapat timbul degenerasi

    pada saraf yang juga dapat dijumpai di nukleus pendengaran pada batang

    otak.

    Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja,

    seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi

    dan ketulian. Lebih rinci lagi, maka dapatlah digambarkan dampak bising

    terhadap kesehatan pekerja sebagai berikut:

    1. Gangguan Fisiologis

    Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi,

    basal metabolisme, konstruksi pembuluh darah kecil terutama pada

    bagian kaki, dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.

    2. Gangguan Psikologis

    Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang kosentrasi,

    susah tidur, emosi dan lain-lain. Pemaparan jangka waktu lama dapat

    menimbulkan penyakit, psikosomatik seperti gastristis, penyakit jantung

    koroner dan lain-lain.3. Gangguan Komunikasi

    Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkanmungkin terjadi kesalahan, terutama bagi pekerja baru yang belum

    berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung akan

    mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,

    karena tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya

    akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan produktifitas kerja.

    4. Gangguan terhadap pendengaran (Ketulian)

    Ketulian ini dapat bersifat progresif atau awalnya bersifat sementara tapi

    bila bekerja terus menerus di tempat bising tersebut maka daya dengar

    akan menghilang secara menetap atau tuli.

  • 5/20/2018 TUGAS

    4/4

    MENGAPA PEMAKAIAN/PEMAKAIAN VENTOLATOR

    LEBIH DARI 5 HARI DAPAT MENYEBABKAN KETULIAN

    PADA BAYI ?

    10 Faktor Risiko menurut American Academy Joint Committee onInfant hearing Statement (2000)

    1.

    Riwayat Keluarga dengan Tuli sejak lahir.

    2.

    Infeksi pre natal : TORCHS (Toxoplasma, Rubella,

    Cytomegalo, Herpes, Syphillis virus)

    3. Pemakaian obat Ototoksik (trimester pertama kehamilan)

    4. Kelainan anatomi pada Kepala dan Leher.

    5. BBLR ( BB < 1500 gram)

    6. Hiperbilirubinemia terutama yg dilakukan Transfusi tukar.

    7.

    Asfiksia berat.8.

    Meningitis bakterialis.

    9.

    Sindrome yang berhubungan dengan Tuli Kongenital.

    10.

    Penggunaan Ventilator > 5 hari.

    Tuba Eustachii pada bayi dan anak kecil pendek, horizontal, danlebar sehingga pemakaian ventilator menggunakan selang yang

    dimasukkan melalui hidung akan mengakibatkan udara yang

    masuk melalui selang ventilator masuk ke tuba. Jika pemakaian

    berlangsung dalam jangka waktu lebih dari 5 hari akan

    mengakibatkan tekanan pada telinga tengah meningkat dan akanmengakibatkan gangguan pada pendengaran, yang paling bahaya

    mungkin akan mengakibatkan rupturnya membran timpani.