Tugas #1 Fadel
-
Upload
indah-utami -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Tugas #1 Fadel
INDAH TRI UTAMI_KELAS A
TUGAS #1 EKONOMI DAN KEBIJAKAN WILAYAH
MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA
Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata kesatuan menyiratkan makna bahwa terdapat satu
center atau pusat dari keseluruhan wilayah di negara ini. Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara,
beragam pulau yang tersebar di antara laut menggambarkan besarnya potensi yang dimiliki oleh negara
dan besarnya kendala dalam pergerakan atau pemerataan potensi. Gorontalo, satu provinsi hasil
pemekaran, potensi pertanian dan berada di luar Pulau Jawa yang merupakan pusat segala kegiatan..
Ketiga hal tersebut bukan lah satu gabungan yang potensial untuk membangun suatu bentuk
pemerintahan baru. Namun, hanya dalam kurun waktu 6 tahun terjadi gebrakan-gebrakan dalam
pemerintahannya terkait berbagai kebijakan yang tidak biasa dan peningkatan di sektor ekonomi yang
luar biasa. Pertumbuhan yang ‘tidak biasa’ tersebut merupakan contoh yang ‘tidak biasa’ di Indonesia,
dimana mayoritas provinsi atau daerah hasil pemekaran belum dapat lepas dari ketergantungannya
dengan pemerintah pusat, Gorontalo dengan caranya sendiri membuktikan eksistensinya di Indonesia.
Itulah mengapa perlu mengetahui bagaimana cara Gorontalo mencapainya. Dalam tulisan tentang
review artikel “Enterpreneurial Government ” ini akan membahas keberhasilan Gorontalo yang dicapai
dalam kurun waktu 6 tahun dan kunci keberhasilan Gorontalo yang bisa dipelajari oleh daerah lain di
Indonesia dan bahkan untuk pemerintahan pusat.
How Great is Gorontalo?
Gorontalo baru terbentuk sebagai provinsi ke-32 pada tahun 2001 namun pada tahun keenam capaian
provinsi tersebut melebihi apa yang dibayangkan dapat dicapai oleh suatu provinsi baru. Peningkatan di
sektor pertanian, perikanan, infrastruktur dan pelayanan publik, dan SDM merupakan capaian yang
tidak sedikit dalam kurun waktu 6 tahun. Modal awal provinsi yang diberikan oleh pemerintah pusat
sejumlah Rp 35 M digunakan dengan efisien dengan membangun jalan, pelabuhan, dan bandara pada
tahun 2002. Pada tahun 2006, fasilitas pelayanan publik seperti pelayanan kesehatan meningkat dari 33
unit menjadi 52 dan masyarakat miskin dibebaskan dari biaya pendidikan dan kesehatan. Hasil dari
program secara statistik tercatat penurunan angka kemiskinan dari 72% menjadi 26% dan peningkatan
pendapatan daerah enam kali lipat dari Rp7,5 M menjadi Rp 46 M. Peningkatan yang fantastis tersebut
didorong oleh kebijakan yang dirumuskan oleh gubernur pertama Gorontalo dimana menitikberatkan
pembangunannya pada pembangunan kapasitas SDM, pembangunan sektor pendidikan, dan
kesejahteraan rakyat.
Kebijakan di sektor ekonomi merupakan keberhasilan yang paling menonjol, konsep agropolitan yang
diusung oleh orang nomor satu di provinsi tersebut merupakan tonggak awal pertumbuhan wilayah
yang pesat dengan jagung sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Sektor perikanan mengalami
lonjakan besar dari 19.000 ton menjadi 43.000 ton per tahunnya. Peningkatan produksi komoditi jagung
lebih mengagumkan yaitu 400% dari jumlah awal dan akan terus ditingkatkan untuk mengejar Cina
sebagai negara pesaing. Kebijakan pemerintah dinilai telah memenuhi salah satu syarat untuk
manajemen yang efektif menurut World Bank (dalam ADB, 1995 : v) yaitu apik dalam merumuskan
INDAH TRI UTAMI_KELAS A
TUGAS #1 EKONOMI DAN KEBIJAKAN WILAYAH
MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA
kebijakan ekonomi dan tersirat di dalamnya adalah semangat atau gairah untuk melayani masyarakat.
Dalam prakteknya pemerintah tidak hanya mengatur strategi pengembangan, termasuk juga
penjaringan pasar ekspor, pelaksanaan sistem buffer untuk melindungi petani, pengadaan penelitian,
dan memasukkan pertanian dalam kurikulum pendidikan. Keberhasilan tersebut dijelaskan secara teori
menurut ADB (1995 : v), keberhasilan pembangunan suatu wilayah biasanya terjadi pada wilayah yang
mempunyai kebijakan yang berbeda dengan yang lain dalam konteks ini keberhasilan Gorontalo
disokong oleh penerapan kebijakan enterpreneurship.
Leadership as The Leading Factor
Leadership atau jiwa kepemimpinan yang hebat ini lah yang membawa Gorontalo pada capaian-capaian
yang luar biasa tersebut. Fadel Muhammad, 59 tahun, dengan latar belakang pendidikan teknik dan
berprofesi sebagai pengusaha adalah tokoh kunci keberhasilan pembangunan di Gorontalo. Beliau
adalah pemimpin pertama Gorontalo dan telah dipilih 2 kali periode pemerintahan. Pemikirannya yang
out of the box dan komprehensif dalam pembangunan menghasilkan strategi, kebijakan, dan rencana-
rencana yang tetap memikirkan masyarakat lokal juga keberlangsungannya. Kepemimpinannya juga
mengalami hambatan dimana terbentur dengan birokrasi negara yang masih memusat. Namun, dengan
kepiawaiannya dan koneksi yang beliau miliki masalah budgeting dan hal lainnya dapat diselesaikan.
Semangat kewirausahaan dan pengalamannya selama menjadi pengusaha diterapkan dalam
menetapkan kebijakan di Gorontalo. Dimana, Gorontalo harus mampu memikirkan cara mendapatkan
sumber pendapatan secara kreatif dan alternatif-alternatif lain selain dana yang bersumber dari
pemerintah pusat. Pendayagunaan potensi lokal jagung adalah gebrakan pertama, dimana berani
memberikan visi untuk menjadi pusat informasi dan teknologi jagung nomor 2 di dunia. Visi yang
diimbangi dengan kebijakan, implementasi serta komitmen bukan lah utopia lagi bagi Gorontalo.
Semangat ini lah yang harus ditiru bagi pemimpin-pemimpin lain yang sedang memimpin saat ini. “Saya
berbeda. Jika saya melakukan sesuatu saya akan melakukan dengan optimal, mengerjakan sesuatu
hanya dengan lumayan bukan lah style saya ” tandas Fadel Muhammad.
Seiring dengan perkembangan modernisasi dan teknologi, pemerintah baik pusat daerah di
Indonesia harus mampu berpikir kreatif dalam membangun daerahnya. Bercermin dari keberhasilan
Gorontalo bahwa dengan potensi lokal bisa menjadi komoditi luar biasa jika dikelola dengan manajemen
yang baik dan efektif. Kunci dalam mencapai manajemen yang efektif mengacu pada Gorontalo adalah
keseriusan pemerintah dalam penerapan kebijakan yang kreatif seperti enterpreneurship dan diperlukan
pemimpin yang berkomitmen dan mempunyai visi yang kuat dan mau serta mampu bekerja secara
optimal untuk melayani rakyat.
Sumber :
ADB. 1995. Governance : Sound Development Management.Manilla : ADB
GlobeASia. Edisi May 2007. “Enterpreneurial Government ”