Tugas 4 Decision tree untuk menentukan CCP
-
Upload
blackradit -
Category
Documents
-
view
379 -
download
7
Transcript of Tugas 4 Decision tree untuk menentukan CCP
Nama : Radityo Nur Hardono NPM : 230110070019
1. ALUR PROSES PEMBUATAN DODOL RUMPUT LAUT
Bahan baku dicuci bersih
Perendaman hingga rumput laut mengembang
Cuci bersih dan tiriskan
Potong-potong dan blender kasar
Ekstraksi (perebusan) rumput laut dengan air ( 1 : 2, pada suhu 90 oCatau hingga mengental)
Perebusan dengan gula , garam, vanili, pewarna dan tepung ketan sampai adonan tidak lengket bila ditekan
Pencetakan
Pemotongan
Pengeringan
Pengemasan
2. ANALISIS BAHAYA Tabel 1. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya Nama Produk : Dodol Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Deskripsi Produk : Olahan Rumput laut (Eucheuma cottonii) yang dicampur dengan , air santan, gula kelapa, gula pasir menjadi dodol. No Alur Proses Jenis Bahaya 1. Pencucian Bahan Baku 1.Bahaya Fisik -adanya kerusakan fisik -hinggapnya kotoran 2.Bahaya Kimiawi -Selalu menggunakan air yang Cara Pencegahan
-Hati-hati dalam proses pencucian -Teliti dalam mencuci
bersih (cek kualitas air) -terkena air yang tidak bersih (terkontaminasi) 3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk 1. Bahaya Fisik - Menempelnya kotoran 2. Bahaya Kimiawi - Terkena zat-zat kimia yang ada di air -Cek kualitas air (ada/tidaknya bakteri pembusuk) dan selalu menggunakan air yang mengalir
2. Perendaman Bahan Baku
-selalu menggunakan air yang bersih -melakukan pengecekan terhadap kualitas air dan menggunakan wadah yang bahannya tidak mudah larut dalam air
3. Bahaya biologis 3. Pencucian dan penirisan 1.Bahaya Fisik -adanya kerusakan fisik -hinggapnya kotoran 2.Bahaya Kimiawi -terkena air yang tidak bersih (terkontaminasi) -Selalu menggunakan air yang bersih (cek kualitas air) -Cek kualitas air (ada/tidaknya -Hati-hati dalam proses pencucian -Teliti dalam mencuci
3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk 1.Bahaya Fisik -adanya kerusakan fisik -hinggapnya kotoran
bakteri pembusuk) dan selalu menggunakan air yang mengalir
4. Pemotongan dan Pemblenderan
-teliti dan cermat dalam mengerjakan -menggunakan alat-alat yang bersih dan seragam yang bersih
2.Bahaya Kimiawi -terkena zat berbahaya dari alat yang digunakan 3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk 5. Ekstraksi (perebusan) 1.Bahaya Fisik rumput laut dengan air -adanya kerusakan fisik o ( 1 : 2, pada suhu 90 C atau hingga mengental) -hinggapnya kotoran
-menggunakan alat-alat yang steril atau telah dicuci bersih. -menggunakan alat-alat yang steril dari mikroorganisme pembusuk atau telah dicuci bersih.
-teliti dan cermat dalam mengerjakan -menggunakan alat-alat yang bersih dan seragam yang bersih
2.Bahaya Kimiawi -terkena zat berbahaya dari alat yang digunakan atau dari air
-menggunakan alat-alat yang steril atau telah dicuci bersih -air yang digunakan juga harus air bersih
3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk 6. Perebusan dengan gula , 1.Bahaya Fisik garam, vanili, pewarna dan tepung ketan sampai -adanya kerusakan fisik adonan tidak lengket -hinggapnya kotoran bila ditekan
-menggunakan alat-alat yang steril dari mikroorganisme pembusuk atau telah dicuci bersih.
-teliti dan cermat dalam mengerjakan -menggunakan alat-alat yang bersih dan seragam yang bersih
2.Bahaya Kimiawi -terkena zat berbahaya dari alat yang digunakan atau dari air
-menggunakan alat-alat yang steril atau telah dicuci bersih -air yang digunakan juga harus air bersih
3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk
-menggunakan alat-alat yang steril dari mikroorganisme pembusuk atau telah dicuci bersih.
7. Pencetakan
1.Bahaya Fisik -adanya kerusakan fisik -hinggapnya kotoran -teliti dan cermat dalam mengerjakan -menggunakan alat-alat yang bersih dan seragam yang bersih
2.Bahaya Kimiawi -terkena zat berbahaya dari alat yang digunakan atau dari air
-menggunakan alat-alat yang steril atau telah dicuci bersih. -menggunakan alat-alat yang steril dari mikroorganisme pembusuk atau telah dicuci bersih.
3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk 1.Bahaya Fisik -adanya kerusakan fisik -hinggapnya kotoran
8. Pemotongan
-teliti dan cermat dalam mengerjakan -menggunakan alat-alat yang bersih dan seragam yang bersih
2.Bahaya Kimiawi -terkena zat berbahaya dari alat yang digunakan atau dari air
-menggunakan alat-alat yang steril atau telah dicuci bersih. -menggunakan alat-alat yang
steril dari mikroorganisme pembusuk atau telah dicuci bersih. 3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk 1.Bahaya Fisik -adanya kerusakan fisik -hinggapnya kotoran -teliti dan cermat dalam mengerjakan -menggunakan alat-alat yang bersih dan seragam yang bersih
9. Pengeringan
2.Bahaya Kimiawi -terkena zat berbahaya dari alat yang digunakan atau dari air
-menggunakan alat-alat yang steril atau telah dicuci bersih. -menggunakan alat-alat yang steril dari mikroorganisme pembusuk atau telah dicuci bersih.
3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk 1.Bahaya Fisik -adanya kerusakan fisik -hinggapnya kotoran
10. Pengemasan
-teliti dan cermat dalam mengerjakan -menggunakan alat-alat yang bersih dan seragam yang bersih
2.Bahaya Kimiawi -terkena zat berbahaya dari alat yang digunakan atau dari air
-menggunakan alat-alat yang steril atau telah dicuci bersih. -menggunakan alat-alat yang steril dari mikroorganisme pembusuk atau telah dicuci bersih.
3.Bahaya Biologis - hinggapnya mikroorganisme pembusuk Tabel 2. Analisa Resiko Bahaya Nama Produk Bahan Baku Konsumen Cara Penyimpanan Cara Distribusi : Dodol Rumput Laut : Rumput laut Eucheuma cottonii : Masyarakat umum : Disimpan dalam suhu ruangan : Dengan menggunakan transportasi darat dan udara. Pertama dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan plastic kemudian disusun dalam kardus untuk kemudian dipasarkan. : Langsung dikonsumsi :
Cara Mengkonsumsi Proses Pengolahan
Tahap 1 Pencucian I. Eucheuma cottonii dalam air mengalir. Tahap 2 Perendaman Eucheuma cottonii dalam air besih atau menggunakan air beras hingga bau amis hilang dan mengembang Tahap 3 Pencucian II dalam air mengalir dan Penirisan I Tahap 4 Perebusan I,dengan menggunakan air bersih dengan perbandingan Eucheuma cottonii dan air ,1:2. Tahap 5 Penirisan II, Pemotongan dan Pemblenderan Tahap 6 Perebusan II, penembahan bahan (santan, gula pasir, tepung ketan, vanili, pewarna. Tahap 7 Pencetakan/penjedalan, dengan menggunakan alat cetak yang sudah disediakan. Tahap 8 Pemotongan Tahap 9 Pengeringan, dengan cara diangin-angin dalam suhu ruangan. Tahap 10 Pengemasan, dengan menggunakan plastik. Tahap 11 Pengepakan dengan dus
No.
Bahan/Ingredien A
Kelompok Bahaya B C D E
Kategori Resiko F 0/I/II/III/IV/V/VI
1 2 3 4 5 6 7 Keterangan : 1. Kelompok Bahaya 2. Kategori Bahaya
Eucheuma cottonii Vanili Tepung ketan Gula pasir Garam Pewarna hijau Air
v
v v v v v v
v
III I I I I
v v
II I
Kategori Resiko 0 I II III IV V VI
Karakteristik Bahaya 0 (Tidak Ada Bahaya) (+) (++) (+++) (++++) (+++++) A+ (kategori Khusus)
Keterangan Tidak mengandung bahaya A s/d F Mengandung satu bahaya B s/d F Mengandung dua bahaya B s/d F Mengandung tiga bahaya B s/d F Mengandung empat bahaya B s/d F Mengandung lima bahaya B s/d F Kategori resiko paling tinggi (semua makanan yang mengandung bahaya A, baik dengan atau tanpa bahaya B s/d F
Bahaya A, : Bahaya yang dapat menyebabkan produk yang ditujukan untuk kelompok beresiko menjadi tidak steril. Kelompok beresiko antara lain bayi, lanjut usia, orang sakit atau orang dengan daya tahan tubuh rendah; b) Bahaya B, : Produk yang mengandung bahan yang sensitive terhadap bahaya mikrobiologis; c) Bahaya C, : Proses yang tidak diikuti dengan langkah pengendalian terhadap mikroba berbahaya; d) Bahaya D, : Produk yang terkontaminasi ulang setelah pengolahan dan sebelum pengepakan; e) Bahaya E, : Bahaya yang potensial pada penanganan saat distribusi atau penanganan oleh konsumen sehingga menyebabkan produk menjadi berbahaya apabila dikonsumsi; f) Bahaya F, : Bahaya yang timbul karena tidak adanya proses pemanasan akhir setelah proses pengepakan atau ketika dimasak di rumah.
3. CRITICAL CONTROL POINT DAN DECISION TREE
Decision Tree untuk Menentukan Critical Control Point Dodol Rumput Laut Tahapan Apakah dalam proses ini dilakukan pengontrolan? Apakah pengontrolan dapat mencegah terjadinya kerusakan? Ya Jika tidak apakah langkah ini akan meningkatkan terjadinya kerusakan? Adakah langkah lain untuk mencegah terjadinya kerusakan? Hasil
Pencucian Bahan Baku Perendaman bahan baku rumput laut hingga mengembang Pencucian dengan air mengalir dan penirisan Pemotongan dan Pemblenderan
Ya, dengan visualisasi dan pengecekan kualitas air Ya, dengan visualisasi dan pengecekan kualitas air
CCP
Ya
-
-
CCP
Ya, dengan visualisasi dan pengecekan kualitas air Ya,dengan visualisasi
Ya
-
-
CCP
Tidak
Ya
Menggunakan alat- Bukan alat yang steril CCP sehingga tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme
Perebusan dengan suhu 90oC Perebusan dengan gula , garam, vanili, pewarna dan tepung ketan sampai adonan tidak lengket bila ditekan
Ya, monitoring suhu perebusan. Ya, dengan visualisasi
Ya
-
-
CCP
Ya
-
CCP
Pencetakan
Ya, dengan visualisasi
Tidak
Pemotongan
Ya, dengan visualisasi
Tidak
Pengeringan
Ya, dengan visualisasi
Tidak
Menggunakan alatalat yang steril sehingga tidak terkontaminasi oleh mikroorganism Menggunakan alatalat yang steril sehingga tidak terkontaminasi oleh mikroorganism Menggunakan tempat pengeringan yang steril dan tidak mudah dihinggapi oleh
Bukan CCP
Bukan CCP
Bukan CCP
mikroorganisme atau bahan fisik lainya.