Tugas 2 Korosi - Anindya Aulia Pratiwi - 1006704474

4
Anindya Aulia Pratiwi 100670447 4 Pitting Number Equivalent Number (PREN) dan Pitting Corrosion Pitting corrosion atau korosi sumuran adalah bentuk lain dari serangan korosi yang terlokalisasi dimana terbentuk rongga atau “lubang” pada material. Pitting merupakan korosi yang lebih berbahaya dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh korosi yang uniform. Hal ini disebabkan karena korosi sumuran lebih sulit untuk dideteksi dan jumlah material yang hilang sangat sedikit hingga terjadinya kegagalan. Sumuran dapat diinisiasi oleh cacat permukaan yang terlokalisasi seperti scratch. Korosi sumuran biasanya ditemukan pada logam dan paduan pasif seperti Paduan Aluminium, Stainless Steel, dan Stainless Alloy dimana lapisan pasif yang sangat tipis rusak secara mekanis atau kimiawi dan tidak langsung membut lapisan pasif lagi. Hasil dari sumuran menurut ASTM-G46 dapat ditunjukan pada gambar di bawah ini: 1

Transcript of Tugas 2 Korosi - Anindya Aulia Pratiwi - 1006704474

Page 1: Tugas 2 Korosi - Anindya Aulia Pratiwi - 1006704474

Anindya Aulia Pratiwi 1006704474

Pitting Number Equivalent Number (PREN) dan Pitting Corrosion

Pitting corrosion atau korosi sumuran adalah bentuk lain dari serangan korosi

yang terlokalisasi dimana terbentuk rongga atau “lubang” pada material. Pitting

merupakan korosi yang lebih berbahaya dibandingkan dengan kerusakan yang

disebabkan oleh korosi yang uniform. Hal ini disebabkan karena korosi sumuran lebih

sulit untuk dideteksi dan jumlah material yang hilang sangat sedikit hingga terjadinya

kegagalan. Sumuran dapat diinisiasi oleh cacat permukaan yang terlokalisasi seperti

scratch.

Korosi sumuran biasanya ditemukan pada logam dan paduan pasif seperti

Paduan Aluminium, Stainless Steel, dan Stainless Alloy dimana lapisan pasif yang sangat

tipis rusak secara mekanis atau kimiawi dan tidak langsung membut lapisan pasif lagi.

Hasil dari sumuran menurut ASTM-G46 dapat ditunjukan pada gambar di bawah ini:

Mekanisme terjadinya korosi sumuran pada material yang bebas cacat adalah

karena pengaruh dari lingkungan yang mengandung senyawa kimia agresif seperti

klorida. Klorida merupakan penyebab utama yang dapat merusak lapisan pasif (oksida)

1

Page 2: Tugas 2 Korosi - Anindya Aulia Pratiwi - 1006704474

Anindya Aulia Pratiwi 1006704474

sehingga sumuran dapat terinisiasi. Selain itu, lingkungan juga dapat menyebabkan

perbedaan aeration cell sehingga sumuran dapat diinisiasi pada bagian anodik.

Sedangkan pada lingkungan yang homogen, sumuran terjadi karena material

mengandung inklusi atau cacat.

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi korosi sumuran, yaitu kandungan

klorida, pH, dan temperatur. Semakin tinggi temperatur dan kandungan klorida serta

menurunnya pH, maka kemungkinan terjadinya korosi sumuran menjadi lebih besar.

Sehingga untuk mengurangi terjadinya sumuran, kita harus menurunkan temperatur

dan menaikkan pH. Berikut ini adalah hubungan antara pH, kandungan Klorida dan

Molybdenum pada austenitic chromium alloy dengan temperatur 65-800C :

dari grafik menunjukan bahwa garis Molybdenum menunjukkan awal terjadinya

sumuran. Di atas garis Molybdenum, sumuran terjadi dengan sangat cepat. Sedangkan

jika di bawah garis Molybdenum, maka korosi pitting tidak terjadi. Grafik ini digunakan

untuk menentukan batasan Klorida dan pH yang dapat ditoleransi pada alloy class.

Untuk meningkatkan ketahanan material terhadap korosi sumuran, dapat

dilakukan dengan menambahkan paduan. Paduan yang ditambahkan biasanya

Molybdenum dan Nitrogen. Dari penelitian diketahui bahwa untuk memperkirakan

2

Page 3: Tugas 2 Korosi - Anindya Aulia Pratiwi - 1006704474

Anindya Aulia Pratiwi 1006704474

ketahanan material terhadap sumuran dapat dilakukan dengan menghitung komposisi

unsur Kromium, Molybdenum, dan Nitrogen. Penghitungan ini dikenal dengan nama

Pitting Resistance Equivalent Number atau PREN. Berikut ini merupakan

perumusannya:

PREN=%Cr+3.3 (%Mo )+16(%N )

Pencegahan terhadap korosi sumuran dapat dilakukan dengan:

1. Mengontrol pH, konsentrasi klorida, dan temperatur

2. Menggunakan proteksi katodik atau anodik

3. Menggunakan paduan Molybdenum dan Kromium untuk meningkatkan

ketahanan terhadap korosi sumuran

4. Menggunakan material yang tahan terhadap service environment.

Referensi:

“Different Types of Corrosion -Recognition, Mechanisms & Prevention Pitting Corrosion”

http://www.corrosionclinic.com/types_of_corrosion/pitting_corrosion.htm

“SSS Guide” http://www.csidesigns.com/PDFs/SSSguide.pdf

Callister Jr., William D. Materials Science and Engineering eighth edition. Asia:

John Wiley & Sons. 2011.

3