Tugas 2 Desktop Publishing

80
sehat +/desember 2007 1

description

Tugas melayout majalah

Transcript of Tugas 2 Desktop Publishing

Page 1: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

1

Page 2: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

2

Page 3: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

3

Page 4: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

4

Page 5: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

5

Page 6: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

6

Page 7: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

7

Page 8: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

8

Page 9: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

9

Page 10: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

10

Page 11: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

11

Page 12: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

12

Page 13: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

13

Page 14: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

14

Page 15: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

15

Page 16: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

16

Page 17: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

17

Page 18: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

18

Page 19: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

19

Page 20: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

20

Page 21: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

21

Page 22: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

22

Page 23: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

23

Page 24: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

24

Page 25: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

25

Page 26: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

26

Page 27: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

27

Page 28: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

28

Page 29: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

29

Page 30: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

30

Page 31: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

31

Page 32: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

32

Page 33: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

33

Page 34: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

34

Page 35: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

35

Page 36: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

36

Page 37: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

37

Page 38: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

38

Page 39: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

39

Page 40: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

40

Page 41: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

41

Page 42: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

42

Page 43: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

43

Page 44: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

44

Page 45: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

45

Page 46: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

46

Page 47: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

47

Page 48: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

48

Page 49: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

49

Page 50: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

50

Page 51: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

51

Page 52: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

52

Page 53: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

53

Page 54: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

54

Page 55: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

55

Page 56: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

56

Page 57: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

57

Page 58: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

58

Page 59: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

59

Page 60: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

60

Setelah menghabiskan waktu ber-tahun-tahun dengan pasangan, tentu tidak mudah jika pada suatu hari kita ditinggal mati pasangan-nya, kerinduan akan kehadiran seseorang biasanya menimbulkan

rasa kesepian. Tidak heran jika, menikah lagi menjadi alternatif. Namun menikah lagi di saat usia sudah relatif tua tidak sama dengan saat pertama kali menikah di usia yang masih muda. Selain fak-tor usia, anak-anak biasanya menjadi bahan per-timbangan utama. Lucunya lagi, kadang orang memandang negatif orang tua yang menikah lagi apa lagi jika ia seorang pria dan menikahi wanita yang jauh di bawah umurnya. Atau jika seorang wanita yang dianggap sudah tua menikah lagi. Mawardi (58) cukup beruntung mempunyai anak-anak yang pengertian.Sejak bercerai dengan istrinya tiga tahun lalu, Mawardi marasa kesepian. Apalagi ketiga anaknya sudah berumah-tangga dan tinggal di luar kota. Keingi-nan untuk menikah lagi pun timbul di hatinya. Saat ia mengutarakan niatnya ini kepada anak-anaknya, mereka tidak keberatan karena menya-dari ayahnya memerlukan seseorang untuk men-emani dan merawatnya. Jika Mawardi dengan mudah menda-pat restu dari anak-anaknya, berbeda dengan Ratna(54) yang mendapat protes keras saat ia meminta ijin kepada keempat orang anaknya

MENGAPA TIDAK !

untuk menikah lagi. Sejak suaminya mening-gal sembilan tahun lalu, sebenarnya Ratna tidak berniat untuk menikah lagi. Keinginannya han-yalah membesarkan anak-anaknya. Selain itu Ratna juga sibuk mengelola perusahaan peninggalan suaminya. Namun se-muanya berubah setelah ia bertemu dengan Hendra (58), duda be-ranak dua yang dikenal-nya melalui seorang te-man setahun lalu. Buat apa nenek menikah lagi? Apa tidak malu dengan tetangga dan saudara-saudara?”. ”Memang masih kurang apa Ma? Mending Mama menikmati hari tua saja dengan cucu-cucu“. Demikian komentar anak-anaknya saat mengetahui niat Ratna untuk menikah lagi. Ratna merasa sedih dengan tang-gapan mereka. Mungkin mereka pikir cinta cuma milik anak muda, orang yang sudah tua seperti saya tidak berhak mecintai dan dicintai pasangan jenis. Tidak hanya cinta yang menjadi

MENIKAH LAGI ?Orang bilang cinta seperti air mancur yang tidak pernah berhenti mengalir sampai kapan pun dan tidak di ketahui dari mana sumbernya. Pernyataan ini bisa dibilang benar. Cinta tidak menge-nal usia, dari yang muda hingga tua da-pat merasakan masi-pahitnya bercinta.

Page 61: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

61

alasan saya ingin menikah lagi dengan Hendra, saya juga merindukan pendamping hidup yang bisa berbagi suka dan duka,” tutur Ratna sedih. Protes dari anak-anak juga dialami oleh Ridwan (62) tahun saat ia menikah lagi dengan Cici (37). Alasan anak-anak, ibu mereka belum satu tahun meninggal dan Cici terlalu muda un-tuk menjadi istri ayah. “Bisa jadi ia cuma ingin mengeruk harta ayah,” ujar anak-anaknya. Namun lain dengan Ratna yang bersikap pasrah, Ridwan tidak peduli dengan protes anak-anaknya. “Anak-anak sudah dewasa, sudah memiliki kehidupan sendiri. Lagipula saya mera-sa kesepian tinggal di rumah sendiri. Alasan saya menikah dengan wanita yang usianya jauh di bawah saya karena saya ingin ia bisa mera-wat saya. Saya tidak mau di usia saya sekarang dirawat orang lain,” ujar Ridwan tegas.

KESEPIAN Sebenarnya alasan ketika seseorang yang su-dah cukup tua untuk me-nikah lagi dengan mer-eka yang baru menikah untuk pertama kalinya di usia relatif muda tidak ada bedanya. Hanya kesepian sering menjadi faktor utama. Rasa kes-epian justru lebih terasa pada orang-orang yang telah menikah lama dan ditinggal pergi pasangan-nya dibanding pada mer-eka yang tidak pernah menikah seumur hidup-nya. Bertemu dengan orang yang tepat juga menjadi alasan kenapa

orang memutuskan untuk menikah lagi. Beber-apa diantara kita banyak yang beruntung mene-mukan belahan jiwa dengan mudah dan menikah dengan bahagia. Ada orang yang menikah karena usia, namun ada juga yang lebih baik menunggu untuk menikah dengan orang yang tepat dan baru menemukan kekasih pujaan saat usia merambat senja. Mirna (51) misalnya, menikah untuk per-tama kalinya satu tahun lalu dengan Irawan (57)

duda be-ranak dua. Mes-ki menikah di usia tua tidak dijamin l a n g g e n g , b a n y a k orang yang merasa ba-hagia den-gan pernika-han kedua atau bahkan mungkin ketigamereka. Hal ini dikarenakan orang yang menikah di usia tua, banyak mempertimbangkan alasan rasional. Cinta bukan lagi alasan utama, meski tetap har-us ada. Emosi mereka juga tidak meledak-ledak seperti saat masih muda. Selain itu mereka juga tidak terlalu direpotkan dengan masalah anak-anak yang umumnya sudah beranjak dewasa. Pada orang - orang yang bercerai, pela-jaran dari pernikahan terdahulu akan mem-buat mereka makin matang dan tentu saja akan berusaha lebih keras agar pernikahan keduanya tidak kandas seperti yang pertama. Keinginan untuk menghabiskan waktu bersama seseorang di hari tua pasti menja-di keinginan setiap orang dan menikah lagi dapat menjadi jalan keluar. Masalah utama yang biasanya dihadapi adalah anak-anak. Ba-gaimana pun anak juga ingin melindungi orang tua mereka dengan melarang orang tuanya menikah lagi. Sebab anak-anak merasa ayah/ ibunya mengkhianati ibu/ ayahnya dengan me-nikahi orang lain. Hal ini wajar saja. Berikan pengertian kepada mereka, bah-wa anda tetap akan mencintai ibu/ ayah mereka. Namun juga jelaskan bahwa Anda juga mem-butuhkan teman hidup untuk berbagi suka dan duka. Sebaiknya sampaikan dengan hati-hati. Akan lebih baik jika Anda mensosialisasikan ide untuk menikah lagi jauh-jauh hari sebelumnya. Kenalkan anak-anak dengan calon ibu/ ayah mereka. Berdasarkan penelitian, perempuan yang mengalami perpisahan pada masa dibawah satu tahun, akan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Mereka sering jatuh sakit dan mu-dah terkena infeksi. Jika penelitian itu benar, rasanya tak perlu ragu melakukan pernikahan

LANJUT USIA

Page 62: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

62

Page 63: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

63

Page 64: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

64

Page 65: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

65

Page 66: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

66

Page 67: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

67

Page 68: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

68

Page 69: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

69

Page 70: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

70

Page 71: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

71

Page 72: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

72

Page 73: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

73

Page 74: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

74

Page 75: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

75

Page 76: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

76

Page 77: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

77

Page 78: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

78

Page 79: Tugas 2 Desktop Publishing

sehat +/desember 2007

79

Page 80: Tugas 2 Desktop Publishing

seha

t +/d

esem

ber 2

007

80